“KONSEP PELAYANAN PASTORAL DALAM 1 PETRUS 5:1-11” (Studi Hermeneutik Tentang Pelayanan Pastoral Dalam Komunitas Kristen Petrus)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teologi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar SARJANA SAINS TEOLOGI (S.Si-Teol) Oleh Yuliane Welhelmina Nenohai 71 2007 013
FAKULTAS TEOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2011
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
SKRIPSI
“KONSEP PELAYANAN PASTORAL DALAM 1 PETRUS 5:1-11” (Studi Hermeneutik Tentang Pelayanan Pastoral Dalam Komunitas Kristen Petrus)
Oleh:
Yuliane Welhelmina Nenohai 712007013
Skripsi ini telah disetujui untuk diuji Tanggal 2 Desember 2011
Pembimbing I
Pdt. Yusak B. Setyawan, S.Si, MATS, Ph.D
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
SKRIPSI
“KONSEP PELAYANAN PASTORAL DALAM 1 PETRUS 5:1-11” (Studi Hermeneutik Tentang Pelayanan Pastoral Dalam Komunitas Kristen Petrus)
Oleh: Yuliane Welhelmina Nenohai 712007013
Skripsi ini telah diuji dan dinyatakan LULUS Tanggal 2 Desember 2011
Mengesahkan,
Penguji I
Penguji II
Pdt. Totok S. Wiryasaputra, M.Th
Pdt. Yusak B. Satyawan, S.Si, MATS, Ph.D
Mengetahui Dekan Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Pdt. Dr. Retnowati
LEMBAR PERNYATAAN PENULIS
Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:
“KONSEP PELAYANAN PASTORAL DALAM 1 PETRUS 5:1-11” (Studi Hermeneutik Tentang Pelayanan Pastoral Dalam Komunitas Kristen Petrus)
Adalah benar merupakan karya asli penulis berdasarkan studi terhadap berbagai literatur yang terkait dengan penulisan ini. Demikian pernyataan ini dibuat agar skripsi ini dapat dipergunakan sebagaimana semestinya.
Salatiga, 25 November 2011
Penulis
MOTTO
Hormatilah ayah dan ibumu
Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka
Raihlah cita-cita setinggi di bawah kaki Yesus
Skripsi ini penulis persemhakan kepada yang terkasih Bapa Julius Nenohai & Mama Jeane S. Nenohai-Radja Pono, S.Pd yang telah menjadi orang tua, teman dan inspirator. Juga kepada Kety,Unne, Uan dan Harry
Tuhan Berkati
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Bapa Sang Pembimbing Terbaik, karena atas anugerah-Nyalah penulis dapat menjalankan kewajiban belajar di Fakultas Teologi UKSW ini sampai pada penyelesaian penulisan skripsi ini dengan sangat baik. Skripsi ini ditulis dan diajukan kepada Fakultas Teologi UKSW sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelas Sarjana Sains Teologi (S.Si Teol). Seluruh perjalanan pendidikan penulis tidak terlepas dari peran serta dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan setulus hati, penulis ingin memberikan ucapan terima kasih kepada: 1.
Pdt. Yusak B. Setyawan S.Si, MATS, Ph.D selaku dosen pengajar, pembimbing tunggal sekaligus penguji II. Terima kasih untuk waktu, kesediaan, kesabaran, arahan, bimbingan yang diberikan kepada penulis selama proses penulisan skripsi ini.
2.
Semua dosen Fakultas Teologi UKSW yang telah mengajar, mendidik dan menjadi teman selama penulis berada di UKSW, yakni: bapak Pdt. John A. Titaley, ibu Pdt. Retnowati, bapak Pdt. Daniel Nuhamara dan ibu Pdt. Dien Sumiyatiningsih selaku wali studi, bapak Pdt. Drie S. Brotosoedarmo, bapak Pdt. Mesach Krisetya, ibu Pdt. Hennie Wattimena-Karinda, bapak Pdt. Totok S. Wiryasaputra, bapak Pdt. Thobias Mesakh, bapak David Samiyono, kakak Pdt. Izak Y. M. Lattu, kakak Pdt. Irene Ludji, kakak Pdt. Mariska Lauterboom-Tiwa, bapak Pdt. Jacob D. Engel, bapak Flip Litaay, bapak Pdt. Tony Tampake, bapak Pdt. Basuki Djati Utomo. Juga kepada mantan pegawai pak Yamto dan pegawai TU ibu Budi, terimakasih untuk seluruh bantuan administrasi perkuliahan. Terima kasih juga kepada bapak Pdt. Agus Santoso dan Pdt. Christian G. untuk ilmu yang diberikan. Tuhan Yesus memberkati.
i
3.
