KETERIKATAN KEKERABATAN MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DALAM DENGAN MASYARAKAT KAMPUNGA NAGA LUAR DI DESA NEGLASARI KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA THE ATTACHMENT OF THE FAMILY COMMUNITY VILLAGE NAGA NAGA IN THE COMMUNITY OUTSIDE VILLAGE IN DISTRICT IN DESA NEGLASARI KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA Dr. Siti Fadjarajani, Dra., M.T1 (
[email protected]) Yande Ruhiyati2 (
[email protected]) Jurusan Pendidikan Georgafi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRAK YANDE RUHIYATI. 2016. KETERIKATAN KEKERABATAN MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DALAM DENGAN MASYARAKAT KAMPUNG NAGA LUAR DI DESA NEGLASARI KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA. Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi. Penelitian ini memiliki latar belakang masalah tentang keterikatan kekerabatan masyarakat Kampung Naga Dalam dengan masyarakat Kampung Naga Luar bahwasistem pernikahan antar wilayah menyebabkan warga yang bukan keturunan sanaga ikut arus dalam tradisi adat Kampung Naga. Dalam proses upacara adat masyarakat Kampung Naga Dalam dan Masyarakat Kampung Naga Luar berkumpul saling berkerabat. Masalah pokok yang dibahas adalah Bagaimana keterikatan kekerabatan masyarakat Kampung Naga Dalam dengan masyarakat Kampung Naga Luar di Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya?Apakah yang melatar belakangi keterikatan kekerabatan masyarakat Kampung Naga Dalam dengan Masyarakat Kampung Naga Luar? Metode yang digunakan dalam penelitain ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi literatur dan studi dokumentasi.Objek primer pada penelitian ini adalah informan yang merupakan tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Kampung Naga, sedangkan objek sekundernya adalah dokumen-dokumen, literatur, foto serta vidio yang berkaitan erat dengan kekerabatan masyarakat Kampung Naga. Hasil penelitian menunjukan bahwa keterikatan kekerabatan masyarakat Kampung Naga Dalam dengan Masyarakat Kampung Naga Luar sangat terjaga, karena terdapat berbagai tradisi adat dalam lingkungan adat Kampung Naga yang dipatuhi oleh seluruh warga keturunan sanaga. Tradisi adat yang biasa diselenggarakan di lingkungan adat Kampung Naga yaitu upacara adat hajat sasih dan upacara adat salametan lembur.Diselenggarakannya upacara adat masyarakat Kampung Naga Dalam dengan Masyarakat Kampung Naga Luar berkumpul dan saling berkerabat. Yang melatar belakangi keterikatan kekerabatan masyarakat Kampung Naga Dalam dengan masyarakat Kampung Naga Luar adalah sistem pernikahan antara wilayah yang menyebabkan timbulnya difusi kebudayaan, masyarakat Kampung Naga setelah
menikah tidak tetap tinggal di lingkungan adat Kampung Naga. Secara tidak langsung dari proses pernikahan antar wilayah menyebabkan warga yang bukan keturunan sanaga ikut arus dalam tradisi adat Kampung Naga. Kata Kunci: Keterikatan, Kekerabatan, Masyarakat Kampung Naga ABSTRACT YANDE RUHIYATI. 2016. THE CORRELATION OF KINSHIP BETWEEN INSIDE AND OUTSIDE SOCIETIES OF KAMPUNG NAGA AT DESA NEGLASARI KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA. Gheography Education Department of Faculty of Educational Sciences And Teachers’ Training of Siliwangi University Tasikmalaya. This research has the issue background about the correlation of kinship between inside and outside societies of Kampung Naga that is the system of marriage inter region can give occasion to residents who are not descent of Sanaga follow the flow of Kampung Naga tradition. In the process of traditional ceremony of inside and outside societies of Kampung Naga are to be gathered each other.The main issue has been discussed as follow, How do the kinship between inside and outside societies of Kampung Naga at Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya? Does the background of kinship between inside and outside societies of Kampung Naga?The method used in this research is descriptive qualitative research. Technique