Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
ANALISA PENATAAN POLA LALU LINTAS DAN POLA PENGGUNAAN LAHAN PADA SEPANJANG JALAN LINGKAR KRIAN KABUPATEN SIDOARJO Sugihono, Hitapriya Suprayitno Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A Surabaya
ABSTRAK Kota Krian adalah kota kecamatan yang berada di jalur lalu lintas utama dari Surabaya menuju kota–kota lain seperti Kediri, Tulungagung, Madiun dan kota di Jawa Tangah dan Jawa Barat. Segmen jalan di kota Krian merupakan segmen yang sangat padat, sehingga memerlukan penanganan yang serius untuk mengatasi kemacetan lalu lintas kota ini. Penanganan permasalahan kemacetan lalu lintas kota Krian dilakukan dengan cara rekayasa lalu lintas dan membangun jalan lingkar yang mulai beroperasi pada tahun 1992. Dalam rangka mempertahankan Jalan Lingkar Krian sebagai Jalan Arteri dilakukan analisa terhadap perkembangan jumlah kecelakaan, penggunaan lahan, pengaturan lalu lintas di sepanjang jalan lingkar Krian. Jalan Lingkar Krian mempunyai panjang total 7,773 Km dan lebar 14,00 meter. Potongan melintang jalan dengan median variabel, jalur kanan 7,00 meter, jalur kiri 7,00 meter sedang bahu jalan masing – masing 2,00 meter dan kemiringan badan jalan 2%. Alignment vertikal jalan lingkar Krian merupakan jalan arteri yang sangat datar, hampir tidak ada perbedaan elevasi antara ujung Barat dan ujung Timur. Lahan di sepanjang jalan lingkar Krian dimanfaatkan sebagai usaha dan pemukiman. Usaha di sini meliputi : pabrik, area pergudangan, rumah sakit, pom bensin dan rumah makan. Analisa ini dilakukan ini dengan melakukan identifikasi permasalahan, melakukan analisis terhadap data-data di lapangan dengan perumusan-perumusan yang terkait dengan permasalahan kemudian disimpulkan dan diberikan rekomendasi. Dari hasil perhitungan optimasi pemanfaatan lahan di wilayah tersebut penggunaan lahan masih dapat dikembangkan yang menghasilkan V/C ratio antara 0,7 – 0,8.dan pembangunan 3 U Turn Disamping itu juga perlu untuk dilakukan antisipasi terhadap perkembangan pemanfaatan lahan, melalui RTRK yang dilegalisir dengan PERDA Kabupaten Sidoarjo untuk pengendaliannya. Kata Kunci: Kemacetan, Jalan Lingkar, Pengendalian Lahan PENDAHULUAN Transportasi dan pertumbuhan penggunaan lahan merupakan dua hal yang saling terkait dan saling mempengaruhi, pertumbuhan penggunaan lahan merupakan tolok ukur dari perkembangan aktifitas manusia dimana dengan adanya pertumbuhan penggunaan lahan akan memerlukan sarana dan prasarana untuk menunjang aktifitas tersebut. Sarana dan prasarana transportasi merupakan penunjang utama untuk kelancaran aktifitas yang ada dalam petumbuhan penggunaan lahan. Pertumbuhan penggunaan lahan selalu akan menimbulkan bangkitan dan tarikan lalu lintas sehingga akan menimbulkan masalah transportasi, demikian juga dengan dibangunnya prasarana jalan demi kelancaran tranportasi selalu akan menimbulkan pertumbuhan penggunaan lahan. Penanganan kedua masalah tersebut harus dilakukan
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
secara terintegrasi dan simultan, sehingga tidak menimbulkan masalah – masalah baru. Kota Krian adalah kota kecamatan yang berada di jalur lalu lintas utama dari Surabaya menuju kota – kota lain seperti Kediri, Tulungagung, Madiun dan kota di Jawa Tangah dan Jawa Barat merupakan segmen yang sangat padat dimana untuk mengatasi kemacetan lalu lintas dikota ini. dilakukan dengan membangun jalan lingkar. Dalam perjalanan masa operasinya jalan lingkar ini jika pertumbuhan penggunaan lahan di sepanjang jalan lingkar tersebut tidak dikendalikan, pada akhirnya akan mengganggu fungsi jalan lingkar tersebut sebagaimana yang telah