KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) JABATAN KERJA AHLI MUDA PERENCANA BETON PRACETAK UNTUK STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
A. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Pelatihan
berdasarkan
kompetensi
perlu
diselenggarakan
karena
adanya
”Kesenjangan Kompetensi” (Competency Gap). Apabila tidak ada kesenjangan kompetensi sebenarnya tidak perlu pelatihan, kecuali apabila terjadi perubahan penerapan metode pelaksanaan tugas baru sesuai tuntutan perkembangan pengalaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi atau untuk penyegaran kembali. Pada dasarnya tugas Manajemen Mutu Diklat Berdasarkan Kompetensi adalah untuk memenuhi tuntutan ”Kompetensi Yang Diinginkan” atau upaya memperkecil, bila perlu menghilangkan ”Kesenjangan Kompetensi” (Competency Gap) yaitu perbedaan kompetensi yang ada dengan kompetensi yang diinginkan dalam hal ini tuntutan yang harus dicapai dinyatakan ”Kompetensi Minimal” seperti digambarkan dalam matrik di bawah ini :
Permasalahan atau persoalannya adalah sudah adakah rincian kompetensi suatu tugas pekerjaan/ jabatan sebagai alat tolok ukur untuk mengukur kesenjangan
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
1 / 33
kompetensi
dan
perangkat
lainnya
untuk
melakukan
Diklat
Berdasarkan
Kompetensi. Untuk mendapatkan tolok ukur yang akan dipergunakan mengukur kesenjangan kompetensi maupun penyusunan Standar Kompetensi Jabatan dapat dilakukan analisis kompetensi jabatan dengan metodologi tertentu. Dalam hal tertentu memang diperlukan pencapaian nilai kompetensi 100% yaitu apabila tugas / pekerjaannya mengandung risiko sangat tinggi, misalnya pilot pesawat terbang atau ahli bedah, perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang sangat panjang dan sebagainya. Namun karena masih banyaknya hambatan, perbedaan persepsi, kendala dan halhal lain serta mengingat masih dalam tahap transisi, maka pada kondisi tertentu tingkat pencapaian yang dianggap berhasil sementara dapat ditentukan dibawah 100%, misalnya minimal 75% yang makin lama makin dinaikkan. Dengan uraian diatas perlu kiranya segera ada perubahan persepsi bahwa pelatihan tidak sekedar melaksanakan kursus, target sekian, realisasi sekian, tetapi diperlukan suatu pengelolaan melalui suatu proses sebagai ”Benang Merah” yang merupakan mata rantai yang tidak dapat dipisahkan maupun dilompati. b. Dasar Hukum Penyusunan Kurikulum Pelatihan Salah satu unsur proses yang sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan Pelatihan adalah tersedianya Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi yang disusun mengacu pada Standar Kompetensi Kerja. Pengertian Kurikulum menurut Permen PU Nomor : 14/PRT/M/2009, Tentang Pedoman Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi pasal 1, butir 3 sebagai berikut: Kurikulum Pelatihan adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pelatihan tertentu. Penyusunan Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi (KPBK) untuk pemangku jabatan kerja adalah : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/ PRT/M/2009, tentang Pedoman Teknis Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi, lampiran II Pedoman Penyusunan Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi Kerja Jasa Konstruksi.
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
2 / 33
c. Penyusunan Kurikulum Mengacu SKK Dalam rangka menerapkan ketentuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tersebut diatas, Standar Kompetensi Kerja harus mengandung kepada 3 (tiga) komponen, yaitu : Aspek Kompetensi, Dimensi Kompetensi, dan Tingkat Kinerja/ Gradasi Kompetensi Kunci. a.
Aspek Kompetensi terdiri dari Pengetahuan (Knowledge), Keterampilan (Skill), dan Sikap Kerja (Attitude)
b.
Dimensi Kompetensi ada 5 (lima), terdiri atas : a)
Kemampuan dalam tugas (task skill).
b)
Kemampuan mengelola tugas (task management skill).
c)
Kemampuan
mengatasi
suatu
masalah
tak
terduga
(contingency
management skill). d)
Kemampuan
menyesuaikan
dengan
ketentuan
lingkungan
kerja,
keselamatan dan kesehatan kerja (job/ role environment safety/ health skill). e)
Kemampuan mentransfer/ beradaptasi dengan situasi yang berbeda/ tempat kerja baru (transferable management skill).
c.
Tingkat Kinerja Kompetensi Kunci a)
Tingkat kinerja 1 : melaksanakan proses sesuai teori atau prosedur yang telah ditentukan dan menilai mutu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
b)
Tingkat kinerja 2 : mengelola proses termasuk menganalisis dan menentukan kriteria untuk sintesa dan mengevaluasi proses.
c)
Tingkat kinerja 3 : menentukan prinsip-prinsip proses, mengevaluasi dan mengubah bentuk proses secara kreatif dan inovatif berwawasan masa depan dan menentukan kriteria untuk pengembangan proses.
Penyusunan Kurikulum dan Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi dilakukan dengan mentransformasi unsur-unsur Standar Kompetensi Kerja menjadi unsurunsur Mata Pelatihan, dengan uraian sebagai berikut : a.
Judul Unit Kompetensi merepresentasi Judul Mata Latih.
b.
Judul Elemen Kompetensi merepresentasi Judul Silabus Pelatihan dirumuskan menjadi Bab Materi/ Modul Pelatihan.
c.
Judul Kriteria Unjuk Kerja (KUK) merepresentasi Judul Sub Silabus Materi Pelatihan dirumuskan menjadi SilabusMateri/ Modul Pelatihan.
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
3 / 33
Adapun tahapan utama proses penyusunan kurikulum adalah : a.
Strategi Pencapaian Tujuan Kompetensi Strategi pencapaian tujuan kompetensi dalam pembuatan kerangka silabus dikembangkan berdasarkan identifikasi dan analisis masing-masing Kriteria Unjuk Kerja (KUK) terhadap Tingkat Kompetensi dan Dimensi Kompetensi.
b.
Identifikasi dan Analisis Standar Kompetensi Identifikasi dan analisis standar kompetensi mengacu pada judul Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi, Kriteria Unjuk Kerja. Setiap Kriteria Unjuk Kerja dianalisis persyaratan kompetensinya untuk mengungkapkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, kemudian dirangkum dan dirumuskan silabusnya.
c.
Strategi tujuan pembelajaran dikembangkan berdasarkan rumusan silabus, kemudian dikaji dan ditetapkan : a)
Kegiatan pembelajaran Teori (T) dan/ atau Praktek (P)
b)
Metodologi dan media pembelajaran
c)
Waktu Pembelajaran
Waktu pembelajaran dihitung dari masing-masing Kriteria Unjuk Kerja, melalui cara mengukur waktu pembelajaran yang dibutuhkan berdasarkan kajian Indikator Unjuk Kerja / Keberhasilan (IUK) dan fakta peserta pelatihan, dengan mempertimbangkan beberapa variabel seperti pengalaman kerja, latar belakang, tingkat dan mutu pendidikan formal yang disesuaikan dengan sosial budaya tenaga kerja. Secara matriks dapat digambarkan sebagai berikut :
NO. KODE/ JUDUL UNIT KOMPETENSI : .......................................................................... ELEMEN KOMPETENSI No. Unsur Kompetensi/ Kriteria Unjuk Kerja
: ............................................................................. Pembelajaran Silabus T
P
Metoda/ Media Pembelajaran
Waktu Pembelajaran T
P
JML
Dari hasil identifikasi silabus, strategi pencapaian tujuan pelatihan dan pembelajaran dapat dituangkan dalam format Kurikulum Pelatihan Berdasarkan Kompetensi.
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
4 / 33
B. TUJUAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI Perumusan tujuan pelatihan mengacu kepada pencapaian minimal kompetensi yang ditentukan dengan indikator kompetensi yaitu : Mampu melakukan suatu pekerjaan, sesuai volume, dimensi dan estetika yang ditentukan, dengan kualitas sesuai standar mutu/ spesifikasi, dan selesai dalam tempo yang ditentukan. Penetapan waktu dan metodologi Pelatihan dapat disesuaikan dengan variabelvariabel kondisi peserta pelatihan dan tersedianya prasarana dan sarana pelaksanaan Pelatihan, namun yang pasti dan paling penting tetap berpegang teguh kepada tercapainya tujuan pelatihan yang sudah ditentukan.
