LAPORAN TRIWULANAN
KINERJA PEREKONOMIAN KALIMANTAN TIMUR
Triwulan II 2015
Diterbitkan Oleh:
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Timur
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
H E A DL I NES 1. Pertumbuhan Ekonomi (PDRB)
PDRB Triwulan II Tahun 2015 terkoreksi negatif 1,64 persen dibanding PDRB Triwulan II Tahun 2014 (y-on-y)
Sebaliknya PDRB Triwulan II Tahun 2015 dibanding PDRB Triwulan I Tahun 2015 (q-to-q) mengalami peningkatan sebesar positif 0,83 persen
2. Indeks Tendensi Konsumen (ITK)
Kondisi ekonomi konsumen Triwulan II Tahun 2015 lebih baik dengan nilai Indeks Tendensi Konsumen (ITK) sebesar 107,40
Kondisi ekonomi konsumen Triwulan III Tahun 2015 diperkirakan membaik dengan nilai Indeks Tendensi Konsumen (ITK) sebesar 109,00
3. Inflasi Pada Triwulan II Tahun 2015 Kalimantan Timur mengalami tekanan inflasi sebesar 7,55 persen (y-on-y). Secara q to q besaran inflasi Triwulan II Tahun 2014 mencapai 1,38 persen.
4. Industri
Pertumbuhan produksi industri pengolahan besar dan sedang (IBS) triwulan II-2015 naik sebesar 4,93 persen dibanding triwulan II-2014 (y-on-y), sama halnya jika dibandingkan dengan triwulan I Tahun 2015 (q-to-q) tumbuh sebesar 2,37 persen.
Perkembangan produksi industri mikro dan kecil (IMK) pada triwulan II-2015 mengalami kontraksi sebesar negatif 2,98 persen dibanding triwulan II-2014 (y-on-y).
5. Ekspor-Impor
Nilai ekspor Kalimantan Timur pada Triwulan II-2015 sebesar US$ 4,3 miliar turun 31,75 persen dibanding periode yang sama tahun 2014.
LaporanTriwulananKinerjaPerekonomianKaltim – TriwulanII-2015
i
Nilai impor Kalimantan Timur pada Triwulan II-2015 sebesar US$ 1,36 miliar turun 39,55 persen dibanding periode yang sama tahun 2014.
Neraca perdagangan (ekspor-impor) Kalimantan Timur pada Triwulan II-2015 tercatat surplus sebesar US$ 2,97 miliar turun 16,86 persen (q-to-q).
6. Pariwisata / Wisatawan Mancanegara
ii
Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) Triwulan II-2015 mencapai 1.936 orang, turun 46,30 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel berbintang di Kalimantan Timur pada Triwulan II-2015 turun 1,12 persen (y-on-y).
LaporanTriwulananKinerjaPerekonomianKaltim – Triwulan II-2015
K A T A P EN G A NT A R
Saat ini, banyak ekonom dan pemerhati pembangunan ekonomi Indonesia terlibat dalam diskusi yang intens mengenai pemikiran pentingnya “humanize economic growth” diterapkan guna mendorong ekonomi kerakyatan di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat memicu kesadaran pentingnya upaya pemberdayaan berbagai lapisan masyarakat untuk pro aktif terlibat dalam semua kegiatan ekonomi. Dalam kajian tidak jarang digunakan berbagai indikator untuk mendukung argumen atau memperkirakan prospek perekonomian ke depan. Salah satu indikator ekonomi makro yang populer dipakai diantaranya adalah angka PDB (atau PDRB) maupun laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Dalam upaya agar dapat lebih mengartikulasikan berbagai fenomena ekonomi yang terjadi di Kalimantan Timur selama rentang waktu triwulanan, maka publikasi Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kalimantan Timur ini diterbitkan. Isi laporan, utamanya adalah menginformasikan dinamika perkembangan angka PDRB Kalimantan Timur tiap triwulan, kemudian dilengkapi juga dengan beberapa indikator ekonomi dan sosial lainnya yang dianggap relevan selama periode triwulan berjalan. Semoga informasi aktual ini dapat menjadi media bagi pengguna data daerah, khususnya
para
pemangku
kebijakan
di
Provinsi
Kalimantan
Timur
dalam
memanfaatkannya untuk keperluan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap berbagai program pembangunan ekonomi yang sedang berlangsung di Kalimantan Timur. Kepada semua pihak yang telah membantu, terutama perusahaan-perusahaan yang telah menyediakan data, diucapkan terima kasih. Akhirnya, segenap saran dan kritik untuk meningkatkan kualitas publikasi ini dimasa mendatang sangat kami harapkan.
TIM PENYUSUN
LaporanTriwulananKinerjaPerekonomianKaltim – TriwulanII-2015
iii
DAFTAR ISI
HEADLINES ...............................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................
iii
DAFTAR ISI ...............................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL ..........................................................................................................
v
DAFTAR GRAFIK .......................................................................................................
vii
I.
KINERJA EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II-2015 .........................
1
II.
INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN II TAHUN 2015 ....................
13
III.
PERKEMBANGAN HARGA TINGKAT KONSUMEN (IHK/INFLASI) TRIWULAN II TAHUN 2015....................................................................................................
IV.
17
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN II TAHUN 2015 ................................................................................................................
21
V.
EKSPOR - IMPOR TRIWULAN II TAHUN 2015 ...................................................
26
VI.
KEPARIWISATAAN TRIWULAN II TAHUN 2015 ................................................
33
VII.
LAMPIRAN ......................................................................................................
39
iv
LaporanTriwulananKinerjaPerekonomianKaltim – Triwulan II-2015
D A FT A R T AB EL
Tabel 1.1.
Nominal PDRB Triwulanan Menurut Lapangan Usaha Provinsi Kalimantan Timur, Tahun 2015 (Miliar Rp) ...........................................
2
Peranan PDRB Triwulanan Menurut Lapangan Usaha Provinsi Kalimantan Timur, 2014-2015 (persen).................................................
3
Laju Pertumbuhan Riil PDRB Triwulanan Menurut Lapangan Usaha Provinsi Kalimantan Timur, 2015 (persen) ............................................
5
Laju Pertumbuhan Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan PerikananTriwulan II-2015 (persen) .....................................................
7
Laju Pertumbuhan Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian Triwulan II-2015 (persen) ......................................................................
8
Laju Pertumbuhan Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Triwulan II-2015 (persen) ..............
12
Indeks Tendensi Konsumen Triwulanan Menurut Variabel Pembentuknya Tahun 2014-2015 .........................................................
14
Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III-2015 Menurut Variabel Pembentuknya ........................................................................
16
Perkembangan Inflasi Triwulanan Menurut Kelompok Pengeluaran Kalimantan Timur, Tahun 2014-2015 ....................................................
18
Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kalimantan Timur Tahun 2015 (persen) ..................................................................
19
Tabel 3.3.
Inflasi Triwulanan Tiga Kota di Kalimantan Timur Tahun 2011-2015 ....
20
Tabel 4.1.
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Menurut Jenisnya, 2012-2015 (persen) ...............................................
22
Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil, Kalimantan Timur Triwulan II-2015 ..................................................................................
25
Ringkasan Perkembangan Ekspor Kalimantan Timur Triwulan I-II/ 2015 ......................................................................................................
28
Ekspor Kalimantan Timur Menurut Beberapa Golongan Barang HS 2 Digit, Kalimantan Timur Triwulan II-II 2015...........................................
29
Tabel 1.2. Tabel 1.3. Tabel 1.4. Tabel 1.5. Tabel 1.6. Tabel 2.1. Tabel 2.2. Tabel 3.1. Tabel 3.2.
Tabel 4.2. Tabel 5.1. Tabel 5.2.
LaporanTriwulananKinerjaPerekonomianKaltim – TriwulanII-2015
v
Tabel 5.3.
Ekspor Kalimantan Timur Menurut Negara Tujuan Utama Triwulan III/2015 ..................................................................................................
30
Tabel 5.4.
Ringkasan Perkembangan Impor Kalimantan Timur Triwulan III/2015 .
31
Tabel 5.5.
Impor Beberapa Golongan Barang HS 2 Digit, Kalimantan Timur Triwulan I-II/2015..................................................................................
32
Tabel 5.6.
Impor Kalimantan Timur Menurut Negara Asal, Triwulan I-II/2015 ......
33
Tabel 5.7.
Neraca Perdagangan Kalimantan Timur Triwulan I-II/2015 ..................
33
Tabel 6.1.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang Menurut Klasifikasi Bintang di Kalimantan Timur, Tahun 2014-2015...................
36
Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing (wisman) dan Indonesia (wisnus) pada Hotel Berbintang di Kalimantan Timur, Tahun 20132015 (hari) ............................................................................................
37
Tabel 6.2.
vi
LaporanTriwulananKinerjaPerekonomianKaltim – Triwulan II-2015
D A FT A R G R AF I K
Grafik 1.1. Peranan Lapangan Usaha Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian Triwulan II-2015 ...................................................................
6
Grafik 1.2. Peranan Lapangan Usaha Industri Pengolahan, Triwulan II-2015 .......
9
Grafik 1.3. Laju Pertumbuhan Lapangan Usaha Industri Pengolahan, Triwulan II2015 .....................................................................................................
10
Grafik 1.4. Peranan (share) dan Laju Pertumbuhan Triwulanan Lapangan Usaha Konstruksi, tahun 2013-2015 ...............................................................
11
Grafik 2.1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Kalimantan Timur dan Nasional Triw.I-2013 s/d Triw.II-2015 ..................................................................
15
Grafik 2.2. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) se-Kalimantan dan Nasional, Triwulan III-2015 ...................................................................
16
Grafik 3.1. IHK, Laju Inflasi Bulan ke Bulan, Tahun Kalender dan Year-on-Year Kalimantan Timur, Tahun 2013-2015 ....................................................
17
Grafik 4.1. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan Tahun 2012 – 2015 (persen) .............................................
21
Grafik 5.1. Perkembangan Nilai Ekspor Kalimantan Timur, Januari 2014 –Juni 2015 (juta US$) ....................................................................................
27
Grafik 5.2. Perkembangan Nilai Impor Kalimantan Timur, Januari 2014 – Juni 2015 (juta US$) .....................................................................................
31
Grafik 6.1. Jumlah Wisman Melalui Pintu Masuk Balikpapan, Januari 2013– Juni 2015 (orang) ........................................................................................
34
Grafik 6.2. Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang di Kalimantan Timur, Tahun 2013-2015 ....................................................
35
LaporanTriwulananKinerjaPerekonomianKaltim – TriwulanII-2015
vii
BAB I KINERJA EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II TAHUN 2015)
1.1.
PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA
1.1.1
NOMINAL PDRB Dampak melemahnya perekonomian dunia, tren penurunan harga
komoditas global dan menurunnya volume perdagangan dunia mulai dirasakan berbagai negara, tak terkecuali Indonesia dan Kalimantan Timur yang masih mengandalkan permintaan eksternal turut terkena imbasnya. Kinerja sektor riil terutama di sektor pertambangan, perkebunan dan industri pengolahan mulai terkena dampaknya. Apalagi struktur ekonomi Kalimantan Timur masih bertumpu pada kegiatan eksplorasi tambang mineral yang berorientasi ekspor berbasis Sumber Daya Alam (SDA), ditambah dengan situasi ekonomi dan kebijakan negara tujuan ekspor yang belum stabil. Nilai PDRB Kalimantan Timur (adh Berlaku) pada Triwulan II-2015 tercatat Rp 124,0 triliun lebih tinggi dari Triwulan I-2015 yang mencapai Rp 121,6
Nilai PDRB Kaltim Triwulan II-2015 (adh Berlaku) : Rp 124,0 triliun
triliun. Jika diamati menurut Lapangan Usaha, nilai ekonomi yang tercipta di Kalimantan Timur pada Triwulan II-2015 didominasi oleh Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar Rp 55,8 triliun yang bersumber dari Pertambangan Migas sebesar Rp 12,8 triliun dan Pertambangan Batubara sebesar Rp 38,9 triliun. Jika dibandingkan dengan kondisi periode sebelumnya lapangan usaha ini mengalami penurunan, disamping faktor produksi yang cenderung menurun juga dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditi pertambangan tersebut yang mengalami penurunan. Diikuti Lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar Rp 25,7 triliun yang didominasi Industri Batubara dan Pengilangan Migas sebesar Rp 16,2 triliun. Sedangkan Lapangan Usaha Pertanian,
Prov. Kalimantan Timur ( Tanpa Kalimantan Utara )
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
1
Kehutanan dan Perikanan pada Triwulan ini memiliki nilai sebesar Rp 9,5 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp 311,5 miliar dari Triwulan I-2015 yang didorong oleh adanya peningkatan pada subkategori perikanan dan perkebunan yang menunjukkan tren positif. Tabel 1.1. Nominal PDRB Triwulanan Menurut Lapangan Usaha Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2015 (Miliar Rp)
Lapangan Usaha (1)
(2)
(3)
(4)
(5)
9.473,5 55.768,2 25.700,3 43,9
6.723,6 55.316,1 20.376,4 47,2
6.898,7 54.958,8 21.177,2 48,2
50,4
51,6
46,6
47,1
10.102,5
10.197,8
7.564,7
7.608,7
6.172,3
6.360,4
5.269,4
5.330,0
4.249,1 1.000,2 1.462,1 2.092,2 1.168,4 275,2
4.410,3 1.029,4 1.513,2 1.999,9 1.177,9 270,0
3.021,9 763,5 1.487,1 1.622,6 975,7 217,7
3.079,7 782,0 1.516,1 1.539,3 980,4 215,6
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
2.606,5
2.815,4
1.923,7
2.004,9
Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1.745,5 661,0
1.834,6 697,0
1.391,1 522,9
1.430,3 541,9
615,6
639,8
481,1
487,6
121.630,3 123.983,4 107.751,4
108.646,6
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah E dan Daur Ulang F Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil G dan Sepeda Motor H Transportasi dan Pergudangan I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum J Informasi dan Komunikasi K Jasa Keuangan dan Asuransi L Real Estat M,N Jasa Perusahaan
P Q R,S, T,U
ADH Konstan 2010 Triw.I Triw.II 2015 2015
9.162,0 56.134,5 24.096,0 36,6
A B C D
O
ADH berlaku Triw.I Triw.II 2015 2015
Jasa lainnya Produk Domestik Regional Bruto
1.1.2
STRUKTUR EKONOMI Perkembangan struktur perekonomian Kalimantan Timur hingga saat ini
belum banyak mengalami pergeseran yang cukup berarti, dimana masih didominasi Lapangan Usaha berbasis sumber daya alam, yaitu Pertambangan khususnya
2
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
komoditi batubara dan migas, yang terlihat dari
Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian memiliki peranan terbesar (44,98 persen)
besarnya peranan masing-masing Lapangan Usaha ini terhadap pembentukan PDRB Kalimantan Timur. Sumbangan
terbesar
pada
Triwulan
II-2015
dihasilkan oleh Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 44,98 persen, kemudian Industri Pengolahan sebesar 20,73 persen, Konstruksi (8,23 persen), Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (7,64 persen) serta Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Motor (5,13 persen). Sementara peranan Lapangan Usaha lainnya di bawah 5 persen. Tabel 1.2. Peranan PDRB Triwulanan Menurut Lapangan Usaha Provinsi Kalimantan Timur 2014-2015 (persen) Lapangan Usaha (1)
2015 Triw.1 Triw.2
(2)
(3)
(4)
(5)
7,10 49,93 19,80 0,02
7,53 46,15 19,81 0,03
7,64 44,98 20,73 0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
7,01
7,32
8,31
8,23
4,34
4,60
5,07
5,13
2,82 0,68 1,04 1,44 0,78 0,20
3,05 0,72 1,09 1,51 0,83 0,21
3,49 0,82 1,20 1,72 0,96 0,23
3,56 0,83 1,22 1,61 0,95 0,22
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
1,69
1,80
2,14
2,27
Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1,04 0,39
1,13 0,43
1,44 0,54
1,48 0,56
Jasa lainnya
0,36
0,42
0,51
0,52
100,00
100,00
100,00
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah E dan Daur Ulang F Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil G dan Sepeda Motor H Transportasi dan Pergudangan I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum J Informasi dan Komunikasi K Jasa Keuangan dan Asuransi L Real Estat M,N Jasa Perusahaan
P Q R,S, T,U
2014 Triw.2
6,66 52,28 19,17 0,02
A B C D
O
Triw.1
Produk Domestik Regional Bruto
100,00
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
3
1.1.3
PERTUMBUHAN EKONOMI Kinerja ekonomi Kalimantan Timur hingga pertengahan tahun 2015 ini masih
mengalami kelesuan, seiring dengan
kondisi perekonomian global yang terus
dibayang-bayangi situasi yang tidak menentu, khususnya masih melemahnya beberapa harga komoditas pertambangan. Kelesuan ini tergambar dari laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada triwulan II-2015 yang mengalami kontraksi negatif 1,64 persen dibanding Triwulan I-2014 (y-on-y). Jika diamati menurut lapangan usaha, laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada Triwulan II-2015 dipengaruhi oleh penurunan kinerja
lapangan
usaha
Pertambangan
dan
Pada Triwulan II-2015 perekonomian Kaltim terkoreksi sebesar negatif 1,64 persen (y-on-y)
Penggalian yang mengalami koreksi sebesar negatif 3,76 persen, diikuti penurunan kinerja Industri Pengolahan yang terkoreksi sebesar negatif 4,20 persen. Kedua lapangan usaha ini memberikan andil yang cukup besar dalam penyusunan PDRB Kalimantan Timur yaitu 65,71 persen. Meskipun lapangan usaha lainnya menunjukkan trend positif, hal itu belum mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur secara keseluruhan. Sebagai gambaran, pada triwulan ini lapangan usaha yang tumbuh positif diantara pengadaan Listrik dan Gas dengan pertumbuhan sebesar 43,48 persen, tertinggi dibanding lapangan usaha lainnya. Lapangan usaha Pertanian tumbuh sebesar 3,50 persen yang didorong oleh kinerja perkebunan yang masih tumbuh positif dan adanya pergeseran musim panen pada beberapa komoditi tanaman pangan (padi). Sebaliknya, laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada Triwulan II2015 tumbuh positif 0,83 persen bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q). Kondisi ini didorong oleh pertumbuhan positif pada Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 3,93 persen dan juga Lapangan Usaha Pertanian sebesar 2,60 persen. Untuk Pertambangan dan Penggalian pada Triwulan II-2015 meskipun masih mengalami kontraksi sebesar negatif 0,65 persen, namun masih lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkoreksi lebih dalam sebesar negatif 5,11 persen. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan pada Pertambangan Migas yang pada Triwulan II-2015 tumbuh 2,93 persen.
4
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
Tabel 1.3. Laju Pertumbuhan Riil PDRB Triwulanan Menurut Lapangan Usaha, 2015 (persen) q-to-q Triw.1 2015
Triw.2 2015
Triw.2 2014
Triw.1 2015
Triw.2 2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
2,60 (0,65) 3,93 2,13
5,04 (4,17) 7,11 3,38
1,48 (3,37) (7,17) 45,67
3,50 (3,76) (4,20) 43,48
1,08
1,12
4,46
0,47
3,28
(6,95)
0,58
4,97
0,79
1,26
(0,62)
1,15
2,41
3,60
2,97
(2,46) (1,22) 1,05 (1,09) 0,22 (6,74)
1,91 2,43 1,95 (5,14) 0,48 (0,99)
8,03 4,18 9,28 2,71 8,42 11,11
5,07 4,35 9,15 4,19 6,36 (1,66)
4,70 5,76 8,56 (2,00) 4,11 (4,68)
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
(7,12)
4,23
10,19
6,78
8,91
Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
(4,49) 0,88
2,81 3,61
15,02 10,89
16,96 13,72
16,93 14,01
0,84
1,35
5,76
8,22
7,34
(3,60)
0,83
0,63
(2,09)
(1,64)
A B C D
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah E dan Daur Ulang F Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil G dan Sepeda Motor H Transportasi dan Pergudangan I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum J Informasi dan Komunikasi K Jasa Keuangan dan Asuransi L Real Estat M,N Jasa Perusahaan O P Q R,S, T,U
y-on-y
Lapangan Usaha
Jasa lainnya Produk Domestik Regional Bruto
1.1.4
2,42 (5,11) (1,43) (11,10)
TINJAUAN EKONOMI TRIWULANAN MENURUT LAPANGAN USAHA PDRB Provinsi Kalimantan Timur menurut Lapangan Usaha dirinci menjadi 17
kategori Lapangan Usaha dan sebagian besar kategori dirinci lagi menjadi subkategori. Pemecahan menjadi subkategori atau Lapangan Usaha ini disesuaikan dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009. Pada uraian triwulanan ini menitikberatkan penjelasan pada Lapangan Usaha yang punya peranan yang besar dalam perekonomian Kalimantan Timur (share-nya diatas lima persen), seperti Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian, kemudian Industri
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
5
Pengolahan, Konstruksi, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan serta Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Motor.
A.
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Pada Triwulan II-2015 Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
memberi kontribusi terhadap PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 7,64 persen. Lapangan usaha tanaman perkebunan merupakan penyumbang terbesar terhadap Lapangan Usaha Pertanian yaitu sebesar 50,42 persen dari seluruh nilai tambah pertanian, diikuti Perikanan (19,17 persen) dan Kehutanan dan Penebangan Kayu (17,83 persen). Grafik 1.1. Peranan Lapangan Usaha Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian, Triwulan II-2015 Kehutanan dan Penebangan Kayu; 17,83%
Perikanan ; 19,17% Tanaman Pangan ; 4,87%
Tanaman Hortikultura ; 3,89%
Jasa Pertanian dan Perburuan ; 0,57%
Peternakan ; 3,25% Perkebunan Tahunan; 50,42%
Jika diamati pertumbuhan ekonomi Lapangan Usaha ini, pada Triwulan II2015 tumbuh positif 2,60 persen dibanding triwulan sebelumnya (q-to-q), yang didorong oleh peningkatan yang signifikan pada subkategori Tanaman Pangan yang tumbuh 38,22 persen, sebagai refleksi pergeseran musim panen tanaman padi dibeberapa kabupaten/kota di Kalimantan Timur. Untuk subkategori lainnya, jika dibandingkan dengan Triwulan I-2015 tumbuh positif. Secara khusus Perkebunan masih menunjukkan tren positif dan pada triwulan ini mengalami peningkatan sebesar 0,87 persen. Hal ini sejalan dengan program pemerintah Kalimantan Timur
6
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
dalam pengembangan perkebunan, khususnya komoditi kelapa sawit yang dijadikan komoditi andalan Kalimantan Timur. Secara y-on-y, kinerja Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan pada Triwulan II-2015 tumbuh sebesar 3,50 persen, lebih lambat dibandingkan Triwulan II-2014 yang tumbuh 5,04 persen. Disamping adanya perlambatan dimasing-masing subkategori pada triwulan ini, juga dipengaruhi oleh penurunan pada subkategori Tanaman Hortikultura dan Kehutanan yang pada Triwulan II-2015 mengalami koreksi, masing-masing sebesar negatif 7,07 persen dan negatif 0,18 persen. Tabel 1.4. Laju Pertumbuhan Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Triwulan II-2015 (Persen) q-to-q
1
2 3
B.
y-on-y
Lapangan Usaha
Triw.I 2015
Triw.II 2015
Triw.II 2014
Triw.I 2015
Triw.II 2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian a. Tanaman Pangan b. Tanaman Hortikultura c. Tanaman Perkebunan d. Peternakan e. Jasa Pertanian dan Perburuan Kehutanan dan Penebangan Kayu Perikanan
5,42
3,52
6,99
1,17
4,74
141,69 7,26 0,20 0,27 5,01 (2,54) (1,52)
38,22 (1,29) 0,87 1,77 1,80 0,35 1,83
7,76 6,82 7,28 3,26 9,64 (2,75) 6,67
(20,29) (1,11) 4,01 2,48 4,66 0,95 2,86
23,58 (7,07) 4,18 3,91 4,95 (0,18) 3,04
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
2,42
2,60
5,04
1,48
3,50
Pertambangan dan Penggalian Meskipun situasi harga batubara di pasar global cenderung menurun, namun
komoditi batubara dalam perekonomian Kalimantan Timur hingga Triwulan II-2015 masih mendominasi. Hal ini dapat dilihat pada Kategori Pertambangan dan Penggalian, Lapangan Usaha yang berkontribusi terbesar pada Triwulan II-2015 adalah Pertambangan Batubara dan Lignit yaitu sebesar 69,68 persen. Penyumbang terbesar berikutnya berturut-turut adalah Lapangan Usaha Pertambangan Minyak
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
7
dan Gas Bumi (22,96 persen); Pertambangan dan Penggalian Lainnya (7,23 persen) serta Pertambangan Bijih Logam (0,14 persen). Secara keseluruhan pada Triwulan II-2015, kategori Pertambangan dan Penggalian mengalami kontraksi sebesar negatif 0,65 persen dibandingkan triwulan sebelumnya
(q-to-q).
Kondisi
ini
dipengaruhi
oleh
menurunnya
kinerja
pertambangan batubara sebesar negatif 1,86 persen, seiring dengan melemahnya permintaan global dan menurunnya harga komoditi tersebut. Meskipun pertambangan migas tumbuh sebesar positif 2,93 persen namun belum mampu mengangkat pertumbuhan lapangan usaha tersebut menjadi positif. Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), kinerja kategori Pertambangan dan Penggalian pada Triwulan II-2015 juga mengalami kontraksi yaitu negatif 3,76 persen. Hal ini terjadi karena ada kecenderungan penurunan pada pertambangan batubara (negatif 5,99 persen). Tabel 1.5. Laju Pertumbuhan Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian Triwulan II-2015 (Persen) q-to-q
y-on-y
Lapangan Usaha
Triw.I 2015
Triw.II 2015
Triw.I 2014
Triw.I 2015
Triw.II 2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1
Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi
(4,21)
2,93
(16,54)
(4,73)
2,44
2
Pertambangan Batubara dan Lignit
(5,58)
(1,86)
(0,55)
(3,45)
(5,99)
3
Pertambangan Bijih Logam
(8,74)
(10,27)
(24,44)
(30,41)
(28,87)
4
Pertambangan dan Penggalian Lainnya
(2,01)
2,37
1,92
4,33
4,72
(5,11)
(0,65)
(4,17)
(3,37)
(3,76)
Pertambangan dan Penggalian
C.
Industri Pengolahan Struktur/peranan pada kategori Industri Pengolahan hingga triwulan ini tidak
mengalami perubahan/pergeseran yang berarti, dimana Lapangan Usaha yang menyumbang peranan terbesar masih berada pada Industri Batubara dan Pengilangan Migas yaitu sebesar 62,88 persen pada Triwulan II-2015, kemudian
8
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
diikuti oleh Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional sebesar 16,92 persen dan Industri Makanan dan Minuman sebesar 11,27 persen, serta Industri Kayu sebesar 3,43 persen. Sementara industri yang lainnya hanya mempunyai peranan kurang dari 3 persen terhadap kategori Industri Pengolahan. Jika diamati lebih jauh, meskipun industri batubara dan pengilangan migas mempunyai peran terbesar akan tetapi sejak tahun 2010 peranannya cenderung terus menurun. Kondisi sebaliknya terjadi pada industri makanan dan minuman dengan peranan yang terus meningkat dari satu digit pada 2010 menjadi dua digit, salah satunya ditopang oleh semakin bertambahnya industri CPO. Grafik 1.2. Peranan Lapangan Usaha Industri Pengolahan, Triwulan II-2015 (%)
Ind. Batubara dan Pengilangan Migas
62,88
Ind. Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional
16,92
Ind. Makanan dan Minuman
11,27
Ind. Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus
3,43
Ind. Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan
2,50
Ind. Alat Angkutan Ind. Barang dari Logam, Komputer, Barang…
0,82
0,69
Ind. Barang Galian bukan Logam
0,51
Ind. Furnitur
0,42
Ind. pengolahan lainnya
0,17
Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik
0,16
Ind. Mesin dan Perlengkapan YTDL
0,13
Ind.Tekstil dan Pakaian Jadi
0,07
Ind. Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
0,02
Secara keseluruhan, laju pertumbuhan kategori Industri Pengolahan pada Triwulan II-2015 tumbuh sebesar positif 3,93 persen setelah pada Triwulan I-2015 mengalami koreksi sebesar negatif 1,43 persen (q-to-q). Kondisi ini ditopang oleh peningkatan Industri Migas yang tumbuh sebesar 2,07 persen dan Industri Tanpa Migas sebesar 7,68 persen pada Triwulan II-2015 dibandingkan Triwulan I-2015, Industri Tanpa Migas yang tumbuh cukup signifikan, didominasi Industri Makanan-
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
9
Minuman dan Industri Kimia yangmengalamipeningkatan masing-masing sebesar 5,00 persen dan 14,46 persen. Namun jika diamati secara y-on-y, kinerja industri pengolahan pada Triwulan II-2015 terkoreksi sebesar negatif 4,20 persen, yang dipengaruhi oleh penurunan yang signifikan pada industri migas sebesar negatif 10,07 persen, meskipun kinerja industri tanpa migas tumbuh positif 9,50 persen. Grafik 1.3. Laju Pertumbuhan Lapangan Usaha Industri Pengolahan, Triwulan II-2015 20,00 15,00
10,00 5,00 -
I (5,00)
II
III
IV
I
II
2013
III
IV
I
2014
II
2015
(10,00) (15,00) (20,00)
D.
