Laporan Kegiatan Seminar Kesehatan Reproduksi Remaja di Bandung 14 November 2013 Women Research Institute
Acara dilakukan pada Kamis, 14 November 2013 Pkl. 09.00 – 16.00 WIB di Hotel Bumi Asih Jaya Jl. Soekarno Hatta No.452A Kota Bandung. Acara dihadiri oleh 60 peserta dengan 3 orang pembicara yaitu Ibu Dra. Hj.Linda Herliany (Kepala Sub Bidang Bina Ketahanan Remaja BKKBN Provinsi Jawa Barat), Ibu Siti Aisyah (Dinas Kesehatan Kota Bandung), dan Novi (Perwakilan Mitra Citra Remaja/MCR) PKBI Propinsi Jawa Barat. Kegiatan dibuka dengan pemutaran film WRI tentang akses pelayanan kespro remaja di Kab. Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Sesi I Acara dimulai dengan ucapan selamat datang dari pembawa acara, Rahayuningtyas, dilanjutkan dengan pemutaran film dokumenter dari Women Research Indonesia (WRI). Setelah pemutaran film, pembawa acara mempersilahkan Direktur Eksekutif WRI, yaitu Ibu Sita Aripurnami, untuk memandu jalannya acara Seminar yang bertema: ‘Berikan Hak Remaja untuk mendapatkan informasi dan Pelayanan Kesehatan Reproduksi’. Moderator memberikan separuh gambaran mengenai kegiatan WRI yang telah ditayangkan dalam film dokumenter Women Research Institut di kabupaten Gunung Kidul. Hal ini cerminan daripada hasil Konferensi Internasional tentang Pembangunan dan Kependudukan atau dikenal dengan istilah ICPD di Kairo tahun 1994. Namun tujuan ICPD yakni
perlu adanya pelayanan
hak- hak Kesehatan Reproduksi
dan seksual yang
komprehensif bagi remaja masih jauh dari memadai, padahal populasi remaja di kawasan asia pasifik adalah separuh dari penduduk orang muda di dunia. Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009, memang sudah mengatur hak dan kewajiban akan pelayanan kesehatan, tanggung jawab pemerintah untuk penyediaan pelayanan kesehatan termasuk penyediaan sumber daya agar sektor kesehatan dapat memberikan pelayanan bagi masyarakat. Selain itu Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 memberikan wewenang kepada perempuan usia 16 tahun dan laki-laki usia 19 tahun untuk dapat menikah, juga harus ditinjau ulang. Karena hal ini merupakan salah satu faktor yang menyuburkan pernikahan
usia dini. Hal ini tentu saja berdampak kepada meningkatnya kehamilan usia muda, dimana kondisi alat reproduksi belum berkembang maksimal, sehingga berakibat terhadap resiko kematian ibu. Dalam kata lain kebijakan perundang-undangan yang ada tidak pro kepada kesehatan reproduksi remaja.
Materi Seminar Dra. Hj. Linda Herliany (Kepala Sub Bidang Bina Ketahanan Remaja BKKBN Provinsi Jawa Barat) Sahabat berhentilah mengeluh atas sebuah ujian yang menimpa, kita memang tak setegar mentari, kita memang tak sewangi melati, tetapi kita harus tegar dan mewangi menghadapi hidup yang telah kita pilih ini. Bukankah untuk menaiki tangga yang lebih tinggi kita butuh tenaga, Bukankah untuk naik ke level yang lebih tinggi kita akan diuji, Bukankah untuk mendapatkan surga kita akan diuji...
Adapun Karakteristik Remaja adalah: 1. mulai jatuh cinta 2. semangat tinggi 3. rasa ingin tahu 4. emosi Tidak stabil 5. senang berkumpul dengan teman sebaya, 6. ego tinggi
Enam karakteristik di atas ada karena keluarga kurang intim, media permisif, semakin kompetitif, masyarakat Individualistik, teman sebaya semakin liberal, pengaruh globalisasi, mulai dari mengubah tatanan, mengubah idola dan cita-cita, mengubah pola dan gaya hidup.
