Zainul Urifan ,Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Melalui Usaha Pengolahan Ikan Asin
1
Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Melalui Usaha Pengolahan Ikan Asin (di Desa Banjaranyar Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan) Zainul Urifan, Syech Hariyono Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail:
[email protected];
[email protected]
ABSTRACT Penduduk di Desa Banjaranyar Kecamatan Paciran Kebupaten mayoritas bekerja di sektor nelayan karena wilayah mereka yang berbatasan langsung dengan laut utara samudra Hindia, ikan-ikan yang di dapat oleh para nelayan adalah mempunyai jenis yang banyak dan bermacammacam, mulai ikan yang besar seperti hiu, tuna, dan lain-lain. Mereka juga mendapatkan ikan-ikan kecil seperti tetet, gembong, baes, jui dan lain sebagainya, ikan-ikan kecil yang tidak mempunyai harga jual tinggi di kelola oleh sabagian warga yang mempunyai inisiatif untuk di jadikan ikan asin yang mempunyai harga jual yang lumayan tinggi kalau sudah di olah menjadi ikan asin. Dengan berdirinya usaha pengolahan ikan asin secara tidak langsung membantu menurunkan angka penganguran yang ada di Desa Banjaranyar terutama istri para nelayan, karena dengan adanya tempat pengolahan ikan asin tersebut dapat membantu keuangan kelurga untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari. Ketika musim paceklik para keluarga nelayan biasanya mensiasati dengan hutang ataupun mengadaikan barang di tempat pengadaian, namun dengan istri mereka bekerja di tempat pengolahan ikan asin para keluarga nelayan pada saat musim paceklik tidak ada yang hutang lagi, keluarga nelayan dapat mencukupi kebutuhan keluarga dari pengahasilan istri yang bekerja di tempat pengolahan ikan asin. kata kunci : nelayan, inisiatif warga, pengolahan ikan asin, paceklik
yang tinggi dan tingkat kemiskinan yang
PENDAHULUAN Salah satu permasalahan yang menjadi
mengikutinya mesti dijadikan pemicu bagi
prioritas perhatian dari pemerintah adalah
kelancaran
kemiskinan, hal ini sangatlah berpengaruh
dilaksanakan oleh pemerintah dan bukannya
besar
menjadi faktor penghambat.
terhadap
perkembangan
negara.
Tingkat perkembangan jumlah penduduk
program
pembangunan
yang
Zainul Urifan ,Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Melalui Usaha Pengolahan Ikan Asin Berbagai program dan upaya telah dilaksanakan
oleh
dapat menyerap sebagian besar tenaga kerja
untuk
yang menguntungkan penghasilan utama di
mengatasi problem kemiskinan. Misalnya
bidang industri, sehingga dapat mengurangi
program Jaring Pengaman Sosial yang
pengangguran
dipadu
pembangunan nasional.
dengan
pemerintah
2
program
pengentasan
kemiskinan. Walau program tersebut telah
Salah
dan
satu
dapat
industri
menunjang
kecil
yang
dilaksanakan secara terpadu, ternyata belum
teridenfikasi berdasarkan hasil observasi yang
sepenuhnya
dilakukan penulis adalah industri pengolahan
menyelesaikan
permasalahan
kemiskinan (Hikmat, 2001).
ikan
Dalam penanggulangan kemiskinan banyak
upaya
yang
dilakukan
oleh
yang
berada
di
Desa
Banjaranyar
Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Kecamatan Paciran yang berada di pantai utara
pemerintah maupun masyarakat itu sendiri
dimana
untuk meningkatkan taraf kesejahteraannya
bekerja sebagai nelayan, terutama di Desa
yang
dengan
Banjaranyar hampir semua warganya banyak
membuat usaha rumah tangga atau industri
mengantungkan penghasilan dari nelayan, Desa
kecil. Hal ini terbukti dengan munculnya
Banjaranyar Kecamatan Paciran Kabupaten
industri
oleh
Lamongan adalah salah satu Desa yang belum
untuk
ada pembuat ikan asin. Masyarakat Desa
dilakukan
kecil
masyarakat
yang
satunya
dilakukan
dengan
meningkatkan masyarakat,
salah
usaha
taraf terutama
perekonomian pada
peningkatan
kesejahteraan keluarga.
