ISSN.0215-2835
Tabun Xl No.3 - 4, Sep. - Des. 1997
WARTA BlOTEK TAHUN XI NO. 3-4,
,
SEPTEMBER - DESEMBER 1997
KATA PENGANTAR Pada edisi kali ini Warta Biotek tampil agak berbeda dengan sampul berwarna supaya lebih menank . Kali ini Warta Biotek kembali menampilkan 3 buah artikel semi populer dan 6 buah tulisan hasiJ terjemah an yang diambil dari AgBiotech Infosource. Issue Biotek kali ini mengetengahkan pentingnya koleksi kul . mikrooganisme yang diperkaya dengan informasi terkait. Disamping itu, disajikan pula berita-berita ru ti n mengenai kegiatan bioteknologi, kumpulan artikel, naskah paten dan informasi teknis koleksi terbaru Pe r pustakaan Puslitbang Bioteknologi dan Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII), serta daftar bu kL bioteknologi terbitan terbaru. Berita dari Internet menampilkan situs-situs terbaik yang berkaitan dengar. koleksi kultur. Redaksi tetap mengharapkan sumbangan artikel semi populer dari semua pihak untuk diterbi tk n dalam Warta Biotek edisi mendatang. Tata cara penulisannya dapat dilihat pada sampul belakang. Selamat membaca. Redaksi DAFTAR lSI Artikel : - Polymerase Chain Reaction : cara mudah memperbanyak DNA (Puspita Lisdiyanti) ...... ............................................ . - Differential Display Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (DDRT-PCR) : Teknik yang Sangat Efektif unruk untuk Mengidentiflkasi dan Mengisolasi gen (Adi Santoso) Warta Biotek diterbitkan 4 x 1 tahun oleh Puslitbang Bioteknologi - LIPI. Mulai Vol. 10, no . 1, 1996 Warta Biotek memuat artikel semi populer bidang bioteknologi atau yang terkait disamping berita-berita dan kegiatan bioteknologi dalam dan luar negeri. Warta Biotek diasuh oleh : Redaksi Penanggung jawab
KepaJa Bidang Jasa & Inforrnasi Puslitbang Bioteknologi
Redaksi Pelaksana Ketua
M. Ahkam Subroto
Anggota
Yantyati Widyastuti Tri Muji Ermayanti
- Mengenal dan Mengatasi Kontaminasi pada Biak Jaringan Tanaman (Tri Muji Errnayanti) ................... ..... ... ........ .. .... . Popularisasi Biotek : Mengenal Bioteknologi Pertanian (D. Purwaganda) ............... .. ........ .........: .. ....................... ...... Tanaman Transgenik (A. Rachmat)... .... ................................ .......... ......... ......... ..... Keunggulan Tanaman Transgenik (S. Purwantomo) ... ......................... ...................................... Penggunaan Tanaman Untuk Industri (L. Sari) ............................................................................... . - Bioteknologi dan Persediaan Pang an Dunia : Menjawab Tantangan dari Peledakan Pertambahan Penduduk (E. Sofarianawati) ............... .. .................. ...... ... ..
II
12 1-+ 15
17
Issue Biotek :
- Pentingnya koleksi kultur mikroorganisme ....................... 22
Kelerangan
(010
sampul depan :
A. Goresan WB = Warta Biotek oleh
Leuconostoc citreum TSD-lO (FOio : Y. Widyastuti) B. Zona hambatan terhadap Lactobacillus plantarum oleh Lactobacillus sp. DSS 2-1 (Foto : SutoyolY. Widyastuti)
Inforrnasi :
Kelembagaan ................................................ .... .... .. ........... Terbitan Mengenai Bioteknologi ........................................ Penelitian dan Pengembangan ...................... ..... ... .... .... ... Berita dari Internet ........................................................... Seminar Yang Akan Datang ........................... ................. KursusIPelatihan... ............................................................ - Ucapan Terima Kasih .......... ........... ................. .................. ..
21
23
25
31
32
33
33
Alamat Redaksi :
\Varta Billtck - Pusat Pcnclitian dan Pcngcmhangan Bintcknnlngi - LlPI
Jalan Raya Bllgllr Km 46, Klltak PIIS 422 Bllgllr 1611114. Cihinllng - Bngllr. Tip. (021) 8751527 Fax. (1121) 8754588 Email: \Vartabilltt.k0.hntmail.cllm .
ARTIKEL
POLYMERASE CHAIN REACTION: CARA MUDAH MEMPERBANYAK DNA Puspita Lisdiyanti Puslitbang Bioteknologi LIPI
Ringkasan PCR merupakan teknik dalam biologi molekuler yan g saal ini bany ak sekalt d igu naka n untuk memecahkan misteri alam. Cara yang baik dan benar untuk mengerti ten tang PCR adalah me m ahami prin si p p eR dan persyaralan yang diperlukan dalam reaksi, serta bagaimana persyaratan tersebut me mberikan hasi l yang opti m al. Tul isan ini mengulas prinsip kerJa PCR, hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendapat kan hasil yan g optim um , da n apli kasi PCR di bidang biologi molekuler. Kata kunci: PCR (Polymerase Chain Reac tion) ; DNA.
Pendahuluan Sepintas Polymerase Chain Reac tion (PCR) merupakan reaksi biokimia yang sederhana, -tetapi pengaruhnya terhadap perkembangan teknik-teknik dalam biologi molekuler sangat me nentukan. PCR pertama ka li ditemukan secara tidak sengaja oleh K. B. Mullis pada tahun 1984 , peraih Nobel bidang kimia di tahun 1994 , 10 tahun setelah penemuannya. PCR adalah metoda y an g sangat sensitif sehingga hanya d e ngan I molekul DNA dapat diperbanyak dua kali Iipat dalam satu kali siklus suhu. Dengan menggunakan teknik PCR, banyak protokol atau metoda dalam biologi molekuler dapat dipersingkat. Pada prinsipnya, masing-masing persyaratan demi keberhasilan PCR da pat dimodifikasi menjadi prosedur yang potensial untuk menaikkan hasil, spesifitas ataupun sensitivitas. Karena itu, sebeJum melakukan peneJitian de ngan menggunakan teknik PCR se baiknya pedu diketahui apa fungsi senyawa yang ikut bereaksi, dan ba gaimana mengatur strategi supaya ha silnya memuaskan.
Prinsip peR Menurut defini s i PCR adalah reaksi memperbanyak DNA secara in vitro
dengan memanfaatkan cara repl ik as i DNA dengan banlu a n e n z im DNA polimerase dan peru bah an sirat fisi k DNA terhaqap suhu. Seperti diketahui, DNA sela lu ber bentuk utas g anda yang saling ber pasangan atau komplemen (A =T dan G=C). Cara replikasi DNA dapaL di jelaskan sebagai berikut. Jika ad a DNA utas tunggal yang be rtindak sebagai template atau eetakan, dan ada ener gi pembangun basa yailu dNT P, m aka enzim DN A po l imerase a k a n mengkata l isis pembu a ta n utas la in D N A yang merup ak an komp le me n utas dari pada celakan. Reaksi in i harus dimulai d e ngan adan ya pri mer alau pemula. Dengan ad any a cara repli kas i seperti ini dap al p u la d ibuklikan ba hwa DNA adalah pembawa in form as i ge netik yang diturun k an . Utas ganda DNA secara Ji s ik dapal juga dipi sahkan menjadi utas tu nggal yang ko mp lemen den ga n mcmberi ka n suhu tingg i pada DNA terse but. D an pada suhu rendah DN A ak an be r gabung kembali sesuai den gan ko m plemennya . Sehi ngg a j ik a kita mempunyai senyawa-senyawa yang diperlukan dalam proses re pl ikas i, yaitu cetakan DN A, prim e r, dNTP , DNA polimerase, kem ud ia n d ip er lakukan siklus suhu berulang yang melipuri su hu tin ggi u ntuk dena tu rasi cet akan DNA , s u hu sc d a ng un lu k
pengg abungan primer, dan suhu rendah untuk perpanjangan dari primer yang telal] bergabung pada cetakan, maka k ita a kan dapat mensintesis DNA de ngan mudah. D ipikirkan juga bahwa jika ki ta mcm punyai 2 primer dengan uruta n basa yang mengapit target gen y ang dii nginka n, m aka kita akan dapat mens in lcsis hanya bagian gen tersebut saj a . Secara teori j ika dilakukan n siklus scri berula ng, maka DNA yang mu lan ya sat u utas ganda akan memper banyak menjadi 2 pangkat n . Maka dari itu dis im pu lkan bahwa dengan mengguna kan teknik PCR, DNA dapar dipe r ba nyak beberapa ribu kali hanya dae rah tertentu yang diinginkan de n gan ju ml ah sampel yang sangat scd ik it.
Aplikasi peR Sctc lah ditc m u kan , PCR banyak di ap likasikan secara langsung tidak hanya unL uk memecahkan masalah il mu - ilm u d asar, tetapi juga dapat digu nakan s eeara komersial. Aplikasi PCR yan g banyak digunakan adalah untuk an al isis dan klo ning gen target. Teknik PCR sangat membantu dalam bidang kcsehatan, se pe rti untuk diagnosis penya ki t man us ia secara akurat dan cepat. PCR juga digunakan dalam bidang antropologi dan foren s ik .
Ma sa lah yang muncul dengan dite mukannya PCR adalah harus diketa hUln ya urutan basa gen atau daerah yang diinginkan untuk diperb;lnyak. Padahal pengetahuan tentang urutan basa organ is me belum ban yak diketa hui. Williams el al. (1990) men gem bangkan metoda PCR yang hanya mcnggunakan primer tunggal dengan urutan basa yang pendeJ< (10 basa), dan dibuat secara acak. Diharapkan primer tunggal pendek ini akan me neillpel pada beberapa bagian genom se hin gga dapat membentuk citra lek troforesis yang speslfik untuk satu Jenis organisme. Metoda ini dikenal dengan istilah R PD (Random Am plified Pol ymorphism DNA). RAPD sa ngat berguna untuk analisis genetik dari suatu organ is me, baik man us ia, he wa n, tumbuhan, ataupun mikroor ga nisme pada level mol ekuler. Diperlukannya A polimerase dalam PCR mengakibatk an t kn ik in i hanya terbatas untuk memp er banyak DNA saja. Padahal misalnya , untuk anal isis ekspresi gen pada jaringan se lama pembelahan sel, RNA lebih ber peran dari pada DNA. Dipikirk an pula bagaimana untuk memperbanyak R. A yang utas tun ggal. Dengan menggu nakan primer oli go (dT) dan e nzim reverse tran sc ripta se, RN A dikopi menjadi cDNA den ga n teknik PCR. cDNA iniJah yang digunakan untuk peneiitian selanjutnya. Proses ini dise but Reverse Transcr iption -PCR (RT PCR).
1. DNA
Setelah ditemukan PCR, cara cks traksi DNA genom ban yak dimodi fikasi. Yang perlu dihindarkan adalah kontaminasi DNA oleh fenol, RNA , protein, ataupun DNA lain, karena "cross co ntaminant" sangat mudah ter jadi dalam peR. 2. Primer
Primer dapat dibuat dengan alat "D A synthesizer". Secara umum, hal hal ya ng pe rlu di pe rhatikan dalam pemilihan pri mer antara lain adalah :
* Panjang ur utan basa primer adalah sekitar 18-20 basa, tidak ter dapat dupJikasi an lara kedu a primer untuk mendeteksi gen target , ataupun 10 basa untuk yang metoda primer tunggal.
* Spesifitas urutan basanya haru s tinggi untuk menghindari ber gabungnya primer pada daerah yang tidak diinginkan, terutama pada bagian termi nal 3'. * Persentase kandungan G+C kedua primer adalah antara 40-60%.
Pada permulaan ditemukannya PCR , Saiki el al. ( 1985) Illenggunakan DNA polimerase yang disebut enzim Kl enow yang diisolasi dari bakteri Es cheri cia co li. Enzim ini tidak aktif pada suhu tinggi, maka pada tiap siklus reaksi harus ditambahkan enzim ini lagi. Sekarang telah dikembangkan DNA polimerase yang tahan terhadap suhu tinggi, yang diisolasi dari bakteri termofilik Thermus aquaticus.. DNA polim e rase ya ng kemudian terkenal dengan se butan Taq polime rase ini da pat aktif hin gga suhu 94-95°C, se hingga me nye babkan teknik PCR maju pesat.
5. Rufer PCR Bekerjanya enzim Taq polym erase memerlukan bufer, yang biasanya ter diri dari:
* Tri s.HC I, dengan kons e ntrasi op timalnya adalah 10-50 mM, pH 8,3
sama atau saling mendeka ti , yaitu se ki tar 55 -80°C.
8,4, ses uai dengan pH optimum dari e nzim Taq polymerase.
* Konsentrasi optimal dari primer ya ng diper sya ratkan d a lam rea ks i adalah antara 0, 1-0,5 ~ M. Konsentr as i yang tinggi akan mengakibatkan ke salilhan menempel seh ingga mensin tesis produk yang tidak diinginkan. 3. dNTP
2
4. Taq DNA polimerase
* Nilai Tm kedua primer sebaiknya
Persya ratan utama dalam peR
Mesin termosikler pe R dan kit un [uk penelitian deng an P R dapat dibeli dellgan mudah . Tctapi dalam teknik PCR tidak ada satu protokol baku yang sesuai untuk se mua situasi dan kondisi. Aplikasi PCR tampaknya me mbu luhkan strateg i pe nelitian (Inni s el ai., 1990) Berikut ini dibahas masing m as in g komp o n e n ya ng mempe ngaruhi keberh as ilan PCR.
seba ikny a konsentrasi s ubstrat ini di variasikan an tara 20-200 11M
*
KCl diperlukan karena me mpe nga ruhi kinerja enzim , dan konsen trasi optimumnya adalah 50 mM . Konsentrasi KC I di at as 75 mM dapat menghamba! kinerja enzi m.
*
Gelatin adalah senyawa yang
perlu ditambahkan untuk menstabilkan enzim Taq polymerase . Ge latin dapat
Fungsi daripada dNTP adalah se bagai pemban gun DNA, terdiri dari empat senyawa yaitu dATP , dTTP, dCTP dan dGTP. Ketidakseimbangan c ampuran dNTP yaitu konsentrasi keempat senyawa yang tidak ses uai, akan men gurang i kemampuan kinerja enzim Taq poiimerase. Untuk me ng hindari "nu cl eotid e mi scorp oration" atau kesalahan mem baca nukl eotida,
diganti dengan Bovine Serum Albumin ataupun deterjen non-i o nik seperti Tween 20, yang ditambah ka n se teJah steril isasi.
6. MgCh Konsentrasi MgCI 2 yang optimal bervarias i antara 0,5-5 mM . Me nurut
Dimana; Tm : Suhu pemuaian timum PCR adaJah teknik yang relatif dimana DNA atau eDNA da ri bu kali secara eepat. Karena proses PCR sa ngat yang dalam reaksi PCR seperli mesin ter secara cer mat. Pustaka
enwnatik
innis, f\·LA, D.H. Gelfald, 1 1. Sninsky & 1'. 1. While. 1990. peR Protocols. A Guide to
7~
Methods and Applications. Ed. By T. J White. Academis Press, Inc. USA.
a.
Saikl, R. K, S. Scarf, F. Falloona, K. B. Mullis.
PCR
G. T. Hom, H A. ErllCh, & N. Amheim. 1985. Enzymatic ampliflcatwn
nanya denaturasi
-globin
genome sequences and restriction site analy
kondisi denaturasi
sis for diagnosis of sickle cell anemia. Sci
lama 30
230: 1350-1354. Williams, 1. G. K., A. R. Kubelik, K. J. Livak,
A. Rafalski & S. V. Tingey. 1990. DNA polymorphisms amplified by prim
target DNA yang moJ% naturasl
ers are useful as genetic markers. Nucleic
siklus
Acid Research 18 (22)
1-6535.
yang
terputus, terlalu lama
ada1ah lebih 5
gan menurut urutan basa yang suhu ele ktro foresi s tuk menentukan suhu rumus di bawah ini:
otomatis. harus dalam pemilihan ter memilih yang berubah dari satu suhu ke dalam waktu yang sudah suhl! yang tiba
]) + 0,41 *
3
DIFFERENTIAL DISPLAY REVERSE TRANSCRIPTASE POLYMERASE
CHAIN REACTION (DDRT-PCR): TEKNIK YANG SANGAT EFEKTIFUNTUK
MENGIDENTIFIKASI DAN MENGISOLASI GEN
Adi SanlOSO Pusl itbang Bioteknologi - urr
Ringkasan
De ng an semak in meningkalnya kemJj uan Ji bidan§! bioleknologi, tcknik yang efis ien un lUk mengidentifikasi suatu ge n sangat dibutuhkan . Diff erell {ial disp lay rel'erse transcripta se- polymerase chain reaction (ODRT-PCR) adal ah suatu teknik ya ng rel atif baru untuk mc ngidcntifika i sualu gcn yang di ekspresikan secara difcrens ial. Ke unikan te kn ik ini terletak pada pri mer dan tt>rnplut yang digunakan . Primer yang digunakan r ada posisi 3" ada lah dege nera te primer (5' n IXN ), scdan gkan pacta posisi 5' d igunakan primer aeak (deka mcr, 10 Ilucleotides ). Template yang digu nakan pacta teknik ini ada lah messeng er R A (mRNA) . Dari beberapa hasil penelilian terdahulu lelah menunju kkan bahwa leknik ini sanga t efektif dan efisien untuk me ngidenl ifika i, mengiso lasi dan me ngkaraklcrisasi suatu gen . Kata Kunci: PCR: Reverse transcriptase, Differential display. Pt'ndahuluan
Ke ma mpuan untu k meng lso lasi sualL! gc n leru ta ma gen yang mcm punyai nilni ekon om i linggi adalah salah sa(u fnktor ya ng sangat men dasar da lam biole knolo gi . Tctapi pada kc nyataa nnyn proses dan teknik untuk mendapalbn s ua tu ge n Jncr urakan sa lail \
mela lui tekn ik RT-PCR (re verse Irall scriptas e - polymerase chaill reaction ), Sejak pcrtama kali digunaka n pada la hun 1992 ol eh dun pene li!i dari Har vard University (Liang & Pardee , J 992), teknik ini telah banyak mcng alam i pcnycmpurnaan . Dc ng an makin sempumanya tekn ik in i, dari waktu ke waklu semak in banyak pcnelili yang mcnggun akan lc knik DDRT-PCR un tuk mempelaj ari dan mengisQlasi suatu gen . Pada kcsempalan ini , pcnul is ingin membahas kegunaan, masalah , pnnslp dan pcrkem bangan tcrakhir len tang pcnggunaan leknik ini terulam
Pada dasarnya teknik DDRT-PCR merupakan pengembangan dar i tcknik PCR. Tck.nik in i l lah bllnyak digu nabn dal am beberapa macam pen eli lian , baik pene li lian dalam ekspresi gen maup un klonin g gen . DDRT-PCR in i mempunyai spesifikasi yang angat tin gg i, schingga dalam pe ncli tian eks pr si gen leknik ini ering digunakan
unluk mempe la jari cksp rcsi dan mckanismc kcrja dari sual u gen, baik dnl am knilannya dengan pertllmhuh an aLau pcngaruh dari su atu nah an kim ia terlent u lcrh ada p eks presi dan eara kerj a dari gcn ya ng sedang dite liti. Sedangkan dalam kl oning gen, teknik in i ' uJah sang at leruj i ke mampuannya unluk men Iso iasl sualu gen . Secara lc ori teknik ini dapal Jigu nakan unluk mc ngldent ifikasi dan mengiso las i satll sresirik ge n dari 15 .000 mR A yan g berbeda pada cukari o t (Liang & P rdce , 1992). Mubny a teknik DDRT-PCR ini di d iran cang unt uk meny edcr h nakan tekn ik kloning terd ah ulu ya ng iebih kompleks, misa lnya tc knik substrac tll'e hybridization dan tckn ik two -di m elltiu n a l R A fing e r - pr in ti ng . Tcrnyata tc knik DDRT-PCR ini juga masi h mempunyai masalah. Masalah yang sa ngat mendasar sepc rti j uga yang terdap al pada teknik. kJon ing ge n yang lain ada lah se rin g dida patkann ya f alse positive clones, kla n yang tarn paknya POSilif lClap i lernyala klo n ini lidak mcngan dung gen yang seda ng dicari. Schubu ngan dengan masa lah ini , bebcrapa rnodifik asi te la h di
lakukan terutama untuk mcngurangi clones,
Prinsip DDRT·PCR teknik DDRT-PCR Pada Ini terdiri dari 2 1: Reverse PCR (RT-PCR). Teknik RT-PCR
daiam hal ini adalah mRNA. enzlln reverse plate eDNA
dan tem maka the firs! strand I),
menambahkan semua nen untuk PCR, maka first strand eDNA lni [llifikasl halny
teknik DDRT-PCR inl the first strand uksi menggu nakan enzim reverse 2: Differential display dan elektrof"oresis. eDNA yang di hasilkan I kemudian diamPCR. perlu inl adalah eara eDNA d
3' yang oligo dT ditambah NX, dimana N adalah A, T; dan X adalah A, lebih
3' mRNA
3'
[the {;ml "",d cDNA
A
disintesis
5'
3'
B
1
dan terkontamlnasi dengan DNA lain yang tidak dikehendaki. Hal ini me
the second strand cDNA disintesis dengan menggunakan
enzim Taq DNA Polymerase
5'
3'
hal yang tidak dlbahas
3'
5' dengan peR
3'
5'
5'
3'
5'
5'
3'
Untuk men juml clones, Callard et at. binaslkan teknik PCR, dan hibridisasi Kombinasi In! sudah dalam DDRT-PCR.
