Keluarlah Dari Pada-Nya, Hai Umat-Ku! │ Bagian 3 Alkitab menghadirkan kelompok yang sangat spesial dari orang-orang yang, dalam kesediaan dan ketaatan penuh, mengikuti Pemimpin mereka yang Mulia masuk ke dalam semua kebenaran. Mereka disebut: Anak-anak Zadok. Surga memberi imbalan kepada mereka karena ketaatan yang penuh kasih dan penyerahan penuh dengan menghargai mereka dengan jabatan melayani Yahuwah saja! Saat yang lain melayani manusia, Anakanak Zadok melayani secara langsung kepada Yahuwah dan hidup dalam hubungan langsung dengan Dia setiap saat. (Lihat Yehezkiel 44:15.) Untuk mempersiapkan panggilan besar ini, Anak-anak Zadok diajar dalam sekolah surga. Guru-guru mereka adalah para malaikat; buku pelajaran mereka adalah Alkitab dan alam. Latihan yang mereka terima, instruktur mereka dalam kebenaran, datang langsung dari surga. Tidak ada lembaga duniawi yang turut mengambil bagian pada tugas latihan Anak-anak Zadok untuk panggilan besar dan kudus mereka. Pada usia 40 tahun, Musa adalah seorang pangeran Mesir, seorang jenderal tentara yang sukses. Dia percaya diri bahwa dia dapat memimpin bangsa Israel. Yahuwah mengenal betul dan mengirim dia ke padang pasir. Pada usia 80 tahun, setelah 40 tahun menggembalakan domba di dalam hutan belantara, Musa yang ramah belum merasakan apapun terhadap tugas menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir. Kemudian, Yahuwah tahu bahwa Musa telah siap. 40 tahun dibawah pengawasan langsung surga, Musa telah memenuhi syarat untuk tugas besar dalam kehidupannya. Dalam keduanya yakni latihan yang mereka terima dari surga dan dalam penyembahan mereka kembali kepada Sang Pencipta, Anak-anak Zadok telah sering dipanggil untuk berdiri sendiri. Tidak pernah ada yang lebih benar dari masa sekarang, pada akhir zaman. Gereja yang dulunya murni telah menolak kebenaran dan kini mengajarkan kesalahan. Mereka tidak cocok dengan latihan surga – yanng disebut Anak-anak Zadok. Seperti Elia, bersembunyi di samping sungai Kerit. Yahuwah mengarahkan dia ke sana untuk keselamatannya. Dia tidak datang ke rumah ibadat pada hari Sabat, tetapi menyembah dalam kesendirian. Setelah sungai mengering, Elia diarahkan ke rumah seorang yang ramah, janda yang percaya dan disana dia tinggal sampai tiga setengah tahun lebih. Selama itu, Elia masih tidak menghadiri pelayanan ibadah apapun. Dia mengadakan ibadah bersama janda itu dan putranya. Kekuatan rohani yang diperolehnya, mempersiapkan dia untuk berdiri sendiri dihadapan Ahab dan 850 nabi-nabi Baal dan Asyerah di gunung Karmel.
Yohanes Pembabtis adalah anak-anak Zadok yang lain yang beribadah sendiri mempersiapkannya untuk melakukan pekerjaan yang besar untuk Yahuwah. Gereja rumah adalah benar-benar tatanan dari Anak-anak Zadok. Secara langsung, satu per satu beribadah bersama Yahuwah adalah apa yang dipersiapkan Anak-anak Zadok untuk pelayanan mereka yang unik yakni berdiri dengan setia untuk Yahuwah dalam menghadapi kemurtadan dunia. Semua yang taat sepenuhnya pada panggilan keluar dari Babel ke dalam kebenaran yang terang, akan menemukan bahwa beribadah di rumah tak terhindarkan. Latihan yang mereka harus terima dari surga tidak tersedia di gereja yang sesat. Lagi pula, kehadiran "gereja" hanya demi persekutuan yang tidak disetujui oleh Kitab Suci, seperti yang Yahuwah firmankan, "Berjalankah dua orang bersamasama, jika mereka belum berjanji?" (Amos 3:3, NKJV) Semua yang sepakat untuk mengikuti kebenaran, apapun harganya, akan menghadapi hambatan yang dirancang setan untuk mencegah mereka. Situasi yang baru akan terjadi yang memerlukan iman untuk mengatasinya. Gereja rumah dapat membuat kita merasa salah. Perasaan kesepian dan menjadi "terbuang" dapat intens – terutama jika seseorang itu benar-benar sendiri dan tak ada yang lain yang bersamanya beribadah. Sangat mudah untuk mempertanyakan apakah atau tidakkah gereja rumah adalah kejadian yang Alkitabiah. Mengejutkan, Gereja rumah tidak hanya Alkitabiah, Tetapi dalam suatu kesempatan, itu bahkan diperintahkan . Sebagai gereja Yahushua yang tumbuh dan menyebar, ibadah sendiri di rumah atau peristirahatan tenang di alam sangat biasa terjadi. Di Filipi, tempat ibadah untuk orang saleh adalah sepanjang sungai. "Pada hari Sabat kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ." (Kisah Para Rasul 16:13, NKJV) Ternyata, itu adalah "kebiasaan" orang saleh untuk menyendiri untuk berdoa dan menyembah pada hari Sabat. Ketika berada di sana, Paulus dan Silas berkenalan dengan perempuan bernama Lidia, seorang penjual kain ungu. Dia dan seluruh keluarganya dibaptis. (Lihat Kisah Para Rasul 16:14-15.)
