PENERIMAAN DIRI DAN
PENYESUA~IAN
SOSIAL
SISWA BERBAKAT PADA KELAS AKSELERASI
Oleh: SUNSUN ROSLIALITAr--·---·--··-··-------·--··-··---·10301002s1 ss
\
~!
. ;. . , "'"··-·~I HIN S""/Aiilf llHJ!Wl\HluJ;;; ,1H1·.t·ld 1,., \
L. ----,,.~-. . . .-~~-~---_,_,,_·~--·, Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H / 2007 M
PENERIMAAN DIR! DAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA BERBAKAT PADA KELAS AKSELERASI
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Oleh: SUNSUN ROSL/AL/TA NIM 103070029165
Di bawah bimbingan
t
a
;
Ora. H1 Fadhilah Suralag . M.Si
Yunita Faela Nisa M.Psi
NIP. 150215283
NIP. 150 368 748
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 HI 2007 M
LEMBARPENGESAHAN Skripsi berjudul PENERIMAAN DIRI DAN PENYESUAIJl.N SOSIAL SISWA BERBAKAT PADA KELAS AKSELERASI ini telah diajukan dalam sidang
munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 18 September 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata ·1 (S-1) pada Fakultas Psikologi. Jakarta, 20 September 2007 Sidang Munaqasyah Sekretaris rJlerangkap Anggota
rJI Si NIP. 150 238 773
NIP. 150 ~15 938
P
iuji I
Penguji II
rJl.S1
a. rJl.Si NIP. 150 215 283
Pembimbing I
~'dhfah
Pembimbing II
·~~~ Sc l'h' M SI
NIP. 150 215 283
Yunita Faela N1sa. rJI Psj NIP. 150 368 748
Morro ORANG YANG BERAKAL TIDAK AKAN BOSAN UNTUK MERAIH MANFAAT BERPIKIR, TIDAK PUTUS ASA DALAM MENGHADAPI KEADAAN, DAN TIDAK AKAN PERNAH BERHENTI DARI BERPIKIR DAN BERUSAHA. (AIDH BIN ABDULLAH AL·QARNI)
JANGAN BERSEDIH HAT! ATAS APA YANG LUPUT DAN JANGAN BERBANGGA DENGAN APA YANG TELAH DIDAPATKAN
IV
9r:J~~~~~ ~~~~~ ~F'#' g;;;cauk
v
ABSTRAK (A)Fakultas Psikologi (B) Agustus 2007 (C) Sunsun Roslialita (D) PENERIMAAN DIRI DAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA BERBAKAT PADA KELAS AKSELERASI (E) xvii, 86 hal, 39 lampiran (F) Program percepatan belajar (akselerasi) memang diaclakan guna memenuhi kebutuhan siswa yang memiliki bakat istimewa. Dalam pelaksanaanya, kelas akselerasi ini memiliki kelebihan dan kelemahan. Disatu sisi siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi yang climilikinya secara optimal dalam lingkungan yang memadai, namun berada di bawah tuntutan untuk selalu berprestasi juga bukan hal baik mengingat mereka sedang tahap perkembangan remaja awal. Pada tahapan tersebut mereka dituntut untuk mulai terjun clalam masyarakat. Hal ini menimbulkan pro dan kontra terhadap program akselerasi, dimana program akselerasi terlalu menitikberatkan pada aspek intelektual dan mengesampingkan aspek sosial dan emosional siswa. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui tiga hal yaitu (1) Apakah ada perbedaan penerimaan diri siswa pada kelas akselerasi berclasarkan jenis kelamin. (2) Apakah ada perbedaan penyesuaian sosial siswa pada kelas akselerasi berdasarkan jenis kelamin. Dan (3) Apakah ada hubungan antara penerimaan diri dan penyesuaian sosial siswa pada kelas akselerasi. Sampel yang digunakan berjumlah 36 siswa akselerasi, 16 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana data yang dihasilkan adalah berupa data kuantitatif yang berbentuk bilangan. Metode penelitian yang digunakan adalah komparatif dan korelasional dengan menggunakan uji t independent sampel untuk metode komparatif dan product moment Pearson untuk korelasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala penerimaan diri dan skala penyesuaian sosial yang menggunakan model skala Liker!. Untuk penerimaan diri koefisien validitas. itemnya antara 0,3487 - 0,7746 dan koefisien reliabilitasnya 0,9435. Untuk penyesuaian sosial koefisien validitas itemnya antara 0,3240 - 0,6451 dan koefisien reliabilitasnya 0,9204.
Vl
Dari hasil analisis data yang dilakukan dengan uji t untuk penerimaan diri diperoleh hasil sebesar p=0,874 (p > 0.05), dengan demikian tidak ada perbedaan penerimaan diri pada siswa kelas akselerasi berdasarkan jenis kelamin. Hasil analisis data yang dilakukan dengan uji t untuk penyesuaian sosial diperoleh hasil sebesar dan p=0,317 (p > 0.05), dengan demikian tidak ada perbedaan penyesuaian sosial pada siswa kelas al<selerasi berdasarkan jenis kelamin. Hasil analisis data yang dilakukan dengan product moment adalah r hitung sebesar 0,521 sedangkan nilai r label dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,349 dan taraf signifikansi 0,0·1 adalah 0,449. Jadi r hit> r label. Dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dengan penyesuaian sosial pada siswa kelas akselerasi. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk mengadakan penelitian dengan pembahasan yang sama, diharapkan untuk mempersiapkan waktu penelitian dengan matang. Sekolah diharapkan dapat melayani kebutuhan para siswa khususnya siswa akselerasi dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki. Mengingat pentingnya penerimaan diri dan penyesuaian sosial bagi anak yang mulai menginjak usia remaja maka diharapkan orang tua dapat membimbing anak baik laki-laki maupun perempuan dalarn mengembangkan keseluruhan aspek dirinya. Keberhasilan pendidikan di lingkungan rumah akan mempengaruhi kemampuan anak di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat, karena pendidikan di dalam rumah merupakan pendidikan pertama yang didapat oleh anak Daftar bacaan: 29 buku, 1 kamus, mulai dari tahun terbit (1965 - 2007)
Vll
KAT A PENGANT AR
Alhamdulillaahirabbil alamin Segala puji serta syukur yang mendalam penulis panjatkan kehadirat Allah SWT pencipta alam semesta yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Nabi Muhammad Saw. Karena atas rahmat dan petunjuk yang telah diberikan skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penyusunan skripsi ini dilakukan sebagai tugas akhir dalam rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana psikologi. Skripsi ini berisikan hasil penelitian mengenai penerimaan diri dan penyesuaian sosial siswa pada kelas akselerasi. Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan yang diberikan oleh banyak pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih kepada: 1. Dekan Fakultas Psikologi lbu Ora. Hj. Netty Hartati M.Si, lbu Dra.Hj Zahrotun Nihayah, M.Si selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Psikologi, serta seluruh dosen dan staff fakultas Psikologi yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menggali ilmu di fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatuulah. 2. lbu Dra. Hj. Fadhilah Suralaga, M.Si dan lbu Yunita Faela Nisa, M.Psi atas waktu, dukungan dan nasehat yang diberikan kepada penulis selama perkuliahan khususnya pada saat bimbingan penyusunan skripsi. 3. Bapak Miftahuddin, M.Si selaku pembimbing akademik kelas D yang selalu menyediakan waktunya untuk konsultasi akademik. 4. Bapak dan lbu tercinta H. Muchilis dan Hj. Suratmi yang tidak hentihentinya berjuang dan berdo'a untuk keberhasilan penulis, Dede yang sudah meminjamkan flashdisk nya, Mbah yang sudah memberikan hadiah yang sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini, dan semua keluarga yang selalu mendukung penulis dengan do'anya. 5. lbu Tya dan siswa akselerasi SMP Lab School Kebayoran, lbu Ranita dan siswa akselerasi SMP N 41 Jakarta, lbu Rabiah dan siswa akselerasi SMP N 19 Jakarta, lbu Pur dan Siswa akselerasi SMP N 11 Jakarta, yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat melakukan penelitian ini di sekolah. 6. Semua teman-teman ku, Yulisa, Rahmi, Ade, Fitri, Ira yang selalu memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Hawa, Hidayati, Vlll
I
Siti Aisyah dan Khoerunnisa yang selalu memberikan tawa dan senyum. Hartini, Hilwiyah, lka, lkcha, Ade, lis dan teman-teman kosan As-Salam yang setia menemani penulis setiap malamnya. Ka Devi yang sudah memberikan banyak bantuan dalam pengetikan. Semua teman-teman di kelas D yang telah membantu penulis selama perkuliahan, dan teman-teman Fakultas Psikologi lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Kalian semua mengajarkan arti penting dari teman. 7. Untuk Adang Adha yang selalu memberikan dukungan, pengorbanan, harapan, kesetian, waktu, nasehat, dan menjadi pendengar untuk segala keluh kesah penulis selama ini. Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.
Bogor, September 2007 M Ramadhan 1428 H
Penulis
IX
DAFTAR ISi
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii MOTTO .................................................................................................... iv DEDIKASI ................................................................................................ v ABSTRAK ............................................................................................... vi KAT A PEN GANT AR ................................................................................ viii DAFT AR ISi .............................................................................................
x
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1-13
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1 1.2 ldentifikasi Masalah ........................................................................... 9 1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................... 9 1.3.1 Pembatasan Masai ah ................................................................. 9 1.3.2 Perumusan Masalah ................................................................... 10 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 11 1.4.1 Tujuan Penelitian ........................................................................ 11 1.4.2 Manfaat Penelitian ...................................................................... 11
x
1.5Sistematika Penulisan ......................................................................... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 14-40
2.1 Penerimaan Diri. ................................................................................ 14 2.1.1 Definisi Penerimaan Diri ............................................................ 14 2.1.2 Kondisi yang Mendukung Penerimaan Diri ................................ 16 2.1.3 Dampak Penerimaan Diri. .......................................................... 18 2.1.4 Bentuk Penerimaan Diri. ............................................................ 19 2.2 Penyesuaian Sosial ............................................................................ 19 2.2.1 Definisi Penyesuaian Sosial. ...................................................... 19 2.2.2 Kriteria Penyesuaian Sosial ....................................................... 21 2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Sosial. ...................... 23 2.2.4 Kesulitan Dalam Penyesuaian Sosial ........................................ 23 2.3 Kelas Akselerasi ................................................................................. 24 2.3.1 Pendidikan Bagi Anak Berbakat ................................................ 24 2.3.2 Definisi Program Akselerasi. ...................................................... 26 2.3.3 Tujuan Program Akselerasi. ....................................................... 27 2.3.4 Bentuk Penyelenggaraan Program Akselerasi .......................... 28 2.3.5 Kelemahan Program Akselerasi ................................................ 30 2.4 Anak Berbakat .................................................................................... 33 2.4.1 Definisi Anak Berbakat.. ............................................................. 33 2.4.2 Karakteristik Um um Anak Berbakat ........................................... 34 XI
2.5 Jenis Kelamin ..................................................................................... 35 2.6 Kerangka Berpikir ............................................................................... 37 2.7 Hipotesis ............................................................................................. 40
BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 41-61 3.1 Jen is Penelitian .................................................................................. 41 3.1.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ........................................... 41 3.2 ldentifikasi dan Definisi Operasional ................................................. 42 3.2.1 ldentifikasi Variabel ......................................... _.......................... 42 3.2.2 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel. .......................... 42 3.3 Subyek Penelitian ............................................................................... 44 3.3.1 Populasi dan Sampel. ................................................................ 44 3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel ..................................................... 44 3.4 Pengumpulan Data ............................................................................. 45 3.4.1 Metode dan lnstrumen Penelitian .............................................. 45 3.4.2 Uji lnstrumen Penelitian ............................................................. 49 3.4.3 Hasil Uji lnstrumen Penelitian .................................................... 51 3.4.4 Uji Persyaratan .......................................................................... 56 3.4.5 Teknik Analisa Data ................................................................... 57 3.5 Tahapan Penelitian .......................................................................... 58
Xll
BAB IV PRESENTASI DAN ANALISIS DATA ..................................... 62-75
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian ................................................. 62 4.2 Presentasi Data .................................................................................. 63 4.2.1 Uji Persyaratan ......................................................................... 63 4.2.2 Deskripsi Data ........................................................................... 67 4.3 Uji Hipotesis ....................................................................................... 71 4.3.1 Hubungan Antara Penerimaan dengan Penyesuaian Sosial Siswa Berbakat pada Kelas Akselerasi ............................................... 71 4.3.2 Perbedaan Penerimaan Diri Siswa Berbakat pada Kelas Akselerasi Berdasarkan Jen is Kela min ....................................................... 73 4.3.3 Perbedaan Penyesuaian Sosial Siswa Berbakat pada Kelas Akselerasi Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................... 74
BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN .................................... 76-83
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 76 5.2 Diskusi ................................................................................................ 77 5.3 Saran .................................................................................................. 81
DAFT AR PUSTAKA LAMPI RAN
Xlll
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Blue Print Skala Penerimaan Diri ............................................. 46 Tabel 3.2 Blue Print Skala Penyesuaian Sosial. ....................................... 47 Tabel 3.3 Pernyataan Setiap Variabel ...................................................... 48 Tabel 3.4 Nilai Kategori Jawaban ............................................................. 49 Tabel 3.5 Validitas Penerimaan Diri ......................................................... 52 Tabel 3.6 Blue Print Skala Penerimaan Diri Setelah Try Out .................. 53 Tabel 3.7 Validitas Penyesuaian Sosial ................................................... 54 Tabel 3.8 Blue Print Skala Penyesuaian Sosial Setelah Try Out.. ............ 55 Tabel 3.9 Kaidah Reliabilitas Guilford ...................................................... 56 Tabel 4.1 Persentase Berdasarkan Jen is Kelamin ................................... 62 Tabel 4.2 Persentase Berdasarkan Usia ................................................. 63 Tabel 4.3 Test of Normality Penerimaan Diri ............................................ 64 Tabel 4.4 Test of Normality Penyesuaian Sosial ...................................... 65 Tabel 4.5 Test of Homogenity Penerimaan Diri ........................................ 67 Tabel 4.6 Test of Homogenity Penyesuaian Sosial .................................. 67 Tabel 4.7 Kategori Penerimaan Diri ......................................................... 68 Tabel 4.8Tingkat Penerimaan Diri Siswa Akselerasi ................................ 69 Tabel 4.9 Kategori Penyesuaian Sosial .................................................... 70 Tabel 4.10 Tingkat Penyesuaian Sosial Siswa Akselerasi ....................... 70 XIV
Tabe 14.11 Correlation .............................................................................. 72 Tabel 4.12 Independent Samples Test Penerimaan Diri .......................... 73 Tabel 4.13 Independent Samples Test Penyesuaian Sosial .................... 74
xv
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Bagan Penelitian Korelasi .................................................... 39 Gambar 2.1 Bagan Penelitian Komparasi ................................................ 39 Gambar 4.1 Diagram Q-Q Plot Penerimaan Diri ...................................... 65 Gambar 4.2 Diagram Q-Q Plot Penyesuaian Sosial. ................................ 66
XVI
LAMPI RAN
Larnpiran 1 Data Try Out.. ........................................................................ 91 Larnpiran 2 Data Penelitian ..................................................................... 95 Larnpiran 3 Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 99 Larnpiran 4 Uji Norrnalitas ........................................................................ 117 Larnpiran 5 Uji Hornogenitas .................................................................... 123 Larnpiran 6 Uji Hipotesis .......................................................................... 125 Larnpiran 7 Surat lzin Try Out .................................................................. 128 Larnpiran 8 Surat lzin Penelitian ............................................................... 130 Larnpiran 9 Surat Keterangan Penelitian .................................................. 132 Larnpiran 10 Pernerikaan Psikologis Siswa Akselerasi ............................ 134
XVll
i
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Anak berbakat merupakan sumber daya manusia yang berkualitas yang bermakna yang tidak boleh disia-siakan. Anak berbakat merupakan bibit unggul untuk kemajuan Negara.
Untuk mengembangkan keberbakatannya tersebut, anak berbakat memiliki kebutuhan khusus dalam memaksimalkan potensi kecerclasan yang dimiliki . Jika cliberikan bimbingan yang tepat, maka anak berbakat dapat mengembangkan dirinya dengan utuh dan optimal. Jika sebaliknya, maka tidak menutup kemungkinan mereka dapat menjadi underchieveryailu seseorang yang berprestasi yang berada di bawah taraf kemampuannya. Jika hal ini sampai terjadi, bukan hanya merugikan anak berbakat itu saja tetapi juga merugikan masyarakat karena kehilangan aset yang berharga.
Agar tidak terjadi hal yang demikian, sesuai dengan UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendiclikan Nasional, pasal 5 ayat 4: "Warga Negara yang
2
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak mempero/eh pendidikan khusus"; Maka dibentukalah program percepatan belajar.
Pasal 12 ayat 1 (b): "Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat minat dan kemampuannya";
Dan pasal 12 ayat 1 (f): "Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan be/ajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan".
Program Percepatan Belajar (PPB) atau yang lebih dikenal dengan kelas akselerasi, mulai dicanangkan pada tahun 2000 oleh Menteri Pendidikan Nasional sebagai salah satu program pendidikan nasional untuk anak berbakat. Program akselerasi ini dimaksudkan sebagai bentuk pelayanan Depdiknas pada anak berbakat.
Dalam Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar Bagi Siswa Berbakat Akademik, waktu yang digunakan untuk menyelesaikan program belajar bagi siswa yang memiliki potensi kecerdasan lebih cepat dibandingkan siswa reguler. Pada satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD),
3
dari 6 (enam) tahun dapat dipercepat menjadi 5 (lima) atau 4 (empat) tahun. Sedangkan pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) masing-masing dari 3 (tiga) tahun dapat dipercepat menjadi 2 (dua) tahun.
Munandar (1992) memberikan beberapa ciri-ciri dari anak berbakat yaitu: (1) Ciri-ciri lntelektual: Mudah menangkap pelajaran, ingatan baik, perbendaharaan kata luas, penalaran tajam (berpikir logis-kritis, memahami hubungan sebab-akibat), daya konsentrasi baik (perhatian tidak mudah teralihkan), menguasai banyak bahan tentang macam-macam topik, senang dan sering membaca, ungkapan diri lancar dan jelas, pengamat yang cermat, senang mempelajari kamus maupun peta dan ensiklopedi, cepat memecahkan soal, cepat menemukan kekeliruan atau kesalahan, cepat menemukan asas dalam suatu uraian, mampu membaca pada usia lebih muda, daya abstraksi tinggi, selalu sibuk menangani berbagai hal. (2) Ciri-ciri Kreativitas: Dorongan ingin tahunya besar, sering mengajukan pertanyaan yang baik, memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah, bebas dalam menyatakan pendapat, mempunyai rasa keindahan, menonjol dalam salah satu bidang seni, mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya serta tidak mudah terpengaruh orang lain, rasa humor tinggi, daya imajinasi kuat, orisinalitas, dapat bekerja sendiri, senang mencoba hal-hal baru, kemampuan mengembangkan atau memerinci suatu
.i
4
gagasan. (3) Ciri-ciri Motivasi: Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terusmenerus dalam waktu lama, tidak berhenti sebelum selesai), ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa), tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi, ingin mendalami bahan atau bidang pengetahuan yang diberikan, selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasinya), menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah orang dewasa (misalnya terhadap pembangunan, korupsi, keadilan, dan sebagainya). Senang dan rajin belajar serta penuh semangat dan cepat bosan dengan tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapatpendapatnya (jika sudah yakin akan sesuatu, tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu), mengejar tujuan-tujuan jangka panjang (dapat menunda pemuasan kebutuhan sesaat yang ingin dicapai kemudian), senang mencari dan memecahkan soal-soal. Dengan potensi-potensi yang berkualitas dari anak berbakat ditambah lagi dengan program akselerasi, yang menerapkan salah satu metode pelayanan anak berbakat diharapkan anak berbakat dapat berkembang optimal. Apakah pendidikan akselerasi ini benar-benar menjadi program pendidikan yang sesuai bagi anak berbakat, sehingga anak berbakat benar-benar memiliki kemampuan tidak hanya dalam hal intelektual tetapi juga sosial dan emosional?
5
Seperti yang dikemukakan pakar pendidikan Universitas Negeri Malang (dulu IKIP Malang) Dr Hendyat Sutopo kepada Kompas (30/5/2005), bahwa hal yang rawan kalau kelas akselerasi dipahami seperti kelas khusus. Bisa jadi pengelola akan berbuat apa saja, yang penting proses belajar-mengajar selesai lebih cepat. Yang mestinya tiga tahun bisa rampung dua tahun, sehingga bisa mengikuti ujian akhir nasional (UAN) atau ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Sekolah lantas seperti kursus belaka. Anak hanya dijejali pengetahuan. lni jelas menyalahi hakikat pendidikan yang mengembangkan anak secara keseluruhan, baik emosional, intelektual, sosial, maupun keterampilan. Pola pendidikan yang demikian akan menimbulkan masalah kepribadian. Contohnya sistem pendidikan Program Pendidikan Sekolah Perintis (PPSP) yang pernah dikelola IKIP Malang. Proses belajarnya menggunakan sistem modul. Anak terbukti mampu mengakselerasi proses belajarnya, namun ternyata anak mengalami masalah sosial dan emosional. Misalnya, anak hanya berkumpul dengan anak pandai. Ketika melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, harus berada satu kelas dengan murid yang usianya diatas mereka, ternyata anak mengalami hambatan proses sosialisasi.
Selain itu hasil penelitian yang dilakukan oleh Oetomo dkk (2002) mengenai Peran Orangtua dan Guru da/am Proses ldentifikasi dan Penanganan Anak Berbakat, diperoleh hasil bahwa dari 11 sekolah di Surabaya yang menjadi
.. I
6
sample penelitian ini hanya 1 sekolah yang telah menyelenggarakan kelas akselerasi. Beberapa sekolah yang lain ragu-ragu bahkan menolak untuk membuka kelas akselerasi karena mengkhawatirkan dampak negatifnya terhadap perkembangan sosio-emosional anak, biaya penyelenggaraan kelas akselerasi yang terlalu mahal, dan terbatasnya kompetensi pengajar serta rancangan kurikulum yang sesuai untuk anak berbakat.
Satu sisi penyelenggaraan program akselerasi ini memang menguntungkan bagi siswa yang memiliki potensi intelektual yang tinggi, karena secara khusus siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan potensinya tersebut dengan percepatan dalam menyelesaikan jenjang sekolahnya. Tetapi sisi yang lain pendidikan juga harus menanamkan segi nilai-nilai kemanusiaan. Pendidikan nilai kemanusiaan memerlukan latihan dan penghayatan yang membutuhkan waktu lama, sehingga sulit dipercepat. Misalnya, penanaman nilai sosial perlu diwujudkan dalam bentuk interaksi antarsiswa dan kerja sama; penanaman nilai penghargaan terhadap manusia lain membutuhkan latihan dan mungkin hidup bersama orang lain, dan tidak cukup hanya dengan pengajaran pengetahuannya.