Tujuan Pelatihan dirumuskan sebagai berikut : a.
Tujuan Umum Pelatihan Setelah mengikuti pelatihan : mampu merencanakan produksi, transportasi dan instalasi beton pracetak berdasarkan kriteria perencanaan yang berlaku.
b.
Tujuan Khusus Pelatihan Setelah selesai mengikuti pelatihan peserta mampu : 1) Menerapkan
Peraturan
dan
perundang-undangan
yang
Terkait
Jasa
Konstruksi, dan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L). 2) Melakukan Pekerjaan Persiapan Perencanaan Beton Pracetak 3) Melakukan Perencanaan Komponen Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung 4) Menerapkan Parameter Standar Penggambaran Pabrikasi Beton Pracetak 5) Menyusun Spesifikasi Teknis Pekerjaan Beton Pracetak 6) Membuat Rencana Anggaran Biaya Komponen Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung 7) Melakukan Pengawasan Produksi Komponen Struktur Beton Pracetak 8) Menyusun Laporan Perencanaan Komponen Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung 9) Menggunakan Program Aplikasi Komputer Untuk Perhitungan Komponen Struktur Beton Pracetak Bangunan Gedung
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
5 / 33
C. PERSYARATAN PESERTA PELATIHAN a.
Persyaratan Peserta Peserta adalah tenaga kerja konstruksi yang memiliki : 1.
2.
Sikap, perilaku, dan potensi yang meliputi : 1)
Moral yang baik;
2)
Dedikasi dan loyalitas terhadap tugas dan organisasi;
3)
Kemampuan menjaga reputasi diri dan perusahaannya;
4)
Jasmani dan rohani yang sehat;
5)
Motivasi yang tinggi untuk meningkatkan kompetensi;
Berijazah serendah-rendahnya: D3 atau S1/D4 bidang Teknik Sipil atau yang terkait dengan Struktur Bangunan Gedung
3.
Pengalaman kerja minimal di Bidang pekerjaan jalan: a.
Telah bekerja dalam subbidang struktur selama minimal 5 tahun, dengan 2 tahun dalam bagian subbidang struktur bangunan gedung, untuk lulusan D3
b.
Telah bekerja dalam subbidang struktur selama minimal 2 tahun, dengan 1 tahun dalam bagian subbidang struktur bangunan gedung, untuk lulusan S1/D4
b.
Seleksi Peserta Seleksi dilakukan untuk menjamin peserta Pelatihan akan ditempatkan pada posisi atau peran sesuai kompetensi yang didapat dari pelatihan.
D. LAMA PELATIHAN Lama pelatihan 241 jam pelajaran (@ = 45 menit) terdiri dari materi Pelatihan :
1.
Mata Pelatihan Kompetensi Umum
=
2 Jam Pelajaran
2.
Mata Pelatihan Kompetensi Inti
=
173 Jam Pelajaran
3.
Mata Pelatihan Kompetensi Pilihan / Khusus
=
26 Jam Pelajaran
4.
Praktek / Studi Kasus
=
5.
Peninjauan Lapangan
=
32 Jam Pelajaran
6.
Evaluasi / Ujian
=
8 Jam Pelajaran
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
-
6 / 33
E.
MATA PELATIHAN : Perencana Beton Pracetak
NO I. 1.
NO II. 1.
Unit/Elemen Kompetensi
Mata Pelatihan
Kompetensi Umum
Teori
Menerapkan Peraturan Peraturan dan dan perundangperundang-undangan undangan yang Terkait terkait Jasa Konstruksi Jasa Konstruksi, dan dan Sistem Manajemen Sistem Manajemen Keselamatan & Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L). Lingkungan (SMK3L). 1.1 Menerapkan Peraturan dan Peraturan perundangperundang-undangan undangan terkait Jasa yang terkait Jasa Konstruksi Konstruksi 1.2 Menerapkan ketentuan Sistem Manajemen Keselamatan dan Peraturan perundangKesehatan Kerja dan undangan bagi Perencana Lingkungan (SMK3L) serta Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) 1.3 Menerapkan Panduan Menyusun ketentuan yang Mutu proses produksi terkait dengan perencana beton pracetak Jumlah Jam Mata Pelatihan Kompetensi Umum 1
Unit/Elemen Kompetensi
Mata Pelatihan
Praktek
Jumlah
2
0
2
30
0
30
15
0
15
45
0
45
90
0
90
Jam Pelatihan Teori Praktek Jumlah
Kompetensi Inti Melakukan Pekerjaan Persiapan Perencanaan Beton Pracetak 1.1 Mengumpulkan informasi melalui rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait 1.2 Mengumpulkan data dan informasi melalui survei lokasi 1.3 Mengumpukan data teknis dan peraturan yang berlaku 1.4 Menentukan prosedur
Jam Pelatihan
Melakukan Pekerjaan Persiapan Perencanaan Beton Pracetak Mengumpulkan Informasi Melalui Rapat Koordinasi
Mengumpulkan Data dan Informasi melalui Survei Lokasi Mengumpulkan Data Teknis dan Peraturan yang Berlaku Menentukan Prosedur dan
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
2
2
4
15
0
15
25
0
25
20
45
65
30
45
75 7 / 33
NO II.
Unit/Elemen Kompetensi
Mata Pelatihan
Teori Praktek Jumlah
Kompetensi Inti dan metode Metode Perencanaan perencanaan Kapasitas Komponen kapasitas komponen Pada Tiap Tahapan pada tiap tahapan Metode Konstruksi metode konstruksi Jumlah Jam Mata Pelatihan Kompetensi Inti 1
2.
3.
Melakukan Perencanaan Perencanaan Komponen Komponen Beton Beton Pracetak untuk Pracetak untuk Struktur Struktur Bangunan Bangunan Gedung Gedung 2.1 Melakukan analisis Analisis Perhitungan perhitungan kekuatan Kekuatan Struktur Beton struktur beton Pracetak pracetak 2.2 Menentukan Perencanaan pada Tahap perencanaan pada Layanan tahap layanan 2.3 Menentukan Perencanaan Komponen perencanaan Sambungan komponen sambungan Jumlah Jam Mata Pelatihan Kompetensi Inti 2 Menerapkan Parameter Standar Penggambaran Pabrikasi Beton Pracetak 3.1 Melakukan persiapan gambar pabrikasi beton pracetak 3.2 Mengawasi pelaksanaan pembuatan gambar pabrikasi beton pracetak. 3.3 Melakukan evaluasi terhadap gambar pabrikasi beton pracetak
Parameter Standar Penggambaran Pabrikasi Beton Pracetak Persiapan Pembuatan Gambar Kerja
Menyusun Spesifikasi Teknis Pekerjaan Beton Pracetak 4.1 Melakukan kompilasi spesifikasi teknis bahan produksi komponen beton pracetak. 4.2 Melakukan kompilasi
90
90
180
14
28
42
135
270
405
270
540
810
225
450
675
630
1260
1890
4
12
16
45
135
180
90
270
360
45
135
180
180
540
720
14
28
42
90
180
270
90
180
270
Pembuatan Gambar Kerja
Evaluasi Gambar Perencanaan
Jumlah Jam Mata Pelatihan Kompetensi Inti 3 4.
Jam Pelatihan
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Beton Pracetak Spesifikasi Teknis Bahan Produksi Komponen Beton Pracetak.
Kompilasi Spesifikasi
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
8 / 33
NO II.
