INOVASI ORGANISASI PUBLIIC
Implementasi KnowledgeManagement Mendorong Inovasi Achmad Nutmandi ABSTRACT mazagement literdttrv a nldrl ,hat inte' Tbispqer driaes Jnm theenuimnneztrisk ard knowhdge addreringinnow needrof pttbbcagncicsresporciblefar andepistenologital gratesorganiqationalfomt innoaatiotand betueex knowhdge and nod.el naking copnections managemenl in tion.Praaica@,the pnvifusP bht ageficieJ nanagervith a gstenaticfraneanrkfornlatingdznocratitcoatextkxowledge proce$esres parlicukr kcalgoaerxnent to orgarilation. Producti1fl
Icywords:
lcrol,ledge management, innovation, local govemment organization
PENDAHULUAN Apakah ada inovasi di organisasi pemerintahan, tetmasuk pemerintah daerah? Petanyaan ini sedng diajukan, karenaotganisasipemerintahandinilai sangatsulit berubah dan bilamana berubah pun melalui suatu dorongan pihak luar. Dalam era otonomi daetah sepetti sekarangini, pengaruh perubahan eksternal tethadap organisasipemerintahsangatkuat dan tel2hmemalisaorganisasipemerintahdaerah untuk berubah. Tuntutan masyarakatyang semakin tinggi, selalu terjadinya perubahanperatutar tentang otonomi daerah,terbatasnyasumbetdayadan dana, dan kompetisi dari sektor swastadalam memberikanpelayananpublik merupakan vadabel-vatiabeleksternalyang mempengaruhi perubahanorganisasipemedntah daerah.Dengan katalain organisasipubli\ tetmasuk organisasipemedntahdaerah, betada dalam lingkungan yang dinamis, kompleks dan turbulen. Demokradsasi politik di tingkat lokal menyebabkanlingkungan organisasi menjadi semakin kompleks, sedamgkanorganisasi publik harus mengelola infotmasi dengan cepat dan mengubahnyameniadi keputusan-keputusanpublik. lwul Kebijakzr dan Adninisttasi Publik @Mdgitter Administtosi Publik U nersi.asGddidb Mada Voldrr.a 10,Nonor 2 (Norr".nber 2006) AdtrnadNxrr drrdi, bdl, 133-148
1.33
Achmad Nuimardi
Seringkali keputusan-keputusantersebut harus diambil secepatrnungkin tanpa melihat rencana strategis yang telah zda,.Mercer dan kawan_kawan(2005: 1) menghubungkan antzu:ainovasi denganbenn:k organsasipublik dan m io i"n pengetahuan. "i Gambar 1. Bentuk Organisasi dan Manaiemen pengetahuan
m ru ProfessioD.al Bureatrcrecy
Mechloe Bnrelucracy Cou.trile oxplicit kloehdee
fl
Profesriond Adhocracy
J-Forro
Sumber:DongMercer,etal.,,Tublicagenciesa&r Enr/iroqnefc.lRislcO€anizingknowledg€ in a democraticcontext",JoxmaloJKnonhdge Maugnext,g(p) 2005:6.
Bilamana inovasi atau perubahan pada perusahaan swasa Iebih diarahkan tmtvkmencapai efisiensi &n keuntu nganyanglebth besar,namun dalam organisasi pemerintahan inovasi lebih diarahkan pada efisiensi dan peningkatan pelayanan pada m aEaankat. e uilo B eftrccj, Director of Diuision for Pablic Econanics and pab_ fuAdninistration dtPBB menegaskan peflunya mendesain ulang ugas-tugas negata pada, abtd, ke-27 yang tidak mencerminkan lagi ,,big gooernmenf, tetapi l;bih menekankan pada kompetensi dan kualitas kinerja menialankan fungsifungsinya, yang mencerminkan ciri negara moderen (I{amarck). Gerakan inovasi sektor publik merupakan fenomena global yang diterjemahkan dengan berbagai pro_ gtam. Presiden Vicente Fox dari Meksiko mencanangkan reformasi sektor publik dengan prinsip-prin sip utama: gnernment tbat n$ hr, qt/ali\ gnteflrtneftt,proJetional glrernnefit, digital gouemnent,gzuernneftt witlt reguktory reforn, honestand tranfparerzt. Pdnsip-prinsip ini merupakan dasa"tinovasi untuk membav/a perubahan radikal pada otganisasi pemerintah, terutama dalam memanfaattan pengetahuan dalam
134
[KAP Volune 10,Nonor 2 (Nowubn 2005)
