a
a
wa
Jurn
h Mah
sis
lmia lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
Efektifitas Media Videotron dalam Menyampaikan Informasi kepada Para Pengguna Jalan Raya di Simpang Surabaya Kota Banda Aceh Videotron Media Effectiveness in Conveying Information to Users of the Highway at the Intersection of Surabaya City of Banda Aceh 1)
M. Anggi Pratama1), Hamdani M. Syam2), Muhammad Yunus3) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas FISIP, Universitas Syiah Kuala
ABSTRAK - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas informasi yang diterima oleh para pengguna jalan raya di simpang Surabaya Kota Banda Aceh melalui vidoetron yang disampaikan oleh Badan Investasi dan Promosi Aceh (Bainprom) serta hambatan-hambatan yang dialami oleh Bainprom Aceh dalam menyampaikan informasinya melalui media tersebut. Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratifications (Pemenuhan Kebutuhan) yang memfokuskan pada informasi yang disampaikan melalui videotron dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara, observasi, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi yang disampaikan oleh Badan Investasi dan Promosi Aceh melalui media videotron sangat mudah dipahami oleh para pengendara lalu lintas di Simpang Surabaya Kota Banda Aceh disebabkan oleh beberapa hal di antaranya gambar/tampilan yang menarik, strategi komunikasi verbal yang dilakukan berjalan dengan baik, letaknya yang strategis dapat mendukung para pengendara melihat informasi tersebut dan didukung oleh pemilihan media yang tepat. Dengan kehadiran media videotron dapat mengurangi tempat promosi sehingga dengan adanya media ini juga dapat terciptanya tata kelola kota dengan baik. Ada beberapa hambatan yang dialami oleh Bainprom dan juga oleh para pengendara setempat di antaranya yaitu lampu penerangan vidoetron terlalu kuat sehingga dapat memicu sinar/silau bagi pengendara khususnya pada malam hari, selanjutnya hambatan yang dialami yaitu sering terjadi kerusakan pada sistem pengoperasian vidoetron disebabkan gangguan alam seperti hujan lebat, petir, mati lampu, dan lain-lain. Kata Kunci : Efektivitas, Vidoetron, Pengguna Jalan Raya. ABSTRACT - This study aimed to learn the effectiveness of information presented to highway users through Videotron in Simpang Surabaya, Banda Aceh by Investment and Promotion Agency of Aceh (Bainprom) and obstacles the institution faces in disseminating information through the media in question. This study used Uses and Gratification theory (Need Fulfillment) which focused on the information provided by Videotron. It employed the descriptive qualitative method. The data were collected through interviews, observation, and documentation. The study indicated that the highway users easily understood the information provided by the agency through Videotron. Interesting display, good Corresponding Author :
[email protected] JIM FISIP Unsyiah: AGB, Vol. 1. №. 1, Januari 2017: 1-15
1
a
a
wa
Jurn
h Mah
sis
lmia lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP verbal communication strategy, strategic location, and appropriate media contributed to their understanding. Videotron can reduce promotional spaces and create good city management. Bainprom found that the light used in Videotron was so bright that it may dazzle drivers at night. Intrusions such as heavy rain, lightning, and blackout can result in the Videotron to stop functioning properly. Keywords: Effectivity, Videotron, Highway Users. PENDAHULUAN Komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Melalui komunikasi kita dapat menyampaikan pesan kepada orang lain. Secara teori, komunikasi didefinisikan sebagai pesan yang disampaikan oleh komunikator melalui lisan atau perantara media kepada komunikan dengan harapan komunikan memberikan umpan balik/feedback terhadap pesan yang disampaikan. Dalam menyampaikan informasi kepada khalayak perlu menggunakan media massa sebagai alat penghubung. Menurut Cangara, (2006), media massa adalah alat yang digunakan dalam menyampaikan pesan - pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat - alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio maupun televisi. Pengaruh media massa berbeda-beda terhadap setiap individu. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pola pikir, perbedaan sifat yang berdampak pada pengambilan sikap, hubungan sosial sehari-hari, dan perbedaan budaya. Media massa merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komunikasi. Media massa memiliki beberapa macam di antaranya ada media cetak, media elektronik, media online dan juga media luar ruangan/media promosi. Media promosi adalah sarana yang digunakan untuk mengkomunikasikan suatu produk/jasa/image/perusahaan ataupun yang lain untuk dapat dikenal oleh masyarakat secara luas. Di mana dengan promosi ini diharapkan seseorang bisa mengetahui, mengakui, memiliki, dan mengikatkan diri pada suatu barang/jasa/produk/image/perusahaan yang menjadi sasarannya. Media promosi dalam bentuk periklanan yang dapat menyampaikan informasi kepada khalayak salah satunya menggunakan media videotron. Videotron merupakan media yang menayangkan video dengan light–emitting diodes (LED). Led adalah tipe pencahayaan yang menggunakan semikonduktor untuk mengubah listrik menjadi cahaya. Biasanya videotron digunakan di luar ruangan (outdoor) sebagai petunjuk sebuah tempat untuk menayangkan iklan. Selain itu videotron juga dapat digunakan di dalam ruangan sebagai media presentasi. Videotron juga disebut sebagai reklame digital karena visual gambarnya yang bergerak. Kelebihan menggunakan videotron sebagai media promosi periklanan adalah kemampuan dalam menampilkan gambar bergerak sehingga materi iklan akan dapat terlihat lebih menarik dan dapat disesuaikan Efektifitas Media Videotron dalam Menyampaikan Informasi Kepada para Pengguna 2 Jalan Raya di Simpang Surabaya Kota Banda Aceh (M. Anggi Pratama, Hamdani M. Syam, Muhammad Yunus) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 1. №. 1. Januari 2017 1-13
