Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
11 Pages
ISSN 2302-0199 pp. 213- 223
KINERJA PEMERINTAHAN GAMPONG DI KABUPATEN ACEH BESAR 1)
Hasanuddin1, Rusli Yusuf2, Mahdani 3 Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: The purpose of this study was to know (1) information systems, human resource
capacity and performance planning software and governance performance Gampong in the district of Aceh Besar (2) the effect of information systems, human resource capacity and planning Gampong effect on device performance, (3 ) influence of information systems, human resource capacity and planning affect the performance of the government Gampong (4) the effect of performance on the performance of government gampung gampong and (5) the indirect effect of information systems, human resource capacity and planning affect the performance of village government through performance gampung in Aceh Besar district. Do government research sites in the village in the district of Aceh Besar, the number of respondents as many as 125 people gampung, where the technique of sampling carried out by proportional random sampling technique. The results showed that the system information, the ability of human resources, planning, performance and the performance of government gampung village in Aceh Besar district has been running well, information systems affect the performance of gampung, human resource capacity to affect the performance gampung, planning affect the performance gampung, information systems affect the performance of the village administration, human resources owned by employees also affect the performance of the village administration, planning affect the performance of village administration and performance gampung also positive and significant impact on the performance of government village in the district of Aceh Besar. Keywords: Information Systems, Human Resources Capabilities, Planning, Performance Gampong devices, and Government Performance Gampong Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) sistem informasi, kemampuan sumber daya manusia dan perencanaan kinerja perangkat dan kinerja pemerintahan Gampong di Kabupaten Aceh Besar (2) pengaruh sistem informasi, kemampuan sumber daya manusia dan perencanaan berpengaruh terhadap kinerja perangkat Gampong, (3) pengaruh sistem informasi, kemampuan sumber daya manusia dan perencanaan berpengaruh terhadap kinerja pemerintah Gampong (4) pengaruh kinerja perangkat gampong terhadap kinerja pemerintahan gampong dan (5) pengaruh tidak langsung sistem informasi, kemampuan sumber daya manusia dan perencanaan berpengaruh terhadap kinerja pemerintahan gampong melalui kinerja perangkat gampong di Kabupaten Aceh Besar. Lokasi penelitian di lakukan pemerintahan gampong di Kabupaten Aceh Besar, dengan jumlah responden sebanyak 125 orang perangkat gampong, dimana teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proportional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi, kemampuan SDM, perencanaan, kinerja perangkat gampong dan kinerja pemerintahan gampong di Kabupaten Aceh Besar sudah berjalan dengan baik, sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja perangkat gampong, kemampuan sumber daya manusia berpengaruh terhadap kinerja perangkat gampong, perencanaan berpengaruh terhadap kinerja perangkat gampong, sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja pemerintahan gampong, sumber daya manusia yang dimiliki oleh pegawai juga berpengaruh terhadap kinerja pemerintahan gampong, perencanaan berpengaruh terhadap kinerja pemerintahan gampong dan kinerja perangkat gampong juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemerintahan gampong di Kabupaten Aceh Besar. Kata kunci: Sistem Informasi, Kemampuan SDM, Perencanaan, Kinerja Perangkat Gampong, dan Kinerja Pemerintah Gampong
dimensi
PENDAHULUAN Pembangunan
melibatkan
adalah
segenap aparat pemerintahan, baik ditingkat
pembangunan yang dilaksanakan secara multi
pusat maupun ditingkat daerah bahkan sampai
213 -
nasional
dalam pengelolaannya
Volume 4, No. 4, November 2015
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ditingkat Gampong. Komponen atau aparat
terutama yang berhubungan dengan penyajian
dimaksud hendaknya memiliki kemampuan
data dan informasi yang dibutuhkan, semakin
yang
dituntut adanya kerja keras dan kemampuan
optimal
dalam
tugasnya.Tepatlah
kiranya
pelaksanaan wilayah
yang optimal guna memperlancar pelaksanaan
Gampong menjadi sasaran penyelenggaraan
tugas pemerintahan.Berangkat dari pemikiran
aktifitas
tersebut,
pemerintahan
jika
dan
pembangunan,
dikaitkan
dengan
kondisi
rill
mengingat pemerintahan Gampong merupakan
sementara Kinerja Pemerintahan Gampong di
basis pemerintahan terendah dalam struktur
Kabupaten
pemerintahan
penelitian yang direncanakan ini.
