TEMU ILMIAH IPLBI 2016
Ketertarikan Publik terhadap Keberadaan Creative Space Putu Rahayu Sitha Dewi Program Studi Magister Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), ITB.
Abstrak
Creative Space merupakan tempat yang baru berkembang beberapa tahun terakhir di Indonesia. Creative Space muncul dikarenakan berkembangnya komunitas bukan hanya di bidang kreatif namun juga pada bidang budaya, teknologi, sosial dan bisnis. Komunitas ini ternyata membutuhkan suatu wadah atau ruang bagi mereka untuk bisa berinteraksi, mendiskusikan hal-hal yang mereka tekuni bersama, berbagi ilmu, hingga berkarya menghasilkan sesuatu yang positif yang bisa dinikmati oleh komunitas itu sendiri ataupun juga oleh masyarakat. Tujuan penulisan artikel ini adalah sebagai bagian awal dari proses perancangan bangunan Creative Space. Menanggapi fenomena berkembangnya komunitas kreatif maka sabagai langkah awal perancangan harus dilakukan penelitian terkait fungsi, pengguna dan kegiatan apa yang diwadahi pada sebuah Creative Space. Dari hasil survey online pada komunitas dan non-komunitas didapat jawaban terkait 3 aspek yang ditanyakan yaitu opini atau pendapat responden tentang Creative Space, kegiatan apa yang diwadahi pada sebuah Creative Space dan pandangan terhadap keberadaan Creative Space tersebut. Dari hasil analisis data terdapat berbagai macam jawaban dan pendapat responden terkait 3 aspek tersebut yang tentunya positif dan dapat berguna dalam proses awal perancangan sebuah Creative Space. Kata-kunci : creative space, komunitas kreatif, perancangan creative space
Pengantar Beberapa tahun belakangan ini komunitas kreatif sedang mengalami suatu perkembangan ke arah yang lebih baik. Event-event atau kegiatan kreatifitas seperti exhibition, art market hingga workshop, presentasi, tutorial class dan kegiatan lainnya belakangan ini rutin diadakan di kalangan komunitas kreatif tersebut Seiring perkembangan jaman dan teknologi, kreatifitas yang dihasilkan pun hasilnya tidak hanya sebatas kesenian tradisional namun sudah berkembang ke arah yang lebih modern dan inovatif dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini. Komunitas kreatif merupakan suatu organisasi yang terbentuk karena persamaan hobi dan ketertarikan atas sesuatu yang bersifat kreatif. Orang-orang kreatif berkembang dalam lingkungan dimana ada sense of place, adanya keragaman budaya dan adanya kesempatan untuk berkembang. Mereka akan mendatangi tempattempat dimana kreatifitas mereka bisa diterima
dan menginspirasikan dan dimana banyaknya ekspresi kebudayaan (Less consumption place
for more creative community jurnal dan Vermont’s Creative Economy). Komunitas kreatif pun bermacam jenisnya, mulai dari komunitas pelukis, penulis, desain, photography, film hingga komunitas kreatif yang berbasis lingkungan. Komunitas dan kreatifitas yang semakin beragam ini kemudian membutuhkan sebuah tempat yang bisa menjadi wadah bagi para komunitas kreatif tersebut utamanya komunitas lokal untuk bisa bekerja lebih produktif, memperkenalkan dan mempromosikan karya kepada masyarakat luas, serta saling mengembangkan hubungan dan relasi dengan komunitas lain sehingga dapat menghasilkan karya-karya baru dan halhal positif lainnya.
