PALESTINA DALAM SEPEKAN Rabu, 27.03.2013-03.04.2013 Edisi 010 Berita Utama: Israel Kembali Serang Gaza Israel kembali melancarkan serangan udara di Jalur Gaza, Selasa (2/4). Serangan itu dilakukan untuk membalas serangan roket yang diluncurkan kepada Israel pada hari yang sama. Militer Israel membenarkan serangan itu Tapi seorang juru bicara militer negeri Zonis itu tidak memberikan rincian lebih lanjut. ‘’Pesawat membombardir daerah terbuka di bagian utara Gaza, tidak ada yang terluka,’’ kata sebuah pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Hamas seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (3/4). Israel melakukan serangan itu dilakukan meyusul tiga roket yang diluncurkan ke wiayahnya, Selasa (2/4). Dua roket mendarat di Gaza dan satu roket menyerang area terbuka di Israel selatan, tapi tidak menyebabkan kerusakan atau cedera. Tidak ada kelompok Palestina mengaku bertanggung jawab atas serangan roket tersebut. Ini bukanlah pertama kalinya Israel dengn Hamas terlibat pertempuran. Mereka terlibat perperangan selama delapan hari pada November 2012. Saat itu Israel meluncurkan serangan dengan tujuan mengakhiri serangan roket Palestina ke wilayahnya. Sedikitnya 170 warga Palestina dan enam warga Israel tewas dalam pertempuran itu. Kemudian Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan gencatan senjata yang ditengahi Mesir pada November 2012. Sumber: republika.co.id 03.04.2013
Al-Quds: Jamaah Berhasil Gagalkan Upaya Anggota Knesset Serbu Al-Aqsha Keberadaan banyak siswa program “serambi ilmu”, warga al Quds dan para jamaah yang bersiaga di masjid al Aqsha, berhasil mencegah anggota Knesset Zionis berfaham radikal, Moshe Feiglin, daari menyerbu masjid al Aqsha. Militer Zionis mencegahnya masuk ke area masjid mengatisipasi terjadinya konfrontasi sengit dengan kaum muslimin yang bersiaga di dalam masjid. Sumber-sumber di al Quds, Rabu (27/3), menyebutkan upaya penyerbuan anggota Knesset berhaluan kanan radikal, Moshe Feiglin, ke masjid al Aqsha, ditangguhkan sampai pada waktu yang tidak diketahui. Sementara itu pasukan Zionis masih berada di area dan penjuru masjid al Aqsha. Yayasan al Aqsha menyebutkan bahwa Ketua Dewan Wakaf Syaikh Abdul Adzim dan Mufti al Quds Syaikh Muhammad Husain berada di antara para jamaah dan siswa “serambi ilmu”. Mereka mengungkapkan penolakan penut dan tegas terhadap pernyebuan yang dilakukan para pemukim pendatang Zionis yang dijaga oleh pasukan penjajah Zionis. Mereka menegaskan bahwa masjid al aqsha adalah hak khusus kaum muslimin sendiri. Kepolisian Zionis mencegah dengan kekuatan masuknya warga yang hendak bersiaga di dalam masjid dari pintu Majlis. Sementara itu sekitar 80 ekstrimis Zionis berhasil masuk ke area masjid. Sumber: palinfo.com 28.03.2013
Zionis Perketat Jamaah Masuk Masjid Al-Aqsha Untuk pekan yang ketiga berturut-turut, pasukan penjajah Zionis kemarin, Jum;at (29/3), memperketat masuknya jamaah shalat ke masjid al Aqsha, Jum’at. Jurubicara Kepolisian Zionis Loba Samiri mengatakan bahwa pihak kepolisian memutuskan pembatasan jamaah muslim yang diperbolehkan masuk untuk shalat ke masjid al Aqsha dan Baitul Maqdis. Hanya orang-orang yang berusia 50 tahun ke atas yang diperbolehkan masjid dan bagi mereka yang memiliki kartu identitas biru saja. Sementara itu tidak ada pembatasan bagi jamaah wanita. Samiri menyatakan bahwa pasukan kepolisian Zionis akan bekerja dan mengatasi situasi dengan tegas dank eras untuk mencegah setia upaya “pelanggaran aturan atau aturan publik”. Sumber: palinfo.com 30.03.2013