of collection the data are observation, interviews, literature and documentation. The primary object of this research are from informants who are leader of community in Kampung Naga, while the secondary object are the documents, literature, photos and video closely with kinship of Kampung Naga.The result of this research showed that the correlation of kinship between inside and outside societies of Kampung Naga is very well, because there are the various indigenous tradition that obeyed by all societies of Sanaga descent. Indigenous tradition which is usually held in traditional environment in Kampung Naga are ceremony custom of hajat sasih and salametan lembur. The convening of a traditional ceremony of inside and outside societies in Kampung Naga are to be gathered and related mutually. The background of kinship between inside and outside societies of Kampung Naga is marriage system inter region that bringing on diffusing of culture, societies of Kampung Naga are do not stay in indigenous environment at Kampung Naga after their get married. Indirectly, process of marriage inter region caused that the societies who are not Sanaga descent follow the flow of Kampung Naga tradition. Key words: Correlation, Kinship, Kampung Naga Societies A. Latar Belakang Sistem keluarga dalam suku sunda yaitu bersifat menarik garis keturunandari pihak ayah dan ibu.Dalam budaya sunda, ayah yang bertindak sebagai kepala keluarga. Ikatan kekeluargaan yang kokoh dan peranan agama islam yang sangat mempengaruhi
adat istiadat kehidupan suku sunda. Dalam suku sunda dikenal adanya pancakaki atau biasa disebut istilah-istilah untuk menunjukan hubungan kekerabatan. Keluarga inti dalam masyarakat kampung naga terdiri dari ayah, ibu, anak-anak yang belum menikah.Anak-anak yang sudah menikah biasanya sudah pindah dari Kampung Naga. Dalam hal kekerabatan warga Kampung Naga sudah diterapkan aturan bahwa masyarakat Kampung Naga boleh menikah dengan warga manapun, masyarakat yang tidak tinggal di areal permukiman Kampung Naga ataupun masyarkat yang bukan keturunan sanaga, meskipun beda budaya ataupun beda suku adat tetapi harus satu agama atau islam. Dari sistem pernikaha antar wilayah masyarakat Kampung Naga dalam memiliki kerabat di luar lingkungan adat Kampung Naga.Dalam adanya tradisi di lingkungan adat Kampung Naga melibatkan masyarakat Kampung Naga luar ikut serta dalam acara tradisi yang diselenggarakan.Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Keterikatan Kekerabatan Masyarakat Kampung Naga Dalam Dengan Masyarakat Kampung Naga Luar Di Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah hubungan keterikatan kekerabatan antara masyarakat Kampung Naga dalam dengan masyarakat Kampung Naga luar di Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya? 2. Apakah yang melatar belakangi keterikatan kekerabatan masyarakat Kampung Naga dalam dengan masyarakat Kampung Naga luar di Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya? C. Kajian Teoritis 1. Kebudayaan Kebudayaan pada hakekatnya adalah keseluruhan pengetahuan manusia untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, dan untuk menciptakan serta mendorong terwujudnya kelakuan (Ahman Sya, 2008:12).
Adapun menurut ilmu antropologi, kebudayaan dapat di definisikan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat, 2009: 144). 2. Interaksi Desa Kota Menurut Kartohadikusumo (1953: 2) dalam Bintarto (1989: 13), interaksi dapat dilihat sebagai suatu proses sosial, proses ekonomi, proses budaya ataupun proses politik dan sejenisnya yang lambat ataupun cepat dapat menimbulkan suatu realita atau kenyataan. Interaksi anatar desa dan kota dapat terjadi karena perbagai faktor atau unsur yang ada dalam desa, dalam kota dan diantara desa dan kota. Kemajuan masyarakat desa, perluasan jaringan jalan desa kota, integrasi atau pengaruh kota terhadap desa, kebutuhan timabl balik desa kota telah memicu interaksi desa kota secara bertahap dan efektif. 