direncanakan. TINJAUAN PUSTAKA 1. Analisa Kinerja jalan Tingkat Pelayanan Tingkat Pelayanan Targantung Arus Hal ini berkaitan dengan kecepatan operasi atau fasilitas jalan, yang tergantung pada perbandingan antara arus terhadap kapasitas. Oleh karena itu tingkat pelayanan pada suatu jalan tergantung pada arus lalu lintas. Difinisi ini digunakan oleh Highway Capacity Manual. Tingkat Pelayanan Tergantung Fasilitas Hal ini sangat tergantung pada jenis fasilitas, bukan arusnya. Jalan bebas hambatan mempunyai tingkat pelayanan tingkat tinggi sedangkan jalan yang sempit mempunyai tingkat pelayanan yang rendah. Konsep ini dikembangkan oleh Blunden (1971), Wardop (1952) dan Davidson (1966). KAJI untuk jalan Kota KAJI (Kapasitas Jalan Indinesia) merupakan perangkat lunak yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Bina Marga bersamaan dengan MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) digunakan untuk menganalisa kondisi jalan. 2. Aksesibilitas dan Tataguna Lahan Aksesibilitas Aksesibilitas adalah alat untuk mengukur potensial dalam malakukan perjalanan, selain juga menghitung jumlah perjalanan itu sendiri. Ukuran ini menggabungkan sebaran geografis tataguna lahan dengan kualitas system jaringan transportasi yang menghubungkannya. Dengan demikian aksesibilitas dapat digunakan untuk menyatakan kemudahan suatu tempat untuk dicapai, sedangkan mobilitas menyatakan kemudahan seseorang bergerak, yang dinyatakan dari kemampuan biaya transportasi. Pengukuran aksisbilitas di daerah perkotaan bisa dibedakan menjadi dua hal pokok yaitu : Ukuran Grafis dan Ukuran Fisik. Ukuran grafis aksesibilitas dapat dibuat sebaran frekuensi yang memperlihatkan jumlah kesempatan yang tersedia dalam jarak, waktu, dan biaya tertentu untuk aktifitas tertentu. Sebaran ini dapat dibuat untuk setiap moda yang berbeda. Selain jumlah kesempatan, proporsi kesempatan yang ada dari kota tersebut dapat juga digunakan. Disamping sebaran frekuensi, sebaran frekuensi kumulatif (ogive) dapat juga dipakai. Ukuran fisik aksesibilitas yang terkenal adalah ukuran dari Hansen (1959) dalam artikelnya How Accessibility Shape Land Use.
ISBN : 979-99735-2-X E-5-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
Tataguna Lahan Jenis tataguna lahan yang berbeda mempunyai ciri bangkitan lalu lintas yang berbeda, hal ini dintinjau dari : Jumlah arus lalu lintas Jenis lalu lintas (pejalan kaki, truk, mobil, sepeda motor) Lalu lintas pada waktu tertentu (kantor menimbulkan bangkitan lalu lintas pada pagi dan sore hari, sedangkan pertokoan menimbulkan bangkitan lalu lintas sepanjang hari) Tinjauan terhadap RTRW Kabupaten Sidoarjo di sepanjang Jalan Lingkar Krian Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten Sidoarjo Tahun 2003 – 2013 sebagaimana yang tampak dalam Peta Garis Digitasi, 2003, kondisi tataguna lahan di sepanjang jalan lingkar Krian merupakan tanah sawah dan ladang mencapai 95%. Sedangkan sisanya merupakan penggunaan lahan untuk usaha dan hunian. Syarat Geometri Jalan Arteri Primer
Undang – Undang Jalan RI No. 38 Tahun 2004 Peraturan Pemerintah RI No. 26 Tahun 1985 (Tentang Jalan)
