PERAWATAN LUKA
by : Rahmad Gurusinga
A. DEFINISI Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusakatau hilang. Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul : 1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ 2. Respon stres simpatis 3. Perdarahan dan pembekuan darah 4. Kontaminasi bakteri 5. Kematian sel
B. MEKANISME TERJADINYA LUKA
Luka insisi (Incised wounds) Luka memar (Contusion Wound), Luka lecet (Abraded Wound), Luka tusuk (Punctured Wound), Luka gores (Lacerated Wound), Luka tembus (Penetrating Wound), Luka Bakar (Combustio)
Menurut tingkat Kontaminasi terhadap luka :
Clean Wounds (Luka bersih) Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi) Contamined Wounds (Luka terkontaminasi) Clean--contamined Wounds (Luka bersih Clean terkontaminasi)
Menurut waktu penyembuhan luka dibagi menjadi :
Luka akut yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep penyembuhan yang telah disepakati. Luka kronis yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dan endogen.
C. PROSES PENYEMBUHAN LUKA
Fase Inflamasi adalah adanya respon vaskuler dan seluler yang terjadi akibat perlukaan yang terjadi pada jaringan lunak. Fase Proliferatif adalah memperbaiki dan menyembuhkan luka dan ditandai dengan proliferasi sel. Fase Maturasi adalah menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu.
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA
1. Usia 2. Infeksi 3. Hipovolemia 4. Hematoma 5. Benda asing 6. Iskemia 7. Diabetes 8. Pengobatan
E. NUTRISI DALAM PERAWATAN LUKA 1.
protein gangguan proliferasi fibroblast, neoangiogenesis, sintesis kolagen, dan remodeling pada luka dikarenakan adanya kekurangan protein
2.
karbohidrat Karbohidrat dibutuhkan untuk suplai energi seluler.
3.
Vitamin A Vit. A diperlukan untuk sintesis kolagen epitelialisasi pada proses penyembuhan luka.
4.
Vitamin C Berguna untuk sintesis kolagen dan meningkatkan resistensi terhadap infeksi.
5.
Vitamin K Untuk sintesis protrombin dan beberapa faktor pembekuan darah yang diperlukan untuk mencegah perdarahan yang berlebihan pada luka.
6.
Zat besi Berguna dalam sintesis kolagen, sintesis hemoglobin dan mencegah iskemik pada jaringan.
7.
B – Komplek Berfungsi dalam memproduksi energi dan imunitas seluler serta sintesis sel – sel darah merah.
8.
Zinc Pada jaringan membantu sintesis protein dan pada luka berperan dalam sintesis kolagen.
LUKA DECUBITUS A. Definisi Dekubitus adalah kerusakan/kematian kulit sampai jaringan dibawah kulit, bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat.
B. Etiologi 1. Faktor intrinsik: penuaan (regenerasi sel lemah), Sejumlah penyakit yang menimbulkan seperti DM, Status gizi, underweight atau kebalikannya overweight, Anemia, Hipoalbuminemia. 2. Faktor Ekstrinsik:Kebersihan tempat tidur, alatalat -alat tenun yang kusut dan kotor, atau peralatan medik yang menyebabkan penderita terfiksasi pada suatu sikap tertentu, Duduk yang buruk, Posisi yang tidak tepat, Perubahan posisi yang kurang.
C. Tanda dan Gejala
Stadium Satu 1. Adanya perubahan dari kulit yang dapat
diobservasi
2. Perubahan konsistensi jaringan (lebih keras atau lunak) 3. Perubahan sensasi (gatal atau nyeri) 4. Pada orang yang berkulit putih, luka mungkin kelihatan sebagai kemerahan yang menetap. Sedangkan pada yang berkulit gelap, luka akan kelihatan sebagai warna merah yang menetap, biru atau ungu.
Stadium Dua Hilangnya sebagian lapisan kulit yaitu epidermis atau dermis, atau keduanya. Cirinya adalah lukanya superficial, abrasi, melempuh, atau membentuk lubang yang dangkal. Stadium Tiga Hilangnya lapisan kulit secara lengkap, meliputi kerusakan atau nekrosis dari jaringn subkutan atau lebih dalam, tapi tidak sampai pada fascia. Luka terlihat seperti lubang yang dalam. Stadium Empat Hilangnya lapisan kulit secara lengkap dengan kerusakan yang luas, nekrosis jaringan, kerusakan pada otot, tulang atau tendon. Adanya lubang yang dalam serta saluran sinus juga termasuk dalam stadium IV dari luka tekan.
Penyebab 1. Penekanan yang lama pada daerah setempat karena berbaring lama 2. Teregangnya kulit pada posisi setengah duduk atau setengah berbaring 3. Terlipatnya kulit akibat gesekan badan yang sangat kurus dengan alas tempat tidur
Cara Mencegah terjadinya luka decubitus 1.
Menjaga kebersihan khususnya kulit dengan memandikan setiap hari
2.
Keringkan kulit dengan baik
3.
Berikan lotion terutama pada bagian kulit yang ada tonjolan--tonjolan tulang tonjolan
4.
Masase kulit untuk memperlancar sirkulasi darah.
Langkah – Langkah Perawatan Luka Decubitus 1. Meningkatkan status kesehatan dengan nutrisi yang baik 2. Mengurangi / meratakan faktor tekanan yang mengganggu aliran darah 3. Alih posisi selangselang-seling paling lama 2 jam