Implementasi Program Peningkatan...(Kitty Avanda dan Utami Dewi, SIP, M.PP) 1
IMPLEMENTASI PROGRAM PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA OLEH PIKR DI KELURAHAN PATANGPULUHAN, WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA THE IMPLEMENTATION OF TEENAGERS REPRODUCTION HEALTH KNOWLEDGE IMPROVEMENT PROGRAM BY PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA (PIKR) IN PATANGPULUHAN, WIROBRAJAN YOGYAKARTA CITY Oleh: Kitty Avanda dan Utami Dewi, SIP, M.PP, FIS UNY
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja oleh Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) di Kelurahan Patangpuluhan, Wirobrajan Kota Yogyakarta beserta hambatan yang dihadapi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Dalam menganalisis data menggunakan teori implementasi menurut Van Meter dan Van Horn. Informan dalam penelitian ini adalah pengurus PIKR serta informan pendukung. Patangpuluhan. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif, sedangkan teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksana PIKR memahami ukuran dan standar kebijakan program peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja. Kualitas pendidik sebaya dan konselor sebaya PIKR dalam pemberian informasi serta konseling mendapat pelatihan dari BKKBN D.I. Yogyakarta. Ditemukan 2 sikap Kecenderungan, dimana sikap kecenderungan positif yaitu agen pelaksana PIKR mempunyai rasa peduli dan motivasi yang tinggi terhadap permasalahan remaja, sedangkan kecenderungan negatifnya adalah belum optimalnya manajemen waktu antara jadwal pengurus PIKR di sekolah dengan jadwal kegiatan PIKR. Kondisi setelah adanya PIKR terlihat dari rasa percaya diri remaja dalam bersosialisasi dengan teman sebaya serta kemauan untuk berkonseling dengan konselor PIKR. Hambatan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah kurang optimalnya manajemen waktu dari pengurus PIKR Kelurahan Patangpuluhan. Kata Kunci : Implementasi, PIKR, Kesehatan Reproduksi Remaja. Abstract The research aims to discover the implementation of the improvement of teenagers reproduction health knowledge program by Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) in Kelurahan Patangpuluhan, Wirobrajan Yogyakarta City as well as the obstacles that are faced. This qualitative research used the descriptive approach. Data analysis was implemented using Van Meter's and Van Horn's theories. The informants in this experiment are members of PIKR and support informants. The research instrument is the researcher herself. The data collecting techniques were interviews, observations and documentations. The data analysis model was the interactive analysis from Miles and Hubberman i.e. data collection, data reduction, data presentation and conclusion decision. Data validation inspection was using source triangulation. The results shows that PIKR implementer is comprehend with
Implementasi Program Peningkatan...(Kitty Avanda dan Utami Dewi, SIP, M.PP) 2
the criteria and policy standards of the improvement of teenagers reproduction health knowledge program. The quality of the same-age PIKR educator and counselor in the knowledge sharing and counseling is trained by BKKBN D.I Yogyakarta. Two tendency attitudes are discovered, the positive tendency attitude is PIKR implementer is caring and highly motivated toward teenagers' issues, the negative one is the ineffective time management between the PIKR implementer school schedule and PIKR activity schedule. The after effect of PIKR is seen by teenagers' self confidence in socializing with their friends and also their willingness for counseling with PIKR counselor. The obstacles discovered in this research is the unorganized time management by the PIKR implementer in Kelurahan Patangpuluhan. Keywords : Implementation, PIKR, teenagers’ reproduction health.
PENDAHULUAN Remaja merupakan tahap akhir
Masalah
yang
menonjol
di
pematangan sosio biologis manusia
kalangan remaja yaitu permasalahan
dalam mata rantai tumbuh kembang
seputar
anak.
Badan
Reproduksi Remaja atau yg sering
Keluarga
disebut TRIAD KRR (seksualitas,
Berencana Nasional (BKKBN) yang
HIV/AIDS dan napza), rendahnya
menetapkan batasan remaja yaitu
pengetahuan remaja tentang kesehatan
antara 15 - 24 tahun (BKKBN, 2011).
reproduksi remaja serta median usia
Jumlah remaja di Kota Yogyakarta
kawin pertama perempuan.