a
a
wa
Jurn
h Mah
sis
lmia lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP dengan keinginan masing–masing. Kota–kota besar di Indonesia sudah banyak yang menggunakan media promosi seperti videotron sebagai periklanan dalam menyampaikan informasi kepada khalayak, seperti kota Jakarta, Palembang, Medan, Jogjakarta, Bandung, Semarang dan juga kota Banda Aceh. Beberapa tahun terakhir ini, kota Banda Aceh telah menggunakan media videotron sebagai alat promosi periklanan untuk disampaikan kepada khalayak ramai. Media ini sangat membantu Pemerintah Aceh melalui Badan Investasi dan Promosi (Bainprom) Aceh dalam memberikan berbagai macam informasi dalam bentuk kesehatan, ekonomi, sosial, keagamaan hingga pariwisata. Ada beberapa reklame videotron yang terdapat di kota Banda Aceh, seperti di Simpang Lima, Simpang Lamteumen, Kantor Gubernur Aceh dan di Simpang Surabaya. Adapun alasan peneliti memilih meneliti reklame videotron di simpang Surabaya dikarenakan letaknya yang tidak strategis yaitu di atas pedagang yang membuka usahanya serta cahaya tampilannya juga dapat mengganggu konsentrasi para pengendara terutama pada malah hari sehingga banyak masalah yang dapat peneliti peroleh dari hasil di lapangan. Di samping itu, berbagai keluhan para pengguna jalan raya terhadap cahaya yang ditampilkan oleh videotron juga menjadi salah satu tujuan peneliti ingin meneliti letak dan efektivitas informasi yang ditampilkan oleh media luar ruangan itu melalui sumber informasi dari Badan Investasi dan Promosi (Bainprom) Aceh. Media videotron yang terletak di simpang Surabaya Kota Banda Aceh sangat membantu para pengguna jalan raya khususnya para masyarakat pendatang dari luar Aceh untuk mengetahui berbagai informasi tentang Aceh dari berbagai sektor, seperti sektor pariwisata, kesehatan, ekonomi, sosial dan budaya sehingga dengan kehadiran media luar ruangan seperti ini dapat membantu pemerintah dalam mempromosikan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh Provinsi Serambi Mekkah. Media videotron yang terletak di Simpang Surabaya Kota Banda Aceh bukan media yang menjual barang atau jasa tetapi media ini hanya menampilkan keindahan dan keunggulan yang dimiliki oleh Provinsi Aceh seperti informasi tentang keindahan pulau Sabang, prestasi yang telah diraih oleh Aceh, pagelaran even pariwisata, dan lain-lain. Demi kenyamanan para pengguna jalan raya media videotron ini mulai dihidupkan pada pukul empat sore hingga dimatikan pada pukul sepuluh malam. Maka dari itu peneliti memotivasi untuk mengukur seberapa efektif pesan yang disampaikan Bainprom Aceh melalui media videotron yang terletak di simpang Surabaya Kota Banda Aceh kepada para pengguna jalan raya yang sudah sering melihat informasi pada media luar ruangan tersebut. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Efektifitas Media Videotron dalam Menyampaikan Informasi Kepada para Pengguna 3 Jalan Raya di Simpang Surabaya Kota Banda Aceh (M. Anggi Pratama, Hamdani M. Syam, Muhammad Yunus) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 1. №. 1. Januari 2017 1-13
a
a
wa
Jurn
h Mah
sis
lmia lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP 1. Sejauh mana efektivitas informasi yang diterima oleh para pengguna jalan raya di Simpang Surabaya kota Banda Aceh melalui Videotron yang disampaikan oleh Badan Investasi dan Promosi (Bainprom) Aceh? 2. Hambatan-hambatan apa saja yang dialami oleh Badan Investasi dan Promosi (Bainprom) Aceh dalam menyampaikan informasi melalui media videotron? TINJAUAN PUSTAKA Landasan teori merupakan teori yang relevan yang digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti dan sebagai dasar untuk member jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan. Teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang atau pendapat lain, tetapi teori yang benar–benar telah teruji kebenarannya. Menurut William Wiersma 1986 dalam (Taufik Rahmatullah, 2012), menyatakan bahwa: A theory is a generalization or series of generalization by which we attempt to explain some phenomena in asystematic manner, (teori adalah seperangkat generalisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematis). Menurut Sugiono (2011) dalam buku metode penelitian kuantitatif dan kualitatif (2011:58), dalam kaitannya dengan kegiatan penelitian, kegunaan teori dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup variabel yang akan diteliti. 2. Sebagai prediksi dan pemandu untuk menemukan fakta untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrument penelitian. 3. Sebagai kontrol yang digunakan untuk membahas hasil penelitian sehingga digunakan untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah. Berdasarkan dari masalah penelitian, bahwa teori yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Uses And Gratification.
