LAMPIRAN
LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA
PEDOMAN WAWANCARA
1. Bagaimana deskripsi mengenai Lembaga Pemasyarakatan Sleman? 2. Bagaimana struktur organisasi Lembaga Pemasyarakatan Sleman? 3. Apa visi dan misi Lembaga Pemasyarakatan Sleman?
Untuk Petugas Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Sleman 1. Pembinaan apa sajakah yang diberikan kepada narapidana anak? 2. Bagaimana pelaksanaan pembinaan narapidana anak? 3. Bagaimana tahap-tahap pembinaan narapidana anak ? 4. Apa saja fasilitas pembinaan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Sleman? 5. Hambatan apa saja yang muncul dalam pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana anak ? 6. Upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang muncul dalam pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana anak? 7. Bagaimana penempatan narapidana anak di Lembaga Pemasyarakatan Sleman?
114
115
Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Sleman 1. Bagaimana penempatan narapidana anak di Lembaga Pemasyarakatan Sleman? 2. Pembinaan apa sajakah
yang dijalani selama berada di Lembaga
Pemasyarakatan Sleman? 3. Siapa petugas pemasyarakatan yang melakuakan pembinaan terhadap narapidana anak? 4. Apa saja fasilitas pembinaan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Sleman? 5. Tahap-tahap apa sajakah
yang dilalui dalam pembinaan di Lembaga
Pemasyarakatan Sleman? 6. Kegiatan apa saja yang dilakukan selama berada di di Lembaga Pemasyarakatan Sleman? 7. Bagaimana perlakuan petugas pemasyarakatan terhadap narapidana anak di Lembaga Pemasyarakatan Sleman?
116
Petugas Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Sleman
Nama
: Sirwan, SH
Instansi
: Lembaga Pemasyarakatan Sleman
Jabatan
: Kasubsi Bimkemas
1.
P : Bagaimana penempatan narapidana anak di Lembaga Pemasyarakatan Sleman? T : semestinya harus dipisahkan dari yang dewasa, itu jelas. Kemudian dipisahkan antara laki-laki dan perempuan. Blok hunian, kamar hunian tidak menggambarkan suatu keangkeran, misalnya kalau itu blok anak sebaiknya tidak menggunakan tralis yang besar-besar lurus, bukan seperti itu tapi tetap prinsip keamanan harus tetap ada, artinya bahwa ada tralis besi tetapi tidak besar-besar dan lurus namun dibuat motif sehingga ada kesan tidak angker untuk anak seperti itu. Kemudian, warna cat kamar juga tidak warna-warna yang standar tapi cenderung warna-warna yang
disukai oleh anak, warna-warna yang ngejreng,
biasanya kan seperti itu. Tembok tidak usah dicat satu warna, bisa ada suatu lukisan atau gambar yang menyesuaikan dengan situasi dan kondisi anak, menurut saya harus seperti itu. Hanya karena pemerintah, khususnya Lapas Sleman belum mampu sampai kesana, sehingga sebatas minimal terpenuhi, tapi sudah kita upayakan maksimal walaupun belum mencapai kepada idealismenya. Tentunya misalnya anak itu dipisahkan dari narapidana dewasa itu sudah, karena itu prinsip. Tapi untuk menggunakan tralis dan kamar yang sesuai itu belum sampai kesana. Dan untuk anak semestinya ada tempat bermain, ada halaman bermain ini suatu prinsip, itu ada prinsip seperti itu. Penempatan narapidana anak di kamar yang terpisah dengan napi dewasa, namun masih satu blok dengan napi dewasa, karena terkait dengan bloknya masih belum mampu untuk memisahkan dengan napi
117
dewasa. tapi ke depan kita sudah konsepkan dan telah disampaikan kepada pimpinan agar untuk blok anak diupayakan ada kemudian dengan nuansa anak tentunya. Status LP Sleman adalah LP Pria Dewasa, LP anak salah satunya di Kutoarjo. Ada beberapa anak yang diputus oleh Pengadilan, kalau putusannya menyebutkan di tempatkan di Lembaga Pemasyarakatan Anak tentunya, begitu eksekusi kita segera pindahkan ke Kutoarjo. Tapi kalau tidak berbunyi seperti itu, ini tergantung kebijakan Lapas Sleman, kalau sisa pidananya masih panjang tentunya kita pindahkan ke Kutoarjo. Tapi kalau tinggal 1, 2 bulan atau 3 bulan, ada pertimbangan lain. Masalahnya begini, jika dipindahkan ke Kutoarjo, dari sisi aturan iya, tapi psikologis anak, keluarga apalagi keluarga tidak mampu, untuk besuk ke lapas Sleman aja naik sepeda onthel jauh mesakke apalagi ke Kutoarjo, sementara komunikasi hubungan keluarga dan anak perlu sekali. P : kalau untuk statusnya itu penempatannya di Lapas Sleman atau di Kutoarjo itu tergantung dengan putusan pengadilan atau tergantung dengan status anaknya yang anak pidana, anak negara atau anak sipil? T : oh tidak, jadi disamping tergantung putusan pengadilan tadi, kalau berstatus anak negara pasti langsung ke Kutoarjo, atau diputusan menyebutkan ditempatkan di Lembaga pemasyarakatan anak juga harus ke sana. Tapi bagi yang dipidana penjara sebagai anak pidana ini kan kita melihat sisa pidana yang ada, kalau misalnya yang tinggal 1 atau 2 bulan, maksimal 3 bulan. Tentunya kita pertimbangannya dengan keluarga juga tapi kalau sisa pidanaya masih panjang, ya kita pindahkan ke kutoarjo. P : Kalau avip kemarin mengajukan permohonan untuk pindah ke Kutoarjo? T : iya, itu kemarin sedang kita proses, karena ada lagi jadi kita nunggu temennya yang satu lagi, nanti kalau sudah diputuskan bisa barengbareng, kalau memindahkan satu orang, dua orang dan tiga orang sama biayanya. Kemudian kita juga minta ijinkan ke kantor wilayah.
118
P : Prosesnya berapa lama? T : ya, ijin kan paling 3 hari sudah terbit nggak lama. Nunggu putusan ini, soalnya temenya kan masih proses peradilan. Nah nanti kalau sudah di putus, sekira pidananya 6 bulan lebih ya kita sertakan ke sana. Karena memindahkan kan banyak pertimbangan, khususnya bagaimana hubungan dengan keluarga. Kalau anaknya pengen ke sana malah kita seneng, disana kan temannya semua anak-anak, lingkungannya anakanak, bisa disekolahkan, juga ada keterampilan karena memanng khusus untuk anak-anak. Segera akan kita pindahkan menunggu temanya yang satu ya nggak lama proses peradilan belum selesai.. 2.
