JESTT Vol. 1 No. 3 Maret 2014
PENGARUH ETOS KERJA ISLAM TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA WAROENG STEAK & SHAKE DI SURABAYA
Harjanto Saputro Mahasiswa Program Studi S-1 Ekonomi Islam – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Airlangga Ari Prasetyo Departemen Ekonomi Syariah – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Airlangga Email:
[email protected] ABSTRACT This research was aimed to investigate the effect of Islamic work ethics to the employee Satisfaction on Waroeng Steak & Shake in Surabaya. This study used questionnaires in primary data collection and quantitative approaches. Experiments were done using simple linear regression, where the dependent variable (Y) is the employee work satisfaction and the independent variable (X) is Islamic work ethics. The research sample were taken by census. The research sample was 33 employees working in Waroeng Steak & Shake Surabaya. Based on the findings, it obtained simple linear regression equation : Y = 0,929 + 0,684X. The magnitude of the influence of Islamic work ethics to the employees work satisfaction on Waroeng Steak & Shake in Surabaya is the R2 value of 0,423 (42,3%). The result show that employee work satisfaction on Waroeng Steak & Shake in Surabaya significantly affect by Islamic work ethics. Keyword : Islamic Work Ethics, Employee Work Satisfaction I. PENDAHULUAN
mengeluh yang menunjukkan
A. Latar Belakang
kepuasan bagi diri sendiri.
Peran dalam
Sumber
memajukan
sangatlah
daya
suatu
penting.
adanya
manusia
Islam sebagai salah satu agama
perusahaan
samawi telah menekankan kepada umat
Salah
satu
untuk
bekerja.
Sebagaimana
dalam
pendekatan dalam peningkatan kualitas
sabda-Nya
sumber daya manusia adalah melalui
duniamu
pendekatan agama. Dalam agama Islam
selamanaya
terdapat konsep etos kerja Islami yang
akhiratmu
berlandaskan Al-Qu’ran serta contoh dari
besok”.
Nabi
berpendapat bahwa sebenarnya kitab
Muhammad
SAW. Islam
sebagai
bahwa seakandan
”Bekerjalah akan
untuk
kamu
hidup
beribadahlah
untuk
seakan-akan
kamu
Mangkunegara
mati
(2005:6)
agama yang sempurna, sistem keimanan
suci
dan aqidah yang diyakini oleh para
mengajarkan unsur-unsur tersebut, yaitu
pemeluknya yaitu muslim, juga mengatur
seperti
mengenai
sebagaimana
mengutus
etos
kerja, mendorong dan
umatnya
semangat kerja
untuk
memiliki
Al-Qur’an
dari
manusia harus
agama
bekerja keras,
firman-firman
Allah
dalam surat Al-Qashash ayat 77 :
dan beramal, tanpa
161
Islam
SWT
JESTT Vol. 1 No. 3 Maret 2014
Kepuasan kerja atau dalam arti yang lebih khusus
yaitu kepuasan karyawan dalam
bekerja
merupakan
suatu
pengertian
yang didefinisikan oleh Brown and Leigh
(1996:123) sebagai keadaan emosional yang positif sebagai hasil dari penilaian
karyawan
terhadap
situasi
kerjanya.
Dalam kehidupan organisasi, seringkali kepuasan kerja digunakan sebagai dasar
wabtaghi ākhirata ddunyā ilayka
fīmā walā
ātākallāhu
ddāra l-
tansa naşībaka
ukuran tingkat kematangan organisasi.
mina
Salah satu gejala yang menyebabkan
wa-ahsin kamā ahsanallāhu walā
tabghi
lfasāda
fī
kurang baiknya
l-ardi
kondisi
kerja
suatu
organisasi adalah rendahnya kepuasan
innallāha lā yuhibbu lmufsidīn
kerja.
Sebaliknya, kepuasan kerja yang
lebih tinggi merupakan tanda bahwa Artinya : "Dan carilah pada apa yang
telah
dianugerahkan
organisasi dikelola dengan baik dan pada
Allah
dasarnya
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah
kamu
manajemen
melupakan
lain)
(kepada
orang
Allah
telah
sebagaimana
lainnya
tidak
khususnya umat
menawarkan
muslim
pandangan
Sebagai
telah
seorang
karyawan,
karyawannya. dari
mempengaruhi
makan
rumah makan
yang
ini
Hal tersebut dibuktikan
agenda yang telah
pemilik
dengan nilai-nilai
yang
keadaan
menerapkan nilai-nilai Islam untuk para
pada
dan dimiliki
rumah
kental, seharusnya
jelas mengenai konsep etos kerja. Etos
kerja yang diyakini
suatu
pada
memiliki aroma ke-Islaman yang cukup
masa
pekerjaan dan telah merumuskan secara
kerja erat kaitannya
merupakan
yang
maupun oleh manajemen.
(DEPAG, 2012). Ali dan Owaihan (2008)
muslim,
memadai, maka akan
yang tidak diinginkan baik oleh karyawan
menyukai
bahwa sejak awal
Ada
beranggapan
ketidakpuasan
gilirannya
orang-orang yang berbuat kerusakan."
mengatakan
dari
efektif.
yang
kurang
muncul
kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Allah
hasil
bahwa apabila kondisi kerja, sosial, dan
berbuat baik, kepadamu, dan janganlah
Sesungguhnya
yang
kecenderungan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
merupakan
rumah
makan
disusun
oleh
ini
yaitu
diadakannya tausiyah bagi karyawan-
oleh
karyawan yang bekerja di Waroeng Steak
nantinya
& Shake. Tujuan dilakukannya tausiyah
sikap karyawan dalam
khusus
bekerja.
bagi para karyawan tentunya
untuk membentuk moral para karyawan agar berlaku lebih baik sesuai dengan
162
JESTT Vol. 1 No. 3 Maret 2014
ajaran Islam. Hal ini juga merupakan salah
berbobot untuk dapat dijadikan sasaran
satu strategi pemilik
ini
dalam hidup. Menurut Hamzah (1983),
kepuasan
etos ialah ilmu yang menyelidiki mana
agar
dapat
para
rumah makan
memenuhi
karyawannya.
bahwa,
apabila
dapat
Dengan
kepuasan
terpenuhi,
maka
asumsi
yang baik dan mana yang buruk dan
karyawan
memperlihatkan amal perbuatan manusia
akan
timbul
sejauh yang dapat
semangat dalam bekerja.
pikiran. Menurut Herman (2004),
Dari latar belakang di atas dapat dijelaskan, bahwa
diketahui oleh akal
dalam
Etos
dapat dijelaskan dengan membedakan
pemenuhan
dengan tiga arti, yaitu :
kepuasan kerja dipengaruhi faktor etos
1.