t,"pte'"En,"iK,.oiDter*r-,Jl,llli'^?iiilll!1"-ll.L1 pengambilankeputusan.Faktor-faktot pendorong tefotmasi dan inovasi ini varrisi zntatt satu negara dengan negam lain' Di Amedka Serikat -"tip,-yri didotong oleh ketidakpuasanpada pemerintah; di Etopa didotong oleh mandat dari Uni-Eropa; di oegafa-negarapecahanUni Soviet didorong oleh demokratisasi dan refotmasi politik; di Ametika Latin didorong oleh krisis ekonomi dan di Indonesia didorong oleh demokratisasipolitik dan krisis ekonomi yang terladi sejaktahun 1998. Gerakanrefotmasi di Indonesiayangteriadi padatahun 1998,telahmembawa perubahanradikal padakebiiakantentangpemedntahandaerah'Dorongan publik yangdemikianLrraipadaawalgerakanteformasi tersebutmendorongpemerintahan -sebagaimana b.1.-HabiUleunnrk mendesainulang systempemedntahandaemh yang diatur dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 7974-deflg {t peratutan p"tLd"og-ottd* g n y^t:Lgbaru. Akhirnya pada tahun 1999, DPR menyetuiui i*.".rg"tt ,rttd"og-.t tdang usulan pemerintah untuk meniadi Undang-Undang, yangdilenal denganUndang-UndangNomor 22 Tahun 1999 denganmenetapkan priisip oto.romi luas, nyata dan bertanggungiawab'yang selaniumyadapat iilaksanakan pada tahun 2001. Sesuaidengan penjelasanundang-undang tersebut, kewenangan otonomi luas adalah keleluasaandaerah untuk menyelenggatakanpemerintahan yang mencakup kewenangan semua bidang kecuali di bidang politik luat negeti, pertahanankeamanan,peradilan, moneter' fiskal dan agama.Yang dimaksud otonomi nyataadalahkeleluasaandaerahuntuk menyelenggatakankewenanganpemetintahan di bidang tertentu secata nyata ada. Yarqgdimaksud otonomi yang bertanggungjawab adalah berupa pertanggungjawabansebagaikonsekuensipemberianhak dan kewenangankepada -"jud tugas dan kewaiibanyang harus dipikul oleh daetahdzlam i".r*tJdum mencapai tuiuan pemberiafl otonomi, berupa peningkztzn pelrrya,nandan kesefahteraanmasyarakatyang semakin baik, pengembangankehidupan demokrasi,keadilan,pemerataansertapemelihataanhubungan yadlgseraslantam Pusat dan Daemh serta antat dtetah dalzm rneiagakeutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daetah sebagaipengganti Undang-Undang Nomor 22 Tahtn 1999 lebih menekankan tentang pentingnya petan pemerintah daetah dzlam peltyanan publik, seperti ketetiban urnum dan ketentrarnanmasyarakat,penyeienggaraanpendidikan dan kesehatan,dan pelayananpertanahan yang menjadi urusan wajib yang menjadi kewenanganpemerintah daerahpropinsi. Sedangkanpelayananpublik yang menjadi kewenanganpemerintah kabupaten dan kota seperti, penyelenggataan ketertiban umum dan ketentraman masyataktt, penyediaan s t^a^ pta's^I n IK-,4PVolane 10, Nonar 2 ('{ouenber2006)
tJ)
Achrnad Nurmandi
umum, pelayanarikesehatan,pendidikan, hetenagaketjaan,pengembangan koperasi,pengendalianlingkungan, pelayananadministrasi umum dan pelayanan dasar lainnya. Pelimpahankewenanganpelayananpublik kepadapemerintah daerahini secamlangsungharus didukung oleh peningkatankapasitasorganisasi pemerintah daemh tetutama yang betugasmemberikan pelayznanpublik. Saiah satu indikator peningkatankapasitastersebut adalahkemampuanmelakukan inovasi organisasisecataterus menefus sesuaidenganperubahanlingkungan yang cepat.
INOVASI DAN KNOtrtr/ZEDGEMANAGEMENT Untuk melakukan inovasi organisasi, anggota organisasi dituntut mempunyai pengetahuanyang baik dan mendalam tentang masyalakatyaog dilayaninya. Pengetahuantentang masalahpelayananpublik yang dihadapi, karakteristik masyatakat,kemampuan organisasi dan takeholderytng dapat menjadi parmer dalam pemecahanmasalah,Dalam prosesini, proses pencrptaanpengetahuan berlangsungdan organisasiselalu berusahamemperbaiki metode kerjanya. Sementataitu, peflciptaan pengetahuandan ide baru sebagaibagianpenting dari ptoses inovasi, yaitu proses mendifusi ide baru dan mempraktekkannyauntuk memecahkanmasalahorganisasiQ.