setempat
sebagian
penduduknya
besar
bekerja
adalah
sebagai
nelayan mereka tidak mengerti bagaimana caranya membuat ikan asin yang berkualitas dan
Bidang perindustrian meliputi industri besar dan kecil. Sektor
kebanyakan
industri kecil
berharga tinggi, mereka hanya mengetahui bagaimana
cara
menangkap
ikan
dengan
walaupun dalam skala kecil, namun sampai
perahu-perahu mereka, sebagian ikan yang
saat ini telah menunjukkan pertumbuhan
mempunyai kualitas jelek di pasaran akan
yang sangat pesat dan telah memberikan
mereka buang begitu saja, seperti ikan lemuru,
kontribusi
bagi
golok sabrang, baes dan jenis-jenis ikan-ikan
perekonomian nasional. Keberadaan industri
lain yang mempunyai harga jelek dipasaran,
kecil mempunyai peranan penting dalam
padahal kalau kita bisa mengelola ikan-ikan
pembangunan nasional, karena sektor ini
tersebut akan menghasilkan pendapatan yang
yang
tidak
kecil
lumayan untuk membantu memenuhi kebutuhan
Zainul Urifan ,Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Melalui Usaha Pengolahan Ikan Asin rumah
tangga
mereka,
ikan-ikan
3
yang
kajian ini akan mengidentifikasi berbagai upaya
mempunyai harga rendah dipasaran dapat
yang dilakukan oleh nelayan sebagai buruh
dikelola menjadi ikan asin yang mempunyai
pembuat ikan asin dalam membantu pendapatan
harga jual yang lumayan tinggi dari pada
keluarga. Adapun pada tataran yang lebih
harga ikan yang belum di jadikan ikan asin.
aplikatif, dalam upaya pengidentifikasian yang
Dengan adanya tempat pembuatan ikan
berusaha untuk menemukan berbagai kegiatan
asin di Desa Banjaranyar banyak menyerap
yang ada pada usaha pembuatan ikan asin serta
pekerja terutama istri nelayan miskin dan
pemasarannya yang ada di Desa Banjaranyar
tambahan penghasilan bagi keluarga, mereka
Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan.
lebih memilih menjadi pekerja di tempat
Seperti yang kita tahu, setiap daerah
pengolahan ikan asin dari pada tidak ada
memiliki ciri khas tersendiri sesuai dengan
kerjaan di rumah, pengolahan ikan asin
potensi dan kerakteristik daerahnya masing-
sendiri secara tidak langsung telah menekan
masing sehingga produk industri kecil yang
angka pengangguran yang ada di Desa
dihasilkannya pun memiliki keunggulan dan
Banjaranyar Kecamatan Paciran Kabupaten
dikembangkan di daerahnya. Seperti misalnya
Lamongan, tempat kerja juga tidak terlalu
pembuatan ikan asin
jauh dari rumah mereka, para istri nelayan
Banjaranyar Kecamatan paciran Kabupaten
yang tidak mempunyai pekerjaan mereka
Lamongan yang terus mengalami peningkatan
mengantungkan tambahan pendapatan dari
sehingga memberikan andil yang cukup berarti
bekerja sebagai buruh di tempat pengolahan
bagi peningkatan perekonomian nelayan.
ikan asin yang ada di Desa Banjaranyar.
yang ada di Desa
Hal ini didukung atas adanya, kebiasaan
Bertolak dari fenomena tersebut, peneliti
mengkonsumsi ikan asin sebagai lauk menjadi
mengangkat masalah tersebut ke dalam suatu
kebiasaan yang turun temurun, karena selain
kegiatan
judul
harganya murah, ikan asin dapat diolah menjadi
“Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Melalui
berbagai variasi masakan. Ikan asin sudah
Usaha Pengolahan Ikan Asin (di Desa
menjadi kebutuhan pokok untuk masyarakat di
Banjaranyar Kecamatan Paciran Kabupaten
Desa Banjaranyar, dan diperdagangkan dengan
Lamongan)
berbagai variasi, bentuk dan ukuran.
penelitian,
dengan
Adapun korelasi judul dengan disiplin keilmuan Ilmu Kesejahteraan Sosial bahwa
Maka rumusan masalah dalam penulisan artikel
ini
Bagaimana
Peningkatan
Zainul Urifan ,Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Melalui Usaha Pengolahan Ikan Asin Kesejahteraan
Nelayan
Melalui
4
Usaha
bila ia tidak mampu memenuhi kebutuhan
Pengolahan Ikan Asin di Desa Banjaranyar
dasarnya (basic needs), dengan kata lain,
Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan?”
