PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2009
2008
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Piutang Usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp4.633.369.560 pada tahun 2009 dan 2008 Lain-lain Persediaan Pajak dibayar di muka Uang muka pembelian film dan lain-lain Biaya dibayar di muka
2c,2p,3
18.579.055.839
25.764.580.339
2e,4,8,12,13
182.011.824.787 504.904.982 259.240.600.246 184.865.878 14.201.686.009 11.775.584.132
234.696.219.646 431.522.782 323.936.161.645 142.426.838 7.808.986.343 9.547.009.647
486.498.521.873
602.326.907.240
2q,11
218.042.962.569
193.660.219.645
2i,7,8,12,13
338.763.900.078 10.948.045.081 9.365.071.965
367.247.279.948 9.389.433.643 7.439.457.988
7.215.569.009 37.420.600.987
6.967.403.302 40.159.423.551
621.756.149.689
624.863.218.077
1.108.254.671.562
1.227.190.125.317
2f,6,8,12,13 2q,11 2g,20d
Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva pajak tangguhan - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp680.978.032.834 pada tahun 2009 dan Rp626.103.829.164 pada tahun 2008 Uang muka pembelian aset tetap Tagihan pajak penghasilan Beban tangguhan hak atas tanah setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp1.894.772.148 pada tahun 2009 dan Rp1.427.079.855 pada tahun 2008 Aktiva tidak lancar lainnya
2q,11
2j 2d,2g,5a,5b,20d
Jumlah Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2009
2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek Hutang Usaha Lain-lain Hutang pajak Beban masih harus dibayar Pendapatan diterima di muka Hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
8 2p 9 10 2q,11
21.807.551.485
20.000.000.000
149.204.565.594 71.587.759.533 10.165.941.853 15.999.416.033 981.320.000
102.207.727.340 27.641.317.046 14.081.065.055 20.317.413.882 -
110.000.000.000
-
379.746.554.498
184.247.523.323
485.000.000.000 3.088.692.022
691.930.661.814 35.535.449.874
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
488.088.692.022
727.466.111.688
Jumlah Kewajiban
867.835.246.520
911.713.635.011
23.290.789
30.521.686
506.403.454.750 201.252.710.784
506.403.412.750 201.252.647.784
67.387.705.202 8.496.265.438
67.387.705.202 8.496.265.438
5.000.000.000 (548.144.001.921)
5.000.000.000 (473.094.062.554)
240.396.134.253
315.445.968.620
1.108.254.671.562
1.227.190.125.317
12
Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang obligasi - bersih Hutang tidak lancar-lain-lain
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
12 2l,13 2n,9,21
2b
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp250 per saham Modal dasar - 7.956.652.412 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.025.613.819 saham pada tahun 2009 dan 2.025.613.651 saham pada tahun 2008 14 Tambahan modal disetor - bersih 2k,15 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2h,16 Opsi pemilikan saham karyawan 2o,22 Saldo laba (defisit) Ditentukan untuk dana cadangan Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas - Bersih JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2009
2008
PENDAPATAN BERSIH
2m,18,24
339.254.283.068
407.375.327.140
BEBAN USAHA Program dan penyiaran Umum dan administrasi
2m,2n,19 20c 7,20d,21
218.620.935.842 107.413.096.107
148.707.832.633 116.487.314.400
326.034.031.949
265.195.147.033
13.220.251.119
142.180.180.107
Jumlah Beban Usaha LABA USAHA BEBAN (PENGHASILAN) LAIN-LAIN Beban bunga dan denda Laba selisih kurs - bersih Lain-lain - bersih
8,10,12,13 2p 2l,6,7,11
Beban Lain-lain - Bersih LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Tangguhan
2q,11
LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
2b
LABA (RUGI) BERSIH LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR
2r,23
61.658.579.038 (6.210.710.113) 12.540.613.138
65.490.692.321 (1.063.311.248) (1.151.077.179)
67.988.482.063
63.276.303.894
(54.768.230.944)
78.903.876.213
13.313.812.239
(25.734.985.094)
(41.454.418.705)
53.168.891.119
3.930.704
(4.686.032)
(41.450.488.001)
53.164.205.087
(20,46)
26,25
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan Saldo 1 Januari 2008 Laba bersih periode 2008 (enam bulan) Saldo 30 Juni 2008 Pelaksanaan waran seri I Laba bersih periode 2008 (enam bulan) Saldo 31 Desember 2008 Rugi bersih periode 2009 (enam bulan) Saldo 30 Juni 2009
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Tambahan Modal Disetor Bersih
Saldo Laba (Defisit) Opsi Pemilikan Saham Karyawan
Ditentukan untuk Dana Cadangan
506.403.412.750
201.252.647.784
67.387.705.202
8.496.265.438
5.000.000.000
-
-
-
-
-
506.403.412.750
201.252.647.784
67.387.705.202
8.496.265.438
5.000.000.000
42.000
63.000
-
-
-
Belum Ditentukan Penggunaannya (526.258.267.641)
262.281.763.533
53.164.205.087
53.164.205.087
(473.094.062.554)
315.445.968.620
-
-
-
-
-
-
(33.599.451.366)
506.403.454.750
201.252.710.784
67.387.705.202
8.496.265.438
5.000.000.000
(506.693.513.920)
-
-
-
-
-
(41.450.488.001)
506.403.454.750
201.252.710.784
67.387.705.202
8.496.265.438
5.000.000.000
(548.144.001.921)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
Ekuitas Bersih
105.000 (33.599.451.366 ) 281.846.622.254 (41.450.488.001 ) 240.396.134.253
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Pelanggan Penghasilan bunga Lain-lain Pembayaran kas untuk: Pembelian film dan swa produksi Gaji, kesejahteraan karyawan dan beban usaha lainnya Beban bunga dan denda Pajak penghasilan dan pajak lainnya Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
2009
2008
420.021.728.467 570.030.616 5.330.836.206
386.673.940.363 230.319.954 13.688.974.114
(188.010.382.660)
(178.619.947.157)
(86.521.507.267) (66.281.423.273) (34.981.249.938)
(131.556.790.380) (48.387.939.549) (50.452.320.727)
50.128.032.151
(8.423.763.382)
449.056.364 (21.904.028.568)
59.504.363.636 (12.628.889.695)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
(21.454.972.204)
46.875.473.941
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Sumber dana: Penerimaan hutang bank jangka panjang
170.000.000.000
-
Jumlah Sumber Dana
170.000.000.000
-
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Pembelian aset tetap
7
Penggunaan dana: Pembayaran hutang bank jangka panjang Penurunan saldo pinjaman rekening koran Provisi hutang bank Pinjaman lembaga keuangan lain
(50.000.000.000) (5.620.342.030) (5.100.000.000) (171.700.000.000)
(5.316.240.147) (42.607.000.000)
Jumlah Penggunaan Dana
(232.420.342.030)
(47.923.240.147)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(62.420.342.030)
(47.923.240.147)
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(33.747.282.083)
(9.471.529.588)
52.326.337.922
35.236.109.927
3
18.579.055.839
25.764.580.339
7
2.134.394.130
1.108.740.107
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Reklasifikasi dari akun uang muka pembelian aset tetap ke akun aset tetap
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum PT Indosiar Karya Media Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia dengan nama PT Indovisual Citra Persada pada tanggal 19 Juli 1991 berdasarkan akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 166. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-20522 HT.01.01.TH.2003 tanggal 29 Agustus 2003 serta diumumkan dalam Tambahan No. 233 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 2 tanggal 6 Januari 2004. Berdasarkan akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., No. 61 tanggal 26 April 2003, nama Perusahaan PT Indovisual Citra Persada diubah menjadi PT Indosiar Karya Media. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 37 tanggal 12 Agustus 2008 mengenai perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan antara lain penyesuaian dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU60329.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 9 September 2008. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang jasa kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak, termasuk tetapi tidak terbatas pada kegiatan di bidang jasa penyediaan dan pemanfaatan multimedia serta kegiatan usaha terkait, jasa di bidang media massa serta kegiatan usaha terkait, jasa konsultasi, manajemen dan administrasi. Perusahaan juga menjalankan kegiatan usaha di bidang perdagangan umum termasuk tetapi tidak terbatas pada perdagangan alat teknik, mesin-mesin dan suku cadang/alat elektronik atau alat elektrikal atau alat-alat penyiaran serta perdagangan ekspor impor internasional dan lokal, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak lain yang dipasarkan oleh Perusahaan, bertindak sebagai leverensir/ supplier serta kegiatan usaha terkait, bertindak sebagai distributor, agen dan sebagai perwakilan dari pada perusahaan lain baik dalam maupun luar negeri. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jalan Damai No. 11, Daan Mogot, Jakarta. Perusahaan memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 1997. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan tanggal 30 Juni 2003, para pemegang saham PT Indosiar Visual Mandiri, Anak perusahaan, telah menyetujui usulan rencana restrukturisasi Anak perusahaan, dimana Anak perusahaan bermaksud untuk mendirikan induk perusahaan, yaitu PT Indosiar Karya Media (Perusahaan). Anak perusahaan akan melakukan restrukturisasi dengan cara shares swap antara para pemegang saham Anak perusahaan dengan Perusahaan dengan rasio shares swap 1:1, pemegang saham Anak perusahaan akan menjadi pemegang saham Perusahaan, kemudian Perusahaan akan mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek dan menjadi perusahaan terbuka, dan Anak perusahaan akan menarik pencatatan sahamnya (delisting) di Bursa Efek. Pada tanggal 23 Januari 2004, Perusahaan telah membeli saham Anak perusahaan yang dimiliki oleh PT Prima Visualindo, pemegang saham, sejumlah 551.708.684 saham dengan persentase kepemilikan sebesar 27,74%.
