jalantol BER ITA
NO 134
ME NJ AGA SI NE RGI ME M ACU P RE S TAS I
| TA H U N 2 0 1 3
Sejuta Pesona di Teluk Benoa
110% Karya Anak Bangsa
Langgam Bali di Gerbang Tol
Ampuh Memangkas Jarak Tempuh
H10
H22
H24
Menyediakan Jalan untuk Anda
DAFTARISI
02
daftarisi JALURUTAMA
6
Jembatan tol terpanjang di Indonesia akhirnya terbentang megah. Lahir dari tangan-tangan terampil putra terbaik bangsa. Persembahan untuk Indonesia.
3 SAMBUTANPRESIDEN
Sambutan Presiden RI
5 PESANMANAJEMEN Kebanggaan
10 JALURKHUSUS 110% Karya Anak Bangsa
14 JALURKHUSUS
Kecanggihan Racikan Anak Bangsa
16 PATROLI Galeri Foto Peresmian Jalan Tol Bali Mandara
18 WAWANCARA
12 JALURKHUSUS Membangun Tanpa Merusak Alam
Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol
SALAMREDAKSI Diresmikannya Jalan Tol Bali Mandara pada 23 September 2013 ini, membawa kebanggaan tersendiri bagi kami para awak Berita Jalan Tol. Kebanggaan yang kami rasakan pastilah serupa dengan kebanggaan Anda semua. Jalan Tol ini menjadi satu lagi bukti bahwa kemampuan kita tak perlu diragukan. Dengan sepenuhnya menggunakan tenaga kerja dan bahan baku lokal, kita mampu membangun jalan tol yang bukan saja indah dan canggih, tapi juga ramah lingkungan. Sebagai wujud dari rasa kebanggaan ini, kali ini kami menghadirkan Edisi Khusus Jalan Tol Bali Mandara. Selamat membaca! • Foto-foto Edisi Khusus: Soepono Hadiwijono
20 JALURKHUSUS
Merancang dari Nol
21 SIAPADIA
22 JALURKHUSUS
Langgam Bali di Gerbang Tol
24 JALURKHUSUS Ampuh Memangkas Jarak Tempuh
26 JALURKHUSUS KABAR DUKA Telah berpulang ke hadapan-Nya dengan tenang sahabat kami, Bapak Iskandar, Redaktur Pelaksana Majalah Berita Jalan Tol, pada Jumat, 6 September 2013. Semoga Tuhan mengampuni segala kekhilafan dan dosanya, dan menerima setiap amal ibadahnya. Amin.
Menanam Mangrove, Menanam Kepercayaan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
@PTJASAMARGA
Pembina: Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk • Pemimpin Redaksi: David Wijayatno • Wakil Pemimpin Redaksi: Wasta Gunadi • Redaktur Pelaksana: Lisye Octaviana • Editor: Anasta, Yudha, Prasetyaningsih, Herald, Lina, Ira, Budi Idrial • Fotografer: Ubaidillah, Anang • Kontributor/Reporter: Edi Sukardi (Jagorawi), Yulianti (CTC), Budi Gestiono (Semarang), Iwan Abrianto (Jakarta-Cikampek), Djuarta (Jakarta-Tangerang), Agus Tri (Surabaya-Gempol), Rayadi (Belmera), Bambang Heri (Purbaleunyi), Imam Zarkasih (Palikanci), Sintia Putranti (PT Trans Marga Jateng), Iriyanto (PT Marga Kunciran Cengkareng), Wijaya (PT JLJ), Syahrina (Marga Lingkar Jakarta), Meidi (Marga Trans Nusantara), Sri Urini (Marga Nujyasumo Agung), Syahrul (PT Marga Sarana Jabar) • Unit Produksi dan Distribusi: Pinta Julianti dan Dede Kusnadi • Diterbitkan Oleh: Bagian Komunikasi Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, berdasarkan SK Direksi Nomor 121/KPTS/2012 • Konsultan Media: PT Duta Mutiara Citra • Dicetak oleh: CV Pringgodani Sejati • Izin Terbit: SK Menteri Penerangan RI Nomor 1085/SK/DITJEN/PPG/STT/1987 • Alamat Redaksi: Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta 13550. Telp.(021) 8413630, 8413526, Fax. (021) 87793976
Redaksi menunggu tulisan Anda, baik tulisan ilmiah popular, berita kegiatan maupun naskah lain yang ada kaitannya dengan penyelenggaraan jalan tol. B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
SAMBUTANPRESIDEN
03
Sambutan Presiden RI pada Peresmian Jalan Tol Bali Mandara Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Om Swastyastu, Salam sejahtera bagi kita semua,
YANG SAYA hormati para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Yang saya hormati Gubernur Bali, Hadirin yang saya muliakan, Mengawali sambutan ini, saya mengajak hadirin sekalian, untuk sekali lagi, memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, pada hari yang membahagiakan dan insya Allah penuh berkah ini, kita dapat menghadiri peresmian Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah RaiBenoa yang monumental ini. Atas nama negara dan pemerintah, dan selaku pribadi, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Saudara Menteri Pekerjaan Umum, Gubernur Bali beserta jajarannya, serta semua pihak yang telah terlibat aktif
dalam pembangunan jalan tol yang indah dan megah ini. Di hadapan kita terbentang jalan tol sepanjang 10 km yang merupakan jalan tol pertama di Indonesia yang dibangun di atas laut dengan tetap melestarikan lingkungan di sekitarnya. Jalan tol ini menjadi tonggak sejarah baru dalam pembangunan konstruksi prasarana perhubungan di tanah air kita. Sebuah mahakarya anak bangsa, dalam pembangunan infrastruktur yang membanggakan. Impian bangsa kita untuk menguasai teknologi konstruksi dan rekayasa—utamanya dalam pembangunan jalan tol di atas laut—akhirnya terwujud sudah. Setelah 68 tahun merdeka, bangsa kita telah menghadirkan karya-karya monumental di bidang infrastruktur jalan dan jembatan. Sebagai contoh, Jembatan Surabaya-Madura yang lebih dikenal dengan Jembatan Suramadu sepanjang 5,4 km, menjadi jembatan terpanjang di Indonesia yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura. Hari ini, kita kembali berbangga dengan selesainya pembangunan jalan tol pertama yang dibangun di atas laut, hasil karya putra-putri terbaik bangsa kita.
Saudara-saudara, Pemerintah memberikan perhatian besar pada pembangunan infrastruktur. Kita yakin, pembangunan infrastruktur dapat memacu dan mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan mobilitas industri dan perdagangan, serta memperluas lapangan kerja. Percepatan pembangunan infrastruktur di tanah air saat ini, kita lakukan melalui dua pendekatan. Pendekatan pertama, pemerintah menetapkan anggaran pembangunan infrastruktur yang dibiayai dengan APBN. Anggaran ini kita tujukan antara lain untuk pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana transportasi; rehabilitasi dan pemeliharaan jalan dan jembatan; pembangunan berbagai infrastruktur perumahan, irigasi, dan energi; serta rehabilitasi fasilitas infrastruktur di daerah-daerah yang tertimpa bencana alam. Anggaran dari APBN ini kita prioritaskan untuk kegiatankegiatan yang non-cost recovery dan menambah manfaat sebanyak-banyaknya untuk masyarakat luas. Pendekatan kedua, pemerintah mengundang pihak swasta untuk bermitra dalam pembangunan infrastruktur. Untuk pembangunan infrastruktur yang B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
04
memiliki nilai komersial, kita bangun melalui kemitraan dengan pihak swasta. Pemerintah membuka peluang seluasluasnya kepada pihak swasta sekaligus memberikan berbagai kemudahan, baik dalam menciptakan iklim usaha yang makin kondusif maupun dalam kepastian hukum. Melalui berbagai kebijakan dan kemudahan itu, kita berharap selain pihak swasta dan kalangan dunia usaha lebih bergairah dalam membangun infrastruktur di tanah air, juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa yang kita resmikan pada hari ini, termasuk dalam pendekatan kedua ini yang dibangun oleh konsorsium beberapa Badan Usaha Milik Negara, tanpa menggunakan dana APBN. Hadirin sekalian yang saya muliakan, Sejalan dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia—MP3EI, maka peningkatkan konektivitas antarkoridor ekonomi melalui pembangunan infrastruktur, terus kita galakkan. Pemerintah berketetapan untuk menyelesaikan jalan tol Trans Jawa, pembangunan beberapa ruas jalan di kawasan perbatasan, jalan lintas strategis di luar Pulau Jawa dan pulau-pulau terpencil dan terluar, pembangunan jalan akses dan jalan baru, serta pembangunan jembatan, jalan kereta api, dan pengembangan pelabuhan laut dan pelabuhan perikanan di berbagai daerah di seluruh tanah air. Melalui MP3EI, kita juga perluas peran dan inisiatif kalangan industri dan dunia usaha nasional pada pengelolaan proyek infrastruktur, khususnya yang berskala besar di berbagai pelosok tanah air. Melalui perluasan peran itu, kita perbesar akses industri nasional dalam mengembangkan kapasitas usaha dan kualitas sumber daya manusianya. Kita perluas pula peluang kerjasamanya dengan mitra industri B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
dari negara-negara sahabat utamanya dalam meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui MP3EI, infrastruktur yang kita bangun di Koridor Ekonomi di seluruh tanah air harus memiliki daya angkat dan daya dorong yang nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa ini yang juga dibarengi dengan perluasan Bandara Ngurah Rai Bali, merupakan komponen infrastruktur yang terkait konektivitas transportasi dalam MP3EI. Selesainya pembangunan jalan tol dan perluasan bandara Ngurah Rai Bali, diharapkan mampu mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi, tidak hanya di Pulau Bali tetapi juga di seluruh Koridor Ekonomi Bali dan Nusa Tenggara.