kerja Islam. Hal ini dikarenakan dengan
apa yang buruk dan tentang hak dan
etos
kewajiban moral (akhlak).
kerja Islam
yang baik pada
Ilmu tentang apa yang baik dan
karyawan akan membentuk sumber daya
2.
yang
berkenaan dengan akhlak.
lebih
menerima
baik,
yang
kondisi
ikhlas
dalam
dalam
lingkungan
3.
pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh etos terhadap
kepuasan
Kumpulan asas atau nilai yang
Nilai mengenai benar dan salah yang
dianut suatu golongan atau masyarakat.
kerja Islam
kerja
karyawan
Dari ratusan teori sukses
pada Waroeng Steak & Shake Surabaya.
di
II. LANDASAN
(2005)
TEORI
DAN
menyederhanakannya
menjadi
inilah yang sesungguhnya bertanggung
A. Etos Kerja
Yunani
sekarang ini, Sinamo
empat pilar teori utama. Keempat pilar
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Kata
masyarakat
yang beredar
etos (ethos)
berasal dari
bahasa
yang memberikan
jawab menopang semua
arti
sistem keberhasilan
jenis
dan
yang berkelanjutan
sikap, kepribadian, watak, karakter serta
(sustainable success system) pada semua
keyakinan atas sesuatu. Etos dibentuk
tingkatan.
oleh
dikonstruksikan
berbagai kebiasaan, pengaruh
budaya,
serta
diyakininya.
Menurut
Bahasa
Indonesia,
sistem
nilai
Kamus etos
yang Umum
adalah
pengetahuan tentang asas-asas
besar
yang
ilmu
akhlak
disebutnya sebagai
superior.
sistematis
dengan menggunakan rasio
untuk
2.
menafsirkan
moral
kepemimpinan visioner.
dan sosial
konsep Catur
Mencetak prestasi dengan motivasi
yang
individual
sebuah
lalu
Utama, yaitu:
sebagai
pengalaman
itu
yang berarti Empat Darma Keberhasilan
1.
usaha
dalam
elemen
Dharma Mahardika (bahasa Sansekerta)
(moral). Etos pada umumnya didefinisikan suatu
Keempat
sehingga, dapat
3.
menetapkan aturan untuk mengendalikan
Membangun masa depan dengan
Menciptakan nilai baru dengan
inovasi kreatif.
perilaku manusia serta nilai-nilai yang
163
JESTT Vol. 1 No. 3 Maret 2014
4.
Meningkatkan
mutu
dengan
semuanya
keunggulan insani.
Keempat
kadang
darma
ini
kemudian
bentuk aktualisasi membuat kita
cara terbaik
mengembangkan
potensi
membuat
kerja sebagaI berikut:
Bagaimanapun sibuk
a.
menyenangkan
pekerjaan pegawai
adalah rahmat. Apa pun kita,
entah
kantor,
sampai
pengusaha, buruh
lelah, bekerja
tetap merupakan
dirumuskan menjadi enam aspek etos
Kerja
diri. Meski
kita
untuk
diri
dan
merasa
“ada”.
bekerja jauh lebih
daripada
duduk
termenung tanpa pekerjaan.
kasar
e. Kerja
adalah
sekalipun, adalah rahmat dari Tuhan.
bekerja
bukan
Anugerah itu kita terima tanpa syarat,
memenuhi
seperti halnya menghirup oksigen dan
tetapi untuk melayani, sehingga harus
udara tanpa biaya sepeser pun.
bekerja dengan sempurna dan penuh
Kerja
merupakan
adalah titipan
amanah. berharga
Kerja
kita,
yang
mercusuar,
hanya
kebutuhannya
kerendahan b.
pelayanan. Manusia
hati.
untuk
sendiri
Apapun
saja
pekerjaan
pedagang, polisi, bahkan penjaga semuanya
bisa
dimaknai
dipercayakan pada kita sehingga secara
sebagai pengabdian kepada sesama.
moral kita harus bekerja dengan benar
f.
dan penuh tanggung jawab. Etos
ini
merupakan
membuat kita bisa bekerja sepenuh hati
ketakwaan
dan menjauhi tin dakan tercela, misalnya
melalui
korupsi dalam berbagai bentuknya.
mengarahkan
c.
Kerja
merupakan
adalah suatu
dengan panggilan
panggilan.
Kerja
Kerja
adalah bentuk
Bekerja
bakti
kepada Tuhan,
darma yang sesuai
pengabdian.
jiwa
gilirannya
manusia
dirinya
Sang
dan
sehingga
pekerjaan
agung
sehingga kita
ibadah.
pada tujuan
Pencipta Kesadaran
dalam ini
pada
akan membuat kita
bisa
mampu bekerja dengan penuh integritas.
bekerja secara ikhlas,
Jadi, jika pekerjaan atau profesi disadari
mencari uang atau jabatan semata.
sebagai panggilan, kita bisa berucap
B. Etos Kerja Islam
bukan
demi
pada diri sendiri, “I’m doing my best”. Dengan begitu kita tidak akan merasa
Etos
puas
(2004:234)
jika
hasil karya kita kurang baik
mutunya. d.
Kerja
kerja
Islam
menurut
merupakan
karakter
kebiasaan manusia berkenaan adalah aktualisasi. Pekerjaan
kerja,
Asifudin
terpancar
dan
dengan
dari
sistem
Islam
yang
adalah sarana bagi kita untuk mencapai
keimanan/aqidah
hakikat manusia yang tertinggi, sehingga
merupakan
kita akan bekerja keras dengan penuh
terhadapnya. Menurut Tasmara (2002:26),
semangat. Apa
etos kerja Islam adalah
entah
pun
pekerjaan
dokter, akuntan,
ahli
kita,
hukum,
yang
164
sikap
hidup
sungguh-sungguh,
mendasar
suatu upaya dengan
JESTT Vol. 1 No. 3 Maret 2014
mengerahkan seluruh aset, pikiran, dan
Menurut Ahmad (2001:16) Islam adalah
zikirnya untuk mengaktualisasikan atau
agama yang menghargai kerja keras.
menampakan arti dirinya sebagai hamba
Kenyataan
Allah yang harus menundukan dunia dan
serangkaian firman
Allah dalam
Al-
menempatkan dirinya sebagai bagian
Qur'an yang sangat menekankan
arti
dari masyarakat yang terbaik (khairul
penting, sebagaimana yang tercantum
ummah) atau dengan kata lain dapat
dalam surat Az-Zumar ayat 39
juga kita katakan bahwa hanya dengan
sebagai berikut:
bekerja manusia
itu
memanusiakan
dirinya. Etos kerja Islami adalah akhlak
ini
dapat
terlihat
dari
dalam
bekerja sesuai dengan nilai-nilai islam sehingga dalam melaksanakannya tidak perlu lagi di pikir-pikir karena jiwanya sudah meyakini sebagai sesuatu yang
Qul yā qaumi'malū 'alā makānatikum innī
baik dan benar.