3. Model Optimasi Pengembangan Wilayah Fungsi Target (Objective Function) Objective Function f(x) adalah sebuah fungsi harga tunggal dari susunan variabel – variabel kendali. Objective function merupakan sebuah pernyataan matematik dari target (goal) dan sebuah ukuran bagaimana target bisa ditemukan dengan efektif. Kendala (Constraint Equations) Sebuah persamaan kendala (constrain equation) adalah sebuah persamaan matematis untuk mengungkapkan batasan finansial, fisik, atau institusional pada sebuah permasalahan. Umumnya ini didapat dari prinsip dasar engineering atau ilmu ekonomi. METODE PENELITIAN Ditinjau dari perkembangan penggunaan lahan yang ada di sepanjang Jalan Lingkar Krian, ruas ini akan mengalami perkembangan permasalahan yang diperkirakan akan mengganggu fungsi dan peran Jalan Lingkar sesuai dengan ketentuan tentang jalan yang berlaku yaitu UU RI No. 38 tahun 2004 dan PP RI No. 26 Tahun 1985. Evaluasi hasil dilakukan untuk mendapatkan gambaran kasar yang telah mengkerucut dari analisa yang telah dilakukan yang menunjukkan jalan menuju titik kesimpulan. Dasar pemikiran latar belakang, perumusan permasalahan dan rencana tindak digambarkan secara skematik sebagai berikut :
ISBN : 979-99735-2-X E-5-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007 Masalah
Kemacetan Kota Krian Solusi Tumbuh Kembang Penggunaan Lahan disepanjang Jalan Lingkar & Timbul Bangkitan Lalu Lintas yang Tak Terkendali
Jalan Lingkar Dampak
Masalah Fungsi Jalan Lingkar Terganggu Anaslisis Perkembangan W ilayah & Optimasi Penggunaan Lahan
Rencana Tindak
Alur Penyelesaian Studi MULAI Persiapan
Studi Literatur
Identifikasi Masalah PENGUMPULAN DATA PRIMER Survey lalu lintas Volume Lalu lintas Tundaan Panjang antrian Travel Time Penggunaan lahan
PENGUMPULAN DATA SKUNDER Pengumpulan Data dari Instansi Geometrik Jalan Perkembangan Lalu lintas Perkembangan Penggunaan lahan Lalu lintas Regional
KOMPILASI DATA ANALISIS DATA DENGAN KAJI
KONDISI IDEAL JALAN LINGKAR
KONDISI JALAN LINGKAR SAAT INI
MODEL OPTIMASI PENGGUNAAN LAHAN EVALUASI HASIL KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pembuatan Laporan, Seminar dan Revisi
SELESAI
ISBN : 979-99735-2-X E-5-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
KONDISI EXISTING JALAN DAN WILAYAH DISEPANJANG JALAN LINGKAR KRIAN Jalan Lingkar Krian merupakan jalan arteri primer dengan tubuh jalan menggunakan perkerasan AC dan ACL tebal 4 – 5 cm mempunyai panjang total 7,773 Km dan lebar 14,00 meter. Potongan melintang jalan dengan median variabel, jalur kanan 7,00 meter, jalur kiri 7,00 meter sedang bahu jalan masing – masing 2,00 meter dan kemiringan badan jalan 2%. Alignment vertikal jalan lingkar Krian merupakan jalan arteri yang sangat datar, hampir tidak ada perbedaan elevasi antara ujung Barat dan ujung Timur.Sesuai dengan perencanaan jalan lingkar Krian ini mempunyai alignment horizontal yang sangat ideal. Di antara ujung Barat dan ujung Timur terdapat persimpangan (perempatan) Krian – Legundi, merupakan simpang bersinyal. Sebelah Timur dari persimpangan ini terdapat 2 (dua) buah U turn dan sebelah Barat juga terdapat 2 (dua) buah U turn dan 4 persilangan. Dari 4 (empat) U Turn dan 4 (empat) persilangan ini terdapat 1 persilangan (Legundi) dan 1 U turn yang memenuhi persyaratan teknis, sedangkan 3 persilangan dan 3 U turn lainnya keberadaannya merupakan hasil pembangunan masyarakat setempat. Tabel 1. Data Lalu lintas harian maksimum di Jalan Lingkar Krian Arah Lalin Krian - Mlirip (Zona II) Mlirip - Krian (Zona I) Krian - Taman (Zona IV) Taman - Krian (Zona III)
2000 1543.6 1762.6 3690.2 2082.1
Lalu lintas Harian Maksimum (SMP/jam) 2001 2002 2003 20004 1429.9 1280.4 1309.3 1525.6 1545.2 1276.3 1232.0 1038.3 3402.7 3564.4 3174.3 2019.6 1501.2 3634.5 2870.1 1684.8
2005 1134.8 960.3 1942.7 2633.5
