MATA KULIAH PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I (PW 0909-1303) SOSIAL INFRASTRUKTUR F ilit : Pendidikan,Kesehatan,Peribadatan Fasilitas P didik K Pendidikan,Kesehatan,Peribadatan, h t P ib d t , Perdagangan P d
5 Oleh Dr.Ir.Rimadewi Supriharjo,MIP
Jur.. Perencanaan Wilayah dan Kota Jur FTSP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
1
FASILITAS PENDIDIKAN
Prinsip Dasar Sarana Prasarana Pendidikan ►
► ►
►
►
Sarana dan prasarana pendidikan adalah sarana sosial yang mempunyai standar--standar untuk digunakan untuk pembangunan sumber daya manusia standar dan didirikan berdasarkan proporsi dan kebutuhan penduduk penduduk. Dalam mendirikan sarana dan prasarana sosial termasuk fasilitas pendidikan, pemerintah mempunyai pedoman umum dalam pelaksanaannya. Penyediaan fasilitas pendidikan sebagai kebutuhan sosial ekonomi masyarakat y di p pengaruhi g oleh tingkat g kebutuhan,, p pertumbuhan p penduduk dan aktivitas sosial ekonomi masyarakat setempat. Penyediaan fasilitas pendidikan merupakan salah satu bentuk eksistensi pelayanan publik dalam menentukan orde atau hierarki dari perkembangan perkembangan wilayah. Dalam hal ini terjadi hubungan sangat erat antara pertumbuhan penduduk, penyediaan fasilitas pelayanan publik dan kompleksitas aktivitas ekonomi penduduk dalam suatu wilayah (Tarigan, 2005).
2
Aksesibilitas Penduduk Terhadap Fasilitas Pendidikan ►
►
►
► ►
Aksesibiltas merupakan suatu konsep yang menggabungkan sistem tata guna lahan secara geografis dengan sistem jaringan infrastruktur penunjang yang menghubungkannya Dalam konteks layanan pendidikan, sistem tata guna lahan yang dimaksud adalah pengaturan pemanfaatan lahan suatu wilayah untuk kegiatan pendidikan beserta fasilitas dan sarana prasarana penunjang untuk mencapai fasilitas pendidikan. Aksesibilitas dapat dikatakan identik dengan ketersediaan, dimana ketersediaan suatu infrastruktur merupakan faktor yang menentukan tingkat aksesibilitas (Tarigan, 2005). Akses dan ketersediaan berhubungan erat dengan kesempatan untuk mendapatkan layanan suatu fasilitas (Frenk, 1992). Dalam konteks p pendidikan,, ketersediaan fasilitas pendidikan p berupa p sekolah memberikan kesempatan bagi individu untuk memperoleh layanan dari fasilitas yang tersedia sebagai bentuk dari pemenuhan kebutuhan akan pendidikan.
3
►
Aksesibilitas sebagai bentuk dari keterjangkauan dan ketersediaan fasilitas pelayanan publik termasuk pendidikan, pada dasarnya menganut g asasasas-asas d dasar penyediaan d layanan l publik bl k (DPU, ( 1998). ) AsasAsas-asas dasar d penyediaan d layanan publik tersebut diantaranya:
►
►
►
(1) (2) (3) (4)
Kemudahan, Kegunaan, Keselamatan, Keselamatan dan Kemandirian.
Pada dasarnya untuk mencapai fasilitas layanan publik terdapat dua aksesibilitas yang tidak dapat dipisahkan, yaitu aksesibilitas secara ekonomi dan aksesibilitas secara fisik fisik.(Ilham fisik.( Ilham,, 2004) Aksesibilitas ekonomi dapat diartikan sebagai kemampuan individu secara finansial (financial accesibility) untuk mendapatkan layanan publik yang tersedia, termasuk didalamnya kesediaan membayar untuk menjangkau fasilitas publik tersebut. Sedangkan aksesibilitas fisik merupakan aksesibilitas yang berkaitan dengan ketersediaan sarana parasarana dan alternatif angkutan untuk menjangkau fasilitas publik yang ada.