Gambar 1. Skema reverse transcriptase Dolvmerase chain reaction Kelerangan Gambar 1· strand cDN A disintesis dengan menggunakan enzim reverse transcriptase dengan hanya menggu satu primer pada posisi 3' dati mRNA template. B. The second strand eDNA disintesis dengan menggunakan enzim Taq p()ly.merase (Perkin Elmer). Semua kom- ponen untuk reaksi peR ditambahkan pada tahap ini. C. eDNA diamplifikasi dengan peR. A.
yang d hasil peR yang dlhasilkan
5
A
5' ~~__ m_R_N_A_ _ _ _ _ N'X' AAAAAAAAAAAAAAA(nl 3' Reverse Transcription
B
Primer 5'T11XN (NXTTTTTITTTTIl tI dATP, dCTP, dGTP, dTIP
Teknik lain yar,g juga sering digu nakan untuk mengurangi jumlah false positive clones adalah teknik yang diperkenalkan oleh Ying & Denman (1997). Dengan menggunakan 2 en zim reverse transcriptase dari jenis yang berbeda untuk setiap contoh, mereka berhasil mengurangi jumJah false positive clones. Sedangkan klon yang benar-benar positif jumlahnya meningkat. Hal ini memudahkan un tuk mendapatkan gen yang akan di klon.
5' ~...- - - - - - - - N'X' AAAAAAAAAAAAAAA(n) 3' NXTIT I I I I I I I I 5' 3' . -. Primerdekamert 3' ~ 5' ----. NXTIITTTTITTT 5' Primer 5'T11 XN PCR Primer dekamer dATP, dGTP. dTTP 5' Radioisotop dCTP 3' 3' ========--=tN~xtTnl=rI=r1TITIITIITIT 5'
1
c
Dianalisis pada Gel akrilamid
Gel akrilamid
Penutup Teknik DDRT-PCR pada prinsip nya adalah pengembangan lebih'lanjut dari teknik PCR. Dengan menggu nakan template mRNA, degenerate primer (5'T1IXN) dan primer acak (dekamer), teknik DDRT-PCR dapat dengan efektif digunakan untuk mengidentifikasi, mengisolasi dan mengkarakterisasi suatu gen.
Gambar 2. Skema differential display reverse transriptase polymerase chain reaction Keterangan Gambar 2: A. mRNA [yang rnempunyai poly(Al] digunakan sebagai template untuk mensintesis eDNA dengan menggu nakan enzi m reverse t ranscriptase. Pri mer yang digunakan adalah S' -T1 IXN oligonucleotida, dimana: N adalah A, G, C at au T: dan ;( adalah A, G atau C. Primer ini adalah degenerate primer, suatu primer yang rnerupakan kumpulan dari beberapa jenis primer. Dari kombinasi X dan N, maka bisa didapatkan 12 jenis prirner (S' TI IAA, S'TI lAG , S'T! lAC , S'TI IAT, S'TI IGA , S'TI IGG, S'TIIGC, S'TIIGT, S'TIICA, S'TI ICG, S'TI ICC dan S'TI ICT) yang secara teori memungkinkan kita untuk mendapatkan 12 jenis eDNA yang berbeda sekaligus . B. Pada pOSlSi 5', primer yang digunakan adalah primer acak sebesar 10 mer (dekamer), sedangkan pada posisi .1 ', primer yang digllnnkan adalah S' -T 11 XN degenerate primer (yang mempunyai 12 jenis kombinasi primer). C. Hasil dari PCR yang didapat kemudian dianalisis dengan elektroforesis pada gel akrilamid. Sebagai contoh pada gambar ini, pita pada tanda panah nomor I pada lane I dan panah nomor 2 pada lane 2 dipotong dan DNA yang didapat kemudian diisolasi .
dari pro ses PCR ini kemudian dikJon me lalui TA cloning system (Invitro gen , California, USA). Klon yang didapat kemudian ditransfer pada membran nilon (Gambar 3). Mem bran nilon ini kemudian dihibridi sasikan dengan DNA yang didapat dari gel akrilamid. HasiJ dari hibridisasi ini akan menunjukkan ada tidaknya gen yang sedang dicari. Seperti juga yang telah ditekankan oleh Sigal & Sara (J 997) dan Sarah et al. (1998), selain menekankan pen tingnya suhu annealing yang optimum, juga menekankan betapa pentingnya pri mer yang digunakan pada proses PCR . Dengan menggunakan teknik rransient ligation dan rhermal asym metric PCR (teknik ini pad a dasarnya hanY fl lah merupakan modifikasi dari PCR), Neil et al. (1997) juga berhasil mengurangi jumJah false positive clones.
6
Daftar Pustaka Callard , D., B. Lesc ure & L. Mazzolani . 1994. A method for elimination of false positives generated by the mRNA differential display technique. Biotechnique 16: 1096-1103 .
(DDRT-PCR) (DDRT -PCR) Produk DDRT-PCR PCR / yang lelah diisolasi dan /' gelaknlamid
I
1:"' I
5' -A A - - , - - - 5' ~ TA-cloning
Hibridasi Klon yang
©
positif
I Plasmid dilransfer pada t membran nilrselulosa
hCJCJ~-~---;.-..
L.. _ _ _ _ _- - '
Gambar 3. Skema untuk mendapatkan klon yang positif (mengandung gen yang dikehendaki) pada DDRT-PCR Keterangan Gambar 3: Produk dari DDRT-PCR yang telah diisolasi dari gel akrilamid sebagian diamplifikasi ulang dan sebagian lagi digunakan untuk hibridisasi. Hasil dari amplifikasi ulang kemudian di-klon dengan menggunakan TA cloning system. Plasmid yang didapat kemudian ditransfer pada membran nitroselulosa. Membran ini kemudian dihibridisasikan dengan DNA yang berasal dari produk DDRT-PCR yang telah diisolasi dari gel akrilamid.
Liang. P. & AB . Pardee. 1992. Differential dis pl ay of eukaryotic me sse nger RNA by means of the polymerase chain re ac ti on. Sci ence 257 : 967-97 I. Neil . ItS. A. Li .. M. Aldersley .. A.S. High .. A.F. Markham & P.A. Robinso n. 1997 . Rapid de termi nation of the co mpl exity of eD NA
bands extracted fro m DDRT-PCR pol yac ry lamide ge ls. Nu cleic Acid Re s. 25 : 3552 3554 . Sarah . B .. G. Prevot & c. Bourgouin . 1998. Effi cient re3111 pliJi ca ti on of dilferenti al di splay produ cts by transient ligati on and thermal as ymmetn c peR . Nuclei c Acid Res . 26 : I 130 -1 131.
Sigal . G. & I . Sara . 1997 . Purifi cation and cl onin g of diffcrrcntial display produ cts . Bl otec h niqlle 23: 198-202. Ymg. 1. S. & R.B. De nman . 1997 . Usc of two reverse tran scri ptases eliminates false-posi tive result s in differential di,play. Blo tec h nique 23: 462-468 .
MENGENAL DAN MENGATASI KONTAMINASI
PADA BIAK JARINGAN TANAMAN
Tri Muj i Erm ay anti Puslitban g Bioteknologt LIPI
Ringkasan
Pada biak jaringan tanaman keadaan aseptik haru s sel al u dijaga 5epanjang proscdu r dikcrjakan di dalam kotak stcril (laminar air flow cabinet). Kontaminasi bisa berasal dari ck sp lan . med ia. alat-alat pen anaman atau pad a saat dilakukan inkubasi eksplan di ruang kultur . Jenis kontaminan yang um um dijumpai an tara lain adalah baktcri , cendawan, ka mir dan serangga kecil (mikros kopis ). Identifikasi, deteksi dan pencegahan kontami nan san gaU ah di pcrJuk an un tuk mcnckan kerugian proses produk si tanaman secara in vitro. Hal ini dapat dilak uk an deng an "inde xin g" biaka n sec ara dini . Pe mi lihan antibi otik, fungisida dan in seklis ida serta cara pemberiann ya untuk mengatas i kontami nan san gat tne ne ntukan " eberhasilan dal am men angani kontaminan.
Kata kunci : kontaminasi, bakteri , cendawan , biak jaringan tanaman
Pendahuluan
Pad a biakjaringan tanaman tahapan pertam a dalam penelitian dan selama prosedur pekerjaan yang sangat me ne ntukan adalah keberhasilan dalam sterili sas i bahan tanaman (e ksplan ). Men cega h dan menghindari kontami nasi merupakan hal yang mutlak di lakukan pada seluruh rangkaian perc o baan biak jaringan tanaman karena lingkungan yang as eplik harus selalu dijaga. Kontaminan dalam biak jaringan lanaman adalah segala bentuk mikroo rganisme, organism e lain yang tumbuh pada media biak jaringan di lin gk ungan aseptlk. Sumber kontami nan diantaranya bis a berasal dari mik r oo r g ani s m e yang tumbuh pada material tanaman yang akan dibiakkan,
alat-alat yang digunakan se lama proses pemindahan di dalam kotak tanam , dan lingkungan tempat pe nyimpanan biakan di ruan g inkubasi . Ko nt am inan yang umum dijumpai adalah viru s, bakteri , cend awan , kam ir , serangga kecil (mikroskopis ) dan lain- lain (Leg gat et aI. , 1988 ; Leifcrt & Waites, 1990). Se rangga tidak mc nyeb abkan kontami nas i secara langsung namun bertindak sebagai vektor pembawa bakteri atau cendawan penyebab kon laminan (Blake, 1988 ). Ti dak semua konlaminan bersifat patogen, namun hampir semua kont am inan bers ifal merugikan karena menurunkan tingkat keberhasilan pembiakan tanaman se cara in vitro (Leifert & Wailes, 1990). Kontaminan sering kali tumbuh lebih cepat dari jaringan yan g kita lum
buhkan sehin gga kompetisi penyerap an nU lris i antara kont aminan dan ja ringan yang kita tumbuh ka n ak an le rjadi , lebih menguntun gk an untuk pertumb uhan kontam inan. Akibatny a ·ari ngan tan a,man tu mb uh lambat dan akhirnya mati . M ikro ba yang meng sekresikan sen yaw a tertentu pada mc di a tu mbuhn ya serin g pula bc rsifat racun sehi ngg a mematika n jarin ga n lan aman. Apabil a bi ak an mengula mi kon tam in asi beberapa hal yang per lu diper hatikan antara lain ad alah mclak ukan pcncatatan jen i~ eksp la n yang dipc r gu na"a n dan na maljeni s la na man , mcngi ndcntifikas i jenis, su mbe r dan karaktcr kon taminan dan l1l claku kan usaha pencegah an atau mc nghi lan gkan jcni s kontarni nan . ldc ntifikas i kclolll
7
r k/je nis ko n tami na n pe n ti ng di Iak uka n u nt u k me nen t u kan ea r a mene gab' tau me ngatasi kontaminas i yan g tcrjadi. Mak alah ini ditulis de ng an lujuan unt uk mc ngen al jenis-jenis \-.o nt am in an yang sering dijumpai pada btak jaringan tumbuhan dan me mbahas beberap eo ntuh car' mc ngatasi kon lamin as i. umber kontaminan pada biak jari ngan tanaman Banyak fa ktor yang d.lpat mcnjadi rcn ycbab terj adin ya konlam inasi . Asa l konlam tn an kadang-kadang sa ngall a.h sulit diketah ui see ara pasti karena pan j ng nya pro sedur dal am mela kuk an pel< erjaa n in vitro. Sebagai co ntoh bak teri yang seri ng dijumpal pada biak jaring 11 ta naman dapaL be ras 1 dari bahan tan arn an, lin gkungan di labo rat orium, e ar a s t eri li sasi ba han lana man, media atau alat-alat yang dipcrgunakan dan lai n-l ain . Kontami 11 n yang beru p bakteri , eendawan a t ' u ka mi r s er lng tumbu h p ad a tan am a n yang dijadikan sum ber ekspian . Ja ringan Lan aman yang tum buh di dekat tanah lehi h banyak mem bawa ko nl a mi nan dari pad a bag ia n tanaman ya ng masih mud a dan berada jauh dari permukaan tanah (Duhem et a I. , 1988). Ta naman yang lumb uh di dacrah trop is apabila dibiakkan se cara in vitro pada umumnya mem punyai tin gka t kon laminas i yang lebih lingg i di bandin gkan dengan tanaman y.lng lUm bu h di daerah em pal musim. Bagian tanaman yang tcrcndam dalam air ulau
yang dit u mb uhk an d i rumah !~ aca berka itan erat dengan tanah tempat tumbuhn ya dan kem un gk inan berasal dari air irigasi. Pcntingnya "indexing" kultur awal "Indexing" kultur awaI diperlukan untuk mendetek i jenis ko nta minan tcrulama untuk bakteri maupun een dawan tertentu. Beberapa eara "index ing" dapat dila k ukan ep e rti penanaman eksplan pada beberapa me d ia seleksi kem udian menginkubasi ka nny a se lama periode tert e nt u (contoh : 3 minggu dalan ruan g kultur bersuh u 26°q. Setelah in i bak teri dan cendawan yang tumbuh dapat di identifikasi . Hal ini san gat b rg un a unt uk menentukan jenis nti biotika at au perlakuan lai n untuk mencegah atau mengatasi kontam inasi. Media untu k "indexing" biasanya meru pakan media yang sering diper
gunakan untuk menumbuhkan bakteri yang terdiri dari pep ton dan ekstrak bmir atau media yang umum untuk uji ste ri litas (Leifert et al., 1991). Inok ulu m bakteri (sepe rti Bacillus, Agrobacterium , Pseudomonas) seba 1 2 nyak 10 - 10 cfullO ml dapat tum buh pada media "indexing" , namun pada media umum untuk biak jaringan tumbuhan (seperti MS ) in okulum se j uml ah tersebut tidak dapat lumb uh. Konsentrasi media "indexing" dan jumlah eksplan ya ng ditanam mem pengarubi keberhasilan deteksi kon taminan. rganisme penyebab kontaminasi Tabel 1 merupakan rangkuman dari beberapa hasi l pene li tian tentang idcn tifikasi kontaminan pada beberapa tanaman hias dan buah-buahan yang dibiakkan seeara in vi tro di beberapa laboralori um . Dari 293 galur bakteri
TabeL l. Beberapajenis konlaminan yang sering ditemukan pada beberapa tanaman yang dibiakkan secara In viTro (Sumbcr : Leiferl eT aI., 1991).
Bakleri gram negalif (genusls pesies) Actln omrces spp .
B aklen gram POSilif (genus/spesies) AclneTobacter wlcoa ce ticus
Ccndawan (genus)
Kamir (s pesies)
Fusarium
Ca ndida alhlcans
AchromobacTer spp . Bacilllls spp.
Alcal,gelles denirriflcan s
Nellrospora
C JamaTa
Bacil/us clrculall'·
Agrobacterium radiobacler
Aspergill,,,.
C /illilliermondii
B. ce reus
I::nTerohacr erl Erwmia spp .
Microjporium
C parapsilosis
B. p olymyxa
Erwillia carn({)Vora
Cladosporium
C pe llieul osa
B. pumilus
EnT erobacter cloacae
Philaloph o ra
B..
Kleb siella pneumanieae
C Tropicalis Cry proc. Lallrentii
BordeTella hranchiseptico
K.oxytoca
Rhodotorula rubra
CoryneJorms
Rhanella aquatilis
R . glwini,·
Lactobacillus plantarum
Flavobacterium spp.
R. minllta
L. acidophilus
Pse udomona s spp.
Toru lopsis glabraw
Propionibacrerium
P. cepacia
STaphvlococclls sp p
P. diminUla
S. capiTis
P. flu o rescens
S. epidermidis
P. mallOphilia
S. saprophyTicus
P. paucimobilis
S. warneri
P. pUTida
M icrococcus spp.
P typhifla yum
M. kn sTinae
Xanth omonas spp.
M . varianslroseus
K pelargo nii Budding baCTeria Hl'phomi crohium spp.
,
konlaminan diketahui bahwa 26 % adalah genus Staphylococcus, ) 9 % Pseudomonas, 13 % Ba c illus, 12% En leroba cler atau Erwinia , II % Lacto bacillus, 3 % A g robacterium, 3 % Acinetobacler Jan 13 % adal ah dur i genus lain-lain (Lei fer! et al., 199 1).
Hasil identifikasi kamir menunjuk kan bahwa kontaminan Jcni s ini di domina si oleh ge nus Rhodotorula dan Candida (Enjalric et al., 19 88 ; Leifer! e l al., 1991). Ke duan y a term asu k dalam kelompok osm ofilik yang toleran lerhadap gula dan garam ko n scntrasi tin gg i sehin gga sang:lt mu dah tumbuh pada media tanarnan yan g s ering dipergunakan u ntuk mikro propag as i. Diban d in gkan dc ngan hak tcri dan kamir. ide ntifi kas i cenda\van ren ye bab kontamin a!> i bclum di lakukan seeara rinei. Jeni s-jenis dari Fusarium, Nf'u rosp ura, Asp erg il ll.I', Micr osp oriul7l, Cladospori ul7I dan Phllalop hora diduga uibawa oleh
serangga keeil sepert i tung au kl: ualam lingkungan asepti k tan aman (Le ifert and Waites, 1990; Leifert et ai, 1991) Salah satu kerugian dari kontam inan bakteri , cendawan dan kamir ini sc lai n pertumbuhann ya yang ecpal sehin gga menycbabkan kompetisi nUlris i dcngan lanaman juga menurunkan pH media rncnjadi sangat :lsam (di b:lwah 3) dengan eara rn e rombak karbohidra t menJadi etanol dan asam asctat. Pad a keadaan inl tan am an t iu a k dap at melakukan akti vitas kc hidupannya. Serangga keeil yang han ya dapat dilihat dengan pemhes ara n scpcrti tun gau atau scjenisnya yang biasa berti n dak sebagai permbaw a konla min a n ant a ra la in adalah j e nis Sideropte s graminis atau S. av enae, Sideroples sp p., SlemeolCllfomemus palidus, Ty roplwgu s putrescentiae, Thrips tabaci
dan Allothrips spp. (Bl ak e, 19 88 ; Leifert el ai, 1991). l eni s-jenis ini di ketahui bersifat sangat pat ogen ter hadap tan a man yan g tumbuh di la pangan. Deteksi ko nla minasi sedini mungkin terhadap kont aminan ini sangat dianjurkan
Hubungan kontaminan dcngan per tumbu han eksplan
Kontami na n baklcri yang dij umpai pada eksp lan umum nya bers ifat pa to ge n, non -patogc n
Konl aminan kamir dan ce ndawan dapal lu rn huh Jengan bai!... pad a media tanpa eksplan. Pada med ia MS he berapa bakteri yang bersifat latcn tida!... mampu Lumhu h tanpa adanya cksplan Bak ler i al-.an lumbuh sanga t lambaL npabil a eksplan baru dilanam namun d::tpat beruhah pcrtumbuhannya men j adi ~ a ng a t cepat pad;] pe mindahan eksp lan pad a medi a baru Bakten-bak leri ini ti dak mel aku ka n kompetJs i nu trisi d e n gan cksplan n amun me nu run kan pe rtu mbullan ck sp lan ka rena men ge!...skresikan lat-zat ) ang meracuni ckspl an sepl'rLi a5nm lakwL , anl ibiot ik, asam-asam organik . slJnida dnn lain-lain (Sc hippers (/ a/. 19R7) Mckanismc st:rupa j uga dijumpn i se 'ara in "il'o. eara mcnccgah dan mengatasi kon tami nasi
Cara lerbaik unt uk mcncegah ler j ad in ya ~o n l am l n nsi adalah ucngan mcnguasai lekn ik ascplik yang sc m puma karcna pc kcrja J i bidang pcm hia kan in vit ro hanya di hndapkan pad a du a pili han mu tlak yallu stcril alau tidak ste ri I. Tidnk akan pcrnah au a
i"tilah slcriillas sebes ar 50 atau 99,9%; dcnga n ka ta lain steriEtas harus ada I(]O% Oleh karena ilu peralatan yang dipcrgunakan selama proses in vitro har us sc lalu steril. Beberapa genu s Ba cif /li s mem punyai endospora yang la han te rhadap eta no!. Se bagai contoh B. J/l {/ c eran s dap at hidup pada etanol 75 ha hbn 95 % selama lebih dari 5 mc nit dan pad a pc rmukaan skalpel da pat lahan terhad ap pemanas bun sen elama 16 de tik. O le h sebab ilu pem bak aran s!...i;l lpel dan pin se t haru s di la kukan Jebih da ri 12 detik (Singha et al. , 19l57 ). De berapa bakt eri ter mofi lik dapal bc rtaltan pada etanol atau sctclah proses steri li sas i dengan aut ok 1:1f. Pada elano l yang dipergunakan uliLuk mcre ndam pi sau (skalpel ) atau pinse t scri ng dite mukan Ba cillus cir el//alls ya ng lahan terhadap etanol se lama Icbi h c1a ri 1 minggu Spora dari bakteri jcn is ini, B. stea rolhe nlOphllis da n B . c er c lls masih dapat hidup sdc lah proses sterilisasi dengan uutokla f se lam a 20 mcnit dan pada 0 120 C (Tric k & Lin gens, 1985) leni s Jc n i~
Ca lldida guilliermondi, C. pampsilosis , Stap hylococcus dan Mi cro co ccus sering uitemukan pacta saal I1l cn uangkan media pada kotak steri I Lci k rt er Il l., 1990).