Q-to-Q Industri Migas
Q-to-Q Industri Tanpa Migas
Y-on-Y Industri Migas
Y-on-Y Industri Tanpa Migas
Konstruksi Pada Triwulan II-2015 kategori konstruksi menyumbang sebesar 8,23
persen terhadap total perekonomian provinsi Kalimantan Timur, dan ada kecenderungan meningkat dari periode sebelumnya. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan belanja pemerintah untuk peningkatan infastruktur umum seperti jalan, jembatan dan bangunan lainnya. Disamping semakin menggeliatnya pembangunan swasta, seperti pabrik, perumahan, perkantoran (rukan/ruko) dan bangunan lainnya.
10
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
Jika diamati perkembangan kategori Konstruksi hingga pertengahan tahun 2015, seiring dengan pelemahan ekonomi global dan rendahnya realisasi belanja pemerintah untuk pengembangan infrastruktur, berdampak pada kinerja Kontruksi pada Triwulan II-2015, meskipun tumbuh positif namun relatif rendah sebesar 0,58 persen dibandingkan triwulan I-2015 (q-t-q). Sedangkan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), lapangan usaha Kontruksi masih tumbuh positif 1,26 persen pada Triwulan II-2015, namun lebih lambat dari capaian Triwulan II-2014 yang sebesar 4,97 persen. Grafik 1.4. Peranan (share) dan Laju Pertumbuhan Triwulanan Lapangan Usaha Konstruksi, Tahun 2013-2015 10,00 8,00
6,46
6,77
6,82
7,09
I
II
III
IV
7,01
7,32
7,67
I
II
III
8,26
8,31
8,23
IV
I
II
6,00 4,00 2,00 (2,00)
2013
2014
2015
(4,00)
(6,00) Share
Q-to-Q
Y-on-Y
(8,00)
E.
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Pada Triwulan II-2015, kontribusi kategori Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor menyumbang 5,13 persen terhadap total ekonomi Kalimantan Timur. Dan kondisi ini tidak banyak mengalami perubahan yang signifikan dari periode-periode sebelumnya, dengan kata lain berada pada kisaran 4-5 persen.
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
11
Jika diamati perkembangan kategori ini pada Triwulan II-2015 dibandingkan Triwulan I-2015 (q-to-q) tumbuh positif 1,15 persen setelah pada Triwulan I-2015 mengalami kontraksi sebesar negatif 0,62 persen. Dan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), kategori ini tumbuh positif 2,97 persen namun lebih tinggi dari capaian Triwulan II-2014 yang tumbuh positif 2,41 persen. Tabel 1.6. Laju Pertumbuhan Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor,Triwulan II-2015 (Persen)
Lapangan Usaha (1)
Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan 1 Reparasinya 2
Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
12
q-to-q Triw.I Triw.II 2015 2015
y-on-y Triw.II Triw.I 2014 2015
(2)
(3)
(4)
1,09
(0,70)
2,14
(0,82)
1,37
2,44
(0,62)
1,15
2,41
Triw.II 2015
(5)
(6)
1,94
1,49
3,81
3,60
3,15
2,97
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
BAB II INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II TAHUN 2015)
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) merupakan indeks komposit persepsi rumah tangga mengenai kondisi ekonomi konsumen dan perilaku konsumsi terhadap situasi perekonomian pada triwulan berjalan. Nilai ITK berkisar antara 0 sampai 200, dengan indikasi sebagai berikut: a.
Nilai ITK < 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan menurun dibanding triwulan sebelumnya
b.
Nilai ITK = 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan dibanding triwulan sebelumnya
c.
Nilai ITK > 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan meningkat dibanding triwulan sebelumnya
Nilai ITK di Kalimantan Timur pada Triwulan II-2015 sebesar 107,40 yang berarti bahwa kondisi ekonomi konsumen di Kalimantan Timur masih
Kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan II-2015 Masih Lebih Baik (ITK: 107,40)
lebih baik dibandingkan dengan Triwulan I-2015. Sedangkan tingkat optimisme konsumen meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya (nilai ITK sebesar 101,03). Peningkatan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan II-2015 sebagai dampak dari meningkatnya pendapatan, hal ini ditandai dengan besaran indeks di atas 100. Peningkatan pendapatan sebagai dampak dari peningkatan aktivitas ekonomi dengan adanya liburan sekolah, tahun ajaran baru, dan puasa Ramadhan
Prov.Kalimantan Timur (termasuk Kalimantan Utara)
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
13
Di samping itu, inflasi umum pada Triwulan II-2015 relatif rendah sehingga daya beli konsumen masih terjaga. Tingkat inflasi pada Triwulan II-2015 sebesar 1,37 persen, lebih tinggi daripada triwulan sebelumnya yang besarnya 0,71 persen. Peningkatan inflasi tersebut tidak berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat, hal tersebut terlihat dari nilai indeks pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi barang/jasa pada Triwulan II-2015 yang mencapai 115,68. Nilai di atas 100 bermakna bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap tingkat konsumsi masyarakat. Tabel 2.1 Indeks Tendensi Konsumen Triwulanan Menurut Variabel Pembentuknya, Tahun 2014-2015 Variabel Pembentuk (1)
Triw.I2014
Triw.II- Triw.III- Triw.IV- Triw.I- Triw.II2014 2014 2014 2015 2015
(2)
(3)
1. Pendapatan rumahtangga
119,13
117,15
120,24
(4)
109,53 96,31 104,55
(5)
(6)
(7)
2. Pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan sehari-hari
117,68
120,11
116,72
113,19 108,65 115,68
3. Tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan (daging, ikan, susu, buah-buahan) dan bukan makanan (pakaian, perumahan, pendidikan, transportasi, kesehatan dan rekreasi)
122,79
116,64
117,87
115,13 102,59 103,70
Indeks Tendensi Konsumen (ITK)
119,52
117,84
118,79
111,73 101,03 107,40
Kondisi perekonomian Kalimantan Timur Triwulan II-2015 relatif stabil sehingga tidak menyurutkan tingkat konsumsi masyarakat. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan konsumsi makanan dan bukan makanan yang terjadi pada mayoritas barang/jasa yang ditandai dengan nilai indeks di atas 100, kecuali hiburan/rekreasi, akomodasi, transportasi, serta perawatan kesehatan dan kecantikan. Secara total indeks tingkat konsumsi makanan dan bukan makanan mencapai 103,70.
14
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
Kondisi ekonomi konsumen jika dibandingkan secara regional (provinsi) seluruh Indonesia, capaian ITK Kalimantan Timur pada Triwulan III-2015 menempati urutan kesepuluh namun masih diatas capaian (rata-rata) ITK Nasional yang tercatat sebesar 105,22. Dan jika diamati nilai ITK Kalimantan Timur selama dua tahun terakhir selalu diatas capaian ITK Nasional. Grafik 2.1 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Kalimantan Timur dan Nasional Triw.I-2013 s/d Triw.II-2015 125
Nasional Kaltim 113,71
120 115
110
107,13
117,84 118,79
112,29
111,73
109,21 112,02 109,64
108,02
105
119,52
110,03
110,76
107,40
112,44 107,62
101,03
104,7 100
105,22
100,87
95 90
Triw.1
Triw.2
Triw.3
Triw.4
2013
Triw.1
Triw.2
Triw.3
Triw.4
Triw.1
2014
Triw.2
2015
Nilai ITK Kalimantan Timur pada Triwulan III-2015 diperkirakan sebesar 109,00. Artinya bahwa kondisi ekonomi konsumen akan lebih baik
Kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan III-2015 Diperkirakan Lebih Baik
dibandingkan triwulan sebelumnya. Sedangkan tingkat optimisme konsumen diperkirakan naik 1,60 poin dibandingkan Triwulan II2015. Peningkatan ekonomi konsumen terutama didorong oleh peningkatan pendapatan.
Konsumen
optimis
pendapatannya
meningkat
lebih
tinggi
dibandingkan dengan Triwulan II-2015. Optimisme ini ditandai dengan besaran indeks yang mencapai 110,01. Selain itu, pada Triwulan III-2015 konsumen berencana melakukan pembelian barang tahan lama. Hal ini terekam dari besaran indeksnya yang mencapai 107,19. Adanya rencana pembelian barang tahan lama juga menjadi indikasi bahwa kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan III-2015
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
15
tetap membaik. Pendapatan masyarakat meningkat sebagai dampak meningkatnya belanja pemerintah. Konsumsi masyarakat diperkirakan meningkat karena faktor musiman berupa adanya puasa Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Tabel 2.2 Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III-2015 Menurut Variabel Pembentuknya Variabel Pembentuk
Indeks
(1)
(2)
1. Perkiraan Pendapatan rumahtangga mendatang
110,01
2. Rencana Pembelian Barang Tahan Lama (elektronik, perhiasan, perangkat komunikasi, meubelair, peralatan rumah tangga, kendaraan bermotor, tanah, rumah), rekreasi dan pesta/hajatan,
107,19
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan III-2015
109,00
Perkiraan kondisi ekonomi konsumen jika dibandingkan secara regional (provinsi) seluruh Indonesia, perkiraan ITK Kalimantan Timur pada Triwulan II-2015 berada dibawah perkiraan ITK Nasional yang tercatat sebesar 112,15. Dan jika diamati perkiraan ITK Kalimantan Timur pada Triwulan III-2015 pada regional Pulau Kalimantan, menempati urutan paling rendah (kecil) dimana tertinggi ditempati Kalimantan Barat (112,29). Grafik 2.2 Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) se-Kalimantan dan Nasional Triwulan III-2015 Nasional
112,18
Kalbar Kaltim
112,29 109,00
Kalteng Kalsel
16
111,62 111,01
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
BAB III PERKEMBANGAN HARGA TINGKAT KONSUMEN (IHK/INFLASI) TRIWULAN II TAHUN 2015)
Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), pada Triwulan II-2015 Kalimantan Timur mengalami tekanan inflasi sebesar 1,37 persen, lebih
Triwulan II-2014 tekanan inflasi tercatat 7,55 persen (y-on-y)
tinggi dibanding Triwulan I-2015 yang tercatat 0,70 persen. Demikian pula secara tahunan (y-on-y) inflasi Kalimantan Timur pada Triwulan II-2015 mencapai 7,55 persen, juga lebih tinggi dari capaian Triwulan I2015 yang tercatat sebesar 7,08 persen.