Indonesia
yang
sangat
menentukan bagi berhasilnya ikhtiar dalam Pembangunan nasional yang menyeluruh. Mengingat kompleksnya aspek-aspek atau bidang yang hendak dibangun ditingkat pemerintahan terendah tersebut, maka salah satu aspek yang terlebih dahulu perlu dibangun adalah
peningkatan
kemampuan
aparat
pemerintah Gampong dalam pelaksanaan tugastugas administrasi pemerintahan, disamping memperkuat
partisipasi
masyarakat
dan
kelembagaannya serta aspek-aspek lainnya.Hal tersebut sangat penting, karena pemerintah Gampong beserta perangkatnya adalah sebagai administrator penyelenggara utama aktifitas pemerintahan,
pembangunan
kemasyarakatan ketentraman kekuasaannya.
maupun
dan
sebagai
ketertiban
Peranan
dan
di
mereka
pembina wilayah demikian
penting dalam menentukan maju mundurnya suatu unit pemerintahan. Oleh sebab itu diperlukan perangkat Gampong yang benarbenar mampu dan dapat bekerjasama dalam pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
pelaksanaan
Besar
sebagai
tempat
Menurut pengamatan awal penulis, menunjukkan bahwa kemampuan Kinerja Perangkat gampong dalam pelaksanaan tugas terutama dalam menyiapkan bahan dan informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan perencanaan pembangunan, hasilnya masih minim atau belum terlaksana secara optimal. Hal ini terbukti dari pelaksanaan tugas-tugas administrasi yang tidak terlaksana dengan baik dan konsisten sesuai ketentuan, baik administrasi umum, administrasi penduduk, maupun administrasi keuangan.Belum tersedianya informasi atau pencatatan administrasir secara baik sebagaimana tersebut diatas, maka hal itu terjadi karena adanya pengaruh berbagai faktor, antara lain terutama faktor kemampuan sumber daya aparat Gampong sebagai penyelenggara yang belum optimal. Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan Gampong yang terpenting adalah bagaimana pemerintahan Gampong mampu meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, dan mampu
memberikan
masyarakat
Gampong,
pelayanan serta
kepada mampu
meningkatkan daya saing Gampongnya. Hal tersebut hanya mungkin terwujud apabila
Dengan demikian aparat Gampong dalam
Aceh
tugasnya
sehari-hari,
urusan yang menjadi kewenangan Gampong dapat terlaksana dengan baik. Tidak dapat Volume 4, No. 4, November 2015
- 214
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dipungkiri,
bahwa
dalam implementasinya
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
terdapat berbagai permasalahan yang langsung
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
maupun
tidak
pelaksanaan
langsung
menghambat
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
urusan-urusan
pemerintahan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau
tersebut.
hak tradisional yang diakui dan dihormati
Kinerja Perangkat Gampong khususnya
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
di Kabupaten Aceh Besar saat ini sedang
Republik Indonesia. Pemerintahan Desa adalah
menjadi
terutama
penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
berkaitan dengan masih minimnya sistem
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem
informasi yang disediakan oleh perangkat
pemerintahan
gampong
masyarakat
Indonesia. Sedangkan Pemerintah Desa adalah
gampong, terutama berkaitan dengan peranan
kepala Desa atau yang disebut dengan nama
sumber daya manusia di gampong, terutama
lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur
berkaitan
penyelenggara Pemerintahan Desa.
sorotan
bagi
banyak
pihak
kepentingan
dengan
tingkat
pendidikan
masyarakat maupun fasilitas pendidikan di
Negara
Kesatuan
Republik
Setiap individu yang diberi tugas atau
gampong masing-masing, masalah partisipasi
kepercayaan
masyarakat gampong untuk ikut kegiatan di
organisasi
gampong seperti gotong royong, disamping itu
menunjukkan kinerja yang memuaskan dan
masih
memberikan
rendahnya
kemampuan
perangkat
untuk
bekerja
tertentu
pada
diharapkan
konstribusi
yang
suatu mampu
maksimal
gampong terhadap perangkat sistem informasi
terhadap pencapaian tujuan organisasi tersebut.
