JURNAL QATHRUNÂ Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2015) Hubungan Metode Jigsaw dan Spiritual Quotiont …: Anis Fauzi dan Tatu Latifah
HUBUNGAN METODE JIGSAW DAN SPIRITUAL QUOTIONT DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN (Studi di SMA Negeri 1 Ciruas dan SMA Negeri Keramatwatu) Oleh: Anis Fauzi1 dan Tatu Latifah2 Abstrak Rumusan masalah penelitian ini adalah 1) Apakah terdapat hubungan antara metode jigsaw dengan efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam; 2) Apakah terdapat hubungan antara spritual quotient dengan efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam; 3) Apakah terdapat hubungan antara metode jigsaw dan spritual quotient dengan efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti : 1) hubungan antara metode jigsaw dengan Efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam. 2) hubungan antara spritual quotient siswa dengan efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam. 3) hubungan antara metode jigsaw dan spritual quotient dengan efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data melalui variabel Metode jigsaw(X1), spritual quotient (X2) dan efektivitas pembelajaran PAI (Y) menggunakan skala likert. Teknik analisis yang digunakan adalah koefisien korelasi parsial, koefisien korelasi ganda dan regresi sederhana serta regresi korelasi ganda. Pengujian persyaratan statistik meliputi pengujian normalitas dengan chi kuadrat pada taraf signifikansi a = 0,05 Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa data ketiga variabel normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, terdapat hubungan antara metode jigsaw (X1) dengan efektivitas pembelajaran PAI dengan thitung 2,22178 > ttabel 1,687. Kedua, terdapat hubungan antara spritual quotient Siswa (X2) dengan efektivitas pembelajaran PAI dengan thitung 1,75186 > ttabel 1,687. Ketiga, terdapat hubungan antara Metode jigsaw (X1) dan spritual quotient Siswa (X2) dengan efektivitas pembelajaran PAI dengan Fhitung 227 > Ftabe 3,25. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara Metode jigsaw (X1) dan spritual quotient (X2) dengan efektivitas pembelajaran PAI (Y) di kelas XI SMAN 1 Ciruas dan SMAN 1 Kramatwatu Kabupaten Serang Povinsi Banten. Kata Kunci: Hubungan, Metode Jigsaw, Spiritual Quotient, dan Efektivitas PAI 1
Dosen IAIN Sultan Maulana Hasanuddin
[email protected]. 2 Guru SDN Cigoong I Walantaka Kota Serang
1
Banten,
email:
JURNAL QATHRUNÂ Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2015) Hubungan Metode Jigsaw dan Spiritual Quotiont …: Anis Fauzi dan Tatu Latifah
Abstract Formulations of the problem are 1) Is there a relationship between the jigsaw method with the effectiveness of lerning Islamic Education; 2) Is there a relationship between the spiritual quotient with the effectiveness of learning Islamic education; 3) Is there a relationship between Jigsaw method and spiritual quotient with the effectiveness of Islamic Education. This study aimed to: 1) Examine the relationship between the jigsaw method with the effectiveness of lerning Islamic Education. 2) Examine the relationship between the spiritual quotient with the effectiveness of learning Islamic education. 3) Examine the a relationship between Jigsaw method and spiritual quotient with the effectiveness of Islamic Education. The instrument used to obtain the data through a variable using of jigsaw method (X1), Spiritual quotient (X2) and effectiveness of Islamic Education (Y) by using a Likert scale. The analysis technique used is the partial correlation coefficient, multiple correlation coefficient and simple regression and multiple regression correlation. Testing requirements include testing normality statistic by using chi squared Statistical tests showed that the three variables of data are normal. The results showed that, first, there is a relationship between the jigsaw method with the effectiveness of lerning Islamic Education tcount thitung 2,22178 > ttabel 1,687. Second, there is a relationship between the spiritual