P : Bagaimana penggolongan narapidana anak di LP Sleman? T : jadi untuk memisahkan berdasarkan kasus atau pasal yang didakwakan ini belum, kami hanya mampu memisahkan antara laki-laki dan perempuan, dewasa dan anak-anak. Karena kalau semua antar kasus dipisahkan bloknya, ini perlu bloknya banyak sekali, apalagi kita hanya punya sampai F, hanya 6 blok. P : padahal di lapas Sleman sudah over capacity ya? T : iya, kan kapasitasnya hanya 163, isinya 350an, jadi memang over kapasitas. Kemudian untuk mengantisipasi over kapasitas itu tadi, kami kan, diantaranya: a. memindahkan narapidana ke LP Provinsi, yaitu LP Wirogunan. b. bukan memudahkan tapi meningkatkan program integrasi, berupa cuti bersyarat, cuti menjelang bebas, dan pembebasan bersyarat. Ini kita efektifkan program ini, sehingga banyak narapidana yang sisa pidananya sekian bulan bisa pulang lebih awal ini salah satunya seperti itu.
3.
P : Siapa yang melakukan pembinaan terhadap narapidana anak di LP Sleman? T : kalau napi anak, ini kan tanggung jawab binadik, termasuk seksi kami kami karena kami bimbingan pemasyarakatan ya hanya dibebankan
119
kepada seksi kami, tapi kami tidak lepas dari keamanan koordinasi pada saat pelaksanaan kegiatan. Jadi icon kegiatan kita yang melaksanakan tapi kita koordinasi dengan keamanan pada saat pelaksanaannya. 4.
P : Bagaimana pelaksanaan (cara/teknis) pembinaan narapidana anak? T : di pembinaan kan ada pembinaan intelektual, perpustakaan, pembinaan kemandirian itu di kegiatan kerja, pembinaan olahraga di Pak Sri dibawah seksi kami, seksi kami itu membawahi bimbingan mental keagamaan dan juga olahraga. Satu lagi ada registrasi baik sejak dia masuk sampai dia bebas. Kalau kegiatan kemandirian itu di kegiatan kerja di sektornya Bapak Bambang Ibrahim. P : kalau yang narapidana anak itu ikut bimbingan kerja? T : nggak, anak kan tidak wajib bekerja, tapi selain bekerja ini kan ada yang diperpustakaan bimbingan intelektual, kemudian ada PKBM itu juga ada. Kemarin ada yang ikut di Paket B. P : kalau yang UN kemarin? T : anak yang masuk sudah kelas 3 masuk menjelang Ujuan, kita fasilitasi Ujian Nasional kerjasama dengan dinas pendidikan. P : masih berstatus tahanan? T : iya, statusnya tahanan. Tapi kan ada juga yang sudah masuk sekian tahun kemudian anak di sini ikut program kejar paket B, itu juga ada. P : untuk teknis kejar Paket B itu berapa lama pak? T : teknisnya sampai 3 tahun, jadi makanya kan kita sulit untuk mengadakan itu. Tapi untuk UN itu kan kita memfasilitasi ketika dia masuk kesini kemudian menjelang ujian kita fasilitasi. Jadi statusnya adalah ujian masih siswa di sekolah semula bukan kejar paket. Hanya pelaksanaannya di LP Sleman. Kita kerja sama misalnya ketika kemarin yang SMA kan ada dua, kita komunikasi juga dengan keluarganya dengan sekolah dan dinas pendidikan. Kemudian kita mendukung bagaimana anak itu bisa mengikuti ujian dengan baik. Misalnya kita komunikasikan dengan keluarganya agar buku-buku yang ada dirumah sekiranya bisa dibawa atau dikirim ke sini kemudian ketika ujian
120
sekolah sebelum UN itu kan juga sekolah ke sini mengantar soal untuk ujian sekolah ini seperti itu, begitu juga untuk SMP, misalnya kemarin juga ada dua juga seperti itu, koordinasi baik dengan dinas pendidikan, sekolah, maupun dengan keluarga karena kami tidak bisa melaksanakan tanpa
dukungan
mereka.
Jadi
keluarga
mendukung
dengan
mengirimkan buku yang ada dan memfasilitasi waktu dan memberikan motivasi kepada anak-anak yang ujian. P : terkait dengan kejar Paket B itu rutin atau tidak pak? T : tidak, sekarang sudah habis karena kami akan kesulitan untuk peserta, untuk pelaksanaan jangka anjang dengan peserta yang sama itu kan sulit, tergantung masa pidananya juga. Sementara anak-anak kan juga sebagian kita pindahkan ke kutoarjo. Kemudian kemaren juga ada anak yang ditahan lama kemudian diserahkan ke RPSA (Rumah Sosial Perlindungan Anak) itu ada 2, melalui putusan majelis hakim menyatakan bahwa 2 anak ini diserahkan kepada RPSA 5.
P : apa saja fasilitas penunjang pembinaan napi anak? Apakah penggunaannya dipisah dengan napi dewasa atau sama saja? T : kalau fasilitas, itu sama. Jadi ketika olahraga anaknya sedikit ketika ada olahraga voli ya ada dewasa, anak-anak bareng-bareng. Kemudian ada lagi kalau tenis meja ya bareng-bareng gantian itu satu blok anak-anak itu. Yang dipisahkan adalah kamar. Sebenarnya kan idealnya anak itu tidak bergaul dengan dewasa karena terdapat kekhawatiran anak ini akan belajar kriminal dari narapidana dewasa, tapi kita belum mampu untuk memisahkan bloknya jadi masih dalam satu blok, sepanjang itu kan tentunya dalam batas-batas tertentu di akan bersamaan, misalnya ketika kongkow-kongkow diruang istirahat, di masjid kan nggak mungkin dipisah tapi ketika dikamar ya harus terpisah.
6.