Teori Uses And Gratification Uses and Gratification Theory adalah Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan. Theory Uses and Gratification adalah salah satu teori komunikasi massa di mana titik berat penelitian dilakukan pada pemirsa atau khalayak sebagai penentu pemilihan pesan dan media. Uses and Gratification Theory yang merupakan salah satu dari teori komunikasi massa melihat audiens dari proses komunikasi massa sebagai individu yang aktif, selektif dan memiliki tujuan tertentu terkait dengan terpaan media kepadanya. Uses and Gratification meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media masa atau sumber-sumber lain dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan penelitian yang menggunakan Uses and Gratification model memusatkan perhatian pada kegunaan isi media untuk memperoleh gratifikasi atau pemenuhan kebutuhan. Efektifitas Media Videotron dalam Menyampaikan Informasi Kepada para Pengguna 4 Jalan Raya di Simpang Surabaya Kota Banda Aceh (M. Anggi Pratama, Hamdani M. Syam, Muhammad Yunus) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 1. №. 1. Januari 2017 1-13
a
a
wa
Jurn
h Mah
sis
lmia lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP Uses and Gratification (penggunaan dan Pemenuhan kepuasan) merupakan pengembangan dari teori atau model jarum hipordemik (jarum suntik). Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan oleh media pada diri seseorang, tetapi ia tertarik dengan apa yang dilakukan orang terhadap media. Khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut Herbert Blumer dan Elihu Katz (1974) dalam Onong Uchjana (2003:24), mengatakan bahwa penggunaan media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain penggunaan media tersebut adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Artinya teori use and gratification mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan untuk memuaskan kebutuhannya. Uses and Gratification menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. khalayak dianggap secara aktif dengan sengaja menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan dan mempunyai tujuan. Studi dalam bidang memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) isi media untuk mendapat kepuasan (Gratification) atas pemenuhan kebutuhan seseorang dan dari situlah timbul istilah Uses Gratification. Sebagian besar prilaku khalayak akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan dan kepentingan individu. Dengan demikian, kebutuhan individu merupakan titik awal kemunculan teori ini. Teori ini menjelaskan bagaimana khalayak memilih media informasi sesuai dengan kebutuhan agar terciptanya kepuasan dalam mendapatkan informasi. Sebagai contoh yang dapat peneliti ungkapkan, bahwa informasi yang terdapat di media videotron tidak hanya informasi untuk membujuk khalayak saja tetapi juga ada informasi yang bersifat edukasi/pendidikan kepada khalayak yang sedang membutuhkan pendidikan seperti info beasiswa, info penerimaan siswa, santri hingga mahasiswa baru. Jadi media videotron adalah media yang bisa menggabungkan informasi baik dari sektor pariwisata, kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lain-lain. Jika khalayak sedang membutuhkan informasi pendidikan, pariwisata, ekonomi, kesehatan, keagamaan, khalayak dapat memilih media videotron sebagai media yang paling tepat untuk mendapatkan informasi sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Media ini tidak banyak memakan tempat bukan halnya seperti pamplet, baliho dan spanduk yang dapat dilihat di mana-di mana yang membuat tidak indah pemandangan di lingkungan sekitar. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian merupakan setting realitas penelitian, yang berisi deskripsi tempat atau kondisi realitas di mana penelitian dilakukan dan alasan memilih tempat tersebut. Menurut Arikunto (2005:88), bahwa lokasi penelitian adalah tempat di mana penelitian dilakukan. Penetapan lokasi penelitian merupakan tahap yang sangat penting dalam penelitian kualitatif, karena ditetapkannya lokasi
Efektifitas Media Videotron dalam Menyampaikan Informasi Kepada para Pengguna 5 Jalan Raya di Simpang Surabaya Kota Banda Aceh (M. Anggi Pratama, Hamdani M. Syam, Muhammad Yunus) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 1. №. 1. Januari 2017 1-13
a
a
wa
Jurn
h Mah
sis
