I'I,:NYN MN KAN KI.'I,IT TII,AR AIR WARNA NAI'IJRAL Oleh
&rmbang Oetoy<>, Widhiati, Hasan Basalamah ABSTRACT
llrt' 1-r.r'p.se oI this .r'.st'.r.t:h wars t. gt,t rr.tILrr'.rr colorrr. I rit,r,rl tlrr,rlity oI snalit' lt.lrttrer. plcl,rrrrrirrg prtlc;('ss used Uhronroduol C with t.lrc Cr7 O-1 r( ( nlr',rtion variecj f rglrr 0,5,3; 1,0 t .rrrcl 1,5 eo. ( r (',r:i i|r t;rrrning I)r'()(-r'ss used Irgat.in LV v;il.ied frortr 'i,, ,:',',1, J0e.j. r llr.r'rrrt.rrt' tlrt: sri;rkt- lt'.rtlrt:r's c.,trtput wcrt:' visLrirl e,t.rrttirrt:cl llrr' , t,lour .rrr,".l ttrt. tlu.riitv. rl r:;t it;.rl .rnalysrs rt"vt:"rls that there is rirrsig.,if y dif f erence < (),05) the influence or the use of lrgat;rn LV and interac, rr bt-,tween Cr2 O3 with lrgat.rn t,V towards the colour i tlrt' tirralitv oi the sn;rke lt:.r tht:r. I t ht'r'r: is signif y dif f erence (p < 0,01) the intluence of ' rrst' of Cr2O3 tor,r,ards the colour and the quality of the k,' lr ., r t ht.r. ' t:
PENDAHULUAN l(,,, ri;rlj I.irrlit btraya yang besar, kulit reptil pada ,rr!,r tlis.trrr;rk sedernikian rupa sehingga warnanya natu-
,g.r.
rlr,r. y,r'rg j.las tersebut penting sekari untuk kulit reptil. lJ.rlr;rn 1-lenyamak yang dapat n.rengh:rsilkan kulit jadi I lrr:r'war.ir .artural, ;rntara lain bahan pt:r-ry.rr,:rk Alumini
ilr l)(.ny;rrrr.rk ini rrIlliilrrl.
nrr,:ru1._r;rk;.rrr
sulf;rt
g;rrrd;r
d;rri K.rliurn
d;rn
Bilir clipergurr.rk;rrr rrrrtrrh rrrCrry;rrtrak, ilt.rt..ttr ,tttt,tt',t lr;th;trt pt:nviun;rk d;rn scrat kulit t.idak begitu krrat' d:r.' b.rtrarrr perly.lrrtak tt:rsebtrt rnudah kelu;rr, billt tlit'r'tttl;rttr lanr irir. lJahan pt:ny;rlrrak sintetis yang biasany'l clis('t)ttt syrrt'rtt' cl;rpat pula ,r,Lnghasilk.rn kulit jzrdi yang berwarna n'ttttr'tl'
y'Ing Ba'h.r,l 1r*.yurr,rk ini adalah asarn organik arelnatik cl i dirp;rt mernpunyai k"-".,,puan untuk rnenyalmak kulit dan sull.tt'rt hasilkan dr:ngan c.ia ko.de.rsasi asaln-as;tlrl phenol atau kelon',p,,k y.,-rg sejenis dengan formaldehid' Ada tiga jenis sintan yang biasa dipersunakan untuk menya t utit, yaitu sintan perrrbantu, sintan kombinasi' dan sin-
,nat
t"rn pengganti. Kulii ja;; yang dihzrsilkan keaclaannya berisi dan pada.t' Dalanr proses 1>etryarnakan' sintan tersebut biasanya dikombinasikill) clengan bahan llenyarnak krotn, derlgat'r demikian dapat merubah krorn sulfat basa meniadi gugusan yang warnanya lebih muda.. S.frl.,gg. kulit Sadi yang dihasilkan keadaannya lemas' berisi' padat, terang dan bersih. peS"d".rg apabila kulit mentah disamak hanya dengan bahan .,y..rr"-k k.o-, kulit jadi yang ditrasilkan keadaannya lemas' tetapi kurang berisi. Menyamak kulit dengan sintan pengganti' diperlukan kira-kira 15 - ZO% dari berat kulit setelah proses pengasaman.