P : Bagaimana tahap-tahap pembinaan narapidana anak ? T : tahap pembinaannya sama, antara yang anak dan dewasa. jadi dia ditahan sampai 1/3 maksimum security itu kan masa dia masih tidak boleh ikut pembinaan diluar area steril, tetap pembinaannya didalam
121
blok sana. Kemudian pertama masuk sini dia kan harus mengikuti masa pengenalan lingkungan ya, masa orientasi kalau di luar, itu kan disini istilahnya mapenaling, masa pengenalan lingkungan. Sehingga di tempatkan di blok kamar khusus, kemudian dikenalkan dengan lingkunganya, dikenalkan dengan hak dan kewajibannya. Nanti kalau sudah 1 minggu pindah di kamar umum atau blok umum bersama teman-temannya. Masa pengenalan ini sangat penting karena ada anak yang merasa terancam itu disini akan diketahui, ada anak yang bisa stress masuk ke lapas. Itu dalam masa pengenalan lingkungan itu sangat penting, makanya kan harus kita observasi kira-kira satu minggu cukup ya kita gabungkan dengan anak-anak lain kalau belum cukup ya masih tetap disitu sampai dia bisa berinteraksi dengan teman-temanya yang lain. Kemudian tahap 1/3 sampai ½
ini kan sudah masa medium
kemudian sampai 2/3 ini kan kalau sudah masuk ½ pidana kan sudah bisa asimilasi. Ketentuan asimilasi adalah kalau sudah menjalani ½ masa pidana. Kemudian asimilasi itu bisa bentuknya banyak sekali, bisa dia kerja diluar atau sekolah diluar ini bisa., hanya persyaratannya agak ketat untuk asimilasi diluar. Karena memang resiko ini sangat besar, resikonya mutlak ditanggung oleh pihak lapas. Sehingga untuk memberikan asimilasi keluar ini pertimbangannya sangat banyak dan sangat ketat. Nanti kalau sudah 2/3 ini akan diberikan pembebasan bersyarat pada saat minimal security. Diberikan pembebasan bersyarat dengan catatan minimal dia hukuman 1 tahun dan telah menjalani 2/3 sekurang-kurangnya 9 bulan itu bisa diberikan pembebasan bersyarat. Anak ini kan bisa bebas tapi bersyarat, dia ada dilingkungan dirumah dengan lingkungan keluarganya tapi dia masih berstatus narapidana yang pembinaannya bukan di kita tapi bapas yang membina, karena kita hanya membina narapidana yang ada dalam tembok. Ketika dia mendapatkan pembebasan bersyarat berarti dia ada diluar tembok yang pembinaannya diambil alih dan berada pada tanggung jawab balai pemasyarakatan. Kalau untuk Sleman itu masuk wilayah Bapas Jogja,
122
karena wilayah hukum jogja itu kan bapas untuk kota sama sleman kalau wates juga ikut kota kalau bantul, wonosari itu ikut wonosari. 7.
P : Bagaimana pelaksanaan (cara/teknis) pembinaan narapidana anak? Kalau tadi kan bimbingan mental agam dengan pak sri mulyadi. T : Bimbingan agama islam ini kan wajib hukumnya jamaah sholat dzuhur dan ashar, ada absen dimasjid karena semua yang jamaah harus diabsen, paling tidak untuk merekap keaktifan mereka kemudian untuk nasrani juga diberi daftar hadir digereja. Jadi kita kan melihat seseorang menjadi baik atau tidak salah satunya adalah aktif tidak dipembinaan mental keagamaan kalau orang ke masjid aja nggak mau sementara dia islam ini kan dipertanyakan, ada nggak itikad baik dari mereka. Masuk penjara untuk berubah menjadi baik, kita lihat dari situ, kemudian di bimbingan olahraga, perpustakaan, dia sering atau tidak berkunjung kesana, pinjam buku atau dibaca disana. Yang banyak memang di bawa ke kamar. Di sini kan jumlah buku yang dipinjam tidak bisa sebagai tolok ukur, sebesar itu orang pinjam, karena gini Si A pinjam buku 2 di bawa ke kamar yang baca bisa 10 orang, makanya statistik perpustakaan tidak bisa menggambarkan sebesar itu orang yang membaca, karena realita dilapangan justru 3 kali lipat orang yang membaca
buku.
Kan
mudah
tinggal
pergi
ke
perpustakaan
memberikan identitasnya, dari kamar berapa, dicatat, tanda tangan selesai. Masa pinjamnya 7 hari, tapi biasanya belum 7 hari sudah dikembalikan, ganti buku yang penting ketika pulang harus bebas perpustakaan. Kalau masih ada buku yang dipinjam harus segera dikembalikan, kalau ada yang rusak diselesaikan, kan dillihat dulu rusaknya karena apa, yang banyak itu biasanya disobek halamannya, nah ini mesthinya kita memberikan pengarahan kepada mereka. 8.
P : kebetulan kemarin yang saya wawancarai kasusnya pencabulan semua pak. T : iya, memang yang anak-anak itu pencabulan yang banyak.
123
P : berarti mayoritas pencabulan pak? T : iya, justru untuk anak-anak, sekarang yang banyak itu kasus pencabulan. Tadinya hanya pacaran, pacarnya dijemput terus dikerjain rame-rame dengan teman-temannya ya seperti itu. Mereka itu pengakuannya baru yang pertama kali, kan anak-anak itu masih lugu itu kadang-kadang pengaruh minuman keras, mereka minum-minum terus salah satu dari kelompok anak ini jemput pacarnya lalu dipaksa minum dan diperkosa. Kan kalau orang minum itu kan kesadarannya kan drop. Sehingga sat cewek dibagi-bagi dengan temannya yang lain.
Kan kalau dia ga
mabuk kan nggak mungkin kan pacarnya dibagikan dengan temannya yang lain. 9.
P : Instansi apa saja yang bekerjasama dalam pembinaan narapidana anak? Bidang apa? T : untuk mental keagamaan dengan kementrian agama, baik kanwil maupun KUA, pembimbingnya datang rutin. Kami punya banyak guru disini, untuk khotbah jum’at aja berganti-ganti tiap minggunya karena kita punya 5 khotib, termasuk saya kan juga punya jadwal 35 hari sekali. Pak Adi juga punya jadwal 35 hari sekali, kita menggunakan hari dan pasaran, supaya mudah mengingat. Hampir tiap hari ada pembimbing dari depag. Kita juga kerjasama dengan dinas pendidikan, kemudian kita juga kerjasama dengan perpustakaan daerah dan provinsi. Kemarin petugas kami baru pelatihan di provinsi. Kemudian yang kedepan ini rencana mau dengan dinas tenaga kerja kaitannya dengan keterampilan, tapi untuk narapidana dewasa. kemudian kita juga bekerjasama dalam kesehatan baik puskesmas maupun rumah sakitnya.