'āmil, fa saufa ta'lamūn
Etos
kerja
Islam
pada
merupakan bagian tentang manusia adalah
karena
manusia
kehidupannya
dalam
yang
seseorang
luas
Aku
di
ayat
tersebut
dapat
diambil
pelajaran sebagai berikut :
kepribadian 1.
bentuk
Al-Quran adalah petunjuk yang paling
sempurna bagi manusia.
dan
dipengaruhi oleh sistem nilai yang dianut
2.
seseorang
akhirat
dalam
dengan keadaanmu,
akan bekerja (pula) maka kelak
Dalam
dan
dalam bekerja. Etos kerja
hakekatnya
kaumku,
kamu akan mengetahui." (DEPAG, 2012)
merupakan nilai-
membentuk
hai
sesungguhnya
kerja
lapangan
yang amat
komplek. Etos kerja
pada
etos
: "Katakanlah,
bekerjalah sesuai
dari konsep Islam
bagian dari proses eksistensi
diri
nilai
Artinya
hakekatnya
bekerja.
Yang
Setiap makhluk akan mati dan di akan dihisab
tentang amalan-
kemudian membentuk semangat yang
amalannya. Sekalipun
membedakannya
banyak dosanya, dilarang berputus-asa
antara
yang
satu
itu
terhadap rahmat Allah.
dengan yang lain. Etos kerja Islam dengan refleksi
manusia
demikian
merupakan
pribadi
seorang
kholifah yang bekerja dengan
Etos kerja islami itu sendiri berasal dari Al-
bertumpu pada kemampuan konseptual
Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad SAW,
yang dimilikinya yang bersifat kreatif dan
yang
inovatif (Azizi, 2005:35).
bekerja
1. Islam Dan Etos Kerja
telah berbuat dosa akan diampuni oleh
mengajarkan
bahwa
dengan
keras yang disebabkan karena
Allah SWT dan tidak ada makanan yang
165
JESTT Vol. 1 No. 3 Maret 2014
lebih baik dibandingkan apa dimakan
dari
hasil
jerih
atau kerja kerasnya. memberikan dedikasi keras
Etos
Salah satu karateristik yang melekat
payahnya
pada etos kerja manusia, ia merupakan
kerja Islam
pandangan
yang tinggi
yang
pancaran dari
mengenai
dalam
Usaha
yang
bekerja
cukup
hidup
mendasar
pemiliknya terhadap kerja. Mitsou dalam Asifudin (2004:30)
sebagai sebuah kewajiban yang
wajib.
sikap
menerangkan bahwa
dorongan kebutuhan dan aktualisasi diri,
haruslah
nilai-nilai
yang dianut, keyakinan
atau
menjadi bagian dari kerja yang dilakukan
ajaranagama
seseorang,
menjadi sesuatu yang berperan dalam
yang
kewajiban
terlihat
individu
sebagai
yang
cakap
proses
tertentu
terbentuknya
dapat
sikap
pula
hidup
(Tasmara,
mendasar.
2002:25).
Penjelasan
Menurut Tasmara (2002:26) etos kerja Islam
pemahaman kita bahwa latar belakang
menekankan pada kerja sama dalam
keyakinan dan motivasi berlainan, maka
bekerja,
cara
terlihat
dan
konsep
atau
menghindari
yang
membuat
kebutuhan
merupakan
bertujuan kebutuhan
terbentunya
memberikan
etos
kerja
agama)
dengan
mengandung
perbedaan
cara terbentuknya
untuk
etos
antara
kerja
etos
dengan kerja
islami.
terbentuknya
dan kehidupan
etos
sebagaimana
mengatakan bahwa
yang
Gambaran kerja
yang dipaparkan
Asifudin (2004:31) Berikut
adalah
bersifat islami
dengan niat semata-mata bahwa bekerja
digambarkan di bawah ini:
kewajiban
(non
sendirinya
semangat kerja dalam Islam kaitannya
merupakan
yang
berbasis ajaran agama, dalam hal ini
seseorang
keseimbangan
individu
Tasmara
Hubungan
bekerja
atas
bersaungkut paut dengan agama
dan
kesalahan.
mempertemukan
sosial.
masalah
dalam
pendorong
dan
yang
sebagai jalan untuk mengatasi
rintangan
sosial
konsultasi
di
secara
islami, oleh yang
sederhana dapat
agama dalam
rangka menggapai ridha Allah, sebab
Wahyu dan akal
itulah dinamakan jihad fiisabilillah. Kunci etos
kerja
Islam
adalah
memberikan Sistem keimanan/aqidah
kebebasan individu untuk memilih sektor
Etos Kerja Islam
kerja menurut kemampuannya. Setiap orang bebas mempergunakan haknya Gambar 1.
untuk memilih mana yang terbaik untuk melakukan suatu
Paradigma terbentuknya etos kerja Islam
kebajikan. Kebebasan
itu telah menjadi modal awal setiap individu untuk memperkuat etos kerja.
Etos kerja Islami terpancar dari sistem
B. Terbentuknya Etos Kerja Islam
keimanan/aqidah
166
Islam
berkenaan
JESTT Vol. 1 No. 3 Maret 2014
dengan kerja. Aqidah ini terbentuk dari
salah satu faktor yang menjadi
ajaran wahyu dan akal yang bekerja
timbulnya
sama secara proporsional menurut fungsi
sikap
masing-masing.
menyebabkan etos kerja tinggi manusia
C. Karakteristik Etos Kerja Islam
terwujud. Lanjut Asifudin (2004:224) ciri-ciri
Menurut etos
Asifudin kerja
(2004:101),
Islam
ciri-ciri
digali
keyakinan, hidup
sebab
pandangan,
mendasar
yang
orang yang mengganggap bahwa kerja
dan
merupakan
penjabaran
dari
aqidah
dirumuskan berdasarkan konsep iman dan
adalah;
amal shaleh dengan memberikan prioritas
1.
penekanan pada etos kerja Islam beserta
berkenaan dengan diri sendiri, orang lain,
prinsip-prinsip
dan alam.
dasarnya
sebagai
fokus.
Karena etos kerja apapun menurut Quran
2.
tidak
3.
dapat
menjadi Islam
dilandaskan
pada konsep
bila
tidak
iman
dan
amal shaleh. Lanjut Asifudin
Dapat
menerima
Berperilaku wajar tidak dibuat-buat. Berpendirian teguh dan tidak mudah
terpengaruh.
(2004:104)
4.
Konsentrasi
perbuatan tidak
bahwa dari konsep iman, ilmu dan amal,
ego, melainkan
dapat digali dan dirumuskan karakteristik-
rasa tanggung jawab.
karakteristik etos kerja Islam:
5.
