KARAKTERISTIK IBU DENGAN RIWAYAT PREEKLAMSIA PADA SAAT PERSALINAN Riski Candra Karisma, Dewy Indah Lestari AKBID Wijaya Kusuma Malang, Jln. Letjend S.Parman No. 26A Malang Email :
[email protected]
Abstrak. Menurut World Health Organisation (WHO) pada tahun 2010, sebanyak 536.000 perempuan meninggal akibat persalinan. Sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Penyebab langsung kematian ibu antara lain perdarahan 28%, eklamsia 24%, infeksi 11%, partus lama 5%, dan abortus 5%.Penyebab dari preeklamsia sering dikenal sebagai the dieases of theory diantaranya peran faktor imunologi, faktor genetik dan faktor predisposisi diantaranya usia, paritas, obesitas, kehamilan gemeli.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Karakteristik Ibu dengan Riwayat Preeklamsia pada saat persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu Dimana peneliti memaparkan, menggambarkan keadaan suatu hal atau status fenomena, dan peneliti ingin mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan keadaan sesuatu, menyelidiki keadaan, kondisi tanpa mengubah, menambah, atau mengadakan manipulasi terhadap objek atau wilayah penelitian. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mengalami preeklamsia pada saat persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Muhammad Shaleh Kota Probolinggo pada Januari 2013 sampai bulan Agustus 2014 dengan jumlah populasi 79 orang.Sampel penelitian berjumlah 66 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Alat ukur yang di gunakan adalah wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik ibu dengan preeklamsia pada ibu berusia 20-35 tahun (63,6%), dan pada ibu primipara (51,5%) . ibu yang tidak mempunyai riwayat hipertensi dalam keluarganya (89,4%). Berdasarkan berat badan normal (75,8%). Ibu tidak mengalami preeklamsia pada kehamilan sebelumnya (86,4%), Sedangkan berdasarkan yang tidak hamil gemeli pada saat preeklamsia (98.5%) Kata Kunci : karakteristik ibu dengan riwayat preeklamsia pada saat persalinan
29
sebenarnya
PENDAHULUAN Preeklamsia penyakit
merupakan
dengan
hipertensi,
tanda-tanda
proteinuria
dan
oedema yang timbul karena kehamilan.
Penyakit
ini
umumnya terjadi dalam triwulan ketiga pada kehamilan, tetapi dapat
terjadi
sebelumnya
misalnya pada mola hidatidosa.
Sedangkan
menurut
dalam
buku
kehamilan, persalinan dan nifas, preeklamsia dapat disimpulkan sebagai sekumpulan gejala yang timbul
pada
wanita
hamil,
bersalin dan nifas yang terdiri dari
hipertensi,
edema,
dan
proteinuria yang muncul pada kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan.(soeherni, 2013) Hipertensi biasanya timbul lebih dahulu daripada tandatanda lain untuk menegakkan diagnosis preeklamsia, kenaikan tekanan sistolik harus 30 mmHg atau lebih diatas tekanan yang biasanya
ditemukan,
atau
mencapai 140 mmHg atau lebih. Kenaikan
dapat
Apabila
tekanan
diastolik naik dengan 15 mmHg atau lebih, atau menjadi 90 mmHg
atau
diagnosis
lebih,
maka
hipertensi
dapat
dibuat. Penentuan tekanan darah dilakukan
minimal
2
kali
dengan jarak waktu 6 jam pada keadaan istirahat. (hanifa, 2006) Kejadian preeklamsia dan
(manuaba, 2007)
Soeherni
dipercaya.
lebih
tekanan
diastolik
eklamsia bervariasi di setiap negara bahkan setiap daerah. Sampai saat ini, etiologi pasti dari
preeklampsia-eklampsia
belum diketahui. beberapa teori yang
mencoba
perkiraan
menjelaskan
dari
etiologi
preeklampsia-eklampsia, diantaranya dipengaruhi faktor
jumlah
penyakit
primigravida,
yang
kehamilan
oleh
menyertai
misal
diabetes
mellitus dan kegemukan,paritas, jumlah umur ibu diatas 35 tahun. (manuaba, 2007) Selain itu, juga ada teori yang
mengatakan
bahwa
perkiraan etiologi dari kelainan tersebut sehingga kelainan ini sering
dikenal
sebagai
the
dieases of theory diantaranya
30
peran faktor imunologi, faktor
Angka Kematian Ibu dan Anak.
genetik dan faktor predisposisi.
(Sarwono, 2009)
(suherni,
2013).