Jika program akselerasi hanya mementingkan pada aspek intelektualnya saja, lalu bagaimana dengan sosial dan emosionalnya? Apalagi jika siswa sedang berada pada tahap perkembangan remaja seperti siswa yang berada
7
pada tingkat SMP atau SMU, yang mana remaja memiliki tugas perkembangan yang berkaitan langsung dengan penyesuaian sosial. Remaja dituntut untuk mampu mengembangkan konsep-konsep dan keterampilan intelektual untuk hidup bermasyarakat dan memiliki perilaku sosial yang diharapkan masyarakat (Saodih, 2003), sehingga anak berbakat dapat membangun masyarakat sesuai dengan harapan.
Sebelum individu dapat melakukan penyesuaian terhadap lingkungan terlebih dahulu individu harus bisa menerima dirinya. Penerimaan diri umumnya mengarah kepada sikap positif terhadap kualitas-kualitas personal yang dimiliki oleh seseorang. Dengan mengetahui secara positif potensi diri, maka anak berbakat yang memiliki ranah kreativitas akan cenderung untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme (Munandar, 2004: 18).
Dengan penerimaan yang bail< pada diri, maka anak berbakat juga akan dapat menerima keberadaan orang lain. Hal ini dikarenakan keberbakatan tumbuh dari proses interaktif antara lingkungan yang merangsang dan kemampuan pembawaan dan prosesnya (Munandar, 2004: 13).
8
Hasil penelitian yang dikumpulkan oleh Benedek (1979) dalam Sarwono (2004: 87) dikatakan perempuan kurang memiliki keinginan untuk berprestasi dibandingkan dengan laki-laki. Permasalahan mengenai jenis kelamin memang selalu menjadi ketegori yang mendasar dalam kehidupan sosial. Ketika bertemu dengan orang baru, kita akan berusaha untuk mengidentifikasikan mereka sebagai laki-laki atau perempuan. Ketegori jenis kelamin biasanya terjadi secara otomatis tanpa banyak pemikiran karena sudah dapat terlihat secara fisik. Namun kategori jenis kelamin ini tidak hanya terjadi sebatas persepsi terhadap manusia saja tetapi meluas hingga warna, mainan, kegiatan, pekerjaan dan pakaian. Bahkan suatu penelitian yang dilakukan oleh Rosenkrantz dkk (1968) dalam Sears dkk (1985), menyatakan bahwa kebanyakan responden penelitian memberi nilai lebih tinggi pada lakilaki untuk sifat-sifat yang berhubungan dengan kecakapan seperti kepemimpinan, objektivitas, dan kemandirian. Nilai tinggi diberikan kepada perempuan untuk sifat yang berhubungan dengan kemampuan mengungkap perasaan, seperti kehangatan dan kepekaan terhadap perasaan orang lain.
Bardasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian mengenai Penerimaan Diri Dan Penyesuaian Sosial Siswa Berbakat Pada Kelas Akselerasi.
9
1.2
ldentifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, maka ada beberapa masalah yang muncul. Masalah-masalah tersebut diantaranya adalah:
1. Dengan potensi intelektual apakah anak berbakat memiliki penerimaan diri yang baik? 2. Bagaimana penerimaan diri anak berbakat? 3. Siswa berbakat yang berada dalam kelas akselerasi yang terpisah dengan kelas lainnya, apakah memungkinkan bagi anak berbakat untuk memiliki penyesuaian sosial yang baik? 4. Bagaimana penyesuaian sosial anak berbakat di dalam keluarga, masyarakat clan sekolah? 5. Dengan kategori jenis kelamin apakah ada perbedaan penerimaan diri dan penyesuaian sosial pada siswa al<selerasi?
1.3
Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1.3.1 Pembatasan Masalah
1. Penerimaan diri Penerimaan diri adalah kemampuan individu untL1I< dapat menerima segala sesuatu yang ada pada dirinya baik kelebihan maupun l<ekurangan.
IO
2. Penyesuaian sosial penyesuaian sosial akan kemampuan indivudu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan diluar dirinya. 3. Siswa akselerasi Siswa akselerasi adalah siswa yang mengikuti pembelajaran dalam kelas akselerasi dengan bentuk penyelenggaraan program akselerasi dalam kelas khusus, dimana para siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa belajar dalam kelas khusus. Siswa akselerasi yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa akselerasi di SMP Negeri 19 Jakarta Selatan dan SMP Negeri 11 Jakarta.
1.3.2 Perumusan Masalah 1. Apakah ada hubungan antara penerimaan diri dan penyesuaian sosial siswa berbakat pada kelas akselerasi? 2. Apakah ada perbedaan tingkat penerimaan diri siswa berbakat berdasarkan jenis kelamin pada kelas akselerasi? 3. Apakah ada perbedaan tingkat penyesuaian sosial siswa berbakat berdasarkan jenis kelamin pada kelas akselerasi?
11
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui hubungan antara penerimaan diri dengan penyesuaian sosial siswa berbakat pada kelas akselerasi 2. Untuk mengetahui perbedaan penerimaan diri siswa berbakat pada kelas akselerasi berdasarkan jenis kelamin 3. Untuk mengetahui perbedaan penyesuaian sosial siswa berbakat pada kelas akselerasi berdasarkan jenis kelamin
1.4.2 Manfaat Penelitian Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan pada bidang psikologi, khususnya pada Psikologi Pendidil
Manfaat praktis a. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi penelitian yang akan datang di bidang psikologi pendidikan. b. Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan, yang memiliki kelas akselerasi, demi menunjang kegiatan pembelajaran yang utuh khususnya dalam hubungan sosial bagi siswa berbakat.
12
1.5
Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, manfaat dan tujuan penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II : Kajian pustaka, membahas mengenai penerimaan diri (definisi penerimaan diri, kondisi yang mendukung penerimaan diri, dampak penerimaan diri), penyesuaian sosial (definisi penyesuaian sosial, kriteria penyesuaian sosial, faktor yang mempengaruhi penyesuaian sosial, dan kesulitan dalam penyesuaian sosial), kelas akselerasi (pendidikan bagi anak berbakat, definisi kelas kaslerasi, tujuan akselerasi, bentuk penyelenggaraan program akselerasi, faktor penunjang penyelenggaraan program akselerasi, kelemahan kelas akselerasi), anak berbakat (definisi anak berbakat, karakteristik anak berbakat), jenis kelamin, kerangka berpikir, dan hipotesis.
BAB Ill : Metodologi penelitian, membahas mengenai jenis penelitian (pendekatan dan metode penelitian), identifikasi dan definisi operasional (identifikasi variabel, definisi opersional), pengambilan sampel (populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel), pengumpulan data (metode dan
13
instrurnen penelitian, uji instrurnen penelitian, hasil uji instrurnen penelitian, uji prasyarat, teknik analisis data), dan tahapan penelitian.
BAB IV : Presentasi dan analisis data rnenyajikan garnbaran urnurn subyek
penelitian, presentasi data (hasil uji prasyarat, deskripsi data),dan uji hipotesis.
BAB V : Meliputi kesirnpulan, diskusi dan saran
BAB2 KAJIAN PUSTAKA
2.1
Penerimaan Diri
2.1.1 Definisi Penerimaan Diri Beberapa ahli memberikan definisi tentang penerimaan diri, diantaranya adalah English dan English (1958) dalam Arkorf (1968:222) yang mengatakan bahwa
"Self-acceptance refers to a generally favorable or positive attitude toward one's own personal qualities. Self-acceptance generally implies some-insight and self-identity. If we are selfaccepting, we have some knowledge of our personal assetsandour personal liabilities, and there is not undue pride in the former or undue shame or guilt about the latter".
Dari definisi di atas, penerimaan diri umumnya mengarah kepada sikap positif terhadap kualitas-kualitas personal yang dimiliki oleh seseorang. Penerimaan diri ini biasanya secara tidak langsung menyatakan pengetahuan diri (self-
insight) dan identitas diri (self-identity). Orang yang menerima diri akan memiliki pengetahuan mengenai kelebihan dan kekurangan dirinya sendiri sehingga ia tidak membanggakan atau menyesali diri. Jersild (1965: 34) mendefinisikan penerimaan diri sebagai,
the self-accepting person has a realistic appraisal of his resources combined with appreciation of his own worth;
15
assurance about standards and convictions of his own without being a slaves to the opinions of others; and realistic assessment of limitations without irrational self-approach. Self accepting adolescence recognize their assets and are free to draw upon them even if they are not all that could be desired. They also recognized their shortcomings without needlessly blaming themselves".
Definisi Jersild menyatakan bahwa penerimaan diri adalah penilaian yang realistis terhadap potensi yang dimilikinya, memahami karakteristik dirinya dan mampu menerima kondisi yang ada dengan sesungguhnya. Penerimaan diri pada remaja yaitu dengan menyadari potensi-potensi yang dimiliki sehingga mereka mampu melakukan sesuatu dan menjadi sesuatu yang diharapkannya. Hal tersebut sama dengan mereka mengetahui apa yang menjadi kekurangan, serta tidak menjadi sesuatu suatu kesalahan bagi mereka.
Chaplin (2002: 450) mendefiniskan penerimaan diri (self acceptance) sebagai sikap yang pada dasarnya merasa puas dengan diri sendiri, kualitas-kualitas dan bakat-bakat sendiri dan pengakuan akan keterbatasan-keterbatasan sendiri.
Menurut Hurlock (1973: 602) penerimaan diri (self acceptance) adalah "degree to wich an individual, having considered his personal characteristic, is able and witting to live with them".
16
Hurlock mendefinisikan penerimaan diri sebagai tingkat kemampuan individu untuk mempertimbangkan karakteristik dirinya serta mampu dan mau menerimanya tanpa merasa bersalah.
Allport seperti yang dikutip oleh Hjelle dan Ziegler (1981) dalam Handayani (2000) mengemukakan bahwa penerimaan diri merupakan komponen dari kesehatan mental. Seseorang yang memiliki tingkat penerimaan diri yang baik merupakan orang yang berpribadi matang.
Sartain (1973) dalam Handayani (2000) mendefinisikan penerimaan diri sebagai kesadaran seseorang untuk menerima dirinya sebagaimana adanya dan memahami dirinya seperti apa adanya.
Berdasarkan dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa penerimaan diri merupakan sikap yang menunjukkan rasa puas terhadap diri sendiri, baik berupa kelebihan maupun kekurangan pada diri, sehingga dapat menjadi dirinya sendiri dengan apa adanya.
2.1.2 Kondisi Yang Mendukung Penerimaan Diri Hurlock (1973: 544) menyebutkan lima kondisi yang dapat membantu dalam pembentukan penerimaan diri, yaitu:
17
a. Aspirasi yang realistis Untuk dapat menerima diri harus relistis mengenai diri sendiri dan tidak memiliki tujuan yang tidak mungkin. lni bukan berarti tidak memiliki ambisi atau tujuan. Tetapi ini berarti bahwa bahwa tujuan yang ditetapkan sesuai dengan potensi yang dimiliki. b. Keberhasilan Jika tujuan sudah realistis, kesempatan untuk sukses semakin tinggi. Untuk dapat menerima diri harus mengembangkan keberhasilan untuk meningkatkan potensi yang dimiliki. Keberhasilan ini termasuk memberikan inisiatif mengenai apa yang ingin dikatakan dan dilakukan, teliti dan sungguh-sungguh dalam mengerjakan. c. Self-insight Mampu dan mau menghargai diri sendiri dengan realistis dan mengakui serta menerima kelemahan seperti halnya kelebihan dapat meningkatkan penerimaan diri. d. Social insight Mampu untuk melihat diri sendiri seperti orang lain melihatnya. lni dapat menjadi pembimbing dalam bertingkah laku karena memungkinkan untuk menyesuaikan dengan lingkungan. e. Konsep diri yang stabil lndividu dapat merasa bahagia dan tidak bahagia diwaktu yang berbeda, hal ini menjadikan ambivalent mengenai dirinya. Untuk
18
mencapai konsep diri yang stabil, penting bagi individu untuk selalu memandang dirinya dengan menyenangkan.
2.1.3 Dampak Penerimaan Diri
Hurlock (1973 : 340-341) membagi dampak dari penerimaan diri menjadi dua macam, yaitu: a. Dalam penyesuaian diri Orang yang memiliki penerimaan diri mampu mengenali kelebihan dan kekurangannya secara akurat dan realistik. lni akan membangun tingkah laku untuk penyesuaian diri yang baik. Selain itu mereka juga lebih dapat menerima kritik, dibandingkan dengan orang yang kurang dapat menerima dirinya. Dengan demikian, orang yang memiliki penerimaan diri dapat mengevaluasi dirinya secara realistik, sehingga ia dapat menggunakan semua potensinya secara efektif. b. Dalam penyesuaian sosial Penerimaan diri biasanya disertai dengan adanya penerimaan diri orang lain. Orang yang memiliki penerimaan diri dapat menyamakan dengan orang lain dan membangun hubungan yang baik pula. lni menandakan bahwa orang yang memiliki penerimaan diri dapat mengadakan penyesuaian sosial yang baik.
i '
19
2.1.4 Bentuk Penerimaan Diri Jersild (1965) menjelaskan bentuk penerimaan diri dalam tiga bagian, yaitu: 1. Megetahui karakteristik lndividu harus mengetahui karakteristik yang dimilikinya atau sifat yang dimilikinya, karena bagaimanapun juga karakteristik ini menjadi bagian yang khas pada setiap individu. 2. Menerima kondisi Tidal< selamanya kondisi akan sesuai dengan yang kita inginkan, terkadang kita akan menghadapi kondisi yang tidal< dapat dikontrol. lndividu yang menerima dirinya akan mengetahui bagaimana dirinya saat ini. 3. Menyadari potensi Penerimaan diri bukan berarti menerima begitu saja, tetapi ada usaha untuk mengembangkan lebih lanjut. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari potensi yang dimiliki, individu akan berusaha untuk melakukan yang terbaik.
2.2
Penyesuaian Sosial
2.2.1 Definisi Penyesuaian Sosial Beberapa ahli memberikan definisi tentang penyesuaian sosial, diantaranya adalah Chaplin (2002: 468) yang mendefinisikan penyesuaian sosial (social
20
adjusment) sebagai (1) perjalinan secara harmonis suatu relasi dengan lingkungan sosial, (2) mempelajari pola tingkah laku yang diperlukan, atau mengubah kebiasaan yang ada sedemikian rupa sehingga cocok dengan kondisi sosial masyarakat.
Schneiders (1964) dalam Agustiani (2006: 146) mengemukakan bahwa penyesuaian diri merupakan satu proses yang mencakup respon-respon mental dan tingkah laku yang merupakan usaha individu agar berhasil mengatasi kebutuhan, ketegangan, konflik dan frustasi yang dialami di dalam dirinya. Usaha tersebut dilakukan untuk memperoleh keselarasan dan keharmonisan antara tuntutan dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan.
Schneiders (1964) dalam Agustiani (2006: 147) membagi penyesuaian diri ke dalam beberapa kategori, salah satu pembagian itu adalah pembagian berdasarkan konteks situasional dari respon yang dimunculkan individu, yang terdiri dari penyesuaian personal, penyesuaian sosial, penyesuaian perkawinan dan penyesuaian vakasional. Penyesuaian sosial adalah penyesuaian yang dilakukan individu terhadap lingkungan di luar dirinya, seperti lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat.
.i
21
Agustiani (2006: 147) mendefinisikan penyesuaian sosial sebagai suatu kapasitas atau kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu untuk dapat bereaksi secara efektif dan bermanfaat terhadap realitas, situasi dan relasi sosial, sehingga kriteria yang harus dipenuhi dalam kehidupan sosialnya dapat terpenuhi dengan cara-cara yang dapat diterima dan memuaskan.
Menurut Hurlock (1978: 287), penyesuaian sosial diartikan sebagai keberhasilan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap kelompoknya pada khususnya. Orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik mempelajari berbagai keterampilan sosial seperti kemampuan untuk menjalin hubungan secara diplomatis dengan orang lain baik teman maupun orang yang tidak dikenal.
Dari beberapa difinisi diatas, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian sosial adalah kemampuan individu untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar dirinya guna menjalin hubungan yang harmonis.
2.2.2 Kriteria Penyesuaian Sosial Untuk menentukan sejauh mana penyesuaian diri anak secara sosial, Hurlock (1978: 287) menerapkan empat kriteria, yaitu: a. Penampilan nyata
22
Bila perilaku anak seperti yang dinilai berdasarkan standar kelompok, dia akan menjadi anggota yang diterima kelompoknya, memenuhi harapan kelompok, dia akan menjadi anggota yang diterima kelompok. b. Penyesuaian diri terhadap berbagai kelompok Anak dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap berbagai kelompok, baik kelompok teman sebaya maupun kelompok orang dewasa. Secara sosial dianggap sebagai orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik c. Sikap sosial Anak harus menunjukkan sikap yang menyenangkan terhadap orang lain, terhadap partisipasi sosial, dan terhadap peranannya dalam kelompok sosial, bila ingin dinilai sebagai orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik secara sosial d. Kepuasan pribadi Untuk dapat menyesuaikan diri dengan baik secara sosial, anak harus merasa puas terhadap kontak sosialnya dan terhadap peran yang dimainkannya dalam situasi sosial, baik sebagai pemimpin maupun sebagai anggota.
23
2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Penyesuaian Sosial Penyesuaian sosial yang dilakukan oleh individu dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti yang diungkapkan Agustiani (2006: 147) sebagai berikut: a. Faktor kondisi fisik, yang meliputi faktor keturunan, kesehatan, bentuk tubuh dan hal-hal lain yang berkaitan dengan fisik b. Faktor perkembangan dan kematangan, yang meliputi perkembangan intelektual, sosial, moral dan kematangan emosional c. Faktor psikologis, yaitu faktor-faktor pengalaman individu, frustasi dan konflik yang dialami, dan kondisi psikologis seseorang dalam penyesuaian diri d. Faktor lingkungan, yaitu kondisi yang ada pada lingkungan, seperti kondisi keluarga, kondisi rumah dan sebagainya e. Faktor budaya, termasuk adat istiadat dan agama yang turut mempengaruhi penyesuaian diri seseorang
2.2.4 Kesulitan Dalam Penyesuaian Sosial Banyak kondisi yang menimbulkan kesulitan bagi anak untuk melakukan penyesuaian diri dengan baik. Hurlock (1978: 288) mengemukakan ada empat kondisi yang paling penting, yaitu:
24
a. Bila pola perilaku yang buruk dikembangkan di rumah, anak akan menemui kesulitan untuk melakukan penyesuaian sosial yang baik di luar rumah, meskipun ia diberi motivasi untuk melakukannya. b. Bila rumah kurang memberikan model perilaku untuk ditiru, anak akan mengalami hambatan serius dalam penyesuaian di luar rumah c. Kurangnya motivasi untuk belajar melakukan penyesuaian sosial sering timbul dari pengalaman sosial awal yang tidak menyenangkan di rumah atau di luar rumah d. Meskipun memiliki motivasi kuat untuk belajar melakukan penyesuaian sosial yang baik, anak tidak mendapat bimbingan dan bantuan yang cukup dalam proses belajar ini.
2.3 Kelas Akselerasi 2.3.1 Pendidikan Bagi Anak Berbakat Konsep anak berbakat dari US Office of Education (USOE) dalam Munandar (2004: 23) dinyatakan sebagai berikut: "anak berbakat adalah mereka yang diidentifikasi oleh orang-orang profesional bahwa mereka memiliki kemampuan-kemampuan yang menonjol, dapat memberikan prestasi yang tinggi karena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul. Mereka membutuhkan program pendidikan yang terdiferensiasi dan atau pelayanan di luar jangkauan program sekolah biasa agar dapat merealisasikan
.. I
25
sumbangannya terhadap masyarakat maupun bagi pengembangan dirinya sendiri".
Getzels dan Dilan dalam Somantri (2006: 187-189) mengidentifikasikan tidak kurang dari 30 model program alternatif untuk mengajar anak berbakat. Namun secara konvensional, model-model itu dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: a. ModelPengayaan Model pengayaan ini hanya berbentuk tambahan kerja, bahkan mungkin mengerjakan hal-hal yang sama. Jika program ini dilaksanakan dalam kondisi keterbatasan, sumber belajar, dan individualisasi pengajaran, maka program ini akan menjadi program yang mahal. Di samping itu, anak didik tetap dituntut untuk belajar dalam kurun waktu yang sama dengan peserta clidik yang lain. b. Model Pengelompokan Kecakapan lmplementasi model ini bisa terentang mulai dari kelas reguler dengan system 'pullout' sampai dengan bentuk kelas khusus. Model 'pullout' ialah memisahkan anak berbakat dari kelas reguler pada kegiatan tertentu. Sedangkan pada kegiatan lainnya mereka bergabung kembali dengan kelas reguler.
26
c. Model Akselerasi Model ini bisa dilakukan dalam berbagai bentuk mulai dari memasuki sekolah formal dalam usia dini, loncat kelas, atau mengikuti bidang studi tertentu di kelas yang lebih tinggi. Bagaimanapun akselerasi ini dilakukan, pada akhirnya peserta didik tetap menyelesaikan pendidikan sekolah dalam waktu yang lebih singkat.
2.3.2 Definisi Program Akselerasi Menurut Colangelo (1991) dalam Suralaga. (2006: 6) istillah akselerasi menunjukkan pada pelayanan yang diberikan (Socia/ delivery) dan kurikulum yang disampaikan (curriculum delivery). Sebagai pelayanan yang diberikan, pengertian akselerasi meliputi taman kanak-kanak sampai pada perguruan tinggi pada usia muda. Di sini termasuk loncat, dan mengikuti pelajaran tertentu pada kelas yang lebih tinggi. Sedangl
Bentuk akselerasi yang diambil bisa telescoping dan siswa dapat menyelesaikan dua tahun atau lebih l<egiatan belajarnya menjadi satu tahun. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan cara self-paced studies, yaitu siswa mengatur kecepatannya sendiri. Dapat disimpulkan bahwa program
27
akselerasi adalah pemberian pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kecerdasan dan bakat istimewa siswa, untuk dapat menyelesaikan program reguler dalam jangka waktu yang lebih singkat (Suralaga, 2006: 7).
Dalam Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar Bagi Siswa Berbakat Akademik, program percepatan (acceleration) yaitu pemberian pelayanan pendidikan sesuai potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki oleh siswa, dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk dapat menyelesaikan program reguler dalam jangka waktu yang lebih singkat dibanding teman-temannya.
2.3.3 Tujuan Program Akselerasi Dalam Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar Bagi Siswa Berbakat Akademik, ada dua tujuan yang mendasari dil<embangkannya program percepatan belajar bagi siswa yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa. Dua tujuan tersebut adalah tujuan umum dan tujuan khusus (Suralaga, 2006: 7), yaitu:
Tujuan Umum a. Memenuhi kebutuhan peserta didik yang memiliki karakteristik spesifik dari segi perkembangan kognitif dan afektifnya.