6
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum (lanjutan) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 29 Juli 2004, pemegang saham Anak perusahaan menyetujui, antara lain: 1) Penghapusan pencatatan saham (delisting) Anak perusahaan dan menjadi perusahaan tertutup (go private). 2) Penukaran (inbreng) saham yang dimiliki oleh pemegang saham Anak perusahaan dengan saham baru yang akan dikeluarkan oleh Perusahaan melalui prosedur penawaran umum hanya kepada pemegang saham Anak perusahaan. 3) Pengalihan program Opsi Pemilikan Saham Karyawan (ESOP) Anak perusahaan ke Perusahaan sebagai bagian dari restrukturisasi (Catatan 22). 4) Terminasi waran seri II Anak perusahaan dan penukaran waran seri II Anak perusahaan dengan waran seri I yang akan dikeluarkan oleh Perusahaan (Catatan 13). 5) Menyetujui perubahan anggaran dasar Anak perusahaan menjadi anggaran dasar perusahaan tertutup dalam rangka restrukturisasi tersebut, apabila jumlah pemegang saham Anak perusahaan (termasuk akibat konversi Waran Seri II) kurang dari 50 pemegang saham. 6) Pengesahan atas penunjukan penilai independen yang melakukan penilaian harga wajar saham dan pendapat kewajaran transaksi. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 10 Agustus 2004, pemegang saham Perusahaan menyetujui, antara lain: 1) Perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka. 2) Penawaran umum sebanyak 1.437.454.419 saham hanya kepada para pemegang saham Anak perusahaan dan kepada PT Prima Visualindo (PV) selaku pembeli siaga. Penyetoran saham tersebut dilakukan dengan cara penukaran dengan saham Anak perusahaan (inbreng) dan/atau dengan uang tunai oleh PV dengan harga Rp551 per saham. 3) Penerbitan Waran Seri I Perusahaan sebanyak-banyaknya 521.160.706 waran untuk menggantikan Waran Seri II Anak perusahaan yang diterbitkan kepada pemegang Waran Seri II Anak perusahaan dengan harga, syarat dan kondisi yang sama dengan Waran Seri II Anak perusahaan (Catatan 13). 4) Penerbitan Employee Stock Option Plan (ESOP) sebanyak-banyaknya 99.458.000 saham kepada karyawan Perusahaan yang berasal dari karyawan Anak perusahaan yang berhak atas opsi dan kepada karyawan Anak perusahaan yang berhak, dengan harga, syarat dan kondisi yang sama dengan ESOP yang dikeluarkan oleh Anak perusahaan (Catatan 22). 5) Perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan, antara lain, meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp500.000.000.000 menjadi Rp551.712.684.000 yang terbagi atas 2.206.850.736 saham dengan nilai nominal Rp250 per saham.
7
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum (lanjutan) Pada tanggal 13 Agustus 2004, Perusahaan mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), sekarang Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK), dalam rangka penawaran umum hanya kepada pemegang saham Anak perusahaan. Berdasarkan Surat BAPEPAM No. S-3017/PM/2004 tanggal 24 September 2004, pernyataan pendaftaran penawaran umum menjadi efektif. Perusahaan menawarkan hanya kepada pemegang saham Anak perusahaan sejumlah 1.437.454.419 Saham Biasa Atas Nama yang terdiri dari 1.437.450.419 saham baru yang dikeluarkan dari portepel serta 4.000 saham lama milik Handoko dengan nilai nominal Rp250 setiap saham. Pembayaran dilakukan dengan pertukaran (inbreng) 1.437.454.419 saham Anak perusahaan dengan rasio 1:1 dan/atau dengan uang tunai oleh Pembeli Siaga dengan harga Rp551 per saham atas sisa saham dalam penawaran umum. Jumlah saham Perusahaan yang ditukarkan oleh pemegang saham Anak perusahaan sebanyak 1.423.031.919 saham, sisanya sejumlah 14.418.500 saham dibeli oleh pembeli siaga. Sehubungan dengan transaksi pertukaran (inbreng) saham, selisih lebih nilai buku atas biaya perolehan ketika Perusahaan mengakuisisi Anak perusahaan melalui pertukaran saham dan pembelian saham dari pihak ketiga sebesar Rp47.543.120.835 dialokasi secara proporsional untuk mengurangi aktiva non-moneter Anak perusahaan. Pada tanggal 4 Oktober 2004, Perusahaan telah melakukan pencatatan saham, waran seri I Perusahaan dan prelisting saham dari ESOP di Bursa Efek Jakarta (BEJ), sekarang Bursa Efek Indonesia, dan Bursa Efek Surabaya (BES), sekarang Bursa Efek Indonesia, dan pada tanggal yang sama, Anak perusahaan telah melakukan penghapusan pencatatan saham dan waran seri II Anak perusahaan di BEJ dan BES. b. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi Susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris (Independen) Komisaris (Independen) Komisaris Komisaris
: : : : :
Benny Setiawan Santoso Amir Effendi Siregar Teuku Iskandar Mohamad Jusuf Hamka Andru B. Subowo
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: : : : :
Handoko Phiong P. Darma Harry Pramono Santoso Tandio Soejatna Soenoesoebrata
Jumlah kompensasi yang diterima dewan komisaris dan direksi Perusahaan dan Anak perusahaan berjumlah Rp6.917.748.000 pada periode 2009 dan Rp5.817.680.000 pada periode 2008. Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, Anak perusahaan memiliki masing-masing 1.518 karyawan dan 1.553 karyawan dan pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, Perusahaan tidak memiliki karyawan (tidak diaudit).
8
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan serta Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM untuk perusahaan publik. Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, yaitu sebagai berikut: a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan konsolidasi, dinyatakan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain, disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dan diukur dengan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan investasi tertentu yang dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi, yang disusun sejak Perusahaan memperoleh pengendalian atas Anak perusahaan, meliputi laporan keuangan Perusahaan dan PT Indosiar Visual Mandiri, Anak perusahaan yang dimiliki dengan persentase kepemilikan sebesar 99,99%. Anak perusahaan berusaha dalam bidang jasa penyiaran televisi sebagai Lembaga Penyiaran Swasta (Catatan 1a). Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, jumlah aktiva Anak perusahaan masing-masing sebesar Rp1.125 miliar dan Rp1.259 miliar. Kantor pusat Anak perusahaan berlokasi di Jalan Damai No. 11, Daan Mogot, Jakarta. Anak perusahaan memulai kegiatan operasi komersialnya pada bulan Januari 1995. Selisih lebih nilai buku atas biaya perolehan ketika Perusahaan mengakuisisi Anak perusahaan melalui pertukaran saham dan pembelian saham dari pihak ketiga dialokasi secara proporsional untuk mengurangi aktiva non-moneter Anak perusahaan. Efek pajak tangguhan yang timbul dari akuisisi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Pajak Tangguhan” pada neraca konsolidasi. Proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam akun “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi” pada neraca konsolidasi, sedangkan proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas rugi (laba) bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam akun “Hak Minoritas atas Rugi (Laba) Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi” pada laporan laba rugi konsolidasi. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. c. Setara Kas Setara kas meliputi semua investasi yang sangat likuid dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan hingga jatuh tempo serta tidak digunakan sebagai jaminan.
9
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. e. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Perusahaan dan Anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. f.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan program ditentukan dengan metode identifikasi khusus (specific identification method), sedangkan biaya perolehan persediaan lainnya ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang bulanan (monthly weighted-average method). Persediaan program diamortisasi sebanyak-banyaknya dua kali dengan komposisi 75% dan 25% dari biaya perolehan, masing-masing untuk penayangan pertama dan kedua atau dibebankan seluruhnya pada penayangan pertama. Penghapusan persediaan program dilakukan berdasarkan penelaahan atas kondisi persediaan dan dibebankan pada operasi periode berjalan.
g. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. h. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Pada tahun 2004, Perusahaan membeli saham PT Indosiar Visual Mandiri (Anak perusahaan) dari PT Prima Visualindo (PV) dengan persentase kepemilikan sebesar 27,74% yang merupakan transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali yang perlakuan akuntansinya diatur dalam PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan PSAK tersebut, penyertaan pada saham Anak perusahaan dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest) dan selisih antara biaya perolehan dengan nilai buku dicatat pada akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada neraca konsolidasi. i.
Aset Tetap PSAK 16 (revisi 2007) “Aset tetap” mulai berlaku untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2008. Perusahaan dan Anak perusahaan telah memilih model biaya. Manajemen berpendapat bahwa dampak dari revisi PSAK di atas tidak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi, dan karenanya tidak diperlukan penyesuaian secara retrospektif.
10
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
Aset Tetap (lanjutan) Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan kantor, studio dan transmisi Peralatan bangunan dan studio Peralatan kantor dan perlengkapan Kendaraan
20 5 - 20 5 5
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan ini akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan aset dalam penyelesaian dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 1997). Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan. Nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai ini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. j.
Beban Tangguhan Hak atas Tanah Biaya-biaya pengurusan legal hak atas tanah, sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis aktiva tanah, yang mana lebih pendek.
k. Beban Emisi Saham Sesuai dengan Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai Perubahan Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, seluruh beban yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham Perusahaan kepada masyarakat dicatat sebagai pengurang “Tambahan Modal Disetor - Bersih” yang merupakan komponen Ekuitas. l.
Beban Emisi Obligasi dan Diskonto Obligasi Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi, yaitu 5 tahun. Diskonto obligasi diamortisasi dengan menggunakan metode tarif bunga efektif selama jangka waktu obligasi, yaitu 5 tahun. Saldo biaya emisi obligasi ditangguhkan dan diskonto obligasi dikurangkan langsung dengan nilai nominal obligasi dan jumlah bersihnya disajikan dalam hutang obligasi.
11
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan iklan diakui pada saat iklan ditayangkan. Pembayaran iklan di muka yang diterima Anak perusahaan dicatat dalam akun “Pendapatan Diterima di Muka”. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). n. Imbalan Kerja Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja” (“PSAK 24 Revisi”) untuk mengakui penyisihan imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003 mengenai “Ketenagakerjaan” (“Undang-Undang”). Sesuai PSAK 24 Revisi, beban imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aktiva program pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Lebih lanjut, biaya jasa lalu yang terjadi ketika memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada, diamortisasi selama periode sampai imbalan tersebut menjadi hak. Anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat dan memiliki kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai menurut Undangundang. Iuran pensiun ditanggung oleh Anak perusahaan dan karyawan masing-masing sebesar 5% dan 3% dari gaji pokok karyawan. Penyisihan menurut Undang-undang dihitung dengan membandingkan imbalan yang akan diterima oleh karyawan pada usia pensiun normal melalui program pensiun dengan imbalan yang dihitung berdasarkan Undang-undang setelah dikurangi akumulasi iuran karyawan dan hasil pengembangannya. Jika bagian iuran yang didanai Anak perusahaan melalui program pensiun kurang dari imbalan yang diwajibkan menurut Undangundang, Anak perusahaan akan melakukan penyisihan atas kekurangannya. o. Kompensasi Berbasis Saham Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 53, “Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham” yang mengatur perlakuan akuntansi untuk nilai wajar opsi pemilikan saham yang diberikan kepada karyawan dan instrumen ekuitas sejenis lainnya. Beban kompensasi diakui selama periode pengakuan hak kompensasi (vesting period) berdasarkan nilai wajar seluruh opsi saham pada tanggal pemberian kompensasi (grant date). Nilai wajar opsi yang diberikan ditentukan dengan menggunakan metode penentuan harga opsi “Black-Scholes”. p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah yang berlaku pada tanggal tersebut seperti ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan.