Gaza Pengungsi di Gaza Tutup Kantor UNRWA Protes Pengurangan Dana Pengungsi Palestina di Gaza, Senin (1/4), menutup kantor penyediaan Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di selatan Jalur Gaza, sebagai protes atas pengurangan dana dan penghentian program darurat dan pengangguran yang memberikan manfaat bagi ribuan pengungsi Palestina. Puluhan pengungsi Palestina melakukan unjuk rasa di depan kantor penyediaan lembaga PBB tersebut. Sebagian mereka menutup gerbang utama kantor dan mereka berbondong-bondong ke kantor secara damai menyambut seruang yang disampaikan sayap buruh Fron Demokratik dan Panitia Swasta penerima manfaat bantuan. Seorang pengungsi Palestina Audah Hamdan (55) mengatakan, “Kami menolak semua kebijakan pelaparan rakyat Palestina. Kami akan berunjuk rasa dan berdemonstrasi, kami tidak akan tunduk pada kebijakan-kebijakan dzalim tersebut.” Di kota-kota Jalur Gaza terjadi rangkaian aksi-aksi serupa, sebagai protes atas kebijakan “penghematan” dan penurunan (pengurangan) bantuan yang diberikan kepada para pengungsi Palestina di Jalur Gaza. Seorang pejabat di panitia swasta para penerima manfaat bantuan, Bassam Duhaini, mengatakan bahwa para pengunngsi Palestina akan terus menolak menerima bantuan sebagai protes atas pengurangan yang terus terjadi. Sumber: palinfo.com 01.04.2013
Tepi Barat Bentrokan Warnai Demonstrasi Hari Tanah Palestina Beberapa demostran Palestina yang ada di Tepi Barat dan Jalur Gaza terluka ringan ketika bentrok dengan tentara Israel saat memperingati hari tanah ke-37, Sabtu (30/3). Demonstran itu terdiri dari warga Palestina dan Israel keturunan Arab yang memperingati tewasnya enam warga Israel keturunan Arab akibat ditembak pasukan keamanan Israel pada 30 Maret 1976 silam karena menentang rencana Israel mencaplok dan menyita tanah di Galilea, Kota Sakhnin seluas 2 ribu hektare. Tentara dan polisi Israel kemudian menyerang aksi penentangan tersebut. Saat itu, setidaknya 100 pengunjuk rasa mengalami luka-luka, dan 300 lainnya ditangkap militer Israel. Sejak itu warga
Palestina memperingati setiap tanggal 30 Maret yang mereka sebut sebagai hari tanah. Tapi demonstrasi itu tidak berjalan mulus. Situasi menjadi memanas saat demonstran melemparkan batu dan pasukan Zionis tidak tinggal diam. Bentrokan itu terjadi selama sekitar satu jam. "Kami menggunakan gas air mata dan alat-alat yang tidak berbahaya untuk membubarkan para demonstran," kata seorang juru bicara militer Israel. Ia menambahkan, tentara Israel berpatroli di perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza. Bahkan, ia melanjutkan, pasukan Israel menggunakan peluru tajam untuk membubarkan pengunjuk rasa yang mendekati pagar. Sumber medis Palestina mengatakan, beberapa demonstran dirawat terutama karena menghirup gas air mata. Namun sebuah sumber rumah sakit Gaza mengatakan tidak ada yang terluka. Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad memperingati hari itu dengan menanam pohon zaitun di daerah Tepi Barat. Sementara itu, ribuan orang berkumpul di Kota Sakhnin dan berunjuk rasa kepada anggota parlemen dan tokoh masyarakat setempat. Sumber: republika.co.id 31.03.2013