lmia lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP penelitian berarti objek dan tujuan sudah ditetapkan sehingga mempermudah penulis dalam melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan di Kantor Badan Investasi Dan Promosi Provinsi Aceh yang beralamat di Jl. Ahmad Yani, No. 39 Kota Banda Aceh dan 5 orang pengendara jalan raya di Simpang Surabaya Kota Banda Aceh. Pendekatan penelitian merupakan pandangan yang digunakan peneliti untuk mengkaji fenomena dan masalah penelitian. Penelitian kualitatif yang berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat pengkaji, lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus, metode kualitatif, bersifat deskriptif. Sementara itu menurut Lodico, Spaulding, dan Voegtle (2006), dalam (Emzir, 2008:2), menyatakan bahwa penelitian kualitatif juga disebut penelitian interpretive atau penelitian lapangan adalah suatu metodologi yang dipinjam dari disiplin ilmu seperti sosiologi dan antropologi dan diadaptasi ke dalam setting pendidikan. Penelitian kualitatif menggunakan metode penalaran induktif dan sangat percaya bahwa terdapat banyak perspektif yang akan dapat diungkapkan. Penelitian kualitatif berfokus pada fenomena sosial dan pada pemberian suara pada perasaan dan persepsi dari partisipan di bawah studi. INFORMAN PENELITIAN Dalam penelitian kualitatif subjek penelitian dikenal dengan informan. Informan adalah orang–orang yang dapat memberi informasi atau data terkait dengan masalah dan fokus penelitian yang akan diteliti. Pada penelitian ini yang menjadi informan adalah beberapa karyawan di Badan Investasi dan Promosi Aceh serta beberapa para pengendara jalan raya yang terdapat pada tabel dibawah ini: Tabel: Data Informan Penelitian No. Nama Informan Pekerjaan 1. Cut Eliza Mutia, S.E., M.Si. Staf Promosi Bainprom Aceh 2. Ratna Keumala, S.S., MPA Staf Promosi Bainprom Aceh 3. Arif Arham, S.Si., M.S. Kasubbid Evaluasi dan Pelaporan 4. Rahmani, S.E. Pengolah Data Bainprom Aceh 5. Ririn Novianti IRT 6. Nanda Rusriadi Pengusaha 7. Toni Mahasiswa 8. Intan Suryani Mahasiswi 9. Muhammad Ali Juru Parkir 10. Muhammad Nur Alhami Pedagang SUMBER DATA Sumber data utama penelitian kualitatif adalah kata–kata dan tindakan, selebihnya adalah penelaah dokumen, informasi, foto dan sebagainya. data-data Efektifitas Media Videotron dalam Menyampaikan Informasi Kepada para Pengguna 6 Jalan Raya di Simpang Surabaya Kota Banda Aceh (M. Anggi Pratama, Hamdani M. Syam, Muhammad Yunus) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 1. №. 1. Januari 2017 1-13
a
a
wa
Jurn
h Mah
sis
lmia lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh melalui cara pengumpulan data yang sesuai dengan metode penelitian yang digunakan. Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi kepada karyawan di Badan Investasi dan Promosi Aceh serta beberapa para pengendara jalan raya Simpang Surabaya seperti yang terdapat pada tabel diatas. Adapun pihak –pihak yang dijadikan sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer Menurut Mc. Leod (1995) dalam (Husein Umar, 1996:42) menjelaskan bahwa data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu maupun perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Misalnya produsen suuatu produk kosmetik ingin mengetahui perilaku konsumen terhadap produk tersebut, maka diadakanlah wawancara pada konsumennya. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dan berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi dalam penelitian. data yang diperoleh dan dikumpulkan langsung dari informan saat observasi di lapangan. Yang termasuk ke dalam data primer adalah Cut Eliza Mutia, S.E., M.Si, Ratna Keumala, S.S., MPA, Arif Arham, S.Si., M.S., Rahmani, S.E. serta enam orang para pengendara jalan raya di Simpang Surabaya yang sering melihat informasi melalui media vidoetron. 2. Data Sekunder Menurut Mc. Leod (1995) dalam (Husein Umar, 1996:42) mengatakan bahwa data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya dalam bentuk tabeltabel atau diagram-diagram. Data sekunder ini biasanya digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut. Misalnya data tentang rating televise yang didapat dari terbitan yang dikeluarkan oleh badan riset yang dikelola oleh swasta. Disamping itu juga, data primer dapat diperoleh dari artikel/tulisan pada media massa dan internet, foto, arsip lembaga, catatan yang berkaitan dengan penelitian. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Teknik pengumpulan data adalah cara–cara peneliti memperoleh data baik data primer maupun data sekunder. teknik pengumpulan data tidak hanya menjelaskan definisi teknik, tetapi menjelaskan mengapa teknik tersebut diperlukan dan menjelaskan fungsi teknik dalam mendukung terkumpulnya data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di antaranya melalui: 1. Wawancara Wawancara pada penelitian kualitatif memiliki sedikit perbedaan dibandingkan dengan wawancara lainnya, seperti wawancara pada penerimaan Efektifitas Media Videotron dalam Menyampaikan Informasi Kepada para Pengguna 7 Jalan Raya di Simpang Surabaya Kota Banda Aceh (M. Anggi Pratama, Hamdani M. Syam, Muhammad Yunus) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 1. №. 1. Januari 2017 1-13
a
a
wa
Jurn
h Mah
sis