12
120
10
115
8
110
6
105
4
100
2
95
0
90
-2
Inflasi
125
Jan Feb Mart Apr Mei Jun Jul Agts Sept Okt Nop Des Jan Feb Mart Apr Mei Jun Jul Agts Sept Okt Nop Des Jan Feb Mart Apr Mei Jun
IHK
Grafik 3.1 IHK, Laju Inflasi Bulan ke Bulan, Tahun Kalender dan Year-on-Year Kalimantan Timur, Tahun 2013-2015
2013 IHK
Bulan ke Bulan
2014
2015
Tahun Kalender
Year on Year
Jika melihat perkembangan selama tiga tahun terakhir terutama pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pertengahan tahun 2013, tekanan inflasi (y-on-y) cenderung melambat, namun masih dibayang-bayangi oleh
Prov.Kalimantan Timur (termasuk Kalimantan Utara)
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
17
situasi ekonomi global yang tidak menentu, khususnya fluktuasi harga beberapa komoditas sumber energi (minyak bumi dan batubara) yang belum stabil, disamping adanya gejolak internal seperti situasi sosial-politik. Tekanan inflasi pada Triwulan II-2015 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q) terjadi pada semua kelompok barang dan jasa, dimana kelompok bahan makanan dan kelompok transportasi dan komunikasi mengalami tekanan inflasi tinggi dibandingkan kelompok lainnya, masing-masing sebesar 2,62 persen dan 2,22 persen. Tabel 3.1 Perkembangan Inflasi Triwulanan Menurut Kelompok Pengeluaran Kalimantan Timur, Tahun 2014-2015
Kelompok Pengeluaran (1)
Q – to - Q Triw.II- Triw.I- Triw.II2014 2015 2015
Triw.II2014
Y – on – Y Triw.I- Triw.II2015 2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2,65
2,06
2,62
7,74
8,57
8,53
0,49
2,72
1,31
8,84
8,62
9,51
0,12
1,62
0,41
6,25
7,24
7,55
4. Sandang
(0,91)
(0,33)
0,96
4,49
1,57
3,49
5. Kesehatan
2,13
2,22
0,88
8,13
7,16
5,85
0,54
1,60
0,24
5,77
6,25
5,93
1,12
(4,67)
2,22
11,52
5,59
6,74
0,93
0,70
1,37
7,63
7,08
7,55
1. Bahan Makanan 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 3. Perumahan
6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 7. Transportasi & Komunikasi UMUM
Pada Triwulan II-2015, secara tahunan (y-on-y) kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami tekanan inflasi yang tinggi dibandingkan kelompok pengeluaran lainnya, yakni 9,51 persen mengalami kenaikan dibandingkan Triwulan I-2015 yang tercatat 8,62 persen. Selanjutnya kelompok bahan makanan juga relatif tinggi sebesar 8,53 persen. Salah satu faktor pemicu masih tingginya tingkat inflasi hingga Triwulan II-2015, dari sisi penawaran diantaranya masih tingginya ketergantungan bahan pangan dari daerah lain seperti
18
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
Jawa dan Sulawesi. Disamping itu, kondisi iklim (laut) yang tidak menentu ikut menghambat
jalur
distribusi
komoditas
bahan
pangan
dan
penurunan
penangkapan ikan di laut. Sebaliknya kelompok pengeluaran sandang mengalami tekanan inflasi paling kecil (rendah) pada Triwulan II-2015 sebesar 3,49 persen. Jika diamati yang memberi andil/sumbangan tekanan inflasi, selama tahun 2015 bergerak cukup variatif, namun secara umum kelompok yang memberikan andil cukup besar dalam pembentukan inflasi Kalimantan Timur selama tahun 2015 yakni kelompok perumahan, kelompok pengeluaran bahan makanan dan kelompok makanan jadi. Tabel 3.2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kalimantan Timur Tahun 2015 (persen)
Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi (y-on-y) Triw.I’15
(1)
Triw.II’15
(2)
(3)
1. Bahan Makanan
1,78
1,71
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
1,65
1,82
3. Perumahan
1,93
2,01
4. Sandang
0,09
0,19
5. Kesehatan
0,36
0,30
6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga
0,41
0,39
7. Transportasi & Komunikasi
0,92
1,14
Jika dirinci menurut kota, pada Triwulan II-2015 dibandingkan dengan Triwulan I-2015 (q-to-q), tekanan inflasi paling tinggi yakni kota Balikpapan (1,66 persen), diikuti kota Tarakan (1,23 persen) dan kota Samarinda (1,18 persen). Namun jika ditinjau secara year on year pada Triwulan II-2015, inflasi Kota Tarakan mengalami inflasi paling tinggi yaitu 9,79 persen diikuti Kota Balikpapan sebesar 8,18 persen dan Kota Samarinda mencapai 6,48 persen.
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
19
Tabel 3.3 Inflasi Triwulanan Tiga Kota di Kalimantan Timur, Tahun 2011-2015 Q – to – Q
Bulan
Y – on - Y
Samarinda Balikpapan Tarakan (1)
Samarinda Balikpapan Tarakan
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Triwulan I
2,77
2,38
3,16
7,73
7,21
8,20
Triwulan II
1,19
2,15
(0,77)
8,21
8,68
9,31
Triwulan III
2,36
1,98
0,91
7,26
6,42
4,82
Triwulan IV
(0,21)
(0,18)
3,03
6,23
6,45
6,43
Triwulan I
2,13
2,11
2,17
5,56
6,17
5,41
Triwulan II
0,11
0,83
0,06
4,43
4,80
6,28
Triwulan III
2,31
2,82
2,62
4,38
5,67
8,08
Triwulan IV
0,21
0,52
1,04
4,81
6,41
5,99
Triwulan I
2,91
2,52
3,13
5,61
6,84
6,98
Triwulan II
1,08
1,01
2,69
6,64
7,03
9,80
Triwulan III
5,69
3,70
4,21
10,17
7,95
11,50
Triwulan IV
0,39
1,08
(0,01)
10,37
8,56
10,35
Triwulan I
1,22
1,04
2,02
8,81
7,32
9,88
Triwulan II
0,39
1,60
0,99
7,83
7,61
7,39
Triwulan III
0,70
1,73
3,82
2,73
5,57
6,98
Triwulan IV
4,31
2,86
4,63
6,74
7,43
11,91
Triwulan I
0,19
1,70
(0,16)
5,65
8,12
9,52
Triwulan II
1,18
1,66
1,23
6,48
8,18
9,79
2011
2012
2013
2014
2015
20
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
BAB IV PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN II TAHUN 2015 A. Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS)) Perkembangan kegiatan sektor Industri Pengolahan, khususnya kelompok Industri Besar dan Sedang (IBS) Kalimantan Timur pada Triwulan II-2015 mengalami pertumbuhan sebesar 4,93
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Triwulan II-2015 naik 4,93 persen (y-on-y).
persen dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh 2,76 persen (y-on-y). Sama halnya perkembangan industri besar dan sedang Triwulan II-2015 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami peningkatan menjadi sebesar 2,37 persen setelah pada triwulan sebelumnya terkoreksi sebesar negatif 0,96 persen. Grafik 4.1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan Tahun 2012-2015 (persen) 8,00
7,41 6,31 6,27
6,29
5,82
5,56
6,00
4,71
4,93
4,76
4,52 4,51 3,72
4,00 2,56
2,00
3,14
2,76 3,53 2,25
2,28
2,50
2,22
1,65
2,37
1,65
1,47 Triw.II'15
Triw.I'15
(2,12)
Triw.IV'14
Triw.III'14
Triw.II'14
Triw.I'14
y-on-y
Triw.IV'13
(2,37)
Triw.III'13
Triw.II'13
Triw.I'13
(4,00)
Triw.IV'12
(2,79)
Triw.III'12
Triw.II'12
Triw.I'12
(2,00)
(0,86)
q-to-q
Secara y-on-y industri yang memberikan andil positif cukup besar terhadap pertumbuhan tersebut adalah Industri Makanan yang tumbuh sebesar 5,51 persen
Prov. Kalimantan Timur (termasuk Kalimantan Utara)
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
21
lebih tinggi dibandingkan Triwulan II tahun sebelumnya, yang tumbuh sebesar 3,37 persen. Diikuti Industri Bahan Kimia mengalami peningkatan produksi sebesar positif 5,35 persen setelah pada triwulan II tahun sebelumnya mengalami koreksi sebesar negatif 4,98 persen. Sama halnya Industri Kayu, barang-barang dari kayu (tidak termasuk furniture) dan Barang-barang anyaman juga mengalami peningkatan sebesar 4,55 persen. Tabel 4.1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Menurut Jenisnya, Tahun 2012 – 2015 (persen)
q-to-q
y-on-y
22
Periode
Makanan dan Minuman (KBLI 10)
Kayu, Barangbarang dari Kayu dan Barangbarang Anyaman (KBLI 15)
Kimia dan Barangbarang dari Bahan Kimia (KBLI 20)
Kaltim (IBS)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Triw.I’13
(3,51)
1,31
0,90
(2,37)
Triw.II’13
2,55
1,35
0,57
2,28
Triw.III’13
0,47
2,37
(1,40)
1,47
Triw.IV’13
1,80
2,46
(1,62)
1,65
Triw.I’14
(2,43)
(5,53)
(2,94)
(2,12)
Triw.II’14
3,78
2,16
(0,74)
3,53
Triw.III’14
2,37
1,78
0,17
2,22
Triw.IV’14
1,52
1,29
1,05
1,65
Triw.I’15
(0,92)
(0,05)
1,14
(0,86)
Triw.II’15
2,47
1,46
2,91
2,37
Triw.I’13
10,83
(0,01)
2,54
6,26
Triw.II’13
7,27
4,43
1,94
5,56
Triw.III’13
3,27
6,08
0,43
3,72
Triw.IV’13
3,63
7,70
(1,56)
4,52
Triw.I’14
1,51
(1,69)
(5,50)
4,51
Triw.II’14
3,37
1,02
-4,98
2,76
Triw.III’14
2,95
0,68
(5,05)
2,25
Triw.IV’14
5,23
(0,51)
(2,48)
4,76
Triw.I’15
6,23
5,14
1,80
5,82
Triw.II’15
5,51
4,55
5,35
4,93
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
Perkembangan industri pengolahan (manufacturing industry) Triwulan II2015 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) secara umum dari ketiga kelompok industri menunjukkan peningkatan produksi sebesar positif 2,37 persen setelah triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar negatif 0,86 persen. Kondisi ini didorong oleh peningkatan pada semua kelompok industri, dimana kelompok industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia mengalami pertumbuhan tertinggi dibandingkan kelompok lainnya yaitu tumbuh 2,91 persen di Triwulan II-2015 lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,14 persen. Diikuti kegiatan industri makanan dalam hal ini pengolahan minyak sawit (CPO) sebesar positif 2,47 persen setelah Triwulan I-2015 terkoreksi sebesar negatif 0,92 persen. Sama halnya dengan kelompok Industri kayu pada Triwulan II-2015 menunjukkan tren positif sebesar 1,46 persen.
B. Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK)) Perkembangan Industri Mikro dan Kecil (IMK) memiliki arti penting dan strategis bagi pembangunan di daerah. Data Statistik IMK selama ini sudah memberi
andil
terhadap
kebijakan
pemerintah
yang
diarahkan
pada
pemberdayaan ekonomi kerakyatan, khususnya usaha IMK. Kondisi perkembangan Kegiatan Industri Mikro dan Kecil pada triwulan II tahun 2015 di Provinsi Kalimantan Timur mengalami kontraksi.
Kinerja produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulan II-2015 Turun -2,98 persen (y-on-y)
Hal ini ditunjukkan dengan angka laju pertumbuhan produksi terkoreksi sebesar negatif 2,98 persen dan dibawah capaian Nasional. Kondisi ini berkaitan erat dengan berbagai permasalahan pada usaha mikro dan kecil di wilayah ini, dimana para pengusaha masih mengalami hambatan dalam masalah permodalan, ketrampilan SDM,
Prov. Kalimantan Timur ( Tanpa Kalimantan Utara )
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
23
pemasaran produk, ketersediaan bahan baku, transportasi, pola musiman dan lain‐lain yang sering menyebabkan ketidakstabilan usaha. Pada triwulan II 2015 (y‐on‐y) Industri Mikro Kecil provinsi Kalimantan Timur ditinjau dari beberapa kelompok industri terlihat mengalami penurunan, dimana kelompok industri yang mengalami penurunan paling dominan seperti industri pengolahan lainnya yang turun sebesar negatif 20,74 persen, yang lebih didominasi kerajinan sapu, sikat dan stempel. Selanjutnya, industri barang galian bukan logam yang juga terkoreksi sebesar negatif 19,21 persen, yang banyak didominasi usaha/industri batu bata, gypsum dan pembuatan pot bunga yang mengalami perlambatan seiring dengan menurunnya daya beli masyarakat. Kelompok industri alat angkut lainnya, dimana komoditas yang dihasilkan di dominasi oleh pembuatan perahu juga mengalami koreksi sebesar negatif 18,73 persen. Selanjutnya pada kelompok industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (Kode KBLI 15) jugamengalami penurunan produksi sebesar negatif 8,20 persen. Sebaliknya kelompok industri yang mengalami pertumbuhan positif diantaranya pada kelompok industri barang logam bukan mesin dan peralatan tumbuh sebesar 24,33 persen, kelompok industri percetakan tumbuh sebesar 22,44 persen, kelompok industri tekstil
tumbuh sebesar 15,25persen, dan
kelompok Industri minuman yang tumbuh sebesar 12,89 persen, kelompok industri karet dan barang dari plastik tumbuh 10,32 persen, kelompok industri makanan tumbuh 6,70 persen, serta kelompok industri kayu, barang dari kayu, anyaman yang tumbuh 3,58 persen.
24
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
Tabel 4.2 Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil, Kalimantan Timur Triwulan II-2015
No.
Kode KBLI
Jenis Industri
y-on-y
(4)
(5)
(1)
(2)
1 2 3
10 11 13
Industri Makanan Industri Minuman Industri Tekstil
2,13 (1,98) (0,37)
6,70 12,89 15,25
4 5 6 7 8 9
14 15 16 18 22 23
Industri Pakaian Jadi Industri Kulit, barang dari Kulit dan Alas Kaki Industri Kayu, Barang dari kayu, anyaman Industri Percetakan Industri Karet dan Barang dari Plastik Industri Barang Galian Bukan Logam
10,70 (4,33) 4,89 3,80 4,78 (5,34)
(3,74) (8,20) 3,58 22,44 10,32 (19,21)
10 11 12
25 30 31 32
Industri Barang Logam Bukan Mesin dan Alat Industri Alat Angk, Lainnya Industri Furniture Industri Pengolahan Lainnya
8,22 (4,63) (9,54) 6,57
24,33 (18,73) (2,30) (20,74)
(1,23)
(2,98)
13
IMK
(3)
Triwulan II-2015 q-to-q
Provinsi (Kalimantan Timur)
Perkembangan produksi industri mikro dan kecil di Provinsi Kalimantan Timur, pada triwulan II tahun 2015 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) secara total juga menunjukkan penurunan produksi sebesar negatif 1,23 persen. Apabila diamati berdasarkan kelompok industri, terdapat lima kelompok yang memicu terjadinya penururan pertumbuhan produksi IMK yaitu Industri Furnitur yang terkoreksi sebesar negatif 9,54 persen, industri alat angkut lainnya juga turun sebesar negatif 4,63 persen, industri barang galian bukan logam turun sebesar negatif 5,34 persen, turunnya produksi pada kelompok industri ini sebagai akibat dari penurunan penggunaan masyarakat akan batu bata, dan genteng dari tanah. Selanjutnya beberapa kelompok industri mengalami peningkatan produksi, diantaranya yang terbesar adalah industri pakaian jadi yang tumbuh sebesar 10,70 persen, industri barang logam, bukan mesin dan peralatan tumbuh sebesar 8,22 persen, industri pengolahan lainnya tumbuh sebesar 6,57 persen. Pada kelompok
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
25
industri ini lebih banyak dipengaruhi oleh peningkatan produksi pada komoditas perhiasan imitasi dan barang sejenis seperti cincin yang dibuat dari logam dasar, perhiasan dengan batu permata dan lain-lain. Industri kayu dan Barang dari kayu dalam triwulan ini juga mengalami pertumbuhan sebesar 4,89 persen, demikian pula industri karet, barang dari karet dan plastik tumbuh sebesar 4,78 persen.