AJ an ya kontaminan yang berupa bal-. teri , ce ndawan dan mikroorgan isme lainnya tidak hanya merugikan bial.:. j3ringan tanaman karena sa ngat mcmpcngar uAi kebe rhasilan teknik ini nam un juga sangat berbahaya karena tJap a t m e mpeng ar uhui ke s ehatan Illa n u ~ i a . Bak tcli ko ntaminan biasa di hilangka n ucngan pcmberian antibi alik . Narn un pe m hcr ian antiblotik hn r us mcmp e rhatikan d os is dan mem i l ih jc ni s ya n g ses uai untuk mcnghi ndari pl: ngaruh yang tid ak di ing inkan mis alnya terjadinya peng ham ha tun tu m buh jaringan tanaman yang dibiakkan (Reed & Tanpra sert, 199 5). T abel 2 memperlihatkan be bcrapa jen is anl ibio tik ya ng dik elom pu kkll n scs lI ai dc ngan aktivitasnya
9
Tabel 2. Beberapa Jems antibiotika yang dapat dipergunakan untuk membu nu h bakteri kontaminan (Sumber : Falkiner. 1990).
Jenis antibiotik Arninoglukosida
Qui nolon
Nam;: Antibiollk
Cara kerj a
Strepto mycin. Kanamycin. Neomycin.
meng hambat sintesi s protein dengan cara
Gentamycin, Tobramyci n, Amik ac in ,
rnelakukan interaksi dengan ribosom
Spec tino m yc in
30S at au 50S
Nalidixic acid. Ofloxacin . Norfloxacin.
menghamb at repli kas i DNA
Enoxacin. Ciprofloxacin ~-lactam
Kesimpulan
Peni cilin, Ampi cilin, Carbenicillin.
mengh ambal pembenlukan
Cephradine. Cephamandole, Cefuroxi me ,
di n ding sel bakteri
Ce flazidime, Sulbaclam. Imip enem. Al.treo n3m Tetracy cline
menghambal pembentukan protein pada ribosom 305
Trimethoprim. Sulphonamida
mengh am bat pembentukan seny awa tetrahidrofolat
C hloramphenicol
menghambat pembentukan protein pada ribos om 50S
Macrolid a.
Erythromycin . Lincomycin
Lincosamida Glycopeptida
menghambat pembentuk an protein pad a ribosom 50S
Vancomycin
menghambat pembentukan dind ing sel bakteri
dalam menghambat pe rtumbuhan bak teri. Bakteri epifitik mungkin lebih mud ah disterilkan dengan menggu nakan des infektan dibandingkan de ngan bakteri endofitik karena bakteri endofitik tumbuh di dalam sel di sela sela se l parenkim (Reed & Tanprasert, 1995 ). Desinfektan yang baru atau berupa campuran segar se baiknya se lalu dipersiapkan untuk keperluan ste rilisasi. D e sinfektan yang sudah berumur lama atau sudah dien cerkan kemungkinan menurun efektifitasnya. Disinfektan seperti ini seharusnya ti dak dipergun akan. Bakteri endofitik akan berkembangbiak selaras dengan pertumbuhan sel-sel jaringan tanaman. Kelompok bakteri ini tidak bisa diatasi deng an sterilisasi permukaan eksplan, sehingga memerlukan perlakuan an tibi otik. Antibiotik yang ideal adalah mudah larut, stahil, tidak terpengaruh 10
membersihkan laboratorium (Lei fert et aI. , 1991). In sektis ida ini meracuni tamanan sehingga penggunaannya ti dak dapat dicampurkan ke dalam me dia. Spora ce ndawan yang terdapat menempel pada eksp lan dapat diatasi dengan penc ucian eksplan de ngan fungisida.
ole h pH, sedikit mem bawa dampak negatif dan cocok bila dikombinasikan den gan jenis antibiotik lainnya. Antibiotik se perti carbenicill in, streptomycin, gentamicin, rifampici n, cephalothin dan timetin adalah contoh beberapa jenis antibiotik yang umum dipergunakan dan efektif dalam mengatasi kontaminan bakteri pada biak jaringan turnbuhan (Falkiner, 1990). Serangga kecil seperti tungau atau spora cendawan mudah terbawa masuk ke laboratorium oleh debu, tiupan an gin dari luar ruan gan, menernpel pada serangga besar atau menernpel pad a manusia. Untuk mengatasi kon taminan dari jenis serangga mikros kopis ini perlu keber s ihan ruang inkubasi yang selalu terjaga, seperti dengan penggunaan insektisida atau fumigasi secara teratur. Insektissida sep erti endosulfan merupakan jenis in sektisida yang sering digunakan untuk
Berbagai mikroorganism e atau makroorg anisme kcci l dapat turnbuh sebagai kontaminan sehingga merugi kan pertumbuhan tanama n in vitro. Penyebab utama kontaminasi adal ah kurang efi sie nnya metode sterili sas i ekspl a n, deteksi jenis kontaminan, penanganan secara aseptik di dalam kondisi in vitro dan sterilisasi alat dan media. Deteksi kontaminan secara dini ("indexing) terutama baktcri yang bersifat laten sa ngatlah penting untuk mencegah kerusakan yang disebabkan oleh kont a minan dan menurunkan keru gian yang disebabkan oleh pato gen selam a pro ses mikropropagasi. Be berapa hal ya ng harus diperhatikan untuk menekan tumbuhn ya kontam i nan an tara lain adalah mengajarkan para operator/tek nisi agar menguasai te knik as ept ik yang sebaik-baiknya seperti dalam men ggunakan autoklaf, laminar flow dan ruang inkubasi.
Daftar pustaka Blake. 1. 1988 . Mites and thrips as bacterial and fung al vectors between plant tissue c ultures. Acta Horticultu rae . 225 : 163 - 166. DLihem, K. , N. Lc Me rcie r & Box us. 1988. Diffi cu lties in the estab lishment of axe nic in vilro cultures of fi e ld co llected coffee and cacao germplasm . Acta Horticulturae. 225 : 67 -77. Enjalri c , F., M.P. Carron & L
Larde t. 1988 .
Contamination of pri mary c ultu res in tropi cal areas: The case of Hevea brasilliensis. Ac ta HNticulturae . 225 : 57-65 . F a lkiner, F.R. 1990. Contaminants of plant tis sue c ultures. Newsletter of International Asso ciation fo r pl a nt tissue culture. 60: 13 -22. Knaus s, ] .F . & ].M. Miller. 1978 . A cont aminant,
Erwinia carOlovora, affecting commercial plant ti ss ue cultures In vitro . 14 : 754-756.
Leggall , ) , W.M. W a it es, C Leifert & J.R , Nicholas, 1988 . Cha rac terisation of microor ganisms iso lated from plants during mi c ro propagati o n, Acta H o rticultura e, 225 93- J 02,
Reed, B.M. & P Tan prasert. 1995. Det e ction a nd control o f bacte ria l con tam inants o f plant ti s s ue c ull ures . A re vi ew o f recent literaturc. Plant Tissue C ulture and Biotec hnology. I 137-142.
Sin gha. S ., G .K . Hi so nnete & M.L. Do ub le . 1987.
Leifert, C & W ,M . Wailes, 1990, Contami nants of plant tissue cultures, News letter of Inter nati o na l Associatio n for plant ti ss ue culture,
Reuther, G , 1988. P roble ms of trans miss ion and id ent ificati on of bacte ria in ti ss ue culture propagated ge ran uim , Acta Horticulturae.
Trick, L & F. L ingens. 1985 , Ae ro bic s pore-form
225: 139- 152.
60: 3-1 3. Le ifert, C, J.Y . Ritchi e & W.M, Wait e s. 199 1. Co ntamina nt s of pl a nt-tissue and ce ll cul tures, World Journal of Microbi ology and Bio tech nology, 7 : 45 2-469,
M e thods for stcrili sing instruments con ta m; nated with Ba cillus s p. From plant ti ss ue cui· ture s . Ho rt ic ultural S ci ences . 22 : 659,
ing bacteria as detrime ntal infec tants in plant tiss ue c ultures, Applied M ic ro bi ology and Bi otechnology, 21 : 24 5-24 9.
Schippers , B ., A .VI. Bille r & P ,A, H. M , Bakke r. 1987 . lnt c rdctions of dele te ri ous and benefi c ial rhi2 0s ph cre microorganisms and the ef fe ct o f cro pp ing prac tice s . Annual Re view of Phy topa tholog)'. 25 : 339 -35 8.
POPULARISASI BIOTEK
MENGENAL BIOTEKNOLOGI PERTANIAN
Alam memberikan kenyamanan hidup m a nusia k aren a dari alam diperoleh s umb er. makanan dan lin gk ungan ya ng dap at memb er ika n perJindungan. Rahasia makhJuk hidup terutama dari s el dan m o lekuln ya dipelajari oleh para ahli sehingga mel a hirkan suatu bidan g baru yang disebut dengan bioteknoJogl. Bioteknologi di dasari pada ca ra pandan g ilmiah bar u melihat ke dalam fun gsi m ikroba , tanaman dan hewa n. Aktivit as bi ote knol og i meliputi pen ggu na a n mikroorganisme , se J tanaman, sel hewan atau bagia n sel, seperti enzim untuk memproduksi
meru pakan in tcgrasi bebera pa di sip lin ilmu seperti biulogi . gcnc lila, bi olo gi molekuler, biofi slka. biokimi a. tel nik kimia dan ilmu kompuler.
Keuntungan Pertumbuh an po pula s i dunia mcn yeba bkan lekanan yang kuat pada ke mampu an dalam mem produk si ba han makanan. Lin gkungan men galami le kanan akibat penggunaan tck nik per lanian tradi sio nal , pol usi dan po la pe r gantian iklim, Faktor- fa kto r ini
barang-barang yang berm anfaat dal am
berp e ngaruh terhad a p p rod uks i makanan. Ban yak isu berkembang un
jumlah besar (ko mersial), konstruksi
tuk mengurangi atau me mc cahk an
mikroorganisme, sel , tanaman at au he wan dengan memanfaa tka n teknik
masalah-masalah de nga n pe nerapan bioteknologi pertanian. Para peneJi ti
DNA rekombinan, kultur jarin gan , transfer embrio dan metode lain di samping teknik genetika tradisional
d i Saskatchewan (Kanada) rncn co ba memecahkan ma salah ya ng be rhu
dan aplikas i dari bioJogi molekuJer untuk memahami bagaimana sel dan orga nisme bekerja, se hingga aktivitas sel dan organisme dapat dipengaruhi, Bi oteknologi pertani an men ggu nakan mikroba , tanaman dan hew an untuk mengh asilkan produk berman fa at at au perb,aikan spesies. 11mu ini
bungan dengan lingkungan dan pangan duni a den ga n berbagai tBn tangan scperti dalam ha l I. Makanan, untuk membu at pro du k baru, tek nik bar u untuk memproses makanan, memp erbaiki cit a rasa dan kualita s, dan produksi vitam in dan makanan tamb ahan,
2. Tanaman pangan (Pcrtania nlke
hutanan) dengan tujuan mem perpe nd ek period e untuk mencapai kem at angan produk, menin gkatkan ketah anan terhad ap cekaman, me ningk al k an ketah anan terhadap pen yakit da n hama, meningkatkan hasil, meni ngkatkan kClahanan ter h adap herb is ida, m en ciptakan varictas baru, menc iplakan tcknik baru berc oc ok lanaman , perbai ka n nutrisi lanaman, m cngontrol hama biologis dan gu lma, dan me ningkat kan kesuburan dengan ca ra biologis, 3. Hewan, dengan tuju an menin g k at k an ket ahana n terh adap pe ny ak it, mem pcr baiki met ode diag nos a, meni ngkalkan produk tivitas da n ke tahanan hew an, meningkat ka n efis iensi pakan, mcmperba iki sumber daya genet ika, meningkat kan prod uk daging, telm dan susu , dan memperbaiki kesehatan hewan, 4. Lingkungan, den ga n m e mbuat lingkungan ya ng coc ok terhadap bioherb is id a dan bioinsektisida, memperb aiki hubu ng a n pen ggu naan tan ah/ akar, m e mperb a iki sistem fo rm ula un tu k produ ksi dan pert umbuhan tanaman , meningkat kan ma najemen li ngk un gan , dan men ingkatkan bi opr osesin g untuk produk- produk kehutan an.
I1
Kegiatan di Saskatchewan (Kanada) Kota ini mempunya i fasiIitas dan jaringan yang bagus di bidang bioteknologi pertanian . Institusi se perti Agriculture Canada Research Sta tion , Saskatchewan Research Council, Plant Biotechnology Institute of the National Research Council dan di be berapa universitas bekerja dengan tu juan menggali pengetahuan baru dan mendapatkan temuan-temuan baru di bidang biologi . Perusahaan swasta mengembangkan hasil penelitian terse but menjadi produk-produk yang dapat dipasarkan di seluruh dunia . Saskatoon merupakan pusat bioteknologi per tanian yang pertama di Kanada yang mempunyai lebih dari 600 peneliti be kerja pada proyek bioteknologi per tanian. Para peneliti di Saskatchewan telah berhasil mengembangkan banyak produk yang akan membantu orang Kanada menggunakan sumber alam dan sumber pertanian dengan lebih
baik. Mereka terus mengadakan penelitian untuk kemajuan negeri ini hingga menjadi negara nom or satu di dunia .
Beberapa Pengaruh Dunia saat ini berada di tengah revolusi pertanian Bioteknologi men catat kemajuan yang pesat dalam se jarah ilmu pengetahuan. Keberhasilan di bidang bioteknologi pertanian telah membawa dunia ilmu pengetahuan hampir memecahkan beberapa kunci penting bagi petani yang merupakan tantangan untuk abad 21. Perkemba ngan bioteknoJogi pertanian di masa mendatang menjadi sang at penting un tuk mas a depan kesehatan masyarakat dunia dan bumi itu sendiri . Disamping untuk mendayagunakan sumber hayati secara alami, biotek pertanian tumbuh menjadi sumber kegiatan bisnis. Petani dapat mengharapkan peningkatan efisiensi produksi tanaman pangan dan
ternak d e ngan mengaplikasi kan bioteknologi. Hal ini dapat menurun kan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan. Untuk mengukur dampak ekonomi dari penemuan di bidang biosain, Amerika Utara pada tahun 1998 mentargetkan lebih dari 2 milyar dolar dari prod uk bioteknologi per tanian. Para ahli percaya bahwa in dustri akan meningkat hasilnya sebesar 45% setiap tahun untuk dekade berikut. Di tahun -tahun mendatang, biotek nologi pertanian akan membawa ke hidupan kita ke arah yang sangat positif sehingga akan memberi kontribusi nyata terhadap kesehatan, dan planet yang produktif. Meng gunakan alat alami, para ahli akan dapat memberi makan dunia yang lebih baik dan meJindungi lingkung an lebih nyaman. (D . Purwaganda, Agbiotech In fosource , Isu I , April 1993).
TANAMAN TRANSGENIK
Teknik-teknik
khusus
dalam
seluruh
informasi
genetiknya ke
rekayasa genetika memungkinkan para
tanaman baru. Tanaman baru yang di
ahli
tanaman
hasilkan dari pemuliaan ini dapat
baru dengan sifat terseleksi . Varietas
menerima hampir 50.000 potongan in
baru ini diketahui
formasi genetik dari induk mereka dan
menciptakan
varietas sebagai
varietas
transgenik dan mempunyai produksi tinggi dan menguntungkan petani karena mempunyai tanaman yang lebih unggul. Di dalam sel setiap makhluk hidup terdapat bag ian sangat kecil yang dinamakan kromosom yang mengan dung protein yang disebut gen dengan
dapat mempunyai ribuan sifat baru. Kadang-kadang sifat yang diinginkan tidak muncul diantara ribuan gen lain nya sehingga pemulia tanaman tidak mampu melihat ekspresinya dalam tanaman tersebut. Pemuliaan tanaman tradisional nasi
menggunakan
untuk
teknik poli
menciptakan varietas
beberapa kode-kode unik . Kode-kode
tanaman baru dan hal ini membutuhkan
ini berfungsi se bagai sandi untuk tum
waktu
buh dan berkembangnya sel-sel terse
keberh.1silannya.
but. Rekayasa genetika memindahkan
hasil pada spesies yang mempunyai
yang
lama
untuk
Polinasi
mencapai hanya ber
gen dari satu tanaman ke tanaman lain
hubungan dekat sebab alam memiJiki
untuk menghasiIkan sifat baru.
sistem yang mencegah tanaman yang
Apabila dua tan am an disilangkan, tiap-tiap tanaman menyumbangkan
tidak mempunyai kekerabatan yang dekat.
12
Teknik untuk menghasilkan tanaman transgenik Rekayasa genetika mengatasi keterbatasan pemuliaan tanaman se cara tradi s ional dan memungkinkan para ahli memanfaatkan sifat lain dari berbagai jenis tanaman dan makhluk hidup seperti ikan, serangga, bakteri dan bahkan manusia. Karena semua organisme menggunakan bahasa ge-' net ik yang sarna , organisme yang ber beda dapat memahami kode genetik organisme lainnya . Jika gen baru disisipkan ke sel organisme lain , sel tersebut akan mul ai menghasilkan pro tein khusus dari gen tertentu dan akan menunjukkan sifat baru. Terdapat empat langkah dasar untuk menghasilkan tanaman trans genik . Pertama, para ahli bioteknologi mengisolasi gen yang mempunyai
k arakter i~".ik
yang akan dipindahkan ke tan aman baru. Ked ua, vektor harus dipilih untuk membawa gen baru masuk ke sel tanaman. Ketiga, gen diambil dari kromosom dan dimasukan ke dala," vektor (biasan ya bakteri ) yang beraksi seperti senjata genetik ya ng dapat men em bakkan gen ke dalam seL Kecmpat, gen yang telah di pindahkan ke dalam sel akan beri n teg rasi ke dalam ben a ng-b enang kromosom. Setelah dit embakkan ke dalam sel, gen baru menjadi bagian tanaman pe nerima . Semua tanam an baru yang di has ilkan aka n mewari skan gen pada keturunannya. Proses rekayasa genetika telah membuat pemuliaan tanaman le bih efisie n. Den gan menggunakan me tode transg enik para ahli bioteknologi dapat memastikan bahwa merc k a dapat memilih gen yang tepat, s ifa! baru aka n secara permanen terdapat dalam var ie tas tanam an baru. Tan ama n trans genik memungkinkan tercipta nya ke ragam an genetik yang bcrbcda . Dengan menggun aka n melode ini para ahli da pal me mbantu petani menjadi le bih produktif.
Institusi yang men gcrjakan tanaman tra nsgenik The N ati onal Research Council di Plant Bi otechn ology In stitute Sas ka toon di Kanada I11crupakan orga nisasi pemerinlah yang be ke rja di bida ng penelitian yap g l11 e ng khu suskan pada riset tan aman dan rekayasa genctika . Mereka bekerjasama dcngan Agricul ture Rese arch Di vision di Saskatch ewan Wheat Pool, Hoeshsl, Monsanto dan beberapa peru sa haan la inn ya untuk menguji dan mengel11 bangkan varietas transgenik baru. In stitu si-institu si ini dan rekan-reka n bisnis l11ereka me nger j akan beberapa proyek yang bertujuan untuk memperbaiki biji-bij ia n. mi nyak, kualilas say ur an sehin gga lebih sehal, lebih produktifdan lebih bergizi.
Kualitas tanaman dan kegunaannya Rami . Ra mi adalah tanal11 an penghas il minyak biji yang dapat tumbuh hampir di se lur uh Canada Barat. llm uwan di S askatchewan Crop De ve lopm e nt Ce ntre menggun aka n tanaman tra nsgenik untuk meningkat kan kan d ungan mi nya k pada rami . Dengan menyi sipkan gen yang bcr peran dal am prod uks i minyak ber kad ar ting g! ke dalam varietas baru, diharapk an dapat me mb uka pasar baru bagi petani yang menanam rami. Para ahl i di pu ~ at pe ne li tia n ters e b ut sekarang sedang mc ngemban gkan met od e bar u untuk mc nguji tanaman ter!>e but. Kentang . M on sa nto , peru sa haan agrobisni s yan g scd ang men gadaka pe nelitian di Saskato(Jn (Kanada), te nga h bek e rj asama de ngan McCai n, suatu perusahaa n kenlang gore n!! , lIll t uk me ngc m ban gkan ken tang trans genlk. Mereka memas uka n gcn baru untuk mc nin gkat ka n produksi pat io Kandungan pati yang tin gg i pad a kcn tang membu at rasa me njadi lebih guri h, mcmbuat kent ang goren g yan g lebi h menyehat ka n . Ken ta n g ini ti dak mem iliki bcrca k hit am yang kadang ka1a ng mcrnbuat kcn ta ng gore ng men jadi tid ak cnak. Kedelai dan 'canola' . Dom ba mcmbut uhka n ti ng kat protei n ya ng tin ggi untu k tc tap sehat. Kedel ai ad alah sumber protein untuk pakan domha tet api ta na man ini s ul it tu mbuh di Kanada Barar. Para ahli bi otckno logi di Plant Bi otec hn ology Ins ti tute meng gunak an tanaman transgenik untuk du pa t men g a m bil gen k ed ela i ya ng bcrperan dalam produks i pro tein tingg i dan mc mind ah kan ge n lcrscb ut ke canola, tanam an yan g tumbu h baik di Ka nada Barat. Jika can ola da pat men g ha silkan buah yang lebih cfisicn untuk pakan, pcta ni ca nol a alan mcndapat kan nil ai tambah yang ting gi . Herba . Hcrba dan tan aman pangan lainnya sangatl ah pen tin g di pasaran dunia. Ke lompok penelilian di PGE Ka nada bekerjasama dcn gan li ma pe
rus a haan lainnya meng efr' bangkan varietas baru ya ng mampu berada plasi pada kondi si lingkungan di Kanada Barat.