Sepanjang waktu, Orang-orang beriman telah mengadakan gereja rumah. Henokh berjalan bersama Yahuwah, tidak dalam keramaian dan hiruk pikuk kehidupan kota, tapi menarik diri untuk menyembah Dia dalam kesendirian. Dari perjalanan-perjalanan rohani ini, Henokh dikuatkan untuk pergi dan menjadi pengajar kebenaran. Bahkan ketika Bani Israel di padang gurun, setiap individu-individu dan keluarga-keluarga mengadakan gereja rumah! Dari awal, Musa mendirikan sebuah "kemah pertemuan" dimana dia akan pergi berbicara dengan Yahuwah. Dalam waktu satu tahun, Israel memiliki tempat kudus tepat di depan mereka. Orang akan berpikir bahwa mereka semua akan dipanggil untuk beribadah setiap hati ketujuh. Siapa yang lebih baik untuk memberikan khotbah Sabat dari Musa? Namun, ini bukan tentang demikian! Semua orang diperintahkan untuk tinggal di tenda-tenda mereka. Yahuwah bahkan menyediakan mereka makanan dengan makanan yang banyak untuk Sabat sehingga setiap orang dapat tinggal di rumah selama jam-jam kudus. "Perhatikanlah! [Yahuwah] telah memberikan Sabat itu kepadamu; Itulah sebabnya pada hari ke-enam Ia memberikan kepadamu roti untuk dua hari. Tinggallah kamu di tempatmu masing-masing, seorang pun tidak boleh keluar dari tempatnya pada hari ketujuh itu.” (Keluaran 16:29, 30, NKJV) Meskipun gereja rumah adalah suatu keharusan bagi semua orang yang melarikan diri dari Babel, dibutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri secara mental dengan cara-cara baru ibadah. Salah satu janji di Alkitab yang dinyatakan dalam Matius 18:20: “ Sebab dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” Orang yang menyembah sendirian dapat mengklaim janji ini dan menjadi yakin seperti berada dalam kelompok yang banyak. Alkitab mengajarkan bahwa semua orang yang mencintai Yahuwah diberikan malaikatmalaikat pelindung yang akan mengawasi dan melindungi mereka. Demikian juga, bahkan orang yang sendiri tersebut tidak pernah benar-benar sendiri, tetapi dengan malaikat pelindungnya, mereka merupakan sebuah gereja dari dua, dan di sana Yahushua hadir di tengah-tengah mereka. Beberapa orang memiliki kesempatan untuk beribadah bersama yang lain dalam kelompok yang kecil dalam rumah-rumah. Mereka yang diberkati memiliki keluarga yang percaya seperti yang mereka percaya untuk beribadah dengan keluarga mereka. Sebaian besar lagi mereka beribadah sendiri. Baik itu menyembah dalam kelompok semi formal, dengan keluarga, atau seorang diri di kamar.Ibadah tersebut diterima Yahuwah dan Dia sangat memberkati penyembah tersebut. Ini bukan tentang jendela kaca yang indah yang membuat tempat kudus. Ini bukan tentang memiliki menara gereja di atas atap atau dikelilingi oleh banyak penyembah. Satu-satunya hal yang membuat tempat kudus
adalah hadirat Yahuwah. Bangsa Israel diperintahkan untuk membuat kemah suci selama berada di padang gurun. Tak ada lantai atau pondasi, tak ada ketinggian; hanya tanah. Yahuwah berkata kepada Musa, “Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku diam di tengah-tengah mereka. (Keluaran 25:8) Saat ini Bapa dan Anak mencari penyembah-penyembah yang akan mengundang Bapa dan Anak di tengah-tengah mereka, dan di mana pun mereka berada mereka menjadi kudus, berada di tempat yang terpisah bagi persekutuan. Ketika perkemahan dipindahkan, tak ada yang kudus dengan pasir di mana kemah suci tadi berdiri. Hanya hadirat Yahuwah yang membuat kemah suci kudus dan yang masih membuat tempat kudus yang mana ibadah tersebut dipersembahkan kepada Sang Pencipta. Tempat ibadah tersebut bisa saja di suatu tempat tenang di alam. Kadang-kadang hanya di dalam mobil yang terparkir di pinggir danau – atau bahkan di tempat parkir! seringkali, mereka yang beribadah