IMPLEMENTASI PEMASARAN SYARI’AH BERBASIS HUMAN SPIRIT DALAM ISLAMIC FINANCE (Studi Kasus Strategi Pemasaran di BPRS Bhakti Sumekar Kabupaten Sumenep) Oleh: Aang Kunaifi STAI al-Khairat, Pamekasan
Abstrak: Kegiatan bisnis sebagai bagian dari kegiatan ekonomi memiliki anatomi yang unik dan kompleks. Pengelolaan bisnis harus dilakukan secara serius dengan menerapkan strategi pemasaran yang baik, terarah dan berorientasi kepada costumer satisfaction. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui dan menganalisis dua hal yaitu; implementasi strategi pemasaran berbasis human spirit di Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) Bhakti Sumekar Kabupaten Sumenep dan selanjutnya mengetahui tingkat keberhasilan implementasi strategi pemasaran tersebut berdasarkan perspektif pemasar dan nasabah. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa BPRS Bhakti Sumekar Kabupaten Sumenep telah mengimplementasikan dengan baik strategi pemasaran berbasis human spirit dalam substansi aktivitas pemasarannya. Bentuk implementasi yang dimaksud berupa: Komunikasi horisontal antara sesama karyawan, penyediaan produk jasa keuangan yang terjangkau, pengaturan kegiatan ibadah, penyediaan sarana dan kegiatan ibadah yang representatif dan berbagai kegiatan nonmaterial. Berdasarkan angket yang disebar kepada 10 karyawan dan 100 nasabah BPRS Bhakti Sumekar, kedua stakeholder tersebut menyatakan dan merasakan keberadaan human spirit dalam kegiatan pelayanan BPRS Bhakti Sumekar. Secara statistik deskriptif tingkat keberhasilannya dinyatakan dengan tingkat diatas 88% versi pemasar di lingkungan perusahaan dan 93% versi nasabah. Dengan demikian strategi pemasaran syari’ah berbasis human spirit dalam sebuah Islamic Finance sangat prospektif. Sebab secara faktual didapatkan bahwa strategi ini mampu meningkatkan pertumbuhan nasabah melalui penciptaan trust yang didasarkan pada nilai-nilai spiritual Islam. Di dalam kultur masyarakat yang religius, strategi ini sangat produktif untuk diterapkan demi pencapaian sustainability suatu perusahaan, khususnya islamic finance. Kata Kunci: Pemasaran Syari’ah, Human Spirit, Islamic Finance
Pendahuluan Setiap organisasi memiliki harapan sekaligus tanggungjawab untuk menjalankan aktivitasnya secara berkesinambungan. Sebab kesinambungan aktivitas organisasi merupakan salah satu inidikasi pengelolaan yang benar sesuai dengan standar operasional. Demikian halnya dengan entitas bisnis kesinambungan operasional merupakan keniscayaan untuk setidaknya mengembalikan modal yang telah diinvestasikan (mencapai titik break even point). Kesinambungan dalam bisnis sering diistiMalia, Volume 7,81Nomor 1, Februari 2016
82
Strategi Implementasi Pemasaran Syari’ah Berbasis Human Spirit dalam Islamic Finance
lahkan dengan sustainability menjadi tolak ukur waktu dan volume pencaian laba usaha. Sehingga sangat wajar jika pengelola bisnis harus melakukan effort untuk menaklukkan berbagai kompetisi pasar. Salah satu instrumen memenangkan market competition adalah strategi pemasaran. Melalui strategi pemasaran, perusahaan membuat berbagai program-program pemasaran yang focus, effective, dan effecient. Strategi pemasaran yang baik akan menjadikan program-program pemasaran berjalan dengan sistematis, mendapatkan respon positif dari pasar, dan meminimalisasi cost of operation. Sebuah hasil penelitian menguatkan kongklusi di atas, yaitu mengenai penyebab rendahnya daya saing pebisnis UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) adalah tidak memiliki perencanaan pemasaran yang baik.1 Hasil penelitian lainnya juga menyebutkan setidaknya ada 3 kelompok penyebab kegagalan usaha yaitu: Kegagalan dalam produk dan pasar, kegagalan dalam masalah finansial, dan kegagalan dalam masalah manajemen. 