Tunjukkan kepada dunia, bahwa kita mampu mengelola jalan tol dengan lebih baik, lebih ramah, dan lebih nyaman. Saudara-saudara, Dengan selesainya pembangunan Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa kita berharap, kualitas daya dukung wilayah Bali dalam menunjang kepariwisataan dan aktivitas ekonomi lainnya, akan terus meningkat. Apalagi, Bali merupakan provinsi yang paling sering menjadi tuan rumah perhelatan internasional. Kehadiran jalan tol yang membentang di atas perairan laut Teluk Benoa dengan keindahan konstruksi dan pemandangan alam yang memesona, juga menjadi sarana pendukung Konferensi Tingkat Tinggi Kerjasama Ekonomi Asia Pacific—Asia Pacific Economic Coorporation (APEC), yang akan diselenggarakan pada awal bulan Oktober mendatang.
Hadirin sekalian yang saya hormati, Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya minta kepada jajaran Direksi PT. Jasamarga Bali Tol selaku pengelola Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pengguna jalan tol ini. Berikanlah pelayanan yang cepat, mudah, murah, dan aman. Ingat jalan tol ini, menjadi jalan yang paling banyak dilintasi oleh para turis dari seluruh dunia yang datang ke Pulau Bali. Tunjukkan kepada dunia, bahwa kita mampu mengelola jalan tol dengan lebih baik, lebih ramah, dan lebih nyaman. Kepada Saudara Gubernur Bali saya berharap dapat memanfaatkan penggunaan jalan tol ini bagi peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat banyak. Mari kita pacu percepatan pengembangan wilayah dan kegiatan perekonomian di Pulau Bali. Kepada masyarakat Bali, sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan pada pembangunan Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa. Saya mengajak Saudara-saudara untuk memanfaatkan jalan tol ini sesuai fungsinya dengan baik. Mari kita ikut serta menjaga, merawat, dan memelihara jalan tol yang menjadi ikon pariwisata baru di Pulau Bali. Akhirnya, dengan terlebih dahulu memohon rida Allah SWT, seraya mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim”, Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, saya nyatakan dengan resmi dimulai penggunaannya. Terima kasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Oom, shanti, shanti, shanti, oom Nusa Dua, 23 September 2013 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
PESANMANAJEMEN
05
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Adityawarman
Kebanggaan Kesuksesan tak harus membuat kita berpuas diri. Kebanggaan selayaknya menjadi pendorong untuk berbuat lebih baik lagi.
Pembangunan Jalan Tol Bali Mandara telah berhasil dengan baik kita rampungkan. Hari ini, jalan tersebut telah terentang indah di atas Teluk Benoa, Bali, dan menjadi satu lagi saksi atas mumpuninya tangan-tangan anak bangsa dalam upaya membangun negerinya. Memang bukan kita satu-satunya pihak yang berperan dalam keberhasilan tersebut. Sejumlah pihak turut serta memberikan andil selama pembangunan
Jalan Tol Bali, mulai dari Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah, mulai dari kaum akademisi hingga praktisi. Terlebih masyarakat Bali, dukungan mereka tak akan pernah bisa kita kecilkan. Kepada mereka, sudah sepatutnya kita mengucapkan rasa terima kasih tak terhingga. Namun demikian, sudah sewajarnya pula jika megahnya Jalan Tol Bali membawa kebanggaan di dada kita. Kebanggaan yang berangkat dari kenyataan bahwa kita telah berhasil memberikan yang terbaik bagi kemajuan bangsa. Akan tetapi, yang perlu ditekankan adalah bagaimana kebanggaan itu tidak melenakan kita. Tidak membuat kita semakin tinggi hati atau merasa telah paling berjasa. Sebaliknya, jajaran Direksi justru berharap agar kebanggaan tersebut dapat menjadi bahan bakar bagi kita semua untuk semakin menunjukkan prestasi. Saat ini, dengan beroperasinya Jalan Tol Bali Mandara, organisasi kita semakin
melebar. Itu artinya semakin terbuka tantangan-tantangan dan peluang karier baru bagi segenap karyawan. Saatnya setiap kita membuktikan diri dengan bekerja lebih keras lagi, lebih smart lagi. Silakan adu kemampuan, silakan adu kepiawaian. Berkompetisilah dengan cara yang sehat. Memberikan yang terbaik untuk perusahaan, pada akhirnya akan memberikan dampak bukan hanya bagi diri sendiri, tapi juga untuk perusahaan. Kelak, ketika perusahaan ini berhasil semakin mengokohkan dirinya sebagai perusahaan pengembang jalan tol terkemuka di Tanah Air, kembali rasa bangga akan menyelimuti hati kita. Akhirnya, saya atas nama jajaran Direksi mengucapkan selamat untuk kita semua yang telah berhasil menunjukkan prestasi positif. Satu tantangan telah kita jawab dengan baik. Seribu tantangan masih menunggu di depan nanti.• B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
JALURUTAMA
06
Jalan Tol Bali Mandara
Sejuta Pesona di Teluk Benoa Jembatan tol terpanjang di Indonesia akhirnya terbentang megah. Lahir dari tangantangan terampil putra terbaik bangsa. Persembahan untuk Indonesia.
B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
Rasa kagum Sepertinya hal tersebutlah yang sontak muncul ketika menyaksikan bentangan Jalan Tol Bali Mandara. Jalan sepanjang 12,7 kilometer ini menghubungkan tiga titik penting di Pulau Dewata, Bali, y aitu kawasan destinasi wisata elit Nusa Dua sebagai tempat acara-acara penting kelas dunia diselenggarakan, Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai sebagai pintu gateway berstandar internasional, serta kawasan Sanur serta Denpasar, melalui jalan akses Pelabuhan Benoa. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang meresmikan langsung Jalan Tol Bali Mandara ini pada Senin (23/9) lalu, mengaku bangga dengan keberadaan jalan
tol pertama di Bali ini. Presiden pun sempat mencoba melintas di Jalan Tol Bali Mandara. “Jalan tol ini menjadi tonggak sejarah baru dalam pembangunan konstruksi prasarana perhubungan di tanah air kita, sebuah mahakarya anak bangsa dalam pembangunan infrastruktur yang membanggakan,” ujar Presiden SBY dalam pidatonya. Jalan Tol Bali Mandara memang bisa dikatakan istimewa. Sepanjang 10 kilometer jalan tol tersebut melayang indah di atas perairan Teluk Benoa. Di tengah-tengah berdiri interchange tiga susun, diapit dua jembatan yang berfungsi sebagai alur nelayan. Buah karya putra-putri terbaik
07
2,4
triliun biaya investasi Jalan Tol Bali Mandara bangsa Indonesia ini selesai hanya dalam kurun waktu 14 bulan. Sejak masa pembangunannya, jembatan ini telah menarik perhatian banyak pihak. Kantor-kantor berita luar negeri seperti AFP Prancis, CCTV China, Channel 7 Australia, Kantor Berita Belanda atau juga tamutamu negara seperti delegasi Kementerian
PU Nepal, Menteri Konstruksi Myanmar, silih berganti melihat langsung proses pembangunan jalan tol tersebut. Graeme Butler, jurnalis Channel 7 dari Perth, Australia, memberikan komentar, “The remarkable things of the project are the interchanges, bridges, and main road completed in fourteen months since the construction began.” Andy Saputro dari CCTV China mengungkapkan hal senada, “Fourteen months is the remarkable record of landmark project of the longest bridge ever built in the world.” Pada masa pembangunan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga turut menyempatkan diri memantau langsung
(25/3). Dalam kunjungannya, Presiden mengungkapkan tiga kesan dan pesan. Pertama, menurut Presiden, jembatan ini harus strong, jalan tol tersebut harus dibangun dengan konstruksi yang baik. Kedua, Presiden juga menekankan agar proyek ini bersifat green, alias mengedepankan sisi lingkungan. Ketiga, Presiden juga menekankan aspek beautiful.
Kesuksesan Bersama Meski menuai banyak pujian, Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman menolak mengatakan bahwa Jasa Marga adalah satusatunya pihak yang berada di balik kesuksesan pembangunan Jalan Tol Bali Mandara. B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
JALURUTAMA
08
Menurutnya, kegemilangan ini hanya mungkin terwujud atas andil banyak pihak. Jalan Tol Bali Mandara memang bukan karya Jasa Marga sendirian. Proyek yang memakan biaya investasi hingga Rp 2,4 triliun ini adalah “keroyokan” tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ketujuh BUMN itu ialah PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I (Persero), PT Pelindo III (Persero), PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero) atau lebih dikenal dengan Bali Tourism Development Corporation (BTDC), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Masing-masing BUMN tersebut menanamkan saham, di mana Jasa Marga menjadi pemegang saham mayoritas, dan kemudian mendirikan PT Jasamarga Bali Tol (PT JBT). Belakangan, Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Badung turut menanamkan saham. PT JBT inilah yang memperoleh hak pengusahaan Jalan Tol Bali Mandara, mulai dari perencanaan, pendanaan, pembangunan, pengoperasian, hingga pemeliharaan. Dikatakan Adityawarman, jalan tol ini memang menyangkut kepentingan tujuh B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
“Percepatan itu kami lakukan tanpa mengurangi spesifikasi dan kekuatan konstruksi.” BUMN yang terlibat di dalamnya. Bandara Ngurah Rai pengelolaannya berada di bawah PT Angkasa Pura I (Persero), Pelabuhan Benoa pengelolaannya berada di bawah PT Pelindo III (Persero), sementara kawasan wisata Nusa Dua berada di bawah pengelolaan PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero). Untuk melakukan pembangunan, BUMN yang bergerak di bidang konstruksi yang melakukannya. “Jadi ya kita kembangkan saja sinergi BUMN ini,” tutur Adityawarman. Meski demikian, peran kita dalam pembangunan Jalan Tol Bali Mandara tidak bisa dibilang kecil. "Kita yang me-lead, karena ini kan jalan tol. Di antara pihak yang tergabung dalam konsorsium, kita yang berbisnis jalan tol," ucap Dedi Krisnariawan, VP Toll Road Business Development.
