KENDALA IMPLEMENTASI STRATEGI BISNIS PT ASURANSI KREDIT INDONESIA (PERSERO) KANTOR CABANG MAKASSAR
BUSINESS STRATEGY IMPLEMENTATION PROBLEMS OF PT ASURANSI KREDIT INDONESIA (PERSERO) OFFICE BRANCH MAKASSAR
Abdurrahman, Djabir Hamzah, Jusni MagisterManajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Korespondensi Fakultas Ekonomi 085230706675
[email protected]
Abstrak Kendala Implementasi Strategi Bisnis PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Kantor Cabang Makassar. Peranan UMKMK dalam perekonomian Indonesia cukup besar, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap pembentukan produk domestik bruto. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis 1) Gambaran kondisi eksternal dan internal, 2) Kendala implementasi strategi Bisnis PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Kantor Cabang Makassar yang ditinjau dari aspek struktur organisasi, sumber daya manusia, aspek pemasaran,dan pengembangan pasar. Jumlah populasi sebanyak 30 orang. Teknik penarikan sampel menggunakan sampel jenuh (sensus). Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peluang perusahaan adalah asumsi pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, dukungan pemerintah, dan perundang-undangan. Faktor yang dapat memberikan ancaman bagi perusahaan adalah inflasi dan nilai tukar, politik dan sosial budaya. Sedangkan kekuatan perusahaan adalah keuangan perusahaan yang memadai, adanya pengawasan internal, sarana dan prasarana yang mendukung. Kelemahan perusahaan adalah operasional perusahaan yang kurang efektif, sumber daya manusia. Kendala inplementasi strategi ditinjau dari struktur organisasi, adalah struktur organisasi sudah tidak sesuia dengan perkembangan perusahaan sehingga perlu adanya perubahan struktur organisasi dengan menambahkan bagian Seksie Penjaminan KUR, Staff analisis Resiko dan Staff Pemasaran Produk. Aspek sumber daya manusia adalah kurangnya karyawan sehingga perlu adanya penambahan sumber daya manusia yang dapat mendukung dari perubahaan struktur organisasi. Aspek pemasaran adalah tidak adanya tenaga pemasaran sehingga sosialisasi produk tidak masksimal. PT Askrindo Cabang Makassar memunyai peluang yang besar dalam melakukan pengembangan pasar. Kata kunci: Kendala, implementasi, dan strategi
Abstract Business Strategy Implementation Problems of PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Office Branch Makassar. UMKMK has important role in Indonesia's economy; this can be seen from its contribution to the formation of gross domestic product. The purpose of this study is to investigate and analyze 1) overview of internal and external conditions, 2) the constrain of strategy implementation on PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Branch Office at Makassar viewed from organizational structure, human resources, marketing, and market development aspect. The population is consisting of 30 people. The sampling technique using saturated sample (census). The method of analysis used was descriptive analysis. The results showed that the chance of the company is assuming an ever-increasing economic growth, government support, and legislation. Factors that could provide a threat for companies are inflation and exchange rates, political and social culture. While the company is the company's financial strength is adequate, internal supervision, facilities and infrastructure that support. Its disadvantages are the lack of effective operations, human resources. Implementation problem in terms of organizational structure strategy, the organizational structure is not in conformity with the development of the company that it needs a change in organizational structure by adding a section KUR Seksie Assurance, Risk analysis Staff and Product Marketing Staff. An aspect of human resources is the lack of employees so that the human resources must be developed to support the change of organizational structure. Marketing aspect is the absence of sales force so that the product is not good socialization. PT Askrindo Branch Office at Makassar has a great opportunity on market development. Key words: Problem, implementation, and strategies