2 Dari penjelasan tersebut dapat kita pahami bahwa pemasaran merupakan hal yang paling urgen dalam dunia bisnis. Oleh karena itu bisa diambil suatu pemahaman bahwa kesuksesan bisnis menunjukkan keberhasilan pemasar dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Sebaliknya, kesuksesan dalam menjalankan startegi pemasaran akan memberikan kepastian bagi suksesnya bisnis. Salah satu perusahaan di bidang keuangan syari’ah yang berada di pulau Madura yaitu Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) Bhakti Sumekar bisa dijadikan contoh dalam menerapkan strategi pemasaran. Bank yang berkategori Rural Bank ini berkantor pusat di Kabupaten Sumenep. BPRS Bhakti Sumekar tidak hanya memiliki kemampuan sustainability, tetapi juga growthability yang tinggi. Hal itu dibuktikan dengan perkembangan nasabah dan diraihnya berbagai penghargaan bergengsi oleh perusahaan tersebut. Sehingga menarik untuk dilakukan penelitian bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan oleh BPRS Bhakti Sumekar? Serta bagaimana tingkat keberhasilan strategi tersebut dalam pandangan pemasar dan nasabah BPRS Bhakti Sumekar? Terminologi Human Spirit Human Spirit adalah bagian dari konsep marketing 3.0 (pemasaran generasi ke3) yang digagas oleh pakar pemasaran Hermawan Kartajaya dan Philip Kotler di awal tahun 2010. Gagasan pemasaran berbasis human spirit ini sudah diseminarkan di beberapa negara dan bukunya sudah diterjemahkan dalam 23 bahasa dunia. 3 Konsep utama pemasaran berbasis human spirit adalah paradigma pemasar dalam memandang pelanggan sebagai manusia seutuhnya dengan pikiran, hati dan spirit, bukan hanya obyek penjualan produk atau pengguna jasa perusahaan. Dalam konsep marketing Ipan Pranashakti (anggota KADIN Sleman) dari www.ipan.web.id, diakses tanggal 5 Januari 2015. Muhammad Ismail Yusanto, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002), 58. 3 Lihat: Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, dan Iwan Seiawan, “Marketing 3.0 Mulai dari Produk ke Pelanggan ke Human Spirit, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010). Lihat juga: Hermawan Kartajaya dan Stephanie Hermawan, Marketing with Heart, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013). 1 2
Malia, Volume 7, Nomor 1, Februari 2016
Aang Kunaifi
83
3.0 tersebut perusahaan diharapkan tidak hanya menawarkan manfaat materi dari produk dan jasanya sebagai pemenuhan kebutuhan, tetapi juga mampu memenuhi nilai-nilai spiritual para pelanggannya. Konsep tersebut kemudian diimplementasikan perusahaan dengan melakukan collaborative marketing, cultural marketing, dan human spirit. Nilai-nilai spiritualitas yang dimaksud dalam marketing 3.0 adalah: the valuing of the nonmaterial aspects of life and intimations of an enduring reality (memberikan nilai aspek-aspek nonmateri dalam kehidupan dan isyarat kenyataan yang kekal).4 Realisasi spiritualitas dalam pemasaran akan memunculnya etos dan kreativitas pemasar dalam melayani para pelanggannya. Sebab tolak ukur setiap tugas dan pekerjaannya bukan hanya besarnya materi, namun nilai-nilai nonmateri seperti kepuasan, tantangan, kebahagiaan, kehalalan, memberikan manfaat yang seluas-luasnya, dan lain sebagainya. Sedangkan human spirit dalam perspektif Islam adalah bekal yang diberikan oleh Allah SWT terhadap setiap manusia yang terdiri dari naluri malaikat dan naluri hewani. Manusia adalah makhluk yang ahsanu taqwim karena dibekali oleh Allah SWT dengan dua naluri yang menunjukkan kesempurnaannya, yaitu naluri malaikat dan naluri hewani sekaligus. Akal yang akan membuat dua hal yang bertolak belakang ini menjadi bersinergi.5 Penjelasan