Faktor
Selain
itu,
mempunyai
predosposisi diantaranya usia,
riwayat eklamsia pada keluarga
paritas,
kecenderungan
meningkatnya
gemeli. Usia merupakan umur
frekuensi
preeklampsia-
individu yang terhitung mulai
eklampsia pada anak dan cucu
saat
ibu
obesitas,
dilahirkan
berulang
kehamilan
sampai
tahun.
saat
Pengawasan
terhadap wanita hamil diatas
hamil
yang
menderita
preeklampsia. (Suherni, 2013) Setiap tahun diperkirakan
usia 35 tahun perlu diperhatikan
529.000
karena dapat terjadi hipertensi
meninggal
karena
komplikasi yang timbul dari
stress
pekerjaan,
wanita
di
dunia
sebagai
hipertensi dapat menjadi pemicu
kehamilan
preeklampsia/eklamsia.
sehingga diperkirakan terdapat
Terdapat
kecenderungan
angka
meningkatnya
frekuensi
(WHO,
UNICEF/UNIFPA,
eklampsia-eklampsia pada anak
2011).
Tujuan
dan
pembangunan
cucu
menderita
ibu
hamil
pre
pre
yang
eklampsia.
(manuaba, 2010)
primigravida preeklamsia
persalinan,
kematian
maternal.
dari Nasional
diantaranya menurunkan angka kematian
Sedangkan
dan
akibat
ibu
hingga
tiga
pada
perempat dalam kurun waktu
frekuensi
1990-2015. Keadaan saat ini
lebih
tinggi
angka
kematian
terus
tahun
1991
dibandingkan dengan multipara,
menurun
terutama primiravida muda yang
sebesar
angkanya mencapai 30%. Oleh
kelahiran hidup menjadi 228 per
karena
dini
100.000 kelahiran hidup, namun
preeklamsia yang merupakan
perlu upaya dan kerja keras
tingkat pendahuluan eklamsia
untuk mencapai target Millenium
serta penangannya perlu segera
Development
dilaksanakan untuk menurunkan
sebesar
itu,
diagnosis
dari
ibu
390
102
per
100.000
Goals
(MDGs)
per
100.000
31
kelahiran hidup pada tahun 2015
eklamsia 24%, infeksi 11%,
mendatang. (Bappena, 2010)
partus lama 5%, dan abortus 5%.
Terdapat
banyak
faktor
Sedangkan
berdasarkan
yang dapat menjadi penyebab
survey
dan dapat berpengaruh terhadap
(SDKI) angka kematian ibu
kematian
Indonesia
(AKI) pada tahun 2006 sebesar
diantaranya kita mengenal istilah
307/100.000 kelahiran hidup.
3T (tiga fase terlambat) dan 4T
Pada
(menghindari 4 terlalu). Tiga
diturunkan menjadi 207/100.000
fase terlambat yaitu terlambat
kelahiran hidup, pada tahun
memutuskan
2008
ibu
di
mencari
demografi
tahun
kesehatan
2007
menjadi
berhasil
262/100.000
pertolongan, terlambat mencapai
kelahiran hidup, pada tahun
fasilitas
2009 kembali turun menjadi
pelayanan,
mendapat
terlambat
pelayanan.
Di
248/100.000 dan tahun 2010
samping faktor 3T tersebut,
kembali
wanita juga harus menghindari
225/100.000 kelahiran hidup.
4T yaitu terlalu muda untuk
Walaupun AKI sudah cenderung
melahirkan, terlalu tua untuk
turun
melahirkan, terlalu rapat jarak
memiliki
kelahiran, dan terlalu banyak
Kawasan Asean atau negara
melahirkan.
maju lainnya. (Depkes RI, 2011)
Menurut
World
turun
tapi
menjadi
Indonesia
masih
angka tertinggi
di
Health
Selain itu, pada tahun
Organisation (WHO) pada tahun
2010 AKI di Jatim sebesar
2010,
536.000
104/100.000 kelahiran hidup,
sebanyak
perempuan
meninggal
akibat
tahun 2011 sebesar 101/100.000
persalinan.
Sebanyak
99%
kelahiran hidup, pada tahun
kematian ibu akibat masalah
2012
persalinan atau kelahiran terjadi
kelahiran hidup dan pada tahun
Negara-negara
2013
berkembang.
sebesar
menjadi
Penyebab langsung kematian ibu
kelahiran hidup.
antara lain perdarahan 28%,
Sedangkan Dinas
97,47/100.000
97,39/100.000
data
Kesehatan
dari Kota
32
Probolinggo Angka kematian
preeklamsia
Ibu Kota Probolinggo pada
persalinan.
tahun
2011
pada
saat
sebesar
Populasi dalam penelitian
191,89/100.000 kelahiran hidup,
ini adalah semua ibu yang
pada tahun 2012 adalah 70,51%.
mengalami
Pada
kabupaten
saat persalinan diRumah Sakit
12/1000
Umum Daerah (RSUD) Dr.