PENDAHULUAN Pada awal tahun 2011 masih terjadi gejolak ekonomi dan pasar modal global, namun demikian fundamental ekonomi nasional Indonesia sepanjang tahun 2011 dinilai masih cukup kuat. Pemerintah juga tetap berkomitmen meningkatkan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) yang merupakan tulang punggung kekuatan ekonomi Indonesia yang mampu memberikan kontribusi yang sangat signifikan. Peranan UMKMK dalam perekonomian Indonesia cukup besar, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap pembentukan produk domestik bruto. Disamping itu, berdasarkan kontribusi ekonomi yang dapat meng-gerakkan sektor riil. peranan ekonomi UMKMK ini masih dominan dalam memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi. Sejak pemerintah menyusun dan menetapkan REPELITA I tahun 1969, yang salah satu sasaran pokok rencana tersebut adalah pemerataan hasil pembangunan khususnya dalam bidang kesempatan untuk berusaha, meningkatkan pendapatan masyarakat dan sekaligus merangsang pertum-buhan lapangan kerja. Dalam rangka pencapaian sasaran ini pemerintah mengambil langkah konkrit antara lain dengan mengembangkan usaha kecil dan menengah dengan cara mengatasi salah satu aspek usaha yang penting yaitu aspek pembiayaan. Dengan didirikannya PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 6 April 1971, dengan mengemban misi pemerintah dalam pemberdayaan UMKM guna menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Penjaminan kredit yang disediakan oleh PT Askrindo diharapkan dapat membuka akses UMKM pada sumber pembiayaan, sehingga akan terjadi peningkatan struktur permodalan UMKM itu sendiri. Multiplier effects dari menguatnya permodalan UMKM tersebut adalah mendorong tumbuhnya kegiatan usaha UMKM sehingga diharapkan akan dapat membuka lapangan kerja dan meningkatkan nilai usaha. Kondisi tersebut pada nantinya secara bertahap dapat mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Sesuai dengan visi dan misinya PT Askrindo (Persero) senantiasa menjalankan peran dan fungsinya sebagai Collateral Subtitution Institution, yaitu sebuah lembaga penjamin yang menjembatani kesenjangan antara UMKM yang layak namun tidak memiliki agunan yang cukup untuk memperoleh kredit dari lembaga keuangan, baik perbankan maupun lembaga non bank (feasible tetapi tidak bankable). Untuk
meningkatkan kembali kinerja perusahaan secara konsolidasi, sangat diperlukan dukungan/kontribusi dari segenap jajaran termasuk dari masing-masing Kantor Cabang. Kondisi struktur organisasi cabang yang ada sekarang ini, seperti cabang Bandung, Semarang, Denpasar, Medan, Surabaya dan Makassar masih sangat sederhana, hanya terdapat 4 (empat) departemen atau seksi, yaitu Seksi Askred, Seksi Surety Ship, Seksi Klaim dan Subrogasi serta Seksi Administrasi Keuangan dan Umum. Khusus Cabang Makassar jumlah karyawannya sebanyak 19 orang yang dibagi ke dalam empat sekse yaitu Seksi Askred sebanyak 4 orang, Seksi Surety Ship sebanyak 5 orang, Seksi Klaim dan Subrogasi sebanyak 6 orang, dan Seksi Administrasi Keuangan dan Umum sebanyak 4 orang. Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan penelitian adalah 1) untuk mengetahui gambaran kondisi eksternal dan internal PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Kantor Cabang Makassar. 2) Untuk mengetahui dan menganalisis kendala implementasi strategi Bisnis PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Kantor Cabang Makassar yang ditinjau dari aspek struktur organisasi, sumber daya manusia, aspek pemasaran, dan pengembangan pasar.
METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor PT Askrindo Cabang Makassar, Jalan Kakatua No 25 Makassar.