HAM: Keamanan OP Tangkap Anak-anak dan Siksa Mereka Organisasi HAM Arab di Inggris mengatakan bahwa dinas keamanan otoritas Palestina (OP) di Tepi Barat menyerbu desa Shafa di pinggiran Hebron menjelang tengah malam kemarin dengan tujuan menangkap para remaja, sejumlah di antaranya adalah anak-anak dibawah 18 tahun. Dalam pernyataannya, Organisasi HAM yang bermarkas di London ini menyatakan, “Pasukan keamanan tidak memperhatikan kondisi keluarga. Korban Mahmud Imad Ikhlil adalah seorang anak yatim dan ibunya ketakutan membuka pintu setelah tengah malam. Mereka berusaha menghancurkan pintu sebelum ibunya akhirnya membuka pintu dan mereka langsung menyerbu rumah dalam jumlah besar dan melakukan penggeledahan. “ Demikian juga korban bernama Abdullah, ayahnya cacat dan digeledah rumahnya dengan detail. Aparat keamanan tidak peduli bahwa sebagian korban penangkapan adalah siswa SMU dan mahasiswa. Bahwa penangkapan mereka telah menghambar belajar mereka. Dinas keamanan memindahkan para korban ke pengadilan Halhul tanpa diketahui pengara dan keluarganya. Pengacara mengetahui pada saat-saat akhir kemudian para tahanan diperpanjang penahanannya selama 9 hari untuk menjalani pemeriksaan dengan tuduhan berhubungan dengan penempelan poster Syaikh Ahmad Yasin dalam peringatan syahidnya beliau. Menurut lembaga HAM di Inggris ini, semua kesaktian yang diambil awal tahun ini hingga saat ini membuktikan bahwa pasukan keamanan Otoritas Palestina terus menempuh jalan kontra warga Palestina. Menurut sumber yang melihat langsung kerja dinas keamanan tersebut menunjukkan bahwa dinas keamanan ini menikmati perlindungan Amerika dan Zionis serta memiliki lampu hijau untuk melakukan apa saja yang bisa menghentikan setiap aksi pejuang melawan penjajah Zionis dengan menggunakan penyiksaan secara sistematis. Dalam pernyataannya Organisasi HAM Arab di Inggris ini menyerukan sekjen PBB, Liga Arab dan OKI agar menekan pimpinan Otoritas Palestina agar bertanggung jawab menghentikan pelanggaranpelanggaran ini secara khusus serta penyiksaan dan pelanggaran hak-hak anak yang dilakukan dinas keamanan sekarang ini. Sumber: palinfo.com 30.03.2013
Gerakan Perlawanan: Khalid Miysal Kembali Pimpin Hamas Tokoh Hamas di pelarian, Khaled Meshaal, Senin (1/4/2013), kembali terpilih memimpin Hamas untuk masa jabatan baru. Demikian pernyataan seorang petinggi Hamas di Kairo, Mesir. "Para pemimpin Hamas memilih Meshaal," kata seorang petinggi Hamas yang tak ingin disebutkan namanya lewat telepon kepada AFP. Sebelumnya, sejumlah tokoh Hamas mengatakan bahwa Dewan Syura Hamas diyakini akan memperbarui masa jabatan Meshaal untuk empat tahun lagi. Salah seorang petinggi Hamas bahkan mengatakan bahwa kembali terpilihnya Meshaal "sudah banyak diketahui" bahkan sebelum pemilihan digelar. Sebelum pemilihan ini, muncul spekulasi bahwa Meshaal akan disingkirkan para tokoh kuat di Jalur Gaza, sejak Hamas menguasai wilayah itu pada 2007. Terlebih lagi, tahun lalu Meshaal mengatakan tidak berniat memperpanjang masa kepemimpinannya. "Namun, perkembangan di Timur Tengah, terutama sejak 'Arab Spring' pada 2011, membuat Hamas harus memilih kembali Meshaal yang sudah memberi Hamas wajah dan hubungan baik dengan dunia Arab," ujar petinggi lain Hamas. Meshaal (56) adalah seorang politisi veteran yang memiliki hubungan dekat dengan negara-negara berpengaruh di Timur Tengah seperti Qatar, Mesir, dan Turki. Meshaal adalah tokoh kunci dalam upaya isolasi politik terhadap Hamas menyusul berkuasanya organisasi itu di Jalur Gaza pada 2007. Sementara itu, menurut dua tokoh Hamas lainnya, pencalonan Meshaal itu sama sekali tak mendapatkan pesaing. Dengan demikian, Meshaal bisa terpilih dengan suara mayoritas Dewan Syura yang beranggotakan 60 orang itu. Hamas sudah memulai proses pemilihan ketua baru pada setahun lalu, dalam sebuah proses rahasia yang tersebar di beberapa negara, diliputi misteri dan diganggu masalah logistik. Hamas memiliki empat komponen, yaitu para aktivis di Gaza, di Tepi Barat, di pengasingan, dan mereka yang dipenjara di Israel. Setiap kelompok itu kemudian memilih pimpinan lokal dan delegasi ke Dewan Syura. Dewan ini kemudian memilih biro politik yang melakukan berbagai keputusan. Meshaal sebenarnya sudah memimpin sejak 1996 dan kini akan kembali menjabat selama enam tahun. Meshaal dikenal sebagai anggota Hamas yang lebih pragmatis, di tengah konflik Palestina-Israel. Sumber: kompas.com 02.04.2013