lmia lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP pegawai baru dan penerimaan mahasiswa baru. Wawancara penelitian lebih dari sekedar percakapan dan berkisar dari formal ke informal. Menurut (Kartono, 1980:171), wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu di mana dua orang atau lebih berhadaphadapan secara fisik. Dalam bentuknya yang paling sederhana wawancara terdiri atas sejumlah pertanyaan yang dipersiapkan oleh peneliti dan diajukan kepada seseorang mengenai topik penelitian secara tatap muka, dan peneliti merekam jawaban-jawabannya sendiri. Menurut Hasan (1963) dalam (Emzir, 2008:50), mendefinisikan bahwa wawancara adalah interaksi bahasa yang berlangsung antara dua orang dalam situasi saling berhadapan salah seorang, yaitu yang melakukan wawancara meminta informasi kepada orang yang diteliti yang berputar di sekitar pendapat dan keyakinannya. Wawancara harus mempunyai tujuan tertentu agar tidak menjadi suatu percakapan yang tidak sistematis pengamatan yang tidak mempunyai ujung pangkal. Wawancara memungkinkan peneliti mengamati perilaku individu dan kelompok dan mengetahui pendapat dan keyakinan mereka dan terhadap apa yang berubah dengan perubahan pribadi dan kondisi mereka. 2. Observasi Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta pencatatan secara sistematis (Arikanto, 2002). Ketika peneliti mengumpulkan data untuk tujuan penelitian ilmiah, kadang–kadang menggunakan pengamatan orang lain. Menurut (Garayibah, 1981: 33) dalam (Emzir, 2012: 38) mengatakan bahwa observasi ilmiah adalah perhatian terfokus terhadap gejala, kejadian atau sesuatu dengan maksud menafsirkannya, mengungkapkan faktor-faktor penyebabnya dan menemukan kaidah-kaidah yang mengaturnya. Observasi dapat pula dibedakan berdasarkan peran peneliti menjadi observasi partisipan dan observasi nonpartisipan. Observasi partisipan adalah observasi yang dilakukan oleh peneliti yang berperan sebagai anggota yang berperan serta dalam kehidupan masyarakat topik penelitian. Observasi partisipan memiliki kelebihan terutama keterpercayaan data dan kelengkapannya karena dikumpulkan dari lingkungannya yang alami, Demikian pula observasi partisipan memberikan kesempatan yang luas bagi peneliti sebagai anggota dalam masyarakat tersebut untuk mengamati aspek-aspek perilaku yang tersembunyi/tertutup dan dapat memahami perilaku individuindividunya dalam bentuk yang lebih dalam. sedangkan observasi non-partisipan adalah observasi yang menjadikan peneliti sebagai penonton terhadap gejala yang menjadi topik penelitian. Dalam observasi jenis ini peneliti melihat pada situasi sosial tertentu tanpa partisipasi aktif di dalamnya. Observasi non-partisipan memiliki kelebihan dari
Efektifitas Media Videotron dalam Menyampaikan Informasi Kepada para Pengguna 8 Jalan Raya di Simpang Surabaya Kota Banda Aceh (M. Anggi Pratama, Hamdani M. Syam, Muhammad Yunus) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 1. №. 1. Januari 2017 1-13
a
a
wa
Jurn
h Mah
sis
lmia lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP sudut objektivitas, karena jauhnya peneliti dari fenomena topik yang diteliti mengurangi bias pengaruh peneliti pada fenomena tersebut. 3. Dokumentasi Di samping observasi partisipan dan wawancara, para peneliti kualitatif dapat juga menggunakan berbagai dokumen dalam menjawab pertanyaan terarah. Apabila tersedia dokumentasi seperti ini dapat menambah pemahaman untuk penelitian. Dokumentasi yang mungkin tersedia mencakup iklan, laporan tahunan, deskripsi kerja, memo, arsip perpustakaan, brosur informasi, website, dan lainlain. Kadang-kadang dokumen ini digunakan dalam hubungannya dengan wawancara dan observasi. Dokumen yang ditulis sendiri oleh informan tentang mereka seperti sebagai autobiografi, surat pribadi, buku harian, memo, catatan rapat, surat kabar, dan lain-lain. TEKNIK ANALISIS DATA Menurut Miles dan Huberman (1984:21-23) menyatakan ada tiga macam kegiatan dalam analisis data kualitatif, yaitu: 1. Reduksi Data Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan pentransformasian data yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis. Reduksi data bukanlah sesuatu yang terpisah dari analisis. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, dan menyusun data dalam suatu cara di mana kesimpulan akhir dapat digambarkan dan diverifikasikan. Data kualitatif dapat direduksi dan ditransformasikan dalam banyak cara, yaitu: melalui seleksi halus, melalui rangkuman, melalui menjadikannya bagian dalam suatu pola yang besar. 2.Sajian Data Sajian data memiliki beberapa cara dalam menggunakannya, di antaranya penyajian data dalam bentuk tulisan, dalam bentuk tabel dan dalam bentuk grafik. Penyajian dalam bentuk tulisan sebenarnya merupakan gambaran umum tentang kesimpulan dari hasil pengamatan. Sajian data harus mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan peneliti, sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada. 3. Penarikan Simpulan dan Verifikasi Langkah ketiga dari aktivitas analisis adalah penarikan dan verifikasi kesimpulan. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan apakah “makna” sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur kausal, dan proposisi-proposisi. Simpulan akhir tidak akan terjadi sampai pada waktu proses pengumpulan data berakhir. Simpulan perlu verifikasi agar cukup mantap dan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.