Batasan
umur
dari
Kependudukan
dan
menurut indikator BKKBN diatas
Tiga
Resiko
Kesehatan
Untuk merespon permasalahan
yang adalah sebanyak 89.691 jiwa
tersebut,
yang terdiri 42.934 remaja laki-laki
berbagai program dan kegiatan yang
dan 46.757 remaja perempuan. Jumlah
disebar ke instansi berkaitan sesuai
ini merupakan sebagian kecil dari
dengan tugas, pokok dan fungsi
penduduk Kota Yogyakarta yaitu
sebagaimana diatur dalam Undang-
22,27%
jiwa
Undang Nomor 52 Tahun 2009
Kota
tentang Perkembangan Kependudukan
dari
penduduk
total
yang
402.679
tinggal
di
Yogyakarta (http://jogjakota.bps.go.id/,
pemerintah
melakukan
dan Pembangunan Keluarga. Dalam diakses
pasal 48 ayat (1) pada huruf b
pada 14 November 2015 pukul 22.18
menyebutkan
bahwa
peningkatan
WIB).
kualitas remaja dengan pemberian
Implementasi Program Peningkatan...(Kitty Avanda dan Utami Dewi, SIP, M.PP) 3
akses
informasi,
konseling
dan
pendidikan, tentang
Wirobrajan. Terdapat 3 PIKR di
kehidupan berkeluarga. Peningkatan
Kecamatan Wirobrajan, yaitu PIKR
kualitas remaja melalui pembinaan
Tunas
ketahanan dan kesejahteraan keluarga
Wirobrajan, PIKR Taruna Melati di
oleh BKKBN.
Kelurahan Patangpuluhan dan PIKR
Dalam
pelayanan
PIKR yang berada di Kecamatan
rangka
mengemban
Harapan
Anomtulodo
di
yang
Kelurahan
berada
di
amanat undang-undang dan merespon
Kelurahan Pakuncen. Salah satu PIKR
permasalahan
BKKBN
unggul Kota Yogyakarta berada di
mengembangkan Program Generasi
Kecamatan Wirobrajan tepatnya di
Berencana (GenRe) bagi Remaja dan
Kelurahan Patangpuluhan yaitu PIKR
keluarga yang memiliki remaja yang
Taruna Melati yang berada pada tahap
sesuai dengan Tugas Pokok dan
Tegak.
Fungsinya
remaja,
dilaksanakan
oleh
Namun disamping banyaknya
Direktorat Bina Ketahanan Remaja
prestasi dan keunggulan dari PIKR di
(Dithanrem).
Kelurahan
Program
GenRe
Patangpuluhan,
masih
ditujukan kepada remaja/mahasiswa
terkendalanya manajemen waktu dari
salah satunya adalah melalui wadah
setiap anggota kepengurusan PIKR
Pusat
untuk pertemuan rutin menjadi salah
Informasi
dan
Remaja/Mahasiswa
Konseling
(PIK
R/M).
satu
permasalahan
yang
belum
Keberadaan dan peranan PIK R/M
teratasi. Berdasarkan latar belakang
dilingkungan
diatas, maka penulis tertarik untuk
sangat
remaja/mahasiswa
penting
artinya
dalam
mengkaji
Implementasi
Program
membantu remaja/mahasiswa untuk
Peningkatan Kesehatan Reproduksi
memperoleh informasi dan pelayanan
Remaja oleh Pusat Informasi dan
konseling yang cukup dan benar
Konseling
tentang
Patangpuluhan,
penyiapan
kehidupan
berkeluarga bagi remaja/mahasiswa. Kota
Yogyakarta
Remaja
di
Kelurahan
Wirobrajan,
Kota
Yogyakarta.