12
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan) Kurs yang digunakan masing-masing adalah: 30 Juni 2009 Euro Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura
14.432 10.225 7.055
30 Juni 2008 14.563 9.225 6.779
q. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak periode berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas beda temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima atau, jika Perusahaan atau Anak perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. r.
Laba (Rugi) Bersih per Saham Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode berjalan. Laba (rugi) bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih periode berjalan yang telah disesuaikan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode berjalan setelah melakukan penyesuaian atas pengaruh dari efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif. Pada periode 2009, Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi dilusi terhadap saham biasa. Pengaruh dari konversi waran pada periode 2008 berpotensi saham biasa bersifat anti-dilutif, oleh karena itu laba (rugi) bersih per saham dilusian tidak diperhitungkan dan disajikan pada laporan laba rugi konsolidasi.
s. Informasi Segmen Sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, segmen usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain.
13
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
Penggunaan Estimasi Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa yang akan datang mungkin berdasarkan jumlah yang berbeda dengan estimasi tersebut.
3. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari:
2009
2008
Kas
1.681.990.676
1.901.598.201
Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
5.223.215.453 3.121.941.646 1.747.152.410 1.904.236.513 68.500.000 53.518.000
20.004.460.515 466.581.866 -
51.772.038
36.988.191
12.170.336.060
20.508.030.572
Setara kas Deposito berjangka Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Victoria International Tbk
2.060.767.409
1.004.065.573 -
Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk (US$260.730 pada tahun 2009 dan US$254.839 pada tahun 2008)
2.665.961.694
2.350.885.993
Jumlah setara kas
4.726.729.103
3.354.951.566
18.579.055.839
25.764.580.339
Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk (US$5.063 pada tahun 2009 dan US$4.010 pada tahun 2008) Jumlah bank
Jumlah
Suku bunga tahunan untuk deposito berjangka dalam Rupiah berkisar antara 11% sampai dengan 12,75% pada periode 2009 dan berkisar antara 6% sampai dengan 6,25% pada periode 2008. Suku bunga tahunan untuk deposito berjangka dalam dolar Amerika Serikat berkisar antara 2,5% sampai dengan 3,5% pada periode 2009 dan berkisar antara 3,25% sampai dengan 3,5% pada periode 2008.
14
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. PIUTANG USAHA Akun ini merupakan piutang usaha dari pihak ketiga sebagai berikut: 2009 PT Wira Pamungkas Pariwara PT Asia Media Network PT Dwi Sapta Pratama Advertising PT International Matari Advertising PT Bintang Mediathama Indonesia PT Tempo Promosi PT Dian Mentari Pratama PT Merah Putih Pariwara PT Perada Swara Production PT Advatama Niaga PT Armananta Eka Putra PT Dentsu Indonesia Inter Admark PT Inti Media Konsepindo PT Optima Media Dinamika PT Komunika Cergas Ilhami PT Fajar Cahaya Buana PT Star Reachers Indonesia PT Inter Pariwara Global PT Auvikomunikasi Mediapro PT Indonesia Media Exchange Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3 miliar) Jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
50.515.697.689 24.429.567.438 18.603.714.492 11.774.571.200 10.507.838.000 7.089.271.200 5.365.360.000 4.984.320.000 4.352.734.801 4.120.864.000 3.996.492.500 3.486.716.200 3.466.736.000 3.117.488.000 2.863.020.000 2.614.955.200 2.340.465.600 1.831.456.000 1.726.603.999 1.591.942.000 17.865.380.028
46.872.451.579 15.885.493.400 27.159.386.311 13.515.789.648 20.136.370.012 9.733.080.164 3.011.034.400 3.131.964.000 4.552.122.429 3.042.864.000 8.531.902.025 9.733.036.720 3.871.648.000 9.427.890.400 4.383.239.565 4.313.848.000 5.994.323.200 3.860.387.200 3.282.164.600 12.433.588.200 26.457.005.353
186.645.194.347
239.329.589.206
(4.633.369.560)
Bersih
2008
182.011.824.787
(4.633.369.560) 234.696.219.646
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 2009
2008
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 180 hari > 180 hari
101.204.747.647
132.985.182.820
31.535.829.500 25.565.996.026 21.302.531.498 7.036.089.676
52.644.263.658 26.835.774.628 20.836.642.033 6.027.726.067
Jumlah
186.645.194.347
239.329.589.206
Manajemen Anak perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup. Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank pada tahun 2009 (Catatan 8 dan 12) dan hutang obligasi pada tahun 2008 (Catatan 13). Seluruh saldo piutang usaha pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah dalam mata uang Rupiah.
15
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sifat hubungan Perusahaan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah pemegang saham, perusahaan afiliasi dan karyawan kunci. a. Anak perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada karyawan Anak perusahaan yang akan dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan dengan jangka waktu maksimal 60 bulan. Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, saldo piutang karyawan tersebut masing-masing sebesar Rp1.152.069.027 atau 0,10% dan Rp3.803.558.260 atau 0,31% dari jumlah aktiva, disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi. b. Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, saldo uang muka investasi Anak perusahaan pada PT Studio Cafe Internasional masing-masing sebesar Rp3.869.527.874 atau 0,35% dan 0,32% dari jumlah aktiva. Uang muka ini disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi. 6. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 2009
2008
Program Pembelian film Swa produksi Lain-lain
190.274.871.215 52.114.348.174 16.851.380.857
243.996.037.479 62.455.860.591 17.484.263.575
Jumlah
259.240.600.246
323.936.161.645
Persediaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank pada tahun 2009 (Catatan 8 dan 12) dan hutang obligasi pada tahun 2008 (Catatan 13). Pada periode 2009, Anak perusahaan melakukan penghapusan persediaan program sebesar Rp9.920.812.074, karena persediaan program tersebut tidak dapat ditayangkan lagi. Pembelian persediaan program dari pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pembelian adalah pembelian dari PT Soraya Intercine Films, PT Gentabuana Paramita dan PT MD Media, masingmasing sebesar 54,27%, 14,14% dan 11,89% dari jumlah pembelian pada periode 2009, serta dari PT Gentabuana Paramita dan PT MD Media, masing-masing sebesar 53,50% dan 12,78% dari jumlah pembelian pada periode 2008. Persediaan tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran atau pencurian karena bila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan program dalam bentuk hak siar dan persediaan program yang dibeli, Anak perusahaan dapat meminta copy film yang baru dari distributor yang bersangkutan. Namun demikian, manajemen Anak perusahaan telah melakukan beberapa tindakan untuk mengurangi risiko kerugian atas persediaan, antara lain dengan menempatkan persediaan program pada lokasi yang berbeda dengan sistem keamanan yang baik.
16
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari: 2009 Penambahan/ Reklasifikasi
Saldo Awal Nilai Tercatat Tanah Bangunan kantor, studio dan transmisi Peralatan bangunan dan studio Peralatan kantor dan perlengkapan Kendaraan Sub-jumlah Aset dalam penyelesaian
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
69.602.116.741 84.417.668.967 750.228.744.379 73.970.086.549 31.967.963.017
75.872.880 6.734.374.322 718.161.896 30.000.000
996.357.816 52.305.355 1.550.700.000
69.602.116.741 84.493.541.847 755.966.760.885 74.635.943.090 30.447.263.017
1.010.186.579.653
7.558.409.098
2.599.363.171
1.015.145.625.580
4.596.307.332
-
-
4.596.307.332
1.014.782.886.985
7.558.409.098
2.599.363.171
1.019.741.932.912
Akumulasi Penyusutan Bangunan kantor, studio dan transmisi Peralatan bangunan dan studio Peralatan kantor dan perlengkapan Kendaraan
48.361.620.922 510.691.184.314 67.909.830.981 29.803.368.706
1.916.805.088 22.568.619.781 1.666.269.204 633.967.383
972.583.190 50.350.355 1.550.700.000
50.278.426.010 532.287.220.905 69.525.749.830 28.886.636.089
Jumlah Akumulasi Penyusutan
656.766.004.923
26.785.661.456
2.573.633.545
680.978.032.834
Nilai Buku
358.016.882.062
Jumlah Nilai Tercatat
338.763.900.078
2008 Penambahan/ Reklasifikasi
Saldo Awal Nilai Tercatat Tanah Bangunan kantor, studio dan transmisi Peralatan bangunan dan studio Peralatan kantor dan perlengkapan Kendaraan
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
69.602.116.741 82.781.364.024 789.023.282.933 71.415.224.201 31.219.081.199
48.245.000 9.100.755.232 1.358.385.274 830.381.818
66.395.161.514 230.958.128 -
69.602.116.741 82.829.609.024 731.728.876.651 72.542.651.347 32.049.463.017
1.044.041.069.098
11.337.767.324
66.626.119.642
988.752.716.780
4.598.392.332
-
-
4.598.392.332
1.048.639.461.430
11.337.767.324
66.626.119.642
993.351.109.112
Akumulasi Penyusutan Bangunan kantor, studio dan transmisi Peralatan bangunan dan studio Peralatan kantor dan perlengkapan Kendaraan
44.696.688.988 458.098.382.161 63.863.900.642 28.077.833.614
1.877.478.641 30.855.841.173 2.246.087.011 1.006.020.135
4.402.492.760 215.910.441 -
46.574.167.629 484.551.730.574 65.894.077.212 29.083.853.749
Jumlah Akumulasi Penyusutan
594.736.805.405
35.985.426.960
4.618.403.201
626.103.829.164
Nilai Buku
453.902.656.025
Sub-jumlah Aset dalam penyelesaian Jumlah Nilai Tercatat
367.247.279.948
Penambahan nilai tercatat aset tetap termasuk reklasifikasi dari uang muka pembelian aset tetap masing-masing sebesar Rp2.134.394.130 dan Rp1.108.740.107 pada tahun 2009 dan 2008.
