Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
JURNAL
PENGARUH MODEL QUANTUM LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI FUNGSI KUADRAT DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH KEDIRI
Oleh: HERU AGUNG PRASETIYO 12.1.01.05.0198
Dibimbing oleh : 1. Dr. Suryo Widodo, M.Pd 2. Jatmiko , M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017
HERU AGUNG PRASETIYO | 12.1.01.05.0198 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 0||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH MODEL QUANTUM LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI FUNGSI KUADRAT DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH KEDIRI Heru Agung Prasetiyo 12.1.01.05.0198 FKIP-Pend. Matematika
[email protected]
Suryo Widodo1, jatmiko2 UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh model quantum learning terhadap pemahaman siswa, untuk mengetahui pengaruh minat belajar siswa terhadap pemahaman siswa dan juga untuk mengetahui interaksi antara model quantum learning dan minat belajar siswa terhadap pemahaman siswa. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Apakah ada pengaruh model quantum learning terhadap pemahaman siswa pada materi fungsi kuadrat di kelas X SMA Muhammadiyah Kediri? (2) Apakah ada pengaruh minat belajar siswa terhadap pemahaman siswa pada materi fungsi kuadrat di kelas X SMA Muhammadiyah Kediri? (3) Apakah ada interaksi antara model quantum learning dan minat belajar siswa terhadap pemahaman siswa pada materi fungsi kuadrat di kelas X SMA Muhammadiyah Kediri? Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Deskriptif Kuantitatif dengan subyek penelitian siswa kelas X-1 dan X-2 SMA Muhammadiyah Kediri. Penelitian ini dilaksanakan tujuh pertemuan dengan menggunakan lembar soal pre-test, angket, tes pemahaman mengacu pada soal uraian Hasil penelitian dengan α= 5% dapat disimpulkan bahwa (uji t) pada kelas eksperimen diperoleh tobs = 8,955 α = 0,05 dan DK ={ | < −2,012 > 2,012}. Karena tobs DK maka H0 ditolak, ini berarti ada pengaruh Model Pembelajaran quantum learning terhadap pemahaman siswa pada kelas eksperimen. Hasil analisis (uji t) pada kedua kelas, kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh tobs = 11,61 α = 0,05 dan DK ={ | < −2,011 > 2,011}. Karena tobs DK maka H0 ditolak, ini berarti ada pengaruh Model Pembelajaran quantum learning terhadap pemahaman siswa pada kelas eksperimen. Hasil analisis uji korelasi pada kelas eksperimen 0,76 ,sedangkan kelas control 0,39. Terbukti model pembelajaran quantum learning lebih berpengaruh dari pada pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan: 1) tujuan pada pelaksanaan pretest, tes pemahaman dan angket minat belajar yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh model quantum learning terhadap pemahaman dan interaksi antara minat belajar terhadap pemahaman; 2) untuk mengetahui pen Guru hendaknya senantiasa berusaha untuk memberikan motivasi pada siswa agar siswa mengikuti proses belajar dengan nyaman dan menyenangkan. Kata Kunci: : Model Pembelajaran quantum learning, pemahaman siswa, fungsi kuadrat kelas X HERU AGUNG PRASETIYO | 12.1.01.05.0198 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
karena apabila bahan pelajaran yang
A. Latar Belakang Belajar
merupakan
tanggung
dipelajari tidak sesuai dengan minat,
jawab setiap siswa dan kualitas hasil
siswa tidak akan belajar dengan baik
belajar tergantung pada kemampuan
sebab tidak menarik baginya. Siswa
setiap siswa. Kegiatan belajar di
akan malas belajar dan tidak akan
sekolah bertujuan untuk membantu
mendapatkan kepuasan dari pelajaran
siswa agar memperoleh perubahan
itu. Bahan pelajaran yang menarik
tingkah laku dalam rangka untuk
minat siswa, lebih mudah dipelajari
mencapai
sehingga dapat meningkatkan hasil
perkembangan
yang
seoptimal mungkin.. Salah
satu
belajar. Menurut Djamarah (2002: faktor
yang
158) pendidikan yang paling efektif
mempengaruhi prestasi adalah minat
untuk membangkitkan minat belajar
belajar.