4
Distribusi Fasilitas dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Pendidikan DISTRIBUSI FASILITAS PENDIDIKAN
KETERSEDIAAN SUMBER DAYA WILAYAH
•Sumber Daya Manusia •Daya Tampung Fasilitas Pendidikan •Sarana Prasarana Transportasi
KEBUTUHAN KARAKTERISTIK WILAYAH
•Jumlah Penduduk Usia Sekolah •Struktur Geografis Wilayah •Persebaran Permukiman •Kepadatan Penduduk
KEMAMPUAN KONDISI FASILITAS PENUNJANG
•Jarak •Kondisi Jalan Penghubung •Transportasi Menuju Fasilitas
Gravitasi Lokasi: Daya Tarik Fasilitas Pendidikan oleh Obyek Pendidikan
Kerangka Hubungan Lokasi Fasilitas, Gravitasi Fasilitas dan Pemanfaatan Fasilitas Pendidikan
5
Faktor--faktor yang mempengaruhi pola distribusi fasilitas umum Faktor DISTRIBUSI FASILITAS PENDIDIKAN
FAKTOR INTERNAL
FAKTOR EKSTERNAL
-Komposisi Penduduk -Aktivitas Penduduk -Kondisi Kondisi Sosial Ekonomi -Tingkat pendidikan Penduduk -Sistem Jaringan Transportasi
-Potensi Wilayah -Karakteristik Wilayah -Ukuran Uk Wil Wilayahh
Tujuan Penyediaan Fasilitas Pendidikan: Pemerataan Layanan Fasilitas, Pemerataan Kesempatan Pemanfaatan dan Pemerataan Pemenuhan K b t h Masyarakat Kebutuhan M k t
Kerangka g Hubungan g Distribusi Fasilitas dengan g Penyediaan y Fasilitas Pendidikan 6
►
J i ffasilitas Jenis ilit pendidikan didik yang terdapat t d t di kota k t pada d umumnya terdiri atas : Play Group & Sekolah Taman KanakKanak-kanak Sekolah Dasar Sekolah S k l h menengah h Pertama P t Sekolah Menengah Atas Sekolah Menengah Khusus Akademi Perguruan Tinggi
►
Jenis fasilitas pendidikan Kebutuhan jenis fasilitas pendidikan berbeda antara satu kota dengan kota lainnya,aspek yang terkait: Ukuran Kota Jumlah Penduduk Komposisi penduduk Status administrasi kota 7
lanjutan
►
Jumlah fasilitas pendidikan Dapat diperkirakan dari struktur umur penduduk, berkaitan dengan usia untuk memasuki jenjang pendidikan tertentu,aspek yang terkait : Komposisi penduduk menurut kondisi sosial ekonomi Tingkat pendidikan
►
Besaran fasilitas pendidikan Secara umum besaran fasilitas pendidikan diwujudkan dalam satuan jumlah kelas atau jumlah siswa. Ditentukan oleh efisiensi tingkat pelayanan (makin efisien makin tinggi besaran fasilitas, dan memperkecil jumlah fasilitas)
►
Distribusi fasilitas pendidikan Pola distribusi terkait dengan jenjang fasilitas pendidikan, makin tinggi jenjang makin besar ukuran ruang dan ukuran penduduk yang dilayani
8
Kebutuhan Sarana Prasarana Pembelajaran pada Fasilitas Pendidikan Berdasarkan Baku Mutu dan Jenis Sekolah Tingkat Pendidikan
SD/MI
SLTP/MTs
Tipe Sekolah
Rombongan Belajar (Kelas)
Peserta Didik (Siswa)
Tipe A Tipe B Tipe C Tipe A Ti B Tipe Tipe C
12 9 6 27 18 9
480 360 240 1.080 720 360
Luas Ruang Minimum (m2) 1.000 633 251 3.077 2 282 2.282 1.502
Tipe A
27
1.080
5.233
Tipe B
18
720
3.835
Tipe C
9
360
2.692
SMU/MA/SMK
Luas Lahan Minimum (m2) 3.000 2.000 1.000 9.000 9 000 9.000 6.000 1 lantai: 15.000 2 lantai: 9.500 3 lantai: 7.000 1 lantai: 12.500 2 lantai: 8.000 3 lantai: 5.000 10.000
Sumber: Acuan SNI 03-1733-2004 03 1733 2004 (BSN, (BSN 2004). 2004) 9
FASILITAS KESEHATAN Jenis Fasilitas Kesehatan di Kota adalah: Jenis Fasilitas Secara garis besar dibagi 4 pembagian : ► Sarana Medik Utama:
►
Rumah Rumah Rumah Rumah
Sakit Umum sakit Khusus (spesialis) Sakit Jiwa Sakit Bersalin
Sarana Medik Dasar:
Praktik berkelompok (Poliklinik): perawat perawat--bidanbidan-fisiotherapisfisiotherapis-dokter umum umum--dokter gigigigi-balai pengobatan--balai kesehatan Ibu dan Anak(BKIA)pengobatan Anak(BKIA)-rumah bersalin bersalin,Posyandu.Puskesmas. Posyandu Puskesmas
►