Creative Space adalah tempat dimana para komunitas ini berkreatifitas. Creative Space merupakan suatu tempat pengembangan berbagai macam ide berupa kreatifitas seni, ide bisnis dan lain-lain dimana akan berkumpul orang-orang dan komunitas dari latar belakang yang berbeProsiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 | C 029
Ketertarikan Publik terhadap Keberadaan Creative Space
da-beda, yang memiliki ketertarikan dan fokus yang sama untuk mengembangkan ide-ide tersebut menjadi suatu hal yang bermanfaat. Beberapa creative space telah bermunculan kebanyakan di kota, sebagai upaya untuk mewadahi kreatifitas bukan hanya komunitas kreatif namun juga masyarakat. Pada proses perancangan dalam hal ini sebuah Creative Space, ada baiknya melakukan penelitian kecil terlebih dahulu terkait objek yang akan dirancang. Artikel ini akan membahas ketertarikan publik terhadap keberadaan Creative Space guna mengetahui fungsi, pengguna dan kegiatan apa yang diwadahi pada sebuah Creative Space ini nantinya. Tinjauan Teori Menurut Creative HubKit British Council Creative Economy, Creative Space adalah tempat, baik fisik atau virtual yang menyatukan komunitas atau pun orang-orang kreatif yang didalamnya memberi ruang dan dukungan untuk komunitas, mengumpulkan, pengembangan bisnis, dan bidang lainnya seperti sektor kreatif, budaya dan teknologi. Tujuan Creative Space : 1)
Menyediakan fasilitas dan pelayanan untuk kegiatan dari pertemuan, diskusi, meeting sebuah organisasi hingga pelatihan keterampilan dan peluang global baik dalam kurun waktu jangka pendek ataupun jangka panjang.
2)
Untuk memfasilitasi kolaborasi antar komunitas.
3)
Sebagai fasilitator antara komunitas atau orang kreatif dengan lembaga pengembangan dan institusi kreatif dan non-kreatif.
4)
Sebagai media komunikasi dan memperluas jaringan.
5)
Memberikan apresiasi pada komunitas atau orang yang telah berkarya dan berinovasi
C 030 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016
Creative Space dapat juga disebut dengan collectives, cooperatives, labs, incubators dan bisa bersifat statis atau dinamis/online. Beberapa jenis Creative Space yang umum dijumpai antara lain : 1)
Studio : Menyediakan ruang kerja bagi individu atau kelompok kecil berupa Coworking space.
2)
Network : Creative Space dengan anggota yang tersebar di beberapa sektor tertentu.
3)
Online Platform : Berhubungan dengan sesama komunitas hanya melalu media online .
4)
Center : Creative space dalam skala besar yang juga menyediakan beberapa fasilitas penunjang seperti café, bar, cinema, ruang pameran, toko/shop.
5)
Cluster : Creative Space yang menjadi tempat bernaung individu atau komunitas kreatif pada wilayah tempat tinggal yang sama.
6)
Alternative : Creative Space yang fokus pada kegiatan dengan komunitas baru, sektor dan finansial
Creative Space juga dikelompokkan berdasarkan bentuk usahanya, antara lain : 1)
Struktural : bentuk Struktural ini kemudian dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu Creative Space yang dibentuk atas dasar Profit /Private dan atas dasar Non-Profit/social.
2)
Sektor : bentuk Sektor ini kemudian dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu Multidisciplinary Creative Space (gabungan beberapa jenis komunitas dalam satu tempat baik itu di bidang kreatif, teknologi, budaya, sosial dan bisnis) dan Creative Space Spesifik (Games Hub, Tech Hub).
3)
Pelayanan : bentuk Creative Space ini menawarkan pelayanan fasilitas yang lengkap mulai dari ruangan hingga event / kegiatan.
Putu Rahayu Sitha Dewi
Metode Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kualitatif (Creswell,2014). Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online kepada beberapa orang dari komunitas kreatif dan sisanya non komunitas. Pertanyaan pada kuesioner berupa pertanyaan open ended dengan tujuan mengumpulkan semua jawaban. Terdapat 4 pertanyaan essay yang diajukan yang sifatnya menggali, mencari informasi sebanyak-banyaknya dari responden. Pengumpulan data kuesioner ini dilakukan selama 6 hari dan terkumpul sejumlah 83 responden.