Waktu penelitian ini dimulai sejak bulan Januari 2012 sampai
dengan penelitian diselesaikan. Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data adalah data primer dan data sekunder Populasi dan Sampel Populasi atau satuan analisis dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Askrindo Cabang Makassar 30 orang yang terdiri atas 20 orang karyawan organic, 10 orang karyawan outsorcing, dan 3 orang karyawan PKWT. Teknik sampel yang digunakan adalah sampel jenuh yaitu semua populasi dijadikan sampel. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan Studi Kepustakaan, Wawancara, Kuesioner, dan Observasi
Metode Analisa Data Metode analisis yang digunakan dalam pembahasan ini adalah metode analisis kualitatif deskriptif dengan menganalisa frekuensi, yaitu dengan menganalisis data kuantitatif yang telah diperoleh melalui wawancara dan kuesioner serta dokumentasi yang ada pada PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero). HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan Eksternal Pertumbuhan Ekonomi Selama hampir satu dasawarsa terakhir sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono pertumbuhan ekonomi nasional mengalami pertumbuhan rata-rata 5,4% setiap tahunnya, bahkan pemerintah meyakini kondisi ekonomi Indonesia akan semakin baik pada tahun-tahun berikutnya. Kondisi ekonomi sampai dengan akhir tahun 2011, yang diperkira kan akan membaik didukung dengan potensi ekonomi seperti kekuatan pasar domestik dan potensi sumberdaya ekonomi, kondisi fundamental ekonomi serta stimulus fiskal yang telah mampu memberikan arah perekonomian pada tahun 2012 menjadi lebih ekspansif dan lebih baik dibandingkan tahun 2011. Optimistik perkembangan ekonomi kearah yang lebih baik, cukup mempengaruhi RAPBN 2012 yang dicanangkan oleh pemerintah. Asumsi pertumbuhan ekonomi akan megalami peningkatan dari tahun ketahun yaitu 6,4% pada tahun 2011, 6,4 – 6,9% pada tahun 2012, 6,7 – 7,4% pada tahun 2013, dan 7,0 – 7,7% pada tahun 2014. Hal ini akan membawa dampak yang sangat berarti bagi peningkatan kinerja perusahaan terutama PT Askrindo. Oleh karena itu dengan pertumbuhan ekonomi yang mengarah pada angka positif seharusnya menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dalam melakukan ekpangsi kegiatan atau setidaknya perusahaan dapat meralisasikan target yang telah ditentukan. Inflasi Dan Nilai Tukar Faktor ekonomi makro lainnya yang turut mempengaruhi usaha atau bisnis PT Askrindo, khususnya usaha penjaminan kredit Modal Kerja Menegah dan penjaminan Surety Bond adalah faktor inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, dimana kondisi tiga tahun terakhir nilai tukar rupiah relatif stabil dengan rata-rata kurs Rp. 9.000 - 9.250/USD. Disamping itu penyaluran Kredit Modal Kerja Menengah juga
sangat tergantung pada kondisi dan faktor suku bunga yang erat kaitannya dengan tingkat inflasi, yang secara tidak langsung dapat berpengaruh kepada bisnis penjaminan PT Askrindo, karena tingkat produktifitas penjaminan ditentukan oleh kemampuan dan kemauan bank untuk menyalurkan kredit Modal Kerja Menegah. Oleh karena itu, tingginya angka inflasi dan melemahnya nilai tukar rupiah akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Tingginya angka ini menjadi ancaman dari luar perusahaan yang nantinya akan berdampak pada kinerja perusahaan. Perusahaan harus berhati-hati dalam menentukan arah dan kebijakan perusahaan kedepannya. Kebijakan Pemerintah Pemerintah telah memberikan kelonggaran kepada 3 (tiga) Perusahaan Asuransi Kerugian, seperti PT Asuransi Jasa Indonesia (PT Jasindo), PT Asuransi Bumi Putra dan PT Asuransi Ekspor Impor Indonesi (PT ASEI) turut dalam menjamin pembiayaan kredit diluar PT Askrindo dan Perum Jamkrindo selaku lembaga penjamin kredit. Hal ini jelas sangat berpengaruh kepada bisnis PT Askrindo dimana sebelumnya terhadap jaminan Pegadaian yang kontribusinya preminya sebesar 50% dari jumlah premi yang diterima beralih kepada PT Jasindo selaku pemenang tender untuk menjamin kredit Pegadaian. Berdasarkan RAPBN 2012, Pemerintah dipastikan akan melanjutkan tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha dengan rencana penambahan PMN sebesar Rp. 1,8 triliun kepada kedua perusahaan penjamin yaitu Askrindo dan Jamkrindo di tahun 2011 untuk memperbesar kapasitas