Sarana Penunjang Medik Spesialis:
Praktik berkelompok : dokter spesialis (kandungan(kandungan-penyakit dalam dalam--bedahbedah-syarafsyaraf-gigi gigi--mata dlsb)
►
Sarana Penunjang Medik:
Laboratorium klinik Laboratorium Kesehatan Masyarakat Apotek Toko Obat Optikal Toko Pest Control Toko Alat Kesehatan 10
FUNGSI DAN TUJUAN FASILITAS KESEHATAN Fungsi Utama : memberikan pelayanan kesehatan, memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan kepada masyarakat
Fungsi Khusus: penyembuhan pencegahan pengobatan
Tujuan j Utama: Menyelesaikan segala permasalahan kesehatan yang dihadapi seluruh golongan masyarakat Menyediakan semua fasilitas kesehatan yang diperlukan
Tujuan Khusus : penanggulangan penyakit dan wabah Penanganan masalah Gizi Gizi--Gizi buruk untuk ibu dan anak Penanganan masalah obatobat-obatan
11
PERAN FASILITAS KESEHATAN TERHADAP PERMASALAHAN KOTA ►
Beberapa permasalahan kesehatan di Perkotaan :
Terjadinya bencana Alam Penyakit masyarakat (kelompok masyarakat khusus:pekerja sex,anak j l jalanan,pekerja k j sektor kt informal) i f l) Dampak kegiatan (Polusi) : IndustriIndustri-transportasi transportasi--pencemaran air Permasalahan kesehatan karena kemiskinan dan lingkungan : Rendahnya pengetahuan Rendahnya R d h ekonomi k i Lingkungan perumahan di daerah marginal
►
Kendala pembangunan kesehatan masyarakat:
Tingginya disparitas status kesehatan ( antar tingkat sosial ekonomi, antar kawasan kawasan, antar perkotaan perkotaan, antar pedesaan) Rendahnya kesadaran terhadap kesehatan lingkungan Rendahnya pemerataan serta keterjangkauan pelayanan kesehatan Terbatasnya tenaga kesehatan Kinerja pelayanan dan peralatan yang tidak optimal Perilaku masyarakat yang salah , yang berakibat pada kesehatan 12
Berdasar pola pemenuhan kebutuhan Fas Kesehatan yang ada maka kebutuhannya terkait pada 5 aspek yaitu : Jenjang fasilitas kesehatan Didasarkan atas ukuran kota dan jumlah penduduk Jenis fasilitas kesehatan Keragaman jenis fasilitas kesehatan maka perlu ditinjau esensi dari eksistensinya, disesuaikan dengan kualifikasi fasilitas kesehatan Jumlah fasilitas kesehatan Jumlah sulit ditetapkan karena menyangkut variabel sulit yaitu frekwensi sakit tiap orang. orang Dapat menggunakan standar yang ada dari negara lain, lain atau berdasarakan kebutuhan wilayah dan masyarakat Besaran fasilitas kesehatan Diperkirakan dari tingkat efisiensi pelayanan dan pola penjenjangannya, sserta a fenomena/trend o a/ d masyarakat asya a a Distribusi fasilitas kesehatan Pola distribusi ditentukan dari pola penjenjangan, karena berkaitan dengan besaran ruang dan besaran penduduk
13
FASILITAS PERIBADATAN ►
KEBUTUHAN :
Kebutuhan fasilitas peribadatan bergantung pada corak kehidupan religius penduduk kota Setiap kota fasilitas peribadatannya akan berbeda Pola pelayanan bersifat umum Kebutuhan didasarkan atas sifat universal (jenis seragam tiap kota/wilayah)
►
FUNGSI :
Sebagai tempat ibadah, sarana tempat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Sebagai tempat pendidikan agama,juga pendidikan yang lain (kesosial(kesosialmasyarakatan, masyarakatan umum umum, pengetahuan dan teknologi) Sebagai tempat bersilaturachmi, sarana komunikasi antara manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia
►
PERAN :
Memajukan nilai keagamaan di tengah masyarakat Menunjukan identitas umat beragama Meningkatkan pemahaman beragama untuk terciptanya masyarakat yang bermoral dan bermartabat
14
Jenis ragam fasilitas peribadatan masyarakat kota di Indonesia :
Islam Katolik Hindu Budha Konghucu
Jenjang fasilitas peribadatan