seorang diri harus melakukannya di dalam kamar-kamar pribadi mereka. Dimanapun orang beribadah merupakan tempat kudus karena Yahuwah telah berjanji akan hadir di sana. Ibadah hanyalah cara dimana cinta dan pemujaan akan Sang Pencipta dinyatakan. Seseorang yang pernah berada dalam tradisi dan bentuk-bentuk pelayanan gereja mungkin merasakan pada awalnya keheningan kamarnya bukanlah benar-benar ibadah. Akan tetapi, ibadah yang sejati adalah pemberian kasih. Itu merupakan pembukaan hati dalam kesetiaan yang murni kepada Yahuwah. Ibadah yang berkenan kepada Yahuwah. Seringkali kejadiannya dimana lebih mudah mempersembahkan pujian seorang diri, dari pada di dalam kelompok yang kurang sopan atau bahkan orang-orang penghujat. Jangan takut untuk melangkah sendirian dan mencoba sesuatu yang baru. “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat.” (Markus 2:27) Satu-satunya syarat adalah bagaimanapun dan dimanapun seseorang itu haruslah sepenuh hati dalam kasih dan syukur kepada Yahuwah. Ini dapat dilakukan seorang diri, dengan keluarga, atau kelompok keluarga. Dalam bahasa Ibrani kuno, kata untuk angka tujuh sama dengan kata kerja ”mengagumi.” Oleh karena itu, pada Kejadian 2:2 dengan memasukkan kata itu akan dibaca: Dan pada hari “mengagumi”, Yahuwah menyelesaikan pekerjaan-Nya yang dibuat-Nya itu dan berhentilah Ia pada hari “mengagumi” dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Yahuwah memberkati hari “mengagumi” itu dan menguduskannya karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
Dapatkah kamu mengagumi hari Sabat melebihi berkat-berkat dalam hidupmu? Dapatkah kamu mengagumi, menghargai, memuji rencana penyelamatan dan tujuan mengagumkan yang direncanakan untuk menyelamatkan dunia? Dapatkah kamu mengagumi Dia yang mencintai kita dengan rela mati untuk kita? Hari Sabat, Hari ke tujuh, akan menjadi kesenangan dan berkat dimana jam-jam tersebut meningkatkan rasa kekaguman kita. SENDIRI Mayoritas orang-orang yang meninggalkan Babel melakukan demikian sendiri. Karena beribadah merupakan sebuah pengalaman aktif, membutuhkan penyesuaian-penyesuaian untuk beribadah sendiri. Ada banyak cara seseorang beribadah sendiri yang dapat memcapai berkat hari Sabat yang melimpah. Karena kebutuhan orang lain dan batasan perlu diperhitungkan, jam-jam kudus tersebut dapat digunakan dengan mempelajari Alkitab dan persekutuan dengan Bapa dan Anak. CD nyanyian dan musik rohani dapat diputar dan dinyanyikan selama memberikan pujian melalui musik. Cara lain yang menyenangkan untuk menjaga iman adalah dengan memiliki buku doa dan ucapan syukur. Catatan sederhana bisa juga. Setiap Sabat merekam permohonan doa khusus. Setelah Sabat, rekaman doa dijawab dan berkat pun diterima sepanjang minggu, dan buatlah daftar baru untuk minggu berikutnya. Hal ini penting untuk menjadi lebih spesifik dan memperhatikan apa sebenarnya yang diminta sehinga ketika Yahuwah menjawab, berkat-berkat tersebut dapat diakui dan disyukuri. Berfokus pada berkat-berkat positif yang diterima sangat penting bagi mereka yang berdiri seorang diri. Hal ini membangkitkan rasa syukur dan cinta yang selanjutnya akan meningkatkan iman dan percaya di dalam Sang Penebus. Aktifitas menyenangkan lainnya yaitu dengan mengambil eCourses pada WLC. Keanggotaan dalam WLC menyediakan kumpulan buku-buku dalam pelajaran-pelajaran rohani. Buku-buku ini menyediakan banyak topik untuk belajar. Ada juga artikel di WLC yang menyediakan makanan bagi pikiran dan perenungan. Jika kesendirian adalah masalah, jangkaulah orang-orang lain. Jika ada seseorang yang kamu telah berikan kesaksian, Sabat adalah kesempatan yang luar biasa untuk menjangkau mereka dalam persekutuan rohani dan berbagi.