2013
di
probolinggo
sebesar
orang ibu
meninggal
akibat
melahirkan.
Mohamad
Saleh
Kota
Probolinggo berjumlah 79 orang
Berdasarkan data yang di peroleh
preeklamsia pada
di
RSUD
Dr.
mulai Januari 2013 – Agustus 2015. Sampel dalam penelitian
Muhammad Shaleh Probolinggo
ini
mulai bulan Januari 2013 –
mengalami
Agustus
persalinan
2014
terdapat
976
sebagian
ibu
preeklamsia di
Rumah
yang saat Sakit
persalinan baik normal maupun
Umum Daerah (RSUD) Dr.
yang disertai dengan komplikasi
Mohamad
Saleh
seperti letak sungsang, ketuban
Probolinggo
sejumlah
pecah dini, dan preeklamsia
responden menggunakan teknik
sebanyak 79 kasus (7,5%) dari
simple
total
Dimana data yang diperoleh
persalinannya.
(rekam
medik RSUD Probolinggo)
random
Kota 66
sampling.
akan diambil 66 responden. Variabel yang digunakan dalam penelitian
METODE PENELITIAN Desain yang digunakan dalam
penelitian
deskriptif.
ini
variabel yaitu karakteristik ibu dengan Riwayat
preeklamsia
peneliti
pada saat persalinan. Penelitian
menggambarkan
ini dilaksanakan pada bulan
keadaan suatu hal atau status
Agustus di Rumah Sakit Umum
fenomena, dan peneliti ingin
Daerah (RSUD) Dr. Mohamad
mengetahui
Saleh Kota Probolinggo
memaparkan,
berhubungan
Dimana
adalah
adalah satu
hal-hal
yang dengan
HASIL PENELITIAN
33
Hasil penelitian meliputi data
persalinan
sebagian
umum yaitu karakteristik responden
primipara
yaitu
meliputi
(51,5%) dan sebagian kecil pada
umur,
paritas,
riwayat
besar
34
responden
hipertensi dalam keluarga, berat
multipara
badan, riwayat preeklamsia pada
(48,5%).
kehamilan sebelumnya, hamil gemeli
mengalami preeklamsia pada saat
pada saat mengalami preeklamsia.
persalinan
Sedangkan
mempunyai riwayat hipertensi dalam
data
khusus
yaitu
yaitu
pada
Dari
keluarganya
preeklamsia pada saat persalinan.
(89,4%)
riwayat
(10,6%).
saat
ibu
besar
59
yang
tidak
responden
sebagian
kecil
mempunyai riwayat hipertensi dalam keluarganya
pada
yaitu
dan
tentang karakteristik ibu dengan preeklamsia
responden
66
sebagian
karakteristik ibu dengan riwayat
Berdasarkan hasil penelitian
32
yaitu Dari
7
66
responden ibu
yang
persalinan di Rumah Sakit Umum
mengalami preeklamsia pada saat
Daerah (RSUD) Dr. Mohamad Saleh
persalinan sebagian besar memiliki
Kota
66
berat badan normal yaitu sebanyak
responden diambil dari data primer
50 responden (75,8%) dan sebagian
dan
Probolinggo
data
sekunder
dengan
kecil
instrumen
lembar
sebanyak 16 responden (24,2%).
menggunakan wawancara
terhadap
yang
meliputi
usia,
Dari
mengalami
66
ibu
obesitas
yang
yaitu
mengalami
paritas, riwayat genetik, berat badan,
preeklamsia pada saat persalinan
riwayat preeklamsia pada kehamilan
sebagian besar tidak
mengalami
sebelumnya, serta hamil gemeli pada
preeklamsia
kehamilan
saat
sebelumnya
mengalami
didapatkan hasil
preeklamsia,
pada yaitu
sebanyak
56
dari 66 ibu yang
responden (84,8%) dan sebagian
mengalami preeklamsia pada saat
kecil mengalami preeklamsia pada
persalinan sebagian besar
kehamilan
berusia
sebelumnya
yaitu
10
17-35 tahun yaitu 54 responden
responden (15,2%). Dari 66 ibu yang
(81,8%) dan sebagian kecil berusia
mengalami preeklamsia pada saat
36-50 tahun yaitu 12 responden
persalinan sebagian besar tidak hamil
(18,2%).