kemiskinan
dipandang
sebagai
ketidakmampuan dari sisi ekonomi dalam
TINJAUAN PUSTAKA
memenuhi kebutuhan dasar, baik makanan
2.1 Konsep Kesejahteraan Sosial Kesejahteraan adalah hal atau keadaan sejahtera, aman, selamat, dan tentram”.
maupun nonmakanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Penggunaan
(Depdiknas, 2001:1011).Keluarga Sejahtera
pendekatan
pemenuhan
adalah Keluarga yang dibentuk berdasarkan
kebutuhan dasar dalam menentukan kemiskinan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi
tidak hanya dilakukan oleh BPS, tetapi juga
kebutuhan hidup spiritual dan materi yang
beberapa negara lain seperti Armenia, Nigeria,
layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang /maha
Senegal, Pakistan, Bangladesh, Vietnam, Sierra
Esa, memiliki hubungan yang selaras, serasi,
Leone dan Gambia (BPS, 2012). Batas
dan seimbang antar anggota dan antar
kecukupan kebutuhan makanan dihitung dari
keluarga
besarnya
dengan
masyarakat
dan
rupiah
yang
dikeluarkan
untuk
makanan tertentu yang memenuhi kebutuhan
lingkungan”. (BKKBN,1994:5). Sedangkan pengertian kesejahteraan
minimum energi 2100 kilo kalori per kapita
yang tertuang dalam Undang-Undang No 11
perhari.
Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial,
nonmakanan dihitung dari besarnya rupiah yang
Kesejahteraan
dikeluarkan
untuk
memenuhi
terpenuhnya kebutuhan material, spiritual
nonmakanan
seperti
perumahan,
dan sosial sebagai warga negara agar dapat
kesehatan, pendidikan, transportasi dan lain-
hidup layak dan mampu mengembangkan
lain.
diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi
2.3 Konsep Pengolahan Ikan Asin
sosial
adalah
kondisi
sosial dengan baik.
menggunakan
Pusat
batas
kecukupan kebutuhan sandang,
Menurut (Soejoedono dalam Cahyono
2.2 Konsep Kemiskinan Di Indonesia Badan
Sedangkan
Statistik
pendekatan
(BPS)
pemenuhan
2005:13), Pembahasan usaha kecil mengenai pengelompokan jenis usaha yang meliputi usaha
industri
dan
usaha
perdagangan.
kebutuhan dasar (basic needs approach)
Pengertian usaha masyarakat kecil tidak selalu
dalam menentukan kemiskinan di Indonesia,
sama, tergantung konsep yang digunakan di
Seseorang tergolong dalam kategori miskin
negara tersebut. Mengenai pengertian usaha
Zainul Urifan ,Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Melalui Usaha Pengolahan Ikan Asin
5
kecil ternyata sangat bervariasi, di satu
kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari
negara berlainan dengan. negara lainya.
persaingan usaha yang tidak sehat.
Dalam definisi tersebut mencakup sedikitnya
Berdasarkan
Keputusan
Menteri
dua aspek yaitu aspek penyerapan tenaga
Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994 tanggal
kerja dan aspek pengelompokan perusahaan
27
ditinjau dari jumlah tenaga kerja yang
Menengah: Didefinisikan sebagai perorangan
diserap dalam gugusan atau kelompok
atau badan usaha yang telah melakukan
perusahaan tersebut (range of the member
kegiatan usaha yang mempunyai penjualan atau
of employees).
omset per
Juni
1994.
Pengertian
tahun
Usaha
setinggi-tingginya
Kecil
Rp
Menurut Biro Statistik , kriteria
600.000.000 atau asset atau aktiva setinggi-
usaha kecil jumlah karyawannya 5-19 orang;
tingginya Rp 600.000.000 (di luar tanah dan
jika kurang dari 5 orang karyawan di
bangunan yang ditempati) terdiri dari : Bidang
golongkan dalam usaha rumah tangga, dan
usaha (Fa, CV, PT, dan koperasi), Perorangan
usaha menengah terdiri dari atas 20-99
(Pengrajin/industri
karyawan.
peternak,
(Cahyono,
2005:15)
Dengan
begitu, dapat disimpulkan bahwa kategori pembuat ikan asin di Desa Banjaranyar adalah usaha kecil sebab tidak ada struktur
rumah
tangga,
petani,
nelayan, perambah
hutan,
penambang, pedagang barang dan jasa). 2.5 Konsep Pendapatan Keluarga Para ahli ilmu-ilmu sosial melihat tingkat
jelas, pembagian kerja yang kendur, aktifitas
kesejahteraan
tidak formal, dan sedikit menggunakan
berhubungan
proses perencanaan serta tidak jelas dan
konsumsi
detail dalam membedakan aset pribadi dan
kebutuhan pokok (basic needs) lainnya, yaitu
perusahaan.
di samping kebutuhan pangan adalah: pakaian,
2.4 Konsep Usaha Kecil Menengah
perumahan, kesehatan dan pendidikan. Sumardi
(UKM)
rumahtangga dengan
pangan,
tidak
tingkat
tetapi
juga
saja
pengeluaran konsumsi
dan Evers (1984) pendapatan rumah tangga
Menurut Keputusan Presiden RI no.
merupakan jumlah keseluruhan penghasilan
99 tahun 1998, PengertianUsaha Kecil
yang diperoleh dari semua anggota keluarga
Menengah: Kegiatan ekonomi rakyat yang
yang
berskala kecil dengan bidang usaha yang
rumahtangga nelayan sendiri terdapat variasi
secara mayoritas merupakan kegiatan usaha
yang membedakan dengan pendapatan pada
bekerja.