sudah
Menurut Van Meter dan Van
mempunyai 47 PIKR/M. Salah satu
Horn dalam Arif Rohman (2009: 134)
PIK Remaja Kota Yogyakarta yaitu
implementasi
adalah
kebijakan
Implementasi Program Peningkatan...(Kitty Avanda dan Utami Dewi, SIP, M.PP) 4
dimaksudkan tindakan
sebagai
yang
keseluruhan oleh
Subjek penelitian ini adalah 7
individu-individu/pejabat-pejabat atau
orang dari PIKR dan 2 masyarakat
kelompok-kelompok pemerintah atau
Kelurahan Patangpuluhan yang dapat
swasta
memberikan
yang
dilakukan
Subjek Penelitian
diarahkan
kepada
informasi
mengenai
pencapaian tujuan kebijakan yang
keadaan yang sebenarnya dari objek
telah ditentukan terlebih dahulu.
penelitian
Van Meter dan Van Horn mengawali gagasan teorinya tentang
sehingga
data
yang
diperoleh dalam penelitian ini akurat Teknik Pengumpulan Data
implementasi dengan menyampaikan
Dalam tahap ini peneliti juga
enam variabel, yang meliputi: (1)
telah menetapkan informan kunci
stanndar dan tujuan kebijakan; (2)
sebagai sumber data primer yaitu
sumberdaya;
(4)
direktur PKBI DIY Saudari Agus
aktivitas
Trianto. Dalam penelitian ini, peneliti
pengukuhan; (5) karakteristik agen
menggunakan teknik pengumpulan
pelaksana;
data
(3)
interorganisasi
komunikasi; dan
(6)
kondisi
sosial,
melalui
ekonomi, dan politik, serta karakter
observasi.
pelaksana (Arif Rohman, 2009: 137).
Sumber Data
wawancara
dan
1. Data primer METODE PENELITIAN
Peneliti memperoleh data primer
Jenis Penelitian
berdasarkan observasi di lapangan
Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
penelitian. 2. Data sekunder Data sekunder yang digunakan
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di kantor Kelurahan
dan wawancara kepada informan
Patangpuluhan,
dari
tanggal 25 April sampai dengan 20 September 2016.
dalam penelitian ini yaitu tentang dokumen-dokumen
resmi
yang
relevan dengan objek penelitian.
Implementasi Program Peningkatan...(Kitty Avanda dan Utami Dewi, SIP, M.PP) 5
Teknik Pengumpulan data 1.
Teknik Analisis Data
Wawancara
Teknik menganalisis data dalam
Dalam penelitian ini, wawancara
penelitian ini menggunakan model
yang digunakan adalah wawancara
Interaktif dari Miles and Hubberman
mendalam (indepth interview) yang
yaitu pengumpulan data, reduksi data,
menggunakan pedoman wawancara
penyajian
dan pertanyaannya berkembang sesuai
kesimpulan.
dengan situasi dan informasi dibutuhkan
sehingga
data
dan
penarikan
yang terjadi
HASIL
PENELITIAN
DAN
wawancara interaktif antara peneliti
PEMBAHASAN
dan para informan.
a. Implementasi
Peningkatan
Observasi
Pengetahuan
Kesehatan
Dalam penelitian ini, observasi
Reproduksi Remaja Oleh PIKR
2.
dilakukan secara langsung dengan cara
melakukan
lapangan
pengamatan
mengenai
di
aktivitas
di Kelurahan Patangpuluhan. Sesuai dengan UU Nomor 52 Tahun 2009
tentang
perkembangan
kegiatan, situasi, dan kondisi PIKR di
kependudukan
Kelurahan Patangpuluhan.
keluarga terutama pada pasal 48 ayat
3. Dokumentasi
(1) huruf b menyebutkan bahwa
Teknik dengan
dokumentasi
memanfaatkan
dilakukan data
yang
dan
pengembangan
peningkatan kualitas remaja dengan pemberian
informasi,
relevan dengan objek penelitian.
konseling
Teknik
kehidupan berkeluarga. Salah satu
Pemeriksaan
Keabsahan
Untuk memeriksa keabsahan dan
menggunakan triangulasi.
data,
penelitian
teknik
ini
pemeriksaan
Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan sumber.