yang
kembar pada saat preeklamsia yaitu
mengalami preeklamsia pada saat
65 responden (98.5%) dan sebagian
Dari
66
ibu
34
kecil
hamil
kembar
pada
saat
preeklamsia yaitu 1 orang (1,5%).
eklampsia-eklampsia lebih dari 3 kali lipat. Insiden tertinggi pada kasus preeklamsia pada usia remaja atau
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian dari
66
responden
dengan
awal
20an,
tetapi
prevalensinya
meningkat pada wanita diatas 35
karakteristik ibu dengan riwayat
tahun.
preeklamsia pada saat persalinan di
dengan usia dibawah 20 tahun atau
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
diatas 35 tahun kurang baik untuk
Dr.
hamil karena kehamilan pada usia ini
Mohamad
Saleh
Kota
Sebaiknya
wanita
Probolinggo didapatkan hasil bahwa
memiliki
sebagian besar berusia 17-35 tahun
terjadinya
keguguran,
yaitu 52 responden (81,8%) dan
persalinan,
bahkan
sebagian kecil berusia 36-50 tahun
kematian. Wanita yang usianya lebih
yaitu 14 responden (18,2%)
tua
Berdasarkan
resiko
pada
memiliki
tinggi.
resiko
Seperti gagalnya
menyebabkan
komplikasi
Manuaba
melahirkan lebih tinggi dibandingkan
(2010), sebagian ibu yang berusia
dengan yang lebih muda. Bagi
antara 20-35 tahun lebih banyak
wanita di atas usia 35 tahun, selain
terkena
preeklamsia.
fisik
dengan
yang
Berbanding
melemah
juga
dalam
kemungkinan munculnya berbagai
Manuaba (2010), Usia dibawah 20
resiko gangguan kesehatan, seperti
tahun bukan masa yang baik untuk
darah tinggi, diabetes, dan berbagai
hamil karena organ-organ reproduksi
penyakit lain.
belum
dinyatakan
mulai
Sedangkan
Umur adalah satuan waktu
kehamilan pada usia diatas 35 tahun
yang mengukur waktu keberadaan
mempunyai resiko untuk mengalami
suatu benda atau makhluk baik yang
komplikasi dalam kehamilan dan
hidup maupun yang mati, misal, umur
persalinan antara lain perdarahan,
manusia dikatakan lima belas tahun
gestosis,
dalam
diukur sejak dia lahir hingga waktu
partus
umur itu dihitung. Dalam kurun waktu
lama. Wanita hamil dengan usia
reproduksi sehat dikenal bahwa umur
kurang dari 20 tahun insidens pre
yang aman untuk kehamilan dan
kehamilan,
sempurna,
atau
hipertensi
distosia
dan
35
persalinan
adalah
20-30
tahun.
responden
yang
mengalami
Kematian maternal pada wanita hamil
preeklamsia terdapat 54 responden
dan melahirkan pada umur di bawah
yan mengalami preeklamsia pada
20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi
usia
daripada kematian maternal yang
diharapkan masyarakat lebih hati-hti
terjadi
tahun.
dan secara teratur memeriksakan
Kematian maternal meningkat kembali
kehamilannya setiap bulannya untuk
sesudah umur 30-35 tahun.
mendeteksi komplikasi yang dapat
pada
umur
20-29
Seperti yang telah dijelaskan
17-35
tahun.
Dengan
ini
terjadi.
Manuaba (1998), pada usia < 18 tahun, keadaan alat reproduksi belum
Berdasarkan hasil penelitian
siap untuk menerima kehamilan. Hal
dari
ini akan meningkatkan terjadinya
karakteristik ibu dengan riwayat
keracunan kehamilan dalam bentuk
preeklamsia pada saat persalinan di
preeklamsia
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
dan
eklamsia.