Zionis Rencanakan Perang Antara Mesir dan Gaza Anggota Dewan Legislatif Palestina Musyir al Mashri menegaskan bahwa ide memukimkan orangorang Palestina di semenanjung Sinai Mesir termasuk dalam rencana Zionis untuk menciptakan perang antara Mesir dan Gaza. Petinggi Hamas ini menegaskan bahwa orang-orang Palestina menolah dimukimkan di Sinai “yang diupayakan penjajah Zionis”. Dia menyatakan bahwa penjajah Zionis menyebarkan isu ini untuk menciptakan perang antara dua bangsa Mesir dan Palestina. Dia mengatakan, “Peringatan hari bumi yang digerakan rakyat Palestina tahun 1967 dan diperingati setiap tahun membuktikan bahwa rakyat Palestina masih tetap berpegang teguh pada tanahnya kapan dan di mana saja.” Dia menegaskan pentingnya merealisasikan persatuan rakyat Palestina dan mengakhiri perpecahan. Dia juga menegaskan bahwa bangsa Arab merupakan sandaran bagi orang-
orang Palestina. Mashri menegaskan bahwa peringatan hari Bumi di Mesir ini untuk menegaskan persatuan dua bangsa. Sekaligus menegaskan bahwa militer Mesir mendukung Palestina. Dia menampik orangorang Palestina berada di balik pembunuhan tentara Mesir. “Darah orang Mesir haram bagi orangorang Palestina,” tegasnya. Sumber: palinfo.com 01.04.2013
Anak-anak: Selama Maret Zionis Tangkap 330 Palestina 90 Anak-Anak Pusat HAM Palestina menyebutkan, selama bulan Maret kemarin, serdadu Zionis melakukan lebih dari 295 operasi penyerbuan terhadap sejumlah kota dan daerah, kamp pengungsian dan tempat perlindungan warga Palestina, baik yang ada di Tepi Barat, Al-Quds maupun Jalur Gaza. Pusat kajian tawanan Palestina dalam laporan bulananya Senin (1/4) mengatakan, penjajah Zionis menangkap 330 warga Palestina selama bulan kemarin. Sebagian besar hingga kini masih berada di dalam penjara dan sebagian lagi sudah dibebaskan, setelah mengalami penyidikan dan interogasi, selama beberapa jam sampai beberapa hari. Diantara yang ditangkap tersebut, 90 orang adalah anak-anak, serta enam wanita, satu aleg dan sejumlah mantan tawanan Israel. Selain itu, Zionis Zionis mendevortasi Aiman Syarawanah ke Gaza, setelah ia melakukan aksi mogok makan selama delapan bulan lebih. Sementara Pengadilan Over mengeluarkan vonis terhadap Ishaq Arafah dengan hukuman seumur hidup ditambah 60 tahun. Sumber: palinfo.com 01.04.2013
Selama 2 Pekan, Zionis Tangkap 24 Bocah Palestina Laporan resmi Palestina menngatakan, pasukan penjajah Zionis masih terus melakukan serangan permusuhan terhadap anak-anak Palestina di Tepi Barat. Sementara itu para pemukim pendatang Zionis juga meningkatkan permusuhan mereka pada anak-anak Palestina. Laporan ini menjelaskan bahwa selama paroh kedua bulan Maret lalu, pasukan penjajah Zionis menangkap 24 anak Palestina dan melukai puluhan lainnya dalam berbagai aksi penyerangan pasukan Zionis dan pemukim pendatang Zionis. Laporan ini menyebutkan bahwa dua pemukim pendatang Zionis dari sekolah agama Talmud menyerangan bocah Palestina berusia 7 tahun dari pintu Silsilah, salah satu pintu masuk ke masjid al Aqsha, dengan melempar bom molotov ke arahnya. Korban dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Seorang