Seluruh mejelis dan jemaat GPIB Taman Sari tempat saya melakukan pelayanan dan PPL I-IV, pihak pengurus panti Wredha Salib Putih dan oma-oma serta opa-opa di sana yang menjadi keluarga saat saya pelakukan PPL V. Juga kepada seluruh mejelis dan jemaat GKI Jemaat Tiberias-Sorong yang menyambut saya sebagai anak, dan mendukung saya selama melaksanakan pelayanan saat PPL VI. Tuhan sayang kita semua.
4.
Keluarga besar Nenohai-Radja Pono untuk semua dukungan, doa, harapan, senyuman, yang diberikan. Spesial untuk ayah kandung tercinta Julius Nenohai dan ibu kandung tercinta Jeane S. Nenohai-Radja Pono, S.Pd, untuk dukungan, pengertian (pulsa dan uang tambahan bulanan), juga untuk saudara-saudara: Kety, Unne, Uan, Hary, ipar Tuan, dan ponakan Rossi.
5.
My lovely family, teman-teman “BOANERGES”, Peace In Rainbow tercinta: Mami Fany, Epha, Sam, Tirza, Prani, Antok ’sob’, Cicha, Vivi, Obuz, Golden, Baniz ’Gilter’, ma Ce, miss Ache, Kadek, Rana, Anggi, Yeni, John, Yoan, Niar, Vita, Marlon, Carendud, Shely, Fina ’ipar’, sist Leny, Hezky, Yuyun, Bang Niko ’talak 3’, Bang Jos, Nona, Christian, Ambu, Indry, Delila, K Veky, Dian, mas Galih ’mut’, Erry, Momon, Valen, ama Yohan, Desy ’dede’, b’ Vic ’R’, Elen, Nesty ’mas bro’, Mesakh, Uthe, amang Gultom, Seh, K Irwan, Iser, Elsy,Tata, Fen, Nuel, Vivin ’ina’, Ensha, Bento, Ghe, Yunita, K Tomy, Rey, Bang Daniel, Pey, K Happy, K Dino ’orang tua’ (dan K Fany), Bang Leo, Bang Surya, Bang Dony. Trimakasih untuk dukungan dan kebersamaan kita selama ini, KALIAN SANGAT MEMBOSANKAN,hahaha^^v (dibaca: terimakasih yang tak terhingga seluruh sahabat pelangiku, ditengah-tengah kalian ku temukan arti cinta kasih, sahabat dan persaudaraan.). Untuk 712007054, terimakasih untuk doa, dukungan, perhatian dan pengertiannya <3 ただ君を を あいしてる! Untuk VaN DEA FeLiCa (Stefan, Nick, DesTa, Vier, Jeri, Aka, Rony:
ii
mari kita lebarkan sayap ke kancah internasional (ada amen?). Juga kepada kakakkakak dan adik-adik angkatan yang sudah lulus dan yang masih berjuang, K Lery, K Fison, K Mercy, bunda Sari, K Nana, K Sarce Astrid, Esu, Herty, Ilon, Jo dan Tuty, Maya, Dorlin, Jesica, Eka, Enda, semangat untuk perjuangan ke depannya. Untuk adik-adik mentor 2009, SEMANGKA! 6.
Sister-sister macho di Cungkup 51a: Une, K Tina, Liza, K Endy, Vivi, Eda, Novel, Eni, Tita, Enda, Icha, Nita, Erly, Indah, k Acha, Esty, K Sima br. Sitompul, Ache, Dewi, Dinda, Uthin, K Hely, Usi Ing, K Delfy, K Lichan, K Ote, K Bety. Terimakasih.