{ewel! 2002: 746). Dengan demikian inovasi organisasiditentukan tidak hanyapenciptaanpengetahuaobaru, tetapi juga difusi dan aplikasi pengetahuantersebut dalam konteks baru yang merubah metode ke{a. Kad Wiig (2005) menielaskanbahwa inovasi organisasipemedntah daerah yaflg memberikan pelayanan publik dipengaruhi oleh struktur organisasi, kapasitas,informasi, keahlian pegawaidan pengetahuanyang cukup merupakan faktot-faltot yang berpengatuh. Pengetahuanmerupakan fakat penttng (enabkr factz4 nntuk mengarahkan hak.ikat dan arah keputusan dan tind?rkan.Tanpa pengetahuanyang cukup-rr"alaupun denganinformasi yangcukup-, keputusan dan kebijakan lebih berdasarkanpada praduga tertentu dan intuisi. Pengelolaan data dan informasi untuk menjadi pengetahuanmenjadi tahapanpenting karena organisasipemerintah sedng berhadapandengan masalahsosialdan politik yang tidak tetstruktur, situasi pengambilan keputusan yang ambigu, dan parameter atau outcome keputusan yang tidak ielas serta kemampuan kognitif pengambil kebijakan yang terbatas (Brown, 2003: 5). Kemampuan otganisasi mengelola pengetahuantergantung kepada kemampuannya mengotganisit, menemukan dan menggunak^n d^t^ d^i infotmasi. Mengorganisir data mengacu kepada inventarisasi keberadaandata, kualitasnya,menilai" mempriotisasi dan melnbuat data menjadr JKAP Vokwe 10, Nonor 2 (Nouenber2006)
dget rr*#tt?iffi nrca tasi Kaozote rnpte
:TJ l;1*;
mudah diakses (ASTHq 2005). Infotmasi berguna biia data telah disruktut, dikategod, dibagi dan dianalisis dan transformasinyameniadi pengetahuan memedukan kontektualisasiinformasi dengan isu tettentu' Dengan kewenanganyang cukup luas terutama dalam bidang pelayanan publik, seLenarnyabanyakinovasi yang dilakukan oleh Pemetintah Daerah dalam rangkamelaksanakanotonomi daerahmelalui pengelolaanpengetahuanyxrgtdz' Pengelolaanpengetahuanmeniadi sangatpenting dengan tujuan untuk: (a) Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan pelayananpublik; ft) Membantu partisipasi publik dalam pengambilan keputusan; (c) Membangun kapabilitas modal sosial dan intelektual (d) Mengembangkantim ke{a mana)emenpengetahuan flWiig' 2002)' Rob Shields dan kawan-kawan dalam penelitiannya tentang implementasi knowledge managementdi Pemerintah Federal Kanada mengatakanbahwa: 'The goal of hnovledgebasediritiativesin the ?ublic Sewiceis to providebetter delirrery through the sharing of "knowledge" between govetnment and the ,.*i". public and between govetllment actots at all levels It explicidy seeks to address these ihallenges in an environment of rapid change Fot example , at Heakh Canada knou'ledge aid information man€ement are seen as processes that will ensure that knosrledle is captuted, created, shared, analysed, used and disseminated to maintain and improve service delivery and,/or business goal (Sluelds' 2000)'
Upton dan Swinden (1998)mencatatbahwadalamabadinfotmasi, organisasi 'J\tnt-trpgoaennefitor citi(en+entric pemefintah telah betubah menitdi semacam gorqrnnenl', yang menyebabkan Pelayananpublik lebih betorientasi pada konsumen.
IKAP Votune 10, Noaor 2 (Noaenber2006)
tJ I
Achmad Nurmandi
Gatnbat 2. Hubungan Kebiiakan dan Pelayanan publik dengan Pengetahuan
Sumber: ASTHQ Kroz&/ga MaragenentforPzblicHeattbpnfessiowl,ljry 2005:1. (diakses13 Febaruary2006) Ket Data adaialrukrtan-ukuraa atauobserwsi dalam bentuk teks,numeril gl;rfik,k.:atogeifrl<, naratif atau audiovisual Informasi adalahdatayang telah diberi nilai ketika dioryanisisr,dikategorjsas!disaringatau dihdeks Pengetahuanadatahinformasi daramkonters tettenq yangdikategorikantacit dan eksplisir Government services need to be integrated atound custome/s needs Thete are a num_ ber of ways this can be achieved. For examplg by life episodes or around communities of interest. Prirate sector involvement will be essential in this process. This refocusing has enormous implication for how public service organizatioos structujre themselves and theit infotmation systems.In addition, il will require change in culture..... there will be a need fot multi-diciplinary staf{ who can guide the public t}uough the compledties
of government services(Jpton, 1998).