penjaminan, sehingga dapat menjamin KUR pada tahun 2012 lebih dari Rp. 20 triliun. Dukungan dari pemerintah selaku pemilik perusahaan merupakan angin segar bagi perusahaan, terutama dukungan dana yang akan menjadi modal dalam melakukan ekspangsi usahan. Oleh karena itu, kepastian pemerintah yang akan melanjutkan fasilitas penjaminan kredit usaha merupakan peluang yang sangat besar bagi perusahaan dalam rangka meningkatan kinerja perusahaan. Perundang-undangan Pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan No. 135/PMK.05/ 2008 tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah menunjuk PT Askrindo sebagai Lembaga Penjamin terhadap skim kredit KUR, yang disalurkan melalui 7 (tujuh) bank–bank pemerintah yang ditunjuk serta 13 (tiga belas) Bank Pembangunan Daerah. Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan modal kerja atau
investasi kepada UMKM di bidang usaha yang produktif dan layak atau fisible namun belum bankable dengan plafond kredit sampai dengan
Rp. 500.000.000,- (lima ratus
juta rupiah) yang dijamin oleh perusahaan penjamin secara otomatis (automatic cover). Peraturan Mentri Keuangan ini merupakan langka yang tepat bagi perusahaan dalam memanfaatkan peluang yang ada. Plafon kredit yang dijaminkan sampai pada angka Rp 500.000.000,- yang secara otomatis dijamin oleh perusahaan panjamin yang salah satuya adalah PT Askrindo (persero). Oleh karena itu, ini merupakan peluang yang sangat berharga bagi perusahaan dalam melakukan perbaikan kinerja. Politik Dan Sosial Budaya Fenomena sosial dan budaya juga merupakan faktor eksternal yang ikut mempengaruhi bisnis asuransi kredit seiring dengan terjadinya perubahan politik dan ekonomi, dimana masyarakat pada umumnya menghadapi peningkatan gangguan terhadap kesulitan dalam pengembalian kredit perbankan, dilain pihak perbankan merasa enggan menyalurkan kreditnya karena yang terjadi saat ini adalah kesenjangan skala antara besarnya pinjaman yang diharapkan bank dengan maksimal kebutuhan kredit kepada nasabah UMKM, serta timbulnya keragu-raguan dalam penyaluran kredit tersebut. Terjadinya perubahan sosial budaya di masyarakan yang mengalami kesulitan dalam memperoleh kredi dari lembaga keuangan khususnya lembaga perbankan menjadi ancaman serius bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja. Oleh karena itu, perubahan sesial budaya masyarakan menjadi ancaman yang bersumber dari luar perusahaan. Teknologi Teknologi komputerisasi terpadu antara kantor pusat di Jakarta dengan kantor cabang yang ada di daerah-daerah senantiasa selalu mengikuti perkembangannya seiring dengan perubahan yang terjadi dalam rangka memberikan pelayanan maksimal kepada nasabah dan mitra bisnis. Sehingga dengan adanya teknologi dan sistem informasi akan mempermudah dan mempercepat proses dari bisnis perusahaan serta berfungsi sebagai pendukung pelaksanaan strategi bisnis. PT Askrindo telah menggunakan komputerisasi sesuai dengan perkembangan teknomlogi yang ada, sehingga teknologi merupakan bagian yang tidak terpisahka dari pencapaian kinerja
perusahaan. Perkembangan teknologi bukan merupakan ancaman bagi perusahaan karena perusahaan menggunakan teknologi sesuai dengan kebutuhan. Internal Perusahaan Keuangan perusahaan Saat ini perusahaan memiliki modal (equitas) yang cukup besar dalam menunjang kelancaran operasional perusahaan. Modal (equitas) Desember 2011 sebesar Rp. 3.026
posisi per 31
triliun dan tahun sebelumya (2010) sebesar
Rp.2.079 triliun yang berarti ada kenaikan/penambahan modal 145,6 %. Kondisi ini menunjukkan bahwa struktur permodalan semakin kuat. Total asset tahun 2011 sebesar Rp 3.537 triliun mengalami peningkatan sebesar 143,1 % dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp. 2.471 triliun dan sebagian dari asset tersebut merupakan unsur aktiva lancar sebesar Rp.150.354 miliar. Hal ini dapat menunjukkan bahwa perusahaan dalam memenuhi kewajibannya kepada pihak ketiga cukup likuid dan solvabel. Beban Usaha dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan searah dengan berkembangnya usaha penjaminan, sehingga biaya operasional yang dikeluarkan tahun 2011 meningkat dari tahun sebelumnya (2010) atau sebesar Rp. 142.621 milyar menjadi sebesar Rp. 177.123 milyar yang berarti terdapat peningkatan pengeluaran biaya sebesar
Rp.