seperti jaringan internet, ruang kerja, meeting room dan lain-lain” (Mahasiswa) “Suatu ruang yang menempatkan proses berpikir kreatif sebagai bahasan utama yang dikomunikasikan melalui serangkaian gagasan yang berdampak positif bagi masyarakat. Keberadaan Creative Space memberikan ruang bagi masyarakat awam untuk dapat berinteraksi ataupun terlibat langsung dengan insan kreatif” (Arsitek) 30 Bertukar aspirasi Berkumpul
25
Metode Analisis Data 20
Data yang telah dikumpulkan kemudian Dianalisis dengan metode analisis data teks dan ditemukan beberapa kata kunci yang kemudian dikelompokkan lagi ke dalam kategori yang mendekati satu sama lain. Beberapa jawaban dari responden yang tidak berhubungan dengan pertanyaan tidak diikut sertakan dalam pengkategorian. Scoring dilakukan setelah kategori didapat, dimana akan diberi angka 1 pada setiap kategori yang mewakili jawaban responden. Dari hasil scoring kemudian dibuat grafik frekuensi. Analisis dan Interpretasi
Berkarya seni Himpunan komunitas kreatif Menampung kreatifitas Fungsional dan efisien Multifungsi
15
Promosi karya seni Mencari inspirasi Berinteraksi
10
5
Membuka relasi Mengembangkan keahlian Lokasi strategis Tidak terikat Unik
0
Grafik 1. Opini Publik tentang Creative Space
Opini Publik tentang Creative Space Opini merupakan pendapat masyarakat atau apa yang mereka ketahui tentang sebuah Creative Space. Dari semua jawaban yang terkumpul terdapat 15 kategori hasil jawaban responden seperti yang terlihat pada grafik 1. Dari grafik 1. dapat dilihat bahwa angka tertinggi, sebanyak 28 orang responden berpendapat bahwa Creative Space adalah tempat untuk berkarya seni (ditunjukkan dengan kategori Berkarya Seni). Beberapa pendapat responden adalah sebagai berikut : “Tempat dimana orang bisa berkumpul, saling bertukar ide kreatif dan berkreasi. Dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang memudahkan
Gambar 1. Pameran karya seni illustrator (Kopi Keliling, 2016)
Pendapat yang juga banyak dituliskan oleh responden adalah Creative Space sebagai tempat untuk menampung kreatifitas para komunitas kreatif (sebanyak 16 orang dan ditunjukkan dengan kategori Menampung Kreatifitas) dan Creative Space memiliki beragam fungsi (sebanyak 14 orang dan ditunjukkan dengan kategori Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 | C 031
Ketertarikan Publik terhadap Keberadaan Creative Space
Multifungsi). Beberapa pendapat mereka adalah sebagai berikut : “Sebuah wadah untuk menyalurkan ide-ide kreatif terutama industri kreatif” (Graphic Desig-
ner) “Tempat yang biasa digunakan sebagai working space, workshop, kegiatan kesenian, diskusi kreatif dan pertunjukan seni” (Mahasiswa)
30
Presentasi Sharing
25
Meeting Event
20
Berkreatifitas Workshop Brainstorming
15
Berkomunitas Exhibition
10
Promosi karya Membuka relasi
5
Art Performance
0 Grafik 2. Kegiatan di Creative Space Gambar 2. Pameran Industri Kreatif (kiri) dan kegiatan berdiskusi (kanan) (Mari Piknik di PasarPasaran, 2014)
Adapun beberapa pendapat lainnya terkait Creative Space yaitu tempat untuk berkumpul atau brainstorming antar sesama komunitas kreatif, tempat bagi komunitas tersebut untuk mempromosikan hasil karya dan mendapat apresiasi dari masyarakat, memiliki desain ruang yang unik dan berlokasi strategis. Kegiatan di Creative Space Berbagai macam kegiatan yang dilakukan di sebuah Creative Space terlihat pada grafik 2. Dari grafik 2 didapatkan berbagai macam kegiatan yang dapat dilakukan di sebuah Creative Space dan dikelompokkan menjadi 17 kategori kegiatan. Exhibition atau pameran merupakan kegiatan yang paling utama dilakukan di Creative Space menurut hasil kuesioner. Pameran yang diadakan bisa berupa pameran karya seni baik ukisan, foto, patung, instalasi, desain dan lain sebagainya. Pameranpun tidak harus dilakukan diruangan tertutup atau ruangan yang besar namun bisa juga dilakukan outdoor untuk pameran-pameran tertentu.