Menurut Dedi, menjadi tugas Divisi Toll Road Business Development untuk membuat perencanaan awal keseluruhan proyek Jalan Tol Bali Mandara ini. "Kita mulai dari nol sekali. Kita bahkan menjadi pelopor konsep Design and Build dalam pembangunan jalan tol. Di Indonesia, sebelumnya tidak pernah ada," kata Dedi. “Semuanya lokal. Sebenarnya kalau dari sisi rekayasa engineering, (bangsa) kita tidak ada masalah. Engineer-engineer kita sangat luar biasa pengetahuannya. Tidak ada yang perlu diragukan lagi. Yang ingin disampaikan sebenarnya adalah bagaimana kita memberikan kesempatan kepada ahli-ahli konstruksi maupun ahli-ahli perencanaan kita untuk berperan dalam karya konstruksi,” ucap Adityawarman. Untuk itulah Adityawarman juga mengucapkan rasa terima kasih seluruh jajaran Direksi Jasa Marga kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi terbaiknya selama proses pembangunan. “Semua pemangku kepentingan sama-sama ikut memberikan andil dalam pembangunan jalan tol ini. Menteri Pekerjaan Umum, Menteri BUMN, Wakil Presiden, Gubernur, Bupati, turun tangan
09
semua. Kalau bisa seperti ini terus (bahumembahu), Indonesia pasti maju,” tutur Adityawarman. Ia tambahkan, semua pihak memiliki andil sehingga tidak bisa saling mengklaim.
Strong, Green, Beautiful Pada kesempatan terpisah, Project Manager II yang membawahi Paket 3 dan Paket 4 Proyek Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, Bambang Eko, kepada Berita Jalan Tol mengatakan, meski dibangun dalam waktu yang singkat, kualitas Jalan Tol Bali Mandara dapat diandalkan. “Biasanya orang berpikir kualitas akan berkurang atau tidak sesuai standar bila proses dipercepat. Namun, percepatan itu kami lakukan tanpa mengurangi spesifikasi dan kekuatan konstruksi. Hanya metodenya yang berubah,” jelas Bambang Eko. A. Tito Karim, Direktur Utama PT JBT, juga mengungkapkan hal senada. Seluruh proses pembangunan, kata Akhmad Tito, disusun dengan sangat ketat dan sesuai dengan action plan demi menjaga agar proyek pembangunan selaras dengan rencana Biaya, Waktu dan Mutu (BWM). Selain itu, para
kontraktor yang terlibat juga bertanggung jawab terhadap perbaikan cacat mutu sampai dengan 3 tahun 100 hari. “Jadi kalau dalam kurun waktu tersebut ada deffects atau masalah teknis konstruksi, masih menjadi tanggung jawab kontraktor. Untuk menjaga mutu ini mestinya kontraktor tidak main-main,” ucap Akhmad Tito.
“Kalau bisa seperti ini terus (bahumembahu), Indonesia pasti maju.”
Akhmad Tito menegaskan, di dalam organisasi kontraktor disyaratkan ada Konsultan Perencana atau Quality Control Management. Selain itu ditunjuk pula Quality Assurance yang setiap hari berada di lapangan untuk mengawasi mutu pekerjaan. Di lain pihak, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) juga menugaskan konsultan pengendali mutu independen. “Jadi semuanya berjalan seiring dan diawasi
dengan ketat,” imbuh Akhmad Tito. Selain persoalan kekuatan konstruksi, yang juga tak kalah penting adalah jalan tol ini dibangun dengan mengedepankan kelestarian lingkungan. Sejak awal pembangunan, telah dirancang skenario agar keseimbangan ekosistem di sekitar proyek dapat terjaga dengan baik. Hal tersebut terbilang penting mengingat jalan tol ini berdiri di atas perairan laut. Dalam proses pembangunannya, perairan Teluk Benoa sempat mengalami pengurukan dan sebagian dari tanaman mangrove harus disingkirkan. Masyarakat Bali, seperti diutarakan oleh Akhmad Tito, kini bisa berbangga. Pulau yang terkenal akan keindahan alamnya itu, kini menjadi semakin molek dengan kehadiran Jalan Tol Bali Mandara. “Pengorbanan masyarakat Bali yang terkena dampak proyek ini tidak akan sia-sia. Mari kita jadikan tol ini kebanggaan Bali dan kebanggaan kita semua. Kita jadikan salah satu ikon penting di Bali serta tujuan wisata sehingga kelak akan muncul istilah, belum ke Bali kalau belum lewat jalan tolnya,” ucap Akhmad Tito. • B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
JALURKHUSUS
010
Sinergi BUMN
110%
Karya Anak Bangsa Jalan Tol Bali Mandara tak hanya mampu memberikan nilai ekonomis, tetapi juga menjadi bukti bahwa kita mampu berdiri di atas kaki sendiri.
Masyarakat Indonesia pantas berbangga. Bali yang merupakan destinasi wisata kelas dunia, kini memiliki Jalan Tol Bali Mandara yang bukan saja indah, tapi juga kuat dan berkesadaran lingkungan. Setiap tahunnya, tercatat lebih dari enam juta wisatawan yang datang mengunjungi Pulau Para Dewa ini. Dengan adanya jalan tol ini, para wisatawan tersebut boleh jadi akan semakin berdecak kagum melihat kemolekan Bali. Jalan Tol Bali Mandara adalah jawaban dari persoalan kemacetan yang semakin hari semakin mengimpit Bali. Melintasi perairan B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
Teluk Benoa, jalan ini menghubungkan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Pelabuhan Tanjung Benoa, dan kawasan wisata Nusa Dua. Yang tak boleh lupa dicatat, proyek prestisius ini sepenuhnya dikerjakan oleh tangan-tangan dingin putra terbaik Indonesia. Mulai dari perencanaan, hingga pembangunan. Bagi Jasa Marga sendiri, sebagaimana dituturkan Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman, jalan tol ini adalah ikon dari terwujudnya semangat untuk membangun bangsa secara bersama-sama. Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggabungkan kekuatan-kekuatan terbaik mereka dalam merealisasikan pembangunan jalan tol ini. Awalnya, Jasa Marga, Angkasa Pura I, Pelindo III, dan PT Pengembangan Pariwisata Bali membentuk perjanjian kerja sama untuk membuat jalan tol ini. “Kami punya kepentingan yang sama,” kata Adityawarman. Kepentingan yang dimaksud Adityawarman adalah solusi bersama untuk mengatasi kemacetan di jalan-jalan dari dan
menuju Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Tanjung Benoa, dan Nusa Dua. Menjelang masa pembangunan, bergabung tiga BUMN terkemuka di bidang konstruksi. Mereka adalah Adhi Karya, Hutama Karya dan Wijaya Karya. Ketujuh BUMN ini sepakat membentuk perusahaan patungan yang diberi nama PT Jasamarga Bali Tol (PT JBT), di mana Jasa Marga menjadi pemegang saham mayoritas. Dalam proses selanjutnya, turut bergabung sebagai pemegang saham Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Badung. Kementerian BUMN sendiri sangat mendorong sinergi ini. Terlebih pembangunan Jalan Tol Bali Mandara merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Pusat yang termasuk dalam 6 Koridor Ekonomi. Tujuan lainnya, BUMN-BUMN tersebut diharapkan dapat mencari terobosan baru. Bukan tidak mungkin, terobosan-terobosan baru tersebut memicu peningkatan daya saing dan mendorong BUMN berkompetisi di tingkat internasional.
011
“Sinergi BUMN dalam pembangunan jembatan tol ini bisa disebut terobosan yang brilian dan saling menguntungkan.”
Design and Build Direktur Utama PT JBT A. Tito Karim mengatakan, membangun jalan tol yang kuat, indah, dan ramah lingkungan adalah konsep yang digunakan dalam “proyek keroyokan” ini. Menurutnya, ada dorongan semangat yang tinggi karena jalan tol ini adalah yang pertama dibangun di atas perairan. “Terindah, terpanjang, dan dibangun dengan cepat, hanya 14 bulan. Di Indonesia ini yang pertama,” ujar Akhmad Tito. Agar target konstruksi tercapai cepat, maka pembangunan dilakukan dengan metode Design and Build, merancang sambil membangun. Pengerjaannya sendiri kemudian dipecah menjadi empat paket yang keseluruhannya dikerjakan secara simultan. Paket 1 dikerjakan oleh Wika Adhi Hutama Joint Operation, di mana Adhi Karya bertindak sebagai leading contractor. Paket ini mengerjakan KM 0+000 sampai dengan KM 2+970 main road. Paket 2 dikerjakakan oleh Waskita Karya, mengerjakan dari
KM 2+970 sampai dengan KM 5+308 main road. Sementara Paket 3 dikerjakan oleh Wika Adhi Hutama Join Operation dengan leading contractor Hutama Karya, mengerjakan KM 5+308 sampai dengan KM 6+092 main road, Simpang Susun Ngurah Rai, Bundaran Ngurah Rai dan jalan akses dari KM 0+000 sampai dengan KM 1+597. Sedangkan Paket 4 dikerjakan oleh Waskita Karya, mulai dari KM 6+090 sampai dengan KM 8+122 main road, Simpang Susun Benoa, pelebaran akses Pelabuhan Tanjung Benoa, dan Persimpangan Pesanggaran di By Pass Ngurah Rai. Diakui Akhmad Tito, sistem bekerja seperti ini memberi banyak kemudahan. Dengan target waktu yang pendek, setiap tantangan teknis maupun nonteknis berhasil diselesaikan dengan baik oleh sinergi positif ini. Pada kesempatan terpisah, Pimpinan Proyek Jalan Tol Bali Mandara Hidayatullah mengatakan, sinergi BUMN dalam pembangunan jalan tol ini bisa disebut sebagai terobosan yang brilian dan saling
menguntungkan. "Apalagi selama ini BUMN cenderung menjalankan bisnisnya sendirisendiri," tutur Hidayat. Akhmad Tito mengatakan, peran yang juga tak kalah penting datang dari pemerintah, pihak kepolisian, maupun Dinas Perhubungan. Saat harus mengangkut tiang pancang dari Pulau Jawa ke Bali, misalnya. Jalur darat harus ditempuh demi mempercepat pasokan tiang pancang. Persoalannya, masing-masing tiang pancang memiliki beban sebesar 4-5 ton. “Kalau enggak ada dukungan, misalnya ada peraturan soal kapasitas kendaraan, ya tidak bisa lewat juga. Kita diberi izin melewati ruas-ruas yang memang tadinya tidak boleh karena beban yang overload. Karena ini dianggap konstruksi nasional, jadi semua mendukung,” ungkap Akhmad.