Meluangkan waktu di alam selalu menjadi pengalaman yang berharga. Suara Sang Pencipta lebih mudah terdengar di alam dari pada tempat lain. Ketika Yahushua tinggal di bumi, Dia sering berada di alam untuk berkomunikasi berhadap-hadapan dengan Bapa-Nya. Dia tahu bahwa penyembahan yang paling benar dan paling murni adalah komunikasi secara pribadi dengan Pencipta-Nya. Pengalaman ini akan menjadi milikmu juga, bahkan untuk dirimu sendiri. KELUARGA-KELUARGA Suatu berkat yang luar biasa dapat bersatu dengan keluarga di dalam ibadah! Beribadah di rumah membawa berkat yang dahsyat karena kebutuhan-kebutuhan pribadi sering lebih mudah terpenuhi dibanding beribadah dengan kelompok yang lebih besar. Bernyanyi bersama adalah sebuah pengalaman yang mengagumkan. Itu akan membawa hati kita mendekat kepada Yahuwah dan sebagian besar anak-anak suka bernyanyi. Berkat yang dipelajari melalui penghafalan kata-kata dari nyanyian akan bertahan selamanya. Para ibu dan para ayah dapat menuntun anak-anak, dengan cara yang satu menceritakan cerita di Alkitab, dan yang lain berbagi sebuah cerita dengan pelajaran atau pelajaran tertentu dari alam yang tertuju langsung kepada pikiran-pikiran surga. Di sore hari, sekeluarga berjalan-jalan di cuaca yang bagus merupakan awal yang baik untuk menarik perhatian anak-anak kepada cinta Sang Pencipta yang ditunjukkan dalam hal-hal yang terjadi di alam. Perjalanan ziara juga merupakan hal yang bagus untuk dinikmati sebagai keluarga. Itu merupakan cara yang bagus untuk menjaga anak-anak tetap disibukkan saat yang dewasa sedang belajar Alkitab. Anak-anak dapat mendengar pelajaran-pelajaran rohani yang mendalam dalam perjalanan ziara sambil melihat gambar-gambar cerita di Alkitab yang berwarna.1 Orang tua dapat saling membina hubungan mereka dan juga anak-anak mereka dengan belajar bersama tentang kebenaran di Alkitab dan buku-buku rohani lainnya. KELOMPOK-KELOMPOK
Mereka yang memiliki kesempatan untuk beribadah bersama dengan yang lainnya yanag sepikiran diberkati dengan kesempatan yang tidak biasa. Sebagian besar orang yang meninggalkan babel melakukannya sendiri. Banyak yang menulis ke WLC menanyakan apakah ada pemelihara-pemelihara lunar Sabat di daerah mereka. Beribadah dengan umat percaya lainnya adalah sebuah kesenangan dan keistimewaan. Namun, penting untuk berhatihati untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan pribadi dari mereka yang terlibat. Satu kelompok sebanyak 25 orang akan membutuhkan organisasi yang lebih dari pada satu keluarga saja. Para dewasa tanpa tanggungan akan memiliki kebutuhan-kebutuhan yang berbeda dari orang-orang muda , kebutuhan yang tidak boleh diabaikan. Tidak boleh juga mengharapkan anak-anak muda untuk duduk selama berjamjam tanpa melakukan apa-apa pada saat orang dewasa mendiskusikan hal-hal yang melampaui tingkat pengertian anak-anak. Banyak orang dewasa mungkin menikmati waktu lama dari belajar Alkitab, tetapi kebutuhan anak-anak dan ketertarikan anak muda harus diperhatikan baik-baik. Perhatian dan doa harus dilatih agar berkat dari pertemuan dengan kelompok tidak merosot ke dalam gaya pelayanan gereja lainnya yang mana dapat mencuri ketenangan dari Hari Sabat. Khotbah-khotbah yang tepat