seperti komputer, kemampuan menggunakan
Hal ini sesuai dengan defenisi Gampong itu
sistem yang ada maupun menggunakan fasilitas
sendiri
jaringan internet untuk keperluan informasi
pemerintahan
bagi masyarakat gampong.
berdasarkan adat istiadat masyarakat Aceh,
yang
merupakan terendah
organisasi
yang
dibentuk
memiliki wewenang untuk menyelenggarakan KAJIAN KEPUSTAKAAN
pemerintahan
Kinerja Pemerintah Aparatur Menurut
Peraturan
Peraturan
Pelaksanaan
Pemerintah
Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dijelaskan mengenai pengertian dari desa. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang 215 -
otonom
yang
berkedudukan di bawah mukim, merupakan
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
secara
Volume 4, No. 4, November 2015
organisasi dalam struktur Pemerintahan Aceh yang
dipimpin
oleh
Keuchik.
(Qanun
Kabupaten Aceh Besar, Nomor 11 Tahun 2009:4 Tentang Pemerintahan Gampong Bab 1 Pasal 2). Kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang
atau
kelompok
orang
dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala serta kemampuan untuk mencapai tujuan dan
2003) mengemukakan ada empat kriteria
standar yang telah ditetapkan (Sulistyorini,
kinerja yaitu: (1). Karakteristik individu, (2).
2001). Sedangkan Ahli lain berpendapat bahwa
Proses, (3). Hasil dan (4) Kombinasi antara
Kinerja merupakan hasil dari fungsi pekerjaan
karakter individu, proses dan hasil.Kinerja
atau kegiatan tertentu yang di dalamnya terdiri
seseorang
dari tiga aspek yaitu: Kejelasan tugas atau
kesesuaian
antara
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya;
keahliannya,
begitu
Kejelasan hasil yang diharapkan dari suatu
penempatan pada bidang tugasnya. Sehingga
pekerjaan atau fungsi; Kejelasan waktu yang
dengan demikian akan memberikan dampak
diperlukan untuk menyelesikan suatu pekerjaan
pada kinerja yang posistif pada bidang yang
agar hasil yang diharapkan dapat terwujud
mereka tempati.
(Tempe,
A
Dale,
2006).
Fatah
kemajuan
pengetahuan, menghasilkan
sikap
yang dan
sesuatu
didasari motivasi
pekerjaan.
dalam Kinerja
maka dipandang penting untuk mengukur
Kinerja merupakan kulminasi dari tiga saling
berkaitan
yakni
keterampilan, upaya sifat keadaan dan kondisi eksternal
(Sulistyorini,
2001).
Tingkat
keterampilan merupakan bahan mentah yang dibawa seseorang ke tempat kerja seperti pengalaman, kecakapan
antar
pekerjaan pula
halnya
ada
dengan dengan
Sistem adalah sekelompok elemenelemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu organisasi seperti perusahaan atau suatu area fungsional cocok dengan definisi ini. Organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya,
karakteristik tenaga kerjanya.
yang
bila
Sistem Informasi
oleh
merefleksikan kesuksesan suatu organisasi,
elemen
ditingkatkan
(1996)
Menegaskan bahwa kinerja diartikan sebagai ungkapan
dapat
kemampuan,
kecakapan-
pribadi
kecakapan
serta
tehknik. Upaya tersebut diungkap sebagai motivasi yang diperlihatkan karyawan untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya. Sedangkan kondisi eksternal adalah tingkat sejauh mana kondisi eksternal mendukung produktivitas
yang pertama adalah sumber daya fisik dimana di dalamnya terdiri dari manusia, material, mesin (termasuk fasilitas dan energi) dan uang, kemudian yang kedua adalah sumber daya konseptual yaitu informasi (termasuk data). Sumber daya tersebut bekerja sama menuju tercapainya suatu tujuan tertentu. Sebuah informasi biasanya mempunyai aliran.
Aliran
tersebut
dinamakan
siklus
informasi. Siklus Informasi tersebut diawali dari data yang diolah melalui suatu model. Data yang telah diolah tersebut kemudian menjadi sebuah informasi yang akan diterima oleh penerima. Penerima kemudian membuat suatu
kerja. Kinerja dapat dilihat dari beberapa kriteria, menurut Castetter (dalam Mulyasa,
keputusan serta melakukan sebuah tindakan. Tindakan tersebut mengakibatkan tindakanVolume 4, No. 4, November 2015
- 216
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala tindakan lain mengembalikan sejumlah data.