66
responden
Sedangkan pada usia 35 tahun atau
Dr.
lebih,
rentan
Probolinggo didapatkan hasil bahwa
terjadinya berbagai penyakit dalam
mengalami preeklamsia pada saat
bentuk hipertensi, dan eklamsia. Hal
persalinan
sebagian
ini disebabkan karena tenjadinya
primipara
yaitu
perubahan pada jaringan alat-alat
(51,5%) dan sebagian kecil pada
kandungan dan jalan lahir tidak
multipara
lentur lagi. Selain itu, hal ini menurut
(48,5%)
menurut
Rochjati,
Potter, PA (2005), juga diakibatkan karena
tekanan
meningkat
darah
seiring
Mohamad
dengan
yaitu
Saleh
besar
34
32
Kota
pada
responden
responden
Menurut Chesley pengaruh
yang
paritas sangat besar dalam terjadinya
dengan
preeklampsia atau hipertensi pada
pertambahan usia. Sehingga pada
kehamilan.
usia 35 tahun atau lebih dapat
kehamilan sering ditemukan pada
cenderung
wanita nulipara. Pre eklampsia lebih
meningkatkan
risiko
terjadinya preeklamsia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dari 66
Hipertensi
pada
banyak terjadi pada primigravida dibandingkan multigravida. Insiden tinggi
pada
primigravida
muda,
36
meningkat pada primigravida tua.
keluarga
(manuaba, 2010)
kehamilan pada paritas kehamilan
Penelitian
ini
sudah
berencana.
adalah
tidak
Sebagian
direncanakan
dilakukan oleh Rian (2011) tentang
(Prawirohardjo,
hubungan
primigravida
BKKBN, jumlah anak yang baik
dengan preeklamsia di RSU Bhakti
adalah 2 orang dengan demikian
Yudha
januari-
pada keluarga yang mempunyai anak
desember 2010. Hasil penelitian
2 orang akan lebih bisa memnuhi
menunjukkan bahwa ada hubungan
kecukupan
yang bermakna antara primigravida
dibandingkan dengan keluarga yang
dengan
mempunyai anak lebih dari 2 orang.
antara
Depok
periode
preeklamsia
dan
primigravida memiliki risiko 2,3 kali lebih
besar
terkena
preeklamsia
2007). Menurut
makanannya
Berdasarkan immunologik
yang
teori disampaikan
dibandingkan dengan multigravida.
Sudhaberata, K (2005), hal ini
Faktor
dikarenakan pada kehamilan pertama
paritas
mempunyai
(anak
resiko
pertama)
untuk
terjadi
pembentukan
terjadi
“blocking
preeklamsia berat sebesar 4,571 kali
antibodies” terhadap antigen placenta
dibandingkan wanita hamil yang
tidak sempurna. Selain itu menurut
kedua atau ketiga (multigravida), hal
Angsar, D (2004), pada kehamilan
ini tidak berbeda dengan teori yang
pertama
mengatakan
satu
“Human Leucocyte Antigen Protein
predisposisi terjadinya preeklamsia
G (HLA)” yang berperan penting
berat
dalam modulasi respon immune,
bahwa
adalah
salah
faktor
paritas
(primigravida).
terjadi
pembentukan
sehingga ibu menolak hasil konsepsi
Paritas adalah keadaan wanita
(plasenta) atau terjadi intoleransi ibu
berkaitan dengan jumlah anak yang
terhadap plasenta sehingga terjadi
dilahirkan. Lebih tinggi paritas, lebih
preeklamsia.
tinggi kematian maternal. Resiko
Selain itu menurut Rukiyah
pada paritas satu dapat ditangani
(2010) preeklamsia sering terjadi
dengan asuhan obstetrik lebih baik,
pada kehamilan pertama dan tidak
sedangkan resiko pada paritas tinggi
timbul
dapat dikurangi atau dicegah dengan
berikutnya. Hal ini dapat diterangkan
lagi
pada
kehamilan
37
bahwa
pada
pembentukan terhadap
kehamilan blocking
antigen
pertama antibodies
plasenta,
yang
eklamsia pada anak-anak dari ibu yang
menderita
preeklamsia/eklamsia.
makin sempurna pada kehamilan
Kecenderungan
meningkatnya
berikutnya.
frekuensi preeklamsia dan eklamsia dari pada anak dan cucu ibu hamil
Berdasarkan hasil penelitian dari
66
responden
dengan
dengan riwayat eklamsia
preeklamsia dan
dan
bukan
karakteristik ibu dengan riwayat
mereka. Bukti
preeklamsia pada saat persalinan di
berperannya factor
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
kejadian
Dr.
peningkatan
Mohamad
Saleh
Kota
pada
yang mendukung genetic pada
preeklamsia
Probolinggo didapatkan hasil ibu
antigene
yang mengalami preeklamsia pada
preeklamsia.