quotient with the effectiveness of learning Islamic education with tcount 1,75186 > ttabel 1,687. Third, there is a relationship between Jigsaw method and spiritual quotient with the effectiveness of Islamic Education Fcount 227 > Ftabe 3,25. The conclusion of this research is there is a relationship between jigsaw method and spiritual quotient with the effectiveness of Islamic Education. Keywords: relationships, methods, jigsaw, spiritual quotient, dan effectiveness Pendahuluan Pada dasarnya kualitas pendidikan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, peserta didik, pengajaran, pra-sarana dan sarana serta penilaian. Prestasi belajar siswa akan berhasil dengan baik, bila proses belajar mengajarnya baik, dan faktor-faktor tersebut di kelola dengan baik pula. Untuk menunjang pada proses dan hasil
2
JURNAL QATHRUNÂ Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2015) Hubungan Metode Jigsaw dan Spiritual Quotiont …: Anis Fauzi dan Tatu Latifah
pembelajaran yang baik diperlukan pemilihan metode pembelajaran yang tepat dan relevan untuk mendukung tercapainya tujuan pengajaran yang hendak di capai. Berdasarkan kenyataan tersebut metode pembelajaran merupakan faktor penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran. Oleh karena itu, dalam kegiatan belajar mengajar guru berperan sebagai fasilitator dan motivator dalam mengoptimalkan belajar siswa, maka dalam menyusun rancangan pembelajaran seyogyanya memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar seluas-seluasnya dan membangun pengetahuannya sendiri. Untuk meningkatkan hasil belajar sebenarnya pemanfaatan teman sebaya dapat dilakukan. Metode jigsaw mengandung pengertian belajar bersama mencapai tujuan bersama. Siswa secara individual mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompoknya. Asumsinya adalah getting better together. Dalam proses pembelajaran, para orang dewasa tidak seharusnya memposisikan peserta didik sebagai pendengar ceramah siswa laksana botol kosong yang diisi dengan ilmu pengetahuan. Peserta didik harus di berdayakan agar mau dan mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajarnya (jigsaw to do) dengan meningkatkan interaksi dengan lingkungannya baik lingkungan fisik, social, maupun budaya, sehingga mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia di sekitarnya (jigsaw to know). Diharapkan hasil interaksi dengan lingkungannya baik lingkungan fisik, social, maupun budaya, sehingga mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajarnya (jigsaw to do) dengan meningkatkan interaksi dengan lingkungannya baik lingkungan fisik, social, maupun budaya, sehingga mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia di sekitarnya (jigsaw to know.) Pembelajaran dapat dikatakan efektif, apabila dapat memfasilitasi pemerolehan pengetahuan dan keterampilan si belajar 3
JURNAL QATHRUNÂ Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2015) Hubungan Metode Jigsaw dan Spiritual Quotiont …: Anis Fauzi dan Tatu Latifah
melalui penyajian informasi dan aktivitas yang dirancang untuk membantu memudahkan siswa dalam rangka mencapai tujuan khusus belajar yang diharapkan.3 Pendidikan Agama Islam sebagai ujung tombak pembentukan akhlak siswa diharapkan mampu berperanan penting dalam dunia pendidikan kita. Hasil yang diharapkan dari pendidikan agama bukan semata-mata tingginya nilai mata pelajaran yang dicapai peserta didik tetapi yang lebih penting adalah perubahan perilaku atau akhlak peserta didik dari kurang baik menjadi lebih baik. Mengingat untuk mengantisipasi perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam era keterbukaan ini, aspek kualitas generasi bangsa yang perlu dibangun tidak terbatas pada faktor kecerdasan intelektual saja akan tetapi aspek ahlak dan budi pekerti peserta didik memegang peranan yang sangat penting dalam menyaring dan menepis pengaruh era globalisasi. Kemampuan daya filter dan daya tepis ini banyak ditentukan oleh kearifan peserta didik yang bersumber pada penghayatan dan ketaqwaan kepada Allah SWT sebagai