10. P : kalau yang PE itu bagaimana? Untuk anak-anak atau dewasa? T : anak dan dewasa P : PE itu setiap hari apa pak? T : itu hampir setiap hari, seminggu 4 kali, dan sekarang sudah ada jadwal yang baru sekarang sampai pada olahragapun juga akan dikelola PE.
124
Sekarang kegiatan didalam sebagian besar akan difasilitasi oleh PE karena ternyata PE lebih efektif. P : PE itu petugasnya dari mana? T : petugas lapas bergabung dengan warga binaan. Jadi ada petugas yang mengkoordinir itu ada. Sekarang kan banyak sekali. P : seperti yang tamping itu pak? T : iya, tapi tamping kan tidak terorganisir untuk masing-masing seksinya. Kalau ini terorganisir. Termasuk nanti kan ada pengawas minum obat itu kan nanti ada di dalam PE. Kemudian bahasa Inggris juga ada. Kemudian kesana kedepan ini keterampilan juga akan difasilitasi oleh PE. Termasuk kemarin waktu Psikologi UGM bimbingan atau pendampingan terhadap 31 tahanan ini juga kerjasama dengan PE. 11. P : Apa saja materi yang diberikan dalam pembinaan narapidana anak? T : kalau pembinaan agama materinya ya tentang memulihkan mereka, kepercayaan diri mereka bahwa kedepan ya supaya bisa lebih baik intinya itu. P : berarti juga dari Al-qur’an , Hadist? T : iya itu. Kenapa kami bekerjasama dengan suatu lembaga resmi karena pada prinsipnya kan materi harus kita evaluasi dulu sebelum diberikan kan harus kita ketahui materinnya apa. Kita kan yakin ini lembaga pemerintahan yang resmi tidak mungkin akan ekstrem, akan radikal kan nggak. Makanya kami hanya bekerjasama dengan lembaga resmi. Kami tidak mau bekerjasama dengan suatu kelompok orang, tidak mau. P : Bagaimana dengan LSM pak? T : kami dengan LSM bisa tapi sifatnnya tidak seperti itu, kalau pembinaan agama kan menyangkut keyakinan, kemudian untuk nasrani dengan gereja tertentu, itu sudah. Pembimbingnya juga dari depag. Kalau olahraga dari sini, hanya sekali-sekali dengan pihak luar itu hanya untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya insidentil. Tapi kalau pembinaan sehari-hari ya dari petugas kita.
125
12. P : Metode apa saja yang digunakan dalam pembinaan narapidana anak? T : metodenya biasanya ceramah, kemudian diskusi, Tanya jawab langsung, terus juga ada praktek ibadah sholat, wudhu, adzan tapi kalau tentang aqidah hanya disampaikan melalui ceramah kemudian diakhiri dengan Tanya jawab atau diskusi. . 13. P : Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam pembinaan napi anak dalam setiap minggunya? T : untuk anak-anak harinya tertentu, untuk perempuan tertentu, kebanyakan dewasa, kalau untuk jadi satu kan tidak bisa, makanya dibagi untuk masing-masing blok. Sehingga walaupun dimasjid jadwalnya tiap hari, peserta tidak tiap hari karena bergantian . P : kalau bimbingan intelektual pak? T : oh setiap saat, dari pagi sampai siang boleh, silahkan ke perpustakaan. 14. P : Apakah ada pedoman khusus atau modul dalam proses pembinaan narapidana anak? T : nggak, jadi untuk agama diserahkan kepada pembimbing, karena kita yakin pembimbing berasa dari lembaga resmi/ lembaga pemerintahan kita yakin materinya juga tidak radikal. Tidak ekstrim. Itu kan juga kita ada petugas disana jadi walaupun ada dari depag, petugas kami ka nada disana. Tetap didampingi dan materinya dicatat, inti dari materinya dicatat dan ditanda tangani. Pertanggungjawabannya seperti itu. 15. P : Hambatan apa saja yang muncul dalam pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana anak ? T : hambatan kami tentunya banyak walaupun kadang-kadang itu kan klasik, a. keterbatasan sarana dan prasarana itu jelas, kami masjidnya itu kecil kalau jum’atan itu sampai ke halaman ke teras-teras kantor itu untuk jum’atan. Kadang-kadang halaman itu hanya digelari sajadah walaupun klasik tapi realita seperti itu. b. Latar belakang mereka kan berbeda-beda, sehingga kami tidak bisa fokus. Latar belakang pendidikan ada yang tidak sekolah, ada yang
126
sekolahnya agak tinggi, kan otomatis kami akan lebih enak ceramah atau Tanya jawab. Kalau ceramah saja mungkin dia diam itu tidak tahu, atau diam sudah paham, atau diam itu karena takut mau bertanya, makanya lebih enak diskusi. Saya kalau biasanya mengisi disana itu ceramahnya singkat tapi justru diskusinya lebih panjang. Tapi kadang-kadang diskusi itu juga bukan masalah agama tapi masalah pembinaan yang lain juga ditanyakan. c. Sumber daya manusia, kami kan pegawai yang direkrut bukan untuk pembimbing. Kami itu membimbing karena kami itu punya latar belakang ketika belum menjadi pegawai mungkin sering dimasjid sering ngaji sehingga pinter ngaji begitu jadi pegawai mulang ngaji kan gitu bukan. Kami untuk olahraga tidak punya pegawai lulusan olehraga, untuk pembimbing mental bukan sarjana agama tapi dari SMA justru Sarjana Hukum contoh riilnya seperti itu. Artinya kita harus memaksimalkan potensi yang ada ketika ada pelatihan atau rajin membaca buku atau kita belikan buku itulah cara kita memaksimalkan SDM yang ada. d. Disamping kualitas, juga jumlah pegawai juga masih sangat kurang kami yang membawahi bimbingan mental baik nasrani maupun muslim hanya ada 1 orang hanya Pak Adi, sehingga kalau Pak Adi tidak ada saya yang harus turun ke lapangan P : idealnya itu pembandingan napi dan pembimbing itu berapa pak? T : ya kalau idealnya paling tidak ada 2 atau 3, makanya ketika belajar kami menggunakan sistem asistensi, jadi kalau misalnya IQRO, siapa yang sudah pintar baca qur’an, kan yang masuk sini punya latar belakang ada yang pinter agama ada yang bodoh agama. Yang sudah pintar kita inventarisir ini menjadi pembimbing, jadi kalau guru IQRO itu ya dari mereka. Misalnya baca Qur’an, bimbingan adzan, dan sholat. petugas
mengkoordinasikan.