ipar
Human
(HLA)
leukocyte
pada
penderita
saat persalinan sebagian besar tidak
Peneliti
mempunyai riwayat hipertensi dalam
kemungkinan
keluarganya
responden
berhubungan dengan gen resesif
(89,4%) dibandingkan dengan yang
tunggal. Meningkatnya prevalensi
mempunyai
preeklamsia pada perempuan yang
yaitu
59
riwayat
preeklamsia
menyatakan preeklamsia
dalam keluarganya yaitu 7 responden
lahir
(10,6%)
preeklamsia mengidentifikasi adanya
Berdasarkan
dari
lain
adalah
ibu
yang
menderita
penelitian
pengaruh genotip fetus terhadap
rozikhan (2007) tentang “factor-
kejadian preeklamsia. Berdasarkan
faktor risiko terjadinya preeklamsia
Rukiyah
berat
H.
menunjukkan peran factor genetic
menunjukkan
pada kejadian preeklamsia adalah
di
Rumah
Soewando bahwa
Kendal”
terdapat
mempunyai preeklamsia
Sakit
variable
risiko berat
Dr.
yaitu
yang
terjadinya riwayat
(2010)
preeklamsia
Beberapa
hanya
terjadi
bukti
pada
manusia, terdapatnya kecenderungan meningkatnya ibu
preeklamsia yang
pada
preeklamsia, keturunan, paritas anak
anak-anak
menderita
pertama. Terdapat kecenderungan
preeklamsia,
meningkatnya frekuensi preeklamsia/
meningkatnya frekuensi preeklamsia
kecenderungan
38
pada anak cucu ibu hamil dengan
Berdasarkan
siwono,(2007)
riwayat preeklamsia dan bukan pada
Obesitas diartikan sebagai suatu
ipar
rennin-
keadaan dimana terjadi penimbunan
system
lemak yang berlebihan di jaringan
mereka,
peran
angiorensin-aldosteron (RAAS).
lemak
tubuh
dan
dapat
Berdasarkan hasil penelitian
mengakibatkan terjadinya beberapa
yang dilakukan peneliti didapatkan
penyakit. Hubungan obesitas dan
hasil dari 66 responden terdapat 59
hipertensi telah diketahui sejak lama
responden yang tidak mempunyai
dan
riwayat preeklamsia atau hipertensi
dikaitkan dengan peningkatan risiko
dalam
penyakit kardiovaskular.
keluarga.
Dengan
begitu
yang
tidak
diharapkan
ibu
mempenyai
riwayat
preeklamsia
kedua
keadaan
ini
sering
Diketahui
terjadinya resistensi leptin merupakan
penyebab
dalam keluarganya tetap waspada
mendasari
dan
hormonal, metabolik, neurologi dan
tetap
memeriksakan
kehamilannya secara teratur.
beberapa
yang
perubahan
hemodinamik pada hipertensi dengan obesitas. Banyak membuktikan
Berdasarkan hasil penelitian dari
66
responden
dengan
penelitian adanya
hubungan
antara indeks massa tubuh dengan kejadian
hipertensi
dan
diduga
karakteristik ibu dengan riwayat
peningkatan berat badan memainkan
preeklamsia pada saat persalinan di
peranan penting pada mekanisme
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
timbulnya hipertensi pada orang
Dr.
dengan obesitas.
Mohamad
Saleh
Kota
Probolinggo didapatkan hasil bahwa
Mekanisme
terjadinya
hal
sebagian besar ibu yang mengalami
tersebut
belum
preeklamsia pada saat persalinan
dipahami,
tetapi
memiliki berat badan normal yaitu
didapatkan
sebanyak 50 responden (75,8%) dan
volume plasma dan curah jantung
sebagian kecil mengalami obesitas
yang akan meningkatkan tekanan
yaitu
darah. Alat bantu untuk mengukur
sebanyak
16
responden
adanya
sepenuhnya pada
obesitas
peningkatan
(24,2%)
39
keadaan
obesitas
adalah
dengan
rumus indeks masa tubuh. Hubungan
Dr.
Mohamad
Probolinggo
antara
resiko
Saleh
Kota
didapatkan
hasil
sebagian besar tidak
mengalami
preeklamsia dengan obesitas dapat
preeklamsia
kehamilan
diketahui karena kelainan metabolik.
sebelumnya
Kelainan metabolik yangg terjadi
responden (84,8%) dan sebagian
pada obesitas berhubungan dengan
kecil mengalami preeklamsia pada
besarnya lapisan lemak. Kegemukan
kehamilan
dapat membuat beban jantung terlalu
responden (15,2%)
berat, karena terjadi vasokontriksi,
pada yaitu
sebanyak
sebelumnya
yaitu
Berdasarkan
56
10
penelitian
sehingga tekanan pada pembuluh
rozikhan (2007) tentang “faktor-
darah meningkat akibat tebalnya
faktor risiko terjadinya preeklamsia
lemak. Pada kehamilan volume darah
berat
ibu bertambah. Tetapi pada ibu yang
Soewando
mengalami
bahwa
obesitas
diperlukan
di
Rumah
Sakit
Kendal”
terdapat
Dr.