Secara
khusus
rumahtangga yang lain, yaitu:
di
dalam
Zainul Urifan ,Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Melalui Usaha Pengolahan Ikan Asin 1.
6
Anggota rumahtangga, yaitu istri dan
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.
anak di samping suami selaku kepala
200.000.000 (dua ratus juta rupiah) tidak
rumahtangga pemegang peranan penting
termasuk tanah bangunan dan tempat usaha;
dalam berkontribusi untuk penerimaan
atau
rumahtangga nelayan.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling
2. Dilihat dari curahan kerja, peranan istri cukup tinggi. 3. Penerimaan peranan
banyak Rp. 1.000.000.000 (satu miliar rupiah).
non-melaut
menentukan
memegang
dalam
METODE PENELITIAN
alokasi
Penulisan artikel ilmiah ini mendasar pada
curahan kerja anggota keluarga dan
hasil
kontribusinya
Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Melalui
terhadap
penerimaan
rumahtangga nelayan.
Usaha
penelitian
yang
Pengolahan
Ikan
berfokus Asin
di
pada Desa
Banjaranyar Kecamatan Paciran Kabupaten
2.6 Konsep Industri Kecil Menurut Dun Steinhoff dan John F.
Lamongan menggunakan pendekatan penelitian
Burge usaha kecil telah didefinisikan dengan
kualitatif,
cara berbeda tergantung pada kepentingan
Deskriptif, Penelitian ini menggunakan 18
organisasi. (Suryana,2006:118), Dilihat dari
informan yang terdiri dari 16 informan pokok
perangkat
dan 2 informan tambahan untuk menggali
manajemennya,
Lambing
dengan
jenis
informasi,
atau pengawasan usaha kecil biasanya
teknik Purposive Sampling Area, Penentuan
informal. Apabila hanya terdapat beberapa
informan menggunakan Porposive Sampling
karyawan, maka deskripsi pekerjaan dan
yang terdiri dari informan pokok dan informan
segala aturan lebih baik secara tertulis sebab
tambahan. Pengumpulan data menggunakan
wirausaha mudah mengontrol usahanya.
tiga teknik di antaranya: observasi partisipasi
Banyak
pasif, wawancara yang digunakan In dept
menggunakan
yang
manajemen
cenderung
mikro
dalam
usahanya.
lokasi
studi
(2000:43) mengemukakan bahwa kontrol
wirausaha
penentuan
penelitian
menggunakan
Interview. Data dokumentasi berupa foto-foto dan rekaman saat menggali informasi dengan
Dalam Undang-Undang No. 9/1995
informan sebagai data primer dan untuk data
Pasal 5 tentang usaha kecil, disebutkan
sekunder peneliti memperoleh dari data data
beberapa kriteria usaha kecil sebagai berikut:
media informasi baik literatur, maupun internet.
Zainul Urifan ,Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Melalui Usaha Pengolahan Ikan Asin
7
Sedangkan teknik analisa data menggunakan
karena pada saat musim ikan seperti ini
beberapa tahapan yaitu pengumpulan data
pendapatan nelayan seharinya bisa mencapai Rp
mentah, transkip data, pembuatan koding,
100.000 sd 150.000, ikan yang di dapat oleh
kategorisasi
data,
data
nelayan adalah ikan yang mempunyai harga jual
sementara,
triangulasi
terakhir
tinggi dipasaran terutama ikan jenis tongkol,
penyimpulan
akhir.
penyimpulan dan
Untuk
teknik
uji
tengiri dan lainnya .
keabsahan data menggunakan triangulasi
Untuk melihat lebih detail pendapatan nelayan
sumber data.