28
b. Memenuhi hak asasi peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan bagi dirinya sendiri. c. Memenuhi minat intelektual dan perspektif masa depan peserta didik. d. Memenuhi kebutuhan aktualisasi diri peserta didik. e. Menimbang peran peserta didik sebagai aset masyarakat dan kebutuhan masyarakat untuk pengisian peran. f.
Menyiapkan peserta didik sebagai pemimpin masa depan.
Tujuan Khusus a. Memberikan penghargaan untuk dapat menyelesail
2.3.4 Bentuk Penyelenggaraan Program Akselerasi Ditinjau dari bentuk penyelenggaraannya program percepatan belajar bagi siswa berbakat akademik dapat dibedakan menjadi: (Pedoman Program Percepatan Belajar Bagi Siswa Berbakat Akademik)
29
I. Kelas Reguler, dimana siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan
bakat istimewa tetap berada bersama-sama dengan siswa lainnya di kelas regular (model inklusif); Bentuk penyelenggaraan pada kelas reguler dapat dilakukan dengan model sebagai berikut: a. Kelas reguler dengan kelompok (cluster) Siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa belajar bersama siswa lain (normal) di kelas reguler dalam kelompok khusus. b. Kelas reguler dengan pull out Siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa belajar bersama siswa lain (normal) di kelas reguler namun dalam waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas reguler ke ruang sumber (ruang khusus) untuk belajar mandiri, belajar kelompok, dan/atau belajar dengan guru pembimbing khusus. c. Kelas reguler dengan clusterdan pull out Siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa belajar bersama siswa lain (normal) di kelas reguler dalam kelompok khusus, dan dalam waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas reguler ke ruang sumber (ruang khusus) untuk belajar mandiri, belajar kelompok, dan atau belajar dengan guru pembimbing khusus.
. ''
30
2. Kelas Khusus, yang mana siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa belajar dalam kelas khusus. 3. Sekolah khusus, yang mana semua siswa yang belajar di sekolah ini adalah siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
2.3.5 Kelemahan Program Akselerasi Program akselerasi juga memiliki posetensi negatif terhadap siswanya, seperti yang diungkapkan oleh Southern dan Jones (1991) dalam Akbar (2004: 8-11)yaitu: 1. Bidang Akademis
a. Bahan ajar yang diberikan mungkin saja terlalu tinggi bagi siswa akselerasi. Hal ini akan menyebabkan siswa menjadi tertinggal dan masuk dalam kategori sedang atau bahkan gaga!. b. Prestasi tinggi yang ditampilkan siswa bisa saja hanya bersifat sementara atau sesaat, dengan bertambahnya usia menyebabkan kemampuan belajar menjadi biasa saja bahkan sama dengan teman sebayanya. Sehingga kebutuhan program akselerasi tidak diperlukan lagi. c. Meskipun memenuhi kualifikasi secara akademis, siswa akselerasi kemungkinan kurang matang secara sosial, fisil<, dan juga emosional untuk berada dalam tingkat kelas yang tinggi
31
d. Proses akselerasi menyebabkan siswa terikat pada keputusan karier yang lebih dini. Kemungkinan karier tersebut bisa jadi tidak sesuai dengan dirinya. e. Siswa akselerasi mungkin mengembangkan kedewasaan yang luar biasa tanpa adanya pengalaman yang dimiliki sebelumnya f.
Pengalaman yang sesuai untuk anak seusianya tidak dialami oleh siswa akselerasi karena tidak merupakan bagian dari kurikulum sekolah.
g. Tuntutan sebagai siswa sebagian besar pada produk akademik sehingga siswa akselerasi akan kehilangan kesempatan mengembangkan kemampuan berfikir kreatif dan divergen. 2. Penyesuaian Sosial a. Siswa akselerasi didorong untuk berprestasi baik dalam bidang akademis. Hal ini akan mengurangi waktunya untuk melakukan aktivitas yang lain yang sesuai dengan usianya. b. Siswa akselerasi akan kehilangan aktivitas dalam masa-masa hubungan sosial yang penting pada usianya. Dan akan mengarahkan kepada social ma/ajustment saat dewasa. c. Kemungkinan siswa akselerasi akan ditolak oleh kakak kelasnya, sedangkan siswa akselerasi akan kehilangan waktu untuk bermain dengan teman sebayanya.
32
d. Siswa sekelas yang lebih tua tidak mungkin mau memberikan perhatian pada teman sekelasnya yang lebih muda usianya. Hal ini menyebabkan siswa akan kehilangan kesempatan dalam keterampilan kepemimpinan yang dibutuhkan dalam pengembangan karier dan sosial di masa depannya 3. Aktivitas Ekstrakurikuler Aktvitas ekstrakurikuler berkaitan erat dengan usia. lni menyebabkan siswa akselerasi berhadapan dengan teman sekelasnya yang lebih tua yang tidak memberinya kesempatan. lni rnenyebabkan siswa kehilangan kesempatan yang penting diluar kurikulum yang normal. 4. Penyesuaian Emosi a. Siswa akselerasi mungkin saja akan mengalarni burn out dengan adanya tekanan dan tuntutan akademis. Pada akhirnya mereka akan rnerasa sangat lelah sekali sehingga menurunkan tingkat apresiasinya dan bisa rnenjadi siswa underachiever atau droup out. b. Siswa akselerasi akan mudah mengalarni frustasi dengan adanya tuntutan berprestasi. Siswa juga memiliki kesernpatan sedikit dalarn rnasa kanak-kanak dan masa remajanya akan merasa terisolasi. Mereka mungkin saja menjadi anti sosial. c. Adanya tekanan untuk berprestasi membuat siswa akselerasi kehilangan kesempatan untuk mengebangkan hobi.
33
2.4 Anak Berbakat 2.4.1 Definisi Anak Berbakat Suryana (2004) dan Munandar (2004) mendefinisikan anak berbakat adalah mereka yang oleh orang-orang profesional diidentifikasi sebagai anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena memiliki kemampuankemampuan yang unggul atau luar biasa. Anak tersebut rnembutuhkan program pendidikan yang berdiferensiai atau pelayanan di luar jangkauan program sekolah biasa agar dapat mencapai perkembangan yang optimal dan dapat merealisasikan sumbangan mereka terhadap masyarakat maupun untuk pengembangan diri sendiri. Kemampuan-kemampuan tersebut baik secara potensial maupun yang telah terwujud secara nyata meliputi: a. Kemampuan intelektual umum (kecerdasan atau inteligensi) b. Kemampuan akademik khusus (seperti matematika, sains dll) c. Kemampuan berpikir kreatif produktif d. Kemampuan memimpin e. Kemampuan dalam salah satu bidang seni f.
Kemampuan psikomotor
Santrock (2004) menjelaskan bahwa anak berbakat adalah anak yang memiliki kepandaian diatas rata-rata dan atau memiliki bakat yang tinggi dalam beberapa bidang seperti seni, musik atau matematik.
34
2.4.2 Karakteristik Umum Anak Berbakat Menu rut Suryana (2004: 110), memaparkan beberapa karakteristik um um dari anak berbakat, diantaranya adalah: 1. Kecepatan belajar tinggi (dibandingkan anak seusianya kemampuan belajarnya lebih tinggi, misalnya cepat memahami pesan yang kompleks, mudah menangkap pelajaran, mudah mengingat kembali) 2. Kosa kata luas (misalnya banyak istilah yang digunakan tidak umurn digunakan oleh anak seusianya) 3. Daya ingat yang tinggi 4. Penalaran yang baik (misalnya: berpikir logis, kritis, mampu mencari hubungan antara satu hal dengan hal yang lain, mernahami konsekuensi dari pilihan yang dibuatnya, marnpu rnemahami hubungan sebab akibat dengan baik dll) 5. Rasa ingin tahu besar (memperhatikan banyak hal atau rninatnya luas) 6. Rasa humor tinggi (tidak sekedar gurauan usil secara fisik, misalnya: membuat lelucon yang cenderung membutuhkan proses berpikir yang kornpleks) 7. lmaginasi luar biasa 8. Rentang perhatian lama untuk hal-hal yang diminati 9. Peduli terhadap rnasalah-masalah keadilan (misalnya: mempertanyakan perlakuan yang tidak adil terhadap orang lain) 10. Tingkat energi tinggi (energik)
35
11. Perfeksionis (misalnya: tuntutan yang tinggi terhadap diri sendiri maupun orang lain) 12. Cenderung terpaku pad a bidang yang diminati 13. Gemar membaca 14.Memiliki emosi yang peka 15. Lebih berkonsentrasi pada satu kegiatan pada satu saat
2.5 Jenis Kelamin Jenis kelamin merupakan kategori mendasar dalam kehidupan sosial. Proses memberi nama pada orang, barang, dan kegiatan dengan predikat maskulin atau feminim merupakan penggolongan berdasarkan jenis kelamin. Sears (1985: 208-212) menjelaskan tiga perspektif teoritis utama mengenai perbedaan jenis kelamin terhadap perilaku, yaitu: a. Pengaruh biologi Perbedaan jenis kelamin memang dipengaruhi oleh biologi, seperti perbedaan-perbedaan fisik berupa tinggi badan, kemampuan melahirkan anak, menyusui dan sebagainya. Para pakar psikologi sosial menekankan bahwa perbedaan biologis tersebut dapat meningkat atau berkurang karena kekuatan-kekuatan sosial.
I
36
b. Pengaruh proses belajar Pandangan ini bermula dengan anggapan bahwa masyarakat memiliki harapan dan standar yang berbeda terhadap perilaku pria dan wanita. lstilah peran sosial ditunjukan pada aturan-aturan budaya mengenai bagaimana seseorang dengan tipe tertentu harus berlaku. Peranperan menetapkan hal yang diharapkan atau yang layak dilakukan, dan sebagian peran-peran penting berkaitan dengan jenis kelamin. Ada kode berbeda untuk anak laki-laki dan perempuan, suami dan istri, teman laki-laki dan perempuan, dan seterusnya. Anak-anak mempelajari peran-peran sosial ini melalui proses penguatan dan peniruan dari orang tua, guru, teman, dan media lainnya. Hasilnya pria dan wanita memperoleh sikap, minat, keterampilan dan ciri-ciri kepribadian yang berbeda berdasarkan peran yang dikaitkan dengan jenis kelamin dalam masyarakat mereka. c. Pengaruh situasi-sosial Perilaku tidal< semata-mata ditentukan oleh kecenclerungan biologis atau ciri-ciri kepribadian yang clipelajari. Efek utama yang ketiga adalah tatanan sosial. Jenis kelamin yang sedang berada bersama kita adalah salah satu cleterminan sosial yang sangat menentukan perilaku.
.I
37
2.6 Kerangka Berpikir Siswa akselerasi memiliki potensi yang lebih tinggi dari anak biasa , tidak hanya dalam bidang kecerdasan tetapi juga dilihat dari segi prestasi, kreativitas dan karakteristik pribadi atau sosial lainnya. Hal ini karena siswa akselerasi untuk dapat mengikuti program kelas akselerasi harus melalui beberapa tahapan penyaringan. Oleh karena itu siswa akselerasi ini mendapatkan wadah khusus agar dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya agar berkembang dengan baik. Terutama dalam bidang pendidikan, karena potensi yang dimiliki berkaitan erat dengan bidang akademik.
Seperti yang kita ketahui bahwa siswa akselerasi pada tingkat SMP sedang memasuki tahap perkembangan remaja yaitu berada paa usia 12- 15 tahun dan masuk dalam tahapan perkembangan remaja awal (Monks, 2001: 262).
Walaupun demikian, remaja memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus ia lalui. Seperti yang diungkapkan oleh Syaodih (2003) bahwa salah satu tugas perkembangan remaja adalah mengembangkan konsep-konsep dan dan keterampilan intelektual untuk hidup bermasyarakat dan memiliki perilaku sosial yang diharapkan masyarakat.
38
Oleh karena itu, remaja memerlukan penerimaan diri yang baik. Karena dengan penerimaan diri remaja akan merasa puas dengan dirinya sendiri, kualitas-kualitas dan bakat-bakat sendiri, dan pengakuan akan keterbatasanketerbatasan sendiri (Chaplin, 2001 :450). Dengan penerimaan diri yang baik, tugas perkembangan yang umumnya adalah untuk terjun bermasyarakat akan dapat dilalui. Seperti yang dipaparkan oleh Hurlock (1973), bahwa salah satu hasil utama dari penerimaan diri yang baik pada remaja adalah penyesuaian sosial yang baik pula. Karena dengan penerimaan diri yang baik, juga akan memberikan penerimaan yang baik pula terhadap orang lain. Sehingga orang yang memiliki penerimaan diri mampu untuk melakukan hubungan yang baik dengan orang lain.
Anak berbakat dengan fungsi kognitifnya, dia mampu mengolah informasi dan menumbuhkan akan diri dan dunianya, maka akan menjadikan anak berbakat menunjukan perkembangan emosi yang lebih matang dan stabil. Kesadaran yang tinggi ini akan disertai dengan perasaan 'berbeda' dari yang lain, idealisme dan kesadaran akan keadilan yang tumbuh lebih awal, dan tingkat pertimbangan moral yang lebih tinggi Somantri (2006: 174).
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar bagan dibawah ini
39
Gambar 2.1 Bagan penelitian korelasi
Penerima~ Anak berbakat
j
Dalam kelas akselerasi
Penyesuaian sosial
Disatu sisi pengkategorian dengan jenis kelamin menjadi dasar dalam kehidupan sosial. Suatu hasil penelitian yang dikumpulkan oleh Benekdek (1979) dalam Sarwono (2004) dikatakan bahwa anak perempuan lebih bersifat sosial dari pada laki-laki. Penelitian yang lain mangatakan bahwa anak laki-laki lebih memiliki keinginan untuk berprestasi dibandingkan dengan anak perempuan.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar bagan dibawah ini Gambar 2.2 Bagan penelitian komparasi
Anak berbakat Dalam kelas akselerasi
Penyesuaian sosial yang tinggi
Laki-laki
~ierimaan diri L_yang tinggi
Laki-1~
Perempuan
40
2.7 Hipotesis Berdasarkan dari kerangka berpikir di atas, hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Ha1
: Ada hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dan
penyesuaian sosial siswa berbakat pada kelas akselerasi Ho1
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dan
penyesuaian sosial siswa berbakat pada kelas akselerasi Ha2
: Ada perbedaan penerimaan diri siswa berbakat pada kelas akselerasi
berdasarkan jenis kelamin Ho2
: Tidak ada perbedaan penerimaan diri siswa berbakat pada kelas
akselerasi berdasarkan jenis kelamin Ha 3
: Ada perbedaan penyesuaian sosial siswa berbakat pada kelas
akselerasi berdasarkan jenis kelamin Ho3
: Tidak ada perbedaan penyesuaian sosial siswa berbakat pada kelas
akselerasi berdasarkan jenis kelamin
BAB3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatf adalah suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang dihasilkan dari serangkaian pengukuran yang dinyatakan dengan angka-angka dan kemudian dianalisis dengan uji statistik.
Sedangkan metode penelitian yang digunal
I .
42
3.2 ldentifikasi dan Definisi Operasional 3.2.1 ldentifikasi Variabel
Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah: 1.
Penerimaan Diri (independent variabel)
2. Penyesuaian Sosial (dependent variabel)
3.2.2 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel
1. Penerimaan Diri Definisi Konseptual: Definisi Jersild (1965) menyatakan bahwa penerimaan diri adalah penilaian yang realistis terhadap potensi yang dimilikinya, memahami karakteristik dirinya dan mampu menerima kondisi yang ada dengan sesungguhnya. Penerimaan diri pada remaja yaitu dengan menyadari potensi-potensi yang dimiliki sehingga mereka mampu melakukan sesuatu dan menjadi sesuatu yang diharapkannya. Hal tersebut sama dengan mereka mengetahui apa yang menjadi kekurangan, serta tidak menjadi sesuatu suatu kesalahan bagi mereka.
43 fJm?ib
Definisi Operasional:
..... --~Millltiwl@i---···-~-
I Pn:rtPUST11.iU\ik,~;1 1:1r1u1l!A II um SYMlff 11m1wP:rv11tJl J1\Kr1RTA I, '
¥-·--~~~~·,.·-~~-----~__..-~----'-~-~
Skar yang diperoleh dari pengukuran penerimaan diri dengan indikator kemampuan individu untuk menerima kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya berupa memahapi karakteristik, menerima kondisi dan menyadari potensi.
2. Penyesuaian Sosial Definisi Konseptual: Menurut Hurlock (1978: 287) penyesuaian sosial diartikan sebagai keberhasilan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap kelompoknya pada khususnya.
Definisi Operasional: Skar yang diperoleh dari pengukuran penyesuaian sosial dengan indikator kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain baik dalam keluarga, masyarakat dan lingkungan sekolah. Kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain didasarkan pada penyesuaian diri terhadap berbagai kelompok, partisipasi sosial dan kepuasan pribadi.
44
3.3 Subyek Penelitian 3.3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2007). Populasi pada penelitian ini adalah siswa-siswi pada kelas akselerasi di SMP Negeri 19 Jakarta Selatan dan SMP Negeri 11 Jakarta dengan jumlah populasi 36 siswa masing-masing berjumlal1 19 dan 17 siswa.
Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2007). Yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 siswa-siswi kelas akselerasi.
Karakteristik subyek dalam penelitian ini adalah: a. Siswa Sekolah Menengah Pertama yang masuk dalam kelas akselerasi. b. Usia berkisar antara 12-14 tahun
3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini metode pengambilan sample yang digunakan adalah teknik non probability sampling. Teknik ini tidak memberi peluang atau
45
kesempatan bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2007).
Teknik non probability sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Sampling jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan jika populasi relatif kecil (Sugiyono, 2007). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas akselerasi pada SMP Negeri 19 Jakarta Selatan dan SMP Negeri 11 Jakarta yang seluruhnya berjumlah 36 siswa.
3.4 Pengumpulan Data 3.4.1 Metode dan lnstrumen Penelitian Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan skala. Skala yang digunakan dalam pengumpulan data adalah skala penerimaan diri dan skala penyesuaian sosial.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen berupa angket. Yaitu sejumlah pernyataan tertulis untuk memperoleh jawaban dari responden. Angket yang digunakan bersifat langsung dan tertutup. Bersifat langsung karena angket diisi langsung oleh responden atau tidal< dapat diwakili.
46
Bersifat tertutup karena pernyataan yang disusun oleh peneliti mempunyai jawaban yang telah disediakan.
Peneliti menggunakan skala model Likert yang terdiri dari 2 macam, yaitu skala penerimaan diri dan skala penyesuaian sosial. Tabel 3.1 Blue print skala penerimaan diri berdasarkan teori ,Jersild {1965)
No 1
Dimensi
lndikator
Favorable
Unfavorable
Jumlah
12
Mengetahui
Memahami
5, 12, 29, 37,
3, 10, 39, 50,
kelebihan diri
karakteristik
47, 61
59,66
1,20,21,30,
4, 33, 17, 38,
53,62
67, 34
Menyadari potensi-
13, 26, 33,
19, 28, 32, 42,
potensi yang
43,68,48
46, 70
Mampu menerima kondisi
12
12
dimiliki 2
Mengetahui
Memahami
6, 15, 18, 24,
11,25,41,45,
kekurangan diri
karakteristik
44,65
64,36
2, 8, 27, 55,
7, 14, 16, 22,
56,63
49,69
31,40,51,
23, 35, 52, 54,
57,60
58
Mampu menerima kondisi Menyadari potensipotensi yang
12
12
10
47
I dimiliki 35
Jumlah
No
1
35
Tabel 3.2 Blue orint skala 1 envesuaian sosial berdasarkan teori Hurlock 119781 Favorable Unfavorable Dimensi lndikator
Penyesuaian pada
Penyesuaian diri
keluarga
terhadap berbagai
Jumlah
5, 12,29,47
3, 10, 39, 50
8
30, 37, 58,
34, 38,59,66
8
kelompok Partisipasi sosial
61
2
Kepuasan pribadi
1, 20, 21,63
4, 9, 17, 70
8
Penyesuaian pada
Penyesuaian diri
7, 13,26,48
28, 32,42,46
8
lingkungan sekolah
terhadap berbagai
Partisipasi sosial
6, 15, 18,33
19,25, 36,45
8
Kepuasan pribadi
24, 44, 55,
11,41,49,64
8
2, 8, 27, 68
14, 16, 22, 62
8
35, 31, 40,
23,43, 52,53
8
kelompok
69 3
Penyesuaian pada
Penyesuaian diri
lingkungan
terhadap berbagai
masyarakat
kelompok Partisipasi sosial
48
57 Kepuasan pribadi Jumlah
51,60,65
54,56,67
6
35
35
70
Skala penerimaan diri dan penyesuaian sosial ini disusun menggunakan model skala Liker! yang terdiri dari sejumlah pernyataan yang dibentuk dalam pernyataan favorable dan unfavorable. Banyaknya pernyataan pada masingmasing variabel adalah 70 pernyataan, seperti yang tertera dalam tebel berikut.
No
Tabel 3.3 Pernvataan setiap variabe Variabel Favorable Unfavorable
jumlah
1
Penerimaan diri
35
35
70
2
Penyesuaian sosial
35
35
70
70
70
140
Jumlah
Dalam skala tersebut terdapat 4 kategori jawaban, yaitu Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Setuju dan Sangat Setuju. Masing-masing kategori memiliki nilai tertentu yang tertera dalam tebel berikut.
49
Tabel 3.4 Nilai kategori jawaban
I Unfavorable
Jawaban
Favorable
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Tidak Setuju (TS)
2
Setuju (S)
3
2
Sangat Setuju (SS)
4
1
I
I
4 3
3.4.2 Uji lnstrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian akan dilakukan pada siswa SMP Negeri 41 Jakarta dengan 11 siswa dan SMP Lab School Jakarta dengan 19 siswa. Semua siswa yang menjadi sampel untuk uji istrumen sudah memenuhi kriteria sampel penelitian yaitu mengikuti kelas al<selerasi dan rentan usia yang berada antara 12 sampai 14 tahun.
a. Uji validitas skala Uji validitas dilal
50
Keterangan rxy
: angka indeks korelasi product moment
N
: jumlah sampel
LXY : jumlah hasil perkalian antara X dan Y LX
: jumlah seluruh skor X
LY
: jumlah seluruh skor Y
b. Uji reliabilitas skala Uji reliabilitas adalah dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2003:4). Untuk menguji reliabilitas skala penerimaan diri dan skala penyesuaian sosial adalah dengan menggunakan rumus reliabilitas Alpha Crochbach, dengan rumus:
Keterangan
a
: reliabilitas alpha
K
: jumlah belahan tes
Sj
: varian belahan j; j1 ,2 .... k
Sx
: varian skor tes
51 r--"·"··"~--···-·-·~--·----~--~··-1·
IrnN SYArilf 11m1WJ.ff1JUJ1i1 JllKtwm1 II I
.
3.4.3 Hasil Uji lnstrmen Penelitian-·---·------------~J
Sebelum digunakan dalam sebuah penelitian, sebuah alat ukur haruslah terlebih dahulu di uji validitas dan reliabilitasnya. Hal ini dilakukan karena hal utama dalam suatu pengukuran adalah sejauh mana alat ukur dapat mengukur atribut yang seharusnya diukur.