34.502 milyar. Modal dan asset yang terus mengalami peningkatan merupakan kekuatan kekuatan perusahaan dalam menunjang operasional perusahaan. Oleh karena itu, keuangan atau modal perusahaan yang terus mengalami peningkatan merupakan kekuatan perusahaan. Operasional Perusahaan Peningkatan biaya operasiona perusahaan yang dikeluarkan tahun 2011 meningkat dari tahun sebelumnya (2010) atau sebesar Rp. 142.621 milyar menjadi sebesar Rp. 177.123
milyar yang berarti terdapat peningkatan pengeluaran biaya
sebesar Rp. 34.502
milyar. Peningkatan biaya operasional perusahaan merupakan
bagian dari perkembagan usaha perusahaan. Oleh karena itu, diversifikasi produk harus mendapat perhatian dari perusahaan, karena dilain pihak diversifikasi produk akan mendatangkan hasil yang baik tetapi dipihak lain diversifikasi produk akan meningkatkan baiya operasional perusahaan. Peningkatan biaya operasional perusahaan merupakan beban peruasahaan yang akan menjadi pengram pendapatan.
Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia merupakan asset yang tidak ternilai, karena pada dasarnya SDM merupakan faktor kunci keberhasilan atau tidaknya perusahaan dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu sudah selayaknya jika pihak manajemen sangat memperhatikan perkembangan sumber daya manusia mulai dari tingkat pusat selaku pembuat kebijakan dan sampai dengan kantor-kantor cabang selaku ujung tombak perusahaan dalam memberikan kontribusi pendapatan. Sumber saya manusia PT Askrindo Cabang Makassar sebanyak 20 orang. Sedangkan jumlah yang seharusnya ada pada cabang Makassar sebanyak 27 orang. Ini menunjukkan bahwa PT Askrindo Cabang Makasar kekurangan SDM sebanyak 7 orang. Oleh karena itu sumber daya manusia merupakan kelemahan bagi PT Askrindo Cabang Makassar. Hal ini sesuai dengan hasil survei yang dilakukan oleh tim Survei dari kantor pusat yang merekomendasikan penambahan karyawan bagi Cabang Makassar dalam menunjang operasional perusahaan. Pengawasan Secara internal keberadaan pengawasan internal perusahaan tersebut memiliki peranan yang cukup penting dalam upaya memper-lancar segala kegiatan operasional perusahaan baik yang bersifat substantif maupun pekerjaan yang bersifat fasilitatif. Serta bertugas untuk melakukan audit berbasiskan risiko (risk based audit) dan TI, serta memastikan pencapaian target unit kerja yang telah sesuai dengan ketetapan dan didukung dengan akurasi data. Dari uraian di atas diketahui bahwa pengawasan yang dimiliki oleh perusahaan dapat memberikan hal positif bagi operasional perusahaan. Oleh karena itu, pengawasan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa pengawasan internal merupakan kekuatan karena dengan adanya pengawasan internal sehingga aktivitas perusahaan berjalan dengan semestinya. Sarana Dan Prasarana Sarana pendukung yang dimiliki oleh PT Askrindo Cabang Makassar merupakan hal yang terpenting dalam menunjang operasional perusahaan. Fasilitas sarana dan prasarana yang memadai memberikan dampak yang positif bagi perusahaan. Oleh karena itu, saran dan prasarana yang merupakan kekuatan perusahaan.