pelayanan
tentang
upaya pemerintah dalam peningkatan
Data
kredibilitas
dan
pendidikan,
triangulasi
kualitas remaja adalah melalui Pusat Informasi dan Konseling Remaja atau yang sering disebut PIKR. Implementasi
menurut
Guntur
Setiawan (2004:39) adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan
Implementasi Program Peningkatan...(Kitty Avanda dan Utami Dewi, SIP, M.PP) 6
tindakan untuk mencapainya serta
Tahun 2009 pasal 48 ayat (1) tentang
memerlukan
Perkembangan
jaringan
pelaksana,
Kependudukan
dan
birokasi yang efektif. Aktivitas PIKR
Pembangunan, sedangkan pedoman
adalah suatu perluasan dari kegiatan
pelaksanaan PIKR mengacu pada
Bina
yang
kebijakan Peraturan Kepala BKKBN
menyesuaikan dengan kondisi dan
Nomor 88 Tahun 2012 Tentang
permasalahan yang terjadi di kalangan
Pedoman Pengelolaan Pusat Informasi
remaja
dan Konseling Remaja/Mahasiswa.
Keluaraga
Kelurahan
yaitu
Remaja
Patangpuluhan
permasalahan
Resiko
Standar peraturan ini dijadikan
Kesehatan Reproduksi Remaja atau
sebagai pedoman dalam pelaksanaan
TRIAD
kegiatan
KRR.
dibentuknya
PIKR
memberikan Penyiapan
Tiga
Tujuan
dari
adalah
untuk
Patangpuluhan.
terkait
kepengurusan
informasi Kehidupan
Berkeluarga
mengerti
PIKR
dasar
di
Kelurahan
Semua PIKR
anggota diwajibkan
pokok
peraturan
PIKR.
Pada
bagi Remaja (PKBR), pendewasaan
pelaksanaan
usia perkawinan, ketrampilan hidup
implementasinya,
(life skills), pelayanan konseling dan
mengenai peraturan ini dirasa baik.
tujukan PKBR.
Remaja anggota PIKR sudah paham
pengetahuan
Sebagaimana dalam teori Van
dengan peraturan dan acuan yang
Meter dan Van Horn (Arif Rohman,
telah dibuat. Acuan peraturan dan
2009:
standar
137),
maka
dalam
kebijakan
ini
implementasi program peningkatan
disampaikan
pengetetahuan kesehatan reproduksi
berlangsung, hal ini membuat sasaran
remaja oleh ini akan dilihat dari enam
lebih mengerti secara rinci terhadap
variabel yang mempengaruhi PIKR di
maksud kegiatan PIKR di Kelurahan
Kelurahan Patangpuluhan
Patangpuluhan.
1) Standar dan Tujuan Kebijakan
2) Sumberdaya Kebijakan
Standar dan Tujuan Kebijakan
a.
ketika
selalu kegiatan
Dalam sumberdaya manusia,
yang digunakan dalam implementasi
PIKR
mengupayakan
untuk
PIKR di Kelurahan Patangpuluhan
menjadikan remaja yang berkualitas
adalah Undang-Undang Nomor 52
dengan adanya pelatihan pendidik
Implementasi Program Peningkatan...(Kitty Avanda dan Utami Dewi, SIP, M.PP) 7
sebaya dan pelatihan konselor sebaya.
Namun
dalam
Pelatihan ini diberikan dari Kantor
implementasiannya, pemasukan dana
BKKBN D.I. Yogyakarta dan Kantor
tidak dapat dipastikan. Dana APBN
KB Kota Yogyakarta yang bertujuan
tidak rutin dan tidak pasti jumlah
untuk
menciptakan
remaja
yang
nominalnya, sedangkan dana dari
diharapkan
dapat
Kantor KB tidak dapat dipastikan
memberikan informasi yang tepat
jumlah untuk uang kegiatan di setiap
sesuai dengan materi TRIAD KRR
tahunnya. Dana APBN dan APBD
serta dapat memberikan konseling
dikelola
dalam menghadapi sebuah kondisi
Wirobrajan
permasalahan di kalangan remaja.