(4) sistem data dan (5) pengaplikasian sistem
Data yang telah dikembalikan yang kemudian
informasi.
akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus informasi (siklus pengolahan data). Sistem
informasi
dalam
suatu
pemahaman yang sederhana dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan
kebutuhan
yang
serupa.
Sistem
informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan faktafakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan
keberhasilan implementasi
dan pengembangan suatu sistem informasi tergantung dari peranan sumber daya manusia yang ada. Di samping itu juga, partisipasi pengguna merupakan salah satu faktor yang menentukan
hasil
dari
penerapan
sistem
informasi itu sendiri, terutama bagi pengguna akhir (end-user). Partisipasi pengguna memiliki hubungan langsung dengan kepuasan pengguna dimana
kepuasan
pengguna
merupakan
indikator keberhasilan suatu sistem informasi. Indikator tersebut mencakup: (1) peranan sumber daya manusia, (2) partisipasi pengguna, (3) perangkat hardware, software, dan network, 217 -
Sumber
Daya
Manusia
dapat
mempengaruhi kinerja suatu organisasi, sebesar atau sekecil apapun organisasi itu hal ini dapat dilihat dari tingkat efektifitas manajemennya. Dengan kemampuan pengetahun atas masalah yang dihadapi masing-masing departemen, para manajer Sumber daya Manusia
diharapkan
dapat memberikann kontribusi kunci dengan bertambahnya pengetahuan tentang isu-isu unit fungsional. Dalam hal ini menejer sumber daya manusia ikut berperan dalam pengembangan strategi usaha dan menjadikan dimensi sumber daya manusia sebagai factor yang harus ikut dipertimbangkan. Sumber
daya
manusia
dipandang
semakin besar peranannya bagi kesuksesan suatu organisasi, maka banyak organisasi kini
fisik organisasi (Sutono et al 2007). Indikator
Kemampuan Sumber Daya Manusia
Volume 4, No. 4, November 2015
meyedari
bahwa
organisasi
dapat
unsure
manusia
memberikan
dalam
keunggulan
bersaing. Manusia sebagai unsursumber daya manusia telah memberikan serta mempengaruhi kesuksesan
dan persaingan dari organisasi
tersebut. Manajemen Sumber Daya Manusia berhubungan dengan system rancangan formal dalam suatu organisasi untuk menentukan efektifitas dan efisiensi dilihat dari bakat seseorang untuk mewujudkan sasaran suatu organisasi. Pemerintahan Gampong perlu terus dikembangkan masyarakat
sesuai Gampong
dengan dan
kemajuan lingkungan
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sekitarnya. Dengan perkataan lain, perubahan
kehidupan
sosial yang terjadi pada masyarakat Gampong
manajemen atau pengelolaan juga mengalami
karena adanya gerakan pembangunan Gampong
perkembangan secara luas, manajemen atau
perlu diimbangi pula dengan pengembangan
pengelolaan dalam pengertian umum menurut
kapasitas Pemerintahan Desanya, sehingga
Nawawi
keinginan
adalah“merupakan
mempertahankan
posisi
tawar
manusia,
pemahaman
(Murniati,
tentang
2009:37),
kemampuan
pimpinan
menawar dengan pihak luar Gampong yang
(manajer) dalam mendayagunakan orang lain
relatif seimbang dapat terus dipertahankan
melalui
(Sadu Wasistiono, 2006: 4).
mengembangkan kerjasama dalam mencapai
Lebih
lanjut
Sadu
Wasistiono
yang
kuat,
Gampong
dengan
menciptakan
dan
tujuan organisasi secara efektif dan efesien.”
mengatakan bahwa, tanpa adanya Pemerintahan Gampong
kegiatan
Dari disimpulkan
pengertian bahwa
atas,
dapat
pengelolaan
atau
masyarakatnya hanya akan menjadi obyek
manajemen
permainan ekonomi maupun politik dari pihak-
pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat
pihak luar Gampong yang relatif lebih kuat
berjalan
posisinya.Langkah
upaya
efisien.Dengan kata lain, pengelolaan ialah
pengembangan Gampong antara lain berupa
menekankan pengaturan orang-orang yang
lahirnya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tugasnya mengarahkan usaha ke arah tujuan-
tentang Pemerintahan Daerah, yang merupakan
tujuan melalui aktivitas-aktivitas orang lain atau
pengganti
membuat sesuatu dikerjakan oleh orang-orang
kongkrit
berbagai peraturan perundangan
mengenai pemerintahan desa. Salah satu tujuan
adalah
di
dengan
penyelenggaraan
lancar,
efektif
atau
dan
lain.
dikeluarkannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 adalah guna memodernisasikan Pemerintahan
Gampong
agar
mampu
menjalankan tiga peranan utamanya, yaitu sebagai struktur perantara, sebagai pelayan
METODE PENELITIAN Lokasi dan Objek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah pada Gampong yang ada dalam Kabupaten Aceh Besar. Objek penelitian sistim informasi,
masyarakat serta agen pembaharuan.
kemampuan perencanaan
Perencanaan Menurut
Murniati
(2009:37),
sumber
daya
manusia
dan
dengan kinerja pemerintahan
gampong.
manajemen merupakan “kegiatan mengatur berbagai sumber daya, baik manusia maupun material, dalam rangka melakukan berbagai kegiatan suatu organisasi untuk mencapai tujuan secara optimal”. Sesuai perkembangan
Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan perangkat gampong yang ada pada semua Gampong dalam Kabupaten Aceh Besar, untuk masingmasing gampong ada 5 perangkat gampong, Volume 4, No. 4, November 2015
- 218
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dan gampong yang diambil dalam penelitain
HASIL PEMBAHASAN
ada sebanyak 25 gampong dari 7 kecamatan
Analisis (SEM)
berdasarkan tipologi gampong yang terdiri dari gampong
pesisir/nelayan,
kehutanan,
perdagangan,
pertambangan,
dengan
persawahan, peternakan
jumlah
Structural
Equation
Modelling
Analisis selanjutnya adalah analisis
dan
Structural Equation Model (SEM) secara full
responden
model, setelah dilakukan analisis terhadap
sebanyak 125 orang.
tingkat uni dimensionalitas dari indikatorindikator pembentuk variabel laten yang diuji
Peralatan Analisis Data
dengan confirmatory factor analysis. Analisis
Peralatan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah structural equation modelling (SEM) dengan bantuan program Amos.
Model
sekumpulan
persamaan
teknik-teknik
SEM
adalah
statistikal
hasil pengolahan data pada tahap full model SEM
dilakukan
dengan
melakukan
uji
kesesuaian dan uji statistik. Hasil pengolahan data untuk analisis full model SEM:
yang
memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan
relatif
rumit
secara
simultan
(Ferdinand, 2006 : 181). Tampilnya model yang rumit membawa dampak bahwa dalam kenyataannya proses pengambilan keputusan manajemen adalah sebuah proses yang rumit atau merupakan sebuah proses yang multidimensional dengan berbagai
pola
hubungan
kausalitas
yang
berjenjang. Oleh karenanya dibutuhkan sebuah model sekaligus alat analisis yang mampu mengakomodasi penelitian multidimensional itu.
Gambar 1. Structural Equation Model Berdasarkan
SEM mampu memasukkan variabel
Gambar
1,
dapat
laten kedalam analisis. Variabel laten adalah
dijelaskan adanya pengaruh dari masing-masing
unobserved konsep yang diaproximasi dengan
variabel yaitu budaya organisasi, kemampuan
variabel
yang
dan perencanaan terhadap kinerja perangkat
metode
gampong dan juga terjadinya pengaruh tidak
diperoleh
terobservasi oleh
atau
responden
terukur lewat
pengumpulan data (survey, test, observasi) dan
langsung
sering disebut manifest variabel (Ghozali,
gampong melalui kinerja perangkat gampong.
2014).
219 -
Volume 4, No. 4, November 2015
terhadap
kinerja
pemerintahan
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pengaruh Sistem informasi Terhadap Kinerja Perangkat Gampong Di Kabupaten Aceh Besar Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh sistem informasi terhadap kinerja perangkat gampong menunjukkan nilai CR sebesar 3,923 dan dengan probabilitas sebesar 0,002. Kedua nilai yang diperoleh tersebut memenuhi syarat untuk penerimaan H1 yaitu nilai CR sebesar 3,923 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.