Dukungan Perbankan Nasional Selain itu, pembangunan Jalan Tol Bali Mandara juga tak lepas dari dukungan perbankan nasional. Sebesar 70 persen pembiayaan proyek yang menghabiskan dana hingga Rp 2,4 triliun ini, datang dari kalangan perbankan seperti BNI, BRI dan Bank Mandiri. Sisanya datang dari BCA, BTN dan BPD Bali. Untuk diketahui, proyek ini sama sekali tidak menggunakan dana APBN. Akhmad Tito mengatakan, secara tidak langsung, pembangunan jalan tol ini menjadi sumbangsih putra-putra bangsa kepada pemerintah maupun masyarakat Bali. “Bayangkan saja, di Bali kini ada jalan tol dan pemerintah tidak mengeluarkan biaya pembangunan maupun pemeliharaan sampai 45 tahun ke depan,” ungkap Akhmad. • B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
JALURKHUSUS
012
Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Membangun tanpa Merusak Alam Teknologi ecofriendly diterapkan dalam proses pembangunan Jalan Tol Bali Mandara. Kelestarian lingkungan harus dapat dinikmati anak-cucu.
Hal itu sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga Abdul Hadi. Menurutnya, ada sejumlah pekerjaan dalam pembangunan jalan tol yang menimbulkan dampak langsung terhadap lingkungan. Apalagi lokasi proyek pembangunan tersebut bersinggungan dengan Taman Hutan Rakyat (Tahura) mangrove seluas 5,8 hektar. Demi keberlangsungan kerja, sejumlah tindakan terpaksa harus dilakukan, seperti penebangan mangrove dan Sudah sewajarnya setiap pengurukan laut. Suara-suara sumbang pun pembangunan infrastruktur akan bermunculan. Sejumlah pihak menuding menimbulkan dampak yang, bisa jadi, terjadi perusakan lingkungan dalam proses negatif untuk lingkungan. Pun demikian pembangunan Tol Bali. halnya dalam pembangunan Jalan Tol Bali “Setiap proyek pembangunan Mandara. Namun PT Jasamarga Bali Tol, perusahaan yang bertanggung jawab dalam infrastruktur sedikit-banyak pasti menimbulkan dampak terhadap lingkungan,” membangun dan mengelola tol tersebut, memiliki sejumlah cara untuk meminimalkan tutur Reynaldi Hermansjah, seusai acara Jasa Marga Save Mangrove, Jumat (6/9) silam. dampak negatif yang ada. B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
“Yang paling penting adalah bagaimana meminimalkan dampak negatif yang timbul,” imbuhnya. Sejalan dengan Reynaldi, Abdul Hadi memastikan komitmen Jasa Marga dalam memulihkan kondisi lingkungan yang terkena dampak tersebut. “Setelah pekerjaan selesai, kondisi di bawah jalan tol tersebut akan dikembalikan seperti semula, yakni tetap dialiri air laut dan ditanami mangrove,” ujarnya.
Teknologi Ramah Lingkungan Abdul Hadi mengatakan, kesadaran pentingnya menjaga lingkungan telah tertanam sejak awal pelaksanaan proyek. Selain mitigasi melalui Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), dalam pembangunan ini juga dipastikan tidak ada spesies Daftar Merah (spesies langka) International Union for Conservation of
013
Nature (IUCN) pada area proyek yang terancam, dan juga telah disusun skenario restorasi habitat melalui penanaman pohon kembali. Berangkat dari kesadaran tersebut, pembangunan ini menerapkan sejumlah teknologi yang ramah lingkungan. Abdul Hadi mencontohkan, dalam pembuatan jalan kerja, para kontraktor menggunakan timbunan batu kapur atau lime stone. Sifat batuan lime stone yang terdiri dari calsium carbonate atau mineral calcite itu berasal dari organisme laut. “Dengan demikian pembuatan jalan kerja dengan menggunakan batu kapur ini tidak mengganggu biota laut,” ungkap Abdul Hadi. A. Tito Karim, Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol mengungkapkan, upaya pembangunan yang ramah lingkungan juga terlihat dari konstruksi pracetak seperti tiang pancang dan lantai yang dibuat di pabrik dan dipasang di laut. Jika pembuatan tiang pancang dan lantai dibuat di laut, maka hal tersebut berpotensi mencemari kawasan perairan. Pada kesempatan terpisah, FX Supartono, Visiting Specialist (Pekerjaan Sipil Struktur) pada proyek pembangunan jalan tol ini mengatakan, ada sejumlah teknologi ramah lingkungan yang memang telah dirancang sejak awal. Penggunaan struktur pile slab, misalnya. Struktur pile slab merupakan struktur pelat
beton yang menggunakan pelat pracetak yang disatukan dengan bantuan sistem prategang atau dengan beton cor di tempat (top slab) sebagai struktur atas jembatan atau jalan. Struktur atas tersebut kemudian ditumpu oleh tiang-tiang pancang beton pracetak sebagai struktur bawah. “Sistem struktur ini dapat meminimalkan gangguan pada ekosistem biota laut karena jarak antara tiang-tiangnya cukup besar, serta meminimalkan pula gangguan lingkungan pada ekosistem tanaman bakau atau mangrove,” ungkap Supartono. Selain itu, proyek ini juga mengurangi kadar semen di dalam adukan beton tanpa mengurangi kekuatan beton. “Ini berarti lebih hemat energi dalam proses pengadaan material beton, serta juga mengurangi polusi dan emisi gas rumah kaca,” jelas Supartono. Untuk memperkuat beton, pembangunan ini menggunakan bahan limbah mineral bersifat pozzolan yaitu fly ash atau debu terbang. Fly ash didapat dari limbah pembakaran batubara. Di Indonesia, karena banyak industri dan
“Yang paling penting adalah bagaimana meminimalkan dampak negatif yang timbul.”
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar, maka “produksi” abu terbang bisa dibilang banyak. “Menggunakan bahan limbah seperti ini membantu usaha konservasi sumber daya alam,” jelas Supartono. Memang, kata Supartono, penambahan abu terbang sebagai pengganti sebagian semen akan sedikit memperlambat proses pencapaian kekuatan beton pada umur awal. Namun, hal ini dapat diatasi dengan menambahkan accelarator atau menggunakan semen yang memiliki butiran halus. “Kekuatan akhir beton yang menggunakan abu terbang pada dasarnya akan sama dengan beton semen,” tambahnya. Itu dari segi konstruksi. Pada saat pengoperasian, Akhmad Tito mengatakan Jalan Tol Bali Mandara ini menggunakan lampu penerangan LED yang mampu memberikan efisiensi listrik sebesar 60 persen jika dibandingkan dengan lampu biasa. Lampu-lampu LED ini dipasang pada 400 tiang yang tersebar di sepanjang 12 kilometer jalan tol itu. “Yang pasti,” kata Akhmad Tito, “Kita akan turut aktif melestarikan lingkungan hidup. Pengorbanan masyarakat yang terkena dampak proyek ini tentu tidak sia-sia. Pengorbanan itu merupakan andil mereka. Mari kita jadikan tol ini kebanggaan Bali dan kebanggaan kita semua.” •
B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
JALURKHUSUS
014
Pemanfaatan Teknologi
Kecanggihan
Racikan Anak Bangsa Selain seratus persen karya anak bangsa, Jalan Tol Bali Mandara juga dilengkapi teknologi canggih yang berbeda dari jalan tol lainnya.
Dilihat dari udara, rupa Jalan Tol Bali Mandara tampak begitu memikat. Meliuk cantik dengan tiga simpang susun di atas laut, jalan tersebut menghubungkan Nusa Dua, Bandar Udara Ngurah Rai dan Tanjung Benoa. Lanskap jalan tol sepanjang 12,7 kilometer ini semakin mempercantik Bali yang memang telah dikenal keindahan alamnya. B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
Namun ada yang tak kalah membanggakan. Jalan tol ini sepenuhnya dikerjakan oleh tenaga-tenaga terlatih anak bangsa. Dari tangan-tangan mereka lahir teknologiteknologi canggih yang mewarnai jalan tol ini. Bukan cuma itu, material yang digunakan juga seluruhnya berasal dari dalam negeri. “Seratus persen lokal,” kata A. Tito Karim, Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol. Membangun jalan tol, atau lebih tepat disebut jembatan tol karena berada di atas laut, tentu bukan urusan sepele. Dengan target waktu pengerjaan yang singkat, bisa dikatakan tidak mungkin jalan tol ini selesai dikerjakan oleh satu pihak saja. Karena itu, tujuh BUMN berkolaborasi membentuk perusahaan patungan dan lalu bahu-membahu menyelesaikan jalan tol ini. Kolaborasi ini terbilang mumpuni. Target waktu penyelesaian yang seharusnya 18 bulan, sukses terpenuhi dalam 14 bulan.