Secaraesensiai,^p^ y^rrg dijelaskanoleh para ahli di atas ialzh bahwa otganisasipelayananpublik pemerintah perlu dikuatkan dalam memberikan pelayafir p^da masy^rak^tagar lebih mencapai tatget dan t6erfriendb, Hal ini dapat dicapai dengan penggun^afld^n berbagi assetinfotmasi, baik dengan ke{asama antar unit maupun berinteraksi dengan masyarakat.Peiari apafat pelayanansebagaiaktor yang mampu mengaksespada informasi yang cukup dan sumbet pengetahuan. Faktor kedua keberhasilanpelayananpublik tergantungkepadakemampuan membangun jxingan dan ke{asama dengan organisasi-organisasilain baik pemedntah maupun swasta sefta masyafakat.Keberadaanmekanisme ini akan
138
JKAP l.hlane10,Nonor2 ('{ownber2006)
Knosledset'rr*;:tt?iffHil l;Yl::i *."pre."ent^si menladtalangpembelajaranuntuk menghasilkanpengetahuandan menghilangkan duplikasi dan inefisiensi anggaran.Infotmasi dari masyarakatdikumpulkan dan dianalisisuntuk lebih mengetahuikebutuhan riil mereha.Selaniutnya informasi ini diberikan konteks dan menladi pengetahuanpenting untuk mengambil keputusan dalam manajemenpelayananylng t*Lt fnor,zsi-inovasi organisasi metupakzn ozpttt daA penciptaan pengetahuan dan berbagi pengetahuan arltara arLggot^otganisasi dalam pemedntah daetah tentang kebutuhan masyarakat.Pengolahanpengetahuantersebut menghasilkan. keputusan-keputusandan tindakan organisasiunruk peningkatan pelayanan publik. Kualitas pelayanan publik yang diberikan sangat tergantung kepada kemampuanmengelola data dan informasi dan menggunakanpengeahuan yang diperoleh untuk pengambilan keputusan dan metespon petubahan. Sebagaimanajet organisasi pelayananpublik" setiop apa"ratbirokrasi pada dasarnyaselalu menghadapimasalahpada tahapan implementasi kebiiakan pelayanan,kxena tdanya kesenjangan^itar^ ^p^ yang mereka ketahui dengan masalahyangdihadapi dilzpangan. Padasaat'ni, para a&tor hatus mengoperasionalisasikaninisiatif kebifakan batu. Heclo menyebutnya sebagu "poliry learnin!' sebagairespon deterministik pada Lingkunganyang biasanyamerrp^k^n "pllitital leamin!'."fekrnan-tekanandari lingkungan sepertidati lembagaswadayamasya'ri rakagmedia,peemrintahpusatdan lain sebagt;nya.Ddotn"poliE leanin!' rktotoknt mengelolaisu-isusecaradetail,tr€as-n€as rutin dan kodifikasi pengetahuan. Inovasi olgatrisasipemerintahanmelalui penciptaandan berbagipengetahuan dapat dilakukan melalui petubahan sistemih yang dilakukan secatasengaja oleh anggotadar' pknpinan organisasi.Keberhasilanprosesperubahanditentukan oleh beberapa fzktor. Pertama,otang-orang yang tedibat dalam proses goternanteint sendiri adalahmerekayangemenciptakandan memethara perubahaa,yangkomit dan adaptif (Sumarto,2003: 10); krdua,pemirllpn yang memiliki kekuatanuntr.rk mengubah dalam lingkup kekuasaannya.;,Qeliga,komunikasi antar penceus perubahan dengan pihak lun; kcenpat,dedikasi bawahan atau pegawai dalam melakukan perubahan; dukungan dad publik dan politisi. Sementaraitu, dari hasil sfidl Institateof Daekpnent Studies(DS) r eflgelompokkan tiga kemampuan organisasi dalam memfasilitasi inovasi dan pendekatanpartisipatoris, ytkni pertama,kemampuanievel petsonal betupa kemampuan rnendengar dan tetlibat dalam dialog, pembelajaranbetsama, keinginan dan keterbukaanuntuk betubah dan kapasitasuntuk melihat ke depan; ktdua, faktot-faktor yang berkaitan dengan prosedur, yaitu aptesiasipada proses dan peningkatankapasitasdan adanyamekanismeinsentif baru untuk menghargai JKAP Volune 10, Nonor 2 (Notvnber2006)
739
Achmad Nurmandi
petll^kD partidpatory Aet@a,faktor-faktor yang berkaitan dengan sistem dan struktur, seperi adanyaruang untuk pembelaiaxanyang lebih fleksibel, inovatif, keuanganyang fleksibel, akuntabilitas dan transparansike bauiah, strukrur orgatisasi dan manajemenyang mendatatfufl @lackbwn, dalarnSumarto, 2003: 13-14). Dengan demikian dapat dipahami bahwa inovasi dalam organisasi pemerintahan daerah ditentukan oleh individu, pemimpin, struktur organisasi, proses pembelajaran,komunikasi dan dukungan eksternal.pemimpin organisasi saflgat menentukan inovasi organisasi,terutama pada organisasipemerintahan. Pemimpin daetahyang dimatsudkan adalahkepaladaerahyangmemegangperan yang sangatsignif,kan, karenaia memiliki kekuatan untuk mengubahbanyak hal dalam lingkup kekuasaannya.Pemimpin yang baik fielql.1y2ng dapat mengelola petubahandengantingkat resistensiyangminimal (Sumarto,2003:1 1). Mengelola petubahanini secarasubstansialadalahkemampuanpemimpin untuk mengkomunikasikan kepada bawahannyauntuk membangkitkan dedikasi yang tinggi. Tendler (dalam Sumarto, 2003: 72) dalarn studinya menyimpulkan bahwa pemetintah daerah yang berhasil melakukan inovasi program deflgan mempertahankandedikasiyang tinggi para pegawainyadengancaramempublika_ sikancapaianprogram, bahkanuntuk sukseskecil sekalipun,misalnyamemberikan hadiah bagi kinerja yang bailq mengundangjuma.lis,politisi dan tamu lain untuk menguniungi komunitas yang programflya menunjukkan hasil baik. Dengan menuniukkan keberhasilan program, mereka secara tidak langsung telah memberikan beban motal kepadapegawaiuntuk bersikap bettanggungjawab. Proses komunikasi yang berkesinambungananar pemimpin dan bawahan dalam suatu organisasimenfadi proses pehbelaiaran terhadap hal-hal yang batu dan menciptakanpengetahuanbaru. Infotmasi menga.lirdaii satu pihak ke pihak yang lain, dari dalam ofgaflisasi ke luar organisasi,dan seterusnyamenjadi suatu prosesyangberkelanjutan.Penelitianataustudi terhadapprosesinovasi organisasi i[i, terutama organisasipemerintahan daerah yang menarik untuk dipelaiari dan yang akan diteiiti penulis. Studi oleh Liebovziz dan Chen (dalam Shaaifuddin dan Rowland, 2004) menemukan" knowledge sbarin4!'dalam organisasipemerintah mempunyai beberapakendalapokok, yakni karakter otganisasiyang hiratkis dan birokratis membuat penciptaan pengetahuanmeniadi sulit dan banyak birolrat yaflg engganunnrk membagi p engetahuannyakatena meteka menjagajatak yang aman dengan pemegangkekuasaan. Organisasi,termasuk organisasipublik, seharusnyamengidentifikasi dimana pengetahuantacit dan explicit ketika mendesainstrategi dengan tujuan untuk meniamin pengetahuandiciptakan dan ditai.rsfer kepadaindividu yang benar (Shanifuddin dan Rowland, 2004:2).