Efektifitas Media Videotron dalam Menyampaikan Informasi Kepada para Pengguna 9 Jalan Raya di Simpang Surabaya Kota Banda Aceh (M. Anggi Pratama, Hamdani M. Syam, Muhammad Yunus) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 1. №. 1. Januari 2017 1-13
a
a
wa
Jurn
h Mah
sis
lmia lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti, berikut akan dipaparkan hubungan teori Uses and Gratification dengan judul Efektifitas Media Videotron dalam Menyampaikan Informasi Kepada Para Pengguna Jalan Raya Di Simpang Surabaya Kota Banda Aceh. Menurut, Blumler dan Katz (1974), Teori Uses and Gratifications menyatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif dalam memilih dan menggunakan media. Teori Uses and Gratifications mengatakan bahwa pengguna media yang berusaha keluar sumber media yang terbaik memenuhi kebutuhan pengguna. Teori Uses and Gratifications berasumsi bahwa pengguna memiliki pilihan alternatif untuk memenuhi kebutuhan mereka. Secara sederhana, videotron adalah sebuah bentuk reklame digital dengan visual gambar yang bergerak (digital visual advertising). Ternyata ia juga disebut dengan Megatron atau LED Screen Billboard. Sebagian orang juga menyebutnya “Media Reklame Digital Raksasa”. Jadi sesuai penelitian yang telah dibahas di atas tujuan utamanya adalah untuk menampilkan iklan gambar yang bergerak sehingga terlihat lebih menarik dan materinya dapat di-update dengan cepat sesuai dengan keinginan pemiliknya. Berbeda dengan iklan baliho atau billboard biasa yang cenderung statis dan gampang rusak warnanya karena iklim dan cuaca, videotron yang berbasis layar LED (light-emitting diodes) lebih mudah untuk menggantikan content iklannya karena terhubung dengan pc/laptop dan juga remote control, serta lebih cerah warnanya dengan grafis yang bergerak sehingga tidak membuat orang cepat bosan. secara teknis, LED adalah jenis pencahayaan yang menggunakan semi-konduktor untuk mengubah listrik menjadi cahaya. Jadi dapat dikatakan bahwa videotron adalah semacam alternative baru khususnya bagi pengguna jasa advertising atau iklan. Selain sebagai sarana iklan komersial, videotron saat ini mulai dilirik oleh berbagai instansi sebagai alat penyampaian program. Harapannya tentu saja supaya masyarakat dalam hal ini pengguna jalan raya di simpang Surabaya dapat mengetahui program-program pemerintah yang sedang berjalan dan yang akan diusulkan untuk dilaksanakan. Inilah yang sedang digagas oleh pemerintah Aceh, khususnya Badan Investasi dan Promosi (Bainprom) Aceh untuk dapat menggunakan videotron sebagai layanan masyarakat (public informasi) dalam hal promosi dan investasi hasil keunggulan Aceh. Di level internasional, videotron sudah banyak dipasang di bandara, destinasi pariwisata dan perusahaan-perusahaan swasta lainnya seperti di bank dan mall. seperti yang dilansir oleh surat kabar (Serambi Indonesia, 20/07/2016) bahwa vidoetron terpanjang di dunia mencapai 457.2 meter terdapat di Fremont Street Experience, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat. Dari segi ini, penggunaan videtron sangat efektif dan efisien. Di awal kemunculannya pada 1970-an, televisi mampu membius penontonnya sehingga menjadi sasaran utamanya dalam beriklan bagi perusahaanperusahaan besar. Namun tidak berlangsung lama, internet menjadi sensasi pada tahun 2007. Masyarakat beramai berpindah kepada internet yang membuat dunia Efektifitas Media Videotron dalam Menyampaikan Informasi Kepada para Pengguna 1 Jalan Raya di Simpang Surabaya Kota Banda Aceh (M. Anggi Pratama, Hamdani 0 M. Syam, Muhammad Yunus) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 1. №. 1. Januari 2017 1-13
a
a
wa
Jurn
h Mah
sis