lain mengenai human spirit dapat juga diintepretasikan sebagai potensi kehidupan yang dimiliki oleh manusia; bahwa manusia memiliki keistimewaan atau sifat-sifat alamiah yang mendorong manusia melakukan aktivitas. Keistimewaan manusia terdiri dari tiga hal yaitu: kebutuhan jasmani, naluri, dan akal (pikiran).6 Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa human spirit merupakan sifat kemanusiaan yang dimiliki oleh manusia secara alamiah dan merupakan sifat-sifat universal. Sifat yang komprehensif antara nilai materi dan non materi, yang mendorong suatu aktivitas pemenuhan kebutuhan manusia (ekonomi) secara sempurna. Pemenuhan yang mampu memuaskan kebutuhan jasmani, naluri, pikiran, dan spiritual. Aplikasi konsep tersebut akan melahirkan sebuah produk yang memiliki utility maksimum (rasional) dan menentramkan hati (emosional dan spiritual). Jika konsep human spirit dibreakdown ke dalam Islamic value, maka akan menjadi sebuah strategi pemasaran syari’ah. Yaitu pemasaran yang dilakukan berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits. Hal ini sudah menjadi permakluman bagi umat Islam akan kesempurnaan dan komprehensifnya ajaran Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan, yaitu mengenai aqidah, ibadah, muamalah, dan akhlaq. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 3:
Dikuti dari pendapat Charles Handi dalam The Hungry Spirit: Beyond Capitalism, A Quest for Purpose in the Modern World. Lihat: Kotler, Marketing 3.0, 20-21. 5 Abdullah Munir, Spiritual Teaching: Agar Guru Senantiasa Mencintai Pekerjaan dan Anak Didiknya (Depok: Pustaka Insan Madani, cet. III, 2007), 15. 6 Hafidz Abdurrahman, Diskursus Islam Politik dan Spiritual (Bogor: Al-Azhar Press, 2007), 48-55. 4
Malia, Volume 7, Nomor 1, Februari 2016
84
Strategi Implementasi Pemasaran Syari’ah Berbasis Human Spirit dalam Islamic Finance
...pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu...” Company Profile Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) Bhakti Sumekar yang berkantor pusat di Jl. Trunojoyo No. 137 Sumenep-Jawa Timur, merupakan lembaga keuangan syari’ah milik Pemerintah Kabupaten Sumenep, melalui kepemilikan modal mayoritas sebesar Rp 245.000.000 dari total modal awal sebesar Rp 250.000.000. 7 Adapun profil ringkas BPRS Bhakti Sumekar dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Sejarah Pendirian BPRS Bhakti Sumekar Diberlakukannya UU No.22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah No.25 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai daerah otonom, memacu Pemerintah Kabupaten Sumenep melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Untuk merealisasikan tujuan tersebut Pemkab melakukan akuisisi salah satu BPR di Sidoarjo, yaitu PT. BPR Dana Merapi. Kemudian dibuatlah Memorandum of Understanding (MoU) dan surat perjanjian kerjasama pendirian Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah (BPRS) di Kabupaten Sumenep Nomor 910/608b/435.304/2001011/BMI/PKS/XII/2001 yang ditandatangani oleh Bupati Sumenep dan PT. Bank Syari’ah Muamalat Indonesia, Tbk., pada tanggal 27 Desember 2001. 8 Setelah mengalami beberapa proses birokrasi, akhirnya PT. BPRS Bhakti Sumekar menjalankan operasinya dengan prinsip syari’ah secara resmi mulai tanggal 22 Oktober 2004 berdarkan ijin perubahan kegiatan usaha dari Gubernur Bank Indonesia No. 6/74/KEP.GBI/2004. 2. Visi dan Misi BPRS Bhakti Sumekar Visi PT. BPRS Bhakti Sumekar adalah: “Terwujudnya masyarakat yang makin sejahtera dengan dilandasi nilai-nilai agama dan budaya”. Sedangkan salah satu misinya adalah”Menjadi Mitra Masyarakat Bermuamalah dengan Syariah”. 