26
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
BAB V EKSPOR - IMPOR TRIWULAN II TAHUN 2015) Nilai Ekspor Kalimantan Timur pada Triwulan II-2015 mencapai US$ 4,3 miliar mengalami penurunan sebesar negatif 31,75 persen dibanding triwulan yang
Nilai ekspor Kaltim Triwulan II-2015 Turun 31,75 persen (y-on-y).
sama tahun 2014 yang sebesar US$ 6,4 miliar (y-on-y). Penurunan ekspor pada Triwulan II-2015 karena penurunan pada semua komoditi ekspor, dimana nilai ekspor migas turun sebesar negatif 49,37 persen yakni dari US$ 2,8 miliar menjadi US$ 1,5 miliar. Sama halnya dengan nilai ekspor non migas juga mengalami penurunan sebesar negatif 17,16 persen yakni dari US$ 3,5 miliar menjadi US$ 2,9 miliar. Grafik 5.1 Perkembangan Nilai Ekspor Kalimantan Timur Januari 2014 – Juni 2015 (juta US$)
*) Angka Sementara
Prov. Kalimantan Timur ( Tanpa Kalimantan Utara )
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
27
Tabel 5.1 Ringkasan Perkembangan Ekspor Kalimantan Timur, Triwulan I-II/2015
Uraian (1)
Migas
Nilai FOB (juta US$) Triw.ITriw.II2015 2015 (2)
Perubahan (y-on-y) Triw.ITriw.II2015 2015
Share (%) Triw.I- Triw.II2015 2015
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.981,17
1.457,71
(28,80)
(49,37)
39,01
33,62
-
Minyak Mentah
321,16
339,60
(21,69)
(29,53)
5,34
7,83
-
Hasil Minyak
279,15
169,61
(2,53)
(48,37)
5,66
3,91
-
Gas
1.380,86
948,50
(33,81)
(54,15)
28,01
21,88
2.954,58
2.877,69
(18,99)
(17,16)
60,99
66,38
4.935,75
4.335,40
(23,24)
(31,75)
100,00
100,00
Nonmigas TOTAL
Total nilai ekspor 10 golongan barang (HS 2 digit) pada Triwulan II-2015, memberikan kontribusi sebesar 99,82 persen terhadap total nilai ekspor Kalimantan Timur. Komoditi yang berperan sangat besar dalam pembentukan ekspor Kalimantan Timur pada Triwulan II-2015 adalah bahan bakar mineral yang mencapai 91,24 persen dengan nilai US$ 3,96 miliar yang terdiri dari Migas US$ 1,46 miliar dan Non-migas US$ 2,50 miliar, kemudian disusul oleh golongan barang bahan kimia anorganik sebesar 2,40 persen dengan nilai US$ 104 juta, diikuti kayu, barang dari kayu sebesar 2,38 persen dengan nilai US$ 103 juta serta golongan barang Lemak dan Minyak Hewani sebesar 1,94 persen dengan nilai US$ 84 juta. Dilihat dari struktur ekspor tersebut, menunjukkan bahwa dominasi hasil migas dan nonmigas (khususnya komoditi batubara) masih sangat besar dalam kegiatan perdagangan luar negeri di Kalimantan Timur, dimana share-nya masing-masing sebesar 33,62 persen dan 57,62 persen.
28
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
Tabel 5.2 Ekspor Kalimantan Timur Menurut Beberapa Golongan Barang HS 2 Digit Triwulan I-II 2015
Golongan Barang (Hs)
1
2 3
4 5 6 7 8 9 10
Nilai FOB (juta US$) Triw.1Triw.22015 2015*)
Q-to-Q (%)
Peran terhadap Total (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Bahan Bakar Mineral -Migas -Nonmigas Kayu dan barang dari kayu, arang kayu Lemak dan minyak hewani atau
4.580,43 1.981,17 2.599,26
3.955,62 1.457,72 2.497,90
(13,64) (26,42) (3,90)
91,24 33,62 57,62
100,91 125,13
103,09 84,18
2,16 (32,73)
2,38 1,94
68,23
104,17
52,67
2,40
12,84 21,36 11,70
48,62 26,24 4,96
278,66 22,85 (57,61)
1,12 0,61 0,11
2,28 7,07
0,00 0,01
(100,00) (99,86)
0,00 0,00
0,24
0,83
245,83
0,02
4.930,19 5,55 4.935,74
4.327,72 7,70 4.335,42
(12,22) 38,74 (12,16)
99,82 0,18 100,00
nabati serta produk disosiasinya; lemak olahan yang dapat dimakan; malam hewani atau malam nabati Bahan kimia anorganik; senyawa organik atau anorganik dari logam mulia, dari logam tanah langka, dari unsur radioaktif dan dari isotop Pupuk Bahan kimia organik Reaktor nuklilr, ketel, mesin dan peralaan mekanis; bagian daripadanya Aneka produk kimia Kendaraan selain yang bergerak diatas rel kereta api, dan bagian serta aksesorinya (87) Ikan dan krustasea, serta invertebrate air lainnya Total 10 Golongan Barang Lainnya Total
Menurut negara tujuan, nilai ekspor Kalimantan Timur secara kumulatif hingga Triwulan II-2015 paling besar dikirim ke negara Jepang yaitu US$ 2,1 miliar atau 22,36 persen dari total nilai ekspor Kalimantan Timur. Diikuti negara India dengan nilai ekspor sebesar US$ 1,70 miliar (18,40 persen), Negara Republik Korea dengan nilai US$ 1,17 miliar (12,68 persen), negara Taiwan dengan nilai US$ 1,0
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
29
miliar (10,82 persen) dan Negara Tiongkok dengan nilai US$ 940 juta (10,15 persen). Sedangkan negara-negara lainnya masih relatif kecil, dimana share-nya terhadap total ekspor Kalimantan Timur masih dibawah 10 persen. Sama halnya dengan periode-periode sebelumnya dimana hingga Triwulan II-2015, komoditi migas paling besar dikirim ke negara Jepang dengan nilai US$ 1,4 miliar, sedangkan komoditi nonmigas negara tujuan ekspor yang paling dominan yaitu ke negara India dengan nilai ekspor sebesar US$ 1,7 miliar. Tabel 5.3 Ekspor Kalimantan Timur Menurut Negara Tujuan Utama Kumulatif Triwulan I-II /2015 Negara Tujuan (1)
1.
Jepang
2.
India
3.
Nilai (Juta US$) Migas
Non Migas
(2)
(3)
Total (4)
Persentase Terhadap Total Ekspor (5)
1.423,13
648,09
2.071,22
22,36
0
1.704,46
1.704,46
18,40
Republik Korea
460,14
714,47
1.174,61
12,68
4.
Taiwan
555,47
447,45
1.002,92
10,82
5.
China
0
940,24
940,24
10,15
2.438,74
4.454,71
6.893,45
74,40
942,09
1.429,58
2.371,67
25,60
3.380,83
5.884,29
9.265,12
100,00
Sub Total Lainnya Total Ekspor
Nilai impor Kalimantan Timur pada Triwulan II2015 mencapai US$ 1,36 miliar, mengalami penurunan sebesar negatif 39,55 persen dibanding triwulan yang
Nilai impor Triwulan II-2015 Turum 39,55 persen (y-on-y)
sama tahunsebelumnya(y-on-y). Penurunan terjadi pada semua komoditi impor, dimana komoditi migas mengalami penurunan yang menonjol sebesar negatif 44,22 persen dan komoditi nonmigas juga turun sebesar negatif 18,67 persen.
30
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
Tabel 5.4 Ringkasan Perkembangan Impor Kalimantan Timur, Triwulan I-II/2015
Uraian (1)
Migas
Nilai FOB (juta US$) Triw.ITriw.II2015 2015 (2)
Perubahan (y-on-y) Triw.ITriw.II2015 2015
Share (%) Triw.I- Triw.II2015 2015
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.075,41
1.024,92
(37,35)
(44,22)
79,29
75,40
-
Minyak Mentah
775,81
728,41
(37,48)
(49,30)
57,20
53,59
-
Hasil Minyak
299,60
296,51
(37,01)
(26,01)
22,09
21,81
-
Gas
-
-
-
-
-
-
280,97
334,33
(22,91)
(18,67)
20,71
24,60
1.356,38
1.359,25
(34,82)
(39,55)
100,00
100,00
Nonmigas TOTAL
Grafik 5.2 Perkembangan Nilai Impor Kalimantan Timur Januari 2014 – Juni 2015 (juta US$)
Menurut golongan barang (HS 2 digit), yang memberi peranan paling besar dalam pembentukan nilai impor Kalimantan Timur pada Triwulan II-2015 adalah Bahan Bakar Mineral yang mencapai 75,51 persen dengan nilai US$ 1,03 miliar, diikuti Reaktor nuklir, ketel, mesin dan peralatan mekanis; bagian dari padanya sebesar 11,07 persen dengan nilai US$ 150 juta dan golongan barang kendaraan selain yang bergerak diatas rel kereta api sebesar 4,35 persen dengan nilai US$ 59
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
31
juta. Untuk golongan barang lainnya nilainya masih dibawah US$ 30 juta atau share-nya dibawah dua persen. Tabel 5.5 Impor Beberapa Golongan Barang HS 2 Digit, Kalimantan Timur Triwulan I-II/2015 Golongan Barang (HS) (1)
Nilai CIF (Juta US$) Triw.ITriw.II*) 2015 2015 (2)
1. Bahan Bakar Mineral (27) 1.077,20 a. Minyak dan Gas Bumi (Migas) 1.075,42 b. Non Migas 1,78 2. Reaktor nuklir, ketel, mesin dan peralatan 129,55 mekanis (84) 3. Kendaraan selain yang bergerak diatas rel 36,81 kereta api (87) 4. Barang dari besi atau baja (73) 22,36 5. Karet dan barang daripadanya (40) 16,09 6. Pupuk (31) 13,15 7. Mesin dan perlengkapan elektris serta 9,49 bagiannya: perekam dan pereproduksi suara/gambar dan suara televisi (85) 8. Instrumen dan apparatus optis, fotografi, 9,55 sinematografi, pengukur, pemeriksa, presisi, medis dan bedah; bagian dan aksesorisnya (90) 9. Aneka Produk Kimia (38) 4,96 10. Bahan peledak; produk piroteknik; korek 2,94 api; preparat tertentu yang mudah terbakar (36) Total 10 Golongan Barang Lainnya
1.322,10 34,28
Total Impor
1.356,38
Q-to-Q (%)
Persentase Terhadap Total Impor
(3)
(4)
(5)
1.026,35 1.024,94 1,41 150,48
(4,72) (4,69) (20,79) 16,16
75,51 75,40 0,10 11,07
59,13
60,64
4,35
19,66 23,25 26,83 11,28
(12,08) 44,50 104,03 18,86
1,45 1,71 1,97 0,83
2,14
(77,59)
0,16
8,63 0,78
73,99 (73,47)
0,63 0,06
1.328,53
0,49
97,74
30,72
(10,39)
2,26
1.359,25
0,21
100,00
Ditinjau menurut negara asal, nilai impor Kalimantan Timur secara kumulatif hingga Triwulan II-2015 paling dominan berasal dari negara Malaysia yaitu US$ 920 juta atau 33,90 persen dari total nilai impor Kalimantan Timur. Diikuti negara Azerbaijan dengan nilai impor sebesar US$ 689 juta (25,40 persen), Republik Korea dengan nilai US$ 313 juta (11,56 persen) dan Singapura dengan nilai US$ 212 juta (7,82 persen), sedangkan impor dari Negara lainnya masih relatif kecil (dibawah lima persen).
32
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
Tabel 5.6 Impor Kalimantan Timur Menurut Negara Asal Kumulatif Triwulan I-II/2015 Nilai (Juta US$) Negara Asal (1)
Migas
Non Migas
Total
(2)
(3)
(4)
Persentase Terhadap Total Impor (5)
1. Azerbaijan
689,41
-
689,41
25,40
2. Malaysia 3. Republik Korea
890,86 313,68
29,22 -
920,08 313,68
33,90 11,56
4.
Singapura
107,43
104,75
212,18
7,82
5. 6.
United States India
-
103,78 88,24
103,78 88,24
3,82 3,25
7.
Tiongkok
-
55,59
55,59
2,05
2.001,38
381,58
2.382,96
87,79
98,96
232,33
331,29
12,21
2.100,34
613,91
2.714,25
100,00
Total 7 Negara Asal Lainnya Total Impor
Jika dihitung neraca perdagangan Kalimantan Timur pada Triwulan II-2015 masih tercatat surplus sebesar US$ 3,98 miliar, yang terdiri dari komoditi migas sebesar US$ 432 juta dan non migas sebesar US$ 2,5 miliar. Secara kumulatif hingga Triwulan II-2015 (Semester I-2015) neraca perdagangan luar negeri Kalimantan Timur sebesar US$ 6,55 miliar. Tabel 5.7 Neraca Perdagangan Kalimantan Timur Triwulan I-II/2015 Nilai (Juta US$) Uraian (1)
1.
Migas
Triw.I-2015
Triw.II-2015
Semester I-15 (Triw.I-II)
(2)
(3)
(4)
905,76
432,79
1.338,55
2. Non Migas
2.671,14
2.541,15
5.212,29
TOTAL
3.576,90
2.973,94
6.550,84
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
33
BAB VI KEPARIWISATAAN TRIWULAN I TAHUN 2015)
A. Wisatawan Mancanegara (wisman) Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Kalimantan Timur melalui pintu masuk kota Balikpapan pada Triwulan II-2015 mencapai 1.936 orang
Jumlah Wisman Triwulan II-2015 Turun 46,30 persen (y-on-y)
mengalami penurunan yang signifikan sebesar negatif 53,04 persen dibanding periode yang sama tahun 2014 yang tercatat sebanyak 4.123 orang (y-on-y). Sama halnya jika jumlah wisman Triwulan II-2015 dibandingkan dengan kondisi Triwulan I-2015 mengalami penurunan sebanyak 292 orang atau negatif 13,11 persen (q-to-q). Namun jika bulan Juni 2015 dibandingkan bulan sebelumnya mengalami peningkatan 41,67 persen.