lmia lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP periklanan juga berpindah haluan. Dewasa ini, dengan banyaknya aktivitas di luar ruang (outdoor media) untuk berbagi informasi yang tidak dapat dipenuhi oleh televisi dan internet yang terlebih terfokus di dalam ruang saja (indoor media). Maka lahirlah videotron sebagai sebuah solusi baru dunia periklanan. Dulu spanduk, baliho dan billboard setempat menjadi media utama dalam beriklan. Namun banyaknya layanan tersebut seakan menjadi “sampah visual” yang merusak pemandangan. Pemasangan spanduk yang semrawut dan baliho yang bertebaran di mana-mana membuat lingkungan menjadi jelek. Dengan konsep penyatuan indoor media dan outdoor media, vidoetron yang dilaksanakan oleh Bainprom Aceh dapat menggantikan media-media pendahulunya secara lebih kreatif dan elegan. Teori Uses and Gratifications dan implementasinya pada publik yang berkaitan dengan media. Publik dalam hal ini pengguna jalan raya menggunakan teori uses and gratifications untuk dapat melihat dan mengetahui informasi yang sesuai dengan kebutuhannya, seperti informasi mengenai penanggulangan banjir yang disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melalui media vidoetron. Publik memilih informasi mengenai tersebut tidak hanya untuk sekedar mengetahui melainkan dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, publik dapat memilih media videotron sebagai media yang dapat memenuhi kepuasan dalam mendapatkan informasi sehingga media ini dapat menjadi salah satu media sebagai kebutuhan publik dalam mencari informasi. KESIMPULAN Dari data hasil penelitian yang telah dipaparkan dari bab-bab sebelumnya, maka penulis mengambil sebuah kesimpulan akhir bahwa Badan Investasi dan Promosi Aceh Besar telah menjalankan tugas dan fungsinya dalam memberikan informasi tentang Aceh dengan baik sehingga menurut pengakuan dari para pengguna jalan raya yang sering melintasi dan melihat informasi ini mudah dipahami dan pesan yang disampaikan efektif diterima dari orang yang melihat. Adapun kesimpulan yang dapat disimpulkan dari penelitian tersebut adalah: 1. Badan Investasi dan Promosi Aceh (Bainprom) menggunakan media luar ruangan/outdoor Videotron sebagai salah satu media yang dapat membantu untuk dapat memberikan informasi berupa promosi pariwisata dan juga investasi kepada masyarakat. Adapun tujuan Bainprom menggunakan media ini adalah salah satunya dikarenakan media ini mudah dipahami oleh masyarakat yang melihatnya karena dilengkapi dengan tampilan gambar yang bagus dan tidak banyak memakan tempat. Adapun hal yang dapat dilakukan oleh Bainprom agar informasi yang disampaikan kepada masyarakat dapat berjalan dengan efektif di antaranya melalui komunikasi verbal, komunikasi visual, lokasi yang dipilih dan pemilihan media. Selain itu juga selama tiga bulan sekali pihak Bainprom Aceh mengupdate informasi terbaru agar para masyarakat khususnya para pengguna jalan raya
Efektifitas Media Videotron dalam Menyampaikan Informasi Kepada para Pengguna 1 Jalan Raya di Simpang Surabaya Kota Banda Aceh (M. Anggi Pratama, Hamdani 1 M. Syam, Muhammad Yunus) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 1. №. 1. Januari 2017 1-13
a
a
wa
Jurn
h Mah
sis
lmia lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP yang sering melihat informasi ini di Simpang Surabaya dapat mengetahui secara cepat dan tepat. 2. Dalam upaya memberikan informasi kepada publik, bainprom Aceh memiliki beberapa hambatan yang dihadapi di lapangan selama ini. Adapun faktor hambatan yang dialami selama ini terjadi pada pihak Bainprom dan juga terjadi pada pihak yang menerima informasi ini. Adapun hambatan yang dimaksud di antaranya adalah faktor gangguan alam dan faktor cahaya yang ditampilkan melalui media ini. Selain itu juga peneliti mendapatkan beberapa hambatan yang dialami oleh para pengguna jalan di antaranya tempat yang kurang strategis, cahaya yang ditampilkan khususnya pada malam hari dan informasi yang masih kurang lengkap diberikan oleh Baimprom Aceh. SARAN 1. Strategi yang dilakukan oleh Badan Investasi dan Promosi Aceh agar efektif pesan yang diterima oleh publik selama ini sudah berjalan cukup baik, akan tetapi seharusnya ke depan informasi yang disampaikan melalui Bainprom harus lebih mengedepankan informasi tentang Aceh karena yang menyelenggarakan informasi ini adalah Bainprom Aceh bukan dari Bainprom Kota Banda Aceh. 2. Adanya dilengkapi pengaman khusus bagi media ini agar tidak mudah rusak dan terkena gangguan alam seperti hujan lebat, angin kencang dan juga petir yang dapat mengakibatkan rusaknya teknologi seperti media vidoetron. 