Oleh karena itu peneliti melakukan try out untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur dari skala penerimaan diri dan penyesuaian sosial yang telah disusun oleh peneliti.
Try out dilakukan pada tanggal 24 Juli 2007 di SMP Negeri 41 Jakarta
dengan 11 siswa dan SMP Lab School Jakarta dengan 19 siswa. Semua siswa sudah memenuhi kriteria sampel penelitian yaitu mengikuti kelas akselerasi dan rentangan usia yang berada antara 12 sampai 14 tahun.
Berdasarkan hasil try out yang telah dilaksanakan pada kelas akselerasi, dari 140 item masing-masing 70 item penerimaan diri dan 70 item penyesuaian sosial, maka dihasilkan 73 item yang valid, masing-masing 43 item penerimaan diri dan 31 item penyesuaian sosial. Hanya item yang valid saja yang digunakan dalam penelitian.
Untuk validitas penerimaan diri dapat dilihat pada tabel berikut:
52
No item Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30 Item 31 Item 32 Item 33 Item 34 Item 35
Nilai r ta be I 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Tebel 3.5 Validitas penerimaan diri No item Nilai r Nilai r ket hitung ta be I 0,361 0,653 Valid Item 36 0,428 Valid Item 37 0,361 0,361 0,278 Item 38 Item 39 0,361 0,614 Valid 0,361 0,6 Valid Item 40 0,441 Valid Item 41 0,361 0,598 Valid Item 42 0,361 Item 43 0,361 0,595 Valid 0,361 0,636 Valid Item 44 0, 143 Item 45 0,361 0,361 0,085 Item 46 0,361 0,454 Valid Item 47 0,023 Item 48 0,361 0,469 0,361 Valid Item 49 0,361 0,451 Valid Item 50 Item 51 0,361 0,206 0,361 0,444 Valid Item 52 0,361 0,249 Item 53 0,361 0,053 Item 54 0,361 0,241 Item 55 Item 56 0,361 0,805 Valid 0,361 0,402 Valid Item 57 0,476 Valid 0,361 Item 58 0,361 0,205 Item 59 Valid Item 60 0,361 0,475 0, 147 Item 61 0,361 0,361 Valid Item 62 0,445 Item 63 0,361 0,146 0,361 0,517 Valid Item 64 0,361 0,677 Valid Item 65 Valid 0,361 0,549 Item 66 0,361 0,379 Valid Item 67 0,361 0,033 Item 68 0,361 0,582 Valid Item 69 0,36'1 0,108 Item 70
Nilai r hitung 0,554 0,544 0,537 0,425 0,165 0,619 0,372 0,201 0,503 0,214 0,214 0, 156 0,183 0,269 0,444 0,765 0,415 0,319 0,561 0,261 0,588 0,359 0,447 0,516 0,432 0,580 0,221 0,554 0,6 0,679 0,596 0,652 0,357 0,473 0,527
Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Item yang valid sebanyak 45, yang digunakan dalam penelitian sebanyak 43, hal ini disebabkan karena kekeliruan dalam penghitungannya.
53
Tabel 3.6 Blue print skala penerimaan diri setelah try out
No 1
Dimensi
lndikator
Favorable
Unfavorable
Jumlah
39, 50, 59, 66
9
4, 17, 34, 38,
8
Mengetahui
Memahami
5, 12, 29, 37,
kelebihan diri
karakteristik
61
Mampu menerima
1,21,30
67,
kondisi Menyadari potensi-
9
70
2
6, 15,44, 65
25, 36,41,64
8
2, 8, 27, 56,
7, 14, 22,69
8
31, 51, 60
23, 52, 54, 58
7
21
22
43
potensi yang dimiliki 2
Mengetahui
Memahami
kekurangan diri
karakteristik Mampu menerima kondisi Menyadari potensi-
63
potensi yang dimiliki Jumlah
Untuk validitas penyesuaian sosial dapat dilihat pada tabel berikut:
54
No item Item 1 Item 2 Item 3 ltem4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30 Item 31 Item 32 Item 33 Item 34 Item 35
Nilai r tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Tebel 3.7 Validitas pen esuaian sosial Nilai r ket No item Nilai r hitung tabel 0,173 Item 36 0,361 0,346 Item 37 0,361 0,281 Item 38 0,361 0,451 Valid Item 39 0,361 -0, 128 Item 40 0,361 -0, 151 Item 41 0,361 0, 172 Item 42 0,361 0,276 Item 43 0,361 -0, 122 Item 44 0,361 0,688 Valid Item 45 0,361 0,148 Item 46 0,361 0,210 Item 47 0,361 0,157 Item 48 0,361 0,359 Item 49 0,361 0,078 Item 50 0,361 Item 51 0,487 0,361 Valid 0,058 Item 52 0,361 0,397 Valid Item 53 0,361 0,424 Valid Item 54 0,361 0,363 Valid Item 55 0,361 Valid Item 56 0,361 0,366 0,307 Item 57 0,361 0,176 Item 58 0,361 0,126 Item 59 0,361 0,351 Item 60 0,361 0,385 Valid Item 61 0,361 Item 62 0,229 0,361 0,388 Valid Item 63 0,361 0,549 Valid Item 64 0,361 Item 65 0,240 0,361 Item 66 Valid 0,525 0,361 0,448 Valid Item 67 0,361 Valid Item 68 0,361 0,417 0,446 Valid Item 69 0,361 Item 70 0,575 Valid 0,361
Nilai r hitung 0,441 0,305 0,515 -0,008 0, 170 0,555 0,088 0,620 0,276 0,108 0,434 0,693 0,513 0,265 0,573 0,417 0,366 0,525 0,425 0,044 0,356 0,462 0,499 -0,033 0,447 0,441 0,391 0,610 0,227 0, 198 0,442 0,452 0,514 0,497 0,487
ket Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Valid Valid Valid Valid Valid
Item yang valid sebanyak 38, yang digunakan dalam penelitian sebanyak 31, hal ini disebabkan karena kekeliruan dalam penghitungannya.
55
Tabel 3.8 . t s k aIa penvesua1an sos1a . I se t eIahtrr Bl ue prm
No
Dimensi
1
Penyesuaian pada
Penyesuaian diri
keluarga
terhadap berbagai
lndikator
OU t
Favorable
Unfavorable
Jumlah
29,47
10, 50
4
Partisipasi sosial
58, 61
34, 38,66
5
Kepuasan pribadi
63
4, 70
3
Penyesuaian pada
Penyesuaian diri
48
32,46
3
lingkuangan
terhadap berbagai
sekolah
kelompok Partisipasi sosial
18, 33
19
3
Kepuasan pribadi
69
41
2
Penyesuaian pada
Penyesuaian diri
68
16,22
3
lingkungan
terhadap berbagai
Masyarakat
kelompok Partisipasi sosial
31, 35, 37
43, 53
5
Kepuasan pribadi
51, 60
54
3
15
16
31
kelompok
2
3
Jumlah
Adapun untuk mengetahui reliabilitas dari skala sikap penerimaan diri dan penyesuaian sosial menggunakan rumus Alpha Cronbach. Dari hasil
56
perhitungan pada program SPPS for windows versi 11,5 diperoleh reliabilitas skala penerimaan diri sebesar 0,9435 dan reliabilitas penyesuaian sosial sebesar 0,9204.
Kedua skala tersebut memiliki reliabilitas dengan kriteria sangat reliabel sesuai dengan kaidah reliabilitas Guilford (Kuncono, 2004) di bawah ini: Tabel 3.9 Kaidah reliabilitas Guilford
Kriteria Sangat reliabel
Koefisien Reliabilitas
>0.9
Reliabel
0.7 -0.9
Cukup reliabel
0.4 - 0.7
Kurang reliabel
0.2 - 0.4
Tidak reliabel
<
0.2
3.4.4 Uji Prasyaratan
a. Uji Normalitas Untuk menghitung uji normalitas yang bertujuan untuk menguji apakah data sampel berasal dari populasi yang terdistribusi secara normal adalah dengan menggunakan uji kenormalan dengan Kolmogrov-Smirnov dan Saphiro Wilk (Kuncono, 2004).
57
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk menguji bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang varian yang sama. Uji homogenitas ini dilakukan dengan menggunakan Levene's Test. (Kuncono, 2004)
3.4.4 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini bentuk analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif, yakni analisa yang menggunakan alat analisis berupa metode statistik yang hasilnya disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan dinterpretasikan dalam suatu uraian.
Metode pengolahan data merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisis hasil penelitian dalam rangka menguji kebenaran hipotesis. Dalam penelitian ini peneliti mengolah data dengan sistem komputerisasi SPSS.
Untuk mengolah data yang diperoleh adalah dengan satistik yaitu: a. Statistik deskriptif digunakan untuk gambaran umum dari responden. b. Korelasi product moment dilakukan untuk mengetahui hubungan penerimaan diri dan penyesuaian sosial siswa pada kelas akselerasi. Adapun rumus dari korelasi product moment adalah:
58
Keterangan rxy
: angka indeks korelasi product moment
N
: jumlah sampel
2:XY: jumlah hasil perkalian antara X dan Y 2:X : jumlah seluruh skor X 2:Y : jumlah seluruh skor Y c. Uji t independent sample dilakukan untuk mengetahui perbedaan dari penerimaan diri dan penyesuaian sosial pada siswa akselerasi beradsarkan jenis kelamin. Uji t independent sample dilakukan karena peneliti akan menguji perbedaan dua kelompok (dua kategori) yang tidak saling berhubungan yaitu ketegori penerimaan diri dan penyesuaian sosial dengan kategori jenis kelamin.
3.5 Tahapan Penelitian Secara garis besar penelitian ini dilakukan dalam lima tahapan, tahapantahapan tersebut adalah: 1. Tahap persiapan
59
Untuk memulai penelitian ini penulis terlebih dahulu mempersiapkan beberapa hal, seperti: a. Manentukan judul dan membuat perumusan masalah. b. Melakukan studi kepustakaan untuk mencari teori-teori guna mendapatkan gambaran mengenai variabel yang akan diteliti. c. Membuat dan menyusun alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian yaitu skala penerimaan diri dan skala penyesuaian sosial. d. Mengkonsultasikan alat ukur yang telah disusun kepada dosen pembimbing dan meminta persetujuan dosen pembimbing untuk melakukan try out. e. Menyiapkan surat pengantar dari fakultas untuk melakukan try out dan penelitian kemudian memberikan kepada sekolah yang menjadi tempat dilakukan try out dan penelitian. f.
Menentukan waktu untuk melakukan try out sesuai dengan persetujuan dari pihak sekolah.
g. Melakukan try out pada tanggal 24 Juli di sekolah SMP Lab School Kebayoran dan SMP Negeri 41 Jakarta dengan jumlah sampel masing-masing 19 dan 11 siswa akselerasi. 2. Tahap pengumpulan data Dalam tahap pengumpulan data ini peneliti melakukan beberapa hal diantaranya adalah:
60
a. Memberikan penjelasan permasalahan dan tujuan penelitan dan meminta kesedian subyek untuk mengisi kuesioner b. Melakukan pengambilan data dengan memberil
out.
b. Menghubungi sekolah yang akan menjadi tempat penelitian dan menetukan waktu penelitian dengan membawa surat pengantar dari fakultas.
61
c. Melakukan penelitian pada tanggal 30 Juli 2007 di SMP Negeri 19 Jakarta dan SMP Negeri 11 Jakarta dengan jumlah subyek masing-masing 19 dan 17 siswa akselerasi. d. Memberikan penjelasan permasalahan dan tujuan penelitan dan meminta kesedian subyek untuk mengisi kuesioner e. Melakukan pengambilan data dengan memberikan alat ukur mengenai penerimaan diri dan penyesuaian sosial kepada subyek penelitian.
f.
Memeriksa kembali lembar kuesioner yang telah selesai diisi oleh subyek penelitian.
g. Memberikan reward kepada subyek penelitian sebagai ucapan terima kasih peneliti atas bantuan yang diberikan. 5.
Tahap pembahasan a. Melakukan skoring untuk uji normalitas dan uji homogenitas. b. Melakukan skoring menggnakan Product moment, untuk mengetahui hubungan penerimaan diri dan penyesuaian sosial siswa pada kelas akselerasi. c. Melakukan skoring menggunakan uji t independent tes, untuk mengetahui perbedaan penerimaan diri dan penyesuaian sosial berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. d. Merumuskan kesimpulan hasil penelitian dengan memperhitungkan data yang diperoleh.
BAB4 PRESENTASI DAN ANALISIS DATA
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah 36 siswa-siswi akselerasi tingkat SMP yang terdiri dari 19 siswa SMP Negeri 19 Jakarta dan 17 siswa SMP Negeri 11 Jakarta. Siswa-siswi ini adalah mereka yang telah lulus seleksi untuk masuk kelas akselerasi yang terdiri dari tes intelegensi, kreativitas dan task commitment.
Persentase jenis kelamin dalam pelaksanaan penelitian pada kelas akselerasi ini dapat dilihat pad a tabel berikut (tabel 4.1) Tabel 4.1 Persentase berdasarkan jenis kelamin
No
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase
1
Laki-laki
16
44,4%
2
Perempuan
20
55,6%
36
100%
Jumlah
63 mM·•.nH
UIN SY1'.\~;h-:
tfftC\M~,
\-HDt~' fCflltLJ~1,! r,h\t\P4irn~ 1
Selisih jumlah subyek laki-laki dengan jumlah perempuan sebesar 11,2% dimana jumlah subyek perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah subyek laki-lakL
Persentase rentangan usia remaja awal pada pelaksanaan penelitian ini dapat dlihat pada tebel berikut (tabel 4.2).
No
Tabel 4.2 Persentase berdasarkan usia Renatang Usia Jumlah Persentase
1
12 tahun
14
38,9%
2
13 tahun
22
61,1%
36
100%
Jumlah
Pada peneitian ini, 61 % subyek penelitan berada pada usia 13 tahun dan sekitar 39% berada pada usia 12 tahun.
4.2 Presentasi Data 4.2.1 Uji Persyaratan Untuk pengolahan data melalui teknik statistik parametrik, ada persyaratan yang harus dipenuhi sebelum diadakan uji hipotesis yaitu data harus berdistribusi normal dan homogen.
64
a. Uji Normalitas Untuk uji persyaratan normalitas data, peneliti menggunakan uji kenormalan dengan Kolmogorov Smirnov dan Shapiro Wilk. Uji kenormalan data dengan Kolmogorov-Smirnov digunakan apabila responden berjumlah lebih dari 100, sebaliknya pengujian dengan Shapiro-Wilk digunakan apabila responden kurang dari 100 (Kuncono, 2004: 71).
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 11.5 for window diperoleh hasil seperti pada tabel berikut: Tabel 4.3 Tests of normality penerimaan diri - ...
,
Kolmoaorov-Smirnoyfa1
Statistic penerimaan diri
i
.093 -1
Of
Sha[ iro-Wilk
Sia.
36
.200(')
Statistic
.979
I I
Of
Sia.
36
.717
• This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan uji normalitas di atas, taraf signifikansi veriabel penerimaan diri dengan menggunakan Shapiro Wilk adalah sebesar 0,717. Dengan demikian taraf signifikansi variabel penerimaan diri lebih besar dari 0,05. Maka penyebaran data berdistribusi normal.
Berikut ini adalah gambar diagram 0-Q Plot hasil pengujian dengan sistem komputerisasi SPSS 11.5
65
Gambar4.3 Gambar Diagram Q-Q Plot Penerimaan Diri
1
a a aa a
0 ci ·a
a
.a
a
a
o"
a
110
120
130
140
150
Dari diagram ditas dapat terlihat bahwa sebaran data variabel penerimaan diri berada pada sekitar garis uji yang mengarah ke kiri atas, dengan demikian data tersebut dapat dikatakan normal. Tabel 4.4 Tests of normality penyesuaian sosial Kolmoqorov-Smirnov(a) Statistic penyesuaian sosial
.113
Shaoiro-Wilk
Siq.
Df
36
.200(*)
Statistic
Sig.
Df
.975
36
.561
• This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan uji normalitas di atas, taraf signifikansi variabel penyesuaian sosial sebesar 0,561. Dengan demikian taraf signifikansi variabel penyesuaian sosial lebih besar dari 0,05. Maka penyebaran data berdistribusi normal.
66
Berikut ini adalah gambar diagram Q-Q Plot hasil pengujian dengan sistem komputerisasi SPSS 11.5 Gambar4.4 Gambar Diagram Q-Q Plot Penyesuaian Sosial
•O
0
1 q
0
0
~ ~
0 0 0
0 0
p
-1 0
~
-2 0 70
80
90
100
110
120
Cbserved Value
Dari diagram ditas dapat terlihat bahwa sebaran data variabel penyesuaian sosial berada pada sekitar garis uji yang mengarah ke kiri atas, dengan demikian data tersebut dapat dikatakan normal.
b. Uji Homogenitas Untuk uji homogenitas menggunakan Levene's test dengan berdasarkan pada kelompok jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 11.5 for window diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:
67
Tabel 4.5 Test of Homogeneity of Variance
penerimaan diri
Levene Statistic .310
Based on Mean
df1 1
dl2 34
Sia. .581
Based on Median
.313
1
34
.579
Based on Median and with adjusted di
.313
1
31.573
.580
Based on trimmed mean
.285
1
34
.597
Pada based on mean didapat p=0.581 dengan demikian p>0.05, maka varian pada setiap kelompok adalah sama atau homogen.
Tabel 4.6 Test of Homogeneity of Variance
penyesualan sosial
Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted di Based on trimmed mean
Levene Statistic .099 .029
df1
df2
1 1
34 34
Sia. .755 .866
.029
1
33.699
.866
.097
1
34
.757
Pada based on mean didapat p=0.755 dengan demikian p>0.05, maka varian pada setiap kelompok adalah sama atau homogen.
4.2.2 Deskripsi Data Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu akan dipaparkan mengenai tingkat penerimaan diri dan penyesuaian sosial siswa pada kelas akselerasi
68
a. Penerimaan Diri Siswa Kelas Akselerasi Berdasarkan Jenis Kelamin Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala penerimaan diri yang terdiri dari 43 item. Setiap item diberi skor 1 untuk sangat tidak setuju, 2 untuk tidak setuju, 3 untuk setuju dan 4 untuk sangat setuju untuk item yang favourable sedangkan untuk unfavourable adalah sebaliknya. Maka diperoleh rentangan minimum dan maksimumnya adalah 43x1 =43 sampai 43x4=172, sehingga luas sebarannya adalah 172-43=129. Dengan setiap satuan deviasi standarnya sebesar 129:6=21,5 dan mean teoritisnya adalah 43x2,5=107,5. Penggolongan tingkatan penerimaan diri dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori diagnosis tingkat penerimaan diri, maka keenam satuan deviasi standarnya itu dibagi ke dalam 3 bagian. Sehingga dengan harga satuan deviasi standar sebesar 21,5 akan diperoleh kategori-kategori skor penerimaan diri sebagai berikut: Tabel 4.7 Kategori penerimaan diri
Kategori
Ru mus
Tinggi
X > (µ+1o)
Sedang
(µ+1o);:: X <: (µ-1o)
Rendah
X < (µ-1o)
Interval
x > (107,5 + 21,5) (107,5 + 21,5);:: x (107,5 - 21,5) x < (107,5- 21,5)
69
Tabel 4.8
r mg k at penenmaan d"1ri siswa akseIeras1. b erd asa k an iems kelamin Kategori
Jenis Kelamin Peremouan % N % 7 19,44% 19,44%
Jumlah
Laki-laki n Tinggi
7
Sedang
9
25%
13
16
44,44%
20
N 14
% 38,88%
36,11%
22
61,11%
55,55%
36
100%
Rendah Jumlah
Dari tabel di atas, penerimaan diri kedua kelompok tersebut berada pada kategori sedang. Untuk ketegori tinggi siswa kelas akselerasi yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 19,44 % dan yang berjenis kelamin perempuan juga sebesar 19.44%. Sedangkan untuk kategori sedang siswa kelas akselerasi yang berjenis kelamin laki .. laki sebesar 25% dan yang berjenis kelamin perempuan sebesar 36, 11 %. Dan tidak ada satu pun siswa yang masuk dalam kategori rendah.
b. Penyesuaian Sosial Siswa Kelas Akselerasi Berdasarkan Jenis Kelamin Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala penyesuaian sosial yang terdiri dari 31 item. Setiap item diberi skor 1 untuk sangat tidak setuju, 2 untuk tidak setuju, 3 untuk setuju dan 4 untuk sangat setuju untuk item yang favourable sedangkan untuk unfavourable adalah sebaliknya. Maka diperoleh rentangan minimum dan maksimumnya
70
adalah 31x1=31 sampai dengan 31x4=124, sehingga luas sebarannya 124-31=93. dengan demikian setiap satuan deviasi standarnya bernilai 93/6=15,5, dan mean teoritisnya adalah 31x2,5=77,5. Penggolongan tingkat penerimaan diri terhadap kelebihan diri pada penelitian ini di bagi menjadi 3 kategori diagnosis tingkat pennyesuaian sosial, maka keenam satuan deviasi standar itu dibagi ke dalam tiga bagian. Sehingga dengan harga satuan deviasi standar sebesar 15,5 akan diperoleh kategorikategori skor penyesuaian sosial sebagai berikut. Tabel 4.9 Kategori penyesuaian sosial
Kategori
Interval
Rum us
Tinggi
X > (µ+1a)
Sedang
(µ+1 a) <: X <: (µ-1 a)
Rendah
X < (µ-1a)
x > (77,5 + 15,5) (77,5 + 15,5) <: x (77,5 x < (77,5 -15,5)
15,5)
Tabel 4.10 Tingkat penyesuaian sosial siswa akselerasi berdasakan jenis kelamin
Tinggi
n 4
Jenis Kelamin Perempuan N % % 11.11 % 7 19,44 %
N 11
% 30,55 %
Sedang
12
33,33 %
13
36,11 %
25
69,44 %
16
44,44 %
20
55,55 %
36
100%
Kategori
Jumlah
Laki-laki
Rendah Jumlah
71
Dari tabel di atas, penyesuaian sosial kedua kelompok tersebut berada pada kategori sedang. Untuk ketegori tinggi siswa kelas akselerasi yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 11, 11 % dan yang berjenis kelamin perempuan sebesar 19,44%. Sedangkan untuk kategori sedang siswa kelas akselerasi yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 33,33% dan yang berjenis kelamin perempuan sebesar 36, 11 %. Pad a kategori rendah baik kelompok laki-laki maupun kelompok perempuan tidak ada.
4.3 Uji Hipotesis 4.3.1 Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Penyesuaian Sosial Siswa Berbakat pada Kelas Akselerasi Hipotesis terakhir yang diajukan dalam penelitian ini adalah untuk menjawab "Apakah ada hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dan penyesuaian sosial siswa pada kelas akselerasi?". Untuk menjawab hipotesis tersebut, peneliti menggunakan teknik korelasi product moment Person dan menggunakan sistem komputerisasi SPSS versi 11.5 for window untuk mempermudah dalam menganalisis hipotesis tersebut.