diserahkan kepada kelompok PIKR di
Persyaratan untuk masuk kedalam
masing-masing Kelurahan. Dana yang
keanggotaanpun harus mengacu pada
diterima
peraturan yang berlaku, yaitu usia
PLKB dimana pembagian dana diatur
remaja dengan kisaran umur 10-24
sendiri oleh PLKB, yaitu dana untuk
tahun dan belum menikah.
kegiatan yang diadakan oleh PLKB
berkualitas
b.
dan
Sedangkan
finansial
oleh
PLKB
Kecamatan
yang
kemudian
kemudian
dikelola
oleh
sumberdaya
lingkup Kecamatan dan dana kegiatan
Kelurahan
yang diserahkan kepada PIKR yang
PIKR
Patangpuluhuhan berasal dari Kantor
dapat
BKKBN
penyebaran informasi dan konseling
melalui
Provinsi APBN,
D.I.Yogyakarta kantor
APBD,
3) Komunikasi Antar Organisasi
Lembaga
Lembaga Pemberdayaan
melalui
dana
kegiatan
di lingkup Kelurahan Patangpuluhan.
melalui
Kelurahan
untuk
Keluarga
Berencana
Masyarakat
dana
digunakan
(LPMK)
Block
Grand,
Pada penelitian ini komunikasi terjalin baik anatara Kantor BKKBN D.I.
Yogyakarta,
Pengurus
melalui dana Anggaran Pendapatan
Kelurahan
dan Belanja Daerah (APBD) serta
selaku
swadaya masyarakat dan anggota,
jembatan fasiliator dalam pemberian
yaitu
modul, materi dan peralatan tulis yang
yang
berasal
kemampuan masyarakat sendiri.
dari
diberikan
dan
KB,
pemerintah Kecamatan Wirobrajan
dana
PIKR
Kantor remaja
Patangpuluhan.
pembina
oleh
PIKR
di
PLKB menjadi
BKKBN
D.I.
Implementasi Program Peningkatan...(Kitty Avanda dan Utami Dewi, SIP, M.PP) 8
Yogyakarta. pemerintah
Pemerintah desa
dan
pusat,
kegiatan Pusat PIKR di Kelurahan
masyarakat
Patangpuluhan sesuai dengan tugas
penerima mengetahui informasi yang
masing-masing, yaitu:
disampaikan
a.
melalui
kegiatan-
Penasehat PIKR mempunyai
kegiatan yang dilakukan oleh PIKR
fungsi sebagai penasehat, pembina
dan melalui penyampaian dari kader-
administrasi,
kader KB serta melalui program
melakukan monitoring dan evaluasi.
Kelurahan
b.
Siaga
yang
ada
di
Kelurahan Patangpuluhan. Komunikasi
Pembina
fungsi
mempunyai
pembinaan
kegiatan,
pendampingan,
dilihat dari terwujudnya keberhasilan
mengkoordinir
penyampaian informasi dan sosialisasi
monitoring dan evaluasi.
di Kelurahan Patangpuluhan.
c.
4) Karakteristik Agen Pelaksana
pelakasana utama dalam implementasi
dalam
baik
PIKR
serta
dapat
Organisasi
yang
fasilitator
pelaksana
implementasi
utama
membantu serta
Pengurus
melakukan
PIKR,
yaitu
PIKR di Kelurahan Patangpuluhan.
program
Namun disamping itu, karena
peningkatan pengetahuan kesehatan
terlalu banyak turun tangan langsung
reproduksi remaja oleh PIKR di
dari PLKB maka pengurus PIKR
Kelurahan
adalah
dominan untuk tidak mandiri, terlihat
keanggotaan pengurus PIKR yang
dari hal pengajuan dana dan kegiatan
dilindungi dan difasilitasi oleh Kantor
lingkup Kecamatan Wirobrajan lebih
Keluarga Berencana Kota Yogyakarta,
banyak dorongan dan antusias dari
Lurah
PLKB dari pada oleh remaja sendiri.