140
JKAP Volune 10, Nonor 2 (Nownber2006)
rmplementasiKno'ted8e"r'rrt;;"it:Ji:I:T;LTj*i Studi inovasi organisasi,terutama pada orgaoisasipemedntahanbelum banyak mendapat perhatian peneliti, terutama dinamika internal yang berkaitan dengan pengelolaan pengetahuan.Penelitian-penelitian yang ada lebih banyak pada inovasi otganisasi petusahaan, yang pada gilirannya mempengatuhi perkembangan teori inovasi organisasipemerintah. Aderson dan King (1993) meneliti faktot-faktor yang mempengaruhiprosesinovasi. rJ7olfedan Van de Ven meneliti kondrsi-kondisi yang penting untuk inovasi dan implikasinya (Wolfe, 1994 405-431). Peter Totterdell Q002) dzn kawan-kawan meneliti tipe dan karaktedstik inovasi organisasidan dampaknyaterhadap kineria keuangan, hubungan pekerja, kesejahteraan,dan pelanggan.Otganisasi yang diteliti Peter dan kawan-kawanmeliputi orgarusasiperusahaandan organisasipemerintahan sertz organisasisosial, yang menghasilkanbeberapakesimpulan yang menarik. Pexana,100/odad organisasiyang melakukaninovasi gagalmembenkan dampak posisif pada otganisasi.Hal ini disebabkanperbedaankriteria,keberhas tn; ke&ra, tipe inovasi yang dilakukan apakahinovasi teknis (ptoduk, jrsq dan teknologi), inovasi administratif yakni sumberdayamanusia dan desain pekeriaan dan sejauhmanarestrukturasi orgarusasi(me{et dan relokasi); ketigz,atibrt novasi. Berbedadenganinovasimelaluipenciptaanpengeahuanbaru dalamorganisasi privat yang banyak didotong oleh persainganyang ketat dan perubahan seleta konsumen yarg cepag sedangkandalam organisasipublik lebih banyak didorong oleh perubahanpolitik menuju demokratisasidan kepemimpinan,doronganintetnal seta perubahaoteknologi Dalam studinyaterhadappemerinah daerahyang berhasilmemperolehperhagaandalambidanginovasioganisasidi Amerika Serikat dan Kanada,Bodn melihat lima faktor penting yangmendoronginovad yainr: orpresO initiatiuu nningfnn politicalslstemdueto an eledionnandate,legislation *re fura pofitician; (2) newleadmbip,abether frzn oatsideor within organiqation; (3) a crisis,defnedas a public! uisible failare orproblem,eithercunentor anticipated; enuironment, inabilirya to a cbanging (4) a uarie! internalproblen (forlrogto respond reatha targetpoPuldtiln,inabiliE to neetdenandfor a prlgran, reslurceconrtraint, or an abiliE to coordinate Polides eitherb technlkgies or othercauses (5) newo?Plrttnities,created @orin, 2001: 55). Lima faktor di atasmerupakan hasil dad studi Borin di Amerika Serikatdan Kanada.Dengan mengambil 217 sampeldari negaradan pemerintah d^et^hyang mengikuti petlombaan inovasi yang dtselenggankan oleh Ford Fo*ndationdan JKAP Volnne 10,Nonor 2 (I'{o*nbr 2006)
747
Achmad Numandi
IQnnedlScltoolof Goaernment, Bodn mempelaiarikataktedstik, ptoses dan outcome dad inovasi yang dilakukan. Faktor politik seperti pemilu, ldslasi dan tekanan serta lobby merupakan hal-hal yang mempengaruhi inovasi yang dilakukan. Kdsis, kepemimpinan, kondisi organisasisecarainternal, kesempatandan ketidakpuasan stakeholder merupakan faktor-faktor lain yang mempengatuhi inovasi manajemen sektor publik di Amerika Serikat dan Kanada. Dari Iinra aspekbesartersebut, masalahmasalahyang dihadapi organisasisecataintetnal merupakan faktor yang paling mempengaruhi Inovasi yangdilaliukan oleh organisasipemedntahdaerahtersebut bukanlah tanpa prosestertentu, namun melalui dinamika intemal organisasiyang disebut dalamstudi Hopkin menunjukkan bahwaprosesinovasi dalamoqganisasi non-profit melzlut management of organizatinnal knouledge. Setidak sejumlah daerah menghasilkaninovasi pelayananpublik yang merupakan output dari penciptaan dan aplikasi pengetahuan baru.. Sejumlah inovasi ptogtam yang sedangdan sudah dilakukan ^nt^n lain Pembenahan Manaiemen Rumah Sakit Umum Daerah (I(SUD) oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara,Pembentukan LEPP-M3 (Lembaga Ekonomi PengembanganPesisir Mikro Mitra Mina oleh Pemedntah Kabupaten Deli Serdang,Program Gianyar Seiahteraoleh PemerintahDaerahKabupaten Gianya^r, PelatihanAparatur PemerintahanDesaoleh PemerintahKabupatenSumbaTimur (APKASI, 2003), dn Kabupaten Jembrana melalui sejumiah inovasi program (Ptasojo,2004).