Berikut di bahas mengenai hasil korelasi product moment dari skor penerimaan diri dan penyesuaian sosial siswa akselerasi.
72
Tabel 4.11 Correlations PENERIMAAN DIR! PENERIMA
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
PENYESUA
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
PENYESUAIAN SOSIAL
·1
.521 (..) .001
36
36
.521 (..)
1
.001
36
36
•• Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Diketahui bahwa nilai r hitung sebesar 0,521 sedangkan nilai r label dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,349 dan taraf signifikansi 0,01 adalah 0,449. jadi dapat disimpulkan bahwa r hit > r label. Dengan demikian Ha yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dengan penyesuaian sosial siswa berbakat pada kelas akselerasi diterima. Sedangkan Ho yang menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dengan penyesuaian sosial siswa berbakat pada kelas akselerasi diditolak.
Jadi, ada hubungan positif yang signifikan antara penerimaan diri dengan penyesuaian sosial siswa berbakat pada kelas akselerasi. Hubungan positif ini menandakan bahwa semakin tinggi penerimaan diri siswa akan mengakibatkan semakin tinggi pula penyesuaian sosialnnya.
73
4.3.2 Perbedaan Penerimaan Diri Siswa Berbakat pada Kelas Akselerasi Berdasarkan Jenis Kelamin Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah untuk menjawab "Apakah ada perbedaan penerimaan diri siswa pada kelas akselerasi berdasarkanjenis kelamin?''. Untuk menjawab hipotesis tersebut, peneliti menggunakan teknik Uji t independent sample karena peneliti melakukan pengujian perbedaan pada dua kelompok yang tidak saling berhubungan (Kuncono, 2004: 55). Dan menggunakan sistem komputerisasi SPSS versi 11.5 for window untuk mempermudah dalam menganalisis hipotesis tersebut.
Berikut di bahas mengenai hasil uji t dari skor penerimaan diri siswa berbakat pada kelas akselerasi berdasarkan jenis kelamin. Tabel 4.12 Independent samples test penerimaan diri Levene's Test for Equality of Variances .
F penerimaan diri
Equal variances assumed Equal variances not assumed
.310
Sia. .581
t-test for Eaualitv of Means
t
Sig. (2tailed\
di
Mean Difference
-.160
34
.874
-.47
-.160
32.486
.874
-.47
Di peroleh t hitung sebesar -0, 160 dan p=0,874 (p > 0.05). Dengan demikian Ha yang menyatakan ada perbedaan penerimaan diri siswa berbakat pada kelas akselerasi berdasarkan jenis kelamin ditolak. Sedangkan Ho yang
74
menyatakan tidak ada perbedaan penerimaan diri siswa berbakat pada kelas akselerasi berdasarkan jenis kelamin diterima.
Jadi, tidak ada perbedaan penerimaan diri siswa berbakat pada kelas akselerasi berdasarkan jenis kelamin.
4.3.3 Perbedaan Penyesuaian Sosial Siswa Berbakat pada Kelas Akselerasi Berdasarkan Jenis Kelamin Hipotesis ke dua yang diajukan peneliti adalah untuk menjawab "Apakah ada perbedaan penerimaan diri siswa pada kelas akselerasi berdasarkan jenis kelamin?". Baik teknik dan penghitungan untuk menjawab hipotesis ini juga menggunakan teknik Uji t indepndent sample dengan menggunakan komputerisasi SPSS versi 11.5.
Berikut di bahas mengenai hasil uji t dari skor penyesuaian sosial siswa berbakat pada kelas akselerasi berdasarkan jenis kelamin. Tabel 4.13 Independent samples test penyesuaian sosial Levene's Test for Equality of Variances
F penyesuaian sosial
Equal variances assumed Equal variances not assumed
.099
Sia.
.755
t-test for Eaualitv of Means
t
Sig. (2tailed\
Of
Mean Difference
-1.016
34
.317
-3.17
-1.021
32.902
.315
-3.17
' i
75
Di peroleh t hitung sebesar -1,016 dan p=0,317 (p > 0.05). Dengan demikian Ha yang menyatakan ada perbedaan penyesuaian sosial siswa berbakat pada kelas akselerasi berdasarkan jenis kelamin ditolak. Sedangkan Ho yang menyatakan tidak ada perbedaan penyesuaian sosial siswa berbakat pada kelas akselerasi berdasarkan jenis kelamin diditerima.
Jadi, tidak ada perbedaan penyesuaian sosial siswa berbakat pada kelas akselerasi berdasarkan jenis kelamin.
BABS KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Dari hasil analisa data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka pada penelitian ini dapat ditarik kesimpulan: 1. Ada hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dengan penyesuaian sosial siswa berbakat pada kelas akselerasi. Artinya bahwa semakin tinggi penerimaan diri siswa akan mengakibatkan semakin tinggi pula penyesuaian sosialnnya. 2. Tidak ada perbedaan penerimaan diri siswa berbakat pada kelas akselerasi berdasarkan jenis kelamin. Kedua kelompok jenis kelamin sebagian besar berada pada tingkatan sedang, sisanya berada pada tingkatan tinggi dan tidak ada seorang pun yang berada pada tingkatan rendah. lni membuktikan bahwa kelas akselerasi tidak memberikan dampak buruk terhadap penerimaan diri siswa. 3. Tidak ada perbedaan penyesuaian sosial siswa pada kelas akselerasi berdasarkan jenis kelamin. Kedua kelompok jenis kelamin sebagian besar berada pada tingkatan sedang, sisanya berada pada tingkatan tinggi dan tidak ada seorang pun yang berada pada tingkatan rendah.
77
lni membuktikan bahwa kelas akselerasi tidak memberikan dampak buruk terhadap penyesuaian sosial siswa.
5.2 Diskusi Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana dampak dari kelas akselerasi terhadap perkembangan sosial siswanya. Kelas akselerasi memang memberikan keuntungan bagi siswanya, karena akan meningkatkan produktivitas siswa dengan menyediakan kesempatan pendidikan yang tepat bagi siswa yangcerdas. Proses yang terjadi akan mernelihara semangat belajarnya. Melalui program akselerasi ini, siswa diharapkan akan memasuki dunia profesional pada usia yang lebih muda dan memperoleh kesempatankesempatan untuk bekerja produktif (Akbar, 2004:8)
Ada hal yang perlu diingat bahwa pendidik tidak hanya menekankan pada aspek intlektual saja tetapi juga juga sosial dan emosional. Disinilah letak kelemahan program akselerasi ini, siswa dituntut untul< berprestasi sehingga siswa menjadi kehilangan kesempatan untuk membentuk hubungan dengan orang lain dan menjadi !erasing. Berada di bawah tuntutan tidak menutup kemungkinan siswa akselerasi akan menjadi frustasi atau mengalami burn out dan ada kemungkinan menjadi underciever.
78
Skripsi ini menghasilkan kesimpulan adanya hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dan penyesuaian sosial siswa pada kelas akselerasi. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Hurlock bahwa yang terpenting dari penerimaan diri adalah untuk menjadikan pribadi yang baik dan untuk penyesuaian sosial yang baik pula.
Hurlock (1973) juga mengatakan bahwa penyesuaian yang baik, akan menjadikan seseorang nyaman dengan dirinya juga dengan orang lain. Dengan penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain, maka seseorang tidak perlu mempertahankan dirinya. Penyesuaian yang baik pada remaja akan menghasilkan penyesuaian sosial yang baik pula. la dapat mengenal orang lain dengan baik dan memiliki hubungan yang harmonis dengan mereka.
Pada anak berbakat, seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Hildreth dalam Prabu (1985) menyatakan bahwa anak berbakat yang IQnya antara 125-145 menunjukan sikap periang, ramah, dan umumnya menjadi pemimpin. Sedangkan anak berbakat dengan IQ 175 banyak mengalami kesulitan dalam bergaul dan kurang dapat memanfaatkan kemampuan sehingga kurang dihargai teman-teman sebayanya. Dalam penelitian ini sendiri IQ subjek penelitian berkisar 125 ke alas. Oleh karena itu mereka memiliki penerimaan diri dan penyesuaian sosial yang baik.
79
Selain itu Clark (1988) dalam Somantri (2006) menyimpulkan hasil studi mengenai perkembangan sosial dan emosional anak berbakat. Bahwa abak berbakat lebih merasa senang dan puas dengan keadaan dirinya sendiri dan hubungan pribadinya. Mereka mempersepsikan dirinya memiliki kebebasan pribadi yang besar. Mereka menghargai bentuk-bentuk interaksi kerjasama dan demokratik. Mereka menunjukkan perasaan positif berkenaan dengan dirinya dan orang lain.
Suryana (2004) dalam bukunya juga memaparkan mengenai karakteristik yang dimiliki anal< berbakat, diantaranya adalah: (1) memiliki penyesuaian diri yang baik, (2) mandiri, percaya diri dan mampu mengendalikan diri secara internal, dan (3) memiliki empati yang cukup tinggi (mampu menempatan diri di posisi orang lain, sehingga mudah memahami perasaan orang lain).
Karakter anal< berbakat memungkinkan untuk menjadi pemimpin. Semiawan (1997) juga memaparkan mengenai kemampuan kepemimpinan anal< berbakat dimana kepemimpinan menuntut kemampuan memahami orang lain, mengetahui perilaku seseorang dalam kelompok, memiliki kepekaan terhadap perubahan, sadar dan dapat memperlakukan strategi bail< terhadap individu maupun kelompok, serta berintelegensi diatas rata-rata.
80
Dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa tidak ada perbedaan penerimaan diri siswa akselerasi berdasarkan jenis kelarnin dan tidak ada perbedaan penyesuaian sosial siswa akselerasi berdasarkan jenis kelamin. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dikumpulkan oleh Benekdek (1979) dalam Sarwono (2004) yang mengatakan bahwa anak perempuan lebih bersifat sosial dari pada laki-laki.
Jenis kelamin merupakan salah satu kategori dasar dalam kehiduan sosial. Tidak hanya terjadi sebatas persepsi terhadap manusia saja tetapi meluas hingga warna, pekerjaan dan pakaian. Suatu penelitian yang dilakukan oleh Rosenkrantz dkk (1968) dalam Sears dkk (1985), menyatakan bahwa kebanyakan responden memberi nilai lebih tinggi pada pria untuk sifat-sifat yang berhubungan dengan kecakapan seperti kepemimpinan, objektivitas, dan kemandirian. Nilai tinggi diberikan kepada wanita untuk sifat yang berhubungan dengan kemampuan mengungkap perasaan, seperti kehangatan dan kepekaan terhadap perasaan orang lain.
Lambat laun stereotif gender mulai menghilang. Kita dapat melihat dalam film-film dan program televisi, perempuan sering ditemui dalam dalam peran yang aktif, asertif, dan kadang agresif seperti yang biasa digambarkan untuk laki-laki. Perempuan dalam film Tomb Riderdicitrakan sebagai sosok Lara
I.
81
Croft seorang perempuan yang tangguh, cerdik dan berani (Baron dan Byrne, 2003: 201).
Seperti yang dijelaskan Sears (1985) bahwa sifat-sifat tertentu yang dimiliki oleh laki-laki dan perempuan dalam berperilaku terbentuk berdasarkan pengaruh proses belajar. Peran-peran sosial diperoleh melalui proses penguatan dan peniruan dari orang tua, guru, teman, dan media lainnya.
5.3 Saran Di bawah ini diberikan beberapa saran untuk orang tua, guru atau pendidik, sekolah dan kepada pihak yang akan melakukan penelitian ini topik yang sama, yaitu:
Saran Praktis 1. Kepada orang tua Mengingat pentingnya penerimaan diri dan penyesuaian sosial bagi anak yang mulai menginjak usia remaja maka diharapkan orang tua dapat membimbing anak baik laki-laki maupun perempuan dalam mengembangkan seluruh aspek pada dirinya secara seimbang. Keberhasilan pendidikan di lingkungan rumah akan memepengaruhi kemampuan anak di lingkungan sekolah maupun lingkungan
82
masyarakat, karena pendidikan di dalam rumah merupakan pendidikan pertama yang di dapat oleh anak. 2. Kepada guru Guru diharapkan dapat mengembangkan dan membangun self concept yang baik bagi seluruh anak didiknya baik laki-laki maupun perempuan sebagai langkah awal bagi anak untuk dapat melakukan penerimaan diri dan penyesuaian sosial yang baik. 3. Kepada sekolah Sekolah diharapkan dapat melayani kebutuhan para siswa khususnya siswa akselerasi dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki. Penyelenggaraan program sekolah harus dapat menjamin perkembangan intelektual, emosional, spiritual dan sosial siswa.
Saran Metodologis Kepada peneliti 1. Kepada peneliti yang ingin melakukan penelitian dengan topik yang sama khusunya pada sampel penelitian, diharapkan untuk mempersiapkan segala sesuatu khususnya waktu, mengingat siswa akselerasi memiliki jadwal yang cukup padat dan jumlah yang relatif sedikit. Selain itu juga penggunaan kurikulum yang berbeda serta proses penyaringan yang ketat untuk murid baru yang akan mengikuti program akselerasi mengakibatkan perbedaan waktu pembelajaran
83
dengan siswa reguler. Siswa kelas akselerasi yang memasuki kelas 1 baru akan memulai proses pembelajaran di perengahan bulan September. 2. Diharapkan bagi peneliti yang selanjutnya dapat menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, sehingga akan diperoleh hasil yang lebih mendalam mengenai gambaran dari penerimaan diri dan penyesuaian sosialnya.
I .
84
DAFT AR PUSTAKA Agus Suryana. (2004). Terapi Autisme, Anak Berbakat & Anak Hiperaktif. Jakarta: Progres. Arkorf. (1968), Adjusment and mental health. Mc Graw Hill book comapany. Baron, Robert Adan Byrne, Donn. (2003). Psikologi Sosial. Jakarta: Eerlangga. Chaplin, J.P. (2002). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja grafindo persada. Corny Semiawan. (1997). Persfektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: Grasindo. Edy Junaedi Sastradiharja. (2002). Konsep Dan Penerapan Percepatan Be/ajar (Akselerasi) Bagi Anak Berbakat lntelektua/ Di Seka/ah. Fadhilah Suralaga. (2006). Program akselerasi bagi anak berbakat: sudah tepatkah? Journal tazkiya Of psychology volume 6 No1 April 2006. Jakarta: Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hendriati Agustiani. (2006). Psiko/ogi Perkembangan. Bandung: Rafika aditama. Hurlock, Elizabeth E. (1978). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga. ------~·~1973). Adolescent Development. Mc. Graw Hill.
Jersild, Arthur. (1965). The Psychology of Adolesence. New York: The Macmillah Company.
85
Kuncono. (2004). Aplikasi Komputer Psiko/ogi. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia. Monks, P.J. (2001). Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press Muhibbin Syah. (2005). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muryatinah Mulyo Handayani. (2000). Efektifitas Pelatihan Pengendalian Diri Terhadap Peningkatan Penerimaan Diri Dan Harga Diri Pada Remaja. Nana Sukmadinata Syaodih. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Oetomo, M.L. (2002) Peran Orang Tua Dan Guru Dalam Proses ldentifikasi Dan Penanganan Anak Berbakat.http://www.perpus.wima.ac.id Raden Cahaya Prabu. (1985). Perkembangan Taraf lnteligensi Anak. Bandung: Angkasa. Reni Akbar. (2004). Program Percepatan Be/ajar Bagi Anak Berbakat lntelektua/ Ditinjau Dari Sisi Psikologis, A-Z lnformasi Program Percepatan Be/ajar Dan Anak Berbakat lntelektual. Jakarta: Grasindo. Santrock, John.W. (2004). Educational Psychology. Mc.Graw hill. Sarlito Wirawan Sarwono. (2004). Psikologi Remaja. ,Jakarta: Rajawali Pers Sears, David 0. (1985). Psiko/ogi Sosia/. Jakarta: Erlangga. Sevilla, G.Counsuelo et all. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI press
86
Sugiyono. (2007). Metodologi Penelitian Kuantitatif Kua/itatif. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Bandung: Rieneka cipta. Sutjihati Somantri. (2006). Psiko/ogi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama. Pedoman Penyelenggaraan program percepatan belajar bagi siswa berbakat akademik. http://www.ditplb.or.id/2006 Utami Munandar. (1992). Mengembangan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolaht. Jakarta: Gramedia.
Utami Munandar. (2004). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta. Kelas Akselerasi Bisa Perkosa Perkembangan Anak Didik. 2005. http://www.kom pas. com
No
1 2 3 4 5 4 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
JK
1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2
No Item
Sekolah
Usia
13 13 12 13 13 13 13 13 13 13 12 12 12 12 13 13 13 12 13 13 13 13 13 12 12 13 12 13 13 13
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 3 4 3 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3
2 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 2 4 2 2 3 1 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 3 2
3 3 3 2 2 2 3 4 2 2 3 3 2 2 4 1 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3
4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3
5 2 4 3 1 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3
6 2 3 4 1 3 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3
7 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3
8 2 2 2 1 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 1 2 3 4 3 3 3 3 2 3 4 2 4 2
9 3 3 3 1 3 4 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 2
10 4 3 4 4 4 3 3 1 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 4 3
11 3 4 4 4 3 1 3 3 3 2 4 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3
12 2 3 3 1 3 4 2 2 2 2 3 3 2 4 3 3 4 2 3 2 2 3 2 3 2 4 2 3 4 2
13 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3
14 2 2 2 1 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 1
2 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2
15 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2
16 2 2 3 1 3 2 2 1 1 4 1 3 2 3 2 3 2 1
2 1 2 1 3 2 2 4 4 2 4 2
17 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 4 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3
18 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 1 3 4 4 3 4 3 4 3 2 2 3 4 3
19 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 1 2 3 2 2 2 3 2 1 2
20 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3
21 22 3 2 4 3 3 3 1 2 3 2 3 4 3 2 3 2 4 2 4 3 4 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 4 1 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 4 3 2 4 3 2 2
23 24 25 26 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 1 1 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3
27 28 29 2 3 3 3 3 4 2 4 3 1 3 2 2 3 3 2 4 3 2 4 4 2 4 2 2 4 4 3 4 2 3 4 4 2 4 2 2 4 3 2 4 3 2 4 1 3 4 2 1 4 3 2 4 2 2 3 2 2 1 4 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 4 2 3 4 1 4 4 1 2 3 2 3 4 3 2 3 2
30 3 4 3 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3
31 4 4 3
32 3 4 3 2 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3
33 4 3
3 3 3
4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2
\0
No. Item
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 3 1 3 3 2 3 2 3 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 1 1 1 2 2 3 2 1 3 1 2 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 2 4 2 2 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 1 4 3 3 3 3 4 4 1 3 3 4 3 2 3 3 3 2 4 2 3 2 2 1 3 2 2 4 3 4 4 2 2 4 2 3 3 4 2 1 3 3 3 3 2 2 3 1 3 3 4 3 1 3 3 3 3 2 2 3 1 2 2 3 3 2 4 3 3 4 2 4 3 2 3 3 4 2 1 4 2 2 2 2 3 3 1 3 2 4 3 1 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 4 3 4 3 3 3 4 1 3 4 2 3 1 4 3 1 4 4 3 3 2 2 3 1 3 2 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 4 3 4 4 1 4 4 2 4 4 4 3 1 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 1 4 3 2 4 2 1 4 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 1 3 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
47 48 49 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 1 3 3 3 3 1 2 4 4 4 2 3 4 3 1 2 4 2 2 3 2 3 3 4 3 4 1 2 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3
50 2 3 3 2
4 4 2 2 3 2 4 2 2 4 4 3 4 2 3 4 2 3 3 4 2 4 2 3 4 2
51 52 53 3 2 4 3 3 3 3 2 3 1 1 2 3 2 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 4 1 3 3 3 4 3 3 3 4 1 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3
54 2 2 2 1 2 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 4 1
55 3 3 3 2 3 1 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 4 3 3 3
56 3 3 3 2 4 3 2 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 2
57 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3
58 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3
59 60 4 2 3 3 3 2 1 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 1 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 1
61 62 63 64 65 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 1 2 2 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 1 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 1 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3
66 67 68 3 3 2 3 4 3 3 3 3 1 2 2 2 3 2 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 4 3 2 3 2
69 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3
70 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3
198 222 205 143 203 216 221 207 231 217 224 191 191 229 191 213 211 207 201 224 200 196 198 210 184 196 208 196 251 184 \0
tv
No
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Usia
JK
1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2
Sekolah
13 13 12 13 13 13 13 13 13 13 12 12 12 12 13 13 13 12 13 13 13 13 13 12 12 13 12 13 13 13
1 1 4 1 4 1 3 1 3 1 3 1 4 1 3 1 3 1 3 1 2 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 4 1 4 1 3 1 4 2 4 2 3 2 4 2 3 2 3 2.3 2 3 2 4 2 4 2 3 2 3
No. Item
2 2 3 3 3 2 2 3 2 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 1 3 3 3 2 2 3 2 3 4 2
3 3 4 1 3 4 4 4 4 3 2 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3
4 2 3 2 1 2 2 2 3 3 1 2 1 2 2 2 2 3 2 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3
5 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 1 2 1 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1
6 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4
7 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 2 3 3 2 4 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
8 3 3 4 4 1 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3
9 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 2 4 4 3 2 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2
11 3 2 3 1 2 3 4 4 1 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 1
12 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4
13 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4
14 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3
15 3 3 3 4 2 3 2 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 2 3 3 3 1 3 3 3 3
16 4 3 3 3 4 1 4 4 4 1 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3
17 3 1 3 3 2 4 3 2 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3
18 3 4 2 1 2 3 4 4 4 4 3 3 2 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 2
19 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3
20 21 3 3 4 4 3 4 1 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 4 3 4 4 4 3
22 23 24 25 26 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 1 4 4 3 4 2 2 3 1 4 3 3 1 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 4 3 3 2 3 3 4 2 3 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2
27 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 1 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3
28 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2
29 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4
30 2 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4
31 3 4 4 3 1 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4
32 33 4 3 4 3 3 3 1 2 3 4 4 2 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3
2
3 3 3 3 3
2 2 2 2 3 3 2
3 2 2 3 3 4 3
3 3 3 3 3 3 3
4 2 3 3 3 4 3
3 4 4 4 3 4 3
3 3 3 4 3 3 3 \0
'"
Jumlah
No Item
34 35 36 37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 4 3 3 4 3 1 1 3 3 3 1 4 3 2 3 4 3 2 2 4 3 1 1 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 2 2 4 2 3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 2 3 3 1 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 2 3 3
38 3 4 3 2 4 1 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3
39 40 41 42 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 2 4 3 2 3 2 3 1 4 2 4 3 3 4 4 1 3 1 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 1 2 4 2 3 3 4 4 4 2 3 3 4 1 3 2 3 3 4 2 4 2 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 4 1 1 4 4 1 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3
43 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3
44 3 3 3 3 3 1 3 1 3 4 4 3 4 2 2 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 3 4 2 2
45 3 4 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 4 2 3 3 2 4 3 2 3 3 4 2 4 4 2
46 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3
47 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3
48 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3
49 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 2 2 3 3 4 3 4 3 3 4 2
50 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 1 4 3 3 3 1
2 2 4 3 4 3
51 3 3 3 2 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3
52 3 3 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3
53 3 4 3 2 3 1 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3
54 2 3 3 1 3 2 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4
55 3 4 3 4 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 4 2
56 3 3 3 4 2 1 2 3 2 1 3 2 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 2 2 3 2 1 3 4 3
57 3 4 3 2 4 4 3 2 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3
58 3 3 3 2 4 1 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3
59 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
60 2 2 2 1 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 4 2 3 3
61 2 3 2 1 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 1 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 1 2 3 3 2
62 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3
63 2 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 2 3 2 2 4 3 4 2
64 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 4 2
65 2 3 2 1 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2
66 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 3 2 3 2 1 2 2 3 4 2
67 3 3 3 4 3 2 2 4 3 2 2 1 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 2 2 4 3 4 3
68 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3
69 2 3 3 2 2 1 4 4 3 3 3 3 4 4 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2
70 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3
206 224 214 192 205 180 218 213 231 197 214 190 222 227 202 221 234 232 206 227 213 212 194 207 187 200 223 212 253 191
'£.