A. Kerja merupakan penjabaran Aqidah
alam dan kehidupan.
adalah
makhluk
yang
pada kewajiban
terutama digerakan oleh motivasi ibadah dan
batin dalam dirinya,
bukan
surgawi di akhirat kelak.
yang tampak.
terpengaruh dan
diarahkan
Ia
oleh
mengikatnya.
keyakinan
Keyakinan
dan
Mempunyai kehidupan motivasi yang
dikendalikan oleh sesuatu yang bersifat oleh
pada
Memiliki kesegaran apresiasi terhadap
6. Manusia
kenyataan
fisik
hasrat
memperoleh
kehidupan
B. Kerja Dilandasi Ilmu
yang
tersebut
bila
Ciri-ciri orang yang mengganggap bahwa
telah tertanam mantap dalam hati, akan
kerja dilandasi ilmu adalah (Asifudin:225):
berusaha menyembul bersama kehendak
1.
pemiliknya. Faktor agama memang tidak
pengalaman puncak.
menjadi syarat timbulnya etos kerja tinggi
2.
seseorang.
benar dan salah, baik dan buruk.
Hal
itu
terbukti
dengan
Pernah atau sering mengalami
Mampu membedakan antara tujuan
banyaknya orang yang tidak beragama
3.
mempunyai etos kerja yang baik. Tetapi
kerja.
berdasarkan teori tersebut di atas, orang
4.
Menyukai efisiensi
dan efektivitas
Mempunyai disiplin pribadi.
itu pasti memiliki keyakinan, pandangan atau
sikap
hidup
pemancar bagi etos
tertentu kerja
menjadi
yang
C. Kerja dengan Meneladani Sifat-sifat
baik
Ilahi serta Mengikuti Petunjuk-petunjukNya
tersebut. Jadi ajaran agama merupakan
167
JESTT Vol. 1 No. 3 Maret 2014
Ciri-ciri
orang
yang
mengganggap
Menurut
As'ad
(2000)
dikutip
bahwa kerja dengan meneladani sifat-
pengertian kepuasan kerja menurut Blum
sifat
yang mengemukakan bahwa kepuasan
Ilahiah
serta
mengikuti
petunjuk-
petunjukNya adalah (Asifudin:226) :
kerja
merupakan
sikap
umum
dari
beberapa sikap khusus dari beberapa 1.
Memiliki jiwa sosial dan sifat
faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri
demokratis. 2.
dan hubungan individu diluar kerja.
Mengembangkan kreativitas.
3.
Percaya
karunia
pada
Tuhan
Menurut
potensi
untuk
insani
Siegall
melaksanakan
Jewel
(1998)
L.N.
dan
Mac
kepuasaan
menggunakan
5
(lima)
kerja, dimensi
tugasnya: bertawakkal kepada Allah SWT.
kepuasaan terhadap pekerjaan yaitu dari
4.
aspek pekerjaan itu sendiri, pengawasan,
Mengembangkan sikap hidup kritis
konstruktif.
penggajian, kesempatan promosi, dan aspek
rekan
kerja
sebagai
faktor
penentu kepuasaan kerja.
D. Kepuasan Kerja Menurut Wiyono (2005)
kepuasan
Menurut
Hasibuan
adalah tingkat adalah tingkat keadaan
kerja
yang
menyenangkan
dirasakan
seseorang
yang
adalah
(2001)
sikap
kepuasan
emosional dan
yang
mencinta
mempunyai hasil dari membandingkan
pekerjaannya.
penampilan
satisfaction) karyawan harus diciptakan
atau outcome produk yang
Kepuasan
dirasakan dalam hubungannya dengan
sebaik-baiknya
harapan seseorang.
dedikasi,
Menurut
Wexley
dan
kerja
secara
kepuasan diberi
batasan
seseorang Kemudian
oleh
dikatakan
bahwa
kecintaan,
(job
moral
dan
kerja,
kedisiplinan
Yukl
(1997)
karyawan
umum
dapat
dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan,
sebagai
terhadap
supaya
kerja
perasaan
dan
pekerjaannya. Vroom
prestasi
dinikmati
(1964)
kombinasi
kerja.
ini
Kepuasan
dalam dalam
Sikap
kerja
pekerjaan, dan luar
dan
pekerjaan.
kerja
Kepuasan kerja dalam perkerjaan adalah
merupakan penilaian dari perkerja yaitu
kepuasan kerja yang dinikmati dalam
seberapa
pekerjaan dengan memperoleh pujian
jauh
keseluruhan Tiffin
pekerjaannya
secara
memuaskan kebutuhannya.
(1958)
kepuasan
kerja
dengan
sikap
terhadap
kepuasan
meningkat.
hasil
berpendapat bahwa berhubungan dari
pekerjaannya
penempatan,
perlakuan,
peralatan, dan suasana lingkungan kerja
erat
yang baik. Karyawan yang lebih suka
karyawan sendiri,
kerja,
menikmati
situasi
kepuasan
pekerjaan akan
lebih
kerja
mengutamakan
kerja, kerjasama antar pimpinan dengan
pekerjaannya daripada
sesama karyawan.
walaupun balas jasa itu penting.
168
dalam
balas
jasa
JESTT Vol. 1 No. 3 Maret 2014
1. Aspek-aspek Kepuasan Kerja
membandingkan dirinya
Menurut Sutrisno (2001)
lain. Bila perbandingan itu dianggap tidak
pada
dasarnya
kepuasan kerja
adalah
aman
seimbang tetapi menguntungkan, bisa
(security feeling) dan mempunyai segi-segi
menimbulkan kepuasan tetapi bisa pula
yaitu segi
tidak. Tetapi bila perbandingan itu tidak
sosial dan ekonomi (gaji dan
jaminan sosial) dan segi yaitu
rasa
dengan orang
sosial psikologi
kesempatan
untuk
kesempatan
mendapatkan
berhubungan
dengan
pengawasan, pergaulan
seimbang dan merugikan maka akan
maju,
menimbulkan ketidakpuasan.
pekerjaan,
berhubungan
3.
Two Factor Theory. Teori ini pertama
masalah
kali dikembangkan oleh Hazberg (1969),
dengan
Hazberg mempengaruhi sikap seseorang
antara karyawan dengan
terhadap
pekerjaannya
menjadi dua
atasannya.
kelompok yaitu kelompok satisfiers
Menurut Wexley dan Yukl (1997) secara
motivator
umum ada 3 (tiga)
atau hygiene factors.
teori
tentang
kepuasan kerja yaitu : 1.
