ISSN 2301 – 7465 ISSN 2301 – 7465 Volume 2 | Edisi 1I | November 2013
Gambaran Pengetahuan Guru SD Dalam Pelaksanaan Program Uks Di SD Negeri 101810 Biru-Biru Kec. Biru-Biru Kab. Deli Serdang Tahun 2013.Elmina Tampubolon Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Kinerja Guru Di SMP Yayasan Perguruan Karya Pembangunan Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013Yunita Syahputri Damanik Hubungan Pelayanan Kesehatan Yang Di Berikan Tenaga Keperawatan Degan Kepuasan Pengguna Jamkesmas Di Puskesmas Kampung Baru Kec Medan MaimunTahun 2013.Martalena S. Kembaren Hubungan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru SD Negeri No. 101797 Kecamatan DelituaKabupaten Deli Serdang Tahun 2013.Reni A. Sirait Hubungan Waktu Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Pengemudi Truk Ekspedisi Medan-Padangsidimpuan Di PO. Kita Jaya Medan Tahun 2013.David Siagian Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Di PT.Anugerah Tiga Juhar Tahun 2013.Budi Aswin Hubungan Kinerja Tenaga Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien Pengguna Kartu Jamkesmas Dalam Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Delitua Tahun 2013.M. Dasril Samura Gambaran Kepuasan Pasien Tentang Pelayanan Prima Di Puskesmas Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang Tahun 2013. Valentina Gambaran Perilaku Dan Karakteristik Pekerja Bengkel Las Listrik Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri Di Jalan Mahkamah Kecamatan Medan Kota Tahun 2013. Bahtera BD Purba Analisis Tindak Tutur Percakapan Persinabul Dalam Acara Menglolo Pada Upacara Pernikahan Adat Pakpak.Tedty R. Tinambunan
ISSN 2301 – 7465
DAFTAR ISI
No
Judul
Halaman
1
Gambaran Pengetahuan Guru SD Dalam Pelaksanaan Program Uks Di SD Negeri 101810 Biru-Biru Kec. Biru-Biru Kab. Deli Serdang Tahun 2013 Elmina Tampubolon Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Kinerja Guru Di SMP Yayasan Perguruan Karya Pembangunan Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 Yunita Syahputri Damanik Hubungan Pelayanan Kesehatan Yang Di Berikan Tenaga Keperawatan Degan Kepuasan Pengguna Jamkesmas Di Puskesmas Kampung Baru Kec Medan MaimunTahun 2013 Martalena S. Kembaren Hubungan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru SD Negeri No. 101797 Kecamatan DelituaKabupaten Deli Serdang Tahun 2013 Reni A. Sirait Hubungan Waktu Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Pengemudi Truk Ekspedisi Medan-Padangsidimpuan Di PO. Kita Jaya Medan Tahun 2013 David Siagian Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Di PT.Anugerah Tiga Juhar Tahun 2013 Budi Aswin Hubungan Kinerja Tenaga Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien Pengguna Kartu Jamkesmas Dalam Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Delitua Tahun 2013 M. Dasril Samura Gambaran Kepuasan Pasien Tentang Pelayanan PrimaDi Puskesmas Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang Tahun 2013 Valentina Gambaran Perilaku Dan Karakteristik Pekerja Bengkel Las Listrik Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri Di Jalan Mahkamah Kecamatan Medan Kota Tahun 2013 Bahtera BD Purba Analisis Tindak Tutur Percakapan Persinabul Dalam Acara Menglolo Pada Upacara Pernikahan Adat Pakpak Tedty R. Tinambunan
1-7
2
3
4
5
6
7
8
9
10
8-12
13-18
19-25
26-31
32-39
40-51
52-61
62-70
71-81
ISSN 2301 – 7465
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Pelindung
: Ketua STIKes DELI HUSADA Delitua
Penasehat
: Wakil Ketua I Bidang Akademik STIKes DELI
HUSADA Delitua Pimpinan Editor
: Ns. M. Dasril Samura, S. Kep, M. Kes.,-
Sekretaris
: Yunita Syahputri Damanik, SKM.
Bendahara
: Maspur, SKM
Tim Editor (Editorial Members)
:
Bahtera B.D. Purba, SKM, M.Kes. Elmina Tampubolon, SKM, M. Kes Martalena S. Kembaren, SKM Valentina, SKM
ISSN 2301 – 7465
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI NO. 101797 KECAMATAN DELITUA KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013 Reni A. Sirait PSIKM STIKes DELI HUSADA DELITUA
ABSTRACT Motivation is a supportive process to enable an individual to accomplish a variety of activities toward a definite goal. By requirement, internal state makes the result or outputs significant. Work motivation and performance is also influential to incidence of stress. The objective of this research would be to know the extent to which work motivation was related to performance of Teachers in Elementary School no.101797 Delitua.This research was conducted in June of 2013 in Elementary School no.101797Delitua by using correlative and descriptive design. The sample of research was all teachers (22). Chi-square analysis was a method used to analyze the relationship between work motivation and performance of teachers. The result of research indicated that there was relationship between work movation and performance of teachers in Elementary School no. 101797 Delitua, p value / a (0.019) < level of significance/ a (0.05). It could be then concluded that there was relationship between work motivation and performance of teachers in Elementary School no. 101797. It is suggested for teachers to maintain their health and to prevent the stress of work, and to improve their achievements and performance. Key word: teachers, work motivation, performance. PENDAHULUAN Pendidik atau guru adalah tenaga professional seperti yang diamanatkan dalam Pasal 39 ayat 2 UU RI No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 2 ayat 1 UU RI No. 14/2005 Tentang Guru dan Dosen, serta Pasal 28 ayat 1 PP RI No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Menurut Undang-Undang No. 74 Tahun 2008, beban kerja guru sebagaimana dimaksudpada ayat (1) paling sedikit memenuhi 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu
pada satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki izin pendirian dan pemerintah atau pemerintah daerah. Semakin besar motivasi kerja pada pekerja maka semakin tinggi prestasi kerjanya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi kerja adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu (Munandar, 2001). Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia semakin dituntut untukmemenuhi tuntutan profesionalisme dan kebutuhan
ISSN 2301 – 7465
global. Tuntutan ini menjadisangat berat ketika kita melihat kondisi pendidikan Indonesia saat ini. Menurut laporan UNDP tahun 2005 (M. Saifuddin; 2006), bahwa kualitas SDM Indonesiaberada pada urutan ke 110 dari 177 negara. Rendahnya SDM ini tidak bisa lepas dari kualitas pendidikan Indonesia yang juga masih rendah, hal ini sangatberalasan karena dari hasil studi oleh organisasi International EducationalAchievement (IEA), bahwa kemampuan membaca untuk tingkat SD berada padaurutan ke-38 dari 39 negara peserta studi, untuk tingkat SLTP berada pada urutan ke-39 dari 42 negara, dan untuk kemampuan IPA hanya berada pada urutan ke-40 dari 42 negara peserta. Kualitas pendidikan tersebut sebagai akibat dari kualifikasi dankompetensi tenaga pendidik yang masih rendah. Keadaan seperti ini masihberlangsung paling tidak sampai pada akhir tahun 2001, yang menyedihkan lagiapa yang dikatakan oleh Malik Fajar (Kompas, 5 September 2001) bahwa sistimpendidikan Indonesia terburuk di Asia (Effendi, 2008). Saat ini tercatat total guru di Indonesia sebanyak 2,7 juta. Dari jumlah tersebut, 1,5 juta atau 57,4% diantaranya belum berkualifikasi sarjana atau diploma empat (S1/D4). Belum lagi kompetensi, kualitas, dan kualifikasi guru itu sangatlah beragam untuk memenuhi kebutuhan guru yang mencapai 747.898 orang hingga 2014 (Suprihatiningrum, 2013). Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi dan menggunakan data primer
dimana data langsung dari responden. Teknik pengambilan sampel penelitian dengan menggunakan sampling jenuh. Cara pengambilan sampel ini adalah dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel. Cara ini dilakukan bila populasi penelitian kecil. Jadi jumlah sampel pada penelitian ini adalah 22 orang.
Hasil Penelitian Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Frekuensi Persen Kelamin (%) Laki-laki 1 4.5 1 Perempuan 21 95.5 2 Total 22 100.0
Berdasarkan tabel diketahui bahwa dari 22 responden, jumlah jenis kelamin responden terbanyak adalah perempuan dengan jumlah 21 orang atau dengan persentase 95,5 %. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur No Umur Frekuensi Persen (%) <=17 10 45.5 1 >17 12 54.5 2 Total 22 100.0
Bedasarkan tabel diketahui bahwa dari 22 responden , jumlah usia terbanyak >17 tahun dengan jumlah 12 orang atau jumlah persentase 54,5 % dan pada usia <=17 tahun dengan jumlah 10 orang atau dengan jumlah persentase 45,5 %.
ISSN 2301 – 7465
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jabatan No Jabatan Frekuensi Persen (%) Kepala 1 1 4.5 Sekolah Guru 2 13 59.1 Kelas Guru 3 1 4.5 Olahraga Guru 4 Agama 2 9.1 Islam Guru 5 Agama 2 9.1 Kristen Guru 6 Bahasa 2 9.1 Inggris Guru 7 1 4.5 Kesenian Total 22 100.0
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa, dari 22 responden, jumlah status jabatan terbanyak adalah guru kelas sebanyak 13 orang atau dengan persentase 59,1%. Guru agama islam 2 orang atau persentase 9,1 %. Guru agama Kristen sebanyak 2 orang atau persentase 9,1%. Guru bahasa inggris sebanyak 2 orang atau dengan persentase 9,1%. Kepala sekolah sebanyak 1 orang atau dengan persentase 4.5%. Guru olah raga sebanyak 1 orang atau persentase 4,5% dan Guru Kesenian sebanyak 1 orang atau persentase 4,5%. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Agama No Agama Frekuensi Persen (%) Islam 13 59.1 1 Kristen 9 40.9 2 Total 22 100.0
Berdasarkan tabel diketahui bahwa dari 22 responden, jumlah status berdasarkan agama terbanyak adalah Islam dengan jumlah sebanyak 13 orang atau dengan persentase 59,1 %, dan Kristen sebanyak 9 orang atau dengan jumlah persentase 40.9 %. Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Frekuensi Persen (%) SPG 2 9.1 1 SMK 1 4.5 2 AKTA II 7 31.8 3 S1 12 54.5 4 Total 22 100.0
Berdasarkan table diatas diketahui bahwa dari 22 responden, jumlah status status pendidikan terbanyak adalah S1 sebanyak 21 orang atau dengan persentase 54,5%. AKTA II sebanyak 7 orang atau persentase 31,8 %. SPG sebanyak 2 orang atau persentase 9,1%. dan SMK sebanyak 1 orang atau persentase 4,5%. Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Golongan Jabatan No Golongan Frekuensi Persen Jabatan (%) III A 4 18.2 1 III B 1 4.5 2 III C 3 13.6 3 III D 2 9.1 4 IVA 9 40.9 5 Non 6 3 13.6 Golongan Total 22 100.0
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa dari 22 responden, jumlah status golongan jabatan terbanyak adalah golongan IV A sebanyak 9 orang atau dengan
ISSN 2301 – 7465
persentase 40,9%. Golongan III A sebanyak 4 orang atau persentase 18,2 %. Golongan III C sebanyak 3 orang atau dengan persentase 13,6%. Non Golongan sebanyak 3 orang atau dengan persentase 13.6%. golongan III D sebanyak 2 orang atau persentase 9,1% dan Golongan III B sebanyak 1 orang atau persentase 4,5%. Tabel 7. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan No Status Frekuensi Persen Pekerjaan (%) PNS 19 86.4 1 Honor 3 13.6 2 Total 22 100.0
Berdasarkan tabel diketahui bahwa dari 22 responden, jumlah status pekerjaan terbanyak adalah PNS dengan jumlah sebanyak 19 orang atau dengan persentase 86,4 %, dan status pekerjaan Honor sebanyak 3 orang atau dengan jumlah persentase 13.6 %. Tabel 8. Distribusi Frekuensi Responden BerdasarkanMasa Kerja No Masa Frekuensi Persen Kerja <=47 9 40.9 1 >47 13 59.1 2 Total 22 100.0
Bedasarkan tabel diatas, diketahui bahwa dari 22 responden, jumlah masa kerja terbanyak >47 tahun dengan jumlah 13 orang atau jumlah persentase 59,1 % dan pada usia <=47 tahun dengan jumlah 9 orang atau dengan jumlah persentase 4095 %.
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Motivasi Guru SD No. 101797 No Motivasi Frekuensi Persen (%) Tidak 1 10 45.5 Baik Baik 12 54.5 2 Total 22 100.0
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa hampir tidak ada perbedaan antara guru yang memiliki motivasi tidak baik 45,5% dan guru yang memiliki motivasi baik 54,5% di SD Negeri No.101797 Delitua. Tabel 10. Disrtribusi Frekuensi Kinerja Guru SD Negeri No. 101797 Delitua No Kinerja Frekuensi Persen (%) Tidak 1 14 63.6 Baik Baik 8 36.4 2 Total 22 100.0
Berdasarkan tabel 5.10 dapat dilihat bahwa mayoritas guru menunjukkan kinerja yang baik 36,6% dan 63,6% guru lainnya memperlihatkan kinerja kurang baik. Hal ini menunjukkan hampir tidak ada perbedaan antara perawat yang memiliki kinerja yang baik dan tidak baik.
ISSN 2301 – 7465
Tabel 11. Hubungan Motivasi dengan Kinerja Guru SD Negeri No. 101797 Delitua Kategorik Kinerja
Tidak Baik Baik Total
Kategorik Motivasi Tidak Baik N % 9 90,0
N 15
1 10
7 12
10,0 100, 0
Baik % 41,7 58,3 100,0
N 14
Total % 63,6
8 22
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa guru yang memiliki motivasi tidak baik dengan kinerja tidak baik juga sebanyak 9 orang (90,0%), dan yang memiliki motivasi tidak baik dengan kinerja baik sebanyak 1 orang (10,1%). Sedangkan guru yang memiliki motivasi baik dengan kinerja tidak baik tidak baik sebanyak 5 orang (41,7%) dan guru yang memiliki motivasi baik dengan kinerja baik sebanyak 7 orang (58,3%). Pembahasan 1. Karakteristik Responden Berdasarkan tabel 5.1. dapat diketahui bahwa dari 22 responden, hampir seluruhnya berjenis kelamin perempuan yaitu 21 orang (95,5%) guru yang berjenis kelamin perempuan dan sisanya 1 (satu) orang guru (4,5%) laki-laki. Berdasarkan tabel 5.2. dari 22 responden, dapat diketahui bahwa lebih banyak guru yang berada pada kelompok umur di >17 tahun yang berjumlah 12 orang (54,5%). Hanya sedikit selisinya dengan kelompok umur dibawah 17 tahun yang berjumlah 10 orang (45,5%). Dari tabel 5.3. dapat diketahui bahwa jumlah status jabatan terbanyak adalah guru kelas. Dari 22 responden, 13 orang (59,1%)
36,4 100, 0
diantaranya memengang jabatan sebagai guru kelas. Berdasarkan tabel 5.4. dikethui bahwa guru yabg berada di SD Negeri No. 101797 lebih P N banyak yang beragama value Islam. Dari 22 responden, 13 (59,1%) diantaranya guru yang beragama Islam dan 9 orang 0,019 22 beragama Kristen. Dari tabel 5.5. dapat diketahui bahwa guru-guru yang berada di SD Negeri No. 101797 sudah banyak memenuhi syarat pemerintah yang mewajibkan guru yang mengajar di SD harus memiliki pendidikan minimal Strata 1 (S1). Lebih dari 50% guru di SD sudah memiliki pendidikan S1, Lebih tepatnya 12 orang guru (54,5%). Berdasarkan tabel 5.6. dapat dikrtahui bahwa golongan jabatan tertinggi adalah IVA dan terendah adalah IIIA sedangkan frekuensi tertinggi berada pada golongan jabatan IVA yaitu sebanyak 9 orang guru yang memiliki golongan jabatan IVB dan frekuensi terendah pada golongan jabatan IIIB yaitu 1 orang guru. Masih ada guru yang belum memiliki golongan jabatan yang dikelompokkan dalam kelompok non golongan yaitu sebanyak 3 oarang (13,6%), hal ini dikarenakan guru masih dalam status honor yang bukan pegawai negeri sipil (PNS). Dari tabel 5.7. dapat diketahui bahwa mayoritas guru di SD Negeri No. 101797 berstatus PNS. Dari 22 orang guru, 86,4% diantaranya adalah PNS sisanya pegawai honor sebanyak 13,6%. Berdasarkan tabel 5.8. dapat diketahui bahwa lebih banyak guru yang memiliki masa kerja diatas 47 tahun, yaitu sebanyak 13 orang guru (59,1%).
ISSN 2301 – 7465
2. Hubungan motivasi kerja dengan kinerja guru SD Negeri No.101797 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi kerja dengan kinerja Guru SD Negeri No.101797. Pengukuran variable Motivasi dengan kinerja dilakukan pada saat istirahat bekerja pada pukul 10:00 WIB selama seminggu dengan menggunakan kuesioner. Dari hasil pengukuran kuesioner pada 22 orang guru tentang motivasi kerja didapatkan hasil bahwa lebih banyak guru yang berada pada kategori baik dari pada kategori tidak baik. Guru yang motivasi kerjanya berada pada kategori baik sebanyak 12 orang (54,5%) dan guru yang berada pada kategori yang tidak baik sebanyak 10 orang (45,5%). Dari hasil pengukuran variable kinerja dapat diketahui bahwa lebih banyak guru yang berada pada kategori kinerja tidak baik dari pada kategori kinerja baik. Guru yang berada pada kategori tidak baik sebanyak 14 orang (63,6%) dan guru yang berada pada kategori baik sebanyak 8 orang (36,4%). Untuk mengetahui hubungan motivasi kerja dengan kinerja guru SD Negeri NO. 101797 Delitua dilakukan uji statistik inferensial non parametrik yaitu uji exact fisher, maka didapatkan hasil p value sebesar 0.019 yang lebih kecil dari 0,05. Dengan kata lain, bila p value lebih kecil dari α = 0,05 maka Ha diterima Ho ditolak. Dengan demikian hasil uji yang menunjukan p value = 0,019 yang menandakan kalau nilai tersebut lebih kecil dari 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan motivasi kerja dengan kinerja guru SD Negeri No. 101797 Delitua Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013.
Kesimpulan Penelitian korelasi ini bertujuanmengidentifikasi hubungan motivasi kerja dengan kinerja Guru SD Negeri No. 101797. Pengambilan sampel dilakukan dengan sampling jenuh sehingga diperoleh 22 sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan pertanyaan berupa kuesioner kepada responden kemudian mengukur motivasi kerja dengan kinerja Guru SD Negeri No.101797. Pengolahan data dengan menggunakan Chi-Square. Dari hasil penelitian hubungan motivasi kerja dengan kinerja Guru SD Negeri No. 101797 pada 22 responden dimana hasil uji statistic di dapat nilai p = 0,019 (p < 0,05) maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja Guru SD Negeri No. 101797 Delitua. Daftar Pustaka Budiarto, Eko. 2002. Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. Effendi, Mahfud. 2008. Analisis Kualifikasi dan Kompetesi Profesi Guru Serta Upaya Pengembangannya dalam Menyikapi UU Guru dan Dosen. Malang: FKIP. Hadiguna, Rika Ampuh. 2009. Manajamen Pabrik. Jakarta: Bumi Akasara. Hidayat, Alimul.2007.Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.Surabaya: Salemba Medika. Kaswan. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing
ISSN 2301 – 7465
Organisasi.Yogyakarta: Graha Ilmu. Latipah, Eva. 2012. Pengantar Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pedagogia Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE. Munandar, Aszhar Sunyoto. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI-Press. Notoadmojo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta: Rineka Cipta Notoadmojo, Soekidjo. 2010. Metodelogi Penilaian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Rachmawati, Tutik, dan Daryanto. 2013. Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya. Yogyakarta: Gava Media. Sabri, Luknis dan Hastono, S.P. 2008. Statistik Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sinungan, M. 2000. Produktifitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono . 1999. Meode Penelitian Bisnis. Bandung: Alvabeta. CV. Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Guru Profesional Pedoman Kinerja, Kualifikasi, dan Kompetensi Guru. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media _____, 2009. Himpunan Peraturan Perundang-undangan Undang-undang Guru dan Dosen. Bandung: Fokus Media.
ISSN 2301 – 7465
SISTIMATIKA PENULISAN JURNAL 1. Jurnal Kesehatan Masyarakat merupakan suatu bentuk publikasi untuk umum yang disampaikan dalam bentuk Naskah artikel ilmiah. Penulis dalam jurnal berasal dari kalangan mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, dosen/staf pengajar dalam bidang kesehatan masyarakat ataupun keilmuan lain yang berkaitan dengan kesehatan. 2. Tulisan yang akan dipublikasikan dalam jurnal merupakan naskah yang belum pernah dipublikasikan mengandung unsur ilmiah dan data base terkini dari beberapa hasil penelitian. 3. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Huruf Times New Roman (TNR), font 11. Isi naskah diketik 1 spasi pada kertas A4, dua kolom, margin 3 cm (atas dan bawah), 3 cm (kiri dan kanan). Jumlah lembar naskah minimal 5 halaman dan maksimal 12 halaman ( termasuk lampiran dan daftar pustaka). 4. Naskah dan manuskrip dikirim kepada tim jurnal minimal tiga hari sebelum diterbitkan, (terbit setiap 6 bulan). 5. Manuskrip yang akan ditulis meliputi judul, abstrak, pendahuluan, metode penelitian, hasil dan pembahasan, simpulan dan saran, daftar pustaka, ucapan terima kasih. Rincian penulisan naskah artikel ilmiah adalah sebagai berikut : Hasil Penelitian: 1. Judul 2. Abstrak 3. Isi naskah/makalah: a. Pendahuluan dan tinjauan pustaka b. Metodologi c. Hasil dan pembahasan d. Simpulan dan Saran e. Ucapan terima kasih (apabila diperlukan) 4. Daftar Pustaka. Artikel: 1. Judul 2. Abstrak 3. Isi naskah/makalah: a. Pendahuluan dan tinjauan pustaka b. Pembahasan dibuat sesuai dengan jenis artikel dan disesuaikan dengan sub-sub yang diperlukan dalam naskah c. Simpulan dan Saran d. Ucapan terima kasih (apabila diperlukan) 4. Daftar Pustaka. Judul
ISSN 2301 – 7465
Judul ditulis dengan huruf kapital, singkat, jelas, informatif, dan mudah dipahami, jumlah kata 12-15 kata. Judul ditulis dalam Bahasa Indonesia ataupun Bahasa Inggris, diketik dengan dihitamkan (Bold) kecuali untuk nama latin, dan judul font 14, ditulis satu kolom. Nama penulis ditulis tanpa gelar (khusus pada penulis kedua). Untuk penulis pertama diberi tanda (*) dan penulis kedua ditulis tanda (**). Nama penulis font 12, Bold, TNR. Nama Instansi, phone, email ditulis dengan font 10, TNR. Judul harus mencerminkan isi dan ditulis dengan menarik. Tidak ada singkatan, rumus, jargon. Tidak ada metafora seperti puisi, peribahasa, Tidak ada kata “pengaruh”, “studi”, “beberapa”, “pengamatan pada”, ..... dan tidak mengandung unsur kata kerja .
Abstrak Abstrak ditulis dalam Bahasa Inggris. Ditulis dengan jarak 1 spasi, dengan maksimum 200 kata, font 10, TNR, ditulis satu kolom. Abstrak harus ringkas mudah dipahami berisi tentang latar belakang, tujuan, metode, hasil temuan, simpulan dan saran. Tidak mengulang judul dalam abstrak Tidak mengacu kepada ke tabel, ilustrasi maupun rujukan. Kata kunci (keyword) terdiri dari 3-5 kata, untuk keyword ditulis Bold, 11, TNR. Pendahuluan (introduction)
Jumlah paragraf pada pendahuluan terdiri dari 3-4 paragraf berisi latar belakang permasalahan. Tinjauan pustaka dituliskan sebagai bagian dalam pendahuluan, menguraikan permasalahan/ konsep/hasil penelitian sebelumnya secara jelas dan ringkas sebagai dasar penelitian. Ulasan pustaka tidak terlalu luas, terfokus pada tema penelitian. Tidak diperkenankan mengutip kutipan dari data skunder, (orang kedua). Cantumkan Hipotesis (kalau ada), cara pendekatan atau pemecahan masalah yang utama. Pada akhir pendahuluan uraikan tujuan penelitian dan manfaat penelitian tidak perlu ditampilkan.
Metode (methods)
Metode penelitian harus diuraikan secara jelas, rinci agar orang lain mendapatkan informasi tentang hasil penelitian yang diperoleh. Kurang baik menguraikan Penelitian ini merupakan penelitian bersifat “deskriptif”. Penelitian deskriptif ialah ...
ISSN 2301 – 7465
Metode yang dimaksud terdiri dari jumlah responden, desain penelitian, teknik pengambilan sampel, dan analisa data. Metode yang tidak umum digunakan harus dilampirkan dengan referensi.
Hasil dan pembahasan (results and discussion) Hasil Hasil penelitian dibuat untuk menginformasikan hasil temuan dari penelitian. Hasil penelitian disajikan dengan menggunakan ilustrasi dan narasi. Ilustrasi yang digunakan dapat berupa tabel atau gambar (grafik, diagram, bagan, foto, peta atau denah serta gambar lainnya). Ilustrasi yang dibuat harus dapat dipahami dan juga dapat diterjemahkan oleh penulis dalam bentuk narasi sehingga orang dapat paham dengan membaca hasil-hasil penelitian. Narasi ditulis setelah tabel atau gambar. Hasil yang dikemukakan dalam bentuk ilsutrasi harus relevan dengan tujuan penelitian atau hipotesis. Penulis harus dapat menghindari menarasikan angka dalam tabel atau ilustrasi tetapi nyatakan dengan kalimat yang memberi penguatan temuan penelitian. Penulis harus dapat menyederhanakan tabel yang terlalu besar & rumit. Data yang ditampilkan tidak boleh berulang. Hasil didukung oleh olahan data dan ilustrasi yang baik (beri nomor dan diacu dalam teks) Contoh: Tabel 1, tabel 2 dst..... Pembahasan Pada pembahasan dikemukakan keterkaitan antar hasil penelitian dengan teori, perbandingan hasil penelitian dengan hasil penelitian lainnya yang sudah dipublikasi. Pembahasan menguraikan implikasi dari hasil temuan yang diperoleh bagi ilmu keperawatan dasar maupun keperawatan klinis. Penulis tidak mengulang hasil secara luas dan tidak sekadar menarasikan hasil. Pembahasan yang dibuat menunjukkan hubungan yang ada di antara fakta-fakta selama pengamatan, berargumentasi secara logis dalam menafsir dan memberi implikasi. Simpulan dan saran (conclusion and suggestion) Simpulan merupakan penegasan penulis tentang hasil penelitian dan pembahasan, hendaknya diuraikan secara singkat dan jelas. Penulis tidak mengulang hasil secara verbatim Membuat generalisasi dengan hati-hati (perhatikan keterbatasan hasil temuan) Implikasi temuan dapat ditulis Saran harus berkait dengan pelaksanaan atau hasil penelitian (tidak mengadaada), dan saran diuraikan berdasarkan hasil temuan, implikasi, Apabila penelitian harus dilanjutkan, yang mana? bagaimana? Daftar rujukan (references) Sumber data primer dan kemutakhiran > 80%.
ISSN 2301 – 7465
Penulis harus memeriksa terlebih dahulu kelengkapan nama pengarang (nama depan dan nama belakang) Penulis memeriksa kelengkapan identitas artikel jurnal (volume, nomor halaman). Penulis memeriksa nama penerbit dan satu nama kota: contoh: New York: Academic Press. Penulis menggunakan daftar rujukan pustaka dengan mengikuti format APA (American Psychological Association). Unsur-unsur daftar pustaka terdiri dari nama pengarang, tahun terbitan publikasi, judul publikasi, tempat terbit dan penerbit. Dalam sistem penulisan nama dipergunakan sistem penulisan nama penulis secara internasional yaitu nama keluarga sebagai entry. Penggunaan et al, atau dkk hanya digunakan jika jumlah penulis lebih dari 3 orang Terbitan lima tahun terakhir. Apabila nama keluarga penulis tidak jelas, maka dituliskan nama penulis secara lengkap. Bahan rujukan (referensi) yang dimasukkan dalam daftar pustaka hanya yang benar-benar disebutkan dalam naskah artikel. Bahan rujukan yang terdiri dari skripsi, tesis, disertasi, abstrak, in press, perlu diminimalkan. Bahan rujukan berbahasa asing ditulis sesuai dengan aslinya.
CONTOH PENULISAN DAFTAR PUSTAKA: Buku: Arwani & Supriyatno (2006). Manajemen bangsal keperawatan. (Cetakan Pertama). Jakarta: EGC Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. ____(2007). Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara Kozier, B. E. G. & Blais, K. (1997). Professional nursing, practice, concept dan perspectives. (3th Edition). Canada: Addison-Wesley. Polit, D. F. & Hungler, B. P. (1999). Nursing research. principles and methods. (6th ed). Philadelphia: Lipincott. Terbitan berkala (jurnal, makalah, karya ilmiah): Baldrige, V.J. (1999). Organizational characteristics of colleges and universities. Management and Decision-Making in Higher Education Institutions, 8, 133-152. Terbitan tidak berkala (Buku, laporan, brosur, risalah, buku petunjuk) Fullan, M.D. & Stiegelbauer, S. (1991). The new meaning of educational change. New York: Teachers College Press. Artikel dari terbitan tidak berkala Jahr, V., & Teichler, U. (2002). Employment andwork of former mobile students. In U. Teichler(Ed). ERASMUS in the SOCRATES programme, finding of anevaluation study (pp.117-135). Bonn: Lemmens Naskah yang tidak diterbitkan
ISSN 2301 – 7465
Patria, B. (2007). Problem-based learning and graduates’competencies. Unpublished manuscript, University of Kassel, Kassel Germany. Organisasi sebagai penulis Komisi Nasional etik penelitian kesehatan. (2007). Maret 12, 2010. http://www.litbang.depkes.go.id/ethics/knepk/ Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Hakikat Metode Instruksional. Jakarta: Univeristas Terbuka. Jurnal Online Manojlovich, M. (2007). Power and empowerment in nursing: looking backward to inform the future. The Online Journal of Issues in Nursing. A Scholarly Journal of The American Nurses Association, 12(1), 1-16. Februari 17, 2010. http://www.nursingworld.org/MainMenuCategories/ANAMarketplace/ANAPeriodicals/ OJIN/TableofContents/Volume122007/No1Jan07/LookingBackwardtoInformtheFuture. aspx. Doran, D., McCutcheon, A.S., & Evans, M.G., (2008). Impact of the manager's span of control on leadership and performance. canadian health services research foundation. Final research reports open grants competition. Februari 27, 2010. from http://www.chsrf.ca/final_research/ogc/doran2_e.php. Artikel Non-English, judul ditranslate ke English Suhasbagyo (2007). Hubungan gaya kepemimpinan dan struktur organisasi rumah sakit pelabuhan Cirebon terhadap kepuasan kerja perawat dan bidan. [Relationship leadership style and organization structure………… ]. Retrieved Maret 4, 2010. from: ttp://arc.ugm.ac.id/ files/Abst_ (3946-H-2007). Sistimatika Penulisan Tabel dan Gambar 1. TABEL a. Tabel dibuat dengan cara garis horizontal sepanjang halaman yang diperbolehkan hanya tiga yaitu dua pada bagian atas (judul kolom), dan satu pada penutup tabel. b. Garis vertikal sama sekali tidak diperbolehkan, tabel kotak-kotak yang dihasilkan oleh komputer harus diedit agar sesuai dengan format penulisan tabel ilmiah. c. Judul tabel ditempatkan diatas tabel, ditulis ditengah. d. Angka-angka dalam tabel diformat menurut titik desimal agar angka tersusun menurut besarannya. Jumlah angka dibelakang koma harus diperhatikan sesuai dengan makna angkat tersebut. Kalau tidak perlu tanda koma maka tidak selalu dicantumkan. e. Hasil penelitian yang ditemukan apakah ada pengaruh atau interaksi, dapat diberi symbol (*) atau (**) untuk p<0.05 atau p<0.01 f. Jika ada singkatan yang digunakan dalam tabel, selalu beri catatan kaki untuk penjelasan singkatan g. Sebaiknya dalam menyusun data pada tabel sesuai dengan urutan penyajian dan pembahasan teks.
ISSN 2301 – 7465
GAMBAR Gambar yang dibuat dapat berupa grafik, foto, diagram, bagan, peta, denah, dan gambar lainnya. Gambar yang dibuat harus dapat diinformasikan secara jelas oleh penulis dalam bentuk narasi. Simbol-simbol yang digunakan dalam gambar sebaiknya dijelaskan dalam judul jangan dimasukkan ke dalam gambar itu sendiri Gambar jangan dibuat dalam kotak. Sumbu yang digunakan cukup satu sumbu X dan satu sumbu Y, serta memberikan judul sumbu. Grafik dibuat tidak berwarna, cukup hitam putih. Pada gambar atau grafik tidak perlu lagi ditambah kalimat lain.