Kecuali
untuk
pengajian/
127
ceramah ini memang tidak boleh dari mereka, karena menyampaikan materi ceramah kan kadang-kadang bisa mengahasut, bisa memotivasi. 16. P : Upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang muncul dalam pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana anak? T : a. keterbatasan sarana
dan prasarana dengan meksimalkan sarana
yang ada. Misalnya ketika kita jum’atan, masjid tidak cukup, ya sudahlah halaman kita bersihkan, disterilkan dari najis misalnya kemudian kita gelari tikar atau karpet. Walaupun kadang-kadang panas sekali, ya resikonya kan seperti itu. Jadi jum’atan sambil gobyos kemringet seperti itu. b. IQRO kan gurunya tetap misalnya kita punya guru 10, kalau guru kan membimbing paling banyak nggak sampe 10 napi kalau lebih dari 10 kurang baik, jadi kita maksimal 10. Jadi kan guru IQROnya berjajar dimeja santrinya didepan meja antri satu persatu. P : apakah pendaaan mempengaruhi dalam kegiatan pembinaan narapidana anak? T : Kami pendanaan didukung oleh dinas. Tapi kadang-kadang ada Infaq dari WBP, jadi mereka memberikan dananya untuk kegiatan masjid, musalnya Qur’ban. Ada yang didalam biasanya lebih dari 5 atau 6. kan kita membina itu tidak perlu biaya, kalau IQRO, buku kita mintanya ke dinas. Karena tidak perlu honor, kan tidak ada honor. Hanya kita kan begini, mereka yang aktif dipembinaan kan kita ada catatan, sehingga ada semacam prioritas, ketika ada pengajuan integrasi, berupa pembebasan bersyarat, cuti bersyarat ini kan ada semacam reward buat dia. Sehingga memperlancar proses usulan pembebasan bersyarat dll. Karena di dukung oleh pembimbing di masjid, juga oleh walinya, karena kan ini mendukung bahwa ini berperilaku baik, aktivitas, mengajarkan IQRO misalnya, otomatis dalam sidang TPP pun akan
128
lancar. Hampir semua anggota TPP ketika sidang pasti akan setuju kalau memang realita dilapangan dia cukup bagus. P : mereka mendapat uangnya darimana pak? T : minta dari keluarga, bagi mereka yang merasa berkecukupan kan mempunyai keyakinan wajib berkurban. Ya walaupun mereka disini tetap mengirimkan hewan kurban ke sini P : kalau wali pemasyarakatan itu, untuk napi anak ada wali pemasyarakatan khusus? T : iya, jadikan semua napi unya wali, jadi untuk menyampaikan keluhan atau apapun ke wali, lha nanti wali yang menyampaikan ke sidang TPP. P : wali pemasyarakan itu siapa saja? T : banyak ada 18 pegawai, jadi wali pemasyarakatan itu SK dari kepala lapas, tapi kalau mereka tidak tahu wali pemasyarakatannya siapa karena tidak membaca di pengumuman, biasanya mereka ke bagian registrasi biasanya kepada saya atau teman-teman nanti akan kita sampaikan kepada walinya kemudian dijadikan pertimbangan ketika kita sidang TPP. Karena kami kan juga ada konselor, dismping wali kan juga ke konselornya. Hanya jika sifatya rumit itu ke konselor, yakni dari petugas yang ada nyambi jadi konselor. Tapi sebagian besar dikesehatan konselornya. Karena awalnyakan konselor untuk kesehatan tapi kita perluas juga untuk masalah-masalah pribadi. Kadang-kadang kan mereka perlu tempat untuk curhat. Kadang kadang k saya walaupun saya terkadang tidak memberikan jawaban apapun hanya iya-iya-iya___ yo-yo-yo, tidak memberikan jalan keluar apa-apa paling tidak mereka ringan bebannya. Makanya saya sering sampaikan pada teman-teman, kita sebagai pegawai lapas itu pertama harus siap dibohongi, jadi jangan sakit hati gitu lho kalau dibohongi. Yang kedua harus siap repot cukup nggak usahlah kita memberikan jawaban ketika mereka cerita, cukup mendengarkan saja sudah bagus. Jangan kemudian diece atau diejek.
129
P : sering pak? T : ya sering pak tapi kan kita tahu kalau mereka bohong, misalnya dia bilang aktif dimasjid, ternyata absen dimasjidnya bolong-bolong. Karena dia bohong itu ingin mendapatkan yang terbaik, pengen cepet keluar. Ada yang pada saat pulang kita wanti-wanti jangan mengulang tai sekian bulan itu datang lagi. Kalau kita terlalu percaya dengan mereka itu bisa sakit hati. Makanya kita harus bisa mndengarkan kita tidak boleh percaya 100% tapi kita juga tidak boleh langsung menyalahkan, kita kan berusha untuk kebaikan mereka.
130
Petugas Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Sleman
Nama
: Sri Mulyadi
Instansi
: Lembaga Pemasyarakatan Sleman
Jabatan
: penanggung jawab pembinaan mental keagamaan (Islam maupun Nasrani)
1.
P : Bagaimana pembinaan narapidana anak di LP Sleman? T : ini untuk anak ada penanganan khusus ya, untuk pembinaan mental di hari Selasa, itu nanti digabungkan dengan yang wanita karena jumlah napi yang wanita kan ndak begitu banyak jadi nanti lebih kondusif dengan posisi napi laki-laki berdampingan walaupun ada pembatas. Kemudian kita tambah lagi untuk hari kamis itu juga wajib jadi napi anak untuk mengikuti pembinaan pengajian, IQRO dan mental. Bagi yang nasrani kita sediakan di hari selasa dan di hari Sabtu. Kemudian untuk konseling itu diadakan di hari rabu, konseling untuk yang nasrani. Kalau di hari senin ada semacam pendalaman Al-Kitab, kalau yang muslim itu hari Jum’at. Yang anak-anak juga ditambahkan untuk mengikuti majelis dzikir juga di Hari Jum’at. Jadi bervariasi sekali jadwalnya termasuk yang bisa fleksibel itu untuk hari Jum’at. untuk hari Jum’at itu bisa Tartil, dzikir, bisa pemutaran film islami, bisa semacam Qiro’ah. P : itu kan untuk pembinaan keagamaannya pak, kalau terkait dengan pembinaan kemandiriannya? T : pembinaan kemandirian atau keterampilan itu kita fokusnya di bidang bimker (bimbingan kerja) disana. Tapi saya belum tahu apakah anakanak diikutkan bimbingan kerja atau tidak saya belum tahu, tapi selama ini yang saya perhatikan itu yang napi-napi yang dewasa.