Teori
dan
Satisfiers
Pertentangan
(Discrepancy
factor,
kelompok dissatisfiers
(Memotivator) job content
atau intrinsic
dan
motivator,
Theory). Teori ini dipelopori oleh Porter
adalah faktor-faktor
atau situasi
(1961)
dibuktikan
sumber
dimana
kepuasan
ini
dengan menghitung selisih yang
seharusnya
diukur
dari apa
dengan
kerja
kenyataan
sebagai
terdiri
recognition,
atau
dari work it
yang
kepuasan
: achievement, self,
responsibility
yang ada (dirasakan). Kemudian Locke
and advancement. Hadirnya
(1969) menyatakan
akan menimbulkan kepuasan tetapi tidak
bahwa kepuasan terhadap
atau ketidakpuasan
beberapa
aspek
faktor
ini
selamanya menimbulkan ketidakpuasan.
dari
Dissatisfiers (hygiene factor) atau extrinsic
pekerjaan mencerminkan penimbangan
factor, job
atas dua nilai yaitu pertentangan
yang
yang
dipersepsikan
ketidakpuasan yang terdiri dari : company
diinginkan
antara
apa
yang
seseorang
individu
dengan
policy
content adalah faktor-faktot
terbukti
and
menjadi
administration,
sumber
supervision
apa yang ia terima, dan pentingnya apa
technical salary, interpersonal relation,
yang diinginkan individu.
working conditing, job security dan status.
2.
Equity Theory. Pendahulu teori
adalah
Zeleznik
dikembangkan
(1958) oleh
Adams
ini
2.
dan
Faktor-faktor
yang
Kepuasan Kerja
(1963).
Kepuasan kerja bagi karyawan sangat
Prinsip dari teori ini adalah bahwa puas
diperlukan
karena
atau tidaknya seseorang itu tergantung
karyawan
akan
pada apakah
produktivitas.
ia
measakan adanya
keadilan (equity) atau tidak atas suatu
pada
situasi,
akan
diperoleh
Mempengaruhi
orang dengan cara
169
kepuasan
kerja
meningkatkan
Adanya
ketidakpuasan
para karyawan
dalam bekerja
membawa
akibat-akibat
yang
JESTT Vol. 1 No. 3 Maret 2014
kurang
menguntungkan
baik
bagi
a.
Kesesuaian
pekerjaan
dengan
perusahaan maupun bagi karyawan itu
kemampuan.
sendiri.
b. Jenis pekerjaan yang dirasa karyawan Menurut Wexley dan Yukl (1997);
Kepuasan
kerja
didefinisikan
sikap menyenangkan seseorang
yang
karyawan
pekerjaan.
menarik dan menantang.
sebagai
E.
dirasakan
Berdasarkan permasalahan yang telah
terhadap
Faktor-faktor
Hipotesis
dirumuskan,
yang
tujuan
landasan teori
penelitian
serta
yang telah disebutkan
mempengaruhi kepuasan kerja adalah:
sebelumnya, maka hipotesis yang dapat
1.
Upah, meliputi :
dirumuskan dalam penelitian ini adalah
a.
Besarnya gaji yang diterima secara
etos kerja Islam mempunyai pengaruh
keseluruhan dengan mempertimbangkan
terhadap
upaya-upaya yang diberikan karyawan
pada Waroeng Steak & Shake Surabaya.
terhadap perusahaan.
III. METODOLOGI PENELITIAN
b. Sistem pemberian gaji yang diterapkan oleh perusahaan. c.
kepuasan
Pendekatan
Kesesuaian gaji
kerja karyawan
penelitian
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
denan upaya yang telah dilakukan.
pendekatan kuantitatif,
2.
untuk menguji hipotesis, dengan data
Pekerjaan itu sendiri, meliputi :
a.
Kondisi sekitar tempat karyawan
yang
terukur
dan
bekerja.
kesimpulan
b. Kelengkapan saarana pekerjaan yag
Langkah
awal
diberikan
penelitian
kuantitatif
pihak
perusahaan.
c.
yang bertujuan
yang dapat
menghasilkan digeneralisir.
dalam
melakukan
dimulai
Keamanan lingkungan kerja.
menentukan
3.
selanjutnya membuat model
Pengawasan, meliputi :
a.
Pemberian petunjuk yang sesuai
dengan standar kerja. b.
hipotesis,
indentifikasi
Penerapan
langkah analisis,
variabel,
operasional,
definisi
pengumpulan
peraturan kerja.
(primer maupun sekunder)
4.
populasi
Peluang promosi, meliputi :
dengan
data
berdasarkan
dan sampel penelitian,
serta
a. Kesempatan peningkatan kualitas.
melakukan
b. Kesempatan mengembangkan karir.
digunakan dalam penelitian ini dapat
analisis.
diidentifikasikan 5.
Kelompok kerja, meliputi :
Variabel
menjadi
2
yang
(dua)
variabel, yaitu:
a. Hubungan dengan rekan kerja.
a. Variabel independen (X), yaitu etos
b. Kekompakan dengan rekan kerja.
kerja Islam. b. Variabel dependen (Y),
c.
yaitu kepuasan kerja.
Suasana yang ada dalam kelompok
kerja.
1. Definisi Operasional Variabel a. Etos
6.
Kerja Islam (X)
Kondisi kerja, meliputi :
170
JESTT Vol. 1 No. 3 Maret 2014
Menurut etos
Asifudin kerja
(2004:101),
Islam
ciri-ciri
digali
4.
Mempunyai disiplin pribadi.
dan
dirumuskan berdasarkan konsep iman dan
C. Kerja dengan meneladani sifat-sifat ilahi
amal shaleh dengan memberikan prioritas
serta
penekanan pada etos kerja Islam beserta
meliputi :
prinsip-prinsip
1.
dasarnya
sebagai
fokus.
mengikuti
petunjuk-petunjukNya,
Memiliki jiwa sosial dan sifat
Karena etos kerja apapun menurut Quran
demokratis.
tidak
2.
Mengembangkan kreativitas.
dilandaskan pada konsep iman dan
3.
Percaya
amal shaleh. Lanjut Asifudin
karunia
dapat
menjadi Islam
bila
tidak
(2004:104)
bahwa dari konsep iman, ilmu dan amal,
pada
Tuhan
potensi
untuk
insani
melaksanakan
tugasnya:
dapat digali dan dirumuskan karakteristikkarakteristik etos kerja Islam:
bertawakkal kepada Allah SWT.
A. Kerja merupakan penjabaran aqidah,
4.
meliputi :
konstruktif.
1.
Dapat
menerima
Mengembangkan sikap hidup kritis
kenyataan
berkenaan dengan diri sendiri, orang lain,
b. Kepuasan Kerja (Y)
dan alam. 2.
Berperilaku wajar tidak dibuat-buat.
3.
Menurut
Berpendirian teguh dan tidak mudah
Kepuasan
terpengaruh. 4.