Kendala Implementasi Strategi Variabel Struktur organisasi Terkait dengan struktur organisasi yang ada di Kantor Cabang Makassar (Kelas2) saat ini, 30% responden sangat setuju dan 60% responden setuju untuk dilakukan penambahan, sedangkan sisanya 10% netral (tidak ada komentar). Seksie khusus yang menangani penjaminan KUR, terpisah dari Seksie penjaminan Non Kur di mana saat ini masih ditangani oleh satu Seksie yaitu Seksi Penjaminan Asuransi Kredit, mengingat luasnya wilayah kerja kantor cabang Makassar terdiri dari 6 propinsi sampai ke Papua. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa 30% responden menyatakan sangat setuju dengan pengembangan struktur organisasi pada seksie penjaminan KUR, 60% responden menyatakan setuju dengan pengembangan struktur organisasi pada seksie penjaminan KUR, dan 10% responden tidak memberikan komentar (netral). Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden setuju dengan adanya pengembangan struktur organisasi pada seksie penjaminan KUR. Responden yang memberikan tanggapan positif terhadap hal ini sebanyak 18% sangat setuju, 64% setuju, dan tidak setuju 9%, dan siasanya 9% netral (tidak komentar). Hal ini menunjukkan bahwa secara umum responden mengingingkan adanya pengembangan struktur organisasi pada staf anbalisis resiko. Peningkatan pendapatan kantor cabang Makassar melalui peningkatan produksi, maka diperlukan adanya tenaga staff khusus pemasaran, dalam rangka penetrasi dan eskpansi pasar guna menjadikan PT Askrindo Cabang Makassar sebagai market leader diantara sesama kompetitor. Dengan demikian, dalam struktur organisasi Cabang Makassar penulis mencoba menambahkan adanya staff khusus pemasaran, yang kemudian direspon sangat setuju oleh responden sebanyak 21%, setuju 61%, dan tidak setuju 6 % serta responden netral (tidak komentar) sebanyak 12% sebagaimana terlihat pada tabel 5.7 di atas. Variabel Sumber Daya Manusia Dalam menyikapi perubahan yang terjadi, di mana perusahaan dituntut harus berubah sesuai dengan perkembangan zamannya, sehingga sumber daya manusia semakin
sangat
berperan
dalam
menentukan
kelangsungan
hidup
sebuah
organisasi/perusahaan. Propesionalisme dan berbagai ilmu pengetahuan disegala bidang menjadi mutlak dibutuhkan agar tetap eksis dan tidak tergilas oleh zaman. Kondisi sumber daya manusia (SDM) yang ada pada saat ini di kantor Cabang Makassar, jika dibandingkan dengan bertambahnya skim kredit yang dijamin dan meningkatnya volume pekerjaan yang dapat dilihat dari banyaknya jumlah permintaan pengajuan penjaminan (outstanding) setiap bulannya mencapai ± 200-400 miliar. Fenomena yang terjadi pada PT Askrindo Cabang Makassar adalah memiliki sumber daya manusia yang tidak seimbang dengan volume pekerjaan, sehingga walapun dengan adanya penambahan waktu lembur (over time) sebanyak 3 jam dihari kerja dan hari sabtu selama 6 jam, namun sangatlah dirasakan belum cukup mengejar ketertinggalan, khususnya terhadap pencapaian target yang telah ditentukan. Hal ini dapat juga dilihat dari seringnya keterlambatan kantor cabang Makassar dalam memberikan laporan ke kantor pusat. Dengan demikian penetapan tujuan dasar jangka panjang dan sasaran perusahaan belum sepenuhnya dapat berjalan secara optimal. Dari hasil analisa internal perusahaan pada bagian SDM diketahui bahwa PT Asrindo Cabang Makassar kekurangan tenaga kerja (SDM) sebanyak 7 orang, jika dibandingkan dengan Kantor Cabang yang lain yang sekelasnya (Kelas-2), yaitu Cabang Medan, Bandung, Semarang, Denpasar, Surabaya dan Palembang, hal tersebut hanya dialami oleh cabang Makassar, sedangkan cabang lain tidak mengalami kekurangan tenaga kerja. Responden yang mendukung terhadap permasalahan SDM di cabang Makassar agar personilnya ditambah sebanyak 27 % sangat setuju (9 responden), 43% setuju (14 responden), dan 12 % yang tidak setuju (4 responden) dan yang netral (tidak komentar) sebanyak 18 % (6 responden). Dari hasil analisis data kebanyakan responden menginginkan adanya menambahan sumber daya manusia. Penambahan sumber daya meanusia dapat peningkatkan kinerja perusahaan. Penambahan sumber daya manusia dapat dilakukan pada bagian seksie penjaminan KUR, staf analisis resiko, dan sataf pemasaran produk seperti yang telah dibahas pada bagian struktur organisasi di atas. Penambahan sumber daya manusia ini diharapkan akan memberikan dampak yang positif bagi peningkatan kinerja perusahaan paling tidak dapat merealisasikan target yang telah ditentukan.