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
JK
Usia
2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1
12 13 13 12 13 13 13 13 12 13 13 13 13 12 12 13 12 13 13 13 12 13 12 12 13 13 13 12 12 12 13 13 12 12 13 13
Sekolah
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
No Item
1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 3 2 4 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 1 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 1 3 3 3 2 1
4 2 3 1 2 1 2 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 4 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
5 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
6 4 4 4 3 4 3 2 2 3 4 3 3 4 2 4 4 4 3 3 1 1 3 1 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2
7 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4
4 4 4 3 4
3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4
8 4 4 2 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 2 2 4 3 3 3 4 2 3 4 1 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3
9
3 3 4 2 3 3 2 4 4 4 4 2 2 2 2 2 3 3 2 4 1 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4
10 11 4 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 2 3 2 2 3 3 4 1 2 2 4 3 3 1 3 2 2 4 1 3 2 2 1 4 3 2 2 3 3 1 4 3 3 1 4 2 3 2 2 2 2
12 13 14 15 16 1 4 2 4 4 2 4 2 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 4 2 4 4 3 2 3 4 3 2 1 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 2 4 2 3 2 2 3 4 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 1 3 1 3 1 2 3 2 3 4 2 4 3 3 4 3 3 1 2 3 3 4 3 4 2 4 1 4 2 1 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 4 2 1 2 2 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 2 4 1 3 4 3 3 2 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 1 4 4 2 2
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 4 4 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 2 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 2 4 4 2 3 4 2 4 1 3 4 3 4 3 4 2 1 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 1 1 2 2 2 4 2 3 4 " " 4 1 4 3 4 2 1 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 1 2 4 3 < 4 3 4 3 3 4 3 3 3 ' 4 1 1 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 1 1 3 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 3 4 3 2 3 2
\0 V>
-
No. Item
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 4 3 3 2 4 2 2 3 4 2 4 2 3 3 4 4 2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 4 3 2 3 4 3 2 2 4 2 3 4 4 2 3 4 4 2 3 3 2 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 2 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2 4 4 2 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 4 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 2 4 2 4 2 4 3 2 1 2 4 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 1 4 4 3 1 4 3 4 4 1 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 1 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 . 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 1 3 3 4 4 3 3 2 2 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3 4 2 2 2 4 3 2 2 3 3 4 2 2 2
Jumlah
38 3 2 3 3 2 3 2 3 1 3 2 3 2 3 2 4 3 3 3 1 2 3 1 3 2 2 2 1 3 3 2 1 3 2 2 1
39 40 41 42 43 4 3 4 3 2 3 3 3 1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 4 3 2 3 3 3 2 1 3 4 4 2 4 3 4 4 2 2 2 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 2 3 3 3 3 4 2 4 1 4 4 3 2 3 2 2 2 4 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 3 2 4 2 3 3 2 1 2 4 3 4 3 2 4 3 3 2 1 2 2 4 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 2 4 3 2 3 4 3 2 3 4 4 3 2 2 3 4 4 1 2 3 4 3 2 2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 1 2 3
136 135 124 121 143 128 124 141 132 135 129 131 140 113 132 123 124 119 126 103 118 133 122 138 131 130 135 127 127 124 124 128 127 115 120 110
I
I I
I;' l
!I '!
e;:
I
2
.1
1\
lI' i
Il l!
' l j'
I
II
I,
.
I,
' i'~ -~!
\0
°'
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 I 26 27 ' 28 ; 29 30 31 32 33 34
35 36
JK
Usia
2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1
12 13 13 12 13 13 13 13 12 13 13 13 13 12 12 13 12 13 13 13 12 13 12 12 13 13 13 12 12 12 13 13 12 12 13 13
Sekolah
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1'4V llt::l 11
1 3 4 2 2 2 3 4 4 1 2 3 2 2 3 3 3 1 1 3 1 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4
2 1 2 3 1 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 2 1 4 4 3 4 4 4 3 2 1 4 4 3 2 2 3
3
3
3 3
2 2
3 4 2 1 1 2 1 3 2 3 1 2 2 1 2 3 2 1
1 3 4 2 2 1 1 1 3 3 4 3 2 1 3 2 3 1 1
4 4 3 3 3 4 3 3 4 1 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4
5 2 4 1 2 4 4 4 2 4 4 1 2 3 3 3 3 3 2 4 2 1 2 4 4 1 4 1 4 2 2 4 2 4 3 2 2
6 3 3 1 1 2 4 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 4 4 5 1 3 4 4 2 2 4 2 3 3 2 2
7 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
8 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 2 3 4 2 3 3 2 3 3 1 2 4 3 4 4 3 4 1 3 3 3 3 3 3 2 2
9 3 4 1 2 4 4 4 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 1 4 2 4 2 2 3 3 4 3 2 1
10 11 12 13 14 15 16 3 1 3 2 1 3 4 3 2 3 4 2 4 3 3 1 2 3 1 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 2 3 4 3 2 1 4 2 1 3 2 1 3 4 2 2 3 3 2 3 4 3 4 3 1 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 2 3 2 2 3 4 2 4 2 3 1 1 2 1 1 3 1 1 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 1 1 2 1 4 4 1 4 3 2 2 1 3 3 2 4 3 2 3 4 2 4 2 2 4 4 3 3 2 3 4 2 3 4 1 4 3 1 4 4 2 3 2 3 4 2 3 3 2 2 1 4 2 3 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 3 3 1 2 4 3 3 2 3 3 2 2 3 4 4 2 3 4 2 2 2 1 4 2 3 4 1 2 2 3 1 3 4 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 3 4 3 3 1 2 4 1 1 2 2
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 4 3 4 3 4 2 2 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 1 2 2 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 2 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 3 2 4 4 2 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 4 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 2 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 2 1 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 2 3 2 3 3 4
\0 ---l
No. Item i
Jumlah
27 28 29 30 31 3 92 3 4 4 2 4 3 4 95 3 2 4 4 2 3 3 72 3 84 3 3 3 3 4 4 4 103 4 3 4 3 4 4 4 105 4 3 4 101 3 3 4 3 4 4 4 105 4 4 2 4 4 87 1 4 4 93 4 3 4 3 3 4 4 88 3 3 3 4 4 87 4 4 3 4 3 97 3 88 3 3 3 3 3 2 2 4 4 92 4 4 97 4 3 2 4 3 2 2 3 76 4 1 3 3 4 75 3 2 90 3 3 3 1 1 81 1 3 2 4 3 3 2 4 86 4 4 2 3 4 98 3 4 2 95 3 3 4 3 4 4 106 4 , < ., 1 4 I 1 85 3 91 3 3 3 3 4 3 3 91 3 3 4 4 4 4 4 114 3 91 3 3 3 3 3 88 3 3 3 3 4 3 4 103 2 4 3 92 4 3 3 3 4 3 3 2 4 89 3 89 4 3 3 3 3 3 1 88 4 3 3 76 1 2 4 3
'D
00
99
Validitas Penerimaan Diri
Correlations
Correlations
ITEM7 ITEM1
Pearson Correlation
ITEM1
Sig. (2-tailed) N
JUMLAH
JUMLAH .653" .000
1
30
Pearson Correlation
.653**
Sig. (2-talled) N
.000
30
ITEM7
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tai!ed)
.000
N JUMLAH
1
30
30
Pearson Correlation
.sga··
1
Sig. (2-tailed}
.000 30
30
N
30
30
JUMLAH .598°
Correlation is significant at the 0.011evel
Corre!ation is s1gnificant at the 0.01 level Correlations
Correlations
!TEM8 !TEM2
ITEM2
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
JUMLAH
ITEMS
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-talled) N
.428.
1
N
.018
30
30
.428"
1
.018
30
1
30
JUMLAH .595* .001
30
.595..
1
.001
30
30
Correlation is significant at the 0.01 level
30
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed),
Correlations
Correlations
ITEM9
ITEM3 ITEM3
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed}
JUMLAH
N Pearson Correlation Sig. (2-taited) N
30 .278 .137
30
JUMLAH .278 .137
30 1 30
ITEM9
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-ta~ed) N Pearson Correlation Sig. (2-laiied) N
1
Sig. (2-tailed)
.614"
ITEM10
.000
30
30
Pearson Correlation
,614••
1
Slg. (2-tai!ed)
.000
N
30
N
JUMLAH
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-talfed) N
Corre!aUon is s!gnificant at the 0.01 revel
ITEMS
JUMLAH
1 30 .600·
JUMLAH .600"
.000 30 1
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. {2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-ta!led) N
30
ITEM6
N
30
.143 .450
1
30
30
JUMLAH 1
.085 .6S7
30 .085 .657
30
ITEM12
Correlations
JUMLAH
.450
30
30 1 30
Correlations
30 ITEM12
Pearson Corre!alion Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-!ailed)
.143
.000
Correlation is significant at the 0.01 level
1TEM6
30
JUMLAH 1
ITEM11 ITEM11
Sig. (2-tai!ed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
30
Correlations
Correlations
Pearson Correlation
1
.636*" .000
ITEM10
JUMLAH
Pearson L;Orrelatlon
ITEMS
.000 30
Correlations ITEM4
JUMLAH
30
JUMLAH .636"
Corre!aUon is significant at the 0.01 level
Correlations ITEM4
1
1
30 .441.
015 30
•. Correla1ion is significant at the 0.05 level {2-tailed).
JUMLAH .441" .015
30 1
30
JUMU\H
Pearson Correlation Sig. (2·tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-taifed) N
1
30 .454* .012
30
•. Correlation is significant at the 0.05 level (2·\ailed).
JUMLAH .454" .012
30 1 30
100
Correlatlons
Correlations 1
JUMLAH .023 .903
30
30
Pearson Correlation
.023
1
Sig. (2·tailed)
.903
ITEM13 ITEM13
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N JUMLAH
N
ITEM19 ITEM19
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
JUMLAH
Pearson Correlation
.053 .782
N
30
30 1 30
Correlatlons ITEM14
JUMLAH
30
Sig. (2-tailed}
30
30
JUMLAH .053 .782
N
Correlations
ITEM14
1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
N Pearson Correlation Sig. {2-tailed)
30
JUMLAH _459•
ITEM20 !TEM20
.009
30
.469 ••
1
N JUMLAH
.009
30
N
30
1
JUMLAH .241
30
.200 30
Pearson i..;orre!alion Sig. (2·tailed) Pearson Correlation Sig. (2·1ai!ed)
N
.241 .200
1
30
30
Correlation Is significant at the 0.01 level
Correlations Correlations
ITEM21
ITEM15 ITEM15
Pearson Correlation
JUMLAH
N Pearson Correlation
30 .451*
Sig. (2·tailed)
.012
.451*
1
Sig. (2.tailed)
N
ITEM21
JUMLAH .012
30 1 30
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N JUMLAH
N
ITEM22
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
JUMLAH .206 .274
30 .206
JUMLAH
30 1
.274
30
N
.000 30
.000 30 1
30
Correlation is significant at the 0.01 level
ITEM22 lTEM16
JUMLAH
.eo5··
JUMLAH .eos·
Correlations
Correlations
N
30
Pearson Correlation Sig. {2-tailed)
*.Correlation is significant at the o.05 level (2-tailed).
ITEM16
1
Pearson Correlation Sig. (2·tai!ed) N Pearson Correla!lon Sig. (2-tailed} N
1
30
JUMLAH .402° .028
30
.402" .028
1
30
30
Correlation is significant al the 0.05 level (2-lailed}.
30 Correlations
Correlations
ITEM23 ITEM17
ITEM17
Pearson Correlation Sig. {2-tai!ed)
30
N JUMLAH
1
Pearson Correlation
.444"
Sig. {2-tailed)
.014
30
N
JUMLAH .444'" .014
30
ITtM23
Pearson CorrelaUon Sig. {2-!alfed)
1
.008
N JUMLAH
1
30
Pearson Correlation Sig. (2-lailed)
.476"'" .008
N 30
JUMLAH .476"
30
30 1
30
Correlation ls significant at the 0.01 level
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations Correlations
!TEM24 ITEM18
ITEM18
1
JUMLAH .249 .184
30
30
Pearson Correlation
.249
1
Sig. (2-tailed)
.184
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N JUMLAH
N
30
ITEM24
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-talted)
N
30
1
30 .205
JUMLAH .205 .277
30 1
.277
30
30
IOI Correlations
Correlations ITEM25 ITEM25
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
N JUMLAH
30
Pearson Correlation Sig. (2-tai1ed)
N
JUMLAH .475* .008
.475*'
30 1
.000 30
30
Correlation is significant at the 0.01 level
ITEM31 ITEM31
Pearson Correlallon Sig. (2·tal!ed)
N JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30
30
.549** .002
1
30
30
N
Correlations ITEM26
Pearson Correlation
1
Sig. (2-talled)
JUMLAH .147
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.147 .439
N
30
30 1
JUMLAH
ITEM32 !TEM32
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
.439
N JUMLAH
JUMLAH .549"' .002
Correlation is significant at the 0.01 level
Correlations
ITEM26
1
.039
N JUMLAH
30
Pearson Correlation Sig. (2-talled)
.379*
30 1
.039
N
30
.379*
30
30
Correlation is significant at the 0.05 Jevel {2-tailed). Correlatlons ITEM27 ITEM27
Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed)
1
N JUMLAH
30
Pearson Correlation Sig. (2·1ailed)
.445* .014
N
30
JUMLAH .445" .014
Correlations ITEM33 ITEM33
30 1
Pearson Correlal!on Sig. (2-tailed)
N JUMLAH
30
.033 .862
Sig. {2·tailed}
Correlations
30
JUMLAH .033 .862
30 1 30
Correlatlons ITEM28
Pearson Correlation Sig. (2-taited)
1
N JUMLAH
30
Pearson Correlation
N
Correlation is significant at the 0.05 level (2-lai!ed).
ITEM28
1
30
Pearson Correlation Sig. {2-tailed)
.146
JUMLAH .146 .442
30 1
ITEM34 llEM34
30
JUMLAH
1
Sig. (2-tai!ed)
N JUMLAH
.442
N
Pearson Correlation
30
.sa2••
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.001
N
30
.582* .001 30 1
30
30
Correlation Is significant at the 0.01 level Correlatlons JTEM29 ITEM29
Pearson Correlation Sig. (2-talted)
JUMLAH
.s11· .003
N
30 .s11··
Pearson Correlation Sig. (2-tailed}
30
lTEM35 ITEM35
30 1
.003
N
Correlations
JUMLAH
1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N JUMLAH
30
Correlation is significant at the 0.01 level
30
.108 .569 30 1 30
Corralatlons
Pearson Correlation Sig. (2-talled)
N JUMLAH
.108 .569
N
ITEM30 ITEM30
30
Pearson Correlation Slg. (2-taUed}
Correlations
JUMLAH
1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N '*. CorrelaUon Is significant at the 0.01 level
1 30 .611·· .000 30
JUMLAH .677" .000
30 1 30
JTEM36 ITEM36
JUMLAH
Pearson Correla!ion Sig. (2-tailed)
1
N Pearson Correlation Sig. (2-lailed)
30
N ••. Correlation is significant al the 0.01 level
.554** .001
30
JUMLAH .554*
.001 30 1 30
102
Correlations
Correlations
ITEM37 ITEM37
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
N JUMLAH
JUMLAH .544. .002 30
30 .544* .002 30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
1
ITEM43 tTEM43
Pearson Correlation Sig. (2-tailad)
JUMLAH
Pearson Correlallon Sig. (2-tailed) N
N
30
Correlation is significant at the 0.01 level
lTEM44 ITEM3B
Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed)
1
N
JUMLAH
30 .537.. .002 30
Pearson Correlation Sig. (2-lailed) N
JUMLAH .537" .002 30 1
lTEM44
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-talled)
30 .503 .. .005 30
N
ITEM39 Pearson Correlation Sig. (2-taifed)
1
30 .425" .019 30
N
1 30
Correlatlons ITEM45
Pearson Corre!at!on Sig. (2-tai!ed)
JUMLAH .503* .005 30
30
nEM45
N
30
Correlation ls significant at the 0.01 level
Correlations
JUMLAH
1
N
Correlation is significant at the 0.01 level
ITEM39
30 .201 .286 30
JUMLAH .201 .286 30 1
Correlations
Correlations lTEM3B
1
JUMLAH .425" .019 30 1
JUMLAH
Pearson Correlallon Sig. (2-tai!ed) N Pearson Correlation Sig. (2-talled} N
30
1
30 .214 .256 30
JUMLAH .214 .256 30 1
30
Correlations
Correlation is significant at the 0.05 level {2-taifed). ITEM46 ITEM46
Correlations ITEM40 ITEM40
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-tailed} N Pearson Correlation Sig. (2-taUed) N
1 30 .165 .382 30
JUMLAH .165 .382 30 1
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed) N
1
30 .241 .199 30
Correlations ITEM47
ITEM41
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
N JUMLAH
30 .619 ...
Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed) N
JUMLAH .619" .000 30 1
.000 30
ITEM47
Pearson Correlation
JUMLAH
Sig. (2-taited) N Pearson Correlation Sig. (2-talled) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-taited) N
30 .156
30 .372' .043 30
30 1
.410
30
JTEM48 ITEM48
1
JUMLAH .156 .410
30
Correlations
Correlations
ITEM42
1
30
Correfal1on is significant at the 0.01 level
ITEM42
30
30
Correlations ITEM41
JUMLAH .241 .199 30 1
JUMLAH .372' .043 30
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2·1alled} N Pearson Correlation Slg. (2-tai!ed) N
1 30 .183 .334 30
1 30
Correlations
1
ITEM49
30
JUMLAH .183 .334 30
ITEM49
Pearson Correlation Sig (2-tailed)
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
'" Correlation is significant at the O 05 level (2-tailed)
N
N
1
30 269 .151
30
JUMLAH 269 151 30 1
30
103
Correlations
Correlations ffEM50
1
Pearson Correlatlon Sig. (2-tai!ed)
ITEM50
JUMLAH
30
N Pearson Correlation Sig. (2-lailed) N
.444*
JUMLAH .444* .014
30 1
ITEM56 ITEM56
JUMLAH
.014
30
30
Pearson Correlation Sig. {2-tailed)
N Pearson Correlation Sig. (2-tailod) N
1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.765*
ITEM57
.000
30
N Pearson Correlation
.765*
Sig. (2-tailed}
.000
N
30
30
1
JUMLAH
1
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
30
.051 .359 ,051
30
ITEM58 ITEM58
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
N Pearson Corre!aUon Sig. (2-tai!ed)
30 .415* .023
30
N
JUMLAH .415* .023
Pearson Correlation Sig. {2-lailed)
1
N JUMLAH
30 1
30
Pearson Correlallon Sig. {2-tailed)
.447* .013
N
30
ITEM59 ITEM53
1
Pearson Correlation Sig. {2.taited)
30 .319 .085
30
N
JUMLAH .447* .013
30 1
30
Correlations
ITEM59
Sig, (2-tai!ed)
30
30
Correlations
Pearson Correlation
30 1
Correlation is significant al the 0.05 level (2-tailed).
". Correlation is significant at the 0.05 levet (2-lailed).
N
JUMLAH .359
Correlations
ITEM52
JUMLAH
30
30
Correlations
ITEM53
30
Pearson Correlation Sig. {2-tailed)
Correlation is significant at the 0.01 level
JUMLAH
.001
ITEM57
JUMLAH
ITEM51
ITEM52
30 1
Correlatlons
Correlations
JUMLAH
30 .588**
JUMLAH .588* .001
Correlation is s!gmflcant at the 0.01 level
Correlation is significant at the 0.05 level (2-talled).
ITEM51
1
JUMLAH .319 .085
JUMLAH
30 1
Pearson Correlation Sig. (2-tal!ed}
1
30
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
JUMLAH .516* .003
.516*"
30 1
.003 30
30
Correlal!on is s1gmflcant at !he 0.01 level
30 Correlations
Correlatlons
ITEMGO ITEM54
ITEM54
Pearson Correlation
1
Sig, (2-tai!ed) JUMLAH
JUMLAH .561*
ITEMGO
.001
30
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.561 ...
30 1
JUMLAH
.001
30
30
Pearson Correlation Sig. {2-lai1ed)
1
N Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed} N
30
JUMLAH .432. .017
.432" .017
30
30 1 30
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlation ls significant at the 0.01 level Correlations Correlations
ITEM62 ITEM55
ITEM55
Pearson Correlation Slg. (2-tailed)
N JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed)
N
1
JUMLAH .261 .163
30
30
.261 .163
1
30
30
ITEM62
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. {2-tai!ed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1
30 .221 .242
30
JUMLAH .221 .242
30 1 30
104 Correlations
Correlations
ITEM63 ITEM63
JUMLAH
Pearson Corrolallon Sig. (2-tai!ed} N Pearson Correlation Sig. (2-tailad) N
1 30 .554° .001 30
JUMLAH _554• .001 30 1
ITEM67 ITEM67
Pearson Correlation Sig. (2-talled)
JUMLAH
Pearson Correlation S!g. (2-ta!led) N
N
30
Correlation is significant at the 0.01 level
30
Correlatlons
ITEM64
Pearson Correlation Sig. (2-tal!ed)
JUMLAH
.eoo·
ITEM68
30
.000 30 1
JUMLAH
.600*'
.000 30
N
ITEM68
1
Pearson Correlation S!g. (2-lailed) N
JUMLAH
30 .652 .. .000 30
JUMLAH .e52• .000 30 1
Correlation ls significant at the 0.01 level
Correlations ITEM64
1
30
Pearson Correlation Sig. (2-talled) N Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed) N
1 30 .357 .053 30
JUMLAH .357 .053 30 1 30
Correlation ls significant at the 0.01 level Correlations
Correlations
ITEM69 ITEM65
ITEM65
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-lalled) N
1 30 .019••
JUMLAH .610· .000 30 1
.000 30
30
ITEM69
Pearson Corre!a!ion Sig. (2-tailed)
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. {2-tailed} N
1
N
30 .473.. .OOB 30
JUMLAH .473· .008 30 1 30
Correlallon is significant at the 0.01 level
Correlation Is significant at the 0.01 level Correlations Correlations
ITEM70 ITEM66
ITEM66
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed} N
1 30 ,595••
JUMLAH .596. .001 30 1
.001 30
...... Correlation is signllicant al the 0.01 level
Validitas Penyesuaian Sosial
30
ITEM70
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-talled) N
N
Correlation is significant at the 0.01 level
1 30 .527''" .003 30
JUMLAH .521· .003 30 1 30
105
Correlations
Correlations JTEM1
JTEM1
1
Pearson Correlation Sig. (2-talled) Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
ITEMS ITEMS
.361
N JUMLAH
JUMLAH .173
30
30
.173 .361
1
30
30
N
JUMLAH
1
Pearson Correlalfon Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation S!g. (2-tailed)
JUMLAH .346
30
30
.346
1
N
30
30
1
Sig. (2-tailed)
.520
N JUMLAH
30
Pearson Correlation Sig. (2"tailed)
-J22 .520
N
30
·.122
30
30 1 30
Correlations !TEM3
1
JUMLAH .281 .132
30
30
.281 .132
1
30
30
Pearson Correlation Sig. (2-tal!ed)
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30 1
JUMLAH
Pearson Correlation
Correlations
JUMLAH
30
ITEM9 lTEM9
.061
N
ITEM3
.276 .140
N
.061
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30
Correlatlons !TEM2
JUMLAH
JUMLAH .276 .140
N
Correlations
ITEM2
1
Pearson Correlation Sig. (2-taited)
N
ITEM10 ITEM10
Pearson \,;Orrelation
1
Sig. (2"talled)
.000
N JUMLAH
JUMLAH .688.