Unit/Elemen Kompetensi
Mata Pelatihan
Teori Praktek Jumlah
Kompetensi Inti spesifikasi teknis Teknis Mutu Produksi mutu produksi Beton Pracetak komponen beton pracetak. 4.3 Melakukan kompilasi Kompilasi Spesifikasi spesifikasi teknis Teknis Toleransi Dimensi toleransi dimensi Komponen Beton Pracetak komponen beton pracetak yang diproduksi. 4.4 Melakukan kompilasi Kompilasi Spesifikasi spesifikasi teknis Teknis Peralatan dan peralatan dan Peralatan Pendukung peralatan pendukung. 4.5 Melakukan kompilasi Kompilasi Spesifikasi spesifikasi teknis Teknis Persyaratan Mutu persyaratan mutu Komponen yang Terkait komponen yang Dengan Waktu Minimal terkait dengan waktu Proses Pelepasan minimal proses Komponen Beton Pracetak pelepasan komponen beton pracetak. 4.6 Melakukan kompilasi Kompilasi Spesifikasi spesifikasi teknis Teknis Transportasi transportasi Komponen Beton Pracetak komponen beton pracetak 4.7 Melakukan kompilasi Kompilasi Spesifikasi spesifikasi teknis Teknis Persyaratan Mutu persyaratan mutu Pemasangan Komponen pemasangan Beton Pracetak komponen beton pracetak. Jumlah Jam Mata Pelatihan Kompetensi Inti 4
5.
Membuat Rencana Anggaran Biaya Komponen Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung 5.1. Menghitung rencana anggaran biaya produksi komponen 5.2. Menghitung rencana anggaran biaya transportasi komponen 5.3. Menghitung rencana anggaran biaya pemasangan komponen
Jam Pelatihan
Rencana Anggaran Biaya Komponen Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung Rencana Anggaran Biaya Produksi Komponen Beton Pracetak Rencana Anggaran Biaya Transportasi Komponen Beton Pracetak Rencana Anggaran Biaya Pemasangan Komponen Beton Pracetak
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
90
180
270
90
180
270
90
180
270
90
180
270
90
180
270
630
1260
1890
4
5
9
90
135
225
45
45
90
45
45
90
9 / 33
NO II.
Unit/Elemen Kompetensi
Mata Pelatihan
Kompetensi Inti Jumlah Jam Mata Pelatihan Kompetensi Inti 5
6.
7.
Melakukan Pengawasan Pengawasan Produksi Produksi Komponen Komponen Struktur Struktur Beton Pracetak Beton Pracetak 6.1 Melakukan pemeriksaan jenis, mutu, dan Pemeriksaan Jenis, Mutu, persyaratan khusus dan Persyaratan Khusus bahan Bahan 6.2 Melakukan Memeriksa Detail pemeriksaan detail Komponen Beton Pracetak komponen bahan jadi beton pracetak. 6.3 Melakukan Memeriksa Detail Sistem pemeriksaan detail Sambungan sistem sambungan 6.4 Melakukan Memeriksa Detail Metode pemeriksaan detail Konstruksi metode konstruksi 6.5 Melakukan Memeriksa Parameter pemeriksaan Perencanaan Tahan parameter Gempa perencanaan tahan gempa Jumlah Jam Mata Pelatihan Kompetensi Inti 6 Menyusun Laporan Laporan Perencanaan Perencanaan Komponen Beton Komponen Beton Pracetak untuk Struktur Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung Bangunan Gedung 7.1 Membuat laporan perencanaan Laporan Perencanaan komponen struktur Komponen Struktur Beton beton pracetak tahap Pracetak Tahap prarencana Prarencana 7.2 Membuat laporan Laporan Tahap tahap pengembangan Pengembangan Rencana rencana 7.3 Membuat laporan Laporan Tahap tahap perencanaan Perencanaan Detail detail 7.4 Membuat laporan Laporan Tahap tahap pengawasan Pengawasan Berkala. berkala. Jumlah Jam Mata Pelatihan Kompetensi Inti 7
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
Jam Pelatihan Teori Praktek Jumlah
180
225
405
5
10
15
45
90
135
45
90
135
45
90
135
45
90
135
45
90
135
225
450
675
4
8
12
45
90
135
45
90
135
45
90
135
45
90
135
180
360
540
10 / 33
NO
Unit/Elemen Kompetensi
Mata Pelatihan
III.
Kompetensi Khusus
1.
Menggunakan Program Aplikasi Komputer Untuk Perhitungan Komponen Struktur Beton Pracetak Bangunan Gedung 1.1 Melakukan persiapan proses aplikasi model matematis perhitungan struktur beton pracetak bangunan gedung. 1.2 Menerapkan program aplikasi komputer yang dibutuhkan untuk perhitungan struktur beton pracetak bangunan gedung. 1.3 Menyajikan data hasil aplikasi program komputer perhitungan struktur beton pracetak bangunan gedung.
Teori Praktek Jumlah
Program Aplikasi Komputer Untuk Perhitungan Komponen Struktur Beton Pracetak Bangunan Gedung Aplikasi Model Matematis Perhitungan Struktur Beton Pracetak Bangunan Gedung
Melakukan Aplikasi Model Matematis Perhitungan Struktur Beton Pracetak Bangunan Gedung
Menyajikan Data Hasil Aplikasi Model Matematis Perhitungan Struktur Beton Pracetak Bangunan Gedung
Jumlah Jam Mata Pelatihan Kompetensi Khusus
Mata Pelatihan Penunjang
IV. 1. 2.
Studi Kasus Peninjauan Lapangan
Jumlah Jam Pelajaran Mata Pelatihan Penunjang
V. 1.
Jam Pelatihan
Evaluasi Evaluasi Akhir Pelatihan
Jumlah Jam Evaluasi
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
10
16
26
135
270
405
180
270
450
135
180
315
450
720
1170
Jam Pelajaran Teori Praktek Jumlah
-
-
-
-
32
32
-
32
32
Jam Pelajaran Teori Praktek Jumlah
4 4
4 4
8 8
11 / 33
F. HASIL BELAJAR Struktur uraian materi mata pelatihan mengacu analisis dan kajian posisi IUK, dikembang kan sebagai berikut :
Unit Kompetensi direpresentasikan sebagai : judul materi mata Pelatihan dan dirumuskan sebagai Tujuan Pembelajaran Umum
Elemen Kompetensi sebagai judul : Silabus dirumuskan menjadi : Tujuan Pembelajaran Khusus berfungsi sebagai Kriteria Penilaian, direpresentasikan sebagai Silabus Materi Pelatihan
Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dirumuskan sebagai : Indikator hasil pelatihan, dapat direpresentasikan sebagai Sub Silabus Materi Pelatihan.
Uraian detail materi pelatihan berupa modul atau audio visual selalu mengacu kepada hasil analisia dan kajian posisi Indikator Unjuk Kerja / Keberhasilan yang relevan.
I. Mata Pelatihan Kompetensi Umum 1.
Judul Mata Pelatihan : Peraturan perundang-undangan terkait Jasa Konstruksi merepresentasikan Unit Kompetensi Menerapkan Peraturan dan Perundang-undangan yang Terkait Jasa Konstruksi, dan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L). Tujuan Pembelajaran Umum: Mampu menerapkan peraturan dan perundang-undangan yang terkait Jasa Konstruksi, dan sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja dan Lingkungan (SMK3L). Tujuan Pembelajaran Khusus: 1)
Mampu: menerapkan Peraturan dan Perundang-undangan yang terkait Jasa Konstruksi sebagai silabus Peraturanperundang-undangan terkait Jasa Konstruksi Dengan indikator mampu: 1.1
Menginventarisasi Peraturan dan Perundang-undangan yang terkait dengan profesi perencana pada bidang jasa konstruksi
1.2
Mengidentifikasi Peraturan dan Perundang-undangan yang terkait dengan profesi perencana pada bidang jasa konstruksi
1.3
Menyusun ketentuan-ketentuan terkait dengan tugas perencana yang terdapat dalam Peraturan Perundang -undangan dalam suatu daftar
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
12 / 33
1.4
Menggunakan ketentuan-ketentuan yang terkait dengan tugas perencanaan dengan benar
2)
Mampu: menerapkan ketentuan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L) serta Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), sebagai silabut Peraturan perundangundangan bagi Perencana Dengan indikator mampu: 2.1.
Mengidentifikasi ketentuan-ketentuan yang terkait dengan SMK3L dalam perencanaan beton pracetak secara cermat dan benar
2.2.
Menggunakan ketentuan-ketentuan yang terkait dengan SMK3L dalam pertimbangan perencanaan struktur beton pracetak
2.3.