131
P : terkait dengan pembinaan pendidikannya pak? T : pendidikan itu ada pendidikan non formal ya, itu ada PKBM Budhi Darma, adi di sini ada semacam kejar paket B. bahkan kemarin juga ada UNAS. P : itu rutin atau tidak pak? T : itu sebenarnya sudah jenjang dari kelas 1 samai kelas 3, ini untuk tahun yang pertama, ndak tahu nanti untuk kelanjutannya tergantung dari PKBMnya. Itu bekerja sama dengan dinas pendidikan yang non formal. Ada itu kan pendidikan Luar Sekolah (PLS). ada juga yang pembinaan di TBM yang minat baca kita arahkan ke TBM (Taman Bacaan Masyarakat) di belakang sana. Yang punya bakat baca kita arahkan kesana. P : kalau untuk pembinaan rekreasi itu disini seperti apa pak? T : bentuk rekreasi disini itu sangat sederhana tapi bagi saya ya cukup lumayan untuk menghibur mereka. Disetiap aula kami sediakan TV untuk mereka untuk mengetahui informasi diluar, itu bentuk-bentuk rekreasinya seperti itu. Kemudian olahraga, kita ada olahraga setiap hari Jum’at. Untuk penjadwalannya itu gantian. Itu napi anak juga diikutkan disitu. Yang tahanan ikut tahanan yang napi ikut napi, ka nada yang statusnya sudah vonis ada yang belum. Jadi kita arahkan yang punya bakat minat baca kami arahkan ke belakang, jadi kita hamir semua ratarata, apa ya kita pembinaannya merata sih agama juga
iya, terus
kemudian rekreasi kita juga punya dan olah raga untuk rekreasi yang lain ini ada semacam, kadang ada lembaga perlindungan anak yang datang ke sini untuk memulihkan dari kejadian yang kemarin denger to? Kak Seto, banyak sekali kok, juga teman-teman dari psikiater UGM. 2.
P : Bagaimana penempatan narapidana anak di Lembaga Pemasyarakatan Sleman? T : penempatan napi anak itu yang berwenang itu dari keamanan, tapi setahu saya, dari saya mengamati itu di jadikan satu.
132
3.
P : Bagaimana penggolongan narapidana di LP Sleman? T : terkait dengan kasusnya, ini nggak ada.
4.
P : siapa saja pak petugas pemasyarakatan yang bertugas untuk membina narapidana anak? T : saya dan Pak Sirwan, jadi pak Sirwan itu atasan saya, saya kan yang pelaksana teknis dilapangan kan saya.
5.
P : apa saja fasilias penunjang pembinaan napi anak di LP Sleman? T : fasilitasnya kalau tempat ya ada ini ya semacam kaya pemutaran film itu fasilitasnya dikantor ada semacam proyektor, selama ini yang kegiatan muslimnya di masjid, pemutaran film islaminya dimasjid yang digereja juga diputarkan digereja kalau yang PE diaula. Penyuluhan Education, itu terkait tidak bolehnya memakai narkoba, bahaya AIDS, itu sebenarnya juga ada dibagian perawatan. Cuma saya hanya sekilassekilas saja. Pokoknya jadwalnya kegiatan pembinaan Islam dan selainnya itu ada jadwal lain, nanti diluar itu.
Jadi kalau
pembinaannnya kan setiap besukannya napi itu kita gunakan untuk tahanan, sedangkan besukan tahanan kita gunakan untuk napi. Biar bisa fokus. P : kalau jadwal jenguk keluarga itu kapan saja? T : kalau yang napi itukan Rabu dan sabtu, untuk tahanannya dihari yang lain. Kalau senin dan kamis itu kan jadwalnya napi IQRO’nya. senin dan kamis itu kan besukannya tahanan, jadi biar fokus. P : apakah terdapat perlakuan khusus dalam penggunaan fasilitas pembinaan terhadap napi anak? T : kalau fasilitas rata-rata sama, nggak dibeda-bedain. 6.
P : Bagaimana tahap-tahap pembinaan narapidana anak ? T : tahap-tahapannya ini nanti sama pak Sirwan saja ya…
7.
P : Instansi apa saja yang bekerjasama dalam pembinaan narapidana anak? Bidang apa? T : ya dari perlindungan anak itu, LSM-LSM yang perduli dengan kita, instansi yang terkait yang perduli dengan anak-anak.
133
8.
P : Apa saja materi yang diberikan dalam pembinaan narapidana anak? T : materi pembinaan secara khususnya kalau yang agama Islam itu Alqur’an dan Hadist itu wajib. Kalau yang nasrani ya Al-kitab Injil, kemudian materi-materi umumnya kita sisipkan seperti biasanya seperti itu. Yang materi-materi pengetahuan umum kan semua sedah terangkum dalam Al-qur’an. Asmaul Husna itu dibaca sebelum pengajian.
9.
P : Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam pembinaan napi anak dalam setiap minggunya? T : untuk pembinaan mental keagamaan itu anak cuman hari selasa dan kamis, kemudian hari jum’at itu olahraga, karena hari-hari lain itu digunakan untuk tahanan dewasa dan napi dewasa.