mana yang tertuang dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Secara individual, penghayatan dan pengalaman ini diberikan kepada siswa melalui pembekalan iman dan taqwa. Menurut Danah Zonar dan Ian Marshal, orang yang pertama kali mengeluarkan ide tentang konsep kecerdasan spiritual, mendefinisikan kecerdasakan spiritual (SQ) adalah kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri kita yang berhubungan dengan kearifan di luar ego atau jiwa sadar. Kecerdasan yang digunakan tidak hanya untuk mengetahui nilai-nilai yang ada, melainkan juga untuk secara kreatif menemukan nilai-nilai baru.4 3
Punaji Setyosari, Rancangan Pembelajaran Teori dan Praktek (Malang : Elang Mas, 2001), 4 4 Agus Germanto, Quantum Quotient (Cara cepat melejitkan IQ, EQ, dan SQ secara harmonis), (Bandung: Nuansa, 2001) hlm 116
4
JURNAL QATHRUNÂ Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2015) Hubungan Metode Jigsaw dan Spiritual Quotiont …: Anis Fauzi dan Tatu Latifah
Menurut Sinetar, kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang mendapat inspirasi, dorongan dan efektivitas yang terinspirasi, dorongan dan efektivitas yang terinspirasi, Theis-ness atau penghayatan ketuhanan yang di dalamnya kita semua menjadi bagian. Sedangkan dalan ESQ, kecerdasan Spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna spiritual terhadap pemikiran, perilaku, dan kegiatan, serta mampu menyinergikan IQ, EQ, SQ, secara komprehensif.5 Begitu beragam dan istimewa manusia, dan begitu banyak pula sisi-sisi lain yang belum terkuak. System budaya dan pendidikan di Indonesia selama ini belum begitu memperhatikan jenis-jenis kecerdasan selain IQ, padahal manusia pada dasarnya selalu bersifat terbuka untuk cerdas sesuai dengan pilihan dan lingkunganya. Mereka berpikir dan berimajenasi merasa dan memaknai sesuatu realitas dan tindakanya dengan cara yang tidak mungkin semuanya sama. Awal abad ke-20 , IQ sangat berkembang. Kecerdasan intelektual atau rasional adalah kecerdasan yang digunakan untuk memecahkan masalah logika atau strategis. Pada tahun 1990 Daniel Golemon mempopulerkan adanya kecerdasan Emosional (EQ). EQ memberi kita rasa empati, cinta, motivasi, dan kemampuan untuk 6 menanggapi kesedihan dan kegembiraan secara tepat. Dalam konteks pendidikan SQ diupayakan agar bisa membuat anak didik lebih cerdas dalam beragama. Dengan artian bahwa anak didik tidak menjalankan agama secara fanatik, tetapi mampu menghubungkan sesuatu yang bersifat lahiriyah dengan ruh esensial dari setiap ajaran agama. Dengan adanya kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh kesiswaan membiasakan siswa untuk mengaplikasikan nilai-nilai spiritual, sehingga dalam menjalankan 5
Ari Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual, (Jakarta:Arga,2001)hlm 47 6 Reni Akbar Hawadi, Akselerasi, (Jakarta: PT Grahasindo Perkara,2004) hlm 204
5
JURNAL QATHRUNÂ Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2015) Hubungan Metode Jigsaw dan Spiritual Quotiont …: Anis Fauzi dan Tatu Latifah
kegiatan tidak ada paksaan dan kesadaran diri, jika siswa memiliki spiritual tinggi, hubungan dengan Tuhan baik, dalam artian siswa senang serta rajin menjalankan ibadah, dalam bergaul dengan teman, guru, lingkungan sekitar pun baik serta memiliki kepribadian yang luhur. Dimitri Mahayana menunjukkan beberapa ciri orang ber-SQ tinggi beberapa diantaranya: 1) memiliki prinsip dan visi yang kuat (prinsip adalah pedoman berperilaku yang terbukti mempunyai nilai yang langgeng dan permanen); 2) mampu melihat kesatuan dalam keragaman adalah prinsip utama yang harus dipegang teguh agar memiliki SQ tinggi; 3) mampu memaknai sisi kehidupan (makna adalah penentu identitas sesuatu yang paling signifikan) seseorang yang memiliki SQ tinggi menemukan makna terdalam dari segala sisi kehidupan; 4) mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan.7 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis uraikan diatas, selanjutnya dapat diidentifikasikan rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Apakah terdapat hubungan antara metode jigsaw dengan efektivitas pembelajaran PAI ? 2. Apakah terdapat hubungan antara spritual quotient dengan efektivitas pembelajaran PAI? 3. Apakah terdapat hubungan antara metode jigsaw dan spritual quotient dengan efektivitas pembelajaran PAI? Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empirik hubungan antara antara metode jigsaw dan spritual quotient dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran PAI. Secara khusus penelitian ini bertujun untuk menguji:
7 Agus Nggermanto, Quantum Quotient Cara Praktis Melejitkan IQ, EQ, dan SQ yang harmonis(Bandung: Nuansa 2002) hlm 123
6
JURNAL QATHRUNÂ Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2015) Hubungan Metode Jigsaw dan Spiritual Quotiont …: Anis Fauzi dan Tatu Latifah
1. Hubungan antara metode jigsaw dengan efektivitas pembelajaran PAI. 2. Hubungan antara spritual quotient dengan efektivitas pembelajaran PAI. 3. Hubungan antara metode jigsaw dan spritual quotient dengan efektivitas pembelajaran PAI. Penelitian yang dilakukan penulis bermanfaat secara teoretis maupun secara praktis. 1. Secara teoretis Untuk mendukung dan mengembangkan teori tentang metode pembelajaran PAI. 2. Secara praktis Penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan metode pembelajaran dalam pelajaran PAI. Selain itu, penelitian ini berguna sebagai pengalaman yang sangat berharga dalam mengkaji dan memahami suatu permasalahan khususnya tentang pembelajaran PAI. Penelitian ini sangat berguna bagi guru sebagai bahan kajian untuk memilih metode pembelajaran yang tepat sesuai sehingga dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran PAI . Metodologi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Ciruas kelas XI Kabupaten Serang. dan SMAN 1 Kramatwatu kelas XI.Penelitian berlangsung selama 5 bulan yang dimulai dari Agustus hingga Desember 2014. Kegiatan penelitian diawali dengan survei lokasi yang dilakukan pada minggu ke dua Agustus 2014. Proposal penelitian diajukan pada minggu ke tiga Agustus 2014 yang dilanjutkan dengan seminar proposal pada minggu ke empat September 2014 setelah diadakan revisi. Pengambilan data penelitian dilakukan pada minggu pertama
7
JURNAL QATHRUNÂ Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2015) Hubungan Metode Jigsaw dan Spiritual Quotiont …: Anis Fauzi dan Tatu Latifah
Oktober 2014. Pengolahan data dilakukan pada minggu kedua hingga minggu pertama Nopember 2014. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan korelasi. Dengan menggunakan metode ini maka data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel secara sosiologis maupun psikologis. Variable-variabel yang diteliti yaitu: (1) efektivitas Pendidikan Agama Islam sebagai variable terikat Y; (2) metode jigsaw sebagai variable bebas X1; dan (3) spritual quotient sebagai variable bebas X2 Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi target adalah seluruh siswa SMA Negeri dan SMA swasta di Kabupaten Serang yang berjumlah 16806 siswa yang tersebar di 66 sekolah. Populasi terjangkau adalah seluruh siswa SMAN 1 Ciruas kelas XI yang berjumlah 284 orang dan SMAN 1 Kramatwatu kelas XI sebanyak 207 orang, yang jumlah totalnya adalah 491 orang. Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel 10 % dari jumlah siswa-siswi kelas 2 atau XI yang berjumlah keseluruhan yaitu 491 (10 X 491 : 100 = 49,1), dibulatkan menjadi 50. jadi peneliti mengambil sampel dalam penelitian ini adalah 50 orang. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Test, yaitu pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mengukur tingkat pengetahuan, keterampilan, dan bakat yang dimiliki siswa. 2. Angket, adalah pertanyaan-pertanyaan yang tersusun secara sistematis serta telah tersedia jawabannya dengan bentuk pilihan yang disebarkan pada responden penelitian. 3. Studi dokumentasi, yaitu penelitian terhadap arsip catatan sejumlah data yang bersifat tulisan seperti catatan atau laporan. Adapun data yang dikumpulkan melalui dokumentasi ini adalah data siswa yang berprestasi.