5 Hal yang harus dilakukan remaja: 1. Melanjutkan sekolah 2. Mencari pekerjaan 3. Menjadi Anggota Masyarakat 4. Mempraktekan hidup sehat
5. Memulai kehidupan berkeluarga
8 Keterampilan hidup yang harus dimiliki remaja: 1. Menjaga kesehatan fisik 2. Percaya Diri (self confidence) & Menghargai Diri Sendiri (self esteem) 3. Komunikasi inter-personal yang efektif 4. Bersikap Tegas/Asertif 5. Berpikir Positif 6. Mengatasi stress (coping skills) 7. Mengambil Keputusan & Memecahkan masalah 8. Keterampilan spiritual
TRIAD KRR (Tiga Ancaman Dasar Kesehatan Reproduksi Remaja) 1. Napza 2. Seks Bebas 3. HIV AIDS
BKKBN membuat program Pusat Informasi dan Konsultasi Remaja (PIKR) dan Pusat Informasi dan Konsultasi Mahasiswa (PIKM) sebagai upaya menjawab tantangan TRIAD KRR. PIKR memiliki 3 tingkatan yaitu tumbuh, tegak dan tegar; dengan jargon PIKR adalah Remaja Jabar, Sehat, Cerdas, Ceria, 2 anak Cukup, Yess !
Siti Aisyah (Dinas Kesehatan Kota Bandung) Kebijakan Nasional Kesehatan Reproduksi Remaja: Program Kesehatan Ibu bayi, Program KB, Prog Kespro remaja, Program P2P, Program Kespro Lansia, yang turunanya adalah Program Kesehatan Reproduksi Komprehensif dan Program Kespro Esensial.
Siklus Reproduksi manusia dimulai dari Janin (konsepsi ibu dan Janin), Bayi baru lahir dan ibu bersalin, Bayi menyusui dengan ASI ekslusif, Bayi, anak balita, anak sekolah, usia remaja, usia subur sampai Lansia. Menurut Piramida penduduk, remaja adalah yang paling banyak dari jumlah penduduk. Reproduksi itu adalah harapan untuk keberlangsungan kehidupan. Masa Remaja: 1. Masa Peralihan: sangat tergantung menuju mandiri 2. Masa Bergejolak: akibat perubahan fisik dan psikososial 3. Masa Rawan: mudah terpengaruh, berfikir pendek Ciri Khas remaja: •
Remaja awal (10–12 tahun): lebih dekat dengan sebaya, ingin bebas, berfikir abstrak, lebih memperhatikan keadaan tubuhnya
•
Remaja tengah (13-15 tahun): mencari identitas diri, keinginan untuk kencan, berfikir abstrak, berhayal aktivitas seks, rasa cinta mendalam
•
Remaja akhir (16–20 tahun): lebih selektif memilih teman sebaya, mengungkapkan kebebasan diri, mampu berfikir abstrak, mempunyai citra jasmani dirinya, dapat mewujudkan rasa cinta.
Fakta tentang remaja: •
Hasil survei dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terhadap 2.880 responden usia 15-24 tahun di enam kota di Jawa Barat (Mei 2002) Æ 39,65 persen responden pernah melakukan hubungan seksual pranikah
•
Hasil polling terhadap 200 mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Bandung Æ 50 persen responden telah melakukan hubungan badan satu kali dan 20 persen lebih dari dua kali
•
Di Malang (Jawa Timur) misalnya, penelitian dr. Andik Wijaya, DMSH (2002) terhadap 202 remaja mendapatkan kenyataan bahwa hampir 15 persen di antaranya telah melakukan hubungan seksual pranikah.
Anak mulai merokok: 15–19 tahun, 10–14 tahun sangat tinggi dan 30 tahun menurun masa pertaubatan
1. Pengetahuan masih sangat sedikit 2. Mulai pacaran sejak usia 15 – 17 tahun Kesehatan Reproduksi itu bisa dikawal oleh kita semua bila kita mau ... bila tidak maka kesehatan reproduksi tidak terjamin.
Novi (Media Citra Remaja PKBI Bandung) Hasil Konfrensi Internasional kependudukan dunia atau ICPD sepakat bahwa remaja merupakan kelompok potensial yang perlu diperhatikan secara serius, dan remaja juga akan mempengaruhi masa depan dunia sesuai dengan kreativitas dan keunikan mereka. •
Remaja selalu ingin mendapat pengetahuan tentang berbagai macam hal.
•
Remaja yang ingin tahu ini harus diberikan informasi yang benar dan tepat.
•
Mitos mitos yang sebagian besar tidak benar.
•
PKBI dibentuk atas konsen terhadap tingkat kematian ibu dan anak yang sangat besar; dan remaja adalah calon pembentuk keberadaan ibu dan anak.