Apabila pada proses penyamakan dikerjakan dengan cara kombinasi antara bahan penyamak krom dan bahan penyamak sintetis, maka diperlukan Cr2 C)3 sebesar 1'5? dari berat kulit setelah proses pengasalllan' Untuk mendapatkan kulit jadi yang berwarna natural dan berkualitas baik dengan bahan baku kulit ular air' perlu penelitian dengan mernvariasikan Penggunaan bahan Penyamak krom (Cr2 Ol dan sintan pengganli' Khusus untuk fuli[ ular, selnua Proses harus dikerjakan dengan tangan dan secara hati-hati. rusak SeUaU lapisan email yang tipis pada rajah akan mudah karepaddle' atau drum didalam apabila prosesnya dikerjakan paddle' atau drurn dengan ,,. .a..,y" gesekan antara kulit
--{
MATERI DAN METODA
3.
(Dt ryE!tI""g"" k"l,"t
,l
su"tt.' irulit dirnasukk:rrr Xt:Joftt" + 1%' (NH4)2SO4 : ZOO? darr HCOOH pekat : 0'll; "i,l Seraya diaduk-adutt=ditutt'b"ftt"t' dengan air' yang telah clierrcerkan, terlebih dahulu+ 60 menit at;rtt s'rtIt i"i.-,r.i,rt.,ya diadtrklaaut tagi selama terhadap indikator phc putih pai penampo,rg Lt-rili i"'*"i""
?5
nolphtalein.
4. Penglkisan Protein (bating).
kulit jadi yang dihasilkan Proses rtrt dimaksudkatr agar lllerlghilangkan sebagilemas dan tidak lenting, dengan cilra at zaI kulitrrYa' kapur ditambahKedalam larutan pada proses penghila'''-gltt 0'Z5Z' kan bahan pengikis proteit' sebesar + menit atau bila kulit L5 Selanjutnya diaduk-aduk selama segera kembali' ditekan d".,g,t''-iil jari' bekast'yt tidatt arr' Kemudian kulit dicuci dengan
cl.rn kasein.
Untuk nrelaksanakan penelitian diperlukan zrlat-alat se-
'rti ember plastik, rnangkuk plastik, timbangan, sikat, alat .rrrbuang daging, alat peregang, alat pementang, mesin .rrgkilap dan sarung tangan karet. ETODA.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap .nll;ln faktoral 3x3. 'tiap percobaan menggunakan 9 lembar kulit ular air. rngkah-langkah dalam proses penyamakan adalah sebagai
rikut:
!S-.,."a"-"" fS..ti.d Proses dimaksudkan untuk mengembalikan kulit selrr.rti pada waktu kulit dilepas dari karkasnya. Krrlit dimasukkan kedalam suatu larutan yang terdiri atas .rir : tl00e6, bahan pembasah 0,5? dan anti bakteri 0,5%. l)rcrscs ini berlangsung selama + 24 j.kemudian kulit tlicrrc.i dengan air.
l=err={Lt:,"q1
Proses ini dirnaksudkan untuk menghilangkan lapis;rn tanduk pada sisik dan untuk membengkakkan kulit. Kulit dimasukkan kedalam suatu larutan yang terdiri atas ,rir, 400%, Na2S : 75 gll air dan Na Cl 4 gll air. 1)rrrsr-s ini berlangsung selama + 24 jam. .'it:l;.rnjutnya lapisan tanduk dari sisa-sisa daging dihilangk;rn, kt:mudian kulit dicuci dengan air.
nrengllil;rngk;rtr N;r-rs
Pr.ost,s ini dirnaksr-rdkan untuk pada waktu proscs I)('rrli'r l)tlr';lrI' !6rng crc'lrr didtrlanl ktrlit' larutan yarlg tt'r'tliri :t l'ts
ATERI.
Dalam pertelitian ilri n-renggunakan 81 lembar kulit ,lr air yang diawet dengan cara pengeringan dan diusaharn bermutu baik. :h;rgai bahan penyamak krom digunakan Chromoduol G dan 'lr.rgai bahan penyarnak sintetis pengganti dipergunak;rn Irrt;rn LV. rh;rn-bahan pembantu yang drpergunakan ialah Na2S, ll4OH, NaCl, NaHCO3 (NHa)2 SO4, HCOOH, H2SO4, bahan 'rrrlr;rsah, anti bakteri, bahern pengikis protein, rninyak sul-
t
5.