8
JURNAL QATHRUNÂ Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2015) Hubungan Metode Jigsaw dan Spiritual Quotiont …: Anis Fauzi dan Tatu Latifah
Langkah-langkah yang ditempuh oleh penulis dalam mengolah dan menganalisis data dengan cara yaitu sebagai berikut: 1. Membuat tabel distribusi frkuensi masing-masing variabel 2. Analisis Tendensi Sentral (Ukuran Gejala Pusat), dengan cara: a. Menghitung Mean dengan rumus: X
f Xi
b. Menghitung Median dengan rumus: 1 n fkb 8 d b i 2 fmd c. Menghitung Modus dengan rumus: Mo = 3 Md – 2 X 9 3. Menentukan Standar Deviasi dengan rumus :
SD
F i X 1
2
4. Uji Normalitas dengan cara : Menghitung χ2 ( chi kuadrat) dengan rumus :
2
i i 2 i
5. Analisis korelasi (Produc Moment) dengan rumus: rxy =
NXiYi (Xi ) (Yi) NXi (Xi ) 2 NYi 2 (Yi) 2 2
6. Menetapkan Penafisran Korelasi sebagi berikut : Nilai Koefesien Korelasi
Interprestasi
0,00 – 0,20
Sangat lemah/sangat rendah
0,20 – 0,40
Rendah
8 9
Anas Sudijono, Op. Cit, h. 91. Anas Sudijono, Op. Cit, h. 103.
9
JURNAL QATHRUNÂ Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2015) Hubungan Metode Jigsaw dan Spiritual Quotiont …: Anis Fauzi dan Tatu Latifah
0,40 – 0,70
Sedang
0,70 – 0,90
Tinggi
0,90 – 1,00
Sangat tinggi 10
Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Deskripsi Data Metode Jigsaw Berdasarkan data hasil penyebaran angket, diketahui bahwa skor terendah adalah 50 dan skor tertinggi adalah 65. Untuk mengolah data variabel X dan variabel Y, penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut: 1) Membuat tabel persiapan perhitungan korelasi variabel X dan Variabel Y Tabel 1. Persiapan Korelasi Antar Variabel NO
Y
X1
X2
X1Y
X2Y
X12
X22
Y2
X1X2
1
29
50
20
1450
580
2500
400
841
1000
2
30
50
22
1500
660
2500
484
900
1100
3
31
50
23
1550
713
2500
529
961
1150
4
32
53
27
1696
864
2809
729
1024
1431
5
32
52
26
1664
832
2704
676
1024
1352
6
32
52
25
1664
800
2704
625
1024
1300
7
32
52
24
1664
768
2704
576
1024
1248
8
32
51
23
1632
736
2601
529
1024
1173
9
33
54
30
1782
990
2916
900
1089
1620
10
33
54
29
1782
957
2916
841
1089
1566
11
33
54
29
1782
957
2916
841
1089
1566
12
33
54
28
1782
924
2916
784
1089
1512
13
33
53
28
1749
924
2809
784
1089
1484
14
33
53
27
1749
891
2809
729
1089
1431
15
33
53
27
1749
891
2809
729
1089
1431
16
34
56
31
1904
1054
3136
961
1156
1736
17
34
55
31
1870
1054
3025
961
1156
1705
10
Darwyan Syah, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Uin Jakarta Press), h. 93.