7.
Semua kelompok yang “menampung” saya: MUGER GPIB Taman Sari, Cantate Domino Choir, Imanuel Choir, PIR Choir, Senza Fine Ensamble (cheerfull choir/chongz??), Voice of SWCU, dan Satya Wacana Vocal Consort, trimakasih untuk pengalaman bersama khususnya kepada para peatih: K Pegy, mas Yul, K Ery,mbak Nitha, mas Wawa dan pak Keliq. Tuhan memberkati kita lewat telenta kita. Juga untuk saudara-saudara di IKMASTI, Tuhan sayang kita semua.
8.
Semua pihak yang telah membantu dan mendukung maupun “merepotkan” saya, orang yang dekat dan pernah dekat, orang yang membuat saya tersenyum dan yang pernah tersenyum karena saya, yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Tuhan memberkati kita semuanya.
Penulis juga meminta maaf kepada semua pihak yang telah dikecewakan dan dirugikan selama penulis berada di Salatiga. Kenanglah yang baik, dan maafkanlah yang kurang bekenan. Tuhan mengasihi dan memberkatikita semua.
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................. ................................................................................... i Daftar Isi.................................................................................................................. ........... iv Saripati.................................................................................................................................. vi Bab I
Pendahuluan.......................................................................................................
1
I. 1. Latar Belakang........................................................................................................ 1 I. 2. Batasan Masalah..................................................................................................... 4 I. 3. Rumusan Masalah................................................................................................... 5 I. 4. Tujuan Penelitian........................................................................................ ........... 5 I. 5. Metodologi Penelitian............................................................................................. 5 I. 6. Signifikansi Penelitian............................................................................................ 6 I. 7. Sistematika Penulisan............................................................................................. 7 Bab II Komunitas Kristen Petrus..........................................................................
8
II. 1. Pendahuluan............................................................................................................ 8 II. 2. Penulis Surat.............................................................................................. ........... 9 II. 3. Waktu dan Tempat Penulisan........................................
...................... ........... 11
II. 4. Alamat Surat.................................................................................... ....................... 14 II. 5. Maksud dan Tujuan Surat......................................................................
........... 16
II. 6. Kehidupan Yahudi Diaspora.........................................................................
17
II. 7. Komunitas Kristen Awal............................................................................ ........... 20 II. 8. Kehidupan Komunitas Kristen Petrus.......................................................... ........... 21 II. 9. Kesimpulan Bab II..................................................................................
........... 27
iv
BAB III Studi Hermeneutik Terhadap 1 Petrus 5:1-11.......................................... III. 1. Pendahuluan..........................................................................................
30
........... 30
III. 2. Kritik Sosio Historis Terhadap Teks 1 Petrus 5:1-11............................................30 III. 3. Pokok-pokok Teologis............................................................................ ........... 43 III. 4. Kesimpulan Bab III................................................................................. ........... 45 BAB IV Rekonstruksi dan Relevansi Konsep Pelayanan Pastoral...............................47 IV. 1. Pendahuluan.........................................................................................
........... 47
IV. 2. Konsep Pelayanan Pastoral...................................................................... ........... 48 IV. 2. 1. Konsep Dalam Pengertian Pastoral........................................................
48
IV. 2. 2. Konsep Dalam Esensi Kehadiran Pelayanan Pastoral..............................
51
IV. 2. 2. Pelayan Pastoral..................................................................................
57
IV. 3. Konsep Pelayanan Pastoral Dalam 1 Petrus 5:1-11.........................................
61
IV. 4. Pelayanan Pastoral di Indonesia Dewasa Ini.................................................
64
IV. 5. Relevansi Konsep Pelayanan Pastoral Dalam 1 Petrus 5:1-11 Dengan Pelayanan Pastoral Dewasa Ini......................................................
67
IV. 6. Kesimpulan Bab IV....................................................................................
70
BAB V
Penutup..............................................................................................