Pengasaman (Pickling)'
membuat kulit dalam Proses ini dimaksudkan untuk pH zat penyamak' keadaan asam,';Ji;;g" sesuai dengan tlIatat" suatu larutan yang terdiri atas
Kulit dimasukkan air : 100%, NaCl :
L0%'
HCOOH Pekat : 0,5 % keSeraya diaduk-aduk ditambahkan mudian HZSO4 Pekat : 1-%' diencerkan dengan air' Sebelumnfa HCOOH dan H2SO4 120 meniu atau samPai PeSelanjutnYa diaduk-aduk selama indikator Brome ."rnp..g kulit berwarna kuning terhadaP 3,5. Cresol Green, serta PH larutat't 3,0 -
6- Penyamakan Pendahuluan (Pretanning)'
penggunaan pendahuluan Pada Proses PenYamakan 1,5 % untuk setiaP dan 1,0 B Chromoduol G bervatissi Q'5%' uerlakuan. seG dimasukkan kedalam larutan pengasam' A;;;;;ol zat atau sampai lanjutnya diaduk-aduk selama + 30 menit kulit' penampang itt:''lalam penyarnak betul-Uetul masuk' menarnbahkan jalan. dengan St:l;rnjutnya basisitas dinaikkan dilarutkan dahulu deNa2CO3 sebesar 1% yang sebelumn/a
ngitrt:tir.
Penarnbahan Na2CO3 sedikit derni aduk selarna + 15 tnenit. Kernudian kulit dicuci dengan air. 7-
sedikit seraya diaduk-
b. Kulit diregangkan agar lemas. c. Kulit dipentang agar luasnya tetap. d. Kulit bagian rajah diulas dengan larutan yang terdiri atas
Penetralan (Neutralizing). Proses ini dimaksudkan untuk membuat kulit dalanr suasana netral, yaitu pada pH 6 - 7. Kulit dimasukkan kedalam air hangat (27oC) : 100t. Seraya diaduk-aduk ditarnbahkan NaHCO3 sebesar 0,5 t yang sc.beiumnya dilarutkan dulu dalam air. Penarnbahan Na2HCO3 seclikit dc-'rni sedikit dan diaduk-aduk selama + 15 menit atau sarnpai penampang kulit berwarna biru ter6adap indikator Brorrre Cresol Grc'en.
- Nh4oH - Minyak - air e.
ngenai warna dan kualitasnya.
- flarna. Kulit diamati warnanya, makin biru abu-abu kulit jadi yang dihasilkan maka makin rendah nilainya. Apabila warna kulit jadi tersebut makin natural, ma-
ka nilainya makin tinggi.
Pada proses penyanrakan digunakan Irgatan LV dengan variasi 20%, 25? dan 30t untuk setiap perlakuan. Kulit dimasukkan kedalarn suatu larutan yang terdiri atas air hangat (60oC):100% dan lrgatan LV yang besarnya bervariasi seperti tersebut diatas. Se"lanjutnya diaduk-aduk s.rntpai lrgatan LV rnasuk kedalam
-
Keadaan. Kulit dipegang dengan tangan seraya dirasakan me-
ngenai kelemasannya, berisi atau tidak, sisik melekat pada rajah atau tidak. Apabila kulit makin lemas, berisi dan sisik melekat dengan baik, maka nilainya makin tinggi. Tetapi apabila kulit makin kaku, kurang berisi dan sisik kurang melekat dengan baik, maka nilainya makin
kulit. Peminyakan (Fatliquoring).
rendah.
Proses ini dimaksudkan untuk melicinkan serat-serat kulit, dengan demikian kulit jadi yang dihasilkan lemas. Kulit dimasukkan kedalam suatu larutan yang terdiri atas ..rir h.rnga t (50oC), 100 t dan minyak sulf at t Z,Aea. Selanjutnya diaduk*aduk sampai minyak masuk kedaiam ku-
Data hasil uji secara organoleptis untuk warna dan kualitas kulit jadi dianalisa secara statistik dengan analisa varians.
lit.