10
JURNAL QATHRUNÂ Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2015) Hubungan Metode Jigsaw dan Spiritual Quotiont …: Anis Fauzi dan Tatu Latifah
NO
Y
X1
X2
X1Y
X2Y
X12
X22
Y2
X1X2
18
34
55
30
1870
1020
3025
900
1156
1650
19
34
55
30
1870
1020
3025
900
1156
1650
20
34
55
30
1870
1020
3025
900
1156
1650
21
35
57
35
1995
1225
3249
1225
1225
1995
22
35
57
32
1995
1120
3249
1024
1225
1824
23
35
56
32
1960
1120
3136
1024
1225
1792
24
35
56
32
1960
1120
3136
1024
1225
1792
25
36
60
38
2160
1368
3600
1444
1296
2280
26
36
60
37
2160
1332
3600
1369
1296
2220
27
36
60
36
2160
1296
3600
1296
1296
2160
28
36
58
35
2088
1260
3364
1225
1296
2030
29
37
62
40
2294
1480
3844
1600
1369
2480
30
37
62
40
2294
1480
3844
1600
1369
2480
31
37
62
39
2294
1443
3844
1521
1369
2418
32
37
61
38
2257
1406
3721
1444
1369
2318
33
37
61
38
2257
1406
3721
1444
1369
2318
34
37
61
38
2257
1406
3721
1444
1369
2318
35
38
64
42
2432
1596
4096
1764
1444
2688
36
38
63
41
2394
1558
3969
1681
1444
2583
37
38
63
41
2394
1558
3969
1681
1444
2583
38
38
63
41
2394
1558
3969
1681
1444
2583
39
40
65
42
2600
1680
4225
1764
1600
2730
40
40
65
42
2600
1680
4225
1764
1600
2730
1389
2277
1299
75924
45747
130431
43797
48499
75077
Dari tabel di atas diketahui: 1. Menghitung korelasi variabel X1 dan variabel Y : rx1y =
N X1Y - (X1) (Y)
NX 1
2
(X 1) 2 NY 2 (Y ) 2
11
JURNAL QATHRUNÂ Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2015) Hubungan Metode Jigsaw dan Spiritual Quotiont …: Anis Fauzi dan Tatu Latifah
rx1y =
rx1y = rx1y =
40 75924 - (2277) (1389)
40 x130431 (2277) 40 x48499 (1389) 2
2
3180960 3162753 5217240 51847291939960 1929321
18207 = 0,978 18597,9711
2. Menghitung korelasi variabel X2 dan variabel Y rx2y = rx2y =
N X2Y - (X2) (Y)
NX 2
2
(X 2) 2 NY 2 (Y ) 2
40 x 45747 - (1299) (1389)
40 x43797 (1299) 40 x48499 (1389) 2
2
rx2y =
1829880 1804311 1751880 1687401939960 1929321
rx2y =
25569 = 0,976 26191,451
3. Menghitung korelasi variabel X1 dan X2 dan variabel Y Table 2. Persiapan Korelasi variabel X1 dan X2 dan variabel Y NO
Y
X1
X2
X1X2
X1X2Y
X1X2Y2
Y2
1
29
50
20
1000
29000
1000000
841
2
30
50
22
1100
33000
1210000
900
3
31
50
23
1150
35650
1322500
961
4
32
53
27
1431
45792
2047761
1024
5
32
52
26
1352
43264
1827904
1024
6
32
52
25
1300
41600
1690000
1024
7
32
52
24
1248
39936
1557504
1024
8
32
51
23
1173
37536
1375929
1024
9
33
54
30
1620
53460
2624400
1089
10
33
54
29
1566
51678
2452356
1089
11
33
54
29
1566
51678
2452356
1089
12
33
54
28
1512
49896
2286144
1089
12
JURNAL QATHRUNÂ Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2015) Hubungan Metode Jigsaw dan Spiritual Quotiont …: Anis Fauzi dan Tatu Latifah
NO
Y
X1
X2
X1X2
X1X2Y
X1X2Y2
Y2
13
33
53
28
1484
48972
2202256
1089
14
33
53
27
1431
47223
2047761
1089
15
33
53
27
1431
47223
2047761
1089
16
34
56
31
1736
59024
3013696
1156
17
34
55
31
1705
57970
2907025
1156
18
34
55
30
1650
56100
2722500
1156
19
34
55
30
1650
56100
2722500
1156
20
34
55
30
1650
56100
2722500
1156
21
35
57
35
1995
69825
3980025
1225
22
35
57
32
1824
63840
3326976
1225
23
35
56
32
1792
62720
3211264
1225
24
35
56
32
1792
62720
3211264
1225
25
36
60
38
2280
82080
5198400
1296
26
36
60
37
2220
79920
4928400
1296
27
36
60
36
2160
77760
4665600
1296
28
36
58
35
2030
73080
4120900
1296
29
37
62
40
2480
91760
6150400
1369
30
37
62
40
2480
91760
6150400
1369
31
37
62
39
2418
89466
5846724
1369
32
37
61
38
2318
85766
5373124
1369
33