Menggunakan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana
Pemantauan
Lingkungan
(RPL)
sebagai
bahan
pertimbangan dalam merencanakan struktur beton pracetak
3)
Mampu : menerapkan Panduan Mutu proses produksi beton pracetak sebagai silabus Menyusun Ketentuan yang Terkait Dengan Perencana Dengan indikator mampu: 3.1
Mengidentifikasi panduan mutu terkait perencanaan struktur beton pracetak dengan cermat.
3.2
Menggunakan panduan mutu perencanaan struktur beton pracetak sebagai acuan perencanaan struktur beton pracetak.
3.3
Melakukan koreksi panduan mutu perencanaan beton pracetak untuk dapat disempurnakan sebagai acuan dalam perencanaan struktur beton pracetak.
II. Mata Pelatihan Kompetensi Inti 1. Judul Mata Pelatihan : Melakukan Pekerjaan Persiapan Perencanaan Beton Pracetak merepresentasikan Unit Kompetensi Melakukan Pekerjaan Persiapan Perencanaan Beton Pracetak.
Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu: melakukan seluruh pekerjaan yang terkait dengan persiapan perencanaan beton pracetak dengan teliti dan cermat.
Tujuan Pembelajaran Khusus
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
13 / 33
1) Mampu: mengumpulkan informasi melalui rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait sebagai silabus Mengumpulkan Informasi Melalui Rapat Koordinasi Dengan Indikator mampu: 1.1
Mengidentifikasi hal-hal yang diperlukan dalam koordinasi dengan ahli arsitektur, struktur, dan utilitas mulai dari tahap prarencana
1.2
Mengidentifikasi struktur organisasi dan jalur komunikasi sesuai ketentuan yang berlaku.
1.3
Melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait sesuai standar prosedur operasi
2)
Mampu: mengumpulkan data dan informasi melalui survei lokasi sebagai silabus Mengumpulkan Data dan Informasi melalui Survei Lokasi. Dengan Indikator mampu: 2.1. Mengidentifikasi lokasi kerja dan gambar prarencana tapak (site plan) dan lingkungan sekitarnya 2.2. Mengidentifikasi tata letak dan sirkulasi peralatan untuk mobilisasi 2.3. Memeriksa kebenaran dan kesesuaian data teknis dengan kondisi lapangan
3) Mampu: mengumpukan data teknis dan peraturan yang berlaku sebagai silabus Mengumpulkan Data Teknis dan Peraturan yang Berlaku. Dengan Indikator mampu: 3.1
Melakukan koordinasi dengan perencana arsitektur, struktur, dan utilitas terkait dengan modul-modul komponen struktur beton pracetak yang efisien.
3.2
Menentukan tipe dan jenis komponen beton pracetak serta klasifikasi
ketahanan
gempa
sistem
pracetak
yang
akan
digunakan, berdasarkan kebutuhan. 3.3
Menyimpulkan ketentuan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) yang terkait dengan beton pracetak sebagai acuan dalam perencanaan beton pracetak.
3.4
Melakukan Evaluasi data teknis dan informasi lain yang diperoleh
4) Mampu: menentukan prosedur dan metode perencanaan kapasitas komponen pada tiap tahapan metode konstruksi sebagai silabus
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
14 / 33
Menentukan Prosedur dan Metode Perencanaan Kapasitas Komponen Pada Tiap Tahapan Metode Konstruksi. Dengan Indikator mampu: 4.1 Mengumpulkan
data
spesifikasi
teknis
terkait
pekerjaan
,
penyimpanan, pengangkatan dan transportasi serta pemasangan beton pracetak. 4.2 Menetukan prosedur pelepasan, penyimpanan, pengangkatan dan transportasi serta pemasangan beton pracetak sesuai ketentuan. 4.3 Menyusun metode pelepasan, penyimpanan, pengangkatan dan transportasi serta pemasangan beton pracetak sesuai ketentuan.
2. Judul Mata Pelatihan Perencanaan Komponen Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung merepresenasikan Unit Kompetensi Melakukan Perencanaan Komponen Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung.
Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu: melakukan perencanaan struktur komponen bangunan beton pracetak berdasarkan metode kontrol tegangan dan spesifikasi khusus sistem pracetak yang digunakan.
Tujuan Pembelajaran Khusus 1)
Mampu: melakukan analisis perhitungan kekuatan struktur beton pracetak sebagai silabus Analisis Perhitungan Kekuatan Struktur Beton Pracetak. Dengan Indikator mampu: 1.1
Menyiapkan tahapan perhitungan struktur sesuai dengan tipikal komponen dan metode konstruksi sistem pracetak.
1.2
Menentukan parameter mutu bahan sesuai dengan tahapan metode konstruksi.
1.3
Menganalisis pembebanan dan perletakan sesuai dengan tahapan metode konstruksi dengan menggunakan mekanika teknik.
2)
Mampu: menentukan perencanaan pada tahap layanan sebagai silabus Perencanaan pada Tahap Layanan. Dengan Indikator mampu: 2.1 Menentukan klasifikasi sistem struktur sesuai pedoman terkait 2.2 Menentukan faktor reduksi kekakuan titik kumpul (titik buhul) berdasarkan laporan uji tahan gempa dari Instansi yang berwenang
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
15 / 33
2.3 Menentukan faktor reduksi kekuatan perencanaan berdasarkan pedoman terkait 2.4 Menyesuaikan perencanaan tahap layanan dengan klasifikasi sistem struktur, faktor reduksi gempa, faktor reduksi kekakuan titik kumpul (titik buhul) dan faktor reduksi kekuatan dari sistem pracetak
3)
Mampu: menentukan perencanaan komponen sambungan sebagai silabus Perencanaan Komponen Sambungan. Dengan Indikator mampu: 3.1
Merancang detail sambungan sesuai dengan beban yang terjadi berdasarkan peraturan perencanaan.
3.2
Merancang detail
sambungan sesuai dengan kapasitas kekuatan
bahan berdasarkan peraturan perencanaan. 3.3
Menyesuaikan detail sambungan rencana dengan dokumen paten yang ditentukan.
3. Judul
Mata
Pelatihan
merepresentasikan
Unit
Parameter
Standar
Kompetensi
Penggambaran
Menerapkan
Beton
Pracetak
Parameter
Standar
Penggambaran Beton Pracetak.
Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu: menerapkan parameter standar pada pekerjaan penggambaran komponen bangunan beton pracetak
Tujuan Pembelajaran Khusus 1)
Mampu: melakukan persiapan gambar pabrikasi beton pracetak sebagai silabus Persiapan Pembuatan Gambar Kerja. Dengan Indikator mampu: 1.1 Menginventarisasi
seluruh
parameter
yang
dibutuhkan
untuk
penggambaran pabrikasi beton pracetak dengan teliti. 1.2 Mengkaji kembali sketsa gambar rencana pabrikasi agar tidak terjadi kesalahan dalam penggambaran. 1.3 Menjelaskan standar gambar pabrikasi beton pracetak, jenis gambar pabrikasi yang dibuat (cetakan/bekisting, tata letak (lay out) produksi, sistem penyimpanan dan sistem pemasangan) kepada juru gambar secara rinci.
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
16 / 33
2)
Mampu: mengawasi pelaksanaan pembuatan gambar pabrikasi beton pracetak sebagai silabus Pembuatan Gambar Kerja. Dengan Indikator mampu: 2.1. Mengarahkan
penerapan/pembuatan
gambar
pabrikasi
beton
pracetak berdasarkan standar penggambaran. 2.2. Melakukan koreksi ukuran, skala dan kelengkapan lainnya pada setiap penggambaran dengan cermat. 2.3. Memantau produktivitas dan kinerja juru gambar dalam proses pembuatan gambar sesuai jadwal rencana. 2.4. Melakukan tindakan koreksi jika ditemukan ketidaksesuaian antara gambar yang dibuat juru gambar dengan standar penggambaran. 2.5. Melakukan tindakan koreksi jika ditemukan produktifitas juru gambar tidak sesuai dengan ketentuan.