Waktu pengerjaan memang berhasil menjadi lebih singkat karena diterapkannya teknologi khusus untuk pengerjaan palung-palung di bawah laut. Padahal saat perencanaan, proses inilah yang diperkirakan akan memakan banyak waktu. Sebelum mulai dibangun, proyek jalan tol ini diawali dengan studi kelayakan (Feasibility Study), Basic Design, hingga berkembang menjadi Detailed Engineering Design. Ahli-ahli konstruksi dari Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Universitas Udayana turut terlibat dalam proses tersebut. Setelah rampung, jalan tol ini juga tidak serta-merta langsung beroperasi. Ada serangkaian tes sesuai Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang harus dijalani, seperti uji kelayakan, uji tingkat kelicinan dan kerataan jalan, serta pemeriksaan ramburambu.
015
Demi Keselamatan Pengguna Memprioritaskan keamanan dan keselamatan pengguna menjadi salah satu tujuan dari pemanfaatan teknologi di Jalan Tol Bali Mandara. Para ahli telah memperhitungkan dengan akurat. Selain tahan gempa, air laut juga dipastikan tidak akan naik ke area jalan. Ketinggian air laut maksimum pada umumnya berkisar antara 2,4-2,5 meter, karena itu konstruksi jembatan didirikan setinggi tiga meter di atas permukaan laut. Tol yang memiliki jalur utama selebar 10,50 meter dua jalur dan jalur sepeda motor selebar 3,2 meter dua jalur ini dibatasi beton setinggi 80 sentimeter. Khusus demi keselamatan pengendara sepeda motor, dipasang alat pengukur kecepatan dan arah angin di tiga titik tertinggi. Fungsi utama dari alat pengukur kecepatan angin ini tak lain sebagai indikator bagi pengendara sepeda motor. Saat angin kencang dengan kecepatan mencapai 40 knot, alat yang terpadu secara komputerisasi tersebut akan mengirimkan sinyal kepada petugas untuk menutup pintu jalur sepeda motor. Sementara bagi pengendara motor yang tengah berada di area tol, akan dikawal hingga keluar di pintu tol terdekat. Alat ini belum pernah ada di tol mana pun di Indonesia. Tidak hanya itu, tol ini juga dilengkapi kamera CCTV setiap 500 meter untuk memantau kendaraan yang berada di area
“Melihat hal ini, sudah tidak perlu lagi kita meragukan kualitas bangsa sendiri.”
tol. Ini berguna pula untuk memberikan pertolongan segera kepada pengguna jalan yang menghadapi masalah, seperti kendaraan mogok atau kecelakaan.
Ramah Lingkungan Selain ramah pengguna, Jalan Tol Bali Mandara juga menerapkan teknologi yang ramah lingkungan. Struktur beton pile slab atau fondasi tiang pancang yang diterapkan pada proyek ini, selain mampu mempercepat waktu konstruksi dan menjamin pengendalian mutu, ternyata juga mampu mereduksi gangguan pada ekosistem biota laut serta tanaman mangrove di garis pantai. Proses pembangunan pun menggunakan material yang ramah lingkungan. Penggunaan semen portland di dalam beton dikurangi. Dalam proses produksinya, material ini memang memerlukan banyak energi sekaligus menjadi pencemar lingkungan lantaran melepaskan gas karbondioksida dalam jumlah yang cukup besar. Tidak heran jika
semen portland turut andil menyumbang emisi gas rumah kaca. Dalam pembangunan jalan tol ini, penggunaan semen portland dikurangi dan diganti dengan limbah mineral yang bersifat pozzolan, yakni bahan reaktif yang bila bersenyawa dengan kapur dan air akan membentuk massa padat, keras dan tidak larut. Limbah tersebut disebut ‘abu terbang’ atau ‘fly ash’. Abu terbang sering dianggap tidak lagi memiliki nilai ekonomis. Padahal, ‘produksi’ abu terbang di Indonesia cukup banyak, diperkirakan tidak kurang dari 4-5 juta ton per tahun karena industri dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indonesia menggunakan batubara sebagai bahan bakar. Sebagai penerang jalan, jalan tol ini akan menggunakan lampu light-emitting diode (LED). Lampu ini mampu memberikan efisiensi 60 persen dibanding lampu biasa. Saat ini, lampu tersebut telah terpasang di 400 tiang di sepanjang jalan tol dengan jumlah lampu mencapai 800 unit. “Banyak hal baru yang kita temukan. Mutu tidak perlu dipertanyakan, kita juga lakukan pengujian-pengujian yang melibatkan pihak akademisi dan instansiinstansi lain yang terkait. Melihat hal ini, sudah tidak perlu lagi (kita) meragukan kualitas bangsa sendiri,” ujar Bambang Eko, Pimpinan Proyek Pembangunan Jalan Tol Bali, mantap. • B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
PATROLI
016
Galeri Foto Peresmian Jalan Tol Bali Mandara
1
1
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada acara peresmian Jalan Tol Bali Mandara, Senin (23/9).
2
2
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hadir dengan didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri BUMN Dahlan Iskan, serta Menparekraf Marie Elka Pangestu.
3
Dalam sambutannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa Jalan Tol Bali Mandara adalah karya monumental anak bangsa. Presiden meminta agar jalan tol tersebut dikelola dengan pelayanan terbaik kepada para pengguna, tepat, mudah, murah, dan aman.
B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
3
017
4
4
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani prasasti peresmian Jalan Tol Bali Mandara. Nama Mandara diberikan langsung oleh Presiden yang berarti Bali yang agung, maju, aman, damai, dan sejahtera.
5
5
Rombongan Kepresidenan memasuki Gerbang Tol Nusa Dua untuk mencoba penggunaan Jalan Tol Bali Mandara. "Impian bangsa kita untuk menguasai teknologi konstruksi dan rekayasa, utamanya dalam pembangunan jalan tol di atas laut, akhirnya terwujud sudah," kata Presiden Yudhoyono.
4
6
6
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan transaksi di Gerbang Tol Nusa Dua pada tanggal 23 September 2013 sebagai tanda jalan tol tersebut dapat dibuka untuk masyarakat.
B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
WAWANCARA
018
Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol Akhmad Tito Karim
“Kedatangan Kami untuk Memperkaya Bali” Membangun Jalan Tol Bali Mandara di atas laut selama 14 bulan dan melibatkan empat kontraktor bukan pekerjaan biasa. Akhmad Tito Karim sanggup jadi konduktor orkestra itu.
B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
019
Saat ditunjuk mengendalikan proyek ini, apa yang Anda bayangkan selama proses pengerjaan? Ada dorongan semangat yang tinggi karena jalan tol ini adalah yang pertama dibangun di atas perairan. Terindah, terpanjang, dan harus dibangun dengan cepat, hanya 14 bulan. Di Indonesia ini yang pertama. Interchange tiga susun di laut yang indah itu mungkin juga yang pertama di dunia. Yang terbayang waktu itu bagaimana memadukan unsur teknis dan nonteknis. Masalah teknis seperti SDM, alat, sistem, serta pengelolaan keuangan mungkin sudah biasa, kecuali mencari pendanaan. Ini perlu effort khusus karena dari nilai investasi sebesar Rp 2,5 triliun, pemegang saham menyediakan modal 30 persen. Sisanya yang 70 persen kita harus mencari pinjaman ke bank. Yang agak rumit justru masalah nonteknis. Ini menjadi agak berbeda karena ini di Bali. Nilai-nilai sosiologis dan religi begitu kuat tersistem di masyarakat dan sangat sulit ditawar. Misalnya, masalah pura, banjar, atau setra adalah contoh bangunan yang hampir tidak mungkin digusur atau dipindah. Masalah nonteknis lain yang agak rumit adalah bagaimana berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan LSM, anggota legislatif, atau pejabat daerah. Rata-rata mereka belum mengerti betul konsep pengusahaan jalan tol itu seperti apa, apalagi jalan tol ini baru pertama di Bali.
Langkah apa yang dilakukan menyusul kondisi lokasi kerja yang bergantung pada pasangsurut air laut? Sebenarnya ini tanggung jawab kita semua. Dari awal yang terpikir adalah mengoordinasikan empat kontraktor yang karakter dan kendalanya berbeda-beda. Kita lakukan pendekatan personal. Lalu kita buat rencana-rencana strategis mulai dari pengujian material yang akan digunakan sampai manajemen rantai pasok. Kita susun action plan untuk menjaga agar proyek ini kelak sesuai rencana Biaya, Waktu dan Mutu. Istilah kita sesuai BWM.
Ada yang meragukan kualitas tol ini lantaran waktu pembangunan yang singkat. Bagaimana Anda menanggapi ini? Yang pasti kita rajin ke lapangan dan selalu berkoordinasi. Jangan pernah menunda pekerjaan. Selain itu, tanggung jawab kontraktor terhadap perbaikan cacat mutu itu sampai dengan 3 tahun 100 hari. Jadi, kalau dalam kurun waktu tersebut ada deffects atau masalah teknis konstruksi, masih menjadi tanggung jawab kontraktor. Untuk menjaga mutu ini mestinya kontraktor tidak mainmain. Ya, kita tidak sendiri, tapi harus bisa mengendalikan. Di dalam organisasi kontraktor disyaratkan ada Konsultan Perencana dan Quality Control Management (QCM). Di internal kami sendiri ada dua project manager yang dibantu empat Manager Pengendalian Proyek untuk masing-masing paket, ada personel Manajemen Kontrak dan kita juga meng-hire konsultan Quality Assurance yang setiap hari berada di lapangan untuk mengawasi mutu pekerjaan. Di lain pihak, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menugaskan konsultan pengendali mutu independen. Semuanya harus berjalan seiring dan diawasi dengan ketat, dari proses pemilihan dan pengujian material. Jika ada yang tidak sesuai
standar, kita tolak. Kalau ada pekerjaan yang cacat mutu, harus dibongkar. Jadi intinya pekerjaan kontraktor itu kita awasi bersama, kontrolnya tetap di kita.