37
61
38
2318
85766
5373124
1369
34
37
61
38
2318
85766
5373124
1369
35
38
64
42
2688
102144
7225344
1444
36
38
63
41
2583
98154
6671889
1444
37
38
63
41
2583
98154
6671889
1444
38
38
63
41
2583
98154
6671889
1444
39
40
65
42
2730
109200
7452900
1600
40
40
65
42
2730
109200
7452900
1600
1389
2277
1299
75077
2658437
151289389
48499
Dari tabel di atas diketahui: rx12y =
N X12Y - (X12) (Y)
NX 12
2
(X 12) 2 NY 2 (Y ) 2
13
JURNAL QATHRUNÂ Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2015) Hubungan Metode Jigsaw dan Spiritual Quotiont …: Anis Fauzi dan Tatu Latifah
rx12y =
40x2658437 - (75077) (1389)
40 x151289389 (75077) 40 x48499 (1389) 2
2
rx12y =
106337480 104281953 6051575560 56365559291939960 1929321
rx12y =
2055527 415019631 10639
rx12y =
2055527 = 0,988 2101283,859
Untuk menginterpretasi nilai koefisien korelasi tersebut, maka penulis menggunakan 'r'produk moment sebagai mana di kemukakan oleh Suharsimi Arikunto, yaitu sebagai berikut: Tabel 3. Interpretasi Nilai koefisien korelasi 'r'Product moment Besar 'r' Product moment
Interpretasi
0,00-0,20
Antara variabel X dengan variabel Y terdapat korelasi yang sangat rendah/sangat lemah
0,20-0,40
Antara variabel X dengan variabel Y terdapat korelasi yang rendah/ lemah
0,40-0,60
Antara variabel X dengan variabel Y terdapat korelasi yang sedang
0,60-0,80
Antara variabel X dengan variabel Y terdapat korelasi yang tinggi
0,80-1,00
Antara variabel X dengan variabel Y terdapat korelasi yang sangat tinggi11
Dari perhitungan di atas, diketahui bahwa indeks koefisien korelasi sebesar 0,978, 0,976, 0,988, dan setelah dikonsultasikan dengan tabel interpretasi, ternyata angka rx1y, rx2y,rx2y (0,978, 0,976, 11
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian ; Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta. PT. Rineka Cipta, 1998), h. 260, Cet. Ke-2
14
JURNAL QATHRUNÂ Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2015) Hubungan Metode Jigsaw dan Spiritual Quotiont …: Anis Fauzi dan Tatu Latifah
0,988) berada antara (0,80-1,00), yang interpretasinya ialah : Antara variabel X1, X2 dengan variabel Y terdapat korelasi yang tinggi. Adapun untuk hasil pengujian hipotesis tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pengujian Hipotesis Mengenai Terdapat Hubungan Antara Metode Jigsaw Dengan Efektivitas PembelajaranPAI. Hipotesis pertama berbunyi “Terdapat hubungan antara metode jigsaw dengan efektivitas pembelajaran PAI. Pengujian hipotesis dengan menggunakan koefisien korelasi parsial.12 Teknik ini dipergunakan untuk melihat keeratan hubungan antara variabel Y dengan X1 yang salah satu variabelnya dianggap konstan atau tetap. Koefision korelasi rx1y=0,978
rx2(x1y) = rx2(x1y) = rx2(x1y) = rx2(x1y) =
rx1 y rx 2 y .rx1x 2 (1 r 2 x 2 y )(1 r 2 x1x 2 ) 0,978 (0,976)(0,988) (1 0,976) 2 (1 (0,988) 2 ) 0,978 0,96497 (0,04697)(0,02294)
0,01126 = 0,34309 0,03282
2. Pengujian Hipotesis terdapat Hubungan antara Spritual Quotient dengan Efektivitas Pembelajaran PAI Hipotesis pertama berbunyi “Terdapat hubungan antara spritual quotientdengan efektivitas pembelajaran PAI. Pengujian hipotesis dengan menggunakan koefisien korelasi parsial. Teknik ini dipergunakan untuk melihat keeratan hubungan antara variabel Y dengan X2 yang salah satu variabelnya dianggap konstan atau tetap. Koefision korelasi rx2y=0,976 12
Riduwan, Dasar-dasar Statistika, (Bandung ALFABETA, 2003)h. 233.