dapat diberikan, tapi tidak harus menjadi tanggungjawab setiap individu. Kita harus peduli dan berpikir untuk membentuk serangkaian rutinitas yang mana kita dapat memilih satu orang pemimpin yang lebih mampu. Seperti rutinitas yang rumit yang dapat juga mengurangi tuntunan Roh Yahushua yang mungkin memiliki sesuatu yang lain di dalam pikiran di hari itu. Sebuah persekutuan makan setelah ibadah memberikan kesempatan yang baik untuk saling mengunjungi satu sama lain, tapi harus berhati-hati bahwa topik yang dibahas harus tetap pada tema rohani. Di sore hari, anak-anak muda dapat berjalan-jalan melihat alam. Mereka dapat mencari sesuatu yang dapat mengajarkan pelajaran tertentu untuk dibagikan di ibadah malam. Baik itu beribadah sendiri, dengan keluarga atau kelompok, persiapan untuk berkat Sabat dimulai pada Hari Pertama. Para ibu dan ayah harus mencoba menjaga kekuatan dan energi mereka agar ketika jam-jam kudus tiba, mereka dapat menghabiskan hari itu bersama-sama dengan anak-anak-anak mereka, dari pada tidur siang, lakukan itu di hari-hari selama seminggu.
ACTS Kita perlu menemukan kembali bahwa ibadah yang wajar bagi umat Kristen, seperti orang.... [saleh] Israel yang menulis mazmur, yang kebiasaannya merayakan kebesaran dan keagungan . . . [Yahuwah] menghasilkan aliran syukur, sukacita dan semangat yang tak berakhir.2 Hal ini dapat sangat membantu di dalam mengorganisir ibadah untuk mengikuti garis-garis besar yang mencakup unsur-unsur penting dari ibadah yang aktif. ACTS adalah singkatan dari Acknowledgement (Penghargaan), Confession ( Pengakuan dosa), Thanksgiving (Bersyukur) and Supplication (Berdoa). Baik itu yang beribadah sendiri, dengan keluarga atau kelompok, mengikuti aturan ini akan sangat membantu. Penghargaan Berilah kepada Yahuwah kemuliaan nama-Nya; sujudlah kepada Yahuwah dengan berhiaskan kekudusan. (lihat Psalm 29:2.) Tindakan pertama dari menyembah, dapat berupa doa, dalam lagu-lagu atau meditasi yang tenang, adalah untuk mengakui Yahuwah karena Dia: Sang Pencipta; sumber yang mengalirkan segala kasih, kehidupan, pengetahuan dan setiap berkat yang diterima. Tindakan mengakui Yahuwah sebagai pusat segala kehidupan dan kasih mengilhami harapan dan iman sebagaimana kita juga mengakui hubungan kita kepada Dia: Dia adalah Pencipta; kita adalah ciptaan-Nya. Dia adalah Bapa kita; kita adalah anakanak-Nya. Lagu-lagu pujian dapat dinyanyikan; mazmur pujian dapat dibacakan dan direnungkan. Ayat-ayat Alkitab yang berfokus pada kasih Yahuwah kepada anak-anak-Nya serta kekuatan dan kekuasaan-Nya, adalah cara-cara yang sangat baik untuk mengakui Sang Penguasa segalanya. Untuk kelompok ibadah, objek pelajaran yang menekankan pada hubungan Pencipta/mahluk ciptaan dapat dibagikan. Anak-anak dapat diceritakan kisah-kisah kasih orangtua yang menunjukkan sifat-sifat kasih yang mulia. Pengakuan Dosa “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” 1 Yohanes 1:9 Pengakuan dosa merupakan bagian yang sangat penting dari ibadah. Ketika penyembah tersebut mengakui kelemahannya, dia dituntun untuk berserah kepada yang Mahakuasa. Tujuan pengakuan sebagai bagian dari ibadah, adalah untuk mengagungkan pengampunan Bapa, bukan keburukan dosa-dosa kita.