3. Kantor Pelayanan dan Produk Sampai saat ini BPRS Bhakti Sumekar telah memiliki 1 Kantor Cabang dan 14 Kantor Kas. Adapun produk jasa perbankan yang disediakan oleh BPRS Bhakti Sumekar, antara lain: simpanan dan pembiayaan, berupa: Rahn/Gadai Emas, Talangan Haji, Modal Kerja dan Investasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Pembiayaan Konsumtif (Kendaraan, Rumah dan Pensiunan) dan Al Qardul Hasan. 4. Kinerja Keuangan Per 1 Januari 2014 jumlah nasabah (debitur) baik konsumtif maupun yang produktif mencapai 17. 612 orang dan jumlah nasabah tabungan mencapai 27.272 orang, jika dijumlah maka nasabah keseluruhan yang aktif adalah 44.884 orang. Diolah dari sumber resmi/arsip BPRS Bhakti Sumekar Kabupaten Sumenep. Arsip/dokumen BPRS Bhakti Sumekar, lihat juga di www.bhaktisumekar.co.id (tentang kami). Adapun PT. Bank Muamalat Indonesia berperan sebagai pelaksana dan bertanggungjawab terhadap konsultasi perijinan, rekrutmen, pelatihan dan pembinaan. 7 8
Malia, Volume 7, Nomor 1, Februari 2016
Aang Kunaifi
85
Jika dilihat perkembangan jumlah nasabah BPRS Bhakti Sumekar dalam 5 tahun terakhir dapat ditunjukkan dalam tabel berikut ini: Tabel 1. Perkembangan Nasabah BPRS Bhakti Sumekar Nasabah 2010 2011 2012 2013 2014 Debitur 10.515 11.191 11.194 14.739 17.612 Simpanan 11.742 15.531 17.607 20.837 27.272 Jumlah 22.257 26.722 28.801 35.576 44.884 Perkembangan jumlah nasabah BPRS Bhakti Sumekar menunjukkan 2 hal penting, yaitu keberhasilan BPRS Bhakti Sumekar memberikan pelayanan yang baik terhadap para nasabahnya dan hal yang kedua bahwa animo masyarakat terhadap keberadaan lembaga keuangan yang berprinsip syari’ah (dalam hal ini bank pembiayaan rakyat syari’ah) sangat positif. Sehingga bisa menjadi stimulus bahwa bisnis di sektor keuangan syari’ah masih sangat menjanjikan. Untuk kasus BPRS Bhakti Sumekar, selama 5 tahun jumlah nasabah keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 101,66%. Tabel 2. Kinerja Keuangan BPRS Bhakti Sumekar9 2010 2011 2012 2013 2014 Keterangan (x 1.000) (x 1.000) (x 1.000) (x 1.000) (x 1.000) Asset 154.349.813 174.470.322 228.051.051 317.486.372 412.436.639 Laba Kotor 10.859.151 11.096.869 12.512.964 15.466.813 15.674.527 ROA 7,43% 6,82% 6,24% 5,63% 3,80% 5. Prestasi dan Penghargaan Berikut ini beberapa prestasi sekaligus penghargaan yang diraih BPRS Bhakti Sumekar selama 5 tahun terakhir, yaitu: a. Penerima penghargaan dari Infobank atas kinerja keuangan tahun 2011 dengan predikat sangat bagus. Penghargaan ini diterima pada tanggal 4 Oktober 2012 dalam acara Sharia Finance Award 2012; b. Penerima penghargaan dari Infobank atas kinerja keuangan tahun 2012 dengan predikat sangat bagus. Penghargaan ini diterima pada tanggal 6 Nopember 2013 dalam acara Sharia Finance Award 2013; c. Penerima penghargaan dari Infobank atas kinerja keuangan tahun 2013 dengan predikat sangat bagus. Penghargaan ini diterima pada tanggal 30 September 2014 dalam acara Sharia Finance Award 2014; d. Penerima penghargaan dari Karim Consulting atas the best islamic rural bank peringkat ke-2. Penghargaan diterima pada tanggal 22 Februari 2013 dalam acara The 9th Islamic Finance Award 2013;
Data diolah dari Company Profile BPRS Bhakti Sumekar (data keuangan yang sudah diaudit tahun 2010 s.d tahun 2013), untuk data laporan keuangan tahun 2014 diolah dari laporan keuangan yang diperoleh penulis dari data manajemen dan cross chek dengan publikasi website. 9
Malia, Volume 7, Nomor 1, Februari 2016
86
Strategi Implementasi Pemasaran Syari’ah Berbasis Human Spirit dalam Islamic Finance
e.
Penerima penghargaan Karim Consulting sebagai the most profitable islamic rural bank peringkat ke-1 sekaligus the best islamic rural bank peringkat ke-2. Kedua penghargaan ini diterima pada tanggal 24 Februari 2014.