17
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. ASET TETAP (lanjutan) Pembebanan penyusutan adalah sebagai berikut: 2009 Beban program dan penyiaran Beban usaha - umum dan administrasi (Catatan 19) Jumlah
2008
4.015.709.134 6.266.950.636 22.769.952.322 26.785.661.456
35.985.426.960
Aset tetap Anak perusahaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 8 dan 12) pada tahun 2009 dan atas hutang obligasi (Catatan 13) serta fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 8) pada tahun 2008. Tanah, yang terletak di beberapa kota di Indonesia, seluas sekitar 274.670 meter persegi berupa Hak Guna Bangunan (HGB) masing-masing pada tahun 2009 dan 2008. HGB tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2013 sampai dengan 2034. Manajemen Anak perusahaan berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. Laba (rugi) penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 2009
2008
Hasil penjualan Nilai buku
449.056.364 25.729.626
59.504.363.636 62.007.716.441
Laba (rugi) penjualan aset tetap
423.326.738
(2.503.352.805)
Rincian aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut: 2009
2008
Peralatan bangunan dan studio Bangunan kantor, studio dan transmisi
4.113.749.196 482.558.136
4.115.834.196 482.558.136
Jumlah
4.596.307.332
4.598.392.332
Pada tanggal 30 Juni 2009, estimasi persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian sebesar 5% dari jumlah biaya yang dianggarkan. Nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap Anak perusahaan, kecuali peralatan kantor dan perlengkapan, kendaraan tertentu dan aset dalam penyelesaian, pada tanggal 31 Desember 2008, dinyatakan dalam laporan penilaian dari penilai independen, PT Ujatek Baru, pada tanggal 6 Maret 2009 adalah sebesar Rp713.332.134.000, yang dinilai dengan menggunakan metode kalkulasi biaya (cost approach), kecuali tanah yang menggunakan metode perbandingan data pasar (market data approach). Manajemen Anak perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aset tetap Anak perusahaan dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan penurunan nilai atas aset tetap tersebut.
18
29.718.4
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. ASET TETAP (lanjutan) Aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kerugian karena kebakaran dan lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp86.851.156.500 dan US$107.543.409 pada tanggal 30 Juni 2009. Manajemen Anak perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko kebakaran dan lainnya. Manajemen Anak perusahaan menelaah nilai pertanggungan tersebut setiap tahun. 8. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Hutang bank jangka pendek terdiri dari: 2009
2008
Time Loan Revolving Pinjaman rekening koran
20.000.000.000 1.807.551.485
20.000.000.000 -
Jumlah
21.807.551.485
20.000.000.000
Anak perusahaan memperoleh fasilitas kredit Time Loan Revolving dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan jumlah maksimum sebesar Rp20.000.000.000 yang dipergunakan untuk tambahan modal kerja Anak perusahaan dalam rangka penyiaran kembali program acara sehubungan dengan selesainya pembangunan menara pemancar di Jakarta. Fasilitas Time Loan Revolving dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 3% di atas suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) jangka waktu satu bulan sampai dengan 12%. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, saldo pinjaman ini masing-masing adalah sebesar Rp20.000.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 3 Agustus 2009. Anak perusahaan juga memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dari BCA dengan jumlah maksimum sebesar Rp20.000.000.000. Pinjaman rekening koran dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 3% di atas suku bunga SBI jangka waktu satu bulan sampai dengan 12%. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, saldo pinjaman ini masing-masing adalah sebesar Rp1.807.551.485 dan Rp0. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 3 Agustus 2009. Kedua fasilitas pinjaman jangka pendek ini dijamin secara paripassu dan pro-rata dengan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Pan Indonesia Tbk, BCA dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 12) pada tahun 2009 dan dijamin dengan tanah dan bangunan (Catatan 7) pada tahun 2008. Anak perusahaan diharuskan, antara lain menjaga, memelihara dan mempertahankan rasio keuangan tertentu Anak perusahaan setiap saat. Beban bunga atas hutang bank masing-masing sejumlah Rp1.380.887.923 dan Rp1.391.480.272 untuk periode 2009 dan 2008 dan disajikan sebagai bagian dari ”Beban (Penghasilan) Lain-lain Beban Bunga dan Denda” pada laporan laba rugi konsolidasi.
19
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. HUTANG USAHA Akun ini merupakan hutang pembelian program acara kepada pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut: 2009 PT Soraya Intercine Film PT Tripar Multivision Plus PT MD Media PT Parkit Film PT Rapi Film Buena Vista International Inc., Amerika Serikat (US$376.643 pada tahun 2009 dan 2008) Warner Bros International, Amerika Serikat (US$175.284 pada tahun 2009 dan US$361.258 pada tahun 2008) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3 miliar) (US$721.584 dan Rp5.210.857.429 pada tahun 2009 dan US$455.811 dan Rp3.324.643.764 pada tahun 2008) Jumlah
2008
51.257.500.000 50.593.714.762 15.546.845.984 7.950.000.000 5.624.000.000
8.525.000.000 94.336.366.642 12.961.304.690 350.000.000 5.187.500.000
3.851.172.119
3.474.529.369
1.792.278.900
3.332.600.438
12.589.053.829
7.529.500.239
149.204.565.594
135.696.801.378
Dikurangi: bagian yang jatuh tempo lebih dari satu tahun
-
Bersih
149.204.565.594
(33.489.074.038) 102.207.727.340
10. HUTANG LAIN-LAIN Pada tahun 2009, akun ini sejumlah Rp30.000.000.000 merupakan pinjaman jangka pendek Perusahaan kepada lembaga keuangan lain dalam rangka pelunasan hutang pokok obligasi Anak perusahaan. Sebagian besar pinjaman jangka pendek Perusahaan ini sejumlah Rp120.000.000.000 dan US$5.000.000 telah dilunasi oleh Perusahaan pada bulan Juni 2009 (Catatan 12). Pada tahun 2009, beban bunga atas pinjaman tersebut sejumlah Rp25.281.212.962 dan disajikan sebagai bagian dari “Beban (Penghasilan) Lain-lain – Beban Bunga dan Denda” pada laporan laba rugi konsolidasi. 11. PERPAJAKAN Hutang pajak terdiri dari: 2009 Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 4 ayat 2 Pajak pertambahan nilai Jumlah
20
2008
1.065.625.704 548.925.480 300.054.437 103.317.774 8.148.018.458
1.738.937.937 170.267.402 248.468.780 111.761.509 11.811.629.427
10.165.941.853
14.081.065.055
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. PERPAJAKAN (lanjutan) Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran rugi fiskal untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Rugi (laba) Anak perusahaan sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan Transaksi eliminasi Laba (rugi) Perusahaan sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan Koreksi fiskal Bagian atas rugi (laba) bersih Anak perusahaan Penghasilan bunga Gaji dan kesejahteraan karyawan Tambahan pembayaran pajak dan denda pajak Taksiran rugi fiskal
2008
(54.768.230.944)
78.903.876.213
57.317.675.680 (44.299.562.638)
(75.929.445.570) 49.864.504.604
(41.750.117.902)
52.838.935.247
39.822.919.225 (70.400.945) (60.205.572) 140.551.752 170.299.800 554.309.171 320.058.692 (1.302.738.699)
(1.084.232.800)
Pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Anak perusahaan
4.161.386.607 26.528.877
2.107.741.082
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka periode berjalan
4.187.915.484
2.107.741.082
Tagihan pajak penghasilan Perusahaan Anak perusahaan
4.161.386.607 26.528.877
2.107.741.082
Jumlah
4.187.915.484
2.107.741.082
Tagihan pajak penghasilan tersebut di atas masing-masing sejumlah Rp4.187.915.484 dan Rp2.107.741.082 pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, disajikan sebagai bagian dari “Tagihan Pajak Penghasilan” pada neraca konsolidasi. Menurut peraturan perpajakan di Indonesia, rugi fiskal dapat dikompensasi maksimum selama lima tahun. Pada tanggal 19 Maret 2008, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan (PPh) pasal 23 untuk tahun pajak 2006 sejumlah Rp25.328.892 dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPh Badan untuk tahun pajak 2006 sejumlah Rp7.830.000 kepada Perusahaan. Pada tanggal 13 Agustus 2008, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP) PPh pasal 21 untuk tahun pajak 2007 sejumlah Rp18.935.556 kepada Perusahaan.
21
(54.353
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. PERPAJAKAN (lanjutan) Pada tanggal 20 Februari 2009, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan SKPLB untuk PPh Badan 2007 sejumlah Rp880.700 serta SKPKB untuk PPh pasal 21 sejumlah Rp297.862.513 dan PPh pasal 23 sejumlah Rp256.446.658 untuk tahun pajak 2007. Pada tanggal 13 Mei 2009, Perusahaan telah mengajukan keberatan atas SKPKB PPh pasal 21 dan 23 untuk tahun pajak 2007 tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, belum ada hasil atas keberatan SKPKB PPh pasal 21 dan 23 yang diajukan. Pada tanggal 21 April 2009, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan SKPLB untuk PPh Badan tahun pajak 2007 sejumlah Rp5.330.836.206 kepada Anak perusahaan dan telah diterima seluruhnya oleh Anak perusahaan. Selain itu, pada tanggal tersebut, Direktur Jenderal Pajak juga menerbitkan SKPLB PPh 26 tahun pajak 2007 yang seharusnya tidak terhutang sebesar Rp1.455.914.301 sekaligus SKPKB untuk PPh pasal 21, 23, 26, PPh final pasal 4 ayat (2) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta STP PPN untuk tahun pajak 2007 sejumlah Rp2.470.085.250 kepada Anak perusahaan, yang telah dibebankan dan disajikan sebagai bagian dari “Beban (Penghasilan) Lain-lain – Lain-lain – Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi periode 2009. Pada tanggal 14 Desember 2007, keberatan STP PPN atas Pemanfaatan Barang Kena Pajak (BKP) Tidak Berwujud dari Luar Daerah Pabean untuk tahun pajak 2005 Anak perusahaan sebesar Rp68.563.736 telah diterima dan dibukukan sebagai bagian dari ”Beban (Penghasilan) Lain-lain – Lain-lain – Bersih“ pada laporan laba rugi konsolidasi periode 2008. Pada tanggal 18 Desember 2007, Anak perusahaan menerima surat Penolakan atas Keberatan SKPKB PPN atas Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dari Luar Daerah Pabean untuk tahun pajak 2005 sejumlah Rp430.750.255, dan pada tanggal 11 Maret 2008, Anak perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Berdasarkan Putusan Pengadilan Pajak tanggal 10 Juli 2009, permohonan banding diterima seluruhnya. Pada tanggal 14 Maret 2008, Anak perusahaan menerima surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak yang menetapkan menerima sebagian dari keberatan SKPKB PPh pasal 26 untuk tahun pajak 2005 sejumlah Rp185.403.780, dan pada tanggal 3 Juni 2008 Anak perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak atas keberatan yang belum diterima sejumlah Rp430.750.254. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, belum ada hasil atas pengajuan banding tersebut. Pada tanggal 24 April 2008, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan SKPLB untuk PPh Badan tahun 2006 sejumlah Rp991.856.383 kepada Anak perusahaan. Pada tanggal yang sama, Direktur Jenderal Pajak juga menerbitkan SKPKB untuk PPh pasal 21, 23, 26, PPh final pasal 4 ayat (2) dan PPN serta STP PPN untuk tahun pajak 2006 sejumlah Rp611.678.385 kepada Anak perusahaan, yang disajikan sebagai bagian dari “Beban (Penghasilan) Lain-lain – Lain-lain – Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi periode 2008. Sehubungan dengan diterimanya seluruh permohonan banding Anak perusahaan atas PPh pasal 23, 26 dan PPN atas Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dari Luar Daerah Pabean tahun pajak 2002 dan 2003 sejumlah Rp8.483.229.587, maka atas STP PPN Barang dan Jasa yang terkait sejumlah Rp141.985.944 telah dihapuskan oleh Direktur Jenderal Pajak secara jabatan pada akhir Maret 2008. Perusahaan dan Anak perusahaan telah melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) PPh Badan untuk tahun buku 2008 ke Kantor Pajak.