3)
Mampu: melakukan evaluasi terhadap gambar pabrikasi beton pracetak sebagai silabus Evaluasi Gambar Perencanaan. Dengan Indikator mampu: 3.1 Membandingkan jumlah dan jenis gambar pabrikasi beton pracetak dengan hasil perhitungan atau sketsa gambar dengan teliti. 3.2 Melakukan tindakan koreksi jika jumlah dan jenis gambar pabrikasi beton pracetak tidak sesuai dengan hasil perhitungan atau sketsa gambar. 3.3 Mengajukan gambar pabrikasi beton pracetak yang sudah memenuhi standar kepada pihak terkait.
4. Judul
Mata
Pelatihan
merepresentasikan Unit
Spesifikasi Kompetensi
Teknis
Pekerjaan
Beton
Pracetak
Menyusun Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Beton Pracetak Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu: menyusun spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi bangunan pracetak.
Tujuan Pembelajaran Khusus 1)
Mampu: melakukan kompilasi spesifikasi teknis bahan produksi komponen beton pracetak. sebagai silabus Spesifikasi Teknis Bahan Produksi Komponen Beton Pracetak. Dengan Indikator mampu:
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
17 / 33
1.1
Mengumpulkan dokumen yang terkait dengan bahan pembuatan beton dan
bahan sambungan komponen beton untuk produksi beton
pracetak. 1.2
Memilih dokumen yang terkait dengan bahan pembuatan beton, dan bahan sambungan komponen beton untuk produksi beton pracetak
1.3
Membandingkan spesifikasi teknis bahan pembuatan beton
dan
bahan sambungan komponen beton untuk produksi beton pracetak dengan dokumen perencanaan dan dokumen paten sistem pracetak 1.4
Menyusun spesifikasi teknis bahan pembuatan beton dan
bahan
sambungan komponen beton untuk digunakan sebagai acuan
2)
Mampu: melakukan kompilasi spesifikasi teknis mutu produksi komponen beton pracetak sebagai silabus Kompilasi Spesifikasi Teknis Mutu Produksi Beton Pracetak. Dengan Indikator mampu: 2.1. Mengumpulkan
dokumen
yang
terkait
dengan
mutu
produksi
komponen beton pracetak. 2.2. Memilih dokumen yang terkait dengan mutu produksi komponen beton pracetak. 2.3. Membandingkan spesifikasi teknis mutu produksi komponen beton pracetak dengan dokumen perencanaan dan dokumen paten sistem pracetak 2.4. Menyusun spesifikasi teknis mutu produksi komponen beton pracetak untuk digunakan sebagai acuan
3) Mampu: melakukan kompilasi spesifikasi teknis toleransi dimensi komponen beton pracetak yang diproduksi sebagai silabus Kompilasi Spesifikasi Teknis Toleransi Dimensi Komponen Beton Pracetak. Dengan Indikator mampu: 3.1
Mengumpulkan dokumen yang terkait dengan toleransi dimensi komponen struktural dan arsitektur beton pracetak.
3.2 Memilih dokumen yang terkait dengan toleransi dimensi komponen struktural dan arsitektur beton pracetak. 3.3 Membandingkan
spesifikasi
teknis
toleransi
dimensi
komponen
struktural dan arsitektur beton pracetak dengan dokumen perencanaan dan dokumen paten sistem pracetak.
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
18 / 33
3.4 Menyusun spesifikasi teknis toleransi dimensi komponen struktural dan arsitektur beton pracetak disusun untuk sebagai acuan.
4) Mampu melakukan kompilasi spesifikasi teknis peralatan dan peralatan pendukung sebagai silabus Kompilasi Spesifikasi Teknis Peralatan dan Peralatan Pendukung. Dengan Indikator mampu 4.1
Mengumpulkan dokumen spesifikasi teknis peralatan dan peralatan pendukung produksi beton pracetak.
4.2 Memilih dokumen spesifikasi teknis peralatan dan peralatan pendukung produksi beton pracetak. 4.3 Membandingkan spesifikasi teknis peralatan dan peralatan pendukung produksi beton pracetak dengan dokumen perencanaan dan dokumen paten sistem pracetak. 4.4 Menyusun spesifikasi teknis peralatan dan peralatan pendukung produksi beton pracetak untuk digunakan sebagai acuan.
5) Mampu melakukan kompilasi spesifikasi teknis persyaratan mutu komponen yang terkait dengan waktu minimal proses pelepasan komponen beton pracetak sebagai silabus Kompilasi Spesifikasi Teknis Persyaratan Mutu Komponen yang Terkait Dengan Waktu Minimal Proses Pelepasan Komponen Beton Pracetak. Dengan Indikator mampu 5.1 Mengumpulkan dokumen spesifikasi teknis bahan pembuatan cairan pengisi (grouting) sambungan dan penyambung antar komponen. 5.2 Memilih dokumen spesifikasi teknis bahan pembuatan cairan pengisi (grouting) sambungan dan penyambung antar komponen. 5.3 Membandingkan spesifikasi teknis bahan pembuatan cairan pengisi (grouting) sambungan dan penyambung antar komponen dengan dokumen perencanaan dan dokumen paten sistem pracetak yang dipilh. 5.4 Menyusun
spesifikasi
teknis
bahan
pembuatan
cairan
pengisi
(grouting) sambungan dan penyambung antar komponen untuk digunakan sebagai acuan.
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
19 / 33
6) Mampu melakukan kompilasi spesifikasi teknis transportasi komponen beton pracetak
sebagai
silabus
Kompilasi
Spesifikasi
Teknis
Transportasi
Komponen Beton Pracetak. Dengan Indikator mampu 6.1 Mengumpulkan dokumen spesifikasi teknis persyaratan mutu yang terkait dengan waktu minimal proses pelepasan komponen dari cetakan. 6.2 Memilih dokumen spesifikasi teknis persyaratan mutu yang terkait dengan waktu minimal proses pelepasan komponen dari cetakan. 6.3 Membandingkan spesifikasi teknis persyaratan mutu yang terkait dengan waktu minimal proses pelepasan komponen dari cetakan dengan dokumen perencanaan dan dokumen paten sistem pracetak. 6.4 Menyusun spesifikasi teknis persyaratan mutu yang terkait dengan waktu minimal proses pelepasan komponen dari cetakan untuk digunakan sebagai acuan.
7) Mampu
melakukan
pemasangan
kompilasi
komponen
beton
spesifikasi
teknis
pracetak
sebagai
persyaratan silabus
mutu
Kompilasi
Spesifikasi Teknis Persyaratan Mutu Pemasangan Komponen Beton Pracetak. Dengan Indikator mampu 7.1 Mengumpulkan
dokumen
spesifikasi
teknis
persyaratan
mutu
pemasangan komponen beton pracetak. 7.2 Memilih dokumen spesifikasi teknis persyaratan mutu pemasangan komponen beton pracetak. 7.3 Membandingkan spesifikasi teknis persyaratan mutu pemasangan komponen beton pracetak dengan dokumen perencanaan dan paten sistem pracetak yang dipilih. 7.4 Menyusun spesifikasi teknis persyaratan mutu pemasangan komponen beton pracetak untuk digunakan sebagai acuan.
5. Judul Mata Pelatihan Rencana Anggaran Biaya Komponen Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung merepresentasikan Unit
Kompetensi
Membuat
Rencana Anggaran Biaya Komponen Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung. Tujuan Pembelajaran Umum. KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
20 / 33
Mampu: membuat rancangan anggaran dan biaya konstruksi pracetak bangunan gedung.
