LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
SEMINAR HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN SOSIALISASI INHERENT & SIRIP
DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2007
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb
Universitas Indonesia (UI) dicanangkan sebagai universitas berbasis riset bertaraf Internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, UI diharapkan dapat menghasilkan riset unggulan berupa penulisan Jurnal Ilmiah di tingkat nasional maupun Internasional serta produk nyata yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan kalangan industri. Selain itu diperlukan pula suatu sistem informasi yang mampu membentuk otomasi kegiatan riset dan pengabdian masyarakat di universitas. Pelaksanaan
kegiatan riset ini tentunya
memerlukan pelaporan perkembangan. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem yang mampu memantau setiap perkembangan riset di universitas.
Kegiatan Seminar Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan Sosialisasi INHERENT dan SIRIP merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Pertemuan FIK Lantai II, Kampus UI Salemba pada tanggal 7 November 2007 (Hari Pertama) dan Gedung Perpustakaan Pusat Lantai II Kampus UI Depok pada tanggal 8 November 2007 (Hari Kedua) yang ditujukan bagi Seluruh Dosen dan peneliti di lingkungan UI serta para Manajer Riset Fakultas. Kegiatan ini berupa seminar dan pelatihan yang diharapkan dapat dijadikan pegangan ketika melakukan riset agar riset berjalan secara sistematis serta dihasilkan suatu ouput maksimal tanpa harus ada pihak yang rugi ataupun dirugikan. HKI menuntun peneliti untuk lebih mengenali Paten atas karya cipta yang telah dihasilkan, SIRIP (Sistem Informasi Riset dan Pengabdian Masyarakat) merupakan sistem informasi yang digunakan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI (DRPM UI) dalam membentuk otomasi kegiatan terkait riset dan pengabdian masyarakat di UI, dan program Hibah Kompetisi (PHK K1) INHERENT Universitas Indonesia merupakan fasilitas yang mampu melaporkan status pelaksanaan program pengembangan sistem dan aplikasi yang telah dilakukan, yang salah satunya adalah penggunaan sarana teleconference berbasis jaringan INHERENT yang dapat dilakukan dari end-point manapun di UI.
Laporan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas terlaksananya Kegiatan Seminar Hak Kekayaan Intelektual dan Sosialisasi INHERENT dan SIRIP oleh DRPM UI, yang diharapkan mampu memberi gambaran dan rangkuman tertulis mengenai kegiatan yang telah berlangsung. Untuk itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, sampai dengan terlaksananya kegiatan ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor UI yang telah memberi kepercayaan serta mendukung kegiatan ini sehingga berjalan dengan lancar. Akhir kata, kami memohon maaf atas segala kekurangan serta mengharapkan saran dan kritik agar kegiatan mendatang menjadi lebih baik lagi.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Ketua,
Ranggalawe Suryasaladin. SH, MH, LLM
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar Daftar Isi Sambutan Rektor UI (?)
Pendahuluan 1. Latar Belakang 2. Maksud dan Tujuan
Kegiatan Seminar 1. Pembicara dan Peserta 2. Waktu dan Tempat 3. Jadwal Kegiatan 4. Kepanitiaan 5. Sekretariat 6. Laporan Keuangan
Analisis Dokumentasi Lampiran Lampiran 1. Perlindungan Hak Cipta Atas Karya Ilmiah dan Hasil Penelitian Universitas (Adi Supanto, SH, MH) Lampiran 2. INHERENT (Bobby Nazief, Ph.D) Lampiran 3. InGRID : Infrastruktur Komputasi Grid (Bobby Nazief, Ph.D) Lampiran 4. Sistem Informasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia : Manual Untuk Peneliti (DRPM UI) Lampiran 5. Potensi Paten Universitas : Manfaat dan Tata Cara Perolehannya (Dra. Dede Mia Yusanti, MLS)
Lampiran 6. Paten Indonesia : Komposisi Farmasi dan Proses Pembuatan Komposisi yang Mengandung Ekstrak Kurkuminoid dan Silimarin (Prof. DR. Midian Sirait) Lampiran 7. Paten Indonesia : Sikat Gigi (Unilever N.V) Lampiran 8. Undangan Peserta Seminar Tanggal 7 November 2007 Lampiran 9. Undangan Peserta Seminar Tanggal 8 November 2007 Lampiran 10. Undangan Peserta Seminar Tanggal 8 November untuk Mrs Rowena Paguio (WIPO Singapore Office) Lampiran 11. Formulir Curriculum Vitae Peserta Seminar Lampiran 12. Formulir Data Peneliti
SAMBUTAN REKTOR UI
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Semenjak ditetapkan oleh pemerintah sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN) pada tahun 2000, Universitas Indonesia (UI) dicanangkan sebagai universitas berbasis riset bertaraf Internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, UI diharapkan dapat menghasilkan riset unggulan, yang tidak hanya memenuhi kolom-kolom Jurnal Ilmiah di tingkat nasional maupun internasional, namun juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan kalangan industri.