.688*-
30 1
.000 30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2-lalled)
N ••. Correlation Is significant at the 0.01 level
Correlations !TEM4 ITEM4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
.012
30
N JUMLAH
Pearson CorrelaUon Sig. (2-!alled)
.451·
30
Pearson Correlation
JUMLAH
30
30
30
Pearson Correlation
.148
1
Sig. (2"tailed)
.434
N
Correlations
Pearson Correlation Sig. (2-talled)
N Pearson Correlation Sig. (2-tal!ed)
N
1
JUMLAH -.128 .500
30
30
-.128
1
.500 30
30
ITEM12 ITEM12
Pearson Correlation Sig. (2·taited)
N JUMLAH
ITEMB 1
Sig. (2-tailed)
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-taited)
N
30
30 .210
S!g. (2-tai!ed}
.266
N
30
JUMLAH .210 .266
30 1 30
Correlations
Pearson Correlation
N
1
Pearson Correlation
Correlations
ITEMB
30 Correlatlons
!TEM5
JUMLAH
JUMLAH .148 .434
Sig. (2-tai!ed)
N
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
ITEMS
1
ITEM11 ITEM11
30 1
.012
N
Correlations
JUMLAH .451.
30 -.151
JUMLAH -.151 .425 30
!TEM13 ITEM13
N JUMLAH
1
1 30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.425
30
Pearson correlation Sig. (2-tailed)
N
.157 .407
30
JUMLAH .157 .407
30 1 30
30 Correlatlons
Correlatlons
ITEM14 ITEM7
ITEM?
Pearson Correlation Sig, {2-tailed}
N JUMLAH
JUMLAH
1
172
30
364 30 1
Pearson Correlation
.172
Sig. (2-tailed)
.364
N
30
1TEM14
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
30
1 30 ,359 .051
30
JUMLAH 359
051 30 1
30
106
Correlations
Correlations ITEM15 ITEM15
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. {2-tailed) N
1
30 .078 .681 30
JUMLAH .078 .681 30 1
ITEM21 ITEM21
JUMLAH
30
Pearson Correlation Sig. (2-taited) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1
30 .366" .047 30
JUMLAH .366* .047 30 1
30
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tai!ed). Corrolatlons ITEM16 ITEM16
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. {2-tailed) N
Correlatlons
JUMLAH 1
30 .487*• .006 30
.487"
.006 30 1
!TEM22 ITEM22
JUMLAH
30
Correlation is significant at the 0.01 level
Pearson Correlation Sig. (2-tal!ed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
ITEM17
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-ta!led) N Pearson Correlal!on Sig. (2·tailed) N
1
30 .058 .760 30
JUMLAH .058 .760 30 1
ITEM23 ITEM23
JUMLAH
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-talled) N
!TEM18
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. {2·talled) N
1 30
1
30 .176 .353 30
JUMLAH .176 .353 30
1 30
Correlations
Correlations ITEM18
30 .307 .098 30
JUMLAH .307 .098 30
Correlations
Correlations lTEM17
1
1
30 .397• .030 30
JUMLAH ,397• .030 30 1
ITEM24 ITEM24
JUMLAH
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-taited) N
1
30 .126 .508 30
JUMLAH .126 .508 30 1
30
"". Correlation is significant at the 0.05 level (2-lai!ed), Correlations Correlations
ITEM25 ITEM19
ITEM19
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed) N Pearson Corretalion Sig. {2-tailed) N
1
30 .424* .020 30
JUMLAH .424. .020 30 1
JTEM25
JUMLAH
Pearson CorrelaUon Sig. (2-tai!ed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
ITEM26 JTEM20
JUMLAH
1
30 .363* .048 30
30
Correlations
Correlations Pearson Correlation Sig. {2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
30 .351 .057 30
JUMLAH .351 .057 30 1
30
Correlation is significant at the 0.05 level (2-lailed).
JTEM20
1
JUMLAH .363* .048 30
ITEM26
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
N
1
1
30 .365" .036 30
JUMLAH .365* .036 30 1
30
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
30 Correlations
•. Correlation ls significant at the 0.05 level (2-tailed).
JTEM27 ITEM27
Pearson Correlation Sig. (2-taited)
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2·lailed) N
N
1
30 229 223 30
JUMLAH .229 223 30 1
30
107 Correlations
Correlations ITEM28
1TEM28
Pearson-COrrelation
1
Sig. (2·1ailed)
N JUMLAH
30
Pearson Corre!ab"on Sig. (2·1aited)
N
JUMLAH .388" .034
.388*
30 1
.034 30
30
Correlation Is significant al the 0.05 level (2·1ai!ed).
ITEM34 ITEM34
Pearson Correlation
JUMLAH
Sig. {2·tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
30 1
.014
30
30
Correlations ITEM29
JUMLAH
30 .446~
JUMLAH .446* .014
Correlation is significant at the 0.05 level (2·1ai!ed).
Correlatlons
ITEM29
1
Pearson Correlation Sig. {2·tailed) N Pearson Correlation Sig. (2·tailed)
1 30 .549"" .002
N
30
JUMLAH .549" .002
30 1
ITEM35
ITEM35
Pearson Correlation Sig. (2·tai!ed)
1
.001
N JUMLAH
30
Pearson Correlation Sig. (2·tailed)
30
30
.575*
1
.001
N
Correlation is significant at the 0.01 level
JUMLAH .575*
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level Correlations ITEM30 ITEM30
1
Pearson Correlation Sig. (2·tailed)
N JUMLAH
30
Pearson Correlation
.240 .202
Sig. (2·1al!ed)
N
30
JUMLAH .240 .202
JUMLAH
30
Pearson Correlation Sig. (2·1ailed)
1 30
Pearson Corretallon
.525°
Sig. (2·tal!ed) N
.003
JUMLAH .525..
30
30 1
ITEM32
1
N
.448* .013
30
30 1 30
ITEM33
N JUMLAH
1
30
Pearson Correlation
.417*
Sig. (2-tailed)
.022
N
1
JUMLAH .305
.101 30
.305
1
Sig. (2·tailed) N
.101 30
30
Correlations ITEM38 ITEM38
JUMLAH
Pearson correlation Sig. (2·lai!ed) N Pearson Corretatlon Sig. (2·tai1ed) N
1 30 .515*" .004
30
JUMLAH .515"
.004 30 1 30
Correlation fs significant at the 0.01 level
Correlations
Pearson Correlation Sig. (2·tailed)
30
Pearson Correlation
JUMLAH .448"
Correlation is significant at the 0.05 level (2·tai!ed).
ITEM33
30 1
30
.013
30
Sig. (2·1a!led)
Pearson Correlation Sig. (2·tailed) N
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2·tai!ed) Pearson Correlation
30
ITEM37 ITEM37
Correlations
JUMLAH
30 .44r .015
JUMLAH .441* .015
Correlations
30
Correlation is slgnificanl at the 0.01 level
N
1
N Pearson Correlation Sig. (2-tal!ed} N
.003
N
ITEM32
Pearson Correlation Sig. (2-lailed)
Correlation is significant al the 0.05 level (2·tailed). ITEM31
JUMLAH
lTEM36 ITEM36
30 1
Correlations
ITEM31
Correlations
30
•. Correlation is significant at the 0.05 level (2·!ailed).
JUMLAH .417" .022
Correlations JUMLAH
ITEM39
30 1
ITEM39
30
JUMLAH
Pearson Correlation
1
·.008 .967
30
30 1
S!g. {2·tai!ed)
N Pearson Correlation Sig. {2·taHed) N
·.008 .967
30
30
108 Correlations
Correlations ITEM40 ITEM40
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1
JUMLAH .170
lTEM46 ITEM46
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-lalled)
.370
30 .170
30 1
.370 30
30
N
1
30
Pearson Correlation Sig. (2-talled) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
JUMLAH 1
.sss·
ITEM47 ffEM47
.001
30
30
.555H .001
1
30
30
JUMLAH
Pearson Correlallon Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-talled)
30
1
30 .693"" .000
N
30
JUMLAH .693"
.000 30 1 30
Correlation is significant at the 0.01 level
Correlatlons
Correlatlons ITEM42
JUMLAH
30
N
Correlation is significant at the 0.01 level
ITEM42
30 .434" .017
Corrolatlons ITEM41
JUMLAH
JUMLAH .434* .017
Correlation is significant at the 0.05 level (2-ta!!ed).
Correlations ITEM41
1
PearsollCorrelatlon Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed) N
1 30 .088 ,643
30
JUMLAH .088
.643 30 1
ITEM48 ITEM48
JUMLAH
30
Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed} N
1 30 .513° .004
30
JUMLAH .s1a·
.004 30 1 30
Correlation is significant at the 0.01 level Correlations ITEM43 ITEM43
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1
30 .620""
.000 30
correlaUons
JUMLAH .620"
.000 30
ITEM49 llEM49
1
JUMLAH
30
Correlation Is significant at the 0.01 level
Pearson correlation Sig. (2-tai!ed) N Pearson Correlation Sig. (2·tailed) N
Correlations
JUMLAH
Pearson correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
30 .276 .141
30
N
30 .265 .157
30
JUMLAH .265 .157
30 1 30
Correlations ITEM44
ITEM44
1
JUMLAH .276 .141
30 1
ITEM50 ITEM50
Pearson Correlation Sig. (2-tal!ed)
1
N
JUMLAH
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.573°
.001 30 1
.001
N
30
JUMLAH .573•
30
30
Correlation is significant at the 0.01 level Corralatlons ITEM45 ITEM45
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1
JUMLAH .108 .571
30
30
.108 .571
1
30
30
Correlations ITEM51 ITEM51
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed) N Pearson Correlation Sig. (2-tai.'ed) N
1
JUMLAH .417* .022
30
30
.417" .022
1
30
•. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
30
109 Correlations
Correlations ITEM52
ITEM52
JUMLAH
Pearson vorrelation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed) N
1
JUMLAH .366.
\TEM58 tTEM58
.046
30 .366'"
30 1
.046 30
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N JUMLAH
.499 ••
Sig. (2-tailed)
.005
N
Correlations
30
30 1 30
Correlations ITEM53
JUMLAH
30
Pearson Correlation
JUMLAH .499" .005
Correlation Is significant at the 0.01 level
Correlation is significant at lhe 0.05 level (2-tailed).
ITEM53
1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlat!on Sig. (2-lal!ed) N
1
JUMLAH .525.
ITEM59 ITEM59
.003
30
1
30
30
1
N
30
.525*' .003
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
JUMLAH
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
-.033 .861
N
30
JUMLAH -.033 .861
30 1 30
Correlation is significant at the 0.01 level Correlations Corralatlons
\TEM60 ITEM54
ITEM54
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-tailed} N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
1
30
JUMLAH .425'" .019
30
.425" .019
1
30
30
l!EM60
Pearson Correlation Sig. (2-talled)
JUMLAH
Pearson Corretation
30 .447"
Sig. (2-tailed)
.013
1
N
N
30
JUMLAH .447* .013
30 1 30
•. Correlation is significant at the 0.05 level (2·tailed).
Correlation is significant al the 0.05 level (2-talled). Correlations Corrolatlons
ITEM61 ITEM55
ITEM55
JUMLAH
1
Pearson Correlation Sig. (2-talled)
.044 .817
N JUMLAH
ITEM61
30
Pearson CorrelaUon Sig. (2-tailed)
N
.044 .817
30
30 1
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2·1ailed)
N Pearson Correlal!on Sig. (2·tailed)
JUMLAH
Pearson t.;Orrelatlon Sig. (2-tailed)
1
JUMLAH .356
Pearson Correlation
.356
.054 30 1
S!g. (2-talled)
.054 30
30
30
N
30
JUMLAH .441° .015
30 1 30
·- Correlation Is significant al the 0.05 level (2-laited). Correlations
ITEM56
N
30 .441" .015
N
30
Correlations
ITEM56
1
ITEM62 tTEM62
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
N JUMLAH
30
Pearson Correlation Sig. (2-taited)
.391*
JUMLAH .391* .033
30 1
.033
N
30
30
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Corrolatlons ITEM57 ITEM57
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-lailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1
30 .462* .010
30
•. Correlation is significant at the 0.05 level (2-lailed).
JUMLAH .462" .010
Correlations ITEM63 ITEM63
30 1 JUMLAH
30
Pearson Correlation Sig. (2-taited) N Pearson Correlalion Sig. {2-tailed}
N ••. Correlation is significant at the 0.01 level
1
30 .610..
JUMLAH .610"
.000 30 1
.000
30
30
110 Correlations
Correlations ITEM64
ITEM64
N JUMLAH
1
Pearson Correlation Sig. (2-talled)
ITEM68 lTEM63
.227
30
Pearson Correlation
.227
Sig. {2-talfed)
.227
N
JUMLAH .227
30
30 1
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Slg. (2-tailed)
1 30 .514 ..
30 1
.004
N
30
JUMLAH .514* .004
30
30
Correlation is sigr.ificant al the 0.01 level Correlatlons lTEM65 1TEM65
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
.293
N JUMLAH
30
Pearson Correlation Sig. {2-tailed)
N
.198 .293
30
ITEM66
JUMLAH
30
Pearson Correlation Sig. (2-talled)
N Correlation
1
.442..
.014 30
JUMLAH
30
30 1
ITEM67
N JUMLAH
Pearson Correlallon Sig. (2-ta!ted) N
1 30 .452* .012
30
•. Correlation Is s!gnlficant at the 0.05 level (2-tailed).
30 .497"" .005
N
30
30
30 1 30
.005 30 1 30
Correlations ITEM70 loi;;.M70
JUMLAH
. JUMLAH .452* .012
JUMLAH .497 ..
. Correlation 1s significant at the 0.01 level
Pearson i.;orretat1on Sig. (2-lailed)
N
is significant at the o.os level (2-talled),
Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed}
1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
JUMLAH .442* .014
Correlations
1TEM67
Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed)
N
..
Pearson Correlation Sig. (2-talled)
N
ITEM69 ITEM69
30 1
Correlations
ITEM66
Correlations
JUMLAH .198
Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed)
N Correlallon is s1gn1ficant at the 0.01 level
1
30 .487° .006
30
JUMLAH .487*
.006 30 1 30
111
Reliability Penerimaan Diri R E L I A B I L I T Y Item-total Statistics
ITEMl ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEMS ITEM6 ITEM7 ITEMS ITEM9 ITEMlO ITEMll ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 ITEM25 ITEM26 ITEM27 ITEM28 ITEM29 ITEM30 ITEM31 ITEM32 ITEM33 ITEM34 ITEM35 ITEM36 ITEM37 ITEM38 ITEM39 ITEM40 ITEM41 ITEM42 ITEM43 ITEM44 ITEM45 ITEM46 ITEM47 ITEM48
Scale Mean i f Item Deleted 202.2667 202.9333 203.1333 202.3667 202.4000 202.3000 202.4333 202.8667 202.6667 202.4000 202.4333 202.9333 202.4667 202.9333 203.1000 203.3667 202.1667 202.5333 202.4667 202.1667 202.6667 203.1667 202.6333 202.3333 202.7333 202.4333 203.4000 202.0667 203.0667 202.2333 202.1667 202.4000 202.5333 202.8667 203.8000 202.3667 202.6000 202.6667 202.3667 203.1333 202.9000 202.3333 203.8000 202.7667 202.9333 202.1000 202.3000 202. 9667
ANAL Y S I S
Scale Variance i f Item Deleted 356.6161 358.1333 363.2230 356.9299 355.1448 357.1828 358.1161 351.7747 353.6092 366.2483 368.2540 356.6851 369.8437 355.5126 361. 4724 363.2747 359.7299 363.4989 369.0161 364.2126 347.6782 360.0057 360.1713 365.4023 358.0644 366. 8057 359.9724 366.6851 352.9609 351.8402 358.3506 363.2138 369.7057 356.1195 367.3379 356.0333 360.7310 356.2299 361.0678 365.7057 351.7483 362.8506 365.3379 358.9437 364.6851 365.0586 367 .1138 364. 7920
S CA L E
Corrected ItemTotal Correlation .6358 .3950 .2446 .5955 .5773 .4072 .5797 .5663 .6135 .1020 .0484 .4195 -.0031 .4340 .4298 .1572 .4177 .2126 .0002 .2071 .7909 .3716 .4530 .1730 .4464 .1135 .4187 .1108 .4814 .6562 .5283 .3572 - • 0140 .5597 .0666 .5288 . 5269 .5108 .4005 .1258 . 5927 .3487 .1678 . 4790 .1786 . 2128 .1288 .1394
(A L P H A)
Alpha if Item
Deleted .9209 .9220 .9230 .9210 .9209 .9220 .9212 .9207 . 9206 • 9243 . 9244 .9219 . 9241 .9218 .9220 . 9244 .9219 .9233 • 9260 .9233 .9192 . 9222 .9218 .9234 . 9217 .9238 .9219 . 9239 .9214 .9202 .9214 .9224 .9256 .9211 .9246 .9212 . 9217 .9213 .9221 . 9240 .9205 . 9224 . 9235 .9216 . 9235 . 9231
.9235 .9242
112 ITEM49 ITEM50 ITEM51 ITEM52 ITEM53 ITEM54 ITEM55 ITEM56 ITEM57 ITEM58 ITEM59 ITEM60 ITEM61 ITEM62 ITEM63 ITEM64 ITEM65 ITEM66 ITEM67 ITEM68 ITEM69 ITEM70
362.7230 355.9540 348 .8092 356.5161 362.3172 354.8230 363.5678 356.2023 361. 5586 360.7920 357.2057 359.2057 354.8517 364.5759 356.0333 357.7195 357.7069 354.8920 356.5241 362. 7230 361.3575 356.9437
202.6333 202.6667 202.5333 203.0333 202.4000 203.0667 202.8667 202.7333 202.6000 202.6333 202.6333 203.0333 202.9000 202.9000 202.3667 202.2667 202.5000 202.7333 202. 4000 202.9667 202.2333 202.2333
. 2311 .4069 .7487 .3752 .2879 .5338 .2274 .5664 .3298 .4232 .4901 .4031 .5555 .1854 .5288 .5814 . 6657 .5720 .6352 .3309 .4531 .5007
Reliability Coefficients 30.0 .9233 Alpha
N of Items
N of Cases
,='~-,.-~~~-·-~-"l'" 1 ~>·yrr:1J ,~-_,,,,, J\i\'.: J.,_-. rr,o.~~ !J) "P:')&-:1t~L., .... r~1 'l!~v"_.,,,,,,., ..... v1,,11 Q ..