1.400
Orang
1.200 1.000 800 600
60,00 50,00 40,00 30,00 20,00
10,00 -
Persen
1.600
963 1.089 1.244 1.106 1.074 1.425 848 1.265 1.125 1.141 861 1.015 712 707 809 631 540 765
1.800
1.502 1.482 1.395 1.493 1.410 1.220 1.381 1.514 1.558 1.488 1.293 1.168
Grafik 6.1 Jumlah Wisman Melalui Pintu Masuk Balikpapan Januari 2013 – Juni 2015 (orang)
(10,00) (20,00)
400
(30,00)
200
(40,00)
-
(50,00) Juni Mei Apr Mart Feb Jan Des Nop Okt Sept Agts Juli Juni Mei Apr Mart Feb Jan Des Nop Okt Sept Agts Jul Jun Mei Apr Mart Feb Jan 2013
2014
Jumlah Wisman
2015
Pertumbuhan (m-t-m)
Prov. Kalimantan Timur (termasuk Kalimantan Utara)
34
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
B. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) dan Lama Menginap Tingkat
penghunian
kamar
(TPK)
hotel
TPK Kaltim Triwulan II-2015 Turun 1,12 persen (y-on-y)
berbintang di Kalimantan Timur pada Triwulan II-2015 mengalami peningkatan sebesar positif 5,21 persen setelah pada Triwulan I-2015 terkoreksi sebesar negatif
4,90 persen (q-to-q). Sebaliknya jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2014 terkoreksi sebesar negatif 1,12 persen (y-on-y). Grafik 6.2 Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang Kalimantan Timur, Tahun 2013-2015 70,00
20,00
60,00
13,96 10,69
12,01 10,00 5,21
TPK
9,95 40,00
5,00
30,00 20,00
1,63
0,01
(1,12) -
(5,39)
(0,99)
(3,00)
(4,90)
(7,56)
(5,00)
(6,95)
(7,14)
10,00
(10,00)
(9,14)
(10,14)
(11,78)
(12,91)
-
(15,00)
Triw.2
2014
Triw.1
Triw.4
Q-t-Q
Triw.3
Triw.2
Triw.1
Triw.4
Triw.3
Triw.2
Triw.1
2013 TPK
Persen
50,00
15,00
13,62
Y-on-Y 2015
Selanjutnya apabila dilihat menurut klasifikasi hotel, pada Triwulan II-2015 ternyata TPK tertinggi berada pada hotel Bintang 2 sebesar 65,00 persen dan TPK terendah pada hotel Bintang 1 sebesar 27,97 persen. Jika diamati perkembangannya dibanding triwulan sebelumnya (q-to-q), klasifikasi hotel Bintang 1 pada Triwulan II-2015 mengalami pertumbuhan tertinggi dibandingkan hotel bintang lainnya yang naik sebesar 18,24 persen yaitu dari TPK sebesar 23,65 persen menjadi 27,97 persen. Diikuti hotel Bintang 2 yang naik 12,91 persen dibandingkan triwulan sebelumnya. Sama halnya pada hotel Bintang 3 dan
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
35
Bintang 4 yang mengalami peningkatan masing-masing sebesar 3,59 persen dan 8,45 persen. Sedangkan klasifikasi lainnya mengalami penurunan yakni hotel Bintang 5 terkoreksi sebesar negatif 6,42 persen.
Tabel 6.1 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang Menurut Klasifikasi Bintang Di Kalimantan Timur, Tahun 2014-2015 Periode
2
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Triw.1
45,02
70,31
50,19
61,16
74,08
Triw.2
50,27
48,41
59,02
56,39
68,62
Triw.3
28,51
43,06
54,43
49,27
67,80
Triw.4
32,36
49,37
59,27
56,76
71,38
Triw.1
23,65
56,61
59,84
53,19
56,83
Triw.2
27,97
65,00
62,07
58,11
53,40
(1)
2014
2015
Klasifikasi Bintang 3 4
1
5
Secara umum rata-rata lama menginap pada hotel berbintang di Kalimantan Timur pada Triwulan II-2015 mencapai 1,92 hari mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 1,88 hari. Diamati menurut asal tamu yang menginap pada hotel berbintang tersebut, tamu asing (wisman) pada Triwulan II-2015 mencapai 2,25 hari sedangkan tamu lokal/Indonesia (wisnus) mencapai 1,82 hari. Apabila dilihat perkembangan rata-rata lama menginap pada Triwulan II-2015, menunjukkan kenaikan dari periode sebelumnya. Secara keseluruhan, pada dua tahun terakhir ini rata-rata lama menginap tamu asing (wisman) lebih tinggi dibandingkan dengan tamu Indonesia (wisnus), Dimana lama menginap tamu asing berada pada kisaran 2-3 hari, sedangkan tamu Indonesia masih berada pada kisaran 1-2 hari.
36
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
Tabel 6.2 Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing (Wisman) dan Indonesia (Wisnus) pada Hotel Berbintangdi Kalimantan Timur, Tahun 2013 - 2015 (hari) Periode
Wisman
Wisnus
Total
(1)
(2)
(3)
(4)
Triw. 1
2,77
2,03
2,08
Triw. 2
3,11
2,57
2,61
Triw. 3
3,54
2,69
2,74
Triw. 4
3,26
2,15
2,20
Triw. 1
4,34
2,19
2,28
Triw. 2
4,20
1,74
1,89
Triw. 3
4,02
1,81
1,90
Triw. 4
4,41
2,10
2,17
2015 Triw. 1
2,91
1,85
1,88
Triw.2
2,25
1,82
1,92
2013
2014
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
37
LAMPIRAN
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
39
1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat regional (provinsi) menggambarkan kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan output (nilai tambah) pada suatu waktu tertentu. Untuk menyusun PDRB digunakan 2 pendekatan, yaitu produksi dan penggunaan. Keduanya menyajikan komposisi data nilai tambah dirinci menurut sumber kegiatan ekonomi (lapangan usaha) dan menurut komponen penggunaannya. PDRB dari sisi lapangan usaha merupakan penjumlahan seluruh komponen nilai tambah bruto yang mampu diciptakan oleh lapangan usaha atas berbagai aktivitas produksinya. Sedangkan dari sisi penggunaan menjelaskan tentang penggunaan dari nilai tambah tersebut. Penyajian PDRB menurut lapangan usaha dirinci menurut total nilai tambah dari seluruh lapangan usaha (berdasarkan KBLI 2009 – ISIC Rev 4) yang mencakup kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang; Konstruksi; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan dan Asuransi; Real Estat; Jasa Perusahaan; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; dan Jasa lainnya. Produk Domestik Regional Bruto maupun agregat turunannya disajikan dalam 2 (dua) versi penilaian, yaitu atas dasar “harga berlaku” dan atas dasar “harga konstan”. Disebut sebagai harga berlaku karena seluruh agregat dinilai dengan menggunakan harga pada tahun berjalan, sedangkan harga konstan penilaiannya didasarkan kepada harga satu tahun dasar tertentu. Dalam publikasi di sini digunakan harga tahun 2010 sebagai dasar penilaian. Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto diperoleh dari perhitungan PDRB atas dasar harga konstan. Laju pertumbuhan tersebut dihitung dengan cara mengurangi nilai PDRB pada tahun ke-n terhadap nilai pada tahun ke n-1 (tahun sebelumnya), dibagi dengan nilai pada tahun ke n-1, kemudian dikalikan dengan 100 persen. Laju pertumbuhan menunjukkan perkembangan agregat pendapatan dari satu waktu tertentu terhadap waktu sebelumnya.
40
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
Harga Berlaku adalah penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan jasa yang dihasilkan ataupun yang dikonsumsi pada harga tahun sedang berjalan. Harga Konstan adalah penilaian yang dilakukan terhadap produk barang dan jasa yang dihasilkan ataupun yang dikonsumsi pada harga tetap di satu tahun dasar. Tahun Dasar adalah tahun terpilih sebagai referensi statistik, yang digunakan sebagai dasar penghitungan tahun-tahun yang lain. Dengan tahun dasar tersebut dapat digambarkan seri data dengan indikator rinci mengenai perubahan/pergerakan yang terjadi.
2. Indeks Tendensi Konsumen Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan BPS melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). Survei ini dilakukan setiap triwulan hanya di wilayah Kalimantan Timur (Samarinda, Balikpapan, Tarakan, Berau) dengan jumlah sampel 300 rumah tangga. ITK dihitung dengan menggunakan indeks komposit dari beberapa variable. Tujuan penghitungan ITK adalah memberikan informasi dini tentang perkembangan perekonomian baik dari sisi konsumen serta perkiraan kondisi konsumen triwulan mendatang.
3. Inflasi Tingkat inflasi merupakan indikator yang menggambarkan perubahan positif Indeks Harga Konsumen (IHK). Sebaliknya, perubahan negatif IHK disebut deflasi. Bahan dasar penyusunan IHK adalah hasil Survei Biaya Hidup (SBH) atau Cost of Living Survey. SBH diadakan antara 5-10 tahun sekali, SBH terakhir diadakan tahun 2007, mencakup sekitar 115 ribu rumah tangga di Indonesia ditanya dan diikuti tingkat pengeluarannya serta jenis dan nilai barang/jasa apa saja yang dikonsumsi selama setahun penuh. Berdasar hasil SBH diperoleh paket komoditas yang representatif, dapat dicari harganya, dan selalu ada barang/jasanya, yaitu secara nasional sebanyak 774 barang dan jasa sejalan dengan pola konsumsi masyarakat. Bobot awal setiap komoditas merupakan nilai konsumsi setiap komoditas tersebut berdasarkan Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
41
hasil SBH. Untuk mendekati pola pengeluaran bulan terkini, bobot awal disesuaikan dengan formula Modified Laspeyres. Sejak Juni 2008, penghitungan inflasi mulai menggunakan tahun dasar 2007 (sebelumnya menggunakan tahun dasar 2002) berdasarkan hasil SBH 2007. Pengelompokan IHK didasarkan pada klasifikasi internasional baku yang tertuang dalam Classification of Individual Consumption According to Purpose (COICOP) yang diadaptasi untuk kasus Indonesia menjadi Klasifikasi Baku Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga.
Inflasi umum (headline inflation) Inflasi umum adalah komposit dari inflasi inti, inflasi administered prices, dan inflasi volatile goods. a) Inflasi inti (core inflation) Inflasi barang/jasa yang perkembangan harganya dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi secara umum, seperti ekspektasi inflasi, nilai tukar, dan keseimbangan permintaan dan penawaran, yang sifatnya cenderung permanen, persistent, dan bersifat umum. Berdasarkan SBH 2007 jumlah komoditasnya sebanyak 692 antara lain kontrak rumah, upah buruh, mie, susu, mobil, sepeda motor, dan sebagainya. b) Inflasi yang harganya diatur pemerintah (administered prices inflation) Inflasi barang/jasa yang perkembangan harganya secara umum dapat diatur pemerintah. Berdasar SBH 2007 jumlah komoditasnya sebanyak 21 antara lain bensin, tarif listrik, rokok, dan sebagainya.
c) Inflasi bergejolak (volatile goods) Inflasi barang/jasa yang perkembangan harganya sangat bergejolak. Berdasarkan tahun dasar 2007, inflasi volatile goods masih didominasi bahan makanan, sehingga sering disebut juga sebagai inflasi volatile foods. Jumlah komoditasnya sebanyak 61 antara lain beras, minyak goreng, cabai, daging ayam ras, dan sebagainya.
42
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
4. Ekspor-Impor Data Non migas diperoleh dari KPPBC (Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai), data Migas dari KPPBC, Pertamina dan BP Migas. Sistem pencatatan statistik ekspor menggunakan General Trade (semua barang yang keluar dari Daerah Pabean Indonesia tanpa kecuali dicatat), sedangkan impor pada awalnya menggunakan Special Trade (dicatat dari Daerah Pabean Indonesia kecuali Kawasan Berikat yang dianggap sebagai “luar negeri”), namun sejak bulan Januari 2008 sistem pencatatan statistik impor juga menggunakan General Trade. Sistem pengolahan data menggunakan sistem carry over (dokumen ditunggu selama satu bulan setelah transaksi, apabila terlambat dimasukkan pada pengolahan bulan berikutnya).
5. Industri Industri yang dimaksudkan adalah industri manufaktur (manufacturing industry) dengan cakupan perusahaan industri berskala besar, sedang, kecil, dan mikro. Perusahaan industri berskala besar adalah perusahaan yang mempunyai tenaga kerja 100 orang atau lebih, perusahaan industri berskala sedang adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang, perusahaan industri berskala kecil adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja 5 (lima) sampai dengan 19 orang, sedangkan perusahaan industri berskala mikro adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) orang. Indeks produksi industri besar dan sedang merupakan hasil pengolahan data hasil dari Sampel Survei Industri Besar dan Sedang (IBS) yang dilakukan secara bulanan, dengan sampling unit perusahaan industri berskala besar dan sedang. Metode penghitungan indeks produksi “Metode Divisia”, Indeks produksi Industri Mikro dan Kecil merupakan hasil pengolahan data hasil dari Sampel Survei Industri Mikro dan Kecil (IMK) yang dilakukan secara triwulanan, dengan sampling unit perusahaan industri berskala mikro dan kecil. Metode penghitungan indeks produksi IMK triwulanan menggunakan “Metode Paasche yang dimodifikasi”. Semua indeks disajikan pada level 2digit KBLI 2009 (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia Tahun 2009). Indeks produksi IBS dan IMK digunakan sebagai dasar penghitungan tingkat pertumbuhan produksi IBS dan IMK, yang disajikan dalam BRS Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Triwulanan.