Wexley dan kerja
ego, melainkan
perbuatan tidak pada kewajiban
pada
seseorang
dan
pekerjaan.
(1997)
didefinisikan
sikap menyenangkan
Konsentrasi
Yukl
yang
karyawan
sebagai dirasakan terhadap
Faktor-faktor
yang
rasa tanggung jawab.
mempengaruhi kepuasan kerja setelah
5.
disesuaikan adalah :
Memiliki kesegaran apresiasi terhadap
alam dan kehidupan.
1.
Upah, meliputi :
terutama digerakan oleh motivasi ibadah
a.
Besarnya gaji yang diterima secara
dan
keseluruhan dengan mempertimbangkan
6.
Mempunyai kehidupan motivasi yang
hasrat
memperoleh
kehidupan
surgawi di akhirat kelak.
upaya-upaya yang diberikan karyawan terhadap perusahaan.
B. Kerja dilandasi ilmu, meliputi :
b. Sistem pemberian gaji yang diterapkan
1.
oleh perusahaan. c.
Pernah
atau
sering
mengalami
Kesesuaian gaji
pengalaman puncak.
dengan upaya yang telah dilakukan.
2.
2.
Mampu membedakan antara tujuan
Pekerjaan itu sendiri, meliputi :
benar dan salah, baik dan buruk. 3.
Menyukai efisiensi
dan efektivitas
a.
kerja.
Kondisi sekitar tempat karyawan
bekerja.
171
JESTT Vol. 1 No. 3 Maret 2014
b. Kelengkapan saarana pekerjaan yag
informasi
diberikan
permasalahan
pihak
perusahaan.
c.
Keamanan lingkungan kerja.
dan
mengetahui
yang
akan diangkat
dalam penelitian ini. 3. Penyebaran kuesioner, yaitu dilakukan
3.
Pengawasan, meliputi :
a.
b.
dengan cara menyebarkan
kuesioner
Pemberian petunjuk yang sesuai
kepada karyawan
Steak
dengan standar kerja.
Shake
Penerapan peraturan kerja.
pertanyaan
dengan mengajukan
topik 4.
Peluang promosi, meliputi :
Waroeng
secara singkat
pembahasan
kemudian
&
daftar
mengenai
penelitian
dilanjutkan
ini,
dengan
a. Kesempatan peningkatan kualitas.
mengolah dan menganalisa data tersebut
b. Kesempatan mengembangkan karir.
dengan metode statistik. C. Teknik Analisa Data
5.
Kelompok kerja, meliputi :
Model
analisis
yang
digunakan
a. Hubungan dengan rekan kerja.
dalam penelitian ini berbentuk regresi
b. Kekompakan dengan rekan kerja.
linier
c.
regression).
Suasana yang ada dalam kelompok
kerja.
sederhana
digunakan
(linier
Model
simple
analisis
ini
untuk mengetahui pengaruh
variabel independen terhadap variabel 6.
Kondisi kerja, meliputi :
a.
Kesesuaian
dependen.
pekerjaan
dengan
Jenis
linier pekerjaan
yang
dilakukan
dengan
menggunakan metode kuantitatif regresi
kemampuan. b.
Analisis
dirasa
sederhana,
kemudian
dilakukan
pengujian hipotesis. Untuk membuktikan
karyawan menarik dan menantang.
hipotesis penelitian, dapat dilakukan dengan uji t.
B. Prosedur Pengumpulan Data Prosedur
pengumpulan
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
data
dalam
A. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
penelitian ini dilakukan dengan cara:
Tabel 1. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
1. Studi
kepustakaan, yakni
dengan
mempelajari dan mengumpulkan teoriteori
dari berbagai literatur dan
bacaan
lain
permasalahan
yang
dengan
sedang
dibahas
Koef. Reg. Konstant 0,929 a
dalam penelitian ini.
Etos Kerja Islam
2. Penelitian pendahuluan, yaitu dengan
untuk
0,684
Sign.
Beta 1,600 0,120 0,650 4,763 0,000
Multiple R = 0.650a F Hitung = 22,687 N = 33 R Square = 0,423 Sign =
mengadakan peninjauan dan penelitian secara umum,
Koefisien t hit.
buku
berkaitan
yang
Variabel
mendapatkan
172
JESTT Vol. 1 No. 3 Maret 2014
Nilai dari koefisien determinasi dari hasil
C. Pembahasan
regresi pada penelitian ini adalah 0,423
Berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi
yang berarti bahwa sebesar 42,3
%
dalam penelitian ini, disebutkan bahwa
tergantung)
variabel tanggung jawab sosial Islam (X)
kepuasan
kerja
(variabel
mampu dijelaskan oleh etos kerja Islam
berpengaruh signifikan
(variabel
kinerja Islam (Y). Hubungan antar variabel
bebas)
sebesar 57,7
sedangkan
sisanya
% dijelaskan oleh variabel
juga
dengan variabel
menunjukkan
tanda
lain yang tidak dimasukkan dalam model
Hubungan yang positif antar
(faktor galat).
tersebut dapat
Berdasarkan hasil analisis regresi linear
peningkatan
variabel
sederhana
berpengaruh
terhadap
yang
dilakukan
penelitian ini diperoleh korelasi
nilai
pada koefisien
berganda atau Multiple
variabel
(R)
diartikan
variabel
bahwa setiap bebas
akan
peningkatan
tergantung,
sebaliknya
positif.
begitu
pula
setiap penurunan variabel
sebesar 0,650. Nilai R sebesar
bebas akan berpengaruh pula pada
0,650
penurunan variabel tergantung.
menunjukkan adanya hubungan
yang cukup tinggi antara variabel bebas
Berdasarkan hasil pengolahan data dari
(X) dengan variabel tergantung (Y).
33 responden, menunjukan bahwa secara
B. Uji Hipotesis
keseluruhan
1. Uji t
responden pada etos kerja Islam termasuk
Pengujian secara untuk
hipotesis
parsial
koefisien
(uji
mengetahui
t)
rata-rata
tanggapan
regresi
tinggi, dengan rata-rata
tanggapan
ditunjukkan
responden yang termasuk
sangat tinggi
pengaruh
variabel
hanya
sebanyak
4 indikator yang
bebas secara parsial terhadap variabel
meliputi :
tergantung dalam satu model. Hasil uji
1.
parsial dipaparkan selengkapnya pada
alam dan kehidupan (X1.5).
Tabel berikut:
2.
Menyukai efisiensi kerja (X1.9).
3.
Memiliki sifat demokratis (X1.13).