Tiap kota mempunyai jenjang yang berbeda, diutamakan pertimbangan kegiatan religi kemudian pertimbangan aspek pelayanan
Jumlah Fasilitas Dapat diperkirakan berdasarkan komposisi pemeluk agama dan dikaitkan dengan besaran fasilitas pendidikan Indikator : Jumlah Pemeluk dalam satu wilayah/kawasan y ((homogen g atau heterogen) g ) Karakteristik sosial masyarakat
15
Besaran Fasilitas Tergantung dari kapasitas tiap jenis dan jenjang. Besaran dapat disesuaikan dengan besaran fasilitas kota yang lain Indikator : Jenjang yang akan dilayani ( tingkatan kelompok masayarakat) Luasan Lokasi yang akan didirikan fasilitas tersebut Jumlah Jama’ah yang tercatat dalam kelompok masyarakat di kawasan tersebut
Distribusi Fasilitas Berkaitan dengan jenjang fasilitas. Pola distribusi fasilitas peribadatan dapat disesuaikan dengan pola distribusi fasilitas kota yang lain Indikator : Pola distribusi permukiman dan perumahan Pola distribusi kegiatan pendidikan Pola disribusi kependudukan
16
FASILITAS PERDAGANGAN Pembangunan pada sektor perdagangan dan jasa merupakan salah satu kegiatan bidang ekonomi yang berperan sangat strategis Sektor perdagangan dan jasa sangat penting dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan Memberikan sumbangan yang berarti dalam menciptakan l lapangan usaha h dan d lapangan l kerja k j dan d peningkatan i k t pendapatan Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan kota menginventarisasi g fasilitas perdagangan p g g dan jasa j sebagai g berikut :
Warung/kios Rumah makan/restoran Pertokoan ( termasuk Rumah Toko,, rumah kantor)) Pusat perbelanjaan ( mall, super market, hyper market) Pasar
17
►
FUNGSI FASILITAS PERDAGANGAN DAN JASA: Menyediakan dan mengembangkan sarana dan prasarana perdagangan untuk memperlancar distribusi produk Menyediakan barang2 konsumsi dan produksi (stock piling) Sebagai fasilitas pelengkap kota yang mendukung kegiatan industri, pariwisata dan budaya
►
PERAN : Memperkuat dan meningkatkan kerjasama bidang ekonomi lokallokal-regional regional-nasional--internasional nasional Meningkatkan daya saing kegiatan perekonomian Meningkatkan pendapatan daerah dari kegiatan tersebut (pajak)
►
KEBUTUHAN : Fasilitas perdagangan semakin kompleks, untuk memperkirakan kebutuhan diperlukan penelitian empirik yang bersifat global dengan mengkaitkan berbagai komponen kota yang relefan
18
Aspek yang perlu diperhatikan : Jenjang J j F ilit perdagangan Fasilitas d Berdasarkan jenis komoditas dan komposisi penduduk, misal ► Bangunan Toko (kios,toko,ruko,pertokoan,pusat pertokoan,pusat perbelanjaan) ► Bangunan B P Pasar ( umum, iinduk, d k sayur, buah, b h hewan, h barang b elektronik, loak) ► Bangunan Mall, Plaza Jenis Fasilitas perdagangan Diperlukan penelitian induktif untuk menentukan kebutuhan Indikator : Karakteristik sosialsosial-budaya budaya--ekonomi masyarakat Trend perkembangan kegiatan ekonomi
Jumlah Fasilitas perdagangan Penentuan tiap jenis dapat dilakukan secara induktif dengan mengikut sertakan beberapa komponen kota yang relefan Indikator : Jumlah Penduduk Pola struktur internal kota
19
Besaran Fasilitas perdagangan Terkait dengan efisiensi pola pelayanan, dan pertimbangan aspek finansial dan ekonomis Indikator : Jenis fasilitas yang diinginkan Masyarakat Lahan yang tersedia Investor yang akan menunjang
Distribusi Fasilitas perdagangan Indikator Penentuan terkait dengan:
komponen jumlah yang dibutuhkan besaran fasilitas perdagangan sesuai jenis pelayanan g sesuai type yp jasa j dan perdagangan p g g besaran ruang besaran penduduk yang dilayani Melihat struktur ruang kota yang ada
20