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
43
6. Pariwisata / Wisman Data wisatawan mancanegara (wisman) diperoleh setiap bulan dari laporan Ditjen Imigrasi. Wisman yang masuk dirinci menurut WNI (berdasarkan jenis paspor) dan WNA (berdasarkan jenis visa), termasuk di dalamnya Crew WNA, baik laut maupun udara. Untuk data karakteristik wisman yang lebih detil diperoleh dari hasil pengolahan kartu kedatangan dan keberangkatan (arrival/departure card). Data Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel diperoleh dari hasil Survei Hotel yang dilakukan setiap bulan terhadap seluruh hotel bintang serta sebagian (sampel) hotel non bintang (hotel melati). Data yang dikumpulkan meliputi jumlah kamar tersedia, jumlah kamar terpakai, jumlah tamu yang datang (menginap) maupun jumlah tamu yang keluar dari hotel setiap harinya. Wisatawan mancanegara (wisman) ialah setiap orang yang mengunjungi suatu negara di luar tempat tinggalnya, didorong oleh satu atau beberapa keperluan tanpa bermaksud memperoleh penghasilan di tempat yang dikunjungi dan lamanya kunjungan tersebut tidak lebih dari satu tahun. TPK Hotel adalah persentase banyaknya malam kamar yang dihuni terhadap banyaknya malam kamar yang tersedia. Rata-rata lamanya tamu menginap adalah hasil bagi antara banyaknya malam tempat tidur yang terpakai dengan banyaknya tamu yang menginap di hotel dan akomodasi lainnya.
7. Ketenagakerjaan Data diperoleh dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilaksanakan baik di daerah perdesaan maupun perkotaan. Pengumpulan data berbasis sampel, dengan pendekatan rumah tangga. Definisi yang digunakan antara lain: Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun dan lebih Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja dan pengangguran.
44
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
Penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang masih sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi. Pengangguran Terbuka (Unemployment), adalah mereka yang tidak bekerja tetapi berharap mendapatkan pekerjaan, yang terdiri dari mereka yang mencari pekerjaan, mereka yang mempersiapkan usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau mereka yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio antara jumlah penganggur dengan jumlah angkatan kerja.
Laporan Triwulanan Kinerja Perekonomian Kaltim – Triwulan II-2015
45
TABEL 1. PDRB SERI 2010 ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA RUPIAH) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Kateg ori
Uraian
(1)
(2)
I
II
2014 III
IV
Total
I
2015 II
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
8.867.354,2
9.147.655,4
9.158.532,1
8.851.595,8
36.025.137,5
9.162.049,3
9.473.481,3
B
Pertambangan dan Penggalian
69.600.662,5
64.367.420,2
63.337.686,6
61.863.582,1
259.169.351,4
56.134.497,0
55.768.248,4
C
Industri Pengolahan
25.520.964,2
25.523.035,5
25.561.321,4
24.732.711,8
101.338.032,8
24.096.046,7
25.700.288,1
D
Pengadaan Listrik, Gas
27.188,0
28.580,1
26.956,1
35.633,7
118.357,9
36.552,0
43.958,4
E
Pengadaan Air
49.914,7
48.967,7
49.702,7
49.059,9
197.645,0
50.409,2
51.608,5
F
9.330.682,7
9.442.241,0
9.941.197,7
10.594.775,0
39.308.896,3
10.102.512,4
10.197.851,5
5.776.707,7
5.933.685,1
6.091.515,8
6.098.519,2
23.900.427,8
6.172.321,1
6.360.361,5
H
Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan
3.758.819,5
3.928.686,0
4.107.061,4
4.306.760,2
16.101.327,1
4.249.076,4
4.410.325,8
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
905.529,7
924.166,6
957.505,8
1.010.697,1
3.797.899,1
1.000.209,6
1.029.443,8
J
Informasi dan Komunikasi
1.404.909,1
1.437.017,8
1.451.981,0
5.678.471,0
1.462.059,7
1.513.178,3
K
Jasa Keuangan
1.952.091,3
1.971.576,8
2.080.874,2
7.927.634,5
2.092.271,0
1.999.906,4
L
Real Estate
1.041.160,4
1.066.036,0
1.110.855,4
1.139.080,5
4.357.132,2
1.168.428,6
1.177.900,4
265.259,0
273.255,8
281.102,6
286.764,8
1.106.382,2
275.239,3
270.016,5
2.252.896,7
2.322.207,0
2.715.260,2
2.741.015,4
10.031.379,2
2.606.535,9
2.815.387,7
1.380.576,6
1.451.818,3
1.684.188,7
1.796.188,2
6.312.771,8
1.745.481,2
1.834.627,3
525.690,8
554.172,4
605.510,6
639.126,2
2.324.500,1
661.014,9
697.054,4
521.718,4
544.177,8
572.465,6
596.236,1
2.234.597,9
615.618,8
639.813,7
128.913.105,3
129.609.457,1
128.274.601,2
519.929.943,7
121.630.322,9
123.983.452,0
G
M,N O P
1.384.563,1 1.923.092,2
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R,S,T, Jasa lainnya U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
133.132.780,2
TABEL 2. PDRB SERI 2010 ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA RUPIAH) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Kateg ori
Uraian
(1)
(2)
2014
2015
I
II
III
IV
Total
I
II
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
6.625.302,5
6.665.417,8
6.679.544,3
6.564.814,1
26.535.078,7
6.723.586,0
6.898.735,1
B
Pertambangan dan Penggalian
57.243.728,4
57.108.388,9
58.150.822,9
58.298.065,7
230.801.005,9
55.316.139,5
54.958.832,6
C
Industri Pengolahan
21.949.160,9
22.104.607,9
21.961.218,9
20.672.416,6
86.687.404,4
20.376.358,9
21.177.177,5
D
Pengadaan Listrik, Gas
32.423,9
33.617,5
33.707,0
53.127,2
152.875,5
47.231,8
E
Pengadaan Air
46.399,9
45.645,5
46.393,1
46.120,0
184.558,5
46.617,6
47.141,7
F
7.505.643,5
H
Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
J
Informasi dan Komunikasi
K
Jasa Keuangan
L
Real Estate Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
G
M,N O P
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R,S,T, Jasa lainnya U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
48.235,7
7.514.033,4
7.727.683,3
8.130.102,8
30.877.462,9
7.564.676,6
7.608.660,8
5.086.156,6
5.176.158,6
5.349.018,1
5.302.260,2
20.913.593,5
5.269.432,9
5.330.036,9
2.876.077,5
2.941.380,5
3.030.037,1
3.098.265,4
11.945.760,5
3.021.912,8
3.079.722,4
731.678,1
739.440,9
750.288,3
772.907,4
2.994.314,7
763.484,4
782.045,2
1.396.567,8
1.435.687,6
1.471.615,7
5.666.265,3
1.487.062,7
1.516.090,3
1.557.384,9
1.570.702,1
1.572.273,3
1.640.504,6
6.340.864,8
1.622.608,6
1.539.287,0
917.371,7
941.753,6
960.742,0
973.565,1
3.793.432,4
975.736,0
980.431,8
221.432,3
226.186,6
230.331,9
233.502,7
911.453,5
217.753,6
215.595,9
1.801.533,7
1.840.910,6
1.996.443,4
2.071.094,3
7.709.981,9
1.923.664,5
2.004.971,0
1.189.388,6
1.223.160,7
1.330.609,6
1.456.511,4
5.199.670,3
1.391.140,0
1.430.291,0
459.799,9
475.187,8
484.158,7
518.355,7
1.937.502,1
522.898,1
541.783,6
444.517,3
454.254,3
467.245,3
477.070,0
1.843.086,9
481.077,0
487.576,6
110.457.414,5
112.206.204,6
111.780.298,8
444.494.311,9
107.751.380,7
108.646.615,2
1.362.394,3
110.050.393,9
TABEL 3. LAJU PERTUMBUHAN PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 MENURUT LAPANGAN USAHA (Q-TO-Q) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (%)
Kateg ori
Uraian
(1)
(2)
I
II
2014 III
IV
Total
I
2015 II
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
2,60
0,61
0,21
(1,72)
4,41
2,42
2,60
B
Pertambangan dan Penggalian
1,37
(0,24)
1,83
0,25
(0,69)
(5,11)
(0,65)
C
Industri Pengolahan
(2,17)
0,71
(0,65)
(5,87)
0,28
(1,43)
3,93
D
Pengadaan Listrik, Gas
(1,32)
3,68
0,27
57,61
17,14
(11,10)
2,13
E
Pengadaan Air
2,33
(1,63)
1,64
(0,59)
4,55
1,08
1,12
F
(0,18)
0,11
2,84
5,21
5,95
(6,95)
0,58
1,32
1,77
3,34
(0,87)
4,27
(0,62)
1,15
H
Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan
0,10
2,27
3,01
2,25
8,35
(2,46)
1,91
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
0,26
1,06
1,47
3,01
4,96
(1,22)
2,43
J
Informasi dan Komunikasi
2,27
2,51
2,80
2,50
9,65
1,05
1,95
K
Jasa Keuangan
(1,86)
0,86
0,10
4,34
2,60
(1,09)
(5,14)
L
Real Estate
1,75
2,66
2,02
1,33
8,15
0,22
0,48
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
1,97
2,15
1,83
1,38
10,31
(6,74)
(0,99)
(4,65)
2,19
8,45
3,74
9,47
(7,12)
4,23
(5,83)
2,84
8,78
9,46
15,78
(4,49)
2,81
(2,27)
3,35
1,89
7,06
9,74
0,88
3,61
1,19
2,19
2,86
2,10
6,78
0,84
1,35
0,33
0,37
1,58
(0,38)
1,40
(3,60)
0,83
G
M,N O P
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R,S,T, Jasa lainnya U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
TABEL 4. LAJU PERTUMBUHAN PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 MENURUT LAPANGAN USAHA (Y-ON-Y) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (%)
Kateg ori
Uraian
(1)
(2)
2014
2015
I
II
III
IV
Total
I
II
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
7,44
5,04
3,66
1,66
4,41
1,48
3,50
B
Pertambangan dan Penggalian
(2,82)
(4,17)
1,25
3,24
(0,69)
(3,37)
(3,76)
C
Industri Pengolahan
0,69
7,11
1,78
(7,86)
0,28
(7,17)
(4,20)
D
Pengadaan Listrik, Gas
(0,81)
3,38
3,89
61,69
17,14
45,67
43,48
E
Pengadaan Air
7,86
4,46
4,34
1,71
4,55
0,47
3,28
F
4,16
4,97
6,45
8,13
5,95
0,79
1,26
3,89
2,41
5,14
5,62
4,27
3,60
2,97
H
Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan
9,63
8,03
7,99
7,83
8,35
5,07
4,70
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
4,13
4,18
5,58
5,91
4,96
4,35
5,76
J
Informasi dan Komunikasi
8,63
9,28
10,15
10,46
9,65
9,15
8,56
K
Jasa Keuangan
4,48
2,71
(0,07)
3,37
2,60
4,19
(2,00)
L
Real Estate
G
P
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
Q
M,N O
R,S,T,U
7,41
8,42
8,78
7,98
8,15
6,36
4,11
12,83
11,11
10,05
7,53
10,31
(1,66)
(4,68)
8,94
10,19
9,13
9,62
9,47
6,78
8,91
19,76
15,02
13,60
15,32
15,78
16,96
16,93
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
8,48
10,89
9,35
10,18
9,74
13,72
14,01
Jasa lainnya
4,68
5,76
7,99
8,60
6,78
8,22
7,34
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
0,36
0,63
2,71
1,91
1,40
(2,09)
(1,64)
TABEL 5. LAJU PERTUMBUHAN PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 MENURUT LAPANGAN USAHA (C-TO-C) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (%)
Kateg ori
Uraian
(1)
(2)
I
II
2014 III
IV
Total
I
2015 II
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
7,44
6,23
5,35
4,41
4,41
1,48
2,49
B
Pertambangan dan Penggalian
(2,82)
(3,50)
(1,95)
(0,69)
(0,69)
(3,37)
(3,57)
C
Industri Pengolahan
0,69
3,81
3,13
0,28
0,28
(7,17)
(5,68)
D
Pengadaan Listrik, Gas
(0,81)
1,28
2,15
17,14
17,14
45,67
44,56
E
Pengadaan Air
7,86
6,14
5,53
4,55
4,55
0,47
1,86
F
4,16
4,56
5,20
5,95
5,95
0,79
1,02
3,89
3,14
3,82
4,27
4,27
3,60
3,29
H
Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan
9,63
8,82
8,53
8,35
8,35
5,07
4,88
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
4,13
4,16
4,63
4,96
4,96
4,35
5,06
J
Informasi dan Komunikasi
8,63
8,96
9,36
9,65
9,65
9,15
8,85
K
Jasa Keuangan
4,48
3,58
2,33
2,60
2,60
4,19
1,08
L
Real Estate
7,41
7,92
8,21
8,15
8,15
6,36
5,22
12,83
11,96
11,30
10,31
10,31
(1,66)
(3,19)
G
M,N O P
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R,S,T, Jasa lainnya U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
8,94
9,57
9,41
9,47
9,47
6,78
7,86
19,76
17,31
15,96
15,78
15,78
16,96
16,95
8,48
9,69
9,57
9,74
9,74
13,72
13,87
4,68
5,23
6,16
6,78
6,78
8,22
7,78
0,36
0,49
1,23
1,40
1,40
(2,09)
(1,86)
TABEL 6. DISTRIBUSI PDRB SERI 2010 ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (%)
Kateg ori
Uraian
(1)
(2)
I
II
2014 III
IV
Total
I
2015 II
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
6,66
7,10
7,07
6,90
6,93
7,53
7,64
B
Pertambangan dan Penggalian
52,28
49,93
48,87
48,23
49,85
46,15
44,98
C
Industri Pengolahan
19,17
19,80
19,72
19,28
19,49
19,81
20,73
D
Pengadaan Listrik, Gas
0,02
0,02
0,02
0,03
0,02
0,03
0,04
E
Pengadaan Air
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