t42
2005) IKAP Volune10,Nonor2 (Noaenber
Inovasi Organisasi Publik: l'j,ple''j'enrasi Kno,,gledgeM4nagenent Mendorong Inovasi
Tabel 1. Kondisi-kondisi yang Mendorong Inovasi
Sarnpel besar(%) Faktor politik Pemilu Legislasi PressuredanLobby Total
n.a n.a, n.a 2l
Kepemimpinan Pemimpinbaru (dari luar) Pemimpinbaru (dari dalam) Total
n.a. na. 6
Total Krisis Internal organisasi Perubahanlingkungan Ketidakrnampuan bersaingdi pasar Ketidakmanpuanmemenuhituntutan Keterbatasansumberdaya Tidak adakebijakankoordinasi Total Kesempatan Teknologi Kesenrpatan baru Ketidakpuasan stakeholder Total Jumlahobservasi
IJ
t9 11 1l ZJ
IO n.a. 6 n'A.
Sanrpel kecil (7")
12 t) 1^
2 11 6
48
t9
3 0 3
6 4 10
)J
.'U
18 6
8 27
l)
II
15 0 49
10
1'!
18
tl
49 18 l6
20
n,a.
na
146 330
l5s
t54 2t7
JJ
Catatan:Kai kuadrat = 0.98padaDF 0.01 Srmhet:Botin,IVhatBariy'ar?Public ManagementInaovation in dre United Stated and Canad4 20o1;56.
JKAP Volune 10,Nonor 2 (Nooenber2006)
143
Achmad Nurmandi
dan Kmne@School of Gomnnent Dari studi yang dilalilkan oleh FardFo&ndation InnotutionAward terhadap 277 pemeintzh daerah seta Instituteof PublicAdninistration of CanadaInnoaationAward tethrdzp tiga puluh tiga (33) pemerintah daerahmenemukanfaktor-faktor yangmenghambatinovasi otganisasipemerintah, dalam tabel berikut: Tabel 2. Faktor-faktor PenghambatInovasi Organisasi Publik
usA(%)
Hambatan Sikapdan ResistensiBirokat Keterbatasansumberdaya Kesulitankoordinasiunit-rmit birokrasi Logistik Hntang Legislatif Memeliharasemangatinovasi Irplementasi teknologi Kesulitar menjangkaukelompok sasa.ran Oposisipolitik Oposisiteryadu Oposisidari manajementengah(middle) Terpengaruhkepentingarpihak swasta Oposisipublik Kompetisidari pihak swasta oposisi terhadappengusaha
Canada (Y")
l8 t7,4 10,2 l0 9,4 6,6
26,1 l0,l l3
5,9
41
1,6
?q
L?
,o 1'
10 4a /L? ,o
1/L
Jurnlah
1,4 1,2 0,8
to
100
100
0 )o
Sumber:Manley Karcl. b nluatioflis tbePubl.icSector,QueetslzndlnnovationCouncil,January
2001:30. Gambat 3. Pengaruh Kebiiakan dan Program pada Pengembangan Pengetahuan dalam Organisasi m@dodgo NGo6@ bchrn[@@
mcndo@0 fr'@cc6s@ D@[c[o6
t I
I
0nado tdb6 tuholmg
A I
I
@60Mcd oddbbd D[ffia.