Gambar 3. Pameran Karya Seni Lukisan (kiri) dan Pertunjukan Instalasi (Trespass-2016 dan Sprites 2014)
Kegiatan lainnya adalah workshop. Workshop merupakan kegiatan dimana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dengan saling bertukar pendapat antara satu dengan yang lainnya. Kegiatan ini merupakan kegiatan positif dimana antar sesama komunitas bisa saling berdiskusi dan mendapat pengetahuan dari pakar secara langsung. Workshop tersebut ada yang berupa workshop kerajinan atau workshop terkait bidang keilmuan tertentu.
Gambar 4. Workshop di Creative Space (Rumah Sanur- 2016) C 032 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016
Putu Rahayu Sitha Dewi
Menurut responden, presentasi, meeting, art performance dan event-event juga merupakan kegiatan yang banyak dilakukan di Creative Space. Dalam pelaksanaanya kegiatan tersebut memerlukan ruang-ruang yang berbeda dengan kegiatan seperti bekerja di working space atau pun tutorial class yang memerlukan ruangan khusus dengan suasana yang kondusif.
kreativitas untuk berkembang ke depannya” (Wiraswasta) 2.
Merujuk pada Creative HubKit, presentasi, work shop, sharing, meeting, event, brainstormming, membuka relasi, promosi karya, working space, tutorial class termasuk kedalam kegiatan utama yang diwadahi oleh sebuah Creative Space. Beberapa responden menyebutkan adanya kegiatan-kegiatan penunjang selain kegiatan utama dari Creative Space. Kegiatan penunjang tersebut masuk kedalam kategori Kegiatan Lain pada grafik. Kegiatan lain tersebut antara lain makan dan minum, berbelanja barang yang unik, mendengarkan music dan bersantai. Keberadaan Creative Space Hampir semua responden mengatakan pentingnya keberadaan Creative Space dengan berbagai alasan antara lain : 1.
Sebagai wadah kreatifitas Esensinya sebuah Creative Space memang merupakan wadah atau tempat bagi para komunitas kreatif dimana disanalah mereka bisa mendapatkan ide-ide baru dan menuangkan ide tersebut menjadi sebuah karya. Berikut beberapa tanggapan responden tentang keberadaan Creative Space yang penting sebagai wadah kreatifitas.
“Penting, dan harus di kembangkan lagi, karena masyarakat saat ini masih kekurangan tempat untuk menuangkan aspirasi dan gelora seni yang mereka miliki” (Wiraswasta) “Perlu karena sebuah profesi memerlukan suatu wadah untuk menuangkan ide maupun membuka wawasan yang lebih luas dari sebelumnya melalui komunitas kreatif” (Jobblind) “Penting dalam mewadahi komunitas-komunitas dalam masyarakat dan juga merupakan tempat berkumpul bagi para komunitas agar terjalin
Interaksi, Brain Storming dan Sharing Ilmu Creative Space juga sebagai tempat berkumpul, berinteraksi satu sama lain antar sesama komunitas ataupun dengan komunitas lainnya. Kegiatan ini tidak hanya akan menambah relasi namun juga dapat menghasilkan ide-ide baru dari hasil sharing ilmu yang dimiliki masing-masing individu. Jawaban responden terkait Creative Space sebagai tempat berinteraksi, brain storming dan sharing ilmu adalah sebagai berikut
“Sangat penting, di dalam profesi arsitek sangat penting melakukan kolaborasi, pameran, dan sharing ilmu. Menurut saya, apapun profesinya, asalkan berhubungan dengan dunia kreatif sangat lah butuh wadah sharing ilmu dan tukar ide” (Mahasiswa) “Sangat penting, profesi saya mengharuskan saya untuk mempelajari segala macam aspek, creative space ini lah yang dapat memberikan solusi akan hal tersebut” (Arsitek) 3.