Ada pengalaman menegangkan saat mengendalikan proyek? Kepastian mendatangkan tiang pancang dari Pulau Jawa. Bayangkan saja, ada lebih dari 33 ribu tiang pancang yang beratnya masing-masing sekitar lima ton, didatangkan dari Subang, Karawang, Pasuruan, melewati darat dan laut. Kemudian memilih metode pemancangan, menyatukan atau mengoordinasikan antarpaket yang berdekatan. Belum lagi adanya suara-suara dari LSM dan beberapa anggota DPRD yang hendak menghentikan proyek ini. Tapi semua itu malah kita jadikan vitamin untuk mengatasi ketegangan. Metode kerja yang harus dilakukan juga disesuaikan dengan kondisi lapangan. Kita dihadapkan pada kondisi lapangan yang setiap hari berubah-ubah. Pada jam pasang menjadi laut, beberapa jam kemudian menjadi daratan, kadang-kadang air konda (posisi air dangkal dan tidak bergerak naik/turun) selama beberapa hari. Di situ kita harus piawai mengatasinya. Intinya kita tetap harus do something agar ada progres.
Apa yang bisa diharapkan masyarakat Bali terhadap PT Jasamarga Bali Tol? Pengorbanan masyarakat Bali yang terkena dampak proyek ini tentu tidak akan sia-sia. Pengorbanan itu merupakan andil mereka. Mari kita jadikan tol ini kebanggaan Bali dan kebanggaan kita semua. Kita jadikan salah satu ikon penting di Bali serta tujuan wisata sehingga kelak akan muncul istilah, belum ke Bali kalau belum lewat jalan tolnya. Secara tidak langsung, jalan tol ini juga merupakan sumbangsih kita kepada pemerintah maupun masyarakat Bali secara keseluruhan. Bayangkan saja, di Bali ini ada jalan tol dan pemerintah tidak mengeluarkan biaya pembangunan maupun pemeliharaan sampai 45 tahun ke depan. Kami yang menanggung semuanya. Negara atau pemerintah justru memperoleh pendapatan dari pajak maupun retribusi lain. Perusahaan kami ini bukan momok kapitalis yang akan menyedot kekayaan Bali. Kedatangan kami di Bali ini untuk memperkaya Bali. Kita harus melihatnya secara holistik. Siapa yang menikmati keuntungan kalau jalan tol ini kelak bisa mengurai kemacetan, menumbuhkan wilayah sekitar jalan tol, memperlancar arus barang dan jasa, mengakselerasi mobilitas masyarakat, membuka lapangan kerja, menggerakkan roda perekonomian Bali? Tentu masyarakat Bali. •
“Semuanya harus berjalan seiring dan diawasi dengan ketat, dari proses pemilihan dan pengujian material. Jika ada yang tidak sesuai standar, kita tolak. Kalau ada pekerjaan yang cacat mutu, harus dibongkar.” B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
JALURKHUSUS
020
Kesuksesan Jasa Marga
Merancang dari Nol
Kesuksesan pembangunan Jalan Tol Bali Mandara tidak lepas dari kinerja prima kita. Kreativitas menjadi faktor penting. SIAPA SANGKA, rencana pemerintah membangun jalan tol di Bali sebenarnya bukan hal baru. Pemerintah pernah merancang jalan tol untuk membantu memecahkan persoalan kelancaran lalu lintas di Pulau Dewata tersebut, yaitu ruas Serangan-Tanjung Benoa. Di luar dugaan, rencana pemerintah itu seolah selalu menemui jalan buntu. Proses pelelangan proyek selalu sepi peminat. Selain menelan biaya cukup mahal, volume lalu lintas di Bali juga diragukan akan memenuhi target kelayakan.
Pemerintah melalui Kementerian BUMN kemudian menantang Jasa Marga untuk membuat rencana pembangunan jalan tol yang cepat proses pembangunannya dan feasible. Hasil rapat di Kementerian BUMN yang dipimpin Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik memutuskan jalan tol tidak dibangun di darat untuk meminimalkan pembebasan lahan, dan rute sementara adalah menyusuri pantai. Tantangan ini berhasil dijawab dengan baik. Divisi Toll Road Business Development selama tiga bulan berkutat membuat perencanaan. “Kita tekuni dalam-dalam, kita ulik, buat alternatifalternatif,” tutur Dedi Krisnariawan, VP Toll Road Business Development. Dedi mengakui, keterlibatan sejumlah pihak yang tergabung di dalam konsorsium pembangunan Jalan Tol Bali Mandara telah membawa dampak positif. Sejumlah informasi penting yang mendukung proses perencanaan datang dari mereka, antara lain bahwa sepanjang pantai merupakan Taman Hutan Raya Mangrove dan bahwa kedalaman Teluk Benoa relatif tidak dalam kondisi pasang (1,5 m- 3 m) sehingga dimungkinkan pemilihan rute di tengah laut dengan konstruksi kaki jembatan yang tidak semahal konstruksi di laut dalam. Dedi katakan, menjadi tugas Divisi Toll Road Business Development untuk membuat perencanaan awal keseluruhan proyek ini. “Kita mulai dari nol sekali,” tambahnya. Ada sejumlah hal penting yang dilakukan. Yang pertama adalah membuat feasibility studies. “Proyek ini harus layak dan penempatan intersection yang paling optimal di Nusa Dua yang memiliki potensi bangkitan lalu lintas yang tinggi. Upaya meningkatkan volume lalu lintas antara lain dilakukan dengan membuat akses ke Bandara Ngurah Rai, Benoa. Jika tidak maka tidak bisa jalan,” kata Dedi. Selain itu, pihak Toll Road Business Development pula yang membuat MoU peserta konsorsium, proses pelelangan kontrak, hingga bertanggung jawab terhadap kelengkapan dokumen Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). “Tantangan terberatnya, selain persoalan waktu dan kondisi alam, kita juga harus menjadikan proyek ini dari tidak feasible menjadi feasible,” papar Dedi. Ini bukan hal mudah. Apalagi volume lalu lintas di Bali berbeda dengan di Jakarta dan jalan tol ini dibangun di atas laut. “Biaya pembangunan di laut itu bisa 2-2,5 kali harga di darat,” kata Dedi. Yang menarik, lantaran tantangan yang ada, pihaknya justru merasa semakin kreatif. “Kita bahkan menjadi pelopor konsep Design and Build dalam pembangunan jalan tol. Di Indonesia, sebelumnya tidak pernah ada,” kata Dedi. Kreasi lain, untuk mengejar target volume lalu lintas adalah membuat jalur khusus pengendara motor karena potensinya yang tinggi (satu keluarga rata-rata memiliki lima motor), sekaligus memberikan kesempatan yang lebih luas kepada masyarakat untuk menggunakan jalan tol ini. Terbukti, hingga saat ini jalur tersebut selalu dipadati pengguna. “Saat ini komposisinya 55 berbanding 45, untuk motor,” jelas Dedi. •
SIAPADIA
021
Hidayatullah, Pimpinan Proyek Jalan Tol Bali Mandara
Bambang Eko, Pimpinan Proyek Jalan Tol Bali Mandara
Prinsip Tak Kenal Menyerah
Nakhoda Para Bulok
Jabatan apa pun, menurut Hidayatullah, adalah bentuk amanah. Memberikan yang terbaik untuk perusahaan sudah menjadi kewajiban. Sekalipun harus jauh dari keluarga. Jalan Tol Bali Mandara bukan proyek pertama Hidayatullah. Pengalaman pria kelahiran setengah abad silam ini membentang cukup luas. Ia pernah terlibat di proyek pembangunan Jalan Tol JORR, proyek penambahan lajur Cikampek, hingga persiapan Jalan Tol Gempol-Pasuruan. Masing-masing proyek memiliki karakteristik dan tantangan. Namun, dia mengakui, ada tantangan yang berbeda kala terlibat di proyek jalan tol Bali. “Banyak cerita yang bisa jadi kenangan,” tutur pria yang akrab disapa Hidayat ini. Bersyukur, semua kendala yang ada bisa dilalui dengan baik walau harus melalui proses berliku dan melelahkan. Kesamaan spirit untuk menghasilkan karya terbaik, penguasaan teknologi, peralatan dan tenaga kerja yang berkualitas, serta komunikasi yang efektif menjadi faktor penting dalam mengatasi persoalan yang ada. “Kami membangun komunikasi yang cair dengan semua lini, baik itu kontraktor, konsultan, maupun internal. Kami berdiskusi di mana pun, di atas perahu, di ponton, maupun di ruang rapat,” ujarnya. Akibat kesibukannya di Bali ini, Hidayat harus merelakan kekurangan waktu bersama keluarga. “Padahal potensi stres besar. Dan obat yang mujarab adalah keluarga,” kata Hidayat. Tapi apa mau dikata, mereka yang bertugas di Bali lebih banyak berstatus "bujangan lokal". Untuk itulah Hidayat mempersilakan keluarganya datang ke Bali kapan pun mereka ingin. "Meski risikonya semakin besar biaya yang harus dikeluarkan," ujar Hidayat. Memimpin itu tak mudah. Namun dia berprinsip, sebesar apa pun tantangannya, kita tak boleh menyerah. •
Dihadang beragam kendala, Jalan Tol Bali Mandara rampung sesuai target. Kunci utamanya kekompakan tim, kata Bambang Eko. merendah. Raut letih tak terlihat di wajah Bambang Eko. Padahal saat BJT temui pada Kamis (5/9) lalu, lelaki berusia 52 tahun ini baru saja datang dari Bali. Tak punya waktu banyak, keesokan harinya dia harus kembali terbang ke Bali. “Ini amanah,” kata Bambang Eko seraya tersenyum. Bambang bercerita, banyak kendala yang dia temui di lapangan. Kondisi lokasi proyek yang berada di tengah laut menyebabkan jalannya pembangunan sangat tergantung pada kondisi cuaca. Namun Bambang bersyukur, menurutnya kelancaran pembangunan jalan tol ini tak lepas dari rida Allah SWT. Dia juga merasa seluruh pihak yang terlibat dalam proses pembangunan jalan tol ini menunjukkan kekompakan yang luar biasa. “Alhamdulillah dukungan penuh datang dari berbagai pihak,” ujarnya. Selain sukses mempercepat proses pengerjaan, menurut Bambang, kesolidan tim juga berhasil mengaplikasikan sejumlah teknologi canggih yang berwawasan lingkungan. Kepada timnya, Bambang selalu menekankan pentingnya iklim kekeluargaan. “Kami semua di sana bulok alias bujangan lokal karena berada jauh dari keluarga. Saya sendiri baru bisa pulang ke rumah sebulan sekali,” ujar Bambang seraya terkekeh. Pembangunan Jalan Tol Bali Mandara memang bukan proyek pertama di mana Bambang terlibat di dalamnya. Sejak bergabung di Jasa Marga pada 1989 lalu, dia terlibat dalam pembangunan proyek tol Cengkareng, Slipi, Tangerang, Jagorawi hingga Semarang. •
B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
JALURKHUSUS
022
Proyek Berwawasan Budaya
Langgam Bali di Gerbang Tol Meski dibangun dengan teknologi modern, proyek Jalan Tol Bali Mandara tidak mengabaikan budaya dan kearifan lokal. Dua hal yang dikenal kental dalam keseharian masyarakat Bali.