3. Difusi Menurut Bintarto dan Hadisumarno (1987: 14) Istilh difusi berarti pencemaran, penyebaran atau penjalaran. Seperti penyebaran berita dari mulut ke mulut, penjalaran penyakit dari suatu daerah ke daerah lain, penyebaran kebudayaan dari suatu suku ke suku yang lain. 4. Sistem Kekerabatan Sistem kekerabatan yang lebih luas dibangun di atas fondasi keluarga namun bila keluarga secara universal bersifat bilateral ikatan ibu dan ayah.kebanyakan masyarakat lebih menyukai satu sisi dalam keluarga untuk tujuan-tujuan publik.Sebab fungsi utama keturunan adalah untuk meregulasi transmisi kepemilikan dan hak masyarakat dari generasi ke generasi (Supardan 2011:209). Proses perkembangan sistem-sistem kekerabatan tidak hanya mungkin satu garis perkembangan saja, tetapi bisa juga melalui berbagai kemungkinan yang ditentukan oleh banyak faktor (Koentjaraningrat, 1992 dalam Peyon 2012: 7). 5. Kampung Naga Kampung Naga adalah perkampungan tradisional dimana warganya masih kuat memelihara adat istiadat nenek moyangnya. Kampung naga berjarak dari pusat
kota Tasikmalaya kurang lebih 30 Km ke arah barat,berada diantara jalur Tasikmalaya menuju Garut (Ahman Sya, 2008:22). D. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian yang akan diajukan oleh penulis dalam penelitian ini merujuk pada rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya adapun pertanyaan penelitian tersebut adalah sebagai berikut: 1. Hubungan keterikatan kekerabatan masyarakat Kampung Naga dalam dengan masyarakat Kampung Naga luar. a. Seperti apa hubungan kekerabatan masyarakat Kampung Naga? b. Bagaimana pola interaksi antar kerabat masyarakat Kampung Naga? c. Bagaimana cara masyarakat Kampung Naga mempertahankan keutuhan hubungan kekerabatan? d. Apakah seluruh masyarakat yang tinggal di Kampung Naga luar keturunan asli Kampung Naga? e. Apakah yang menjadi ciri khas penduduk Kampung Naga? 2. Yang melatar belakangi keterikatan kekerabatan masyarakat Kampung Naga dalam dengan masyarakat Kampung Naga luar. a. Faktor apa yang mempengaruhi terikatnya hubungan kekerabatan masyarakat Kampung Naga? b. Kebiasaan-kebiasaan apa yang dilakukan masyarakat Kampung Naga sehingga semua keturunan Kampung Naga tetap berkerabat? c. Bagaimana kekompakan masyarakat keturunan Kampung Naga saat diadakannya upacara adat istiadat? d. Bagaimana masyarakat keturunan Kampung Naga menyikapi suatu keadaan supaya tetap terjaga hubungan kekerabatannya? E. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitain ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi literatur dan studi dokumentasi.
F. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah keterikatan kekerabatan masyaraka Kampung Naga dalam dengan masyarakat Kampung Naga luar. Subjek penelitian merupakansesuatu yang akan diteliti dan dikenai kesimpulan hasil penelitian atau sumber informasi data penelitian. Informasi-informasi tersebut dianataranya: a. Tokoh-tokoh adat masyarakat Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki pengetahuan mendalam tentang Kampung Naga, baik itu dari sejarahnya sampai pada perkembangannya. b. Masyarakat yang bertempat tinggal di Kampung Naga dalam, yang setidaknya sedikit mengetahui tentang hubungan kekerabatan masyarakat yang merupakan keturunan Kampung Naga. c. Masyarakat yang bertempat tinggal di Kampung Naga dalam, yang setidaknya sedikit mengetahui tentang hubungan kekerabatan masyarakat yang merupakan keturunan Kampung Naga. G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Analisis data yang dilakukan setelah data terkomplikasi adalah menggunakan analisis kualitatif dengan maksud Mendeskripsikan fenomena yang terdapat dalam penelitian serta masalah yang akan diteliti. Data yang dianalisis merupakan data yang berkenaan dengan masalah-masalah yang bersifat kualitatif tentang seluruh gejala yang terdapat dalam penelitian. H. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dimulai dari bulan September sampai bulan april. Tempat penelitian ini dilakukan di Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya.