•
Strategi PKBI dalam pelayanan Kespro: melalui kampanye, edukasi kesehatan reproduksi, Youth Form dan Youth Working Group.
•
Youth Friendly Services.
The International Planned Parenthood Federation (IPPF) mendefinisikan pelayanan kesehatan ramah remaja atau youth friendly health services adalah standar pelayanan yang memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. menarik para remaja untuk datang, 2. merespon kebutuhan mereka, dan 3. merawat remaja dengan perhatian yang berkesinambungan (IPPF, 2007).
Karakteristik pelayanan kesehatan ramah remaja atau youth friendly health services: 1. Remaja terlibat dalam pembuatan desain program remaja. 2. Baik remaja perempuan dan laki-laki disambut dan dilayani dengan baik. 3. Klien yang belum menikah disambut dan dilayani dengan baik. 4. Disediakannya diskusi kelompok untuk remaja.
5. Keterlibatan orang tua bersifat mendukung bukan memaksa. 6. Biaya layanan terjangkau. 7. Tersedia pelayanan yang bermacam-macam dan sistem rujukan yang dibutuhkan. 8. Persediaan kebutuhan materil yang memadai. 9. Klien yang berkunjung disambut dan janji pelaksanaan pelayanan dilaksanakan secara cepat. 10. Waktu tunggu yang singkat. 11. Materi pengetahuan dan pendidikan tersedia di tempat. 12. Promosi pelayanan dilakukan dengan baik di tempat dimana remaja berkumpul. 13. Kerja sama dengan sekolah-sekolah, ekstrakulikuler, dan universitas.
Sesi II Setelah makan siang acara dilanjutkan dengan diskusi publik dengan tujuan untuk mengidentifikasi permasalahan remaja, khususnya permasalahan terkait kespro remaja di Kota Bandung. Selain itu diskusi publik ini juga bertujuan untuk mengetahui bentuk kegiatan apa saja yang sudah dilakukan organisasi remaja di Bandung untuk menjawab permasalahan yang ada. Di akhir acara dilakukan identifikasi tentang program yang belum dilakukan namun dirasa penting untuk bisa menjawab kebutuhan remaja. Berikut identifikasi yang telah dilakukan.
Masalah Kesehatan Remaja Bandung Acara diskusi difasilitasi oleh Ibu Sita Aripurnai pada jam 13.35 WIB. Berangkat dari apa yang dibahas oleh narasumber dari Seminar tadi, ada beberapa kesimpulan yang bisa ditarik: 1. Kegiatan yang ada di Lapangan lebih banyak kepada Preventif, lebih banyak kepada pendidikan, pelatihan dan sosialisasi 2. Ada fakta dari seseorang korban trafficking yang kesulitan mendapatkan pelayanan atau akses kepada rujukan 3. Ini menarik dimana banyak program preventif tetapi masih banyak yang kesulitan akan akses pelayanan.
Ahmad Setiawan – PIKR Kab.Bandung Yang dimaksud dengan Kesehatan Reproduksi Remaja sangat luas. Yang paling penting adalah pengetahuan mengenai: 1. Narkoba 2. Seksualitas 3. HIV AIDs
Sri Fitriyani Nur – Forum Diskusi Anggaran (FDA) Permasalahan remaja cenderung memiliki tingkat moralitas yang turun dan keluar dari norma-norma, mempunyai perilaku menyimpang tapi malah ingin mencoba.
Nia Qolbunia – Fatayat NU Pengetahuan sangat penting, hal ini merupakan kebutuhan dasar dari reproduksi remaja. Pengetahuan Dini terhadap cara melakukan Perawatan kesehatan Reproduksi Remaja.
Roni – Yayasan Bahtera -
-
Laki-laki kencing jarang cebok, lama-kelamaan menjadi IMS, Perempuan harus terjaga kelembabannya, bila tidak akan mengakibatkan IMS, Intinya akses layanan kesehatan, mau kemana? Puskesmas malu, ke Dokter mahal. Ibu Sita, menyampaikan bahwa tata cara perawatan alat reproduksi harus diketahui remaja, lantas disampaikan bahwa ke Puskesmas malu atau ke Dokter mahal, lantas apa yang dilakukan? Bila telah terjangkit baru datang ke pihak klinik. Untuk PKBI langsung bisa datang ke klinik mawar. Apa yang dialami kang Roni juga dialami yang lain?