10. P : Apakah ada pedoman khusus atau modul dalam proses pembinaan narapidana anak? T : oh ada, kalau yang mental keagamaan itu ada dari Depag, ada yang seri panduan sholat fardu dari depag kemudian kita kombinasikan, itu kan kreatifitas dari petugas. 11. P : Hambatan apa saja yang muncul dalam pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana anak ? T : hambatan pembinaan itu sebenarnya berasal dari pribadi manusianya, artinya kalau mereka mau berubah tergantung dari hatinya. Kalau dalam konteks agama. Misalnya kita ceramahnya Cuma sedikit mereka akan sadar kalau mereka belum sadar ya terkadang mereka ogahogahan, males mending liat TV, kadang kala atau maen dengan temannya. Kadangkala ada jadwalnya pengajian malah nongkrongnongkrong. 12. P : Upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang muncul dalam pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana anak? T : terkait dengan napi yang malas mengikuti iu nanti ada peringatannya, kita ingatkan dengan para pengajarnya. Pengajarnya itu berasal dari napi dewasa yang sudah kita didik, sudah khatam al-qur’an, IQRO, juz
134
amma, kita arahkan untuk ngandani adik-adiknya dielingke diingatkan. Kalau dari mereka para pengajar sudah mengingatkan kok tidak berangkat itu nanti dari petugas. Mereka kan sudah kita percaya untuk mengajari adik-adiknya, mereka mengajar itukan yang mengajari kita. 13. P : Metode apa saja yang digunakan dalam pembinaan narapidana anak? T : metode secara manusiawi saja, memanusiakan manusia. Mereka orang yang bersalah tetapi jangan dibikin salah. Mereka adalah orang-orang yang salah jalan dan akan kita arahkan untuk menjadi baik. P : bagaimana teknis pelaksanaan pembinaan mental keagamaan? T : a. Kita menyusun jadwal b. Mereka kita bon/kita panggil dari kamar mereka melalui tamping c. Mereka ke masjid/gereja, presensi kemudian duduk dan dibagi kartu Prestasi IQRO’nya kalau yang muslim. Kemudian mengaji IQRO’ yang diajari oleh para pengajar. d. Setelah selesai mereka baca buku, kadang kala surat-surat pendek sambil menunggu teman-teman yang lain. e. Setelah selesai semua kemudian membaca Asmaul Husna. f. Setelah itu ada pembinaan umum dari Pembina (Tausiah). g. Kalau yang di gereja setelah datang absen, mereka berdoa dan kemudian ada pembinaan dari luar (pendeta/pastor).
Nanti juga
diberikan kesempatan untuk konseling juga. h. Untuk sholat berjamaah disini itu diprioritaskan untuk jamaah sholat Dzuhur dan Ashar, karena masih jam dinas, dan pengawasannya mudah. Kalau sholat Maghrib, Isya dan Subuh itu biasanya sholat jamaah dikamar dipandu oleh ketua kamar.
135
Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Sleman
Nama
: Avip Surya Permana
Umur
: 15 Tahun
Riwayat Pendidikan : SMP Jenis Tindak Pidana : Pencabulan Lama Pidana
: 3 Tahun 1 bulan
Waktu Pembinaan : 9 Bulan
1.
P : Namanya siapa? T : Avip Surya Permana
2.
P : sekolah dimana? T : SMK Muhammadiyah Cangkringan, baru masuk 4 hari
3.
P : umurnya berapa? T : 15 Tahun
4.
P : tinggal dimana? T : Gondang Legi, Pakem
5.
P : tindak pidananya apa? T : pencabulan
6.
P : di vonis berapa tahun? T : 3 tahun 1 bulan
7.
P : sudah berapa lama di LP Sleman? T : jalan 9 bulan
8.
P : tindak pidananya apa? T : UU RI, (pencabulan)
9.
P : Bagaimana penempatan narapidana anak di Lembaga Pemasyarakatan Sleman? T : di satu blok tapi kamarnya sendiri untuk anak-anak
10. P : kamu dengan temanmu yang lain itu, digolongkan berdasarkan tindak pidananya atau tidak?
136
T : tidak, dicampur dengan anak-anak yang lain. 11. P : siapa petugas pemasyarakatan yang bertugas membina narapidana anak? T : Pak Sirwan di registrasi, Pak Adi di lapangan 12. P : Pembinaan apa sajakah yang dijalani selama berada di Lembaga Pemasyarakatan Sleman? T : belajar IQRO, ada kejar paket, setiap hari Jum’at ada senam. IQRO setiap selasa dan kamis, setelah belajar IQRO nanti ada asmaul husna terus pengajian. 13. P : di sini kan juga ada bengkel, kamu dibengkel tidak? T : itu kan untuk dewasa, yang anak-anak ndak boleh 14. P : apa saja kegiatan yang dilakukan selama berada di LP Sleman? T : yaaa…, cari hiburan sendiri.., main-main sendiri. Ping pong, main catur, karambol. Bermain dengan narapidana anak dan narapidana anak di blok. Kadang-kadang ke perpustakaan baca dan pinjam buku. 15. P : apa saja fasilitas pembinaan yang ada di LP Sleman? T : masjid, aula, perpustakaan 16. P : bagaimana penggunaan fasilitas pembinaan di LP Sleman? T : digunakan bersama-sama dengan narapidana dewasa 17. P : apa saja tahap-tahap yang dilalui dalam kegiatan pembinaan di LP Sleman? T : di tanya di registrasi, di data, diberi perlengkapan sehari-hari terus langsung ke sel. 18. P : bagaimana perlakuan petugas pemasyarakatan terhadap narapidana anak di LP Sleman? T : petugasnya baik-baik dan ramah.
137
Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Sleman
Nama
: Hendra Setiawan
Umur
: 16 Tahun
Riwayat Pendidikan : Kelas 2 SMA Lama Pidana
: 2 tahun 6 Bulan
Waktu Pembinaan : 1 Tahun 1 Bulan
1.
P : namanya siapa? T : Hendra Setiawan
2.
P : umurnya berapa? T : 16 Tahun
3.
P : tindak pidananya apa? T : Pencabulan
4.
P : divonis berapa ltahun? T : 2 tahun 6 bulan
5.
P : sudah berapa lama di LP Sleman? T : 1 tahun 1 bulan
6.
P : sekolah dimana? T : kelas 2 SMA Muhammadiyah Gedongan
7.
P : Bagaimana penempatan narapidana anak di Lembaga Pemasyarakatan Sleman? T : di tempatkan 1 blok dengan napi dewasa, tapi dikamar tersendiri. Dicampur jadi satu dengan tahanan anak, sekarang ada 15 orang dalam satu kamar, dulu waktu pertama datang isinya 21 orang. 1 blok itu ada 5 kamar, kalau anak-anak ada di blok D3.
8.
P : Pembinaan apa sajakah yang dijalani selama berada di Lembaga Pemasyarakatan Sleman? T : belajar IQRO, ada kejar paket, setiap hari Jum’at ada senam.
138
IQRO setiap selasa dan kamis, setelah belajar IQRO nanti ada asmaul husna terus pengajian. 9.
P : siapa saja petugas yang biasanya melakukan pembinaan? T : pak adi, dan pak sirwan
10. P : Tahap-tahap apa sajakah yang dilalui dalam pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Sleman? T : di data di kantor registrasi terus langsung ke kamar 11. P : Apa saja kegiatan yang dilakukan selama berada di di Lembaga Pemasyarakatan Sleman? T : ikut pembinaan, main dengan napi anak lain dan napi dewasa. 12. P : Bagaimana perlakuan petugas pemasyarakatan terhadap narapidana anak di Lembaga Pemasyarakatan Sleman? T : baik semua 13. P : Pengalaman apa yang diperoleh selama menjalani pembinaan di LP Sleman? T : pernah dihukum, apabila melakukan kesalahan, 1 kamar diblok dan dihukum tidak boleh keluar dan dijenguk selama 1 minggu, dulu karena saya berkelahi dengan napi anak yang lain.