Gambar 1 Peta Lokasi Penelitian I. Pembahasan 1. Hubungan Keterikatan Kekerabatan Masyarakat Kampung Naga Dalam Dengan Masyarakat Kampung Naga Luar a. Hubungan Kekerabatan Masyarakat Kampung Naga Hubungan kekerabatan tidak terlepas dari sistem pernikahan, dari proses pernikahan antar daerah, maka masyarakat Kampung Naga Dalam mempunyai kerabat yang tinggal di luar Kampung Naga. hubungan kekerbatan yang ada pada kehidupan masyarakat Kampung Naga sangat terjaga, meskipun saat ini mereka tidak hidup dalam lingkungan adat Kampung Naga tetapi masyarakat keturunan sanaga tetap mematuhi adat istiadat dari nenek moyag yang diberikan secara turun temurun. Dengan itu hubungan kekerabatannya tetap terjaga. Dalam kehidupan masyarakat Kampung Naga terdapat berbagai tradisi yang mempengaruhi terhadap hubungan kekerabatan antar Masyarakat Kampung
Naga, dimana tradisi tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga masyarakat sering berkerabat antar kerabata ataupun warga. b. Interaksi Antar Kerabat Masyarakat Kampung Naga Terdapat tradisi yang melekat dalam kehidupan masyarakat keturunan sanaga yaitu saling gotong royong antar warga, sehingga dalam kegiatan gotong royong masyarakat saling berinteraksi dan bertukar berbagai pendapat.Dengan adanya tradisi masyarakat Kampung Naga dalam dengan masyarakat Kampung Naga luar sering berinteraksi antar kerabat ataupun warga.
Gambar 2 Interaksi Antar Warga Kampung Naga c. Masyarakat
Kampung
Naga
Mempertahankan
Keutuhan
Hubungan
Kekerabatan Adanya adat istiadat yang melekat dalam kehidupan masyarakat keturunan sanaga menyebabkan lekatnya hubunga kekerabatan anatar masyarakat yang tinggal di areal permukiman Kampung Naga dengan masyarakat keturunan sanaga yang tinggal diluar areal permukiman Kampung Naga. d. Sanaga Dari sistem pernikahan antar daerah menyebabkan masyarakat keturunan sanaga tidak semua tinggal di areal permukiman adat Kampung Naga, kebanyakan mereka tinggal di luar areal permukiman Kampung Naga.mereka hidup bersama dengan masyarakat yang bukan keturunan sanaga. dimana masyarakat bukan keturunan sanaga yang masih mempunyai hubungan kekerabatan mereka akan menerapkan aturan-aturan yang terdapat dalam kehidupan masyarakat keturunan sanaga.
e. Ciri Khas Penduduk Kampung Naga Ciri khas masyarakat Kampung Naga yaitu selalu menyelanggarakan upacara adat dan mematuhi sesuatu yang dianggap tabu. Selai itu ciri khas masyarakat Kampung Naga yaitu mempunyai kehidupan yang sederhana dan saling gotong royong anatar masyarakat.Dimana masyarakat Kampung Naga sangat rukun dan saling membantu dalam menyelenggarakan acara-acara tertentu ataupun dalam hal-hal diluar dari acara adat mereka saling gotong royong. 2. Yang Melatar Belakangi
Terikatnya Hubungan Kekerabatan Masyarakat
Kampung Naga a. Fakor Yang Mempengaruhi Terikatnya Hubungan Kekerabatan Masyarakat Kampung Naga Faktor pendorong terikatnya hubungan kekerabatan antar masyarakat Kampung Naga Dalam dengan masyarakat Kampung Naga Luar yaitu ajaranajaran dari karuhun yang diwariskan secara turun temurun kepada masyarakat adat Kampung Naga.yaitu terdapat berbagai pengetahuan yang membiasakan masyarakat Kampung Naga menyelenggarakan tradisi adat Kampung Naga, salah satunya upacara adat hajat sasih. Dimana masyarakat yang mempunyai hubungan kekerabatan datang ke lingkungan adat Kampung Naga ikut menyelenggarakan acara adat tersebut. b. Tradisi Yang dilakukan Masyarakat Kampung Naga Sehingga Semua Keturunan Kampung Naga Tetap Berkerabat Adapun tradisi dimana masyarakat Kampung Naga Dalam dengan Masyarakat Kampung Naga Luar berkumpul dalam acara adat yaitu upacara adat hajat sasih dan salametan lembur yang diselenggarakan setiap satu tahun enam kali yaitu pada bulan muharram, bulan mulud, jumadil akhir, hari syaban, hari raya idul fitri, hari raya idul adha dan adapun salametan lembur diselenggarakan sebelum acara adat hajat sasih pada bulan muharam. c. Kekompakan Masyarkat Keturunan Kampung Naga Saat diadakanya Upacara Adat Masyarakat sangat kompak dalam menyambut upacara adat hajat sasih dan salametan lembur yang diselenggarakan di lingkungan adat Kampung
Naga.dimana masyarakat yang mempunyai hubungan kerabat dengan warga sanaga datang bergerombol keareal permukiman adat Kampung Naga untuk mengikuti proses acara adat yang diselenggarkan.