Sri Fitriyani Nur – Forum Diskusi Anggaran (FDA) Dalam pelayanan Jamkesmas, sulitnya mendapat pelayanan, antri, dan lain-lain, sehingga remaja miskin sulit mendapatkan pelayanan kesehatan.
Ana Suryana – PIKR Kab. Bandung -
Ada Pusat Informasi dan Konseling Remaja di 27 Kabupaten Kota di Jawa Barat. Di Kabupaten Bandung PIKR siap menerima pasen yang tidak mau ke puskesmas atau Dokter, begitupun di Kota Bandung.
-
Di Kabupaten Bandung ada PIKR Go to School, untuk masalah Jamkesmas siap mengadakan advokasi dan rumah sakit. Ada rumah sakit Majalaya, ada Rumah Sakit Soreang dan RSU Cicalengka.
Yogi – Bandung Positif ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Kekurangan Informasi Hanya dengan Cinta kita bisa tidur dengan wanita Tidak ada tempat untuk Sharing Informasi Pemahaman tentang sex pemahaman tentang alat reproduksi sangat minim Selama ini kami kurang percaya terhadap pemerintah Di lapangan banyak permasalahan yang di putus oleh program pemerintah sehingga rasa kesetiakawanan sosial yang ada. Ada wadah atau forum yang merupakan wadah komunikasi Bagaimana kita bisa bermanfaat bagi oranglain
Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja Ana Suryana – PIKR Kab. Bandung Isu atau masalah remaja bukan hanya TRIAD KRR saja, tetapi juga pendewasaan usia perkawinan. Di Kecamatan Cangkuang, usia 20 tahun saja sudah punya anak dua dan menjanda, pernikahan dini sangat banyak, hal ini berdampak terhadap peningkatan angka perceraian dan angka kemiskinan. AKI tahun 2010 ada 796 ibu meninggal dunia atau rata-rata 2 orang per 2 hari. AKB tahun 2010 ada 9 atau 10 orang bayi meninggal dunia setiap harinya.
Nia Qolbunia – Fatayat NU Masih tabunya anak-anak remaja yang berhubungan dengan alat reproduksi atau alat seksualitas di forum, tetapi cari sendiri sehingga mendapat informasi yang salah.
Sri Fitriyani Nur – Forum Diskusi Anggaran (FDA)
‐ ‐ ‐
Beberapa hal yang dapat merusak penurunan derajat kesehatan: Air limbah yang digunakan untuk cebok Maraknya produk instan, sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan reproduksi Itu untuk kajian di daerah pencemaran
Ana Suryana – PIKR Kab. Bandung -
Terima kasih kepada ibu dari FDA Kang Roni bisa teriak terhadap pemerintah, dan sudah peduli terhadap remaja, bakat yang dipunyai remaja bisa ditampung Kang Yogi bisa gabung untuk memperbaiki pemerintah dengan cara kooperatif
Bapak Didin – Guru Biologi Muhammadiyah -
-
Tabu mengenai reproduksi ini juga dimiliki oleh Guru dan Ustad yang menerangkan fiqih, tetapi saya juga mengakui bahwa tidak semua guru mampu menyampaikan masalah terkait dengan reproduksi. Di SMP guru IPA di SMA guru Biologi yang menerangkan mengenai reproduksi remaja.
Ana Suryana – PIKR Kab. Bandung -
Harusnya ada kerjasama dengan KUA, karena data otentik pernikahan dengan KUA, hanya ada yang langsung diberikan ada sebagian yang ditutup-tutupi. Selanjutnya harus ada forum khusus untuk bisa menyelesaikan permasalahan yang ada terhadap informasi pelayanan reproduksi remaja. Ada 5 hak remaja: mulai dari pendidikan, kesehatan dan hal-hal yang harus diketahui secara utuh oleh remaja. Forum 2 daerah antara kabupaten dan kota Bandung.
Masukan untuk memberikan hak remaja terhadap kesehatan reproduksi. Roni – Yayasan Bahtera -
Adanya Sosialisasi cuci kemaluan, seperti apa tahapannya? Ironisnya ada di sebuah sekolah bahwa ada guru ML dengan murid, hal ini mengatasnamakan kasih sayang.