H.
menunjukkan
variable
adanya pompa jantung yang ekstra
mempunyai
keras agar sirkulasi darah ibu ke
preeklamsia
janin terpenuhi. Akibat dari tebalnya
preeklamsia, keturunan, paritas anak
lemak dapat terjadi vasokontriksi
pertama.
sehingga aliran darah dari ibu ke
mengalami
janin
belum
terhambat,
dimana
terjadi
risiko
yang
berat
terjadinya
yaitu
Sepertiga
dari
hipertensi
pasti
riwayat
wanita
(walaupun
preeklamsia)
pada
peningkatan tekanan pada pembuluh
kehamilan berikutnya. ( Varney,
darah disertai adanya peningkatan
Helen dkk, 2001). Wanita yang
curah
mengalami
jantung.
Pendapat
lain
preeklamsia
pada
mengatakan bahwa Obesitas dengan
kehamilan pertama akan meningkat
indeks
mengalami
masa
tubuh
>29
meningkatkan resiko 4 kali lipat. Berdasarkan hasil penelitian dari
66
responden
kehamilan
preeklamsia berikutnya.
pada Mostello
dalam Karkata (2006) mengatakan
dengan
preeklamsia akan meningkat pada
karakteristik ibu dengan riwayat
kehamilan kedua bila ada kehamilan
preeklamsia pada saat persalinan di
dengan jarak yang terlalu jauh.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
40
Selain itu, jarak kelahiran juga
terhadap
hamil baik dari jarak kehamilannya.
preeklamsia. Berdasarkan Trongstad
Karena terlalu pendek juga kurang
dkk (2001) menyebutkan bahwa
baik dan terlalu lama juga kurang
wanita dengan jarak kelahiran lebih
baik.
lama
berpengaruh
mengatur waktu yamg tepat untuk
akan
meningkatkan
resiko
preeklamsia
dibandingkan
pada
Berdasarkan hasil penelitian
wanita dengan kehamilan kedua
dari
yang jarak kelahiran 1-5 tahun
karakteristik ibu dengan riwayat
setelah kelahiran anak pertama.
preeklamsia pada saat persalinan di
Oleh dilakukan
karena
itu
penelitian
66
responden
dengan
setelah
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
dengan
Dr.
Mohamad
Saleh
Kota
menggunakan metode wawancara
Probolinggo didapatkan hasil bahwa
didapatkan hasil bahwa ibu yang
sebagian besar ibu yang mengalami
tidak memiliki riwayat preeklamsia
preeklamsia pada saat persalinan
pada kehamilan sebelumnya dapat
tidak
mengalami
preeklamsia
preeklamsia
pada
hamil
kembar yaitu
pada
65
saat
responden
kehamilan ini sehingga perlunya
(98.5%) dan sebagian kecil hamil
pemeriksaan
kembar pada saat preeklamsia yaitu 1
secara
rutin
pada
kehamilan perlu dilakukan untuk mendeteksi dan memeriksa tekanan
orang (1,5%) Penelitian
rozikhan
(2007)
darah sehingga jika terdapat atau
tentang
“factor-faktor
ditemukan tanda-tanda preeklamsia
terjadinya
preeklamsia
dapat
Rumah Sakit Dr. H. Soewando
digunakan
untuk
rencana
Kendal”
selanjutnya.
risiko berat
menunjukkan
di
bahwa
Berdasarkan hasil penelitian
terdapat 97 ibu hamil janin tunggal
yang dilakukan peneliti dari 66
yang mengalami preeklamsia dari
responden
100 responden dan diperoleh bahwa
yang
mengalami
preeklamsia terdapat 10 responden
Protein
yang mengalami preeklamsia pada
gravidarum
lebih
kehamilan
kehamilan
kembar.
diharapkan
sebelumnya. masyarakat
Sehingga dapat
urin
dan
hipertensi tinggi
pada
Menurut
Manuaba (1998) bahwa preeklamsia-
41
eklamsia lebih banyak terjadi pada
pun
hamil kembar karena adanya distensi
menimbulkan sakit kepala hebat
rahim
yang
yang berlebihan sehingga
terjadi peningkatan masa placenta. Kehamilan kembar adalah satu
berkurang
merupakan
Vasospasmus
sehingga
respon
juga
tubuh.