Untuk mewujudkan hal tersebut di atas pada tahun 2007, telah dicanangkan Kebijakan Umum Arah Pengembangan Universitas Indonesia, yang tertuang dalam Surat Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia No. 005/SK/MWA-UI/2007. Dalam SK tersebut
dinyatakan bahwa UI perlu memacu dan memfasilitasi proses
pengembangan penelitian guru besar dan dosen agar dapat menghasilkan publikasi ilmiah bertaraf Internasional dan memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HKI)1.
Pemanfaatan HKI oleh universitas merupakan hal penting dewasa ini. HKI diharapkan dapat menggairahkan kegiatan riset Universitas. Dengan dilindunginya hasil riset universitas, diharapkan sivitas akademika universitas dapat terpacu untuk rnelakukan riset . Di beberapa negara, HKI telah dimanfaatkan secara optimal oleh universitas untuk menggairahkan minat periset neliti –peneliti universitas
dalam memroduksi
invensi . Universitas juga dapat memanfaatkan HKI sebagai pijakan untuk melakukan kerjasama dengan industri. Universitas yang tidak memiliki kapasitas untuk memproduksi, atau memasarkan invensi, dapat memberikan lisensi kepada industri untuk melakukan hal tersebut tanpa kehilangan hak untuk mendapatkan imbalan, royalti,
1
Lampiran Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia, No. 005/SK/MWA-UI/2007, no. 226
maupun hibah, yang dapat digunakan untuk pengembangan riset
maupun kegiatan
akademik lainnya.
UI sebagai BHMN juga diharapkan dapat memanfaatkan seoptimal mungkin HKI Universitas. HKI merupakan salah satu aset Universitas yang harus dikelola dengan baik, agar bermanfaat bagi universitas sebagai badan hukum, maupun para periset UI2. Namun demikian
sangat disayangkan, kondisi saat ini
minat periset
UI untuk
melakukan riset penelitian yang berpotensi HKI masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya aplikasi HKI periset UI dibandingkan dengan Universitas BHMN lainnya. Rendahnya minat, agaknya disebabkan oleh berbagai hal, yang antara lain: minimnya pengetahuan mengenai HKI;
ketidakmampuan untuk memenuhi biaya pendaftaran
maupun biaya pemeliharaan HKI; maupun prasangka bahwa dengan dilindunginya hasil penelitian melalui HKI, masyarakat maupun perusahaan kecil menengah, akan sulit mengakses, atau menggunakan hasil riset tersebut.
Mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, dirasakan perlu untuk membuat kegiatan berupa seminar HKI bagi dosen, maupun periset UI.. Seminar sehari akan dilakukan pada bulan September, dan Oktober 2007. Target peserta seminar adalah guru besar, dosen, dan periset UI. Diharapkan setelah penyelenggaran seminar, peserta seminar akan berupaya melakukan riset dan mengembangan risetyang berpotensi HKI.
2. Maksud dan Tujuan
Kegiatan Seminar Hak Kekayaan Intelektual dan Sosialisasi INHERENT dan SIRIP ini bertujuan untuk:
2
Peraturan Pemerintah RI., No. 152 Tahun 2000, tentang Penetapan Universitas Indonesia sebagai BHMN: Pasal 11: (1) Semua kekayaan dalam bentuk, termasuk kekayaan intelektual, fasilitas, dan benda di luar tanah tercatat sah sebagai hak milik Universitas; (2) Kekayaan intelektual terdiri atas hak paten, hak cipta, dan bentuk-bentuk kekayaan intelektual lainnya yang dimiliki sepenuhnya atau sebagian oleh universitas;Tata cara perolehan, penggunaan, ,dan pengelolaan kekayaan intelektual diatur lebih lanjut dalam keputusan Majelis Wali Amanat sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku2.
menumbuhkan minat peneliti UI untuk enghasilkan hasil penelitian berpotensi HKI
memberikan informasi mengenai peran DRPM dalam pengurusan HKI UI maupun HKI milik peneliti UI.
menjadikan UI sebagai
universitas yang memiliki jumlah pendaftaran dan
komersialisasi HKI tertinggi di antara universitas lain di Indonesia.