Penggunaan Lahan Sesuai Dengan RTRW Kabupaten Sidoarjo 2003 – 2013 di sepanjang jalan lingkar Krian terdiri dari : Pabrik, Komplek Pergudangan, Usaha (Pom Bensin), Pertokoan dan Kuburan,Usaha ( Pertokoan), Rumah Sakit dan Pemukiman (Perumahan) Tingkat kerawanan kecelakaan Jalan Lingkar Krian yang sebagian besar korban adalah pengendara sepeda motor. dengan kasus sepada motor menentang arus atau keluar dari sisi jalan ANALISIS KONDISI Kecelakaan yang terjadi sebagian besar adalah dari pengendara sepeda motor yang bertabrakan dengan kendaraan berat, seperti dum truck yang terjadi pada U turn dan persilangan tidak resmi yang tidak ditunjang dengan penerangan jalan yang memadai . Hal ini disebabkan adanya akses dari hunian – hunian sekitar jalan lingkar menyeberang jalan lingkar ini. Untuk mengatasi masalah ini perlu adanya frontage road di sepanjang jalan lingkar ini. Sehingga lalu lintas dari masing – masing zona tidak masuk ke jalur utama jalan lingkar ini. Disamping itu juga perlu mengakomodir kebutuhan akan peningkatan pergerakan lalu lintas yang memotong jalan lingkar ini dengan penambahan fasilitas kelengkapan jalan dan rekayasa lalu lintas yang berupa U-turn pada KM. 0.750; KM. 5.500 dan KM. 6.350 dan pemasangan rambu-rambu serta penerangan jalan pada daerah tersebut Fungsi target merupakan harga optimum (maximize) penggunaan lahan masing–
ISBN : 979-99735-2-X E-5-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
masing zona sesuai dengan RTRW yang sudah ditetapkan. Harga yang ditargetkan dalam kasus ini adalah harga luas total penggunaan lahan masing – masing zona. Yang mana masing – masing zona akan mempunyai harga targetnya sendiri. Harga target ini dibatasi oleh kapasitas jalan, sehingga jumlah bangkitan (SMP/jam) dari masing – masing zona ditambah dengan jumlah lalu lintas harian (SMP/Jam) yang masuk ke masing – masing ruas jalan tidak boleh melebihi dari kapasitas jalan itu sendiri, Target optimasi penggunaan lahan dipakai harga dari prediksi sampai tahun 2012 adalah sebagai. berikut : Arah Krian - Mlirip Mlirip Krian Krian - Taman Taman - Krian LHR (SMP/Jam) 1022.70 1344.99 935.79 986.68
Kendala merupakan pembatas untuk mencapai harga optimum tersebut diatas. Persamaan kendala ini bisa diturunkan dari kemungkinan perkembangan penggunaan lahan dan batasan – batasan penggunaan lahan yang diatur dalam RTRW. Analisa Kinerja Jalan Tingkat Pelayanan Targantung Arus Berdasarkan pada Highway Capacity Manual tingkat pelayanan Jalan Lingkar Krian seharusnya masuk dalam katagori tingkat pelayanan untuk arus bebas. Kondisi nyata di lapangan dengan adanya persimpangan Legundi – Krian, dua U turn di ruas Timur, dua U turn di ruas Barat maka Jalan Lingkar Krian berada pada katagori Tingkat pelayanan arus stabil (untuk merancang jalan antar kota). Dengan adanya jalan akses dari penggunaan lahan di sepanjang jalan lingkar ini maka saat ini dan apalagi di saat akan datang akan berada pada kategori tingkat pelayanan untuk arus stabil (untuk merancang jalan perkotaan). Bisa juga menurun menjadi tingkat pelayanan arus mulai tidak stabil untuk hari – hari Sabtu. Kondisi ini menurun lagi sampai pada tingkat arus tidak stabil (tersendat sendat) dan tingkat pelayanan arus terhambat (berhenti, antrian, macet) untuk kondisi khusus Hari Raya. Tingkat Pelayanan Tergantung Fasilitas Tingkat pelayanan jalan lingkar Krian berdasarkan fasilitas didapat beberapa kondisi : Kondisi jam puncak pada hari raya dan hari libur nasional didapat kondisi tingkat pelayanan buruk. Kondisi jam puncak dan pada hari kerja akan didapat tingkat pelayanan sedang. Kondisi jam sepi dan pada hari kerja akan didapat tingkat pelayanan baik. KAJI untuk Jalan Luar Kota 1. Kapasitas Ruas Menurut metode Indonesian Highway Capacity Manual (IHCM, 1997) untuk jalan luar kota yang dinyatakan dalam persamaan (2.1) untuk jalan lingkar Krian didapat : C = Co x FCw x FCSP x FCSF (smp/jam) 2. Kapasitas simpang bersinyal Dengan menggunakan IHCM 1997 yang tertuang pada persamaan (2.3) sebagai dasar untuk menghitung kapasitas simpang bersinyal untuk jalan lingkar Krian didapat : C = S.g/c (smp/jam) S = S0 x FCS x FSF x FG x FF x FLT x FRT