l!!N Svt'.B!F
.ll\KAlUA
I
..~.----~---·--·-·-·-"--~"~----.-~~---·~--··
.9232 . 9220 .9195 .9223 .9227 .9211 . 9232 .9210 .9225 .9220 . 9214 .9220 .9210 .9235 .9212 . 9212 .9210 .9209 .9209 .9225 .9219 .9214
70
113 R E L I A B I L I T Y Item-total Statistics Scale
Mean
if Item ITEMl ITEM2 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEMS ITEM9 ITEM12 ITEM14 ITEM15 ITEM17 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM25 ITEM27 ITEM29 ITEM30 ITEM31 ITEM32 ITEM34 ITEM36 ITEM37 ITEM38 ITEM39 ITEM41 ITEM42 ITEM44 ITEM50 ITEM51 ITEM52 ITEM54 ITEM56 ITEM58 ITEM59 ITEM60 ITEM61 ITEM63 ITEM64 ITEM65 ITEM66 ITEM67 ITEM69 ITEM70
Deleted 130.0000 130.6667 130 .1000 130.1333 130.0333 130.1667 130.6000 130.4000 130.6667 130.6667 130.8333 129.9000 130.4000 130.9000 130.3667 130.4667 131.1333 130.8000 129.9667 129.9000 130.1333 130.6000 130.1000 130.3333 130.4000 130.1000 130.6333 130.0667 130.5000 130.4000 130.2667 130.7667 130.8000 130. 4667 130.3667 130.3667 130.7667 130.6333 130 .1000 130. 0000 130.2333 130.4667 130 .1333 129. 9667 129. 9667
Reliability Coefficients 30.0 N of Cases .9435 Alpha =
A N A L Y S I S
Scale
Variance if Item Deleted 247.3103 248.5747 248.2310 246.0506 248.5161 249.9368 244.5931 245.7655 246.8506 247.1264 250.9713 250 .1621 240.7310 252.3690 250.9989 248.5333 251. 9816 244.5103 243.6885 248.7138 253.5678 247.9034 247.5414 251. 0575 246.8000 250.7828 244.5851 252.8920 250.2586 246.1103 241. 7885 248.2540 246.3724 247.3609 250.0333 247.6195 250.5989 245.4126 247.1276 248.2759 249.0816 245.7747 248 .1195 252.2402 247.3437
(AL P H A)
SCAI"E
Corrected
ItemTotal
Alpha
if Item Deleted .9414 .9430 .9418 .9416 .9432 . 9422 .9421 . 9416 . 9427 .9431 .9424 .9427 .9402 .9437 .9427 .9425 .9432 .9426 . 9411 .9420 .9432 . 9421 .9422 .9423 .9420 .9426 . 9419 .9431 .9426 .9429 .9406 . 9438 .9421 .9418 .9423 .9421 .9431 .9416 .9420 .9417 . 9417 .9416 .9417 .9428 . 9420
Correlation
.6698 .4174 .5904 . 6062 .3984 .5309 .5349 .5942 .4614 .4253 .4901 .4329 . 7776 .2919 .4437 .4714 .3496 .4908 .6653 . 5629 .3452 . 5368 .5207 .5454 .5453 .4456 . 5598 .3600 .4547 .4501 .7299 .3559 .5331 .5748 .4995 .5255 .3753 .6009 .5405 .6125 . 6468 . 6032 .6168 . 4269 .5390
N of Items
45
114
Reliability Penyesuaian Sosial R E L I A B I L I T Y Item-total Statistics
ITEMl ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEMS ITEM6 ITEM7 ITEMS ITEM9 ITEMlO ITEMll ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20 ITEM2l ITEM22 ITEM23 ITEM24 ITEM25 ITEM26 ITEM27 ITEM28 ITEM29 ITEM30 ITEM31 ITEM32
ITEM33 ITEM34 ITEM35 ITEM36 ITEM37 ITEM38 ITEM39 ITEM40 ITEM41 ITEM42 ITEM43 ITEM44 ITEM45 ITEM46 ITEM47 ITEM48
Scale Mean if Item Deleted 208.2667 208.8333 208.2333 209.2000 209.3667 208.0667 208.6333 208.2333 208.5000 208.4333 209.1667 208.2667 208.0000 208.6333 208.5333 208.3000 208.9000 208.3667 208.2667 208.1333 208.2333 208.7000 208.3000 208.7667 208.6000 208.8333 208.3000 208.9000 208.3333 208.3000 208.3333 208.1000 208.4000 208.8333 208.9333 208.3333 208.3333 208.3667 208.9667 208 .1333 208.9000 208.6000 208.0667 208.9000 208.6333 208.0667 208.3333 208.0000
AN ALYS I S
Scale Variance if Item Deleted 265.3747 260.2816 261. 7023 258.0276 271. 3437 270. 8920 264. 9299 261. 8402 271. 0862 253.2195 264.9713 264.0644 265.5172 260.9989 266. 7402 256.2172 267.2655 257.8264 260.2023 259.9816 261.2195 260.9069 265.3897 265.9782 260.8690 258.8333 263.1138 260.7828 256.3678 263.8724 255.4023 257.3345 261.1448 257.8678 252.8230 258.7816 263.3333 256.5851 269.0678 265.5678 251.6103 266. 3862 256. 8230 260.9207 265.9644 258.8920 255.5402 258.8966
S C A L E
Corrected ItemTotal Correlation .1409 .3053 .2381 .4148 -.1676 -.1813 .1334 .2324 -.1604 .6655 .1018 .1714 .1229 . 3245 .0317 . 4490 . 0148 .3520 .3931 .3240 .3330 .2635 .1447 .0887 .3148 .3432 .1857 .3556 .5192 .2060 . 4898 .4088 .3900 .4084 .5388 4062 .2769 .4815 -.0600 .1397 .5123 .0363 .5977 .2246 .0600 .3989 .6743 .4864 0
(A L P HA)
Alpha
if Item Deleted .8870 .8855 .8863 .8843 .8904 .8895 .8873 .8864 .8902 .8816 .8880 .8869 . 8872 .8854 .8888 .8838 .8887 .8850 .8847 .8853 .8853 .8861 .8870 .8876 .8854 .8851 . 8869 .8851 .8832 .8865 .8833 .8843 .8849 .8843 .8824 .8844 .8859 .8835 .8904 .8870 .8826 .8892 .8829 .8868 .8886 .8845 .8822 .8840
115 ITEM49 ITEM50 ITEM51 ITEM52 ITEM53 ITEM54 ITEM55 ITEM56 ITEM57 ITEM58 ITEM59 ITEM60 ITEM61 ITEM62 ITEM63 ITEM64 ITEM65 ITEM66 ITEM67 ITEM68 ITEM69 ITEM70
208.5667 208.7000 208.8333 208.2000 208.2667 208.3000 208.7000 208.8667 208.2667 208.7333 208.5333 209.1000 209.4333 208.4667 208.6333 208.9667 208.7000 209.2000 208.7667 208.2000 208.5667 208.2667
Reliability Coefficients N of Cases 30.0 Alpha .8870
262.9437 254.1483 259.7989 261. 7517 255.7885 257.8034 267.5966 258.6713 258.6851 256.4782 268.7402 257.9552 259.4264 262.1885 253.8954 263.5506 264.4241 258.2345 257. 4264 259.0621 255.2885 258.9609
.2281 .5401 .3835 .3365 .4906 . 3847 . 0025 . 3076 .4299 .4633 -.0586 .4104 .4095 .3660 .5801 .1876 .1612 .4056
.8863 .8826 .8848 .8853 .8833 .8846 .8887 .8856 .8843 .8837 .8882 .8843 .8845 .8852 .8823 .8868 .8870 .8844 .8842 .8840 .8836 .0841
.4140
.4885 .4574 .4580
N of Items
70
116 ' E L I A B I L I T Y [tern-total Statistics
[TEM4 [TEMlO [TEM16 [TEM18 [TEM19 [TEM20 [TEM21 ITEM26 ITEM28 ITEM29 ITEM31 ITEM32 ITEM33 ITEM34 ITEM35 ITEM36 ITEM38 ITEM41 ITEM43 ITEM46 ITEM47 ITEM48 ITEM50 ITEM51 ITEM52 ITEM53 ITEM54 ITEM57 ITEM58 ITEM60 ITEM61 ITEM62 ITEM63 ITEM66 ITEM67 ITEM68 ITEM69 ITEM70
Scale Mean if Item Deleted 113. 5667 112. 8000 112. 6667 112. 7333 112. 6333 112. 5000 112. 6000 113.2000 113.2667 112. 7000 112.7000 112.4667 112. 7667 113.2000 113. 3000 112. 7000 112.7333 113. 2667 112. 4333 112. 4333 112. 7000 112. 3667 113. 0667 113. 2000 112. 5667 112. 6333 112. 6667 112. 6333 113 .1000 113. 4667 113. 8000 112.8333 113. 0000 113. 5667 113 .1333 112. 5667 112. 9333 112. 6333
Reliability Coefficients 30.0 Alpha . 9204
N of Cases
ANA L Y S I
Scale Variance if Item Deleted 169.0126 168.5103 168.8506 171.6506 174.1713 173.5690 176.0414 172.0966 175.1678 172.7000 171.3207 171. 2230 171. 8402 170.1655 166.4931 174.4241 168.6161 170.0644 171. 7023 173.7713 170.2172 172.2402 169.3057 171.4069 175.9092 169.2057 170. 0920 171.9644 168.2310 171. 9126 172.5103 174.8333 168.9655 172.8057 171. 4299 171. 3575 170.2023 171. 9644
s
S C A L E
(A L P R A)
Corrected ItemTotal Correlation .5862 .6502 .5398 . 3655 .3784 .3326 .2528 .3771 .3079 .4101 .4225 .4260 .6006 . 5060 . 6044 . 3119 .6119 .3796 .5632 .3470 .6701 .5306 .5234 . 5171 .2888 .5491 .4772 .4736 . 6035 .4194 .4584 .4259 .5702 .3789 .4249 .6053 .4424 .5220
N of Items
Alpha if Item Deleted .9170 . 9164 .9175 . 9199 .9193 .9200 .9206 . 9196 .9200 .9190 .9190 .9190 .9174 .9179 .9166 .9201 . 9167 .9201 .9176 .9197 .9166 .9179 .9177 .9179 . 9201 .9174 . 9183 . 9184 . 9167 .9190 .9185 .9190 . 9172 .9194 .9190 .9173 . 9188 .9180
38
117 Case Processing Summary
Valid
I Percent
N m diri
36
I
N
100.0%
Cases Missina I Percent oI .0%
Total N
I 36 I
Percent 100.0%
Descriptives
mdiri
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Statistic 126.89 123.93
Lower Bound Upper Bound
Std. Error 1.456
129.84
5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis
127.20 127.00 76.273 8.733 103 143 40 10.50 -.508 .538
.393 .768
Tests of Normality Kolmoaorov-Smirnov• I Statistic I df Sia. an diri .093 I 36 I .200* ; a lower bound of the true significance. irs Significance Correction
1aan diri tn diri Stem-and-Leaf Plot Stem
:y
Extremes 11 11 12 12 13 13 14 Jth: lf:
&
Leaf (=<103) 03 589 012344444 6777889 011223 55568 013
10 1 easels)
Statistic .979
Shaoiro-Wilk df I I 36 I
I
Sia. .717
118
'
120
110
' .
130
--,-
140
150
Undefined error #60511 - Cannot open text file "C:\Program F
zr-- -- - --
-·
- --
:1 '
' 4j
l
6j
i
I
81 01
100
110
120
130
140
150
Undefined error #60511 - Cannot open text file "C:\Program
119
'
~-
J20
36
penerimaan diri
120 Case Processing Summary
Valid
I
N
36
ian sosial
-r
Percent
N
100.0%
Cases Missina I Percent 0 I .0%
Total
I
N
36 I
Percent
100.0%
Descriptives
Statistic ian sosial
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Std. Error
91.39 88.23
Lower Bound Upper Bound
1.554
94.54
5% Trimmed Mean
91.33 91.00 86.930 9.324 72 114 42 10.00 .120 .176
Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis
.393 .768
Tests of Normality Kolmoaorov-Smirnova I Statistic -1 di Sia. 36 1ian sosial .113 I .200' ; a lower bound of the true significance.
-r
lfS Significance Correction
Jaian sosial .an sosial Stem-and-Leaf Plot Stem &
oy
Extremes
7 7 8 8 9 9 10 10 Extremes lth: >f:
Leaf (~<72)
566 14
5677888899 01112223
55778 133
556 (>~114)
10 1 case(s)
Shaciro-Wilk Statistic
I
.975 I
di
I 36 I
Sia.
.561
121
I
----··-···
0
-----~-··-· .. - - - - - . - - - - - - · - - -
80
90
---- -·----r---- .... -·--------------.----·
100
110
I '"-------------! 120
Undefined error #60511 - Cannot open text file "C:\Program F
i >I
·1
I
I
IJ
70
80
90
100
110
120
Undefined error #60511 - Cannot open text file "C:\Program I
122 28
'
36
penyesuaian sosial
:elamin Case Processing Summary
Valid naan diri
ienis kelamin laki-laki oeremouan
N 16 20
N
Percent 100.0% 100.0%
Cases Missino Percent 0 .0% .0% 0
Total
N 16 20
Percent 100.0% 100.0%
Descriptives
naan diri
jenis kelamin laki-laki
perempuan
Mean 95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Mean 95% Confidence Interval for Mean
Statistic 126.63 121.94
Lower Bound Upper Bound
131.31 126.75 126.00 77.183 8.785 110 141 31 13.75 -.236 -.569 127.10 122.93
Lower Bound Upper Bound
127.56 127.00 79.463 8.914 103 143 40 8.75 -.753 1.849
Test of Homogeneity of Variance
maan diri
Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
df1
.564 1.091 1.993
131.27
5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis
Levene Statistic .310 .313
Std. Error 2.196
df2 1 1
34
Sio. .581 .579
.313
1
31.573
.580
.285
1
34
.597
34
.512 .992
e
124
elamin Case Processing Summary
Valid uaian sosial
ienis kelamin laki-laki oeremouan
N 16 20
N
Percent 100.0% 100.0%
Cases Missin a Percent 0 .0% 0 .0%
Total
N 16 20
Percent 100.0% 100.0%
Descriptives
uaian sosial
jenis kelamin laki-laki
perempuan
Mean 95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Mean 95% Confidence Interval for Mean
Statistic 89.63 84.79
Lower Bound Upper Bound
94.46 89.53 89.50 82.250 9.069 75 106 31 9.00 .034 -.071 92.80 88.35
Lower Bound Upper Bound
92.78 91.00 90.484 9.512 72 114 42 13.00 .146 .592
Test of Homogeneity of Variance
1Suaian sosial
Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed .mean
df1
.564 1.091 2.127
97.25
5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis
Levene Statistic .099 .029
Std. Error 2.267
1 1
df2 34
Sia. .755 .866
.029
1
33.699
.866
.097
1
34
.757
34
.512 .992
nerimaan diri
ienis kelamin laki-laki perempuan
N 16 20
Mean 126.63 127.10
Std. Deviation 8.785 8.914
Std. Error Mean 2.196 1.993
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F ~nerimaan
diri
Equal variances assumed Equal variances not assumed
.310
Sia. .581
t-test for Eaualitv of Means
t
Sig. (2-tailed)
di
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference Upper Lower
-.160
34
.874
-.47
2.971
-6.513
5.563
-.160
32.486
.874
-.47
2.966
-6.513
5.563
~
t'.l u..
1yesuaian sosial
jenis kelamin laki-laki perempuan
N 16 20
Mean 89.63 92.80
Std. Deviation 9.069 9.512
Std. Error Mean 2.267 2.127
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
F nyesuaian sosial
Equal variances assumed Equal variances not assumed
.099
Sia. .755
!-test for Eaualitv of Means
t
Sig. 12-tailedl
df
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference Unner Lower
-1.016
34
.317
-3.17
3.126
-9.527
3.177
-1.021
32.902
.315
-3.17
3.109
-9.501
3.151
N
°' "" ~ :..~
ons
127 Correlations penerimaan diri
n diri
an sosial
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
ation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1
36 .521 .. .001
36
penyesuaian sosial .521** .001
36 1
36
' UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI (UIN) SY ARIF I-IIDA YATULLAH JAKARTA FAKULTAS PSIKOLOGI iJ r, I.' .H.:-1.'\.:':t i!iiVJ:'•li,.:J·•.tiiG'AiYJ:li
Kerta Mukti No.5 Cirende Jakarta Selatan 15419 Telp. (021) 7433060 llax. 74714714
: Ft. 71/0T.Ol.7/
'ZJZ~
NI/2007
Jakarta, 11 Juni 2007
: Izin Penelitian ....
KepadaYth.· Kepala Sekolah SMP Lab School di Jakarta Assalamu'alaikuni Wr. Wb.
Dengan hormat, kami sampaikan bahwa : Nam a Tempat/Tgl Lahir Alam at
: Sunsun Roslialita : Bogor, 15 Maret 1985 : Jl.Rawaputat No.12 Rt3/14 Cileungsi Bogor
adalal1 benar mahasiswa Fakultas Psikologi UlN SyarifHidayatullah Jakarta Semester NomorPokok Tahun Akademik Program
VIII (Delapan) 103070029165 2006/2007 Strata 1 (S-1)
Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul : "Penerimaan diri dan penyesuaian sosial siswa pada kelas akselerasi" mahasiswa tersebut memerlukan izin Penelitian di lembaga yang Bapak/Ibu/Saudara pimpin. Oleh karena itu kami mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk menerima mahasiswa terse but dan memberikan bantuannya. Demikian atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu/Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr. Wb. A.n. Dekan ~"""~embantu
Dekan
.{'< :''.r..£,:s)liang Akade ·
':'~-~·"i.
,-' :--'i~~'.~:~;\\ '" ) }.:,}~! . · ~..: c: ;jf),\-~; Zah tun
., c?N!P. 150 238 '!.
Tembusan: Dekan Fakultas Psikologi
128
I
D1"r AKI J<.,lV!'.t£r...· A&AlViA.
UNIVERSITAS ISLAIVI NEGERI (UIN) SYARIF HIDA YATULLAH JAKARTA FAKULTAS PSIKOLOGI ~e1ia
129
Mukti No.5 Cireude Jakarta Selatau 15419 Telp. (021) 7433060 Fax. 74714714
: Ft. 71/0T.Ol.7/ 'li11
NI/2007
Jakarta, 11 Juni 2007
: Izin Penelitian ·· Kepada Yth. =· :, Kepala Sekolah SMP Negeri 41 di Jakarta
·
..
'
Assalamn'alaikum Wr. Wb. Dengan hormat, kami sampaikan bahwa : Nam a Tempat/Tgl Lahir Alamat
: Sunsun Roslialita : Bogor, 15 Maret 1985 : Jl.Rawaputat No.12 Rt3/l 4 Cileungsi Bogor
adalah benar mahasiswa Fakultas Psikologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta Semester NomorPokok Tahun Akademik Program
VIII (Delapan) 103070029165 2006/2007 Strata I (S-1)
Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul : "Penerimaan diri dan penyesnaian sosial siswa pada kelas akselerasi" mahasiswa tersebut memerlukan izin Penelitian di lembaga yang Bapak/Ibu/Saudara pimpin. Oleh karena itu kami mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya. Demikian atas perhatian dan bantuan Bapak/lbu/Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Tembusan: Dekan Fakultas Psikologi
•·.· .. ...
~.
130
Df:l' ARTEIV!EN AGAMA UNIVERSifAS ISLAM NEGERI (UIN) SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA FAKULTAS PSIKOLOGI ta Mukti No.5 Cirend.c Jakarta Selatan 15419 Telp. (021) 7433060 Fax. "4714714
Jakarta, 11 foni 2007
Ft. 71/0T.OJ.7/ 'HZJ /VI/2007
: Izin Penelitian Kepada Yth. Kepala Sekolah SMP Negeri 19 di Jakarta Assalamu'alaikurn Wr. \! 'b. Dengen hormat, kami sampaikan bahwa : Nam a Tempat/Tgl Lahir Alamat
: Sunsun Roslialita : Bogor, 15 Maret 1985 : Jl.Rawaputat No. l 2 Rt3/l 4 Cileungsi Bogor
'
adalah benar mahasiswt. ,'akultas Psikologi UIN Syarif 1fidayatullab hkar1.a Semester Nomor Pokok Tahun. Akaclem ik ,Proorin1 (:>
••
Vlll (Delapan) 103070029165 2006/2007 S:ratr I (S-1)
Sthubungan dengan tu.?,as penyelcsaian skripsi yang bcrjuclul : "Pcncrimaan diri dan penycsuaian so.>ial siswa pada kclas aksclcrasi" mahasiswa tersebut memerlukan izin Penditi.m di lembaga yang Bapak/Ibu/Saudara pi111'.1in. Oleh karena itu kami nH•lrnn kescdiaan Bapuk/lbu/Saudara untuk mencrima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya. Demikian kasih.
~tas
perhatian clan bantuan Bapak/Ibu/Saudara kami ucapkan terirna ,,
Wassalamu'alaikum Wr. Wb. A.n. Dekan Pembantu Dekan Bidang (~-,cl·mik
l1:f-: ' 1 ... Dra. Za rotu1 flihay< I, M.Si JI,
NIP. !50 23' 73 ~
l_ -
DEPARTEl\1E1" AGAMA UNIVERSIT AS ISLAM NEGER.I (UIN) SYA. RIF HIDAYATULLAH JAKARTA F AKUL TAS PSJKOLOGY
131
I. Kerta Mukti No.5 Cirende Jakarta Selatan 15419 Telp.- (021) 7433060 Fax. 74714714
tor
: Ft. 71/0T.Ol.7/ ~,'£9 NII/2007
Jakarta, 12 Juni 2007
p.
: Izi.:i. Penelitian Kepada Yth. Kepala Sekolah SMPN I 1 di Jakarta Assalamu'alaikum Wr. Wb. Dengan hom1at, kami sampaikan bahwa : Nam a TempatJTgl Lahir Alamat
: Sun.f.tm Roslialita : Bogor, 15 Maret 1985 : .11.Rawaputat No.12 Rt3/14 Cileungsi Bogor
adalah benar rnahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullal1 Jakarta Sem<~ster
VIII (Delapan) 103070029165 2006/2007 Strata 1 (S-1)
NomorPokok Tahun Akadeir.ik Program
Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul : "Pcncrimaan diri & pcnycsuaian sosial siswa pada kclas Aksclarasi" mahasiswa tersebut memerlukan izin Penelitian di lembaga yang Bapak/Ibu/Saudara pimpin. Oleh karena itu kani mohon kesecliaan Bapak/lbu/Sauclara untuk menerima mahasiswa tersebut clan membcrikan banluannya. Demiban atas bsih.
p~rhatian
clan bantuan Bapak/lbu/Saudara kami ucapkan terima
·
Wassalarnu'alaikurn Wr. Wb.
A.n. Dekan Pembantu Dekan Bidang Al emik
I
.
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTJ'.l.W JAYARAYA DINAS PENDIDIKAN DASAR SMP Negeri 19 Jakarta 9001 ; 2000 No.16 100 00 93
~ ~
Jin Bum: Blok E No.21 Keb Barn Jakmta Selatan Telp7250219, Fax 72786421, Website: www.smpn19-jkt.com
SURAT KETERANGAN Nomor : 197 / 101.4 / SMP '19 / KS /2007
J bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri akarta, menerangkan bahwa Nania
SUNSUN ROSLIALITA
Tempat/tanggal lahir
Boger, 15 Maret 1985
NIM
1030 700 29165
Asal sekolah
Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jkt.
Semester
VII I ( delapan )
ar nama tersebut diatas telah melakukan penelitian mengenai " Penerimaan :Ian penyesuaian sosial siswa pada kelas Akselerasi" , pada tanggal 30 Juli
r. it keterangan ini dibuat untuk keperluan kelengl
1ik1an tinya.
surat
keterangan
ini
dibuat
agar dapat dipergunakan sebagaimana
2007
PEMERINT AH PROPINSI DAERAH KF1DSUS IBUKOTA JAK.ARTfi 3 DINAS PENDIDIWIN DASAR .)
YA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI ( SMP N) 11 TI.Kerinci VII, BlokE, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120 Telp.021-7221665: Fax. 021-7230786.
SURAT KETERANGAN No. : 187/1.851.202.5
l bertanda tangan di bawah ini, Kepala SMP Negeri 11 Jakarta dengan ini menerangkan
va : Nam a I~
SUNSUN ROSLIALITA.
130070029165
IM
Asal Sekolah Semeste1
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : VIII ( kedelapan)
1a tersebut diatas benar telah melakukan Penelitian mengenai " Penerimaan Diri dan yesuaian Sosial Siswa Akselerasi ", pada tanggal 30 Juli 2007. ~t
Keterangan ini dibuat untuk keperluan :
mgkapan administrasi akademis mahasiswa fersebut di atas di U/N Jakarla.
nikian surat keterangan ini dibuat, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
134
PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS SIS WA AKSELERASI SMPNEGERI 19 JAKARTA
No
Siswa
IQ
CQ
TQ
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
A B
134 133 160 130 157 129 152 136 139 130 140 130 132 149 160 158 133 132 153
95 103 101 103 118 135 118 94 95 89 111 100 129 103 109 107 105 105 102
15 2 18 5 19
c
D E F G H I
J K L M N
0 p Q R
s
11
4 6 6 11 1 5 15 17 6 5 11 7 7
135
PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS SISWA AKSELERASI SMPNEGERI 11 JAKARTA
No
1 2
Siswa A B
3
c
4 5 6 7 8 9 IO
D E F
11
K L M
12 13 14 I5 16 I7
G H I J
N
0 p Q
IQ
CQ
TQ
129 137 125 125 I29 128 137 125 147 145 14I I54 129 152 I48 I27 141
110 102 96 I23 99 98 98 98 104 137 101 95 I03 II7 96 II2 108
I4 8 15 IO 10 7 12 18 7 6 5 7 1I 9 5 6 13