Tujuan Pembelajaran Khusus 1)
Mampu: menghitung rencana anggaran biaya produksi komponen sebagai silabus Rencana Anggaran Biaya Produksi Komponen Beton Pracetak. Dengan Indikator mampu: 1.1
Menggunakan
angka
indeks
produksi
komponen
berdasarkan
ketentuan analisis biaya konstruksi 1.2
Menghitung biaya produksi pabrikasi komponen beton pracetak di bengkel kerja (workshop)
1.3
Menghitung biaya produksi komponen berdasarkan ’harga satuan barang dan jasa’ daerah setempat
2)
Mampu: menghitung rencana anggaran biaya transportasi komponen sebagai silabus Rencana Anggaran Biaya Transportasi Komponen Beton Pracetak. Dengan Indikator mampu: 2.1. Menghitung biaya transportasi komponen pabrikasi dari workshop perusahaan ke lokasi pembangunan gedung, berdasarkan harga transportasi sesuai dengan aturan daerah setempat 2.2. Menggunakan angka indeks langsir komponen berdasarkan ketentuan terkait 2.3. Menghitung biaya langsir komponen berdasarkan ‘harga satuan barang dan jasa’ daerah setempat jika komponen dipabrikasi di lapangan
3) Mampu: menghitung rencana anggaran biaya pemasangan komponen sebagai silabus Rencana Anggaran Biaya Pemasangan Komponen Beton Pracetak. Dengan Indikator mampu: 3.1
Menghitung biaya mobilisasi, sewa dan demobilisasi peralatan pemasangan komponen
3.2
Menggunakan angka indeks pemasangan komponen berdasarkan ketentuan analisis biaya konstruksi
3.3
Menghitung biaya pemasangan komponen berdasarkan harga satuan barang dan jasa
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
21 / 33
6. Judul Mata Pelatihan Pengawasan Produksi Komponen Struktur Beton Pracetak merepresentasikan Unit Kompetensi Melakukan Pengawasan Produksi Komponen Struktur Beton Pracetak. Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu: melakukan pengawasan produksi komponen struktur beton pracetak
Tujuan Pembelajaran Khusus 1)
Mampu: melakukan pemeriksaan jenis, mutu, dan persyaratan khusus bahan sebagai silabus Pemeriksaan Jenis, Mutu, dan Persyaratan Khusus Bahan. Dengan Indikator mampu: 1.1
Menyiapkan spesifikasi teknis dan gambar kerja sistem pracetak terkait dengan komponen bahan dasar beton pracetak.
1.2
Memeriksa kesesuaian jenis, mutu dan persyaratan khusus komponen bahan dasar beton pracetak
yang akan dipakai dengan spesifikasi
teknis dan gambar kerja sistem pracetak 1.3
Melakukan tindakan koreksi jika ditemukan ketidaksesuaian antara spesifikasi teknis dan gambar kerja dengan komponen bahan dasar beton pracetak yang akan dipakai
2)
Mampu: melakukan pemeriksaan detail komponen bahan jadi beton pracetak sebagai silabus Memeriksa Detail Komponen Beton Pracetak. Dengan Indikator mampu: 2.1. Menyiapkan spesifikasi teknis dan gambar kerja sistem pracetak terkait dengan komponen bahan jadi beton pracetak. 2.2. Memeriksa tipe, jenis dan dimensi modular komponen struktur sistem pracetak sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar. 2.3. Melakukan tindakan koreksi jika ditemukan ketidaksesuaian antara spesifikasi teknis dan gambar kerja dengan komponen bahan jadi beton pracetak yang akan dipakai
3) Mampu: melakukan pemeriksaan detail sistem sambungan sebagai silabus Memeriksa Detail Sistem Sambungan. Dengan Indikator mampu: 3.1
Menyiapkan dokumen perencanaan dan dokumen paten sistem pracetak terkait elemen sistem sambungan beton pracetak.
3.2
Mengidentifikasi pengesahan tertulis penggunaan sistem sambungan oleh pemegang paten.
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
22 / 33
3.3
Memeriksa detail sistem sambungan sesuai dengan dokumen perencanaan dan dokumen paten sistem pracetak.
3.4
Memeriksa bahan, mutu, metode penyambungan dan persyaratan khusus lainnya sesuai dokumen paten dan dokumen perencanaan.
3.5
Melakukan tindakan koreksi jika ditemukan ketidaksesuaian antara bahan, mutu, metode penyambungan pada sistem sambungan yang akan digunakan dengan dokumen perencanaan dan dokumen paten
4) Mampu melakukan pemeriksaan detail metode konstruksi sebagai silabus Memeriksa Detail Metode Konstruksi. Dengan Indikator mampu 4.1 Menyiapkan dokumen perencanaan dan dokumen paten sistem pracetak terkait dengan metode konstruksi beton pracetak. 4.2 Mengidentifikasi standar kelayakan teknis metode konstruksi beton pracetak. 4.3 Memeriksa detail metode konstruksi yang akan digunakan, sesuai dengan dokumen perencanaan dan dokumen paten sistem pracetak. 4.4 Memeriksa jenis, kapasitas bahan dan alat bantu yang diperlukan dalam metode konstruksi, sesuai dengan detail metode konstruksi dan metode perencanaan sistem pracetak yang digunakan. 4.5 Melakukan tindakan koreksi jika ditemukan ketidaksesuaian antara jenis, kapasitas bahan dan alat bantu yang akan digunakan dalam metode konstruksi terkait dengan dokumen perencanaan dan dokumen paten
5) Mampu melakukan pemeriksaan parameter perencanaan tahan gempa sebagai silabus Memeriksa Parameter Perencanaan Tahan Gempa. Dengan Indikator mampu 5.1 Menyiapkan sertifikat uji tahan gempat dari instansi yang berwenang 5.2 Mengidentifikasi laporan pengujian dan atau sertifikat uji tahan gempa dari Instansi yang berwenang. 5.3 Memeriksa kelayakan teknis perencanaan sistem sambungan tahan gempa berdasarkan sertififikat uji tahan gempa dari Instansi yang berwenang. 5.4 Memeriksa klasifikasi sistem tahan gempa dan faktor reduksi tahan gempa (R) yang digunakan, sesuai laporan pengujian dan atau sertifikat uji tahan gempa dari Instansi yang berwenang. KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
23 / 33
5.5 Melakukan tindakan koreksi jika ditemukan ketidaksesuaian antara klasifikasi sistem tahan gempa dan faktor reduksi tahan gempa (R) yang digunakan dengan laporan pengujian dan atau sertifikat uji tahan gempa dari Instansi yang berwenang
7. Judul Mata Pelatihan Laporan Perencanaan Komponen Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung Unit
Kompetensi Menyusun Laporan Perencanaan
Komponen Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung. Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu: menyusun laporan perencanaan komponen beton pracetak untuk struktur bangunan gedung.
Tujuan Pembelajaran Khusus 1)
Mampu: membuat laporan perencanaan komponen struktur beton pracetak tahap prarencana sebagai silabus Laporan Perencanaan Komponen Struktur Beton Pracetak Tahap Prarencana. Dengan Indikator mampu: 1.1
Menyusun data dan informasi hasil rapat koordinasi dan survei berdasarkan kebutuhan.
1.2
Mengumpulkan data teknis dan peraturan-peraturan yang terkait substansi bahan laporan tahap prarencana.
1.3
Memeriksa keabsahan data teknis dan peraturan-peraturan yang terkait dengan substansi bahan laporan tahap prarencana.
1.4
Mendokumentasikan prosedur perencanaan kapasitas komponen pada setiap tahapan metode konstruksi yang telah ditentukan.
1.5
2)
Melaporkan hasil evaluasi pada tahap prarencana kepada pihak terkait.
Mampu: membuat laporan tahap pengembangan rencana sebagai silabus Membuat Laporan Tahap Pengembangan Rencana. Dengan Indikator mampu: 2.1. Mengumpulkan data hasil analisa perhitungan kekuatan struktur beton pracetak, hasil perencanaan untuk tahap layanan, hasil perencanaan komponen sambungan beton pracetak. 2.2. Memeriksa keabsahan data hasil analisa perhitungan kekuatan struktur beton pracetak, hasil perencanaan untuk tahap layanan, dan hasil perencanaan komponen sambungan pracetak.
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
24 / 33
2.3. Mendokumentasikan
keabsahan
data
hasil
analisa
perhitungan
kekuatan struktur beton pracetak, hasil perencanaan untuk tahap layanan, dan hasil perencanaan komponen sambungan pracetak. 2.4. Melaporkan kompilasi hasil pengembangan rencana kepada pihak terkait.