22
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. PERPAJAKAN (lanjutan) Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut: 2009
2008
Pengaruh beda temporer pada tarif pajak maksimum (23 % untuk periode 2009 dan 30% untuk periode 2008) Rugi (laba) fiskal Penyusutan dan rugi atas penjualan aset tetap
16.469.911.032 (3.156.098.793)
(26.201.370.005) 466.384.911
Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan
13.313.812.239
(25.734.985.094)
Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, dengan jumlah manfaat (beban) pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Laba (rugi) Perusahaan sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan
2008
(41.750.117.902)
52.838.935.247
9.602.527.117
(15.851.680.574)
Pengaruh pajak atas beda tetap: Penghasilan bunga Bagian atas laba (rugi) bersih Anak perusahaan Gaji dan kesejahteraan karyawan Tambahan pembayaran pajak dan denda pajak
16.192.217 (9.159.271.421) (32.326.903) (127.491.109)
18.061.672 16.305.996.290 (51.089.940) (96.017.608)
Manfaat (beban) pajak penghasilan – Perusahaan Anak perusahaan Beda temporer karena akuisisi
299.629.901 14.357.175.362 (1.342.993.024)
325.269.840 (24.713.610.025) (1.346.644.909)
Manfaat (beban) pajak penghasilan - bersih
13.313.812.239
(25.734.985.094)
Manfaat (beban) pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku
Pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan fiskal adalah sebagai berikut: 2009
2008
Aktiva pajak tangguhan Rugi fiskal Aset tetap Piutang usaha Imbalan kerja - aktuaria
203.138.836.667 21.922.332.344 1.390.010.869 926.607.607
176.157.402.246 25.865.098.141 1.390.010.869 613.912.751
Jumlah aktiva pajak tangguhan
227.377.787.487
204.026.424.007
Kewajiban pajak tangguhan Persediaan
9.334.824.918
10.366.204.362
Jumlah kewajiban pajak tangguhan
9.334.824.918
10.366.204.362
218.042.962.569
193.660.219.645
Aktiva pajak tangguhan - bersih 23
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. PERPAJAKAN (lanjutan) Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa aktiva pajak tangguhan yang timbul dari rugi fiskal dan beda temporer dapat direalisasikan pada periode-periode mendatang. 12. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Hutang bank jangka panjang terdiri dari: 2009
2008
PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
212.500.000.000 170.000.000.000 127.500.000.000 85.000.000.000
-
Jumlah
595.000.000.000
-
(110.000.000.000)
-
485.000.000.000
-
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank jangka panjang-setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (Bank Artha Graha) dengan jumlah pokok maksimum sebesar Rp170.000.000.000 berdasarkan perjanjian kredit pada tanggal 3 Juni 2009, yang dipergunakan untuk pembiayaan kembali (refinancing) pinjaman yang diperoleh dari lembaga keuangan lain (Catatan 10). Fasilitas pinjaman Perusahaan ini dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 17,5% sampai dengan 18% untuk periode 2009. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan dan pembayaran angsuran pokok dilakukan setiap tiga bulan. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 3 Juni 2014. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan gadai sebagian saham milik Perusahaan dan tambahan jaminan lainnya. Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Artha Graha, Perusahaan tidak diperbolehkan, antara lain: 1. Mengikatkan diri sebagai penjamin/penanggung terhadap hutang pihak lain atau menjaminkan/mengagunkan kepada pihak lain seluruh atau sebagian harta kekayaan yang telah dijaminkan kepada Bank; 2. Menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain; 3. Membuka usaha baru selain dari usaha yang telah ada atau mengubah bidang usaha baik dengan atau tanpa melakukan Pemisahan Usaha dengan secara murni maupun tidak murni; 4. Membubarkan Perusahaan, mengadakan peleburan atau menggabungkan usaha dengan badan hukum lain, termasuk melakukan Pemisahan Usaha baik secara murni maupun tidak murni.
24
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 9 Juni 2009, pemegang saham Perusahaan menyetujui, antara lain, menyetujui menjaminkan sebagian besar kekayaan Perusahaan yaitu 1.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp250 yang seluruhnya senilai Rp250.000.000.000 yang dimiliki Perusahaan dalam Anak perusahaan dalam rangka perolehan fasilitas pinjaman Perusahaan dari Bank Artha Graha berdasarkan perjanjian kredit tanggal 3 Juni 2009 dan perubahan-perubahannya (bila ada). Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Anak perusahaan tanggal 9 Juni 2009, pemegang saham Anak perusahaan menyetujui, antara lain, menyetujui memberikan persetujuan terlebih dahulu secara bersyarat atas pengalihan hak atas sebagian saham Anak perusahaan, dalam bentuk dan tindakan apapun, yang akan terjadi dan merupakan sebagai akibat yang timbul sehubungan dengan gadai 1.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp250 yang seluruhnya senilai Rp250.000.000.000 milik Perusahaan dalam Anak perusahaan guna menjamin pemenuhan kewajiban-kewajiban Perusahaan berdasarkan fasilitas-fasilitas kredit yang telah maupun yang akan diperoleh baik dari Bank Artha Graha maupun dari lembaga-lembaga perbankan dan/atau keuangan dan/atau pihak-pihak ketiga lainnya, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Anak perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin), PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank Niaga) dengan jumlah pokok maksimum masing-masing sebesar Rp250.000.000.000, Rp150.000.000.000, dan Rp100.000.000.000 berdasarkan perjanjian kredit dengan masing-masing bank pada tanggal 6 Agustus 2008, yang dipergunakan untuk pelunasan hutang pokok Obligasi I Indosiar Tahun 2003 dengan Tingkat Bunga Tetap yang jatuh tempo pada tanggal 8 Agustus 2008 (Catatan 13). Fasilitas pinjaman Anak perusahaan ini dikenakan suku bunga tahunan yang bervariasi untuk masingmasing bank berkisar antara 10,34% sampai dengan 16% untuk periode 2009. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan sedangkan pembayaran pokok dilakukan setiap tiga bulan. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 6 Agustus 2013. Fasilitas pinjaman Anak perusahaan ini secara bersama-sama dijamin dengan piutang usaha (Catatan 4), persediaan program (Catatan 6), aset tetap (Catatan 7) dan gadai sebagian saham milik Perusahaan yang diberikan secara paripassu dan pro rata. Tanpa persetujuan tertulis dari masing-masing bank, Anak perusahaan tidak diperbolehkan, antara lain: 1. Mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin dan/atau mengagunkan harta kekayaan Anak perusahaan kepada pihak lain; 2. Meminjamkan uang dengan jumlah lebih dari Rp5.000.000.000 atau nilai ekuivalennya dalam mata uang lain dalam satu tahun buku kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; 3. Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaan utama dalam menjalankan usahanya dengan jumlah yang melebihi Rp50.000.000.000 atau nilai ekuivalennya dalam mata uang lainnya per transaksi, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; 4. Melakukan pembagian dividen tunai kepada pemegang saham kecuali memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Membagikan dividen 5% sampai 10% dari total laba bersih, jika perolehan laba bersih lebih kecil dari Rp100.000.000.000; b. Membagikan dividen sebesar 11% sampai 15% dari total laba bersih, jika perolehan laba bersih lebih besar atau sama dengan Rp100.000.000.000.
25
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Selain itu, Anak perusahaan diharuskan, antara lain menjaga, memelihara dan mempertahankan rasio keuangan tertentu Anak perusahaan setiap saat. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 16 Desember 2008, pemegang saham Perusahaan menyetujui, antara lain, menyetujui menjaminkan sebagian besar kekayaan Perusahaan yaitu 800.000.000 saham dengan nilai nominal Rp250 yang seluruhnya senilai Rp200.000.000.000 yang dimiliki Perusahaan dalam Anak perusahaan dalam rangka perolehan fasilitas pinjaman Anak perusahaan dari beberapa Lembaga Keuangan (Catatan 20e). Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Anak perusahaan tanggal 18 Maret 2009, pemegang saham Anak perusahaan menyetujui, antara lain, menyetujui terlebih dahulu secara bersyarat atas pengalihan hak atas sebagian saham Anak perusahaan, dalam bentuk dan tindakan apapun, yang akan terjadi dan merupakan sebagai akibat yang timbul sehubungan dengan telah dilakukannya gadai 800.000.000 saham, dengan nilai nominal sebesar Rp200.000.000.000 milik Perusahaan dalam Anak perusahaan guna menjamin pemenuhan kewajiban-kewajiban Anak perusahaan berdasarkan fasilitas-fasilitas kredit yang telah maupun yang akan diperoleh baik dari BCA, Bank Panin, Bank Niaga, maupun dari lembaga-lembaga perbankan dan/atau keuangan dan/atau pihak-pihak ketiga lainnya, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Beban bunga atas hutang bank yang dibebankan Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebesar Rp34.412.700.694 untuk periode 2009 dan disajikan sebagai bagian dari ”Beban (Penghasilan) Lainlain - Beban Bunga dan Denda” pada laporan laba rugi konsolidasi. 13. HUTANG OBLIGASI Hutang obligasi terdiri dari:
2009
2008
Nilai nominal Dikurangi: Diskonto obligasi - setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi sebesar Rp117.680.614.429 pada tahun 2008 Biaya emisi obligasi ditangguhkan - setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi sebesar Rp7.125.362.267 pada tahun 2008
-
696.207.050.000
-
(4.155.619.321)
-
(120.768.865)
Bersih
-
691.930.661.814
Pada tanggal 8 Agustus 2003, Anak perusahaan menerbitkan obligasi yang diberi nama Obligasi I Indosiar Tahun 2003 dengan Tingkat Bunga Tetap (Obligasi) dengan nilai pokok sebesar Rp696.207.050.000 dan disertai pula dengan penerbitan waran seri II sebanyak 521.160.706 waran yang diberikan secara cuma-cuma. Satu satuan Obligasi yang bernilai nominal Rp175.000 ditawarkan sebesar 82,50% dari nilai pokoknya atau Rp144.375. Hasil penerbitan Obligasi adalah sebesar Rp574.370.816.250 dengan diskonto obligasi sebesar Rp121.836.233.750 dan biaya emisi Obligasi sebesar Rp7.246.131.132. Obligasi berjangka waktu 5 (lima) tahun dan jatuh tempo pada tanggal 8 Agustus 2008. Obligasi dikenakan suku bunga tetap sebesar 12,80% per tahun, yang akan dibayar secara triwulanan.