Variabel Pemasaran Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir semua lini kehidupan bersentuhan dengan pemasaran terutama dalam memenuhi kebutuhan. Baik kebutuhan primer, kebutuhan sekunder maupun kebutuhan tersier. Di mana kebutuhan tercipta saat tidak adanya keseimbangan fisiologis atau psikologis (Luthans, 2005) maka proses pemasaran semakin jelas kedudukannya. Kotler (2008) bahwa pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Konsep pemasaran beranggapan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada pesaing dalam menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang lebih baik kepada pemasar sasaran yang dipilih. Oleh karena itu, faktor pemasaran merupakan hal yang terpenting bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Struktur organisasi saat ini tidak menampakkan adanya bagian pemasaran. Sehingga dengan tidak adanya bagian pemasaran, perusahaan tidak maksimal dalam memasarkan produknya kepada konsumen. Namun dalam anggaran perusahaan setiap tahun, alokasi pemasaran yang disebut “biaya pemasaran” tetapi pada pelasaannya anggaran ini tidak dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi tercapainya target yang telah dtentukan. Dari analisis data diketahui bahwa realisasi anggaran pemasaran dari tahun 2010 sampai tahun 2011 selalu dibawah target anggaran yang telah ditentukan. Realisasi anggaran pemasaran yang paling besar terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 92,49% untuk KUR dan 84,89% untuk Non KUR. Oleh karena itu, aspek pamasaran tidak dilakukan secara maksimal. Kurang maksimalnya pemasaran produk membuat realisasi pendapatan menjadi tidak maksimal. Peningkatan realisasi anggaran pemasaran yang dilakukan oleh PT Askrindo Cabang Makassar memberikan dampat positif terhadap peningkatan pendapatan perusahaan. Penambahan staf khusus pemasaran merupakan hal yang penting dalam menunjang operasional perusahaan. Staf pemasaran merupakan staf atau bagian yang bertugas untuk memperkenalkan produk kepada konsumen. Oleh karena itu, salah satu kendala yang membuat target perusahaan tidak pernah tercapai adalah kurang tenaga pemasaran dalam memberikan pemaparan kepada konsumen.
Variabel Pengembangan Pasar (Market Development) Pengembangan pasar adalah strategi perusahaan dalam memperkenalkan produk atau jasa pada saat ini kepada pasar-pasar yang baru. Strategi ini dilakukan ketika jaringan distribusi tersedia, bermutu, dan tidak mahal. Selain itu, kemunculan pasarpasar baru yang memiliki daya tarik akan memberikan dorongan tersendiri bagi perusahaan untuk melakukan pengembangan pasar. Perbandingan pengembangan pasar PT Askrindo Cabang Makassr dengan kantor cabang lain. Setidaknya untuk menyikapi hal tersebut dengan membuka kantor unit pelayanan yang merupakan kepanjangan tangan dari kantor cabang Makassar, sebagaimana yang juga dilakukan oleh cabangcabang lain. Jika dibandingkan dengan cabang lain saat ini PT Askrindo Makassar hanya memiliki 2 (dua) kantor unit pelayanan saja, yaitu di propinsi Sulteng (Palu) dan di propinsi Sultra (Kendari). Strategi pengembangan pasar tidak hanya meliputi pasar baru secara geografis, namun pilihan untuk memasuki segmen-segmen yang baru secara demokgrafis ataupun psikografis adalah merupakan bagian dari strategi pengembangan pasar. PT Askrindo cabang Makassar yang memiliki wilayah kerja terdiri dari 6 propinsi diwilayah timur yaitu: propinsi Sulselbar, propinsi Sulteng, Sultra, Ambon, Irian Jaya dan Papua barat adalah salah satu kantor cabang yang wilayah kerjanya