KEGIATAN SEMINAR HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN SOSIALISASI INHERENT & SIRIP
1. Pembicara dan Peserta Peserta : Seluruh Dosen dan peneliti di lingkungan Universitas Indonesia serta para Manajer Riset Fakultas
Pembicara :
Materi :
1. Adi Supanto, SH, MH (Kasubdit Hak Cipta, DTI ST dan
Perlindungan Hak Cipta Atas Karya Ilmiah&Hasil PenelitianUniversitas
Rahasia Dagang) 2. Bobby Nazief, Ph.D (Direktur Pusilkom UI) 3. Bobby Nazief, Ph.D (Direktur Pusilkom UI) 4. Dra. Dede Mia Yusanti, MLS (Direktorat Jenderal Hak
INHERENT : Indonesia Higher Education Network InGRID : Infrastruktur Komputasi Grid Potensi Paten Universitas : Manfaat dan Tata Cara Perolehannya
Kekayaan Intelektual)
2. Waktu dan Tempat Rabu-Kamis, 7-8 November 2007 Gedung Pertemuan FIK Lantai II, Kampus UI Salemba (Hari Pertama) Gedung Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia (Hari Kedua)
3. Jadwal Kegiatan Hari Pertama Rabu, 7 November 2007 08.30-09.00
: Pendaftaran Peserta
09.00-09.30
: Pembukaan oleh Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat UI
09.30-11.00
: Sesi I Penelitian Universitas Berpotensi Paten Pembicara : Dra. Dede Mia Yusanti MLS (DJHKI) Moderator : Ranggalawe Suryalasuddin, SH, MH, LLM
11.00-11.15
: Istirahat Kopi
11.15-12.45
: Sesi II Hak Cipta Atas Karya Ilmiah dan Hasil Penelitian Universitas Pembicara : Adi Supanto, SH, MH (DJHKI) Moderator : Dr. Yoki Yulizar, M.Sc
12.45-13.30
: ISHOMA
13.30-15.30
: Sesi III Sosialisasi INHERENT & SIRIP
15.30-15.45
: Istirahat Kopi
15.45-17.15
: Sesi IV Sosialisasi Program Pendaftaran HKI UI
17.30-17.45
: Penutupan oleh Direktur DRPM UI
Hari Kedua Kamis, 8 November 2007 08.30-09.00
: Pendaftaran Peserta
09.00-09.30
: Pembukaan Sambutan : - Rektor UI - Direktur Jendral Hak Kekayaan Intelektual - Rowena Paguio (WIPO Singapore Office)
09.30-11.00
: Sesi I Hak Cipta Atas Karya Ilmiah dan Hasil Penelitian Universitas Pembicara : Adi Supanto, SH, MH (DJHKI) Moderator : Ranggalawe Suryalasuddin, SH, MH, LLM
11.00-11.15
: Istirahat Kopi
11.15-12.45
: Sesi II Sosialisasi INHERENT & SIRIP
12.45-13.30
: ISHOMA
13.30-15.30
: Sesi III Penelitian Universitas Berpotensi Paten Pembicara : Dra Dede Mia Yusanti MLS (DJHKI) Moderator : Dr. Yoki Yulizar, M.Sc
15.30-15.45
: Istirahat Kopi
15.45-17.15
: Sesi IV Sosialisasi Program Pendaftaran HKI UI
17.30-17.45
: Penutupan oleh Direktur DRPM UI
4. Kepanitiaan Penanggungjawab 1. Dr. Ir. Budiarso, M.Eng
Panitia Pengarah 1. Prof. Dr. A. Dahana
(Direktur DRPM UI)
2. Dr. Riri Fitri Sari, MM, M.Sc, IP
(Direktur PPSI-UI)
3. Bobby A. Nazief, Ph.D
(Direktur Pusilkom UI)
Panitia Pelaksana 1. Ketua Wakil Ketua 2. Sekretaris/Registrasi
:
Ranggalawe Suryalasuddin, SH, MH, LLM
:
Dr. Yoki Yulizar, M.Sc
:
Widyaningsih, SKM Amalia Kamilah, S.Si Cucu Sukaesih Novena Damar Asri
3. Undangan
:
Krestika Widyana D.S, Amd Bayu Patriasari, Amd
4. Bendahara/Konsumsi
:
Rr. Tutik Sri Hariyati, SKp, MARS Melly Riana, SKM
5. Acara
:
Widyaningsih, SKM Suharti, Amd Almira Gitta
6. SIRIP
:
Dr. Wahyu Catur Wibowo (PPSI-UI) Tri Pratiwi, S.Kom (PPSI-UI) Juniawan, ST (PPSI-UI) Dr. Ir. Yulianto S. Nugroho, M.Sc (FT UI) Dr. Ir. Abdul Muis, M.Eng (FT UI) M. Rahmat Widyanto, Ph.D (Fasilkom UI) Dr. Mirna Adriani (Fasilkom UI)
7. INHERENT
:
8. Publikasi
:
M. Yoesoev, SS, M.Hum M. Prabu Wibowo Santi Kertati
9. Perlengkapan/Akomodasi
:
Muchlis Sutami, S.Pd Yusuf Iwan
5. Sekretariat Sekretariat Seminar Hak Kekayaan Intelektual dan Sosialisasi INHERENT & SIRIP Gedung DRPM UI Lantai 1, Kampus UI Depok 16424 Telp. 7270152, 78849118, Fax. 78849119
ANALISIS Analisis Laporan Pelaksanaan Kegiatan Seminar Hak Kekayaan Intelektual dan Sosialisasi INHERENT & SIRIP
Kegiatan Seminar Hak Kekayaan Intelektual dan Sosialisasi INHERENT & SIRIP ini diadakan selama 2 hari, yaitu pada tanggal 28 Oktober 2007 di Gedung Pertemuan FIK Lantai II, Salemba UI, dan pada tanggal 29 Oktober 2007 di Gedung Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia Lantai II, Kampus UI Depok. Hari Pertama, Rabu, 7 November 2007, Kegiatan Seminar Hak Kekayaan Intelektual dan Sosialisasi INHERENT & SIRIP ini dibuka oleh Prof. Dr. A. Dahana, Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat UI. Kegiatan yang dimulai pada pukul 09.15 WIB ini dihadiri oleh 55 orang peserta. Peserta terdiri dari 20 orang peneliti dan dosen FKUI, 15 peneliti dan dosen FKGUI, serta 20 orang dari FIK, FMIPA, FT, Laboratorium, dan Pusat-pusat Riset UI. Pembicara pada sesi pertama Seminar adalah Dra. Dede Mia Yusanti, MLS yang menjelaskan mengenai Potensi Paten Universitas: Manfaat dan Tata Cara Perolehannya. (Lampiran 1: Makalah Dra. Dede Mia Yusanti, MLS). Setelah penjelasan yang disampaikan oleh pembicara, dibuka sesi tanya jawab dan diskusi yang dimoderatori oleh Ranggalawe Suryasaladin. Pada sesi ini pertanyaan-pertanyaan seputar HKI dan paten adalah sebagai berikut: 1. Alen (FIK)
Bagaimana proses paten di DJHKI, mengapa harus sampai 5 tahun, padahal perlindungannya sampai 20 tahun? Apakah inventor belum tahu patennya diterima?
Apabila inventor meninggal dunia, apakah dapat diwarisakan?
2. FKUI
Teknik yang dibuat lebih sederhana (sudah ada) di bidang kedokteran, apakah dapat dipatenkan?
Apakah seminar dapat dipantenkan? Contoh: ESQ
3. FKUI
Apabila terdapat kesalahan dalam permohonan paten, apakah dapat diperbaiki?
Apakah setelah jangka waktu perlindungan paten habis, inventor masih bisa mendapatkan royalti?
4. Indra FK
Apabila metode kedokteran, metode pengobatan tidak boleh dipatenkan, apakah penggunaan baru untuk obat dapat dilindungi?
Apabila dokumen prioritas diajukan di Indonesia, maka siapakah yang mengajukan di negara lain?
Berapakah besarnya biaya pendaftaran paten?
5. Nandi (Dept. Teknik Mesin)
Apakah produk yang dipatenkan harus diuji terlebih dahulu? Apakah harus bertanggungjawab apabila ada pengaruh negatifnya?
Apakah unsur “Baru”
masih dapat dipatenkan setelah dipublikasi di
jurnal?
Bagaimana cara mengetahui paten yang masih dipublikasi?
Apakah birokrasi pengurusan paten menyulitkkan?