Patangpuluhan
Patangpuluhan
dan
Ketua
LPMK sebagai penasehat serta dibina oleh PLKB Kecamatan Wirobrajan,
5) Kecenderungan dari Pelaksana
ketua TP PKK Kelurahan dan ketua Kelurahan
Siaga
di
Kelurahan
Patangpuluhan.
(Disposition)
Pada dilihat
sikap
petugas
penelitian
ini
dapat
kecenderungan
PIKR
adalah
dari
adanya
Agen-agen pelaksana tersebut
komitmen yang tinggi para pelaksana
sangat berperan penting dan saling
untuk memberikan informasi dan
berhubungan satu sama lain dalam
konseling
TRIAD
KRR
terhadap
Implementasi Program Peningkatan...(Kitty Avanda dan Utami Dewi, SIP, M.PP) 9
remaja agar menjadikan remaja yang
remaja yang akan mengakibatkan
sehat berkualitas, tanggung jawab
remaja tersebut mencari perhartian
dengan
dari luar dengan mabuk-mabuk dan
tugas
dan
kewajibannya,
dipercaya dapat menjaga rahasia serta
pemakaian
napza
adanya
Kelurahan
Patangpuluhan,
keterbukaan
permasalahan
remaja.
keterbukaan
Sikap
remaja
Patangpuluhan kepedulian
terhadap
Kelurahan
diawali
terhadap
oleh
permasalahan
juga
tidak
terlihat
menutup
namun
remaja
tidak
lebih
dapat
dan
bersosialisasi dengan teman sebaya. PIKR
kecenderungan
yang
juga
dapat
memberikan
kecenderungan
berpengaruh
manajemen
sebagai
mempengaruhi terhadap
dan
Pemerintah
para
Kota Yogyakarta maupun Pemerintah
siswa-siswi dalam bidang pendidikan.
Desa. Hal ini terbukti dengan adanya
Kurangnya dalam mengatur jadwal
peningkatan kepercayaan masyarakat
sekolah dengan jadwal kegiatan PIKR
terhadap kepengurusan PIKR saat ini.
mengakibatkan kurang maksimalnya
Selain
kegiatan
meningkatnya
PIKR
kesibukan
waktu
dijadikan
penghasilan. Tidak hanya itu, kondisi politik
mengatur
lagi,
diri
negatif yang sulit untuk diatasi, yaitu
dalam
sudut
pelatihan ketrampilan bagi masyarakat
Namun dalam kegiatan PIKR ditemukan
satu
setelah adanya PIKR sudut itu sudah
yang terjadi di kalangan remaja Kelurahan Patangpuluhan.
di
di
Kelurahan
itu,
yang
terlihat
adalah
kepercayaan
Patangpuluhan.
masyarakat terhadap tugas dan fungsi
6) Kondisi Ekonomi, Sosial, dan
dari pengurus desa
Politik
b.
Pada implementasi program peningkatan pengetahuan kesehatan
Faktor Pendukung
1) Faktor Sumberdaya Sumberdaya manusia di PIKR
reproduksi remaja oleh PIKR ini,
Kelurahan
dilatar belakangi oleh keadaan sosial
bekerjasama, hal ini terlihat saat
yang
Kelurahan
adanya kegiatan yang dilakukan oleh
kurangnya
PIKR. Adanya antusias yang tinggi
perhatian dari orang tua seorang
dari para pengurus, remaja maupun
terjadi
Patangpuluhan
di seperti
Patangpuluhan
saling
Implementasi Program Peningkatan...(Kitty Avanda dan Utami Dewi, SIP, M.PP) 10
masyarakat
dalam
informasi
dan
dilakukan
oleh
melakukan
penyampaian
konseling
yang
PIKR dalam melaksanakan kegiatan
PIKR.