Perhatian harus dilatih disini, bahwa pengakuan yang diumumkan tersebut sesuai dengan waktunya, sesuai dengan tempatnya dan sesuai dengan hadirin yang mendengarnya. Beberapa pengakuan tidak boleh diumumkan karena dapat menyebabkan kesakitan dan berbahaya. Dosa-dosa pribadi harus diselesaikan sendiri dihadapan Yahuwah. Mereka harus membawanya keluar dari kelompok atau bahkan keluarga. Jika seseorang telah bersalah satu dengan yang lain, ambil waktu terlebih dahulu untuk memperbaiki sebelum kalian datang bersama-sama untuk beribadah. Ini penting bahwa setiap pengakuan dalam ibadah menekankan pada kuasa, kekuatan dan kehendak Yahuwah untuk mengampuni, daripada rincian selukbeluk dosa-dosa individu. Kadangkadang tamu pembicara diundang utuk membagikan ”kesaksian” mereka tentang bagaimana Yahuwah menuntun mereka dari kehidupan penuh dosa, untuk berserah penuh kepada Juruselamat. Sering kali, orang-orang ini akan menghabiskan sebagian waktu mereka untuk merenungkan kehidupan mereka yang penuh dosa di masa lalu dan hal-hal jahat yang pernah mereka lakukan. Dengan waktu yang tersisa 5 menit saja, mereka akan mengakhiri dengan menyatakan: “ kemudian aku berserah kapada Juruselamat dan segalanya berubah.” Pengakuan-pengakuan semacam ini cenderung untuk memuliakan Setan, dari pada memuliakan kuasa Yahuwah. Alkitab mengajarkan: “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji pikirkanlah semuanya itu.” (Filipi 4:8, KJV) Pengakuan yang berfokus pada kekejian, keburukan, kejahatan – kuasa Setan, mencuri fokus kita dari pengampunan Hakim Agung dan tentunya itu tidak sesuai untuk ibadah umum. Namun, pengakuan yang menuntun pada pertobatan sejati yang timbul dari hati yang hancur akan mendatangkan karunia pengampunan dari Yahuwah kita, Penguasa segalanya. Mengucap Syukur Bersyukurlah kepada Yahuwah; sebab Ia baik: Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya.(Lihat Mazmur 106:1.) Salah satu cara yang paling menggetarkan untuk mempersembahkan ucapan syukur kepada Yahuwah adalah dengan mengingat-ingat banyaknya cara Dia memberkati kita di minggu sebelumnya. Anak-anak muda dapat diminta untuk membagikan apa yang membuat mereka bersyukur. Setiap pribadi dan keluarga dapat menyimpan “Buku yang Memberkati” yang mana di dalamnya mereka telah menuliskan hal-hal yang mereka syukuri. Kelompok yang lebih besar dapat mengundang siapa saja yang ingin berbicara, memberikan kesaksiaan tentang berkat-berkat yang mereka telah terima sepanjang minggu.