6. Indra (FKUI)
Jika sudah dipublikasikan (hak cipta) dan penelitiannya sudah dipraktekkan di Indonesia, dan saat ini sudah dapat digunakan, apakah masih dapat dipatenkan (belum dipatenkan)? Contoh: sel tubuh
Sesi pertama ditutup pada pukul 11.00 WIB, kemudian dilanjutkan dengan rehat kopi.
Sesi kedua dilanjutkan pada pukul 11.30 WIB. Sesi kedua membahas mengenai Hak Cipta, dengan pembicara Adi Supanto, SH, MH (Kasubdit Direktorat Hak Cipta, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, dan Rahasia Dagang). Beliau menjelaskan mengenai Perlindungan Hak Cipta atas Karya Ilmiah dan Hasil Penelitian Universitas. (Lampiran 2: Makalah Adi Supanto, SH, MH). Setelah penjelasan yang disampaikan oleh pembicara, dibuka sesi tanya jawab dan diskusi, yang dimoderatori oleh Yoki Yulizar. Pada sesi ini, pertanyaan seputar HKI dan Paten adalah sebagai berikut: 1. Erni (FIK)
Adakah ciptaan dalam bidang teknologi dari Ciptaan yang dilindungi di UI?
2. Rahmat (Fasilkom)
Sejauh mana Hak Cipta melindungi ciptaannya? Misal: perangkat lunak. Jika ada orang yang membuat perangkat serupa, apakah hak pencipta perangkat lunak tersebut dapat dilindungi?
3. Ari (FKUI)
Apa kepentingannya suatu ciptaan didaftarkan?
Bagaimana perlindungan atas tulisan yang telah dipublish di majalah (tidak ada perjanjian Hak Cipta), tetapi akan diterbitkan sebagai buku oleh pencipta?
4. Bachtiar (FKG)
Apakah pelanggaran Hak Cipta dapat disamakan dengan plagiarisme?
Dalam karya terjemahan, apabila menerjemahkan, apakah dapat dikenakan hukuman sesuai dengan hukum Hak cipta?
5. Bambang (Pusat Studi Lingkungan)
Bagaimana melindungi padi varietas baru?
Bagaimana melindungi materi kuliah (dalam bentuk CD)?
Bagaimana apabila ada penelitian pembuatan bom atom yang ternyata pemanfaatannya menimbulkan korban, apakah bisa dihukum melalui hukum HKI?
6. Nurhadi (FKUI)
Mempublikasikan hasil penelitian dengan judul tertentu, kemudian mempublikasikannya kembali, apakah plagiat melanggar hukum Hak Cipta?
7. Budiarso (Dept. Teknik Mesin FTUI)
Tata cara pendaftaran. Jenis ciptaan banyak, apakah hanya seperti itu tata caranya?
Sesi ketiga dilanjutkan pada pukul 11.15 WIB, membahas mengenai Sosialisasi SIRIP dan INHERENT, dengan pembicara Bobby A.A. nazief, Ph.D (Direktur Pusilkom UI) dan tim dari PPSI UI. Setelah pemaparan teori oleh pembicara, dilanjutkan sesi praktek SIRIP di Gedung IASTH Lantai II. Kemudian dilanjutkan dengan rehat kopi selama 15 menit.
Hari Kedua, Kamis, 8 November 2007, Kegiatan Seminar Hak Kekayaan Intelektual dan Sosialisasi INHERENT & SIRIP dibuka oleh: 1. Rektor UI 2. Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual 3. Rowena Paguio (WIPO Singapore Office) Kegiatan yang dimulai pada pukul 09.30 WIB ini dihadiri oleh 75 orang peserta, yang terdiri Dosen dan Peneliti dari FKM, FMIPA, FH, FIB, Fasilkom, FT, FISISP, FE, dan FIK, serta Pusat Riset/kajian dan Mahasiswa. Sesi pertama Kegiatan ini membahas mengenai Hak Cipta, dimana pembicara dari DJHKI adalah Adi Supanto, SH, MH (Kasubdit Direktorat Hak Cipta, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, dan Rahasia Dagang). Beliau menjelaskan mengenai Perlindungan Hak Cipta atas Karya Ilmiah dan Hasil Penelitian Universitas.