Sri Fitriyani Nur – Forum Diskusi Anggaran (FDA) Terkait dengan pertemuan ada output, pertemuan ini ompong, ada satu lagi momen oleh WRI , Dinas Pendidikan harus diundang sebagai upaya pencegahan, kemudian diundang juga dari Dinas Kesehatan, BKKBN, atau Dinas Kependudukan untuk Penanggulangannya.
Roni – Yayasan Bahtera -
Yang lebih rentan adalah mereka yang IMS ( insfeksi Menular Seksual ), harus ada PMO (pengawas minum Obat ) Adanya pelatihan PMO
Ana Suryana – PIKR Kab. Bandung -
Dari PKBI mengenai anggaran, ada engga di undang-undangnya mengenai remaja? Anggarannya 2 minta dari anak dan minta dari orangtua, di tiap desa ada polindes, poliklinik, puskesmas. Prinsipnya hanya ada penyadaran kepada masyarakat, sehingga tahu hak dan kewajiban.
Pau – Perpustakaan Anak Jalanan Coba tanya sama yang udah turun ke jalan? Tanya sama orang yang sering mengalami berbagai permasalahan yang ada di Lapangan. Apakah cara Konservatif masih bisa di pakai. Kita nyiapin orang muda yang mampu bergerak secara pembaharuan dalam menyelesaikan permasalahan remaja. Revolusi cara, ada pelatihan Intensif untuk Konselor muda yang mau dan mampu turun ke lapangan. Mereka mampu menyesuaikan diri dari dari berbagai keadaan yang sangat rentan di lapangan.
Anggaran di Kabupaten dan Kota Bandung untuk Kesehatan Reproduksi Ana Suryana – PIKR Kab. Bandung Ada anggaran, cuma belum mencukupi
Novi – MCR PKBI -
Anggaran Remaja sangat sedikit, lebih banyak habis oleh anak dan orangtua Kenapa tidak mengajak diskusi remajanya langsung, sehingga keinganan dan kreativitas remaja bisa terpenuhi Harus dicari tahu akar masalahnya? Akar masalahnya ada di perkembangan mereka atau di keluarga. Orang orang yang terkena Narkoba, KTD, tidak boleh kehilangan hak pendidikannya.
Yang sudah dilakukan selama ini Roni – Yayasan Bahtera -
Yayasan Bahtera sudah melakukan berbagai hal, mulai dari konseling, main, mondok, atau membantu permasalahan yang ada. Pemerintah melalui Dinas Sosial sehingga bisa menyelesaikan permasalahan.
Ana Suryana – PIKR Kab. Bandung Pusat Informasi Pelatihan sudah ada, setiap tahun ada pelatihan pendidik sebaya, di Piker ada 3 tahapan : - Tumbuh : Ada bimbingan keorganisasian - Tegak : Ada panduan bagi Piker tegak - Tegar : Ada panduan untuk Tegar Program : 1. Pelatihan 2. Konseling 3. Sosialisasi KRR 4. Life Skill = Usaha Kelompok
No 1
2
Organisasi
Sudah Dilakukan
Peduli • • Negeri (Religii • Bandung Positif • Remaja
• 3
4
PIKR • • Kab. Bandung • • • • • • • • Forum Diskusi • Forum
Anggaran (FDA) • • • •
Training permasalahan remaja Bimbingan konseling remaja Membentuk forum diskusi remaja Training pembinaan karakter di 15 sekolah total 10.000 siswa/i Pendampingan remaja yang bermasalah dengan sex bebas Sosialisasi TRIAD KRR remaja Training life skill (sablon) Jambore remaja Pensi (lomba remaja): poster dll Training pendidik sebaya Training konselor sebaya Lomba PIKR tumbuh, tegak, tegar Duta remaja PIKR go to school PIKR di Pondok Pesantren Sosialisasi pendidikan kespro ke sekolah dari sisi perawatan dan pencegahan di sekolah swasta (Yayasan) Advokasi anggaran kesehatan, terutama Jampersal Advokasi pelayanan Jamkesmas khususnya di RSUD Ebah, Cicalengka dan Soreang Wawancara terhadap masyarakat pemilik Jamkesmas Diskusi dengan stakeholder terkait jamkesmas, RS, Dinkes, DPRD bidang
Usulan Kegiatan Training kespro remaja
Seminar kespro dan pengetahuan seksual ke SD, SMP, SMK/SMA
Menumbuhkan pemahaman tentang bahaya seksualitas dan pernikahan dini lewat sosialisasi ke sekolah
5
Mitra Remaja
Citra (MCR)
PKBI
6
Forum
Club