pada
Minat
kecenderungan
merupakan
adalah
dengan
untuk
menggunakan minatminat siswa yang
merasa tertarik pada suatu obyek dan
telah ada dan membentuk minat-minat
berusaha untuk menekuninya. Bagi
baru pada diri siswa. Minat dapat
seorang
dibangkitkan
dengan
merupakan suatu hal yang sangat
menghubungkan
materi
diperlukan dan seharusnya ada dalam
dengan suatu berita sensasional yang
diri siswa untuk mencapai prestasinya.
sudah diketahui kebanyakan siswa.
Dengan adanya minat belajar pada
Minat belajar dalam diri siswa harus
mata pelajaran matematika berarti
dipupuk
terdapat adanya suatu usaha untuk
sehingga akan semakin meningkat
berkonsentrasi atau perhatian pada
didalam diri siswa.
mata
siswa
pelajaran
seseorang
siswa
minat
tersebut
belajar
dan
secara
cara pelajaran
terus
Berdasarkan
menerus
observasi
dan
mendorong siswa untuk belajar lebih
kegiatan belajar mengajar di sekolah
rajin dan teratur. Adanya minat dalam
yang telah dilakukan ada beberapa
diri seseorang dipengaruhi oleh faktor
kendala
dari dalam dan dari luar.
mengajar diantaranya:
Minat belajar sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, HERU AGUNG PRASETIYO | 12.1.01.05.0198 FKIP – Pendidikan Matematika
dalam
1. Siswa menerima
kegiatan
kurang
aktif
pelajaran
belajar
dalam
disebabkan
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
karena guru tidak tepat dalam
dan melibatkan hubungan tiga variabel
menggunakan media atau metode
yaitu model pembelajaran Quantum
pembelajaran
Learning,
2. Siswa kurang memperhatikan pada saat
guru
pemahaman
siswa
dan
minat belajar. Maka dalam penelitian
menjelaskan
materi
ini
sehingga
kurang
mengetahui pengaruh model Quantum
memahami konsep pembelajaran
Learning terhadap pemahaman siswa,
matematika
karena
pengaruh minat tehadap pemahaman,
menguasai
dan interaksi antara model Quantum
pelajaran
guru
disebabkan
kurang
pengelolaan kelas. 3. Kurangnya terhadap
metode
siswa
Selanjutnya
sampel
dalam
penelitian ini adalah kelas X-1 sebagai
siswa untuk
belajar
kelas eksperimen dan kelas X -2 sebagai kelas. Teknik pengambilan
belajar
rendah
karena
kurangnya sumber informasi. Untuk mengatasi masalah tersebut di atas
untuk
pemahaman.
pembelajaran
yang diterapkan oleh guru
5. Hasil
hipotesis
Learning dan minat belajar terhadap
pemahaman
4. Rendahnya minat
menguji
sampel tersebut adalah Probability Sampling
dengan
menggunakan
Simple Random Sampling dilakukan
salah satu metode yang
secara acak pada pengambilan kelas
digunakan adalah model Quantum
X. Berikut data populasi beserta
Learning. Menurut Hernacki (2001:
sampel di Sekolahan tersebut.
15) sebagai berikut: “siswa akan diajak belajar dalam suasana yang
Tabel 1
lebih nyaman dan menyenangkan,
Data Populasi dan Sampel
sehingga siswa akan lebih bebas dalam
menemukan
berbagai
pengalaman baru dalam belajarnya”.
B. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah Kediri sebagai
No
Kelas
Perlakuan
1
Kelas
Kelas
X-1
Eksperimen
Kelas
Kelas
X-2
Kontrol
2
Jumlah kedua sampel
Jumlah
24
26 50
populasi yang diambil. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif HERU AGUNG PRASETIYO | 12.1.01.05.0198 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Berdasarkan
data
populasi
56-70 → cukup
tersebut, ditentukan bahwa sampel
71-85 → baik
yang digunakan adalah dua kelas di
86-100 → sangat baik
Sekolah siswa kelas X di SMA Muhammadiyah Kediri. Variabel terikat dalam penelitian
variable terikatnya adalah pemahaman siswa dan variabel moderator yaitu minat
belajar
siswa.
eksperimen
Instrumen
pengumpulan data yang digunakan
Standar…
sedangkan
Modus
Learning,
120 100 80 60 40 20 0
Median
pembelajaran
Mean
Quantum
model
Nilai tertinggi
adalah
Nilai…
ini
kontrol
dalam penelitian ini berupa butir soal pre-test
uraian,
angket
dan
tas
pemahaman uraian. Soal uraian untuk
Gambar 1 diagram batang
pre-test terdiri 3 item soal, untuk
berdasarkan nilai pre-test kelas
angket terdiri
dari 16 item butir
eksperimen dan kelas kontrol
pernyataan dan Soal uraian untuk tes soal.
Berdasarkan data pada gambar 1
dalam
terlihat bahwa rata-rata nilai pre-test
penelitian telah divalidasi oleh pakar
siswa kelas eksperimen (45,09) dan
validasi ahli. Selanjutnya, intrumen
kelas kontrol
diuji coba ke lapangan dan hasilnya
disimpulkan bahwa kelas eksperimen
dianalisis berdasarkan uji validitas,
dan kelas control memiliki kriteria
reliabilitas, dan taraf kesukaran pada
tingkat pemahaman siswa yang kurang
butir tes intrumen.
sebelum mendapatkan perlakuan.
Instrumen
terdiri
3
item
yang digunakan
C. Hasil Penelitian Dari data yang diperoleh untuk nilai hasil analisis setelah dilakukan soal pre-test uraian, angket dan tes pemahaman siswa kelas X dengan criteria sebagai berikut: 20-55 → kurang HERU AGUNG PRASETIYO | 12.1.01.05.0198 FKIP – Pendidikan Matematika
(44,6). Jadi dapat
250 200 150 100 50 0
eksperimen Nilai terendah Nilai tertinggi Mean Median Modus Standar deviasi
pemahaman
kontrol
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Gambar 2 diagram batang
siswa pada kelas eksperimen dann
berdasarkan nilai tes pemahaman
kelas control memiliki perbedaan.
kelas eksperimen dan kelas kontrol
Eklas eksperimen sebesar (66,3) dan kelas kontrol sebesar (48,3)
Berdasarkan data pada gambar 2
Berdasarkan
data
yang
ada
terlihat bahwa rata-rata nilai pre-test
selanjutnya dilakukan uji prasyarat
siswa kelas eksperimen (77,7) dan
yaitu
kelas kontrol
(72,2). Jadi dapat
normal dan uji homogen. Sampel
disimpulkan bahwa kelas eksperimen
dianalisis data dengan menggunakan
dan kelas control memiliki kriteria
uji beda t-test untuk varian yang
tingkat pemahaman siswa yang baik
berbeda
sebelum
dengan taraf signifikan 0,05.
setelah
mendapatkan
uji
normalitas
pada
berdistribusi
pengujian
hipotesis
perlakuan. Untuk
mengetahui
perbedaan
Hasil Uji Hipotesis
minat belajar siswa, maka peneliti
Dari hasil analisis data pada uji
mengukur nilai rata-rata nilai angket
hipotesis kelas eksperimen diperoleh
minat belajar siswa, nilai rata-rata
thitung = 8,955 sedangkan ttabel = 2,012.
angket kelas eksperimen dan kelas
Kriteria pengujian keputusan uji H0
kontrol sebagai berikut.