yag menjadi informan dalam penelitian ini dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN
dilihat pada tabel berikut:
4.1 Peningkatan Kesejahteran Nelayan
Tabel 4.1 Pendapatan Nelayan Saat Musim Ikan
Melalui Usaha Pengolahan Ikan Asin
No
Nama Informan
Pendapatan Nelayan Pada
1
AG
Rp.1.800.000/perbulan
2
KL
Rp.2.300.000/perbulan
Peningkatan kesejahteraan nelayan yang salah
satunya
dilihat
dari
pendapatan
nelayan,
peningkatan
pendapatan
peningkatan
untuk
melihat
nelayan
3
YS
Rp.2.800.000/perbulan
maka
4
IK
Rp.2.350.000/perbulan
5
PM
Rp.3.000.000/perbulan
6
SP
Rp.2.500.0000/perbulan
7
KM
Rp.1.900.000/perbulan
peneliti
akan
menjelaskan
pendapatan
nelayan
pada
saat
ikan
pendapatan
nelayan
musim pada
saat
dan
musim
paceklik ikan. Selain itu peneliti juga akan mendeskripsikan
8 KR Rp. 2.400.000/perbulan Sumber : diolah dari data Primer Juli 2014
keluarga
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa
nelayan pada saat belum dibantu oleh
pada saat musim ikan pendapatan nelayan di
pekerjaan istri di sektor pengolahan ikan asin
desa Banjaranyar memang lumayan besar karena
dan kondisi pendapatan keluarga nelayan
mereka bisa melaut setiap hari atau 2 hari sekali
pada saat istri mereka telah bekerja di
dan ikan yang di dapat juga banyak. Hal ini
pengolahan ikan asin. Untuk lebih jelasnya
menyebabkan pada saat musim ikan mereka
dapat di lihat pada deskripsi di bawah ini.
merasa bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari
4.1.1 Pendapatan Nelayan Pada Musim
dengan layak. Dalam sebulan informan paling
Ikan
rendah adalah Rp. 1.800.000 dan paling tinggi
Pada saat
pendapatan
Musim Ramai Ikan
musim ikan seperti ini
pendapatan nelayan dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari,
mencapai Rp. 3.000.000,-. Pendapatan yang besar
tersebut
dikarenakan
nelayan
desa
Zainul Urifan ,Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Melalui Usaha Pengolahan Ikan Asin Banjaranyar sebagian adalah nelayan kapal
Tabel 4.2 Pendapatan Nelayan Saat Musim Paceklik
besar (istilah lokalnya kapal korsen) yang hasil tangkapannya lebih dari 7 ton sekali
8
No
melaut dengan ABK lebih dari 25 orang.
Nama Informan
Pendapatan Nelayan Pada Musim Paceklik
Pendapatan Nelayan pada saat musim
1
AG
Rp.200.000/perbulan
ikan masih cukup untuk digunakan dalam
2
KL
Rp.500.000/perbulan
3
YS
Rp.400.000/perbulan
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan
4
IK
Rp.400.000/perbulan
untuk nelayan yang bekerja pada kapal
5
PM
Rp.900.000/perbulan
kursen mereka punya pendapatan yang lebih
6
SP
Rp.250.000/perbulan
besar dibandingkan dengan nelayan yang
7
KM
Rp.250.000/perbulan
memakai perahu kecil atau istilah lokalnya
8 KR Rp.280.000/perbulan Sumber : diolah dari data Primer Juli 2014
mbringsang karena hasil yang didapat dari
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa
korsen lebih banyak dari pada nelayan yang
terdapat prbedaan yang sangat jauh antara
memakai perahu lebih kecil (mbringsang).
pendapatan nelayan di Desa Banjaranyar pada
4.1.2 Pendapatan Nelayan Pada Saat
saat musim ikan dan pada saat musim paceklik.
Angin Baratan/Paceklik Kondisi
kehidupan
nelayan
Jika pada saat musim ikan pendapatan nelayan desa
Desa Banjaranyar bisa mencapai angka Rp.
Banjaranyar pada saat pacekik ikan sangat
3.000.000 setiap bulannya maka pada saat
bertolak belakang dengan kondisi panen
musim paceklik paling banyak hanya mencapai
ikan. Saat memasuki musim barat/paceklik
Rp. 900.000 tiap bulannya bahkan untuk
banyak nelayan yang tidak bekerja mereka
nelayan yang menggunakan perahu kecil hanya
biasanya hanya memperbaiki perahu dan
sekitar Rp. 200.000 tiap bulan. Kondisi inilah
jaring, para nelayan tidak bekerja akibat
yang sangat dikuatirkan para nelayan karena
tingginya ombak yang bisa mencapai 4 meter
mereka
dan kencangnya angin barat yang bisa
memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Fakta
mengakibatkan terbaliknya perahu dan bisa
ini dikuatkan
juga memecahkan perahu para nelayan.
informan.