10. F'iksasi (Fixation).
Proses ini dimaksrrdkan untuk mernecahkan emulsi mir-ry;rk yang ada dictalam kulit. Dengan demikian minyak tidak keluar lagi dari kulit. Pada proses perninyakan ditambahkan HCOOH pekat : 0,5 ? yang sebelumnya diencerkan terlebih dulu dengan air. Penambahan HCOOH sedikit - demi sedikit, seraya diadukerduk selama + l-5 menit. Sclirnjutnya t
ll. Penyelesaian. rr. l(rrIit dikr:r'inp1kan dcng;rn t:;.rra diattgitr.:rrrgink;.ttr,
sulfat
: 30 bagian : 1,0 bagian : 5 bagian 3 955 bagian
Kulit bagian rajah dikilapkan dengan mesin pengkilap. Kulit jadi hasil penelitian diuji secara organoleptis me-
8. Penyamakan (Tanning).
9-
:
- casein
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada pengujian secara organoleptis untuk warna dan keadaan kulit jadi ditentukan nilai terendah 1 dan tertinggi 10.
-
Warna.
Nilai hasil uji terhadap warna kulit jadi hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 1-. Setelah data tabel 1 dianalisa secara statistik dengan analisa varians pada tabel 2, fcrnyata tidak ada beda nyata (P < 0,05) pengaruh penilllunaan Irgatan LV serta interaksi antara Chromoduol G dan Irgatan LV terhadap warna kulit jadi hasil penelitian.
'l'r:tapi ;rda beda sang.rt nyata (P> 0,01) pengaruh penggu* naan (lhromoduol G terhadap warna kulit jadi hasil penelitian. Pada penggunaan Cr2O3 sebesar 0,58 dan Irgatan l,V sebesar Z5t diperoleh nilai tertinggi (8,4). 'Iabel l. Nilai Hasil Uji Terhadap Warna
tt
LV ZO
Z5 30
0,5
z0 1,0
Z5
l0 ZO
1,5
Z5 30
Tabel 2.
Nilai
8,2 8,7 8,1 8,4 8,4 9,4 8,2 ?,5 9,4
8,8 8,2 8,2
8,4 8,4 7,{',
8,1
7,9
df
Cr2Oj (A)
)
Irgatan LV (B)
'2
4
l,lrror Tot;r
I
IE
8,4 8,2 '1,6 B,'z ,9 7,9 8,4 7,8 9,0 8,1 8,1 8,I 8,8 't ,8 7,5 8,2 6,9 7,3 7
8,5 8,9
7"9
B,Z
8,2
8,I
9,0 8.4 8,5
8,2
8,1
8,2 7,8 7,5 7,8
719
715
'L
Irgatan LV
MS
Fh
4,L? 0,15
2,06 0,09
34,33
0,5 5
0,I4
2,33
1,3.3
4,55
80
7,9 7 ,9 7,5 7,B 8,1 8,2 7,6 7,6 7,8
25 30 ZO
1,0
Z5 30
20 1r5
Tabel 4.
SS
Nilai
ZO
0,5
st.
Nilai Hasil Uji Terhadap Keadaan
3.
7,9
Analisa Varians W'arna Kulit Jadi
Sumber Variasi
AR
'/,8 g,g 'l ,g tl,l '1,5 8,4 't,5 7,6 9,2
8,5 8,8 8,5 7 ,9 7.9 8,4 8,4 g;l 8,5 8,5 7,6 9,4 '1,3 7,8 7,6 7,6 8.1 B,Z
8,1
Tabel C, Z 03
(ir3 lrgatan
C)4
()r2Oj sebesar 0,58 d;rrr lrgatan [,V trcsar Ziit diperoleh nilai tertirrggi ('I,9). Pzrcla 1;enggunailn
Z5 30
7,5 8,1 7,5 7,8 7,8 B,1 7,8 9,1 7,8
7,8 'l ,8 7,3 8,1 811
7,8
7,) 7,g ?,5
7,9 7,9 8,2 8,1 7,6 7,6 7,3 7,3 7,8
7,5 7,6 7,6
7,6 7,8
7,6 7,8 7,5
7,6 7,6 7,8
7,6 8,4 7,3 8,2 7,0 6,9
J,5 7,6 7,8
7,2 7,6 '1,6
715
7,3
7,9 7,6
7,8 8,2 8,1 7,6 7,6 7,9 7,5 7,3 7,5
7,6 8,1 7,8 7,9 7,6 7,9 7,3 7,3 7,6
Analisa Varians Kualitas Kulit Jadi
Sumber Variasi
df
Cr2O3 (A) Irgatan LV (B)
2
AB
Z
4
Error
72
Total
80
SS
MS
rrh
4,97 0,17 a,26 4,L
0,49 0,09 0,47
8,17 1,50
t,L7
Kezrdilan.