0,04
F
7,01
7,32
7,67
8,26
7,56
8,31
8,23
4,34
4,60
4,70
4,75
4,60
5,07
5,13
H
Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan
2,82
3,05
3,17
3,36
3,10
3,49
3,56
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
0,68
0,72
0,74
0,79
0,73
0,82
0,83
J
Informasi dan Komunikasi
1,04
1,09
1,11
1,13
1,09
1,20
1,22
K
Jasa Keuangan
1,44
1,51
1,52
1,62
1,52
1,72
1,61
L
Real Estate
0,78
0,83
0,86
0,89
0,84
0,96
0,95
Jasa Perusahaan
0,20
0,21
0,22
0,22
0,21
0,23
0,22
1,69
1,80
2,09
2,14
1,93
2,14
2,27
1,04
1,13
1,30
1,40
1,21
1,44
1,48
0,39
0,43
0,47
0,50
0,45
0,54
0,56
0,39
0,42
0,44
0,46
0,43
0,51
0,52
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
G
M,N O P
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R,S,T, Jasa lainnya U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
TABEL 7. INDEKS IMPLISIT PDRB SERI 2010 MENURUT LAPANGAN USAHA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Kateg ori
Uraian
(1)
(2)
I
II
2014 III
IV
Total
I
2015 II
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
133,84
137,24
137,11
134,83
135,76
136,27
137,32
B
Pertambangan dan Penggalian
121,59
112,71
108,92
106,12
112,29
101,48
101,47
C
Industri Pengolahan
116,27
115,46
116,39
119,64
116,90
118,25
121,36
D
Pengadaan Listrik, Gas
83,85
85,02
79,97
67,07
77,42
77,39
91,13
E
Pengadaan Air
107,57
107,28
107,13
106,37
107,09
108,13
109,48
F
124,32
125,66
128,64
130,32
127,31
133,55
134,03
113,58
114,63
113,88
115,02
114,28
117,13
119,33
H
Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan
130,69
133,57
135,54
139,01
134,79
140,61
143,21
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
123,76
124,98
127,62
130,77
126,84
131,01
131,63
J
Informasi dan Komunikasi
101,63
100,60
100,09
98,67
100,22
98,32
99,81
K
Jasa Keuangan
123,48
124,28
125,40
126,84
125,02
128,94
129,92
L
Real Estate
113,49
113,20
115,62
117,00
114,86
119,75
120,14
Jasa Perusahaan
119,79
120,81
122,04
122,81
121,39
126,40
125,24
125,05
126,14
136,00
132,35
130,11
135,50
140,42
116,07
118,69
126,57
123,32
121,41
125,47
128,27
114,33
116,62
125,06
123,30
119,97
126,41
128,66
117,37
119,80
122,52
124,98
121,24
127,97
131,22
120,97
116,71
115,51
114,76
116,97
112,88
114,12
G
M,N O P
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R,S,T, Jasa lainnya U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
TABEL 8. LAJU INDEKS IMPLISIT PDRB SERI 2010 MENURUT LAPANGAN USAHA (Q-TO-Q) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (%)
Kateg ori
Uraian
(1)
(2)
I
II
2014 III
IV
Total
I
2015 II
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
7,12
2,54
(0,09)
(1,66)
17,70
1,06
0,77
B
Pertambangan dan Penggalian
1,30
(7,30)
(3,36)
(2,57)
(8,78)
(4,37)
(0,01)
C
Industri Pengolahan
3,00
(0,70)
0,80
2,79
8,50
(1,16)
2,62
D
Pengadaan Listrik, Gas
2,52
1,39
(5,93)
(16,13)
(6,00)
15,38
17,76
E
Pengadaan Air
2,66
(0,28)
(0,13)
(0,71)
2,21
1,65
1,24
F
1,24
1,08
2,37
1,30
5,41
2,48
0,36
1,31
0,93
(0,66)
1,00
3,02
1,84
1,87
H
Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan
1,29
2,20
1,48
2,55
9,36
1,15
1,85
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
0,49
0,99
2,11
2,47
5,58
0,18
0,48
J
Informasi dan Komunikasi
2,55
(1,01)
(0,50)
(1,43)
0,15
(0,35)
1,51
K
Jasa Keuangan
0,10
0,65
0,90
1,15
4,51
1,66
0,76
L
Real Estate
2,16
(0,26)
2,14
1,19
4,81
2,35
0,33
Jasa Perusahaan
1,00
0,85
1,02
0,63
4,58
2,92
(0,92)
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
0,95
0,87
7,82
(2,69)
3,38
2,38
3,63
(2,02)
2,26
6,64
(2,57)
4,55
1,74
2,23
(1,06)
2,00
7,24
(1,41)
4,28
2,53
1,78
1,68
2,07
2,27
2,01
7,31
2,39
2,54
1,96
(3,53)
(1,03)
(0,65)
(1,15)
(1,63)
1,09
G
M,N O P
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R,S,T, Jasa lainnya U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
TABEL 9. LAJU INDEKS IMPLISIT PDRB SERI 2010 MENURUT LAPANGAN USAHA (Y-ON-Y) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (%)
2014
Kateg ori
Uraian
(1)
(2)
2015
I
II
III
IV
Total
I
II
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
25,07
22,95
16,82
7,91
17,70
1,81
0,06
B
Pertambangan dan Penggalian
(5,54)
(7,39)
(10,60)
(11,59)
(8,78)
(16,54)
(9,97)
C
Industri Pengolahan
13,94
10,64
4,51
5,99
8,50
1,70
5,10
D
Pengadaan Listrik, Gas
(1,99)
4,02
(0,50)
(17,99)
(6,00)
(7,71)
7,20
E
Pengadaan Air
1,71
4,09
1,57
1,52
2,21
0,52
2,05
F
6,10
3,70
5,56
6,13
5,41
7,43
6,66
3,17
4,00
2,32
2,60
3,02
3,13
4,10
H
Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan
10,79
10,57
8,74
7,73
9,36
7,59
7,22
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
5,48
5,42
5,14
6,18
5,58
5,85
5,32
J
Informasi dan Komunikasi
0,62
0,26
0,21
(0,44)
0,15
(3,26)
(0,78)
K
Jasa Keuangan
6,00
5,86
3,64
2,82
4,51
4,42
4,54
L
Real Estate
5,04
4,16
4,71
5,31
4,81
5,51
6,13
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
5,69
4,90
4,42
3,54
4,58
5,52
3,67
0,16
0,03
5,76
6,84
3,38
8,35
11,32
5,10
4,07
5,22
4,10
4,55
8,10
8,07
1,72
1,73
6,47
6,70
4,28
10,57
10,32
5,90
7,25
7,59
8,27
7,31
9,03
9,54
1,47
(0,03)
(2,72)
(3,28)
(1,15)
(6,69)
(2,22)
G
M,N O P
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R,S,T, Jasa lainnya U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
TABEL 10. SUMBER PERTUMBUHAN PDRB SERI 2010 MENURUT LAPANGAN USAHA (Q-TO-Q) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (%)
Kateg ori
Uraian
(1)
(2)
I
II
2014 III
IV
Total
I
2015 II
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
0,15
0,04
0,01
(0,10)
0,26
0,14
0,16
B
Pertambangan dan Penggalian
0,71
(0,12)
0,94
0,13
(0,36)
(2,67)
(0,33)
C
Industri Pengolahan
(0,44)
0,14
(0,13)
(1,15)
0,05
(0,26)
0,74
D
Pengadaan Listrik, Gas
(0,00)
0,00
0,00
0,02
0,01
(0,01)
0,00
E
Pengadaan Air
0,00
(0,00)
0,00
(0,00)
0,00
0,00
0,00
F
(0,01)
0,01
0,19
0,36
0,40
(0,51)
0,04
0,06
0,08
0,16
(0,04)
0,20
(0,03)
0,06
H
Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan
0,00
0,06
0,08
0,06
0,21
(0,07)
0,05
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
0,00
0,01
0,01
0,02
0,03
(0,01)
0,02
J
Informasi dan Komunikasi
0,03
0,03
0,04
0,03
0,11
0,01
0,03
K
Jasa Keuangan
(0,03)
0,01
0,00
0,06
0,04
(0,02)
(0,08)
L
Real Estate
0,01
0,02
0,02
0,01
0,07
0,00
0,00
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
0,00
0,00
0,00
0,00
0,02
(0,01)
(0,00)
(0,08)
0,04
0,14
0,07
0,15
(0,13)
0,08
(0,07)
0,03
0,10
0,11
0,16
(0,06)
0,04
(0,01)
0,01
0,01
0,03
0,04
0,00
0,02
0,00
0,01
0,01
0,01
0,03
0,00
0,01
0,33
0,37
1,58
(0,38)
1,40
(3,60)
0,83
G
M,N O P
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R,S,T, Jasa lainnya U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
TABEL 11. SUMBER PERTUMBUHAN PDRB SERI 2010 MENURUT LAPANGAN USAHA (y-on-y) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (%)
Kateg ori
Uraian
(1)
(2)
2014
2015
I
II
III
IV
Total
I
II
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
0,42
0,29
0,22
0,10
0,26
0,09
0,21
B
Pertambangan dan Penggalian
(1,51)
(2,26)
0,66
1,67
(0,36)
(1,75)
(1,95)
C
Industri Pengolahan
0,14
1,34
0,35
(1,61)
0,05
(1,43)
(0,84)
D
Pengadaan Listrik, Gas
(0,00)
0,00
0,00
0,02
0,01
0,01
0,01
E
Pengadaan Air
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
F
0,27
0,32
0,43
0,56
0,40
0,05
0,09
0,17
0,11
0,24
0,26
0,20
0,17
0,14
H
Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan
0,23
0,20
0,21
0,21
0,21
0,13
0,13
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
0,03
0,03
0,04
0,04
0,03
0,03
0,04
J
Informasi dan Komunikasi
0,10
0,11
0,12
0,13
0,11
0,11
0,11
K
Jasa Keuangan
0,06
0,04
(0,00)
0,05
0,04
0,06
(0,03)
L
Real Estate
0,06
0,07
0,07
0,07
0,07
0,05
0,04
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
0,02
0,02
0,02
0,01
0,02
(0,00)
(0,01)
0,13
0,16
0,15
0,17
0,15
0,11
0,15
0,18
0,15
0,15
0,18
0,16
0,18
0,19
0,03
0,04
0,04
0,04
0,04
0,06
0,06
0,02
0,02
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,36
0,63
2,71
1,91
1,40
(2,09)
(1,64)
G
M,N O P
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R,S,T, Jasa lainnya U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
TABEL 12. PDRB SERI 2010 ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA RUPIAH) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
2014
Kateg ori
Uraian
(1)
(2)
A B C D E F G H I J K L M,N O P Q R,S,T, U
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik, Gas Pengadaan Air Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan Real Estate Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
2015
Sem.I
Sem.II
Total
Sem.I
(3)
(4)
(5)
(6)
18.015.009,6 133.968.082,7 51.043.999,7 55.768,1 98.882,4 18.772.923,6 11.710.392,8 7.687.505,4 1.829.696,3 2.789.472,2 3.875.183,5 2.107.196,4 538.514,8 4.575.103,7 2.832.394,9 1.079.863,2
18.010.127,9 125.201.268,7 50.294.033,1 62.589,8 98.762,6 20.535.972,7 12.190.035,0 8.413.821,6 1.968.202,8 2.888.998,8 4.052.451,0 2.249.935,8 567.867,4 5.456.275,6 3.480.376,9 1.244.636,8
36.025.137,5 259.169.351,4 101.338.032,8 118.357,9 197.645,0 39.308.896,3 23.900.427,8 16.101.327,1 3.797.899,1 5.678.471,0 7.927.634,5 4.357.132,2 1.106.382,2 10.031.379,2 6.312.771,8 2.324.500,1
18.635.530,6 111.902.745,4 49.796.334,8 80.510,4 102.017,7 20.300.363,9 12.532.682,7 8.659.402,2 2.029.653,4 2.975.238,0 4.092.177,4 2.346.328,9 545.255,8 5.421.923,5 3.580.108,6 1.358.069,3
1.065.896,2
1.168.701,7
2.234.597,9
1.255.432,4
262.045.885,5
257.884.058,3
519.929.943,7
245.613.775,0
TABEL 13. PDRB SERI 2010 ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA RUPIAH) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
2014
Kateg ori
Uraian
(1)
(2)
A B C D E F G
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik, Gas Pengadaan Air Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan Real Estate Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
H I J K L M,N O P Q R,S,T, Jasa lainnya U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
2015
Sem.I
Sem.II
Total
Sem.I
(3)
(4)
(5)
(6)
13.290.720,3 114.352.117,3 44.053.768,8 66.041,4 92.045,5 15.019.676,9
13.244.358,4 116.448.888,6 42.633.635,5 86.834,1 92.513,0 15.857.786,0
26.535.078,7 230.801.005,9 86.687.404,4 152.875,5 184.558,5 30.877.462,9
13.622.321,1 110.274.972,1 41.553.536,4 95.467,5 93.759,2 15.173.337,4
10.262.315,2
10.651.278,3
20.913.593,5
10.599.469,7
5.817.458,0 1.471.119,0 2.758.962,0 3.128.087,0 1.859.125,3 447.618,9 3.642.444,2 2.412.549,3 934.987,8
6.128.302,5 1.523.195,8 2.907.303,3 3.212.777,8 1.934.307,1 463.834,6 4.067.537,7 2.787.121,0 1.002.514,4
11.945.760,5 2.994.314,7 5.666.265,3 6.340.864,8 3.793.432,4 911.453,5 7.709.981,9 5.199.670,3 1.937.502,1
6.101.635,2 1.545.529,6 3.003.153,0 3.161.895,7 1.956.167,8 433.349,5 3.928.635,5 2.821.430,9 1.064.681,7
898.771,6
944.315,4
1.843.086,9
968.653,6
220.507.808,5
223.986.503,4
444.494.311,9
216.397.995,9
TABEL 14. DISTRIBUSI PDRB SERI 2010 ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (%)
2014
Kateg ori
Uraian
(1)
(2)
A B C D E F G
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik, Gas Pengadaan Air Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan Real Estate Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
H I J K L M,N O P Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R,S,T, Jasa lainnya U
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
2015
Sem.I
Sem.II
Total
Sem.I
(3)
(4)
(5)
(6)
-
-
6,93 49,85 19,49 0,02 0,04 7,56
-
-
-
4,60
-
-
-
3,10 0,73 1,09 1,52 0,84 0,21 1,93 1,21 0,45
-
-
-
0,43
-
-
-
100,00
-