Pengaruh Kemampuan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Perangkat Gampong di Kabupaten Aceh Besar Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh kemampuan sumber daya manusia terhadap
kinerja
perangkat
gampong
menunjukkan nilai CR sebesar 4,050 dan dengan probabilitas sebesar 0,007. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H2 yaitu nilai CR sebesar 4,054 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Pengaruh Perencanaan terhadap Kinerja Perangkat Gampong di Kabupaten Aceh Besar Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh
perencanaan
terhadap
Sistem Informasi Berpengaruh Terhadap Kinerja Pemerintahan Gampong Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh sistem informasi terhadap kinerja pemerintahan gampong menunjukkan nilai CR sebesar 4,631 dan dengan probabilitas sebesar 0,002. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H4 yaitu nilai CR sebesar 4,071 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Kemampuan SDM Berpengaruh terhadap Kinerja Pemerintahan Gampong Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh
kemampuan
terhadap
kinerja
pemerintahan gampong menunjukkan nilai CR sebesar 4,250 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H5 yaitu nilai CR sebesar 4,250 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Perencanaan Berpengaruh terhadap Kinerja Pemerintahan Gampong Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh
perencanaan
terhadap
kinerja
pemerintahan gampong menunjukkan nilai CR sebesar 3,071 dan dengan probabilitas sebesar
kinerja
0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi
perangkat gampong menunjukkan nilai CR
syarat untuk penerimaan H6 yaitu nilai CR
sebesar 4,594 dan dengan probabilitas sebesar
sebesar 3,071 yang lebih besar dari 1,97 dan
0,002. Kedua nilai yang diperoleh tersebut
probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.
memenuhi syarat untuk penerimaan H3 yaitu nilai CR sebesar 4,594 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Volume 4, No. 4, November 2015
- 220
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Kinerja Perangkat Gampong Berpengaruh terhadap Kinerja Pemerintahan Gampong
pemerintahan gampong di Kabupaten Aceh
Parameter estimasi untuk pengujian
6. Kemampuan sumber daya manusia yang
pengaruh kinerja perangkat gampong terhadap
dimiliki oleh pegawai juga berpengaruh
kinerja pemerintahan gampong menunjukkan
positif dan signifikan terhadap kinerja
nilai CR sebesar 4,344 dan dengan probabilitas
pemerintahan gampong di Kabupaten Aceh
sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh
Besar.
memenuhi syarat untuk penerimaan H7 yaitu
Besar.
7. Hasil
penelitian
terhadap
nilai CR sebesar 4,344 yang lebih besar dari
membuktikan
1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
KESIMPULAN DAN SARAN
sistem
perencanaan
pemerintahan
gampong
di
Kabupaten Aceh Besar.
Kesimpulan 1. Hasil
bahwa
perencanaan
8. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa
penelitian
membuktikan
bahwa
kemampuan
SDM,
informasi,
perencanaan, kinerja perangkat gampong dan kinerja pemerintahan gampong di
kinerja
perangkat
gampong
juga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pemerintahan
gampong
di
Kabupaten Aceh Besar.
Kabupaten Aceh Besar sudah berjalan dengan baik. 2. Hasil
Saran
penelitian
menunjukkan
bahwa
1. Dalam
rangka
meningkatkan
kinerja
sistem informasi berpengaruh positif dan
pemerintahan gampong di Kabupaten Aceh
signifikan
Besar berdasarkan sistem informasi, maka
terhadap
kinerja
perangkat
gampong di Kabupaten Aceh Besar.
yang harus dilakukan adalah harus tersedia
3. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa kemampuan
sumber
daya
data yang cukup dalam pendayagunaan
manusia
sistem informasi gampong, sehingga sistem
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
informasi dapat di akses oleh semua
kinerja perangkat gampong di Kabupaten
pengguna sistem informasi.
Aceh Besar.
2. Seluruh
4. Hasil penelitian in juga membuktikan
sumber
daya
manusia
pada
perangkat gampong harus meningkatkan
bahwa perencanaan berpengaruh positif dan
kemampuan
signifikan
berkaitan dengan tingkat tanggung jawab
terhadap
kinerja
perangkat
gampong di Kabupaten Aceh Besar.
bahwa sistem informasi berpengaruh positif
221 -
signifikan
terhadap
terutama
perangkat gampong yaitu tanggung jawab
5. Hasil penelitian lain juga membuktikan
dan
masing-masing
kinerja
Volume 4, No. 4, November 2015
terhadap tugas dan fungsinya masingmasing.