ISBN : 979-99735-2-X E-5-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
PREDIKSI PERKEMBANGAN LALU LINTAS Lalu lintas harian maksimum di Jalan Lingkar Krian dari data yang terkumpul bisa disarikan sebagai Tabel 5.4. yang mana kemudian untuk LHR maksimum sampai dengan tahun 2012 di prediksi dengan Regresi Polinomial Orde Dua. Tabel 2. LHR maksimum di jalan Lingkar Krian Arah Lalin Krian - Mlirip (Zona II) Mlirip - Krian (Zona I) Krian - Taman (Zona IV) Taman - Krian (Zona III)
2000 1543.6 1762.6 3690.2 2082.1
Lalu lintas Harian Maksimum (SMP/jam) 2001 2002 2003 20004 1429.9 1280.4 1309.3 1525.6 1545.2 1276.3 1232.0 1038.3 3402.7 3564.4 3174.3 2019.6 1501.2 3634.5 2870.1 1684.8
2005 1134.8 960.3 1942.7 2633.5
Penggunaan Lahan Sesuai Dengan RDTRK Penggunaan Lahan Sesuai Dengan RTRW Kabupaten Sidoarjo 2003 – 2013 di sepanjang jalan lingkar Krian belum dilakukan pembatasan luasan yang diijinkan, pemanfaatan lahan di Jalan Lingkar Krian saat ini adalah sebagai berikut : Pabrik (25,76 Ha); Gudang (20,91 Ha); Pom Bensin (1,50 Ha); Pertokoan (14,44 ha); Kuburan (1,00 Ha); Usaha (1,16 Ha); Rumah Sakit (0,50 Ha) dan Perumahan (3,75 Ha). Penggunaan Lahan Di sepanjang jalan lingkar Krian 65% lahan telah dimanfaatkan sebagai usaha dan pemukiman. Usaha di sini merupakan : pengembang perumahan, pabrik, area pergudangan, rumah sakit, pom bensin dan rumah makan. Dari 65% luasan tersebut 40% merupakan penggunaan lahan untuk usaha yang berupa pabrik dan area pergudangan. Sedang sisanya merupakan penggunaan lahan untuk kepentingan yang lain. Penggunaan lahan ini kemudian akan berkembang, dan jika tanpa pengaturan yang baik maka akan menajdi masalah. Karena bangkitan yang ditimbulkan oleh masing masing zona dan LHR dari arah luar zona akan mengganggu kinerja jalan lingkar itu sendiri. Luas kawasan yang dapat dimanfaatkan secara optimal adalah 371 Ha. Dari pemanfaatan yang ada sebesar 69,05 Ha, dengan menghasilkan V/C ratio sebesar 0,75. KESIMPULAN Kecelakaan yang sering terjadi dan menimbulkan korban jiwa secara umum berupa kecelakaan antar sepeda motor dengan kendaraan berat akibat fasilitas jalan yang ada belum memadai (kurangnya fasilitas penerangan jalan dan U turn). Perkembangan wilayah di sepanjang Jalan Lingkar Krian sampai saat ini masih belum mempengaruhi kepadatan lalu lintas yang menyebabkan fungsi jalan terganggu. Kondisi fisik dan geometrik jalan secara umum dalam keadaan mantap, perlu penambahan fasilitas jalan. Hasil analisis pengembangan wilayah di sepanjang jalan lingkar Krian masih dimungkinkan pengembangan lahan dengan pengaturan jenis penggunaan lahan. DAFTAR PUSTAKA Ang A. H. S., Tang W. H, [1975], “Probability Concept in Engineering and Design”, Volume 1, John Wiley & Sons Inc., New York.
ISBN : 979-99735-2-X E-5-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
Ang A. H. S., Tang W. H, [1984], “Probability Concept in Engineering and Design”, Volume 2, John Wiley & Sons Inc, New York. Bina Marga [1997]; Indonesian Highway Capacity Manual (IHCM) No. 056/T/BM/1997, February 1997; Directorate General of Highway; Ministry of Public Work; Jakarta. Tamin, Ofyar Z, [2000] “Perencanaan & Pemodelan Transportasi”, edisi kedua, Penerbit ITB, Bandung. Ossenbruggen J.P., [1989], “Systems Analysis for Civil Engineers”, John Wiley & Sons, Singapore Peraturan Perundangan Nomor 26 Tahun 1985. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan. Perencanaan Median Jalan, Pedoman Konstruksi dan Bangunan, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Tanggal 10 Mei 2004
ISBN : 979-99735-2-X E-5-8