Untuk keterangan lebih jelas tentang pendapatan nelayan pada musim angin barat atau paceklik dapat dilihat pada tabel berikut:
akan
mengalami dengan
kesulitan
pendapat
Kondisi nelayan pada saat
untuk
beberapa
musim
paceklik sangat memprihatinkan para nelayan tidak bekerja, mereka hanya memperbaiki jaring
Zainul Urifan ,Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Melalui Usaha Pengolahan Ikan Asin dan perahu, Ada juga sebagian nelayan yang
9
yang Bekerja Di Pengolahan Ikan Asin
mempunyai jaring pingiran (istilah warga
Pada saat musim ikan, kesejahteraan
lokal) meraka biasanya menebar jaring di
keluarga nelayan bisa dibilang lebih dari cukup,
pingir-pingir saja, karena kalau kedalam para
karena pada saat musim ikan penghasilan
nelayan tidak berani mereka takut terkena
nelayan bisa mencapai Rp 200.000 s.d Rp
arus ombak yang sangat kencang, ikan yang
300.000 perhari, dan ditambah lagi penghasilan
didapat juga tidak terlalu banyak, biasanya
dari istri nelayan yang bekerja di pengolahan
hanya mendapatkan setengah kembu (istilah
ikan asin, jadi untuk satu bulan keluarga
lokal tempat ikan) itupun ikannya kecil-kecil
nelayan pada saat
seperti ikan krapu, dulitareng dan sindo. Ikan
mendapatkan
hasil tangkapan biasanya di buat lauk sendiri
3.200.000.
musim ikan rata-rata
penghasilan
sebesar
Rp
untuk dimakan satu keluarga, kalau ada sisa
Dari informasi yang di peroleh peneliti di
ikan biasanya dijual oleh istri nelayan karena
atas dapat diketahui bahwa pendapatan yang di
pada saat paceklik harga ikan sangat mahal
peroleh oleh keluarga nelayan pada saat musim
bisa dua kali lipat dari harga biasanya.
ikan cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka
Untuk nelayan yang tidak mempunyai
sehari-hari, keluarga nelayan sebagian besar
jaring pingiran, keluarga nelayan biasanya
juga
mensiasati dengan mengadaikan barang di
mendadak atau untuk membayar kebutuhan
tempat
memenuhi
sekolah anak, pada saat musim ikan keluarga
membeli
nelayan akan mengambil barang yang di
kebutuhan pokok sehari-hari seperti beli
gadaikan di tempat Pengadaian pada saat
kebutuhan dapur, kalau sudah musim ikan,
musim paceklik. Kesempatan untuk mengambil
barang yang di gadaikan akan diambil lagi
barang
oleh nelayan, karena pada saat musim ikan
pendapatan keluarga nelayan bisa dibilang
pendapatan nelayan cukup besar dan itu bisa
cukup besar.
kebutuhan
pengadaian sehari-hari,
untuk seperti
menabung
untuk
pengadaian
kebutuhan
sangat
besar
yang
karena
kebutuhan
Dari informan pasangan PM-SD yang jika
sehari-hari dan mengambil barang yang
ditotal penghasilan tertinggi dari informan lain.
sempat di gadaikan di tempat pengadaian.
untuk pendapatan suami sebelum dibantu istri
digunakan
untuk
memenuhi
4.1.3 Pendapatan Nelayan Dengan Kontribusi Dari Pendapatan Istri
bekerja ditempat pembuatan ikan asin yaitu hanya Rp. 3.000.000/perbulan, dan kemudian ketika ditambah penghasilan dari istri yang
Zainul Urifan ,Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Melalui Usaha Pengolahan Ikan Asin
10
bekerja sebagai pebuat ikan asin yaitu
Seperti yang dikatakan oleh informan WJ,
Rp.900.000/perbulan maka total penghasilan
sekaligus sebagai pemilik industri ikan asin
keluarga yang didapat oleh pasangan suami
tersebut, WJ mengatakan
istri ini ketika musim ikan bisa mencapai yaitu Rp.3.900.000/perbulan.
“aku
disek ngawe industri iwak asin iki
nepak i mas, pas aku dolan-dolan nek
Sedangkan untuk penghasilan informan
TPI aku ndelok regoe iwak kok murah
yang paling rendah dari total penghasilan
tenan,aku duwe pikiran nyobak di gawe
informan penelitian adalah informan AG-TT.
iwak asin ngono pye, laach kok pas
dari penghasilan suami sebelum istri bekerja
nyobak hasil e lumayan larang mas
di pembuatan
timbang di dol langsong nek TPI.
ikan asin yaitu sebesar
Rp.1.800.000/perbulan.
dan
kemudian
(saya
dulu
mendirikan
tempat
istrinya bekerja dipembuatan ikan asin
pembuatan ikan asin ini tidak sengaja
dengan
yaitu
mas, waktu saya jalan-jalan ke TPI saya
total
melihat harga ikan kok murah sekali,
penghasilanya jika digabung keluarga ini
saya punya pikiran gimana kalau di buat
adalah mencapai Rp.2.600.000/perbulan.
ikan asin. Lagi produksi hasilnya kok
penghasilan
Rp.800.000/perbulan.