Area sekitar Jalan Tol Bali Mandara, terutama di Gerbang Ngurah Rai, Rabu (10/7) lalu tampak ramai. Mulai dari Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, Bupati Kabupaten Badung AA Gde Agung, Direktur PT Jasamarga Bali Tol (JBT) Akhmat Tito Karim, dan sejumlah pemangku kepentingan, tokoh adat, tokoh agama, warga sekitar, hingga turis domestik maupun mancanegara berkumpul menyaksikan prosesi Melaspas. Hari itu memang dianggap sebagai hari baik dalam kalender tradisional Bali. Masyarakat Bali menyebutnya Dewasa Ayu, B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
yakni hari yang tepat untuk menggelar ritual. Melaspas sendiri adalah sebuah tradisi menyucikan suatu tempat yang baru selesai dibangun. Kali ini, upacara yang dipimpin oleh tiga sulinggih (pendeta Hindu) itu, menyucikan Jalan Tol Bali Mandara yang pengerjaannya baru saja rampung dan siap untuk digunakan. Ida Pedanda Gede Putra Bajing, Ida Pedanda Buda Jelantik, dan Ida Pedanda Rsi Kertha Buana, tiga sulinggih yang memimpin ritual, membuka upacara dengan Labuh Gentuh. Ritual bertujuan untuk pencapaian keharmonisan antara alam sekala (nyata)
dan niskala (tidak nyata). Semangat yang terkandung ialah itikad untuk selalu hidup rukun antara manusia dengan alam. Prosesi kemudian dilanjutkan dengan ritual Pekelem, di mana kepada para dewa, dihaturkan sejumlah persembahan berupa hewan kurban dan sesajen hasil bumi ke laut. Sementara di setiap ujung ruas tol yang berada di tiga titik, yakni Nusa Dua, Ngurah Rai dan Tanjung Benoa, dilakukan ritual memercikkan tirta atau air suci. Doa pun tak lupa dilamatkan, berharap Yang Kuasa memberikan kebaikan dan kesejahteraan untuk semua pihak.
023
Dirikan Anjungan Umat Hindu di Bali memang tidak dapat dipisahkan dari upacara adat. Rangkaian ritual yang ada selalu dianggap sebagai sarana penyeimbang hubungan manusia dengan alam sekitar, serta hubungan manusia dengan Sang Pencipta. Sejak semula ihwal kentalnya kehidupan adat Bali ini sangat disadari oleh JBT. “Nilai-nilai sosiologis dan religi begitu kuat tersistem di masyarakat (Bali),” ucap Akhmad Tito Karim, Direktur Utama JBT. Oleh karenanya, sejak dari perencanaan hingga proses pembangunan, nilai-nilai budaya dan kearifan lokal masyarakat Bali menjadi aspek yang dihormati dan diperhitungkan. Hal tersebut kemudian tertuang dalam pembangunan Tol Bali. Demi memudahkan umat Hindu dalam menjalani ritual, misalnya, di sekitar Pelabuhan Benoa dibangun sebuah anjungan. Dengan demikian, warga yang akan menjalani ritual Melasti dapat langsung mencapai laut. Bukan hanya itu, di sisi barat Tol Bali, dekat pintu masuk arah Bandara Ngurah Rai, juga telah disiapkan Pelinggih atau tempat pemujaan. Suasana khas Bali juga tercermin kuat dalam arsitektur gerbang tol yang didesain khusus. Menurut Pimpinan Proyek Tol Bali Bambang Eko, pihaknya bahkan tak sungkan-sungkan untuk menjalin kerja sama dan berkonsultasi kepada Ikatan
Arsitektur Indonesia (IAI) Bali, Pemerintah Kabupaten Badung, dan juga kepada para pemuka agama setempat. “Misalnya saat membuat trap, ternyata tidak boleh tiga karena itu bermakna kesucian. Kita ubah lagi. Belum lagi soal ornamen-ornamennya. Masing-masing ornamen tersebut ada arti dan fungsinya,” ujar Bambang. Komitmen untuk membangun Tol Bali sesuai dengan tata nilai adat dan agama di Bali, sebagaimana diakui Bambang, justru menjadi tantangan tersendiri. Terlebih alokasi waktu pembangunan tidak dapat dibilang panjang.
Sesuai Aturan Di mata dunia, Pulau Dewata dikenal dengan ornamen dan arsitektur bangunan yang khas. Inilah juga yang menyebabkan pembangunan Tol Bali dipandang perlu untuk memberi perhatian besar kepada detail ornamen dan arsitektur. Apalagi pemerintah setempat tidak main-main dalam menjaga kekhasan tersebut. Di Bali ada peraturan daerah khusus yang mengatur perihal arsitektur, yakni Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2005 tentang Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung. Selain itu, peraturan tata ruang di Bali sejak tahun 1971 juga melarang ketinggian bangunan melebihi pohon kelapa.
Dikatakan, ini demi menjaga taksu kesucian Bali. Kecuali bangunan tersebut memang memerlukan persyaratan ketinggian khusus seperti menara pemancar, tiang listrik tegangan tinggi atau mercusuar. Aturan ini pula yang pada awalnya menjadi salah satu penyebab Tol Bali dibangun melintasi laut. Awalnya, sempat terbersit rencana Tol Bali dibuat melayang di atas darat melalui Pulau Serangan menuju Tanjung Benoa dan Nusa Dua. Konsekuensinya, adanya simpang susun akan membuat ketinggian ruas tol tersebut melewati batas maksimal sehingga rencana ini kemudian dialihkan ke laut. Kini, setelah Tol Bali rampung dan digunakan, masyarakat Bali bisa berbangga hati karena memiliki tol yang benar-benar mencerminkan kebudayaan Bali. •
“Misalnya saat membuat trap, ternyata tidak boleh tiga karena itu bermakna kesucian. Kita ubah lagi. Belum lagi soal ornamenornamennya. Masing-masing ornamen tersebut ada arti dan fungsinya.”
B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
JALURKHUSUS
024
Manfaat Jalan Tol Bali Mandara
Ampuh Memangkas
Jarak Tempuh
Tak hanya mempercantik, Jalan Tol Bali Mandara juga memberikan dampak positif bagi kemajuan perekonomian Bali.
SELAIN KEINDAHAN alam, kemacetan lalu lintas seolah sudah menjadi trademark bagi Bali. Terlebih pada musim liburan. Sebagai daerah tujuan wisata favorit, Bali tak pernah sepi disesaki pelancong. Berdasarkan survei yang dilakukan Jasa Marga, jumlah kendaraan roda empat atau lebih yang melintas di By Pass Ngurah Rai mencapai lebih dari 40 ribu unit setiap
B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
harinya. Jumlah sepeda motor yang melintas lebih banyak lagi, 56 ribu unit per hari. Beban sebesar itu menyesaki jalan yang beroperasi sejak 1960 ini. Padahal, jalan sepanjang 23 kilometer ini menjadi jalan penting satu-satunya yang menghubungkan Denpasar, Sanur, Kuta dan Nusa Dua. Jalan ini juga menjadi akses utama dari dan menuju Bandara Internasional Ngurah Rai. Pemerintah Bali sendiri bukan tak menyadari permasalahan kemacetan yang ada. Sejumlah alternatif telah dilakukan demi mengurai kemacetan. Tapi kini, pemerintah maupun masyarakat Bali dapat bernapas lega. Jalan tol sepanjang 12,7 kilometer yang melintas di atas perairan Teluk Benoa telah siap menjadi solusi dari persoalan kemacetan
yang ada. Lebih dari itu, jalan tol ini juga akan menjadi kebanggaan masyarakat Bali lantaran keindahan dan kekuatannya.