Selain
penyampaian materi dan infromasi
monitoring,
pembina
PIKR juga memantu mengkoordinir kader-kader
BKR
keorganisasian
di
Patangpuluhan pecapaian
prsarana ini yang dirasa memudahkan
maupun
terkait TRIAD KRR. c. Faktor Penghambat Faktor
penghambat
yang
Kelurahan
ditemukan pada penelitian ini yang
lainnya
dalam
utama paling dirasakan adalah adanya
yaitu
dengan
tujuan
kecenderungan
manajemen
waktu
meningkatkan pengetahuan kesehatan
sekolah dengan waktu kegiatan PIKR.
reproduksi remaja agar tercipta remaja
Dengan usia remaja yang berkisar
yang berkualitas dengan meciptakan
siswa SMP, SMA hingga perguruan
keluarga kecil sejahtera.
tinggi ini menjadikan remaja kesulitan
2) Sarana Prasarana
dalam hal manajemen waktu.
Kelurahan
Patangpuluhan
Meskipun pertemuan PIKR sudah
menyediakan aula sebagai tempat
diadakan pada malam hari agar tidak
pertemuan dan ruangan khusus dalam
mengganggu aktivitas sekolah remaja,
kegiatan
konseling
agar
namun masih dirasa belum efektif.
konseling
bersifat
Selain
Kelelahan dan banyaknya tugas di
Kelurahan Patangpuluhan, terdapat
sekolah membuat peserta rapat yang
pendopo Kecamatan Wirobrajan yang
hadir tidak dapat maksimal terutama
letaknya tidak jauh dari Kelurahan
saat berlangsungya ujian sekolah. Jika
Patangpuluhan yang dapat digunakan
ujian sekolah sudah dimulai maka
dalam kegiatan sosialisasi warga,
akan jarang diadakan pertemuan rutin.
pelatihan
Hal ini tentu dapat mengahambat
remaja privat.
ketrampilan,
pelatihan
kesenian hingga perlombaan mading.
kegiatan
BKKBN dan kantor KB juga selalu
informasi dan konseling remaja di
memfasilitasi
Kelurahan Patangpuluhan.
modul
materi
dan
peralatan yang mendukung dalam pemberian informasi terkait materi TRIAD KRR. Dengan adanya sarana
PIKR
dalam
pemberian
Implementasi Program Peningkatan...(Kitty Avanda dan Utami Dewi, SIP, M.PP) 11
SIMPULAN DAN SARAN
dari BKKBN D.I. Yogyakarta,
1. Simpulan
sedangkan
dana yang diberikan
Berdasarkan pemaparan di atas
pemerintah tidak dapat dipastikan
maka penulis dapat menyimpulkan
jumlah disetiap tahunnya, selain
bahwa:
itu dalam pemakaian dana masih
a.
Implementasi
program
dikontrol langsung oleh PLKB dan
peningkatan pengetahuan kesehatan
belum adanya kemandirian dari
reproduksi remaja oleh PIKR di
anggota PIKR dalam pengajuan
Kelurahan Patangpuluhan dirasa dapat
dana.
memberikan
informasi
Penyiapan
3) Komunikasi
antar
organisasi
Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja
pelaksana yakni kantor BKKBN
(PKBR),
D.I.
pendewasaan
usia
Yogyakarta,
perkawinan, ketrampilan hidup (life
PLKB,
skills),
masyarakat
tujukan kegiatan
pelayanan PKBR
konseling melalui
dengan
dan
berbagai
mengikutsertakan
organisasi-organisasi
desa
lainnya
kantor
KB,
PIKR
dan
pengurus
Kelurahan
Patangpuluhan sudah
berjalan
baik, terlihat dari tersampaikannya materi PIKR dalam sosialisasi
agar menarik minat dan menambah
dengan
antusias remaja dalam program PIKR.
keikutsertaan masyarakat dalam
Implementasi program peningkatan
setiap kegiatan PIKR.
pengetahuan
kesehatan
reproduksi
masyarakat
4) Agen pelaksana
maupun
kebijakan
ini
remaja oleh PIKR di Kelurahan
juga berjalan dengan baik. Agen-
Patangpuluhan dipengaruhi oleh enam
agen
variabel berikut, yakni:
berperan
1) Standar
tujuan program
berhubungan satu sama lain sesuai
pengetahuan
dengan fungsi dan tugas masing-
dan
peningkatan
pelaksana penting
sangat
dan
saling
kesehatan reproduksi remaja telah
masing
dipahami sepenuhnya oleh para
program pengetahuan kesehatan
pelaksana implementasi
reproduksi remaja oleh PIKR di
2) Sumber
daya
kebijakan
merupakan sumberdaya terlatih
dalam
PIKR
implementasi
Kelurahan Patangpuluhan.