Gambar 3 Kekompakan Warga Saat Diadakannya Upacara Adat d. Menyikapi Keadaan Agar Tetap Terjaga Hubungan Kekerabatan antar Masyarakat Kampung Naga Dalam dengan Masyarakat Kampung Naga Luar Masyarakat Kampung Naga berpegang teguh terhadap ajaran karuhunnya, bahwa dalam kehidupan masyarakat adat Kampung Naga terdapat berbagai pengetahuan yang diberikan secara turun temurun untuk diterapkan dalam kesehariannya. J. Analisis Geografi (5W+1H) Tentang Keterikatan Kekerabatan Masyarakat Kampung Naga Dalam dengan Masyarakat Kampung Naga Luar di Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya Studi dan analisis geografi meliputi analisis gejaka tentang manusia dengan alam dan meliputi penyebaran interaksi dalam ruang. Berkaitan dengan masalah dalam penelitian ini, analisis geografi dapat menjawab pertanyaan berikut: 1.Keterikatan Kekerabatan Masyarakat Kampung Naga Dalam dengan Masyarakat Kampung Naga Luar(What) Yang melatar belakangi terikatnya kekerabatan masyarakat Kampung Naga Dalam dengan masyarakat Kampung Naga Luar yaitu sistem pernikahan antar wilayah yang menyebabkan penyebaran kebudayaan dimana masyarakat Kampung Naga Luar ikut arus adat Kampung Naga.
2.Letak Adanya Keterikatan Kekerabatan Masyarakat Kampung Naga Dalam dengan Masyarakat Kampung Naga Luar (where) Adanya keterikatan kekerabatan masyarakat terletak di Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya. 3.Sejak Kapan Adanya Kerikatan Kekerabatan Masyarakat Kampung Naga Dalam dengan Masyarakat Kampung Naga Luar (When) Adanya keterikatan kekerabatan masyarakat Kampung Naga Dalam dengan Masyarakat Kampung Naga Luar yaitu sejak adanya ikatan pernikahan antara masyarakat Kampung Naga Dalam dengan masyarakat Kampung Naga Luar. 4. Siapa yang Terikat Kekerabatan (Who) Yang terikat kekerabatan yaitu masyarakat Kampung Naga Luar yang mempunyai hubungan kekerabatan dengan masyarakat Kampung Naga Luar. 5. Alasan Terikatnya Kekerabatan Masyarakat Kampung Naga Dalam dengan Masyarakat Kampung Naga Luar (Why) Karena adanya hubungan kerabat dari proses pernikahan antar masyarakat Kampung Naga Dalam dengan masyarakat Kampung Naga Luar dan terdapat pula adat istiadat yang dipegang teguh oleh masyarakat keturunan sanaga. 6. Kondisi Budaya Setelah Adanya Hubungan Kekerabatan dengan Masyarakat Kampung Naga Luar (How) Setelah adanya hubungan kekerabatan dengan masyarakat Kampung Naga Luar kondisi budaya tetap terjaga karena masyarakat Kampung Naga sangat teguh dalam memegang adat istiadat peninggalan leluhurnya. K. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pebahasan, maka simpulan dari skripsi yang penulis buat adalah sebagai berikut: 1. Hubungan Keterikatan Kekerabatan Masyarakat Kampung Naga Dalam dengan Masyarakat Kampung Naga Luar di Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya Kampung Naga merupakan perkampungan yang dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sangat kuat dalam memegang adat istiadat peninggalan leluhurnya, kampung naga menjadi objek kajian antropologi mengenai kehidupan masyarakat