Kesempatan untuk berbicara tentang kebesaran dan kebaikan Bapa Sorgawi tidak boleh diabaikan. Itu akan menguatkan iman para pendengar yang mendengarkan bagaimana Yahuwah telah memberkati orang lain karena mereka menyadari bahwa jika Dia melakukan hal itu untuk orang lain, Dia juga akan melakukan hal yang sama untuk mereka jika dibutuhkan. Inilah waktu yang tepat dan berkat akan menjadi milik semua orang, ketika orangorang percaya berkumpul bersama, mereka membicarakan syukur dan kasih yang mereka rasakan karena Juruselamat mereka. Yahuwah mendengar kesaksiankesaksian ini dan dimuliakan oleh mereka. Jika orang-orang Kristen akan bersekutu bersama, saling membicarakan kasih [Yahuwah], dan kebenaran yang berharga tentang penebusan, hati mereka akan disegarkan, dan mereka akan saling menyegarkan satu dengan yang lainnya. Kita bisa setiap hari belajar banyak tentang Bapa surgawi kita, memperoleh pengalaman baru dari karunia-Nya; kemudian kita akan rindu untuk menyaksikan kasih-Nya; dan karenanya, hati kita akan dihangatkan dan dipacuh. Jika kita lebih banyak memikirkan dan membicarakan [Yahushua] melebihi diri kita sendiri, kita harus memiliki lebih banyak Hadirat-Nya.3 Ketika seseorang mengambil waktu untuk membicarakan kata-kata pujian yang memuliakan Bapa dan Anak, Kata-kata tersebut dihargai di surga. Doa-doa kasih dan ucapan syukur lebih sering dibanding doa-doa permintaan. Saat penyembahan hati diekspresikan, kata-kata tersebut tercatat di Surga, yang akan menjadi saksi bagi kita terhadap kebaikan besar Yahuwah. Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan Yahuwah: Yahuwah memperhatikan dan mendengarnya, sebuah Kitab Peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orangorang yang takut akan Yahuwah, dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya. Mereka menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman Yahuwah semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia. (Lihat Maleakhii 3:16, 17.) Suatu kehormatan besar dapat dikutip di salah satu buku Surga! Itu membuktikan seberapa banyak kata-kata pujian, kasih, dan ucapan syukurmu dinilai. Kata-kata yang . . . [Yahuwah] dan para malaikat dengarkan dengan sukacita adalah kata-kata penghargaan atas karunia besar yang diberikan untuk dunia di dalam Anak Tunggal. . . [Yahuwah]. Setiap kata-kata pujian karena berkat atas terang kebenaran . . . tertulis di catatan surga. Setiap kata yang mengakui belas kasihan Bapa Sorgawi kita di dalam pemberian . . . [Yahushua] untuk menghapus dosa-dosa kita, dan menghubungkan kita pada kebenaran-Nya,
tercatat di dalam Buku Peringatan-Nya. Seperti pernyataan berikut ini "supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib." 1 Petrus 2:9.4 Mazmur pujian dapat juga dibacakan. Dalam keluarga, masing-masing orang dapat membacakan satu ayat. Dalam kelompok yang lebih besar, dapat membacanya bersama-sama atau secara bergantian. Semua yang turut mengambil bagian di dalam membagikan pengalaman mereka atas berkat Yahuwah yang dialami didalam kehidupan mereka merupakan pengalaman rohani yang termanis. Berdoa Doa merupakan pembukaan hati kita kepada. . . [Yahuwah] sebagai sahabat. Tidak perlu membuat diri kita dikenal . . . [Yahuwah], tapi buatlah diri kita mampu menerima-Nya. Doa tidak membawa . . . [Yahuwah] kepada kita, tetapi membawa kita kepada-Nya.5 Doa membawa kita kepada hadirat Bapa yang Kekal. Sebuah keistimewaan yang luar biasa yang tidak boleh dianggap remeh. Namun, tempat dan hadirin juga harus diperhitungkan selama doa umum. Doa-doa umum di mana ada orang yang terus menerus resah memikirkan anak-anak yang ditinggalkan dan pikiran yang tidak fokus, tidak dianjurkan. Tempat untuk doa yang panjang adalah di dalam kehidupan pribadi masing-masing. Idealnya, doa umum tidak boleh lebih dari dua menit. Jika ada kelompok yang lebih besar, salah satu cara agar semua mengalami berkat dari doa adalah dengan membagi ke dalam kelompok yang lebih kecil yakni tiga sampai empat orang. Ini memungkinkan masing-masing untuk berdoa. Cara lain dari berdoa, keduanya kelompok besar serta lingkaran keluarga adalah bersehati dalam doa. Satu orang memulai, dan yang lain yang memiliki beban atau ucapan syukur dapat juga berbicara setiap saat membagikan apa yang ada dalam hatinya. Bahkan anak yang paling muda dapat mengambil bagian dengan mengatakan sesuatu untuk mengucap syukur. Sikap-sikap berdoa ini memberikan berkat yang melimpah karena membuka secara langsung pengaruh Roh Kudus. Sesuatu yang didoakan oleh seseorang sering memicu suatu pemikiran dalam pikiran orang lain. Dari pada menunggu dan menunggu giliran untuk berdoa, sebuah kesan dapat segera ditanggapi dan pikiran-pikiran dari hati ditunjukkan dalam doa dan ucapan syukur. Penutupnya dengan mengulangi doa Yahushua untuk murid-muridnya adalah cara indah untuk menutup doa kelompok.