3. Khusus untuk menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di Aceh, sebaiknya pihak Bainprom Aceh dapat bekerjasama dengan Negara lain untuk dapat memasang videotron di bandara-bandara internasional agar dapat membantu Bainprom mempromosikan hasil keunggulan Aceh hingga keluar negeri. 4. Seharusnya Bainprom Aceh dapat melihat efek cahaya yang ditampilkan dari videotron agar dapat menjaga keselamatan para pengguna jalan yang melintasi di Simpang Surabaya Kota Banda Aceh. DAFTAR PUSTAKA Budyatna, Muhammad & Leila Mona Ganiem. 2011. Teori Komunikasi Antar Pribadi. Jakarta: Kencana. Burhan Bungin. 2000. Metode Penelitian Sosial: Format Kualitatif dan Kuantitatif, (dalam proses penerbitan). Surabaya: AUP. Burhan Soehadi. 1978. Media Komunikasi Massa dan Perannya dalam Pembentukannya Opini Publik. Medan: Fakultas Hukum USU. Dansite. 2009. Pengertian Efektivitas. https://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektifitas/. Emzir. 2008. Metode Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers. Efektifitas Media Videotron dalam Menyampaikan Informasi Kepada para Pengguna 1 Jalan Raya di Simpang Surabaya Kota Banda Aceh (M. Anggi Pratama, Hamdani 2 M. Syam, Muhammad Yunus) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 1. №. 1. Januari 2017 1-13
a
a
wa
Jurn
h Mah
sis
lmia lI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
FISIP Garabiyah, & Fauzy, et.al. 1981. Asaalibu l-bahtsi l-ilmiy fi l-‘uluum lijtimaa’iyahwa l-insaaniyah. Aman: Al-jaamiah Al-Urduniyah. Gay, L. R., Airasian, & Peter. 2000. Educational Research: Competencies for Analysis and Application. London: Prentice-Hall internasional (UK) ltd. H. Hafied Cangara. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Raja Grafindo. Husein Umar. 1996. Petunjuk Lengkap Membuat Skripsi dan Tesis. Jakarta: Rajawali Pers. Iskandar. 2008. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press. Kartono, K. 1980. Pengantar Metodologi Research Sosial. Bandung: Penerbit Alumni. Lodico, Marguerite G., Spaulding, Dean T., & Voegtle Katherine H. 2006. Methods in Educational Research: From Theory to Practice. USA:Jossey-Bass, A Willey Imprint. WWW.Josseybass.com. Mastura. 2011. Pemanfaatan Online Sosial Media Sebagai Media Periklanan. Skripsi. FISIP Unsyiah. Miles, Matthew B., Huberman, & A. Michael. 1984. Qualitative Data Analysis: A Source of New Methods. London: Sage Publications. Mochammad Ridwan. 2012. Pengaruh Iklan PT. Djarum Melalui Videotron Terhadap Brand Awareness (survey pada pengguna jalan Abu Bakar Ali Yogyakarta). Skripsi. FISIP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Muhammad, A. 2005. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Nisa Thaharah. 2013. efektivitas Komunikasi Interpersonal Pedagang Etnis Thionghoa Dengan Pedagang Aceh Dalam Berbisnis. Skripsi. FISIP Unsyiah. Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya. Rakhmat Supriyono. 2010. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Yogyakarta. C.V. Andi Offset. Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Syaefullah. 2010. Makalah Promosi. https://syaefullah77.wordpress.com?2010/3/15/makalah-promosi/. Taufik Rahmatullah. 2012. Landasan Teori Tinjauan Pustaka dan Kerangka Berfikir.http://taufikrahmatullah.wordpress.com?2012/11/18/landasan teori-tinjauan-pustaka-dan-kerangka-berfikir/. Wahyuni. 2013. Efektivitas Komunikasi Interpersonal Antara Guru Dengan Anak Autis Di Biro Psikologi Psikodinamika Banda Aceh. Skripsi. FISIP Unsyiah.
Efektifitas Media Videotron dalam Menyampaikan Informasi Kepada para Pengguna 1 Jalan Raya di Simpang Surabaya Kota Banda Aceh (M. Anggi Pratama, Hamdani 3 M. Syam, Muhammad Yunus) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 1. №. 1. Januari 2017 1-13