3) Mampu: membuat laporan tahap perencanaan detail sebagai silabus Laporan Tahap Perencanaan Detail. Dengan Indikator mampu: 3.1
Mengumpulkan dokumen hasil pembuatan gambar kerja, hasil penentuan sistem pabrikasi beton pracetak, hasil penyusunan spesifikasi teknis pekerjaan dan hasil pembuatan rencana anggaran biaya.
3.2
Memeriksa keabsahan dokumen hasil pembuatan gambar kerja, hasil penentuan sistem pabrikasi beton pracetak, hasil penyusunan spesifikasi teknis pekerjaan dan hasil pembuatan rencana anggaran biaya.
3.3
Mendokumentasikan hasil pembuatan gambar kerja, hasil penentuan sistem pabrikasi beton pracetak, hasil penyusunan spesifikasi teknis pekerjaan dan hasil pembuatan rencana anggaran biaya.
3.4
Melaporkan kompilasi dokumen laporan tahap perencanaan kepada pihak terkait.
4) Mampu membuat laporan tahap pengawasan berkala sebagai silabus Laporan Tahap Pengawasan Berkala. Dengan Indikator mampu 4.1 Menyiapkan data dan informasi bahan laporan tahap pemeriksaan. 4.2 Menyusun substansi bahan laporan tahap pemeriksaan berdasarkan ketentuan dan kebutuhan. 4.3 Mengajukan sistem pemeriksaan kepada pihak terkait.
III. Mata Pelatihan Kompetensi Khusus 1. Judul Mata Pelatihan : Program Aplikasi Komputer Untuk Perhitungan Komponen Struktur Beton Pracetak Bangunan Gedung merepresentasikan Unit Kompetensi Menggunakan Program Aplikasi Komputer Untuk Perhitungan Komponen Struktur Beton Pracetak Bangunan Gedung. KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
25 / 33
Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu: menggunakan program aplikasi komputer perhitungan komponen struktur beton pracetak bangunan gedung.
Tujuan Pembelajaran Khusus 1) Mampu: melakukan persiapan proses aplikasi model matematis perhitungan struktur beton pracetak bangunan gedung sebagai silabus Aplikasi
Model
Matematis
Perhitungan
Struktur
Beton
Pracetak
Bangunan Gedung.
Dengan Indikator mampu: 1.1
Mengidentifikasi perangkat lunak (software) untuk pembuatan model.
1.2
Memilih perangkat lunak (software) untuk pembuatan aplikasi model sesuai kebutuhan.
1.3
Menyiapkan titik-titik koordinat layout struktur gedung bangunan definitif.
1.4
Menginventarisasi data-data yang terkait dengan program aplikasi komputer.
1.5
Mengelompokan data-data yang terkait dengan program aplikasi komputer sesuai kebutuhan.
2)
Mampu: menerapkan program aplikasi komputer yang dibutuhkan untuk perhitungan struktur beton pracetak bangunan gedung sebagai silabus Melakukan Aplikasi Model Matematis Perhitungan Struktur Beton Pracetak Bangunan Gedung. Dengan Indikator mampu: 2.1. Mengoperasikan program aplikasi komputer perhitungan struktur beton pracetak bangunan gedung sesuai prosedur 2.2. Melakukan input data-data yang dibutuhkan dalam proses program aplikasi komputer sesuai prosedur 2.3. Menjalankan program aplikasi komputer sesuai prosedur 2.4. Memeriksa hasil analisis perencanaan perhitungan struktur beton pracetak
bangunan
gedung
berdasarkan
program
aplikasi
komputer dengan teliti.
3) Mampu: menyajikan data hasil aplikasi program komputer perhitungan struktur beton pracetak bangunan gedung sebagai silabus Menyajikan KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
26 / 33
Data Hasil Aplikasi Model Matematis Perhitungan Struktur Beton Pracetak Bangunan Gedung. Dengan Indikator mampu: 3.1
Menyusun hasil program aplikasi komputer sesuai format
3.2
Membuat penyajian data hasil program aplikasi komputer sesuai format standar sehingga mudah dibaca dan dipahami.
3.3
Melaporkan hasil program aplikasi komputer yang telah tersusun kepada pihak terkait sesuai prosedur.
G. STRATEGI PEMBELAJARAN a. Metodologi Pencapaian Tujuan Pelatihan Sejalan
dengan
kemajuan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
khususnya
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, maka metodologi pencapaian tujuan pelatihan perlu disesuaikan sehingga lebih efektif, antara lain : Participatory Training, E Training, Multimedia Based Training, Distance Training atau metodologi lainnya yang tepat. Untuk mengembangkan metodologi pelatihan tersebut diatas perlu didukung dengan materi pelatihan berupa modul atau media audio visual dengan pola pembelajaran mandiri (self instructional). b. Metodologi Pencapaian Tujuan Pembelajaran Metodologi pembelajaran untuk mencapai tujuan Diklat disesuaikan dengan teknik pembelajaran teori maupun praktek. 1.
Strategi Pembelajaran teori: Proses pembelajaran teori disesuaikan dengan urutan materi Diklat : 1)
Metodologi (a) Ceramah/Diskusi (b) Peragaan/ Demontrasi/ Visualisasi (c) Widya karya dan lain-lain
2)
Media/bahan (a) OHT + OHP atau LCD + Lap top. (b) Papan tulis lengkap flipchart dan alat tulis. (c) Materi pembelajaran. (d) Ruang kelas lengkap dengan perlengkapannya
2.
Strategi Pelaksanaan Praktek
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
27 / 33
Strategi pelaksanaan praktek terdiri dari : 1)
Strategi pelaksanaan praktek dilakukan dengan memberikan gambaran nyata apa yang dijelaskan dalam pembelajaran teori dengan menunjukan secara visual antara lain : (a) Wall diagram. (b) Gambar-gambar visualisasi. (c) Alat peraga. (d) Alat demonstrasi.
2)
Strategi pelaksanaan prektek dilakukan dengan praktek langsung di lapangan atau tempat kerja (OJT/OJE = On The Job Training / On The Job Experience), baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan, mengacu pedoman OJE, termasuk melakukan penilaian hasilnya. Pelaksanaan praktek ini didukung prasarana dan sarana yang disediakan oleh Lembaga Pelatihan antara lain: (a) Peralatan dan perlengkapan (b) Bahan / material praktek (c) Areal praktek : Pada lokasi proyek atau Lembaga Diklat (d) Waktu: Sesuai kebutuhan / dalam hari / minggu / bulan
c. Widyaiswara / Instruktur / Fasilitator 1.
Harus mengacu SKJF dan KDBK yang relevan.
2.
Harus menguasai teknis substansi yang diajarkan, dengan bukti mempunyai pengalaman kerja di bidang substansi yang dituangkan dalam CV.
3.
Harus mempunyai sertifikat TOT (Training of Trainer) atau sejenisnya.
4.
Dalam memberikan materi Diklat, Widyaiswara / instruktur / fasilitator dapat berinovasi dan berimprovisasi dengan metodologi yang tepat.
d. Penyelenggaraan Penyelenggara harus konsisten dan disiplin dalam mencapai tujuan Diklat yang telah ditentukan. e. Referensi 1.
SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia),.
2.
Kurikulum Pelatihan Berdasarkan Kompetensi (KPBK).
3.
Standard Operating Procedure (SOP) terkait dan sesuai.
4.
Materi pelatihan.
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
28 / 33
H.
HASIL PENILAIAN Evaluasi terhadap program Pelatihan jasa konstruksi dilakukan melalui penilaian terhadap peserta, kinerja penyelenggara, widyaiswara, dan pasca diklat. a. Evaluasi Peserta Penilaian terhadap peserta meliputi 2 (dua) aspek yaitu : 1.
Aspek sikap dan perilaku dengan bobot 30%;
2.
Aspek akademis/penguasaan materi dengan bobot 70%.
Nilai terendah adalah 0 (nol) sedangkan nilai tetinggi adalah 100 (seratus) . 1.
Aspek Sikap dan Perilaku a.