26
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 10 Agustus 2004, pemegang saham Perusahaan menyetujui, antara lain, penerbitan Waran Seri I Perusahaan sebanyak-banyaknya 521.160.706 waran untuk menggantikan Waran Seri II Anak perusahaan yang diterbitkan kepada pemegang Waran Seri II Anak perusahaan dengan harga, syarat dan kondisi yang sama dengan Waran Seri II Anak perusahaan (Catatan 1a). Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Perwaliamanatan No. 37 tanggal 29 September 2005, satuan pemindahbukuan obligasi berubah dari Rp175.000 menjadi Rp1,00 sehubungan dengan perubahan satuan pemindahbukuan obligasi di Bursa Efek Surabaya. Penerbitan Obligasi dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 93 tanggal 26 Mei 2003 antara Anak perusahaan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang bertindak selaku wali amanat. Akta Perjanjian Perwaliamanatan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 11 tanggal 18 Oktober 2006, mengenai perubahan perbandingan antara pendapatan bersih sebelum beban bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi terhadap beban bunga dan perubahan nilai jaminan. Hasil penerbitan Obligasi tersebut setelah dikurangi biaya emisi obligasi, akan digunakan untuk melunasi fasilitas kredit investasi yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk sebesar Rp296.000.000.000 dan sisanya akan digunakan untuk membiayai rencana ekspansi dan pengembangan usaha dan modal kerja Anak perusahaan. Sedangkan dana yang akan diperoleh dari hasil konversi waran seri II, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja Anak perusahaan. Pada tahun 2008, Obligasi dijamin dengan piutang usaha (Catatan 4), persediaan (Catatan 6), serta peralatan dan perlengkapan studio (Catatan 7), dengan nilai jaminan tidak kurang dari 100% dari pokok obligasi yang terhutang. Selama belum dilunasinya seluruh pokok hutang obligasi dan bunganya, tanpa persetujuan tertulis dari wali amanat, Anak perusahaan (IVM) tidak diperbolehkan, antara lain: a. Membayar dividen melebihi ketentuan dalam kebijakan dividen kas yang tercantum dalam prospektus IVM tanggal 12 Maret 2001, dimana dividen kas akan dibagikan berkisar antara 5% sampai dengan 10% dari laba bersih IVM apabila laba bersih IVM di bawah Rp100 miliar dan berkisar antara 11% sampai dengan 15% dari laba bersih IVM apabila laba bersih IVM sama atau di atas Rp100 miliar; b. Memberikan pinjaman, kecuali pinjaman yang diberikan kepada karyawan dan koperasi karyawan IVM, pinjaman yang sudah ada sebelum perjanjian perwaliamanatan ditandatangani, pinjaman dalam rangka kegiatan usaha, dan pinjaman kepada anak perusahaan yang kepemilikan saham IVM dalam anak perusahaan tersebut tidak kurang dari 51% dan anak perusahaan memiliki kegiatan usaha yang terkait dengan kegiatan usaha IVM, dan sepanjang pinjaman tersebut diberikan dengan syarat dan ketentuan yang tidak merugikan IVM dan dilakukan berdasarkan harga pasar yang wajar; c.
Bertindak sebagai penanggung atas kewajiban pihak lain kecuali kepada anak perusahaan;
d. Menjual atau mengalihkan seluruh atau sebagian sebesar 50% atau lebih dari harta kekayaan IVM; e. Melakukan penggabungan, konsolidasi dan peleburan, kecuali dengan anak perusahaan atau afiliasinya atau dengan perusahaan lain sepanjang tidak mengurangi kemampuan IVM untuk memenuhi kewajibannya terhadap pemegang obligasi; f.
Melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan dalam Anggaran Dasar IVM pada saat ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan. 27
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) Selain itu, Anak perusahaan diharuskan, antara lain pada setiap saat keadaan keuangan Anak perusahaan yang tercantum dalam laporan keuangan tahunan Anak perusahaan terakhir yang telah diaudit atau laporan keuangan semesteran yang terakhir yang diserahkan kepada wali amanat, harus memenuhi ketentuan-ketentuan antara lain, memelihara rasio jumlah pinjaman bersih terhadap ekuitas tidak lebih dari 200% dan perbandingan antara pendapatan bersih sebelum beban bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi dengan beban bunga tidak kurang dari 200%. Pada tanggal 9 Agustus 2006, Anak perusahaan mengadakan RUPO dan para pemegang obligasi telah menyetujui, antara lain: a. mengesampingkan tidak tercapainya rasio keuangan perbandingan antara pendapatan bersih sebelum beban bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi dengan beban bunga tidak kurang dari 200% sejak periode Desember 2005 sampai dengan 8 Agustus 2008, dengan kompensasi berupa denda; b. mengubah perbandingan antara pendapatan bersih sebelum beban bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi dengan beban bunga tidak kurang dari 200% menjadi perbandingan antara laba usaha sebelum amortisasi dan depresiasi dengan beban bunga tidak kurang dari 150%. Amortisasi termasuk amortisasi program yang ditayangkan namun tidak mempengaruhi arus kas di tahun berjalan. Akibat perubahan rasio ini, nilai jaminan akan ditambah dari 75% menjadi 100% dari pokok obligasi yang terhutang. Pada bulan Mei 2008, Anak perusahaan telah membayarkan kompensasi denda sejumlah Rp2.436.724.675 atau 0,35% dari nilai nominal obligasi terhutang atas tidak tercapainya perbandingan antara laba usaha sebelum amortisasi dan depresiasi terhadap beban bunga untuk periode Juli sampai dengan Desember 2007 dan telah dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi periode 2008, disajikan sebagai bagian dari ”Beban (Penghasilan) Lain-lain - Beban Bunga dan Denda”. Sampai dengan tanggal pelunasan hutang obligasi, Anak perusahaan memiliki rasio jumlah pinjaman bersih terhadap ekuitas tidak lebih dari 200% serta perbandingan antara laba usaha ditambah depresiasi dan amortisasi (termasuk amortisasi program yang ditayangkan namun tidak mempengaruhi arus kas di tahun berjalan) terhadap beban bunga tidak kurang dari 150%. Beban bunga obligasi sejumlah Rp64.099.212.049 untuk periode 2008 disajikan sebagai bagian dari ”Beban (Penghasilan) Lain-lain - Beban Bunga dan Denda” pada laporan laba rugi konsolidasi. Pada tanggal 8 Agustus 2008, Anak perusahaan telah melakukan pembayaran untuk pelunasan hutang pokok obligasi, termasuk kewajiban bunganya.
28
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. MODAL SAHAM Para pemegang saham dan pemilikan sahamnya pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
Jumlah
PT Prima Visualindo Citibank Singapore PT Dinamika Usaha Jaya Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
551.708.684 172.165.871 103.073.000
27,2366% 8,4994% 5,0885%
137.927.171.000 43.041.467.750 25.768.250.000
1.198.666.264
59,1755%
299.666.566.000
Jumlah
2.025.613.819
100,0000%
506.403.454.750
2008 Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
Jumlah
PT Prima Visualindo Citibank Singapore Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
551.708.684 172.165.871
27,2366% 8,4994%
137.927.171.000 43.041.467.750
1.301.739.096
64,2640%
325.434.774.000
Jumlah
2.025.613.651
100,0000%
506.403.412.750
Selama tahun 2008, jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh bertambah sejumlah 168 saham yang merupakan hasil pelaksanaan waran seri I. Pada tanggal 7 Agustus 2008, waran seri I Perusahaan sejumlah 521.160.490 waran tidak berlaku lagi (kadaluarsa) (Catatan 13). 15. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH Akun ini merupakan selisih antara jumlah harga jual dengan jumlah nilai nominal saham yang ditawarkan kepada masyarakat setelah dikurangi dengan seluruh beban yang berhubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan, dan selisih antara jumlah harga pelaksanaan waran dengan jumlah nilai nominal saham serta selisih antara jumlah nilai wajar pelaksanaan opsi saham dengan jumlah nilai nominal saham. Rinciannya adalah sebagai berikut: 2009 Agio saham atas: Penawaran umum perdana Pelaksanaan waran seri I (Catatan 1a dan 13) Pelaksanaan opsi pemilikan saham karyawan (Catatan 22) Beban emisi saham
2008
188.398.049.564
188.398.049.564
81.000
18.000
14.448.978.200 (1.594.397.980)
Bersih
201.252.710.784
29
14.448.978.200 (1.594.397.980) 201.252.647.784
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI Pada tanggal 23 Januari 2004, Perusahaan membeli saham Anak perusahaan yang dimiliki oleh PT Prima Visualindo (PV), sejumlah Rp137.927.171.000 yang terdiri atas 551.708.684 saham dengan nilai nominal Rp250 dengan persentase kepemilikan sebesar 27,74%. Transaksi ini merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dimana PV juga merupakan pemegang saham Perusahaan dengan kepemilikan sebesar 99,99%. Selisih antara biaya perolehan dan nilai buku Anak perusahaan pada saat perolehan sebesar Rp67.387.705.202 dan dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang disajikan sebagai akun Ekuitas sesuai PSAK 38. Pada bulan Oktober 2004, sehubungan dengan transaksi pertukaran (inbreng) saham Anak perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham Anak perusahaan dengan saham baru yang dikeluarkan oleh Perusahaan melalui prosedur penawaran umum hanya kepada pemegang saham Anak perusahaan (Catatan 1a), kepemilikan saham PV di Perusahaan terdilusi dari 99,99% menjadi 27,74%, sebagai akibat transaksi pertukaran saham Anak perusahaan seperti yang dijelaskan di atas, namun terdapat kondisi-kondisi yang menyebabkan Perusahaan dan PV masih merupakan entitas sepengendali. Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, persentase kepemilikan saham PV di Perusahaan masing-masing adalah sebesar 27,24%. 17. DIVIDEN KAS Dalam rapat umum tahunan pemegang saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 9 Juni 2009, para pemegang saham menyetujui antara lain tidak ada pembagian dividen kas untuk tahun buku 2008, karena meskipun Perusahaan dan Anak perusahaan membukukan laba bersih konsolidasi pada tahun 2008, namun demikian laba bersih konsolidasi tersebut masih belum menutupi akumulasi kerugian konsolidasi Perusahaan dan Anak perusahaan dari tahun buku sebelumnya (saldo laba negatif). Dalam rapat umum tahunan pemegang saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 23 Mei 2008, para pemegang saham menyetujui antara lain tidak ada pembagian dividen kas untuk tahun buku 2007 karena Perusahaan mengalami kerugian. 18. PENDAPATAN BERSIH Pendapatan bersih Anak perusahaan terutama merupakan pendapatan iklan dari air time dan non air time (Catatan 24).
Pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih adalah pendapatan yang diperoleh dari PT Wira Pamungkas Pariwara, pihak ketiga, sebesar 28% dan 20%, dari jumlah pendapatan bersih masing-masing pada periode 2009 dan 2008.
30
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. BEBAN USAHA Akun ini terdiri dari:
2009
2008
Program dan penyiaran: Amortisasi dan beban langsung persediaan program Sewa transponder (Catatan 20c)
216.500.498.342 2.120.437.500
146.981.801.383 1.726.031.250
Jumlah
218.620.935.842
148.707.832.633
51.588.955.063 22.769.952.322 9.938.272.511 4.886.121.509 4.316.264.170 1.441.176.795 12.472.353.737
50.648.528.735 29.718.476.324 9.972.043.280 3.691.237.345 5.810.576.890 3.965.314.489 12.681.137.337
Jumlah
107.413.096.107
116.487.314.400
Jumlah Beban Usaha
326.034.031.949
265.195.147.033
Umum dan administrasi: Gaji dan kesejahteraan karyawan (Catatan 21) Penyusutan (Catatan 7) Utilitas Sewa Perbaikan dan pemeliharaan Promosi Lain-lain
20. IKATAN DAN KONTIJENSI Perusahaan dan Anak perusahaan mengadakan perjanjian-perjanjian penting dengan pihak-pihak sebagai berikut: a. Perjanjian dengan Condor Entertainment B.V., Belanda (CONDOR) Mulai 1 Januari 1995, CONDOR memberikan izin kepada Anak perusahaan untuk memasukkan dan menggunakan merek dagangnya sebagai bagian dari logo Anak perusahaan dan menggunakannya semata-mata untuk pemberian jasa dalam wilayah Indonesia (termasuk alat tulis, barang promosi dan material lainnya) sampai tanggal 28 Februari 2027. Sebagai imbalan, Anak perusahaan membayar sejumlah US$675.000 (Rp1.557,9 juta) yang dicatat dalam akun aktiva tidak berwujud. Sejak tahun 2002, aktiva tidak berwujud ini telah diamortisasi seluruhnya. b. Perjanjian dengan Yayasan Televisi Republik Indonesia Berdasarkan Perjanjian Penunjukan Pelaksana Siaran Televisi Swasta Umum antara Anak perusahaan dengan Yayasan Televisi Republik Indonesia (Yayasan TVRI) tanggal 7 Desember 1994 (Perjanjian), Anak perusahaan menerima penunjukan untuk melaksanakan siaran televisi. Perjanjian tersebut berlaku untuk 20 tahun terhitung sejak tanggal Perjanjian sampai dengan 6 Desember 2014 atau selama Yayasan TVRI tidak menyelenggarakan siaran niaga, yang mana yang tercapai lebih dahulu, Anak perusahaan bersedia memberikan penghasilan sebesar 12,5% atas penerimaan dari hasil siaran niaga, setelah dikurangi biaya komisi dan/atau diskon dan pajak serta penjualan materi siaran dan keuntungan penjualan buku-buku program setelah dikurangi pajak-pajak (Penghasilan) kepada Yayasan TVRI. Pada tanggal 19 Oktober 2001, Perusahaan Jawatan Televisi Republik Indonesia (Perjan TVRI) (yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2000 (PP No. 36/2000) tanggal 7 Juni 2000) mengadakan pertemuan dengan lima direksi stasiun televisi swasta (termasuk direksi Anak perusahaan). Hasil dari pertemuan tersebut adalah sebagai berikut:
31
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. IKATAN DAN KONTIJENSI (lanjutan) b. Perjanjian dengan Yayasan Televisi Republik Indonesia (lanjutan) 1. Mengakhiri kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian beserta perubahannya antara TVRI dan Anak perusahaan serta Stasiun Penyiaran Televisi Swasta lainnya. 2. Kesepakatan “cut off date” pembayaran dan pembagian penghasilan setelah Desember 1999 akan dibicarakan lebih lanjut antara TVRI dengan masing-masing/bersama Stasiun Televisi Swasta. Pada tahun 2002, Perjan TVRI yang diwakili penasehat hukumnya mengajukan dua somasi kepada Anak perusahaan. Somasi kedua tanggal 10 Januari 2002 antara lain menyatakan bahwa terhitung hingga tanggal 19 Oktober 2001, jumlah kewajiban Anak perusahaan adalah Rp98.844.099.017, yang berhubung dengan adanya cicilan pembayaran dari Anak perusahaan pada bulan Desember 2001 sebesar Rp2.620.128.736 menjadi Rp96.223.970.281. Karena tidak sependapat dengan somasi tersebut, manajemen Anak perusahaan tidak memenuhi kewajiban yang diajukan. Pada tanggal 14 Februari 2002, Perjan TVRI menggugat Anak perusahaan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan bahwa Anak perusahaan tidak melakukan kewajibannya sesuai dengan Perjanjian. Namun, pada tanggal 6 Maret 2002, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menetapkan perkara tersebut di atas dicabut berdasarkan surat pemohonan pencabutan gugatan oleh Perjan TVRI melalui penasehat hukumnya pada tanggal yang sama. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 2002 tanggal 17 April 2002 menetapkan pengalihan bentuk Perjan TVRI menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Manajemen dan penasehat hukum Anak perusahaan berpendapat bahwa Anak perusahaan tidak mempunyai kewajiban hukum apapun terhadap Perjan TVRI/Persero karena Yayasan TVRI telah melakukan siaran niaga. Selain itu berdasarkan PP No. 36/2000 tentang Pendirian Perjan TVRI, Yayasan TVRI secara yuridis tidak mempunyai kewenangan lagi untuk menyelenggarakan kegiatan penyiaran TVRI, termasuk menerima pembayaran pembagian penghasilan hasil siaran niaga dari stasiun televisi swasta, khususnya Anak perusahaan. Lebih lanjut berdasarkan Perjanjian beserta perubahan-perubahannya terbukti secara yuridis Perjanjian tersebut disepakati dan ditandatangani oleh Anak perusahaan dengan Yayasan TVRI, bukan dengan Perjan TVRI/Persero. Dalam hal ini, pengalihan kepada pihak ketiga juga harus disetujui secara tertulis oleh Anak perusahaan dan Yayasan TVRI, sebagaimana yang disyaratkan dalam pasal 22 Perjanjian. Anak perusahaan tidak pernah memberikan persetujuan dalam bentuk apapun kepada Yayasan TVRI untuk mengalihkan hak dan kewajiban yang dimiliki oleh Yayasan TVRI dalam Perjanjian beserta perubahan-perubahannya kepada pihak manapun, termasuk kepada Perjan TVRI/Persero. Pada tanggal 10 Juli 2002, Anak perusahaan melakukan pembayaran atas pembagian penghasilan untuk Yayasan TVRI sejumlah Rp21.450.333.387 untuk periode 1 Januari 2000 sampai dengan 6 Juni 2000 (tanggal terakhir sebelum pendirian Perjan TVRI). Pada tahun 2003, Anak perusahaan juga telah melakukan pembayaran atas denda pembagian penghasilan untuk Yayasan TVRI sejumlah Rp14.369.933.754. Atas pembayaran denda tersebut, Perjan TVRI telah mengeluarkan surat yang menyatakan bahwa Anak perusahaan telah menyelesaikan kewajibannya sesuai dengan Perjanjian, oleh karena itu Anak perusahaan tidak mencatat beban masih harus dibayar atas pembagian penghasilan, selain yang sudah dibayarkan pada tahun 2003 dan 2002. Berdasarkan surat PT Televisi Republik Indonesia (Persero) (TVRI) No. TVRI/I.1/372/V/2004 yang bertanggal 12 Mei 2004, kepada Kepala Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Jakarta V, manajemen TVRI telah mengalihkan penagihan piutangnya terhadap Anak perusahaan sejumlah Rp78.066.128.129, terdiri atas hutang pokok sejumlah Rp44.864.262.926 dan hutang denda sejumlah Rp33.201.865.203, kepada Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Jakarta V. 32
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. IKATAN DAN KONTIJENSI (lanjutan) b. Perjanjian dengan Yayasan Televisi Republik Indonesia (lanjutan) Pada tanggal 7 September 2006, Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia menggugat Anak Perusahaan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat bahwa Anak perusahaan tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan Perjanjian sejumlah Rp78.066.128.128. Akan tetapi pada tanggal 23 April 2007, Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dalam sidangnya yang terbuka untuk umum, telah memutuskan bahwa gugatan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia terhadap Anak perusahaan ditolak seluruhnya oleh hakim. Terhadap putusan Pengadilan Negeri di atas, Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia telah mengajukan banding atas perkara tersebut. Pada tanggal 7 Juli 2008, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengeluarkan Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tanggal 2 Juni 2008 yang inti amarnya menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 23 April 2007 di atas. Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia telah mengajukan Memori Kasasi ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, dan selanjutnya Anak perusahaan telah menyampaikan Kontra Memori Kasasi yang diterima PN Jakarta Pusat pada tanggal 26 Agustus 2008. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, Anak perusahaan masih dalam proses menunggu hasil putusan dari Mahkamah Agung. Pada tanggal 30 Juni 2009, Anak perusahaan tidak melakukan pencadangan atas kemungkinan kerugian terhadap gugatan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia, karena berdasarkan pendapat manajemen dan penasehat hukum Anak perusahaan, Anak perusahaan dalam posisi hukum yang kuat. c. Perjanjian dengan PT Indosat Tbk (dahulu PT Satelit Palapa Indonesia) Pada tanggal 21 Agustus 1996, Anak perusahaan mengadakan perjanjian sewa seperempat transponder Satelit Palapa C No. 9 dengan PT Satelit Palapa Indonesia, sekarang PT Indosat Tbk (Indosat), yang kemudian diperbaharui dengan perjanjian tanggal 13 Desember 2005, mengenai perpanjangan sewa sampai dengan tanggal 17 Maret 2010. Biaya sewa tahunan yang dibebankan oleh Indosat adalah sebesar US$375.000. Sewa transponder yang dibebankan pada operasi adalah sebesar Rp2.120.437.500 untuk periode 2009 dan Rp1.726.031.250 untuk periode 2008 (Catatan 19). d. Perjanjian dengan PT Elshinta Jakarta Televisi Pada tanggal 6 Maret 2008, Anak perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Elshinta Jakarta Televisi dengan jangka waktu sewa selama 4 (empat) tahun. Biaya sewa tahunan yang dibebankan adalah sebesar Rp7.000.000.000. Biaya sewa yang dibebankan pada operasi adalah sebesar Rp3.500.000.000 dan Rp2.333.333.333, masing-masing untuk periode 2009 dan 2008. e. Perjanjian dengan PT Bank Central Asia Tbk Pada tanggal 6 Agustus 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian gadai saham dengan PT Bank Central Asia Tbk selaku Agen Jaminan mewakili BCA, Bank Niaga dan Bank Panin sebagaimana telah diperbaharui pada tanggal 23 Maret 2009, untuk menjamin pemenuhan kewajiban Anak perusahaan dalam rangka perolehan fasilitas pinjaman yang dipergunakan untuk pelunasan hutang pokok Obligasi yang diterbitkan oleh Anak perusahaan. Perusahaan menggadaikan sebagian saham Anak perusahaan yang dimilikinya.