+
AoMbdlt,!o!! d Doaodc.o0U adq@t@d rogpr@cd
Sumber:Macroinnor,ation AssociatesLLC,2003, htttp://wwvzmacoinnovation.com
144
JKAP Vokne 10, Nonor 2 (Nnenber 2006)
Implemenrasi Kro@,rerrr t r#;:t^?ii:I;
i;T*
Dari jumlah pemednah daerahyang diteliti baik di Amerika Serikatmaupun Kanada, silap dan resistensi birokrat, keterbatasansumberdayadan koordinasi menjadi tiga faktor penting yang menghambat inovasi organisasi. Resistensi apatat memrnjukkanbelum adanyaprosespembelaiaranbersamadan penciptaan manajemenpengetahuanpada organisasipemedntahandaerah.Kebedangsungan suatuirrovasiorgardsasi pemetintahdaerahakanbedrentibilaman^ te4^dtpetgzrirzafl kepemimpinan. Keterputusaninovasiorganisasipemetintahaqini disebabkn oleh tidak adanyalingkungar organisasiyang kondusif untr:k memprosespengeuhuan. Sebagaio{ganisasi yangkompleks,organisasipernetinuhandaerahterdid datiindividuindividu, kelompok-kelompoh dan bentuk perilaku kolektif lainnya yang mernpengaruhioutput dan outcomeorganisasi.Dengan demikianmelaluikebiiakan dan programyangtepagpenciptazndan pembagianpengetahuandapatbedangsung denganbaik dalamoqganisasipemerintahdaerah. KASUS KOTA JOGYAKAR'TA DAI-AM IMPLEMENTASI KNOVLEDGE MANAGEMENT Pemerintah Kota Yogyakarta yang meraih penghargaan E-Gov terbaik vetsi Menpan dan Majalah Ekonomi tahun 2005 sebenarnyasekadarmenunjukkan memngkatnyakemampuanmeteka dalam mengkoordinasikan,memberdayakan, mengintegtasikan,mengelola, membagi dan mentrafrsfef informasi antat unit_ unit otganisasi dan jadngan informasi dengan stakeholder Salah satu kegiatan dari program E-Gov oya adalahUnit PelayananInformasi dan Keluhan (UpIK) yangdibentuk berdasarkanSK \Talikota No. 86 Tahun 2003 tentangpembentukan Unit PelayananTelpadu SatuAtap Ko a Jogya.BetdzsatkanSK ini, UpIK adalah satuafl ofganisasi nonstructural yang metupakan Unit pelayananTeknis pada Kantot Humas dan Informasi KotaJogya yangmelaksanakanpelayananinformasi dan keluhan. Tugas-tqgasUPIK antara lain: ' Meiayani informasi yang disampaikan masyarakatmelalui media yang disedikanPemkokJogyayangmeliputi pertanyaan/berita,aduan/komplain, keluhan,kritik, pertanyaandan saranbaik langsungmaupun tidak langsung, menyampaikan tzr'ggapa,n / jtslaban kepada masyarakat berdasatkan rnformasi yang masuk dad instansi/pejabat. ' Melaksanakan inventarisasipermasalahan danmengupayakan penyelesaiannya., melaporkanhasil kegiatanpelayananinformasi dan keluhan secarabetkala kepadauzlikotaJogyadan Ketua Tim KoordinasiTindak Ianjutpetntasalahan PelayananMasyarakatmelalui Kepala Kantor Humas dan Informasi JKAP Volnne 10,Nonor 2 ('{ownber 2006)
145
Achmad Numandi
Untuk mendukung tugas-tugasteisebut Pemkot Jogya memanfaathan betbagai fasilitas antara lain dengan sias wu.w.Jogyago.id, hodtne service 24 jam dengantelepon dan SMSdengannomor 2740 bagty^ng mempunyaikamr produk Telkomsel Simpati dan Kamr Hello dan 08122780001.Informasi dan data yang dipetoleh melalui UPIK ini lebih lanjut disebatkanke organisasipelayananpublik dan diubah menjadi pengetahuanuntuk menjadi bahan pengambilan keputusan. Pengetahuanmenjadi aset penting bagi organisasipublik dalam rangka pengamb an keputusan.Menutut Bloogood dan Salisburybahwasetiaporganisasi memerlukan identifikasi dimana pengetahuandisimpan dalam otganisasi. Oleh karena itu dipetlukan sttategi menjadi bagaimanapengetahuandiciptakan, ditransfer dan diproteksi dengan benar dan oleh orang yang benar (Shanifuddin, 2004:5). Tuomi (1999:1888)berpendapatbahwapadadasarnyasebuahorganisasi merupakanorganisasisebagaiaktivitassocialyangmempunyaiprosespengetahuan didalamnya.Pengetahuandalam organisasisebagaitransfer kootdinasi informasi yangdikaitkan denganprosessebelumnya,teori tambahandan praktek manalemen pengetahuanseta memfokuskan pada aktivitas menghasilkanpengetahuan. Perspektif ini juga menekankanpada pembelajarandan pengembangan kompetensidan kurangmemperhatilan carapengetahuandigunakandalamproses otganisasi.Selainitu pula otganisasidapatdilihat dari aspeksosiologi pengetahuan yakni sebagaisebuah sistem sosial yang tergantung kepada proses pemaknaan kolektif. Sebagaiunit sosial kita mempelajaribagaimanakomunikasi antat s m lain, bagaimanabudaya otganisasi, dan bagaimanakekuasaandikelola dan lain sebagainya.Daiam studi oganisasi dikenal betbagai perspekti{ yaitu ekonomi, ekologi, administratif dan sosiologis.Perhatian terhadap pernanan pengetahuan dalam organisasi dtpelajtt dalam perspektif sosiologis. Dalam perspektif ini, organisasi hatus dtpahami:dari a goal dirededncial aols dan sistem sosizl" yang mana individu yang berpengetahuanberintetaksi unnrk mereproduksi lembagaiembagaorganisasi,prosesdan makna. Dengan menggunakanteori aktivitas dari Leontief, aktivitas organisasi dibedakan dengan tindakan dan operasinya. Akrivitas berkaitan dengan motif, tindakan be*aitan dengan goal dan operasi berkaitan dengan impleme*asi aktual,tindakan dalam situasi konkret Program E-Government dengan kegiatan Unit PelayananInformasi dan Keluhan yang dikembangkanoleh Pemedntah Kota Yogyakarta setidaknya menjadi salah satu unsur penting dari pengembanganmanajemenpengetahuan di organisasi pemedntahan daerah, terutama untuk pengambilan keputusankeputusanstategis, walaupun,pimpinan otganisasinyatidak menamakansebagai manajemenpengetahuan.Katena pengeuhuan menfadi sumbetdayapenting bagi shaing yang efektif di sektor publik menjadi pelayananpublik, maka knowledge
t46
2006) JKAP Vokne 10,Nowor2 (Noaenber
r-preheht asiKno@ tedse*, *Iil\f
i:f*::#:
i#:
t
faktor signifikan dalam menuniangkeberhasilanpelayananpttblsk Knowhdge sharing dalarnorganisasipublik bisanyamencakup diseminasi antar individu tentang pengalamanpekerjaan dan kolaborasi antar mereka dan susbsistem dalam organisasi.Davenpoft dalr Klahr m dthtt kno edge slaing anl integration metgxangS pengulanganatauinefisiensi dan memperkayareptesentasi(Davenport dan Klalr, 1998).