Implementasi Program Peningkatan...(Kitty Avanda dan Utami Dewi, SIP, M.PP) 12
5) Kecenderungan
sikap
agen
optimalnya manajemen waktu dari
pelaksana PIKR dibagi menjadi 2,
anggota PIKR dalam mengatur
yaitu kecenderungan positif dan
jadwal kegiatan PIKR sehingga
kecenderungan
sesuai dengan jadwal kegiatan
negatif.
Kecenderungan
positif
dapat
belajar di sekolah.
dilihat dari komitmen yang tinggi,
2. Saran
dipercaya
a. Perlu
dapat
menyimpan
adanya
peningkatan
rahasia dan kepedulian terhadap
manajemen waktu dari pengurus
permasalahan
PIKR dalam mengatur kembali
reproduksi
kesehatan
remaja.
Sedangkan
jadwal
kegiatan
agar
dapat
kecenderungan negatifnya adalah
menyeimbangkan
kecenderungan manajemen waktu
sekolah dengan kegiatan PIKR.
yang
mengakibatkan
kegiatan
PIKR dirasa belum efektif.
b. Perlu
adanya
kegiatan
laporan
di
berkala,
terutama saat pergantian generasi
6) Lingkungan ekonomi, sosial, dan
pengurus agar program kerja dapat
politik. Yang paling dirasakan
terlihat jelas perkembangan dan
oleh
hasilnya kegiatan PIKR.
remaja
dan
masyarakat
Kelurahan Patangpuluhan dengan adanya
PIKR
adalah
meningkatnya
bersosialisasinya remaja dengan lingkungan serta adanya pelatihan ketrampilan yang dapat dijadikan sebagai penghasilan. b. Faktor
pendukung
pelaksanaan
implementasi adalah: Sumberdaya dan Sarana Prasarana yang ada pada
PIKR
Kelurahan
Patangpuluhan. c. Faktor penghambat pelaksanaan implementasi
DAFTAR PUSTAKA
sikap
adalah:
kurang
Agustino Leo. (2008). Dasar-dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta Ali Imron. (2012). Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja:PEER EDUCATOR & Efektivitas program PIK-KRR di Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Bintoro Tjokroadmidjojo. (1994). Perencanaan Pembangunan. Jakarta: CV Haji MasAgung Budi Winarno. (2007). Kebijakan Publik: Teori dan Proses. Yogyakarta: Pusat Media Pressindo
Implementasi Program Peningkatan...(Kitty Avanda dan Utami Dewi, SIP, M.PP) 13
Burhan Bungin. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada BKKBN. (2007). Kurikulum dan modul pelatihan pemberian informasi kesehatan reproduksi remaja oleh pendidik sebaya. Jakarta: BKKBN _______. 2008. Buku pedoman konseling kesehatan reproduksi remaja (KRR). Jakarta:BKKBN. Guntur Setiawan. (2004). Implementasi Dalam Birokrasi Pembangunan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. Hunger D, Thomas. (2003). Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi Lexy J Moleong (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Nurdin Usman. (2002). Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Patton. (1980). Pengorganisasian Ke Dalam Suatu Pola. Yogyakarta: Graha Ilmu Pearch, Robinson. (1997). Manajemen Strategis. Jakarta: Binarupa Aksara Salusu J. (1996). Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia Santrock. J. W. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja.(edisi keenam. Jakarta: Erlangga Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Admninstrasi. Bandung: Alfabet. Sondang Siagian P. (2004). Manajemen Abad 21. Jakarta: Bumi Aksara Sri Rumini dan Siti Sundari. (2004). Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT Rineka Cipta
Syukur Abdullah. (1987). Studi Implementasi, Latar Belakang, Konsep Pendekatan, dan Relevansinya dalam Pembangunan. Makasar: Persadi William N. Dunn. (2003). Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Edisi Kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press