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 3. Kemudian masalah perencanaan juga harus ditingkatkan terutama berkaitan dengan tingkat
partisipasi
masyarakat
dalam
penyusunan perencanaan sistem informasi gampong
secara
partisipatif,
sehingga
perencanaan pembangunan gampong dapat diterima oleh semua pihak yang ada di gampong tersebut. 4. Dalam
rangka
meningkatkan
kinerja
perangkat gampong secara keseluruhan, maka yang perlu diperhatikan adalah perangkat
gampong
harus
mampu
memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, sehingga masyarakat puas dengan pelayanan yang diberikakan oleh perangkat gampong tersebut. DAFTAR KEPUSTAKAAN Afrizal, M. 2000. Perancangan dan Pembuatan Model Animasi Gerak Dua Dimensi dengan Macro Media Flash. Bafadal. 2003. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, BPFE, Yogyakarta. Beratha. 2006. Tugas Pemerintah Gampong, Alfabeta, Bandung. Djamarah. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Bandung, Penerbit Andi Offset. Fatah. 1996. Kinerja Karyawan, Rineka Cipta, Jakarta. Forsdale. 1981. Communication. Prentice Hall, USA New York. Fuad Mas’ud (2004), Survai Diagosis Organisasional, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Hasan. A. M. 2001. Pola Pembinaan dan Pengembangan Diri, Andi Offset, Bandung. Jumaili. 2005. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta , PT Gramedia Pustaka Utama. Junaidin. 2006. Gaya Komunikasi, Alfabeta, Bandung. Mangkunegara. 2002. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Refika Aditama. Muhammad. 2001. Komunikasi Kepemimpinan, Cetakan ke-2, Yogyakarta: CV. Nur Cahaya.
Mulyasa. 2003. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju, Bandung. Munandar. 2006. Pemimpin dan Kepemimpinan, CV. Rajawali, Jakarta. Nainggolan, H. 1990. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Editor: Tjun Surjaman, Cetakan ke-20, Bandung, PT. Remaja Rosda Karya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2006. Tentang keseluruhan proses kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai penyelenggaraan Pemerintahan Gampong pada Buku Administrasi Desa. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014. Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Qanun Kabupaten Aceh Besar, Nomor 11 Tahun 2009:4 Tentang Pemerintahan Gampong Bab 1 Pasal 2. Rasyid. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta. Rivai, V. 2004 Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi: PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sadu, W. 2006. Pemberdayaan: Sebuah Usaha Memotivasi Karyawan, Fokus Ekonomi, Vol. 3, No.2. Saparin. 1996. Manajemen Personalia, Erlangga, Jakarta. Simanjutak. 2006. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Untuk Riset, Jakarta, Alfabeta. Soeprihantono. 2005. Manajemen Prilaku Organisasi : Penggunaan Sumber Daya Manusia. Edisi Keempat, Penerbit: Erlangga, Jakarta. Stephen, P. R. 2006. Perilaku Organisasi. PT. Indeks Jakarta. Sulistyorini. 2001. Manajemen Tenaga Kerja, Penerbit Liberty, Yogyakarta. Suryabrata. 2001. Manajemen Stratejik. Bumi Aksara, Jakarta. Syafiie, Tanjung, Modeong. 1999. Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi Birokrasi, Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. Tempe, A D. 2006. Seri Ilmu dan Seni Manajemen Bisnis (Memimpin Manusia). PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Tika. 2006. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung. Undang-Undang nomor 32 tahun 2004. Pasal 127 tentang tugas pokok Kepala Gampong. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004. Tentang Pemerintahan Daerah. Waldman. 2004. Human Resources Management, Prentice- International.
Volume 4, No. 4, November 2015
- 222
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Wherther dan Davis. 1993. The Big Qustin of Public Management. Public Administration Review, 55(4), 313-324. Widjaya. 2006. Kepemimpinan, Ghalia Indonesia, Jakarta. Zainun. 1990. Manajemen Supervisi, Rajawali Pers, Jakarta.
223 -
Volume 4, No. 4, November 2015