bocah lainnya, Muhammad Qafishah beusia 4 tahun ditabrak mobil salah seorang pemukim pendatang Zionis di kota Hebron, wilayah selatan Tepi Barat, korban di bawah ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Pasukan penjajah Zionis juga menyerang seorang bocah berusia 10 tahun bernama Muhannad Netsha dari kota yang sama. Korban mengalami patah tulang di tangan kanannya akibat pukulan keras serdadu Zionis. Masih di kota Hebron, seorang bocah berusia 12 tahun, Yusuf Abu Isyah, terkena tembak di kepalanya dalam konfrontasi dengan pasukan penjajah Zionis di pintu Zawiyah di tengah kota. Seorang bocah lainnya Wa’d Tamimi di desa Nabi Shaleh di barat laut kota Ramallah keseleo kakinya saat berusaha menghindari peluru penjajah Zionis dalam pawai menentang permukiman Yahudi di daerah tersebut. Seorang bocah Adi Abu Yasin berusia 11 tahun mengalami memar-memar dan luka karena ditabrak
jip militer pasukan Zionis dalam konfrontasi yang meletus di selatan kota Betlehem dan 7 anak Palestina lainnya mengalami luka-luka akibat diserang para pemukim pendatang Zionis dekat persimpangan permukiman Yahudi Yitzhar di pinggiran kota Nablus, wilayah utara Tepi Barat, saat sedang tour sekolah. Sumber: palinfo.com 01.04.2013
Tawanan: Tawanan Palestina di Penjara Israel Tewas Pejabat Palestina menuding Israel tidak memberikan perawatan medis yang memadai terkait kematian tahanan Palestina bernama Maysara Abu Hamdiyeh di penjara Israel, Selasa (2/4). "Ini adalah kejahatan serius dan buruk yang dilakukan terhadap tahanan Maysara Abu Hamdiyeh karena kelalaian medis," kata Menteri urusan tahanan Palestina Issa Karakeh seperti dikutip dari Miami Herald. Hamdiyeh menjalani hukuman seumur hidup karena kasus percobaan pembunuhan. Ratusan tahanan Palestina di penjara Israel juga memprotes kabar berita kematian nara pidana berusia 64 tahun itu yang dikabarkan terkena penyakit kanker. Ditung lalai terhadap Hamdiyeh, pihak penjara Israel melaporkan pria itu meninggal di rumah sakit (RS) Beersheba. Hamdiyeh juga diperlakukan dengan baik alias tidak ditelantarkan. Juru Bicara Otoritas Penjara Sivan Weizman mengatakan penjara Israel sebenarnya mengajukan petisi ntuk membebaskan Hamdiyeh, tapi ternyata dia meninggal. Sumber: republlika.co.id 02.04.2013
Lima Tuntutan Tawanan Panca Kematian Tawanan Sebuah perhimpunan global untuk menghancurkan belenggu (Global Gathering to Break Restriction) mengungkap adanya lima tuntutan utama yang disampaikan para tawanan Palestina di penjara Zionis, Selasa (2/4), pasca gugurnya tawanan Palestina Muyasarah Abu Hamdiya. Tuntutan utama tawanan secara mendesak yang diajukan kepada pihak penjara oleh Gerakan Tawanan hari Selasa, kemarin, adalah mencakup penyediaan mobil ambulan untuk para tawanan yang sakit, yang disiapkan dengan semua kebutuhan medis dari pada pasien tawanan dibawa ke klinik biasa, disamping harus ada perubahan kondisi rumah sakit penjara Ramleh agar layak untuk memberikan pengobatan yang dibutuhkan tawanan. Para tawanan juga menuntut pemeriksaan medis berkala secara serius kepada semua tawanan tanpa kecuali. Juga menyelesaikan kasus-kasus kronis dan membebaskan tawanan yang mengalami kasus-kasus yang sudah tidak ada harapan lagi, serta mengizinkan dokter luar masuk ke penjara dari semua macam spesialisasi. Para tawanan menegaskan bahwa tuntutan pertama berkaitan dengan pemantauan medis ini tidak bisa diundur lagi. Gerakan Tawanan akan terus berjuang untuk mendapatkan hak-haknya yang sah. Sumber: palinfo.com 02.04.2013