15
JURNAL QATHRUNÂ Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2015) Hubungan Metode Jigsaw dan Spiritual Quotiont …: Anis Fauzi dan Tatu Latifah
rx1(x2y) = rx1(x2y) = rx1(x2y) = rx1(x2y) =
rx 2 y rx1 y .rx1x 2 (1 r 2 x1y )(1 r 2 x1x 2 ) 0,976 (0,978)(0,988) (0,978) 2 (1 (0,988) 2 ) 0,976 0,96769 (0,0416)(0,02294)
0,00855 = 0,27675 0,03089
3. Pengujian Hipotesis: Terdapat Hubungan antara Metode Jigsaw dan Spritual Quotient dengan Efektivitas Pembelajaran PAI Hipotesis ketiga yang diuji adalah “Terdapat hubungan antara metode jigsaw dan spritual quotientdengan efektivitas pembelajaran PAI. Pengujian hipotesis dengan menggunakan koefisien korelasi ganda. Korelasi ganda (multiple correlation) adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya hubungan dua atau lebih variabel bebas X secara
bersama– sama dengan variabel terikat Y.
16
JURNAL QATHRUNÂ Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2015) Hubungan Metode Jigsaw dan Spiritual Quotiont …: Anis Fauzi dan Tatu Latifah
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia Juz 21 (Semarang Menara Kudus, 2006) Agustin, Ari Ginanjar. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual, (Jakarta:Arga,2001) Agustin, Ari Ginanjar. ESQ (Emotionel Spiritual Quotient), (Jakarta: Arga, 2001) Amin, Munirul dan Harianto, Eko. Psikologi Kesempurnaan Membentuk Manusia Sadar Diri dan Sempurna. (Yogyakarta : Matahari 2005) Amir, Badriyah. Filsafat Pendidikan Islam. (Ciputat:Haja Mandiri) Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. Psikologi Belajar. (Jakarta: PT.Rineka Cipta,2003) Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000) Arifin, Muzayyin. Filsafat Pendidikan Islam. (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2003) Bustam, Hanna Djamhana. Integrasi Psikologi dengan Islam: Menuju Psikologi Islami, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997) Efendi, Agus. Revolusi Kecerdasan Abad 21 kritik MI, EI, SQ, AQ & Successful intelligence atas IQ, (Bandung : Anggota IKAPI, 2005) E Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekokah Konsep,Strategi dan Implementasi ( Bandung: Remaja Rosda Karya Ofset,2007) Gemanto, Agus. Quantum Quotient (Cara Cepat Melejitkan IQ, EQ, dan SQ Secara Harmonis), (Bandung: Nuansa, 2001)
17
JURNAL QATHRUNÂ Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2015) Hubungan Metode Jigsaw dan Spiritual Quotiont …: Anis Fauzi dan Tatu Latifah
Muhaimin. 2002 Paradikma Pendidikan Islam. (Bandung: Remaja Rosdakarya) Mahmuda, Umi. Pengajaran Efektif, Malang: Ulul Albab, Vol 2, 2005 Muhammad, Abu Rafi. Menyelaraskan SEIQ (Spiritual Intelectual Quotient). Surabaya: Pustaka Shafina dan Fikrsus,2007) Mulyasa. Manajemen Pendidikan Karakter. (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012) Pasiak, Taufik. Manajemen Kecerdasan (Memberdayakan IQ, EQ, dan SQ untuk Kesuksesan Hidup). (Bandung: Mizan, 2003) Ramayulis. Metodologi Pendidikan Agama Islam. (Jakarta : Kalam Mulia, 2005) Sukidi, Rahasia Sukses Hidup Bahagia “Kecerdasan Spiritual”, Mengapa SQ lebih penting dari pada IQ dan EQ, (PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002) Siswanto, Wahyud. Membentuk Kecerdasan Spiritual Anak. (Jakarta: Amzah, 2010) Sudjiono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000) V.Perkins, David and J. Tagler, Michael. Jigsaw Classroom (United Stated : Ball State University Zohar, Danah dan Marsahal, Ian. SQ Kecerdasan Spiritual, (Bandung: Mizan, 2007)
18