ditolak jika thitung > ttabel dan H0
70 60 50 40 30 20 10 0
diterima jika thitung ≤ ttabel. Berarti dalam penelitian ini H0 ditolak karena thitung > ttabel atau 8,955 > 2,012 (H1 eksperimen kontrol
diterima) , maka berdasarkan uji hipotesis
thitung > ttabel (H1 diterima)
dapat diperoleh kesimpulan bahwa ada Rata-rata angket minat belajar
pengaruh
model
Quantum
Learning
pembelajaran terhadap
pemahaman siswa kelas eksperimen Gambar 3 diagram batang berdasarkan nilai rata-angket kelas eksperimen dan kelas control
pada kelas X SMA Muhammadiyah Kediri. Dari hasil analisis data pada uji hipotesis tes pemahaman kedua kelas,
disimpulkan bahwa perbedaan
yaitu kelas eksperimen dan kelas
bahwa hasil rata-rata minat belajar HERU AGUNG PRASETIYO | 12.1.01.05.0198 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kontrol
diperoleh
sedangkan
ttabel
thitung =
=
2,01.
2,16
Kesimpulan
Kriteria
Berdasarkan
hasil
analisis
pengujian keputusan uji H0 ditolak jika
sebagaimana telah dikemukakan pada
thitung > ttabel dan H0 diterima jika thitung
rumusan masalah dan tujuan pada bab
≤ ttabel. Berarti dalam penelitian ini H0
I, maka dapa disimpulkan, sebagai
ditolak karena thitung > ttabel atau 2,16 >
berikut:
2,01 (H1 diterima) , maka berdasarkan
1.
Pembelajaran matematika pada
uji hipotesis thitung > ttabel (H1 diterima)
materi fungsi kuadrat pada kelas
dapat diperoleh kesimpulan bahwa ada
eksperimen menggunakan model
pengaruh
pembelajaran
pembelajaran Quantum Learning
terhadap
memiliki pengaruh yang lebih
model
Quantum
Learning
pemahaman siswa kelas eksperimen
kuat
dari
pada
menggunakan
pada kelas X SMA Muhammadiyah
model
Kediri.
konvensional. Hal ini dapat dilihat
pembelajaran
Dari hasil analisis data Angket
dari hasil perhitungan Uji t pada
dan data Tes Pemahaman pada uji
tes pemahaman , dimana nilai
korelasi kedua kelas, yaitu kelas
thitung = 2,16 sedangkan ttabel =
eksperimen
kontrol
2,01. H0 ditolak karena thitung lebih
diperoleh: Kelas eksperimen memiliki
besar dari ttabel (H1 diterima). H0
koefisien korelasi r = 0,76, sedangkan
ditolak maka ada pengaruh model
kelas
pembelajaran quantum learning
dan
kontrol
kelas
memiliki
koefisien
korelasi r = 0,39 Dapat
terhadap pemahaman siswa pada
diperoleh
kesimpulan
materi fungsi kuadrat di kelas X
bahwa kelas eksperimen menggunakan model Quantum learning memiliki
SMA Muhammadiyah Kediri. 2.
Pengaruh minat belajar siswa
koefisien korelasi antara minat belajar
terhadap pemahaman pada materi
terhadap
fungsi
pemahaman
siswa
yang
kuadrat
pada
kelas
sangat kuat yaitu r = 0,76. Kelas
eksperimen menggunakan model
kontrol
model
pembelajaran Quantum Learning
koefisien
memiliki pengaruh yang lebih
menggunakan
konvensional
memiliki
korelasi antara minat belajar terhadap
kuat
pemahaman siswa yang yang cukup
model
yaitu r = 0,39
konvensional. Hal ini dapat dilihat
HERU AGUNG PRASETIYO | 12.1.01.05.0198 FKIP – Pendidikan Matematika
dari
pada
menggunakan pembelajaran
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Komunikasi Matematika Siswa SMP. Universitas Sriwijaya.
dari hasil perhitungan Uji t pada angket, dimana nilai thitung = 5,88 sedangkan ttabel = 2,01. H0 ditolak karena thitung lebih besar dari ttabel (H1
diterima).