Unsur yang dinilai mengenai aspek dan perilaku serta bobotnya adalah sebagai berikut; 1)
Disiplin ………………………………………10%
2)
Kerjasama …………………………………..10%
3)
Prakarsa ……………………………………..10%
Indikator yang dinilai dari masing-masing unsur aspek sikap dan perilaku kepemimpinan adalah sebagai berikut : 1)
Disiplin Disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan peserta terhadap seluruh ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara. Indikator disiplin adalah :
2)
a)
Kerapihan ;
b)
Ketepatan hadir dalam setiap kegiatan diklat;
c)
Kesungguhan mengikuti setiap kegiatan;
d)
Kejujuran dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas.
Kerjasama Kerjasama
adalah
kemampuan
untuk
berkoordinasi
dalam
menyelesaikan tugas secara tim, serta mampu meyakinkan dan mempertemukan gagasan. Indikator kerjasama adalah : a)
Kontribusi dalam penyelesaian tugas bersama;
b)
Membina keutuhan dan kekompakan kelompok;
c)
Tidak mendikte atau mendominasi kelompok;
d)
Mau menerima pendapat orang lain.
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
29 / 33
3)
Prakarsa. Prakarsa adalah kemampuan untuk mengajukan gagasan yang bermanfaat bagi kepentingan kelompok atau kepentingan yang lebih luas.
b.
a)
Membantu membuat iklim diklat yang mengarahkan;
b)
Mampu membuat saran demi kelancaran diklat;
c)
Aktif mengajukan pertanyaan yang relevan;
d)
Mampu mengendalikan diri, waktu, situasi, dan lingkungan.
Penilaian Penilaian terhadap sikap dan perilaku peserta dilakukan berdasarkan pengamatan yang cermat oleh widyaiswara, penyelenggara, pembimbing, pendamping, pengamat dan lain-lain pihak yang secara fungsional bertanggungjawab
dalam
proses
belajar
mengajar
selama
diklat
berlangsung baik kegiatan di dalam maupun di luar kelas, meliputi:
2.
1)
Kegiatan belajar di kelas;
2)
Kegiatan harian di asrama;
3)
Diskusi, penyusunan kertas kerja/ tugas-tugas, dan seminar;
Aspek Akademis/ Penguasaan Materi. a.
Unsur yang dinilai mengenai aspek penguasaan materi dan bobotnya adalah sebagai berikut: 1)
Hasil ujian akhir
= 40%;
2)
Kertas Kerja Kelompok (KKK)
= 20%;
3)
Seminar
= 10% Jumlah
= 70%.
Nilai aspek akademis/ penguasaan materi merupakan penjumlahan nilai bobot hasil ujian akhir, kertas kerja perorangan (KKK), dan nilai seminar (presentasi) dengan ketentuan : b.
Ujian akhir Ujian akhir terutama difokuskan pada aspek kemampuan kognitif dan bersifat komprehensif, dilakukan setelah seluruh mata pelatihan dalam kurikulum Pelatihan diberikan. Penyiapan soal ujian akhir, penyelenggaraan ujian, koreksi, dan penilaiannya dilakukan oleh Tim Penilai.
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
30 / 33
3.
Evaluasi Akhir a.
Evaluasi akhir dilakukan untuk menentukan kualifikasi kelulusan peserta, oleh suatu Tim Evaluasi terdiri dari: 1)
Kepala Lembaga Pelatihan
2)
Penanggung jawab harian program diklat yang berjalan;
3)
Seorang penjabat fungsional instansi penyelenggara;
4)
Penanggung jawab evaluasi program diklat.
Kepala lembaga pelatihan bertindak selaku ketua tim evaluasi akhir. b.
Evaluasi akhir dilakukan dengan memperhatikan hasil evaluasi terhadap aspek sikap dan perilaku serta aspek akademis/ penguasaan materi.
c.
Nilai sikap dan perilaku serta nilai akademis/ penguasaan materi direkapitulasi
dengan
pembobotan
masing-masing
sehingga
menghasilkan nilai akhir.
4.
Kualifikasi kelulusan Kualifikasi kelulusan peserta ditetapkan sebagai berikut: a.
Sangat memuaskan
(skor : 92,5 – 100);
b.
Memuaskan
(skor : 85,0 – 92,4);
c.
Baik sekali
(skor : 77,5 – 84,9);
d.
Baik
(skor : 70,0 – 77,4);
e.
Tidak lulus
(skor : di bawah 70,0).
Apabila nilai rata-rata akhir yang dicapai peserta kurang dari 70 dinyatakan tidak lulus. Ketidakhadiran peserta melebihi 5% dari keseluruhan jumlah jampel (dari sejak pembukaan sampai dengan penutupan) dinyatakan gugur. b. Evaluasi Terhadap Materi Pelatihan Penilaian terhadap materi pelatihan meliputi unsur-unsur sebagai berikut : 1. Keterkaitan materi dengan tugas 2. Tingkat manfaat materi 3. Kualitas materi 4. Tingkat kesulitan materi 5. Media pendukung (ilustrasi, transparansi, gambar dsb) 6. Waktu/durasi penyajian materi Penilaian terhadap materi pelatihan dilakukan oleh peserta pelatihan, terhadap materi diklat/modul pelatihan. KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
31 / 33
Hasil penilaian diolah oleh penyelenggara dan disampaikan ke PUSBIN-KPK sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas Kurikulum Pelatihan yang akan datang. c. Evaluasi Widyaiswara/ Instruktur/ Fasilitator Aspek yang dinilai dari widyaiswara adalah sebagai berikut 1.
Pencapaian tujuan instruksional;
2.
Sistematika penyajian;
3.
Kemampuan menyajikan/memfasilitasi sesuai program diklat;
4.
Ketepatan waktu dan kehadiran;
5.
Penguasaan metode dan sarana diklat;
6.
Sikap dan perilaku;
7.
Cara menjawab pertanyaan dari peserta;
8.
Penguasaan bahasa;
9.
Pemberian motivasi kepada peserta;
10. Penguasaan materi; 11. Kerapihan berpakaian; 12. Kerjasama antar widyaiswara (dalam tim). Penilaian terhadap widyaiswara/ instruktur/ fasilitator dilakukan oleh peserta dan penyelenggaran pelatihan. Hasil diolah dan disampaikan oleh penyelenggaran kepada setiap widyaiswara sebagai masukan bagi yang bersangkutan untuk peningkatan kualitas masingmasing widyaiswara pada masa yang akan datang. d. Evaluasi Kinerja Penyelenggara Aspek yang dinilai terhadap kinerja penyelenggara antara lain sebagai berikut: 1.
Efektivitas penyelenggara;
2.
Kesiapan dan ketersediaan sarana diklat;
3.
Kesesuaian pelaksanaan program dengan rencana;
4.
Kebersihan kelas, asrama, kafetaria, toilet;
5.
Ketersediaan dan kelengkapan bahan diklat;
6.
Ketersediaan fasilitas olah raga, kesehatan dan ibadah;
7.
Pelayanan terhadap peserta dan widyaiswara;
8.
Administrasi diklat yang meliputi: a.
Sejauhmana penatausahaan diklat telah dilaksanakan dengan baik
b.
Tersusunnya seluruh dokumen dan bahan-bahan diklat dalam satu file.
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
32 / 33
Penilaian terhadap kinerja penyelenggara dilakukan oleh widyaiswara dan peserta. Hasil penilaian diolah dan disimpulkan oleh penyelenggara sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan program pelatihan yang akan datang dan bahan akreditasi lembaga pelatihan. e. Sertifikat 1.
Kepada peserta Pelatihan yang telah menyelesaikan seluruh program dengan baik sesuai dengan kriteria penilaian pada Bab Evaluasi, diberikan Sertifikat Pelatihan.
2.
Kepada Pengajar yang telah menyelesaikan tugasnya dengan meraih prestasi tinggi berdasarkan hasil penilaian peserta pelatihan, diberikan Piagam.
3.
Kepada Unit Pelaksana Diklat (UPD) yang menunjukkan prestasi tinggi berdasarkan penilaian peserta dan Tim dari PUSBIN-KPK, diberikan Piagam.
I. LEMBAGA PELAKSANA PELATIHAN Diklat Berdasarkan Kompetensi dilaksanakan oleh Lembaga Diklat yang terakreditasi.
KPBK Ahli Muda Perencana Beton Pracetak untuk Struktur Bangunan Gedung
33 / 33