Motor Bandung (FCMB)
7
Komunitas Elingan
8
Yayasan Bahtera
kesehatan, dan Pengguna Jamkesmas Youth forum nasional untuk Sexual Education: - Pelatihan guru-guru melalui CSE di mempengaruhi kebijakan sekolah - Peer educator di sekolah - Community organizer di hotspot area Service - Penjangkauan remaja marginal: anak jalanan dan lapas remaja - Layanan kespro gratis remaja di klinik PKBI Advocation - Membentuk youth forum - Pelatihan advokasi • Kopi darat setiap pekan membahas masalah remaja dan mencari solusi bersama • Pengajian rutin 1x/pekan bersama anak motor bandung • Pelatihan di bidang otomotif • Bakti sosial • Penyuluhan ke rumah yatim piatu • Penyuluhan kepada anak muda untuk berkendara motor dengan aman • Advokasi untuk masyarakat korban limbah industry di anak sungan Citarum tepatnya di kampong Ciwalengke RW.10 Desa Sukamaju • Training perilaku hidup sehat masyarakat • Pengaduan kasus ke BPLH Kabupaten, BPLHD Provinsi, dan BAPANAS • Ekpose melalui media massa sebagai advokasi korban limbah (surat kabar local, nasional dan media TV trans7, metro, antv, dan , mnctv • Meminta bantuan pada ITB untuk memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan ultrafiltrasi untuk mendapat air bersih • Shelter anak korban eksploitasi sex • Layanan konselor bagi korban anak tereksploitasi sex
• • 9
•
Eks-in FoA
•
10
Komunitas Anak • Peduli
Alam
Semesta (Kapas)
•
•
11
Sapa Institute
• • • • • •
12
Abiasa (GWL)
13
Ekopontren Nurul
• • • •
• Bahri • •
Katapang • 14
15
PSDK
•
Perpustakaan
• • • •
Anak Jalanan
Layanan kespro dan HIV AIDS Layanan pendidikan anak formal/non formal Sosialisasi mengenai kespro remaja di lingkungan terdekat Memahamkan pada keluarga tentang pentingnya pendidikan kespro remaja Sosialisasi kespro remaja sesuai syariat Islam untuk remaja masjid di Kota Bandung Advokasi terhadap industry yang mencemarkan lingkungan untuk memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat sekitar di Kec. Katapang, Margahayu, Banjaran Menjalin kerjasama dengan lembaga perlindungan anak Kota Bandung dalam pendidikan anak dan remaja Life skill pengolahan limbah menjadi produk yang bisa dijual Sosialisasi kespro Training kespro remaja Pembentukan balai istri (untuk ibu) Pembentukan balai remaja Advokasi Perda Kibla (Kesehatan Ibu, Anak, dan Balita) tahun 2009 Penjangkauan di komunitas Akses layanan Sosialisasi di Hotspot Pemberdayaan komunitas: cooking class, kelas tari, dll Sosialisasi kespro Sosialisasi ancaman remaja Pengajian remaja yang membahas permasalahan remaja dari perspektif agama Kajian Fiqih wanita Sosialisasi tentang HIV AIDS ke sekolah Kampanye kespro Seminar Penguatan remaja Pendampingan remaja yang bermasalah dengan kehamilan tidak diinginkan, baik kesehatan, kelahiran, maupun
•
Membuka ruang bagi remaja untuk sharing permasalahan mengenai kespro untuk dicari solusinya
Program BKR yang dimiliki pemerintah sebaiknya di revitalisasi dilingkungan Kabupaten, Kecamatan, Desa, bahkan RW. BKR tidak hanya membahas masalah kespro remaja saja tetapi juga kenakalan remaja. Kegiatan tersebut bisa dilakukan 1x sebulan.
Memfasilitasi dan menggali potensi remaja dan membantu memenuhi kebutuhan mereka dengan member informasi dan layanan sharing bagi mereka di lingkungan terkecil per RT (Rukun Tetangga) Membentuk pusat informasi remaja
Pelatihan kepada anak muda untuk bisa, mau dan mampu menjadi konselor yang benar-
•
mental Pendampingan remaja yang mengalami masalah kesehatan reproduksi
benar mendampingi remaja yang membutuhkan bantuan saat mengalami masalah, khususnya terkait kespro.