Rekonsiliasi: Misyal Sambut Seruan Qatar Gelar KTT Rekonsiliasi Kepala Biro Politik Hamas, Khalid Miysal menyambut baik seruan negara Qatar untuk menggelar KTT Arab terbatas soal rekonsiliasi Palestina. Ia menilai permintaan maaf penjajah zionis kepada Turki
dalam kasus serangan terhadap kapal Mavi Marmara di tahun 2010 sebagai capaian yang harus ditindaklanjuti. Ia mengatakan bahwa pemilu internal Hamas akan lama namun akan segera berakhir diketahui hasilnya. Misyal juga menegaskan dukungan Arab kepada Al-Quds saat ini masih dibawah standar yang dibutuhkan. Kepada Quds Press, Misyal menegaskan bahwa seharusnya bukan hanya mendukung Palestina di Al-Quds semata namun ada strategi Palestina Arab Islam untuk menyelamatkan Al-Quds. Ia menegaskan bahwa tanggungjawab umat dan bangsa Palestina, yang berlaku kepada Al-Quds juga berlaku kepada semua permasalahan Palestina. Ia menambahkan, dukungan Arab kepada Al-Quds dengan segala macam bentuknya sangat diapresiasi. Namun dukungan saat ini tidak sebanding dengan tingkat kejahatan zionis yang dilakukan setiap hari di Al-Quds berupa yahudisasi, pembangunan pemukiman, pengusiran warga dan pengubahan symbol-simbol agama yang dikultuskan dengan menghancurkan desa-desa Palestina serta menghapus sejarah yang ada di Palestina disamping menodai masjid Al-Quds. Misyal menyambut baik ajakan Emir Qatar untuk menggelar KTT Arab kecil untuk mendorong rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas. Ia menegaskan, KTT itu bisa berhasil. Usaha Qatar dan Mesir dilakukan untuk memperkuat usaha itu. Ia juga menegaskan bahwa situasi saat ini sangat memungkinkan untuk mewujudkan rekonsiliasi. Namun rekonsiliasi ini harus dijaga dari intervensi asing. Soal kemungkinan pencalonan dirinya menjadi presiden, Misyal menegaskan Hamas belum menentukan sikap akhirnya soal pilpres Palestina apakah akan mencalonkan presiden atau tidak. Soal isu Misyal akan menjabat ketua PLO, ia menegaskan, Hamas tidak mengganggu siapapun dan Hamas hanya berusaha menunaikan haknya secara normal dalam berpolitik. Soal kunjungan Obama ke kawasan, Misyal menegaskan, Obama memang memiliki karisma dan keahlian serta memiliki keunikan dibanding presiden Amerika lainnya, namun yang menjadi penilaian adalah politik bukan personalisasi. Pihaknya menilai presiden Amerika dari sisi kepentingan nasional Palestina. Ia menegaskan, memang Obama pernah bersikap anti pemukiman yahudi. Namun sayangnya dia mundur dari sikap ini di periode kedua jabatannya. Dia secara tegas juga memihak kepada sikap Israel dan mengorbankan hak Palestina, tegasnya. Obama juga dinilai tidak memiliki proyek dan visi yang jelas terhadap konflik Arab – Israel. Lebih buruk lagi, Obama justru mendukng riwayat Israel soal sejarah berdirinya. Sumber: palinfo.com 23.02.2013
Entitas Zionis: Pemukim Yahudi Melatih Anak-anak Mereka Menembak Dekat Sekolah Palestina Sejumlah sumber Palestina menegaskan, para pemukim yahudi ekstrim kemarin sore (27/3) melatih puluhan anak-anak mereka menembak dengan senapan berburu di dekat sekolah desa Nabi Samuel barat daya kota Al-Quds. Pusat Informasi Wadi Halwah di Al-Quds mengutip dari kepala sekolah Khalil Abu Arqub menegaskan, bahwa warga Yahudi melatih anak-anak mereka menembak dengan senapan berburu dekat sekolah Nabi Samuel. Akibatnya, anak dari pelajar sekolah itu ketakutan karena khawatir terkena sasaran. Abu Arqub menambahkan, tak ada bangunan atau apapun yang membatasi sekolah itu dengan tempat latihan militer anak-anak yahudi itu kecuali hanya kawat pembatas. Latihan itu dilakukan dalam waktu berjam-jam dengan diikuti oleh 40 anak-anak yahudi.