Toleran terhadap serangga J e nis kumbang tertentu s erlng meru sa k tanaman pan gan. Seringkali re tan! harus mcnggunakan in sektis ida kimia untuk melindungi tanamann ya. Kumbang "O eabeetle" se ring meru sak pertan aman canola. Ilmuwan di Plan t Genetic Sy stem s di Saskatoo n Kanada , telah menem uk an bak lcri yang secara al ami mc nghasil k:J. n protein ya ng ber sirat to hik terhadap hama ku mb ang tersebut. Mereka telah men gisolasi ge n yang meng has ilk an protein tcrsebut , ke mu d ian mcn em p elka nnya pad a can ol a. Varietas baru ini re sisten ter hadap kumbang. Keti ka kumbang me makan canola transgenik, protein ya ng terd apat pada canola akan merac uni perut kumbang sehin gga me nyeb abk an kematia n. J adi serangga yang berba haya dapat dibas m i ta np a me nggu naka n insc klis id a ki mia sehin gg a tid ak be rhah aya bagi manus ia atau hewan.
Toleran terbadap herbisida Untuk mend apatkan tanam an yang sehat petani haru s dapat Illc ng ontrol gulma. Pcnanggu langan gulma yang c fis icn haru s men ggunakan hcrbi sida dcng an spck~ru l1l luas. Namun jcnis herbisid a ini ti dak dupat membedak an clc ngan baik an tara gul m a dcn gan Inna l1la n pertan ia n, se hi ngg a dar 11 mcnye babk an lanaman menpd i ru s' '; ji ka lidak digu nakan seearn benar . uua pcrusahaan agrokim ia yait u Hoechs t dan Monsanto, telah mcmproduksi her bisida den gan spcktrum lu us yang efek tif. Mere ka mc ng embang kan canola tr :tns ge nik yan g rcsi ste n terhadap her bisida . Suatu ge n baru tela h berhasil menjadik an tanarna n cano la baru yang lahan terhadap herbisid a. Tanaman ini dapa! ditu mbu hkan secara aman dan bebas gulma.
13
Masa Depan Saat ini para peneliti hanya hckerja pada tanaman tran sgenik baru yang mempunyal sifat has il dari beberapa gen sebab s ang a t la h sulit unt u k me ngisolasi satu atn u dua gen yang diingink an. Banyak sifa(-sifat tanaman
dapat berguna untuk meningkat ka n produksi hasil kcrj a dari lima puluh ge n al a u lebih. N am un de ng an teknologi yang ada saal jnj sangat ulil un Luk mel akukan identifik a i dan ana Ijsisnya. Jjka para ahli bioleknoJo gi Lelah berhasi l mengisolasi sifat gen elik yang lebih su lit seperti dalam meng
hasilkan tanaman yang tahan terhadap keker ingan, maka kesempatan dalam menciptakan tanaman tran sgenik tidak akan pernah berakhir. (A. Rachmat, Agbiotech Infosource, Isu 7, l anuari 1994)
KEUNGGULAN TANAMAN TRANSGENIK
Bioteknologi di Sa s katchew a n (Kanada) sed ang beru sa ha mem buat banyak pLr !'aj ~': an ku ali las makan an . Makan,m yan[! mcnyehatkan, bcrn ilai gi z; linggi dan bers ih lingkun gan meru pakan dua keuntungan yang telah diperoleh dari kerja para ilmu wan . Satu hal Jain yang menarik qdalah men ciptak a n tanaman baru rr.elalui rekayasa ge netika. Thm re ng ctahuan ini memungk inkan un tuk men ghasilkan makan an yang lebih sehat dan Icbih bergizi. Telah diketah ui bah wa di da lam Seliap makhluk hidu p lerdapal "resep " dengan bcragam kombin asi sehingga tanaman, hewan dan manu sin yang ler cipla bcrbeda satu dari yang lainnya. lni lercetak pada substansi di dalam sci yang dis e but DN A (deoxyrib o nu cl ei cl acid). DNA mempunyai partike l kecil yang di scbut gen yang memb a a ode perintah untuk sifal-sifat semua bentuk ke hidupan. Satu tanam an mempunyai kira kira 100.000 gen yang bcrkem bang selama siklus keh idupanny a. SeJak para ahli menemukan cara cara mengiclentifika ika n ge n ya ng membawa sifat kh u 'us dan menlrans fcrnya dari suatu bentuk organis me ke organisme Jain, mereka telah be ke rja untuk memperbaiki bentuk ta naman terutama un luk lanaman pa ngan. Setiap organisme mempuny ai 2 set kromosom yang merupakan copy (cluplikat) clari suatll informas i genetik. Selama proses reproduks i, gen dar i kro mosom akan mcnempe l berpasan gan dan menyusun d irinya kem bali mcJalui proses pembelaha n dan pengg abungan. 14
cliap saat proses ini menghasilkan keturuna n baru dengan sifat baru . Para telah da pal ahli biotekn o log l mcn giclentifikasi sifa t yang diingin kan dan memasukkannya ke clalam sel I in yang akan menjadi tanaman ba r u. Tanaman hasil modifikasi clengan cara ini di namakan transgenik . Unt uk me nemukan pola unik DNA clari uatu or gani smc yang clapat mcmberika n infor masi le nlang ciri tcrten tu, para ahli mengambil sidik jari DNA. Dr. John M a hon , pene lili di In,tilu t Biotcknologi Tanaman (Kanada), me ngatakan bahwa hal ini dapal dil akukan den gan memolong kro mosom DNA menjadi fragmen (bagian ke il) dan mem isahka n potongan-potongan terse but dal am gd yang diletakkan daJam medan elcktri k (elektroforesis). Apa bila elektroforesis sudah selesai, poia pi la unik akan terbentuk. PIta-pita ini disebut siclik jari DNA. Dengan men ggunakan pengetahuan te ntang ge nc t ika dan pengidentifi kas ian si d ik jari deng a n benar, bio tckn ologi tanaman clah membuka pe luang yang lid ak terbatas dalam hal produksi mak anan. Dr. Wilf Keller clari Insti tuL Bioteknologi Tanaman Kanada mengatakan bahw a pad a lebih da ri 100 ta na ma n pangan telah be rhasi l di Ia k u ka n tr a n s fo rm as i gen e t i k . Tanaman ini antara lain adalah brokoli, ku bis, ' canola', , cauli flo wer', jagung, rami, kaeang-kacan gan, lomat, pacli , kedelai . ken lang dan gandum.
Manfaat ekstra
Dengan rekayasa genetika petani mampu men u mbuhkan varietas tanaman baru yang mempunyai sifat penting seperti procluksi yang tinggi , tahan terhadap penyakit, tahan ter hadap eran gga dan herbisida, perbaik an kualitas, pe ningkatan kadar minyak, pati atau protein, mengurangi toks i n aJ a miah n ya dan bahan- bahan yang menyebabkan atergi, dan per baikan kern mpuan yang berhubungan den gan kekeri ngan, cuac a dingln dan tanah yang tid ak subur. Keuntungan Ekstra
Dr. Ke ller men gatakan dengan per haika n genetik era rt i kita mempunyai makanan yang bermutu, lebih murah scbab biaya produksi menjadi lebih rendah clan dapat mengurangi adany a kegagal an tanam, mempunyai kuaJitas ma k nan ang bergi zi tinggi dan buah dan sayura n yang tahan lebih lama. Ekstra girl
'Can ola' adalah satu tanaman yan g ukses dikembangkan di Saskatchewan (Kanada) melalui rekayasa genetika. Minyak dari biji canola mempunyai sifat yang menyehatkan. Sebagai con toh, minyak ini secara alami mengan dung lemak tidak jenuh. Para peneliti telah mengem bangkan vari etas baru melalui rekayasa gen etika yang dapat memberi kan niJai lebih. Be
1
1
berapa varietas baru yang dikem bangkan mempunyai tingkat lemak jenuh yang Iebih tinggi. Minyak dari lanaman-tanaman ini digunakan seba gai salU bahan untuk pembuatan mar garin lanpa menggunakan proses kimiawi. Beberapa varietas lainnya mempunyai lemak tunggal tidak jenuh lebih banyak yang membuat minyak menjadi awet karen a mempunyai sedikit lemak jenuh. Hal ini baik bagi orang-orang yang berpenyakit jantung. Para penelili juga bekerja pada tanaman lain . Sebagai contoh, lelah dikembangkan kentang transgenik yang bernutrisi tinggi. Kentang ini mempunyai kandungan pati dan prolein yang lebih tinggi. Apabila dibuat menjadi kriprk hanya mengan dung sedikil minyak yang berarti sedikil lemak. Para ahli juga telah memodifikasi kenlang secara genetik untuk mengurangi racun aJami yang terkandung didalamnya. Penelilian lentang IT ' '':':!(asi ge netik dilakukan juga pada tanaman serealia. Peningkatan kandungan pro tein gandum berarti menj adikan roli mempunyai lebih ban yak nutrisi. Be berapa racun tertentu dapat dihi langkan dengan cara memasukkan gen ketahanan penyakil. Dan saal ini ter dapat beberapa tanaman serealia trans genik yang telah dikembangkan untuk meningkatkan kadar seral. Para ahli
juga telah berhasil memodifikasi kan dungan pati unluk mencukupi kebu tuhan pangan tertentu. Re kayasa genetik juga dapat meningkal k an kualilas nutrisi buah dan sayuran melalui peningkatan kandun gan vita min dan mineral dan meningkalkan zat-zal anti kanker. Sebagai contoh, brokoli secara alami mengandung se nyawa alam sulfosatan yang da pat mengobati kanker. Para ahli juga tc lah berhasil mencipl ak an brokoli lrans genik yang mengandung kadar sul forane tinggi. Ekstra sega r
Tomat hasi l re ka yasa ge netika segera dipasarkan. Toma! Flav r Sa vr T~ mempunyai gen ekstra yang di tambahkan untuk mcn ghambal pelu nakan ji ka lomat Lelah masak . Banyak buah-buahan mengandun g pekli n yang menyebabkan buah lelap keras, dan suatu enzim yan g dapa! mengh an curkan pektin saa! buah masak . Para ahli me nemu ka n bahw a d e ngan mengisolasi gen PG dari la naman kc mudian men gubah nya menjadi gen yang puny a fun gs l berlawanan denga n PG dan dimasukkan kembali ke dalam tanaman, men yeba bkan lomal Flavr Savr dapat tahan segar, menjadi lebih gurih dan tahan lam a.
Rkstra bersih
Mcl al ui bi o lekn ologi be bcrapa ta naman dap at di proscs seh ingga me nghasi lkan ba h an pcl umas ~ ang mudah didcgradasi. Ta naman has ll mod ifikas i genelik dapat mcmproduksi bah an bakar yan g daral mengganuk an minyak dan ben sin. De ngan dimu lainya pembuatan bah an bak ar dari tanaman berarti kila mam pu mengu rangi polusi tan ah , air dan udara . De ngan me ng ur angi produksi bcnslfo berarti kila mcngurangi efek rum a~ kac a se hing ga dapal mcmperb alkl lin gkun gan. Bah ka n lU mbuh an dapal di modifikasi sehingga bisa berperan 5e bagai pem bersih bumi yang dapat mcnguran gi pol usi lanah . Tanaman hasi l rekayasa genetika j uga membu (uhkan sedlkit pestisida kimiawi unU pertumbu hannya. D unia perfu mengcmbangkan SU3~ sistcm untuk pembangun an pen3'liaii yan g berkelanj ulan yang lidak merJ:>..j· lingkun gan da n bern ilai e kon ot'1 . (in ggi . Biotcknologi pertanian mem p unyai andil bcsar da lam hal In Biotekno logi me rupakan sualu indusln ya ng sangaL mc nar ik dan sedan :; berkembang untuk memperbaik i kuah tas hidup manusia. (S. Pur wa ntom o; Agbiolecb Ir.
fosource , Isu 8, Mei 1994).
PENGGUNAAN TANAMAN UNTUK INDUSTRI
Kita dapat berbuat banyak dengan apa yang kita tanam
Orang telah ban yak menggunakan lanaman untuk berbagai keperluan se lain unluk produksi makanan. Sebagai contoh, membuat tempat tinggal dari kayu, baju dari kapas, sprei dari kain, cal dari minyak pohon tertentu dan tali dari serabut rami. Sekarang,
bioteknologi dapat digu nakan sebagai alat baru untuk menciptakan berbagai produk dari tanaman. Sepcrli dari membuat tinta untuk surat ka bar sam pai plastik untuk bagian dari mes in mo bil, dari obal untuk mcncegah infeksi sampai jenis bahan bakar baru dan minyak pelumas, dari kosmelik sampai pewarna, cat dan bah an perekat.
Produk-bio : meojanjikan untuk masa depan Pe neliti d i bidang bi olckn olog l be rus aha untuk mcncm ukan bahan alami yang telah ada di alam . Pro duk -bio ini sangat bermanfaal bag. lin gk unga n. Se bag ai cont oh , bahan bakar-bio mcngurangi pcnggunaan na han bakar yang berasal Jari fo~ i l BoI I:
han bakar
yang berasal dari
fosil
seperli batubara, minyak bumi dan gas alam tidak dapat diperbaharui dengan kata
lain sangat terbatas keberadaan
nya di bumi dan tidak dapat diadakan lagi .
Bahan bakar-bio seperti etanol
dan diesel-bio adalah sumber energi yang dapat diperbaharui. Juga, banyak produk bio yang dihasilkan dari prod uk samping pertanian atau industri
yang
biasanya dibuang atau dibakar. Pene muan
manfaat
baru
untuk
produk
samping dapat mengurangi polusi dan sampah.
Molekul-molekul yang luar biasa Dimasa depan, kilang minyak-bio dapat menghasilkan plastik, bah an bakar, pakan ternak, makanan dan pro duk lainnya yaitu produk-produk yang berasal dari tanaman yang kita lanam. Para peneliti melihat banyak bahan alami dapat dijadikan sebagai produk bi o baru. Salah satu bahan yang menarik adalah tanaman pengh as il minyak seperti sejenis lobak, 'canola', rami, kedelai, minyak jarak , lidah buaya, minyak bari, zaitun, kacang tanah, jagung dan bunga matahari. Minyak ini disebut dengan nama trigliserida dibuat dari 3 molekul asam lemak yang berhubungan dengan satu molekul tunggal gliserol. Da bm mem bentuk minyak, ketiga asam le m ak ini bisa ditemukan dalam bentuk yang sarna atau berbeda. Dengan men gu bah proporsi asam lemak para peneliti da pat membuatjenis minyak terlentu un tuk kegunaan industri tertentu .
'Canola': tanaman masa depan Salah satu tanaman pangan yang menarik untuk p e nelitian adalah can o la, karena relatif mudah untuk di ubah sifat genetiknya . Sebagai contoh gen dari bakteri penghasil plastik dapat ditransfer pada tanaman ini. Peneliti juga dapat membuat varietas baru dengan
16
eara menambahkan beberapa gen untuk asam-asam lemak berbeda. LaL/rale 'canola' adalah eontoh yang sangat menarik, tan am an ini merupakan hasil rekayasa genetika sehing ga menga n dung asam laurat yang tinggi, suatu asam lemak ya ng diperoleh dari pohon be l na ma California Bay . Asam laurik ata:! laurat dapat digunakan sebagai b": la n pembuat deterjen dan sabun. Be b e ra pap e n eli t i jug abe r u s ah a memindahkan ge n untuk asam riki nolik dari jara k ke dalam can o la. T an aman ini dapat ditumb uh ka n di daerah berikl im panas sepe rti di India . Sumber asam risinoleik d ari Ame ri ka UtaTa ini dapat dig unakan un tu k bahan baku deterjen, kosmetika, mi nyak pelumas dan lubrikan. Salah satu kc gu naan baru di industri dari ' canola' adal ah ditemukannya asam bahcni k. Behe nal perak merupa an kom ponen pen ting untuk film foto dan pembuatan proses fotografi lainnya. Mi nyak 'canola' yang telah direkay asa juga da pat d igunakan untuk membuat surfaktan-suatu bahan sep erti pelicin unt uk menjaga tas plastik agar tidak mencmpel satu de ngan lainnya apabiJa di simpan ber sarna. Produksi lain adalah bahan plastik yang dipakai sebagai bagian dari mesin m o bil, yaitu plasti k ya ng mengand u ng asam eru s i k hasil rekayasa genetika. Minyak yang me ngandung asam erusik juga dapat digu nakan s eb agai minyak pelumas. Peru bah an kom posisi asam lemak pada canola telah m enjadikan banyak ke untungan . Ti nl a , ko metik, krim, sampo anti ketombe, eoklat, pelumas, bah an pelembut, lilin , res in, dan obat obatan berguna untuk meneegah in feksi dan mungkin AIDS . Lebih dari 1000 paten telah dih as il ka n un t uk kegunaan industri baru dengan meng gunakan minyak canola.
Bahan Bakar -bio B ioteknologi juga m em be rik a n kepada kila al at untu k menciptakan bahan bakar masa de pan. Etanol, suatu
bahan bakar yan g dib uat dari fermen tasi bij i-bijian merupakan bahan bakar yang dapat diperbaharui yang dapat mengurangi polusi udara . B eberapa pabrik etanol didirikan di dekat peng hasil makanan ternak dimana ribuan domba da pat diberi makan dari hasil sam ping proses pembuatan etano!. Para ilmuw an sekar ng sedang mcneliti ba g a imana m m b uat eta nol dari produk lain seperti jerami, kulit jagung dan kertas bekas. S al a h satu kegunaan etanol ya ng telah dipe lajari adalah se bagai bahan pencuci kaca mobil yang tid ak bcrae un . Cairan pencuci ini sekara ng dibuat dari metanol yang dapat menyebabkan kebutaan atau ke malia n bi la tertelan. Pene liti juga men eiptakan bahan bakar di esel-bio dari min yak canola yang disebut supersitan melalui proses hidrogen as i (pro ses ini mclibatkan perJa kuan dengan hidro gen ). N ama ini dibedaka n dari produk bah an bakar dari minyak tan am an yang berasal dari proses eSlerifikasi (esteri fikasi mcl ibatkan perlakuan antara al kohol dan asam). Bahan bakar dari proses hidrogenasi ini menekan polusi ud ara daripada hah an babr diesel bi asa. W alau pu n biay a p roduksi ny a rn a ih m ahal, baha n bakar ini sangat bagus digunakan di daerah yang mem punyai lingku ngan yang sens itif.
Tanarnan dan " lirnbah " Para ilmuwan scdang meneliti ba gaimana membuat produ k- bio dari lim bah. Pa ra pe ne l it i mencari manfaat baru d ari limbah j e rami gand um yang ju g a dapat membantu daur ulang' plastik . Gabungan d ua bahan in i dapat dibuat sebagai bahan bangunan yang 10% lebih m urah namun lebih kuat diba ndi ngkan dari beberapajeni s kayu . Plastik d il e leh kan ke mudian dicampur dengan jerami untuk membuat bahan yang lebih kuat dan tahan terhadap seran gan jamur. De ngan mengkombi nas ikanj u mlah pl astik danjerami akan di peroleh baha n yang lebih fle ks ibel, dan leb ih I han t rhadap ai r. Peneliti
juga meneoba meneari eara mengolah jerami menjadi kertas, papan dan bahan bangunan seperti partikel unluk lantai dan furnitur. Prod uk lain adalah "an viron" mulai dibuat oleh murid kelas 6 untuk aeara pameran sekolah . Murid mu,rid membuat dari koran bekas , di haneurkan dengan blender pemb uat kue sehingga menjadi produk baru se perti kayu granit yang men gkilap. "Environ" dibual dari eampuran koran bekas dengan kedelai. Membuat pro duk-bio dari tanaman yang telah di rekayasa atau penemuan baru dengan menggunakan limbah dapal mengu rangi pol usi dan bah an bakar yang berasal dari fosil serta meneiptakan lingkungan yang bersahabat. Manfaat lain dad funaman untuk in dustri
Banyak manfaat baru yang poten sial dari tanaman untuk industri, eon lohnya kern as an pestisida yang dapat didegradasi yang lerbu "t dari pali j agung. Bahan ini merupakan Kemasan peslisida yang lebih aman dalam pem buangannya. Beberapa jenis minyak rami dieiptakan melalu i manipu
lasi genetik unluk digunakan dalam pembuatan permen da n margarin. Pada saat ini ram i memproduksi minyak yang tidak dapat dimakan dan d ipakai dalam pembuatan cat, pelumas dan li noleum . Pu puk kandang, kompos dan bahan bakar merupakan bahan kimia alami dal am sis tim distr ib usi yang aman di bidang hortik ultura . Bahan ini dibu al dari kulit kaeang tanah . Kuli l kaeang tanah merupakan limbah dari induslri kaeang yang mem bu suk perlahan- Iah an. Kul it kaeang ini dapaL diubah menjadi pel et yang dapaL di gu nakan unt uk beberapa produk lainnya. Bahan penga we t kay u baru te la h dikemban gka n d ar i : sejenis b ah an kimia yaitu tanin dari tanaman. Kayu diberi perl akuan dengan tanin yang tahan lerhadap keru sakan. perubahan iklim, dan serangga alau serang an ja mur. Kertas yang leb ih ku at dan lcbih putih dapat dib uat dad sejenis bam bu, Kertas ini memerlukan sedikit ene rgi dalam pe m b uata n n ya d an am an (karena lin ta lid ak lu ntur pada tangan ). Plastik ya ng dapat didegradasi yang terbuat dari lignin Le la h dikem bangkan . Lignin merupaka n kom po nen dari d inding sc i tanaman dan
merupakan salah satu limbah utama p a brik kertas . S elain itu para pc ne l iti te lah m c nc oba membuat p las tik dar i lignin, Para peneliti m(~ n e 0 b a m e re k ay a sa g e net i k Wn aman ya ng mem punyai kan d ungan l i g nin ren dah sehingga d ipero leh kertas be rk ua li las tinggi de ngan me ngguna ka n sed i kit bahan ki rnia saa t me m p r os cs n ya. T e lah diketahui lebih dari 2000 tanaman d a pal mc mproduks i k aret, tetapi pa ra pe ne lili belum ben ar -benar meng cta h ui bagai ma na eara t a n a rn a n lni dapat mernpr o d u ks i baha n penting ini , Para ahli rnernperkirak an bahwa di lahun 1996/1997 terjadi kekurangan karet a l am i. s e hingga perlu rnen e ari su mber lai n untuk bahan polimer ini. Para penc liti baru -baru ini telah m engidentifikasi suatu prot ei n yang pe nti ng d alarn pern bu a ta n ka re t da n ber h arap dapat mempelajari bagairnana eara meny i sipkan gen dari lanaman p e n g has il k a r et ke tanaman la innya . (L. Sari, The Agb io teeh In fos our ee , Isu 16, Se p te mber 1995 ) .
BIOTEKNOLOGI DAN PERSEDIAAN PANGAN DUNIA:
MENJA W AB T ANTANGAN DAR! PELEDAKAN PERTAMBAHAN PENDUDUK
Berapa banyak manusi a butuh makan?
Oalam KTT pangan dunia pada bulan Nov ember 1996 di Roma, para pimpinan pernerintahan berkumpul un luk berdiskusi pada suatu forum yang oleh FAO (Organisasi Pangan dan Per tanian PBB) disebut "rnasalah yang paling mendasari dari umat manusia : ketidakamanan pangan. " Para pimpinan mendapat informasi ten tang data sta lislik yang mengkhawatirkan mengenai perkiraan per·tumbuhan penduduk dunia dan kebutuhan pangannya.
• Penduduk bu mi aka n be rt ambah 1,5 % per tahun pada sepulu h tahun mendatang. Pada tahun 20 I 0, pen duduk bumi akan rnembengkak men jadi 7 rnilyar. • Pada lahun 2000 separuh dari pen duduk duriia akan tinggal di per kOlaan untuk perlamakalinya dalam sejarah . Angka tersebut di perkirakan akan rnenjadi 75 % pada tahun 2030. • Sebagian besar pen d ud uk di 88 negara men d c ri ta kekurangan makanan. Sekitar 800 juta orang
terhitung ·200 juta an ak menderit a kel aparan . • Persedi aan biji -bijian dilaporkan re nda h , ha nya c uk up untuk rne menuhi ke butuhan dun ia selama 48 hari . Berdasarkan in formasi lersebul , perlanyaan yang muneul di benak para pirnpinan jelas: " Apa yang dapal di la kukan unt uk rnemastikan bahwa aka n eukup ter sedia pangan untuk se t iap o rang di mas a y ang akan dalang'?"
17
Memenuhi tantangan dari tuntutan adanya pertambahan penduduk.
Seiring dengan meningkatnya jum lah penduduk, tingkat perubahan ya ng besar pada negara-negara berkemba ng dipc rkirakan akan mempengaruhi per mintaan akan pangan. Faktor utama pad a pola distribusi pangan di dunia di masa ya ng akan datang, sebagai eontoh dapat berupa pcningkatan per mintaan akan biji-bijian pad a negara terbesar di dU'1ia. Bila neg ara-negara seper ti Cina bcrkemba ng dan menJadi lebih besar, pcrmintaan akan pangan impor me nin gkat. Menurut World Watch Insti tute, C ina tiba - liba m engala mi perubahan dari penge kspor pangan (8 juta ton pang an die kspo r pada tahun 1992) menjadi negara pengimpor (16 Juta Ion pangan tclah dlimpor pada dua tahun kemudian). Keeend er ung an ke arah pening katan impor di negara-negara berkem bang seperti Cina, akan besar pe ngaruhnya pada duni a. Saat ini di dunia diproduks i 200 juta ton biji-bijian un tuk diekspor setiap tahunnya. Jika per tumbuhan penduduk Cina seeara rutin 13 juta rertahun,jika poJa makan ora ng Cina terus membaik , dan jika perluas an indu stri terus-me nerus mengambil alih lahan pertanian, Cina dengan se ndirinya Illungkin butuh impor 200 juta ton biji-bijian dalam 35 tahun. Pe ningkatan permintaan yang demikian akan membaw a dampak yang besar bagi ncgara-ncgara pcngekspor sepert i Kanada. Jika porsi Kanada saa t ini sebag ai negara produsen dapat dipertahankan , sekto r pertanian akan tumbuh dengan kuat. Dalam 30 tahun produksi biji-bijian dan minyak dari biji-bijian akan meningk at 50%. Pro duksi daging sapi akan meningkat 30% da n produksi daging babi meningkat sckitar 100%. Bagaimana penin gkata n produksi dalam jumlah besar dapat dieapai? 18
Masa statis dalam produksi pangan.
Seeara umum, produksi pangan dunia mengalam i pertumbuhan yang dramatik sejak Revo lu si Hijau pada tahun 1960-an sampai tahun 1970-an. Dengan pengeeualian pada beberapa negara berkembang yang mengalami penurunan produksi, tanam an per tan ian dan teknologi baru hasil revolusi hij au telah memaeu produksi pertanian dengan peningkatan yang lebih eepat daripada pertumbuhan penduduk. Namun laju peningkatan dalam pro duktivitas telah mulai menurun. Pe ningkatan produksi tahunan per orang dari tahun 1970 hingga 1990 adalah 0,54 % Dari tahun 1990 h ingga 2010 diperkirakan hanya 0,25 %. Mengapa produksi mengalami pe nurunan? Ketika teknologi baru seperti ta naman hibrida, pestis ida atau alat pemanen otomatis digunakan. produk si meningkat. Tetapi set elah teknologi baru terseb ut digunakan oleh setiap orang, laju peningkatan produksi ber henti. Contohnya ketika para petani berganti dari varitas biji-bijian sla nd ar ke hibrida ya ng tinggi hasiln ya, penen meningkat. Tetapi begitu seliap petani menggunakan vari tas baru, hasil panen maksimum segera ter capai. Seeara ringkas, teknolog i-teknologi revolusi hijau telah meneapai hasil yang di harapkan dan tid ak dapat diharapkan lagi untuk menghasilkan peningkatan panen yang besar.
tahun 2010, peningkatan produktivi tas harus men yertai pembaharuan di bidang sosi al dan ekonomi. Revo lu si hijau ke-2 dibutuhkan. Tetapi revo lusi pertanian yang akan datang haru s berbeda substansinya dengan yang pertama. Revolusi hijau yang pertama meliputi produksi tanaman varietas unggul dan banyak bahan bakar, pupuk dan pestisida. Teknol ogi -t ekno l og i ini m empe nga ruhi lingkun ga n dengan meng hab iskan sumber - sumber yang tidak dapat diperbaharui dan memproduks i polut an. FAO pereaya bahwa revolusi hijau ke-2 akan lebih ramah lin gk ungan. Peningkatan produksi dapat dieapai melalui perbaikan materi genetik a dan manajemen bertani tanpa penggunaan pupuk kimia atau pestisida dalam jum lah besar. FAO meng antis ipasi bahwa salah satu komponen kunei dari revoJusi yang lebih hijau ini adalah bioteknologi pertanian. l3ioteknologi : kunci untuk me ningkatkan produksi pangan
Bioteknol ogi pertanian memb uat penggunaan potensi ya ng sangat besar dari gen-ge n untuk m emper baiki penampilan dari mikroba, tanaman dan hewan. Gen-gen memberikan organ isme hidup dengan
bentuk dari
eetak an biru (b lu epri nt) untuk me warisi sifat-sifat. Dengan menggu
Revolusi Hijau ke-2
nak an bioteknologi seperti teknik gen et ika memungkinkan kita untuk
Banyak para ahli se tuju bahwa tan tan ga n penyediaan panga n akibat adanya peledakan penduduk tidak da pat diatasi seeara sederhana dengan peningkatan produksi. Peru ba han sos ial dan ekonomi akan merupakan bagian penting dari suatu penyelesaian masalah. Meskipun demikian, denga.n 800 juta orang saat ini kekurangan pangan dan bertambah satu milyar manusia membutuhkan pangan pada
mengubah struk tur genetika dari mahkluk hidup, menghasilkan sifat sifat keturunan yang lebih baik. Contoh mutakhir dari potensi bioteknol og i untuk memperbaiki pro duksi pangan telah ditemukan di Ins titut Biotekn oJog i Tanaman di Sask atoon. Akhir tahun yang lalu, para peneliti mengumumkan bahwa mereka telah menemukan modifikas i genetika
yang mempunyai kemampuan dalam mcningkatkan produksi minyak dari ' rapeseed ' (sejenis biji tanaman) hingga 25%. Tim peneliti pereaya bah wa teknologi yang sa rna dapat diapli kasikan pada 'can ola', salu dari sumber utama minyak tanaman di dunia. Merekajuga berharap bahwa teknologi terse but dapat diaplikasikan pad a mi nyak biji-bijian lainnya seperti sejcnis lanaman jagung at au kacang kedelai.
pada bakteri merupakan raeun untuk se rangga yang Jl1,,:ngganggu tanaman dan men gurangi hasi] pro duksi. Para peneliti dapat mentrans fer gen-gen protein ini dan zat kimia dari bakteri untuk tanaman pertanian . Hal ini akan membantu melindungi tanam an dari ga ngguan dan mcngurangi kelerga lun gan pada insektisida. Bakteri BI tclah dikem bangkan pad a berbagai varilas tanaman pertanian komersial see ara luas.
• Pupuk biologi. Dengan men gg u
nak an mikroba , pen eliti telah me nemukan metoda un tuk memperbaiki cara tanaman meng gunakan makanan dari lanah . Mik roba-mikroba ini dapat membuat tanaman pertanian lebih produktif dan Jebih ramah lingkungan diban ding pupuk kimia. Contoh pupuk bi o logi ada lah Provide, dikem ban gkan oleh perusahaan Saskal oo n Philom Bios. Provide )' OI1g dike m bangkan memprodu ksi suatu asam organik yang melarutkan fosfat dalam tan ah, membualnya tersedia untuk akar-akar tanaman. • Insektisida alami. Bah an kimia ter tentu yang secara alami terdapat
Bioteknologi Untuk Pcrbaikan Pro duktivitas Ternak • Hormon pcrtumbuhan. Hormon bST hasil rek ayasa gcneli ka dapat men ingkatkan produ h i susu pada sapi 10 hingga 15 'lc. Para peneliti juga melihal pada scl uru h spcktrum dari gen -gen yang me mpengaruhi pc r tumbuhan dan produksi ternak. • Perbaikan pakan. Memperbaikj per
lumbuhan da n produk si dapal juga dicapai melalui konvcrsi pakan ter nak yang leb ih efisien. Hal ini dapat dilakukan baik schelum pcmberian pak an maupun dalam tubuh ternak , dcn gan penambahan enzim-enzim
dan mikr oo rganis me unluk merang sang penecrnaan ya ng lebih baik . • Kesehatan ternak. Bi otekn o logi telah dikcmbangkan den ga n maksud
untuk memproduksi va ksin dalam jumlah besar dan murah untuk ter nak . Vaksin untuk demam, sebagal eo nl oh akan mcningkalkan pro duktivitas tcrnak melalui peneega han su atu penyakit yang merugikan produsen scbesar 1 mil yar dolar Amcrika se liap tahun . • AklJ aklJl tur. Akuakullur atau budi
daya ikan adalah subseklor usah a pangan yang paling eepat pertum buhannya di dunia. Bioteknologi di gunakan unluk memperbaiki pr o duksi pada bebe rapa hal termasuk nutrisi, kesehatan dan peningkalan pertumbuh an. Seeara bersama-sama, hal terseb ul di at as dan bi olekn ologi lainnya akan membual kontribusi ulama untuk pe menuhan keb uluhan pangan akibal pe ledakan penduduk dunia. (E. Sofarianawati, The Ag biolcch In fosource, [su 25 , Januari J997).
BIOTEKNOLOGI DAN TANAMAN PANGAN
Tanaman yang member i kita bahan makanan, pakaian, tempat untuk ber lindung dan pera botan adalah an ugerah dari alam o Populasi dunia diperkirakan akan mencapai 10 milyar pada lahun 2030 . Jika saatnya liba, petani haru s dapat me mproduksi makanan se ba nyak-banyaknya tiap tahun untuk me menuhi kebutuh a n ter se but. Setiap tanaman mempunyai sistem pertum buhan dan feproduksi yang membantu meny ed iakan ball an untuk kebutuhan man usia. Saya ngnya , tanaman ternyata
fen tan terhadap se rangan pen ya kit, serangga, gulma dan perubaha n ke s uburan ta nah da n cu aca. D e ngan berkem ban gnya bi oteknol ogi , pemeca han masalah di bid ang bioteknol ogi penanian berjaJan lebih cepal. SCliap hari para ahli menge mbangkan eara baru dengan menggunakan un SUf-unsur kehidupan untuk melindun gi dan menambah sumber daya tanaman . Sas katon (Kanad a) adalah salah satu pu sat kegiatan ini.
KeklJatan Tanam3n
alah satu hal yang menarik di bi dang biotekn o logi pertanian adalah dikembangkannya lan ama n pangan baru yang mempunyai sifat yang unik. Proses baru yan g menggunakan gen tertentu dari tanaman, bukan seluruh bagi an tanaman , tclab be rhas il mem per bai ki sistem pemuliaan la naman ya ng kun o dan ia ma menjadi lebih cepat , rel atif tidak mahal dalam memindahkan sifat tertcntu. Gen 19
adalah bagian kecil DNA yang mem bawa kode kimia yang dapat mengin struksikan kepada sel tanaman untuk menghasilkan
sifat tertentu. Para
peneliti sekarang dapat menyisipkan gen-gen ke dalam sel tan ama n. tni
menyebabkan
adanya
Hal
instruksi
kimia ke dalam sel dan menghasilkan sifat baru. Proses ini disebut dengan transfer gen. Gen dapat ditransfer dari satu
Jenis
tanaman ke tanaman lain,
mikroorganisme hewan
ke
ke
mikroorganisme,
hewan jenis lain dengan
menggunakan sistem ini. Hasil dari rekayasa genetika, saat
ini
menjadi
kan banyak tanaman dapat melindungi dirinya sendiri.
put, tanaman pangan harus menggu nakan air seefisien mungkin. engan menyisipkan gen dari tanaman yang alami
tahan
terhadap
ke
keringan, pada beberapa jenis tanaman para peneliti
dapat
meningkatkan
sifat toleransi terhadap kekeringan.
Perlindungan terhadap penyakit. Penyakit karat dan "bunt" pada tanaman serealia dan "blackleg" dan sklerotina pada 'canola ' adalah contoh beberapa jenis penyakit tanaman yang mungkin
dapat diatasi
d e ng an
bioteknologi. Pemulia tanaman selalu menghadapi masalah ini sepanja ng masa dalam mengerjakan pemul iaan. Penyakit lain mungkin tid ak mu d ah diatasi , namun dengan bioteknol og i memungkinkan para peneliti u n tu k melakukan seleksi gen-gen yang tahan dari
tanaman jenis lain dan men
transfer mereka ke tanaman lain.
Insektisida alarni. Diketahui ter dapat bah an kimia dan protein alami tertentu yang menyebabkan tanaman enggan dimakan oleh serangga. Para peneIiti dapat men transfer gen yang dapat mensintesis protein dan bahan
20
S er agarn saat rna tang.
Para peneltti telah menemukan mekanisme dalam mengontrol terjadinya pelu nakan dan pembusukan buah seperti pada tomat. Dengan menggunakan teknologi gen dapat dikontrol terjadi nya proses kematangan terse but se hingga buah dapat matang secara alami, dipanen, didistribusikan dan ti dak busuk dengan cepat.
tanian menyediakan banyak cara yang membuat tanaman dapat menyerang musuhnya tanpa membahayakan tanaman lain atau lingkungannya. Penelitian telah menemukan mikroor ganisme tanah yang dapat menyerang cendawan , virus atau bakteri penyebab penyakit akar. Bahan yang dapat dibuat untuk melapisi biji (inokulan) yang mengandung mikroba yang mengun tungkan ini dapat dikembangkan untuk meIindungi tanaman pada saat semai.
Bioherbisida. Predator alami yang ada seperti jenis lebah parasitik, kupu kupu "painted lady" dan predator lain nya diketahui dapat menyerang gulma tertentu yang sering mengganggu
Toleran te rh adap ce karnan kekeringan. Di daerah padang rum
secara
kimia tersebut dari tanaman yang tahan terhadap serangga dan dari bakteri ke tanaman yang tidak mempunyai keta hanan terhadap serangah serangga. Sistem ini akan melindungi tanaman dan mengurangi tanaman dalam keter gantungannya terhadap insektisida kimia.
Nutrisi tanaman
tanaman pangan. Beberapa jenis tanaman mengeluarkan racun kimia
Dengan menggu n aka n mikroba, para peneliti telah menemukan met de un tu k m en ingkatkan c a ra tanaman da la m mendapatkan makanan dari tanah. Pupuk bio. Para peneliti telah me nemukan mikroba tanah yang mem bantu absorbsi beberapa nutrisi yang penting seperti fosfor masuk ke dalam akar tanaman . Dengan demikian di per lukan sedikil pupuk P yang dibutuhkan tanaman karena tanaman dapat meng gunakan fosfor yang ada dalam tanah secara lebih efisien. Dalam beberapa tahun, petani telah menggunakan mi kroba tanah lainnya yaitu rhizobia untuk pembentuka n bij i lanaman seperti pada kacang-kac an g a n dan alfalfa . Per lakuan ini membantu tanaman menangkap unsur yang penting untuk pertumbuhan dari udara dan meng ubahnya dalam bentuk yang dapat dicerna. Para peneliti telah membuat galur rhizobium yang lebih baik dan formula baru.
melalui akarnya yang menghambat pertumbuhan tanaman lain yang tum buh didekatnya (alelopati). Para peneliti sedang meneliti pengaruh alelopati dalam mengontrol gulma. Para peneliti juga telah mengem bangkan produk cendawan secara bi ologi yang pertama di Kanada yang disebut sebagai bioherbisida. Cen dawan Colletotrichum gloeosporioides dapat mengontrol "round leaf mallow".
Bioinsektisida. Mikroba dengan nama Bacillus thuringiensis (Bt) mem punyai
kemampuan
membunuh
serangga melalui introduksi gen
b~ru.
Tanaman yang toleran terhadap serangga yang mengandung gen Bt mengurangi
kebutuhan penggunaan
insektisida. Bioinsektisida alami lain nya yang juga menggunakan mikroba yang berguna untuk membunuh serangga tertentu telah dikembangkan untuk mengontrol organisme perusak
Pestisida G ulma, serangga dan penyakit da pat menghambat pertumbuhan bahkan membunuh tanaman . Bioteknologi per
seperti
"sproce budworm" dan
"tentworm".
Saat ini telah tersedia
beberapa galur Bt, masing-masing spesifik untuk serangga tertentu.
Biofungisid a. Penyakit tan aman sering disebabkan oleh mikroba seperti cendawan dan baktcri. Cend awan atau sejenis cendawan yang secara alami bersifat parasit dapat digunakan untuk mengontrol penyebab pcnyakit ter tentu. Ni lai makanan yang meningka t Penelitian di bidang bioteknologi pertanian menggali metoda bagaimana lanaman dapat dimodifikasi menjadi "pencipta makanan" llnluk manusia dan hewan. Canola mcrupakan salah satu contoh tanaman yan g menglln tungkan di bidang bioteknologi per tanian. Asam lemak yang terdapat pad a biji canola sangat berguna dalam mem buat masakan tertentu. Melalui modi fikasi genetik, para pe nc liti dapat meningkatkan pengaruh nUlrisi dari minyak tanaman. Penel it ia n ini dikcrjakan di beberapa universitas di Saskatchewan, Kanada . Sek ita r 600 sp esialis bekerja b idang bioteknologi pertanian untuk menci p takan tanaman pangan dan tanaman kchutanan un tuk me mperbaiki ke mampuan dunia dalam me mproduksi bahan makanan , tcmp at berli ndung dan produk lainny a . Usaha mcre ka adalah membuat tanaman yang pro duktif, mudah beraLiaptasi terhadap berba ga i ke adaan tan ah, ik1im dan cekam an lingk un gan. Pe nclitian mereka membantu meningkatkan pro duktivitas, mengurangi biaya produksi dan melindu ngi tanam an. (A . S. Rahayu; Agbiotech Infosource, Isu 3, Juni 1993).
KELEMBAGAAN Bio techno logy Cultu re C oll ection (BTCC) BTCC di Pusl ilbang Bioteknol ogi LIPI dikelola oleh Se ks i Konservasi
Plasm a N u tfa h di baw a h B alai Re kayasa M ikrob dan Genetika. BTCC berdiri sejak tah un 1986. Scksi Kon se r vasi P la sma Nut fa h mempu nyai tugas me ngu m pulkan . memc lihara, melestari kan dan mcndokumentasi kan plasma nutrah sumber produk terpil ih. BTCC mcnyi mpan bia k murni baktcri, kapang, k hamir dan a lgae yang berhubun gan dcngan peneliti an di bi dang perLan ian dan industri . BTCC saat ini menyi mpan bakten sebanyak 205 nomor, kapang 9 nom or, khamir 3 nomor dan al gae 10 nomOT . • Bakteri 205 nom or lerdiri dari Rh i zobium s p., 106: . Streptococcus sp., Enterococcus sp. dan Lacto coccus sp. (dari ru men do mba) 27. Bacillus thuringiell sis, 7; Bacillus endospore fo rmi ng, 28; Bacillus stearotherm ophilus, 1; Bacillus sp .. 15; B. suh t!lis. 1; Pseudomona"
stutzeri, 2; Alcaligenes fa ec,dis, 2; Bac illus au rellS, 2; Chroma/ lum viola ce um, 2; Bac te ro ides eqllinllm, 1; Pectominoba cter j7a VllS, 1; Esche richia coli C600, 5 dan Agrohaclerium tumefa clens, 3. • Kapang 9 nomor terdiri dari Rh i zopus oligospo m s. I : Rh izopus sp. , I; Rhizopus arrh iws, I; Rhizopus sp . ,2; Aspergillus f umigatus, J; Aspergillus awamori 2 da n Trichoderma vi ridae J. • Khamir 3 nomor tcrdiri dari Up omy ces kononenkoa e, J; Kluy veromyces marxianus, 1 dan Saccharomycop sis sp., I. • Algae 10 nomor terdiri dari Spirulina plalensis, 1; SpirulillQ plat ensis (Thai land) , I; Spirlilina
maxima, I; Chlorella pyrenoidosa, I; Chlorella pyrenoidosa (Japan) , 1; Chlorella vulgaris, J; Chia rella stigmatophora, 1; Oscilaaporia princeps, I; Scenedesmus obliquus, 1 dan Lyngbya contarta, 1. Biak-b iak tersebut seb agian su dah mempunyai nama jen is dan sebagian baru sampai nama genus. Penyimpanan
biak-biak tersebut hampir seluruhnya dalam keadaa n kering beku di ampul. Oi samping biak-biak tersebut, saat in ; sejum lah kurang lebih 200 isolat bakteri asam laktat, 60 isol at bakteri asam aselat, 69 bakteri term ofil peng hasil inul inase, 7 isolat penghasil iso ami lase dan 35 isolat ba kteri yang diisolasi dari laut sedang dipelajari brakteristiknya. BTCC mempunyai beberapa fasili tas sepert i B iolog Syste m, freeze dryer dan freeze r. Kendala utama yang di hada p i BTCC adal ah ke terb atasan tenaga . dj samping ke terbatasan dana untu k kegialan BTCC. SeJama ini dan a d ip erol c h dari berbaga i sumbangan sepe rti dari P royek Penelitian Bi otek nolog i mclalui beberapa tolok ukur ya ng ada. BTCC telah dapat me mcnuh i permintaan biak terutama un tuk pene liti an yang di lak ukan oleh mahasisw a. (YW ) The Regional Specialised CoUection of Alkanotrophic Microorganisms ( Acronym : I EGM ; (WOCM WFCC # 768 ) mcrupakan suatu or gani sas i nir laba yang bertujuan untuk mengko leksi , mengk a ra kterisasi, mengidentifik as i , menyimpan dan mend is lribusikan kultur bakteri yang potcnsial unt uk indus tri terutama yang dapal meruS
21
ISU BIOTEK
bioindikator un tuk keberad aan m iny ak dan gas dan po lusi lin gku ngan. Saat ini tercatat lebih d ari 800 ku ltu r baktcri
Pentingnya Koleksi Kultur Mikroorganisme
murni teri dentifikas i yang tid a k pa toge n, dan aero bik dari sam pc l, core, strata l, pcm ukaan a ir, salju, udara dan
Bahwa In do nesia merupakan salah satu negara terkaya di dunia akan
ta nah dari Un i Soviet yang mcliputi
ph s ma nUlfahnya, sudah ban yak diketahui orang . Salah satu ko mponen plasma
A cinel obac ter, Coryn ebac terium, Dermaco C Il S, Dielzia, Gor dona, Kocuria, M ic r o cocc us, Nora rdia dan Rhodococcus. g c n us
S ubjek utam a dari k oleksi ini adal a h m ikrobiolo gi umu m dan tera pan, ck ol ng i m i krob a. f is iolo gi , si qem ati k d a n takso no m i sert a kegi atan peneii tian di koleksi IEGM adalah studi dan p nyim panan in/ex situ dari m ikro ba alkanotrofik ya ng bcrguna untuk ecocenoses dan aktlvi tas praktis man us ia .
Kegiatan penelitian meliputi : • Studi takso nomi yan g bertuJ uan un tuk memperba iki kl asif ik asi d an identifi kasi eubacteria yang telah dipel ajari .
nutfah tersebut adalah mi kroorgani sme . M ikroorganisme merupakan makhluk ya ng unik, dalam arti mudah berkem bang biak dan berpo tensi untuk meng hasil kan produk yang bernilai ekonomi tinggi seperli antibiotik atau enzim. Berdasarkan potensi terse but m ikroorganisme dari berbagai sumber banyak diisolasi , dipelajari atau digali potensinya untuk diaplikasikan . Negara-negara maju yang mempunyai tek nologi canggi h telah banyak memanfaatkan ml kroorganisme dan tentu saja , telah mendapat banyak keuntungan. Masalah konservasi m ikroorgan is me telah menjadi isu yang hangat di dunia. Memang, mikroorgani sme perlu d iselam atkan agar dapat dimanfaatkan di masa mendatang . Dengan s ifaln y
yan g menarik mikroorganisme yang
pernah dipakai pada s ua tu penc lil i n adakalanya ingin dipakai lagi untuk penelitian yang lain . H a l ini yang malatarbelakangi perlunya koleksi kultur . Koleksi ku tur mensyaralkan penyimpanan m ikroorganisme secara baik dan benar agar dapal bertahan da lam j a ngk a waktu yang lama den gan resiko terj adinya perubahan sifat atau pOle nsi yang scminimal mungkin . Hampir ti ap negara di dunia telah me mpuny ai koJcksi kul tur. Kebanyakan koleksi kultu rn a mcnyi mpan mikrorga nism e yang khas atau spesifik. Dengan demikian pertuka ran kultur antar koleksi kul tu r akan menjadi sangat menarik. Bagaimana
• Stud i li ngkungan lcrm asuk perba i ka n m etod a u nluk iso lasi yang efek tif mikro ba alka notrofik dad alam .
dengan Indonesia ya ng mempun yai bany ak mikroorgani sme indigen yang po
• Studi b iodi ersi tas .
kultur .) T ercatat bebc rapa ko leks i kul t ur di I ndo nesi a yang kondisi pengelo
• Pen gem ba ngan metoda u ntuk ko n scrvasi ya ng e~ klit dan pe nyim panan j ang ka pa nj ang dari koleksi kultur.
laannya bervariasi.
taksonom i dan alasan- alas an lain yang masuk di aka!.
Jasa yang tersedia, meliputi antara lain:
telah berdi ri FORKOMIKRO, suatu foru m untuk para penge lola koleksi kultur
• Dis tribus i dan pe rt ukaran strain
di Indonesia. A nggotanya adalah sebagian pen gclola k I ksi kul tllr yang ada
• Ka rak teri sas i dan idc nli fikasi isolal dan sampeJ
di Indon es ia . ya ng terd iri dari w akil -wakil dari ko le ksi kultur Perum B iopharma,
• Isolasi kul [ur
LIPI , FMIPA-IPB, P U Pangan dan Gizi -UGM , Jur usan Biologi FMIPA-UI ,
• Penyimp ana n, ko nt rak penel iti an • Traini ng untuk metoda isolas i, ku l tivasi da n idenlifikasi m ik rob a al kanotrofi k.
te nsial?
Siapkah Ko leksi kul tur Indo nesia untuk melakukan penukaran Mc ngapa demikian , berbagai alasan melatar belakangi
kondisi penge lol aan lcrsebut, mulai dari terbatasnya dana operasional, ter batasnya sumber daya man us ia, Lerma uk kurangn ya minat untuk menekuni
Dengan di prakarsai da n didanai olc h Y ayasa n KEHATI , pada tahun 1996
B alai Penelilian Ve teri ner, Bal ai Pe nel itian Mikrobio logi - Pllslitbang Biologi us l itb ang B iolekn ologi-LIPI . Bagian Mikrobiologi-FKUI dan PAIR BATAN . Sem ua anggota te lah bersepakat untuk da pa t menerbitkan katalog mikroor gani sme indigen pada tahun 1999 . Katalog tersebut juga akan mencantumkan potens i dari m ikroorg ani me yang d imu at. Mari kita tunggu terbitnya katalog terse but, karena m ikro orga ni sme merupakan 'bahan mentah'nya suatu prodllk
Metoda taksonomi yang digunakan meliputi: • Li ght dan el e kt ro n mi kroskop
22
bio tekno logi . (Yantyati W idyas tuti).
• Dji fisiologi dengan sistem klas ik • Evaluasi data dengan 'numerical method' • Deter m inasi struktur dinding se1 (asam ami no dan kom pos isi gula) menggunakan TL C. • Analisis komposisi l emak polar selul ar menggunakan T LC. • Anali sis komposi si asam Icmak cel lular menggunakan Gc. • Elcktroforcs is protein sel bakteri • Analisis immunokilllia
TERBITAN MENGENAI BIOTEKNOLOGI Artikel: Oa f tar artikc l bcrikut di peroleh d ar i berba gai SUJ)lhc;r. T anda asterik (*) me nu nJukka n bahw a arti kcl tersebul .,da d i kolek s i Perpustakaan Puslitbang Bi otek nolo g i d an PO I! di C ibin on g . Am id ei, R. 1997 . Marine bacteria: A bette r cleaner-upper. California A gri cult ure 51 (4) : 47-48. (MAS) *Atta- All a, H. & J. va n Stade n. 19 97 . Micropropagatioll and estab lisment of Ylicca aloilolia. Plan t Cell. T iss ue and Organ Culture 48 : 209-212. (TMEl
KoJcksi TEGM Illelllpunyai bank illlun
Bedard, DL HM . V an Don , R .J. M ay & L.A . S mullen. 1997. Enrichm ent of mi croorga nis.ms that seq ue nti all y me ta , p ara-dechlorinate the residue o f Aroclor 1260 in Ho usato nic R i vcr sed ime nt. Environmental Scien ce spes ies Dermacoccus, Dietzia, C ordona,
an d Tech nologv . 3 1( 11) : 3308-3 3 13. (MAS ) Kocuria, Micrococcus dan Rhodococ
sera untuk polikJonal spesifik terhadap
CLlS.
Katalog pertalll3 yang terbit pad a
tahun 1994 memuat sejarah lebih dan
400 stra in ya ng disimpan, poten sinya un
tuk bioteknologi, kOlllposis i med ia dan
kawasan konservasinya. Pad a katalog
terseb ut juga memuat p us ta ka y ang
berhubungan den gan taksono mi dan bi
Bu ist, G , H. Karsens, A . Na uta . D . va n Si nderc n, G . Ve nema & J. Kok. 19 97 . A uto lysis of La ctobacillus la ctis caused by induced overproduction of its majoT autolys in . Ae tn A . A pp li ed and E nvironm e nta l Mi c robi o logy 63 (7) : 1722 -2728. (Y W ) *Coca ig n-Bo usqucl. M .. C. Garri gues, P. Loubiere & N.D. Lindley. 1996. P hysiology of pyr u vate me tabo li sm in Lac tococcus lactis. Antonie van Leeu we nhoek 7 0: 253-267 . (YW)
oJogi dari kultur yang dikole bi .
Pengelllbangan IEGM Co llecti on Net
wo rk dibiayai o le h NATO C om puter
Codd , J.c. W ard & S.G. Be ll. 1997 . Cy ano bac terial toxins: decurence, modes of ac tio ns, health e ffects a nd expos ure ro utes. Arc hieves Toxicol ogy Supp lemen t 19 : 39 9-41 0 . (TME)
Networking Program me (NrG 9 60787).
Koresp onden :
Prof Dr. Irena B. Ivshina,
Kepala TEGM Coll ecti on.
Alamat:
Reg ional Special ised C ollection of Al
kanotrophi c Micro organisms .
Institute of Ecology and Genetics of Mi
croorgan isms.
Ural Bran ch of the R ussian Academ y of
c lences. 13 Golev str., 614081 PERM , RUSS IA Tel +7 13422-646714 Fa x: +7134221646711 E-mail: iegmcol @ecology.psu.ru at au
ivs hina @ecology.psu.ru
Http ://www.ecology. ps u.ru/iegmcoJ/ (YW)
Fecker, LF, R. Koen ig & c. Oherme ie r. 1997. Nicotiana benthamiana plants ex press ing beet nec ro tic yell uw \ cin vir us (B NYVV) c oat protein -s pecific s cFv are par lial ly protected aga in st the es tablishment of the virus in the earl y stag es of infect ion and its pathogenic e ffec ts in the late stages of in fecti on . A rc hi ves of V irul ogy 142 : 1857-1863. (MAS) F ie dl e r, D., J. Ph ill ips , O . Arts aenko & U . Co nrad . 1997. Optimi zat ion of seF v an tibody prod uc tion in trans ge nic p la nts. Im m unot e"Ch nolog y 3: 205 216. (M AS ) F rank en , E ., U. Te uschel & R . Hain. 19 97. Recom bin ant prote in s from transgenic plan ts . C urre nt Opini on in Biotech no logy 8: 4 11-4 16 . (MAS)
II
G ibbs, W .W . 1997 . Planti bodies . H u man antibodies produ ced by field crops enter cl inica l tria ls. Scie n tific Ameri c an 277: 44. (MAS) ri gg, B.C. , N .A . A ss af & R.F. T urco. 1997 . Rem oval of at razine contam ination in soil and liq ui d sys tems us ing bioaug mentation. Pe:.ticide Scien ce SO (3) : 2 11 -220. (MA S) *G onyalves, L.M ,D ., A . Ramos , J. S. A lmeida, A .M .R. B. Xavier & MJ.T. Carrond o. 1997. Elu cid ati o n o f the mechanis m of lactic acid growth inhibition a nd prod uction in batc h c ultures of Lactoba cillus rhamn osus. App lied M icrobiol o gy and Biotechno log y 48: 346-350. (YW)
23
Venezuelan Center for Culture Collec tion (CVCM) The Venezuelan Center for C'ulture Collection (C VCM ) merupak an suatu inst it us i ya n g m un c ul d a ri suatu koleksi yang tel ah dim ulai lebih dari 40 tahun yang lal u pad a Faculty of Sciences of the Cen tral Unive rsity of Venezuela (UCV). CVCM yan g d idiri kan oleh D r. Vidal Rodrigu ez Lemoine pada tah un 199 1, saal ini berl okas i di Institute of Ex perim e ntal Bi olo gy, UC V, di Caracas , Venezuela. CVCM merupakan sua tu organisasi nir laba yang dibentuk oleh orang orang Venez ue la d an le mbaga -le m baga swasta y ang b er minat p ad a koleksi kultur. Us aha ini d ida nai oleh lntcramerican Bank for Dc velop mc nt (BID ), the N ational C o uncil for Sci entific a nd Techn olog ic al Research (C ON ICIT), the ni vcrsi ty Co unc il for Developmcnt of Sciences and Hum ani ties (C DCI-I) dan lhe Institute for E x perim ental Biology. Pada tahun 199 , CV C M dialihkan ke Nat iona l Labo rat ory for C ulture Co ll ec tion yang d is ponsori oleh CONIC IT . Fa s iJi tas CVCM yang disedi aka n oleh UCV meJiputi Ia boratorium pen e lillan untuk manipulasi dan identifikas i dan pe ngawetan jangka panjang serta pc nyimpanan mikroorgan ism e ( freeze drying dan cryogenic). Saat ini CVCM merupakan koJcksi k ultu r yang mem berikan Jasa, dcn gan fu ng sinya yan g sp es ifik adalah • Menyediakan kondisi untuk men Jalin su atu 'network' dcn gan selu ruh koleksi kull ur dala m dan luar negeri juga organi sasi nasion al atau inter nas ional ya ng berh u b un gan dengan kol e ks i k ult ur. • Mengkoleksi , mcnyimpan , memeli hara dan meny ediaka n ku lt ur mik [·oorganismc untuk bidan g- bidang Mikrobiologi, Biomed icin e , Bi(l(c knologi, PendJdikan dan bi dang-bidang penelitian dan apli kasi yang Jain.
24
Holtman, M .A. & D.Y. Kobayashi. 1997. Identification of Rhodococcus erythro po lis isolates capable of degrading the fungicide carbendazim. Applied M icrobiology & Bi otechnology 47(5): 578-582. (MAS) *Ho, K-L.G ., Pometto III, AL., P.L. H inz, J.S. Dickson & A. Demirci. 1997. Ingredient selection for plastic composite support for L -(+)-lactic acid biofil m fermentation by Lactobacillus casei subsp. rhamnosus. Ap plied and Environmental Mi crobiology 63 (7): 2516-2523. (YW) l Ao Brill & J. Wiegel . 1997. Differentiation between spore-forming and asporogenic bacteria using a PCR and Souhern blot hybridization based method. Journal of Microbiological Methods, 31: 29-36. (YW). Jacobse n, C.S . 1997. Plant pro tec tion and rhizosphere colonization of barley by seed inoc ul ated herbici de degrading Burkholderia (Pseudomonas) cepacia DBOI(pR 0101) in 2,4-D contaminated soil. Plant and Soil 189 (1): 139-144. (MAS ) *Laurain, D. & J. Tremou il laux-G uiller, J.Chenieux & T.A. Van Beek. 1997. Production of ginkgolide and bilobalide in transformed and game tophyte derived cell cultures of Ginkgo biloba. P hytochemistry 46: 127 -130 . (TME) *Lee, S . Y . 1996 . Plastic bacteria?, progress and prospects for polyhydroxy alkanoate production in bacteria. Trends in Biotechnology 14: 431-437. (YW) *M izutani, H. , o. Hash imoto, R. 1 akashima & J. Nagai.1997. Antharaquinone production by cell su spension cultures of Rubia akane Nakai. Bioscience, Biotechnology and Biochemistry 61 : 174 3-1744 . (TME) *Mori, K., K. Ya mazaki , T. Ishiyama, M . Ka tsumata, K. Kobayashi , Y. Kawai, N. Inuoe & H. S hinan o . 1997. C omparative sequence analysis of the genes cod ing for 16S rRNA of Lactobacillus casei - related taxa. International Jo urn al of Systematic Bacteriology 47 (1): 54-57. (YW) Perez, LA., J . Rodriug uez, L. Rodriuguez & T. Ruiz . 1996. Cl oning and seque nce analy s is of the invertase ge ne INV I from the yeast Pichia anomala. Current Ge netics 29: 234-240. (YW) Phillips, J.A.O., U. Fiedler, C Horstmann, H.P. Mock & K. Muntz. 1997. Seed-specific immunomodulati n of abscisic acid activ ity induces a de velop me ntal witch . EMB O Journal 16: 4489-4496. (MAS) Popal o, L., D. Gi larde lli, P. Bonfa nte & M . Vai. 1997. Increase in chitin as an essenti al res ponse to defects in assembly of cell wall polymers in the ggp 1 (m ut an t o f Saccharomyces cerevisiae. Journal of Bacteriology 179 (2): 463-469. (YW ) *Sakam oto, M. & K. Komagata . .1996. Aerobic growth of and activiti es of NAD H o xid ase and N AD H peroxidase in lactic acid bacteria. Journal of Fermentation and Bioengineering 82 (3): 210-216. (YW )
• Menyediakan informasi yang ter daftar pada CVC M si stem data dan yang dipublikasi kan secara pe riodik pada katalog CVCM dan mengin korp or as i da ta dari koleksi lain dalam rangka pen yus unan National Data Service. • Promosi dan kolaborasi program penelitian untuk isolasi, karakter isasi dan id e.ntifik asi mikroorgan isme dar i ekosi stcm cJ i Ve nezuela. • Menyelenggarakan training course untuk is olasi, karakterisasi, preser vasi dan manipulasi mikro organ ism e. CVCM telah mempublikas ikan katalog
strain pada tahun J 996. Edisi ke dua di
rencanakan akan terbit pad a Nopcmbe r
1998. Untuk permintaan katalog dan in
formasi lainnya dapat dihubungi:
Ceutro Venezolano de CoIlcci oncs de
\ ficroorganismos (CVCM )
Instituto de Biologia Ex pe rim e nta l.
Facultad de Ciencias,
Universidad Central de Vcnetuela. Cara
cas , 1041A- Venezuela,
Apartado de Correos 47114.
Teleponlfax (582) 75 1- 8353
f YW)
PENELlTIAN DAN
PENGElVmANGAN
Uji klinis fase III untuk vaksin kolera di i ndo nesia Vaksin ko lera yang diberikan melalui mulut telah dikembangkan di Swiss dan kini tengah menjalani uji klinis fase III di Indonesia ya ng meli batkan lebih dari 60.000 pa sien . Pada uji klini s fase II telah terbukti bahwa vaksin tersebut bebas erek sam ping dan mampu meng ind uksi ketahan an pada kondisi epi demik . Studi terbaru yang melibatka n pe mb erian sec ara simultan vaksin oral terh adap tipus dan kolera menunju kkan bahw a ti dak
*Sakamoto. M., T. Uchi'IJu ra & K. Kom agata . J996. Comparison of H20- form lrig NA DH oxidase fro m Leuconostoc mesenteroides subs p. mesenterOldes NRI C 1541 T and H202-fQrming NAOH oxidase from SporolaCl obaCillus inulin /IS NRIC I J 33T. Journa l of Fermentation and Bi oengineen n" (6): 53 1-537. (YW) *I:: ak urad a, M., D.P. Morgav i, K. Komatani, Y . Tom it a & R. Onodera . 199-. Purificati on and characte ristics of an autol yti c chitinase of Ryromyces communis OTS I from culture medium. Current Mi crobiology 35: -4 8-5 i. (YW) Schou ten, A.. J, Roosi en, T.M. de Boer, A. Wi lmink, M. N. Rosso, D. Bosch. W .J . Sti ekema. F J. G ommers, J. Bakker & A. Sc hots. 1997. ImprOVing scFv an tibody express ion leveb in the pl ant cy tosol. FEBS Leiters .:i 15 235- 24 1. (M AS) *Tan nock , G.W . 199 7. Prob iotic properties of lacti c- acid bacteria: plem. of scope for fund am ental R&D . Tre nds in Biotechnology 15: 270-2 -": . (YW) *Teeri, T. T. 1997. Crys talline ce llulo se degradati on: new insigh t in to the fun ctio n of ce Jlobioh ydrolases. Trends in Biotechnology 15 : 160- 16- . (YW) Verstraete, W. & W. Oe vlieghcr. 1996- 1997. Formation of non- bio3\atlace organic resid ues in soil: Perspectives for si te remediation . BlOde gradau - 7(6): 47 1-48 5. (MAS ) *De vriese, LA., B. PO I, P. Vandamme, K. Kersters, H .D. Collin s. ~ . A harez_ F. Haesebrouck & J. Ho mmez. 1997. Streptococcus hyo\'(!ginali5 sp_ nov . and S trep[()COCCUS thoralt ens is sp nov, fr om the ge ni tal tract or sows. In ternational Journal of Sys tematic Bacteriology 47 (4 ): 1073 - 10--'. (YW) WU , Q., D.L Bedard & J. W iegel. 1997. Temperature determines the pauen'_ of anaerobic microbia l dec hlori nation of Aroclor 1260 primed by 2_3•...: 6 tetrachlorobi phenyl in Wood s Pon d sediment. Applied & En vi ronmemaJ M ic robiology, 63 ( 12): 4818-4 825. (M AS ) *Y anagida, F, K. Su zuki . M . Kozaki & K. Ko magata. 1997. Proposal of Spo rolactobacillu s nakayamae subsp . nakayamae sp nov ., subsp . ncn .. Sporolactobacillus nakayamae subsp. rac emicus subsp. no v.. Sporo lactobacillus terra e sp. nov., Sporo lactobacillus kofuensis sp. no\' .. and Spo rolactobacilius lact os us sp . nov. Internation al Journal of S\,ste matlc Bacteriol ogy 47 (2): 499- 504. (YW)
Bukn: Daftar buku berikut di pero lch dari berbagai sumber. Tanda as ten k ( - I menunj ukkan bahwa buk u te rscbut ada di ko1eksi Perpustakaan Puslitban g Bioteknologi dan PO ll di Ci binong . Bah l, P.N & P.M . Sal imath . 1996. Genetics. Cytogenetics and Breedi ng of Crop Plants. Vol. 1. Pulses and O il Seeds. USA Science Publ isher (TM E)
~ '"
ada efek negatif atau hilangnya imu
nogenisitas.
(The BioAsia Monitor , April 1997)
(MAS)
Pengembangan Tanaman Penghasil Vaksjn Oral Saat ini rabies masih terus menjadi ancaman serius terhadap kcsehata n manusia di nega ra-negara berkemb ang. Imunisasi masal sulit sekali dilakukan mengingat biaya produksi vaks i n masih tinggi dan k sulitan teknis dalam pemberian dan distribusi vaksin yang saar ini tersedia . Masalah tersebut da pat diatasi melalui produksi vaksin ra bies oral dari ta na ma n Iransg eni k. Seperti yang dilaporkan oleh majalah Bio/Technology pada bu lan Desember [995, para pen eliti dari Univers itas Thomas Jefferson (Philadelphia, AS) dan laboratorium the USDA/A RS di Beltsville, AS telah mengembangkan konscp tersebut a ng dalam waktu dekat akan menj adi kenyataan . Vaksin rabies rekombinan ya ng diberikan melalui mulut (oral) terny ata menunjukkan reaksi yang po sit if pada racoo n percobaan. Respo n keke bal an dihasilkan oleh glikoprotein rabies (G protein) yang terletak pad a perm ukaan luar dari virus. G-protein terscbu ( ki ni telah direkayasa ke dalam ta naman t mat. Pada dasarnya, gcn glik oproLci n tersebut diintroduksikan ke da lam tanaman tomat melalui ek to r Agro bacterium tumefaciens di bawah kon trol promoter CaMV 35S. Tanaman hasil regenerasinya dapat mengek spresikan G-protein mR NA pada daun dan buah. Ga[ur Rgp- J 3 yang diperoleh mengandung kopi tunggal dari lrans gcn yang di wari s kan secara slabil pada turunannya. Langkah lanjutan dal am penelitian terscbut adalah meningkat kan ekspresi dan akumulasi dari G protein tersebut secara efektif sebelum dapat diproduk si secara masa l. (ISB News Report, Januari 1996) (MAS )
26
Brenner, Carliene & John Komen. 1997. Policy Seminar for West Asia . and North Africa, 22-24 April 1996. Paris: Intermediary Biotechnology Service. 82p. ISBN: 90-902544-3-6 (MAS) *Donald H.Gray & R.B. SOlir. 1996. Biotechnical and Soil Bioengineering : Slope Stabilization, Practicel Guide for Erosion Control. New York: John Wiley & Sons, Inc. 378 p. ISBN: 0-471-04978-6. Harga : Rp . 260.000,-. (MAS) Elliott, W.H. & D. S. Elliott (Eds.). 1997. Bioc hemistry and Molecular Biology. Oxford: Oxford Univ ersity Press. 464p. Harga: US$ 80.5. (TME) Herma n, E.B. 1997. New Techniques and Systems for Growth, Regeneration and Micropropagalion 1995-1997, Volume 5 of Recent Advances in Plant Tissue Culture. New York: Agritech Consultants, Inc. 136 p. Harga: US$83.00. (MAS) *Hood, R.D. (ed.) 1997. Handb ook of D evelopment Toxicology. Boca Raton CRC Press. 771p. ISBN 0- 8493-0135-1. Harga: Rp. 516.000,- .(MAS). *Horan, N (ed.). 1996. Environmental Waste Management. A European Pers fective. Chichester: John W iley & Sons. 177p. ISBN: 0-471-92882-8. Barga: Rp. 230.800,-. (MAS) . Larkin, B.A & I.K. Vasil. 1997 . elJ ular and Molecul ar Biology of Plant Seed Developme nt. Klu\\er Acad emic Publishers, Dordrecht. US$ 314.00 (TME). *Lee, B. H. 1996. Fundament Is or Food Biotechnology. New York:VCH . 431 p. ISBN : 1-5608 1-694-5. Harga: Rp. 500.000,- .(DA). Lewis, B. 1997. Genes VI. US$ 78.20. (TME)
xford: Ox ford Univer ily Pre. s. 1260p . Harga:
Lic htenstein, C. & W . Ne ll er. (Eds.) . 1997. An tisense Technology: A Practical Approach. Ox ford: Oxford University Press. 303p. Harga : US$ 57.5. (TME ) Marth, E.H. & J.L. Steele. 1997. Ap plied Dairy Microbiology. Food Sc ience and Technology Seri es/ 4. 536 p. Harga: US$ 150. (YW ) Pollard, 1.W. & J.M. Walker (Eds.). 1997. Basic Cell Culture Protocols: Methods in Mo lec'liar Biology, Vol.75 Edisi ke-2. New York: Humana Press. 504p. Harga US$ 80. (TME) *Roe, Bruce A.1996. DNA Isolation and Sequencing. New York : John Wiley & Sons. 163p. ISB N: 0-471-96324-0. Harga: Rp. 113.427,- .(DA) *Satari , Rachmaoiar. 1997 . Directory of Marine Biotechnology in Indonesia. Jakarta: Indonesian Institute of Sciences (LIPI) Marine Biotechnology Working Group. 51p . (DA) *Schugerl, K. 1997. Bioreaction Engineering. New York: John W iley & Sons. 471p. ISBN: 0-471 -9 706 1-1. Harga: Rp. 1.201.200,-. (DA ).
Sin tesis Racun Pembunuh Nyarnuk
la
ceara Mikrobiologis
~~
~:
\'
1n
a:
.n
II .
nt
) ()
,
a:
al J.
,- .
e.a
-,n
\1
a.
?':'
Dua oran g ilmu wan Singapura, sat u orang ilmuwan Ka nada bersam a sa tu ra ng ilmuwan lnggri s berhasil mem huat terobosan baru di bid ang ilmu · pengclahuan alam. Mercka berhas il mensinteti s racun handal un tuk mcm bas mi nyamuk. Racun ini dil aporkan jauh lebih han dal dari yan g sebe lum nya pernah dibu al. Kcem pat pakar it u ad alah DR. Jian -Wci L iu dar i [n -t iLUte of Molecular and Ce ll Biolog y. _,a tional University of Singapore, DR . Wai Ho Yap dari Institute of Mo fl' ular Agrobiology , Nati on al Univcr ity of Singapore, DR Thi rumaran 1l1anaba lu dari Departmen t of Micro hlO logy an d Im munology, University 'Jf British Columbia, Van co uver. BC Ca nada dan DR Al an G . Porter dari Department of Patholo gy, Univcrs it y of Cambridge, Tenni s Cou rt Rd .. Ca m br idge CB2 l QP , UK . Hasll temuan mereka seeara serent3k ditcrbllka n dalam majalah ilmi ah Nature Biotec h no log y Volume 14 No mo r 3 ed is i \1aret 1996. Kita semua men yadari bahwa pcng " unaa n insekt is ida buata n d ap a t mt ncemari ling ku ngan dan da pat me nimbulkan resisie ns i (kekcbalan) tcrhadap populasi nyamuk. Pembe rantasan nya muk secara biologis de ngan menggunakan baktc ri ya ilu Bacillus sphaericus dan Bacillus th ur illl? iensis subs p. israelensis terbukt i le bi h berman faat , lebih aman dan ti dak menyebab ka n pol u s i . Namun demikian, para ilmuwan di alas meng aku i, bahwa penggu naan kedua jcn is bakteri in i masih mempu nyai banyak kend ala. Diant ara kendal a yang ad a (ldalah , bahwa kedua jenis bakteri ini mudah mengendap, sensitif terhadap sinar ultra viol et, spor a nya ti d ak ma mpu bert ah an lama, racunnya mem punyai spektrum yan g sempit dan juga mudah terurai. Ke ndal a lain yang juga amat pen tin g adalah bahwa biaya produksinya masih tcrl alu maha!.
Tepfer. M. & E. Balazs (Eds .). 19'J7. Vi rus-Resis tan t 1 ransgclll c Pi ant otcntial Ecologi cal Impact. Berlin . Springer-Vcrlag. 123 p . J SB~' • 540-63257- 3. Harga : DM 98. (TMEI Turner, P.c. 1997 . Methods in Mo1c':lllar Biology . New Press. US$ fi9.5 0. (TME)
Jcrsc~:
Westermejcr, R. 1997. Elec tro phoreSl\ in Practise. 2nd edition VCH Pub li shers , Inc . 330p. Harga: US$ 69 .0 (lME)
Human
C\\
y " ..
*Wij ffc ls R.H(e .d) 19Y6. 1mmobilized Cells : Bas:cs & Appl icati ons . AmSlerd;}m. El seyi er. 845 p. ISBN : 0-444 -8 1984-3. Harga. Rp . 947 .037, -. IDA/
Paten: Dokume n Icngkap paten di bawilh ini lllcrupakan koh:k1>i yang lhmili ;;, oleh para staf pe neli ti Pus li lbang Bioteknologi. f-otLlkopi dapat diperoleh dan Redaksi dengaTl menggan ti biaya fOlOkopi dan ongko.". kirim. Bi rd , C.R . 1993 . Co-ordinates Inhlhit ion of Plant Gene Expression . [nlern:nw. Pub lication ~umber : W093/2355I . (TME) C.K. Jean . 199 1. Seed Spesific Transcipli onal Regulation . Patent 5,420,034. (TME) Carrington, I.C . 1994 . Expression of foreign gen es using A.rep! icati ng p lyG'u tein produ <.: ing virus vector . InlernJtional ruhli cation n tln1b~r ' '.\"0 9511 2669. (TME) Christian . B. 1994 . Codon optimil.ed DNA scquence for lIlSCls tOXlIl Publ ication Number: 062 I 337 A I . (TME)
3 all
Chua, N. 1993. Express ion mot ifs Ihat L.onfcr ti ssue and developmental "pc-no;: express ion in plants . International puhl ication nun:bcr: WO 9~1i :015 (TME) llenberg er, S.R . 199 3. Chrysan Themyl Di posphate Synthase. C\1rr<':"pondlD" Genes and Use in Pyretrin Synthesis. Patent Num ber: EP 5,4..P . (TME) F.P. Joseph. 1994 . in creas in g the Anther Cul turobilit y of Maize. Patent l"um ber EP. 5,602,31 0. (TMl:) Hershey, H.P. 1990. External Regu lation of Gene ExpressJOn . Publ1 callo Number: AI 0 388 186. (TME) Jhi ngan, A.K. [994 . DNA isolation methude . Internatiunal publication numrc W094121 782. (TME) Kawasaki. S. 1994. Nucleic acid markers for rice blast rC~lsta.n.:e gene and rice blast resista nce gene isolated by the usc uf thc~e marker ~ Patent Number: 5,674.993 . (TME) Kern . Stie. 1994. Met.hod for Obtaining Marc -stetile Plants. International Pub · lication Number: WO 94125593. (TMt-') McAl bertsen . 1992. Cont.rol of Male Fcrlll ity Using Ex ternall y Innulihle Prom oter Sequences . Patent Number: EP .5.432,06K . (TME)
Melalui pengamatan yang cermat da n ke rjasama yang luar biasa, DR . Liu, DR . Yap , DR. Thanabal u, dan DR. Porter menemukan jenis bakteri lain yaitu bakteri gram-negatil yang bernama latin Asticcacaulis excen tricLiS. Bak teri ini d ipa ndang ma mpu mengatasi berbagai ke lema han yang ada dalam kedua jenis ba kteri yang disebutkan semuJa . Bakteri yang baru ini dapat dijadikan inang yang sangat efisien untuk disisipi gen penyandi rac un nyamuk. Gen penyandi rac un nyam uk dari Ba cillus sphaericus telah berhasil disisipkan ke dal a m bakte ri Asti ccac aulis excentricus. Hasil rekayasa genetik ini te la h diuji coba di laborato ri um dan terbukti mampu me ng hasilkan dua macam rac un nya m L'k y ang sek a l igu~ mampu mem bunuh larva nyamuk lebih baik dari kelompok Culex maupun Anopheles. Lcb ih jauh keempat ilmuwan ters eb ut di atas membuktikan bahwa Asti cca caulis excentricLis ini lebih un gg ul dari bak tcr i pe ngh asil racun nyamuk lai n yang pernah dikenal sebelumnya. Bak tcri ini mampu bertahan lebih lama di lingkungan dimana larva ny am uk hidup. Bakteri in i j uga lebih tahan (resisten) terhadap sinar ultra violet. Sem e ntara itu racun yan g dihasi lkan nya tidak mudah rusak. H al yang lebih me narik lagi adalah bahwa bak te ri ini mudah dikembang-b iak kan dan tidak memerlukan bahan baku yang mahal harganya. O ngkos pro duk s i n y a akan jauh le bi h murah . Didu ga ke ras racun nyamuk biologi s illi aka n segera di sa mbut oleh indu stri unfl[k diproduksi sec ara komersial. B ag i neg a ra - negara tropi s ter masuk Indonesia, penemuan in i sa ngat pe nlill g . Penyakit-penyakit manu sia ya ll g disebarkan oleh ny a muk seperti (f.<1 13 n u , filariasis dan fl av iviru s serta In ,'eksi arbo viru s merup aka n j eni s iC lli s pen y a k it manusia y ang amat sef"lus . S etiap ta hu n sekitar 500 j uta or:l ng diduga terjangkit pe nyakit ma iaria yang disebarka n melalui gigitan ny:'l muk Anopheles. M e nurut catatan
28
Michael 1. 1993 . Syntheti c Insecticidal Protein Gene. Patent Number: 5,380,831. (TME) Ohta, S. 1994. Polypeptide having cold-resistant pyruvate phosphate dikinase activity, DNA coding for the same, and recombinant vector and transformed plant bo th containing said DNA WO 95115385. (TME) Rabecca,L. A. 1993. Pollen-specific promoter from maize. Pat en t Number: 5 ,412,085 . (TME) Richard , F. 1993 . S-Locus Receptor Kinase Gene in A self Incompatibl e Brassica Napus Lin e. International Publication Number : WO 94/09139. (TME) Rohoe, W . 1993 . Process for Increasin g the Protein Content of Plant. In ternationale veroffenlichungnummer: WO 9411 0319. (TME) Roth, B. 1994 . Maize chlorotic dwarf virus a nd resistan ce there to Internati0n a le publication numb er : WO 94121796 . (TME) Steven , F. 1992. Antisense gene systems of pollination control for hybrid seed production . Patent number: 5 ,3 56,799 . (TME) Wandelt.1994. Improved Feed Crops Entiched in Sulfur Amino Acid and Method for Improvement. International Publication Number: W0941206 28. (TME)
Prosiding: Daftar Pros idin g di bawah in i diperoleh dari berbagai sumber. Tanda as terik (* ) me nunjukkan bahwa prosiding terseb ut merupakan koleksi yang dimiliki oleh para s taf peneliti Pusl itbang B ioteknologi dan Perpustakaan P usl itban g Bioteknologi di Cibinong . Cassells, A.C. (Ed.) 1997. Pathogen and Microbial Contamination Management in Micropropagation. Proceedings of the Second International Symposium on Bacteria and Bacterra-Like Contaminants of Plant Tissu e Cultures. New York : Agritech Consu ltants , Inc. 384 p. Harga: US$ 18 1.00. (MAS) *Proceedings of the 2nd Asia-Pacific Marine Biotechnology Conference and 3rd Asia-Pacifi c Confere nce on Algal Bi otec hno logy. 7-10 M ay 1997. Phuket, Thailand. ISBN : 974-7577 -51 -8 . (TME) *Proceeding of th e Third Asia-Pacific Conference on Agricultural Biotech nology : Issues and Choices 10-15 November 1996. Thailand . ISBN : 974-7577 - 12-7 (TME) *Prosiding Seminar Nasional Biolo g i XV (Vol. I-IV). Perhimpunan Biologi Indones ia. Bandar Lampung, 24-26 Juli 1997 . ISBN: 979-8 287 -17-7. Harga : Rp . 40 .000/v olume . (MAS ) *Winarno, F.G.(ed). 1997 . Proceeding of the Seminar International Re lease and Biosa fety of G enetically Modified Food s. Jakarta; Commi s io n for Engineering Science: Indonesian Acad emic of Science. 370p . (DA )
R. Miller dalam majalah Science vo .,me 257 tahun 1992 dan DR. Service J ng ditulis pada tahun 1986 dalam ukunya yang berjudul "Blood-suck ng insects: vectors of disease" men ::I!at bahwa ada sekitar 3 juta orang Illeninggal karenanya. Semen tara itu 250 juta orang diduga telah terinfeksi re nyakit filariasis yang disebabkan leh gigitan nyamuk Culex. Sekitar 100 juta orang terinfeksi demam ber darah yang ditularkan oleh nyamuk .!.edes. Pemberantasan nyamuk pada masa ::ol u adalah dengan menggunakan in _;' Ktisida DDT secara besar-besaran. Ha s ilnya mengagumkan. Malaria ':.~r hasil ditekan atau bahkan dilenyap · ~n di beberapa ne gara tropis. Seka pu n demikian, DDT dan bahkan :eberapa bahan kimia lainnya yang -' Ipergunakan sebagai insektisida Juga - ~rb ahaya dan bahkan bersifat racun ~r h adap binatang ternak dan mence ,a ri lingkungan. Nyamuk juga mulai o:e bal dan ini amat memba hayakan. ;"-n tuk mengendalikan penggunaan JDT ini, berbagai penelitian telah di d Kukan. Salah satunya adalah _paya untuk mengembangkan nyamuk :eri l yang tidak mampu menularkan ;e nyak it malaria. Nyamuk ini di .. :1fapkan dapat menu lark an sifat ster Inya kepada nyamuk liar. Sekalipun aha ini berhasll dilakukan di labo ratorium, untuk sampai pad a tingkat . ang dapat dipakai oleh masyarakat di lapangan masih jauh. Kemungki h lD keberhasilan dari penggunaan me w da ini dalam upaya untuk menumpas re nyakit yang ditularkan oleh nyamu k mas ih sangat diragukan. Pengendalian secara biologis ter hadap Culex dan Aedes dengan meng g unakan spora bakteri Bacillus sphaericus dan Bacillus thuringiensis erbukti lebih berhasil dari pendekatan d l atas (memandulkan nyamuk). Kedua jenis bakteri ini mampu meng hasilkan rac'un nyamuk. Praktek pc nggunaan kedua jenis bakleri di atas untuk mengendalikan nyamuk
Informasi Teknis:
Dokumen le ngkap Informasi Teknis di bawah ini merupakan koleksi yang dimiliki oleh para staf peneliti Puslilbang Bioteknologi. Fotokopi dapat diperoleh dari Redaksi dengan mengganti biaya fotokopi dan ongkos kirim. Bauer-Weston, B., A. Schulz, M .M. Delck & R.J.A. Des-schamps. 1996. Determination of phosphinothricin acetyl transferas e in genetically trans formed canola seed by a two-antib ody sandwich enzyme immunoassay. Plant Molecular Biology Reporter 14: 134-142. (TME) Bouchez, D., P. Vittorioso, B. Courtial & C Camilleri. 1996. Kanamycin rescue: a simple technique for the recovery of T-DNA flan king sequences. Plant Molecular Biology Reporter 14: 115-123. (TME) Ems, D. , E. Kiefer, A. Drouet & H. 5andermann Sf. 1996. A simple method of DNA extraction from soil for detection of composite transgenic plants by PCR. Plant Molecular Biology Reporter 14 : 143-148. (TME) Joel, D.M., V. Portnoy & N. Katzir. 1996. Identification of single tiny seeds of Orobanche using RAPD analysis. Plant Molecular Biology Reporter 14: 243-248. (TME) Ko, H. & RJ. Henry . 1996. Specific 55 ribosomal RNA primers for plant speci es identification In admixture. Plant Molecular Biology Repo rter 14 : 33-43. (TME) Martsintovskaya, A.J., R.S. Moukhamedov & A.A. Abdukarimov. 1996. Potential use of PCR-ampl ified ribosomal intergenic sequences for differentiation of varieties and species of Gossypium cotlon. Planl Molecular Biology Reporter 14 : 44-49. (TME) Pillen, K. , K.B. Alpert, J.J. Giovannoni, M.W. Ganal & S.D. Tanksley. 1996 Rapid and reliable sc reening of a tomato YAC library exclusively based on PCR. Plant Molecular Biology Reporter 14: 58-67. (TME) Rogers, H.l, N.A . Burns & H.C Parkes. 1996. Comparison of small-scale methods for the rapid extraction of plant DNA suitable for PCR analysis. Plant Molecular Biology Reporter 14: 170-183. (TME) Shackelford, N.l & CA. Chlan. 1996. Identification -of antibodies that are effec tive in eliminating Agrohacre rium tumefaciens. Plant Molecular Bi ology Reporter 14: 50-57. (TME) Zhong, X., P.F. Fransz, lW. van Eden, P. Zabel, A. van Kammen & J.H. de Song. 1996. High-resolution mapping on pachytene chromosomes and extended DNA fibres by fluorescence in situ hybridisation. Plant Molecular Biology Reporter 14 232-242. (TME) Majalah: ENVIRONMENTAL MICROBIOLOGY
Editor : Timmis, K.N. & D.A. Stahl.
Penerbit Blackwell Science Ltd, Oxford , UK
(hlt p:/ /www.blckwell-science.com)
Vol I akan terbit tahun 1999.
(TME)
29
telah dipraktekkan tahunan lamanya terutama di daerah sub tropis. Kedua jenis bakteri ini telah teruji aman bagi lingkungan dan tidak berbahaya bagi hewan ternak dan kesehatan man usia. Sekalipun demikian, komersialisasi kedua jenis bakteri ini sebagai bahan untuk pengendalian biologis dari nya muk tidak berhasil seperti yang terjadi pada komersialisasi DDT. Beberapa alasan adalah bahwa proses fermentasi untuk memproduksinya memerlukan bahan kimia yang mahal harganya. Di sa mping itu , spora kedua jenis bak teri ini sensitif terhadap sinar ultra violet dan mudah mengendap sehingga kurang efektif bila dipakai untuk pengendalian nyamuk di lapangan. AI? sa n yang lain adalah bahwa racun yang dihasilkan oleh kedua jenis bak teri ini terlalu spesifik sehingga pe makaiannya di lapangan seringkali tidak berhasil. Kedua bakteri ini juga menghasilkan enzim protease, sejenis bahan kimia yang dapat menghan curkan sebagian racun nyamuk y ang dihasilkannya sendiri. Untuk memperbaiki masalah masalah di atas setidaknya 4 labo ratorium (2 di Singapura, 1 di Kanada dan I di Inggris) telah bekerja dengan keras. Kcgiatannya yang menonjol adalah melakukan penelaahan terhadap bebcrapa jenis bakteri gram negatif. Pcnelaahan ditujukan kepada pen carian kemungkinan dipakainya bak teri gram negatif sebagai inang untuk menularkan satu jenis atau leb ih racun kepada larva nyamuk. Diantara bak tcri gram negatif yang dipelajari, Cy
anobacteria, Caulobacter crescentus, dan Ancylobacter aquaticus memper lihatkan beberapa keunggulan. Bak teri ini dapat dikembang biakkan dengan mudah pada medium yang se derhana. Ketiga bakteri ini berada di pcrmukaan bagian atas s uatu per airan dimana sinar ultra violet berada dan temp at larva nyamuk mencari makanan. Lebih dari itu ketiga jenis bakteri gram negatif ini secara teoritis dapat mensintesis 2 atau lebih racun
30
DIABETES TECHNOLOGY AND THERAPEUTICS Jurnal Diabetes Technology and Therapeutics merupakan jurnal i1miah baru yang terbit setiap 3 bulan sekali. Cakupan jurnal ini an tara lain: teknologi diagnosis, pemantauan, dan pe ngobatan diabetes . Teknologi yang tercakup diantaranya adalah teknologi pemantauan gula darah invasif dan non-invasif, teknologi pemberian insulin, medikasi baru, dan komputer untuk manajemen data. Volume 1 Nomor 1 akan terbit bulan Maret 1999.
Beberapa artikel
menarik dari nomor perdananya aDalah: Radioimmunoassay for glutamic acid decarboxylase-65, Capillary blood sampling for self-monitoring of blood glu cose, Analysis: bood glucose monitoring in the cutaneous microenvironment , dan Functional genomics and the discovery of new drug targets. Keterangan lebih lanjut dapat diperoleh dari: Editor-in-Chief David C. Klonoff, M.D. Clinical Professor of Medicine, UCSF Diabetes Technology & Therapeutics 1870 El Camino Real, Suite 200 Burlingame, California 94010 Telephone: (650) 697-4345 Fax: (650) 697-7703 E-mail: K
[email protected] (MAS)
GENETIC TESTING Genetic Testing merupakan jurnal i1miah baru yang diterbitkan setiap 3 bulan sekali. Aspek yang tercakup adalah seluruh aspek pengujian genetik, termasuk diagnosis pra-natal , kajian risiko, konsekuensi klinis dari genetika molekuler, hasil-hasil skrining populasi dan pengujian target, metodologi, strategi, dan isu-isu etika dan legal.
Beberapa artikel menarik pada nom or
perdananya adalah: Can ava disease: diagnosis and molecular analysis., Fanconi anemia: genetic testing in Ashkenazi Jews, Cystic fibrosis carrier population screening: A review , An introduction to PCRJOLA/SCS, a multiplex DNA test, and its application to cystic fibrosis, Approach to automated cancer gene testing.
ISSN: 1090-6576.
Volume 1 No. I akan terbit tahun 1999.
Alamat kontak: Editor-in-Chi e f
FRED GILBERT, M .D.
Cornell University Medical College
Genetics/Box 53 ,
1300 York Avenue,
New York, NY 10021
(MAS)
emllo:l:ln ke~ulitan \ ang di L1n bah'.\ 3 bakten ha~i I lemah dan - ~ en pem
Katalog:
Daftar Katal og oi bawah ini eliperol ch dari berbagai sum ber. Tanda asterik (,"., menunjukkan bahwa Katal og Icrsc but mcrupaka n koleksi ya ng dim ilik i olch rara staf pencliti Puslithan g Biotcknolog i di C ibinong.
*
•. I~~kip un dcmik ian beberapa -lh h
Jikcrjakan untuk mem bebe rapa kckurangan yang G:?n pcnyctndi racun n~'amuk l,t,lb ili sasi , ',minya ilarll s di ~1:i3S1 kan ke dabm khromosom __( ' L(/ lIli~ exc e/l(ric/(s. Scbaliknya gcn pc nan da yai tu gcn keba l tctrasiklm ya ng dip akai pad a percobaan awal ha n lS dihi langkan sehingga ada jamin an kcam anan pcmakaiannya dl Ja panga n. (Endang Sukilra)
Bacterial Nomenclature Up-to-Dall.: . 1996. Penerbit: Deut sc he Sammlu ng 'on Mikroorganlsmen und Zcllkultu;e n Gm bH (DSMZ ). (Da lam diskc t dengan formal MS-DOS). (YW)
Catalogue of ;,trains 1994 : Reg ional Special ised Coll ec tion of Alkanotrophil. Microorgalllsme. Pencrbit . Institute of Ecol ogy and Ge netics of Mi croorganisms. Russian Academy of Sciences , Ural Bra nch. 13 Gale Slreet. 614081 Perm. Russ ia. Fax. 7-3 422-6467 12. E- mail : ivi sh in a@ec ol ogy.psu.ru (TME). Catal og ue of strams . ~lh ed it ion : Collec tion Espanola de Cu ltiv os Ti po (C ECT L Pub li .. her : Uni\'ersidade Valencia. Ed ific io de Investi gat ion, Lam pu de Burjassol. 46 100 BurJas~(l t (Valencia) , Spany ol. Fax. 34-96-3 98-3187. E-mai l : Ccct@uv .es H.lrga: 3000 pts (TME). Perangkat Lunak:
Konopka. A.. P. furbache r & C Gedney. 1996. Identibacter In teraclus a Compuler Simulati on ofMicrobialldcntifica ti on . Penerb it: Wm.C.B rown. Duhuyue. Iowa. Harga: US$ 51.57 . (TME).
BERIT A DARllNTERNET American Type Culture CoUeetion
(ATCC)
(hUp:l/www.atcc.org)
;\Tec merupakan organisas i nir laba global yang menyed iakan layanan produk-produk biologl, luyanan teknis dan prognllTl pendidikan bagi industri, pem erintah dan akadcm isi oi sc luruh du ni a. Misi dari ATCC aelalah untuk mcngu mpulk an . mcnyimpan. mengcm bangkan dan me ndistribusikan bahan b"han bi ologi. informasi , teknol11g i, hak cip ta. dan standarisasl untuk ke maj uan, validns i dan apl ikasi dari ilmu pe ngctahu an. S it us ATCC di I nternct mc nyedi akan cukup hcragam fasililas. di antaranya ad;:I1 ah daflar koleksi kullur, pro duk tcrharu , daftar harga tcrbaru . layana n pcncarian rroduk secara on
line. daflar manual dan bu ku -huku ter bitan ATCC. ka lender lokakarya dan ,nformasi tcntang situs-situs lain eli Internct yang lerkait. (MAS) German Collection of Microorgan isms and CeU Cultures (DSMZ) (http://ww......dsmz.de )
DSMZ - Deutsche Sal1lm lung von Mikroorganismcn un u Zcllkulturcn GmbH (German Collec tion of Micro organisms and Cell Cul tures) mcru pakan organ isasi nir-Iaha independen yang khusus dideoikas ikan untuk pen car ian . karakterisaSl , tdentifikasi. pre servas i dn distr ibusi da rl bak tcri . archaea. jamur. plasmid, rage. galur sc I he wa n dan man usia. ku ltur sc I tanaman. dan virus tanaman .
Situs DSMZ di Int er net menyedi akan cuku p bany ak inform asi. term asuk layanan pencarian koleksl cara on-l ine, id enlifikasi dan karak terisas i kultur , daftar har ga, dan kegi alan p ene litian yang me re ka lakukan. Si tus in i dikoneksikan pula dengan ser ver FTP (file transfer pro toc ol) m i lik DS M Z yang me m u n g kin k a n pen g gun a u n t u 1. men-do wnload bcrbagai dokumen se · cara cepat. Doku men yang dapat dl down load adalah a r s ip y an e bcrhub un gan dengan la yan an yang mereka berikan seperti katalog ku lt ur tc rbaru (dalam bentuk fil e .exe, 3.3 MB). daCtar harga , da n formul ir pe lIlcsanan . Dokum e n dituli s dala m berbagai [ormat sepcrti MS Word , WP. RTF dan AS CII. (MAS)
31
Japan Collection of Microorganisms (JCM) - RIKEN (http://ww.jcm.riken.go.jp) Japan Co llection of Micro organ isms (JCM) merupakan sebuah lem baga koleksi ku ltur milik RI KEN (The Institute of Phy sical and Chemical Re search, Jepang) yang did irika n pada tahun 1980. Saat ini JCM mem ilik i koleksi lebih dari 3500 gal ur baktcri termasuk actino my ce tes , le b ih dari 2000 galur jamur termasuk khamir, dan ratusan galu r archaea. Situs JCM di In ternet menyediakan cukup lengkap informasi yang mel iputi layanan pencarian koleks i secat'a on line, layanan pemesanan dan pe n daftaran galur, data takso nomi kullur. kondisi kultivasi, daftar publikasi. dan Link ke berbagai situs yang r leva n. (MAS)
Forum Diskusi Kader Bio Online (http://ww .bio.comlhr/forumJ) "Bio Online Career Discuss ion Fo rum" merupakan forum di skusi on line di Internet mengenai topik-lOpik sepu tar karier di bidang biosains . Porum ini cukup aktif dan memual banyak topik-topik menarik yang relevan dc ngan kari er di bidang biotck no logi dan industri farmasi. Anda dapal ber gabu ng de ngan forum ler ebut secara langsung melalui alamat URL ters ebut di atas, at:lL' mencoba "menjelajahi nya" dulu sebelum memutu kan untuk bergabung. Pcran gkat lunak yang di pakai sangat mudah penggu naanny a. dan karena ada moderator- nyu (saal ini oleh Dave Jensen dari Bioli ne), maka tidak akan diju mpai iklan at, u pun di s kusi da l m bent uk "d e ba t kusir". Bahkan daJam silus lerscbul tidak diperbolehkan adan ya spand uk iklan sehingga memudah kan dan memo. percepat kita datam men gaksesnya.
• The MBA -- what is it' s value in the world of Biotech? • How do I really network to best ad anlage? • Fax mach ine vs . e mail' for resume maili ngs • 2nd Interview - I'm invited back , what happens next? • The hot regional spots fo r biotec h - Where are they are where vi ill the new ones be? (MAS)
SEMINAR YANG
AKAN DATANG
11-14 Juli 1999: 6th Meeting In tern ational Associ ation for Plant Tis , ue Cu lture an d Bi o te c h nol o gy (Australian Bran ch), Plant T is ue Cu l ture at the Edge of the New M Il lenniu m. Sydney, Australi . Kontak : Mrs. Jeanette Taverner Department of Environmental Sciences Universi ty of Technology Sydney (l-TS) Westbourne Street Gore Hill, NSW 2065 A ustralia Email : Jeanelle.Taverner @utS.edu.au (MAS) 3-4 Agustus 1999: Pertemuan Il miah Tah un an (PIT) Perhimpu nan M ikr o biolo g i Indonesi a (PE RM I) , Padan g. Tema: Peranan Mikrobiologi dalam Pengel olaan Sum berdaya Al am Kon tak: Berwawasan Lingkungan, Sekrelarial Panitia PIT-PERMI Lab. Bio logi Tanah Fakultas Pertanian Universita Andalas KOlak Pos 87 Telp. (075 1) 72773 ; Fax. (0751) 72702 Padang 25 163 E -mai l:fpua a padang,wasanlara ncL id (YW)
Topik-topik yang sedang hangat saat ini an tara lain: • Merits of the MS ovcr the Ph .D for certain kinds of scien li fi c em ployment 32
23-27 Agustus 1999: Chemical, Physical and B iological Pro ess in Peat Soi )<;, Jok ioi ne n, Finlandia. Kon tak: Sy mposium Secretariat Merja Mylly
Agricultural Research Ce ntre of Finland
31600 Jokioni n, Finland,
Te l: (358) 341884 18, Fax : (358)
34 188437
Email: merja.myll ys @mtLfi
Internet: http ://www .mtLfi/yleis/ajank
ohtaistalpeatsymp.html
(DA )
24-27 Agu tus 1999: I nternational Sympos ium on Methods and Markers for Qual ity Ass urance in Micropropa gation, Incorp orat ing the III Interna tional Symposium on Bacterial and Bacteri a-like Co ntami nants of Plant T is sue Cultures, ISHS Working Group Quality Man agement in M icropropa gati on , Cork , Irla ndia . Kontak Professor Al n C. Cassells
Departement of Plant cience, Univer
sity College
Cork. Ireland.
T el.: (353) 2 19 02726, Fax : ( 353)
2 1274420/66 1107
E-mail : a.cassels @ucc.ie
atau
MS .Rosari o Curry (pada alamat yang
sarna)
Fax: (353021 903294
e-mail: ishs @ucc.ie
int e r ne t: htt p ://www.uc c .ie/ucc/
depUbiotechlishs
(MAS )
31 Agustus - 6 September 1999: Internation al Sy mposiu m on Compost ing of Organic Matter, Con vcner Dr. e. Balis , Halkidiki, Macedionia, Yu nani. Ko ntak: Dr. Eleni Maloupa N,AG .RE.F., Agricultural Res. Centre of Maced onia and Thrace PO Bo x 458, Thermi 57001 Thessaloni ki . Greece Tel: (30)31 47 16 I3. Fax: (30)3141209 email: maloupa@ compul ink. gr (DA) 6-10 September 1999: Eucarpia Fruit Bre ding Section: Sy mposium on Fruit Breed ing and Genet ics, Dres den . Jerman. Ko ntak:
Institut fur Obstzu chtung Pi II nizer Platz 2, 01326 Dresden , Germany , (DA)
14-15 Nopember 1999: Seminar Mikoriza-I, Bogor. Te ma : Pe manfaatan mikori za se bagai bioteknologi ramah li ngkungan dalam mening kalkan produktivitas lahan di biLla ng kehutanan dan pertanian , Kon lak: Asosiasi Mikoriza Indonesia Laboratorium Bioteknologi Kehutanan PAU Bioteknol og i IPB JI. Pu spa Kampu s IPB Darmaga Bogor TelpJFax (025 I) 626178 EmaiJ:amf@indo,neLid atau Pu sat Penelitian, Pengembangan dan Konservasi Kehutanan JI. Gunung Batu no, 5 Bogor Te lp, (0251) 639059; f ax, (025 1) 325 III Email: amf @indo.net.id (MAS) .I~ io nal
I S- 18 Mei 2000: Symposium BioEd 2000, International Union of Biological Sciences, Commission for Biological Education , 'The Challen ge of th e Ne xt Ce ntury', Paris , Perancis, Kontak: IUBS-C BE 5 I Bd, De Montmorency 75016 Paris, France Ph o ne: + + 33 1452500009, F ax: ++33145252029
E-mail: iu bs @p aris7,jussieu fr;
Hllp;//www,iubs,org
(DA)
28 Mei-1 Juni 2000: X Interna tional Symposium on Virus D iseases
o f O rnament a l P la nt s , Ana p ol is , Amcrika Serikat. Konta k: Dr. J, Hammond Plants Research Unit US National Arboretum Rill, 238, B-10 IA, BARC-West 10300 Bal timore Avenue Beltsville, MD 20705-2350, USA Tel: (I) 301 504 53 13, fax : ( I ) 30 15045096 Email: jhammon d@asrr,arsusda.go v (DA)
14-]6 Juli 2000: The Joint Work shop: 2nd Inlernation aJ Wor kshop of Sp eci es 200 0, C od ata '9 (} DSAO Workshop dan The 14th Global En viron ment , Tsu ku ba , Jepang Kon tak: Secretariat Species 2000, DSAO Work s hop & 14 th G loba l En viro nm e nt Tsu kuba do Japan Collecti on of Micro organisms The Inst itute of Phys ica l and Chemical Research (RlKEN) 2-1 Hirosawa, Wako, Saitama 35 \-0 J 98 Japan
KURSUSfPELATmAN
1-12 Nopember 1999: New Tech nol ogies for Agri cultural Research: Managi ng Biotechnology in a Time of Transi ti on, A Management Course for Selected As ian Countries, Filipina: Penyele nggara: International Service for National Agricultural Research (IS NAR ) dcn gan sponsor dari Japan Of fi c ial De velopment A ssis tance, Kontak : Intermediary Biotec hnology Service-IS NAR P,O, Box 93375 2509 AJ . The Hague The Netherl ands Tclp. 3\-70-349-6\ 00; Fax. 3\-70-38\ 9677 Email: j,cohen@ cgoar/org eIME)
UCAPAN TERIMA KASIH
(YW)
23-28 Juli 2000: Ninth In terna tional Con gress for Culture Co ll ec tions : Microbial R es ou rces for the New MilI cnium, Brisbane, Aus tra lia, Kontak : The World Federation for Culture Col lections (WFCC )
Dr. Li ndsay S ly
Au stralian Collection of Microorgan
is ms
Dept. of Microbiolgy , University of
Quessland
Bri sbane, Australia 4072.
Tel: 6 \-7-3365-23':/6 . fax : 61-7-3365
Red aks i menguca pkan teri ma kasih kepada para Reviewer dari Puslitbang Biolckno logi -LIPI yang namanya lcrscb ut di bawah ini yang telah ber,edia melu angka n waktu mereka yang sangat bcrh arga untuk menelaah naskah-n askah yan g masuk ke meja Redaks i u n tu k penerbitan Warta Biotek Volu me Xl . no, \-4 , 1997, I , Elluang Sukara 2. Inez H. S. Loedin
3. Djadj at Tisnadjaja
4. Nita Rosalinda Prayitno
1566/4620.
5. Maria Imel da
E-mail; sly@biosci ,uq,edu,au,
6. Eddy Jusuf
h II p:1I W DCM . n i g, ac ,jp/ wlcc / abou I
WFcc.htm, (TME) ,
33
JASA DAN PELA YANAN
Puslitbang Bioteknologi-LIPI yang dilengkapi dengan peralatall dan didukung oleh staf ahli dalam bidangnya, memberikan jasa dan pelayanan antara lain :
4. Penyediaan bahan penelitian
1. Analisis Kimia : - asam lemak
- isolat-isolat mikroba
- asam amino
- bibit-bibit lanaman
- karbohidrat
5. faket pelatihan
- flavonoid
- Embrio transfer ternak ~ mikropropagasi tanaman dengan teknik kultur
- vitamin dan fenol
jaringan
2. Pelayanan teknis lain : - analisis populasi mikioba
- Teknik ekstraksi kimia
- liofilisasi isolat mikroba
- Analisis peR
- pemurnian enzim
- Bioremediasi
j
- Fermenlasi & proses hilir - Pembuatan Nata de coco
3. Konsultasi : - Pembimbingan mahasiswa SI, S2, S3.
- Transformasi gen pada tanaman
- Kunjungan ke laboratorium - laboratorium
- Western blot - Pembuatan pupuk bio - Teknik fertilisasi in vitro untuk hewan - Krioopreservasi tanaman - RAPD dan isoenzim
ip""gkOi Pusat Penelitian dan Pengembangan BIOTEKNOLOGI-LIPI JI. Raya Bogor, Km 46, Kotak Pos 422, Bogor 16004 Telp. 8757084, 8754587, 8751527 Fax . 8754588
Kepada Yth.