33
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. IMBALAN KERJA Anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang memenuhi syarat. Program dana pensiun Anak perusahaan dikelola secara terpisah oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Indolife Pensiontama (IP), yang pendiriannya telah disetujui oleh Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-083/KM.17/2000 tanggal 28 Februari 2000. Iuran pensiun kepada IP yang dibebankan pada “Beban Umum dan Administrasi - Gaji dan Kesejahteraan Karyawan” sebesar Rp1.582.621.378 dan Rp1.607.741.797 masing-masing pada periode 2009 dan 2008. Pada tanggal 31 Desember 2008, Anak perusahaan menghitung penyisihan imbalan pasca-kerja sesuai dengan PSAK 24 Revisi. Penyisihan tersebut berdasarkan perhitungan aktuaris yang dilakukan oleh PT Binaputera Jaga Hikmah, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tanggal 6 Maret 2009 dengan menggunakan metode “Projected-Unit-Credit” dengan mempertimbangkan beberapa asumsi, antara lain sebagai berikut: 31 Desember 2008 Tingkat diskonto : 11,5% per tahun Tingkat kenaikan gaji tahunan : 7,0% per tahun Tingkat mortalitas : Tabel Mortalita Indonesia 1999 (TMI-II)-1999 Usia pensiun : 55 tahun Komponen kewajiban imbalan kerja karyawan serta beban imbalan kerja karyawan, adalah sebagai berikut: 31 Desember 2008 Nilai kini kewajiban imbalan kerja Nilai wajar aktiva program
(40.636.145.495) 42.120.735.231
Posisi pendanaan Biaya jasa lalu yang belum diakui - yang belum menjadi hak Keuntungan aktuarial yang belum diakui
1.484.589.736 4.258.505.876 (8.831.787.634)
Nilai bersih kewajiban imbalan kerja
(3.088.692.022)
Mutasi kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut:
31 Desember 2008
Saldo awal tahun Beban imbalan kerja Pembayaran manfaat
(2.046.375.836) (3.872.104.285) 2.829.788.099
Saldo akhir tahun
(3.088.692.022)
Jumlah beban imbalan kerja adalah sebagai berikut: Beban jasa kini Beban bunga Hasil aktiva program yang diharapkan Amortisasi biaya jasa lalu - yang belum menjadi hak Jumlah beban imbalan kerja
31 Desember 2008 3.347.648.123 3.899.965.588 (3.665.023.231) 289.513.805 3.872.104.285
34
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. IMBALAN KERJA (lanjutan) Pada tanggal 30 Juni 2009, Anak perusahaan mencatat nilai bersih kewajiban imbalan kerja sebesar Rp3.088.692.022 yang disajikan sebagai “ Hutang Tidak Lancar – Lain-lain” pada neraca konsolidasi tahun 2009. 22. OPSI PEMILIKAN SAHAM KARYAWAN Pada tanggal 12 Maret 2004, ESOP Anak perusahaan telah berlaku secara efektif. Jumlah hak opsi saham karyawan yang diberikan sejumlah 99.458.000 hak opsi dimana setiap 1 hak opsi memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Anak perusahaan dengan harga pelaksanaan Rp500. Karyawan dapat melaksanakan hak opsinya pada tanggal 1 Januari 2005 sampai dengan 31 Desember 2006. Namun apabila ada hak opsi saham karyawan yang tidak dilaksanakan dan dikembalikan maka hak opsi tersebut akan ditampung dalam cadangan ESOP. Cadangan ESOP tersebut akan dibagikan pada bulan Januari 2007 dengan batas waktu pelaksanaan hak opsi sampai dengan tanggal 31 Desember 2007. Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa tanggal 29 Juli 2004, pemegang saham Anak perusahaan menyetujui, antara lain untuk mengalihkan program ESOP Anak perusahaan ke Perusahaan (Catatan 1a). Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 10 Agustus 2004, pemegang saham Perusahaan menyetujui, antara lain untuk menerbitkan ESOP sebanyak-banyaknya 99.458.000 saham kepada karyawan Perusahaan yang berasal dari karyawan Anak perusahaan yang berhak atas opsi dan kepada karyawan Anak perusahaan yang berhak, dengan harga, syarat dan kondisi yang sama dengan ESOP yang dikeluarkan oleh Anak perusahaan (Catatan 1a). Beban kompensasi sebesar Rp13.832.618.638 ditentukan berdasarkan nilai wajar pada tanggal pemberian opsi. Nilai wajar setiap opsi yang diberikan ditentukan dengan menggunakan metode penentuan harga opsi “Black-Scholes”. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, karyawan Anak perusahaan telah melaksanakan 36.450.500 opsi saham. Pada tanggal 31 Desember 2007, sejumlah 63.007.500 opsi saham tidak berlaku lagi (kadaluarsa). 23. LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM Perhitungan laba (rugi) bersih per saham adalah sebagai berikut: 2009 Laba (rugi) bersih untuk tujuan perhitungan laba (rugi) bersih per saham dasar dan laba (rugi) bersih per saham dilusian Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan laba (rugi) bersih per saham dasar Laba (rugi) bersih per saham dasar
2008
(41.450.488.001)
53.164.205.087
2.025.613.819
2.025.613.651
(20,46)
26,25
Pada periode 2009, Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi dilusi terhadap saham biasa. Pada periode 2008, harga pasar rata-rata saham Perusahaan lebih rendah atau sama dengan harga pelaksanaan waran, oleh karena itu efek berpotensi saham tersebut tidak diperhitungkan untuk tujuan perhitungan laba (rugi) bersih per saham dilusian (anti-dilutif). 35
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. INFORMASI SEGMEN USAHA Anak perusahaan hanya mempunyai satu segmen usaha, yaitu jasa periklanan televisi yang berlokasi di Jakarta, yang dipertimbangkan sebagai segmen primer Anak perusahaan. Seluruh pendapatan tersebut berasal dari wilayah Jakarta sehingga tidak disajikan segmen geografis. Pendapatan iklan bersih terdiri dari: 2009
2008
Air time Non air time
319.547.538.229 19.706.744.839
387.967.565.154 19.407.761.986
Jumlah
339.254.283.068
407.375.327.140
25. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 Juni 2009, aktiva dan kewajiban moneter Anak perusahaan dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: Mata Uang Asing Aktiva Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura
US$ EUR S$
279.631 12.089 3.315
Jumlah Aktiva
Ekuivalen Rupiah 2.859.227.282 174.467.371 23.388.766 3.057.083.419
Kewajiban Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura
US$ S$
1.903.235 33.659
19.460.580.841 237.453.811
Jumlah Kewajiban
19.698.034.652
Kewajiban - Bersih
16.640.951.233
Jika posisi kewajiban bersih dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2009 disajikan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 17 Juli 2009 (Rp10.180 untuk US$1, Rp14.363 untuk EUR1, dan Rp7.007 untuk S$1), kewajiban bersih tersebut akan turun sebesar Rp73,7 juta. 26. KONDISI EKONOMI Operasi Perusahaan dan Anak perusahaan telah dan mungkin terus terkena dampak oleh kondisi ekonomi di Indonesia. Kondisi ini telah mempengaruhi usaha Perusahaan dan Anak perusahaan. Untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan dan Anak perusahaan mengalami laba usaha sebesar Rp13 miliar dan rugi bersih sebesar Rp41 miliar. Untuk periode 2008, Perusahaan dan Anak perusahaan mencatat laba usaha sebesar Rp142 miliar dan laba bersih sebesar Rp53 miliar. Perbaikan dan pemulihan kondisi ekonomi tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter yang diambil oleh Pemerintah dan faktor lainnya, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak perusahaan. 36
PT INDOSIAR KARYA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan bertanggung jawab atas penyajian laporan keuangan konsolidasi ini yang diselesaikan pada tanggal 17 Juli 2009.
37