Setelah diadukan ke pemerintah penjajah, mereka mengklaim anak-anak itu sedang bermain bukannya menghentikan latihan militer dekat pemukiman warga Palestina itu. Dekat sekolah Palestina itu ada bangunan apartemen yahudi di Kariet 4 yang selalu mengganggu ketenangan pelajar baik dengan nyanyian atau joget. Sumber: palinfo.com 28.03.2013
Pemukim Yahudi Tingkatkan Tindakan Permusuhan Mereka di Masjid Al-Aqsha Para pemukim Yahudi melanjutkan tindakan mentargetkan Masjid Al-Aqsha. Mereka semakin menjadi-jadi dalam menginjak-injak tempat suci tersebut ketika mereka menggelar hari raya Paskah Yahudi. Lembaga Al-Aqsha untuk Wakaf dan Peninggalan Bersejarah mengatakan, puluhan ribu warga Yahudi yang disebut Haradem melecehkan tempat suci Al-Aqsha kemarin Jumat dan sebelumnya Kamis. Lembaga Al-Aqsha menyebutkan bahwa pelaksaan ritual Talmud warga Yahudi di tembok “ratapan” dengan pengeras suara dengan diikuti oleh pembesar-pembesar rabi mereka. Hal ini mengganggu para jamaah shalat umat Islam. Tindakan ini akan berlangsung hingga pekan depan. Lembaga Al-Aqsha menegaskan, tembok ratapan yang diklaim Yahudi adalah tembok Al-Barraq yang merupakan bagian penting masjid suci itu dan merupakan hal Islam murni. Dulunya adalah perkampungan Al-Magharibah yang digusur penjajah zionis tahun 1967 dan diubah menjadi “tempat ibadah yahudi”. Sumber: palinfo.com 30.03.2013
Internasional: Ratusan Juta Dolar AS dari Dunia Arab untuk Palestina Pemerintah Qatar mengusulkan negara-negara Arab agar memberi bantuan sebesar satu miliar dolar Amerika Serikat (AS) bagi Palestina. Usulan tersebut menyusul masih adanya wilayah di Palestina yang diduduki Israel, yakni Yerusalem Timur. Emir Qatar Syekh Hamad bin Khalifa Al Thani saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab di Qatar, Selasa (26/3), mengakui janji untuk membantu Palestina di masa lalu belum terpenuhi. Untuk itu, ia menawarkan kontribusi bantuan dana sebesar 250 juta dolar AS buat Palestina. Emir mengajak negara-negara Arab untuk menjalin ikatan dana untuk melindungi 'orang Arab di Yerusalem'. "Kita semua wajib bekerja mempertahankan Yerusalem. Negara-negara Arab harus bertindak serius dan cepat," katanya seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (27/3). Emir menegaskan hak warga Palestina, Arab, dan Islam di Yerusalem menjadi hal yang mutlak. Jadi, lanjutnya, Israel harus menyadarinya. Pemerintahan Palestina saat ini memang mengalami krisis finansial. Pekan lalu, AS menjanjikan bantuan 500 juta dolar AS untuk Palestina. Di sisi lain, Israel juga berjanji mengembalikan pendapatan pajak Palestina sebesar 100 juta dolar AS tiap bulan. Namun, pejabat Palestina merasa skeptis terhadap janji bantuan dana negara-negara Arab sebagaimana bantuan dana negara-negara Arab untuk Palestina pada tahun lalu dimana Arab Saudi menyumbang 200 juta dolar AS ternyata memperburuk sikap Israel. "Seperti yang banyak kita lihat sebelumnya, sayangnya keputusan dalam KTT Liga Arab tidak mengutamakan pembebasan tanah (Palestina)," ujar seorang anggota senior Organisasi
Pembebasan Palestina (PLO), Ghassan Shaka. Sumber: republika.co.id 27.03.2013