pedesaan yang kuat dalam memegang adat istiadatnya namun bisa hidup berdampingan dengan kehidupan masyarakat lain yang lebih modern. Masyarakat Kampung Naga merupakan masyarakat adat yang sangat kuat dalam memegang adat istiadat peninggalan leluhurnya.Dimana masyarakat Kampung Naga menerapkan berbagai tradisi adat dalam kehidupannya.Adat istiadat diperkenalkan kepada warga keturunan sanaga secara turun temurun. Terdapat berbagai tradisi adat dalam lingkungan adat Kampung Naga yang dipatuhi oleh seluruh warga keturunan sanaga dari berbagai daerah.Adapun tradisi adat yang biasa diselenggarakan di lingkungan adat Kampung Naga yaitu upacara adat hajat sasih yang diselenggarakan setiap satu tahun enam kali, dan upacara adat salametan lembur diselenggarakan setiap satu tahun sekali. Dimana upacara adat diselenggarakan di lingkungan adat Kampung Naga yang dihadiri oleh warga keturunan sanaga dari berbagai daerah.Diselenggarakannya upacara adat masyarakat Kampung Naga Dalam dengan Masyarakat Kampung Naga Luar berkumpul dan saling berkerabat. 2. Yang Melatar Belakangi Hubungan Keterikatan Kekerabatan Masyarakat Kampung Naga Dalam dengan Masyarakat Kampung Naga Luar di Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya Dalam sistem pernikahan masyarakat Kampung Naga tidak terdapat larang warga Kampung Naga menikah dengan warga manapun. Meskipun beda budaya ataupun beda suku adat asalkan satu agama atau islam. Dari proses pernikahan antar wilayah, masyarakat Kampung Naga mempunyai kerabat di luar lingkungan adat Kampung Naga. Dari proses pernikahan antara wilayah menyebabkan timbulnya difusi kebudayaan, dimana masyarakat Kampung Naga setelah menikah tidak tetap tinggal di lingkungan adat Kampung Naga. Dan terdapat aturan bahwa yang menikah dengan warga Kampung Naga harus memahami dan mematuhi aturan yang terdapat dalam kehidupan adat masyarakat Kampung Naga. Secara tidak langsung dari proses pernikahan antar wilayah menyebabkan warga yang bukan keturunan sanaga ikut arus dalam tradisi adat Kampung Naga.
Adapun tradisi adat dari nenek moyang yang diberikan secara turun temurun mempengaruhi terhadap hubungan kekerabatan antar masyarakat Kampung Naga Dalam
dengan
masyarakat
Kampung
Naga
Luar,
yaitu
terdapat
tradisi
menyelenggarakan upacara adat yang dihadiri oleh seluruh warga keturunan sanaga.Dalam proses upacara adat masyarakat Kampung Naga Dalam dan Masyarakat Kampung Naga Luar berkumpul saling berkerabat. L. Saran-saran Saran yang ingin disampaikan dalam menanggapi permasalahan penelitian ini adalah: 1. Melestarikan lingkungan adat Kampung Naga 2. Menjaga adat istiadat yang terdapat dalam kehidupan adat masyarakat Kampung Naga. 3. Menjaga hubungan kekerabatan antar kerabat meskipun saat ini tempat tinggal dan lingkungan tidak sama. 4. Lebih menjaga ciri khas dalam kehidupan masyarakat Kampung Naga, jangan sampai kebudayaan luntur karena semakin berkembangnya jaman. 5. Jaga dan lestarikan budaya Indonesia jangan sampai diakui oleh pihak lain. 6. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meneliti hal-hal yang belum terungkap dalam skripsi ini, dan diharapkan dapat lebih khusus dalam mengungkapkan permasalahan yang berhubungan dengan kekerabatan masyarakat Kampung Naga di Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya. M. DAFTAR PUSTAKA Ahma Sya dan Awan Mutakin. 2008. Sejaran Kampung Naga (Suatu Kajian Antropologi Budaya). Bandung:DISBUDPAR dan Universitas ARS Internasional Bandung Bintarto, R. 1989. Interaksi Desa Kota.Jakarta : Ghalia Indonesia Bintarto R dan S. Hadisumarno. 1987. Metode Analisis Geografi. Jakarta : LP3ES Koenjaraningrat. 2009. PengantarIlmuAntropologi. Jakarta : PT. Rineka Cipta Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Peyon, Ibrahim A. 2012. Struktur Sosial dan Kekerabatan Orang Yali.Jakarta : PT. Kreatama Supardan, Dadang. 2011. PengantarIlmuSosial.Jakarta : BumiAksara