Setelah pemaparan oleh pembicara, dibuka sesi tanya jawab dan diskusi yang dimoderatori oleh Ranggalawe Suryasaladin. Pada sesi ini pertanyaan-pertanyaan seputar HKI dan Paten adalah sebagai berikut: 1. Apakah perbedaan anatara Paten dan Hak Cipta? Apakah tugas Akhir Mahasiswa dapat diberikan Hak Cipta? Apakah ini nantinya menjadi milik mahasiswa atau milik Fakultas? 2. Prof. Multamia (FIBUI)
Apakah metode penelitian dapat dilindungihukum Hak Cipta? Karena pernah mengunakan metodologi penelitian dari Prancis, tetapi karena kendala bahasa, maka dimodifikasi kembali dan sudah diujicobakan ke daerah. Apakah kasus seperti ini dapat dihakciptakan atau bisa menjadi salah satu yang dilindungi HKI?
3. FMIPA
Seni Batik merupakan suatu ciptaan yang dilindungi. Bagaimana dengan Jamu? Apa yang dipatenkan atau yang HKI-kan?
4. Joko (FIBUI)
Kapan seseorang dikatakan sebagai Plagiat? Apakah tranlsate yang dilakukan dari bahasa Ingris lalu dimasukkan ke dalam Karya Ilmiah perlu dicantumkan sumbernya?
5. Arto
Apabila terjadi sengketa antara pencipta dan orang/pihak dengan orang yang memproduksi dan menerbitkan karya cipta, bagaimana ketentuan hukum pidana yang berlaku untuk menyelesaikan sengketa tersebut?
Sesi pertama ditutup pada pukul 11.00 WIB, dan dilanjutkan dengan rehat kopi. Sesi kedua dilanjutkan pada pukul 11.15 WIB. Sesi kedua membahas mengenai Sosialisasi SIRIP dan INHERENT, dengan pembicara bapak Bobby A.A. Nazief, Ph.D
(Direktur Pusilkom UI) dan Ibu Dr. Ir. Riri Fitri sari, M.Sc, IP (Kepala PPSI UI). Setelah pemapaarn teori oleh pembicara, dilanjutkan dengan sesi praktek SIRIP di Gedung A Perpustakaan Pusat UI Lantai II, dengan terlebih dahulu membagi peserta menjadi 2 kelompok. Kemudian dilanjutkan dengan makan siang dan istirahat Sholat. Sesi ketiga setelah istirahat Sholat membahas mengenai mengenai Potensi Paten Universitas: Manfaat dan Tata Cara Perolehannya, yang dibawakan oleh Dra. Dede Mia Yusanti, MLS (Kasubdit Kerjasama DJHKI). Setelah pemaparan oleh pembicara, dibuka sesi tanya jawab dan diskusi yang dimoderatori oleh Yoki Yulizar. Pada sesi tanya jawab ini, pertanyaan-pertanyaan seputar HKI dan Paten adalah sebagai berikut: 1. Abdurrahman (FKM)
Paten biasa: mencakup produk proses, metode/penggunaan. Bagaimana mengenai pembatasan paten untuk metode pengobatan?
2. Endang (Farmasi)
Berapa jumlah klaim paten yang dapat diajukan dalam pendaftaran paten?
Dalam hal pendaftaran paten obat herbal, apakah perlu melalui proses uji klinis/preklinis di DJHKI? Haruskah diajukan bukti uji klinis/priklinis tersebut dalam fase pendaftaran HKI di DJHKI?
3. Ivan (Fpsi)
Bagaimana perlindungan HKI bagi hasil penelitian ilmu sosial dan budaya?
4. Ulung (FIB)
Dalam hal penciptaan suatu formula, ada orang lain yang mencuri lihat dan dengar, dan yang mendaftarkan ternyata “pencuri” tadi. Bagaimana upaya hukum yang dapt diambil oleh inventro aslinya?
Folklore “Kabayan” di indonesia ternyata menyadur karya fiksi yang ada di prancis. Bagaimana perlindungan HKI terhadap Folklore tersebut?
5. Endang (Framasi)
Dalam hal pendaftaran HKI bagi hasil penelitian di bidang farmasi, apabila ada publikasi, apa dampaknya terhadap kebaruan/proses pendaftaran paten
Siapa yang melakukan searching dalam rangka pendaftaran paten?
6. Elizabeth
Menerjemahakan buku tentang “Sistem perlindungan Bayi Prematur/Sistem Kanguru”, jika berdasarkan sistem tersebut dibuat alat gendong, apakah alat tersebut dapat dipatenkan?
7. Yasman (FMIPA)
Contoh kalim herbal, pernyataan dalam klaim, seumum apa yang dapat diajukan?
Dari contoh, klaim apa yang dapat diajukan?
DOKUMENTASI
LAMPIRAN