paling luas. Namun luasnya wilayah kerja tidak menjamin bahwa produksinya/pendapatan akan lebih baik dibandingkan cabang-cabang lain, hal ini disebabkan oleh banyaknya daerah-daerah potensi yang belum dapat disentuh secara langsung karena tidak adanya pengembangan pasar. KESIMPULAN DAN SARAN Peluang perusahaan dari segi eksternal adalah asumsi pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, dukungan pemerintah, dan perundang-undangan. Faktor yang dapat memberikan ancaman bagi perusahaan adalah inflasi dan nilai tukar, politik dan sosial budaya. Sedangkan kekuatan yang merupakan faktor internal perusahaan adalah keuangan perusahaan yang memadai, adanya pengawasan internal, sarana dan prasarana yang mendukung. Kelemahan perusahaan adalah operasional perusahaan yang kurang efektif, sumber daya manusia. Kendala inplementasi strategi ditinjau dari struktur organisasi adalah struktur organisasi kutang sesuai dengan perkembangan
organisasi sehingga perlu adanya perubahan struktur organisasi dengan menambahkan bagian Seksie Penjaminan KUR, Staff analisis Resiko dan Staff Pemasaran Produk. Aspek sember daya manusia adalah kurangnya tenaga dalam mendukung aktivitas organisasi. Aspek pemasaran adalah tidak adanya tenaga yang khusus pada bagian pemasaran. Aspek pengembangan pasar adalah PT Askrindo Cabang Makassar memunyai peluang yang besar dalam melakukan pengembangan pasar tetapi belum bias dioptimakan dengan baik. Agar perusahaan dapat melayani kebutuhan pelayanan maksimal terhadap banyaknya debitur yang dijamin, maka struktur organisasi perlu dikembangkan dengan menambah seksi baru penjamin KUR yang terpisah dengan penjaminan kredit produktif lainnya dan menambahkan staf manajemen resiko dan staf pemasaran. Pada bidang pemasaran, perusahaan disarankan agar dapat mengangkat tenaga yang memunyai skil dan membuat perencanaan pemasaran yang berkualita. DAFTAR PUSTAKA Braham. B.J, (2003). Membentuk organisasi yang Mampu Belajar. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. David, F. (2006). Concept Strategic Management. Prentice Hall, USA Wahyudi, A.S. 1996. Manajemen Strategik : Pengantar Proses Berpikir Strategik. Binarupa Aksara, Jakarta. Suwarsono. (1994). Manajemen Srategik, Konsep, alat Analisa dan Konteks. Yogyakarta UPP AMP YKPN. Certo, S.C. dan P.J. Paul. (1990). Strategic Management : a Focus on Process. Mc.Graw-Hill Publishing Company, New York Fisher L. (1997). Industrial marketing, in E. P. Hibbert, International Business strategy and operations, Macmillan Business. Muchtar A.F. (2010). Strategi Memenangkan Persaingan Usaha, dengan Menyusun Business Plan (Pengantar: Prof. Dr. Hiro Tugiman Ak.QIA) Tunggal, Amin Wijaya. (1994 ). Manajemen Strategik: Harparindo. Drucker, P.F. (1992). Managing for the Future. Truman Talley Books, New York. Thomson, Arthur A, Jr. dan A.J Strickland,(1987). Startegic Management, Concept, and Cases. Homewood : Irwin. Fahmi, Irham. (2010). Manajemen Risiko, Teori, kasus, dan Solusi Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Alfabeta-Bandung. Pearce II, John A. dan Richard B. Robinson, Jr.1988 Strategic Formulation and Implementation. Homdwood : Richard D. Irwin. Purnomo, Setiawan Hari dan Zulkieflimansyah. (2007). Manajemen Startegi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Burtonshaw-Gunn S.A. (2006) Knowledge Management a tool for gaining competitive advantage through intellectual capital development, Professional Consultancy, Issue 17. Publication of the Institute of Management Consultants, UK