Penghubung Tiga Titik Penting Adalah PT Jasamarga Bali Tol (JBT) pihak yang membangun dan mengoperasikan jembatan tol ini. JBT merupakan perusahaan konsorsium tujuh BUMN terkemuka Tanah Air . Adityawarman, Direktur Utama Jasa Marga, mengatakan, kehadiran Jalan Tol Bali Mandara akan menjadi titik penting bagi kemajuan Bali ke depannya. Terlebih jalan tol ini menghubungkan tiga titik penting di Bali, yakni Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Tanjung Benoa, dan Nusa Dua. “BUMN-BUMN yang terlibat di dalamnya seperti Angkasa Pura I (pengelola Bandara Ngurah Rai), Pelindo III (pengelola
Pelabuhan Tanjung Benoa), dan BTDC (pengelola daerah wisata Nusa Dua) dapat merasakan manfaat langsung keberadaan tol ini,” kata Adityawarman. Proyek jembatan tol ini sendiri merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Pusat dan termasuk dalam 6 Koridor Ekonomi. Selain untuk mendukung pengembangan ekonomi daerah Bali, jalan tol ini diperlukan untuk mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Coorporation (APEC) pada Oktober mendatang. “Kami harapkan masalah kemacetan di Bali dapat selesai. Dengan demikian, jarak dan waktu tempuh dari dan menuju pelabuhan, bandara maupun Nusa Dua dapat menjadi singkat,” imbuh Adityawarman. Sebagaimana dipaparkan Adityawarman, jalan tol ini memang ampuh dalam memangkas jarak dan waktu tempuh. Jika sebelumnya dari titik yang satu ke titik yang
“BUMN-BUMN yang terlibat seperti Angkasa Pura I, Pelindo III, dan BTDC dapat merasakan manfaat langsung keberadaan tol ini.”
lain membutuhkan waktu berjam-jam, kini hanya butuh waktu sekitar 15-20 menit. Oleh karenanya, jalan tol ini tidak hanya dirancang untuk para pengendara mobil, para pengendara sepeda motor pun diakomodasi kepentingannya. Jalur khusus sepeda motor berada di sisi pinggir tol dengan lebar tiga meter.
Tarik Wisatawan dan Investor Pembenahan infrastruktur seperti perluasan Bandara Ngurah Rai, akses jalan tol, serta underpass diakui akan menjadi modal utama yang dapat mendorong perekonomian Bali, khususnya industri pariwisata. Sebagaimana dikatakan oleh Kepala Dinas Pariwisata Bali Ida Bagus Subhiksu, tingkat kunjungan wisatawan Bali masih terus menunjukkan tren positif. Pada 2012 lalu, tercatat 7.900 wisatawan mancanegara mengunjungi Bali setiap harinya. Angka ini terus meningkat 50-100 orang per hari sampai hari ini. Setelah beroperasinya jalan tol ini, diharapkan kunjungan wisatawan akan semakin meningkat. Ida Bagus Subhiksu menyatakan, pihaknya menargetkan 3,1 juta wisatawan pada 2013 . Kalangan industri pariwisata Bali sendiri, seperti pelaku bisnis hotel dan penginapan, juga kerap merasakan padatnya lalu lintas di Bali sebagai persoalan tersendiri.
Menurut mereka, banyak wisatawan yang mengeluhkan kondisi jalanan yang ternyata tak sesuai dengan brosur yang mereka baca. Seperti perjalanan dari Nusa Dua menuju Sanur, disebutkan dapat ditempuh selama 20 menit. Namun pada kenyataannya, para wisatawan tersebut harus menghabiskan waktu lebih dari satu jam lantaran macet. Dengan infrastruktur yang lebih baik, mereka berharap para wisatawan dapat merasakan kenyamanan. Ujungnya, citra Bali sebagai destinasi wisata favorit dapat terjaga dengan baik dan pada akhirnya membawa dampak positif bagi geliat perekonomian Bali. Selesainya pembangunan Jalan Tol Bali Mandara ini juga akan menjadi kebanggaan Indonesia di pentas internasional. Sejumlah agenda penting dunia segera berlangsung di Bali. Pada perhelatan pemilihan Miss World 2013, misalnya. Jalan Tol Bali Mandara menjadi salah satu infrastruktur yang menyukseskan. Dan pada Oktober 2013 mendatang, Jalan Tol Bali Mandara akan kembali siap menyambut para tamu negara yang akan menghadiri KTT APEC. Menurut rencana, pertemuan ini akan dihadiri anggota APEC yang berasal dari 21 negara dengan jumlah delegasi mencapai 6.000 orang dan 2.000 wartawan.•
B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
JALURKHUSUS
026
Jasa Marga Save Mangrove
Menanam Mangrove,
Menanam Kepercayaan Jalan Tol Bali Mandara merupakan contoh nyata bagaimana mengedepankan keberlanjutan lingkungan dalam pembangunan infrastruktur. Tanpa merasa takut kotor, tiga ribu pelajar turun menyusuri rawa yang terbentang di sekitar Jalan Tol Bali Mandara. Bukan hanya pelajar, ratusan mahasiswa, karyawan PT Jasamarga Bali Tol, bersamasama masyarakat dan unsur pemerintah setempat, menanam mangrove beramairamai. “Ini merupakan bentuk nyata dari komitmen Jasa Marga dalam menjaga keberlangsungan ekosistem di Pulau Bali,” tutur Reynaldi Hermansjah, Direktur Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
Gotong-royong menaman mangrove di sekitar Jalan Tol Bali Mandara tersebut adalah bagian dari program Jasa Marga Save Mangrove. Dilaksanakan pada Jumat (6/9) lalu, acara semarak dengan ditandai tingginya antusiasme para peserta. Sebagaimana dikatakan Reynaldi, Jasa Marga Save Mangrove merupakan bagian dari tanggung jawab kita untuk menjaga kelestarian ekosistem Bali. Reynaldi katakan, proses pembangunan jembatan tol tersebut sedikit-banyak telah menimbulkan dampak terhadap lingkungan. “Yang terpenting bagi kita adalah bagaimana meminimalkan dampak negatif yang timbul,” ujarnya.
Prosedur Kerja Sebelumnya, santer terdengar tudingan miring yang mengatakan Jasa Marga melakukan perusakan lingkungan di Bali saat membangun jalan tol. Menurut suarasuara sumbang tersebut, keseimbangan
ekosistem lingkungan di Bali terancam lantaran Jasa Marga menebang tanaman mangrove untuk keperluan konstruksi dan melakukan pengurukan laut. Hal tersebut dianggap berpotensi mematikan ekosistem biota laut. “Padahal, penebangan mangrove dan pengurukan laut itu adalah bagian dari prosedur kerja,” ujar Direktur Pengembangan Usaha Abdul Hadi. Hal tersebut terpaksa dilakukan lantaran untuk melakukan penanaman tiang pancang yang jumlahnya mencapai lebih dari 33 ribu. Namun Abdul Hadi juga mengatakan, setiap tahapan proses pembangunan telah dikalkulasi dampak potensialnya dan bagaimana meminimalkan dampak tersebut. “Dalam pembangunan jalan tol ini kita mengedepankan teknologi yang ecofriendly. Setelah pekerjaan selesai, kondisi di bawah jembatan akan dikembalikan
027
seperti semula, yakni tetap dialiri air laut dan ditanami mangrove,” ucap Abdul Hadi.
LPPM Udayana Sebagai bukti keseriusan dalam menanam kembali dan merawat mangrove, dijalin kerja sama dengan Pusat Studi Pembangunan Berkelanjutan LPPM Universitas Udayana. PT Jasamarga Bali Tol juga membangun nursery sebagai pusat penelitian dan pengembangan mangrove. Nantinya, nursery tersebut akan menjadi sentral dari program penelitian, pembibitan,
“Pembangunan jalan tol ini mengedepankan teknologi ecofriendly. Setelah pekerjaan selesai, kondisi di bawah jembatan akan dikembalikan seperti semula. ”
penanaman dan perawatan hutan mangrove di sekitar area Jalan Tol Bali Mandara. Ketua Pusat Studi Pembangunan Berkelanjutan LPPM Universitas Udayana Dr. Ketut Gede Dharma Putra, seusai melakukan penanaman Jumat (6/9) lalu mengatakan, pembangunan nursery adalah contoh dari kepedulian Jasa Marga terhadap lingkungan Bali. “Hutan bakau di kawasan hutan taman raya sekitar Jalan Tol Bali harus dilestarikan,” ujarnya. “Yang diperlukan dalam pelestarian tanaman bakau—di samping penanaman kembali—adalah rutin melakukan aktivitas pembersihan dari tumpukan sampah plastik yang akan mengganggu ekosistem hutan,” tambah Dharma Putra. Hingga saat ini, rangkaian kegiatan penghutan kembali mangrove di Bali telah berhasil menanam sekurang-kurangnya 10 ribu batang mangrove. Jenis pohon mangrove yang ditanam adalah jenis bakau gandul dan bakau kurap yang telah diisi dengan calsium carbonate dengan
maksud agar tanaman tersebut dapat beradaptasi dengan tanah yang ditimbun batu kapur.
Untuk Anak Cucu Kiprah kita dalam menanam kembali mangrove di area sekitar Jalan Tol Bali Mandara, telah membuat tol tersebut bukan hanya sekadar tol yang indah, tapi juga tol yang memiliki visi lingkungan. Sebagaimana dikatakan oleh Reynaldi, “Jembatan Tol Bali tidak hanya menjadi landmark Indonesia di bidang konstruksi jembatan tol, tetapi juga merupakan contoh nyata bagaimana mengedepankan keberlanjutan lingkungan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.” Di tempat terpisah, Abdul Hadi mengatakan, “Bukan sekadar menanam mangrove, tapi yang kita tanam adalah kepercayaan. Kepercayaan ini adalah amanah yang harus kita lakukan, demi kelangsungan hidup ekosistem di sekitar jalan tol agar nantinya tetap dapat dinikmati anak cucu kita.” •
B erita J alan T ol | N o . 1 3 4 | 2 0 1 3 E d isi K husus J alan T ol B ali M an d ara
Sinergi Membangun Bangsa
PT Jasa Marga (Persero) Tbk
@PTJASAMARGA