Sebagai sarana promosi dan apresiasi Creative Space yang bersifat publik memungkinkan untuk dikunjungi oleh setiap orang apabila sedang ada kegiatan atau event yang berlangsung. Disinilah para komunitas kreatif ini berkesempatan memperkenalkan, memamerkan bahkan mempromosikan karyanya kepada masyarakat luas sehingga masyarakat menjadi tahu dan kemudian memberikan apresiasi terhadap karya-karya tersebut. Bentuk apresiasi dari masyarakat ini penting bagi para komunitas kreatif sebagai pemicu semangat dan sebagai tanda bahwa karya mereka telah diterima oleh masyarakat. Jawaban beberapa responden terkait sarana promosi dan apresiasi adalah sebagai berikut
“Penting karena disitulah saya sebagai desainer bisa bekerja baik dalam urusan pengembangan ide dan kreatifitas hingga promosi dan pemasaran, creative space juga berguna untuk komunitas kreatif dan seni lainnya untuk memamerProsiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 | C 033
Ketertarikan Publik terhadap Keberadaan Creative Space
kan dan mempertunjukkan karya mereka dan mendapat apresiasi dari masyarakat” (Desainer) “Penting untuk saya bisa terus berkarya seni dan berbagi ilmu juga untuk mempromosikan karya kepada masyarakat” (Illustrator) Kesimpulan Dari analisis yang dilakukan terhadap 3 aspek yaitu opini, kegiatan dan keberadaan Creative Space maka didapat kesimpulan bahwa Creative Space menurut opini masyarakat adalah suatu wadah, ruang dimana oaring atau komunitas dapat berkarya seni, mencari inspirasi, berinteraksi, bertukar aspirasi, mengembangkan keahliannya, membuka relasi dan membentuk komunitas. Adapun kegiatan yang diwadahi antara lain event, workshop, pameran, art performance, presentasi, sharing, working space, tutorial class, meeting, dan kegiatan lainnya. Keberadaan Creative Space menurut jawaban masyarakatpun dikelompokkan menjadi 3 yaitu sebagai wadah kreatifitas, sebagai tempat dimana bisa berinteraksi, brainstorming dan sharing ilmu dan sebagai sarana promosi dan apresiasi karya komunitas kreatif. Analisis yang dilakukan hanyalah sebatas mengetahui apa yang publik ketahui tentang sebuah Creative Space serta kegiatan yang di wadahi didalamnya dan seberapa penting Creative Space tersebut bagi mereka, komunitas dan masyarakat. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka penelitian selanjutnya dapat dikembangkan menggunakan metode korespondensi sehingga didapat hubungan atau korelasi antar satu kategori dengan kategori yang lain. Daftar Pustaka Asia-Europe Foundation (ASEF) (2015) – Cultural and
Creative
Hubs
Network.
https://sigarra.up.pt/flup/pt/pub_geral.show_file?pi _gdoc_id=505924 British Council (2015) – Creative HubKit : Made by Hubs for Emerging Hubs. London. creativeconomy.britishcouncil.org/media/uploads/fil es/Creative_HubKit.pdf Creswell, J.W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. California: Sage Publications, Inc. C 034 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016
Martini, Lenny; Hardjakaprabon, R. Bayuningrat & Rustiadi, Sonny (2012) - The Role of "IndonesiaKreatif" Website to build Creative Connectivity in Indonesia. Arte-Polis 4 Intl Conference - Creative Connectivity and the Making of Place: Living Smart by Design. https://www.academia.edu/2919402/The_Role_of_I ndonesiaKreatif_Website_to_build_Creative_Connec tivity_in_Indonesia