Meskipun prinsip kuno "bersehati dalam doa" tidak lazim dilakukan saat ini, hal itu dilakukan oleh umat Yahuwah yang telah diselamatkan. Doa akan berlangsung berjam-jam lamanya, tapi tidak akan ada yang kelelahan atau bosan dengan itu. Mampu berdoa secara bebas dan seperti digerakkan oleh Roh Kudus adalah pengalaman yang menggembirakan. Surga mendekat dan yang sakit disembuhkan, mukjizat terjadi dan bahkan orang-orang mati dibangkitkan. Cobalah cara berdoa ini. Kamu tidak akan pernah ingin berdoa dalam kelompok dengan cara lain! Ketika seseorang membuat sebuah keputusan gaya hidup untuk meninggalkan kelompok percaya dalam denominasi atau kelompok gereja, dampak emosionalnya hampir seperti perceraian. Reaksi dari saudara sebelumnya dipadukan dengan kesepian dan ketidakpastian tentang bagaimana untuk beribadah sendiri, dapat membuat seseorang merasa terhukum. Ini semua bagian dari upaya Setan untuk mencegah orang-orang yang meninggalkan Babel. Dengan membanjiri orang dengan emosi negatif, Setan berusaha untuk mengguncang tekad seseorang dan dengan demikian menekan dia untuk kembali ke kebiasaan lama - untuk kembali ke Babel. Berlindung dalam jaminan kasih Bapa untuk Anda dan penerimaan-Nya terhadap ibadahmu. Demikianlah sekarang tidak ada penghakiman bagi mereka yang ada di dalam . . . [Yahushua Sang Juruselamat], yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut roh. Dan Dia menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud roh itu, yaitu bahwa Ia sesuai dengan kehendak . . . [Yahuwah], berdoa untuk orang-orang kudus. Dan kita tahu sekarang, bahwa Yahuwah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi . . . [Yahuwah], yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya. (Roma 8:1, 27, 28, KJV) Rencana Yahuwah yaitu memiliki umat yang percaya di seluruh dunia, sendiri atau dalam kelompok-kelompok kecil, menyembah Dia di hari kudus-Nya meskipun mendapat kesulitan dan kecaman dari orang lain. Berjalan maju dalam kepenuhan iman, percaya bahwa Dia yang telah memanggil kamu sesuai dengan rencanaNya yang mulia juga menerima kamu sebagai Kekasih. Bila Anda mematuhi panggilan untuk mengikuti Juruselamat Anda keluar dari Babel, juga membayar harga dari ketaatan tersebut, kamu memuliakan Penebusmu dan ibadahmu diterima oleh-Nya. Apa yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Yahuwah dipihak kita, siapa yang akan melawan kita? Dia yang yang tidak menyayangkan Anak-Nya, tetapi menyerahkan-Nya bagi kita semua, Bagaimana mungkin Dia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Siapa yang dapat membinasakan orang-orang pilihan Yahuwah? Yahuwah yang membenarkan! Siapa yang menghakimi mereka? Yaitu Yahushua yang mati, ya lebih tepatnya, yang telah bangkit kembali, yang duduk di sebelah kanan Yahuwah, yang juga menjadi perantara bagi kita. Siapa yang dapat memisahkan kita dari kasih Yahushua? Akankah kesukaran, atau tekanan, atau penganiayaan, atau kelaparan,atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Tidak ada! Dalam semua hal-hal ini kita lebih dari pemenang karena Dia yang mengasihi kita. Sebab Aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintahpemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang ada
di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Yahuwah, yang ada dalam Yahushua, Juruselamat kita. (Lihat Roma 8:31-39.)
Keluarlah Dari Pada-Nya, Hai Umat-Ku! │ Bagian 1 Keluarlah Dari Pada-Nya, Hai Umat-Ku! │ Bagian 2
1
Alkitab berwarna sudah tersedia di hampir semua toko buku Kristen. Halaman berwarna yang gratis juga dapat didapatkan secara online. Berikut adalah sebagian dari sekian banyak yang telah tersedia:
http://www.coloringpages.net/bible.html http://www.bible-printables.com/Coloring-Pages/index.htm http://www.coloring.ws/christian.htm
2
J. I. Packer
3
E. G. White, In Heavenly Places, hal. 92.
4
E. G. White, Our High Calling, hal. 168.
5
E. G. White, Steps to Christ, hal. 93.