terjadi
pembuluh darah ginjal
pada
sehingga
kehamilan dengan dua janin atau
menimbulkan retensi air dan garam
lebih. Secara umum, derajat dari
yang dapat menyebabkan timbulnya
perubahan fisiologis maternal lebih
proteinuria dan oedema. Seorang
besar
kembar
wanita dengan kehamilan ganda
kehamilan
volume darah yang lebih besar dan
pada
dibanding
kehamilan dengan
tunggal. Pada kehamilan kembar
mendapatkan
distensi uterus berlebihan, sehingga
sistem
melewati batas toleransi. Secara
otot rahim menyebabkan iskemia
umum,
uteri
derajat
dari
perubahan
beban
ekstra
kardiovaskule,
yang
dapat
pada
peregangan
meningkatkan
fisiologis lebih besar pada kehamilan
kemungkinan
kembar
dengan
eklamsia. Sehingga ibu yang hamil
kehamilan tunggal. Berbagai macam
dengan janin kembar diharapkan
stress kehamilan serta kemungkinan-
agar beristirahat yang lebih banyak
kemungkinan
sehingga resiko preeklamsia dapat
dibandingkan
komplikasi
dari
komplikasi-
maternal yang serius
diminimalisir,
preeklamsia
pengawasan
hampir tanpa kecuali akan lebih
lebih
besar pada kehamilan kembar.
laboratorium dasar
Selama
kehamilan
sering,
dan
hamil
pemeriksaan
uterus
memerlukan darah lebih banyak, sedangkan pada kehamilan ganda
PENUTUP Dari
penelitian
ini
peneliti
peredaran darah dalam dinding rahim
selanjutnya diharapkan mampu untuk
pun berkurang, maka keluarlah zat-
menindak
zat dari placenta atau desidua yang
informasi lainnya mengenai faktor
menyebabkan
dan
pendukung lain dari preeklamsia
hipertensi. Vasospasmus pembuluh
sehingga dapat menurunkan angka
darah di kepala menyebabkan aliran
kejadian
darah ke otak berkurang dan oksigen
preeklamsia
vasospasmus
lanjuti
kematian
serta
ibu
mencari
akibat
42
Analisa
Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian
suatu
JNPK-KR. 2008. Asuhan Persalinan Normal
&
Pendekatan Praktik. Jakarta
Menyusui
: Rineka Cipta.
USAID
Obsentri
&
Fakultas
Ginekologi Kedokteran
UNPAD.
1983.
Fisiologi.
Obstetri
Bandung
:
Eleman
Inisiasi
Dini.
Jakarta:
Manuaba, I Bagus Gusti. 2010. Ilmu Kebidanan,
penyakit
kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta: EGC
Biro Humas-Pemprov Jatim. 2014. Lantik
Jakarta:
Salemba Medika
DAFTAR PUSTAKA
Bagian
Data.
TP
PKK,
Karwo
Bude
Tekankan
Pencapaian Januari
MDGs. 2014
29 pukul
Mochtar, Rustam. 2007. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC Nursalam.
2013.
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan
Pendekatan
08.33WIB.(http://birohuma
Praktis Edisi 3. Jakarta:
s.jatimprov.go.id/index.php
Salemba Medika
?mod=watch&id=2433). Bobak,
dll.
2005.Buku
Keperawatan
Ajar
Maternitas.
Jakarta: EGC
Notoadmojo,
Soekidjo,
Metodologi
2005. Penelitian
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Fadlun,Feryanto,Achmad.2011.Asuh
Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Ilmu
an Kebidanan Patologis.
Kebidanan.
Jakarta: Salemba Medika
Yayasan Bina Pustaka
Fajar,Ibnu
dkk,
Praktisi
2009.Statistik Kesehatan.
Yogyakarta : Graha Ilmu Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Kebidanan
Penelitian dan
Teknik
Jakarta:
Rukiyah Y, Yulianti Lia. 2010. Asuhan
Kebidanan
IV.
Jakarta: Trans Info Media Sastrawinata,
Sulaiman.
2005.
Obsentri Patologi. Jakarta. EGC
43
Sulistyawati, Ari. Nurgraheny, Esti. 2010. Asuhan Kebidanan dan Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika Varney, Helen, dkk. 2001. Buku Saku Bidan. Jakarta : EGC WHO.2002.Safe Motherhood Modul Eklamsia. Jakarta: EGC Wiknjosastro, Hanifa. 2006. Ilmu Kebidanan.
Jakarta:
Tridarsa Printer
44