Tabel 2. Hasil Uji Regresi Secara Parsial (Uji t) Berdasarkan
Tabel
4.12
4.
tingkat signifikasi 0,000. Nilai signifikasi ini
T
potensi
insani
Tingkat signifikansi 0,000 melaksanakan
tugasnya, bertawakkal kepada Allah SWT
lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat ditarik
(X1.15).
kesimpulan, yaitu variabel etos kerja Islami pengaruh
pada
Etos Kerja 4,763 Islami karunia Tuhan untuk
etos kerja Islami (X) sebesar 4,763 dengan
mempunyai
Percaya
Variabel
tersebut,
menunjukan bahwa nilai uji t variabel
(X)
Memiliki kesegaran apresiasi terhadap
terhadap
kepuasan kerja karyawan Waroeng Steak
Dan rata-rata
tanggapan responden
yang termasuk
tinggi
indikator yang meliputi :
& Shake di Surabaya (Y).
173
sebanyak
12
JESTT Vol. 1 No. 3 Maret 2014
1.
Dapat
menerima
berkenaan dengan diri
kenyataan
sendiri,
etos kerja Islam. Dengan demikian, hasil
orang
analisis ini menunjukan bahwa hipotesis
lain, dan alam
dapat diterima, artinya etos kerja Islami
(X1.1).
mempunyai
2.
signifikan
Berperilaku wajar tidak dibuat-buat
pengaruh terhadap
positif
yang
kepuasan
kerja
(X1.2).
karyawan Waroeng Steak & Shake di
3.
Surabaya.
Berpendirian teguh dan tidak mudah
terpengaruh (X1.3). 4.
Konsentrasi
Adapun besarnya nilai koefisien
perbuatan tidak
ego, melainkan
pada
pada kewajiban
determinasi
dan
(R2),
yaitu sebesar 0,423,
yang berarti bahwa etos kerja Islam
rasa tanggung jawab (X1.4).
mempunyai
5.
kepuasan kerja karyawan Waroeng Steak
Mempunyai kehidupan motivasi yang
terutama digerakan oleh motivasi ibadah
& Shake
dan
Sedangkan
hasrat
memperoleh
kehidupan
pengaruh
di
Surabaya
terhadap
sebesar 42,3%.
sisanya,
yaitu
sebesar
surgawi di akhirat kelak (X1.6).
57,7% dipengaruhi variabel lain yang tidak
6.
diteliti.
Pernah atau sering mengalami
pengalaman puncak (X1.7). 7.
Selain
Mampu membedakan antara tujuan
itu
hasil
penelitian
sebelumnya yang mendukung adalah
benar dan salah, baik dan buruk (X1.8).
penelitian dari Marri (2012)
8.
Menyukai efektivitas kerja (X1.10).
Dampak
9.
Mempunyai disiplin pribadi (X1.11).
Kepuasan
Etos
Kerja
yang berjudul
Islam
Kerja
dan
Terhadap Organisasi
10. Memiliki jiwa sosial (X1.12).
Komitmen: Studi Kasus Sektor Pertanian
11. Mengembangkan kreativitas (X1.14).
Pakistan menyatakan bahwa hubungan
12.
antara Islamic Work Ethics (etos kerja
Mengembangkan sikap hidup kritis
konstruktif (X1.16). Oleh karena itu, dari hasil analisis
Islami)
dan
kepuasan
kerja
adalah
positif
dan
sangat signifikan, hasilnya
data tersebut dapat menunjukan bahwa
menunjukkan bahwa jika etos kerja Islam
etos kerja Islam termasuk tinggi.
tersebut diikuti seacara baik dan benar
Uji yang dilakukan yaitu uji t untuk mengetahui tersebut
apakah
memiliki
maka
variabel-variabel pengaruh
karyawan
akan
yang
tinggi etos
besar nilai t sebesar 4,763 dengan tingkat
maka
signifikan
kerja yang didapat.
tersebut rendahnya
0,05,
yaitu
menunjukan kepuasan
0,000.
Hasil
bahwa tinggi karyawan
kerja
Waroeng Steak & Shake di
Surabaya
pribadi
oleh
kerja Islami akan
faktor
Islami
seorang karyawan,
semakin
Dengan
kerja
salah satunya dipengaruhi
dengan
pekerjaan yang mereka lakukan. Semakin
signifikan. Hasil uji regresi menunjukkan
<
puas
tinggi
kepuasan
pengembangan yang
ada
dalam
setiap manusia, semua
etos diri yang
dilaksanakan dapat terwujud sesuai nilai
174
JESTT Vol. 1 No. 3 Maret 2014
moral yang dimilikinya. Karenanya, etos
Waroeng Steak & Shake di Surabaya
kerja
sekedar
adalah diterima. Secara teoritis temuan ini
kepribadian atau sikap, melainkan lebi h
mengandung makna bahwa etos kerja
mendalam
Islam
Islami
bukanlah
lagi,
karena
didalamnya
merupakan
instrumen
penting
terdapat martabat, harga diri dan jati diri
untung
dari seorang tersebut.
karyawan Waroeng Steak & Shake di
Yousef
(1989:515)
menjelaskan
memenuhi
kepuasan
kerja
bahwa
Surabaya. Semakin tinggi tingkat etos
etos kerja Islam memberikan tekanan
kerja Islam, akan semakin meningkat pula
pada kerja
kepuasan kerja karyawan.
yang
rata-rata
dapat
membantu
pertumbuhan
atau
kemajuan
personal, penghargaan
B. Saran Saran
yang direkomendasikan
setelah
terhadap diri sendiri atau orang lain,
penelitian
kepuasan kerja, dan pemberdayaan diri.
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada
Selain itu tekanan untuk bekerja secara
Waroeng
kreatif
adalah:
dapat
sebagai
sumber
dari
kesenangan dan prestasi. Bekerja keras dipandang
sebagai
kebaikan,
lebih
kemajuan
mungkin dalam
dan
&
Kerja
Shake
Waroeng
Islam
Surabaya”
Steak
&
Shake
cabang Surabaya a. Sesuai dengan analisis data deskripsi
mendapatkan
variabel
etos
kerja
Islam
yaitu
dan
mempunyai kehidupan motivasi yang
sebaliknya, jika tidak mau bekerja keras
terutama digerakkan oleh motivasi
maka
ibadah
akan
hidupnya
Steak
1. Untuk
barang siapa yang bekerja keras maka akan
“Pengaruh Etos
dipandang
sebagai
penyebab kegagalan dalam hidup.
dan
hasrat
memperoleh
kehidupan surgawi di akhirat kelak (X1.6) dengan nilai mean terendah, maka
dapat disarankan
kepada
V. KESIMPULAN DAN SARAN
karyawan Waroeng Steak & Shake di
A. Simpulan
Surabaya
agar
Simpulan penelitian Pengaruh Etos Kerja
kehidupan
motivasi
Islam
digerakan oleh motivasi ibadah dan
terhadap
Kepuasan
Kerja
meningkatkan yang terutama
Karyawan Waroeng Steak & Shake di
hasrat
memperoleh
Surabaya adalah tingkat etos kerja Islam
surgawi
di
berpengaruh
dan
disarankan agar karyawan Waroeng
kerja
Steak & Shake dapat memiliki etos
karyawan Waroeng Steak & Shake di
kerja Islami yang tinggi dengan tujuan
Surabaya.
agar kepuasan kerja dapat terpenuhi.
signifikan
bahwa etos
langsung,
terhadap
Hal
hipotesis
positif,
kepuasan
ini
menunjukkan
yang
menyatakan
kerja
kelak.