139
Narapidana Pemuda di Lembaga Pemasyarakatan Sleman
Nama
: Nur Dwi Cahyono
Umur
: 19 Tahun
Riwayat Pendidikan : SMP Lama Pidana
: 1,5 Tahun
Waktu Pembinaan : 1 tahun 1 bulan 1.
P : namanya siapa? T : Nur Dwi Cahyono
2.
P : umurnya berapa? T : 19 Tahun
3.
P : pendidikan terakhirnya apa? T : lulus SMP
4.
P : tindak pidananya apa? T : UU RI, pencabulan juga.
5.
P : vonisnya berapa lama? T : 1,5 Tahun
6.
P : di LP Sleman sudah berapa lama? T : 1 tahun 1 bulan
7.
P : asalnya dari mana? T : Banyu Rejo, Tempel
14. P : Bagaimana penempatan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Sleman? T : dulu sekamar dengan avip dan rizki, tapi sekarang karena sudah dewasa jadi di pindah di kamar untuk dewasa. 8.
P : kamarnya isinya berapa orang? T : waktu saya masuk isinya 21 orang,
9.
P : sekarang setelah dipindah ke kamar dewasa, masih satu blok atau tidak? T : iya, masih satu blok, di blok D isinya 5 kamar. Biasanya blok di buka pukul 07.00 terus di tutup pukul 16.30.
140
10. P : sekarang kamarmu isinya berapa orang? T : 18 orang 11. P : apa saja fasilitas pembinaan yang ada di LP Sleman? T : aula, masjid, perpustakaan 12. P : apa saja fasilitas yang di kamar? T : TV umumnya ada di aula, kalau di kamar hanya ada radio 13. P : apa saja kegiatan pembinaan yang dijalani selama berada di LP Sleman? T : IQRO, Pengajian, Kejar Paket, Olahraga 14. P : selain itu kegiatannya apa saja? T : tenis meja, monopoli, ada karambol juga, terkadang juga main gitar, saya ke perpus 2-3 kali seminggu. 15. P : jadwal pembinaannya hari apa saja? T : IQROnya untuk napi dewasa itu Senin dan Kamis, tapi dulu kalau masih napi anak itu Selasa sama Rabu, tapi untuk hari Rabu diganti menjadi hari Kamis. Sekarang saya ikut kegiatan di taman, jadi terkadang jarang ikut kegiatan pembinaan di masjid. P : kegiatannya apa kalau di taman? T : bersih-bersih. P : kegiatan taman itu khusus untuk napi dewasa? T : iya, napi anak tidak boleh ikut 16. P : kalau napi anak kegiatannya apa saja? T : IQRO dan Pengajian 17. P : ikut kejar paket ndak? T : iya ikut, kemarin sudah ujian. 18. P : kapan kegiatan kejar paket itu berlangsung? T : ujiannya 2 minggu yang lalu, untuk pelaksanaannya 3 hari berturut-turut, kejar paketnya kalau ada soal datang ya dikerjakan, waktunya seminggu 3 kali. 1 hari mengerjakan 3 macam soal. 19. P : pesertanya berapa orang? T : 25 orang, itu napi anak dan dewasa 20. P : siapa Petugas Pembina napi anak di LP Sleman?
141
T : Pak adi 21. P : Manfaat apa yang diperoleh selama menjalani pembinaan di LP Sleman? T : bisa baca IQRO, 15. P : Bagaimana perlakuan petugas pemasyarakatan terhadap narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Sleman? T : petugasnya baik
142
Narapidana Pemuda di Lembaga Pemasyarakatan Sleman
Nama
: Rizky Khorun Huda
Umur
: 19 Tahun
Riwayat Pendidikan : kelas 2 SMA Lama Pidana
: 3 tahun 1 bulan
Waktu Pembinaan : hampir 10 bulan
16. P : namanya siapa? T :Rizky Khorun Huda 17. P : umurnya berapa? T :19 Tahun 18. P : Pendidikan terakhirnya? T : SMA kelas 2 19. P : tindak pidananya apa? T : Pencabulan 20. P : di vonis berapa tahun? T : 3 tahun 1 bulan 21. P : sudah berapa lama di LP Sleman T : hampir 10 bulan 22. P : rumahnya mana? T : Gondang Legi Pakem 23. P : Bagaimana penempatan narapidana anak di Lembaga Pemasyarakatan Sleman? T : di blok D, satu blok dengan napi dewasa, tapi kamarnya dipisah. 24. P : satu kamar isinya berapa orang? T : dulu waktu pertama masuk ada 20an orang, sekarang isinya 12 orang. 25. P : apa saja kegiatan pembinaan dijalani selama berada di LP Sleman? T : - Senin dan Kamis itu IQRO, setelah IQRO itu nanti asmaul husna terus pengajian
143
- kalau Jum’at ada Senam, kadang ikut tenis meja atau pergi ke perpustakaan, ada juga futsal sama voli. 26. P : siapa petugas pemasyarakatan yang bertugas melakukan pembinaan? T : Pak Sri Mulyadi, kalau yang mengajar IQRO itu napi dewasa 27. P : Bagaimana perlakuan petugas pemasyarakatan terhadap narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Sleman? T : baik, ramah 28. P : selain kegiatan tersebut ada kegiatan lain? T : ada kejar paket, tapi saya tidak ikut. 29. P : bagaimana penggunaan fasilitas pembinaan di LP Sleman? T : digunakan bersama-sama dengan bergantian
napi anak dan dewasa secara
LAMPIRAN II PUTUSAN PENGADILAN
PUTUSAN PENGADILAN I AVIP SURYA PERMANA
PUTUSAN PENGADILAN II HAIDAR BAIHAQI
PUTUSAN PENGADILAN III MUHAMMAD RIZKY FAHREZA
LAMPIRAN III SURAT IZIN PENELITIAN
LAMPIRAN IV FOTO-FOTO
Kegiatan Pembinaan Mental Spiritual
Kegiatan Pembinaan Umum (Perpustakaan)
Kegiatan Pembinaan Rekreasi