Nilai h;rsil uji terhadap keadaan kulit jadi hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 3. Setelah dat.a pada tabel 3 dianalisa secara statistik dengan analisa varians pada tabel 4 ternyata tidak ada beda nyata (P < 0,05) pengaruh penggunaan lrgatan LV serta interaksi antara Chromoduol G dan Irgatan LV terhadap keadaan kulit jadi hasil penelitian. Tetapi ada beda sangat nyata (P > 0,01) pengartrh penggunaan Ctrrornoduol G terhadap keadaan kulit jadi hasil pen<:litian.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Tidak ada beda nyata (P < 0,05) pengaruh penggunaan Irgatan LV serta Interaksi antaril Chromoduol G dan lrgatan LV terhadap warna maupun keadaan kulit jadi hasil penelitian.
r l'etapi ada beda nyata (P ) 0,01) penganrh J)enggunaan Chrornoduol G tt.:rhad;rp warnzr dan keadaan kulit jadi ha-
sil pt-'nelitian.
l. Pad.r penggunaan Cr'2O3 st.bcstrr 0,ij ? d;rn lrg.rt;rn l,V sebe-sar Z5 ? diperoleh rrilai tertinggi, yaitu 8,4 untuk warna dan 7,9 untuk keadaan kulit.
t. Untuk menyamak kulit ular air warna natural
berkr.ralitas
baik dapat nrenggun;rkan Cr2O1 st:bes:rr 0,5% dan lrg;rtan LV sebesar 25%.
UCAPAN TERIMAKASIH
(r. Kot<:r;wura Roa, C. and M. S. Olivannan' " Dying and F'inishing of l,ea-ther
ceffiarch
7. Mann, I.
telah memberikan pengarahan, birnbir-rgan, biaya serta bantuan lainnya.
Mudah-mudahan peneiitian ini ada manf:ratnya bagi in* dustri penyamakan kulit.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonimous. rr Penuntun Tentang Penyamakan Kulit
e
2.
rr.
vsv.
Anonimous. rr Proses Penyamakan Kulit
tr.
ealai @akarta 1972. r' l. Anonirnous. Leather Finishing Manual 'r. tnd"t@ Room ancl Haas Company, Nilson House, 185 A Besant Road, Bombay 400.025.
4.
Anonimous.
rr
Product for the Leather Industries
rr.
Ci 5.
Gustavson, K.H. I' The Chemistry of Tanning Processes tt. Academic Press Inc. Publishers, New York,
N.Y.
1956.
Institute,
AdYar,
rr.
of the Li1960. Rome Nation, mited 8. O'l-laherty, F., W. T. Roddy and R. M. Lollar. I' The Chemistry and Tec.hlology of Leatlr-er rr. R;Grt E.-Eingsr Publisrring Company, Huntington, New York 1978. 9. Sarkar, K. T. t' Theory and Pactice of Leather Manufacr@anization
ture llA- M. Sharif 555, Poonarnallee High Road,
Dengan selc:sainya pc-nr:liti.rn cl,rrr tt-'rsustrrrrrya l.rpor;in
ini, kami mengucapkan banyak terimarkasih kepada l)epartemen Perindusirian RI, BPPI, Bapak Kepala BBKKP dan lbu Kepala Balai Per.relitian ISarang Kulit dan sernua staf yang
Madras 1919. rr Rural 'fanning Techniques
r'.
Madras 1974.
J. H. rt Leather Techniciants Hand Book rr' omas L"ather Street, London Sei 1971. 11. Steel, R. F. and J. H. Torrie. Processes of lStatistic tr
10. Sharphouse,
New
York 1960. il' 12, Thortensen. T. C. tr Practical Leather Technglogy HunRobert E:T@Y, tington, New York 1976" 13. \,Vilson, J. A. " Modern Practice in Leather ManuJacturerl
n"in-Eoia
Fortysecond Street, New York, U'S'A' 1941'
t