Hal
ini
b. Sesuai dengan analisis data deskripsi
kerja Islam berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan
akhirat
kehidupan
variabel
karyawan
kepuasan
kerja
yaitu
kesesuaian gaji dengan upaya yang
175
JESTT Vol. 1 No. 3 Maret 2014
telah dilakukan (Y1.3) dengan nilai
Management
mean
Journal. Vol. 15 No. 1
terendah,
maka
dapat
disarankan kepada pihak Waroeng Steak
&
Shake
di
hendaknya kesesuaian upaya
yang
karyawan
telah
As’ad,
Surabaya
gaji
dengan
dilakukan
agar
oleh
kepuasan
digunakan untuk
sebagai
penelitian
Industri.Yogyakarta:
Liberty.
kerja
2005,
Studi
Tentang
Pelayanan Konsumen
dan di
Kepuasan
Rumah
Sakit
dapat
Islam
bahan
acuan
Program Pascasarjana Universitas
penelitian
Muhammadiyah Surakarta Jalan
Manisrenggo
Klaten,
menyadari
bahwa
A. Yani, Tromol Pos 1, Pabelan,
memiliki
banyak
Surakarta 57102.
ini
keterbatasan, karena variabel eksogen
Azizi,
Moh
Ali.
2005.
yang diteliti belum mampu mencangkup
Pemberdayaan
seluruh
Paradikma
faktor-faktor
mempengaruhi
Kualitas
ini
melakukakan
selanjutnya. Peneliti
Psikologi
Azis Slamet Wiyono dan M. Wahyuddin,
2. Untuk Penelitian Selanjutnya penelitian
2004.
Islami. Yogyakarta : UII Press.
karyawan dapat termaksimalkan.
Diharapkan
International
Asifudin, Ahmad. 2006. Etos Kerja
lebih diperhatikan. Hal ini
disarankan
Mohamad.
an
yang
kepuasan
dapat
kerja. Oleh
karena
itu, keterbatasan penelitian ini
akan
memberikan
peluang
Dakwah Masyarakat Aksi
metodologi.Yogyakarta : Pustaka Pesantren
bagi
Blum, M.L. 1956. Industrial Psichology and
penelitian selanjutnya untuk melakukan
Its Socal Foundation. New York:
pengembangan dan peningkatan etos
Harper and Row
kerja Islami secara lebih luas. Penelitian dengan
menguji
dan
Brown SP, Leigh TW. 1996. A New Look at
menambahkan
Psyshological
variabel intervening diantara variabel etos
Climate
and Its
Relationship to Job
kerja Islami dan kepuasan kerja akan
Involvement,
Effort
and
Performance.
menjadi agenda penelitian yang menarik
Journal of Applied Psychology.
untuk diteliti lebih jauh. Sehingga
akan
81:358-368.
menambah wawasan yang lebih
luas
Agama
RI.
Departemen 2012.
Al-Qur’an
terkait dengan manajemen sumber daya
dan
insani.
Transliterasi. Semarang: PT Karya
DAFTAR PUSTAKA
Toha Putra.
Ahmad, Mustaq. 2001. Etika Bisnis Dalam
J.A.
and Al-Owaihan,
”Islamic review”
work
ethic: Cross
A.
dengan
Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga.
Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. Ali,
Terjemahannya
2009.
2008.
Pedoman
Pendidikan Fakultas
a critical Cultural
176
Pelaksanaan
JESTT Vol. 1 No. 3 Maret 2014
Ekonomi Universitas Airlangga. Surabaya:
Job
Fakultas Ekonomi.
Satisfaction
and
Organizational Commitment: A Study of Agriculture Sector of
Hamzah,
Ya’kub
1983.
Etika
Islam.
Pakistan. International Journal of
Bandung: CV. Diponegoro Hasibuan, Malayu. 2001.
Business
Manajemen
Sumber
Sciences
Daya
Manusia:Pengertian Pengertian,
Masalah.
2,
No.12;
Perilaku organisasi.
Edisi Enam. Alih bahasa oleh Tim Indeks. Jakarta: PT.Indeks.
Hayati, Keumala. 2012. Islamic Work Ethic:
Sinamo, Jansen. 2005. Delapan Etos Kerja
The Role of Intrinsic Motivation,
Profesional;
Job Satisfaction, Organizational
Menuju Sukses. Bogor: Grafika
Commitment
Mardi Yuana.
and
JobPerformance.
Procedia
-
Tasmara, Toto. 2002. Membudayakan Etos
2004.
Membangkitkan Tumpuan
Sosiologi:
Karsa
Kerja Islami. Jakarta : Gema Insan
Umat.
Utama
Bagi
Bakti
Mandiri.
Pembangunan.
Press. Wexley,
&
Personnel
dan
Psikologi
Siegall Industri
Mac.
Kedua.
importance
Arcan.
and
Psychology.
Commitment As
Home
Amediator Of
N 2009,
The
of
Islamic Work Ethic and Attitudes
job
satisfaction and organisational
53, No. 4, September.
no. 1, pp. 96-118. Prabowo, 2005. dan
Pengembangan Sumber PT.
Between
Journal Of Human Relation, Vol.
Criminal Justice Review, vol. 34,
Perencanaan
Relaationship
Toward Organizational Change.
commitment in shaping turnover intent”,
Bandung:
Behaviour
Yousef, Darwish A. 2000. Organizational
E & Hogan,
Manusia.
1997.
Organisasi
Lambert,
Anwar
G.A.
Wood, Illinois: Richard D. Irwin, Inc.
Edisi
Mangkunegara,
Yukl,
1988.
Modern.
“The
K.N.
Organizational
Bandung L.N.
Anda
Jilid 2. Yogyakarta: Andi.
( 2012 ) 272 – 277 Soewardi.
Navigator
Sutrisno, Hadi. 2000. Metodologi Research.
Social and Behavioral Sciences 65
Jewell,
Vol.
Robbins, S.P. 2006.
Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.
Herman
Behavioral
December 2012
Dasar,
dan
and
Daya Refika
Aditama. Marri, Muhammad Yousuf Khan. 2012. The Impact of Islamic Work Ethics on
177