Maka
ada
pengaruh minta belajar siswa terhadap pemahaman siswa pada materi fungsi kuadrat di kelas X
Trianto. (2009) Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, edisi 4, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sagala, Syaiful, Suherman. DKK (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
SMA Muhammadiyah Kediri.
3.
kelas kontol. Hasil uji korelasi
Ari Nilandri (2001). Quantum Teaching: Orchestrating Student Succes (Bobbi DePorter, Mark Reardon, Sarah Singer-Nouri, Terjemahan), Boston : Allyn and bacon. Buku asli diterbitkan tahun 1999
kelas
De
Dan hasil uji korelasi untuk kelas eksperiman lebih kuat dari pada
eksperimen
r
=
0,76,
sedangkan kelas control r = 0,39. Sehingga
dapat
dan
(https://quantum
Hernacki
learning .wordpress.com/2013/11/26/
2000, penelitian
disimpulkan
bahwa terdapat interaksi antara model
Porter
pembelajaran
quantum
learning dan minat belajar siswa terhadap pemahaman siswa pada materi fungsi kuadrat di kelas X
Sugiyanto,(2008:126). Quantum Learning: (Bobbi DePorter dan Mike Hesnacki, Terjemahan), Dell Publishing,(2001:15) Hermawan, Ruswandi. Dkk (2007), Metode Penelitian Pendidikan Bandung: UPI Press.
SMA Muhammadiyah Kediri.
DAFTAR PUSTAKA
Saefudin Sa’ud, Udin (Bobby Deporter (1992). Quantum Teaching pembelajaran yang menyenangkan.
Djamarah. (2002:156) Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta,
Dimiyati dan Mujiono. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999).
Hernacki 2001:15, (https://quantum learning penelitian .wordpress.com/2013/11/26/
Wena. (2009:2). Konsep dan Makna Model Pembelajaran, Bandung: Alfabeta Djamarah dan Zain. 2006:120. Pengembangan Matematika Model Quantum Learning Untuk Mengukur Kemampuan Pemahaman dan HERU AGUNG PRASETIYO | 12.1.01.05.0198 FKIP – Pendidikan Matematika
Sudjana, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Gravindo Persada, 2008 Bloom Benyamin Bloom, 22
1975, Teksonomi September 2011 http://id.m.wikipedia.org/wiki,
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Daryanto, H.M.2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Dalyono.2009. ”Meningkatkan Minat &
Kristiantari Rini.(2014) pemahaman siswa model Quantum Learning.
(Online),(http//suhadinet.wordpress
Motivasi Belajar Siswa Kelas II,
.com, diakses 23 Desember 2008)
http://repository.upi.edu/1882/4/S_PD_1101 603_CHAPTER1
Agusdianita Neza (2013) Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Dan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematik Wena. (2005). Konsep dan Makna Model Pembelajaran, Bandung: Alfabeta Mustangin. 2002. Dasar-Dasar Pembelajaran Matematika. Malang: FKIP UNISMA
Djali
2006,”Hubungan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar pada Pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2005/2006, (http://researchingines.com)
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2009 ED revisi. Evaluasi Pendidikan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Surya, Muhammad H. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Bani Quraisy Suherman, Erman. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA Sumardyono.2004. Karakteristik Matematika dan Implikasinya Terhadap Pembeljaran Matematika. Jogyakarta: PPPG Matematika Materi
fungsi
kuadrat
https://estiyaniesti.wordpress.com/2013/11/2 6/materi-matematika-persamaan-dan-fungsikuadrat/
Subando, Joko, S.Si. 2008.”Pengembangan Minat Siswa Terhadap Matematika”,(Online),(http://masba ndo.tripod.com/subandoweb/minat. htm, diakses 24 Desember 2008)
HERU AGUNG PRASETIYO | 12.1.01.05.0198 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 9||