desa
untuk
Pengolahan ikan asin yang berada di
lumayan mahal mas dari pada di jual
Banjaranyar
langsung di TPI)
Kecamatan
Paciran
Kabupaten Lamongan ini merupakan tempat
Sistem upah yang di terapkan oleh bapak
pembuatan ikan asin yang tergolong cukup
WJ adalah sistem harian, dimana dalam satu
lama berdirinya yaitu kira-kira tahun 2000
harinya para pekerja di kasih upah Rp 35.000,
an, awal berdirinya industri kecil ikan asin ini
kalau lagi banyak pesanan ikan asin dari para
adalah ketika banyaknya ikan hasil tangkapan
pelanggan
nelayan yang membuat harganya lebih murah
karyawan banyak yang lembur. Uang lembur
dari biasanya, maka dari itu pemilik pabrik
biasanya di tambah Rp 10.000 oleh bapak WJ
mempunyai ide kalau mau membuat ikan asin
selaku pemilik dari industri kecil pembuat ikan
dari ikan-ikan yang memiliki harga rendah di
asin tersebut..
yang
di
pasar
biasanya
para
pasaran seperti ikan tetet, layur, teri dll.
Pemasaran ikan asin yang sudah dilakukan
Dimana kalau di kelola sebagai ikan asin
selama ini yaitu ke pasar-pasar atau agen-agen
akan memiliki harga jual yang lebih tinggi
yang sudah menjadi langganan dari Bapak WJ,
dari pada ikan yang di jual biasa di pasaran.
biasanya ikan asin yang sudah siap akan di kirim
Zainul Urifan ,Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Melalui Usaha Pengolahan Ikan Asin
11
oleh karyawan atau pekerja dari Bapak WJ
mas, timbang wong seng kerjo melok
ke tempat yang sudah di tentukan. Ada juga
aku nganggor igak onok kerjoan lak
pembeli yang datang langsung ke tempat
sakno mas, uwong-uwong igak oleh
pengolahan ikan asin, biasanya mereka
duwek mas.
membeli 10kg sampai 20kg ikan asin, mereka
(kalau beli ikan di Desa Weru dan
yang membeli ikan asin langsung ke tempat
Mblimbeng hargannya lebih mahal mas,
pengolahan akan mendapatkan harga yang
soalnya kita tidak mempunyai agen
lebih murah dari pada harga di pasaran.
untuk membeli ikan dari para nelayan
Dalam pembuatan ikan asin tersebut
yang ada di dua desa tersebut mas, jadi
ikan yang di buat di dapat dari nelayan
kalau di Banjaranyar baru kehabisan
setempat dan nelayan dari desa tetangga
stok ikan baru kita membeli ikan di desa
seperti dari Weru dan Mblembing, tapi dari
Weru
dua tempat tersebut harga ikan yang di buat
harganya lebih mahal tidak apa-apa mas,
untuk pembuatan ikan asin memiliki harga
dari pada karyawan yang ikut saya tidak
yang lebih tinggi dari pada
ada kerjaan kan kasian mas, orang-
di desa
atau
Mblimbeng
meskipun
Banjaranyar karena di dua tempat tersebut
orang tidak dapat uang mas,)
Pak
atau
Masa paceklik ikan adalah masa yang
hasil
paling dikuatirkan oleh keluarga nelayan karena
tangkapan dari dua desa tersebut. Seperti
pada saat paeklik ikan endapatan dari melaut
yang di kaatakan Pak WJ kepada penulis
sangat merosot jauh sehingga seringkali para
sebagai berikut,
istri nelayan sampai harus berhutang dan
WJ
langganan
“nek
tidak untuk
mempunyai agen membeli
ikan
kapan tuku iwak nek deso Weru
menjual serta menggadaikan barang berharga
opo nek Mblimbeng regone luweh
yang dimilikinya untuk menutupi kebutuhan yag
larang mas, mergo awak dewe igak
ada. Kondisi yang sangat menghawatirkan
nduwe langganan kanggo tuku iwak
tersebut ternyata bisa dikurangi dengan adanya
e uwong-uwong seng miyang nek
tambahan pendapatan istri nelayan dari bekerja
loro deso iku mas, dadi nek kapan
di sektor pengolahan ikan asin.
nek jaranyar legek kente’an iwak,
Dari penjelasan informan pada saat musim
gek iku ak tuku iwak nek weru pow
pacekli pendapatan nelayan dari melaut paling
nek igak ngono nek mblimbeng
tingi hanya seitar Rp. 900.000 tiap bulan
masan larang sak itik igak opo-opo
bahkan ada yang hanya Rp. 200.000 sebulan.