DAFTAR PUSTAKA Andetson, N. dan King, N., 1993, "Innovation in Otganization,,, International Reuiewof Industrial ds OrganirytionalPyrtokgy. Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seiuruh Indonesia, 2003, B*t praains Angota API(ASI, Jakana. ASTHQ 20O5,KzowledgeManagenent for PubticHeahhpmfessional, July,diakses13 Febtuati 2006. Borin, S.,2001., Wltat Border?Ptblic ManagementInnor.,ationin the United Stated and Cana.da. Browrl Mary Maureeendan Jefrey L. Brudney, 2003, ..Learning Organization in Public Sector?A Study of police ageociesemploying information and technology to advanceknowledge', PubticAdninistration Retiew,83 (7) JanlFeb. Davenport, T. dan P lKiahr, 7998, 'Managing Customer Support Knowledge,,, Calfornia Management Rcaiery40 (3). Kamarck, Elaine C, "Governrnent Innovation around tfre Woit,. Asb Institsa andinnoaation Jor Denonath Goyernanrc JohnF l{tnnedl StholoJ Goaemment, Harvard University, wwuzashintute.harvard.edu, Mactoinnovation Associates LLC, 2003, htttp://wwwmacroinnovation.com Manley, Karel, 2O07.Innoaation in tbePublicSeaor,eueenslandInnovation Council. January. Mercer, Doug, et al,, 2005, "Public agenciesadn Environmental Risk Organiz_ ing Knowledgein a democatic contexf,, Journalof Knowledge Matagennt, 9(2): 6.
2006) JKAP Vokne 10,Nonor2 ('{ouewber
^I4l
Acfrnlad Nurmandi
Newelt Sue et il., 2002, ManagingKaowkdgelVork, Palgtzve, New York Prasojo, Eko, et al.,2004, P,cforaatiBinkra:i Dalan Prakte,€'Katw di Kabtpaten jen braw, PKPADK Fisip-UI, Jakarta. Shanifuddin, SyedOmat dan Fy'tton Rowland, 2004, *Knowledge management in public organization:a Studyon the relationshipbetweenorganizational elementsand the petformanceof knorvledgeuansfef', Jownalof Knowledg: Management, Kempston, 8(2). http://ptoquest.umi.com/pqdweb diakses tgl 21 /oktobet 2005. Shileds,Rob, et ^L,2000, A CriticalAnafisis of Knowkdge Managennt Initiatiuesin the CanadianFederalP&blicSeruirc,Catleton University, didownload tgl 12 Januai 2006. Sumarto, Hetifah Sj., 2003, Inouasi,Partinpan dan GoodGouemance, 20 Prakarsa Yayasan Indonesia, Inouatif dan Paxisipanf di Indonuia, Obot Jakarta. Tottetdell, Peter, et aJ.,2002, "An Investigation of the Coritents and Consequences of Majot Otgantzaional fnnovations", Inkmatioral Jo*mal of In*ouatiottManagenent,6(4). Tuomi, Ilka, 7999, CorpmateKrcwlefut,Thnry and Praaia of IntelligmtOrganiqation, Metaxis. Helsinki. Upton dan Swindenin Eileen M. Mlner., 7998,ManagingInformationandKnowledge it Plbkc Secnr,Roudedge,London. Wiie Krd Ad.,2000,'Application of KnowledgeManagemat in Public Administrationi', paper piesented n PublicAdninistration of the Ciry 0f Taipei,Taiwan,May, akses30 Novembet 2005. Wng, Karl M., 20l2,'Knowledge Managementin Public Administratiot' , lournal of KnowhdgeManagament,6(3). http: / /ptoquest.umi.com/pqdweb diakses21 Oktober 2005. Wolfe, R.A., 7994, "Organzztonal Innovation: Review, critique and suggested tesearch direction", Journalof ManagenentSt&dies,3l: 405-431.
148
Vokae 10, Nonor 2 (Nowruber2006)