........... 71
V. 1. Kesimpulan................................................................................................ ........... 71 V. 2. Saran......................................................................................................... ........... 75 Daftar Pustaka...............................................................................................
........... 76
v
SARIPATI Pelayanan pastoral adalah pelayanan yang tidak saja memperhatikan relasi antara sesama manusia tetapi juga relasi manusia dengan Allah, serta menempatkan Allah dalam relasi manusia dengan sesamanya. Hal ini membuat pelayanan pastoral menjadi alat yang berharga, yang melaluinya Gereja dapat melayani kebutuhan manusia secara holistik. Pelayanan pastoral kemudian berkembang sebagai sebuah ilmu yang dikembangkan lebih serius. Pastoral berkembang ke arah pastoral klinis dan menjadi salah satu cabang dari teologi praktika. Banyak penelitian dan tulisan yang kemudian berfokus pada pelayanan pastoral baik mengenai teknik maupun jenis pelayanan pastoral. Banyak teolog yang kemudian secara serius mendalami mengenai pelayanan pastoral dan menulis tentang pelayanan pastoral. Beberapa ayat alkitab seperti Yohanes 10, 1 Petrus 5:2-4 menjadi dasar perintah pastoral. Namun, dalam tulisan ini penulis menguraikan tentang pelayanan pastoral berdasarkan konteks sosio-historis dalam komunitas Kristen Petrus dalam 1 Petrus 5:1-11. Menurut penulis, dalam teks ini terkandung konsep pelayanan pastoral yang coba dibangun oleh penulis surat dalam komunitas ini. 1 Petrus 5:1-11 memberikan informasi tentang konsep pelayanan pastoral dalam komunitas Kristen Petrus yang hidup sebagai rumah tangga Allah/keluarga Allah (household of God). Komunitas ini hidup di tengah kecaman akan kehadiran mereka sebagai orang Kristen, mereka terkucil dan ditindas. Kehidupan komunitas ini mengenal sistem pemerintahan hirarki berdasarkan senioritas. Oleh karena itu penulis 1 Petrus memberikan petunjuk mengenai pelayanan yang rendah hati dan tidak melihat sisi senioritas sebagai suatu posisi yang menguntungkan untuk memerintah. Mereka dihimbau untuk hidup tanpa melihat perbedaan usia dan hubungan darah sebagai penghalang untuk memberi dan menerima pelayanan. Penulis 1 Petrus mengarahkan pemimpin komunitas (penatua) untuk berpegang pada etika pelayanan dan menjadi teladan dalam kehidupannya. Jemaat diarahkan untuk
vi
melawan kejahatan di sekitar mereka dengan kebaikan, pengharapan dan iman yang teguh, hal ini mengarahkan pembentukan moral secara personal. Penulis surat tidak berbicara soal teknik dalam pelayanan, tetapi sikap hidup yang merupakan sikap dasar pastoral yakni kasih, iman, dan compassion. Setiap orang memiliki tanggungjawab untuk membangun komunitas menjadi lebih baik. Sikap seperti ini yang harus dihadirkan Gereja dalam pelayanannya dewasa ini. Menurut penulis, konsep pelayanan pastoral dalam 1 Petrus 5:1-11 dapat direlevansikan dengan pelayanan pastoral di Indonesia dewasa ini. Keduanya memiliki suatu konsep untuk membangun manusia dalam menghadapi realita kehidupan dalam konteksnya. Jika dalam komunitas ini mereka memiliki pelayanan memerintah, maka sebaliknya dalam pelayanan pastoral dewasa ini, pelayanan pastoral adalah pelayanan yang setara antara yang melayani dan dilayani. Konsep dalam komunitas ini menunjukkan aspek kerjasama dalam membangun persekutuan, yang merupakan suatu hal penting yang perlu diperhatikan. Jika konsep pelayanan yang coba dibangun oleh penulis Petrus dalam teks ini dijalankan dalam pelayanan dewasa ini maka akan terbentuk sebuah persekutuan yang bekerjasama dalam melaksanakan pelayanan karena pastoral tidak saja menjadi tanggungjawab pendeta maupun majelis namun menjadi tugas setiap jemaat.
vii