Zainul Urifan ,Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Melalui Usaha Pengolahan Ikan Asin
12
Kondisi pendapatan yang sebesar itu jelas
harga jual yang lumayan tinggi kalau sudah di
tidak bisa untuk menutupi kebutuhan harian
olah menjadi ikan asin.
dari keluarga nelayan tersebut. Adanya
Dengan berdirinya usaha pengolahan ikan
pendapatan dari istri nelayan dari pengolahan
asin
ikan yang berkisar antara Rp. 800.000 sd
menurunkan angka penganguran yang ada di
Rp. 900.000 ribu tiap bulan ternyata sangat
Desa Banjaranyar terutama istri para nelayan,
membantu kondisi perekonomian mereka
karena dengan adanya tempat pengolahan ikan
sehingga jika digabung menjadi pendapatan
asin
keluarga nelayan bisa mencapai satu juta
kelurga untuk mencukupi kebutuhan mereka
lebih
sehari-hari.
dalam
memunculkan
tiap
bulannya.
sebuah
Fakta
tidak
tersebut
dapat
langsung
membantu
membantu
keuangan
bahwa
Pada saat musim paceklik banyak suami
kontribusi dari pendapatan istri nelayan dari
atau nelayan yang tidak bekerja mereka lebih
sektor
sangat
banyak menghabiskan waktu dengan ngayom
meningkatkan
memperbaiki jaring, ada juga nelayan yang
kesejahteraan hidup mereka sehingga mereka
memperbaiki perahunya yaitu dengan mengecat
tetap
kebutuhan
atau menambal perahu mereka yang bocor,
kehidupannya tanpa harus menjual barang-
pendapatan istri yang bekerja di pembuatan
barang yang mereka miliki.
ikan
pengolahan
membantu bisa
gambaran
ini
secara
ikan
dalam memenuhi
asin
asin
sangat
membantu
pendapatan
keluarga, karena pendapatan istri dapat di PENUTUP
gunakan untuk memenuhi kehidupan mereka
5.1 Kesimpulan
sehari-hari.
Peningkatan kesejahteraan sosial nelayan
Pada musim paceklik mereka juga bisa
Desa Banjaranyar melalui usaha pengolahan
menghemat pengeluaran keluarga karena para
ikan asin ini Masyarakat di Desa Banjaranyar
istri biasanya juga membawa ikan dari tempat
dapat disimpulkan bahwa penduduk di Desa
mereka bekerja, ikan yang mereka bawa
Banjaranyar kebanyakan adalah bekerja di
biasanya untuk lauk mereka sehari-hari, tidak
sektor nelayan, mereka selain mendapatkan
jarang juga istri nelayan juga menjual ikan hasil
ikan yang besar mereka juga mendapatkan
dari tempat mereka bekerja, biasanya istri
ikan-ikan kecil yang tidak mempunyai harga
nelayan menganti dengan membeli tempe
jual tinggi. Kemudia mereka berinisiatif
ataupun tahu untuk lauk mereka, sisa penjulan
dengan dijadikan ikan asin yang mempunyai
biasanya mereka gunakan untuk membeli
Zainul Urifan ,Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Melalui Usaha Pengolahan Ikan Asin kebutuhan
dapur
seperti
bumbu-bumbu
dapur, minyak, beras dll.
kan asin para keluarga nelayan biasanya dengan
Departemen Pendidikan Nasional.2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Sebelum istri bekerja di tempat pembuatan mensiasati
hutang
ataupun
mengadaikan barang di tempat pengadaian, setelah istri mereka bekerja di tempat pengolahan ikan asin yang ada di Desa
Pustaka. Hikmat, R. Harry. 2001. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora Utama Press (HUP). Lambing,Peggy . 2000. Entrepreneurship. Prentice Hall: Upper Sadle River.
Banjaranyar Kecamatan Paciran Kebupaten
Sumardi, Evers. 1982. Sumber pendapatan,
Lamongan para keluarga nelayan pada saat
Kebutuhan Pokok dan Perilaku
musim paceklik tidak ada yang hutang lagi,
Menyimpang. Jakarta: CV Rajawali
keluarga
nelayan
13
dapat
mencukupi
Suryana. 2006.Kewirausahaan Pedoman
kebutuhan keluarga dari pengahasilan istri
Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses,
yang bekerja di tempat pengolahan ikan asin.
Edisi Ketiga.Jakarta : Penerbit Salemba. Peraturan Perundang-undangan: Undang- undang Republik Indonesia No. 11
DAFTAR PUSTAKA Buku: Badan Pusat Statistik. 2012. Kemiskinan: Konsep Penduduk Miskin. Jakarta: BPS. BKKBN.1994 Pembangunan Keluarga Sejahtera di Indonesia Berdasarkan UU No.10 Tahun 1992 dan GBHN tahun 1993. Jakarta : Kantor Menteri Kependudukan/BKKBN Cahyono, Tri Bambang. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Remaja. Rosdakarya.
tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial Undang- undang Republik Indonesia No. 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil