Pemberian Tugas Sebagai Peningkatan Prestasi Pembelajaran Struktur Organisasi Pemerintahan Tingkat Pusat Siswa Kelas IV SDN Giriharjo 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh : Sri Wahyuni SDN Giriharjo 2 Kecamatan Ngrambe e-mail:
[email protected] ABSTRAK Pemberian tugas sebagai upaya meningkatkan prestasi pembelajaran struktur organisasi pemerintahan tingkat pusat, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Giriharjo 2 pada kelas IV. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode mengajar dengan pemberian tugas dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan menggunakan berbagai kombinasi metode pembelajaran akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini juga menunjukkan bahwa proses pembelajaran seorang guru yang kreatif, inovatif, menyenangkan, akan mempengaruhi hasil belajar siswa sehingga kemampuan anak dan guru bisa optimal. Dalam Penelitian ini penulis mengharapkan sekali dari guru khususnya untuk menerapkan berbagai model pembelajaran yang nantinya mampu menumbuhkan anak bisa berfikir kritis, dinamis, dan berpengatahuan yang luas untuk memperjuangkan pendidikan di Indonesia yang akan datang. Kata Kunci: Pemberian Tugas, Prestasi Belajar A. PENDAHULUAN Berdasarkan temuan di lapangan, bahwa masih banyak peserta didik yang kesulitan dalam memahami konsep . Pada Kompetensi Dasar ini peserta didik dituntut adanya peningkatan prestasi belajar. Struktur organisasi tingkat pusat adalah susunan lembaga-lembaga yang ada di tingkat pusat seperti Presiden dan Wakil Presiden. Di sisi lain, hasil belajar peserta didik masih belum sesuai dengan yang diharapkan masih banyak Guru banyak yang beranggapan bahwa metode ceramah adalah metode paling tepat dan bahkan paling banyak dipilih. Metode tradisional ini kurang melibatkan siswa dalam proses belajar, sehingga belajar menjadi kurang bermakna. Belajar akan bermakna apabila siswa banyak dilibatkan dalam proses belajar. Mengacu pada
pemikiran ini, seyogyanya guru dapat menciptakan proses belajar mengajar menjadi bermakna. Apabila peserta didik telah siap secara fisik maupun psikologis, maka mereka akan lebih mudah mengikuti pembelajaran. Hal ini memberikan ramburambu, bahwa tugas guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan, melainkan juga menyiapkan situasi yang mampu menggiring siswa siap memasuki proses belajar, sehingga nantinya belajar menjadi bermakna. Jika peserta didik kelas IV di SD Negeri Giriharjo 2 pembelajaran menggunakan metode Pemberian Tugas, maka Prestasi Pembelajaran Truktur Organisasi Pemerintahan Tingkat Pusat meningkat. Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan sajian pembelajaran yang menarik yang memperhatikan tahap perkembangan belajar peserta didik,
JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
79
meningkatkan hasil belajar peserta didik,upaya nyata untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional dalam menangani proses belajar mengajar di kelas,menumbuhkan budaya meneliti,upaya nyata untuk melakukan koreksi dan menemukan konsep diri guna memperbaiki kualitas pembelajara,sebagai ajang untuk saling belajar dalam kaitannya dengan upaya memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas,ajang inovasi pembelajaran bagi guru di lingkungan sekolah,pengembangan kurikulum di tingkat kelas,peningkatan keprofesionalan guru sebagai personel kunci sekolah,hasil dari penelitian tindakan kelas dapat direkomendasikan untuk perbaikan kurikulum pada periode berikutnya. B. KAJIAN TEORI Metode Pemberian Tugas Dalam pembelajaran kooperatif, metode pemberian tugas atau resitasi ialah menyajikan bahan pelajaran dengan cara memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan dengan penuh rasa tanggungjawab dan kesadaran, atu pembelajaran dengan siswa diberi tugas di luar jam pelajaran (Muslim Ibrahim, 2000: 38). Guru sebagai pendidik harus mampu menciptakan interaksi yang baik dengan siswa, sebab peranan guru dibutuhkan dalam perubahan tingkah laku yang mencakup tiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Namun kadangkadang guru mempunyai anggapan lain dia merasa sudah berakhir proses belajarmengajarnya apabila sudah menjelaskan semua materi, padahal pada saat guru menilai hasil belajar siswa guru merasa
kecewa karena siswanya sebagian besar mendapat nilai kurang, dalam contoh tersebut jelaslah orientasi tidak pada perubahan tingkah laku, tetapi pada bahan materi, seolah-olah berakhirlah interaksi belajar-mengajarnya kalau sudah menjelaskan semua materinya, tetapi tidak melihat apakah siswanya sudah menguasai (Soetomo, 1993: 11). Kurikulum KTSP berbasis kompetensi dimaksudkan sebagai kurikulum untuk mengembangkan kompetensi siswa, oleh karena itu penilaian hasil belajar perlu berdasarkan informasi yang selengkap mungkin mengenai siswa yang bersangkutan. Untuk membantu melaksanakan pembelajaran yang efektif selain menerapkan pendekatan pembelajaran tuntas dan penilaian berkelanjutan yang mencakup tiga aspek, guru juga perlu mengadakan penilaian dengan cara lain melalui karya tulis, karya non tulis, hasil penyelidikan siswa dan pemberian tugas siswa. Metode pembelajaran tugas, merupakan metode pembelajaran yang dikerjakan siswa untuk menunjukkan bukti tentang kompetensi, pemahaman dan pencapaian siswa dalam mata pelajaran tertentu, dan juga merupakan kumpulan informasi yang perlu diketahui oleh guru sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah perbaikan pembelajaran dan peningkatan belajar siswa dengan pemberian tugas agar proses belajar mengajar lebih menarik serta berkesan dalam benak siswa. Model pembelajaran pemberian tugas adalah model pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut: menyampaikan tujuan pembelajaran
JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
80
yang ingin dicapai,Guru menyajikan Organisasi Pemerintahan Tingkat Pusat materi sebagaimana biasa, untuk Seperti Presiden Dan Para Menteri mengetahui daya serap siswa, dibentuk dilaksanakan dengan langkah-langkah kelompok kecil (2-3 orang), menyuruh sebagai berikut: seorang dari guru dan pasangannya 1. Kegiatan Awal : Tanya jawab tentang mendengar sambil membuat catatannama-nama pejabat Negara dalam catatan kecil, begitu juga kelompok susunan kabinet sekarang. lainnya, menyuruh siswa secara 2. Kegiatan Inti : Tanya jawab tentang bergiliran/diacak menyampaikan hasil struktur organisasi pemerintahan pekerjaan dengan teman sekelompoknya. tingkat pusat, merancang struktur Sampai sebagian siswa sudah organisasi pemerintahan tingkat pusat menyampaikan hasil pekerjaannya, guru seperti Presiden dan Para Menteri, mengulangi/menjelaskan kembali materi membuat bagan struktur organisasi yang sekiranya belum dipahami siswa, pemerintahan tingkat pusat seperti : kesimpulan/penutup. Presiden, Wakil presiden dan Para Model pembelajaran pemberian menteri, menjelaskan wewenang tugas mengacu pada metode pengajaran tugas dan tanggung jawab dimana siswa bekerja sama dalam pemerintahan tingkat pusat seperti kelompok kecil saling membant dalam presiden, wakil presiden dan para belajar. Pendekatan pembelajaran ini menteri, membuat pajangan struktur melibatkan siswa dalam kelompok yang organisasi pemerintahan pusat terdiri dari dua atau lebih dengan 3. Kegiatan Akhir : mengadakan kemampuan yang berbeda-beda. Para evaluasi, memberi tugas-tugas PR. siswa bekerja sebagai kelompok yang sedang berupaya menemukan sesuatu. C. METODE PENELITIAN Setelah kelompok-kelompok diskusi. Subyek Penelitian. Akhirnya siswa mendapat kesempatan Subyek Penelitian Tindakan Kelas bekerja sama untuk memastikan bahwa ini adalah peserta didik kelas IV di SD seluruh anggota kelompok telah Negeri Giriharjo 2, semester genap Tahun menguasai segala sesuatu tentang Pelajaran 2014/2015 dan berjumlah 14 pembelajaran tersebut dalam persiapan anak, waktu dan Lamanya Penelitian, untuk quis. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga Dalam penelitian ini pendekatan siklus (siklus I: 2x45 menit, siklus II: pembelajaran dimana guru menyiapkan 2x45 menit, siklus III: 2x45 menit, jadi pelajaran, siswa ditempatkan dalam penelitian ini dilaksanakan selama 14 hari, kelompok belajar beranggotakan dua atau dimulai dari tanggal 4 sampai dengan 16 tiga orang siswa. Siswa bekerja di dalam Mei 2015, penelitian Tindakan Kelas kelompok mereka untuk memastikan dilaksanakan di kelas IV di SD Negeri bahwa teman satu kelompok telah Giriharjo 2. menguasai materi pelajaran tersebut. Menerapkan Metode Pemberian Tahap-tahap pelaksanaan penelitian Tugas Dalam Pembelajaran Struktur
JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
81
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa tahapan antara lain : perencanaan (planning), pemberian tindakan (acting), observasi (observing), analisis dan refleksi (analizing and reflecting). Sebagai rencana tindakan, peneliti memilih model pembelajaran dengan metode pemberian tugas disetiap tindakan agar siswa semakin tertarik dan hasilnya lebih optimal. Pemilihan model pembelajaran ini didasarkan atas kesederhanaan sehingga mudah dilaksanakan, menyenangkan karena mengandung unsur kompetitif dan lebih berkesan. Atas dasar pertimbangan tersebut maka diharapkan siswa cepat hafal, mengerti dan diingat dalam waktu yang relatif lama. Selain itu siswa juga bisa berpikir kreatif dan kompetitif. Prosedur Penelitian Siklus I Rencana tindakan pada siklus I adalah: penyusunan skenario pembelajaran dan LKS, menentukan aspek-aspek kemampuan memahami dan observasi (angket) sehubungan dengan model pembelajaran metode pemberian tugas, mempersiapkan perangkat dan bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan tindakan, mempersiapkan lembar pengamatan dan penilaian beserta cara melaksana kannya, mempersiapkan soal tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan cara pengolahan makanan. Berdasarkan rencana tindakan I yang telah tersusun, maka pelaksanan tindakan I adalah sebagai berikut: Sebelum melakukan tindakan, siswa mengerjakan tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan menghargai
persamaan kedudukan warga negara pra pemberian materi, guru menjelaskan materi yang skenarionya diset dalam metode pemberian tugas, selama siklus I, siswa melakukan kegiatan antara lain: mendengarkan, mencatat, merangkum dan tes lisan/tulis, Selama proses pembelajaran, dilakukan pengamatan oleh peneliti yang dapat menghasilkan pemantauan yang berupa lembar penilaian dan aktivitas siswa. Observasi dilakukan sambil melaksanakan tindakan I. Observasi bertujuan untuk: mengetahui peningkatan motivasi siswa setelah tindakan pada siklus ini, mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap materi pembelajaran dilakukan pemantauan melalui lembar observasi, Mengetahui jalannya proses pembelajaran dilakukan pemantauan yang berupa lembar penilaian terhadap kemampuan siswa menyerap materi pembelajaran. Mengolah dan menafsirkan data (analisis dan refleksi) I : mendeskripsikan data-data yang diperoleh, diskusi tentang jalannya tindakan, kemampuan siswa menyerap materi pembelajaran, dan datadata penilaian setelah pembelajaran berlangsung, hasil refleksi digunakan untuk menyusun rencana pada siklus berikutnya. Siklus II Rencana tindakan siklus II adalah: penyusunan skenario pembelajaran, menentukan aspek-aspek kemampuan menyerap materi dengan baik dan observasi (angket) sehubungan dengan pembelajaran metode pemberian tugas, mempersiapkan perangkat dan bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan tindakan II,
JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
82
mempersiapkan lembar pengamatan dan penilaian beserta cara melaksanakannya, mempersiapkan soal tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa pada materi pembelajaran, Pelaksanaan tindakan pada siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II berdasarkan rencana tindakan siklus II adalah sebagai berikut: sebelum melakukan tindakan, siswa mengerjakan tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan awal pra pembelajaran, Guru menjelaskan materi yang skenarionya diset dalam pembelajaran metode pemberian tugas, Selama siklus II, siswa melakukan kegiatan antara lain; mencatat, menghafal, diskusi kelompok dan latihan soal-soal (tes lisan maupun tes tertulis), Selama proses pembelajaran, dilakukan pengamatan oleh peneliti yang dapat menghasilkan pemantauan yang berupa penilaian dan observasi tentang responsifitas terhadap pelaksanaan model pembelajaran metode pemberian tugas. Sambil melaksanakan tindakan, juga dilakukan tindakan observasi. Adapun observasi adalah untuk: mengetahui peningkatan motivasi belajar, kompetensi, nilai hasil kemampuan memahami materi, Mengetahui perkembangan kemampuan siswa dalam pembelajaran dengan pemantauan melalui lembar observasi, mengetahui jalannya proses pembelajaran dilakukan pemantauan yang berupa jalannya tindakan, mengolah dan menafsirkan data (analisis data dan refleksi), mendeskripsikan data-data yang diperoleh, diskusi tentang jalannya tindakan, pembelajaran dengan metode pemberian tugas, hasil refleksi digunakan untuk menentukan hasil akhir dari
kegiatan penelitian tindakan kelas ini atau pun untuk merencanakan siklus selanjutnya. Siklus III Rencana tindakan siklus III adalah: penyusunan skenario pembelajaran, menentukan aspek-aspek kemampuan menyerap materi dengan baik dan observasi (angket) sehubungan dengan pembelajaran metode pemberian tugas,mempersiapkan perangkat dan bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan tindakan III, mempersiapkan lembar pengamatan dan penilaian beserta cara melaksanakannya, mempersiapkan soal tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa pada materi pembelajaran, Pelaksanaan tindakan pada siklus III Pelaksanaan tindakan pada siklus III berdasarkan rencana tindakan siklus III adalah sebagai berikut: sebelum melakukan tindakan, siswa mengerjakan tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan awal pra pembelajaran,Guru menjelaskan materi yang skenarionya diset dalam pembelajaran metode pemberian tugas, selama siklus III, siswa melakukan kegiatan antara lain; mencatat, menghafal, diskusi kelompok dan latihan soal-soal (tes lisan maupun tes tertulis), selama proses pembelajaran, dilakukan pengamatan oleh peneliti yang dapat menghasilkan pemantauan yang berupa penilaian dan observasi tentang responsifitas terhadap pelaksanaan model pembelajaran metode pemberian tugas. Sambil melaksanakan tindakan, juga dilakukan tindakan observasi. Adapun observasi adalah untuk:
JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
83
mengetahui peningkatan motivasi belajar, kompetensi, nilai hasil kemampuan memahami materi, mengetahui perkembangan kemampuan siswa dalam pembelajaran dengan pemantauan melalui lembar observasi, mengetahui jalannya proses pembelajaran dilakukan pemantauan yang berupa jalannya tindakan, Mengolah dan menafsirkan data (analisis data dan refleksi), mendeskripsikan data-data yang diperoleh, diskusi tentang jalannya tindakan, pembelajaran dengan metode pemberian tugas, hasil refleksi digunakan untuk menentukan hasil akhir dari kegiatan penelitian tindakan kelas ini atau pun untuk merencanakan siklus selanjutnya. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi menggunakan angket, lembar penilaian siswa, tes (pretest dan post test), Sedangkan skor penilaiannya adalah sebagai berikut: 86 – 100 : sangat baik, 71 – 85 : baik, 56 – 70 : cukup, 41 – 55 : kurang, 0 – 40 kurang sekali Teknik Analisis Data Analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini masuk pada tahap refleksi, pada tahap refleksi peneliti dan praktisi (guru) mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah D. HASIL PENELITIAN
dilaksanakan. Hal-hal yang dilakukan adalah : analisis tentang tindakan yang dilakukan, mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana dengan pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan, melakukan intervensi, pemaknaan, dan penyimpulan data yang telah diperoleh.
Gambaran Selintas Tentang Setting Teknik pengumpulan data yang dimaksud adalah tes, praktek, dan observasi. Untuk menganalisis lebih lanjut tentang kemampuan siswa kelas IV semester 2 SDN Giriharjo 2 Kecamatan Ngrambe Ngawi, maka tolak ukur yang menjadi acuan pengukuran adalah nilai tes tulis, lisan, dan penerapan dalam bermasyarakat yang dilakukan penulis sepanjang penelitian ini berlangsung. Nilai tes ini juga dipengaruhi oleh faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar serta partisipasi wali murid di rumah antara lain dalam memberikan motivasi bimbingan belajar. Berdasarkan hasil dialog dengan guru, praktek dan observasi pendahuluan waktu pembelajaran pemahaman disepakati bahwa masalah kelas yang perlu segera diatasi dalam usaha penelitian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Struktur organisai pemerintahan tingkat pusat seperti Presiden dan Para Menteri.
Tabel 1 : Rekapitulasi Hasil Prestasi Siswa pada Siklus I No. 1. 2. 3. 4.
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang
Nilai 86 – 100 71 – 85 56 – 70 41 – 55
Jumlah Siswa 1 4 9 0
JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
Prosentase 7,1 % 28,6% 64,3 % 0%
84
5.
Kurang sekali Jumlah
0 – 40
0 14
0% 100%
Dari tabel diatas nampak bahwa kategori “baik” dan sisanya sebanyak 1 pada siklus I hasil belajar siswa masih orang (7,1%) yang tergolong “sangat kurang memuaskan, masih banyak siswa baik”. Dengan kenyataan ini maka perlu yang berada pada kategori “cukup” yaitu dilakukan tindakan siklus II dengan hasil sebanyak 9 orang dari 14 orang siswa atau sebagai berikut : 63,3 %, 4 orang siswa atau 28,6% pada Tabel 2 : Rekapitulasi Hasil Prestasi Siswa pada Siklus II No. 1. 2. 3. 4. 5.
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang Kurang sekali Jumlah
Nilai 86 – 100 71 – 85 56 – 70 41 – 55 0 – 40
Jumlah Siswa 3 11 0 0 0 14
Prosentase 21,4 % 78,6 % 0% 0% 0% 100%
Dari tabel 2 menunjukkan adanya baik”. Meskipun demikian peneliti masih kenaikan prestasi siswa yaitu 11 orang berusaha untuk mencapai hasil maksimal siswa atau sebanyak 78,6 % menunjukkan dengan melakukan siklus III yang prestasi yang “baik” dan 3 orang siswa hasilnya dapat dilihat sebagai berikut : atau 21,4 % berada pada kategori “sangat Tabel 3 : Rekapitulasi Hasil Prestasi Siswa pada Siklus III No. 1. 2. 3. 4. 5.
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang Kurang sekali Jumlah
Nilai 86 – 100 71 – 85 56 – 70 41 – 55 0 – 40
Jumlah Siswa 6 8 0 0 0 21
Prosentase 42,9 % 57,1 % 0% 0% 0% 100%
Dari pelaksanaan siklus II dapat Dari ketiga siklus yang telah diketahui hasil yang meningkat yaitu dilaksanakan tersebut dapat ditarik adanya kenaikan prestasi siswa pada kesimpulan bahwa metode mengajar kategori “sangat baik” yang semula hanya dengan pemberian tugas dapat sebanyak 3 orang siswa menjadi 6 orang meningkatkan prestasi belajar siswa. siswa (42,9%), ada kenaikan sebesar 21,5 %. Sedangkan yang memperoleh kategori E. KESIMPULAN DAN SARAN “baik” jumlahnya menurun. Kesimpulan
JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
85
Penggunaan metode pemberian serupa hendaknya dilakukan perbaikantugas dalam pembelajaran PKn dilakukan perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih dengan mengorganisasikan isi baik. pembalajaran tiap-tiap pertemuan, Penerapan pembelajaran dengan metode F. DAFTAR PUSTAKA pemberian tugas dalam rangka Bahri Djamarah, Syaiful. 2000. Guru dan meningkatkan prestasi pembelajaran siswa Anak Didik dan Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta di SDN Giriharjo 2 Ngrambe Ngawi dilakukan dengan membentuk siswa Depdikbud. 1999. Bahan Pelatihan menjadi kelompok kecil, untuk Penelitian Tindakan (Action selanjutnya tiap kelompok mengerjakan Research). Jakarta: Dirjen tugasnya masing-masing sebagaimana Dikdasmenum. ditentukan guru, penerapan pembelajaran Muslim., dkk. 2000. dengan menggunakan metode pemberian Ibrahim, Pembelajaran Kooperatif. tugas memiliki dampak positif dalam Surabaya: University Press. meningkatkan prestasi siswa dari awal sebelum diadakan tindakan, kemudian Nurjani dan Sukirno. Pendidikan dilakukan siklus I dan II dilanjutkan Kewarganegaraan. Yogyakarta: LP2IP Yogyakarta. dengan siklus III sebagaimana hasil observasi guru. Selain itu juga dapat Sadirman, A.M. 1996. Interaksi dan meningkatkan prestasi belajar siswa, yang Motivasi Belajar Mengajar. ditunjukkan dengan peningkatan hasil tes Jakarta: Raja Grafindo Persada. pada tiap-tiap siklus. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Saran Rineka Cipta. Untuk melaksanakan metode pemberian tugas memerlukan persiapan Sudjana, Nana. 1995. Dasar-dasar Proses yang cukup matang, sehingga guru harus Belajar Mengajar. Bandung: Sinar mampu menemukan atau memilih topik Baru Algensindo. yang benar-benar bisa diterapkan dengan cara pembagian tugas dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal, Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan kegiatan penemuan, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, untuk penelitian yang
JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
86
JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
87