Strategi Pemasaran BPRS Bhakti Sumekar Keberhasilan BPRS Bhakti Sumekar meraih penghargaan sebagai bank pembiayaan rakyat syari’ah terbaik secara nasional dapat dikatakan sebagai bukti keberhasilan strategi pemasaran yang diterapkannya. Mengingat, indikator penghargaan yang diraih tersebut diukur dari kinerja keuangan atau perolehan laba perusahaan selama 3 tahun terakhir. Yang hasilnya menunjukkan bahwa pertumbuhan nasabah BPRS Bhakti Sumekar berpengaruh secara signifikan terhadap produktifitas perusahaan. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dapat dianalisis strategi pemasaran yang telah dilakukan oleh BPRS Bhakti Sumekar, antara lain: 1. Menjadikan data historis berupa laporan keuangan dan update perkembangan nasabah setiap tahunnya, bahkan laporan keuangan dibuat setiap 3 bulan sekali (triwulan); 2. Melakukan market research secara masif oleh setiap tenaga pemasar baik yang ada di kantor pusat, kantor cabang maupun kantor kas untuk mengetahui selera nasabah. Selanjutnya informasi diakomodasi dan didiskusikan dengan sesama pemasar yang dipimpin oleh Kepala Divisi Pemasaran. Koordinasi antara sesama pemasar biasanya dilakukan untuk memantau perkembangan target pasar sekaligus memonitor kemampuan perusahaan dalam pencapaian Segmentation, Targetting & Positioning (STP); 3. Market share biasanya dirilis setiap tahun bersama dengan laporan pertanggungjawaban direksi kepada RUPS. Jika menggunakan acuan data tahun 2014, jumlah nasabah simpanan sebanyak 27.272 nasabah pemilik simpanan di BPRS Bhakti Sumekar, maka market share pada tahun tersebut sekitar 40%. Analisis market share tersebut berdasarkan data berikut: Tabel 3. Rasio Pemilik Tabungan di Indonesia Tahun 2014 Keterangan Jumlah (Jiwa) RASIO 10 Jumlah Penduduk 252.164.800 100% Jumlah Pemilik Akun di Bank 70.000.00011 27,76% Jumlah Pemilik Akun di Bank Syari’ah 13.400.00012 5,31% Rasio Pemilik Akun di Bank Syari’ah 19,14% terhadap Jumlah Pemilik Akun di Bank Tabel 4. Jumlah Pemilik Simpanan di Kabupaten Sumenep
www.bps.go.id diakses tanggal 21 April 2015 pukul 08.00wib. www.kompas.com, diakses tangga 21 April 2015 pukul 08.20 wib, sebagaimana disampaikan Budi Gunadi Sadikin (Dirut Bank Mandiri) tahun yang sama yaitu 2014. 12 www.dream.co.id diakses tanggal 21 April 2015 pukul 08.30 wib. Data per akhir tahun 2013. 10 11
Malia, Volume 7, Nomor 1, Februari 2016
Aang Kunaifi
87
Keterangan Jumlah (Jiwa) Rasio Penduduk 1.051.763 100% 13 Pemilik Simpanan di Bank 294.494 28% Pemilik Simpanan di Bank Syari’ah 56.36714 5,3% 4. Dengan pertimbangan ketiga unsur diatas, pihak manajemen bisa menyusun dan menetapkan sebuah strategi pemasaran yang harus dijalankan. 15 Sebagaimana data dari hasil observasi, informasi dari manajer pemasaran, asisten personalia dan tenaga pemasar BPRS Bhakti Sumekar strategi pemasaran yang telah dijalankan antara lain: a. Product Strategi produk yang dilakukan adalah menyediakan produk jasa keuangan yang beragam sehingga mampu mengakomodasi berbagai keinginan dan kebutuhan masyarakat yang sesuai bagi profesi, kepentingan dan kondisi sosial masyarakat. Untuk simpanan, BPRS Bhakti Sumekar memiliki 3 pilihan untuk nasabah antara lain deposito berjangka mudharabah 1 sampai 12 bulan, tabungan barokah wadiah dan tabungan qur’ban mudharabah. Sedangkan untuk produk pembiayaan ada 6 produk yang ditawarkan kepada nasabah yaitu; rahn/gadai emas, talangan haji, modal kerja dan investasi, UKM, pembiayaan konsumtif dan al qardh al hasan (pinjaman kebajikan). Tiga produk simpanan dan enam produk pembiayaan tersebut sudah mampu memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat terhadap jasa keuangan dengan sistem syari’ah. Nasabah BPRS Bhakti Sumekar yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), nelayan, petani, pedagang UKM, kalangan profesional, mahasiswa dan pelajar menjadi indikasi bahwa produk yang disediakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. b. Price Untuk produk simpanan yang terdiri dari 3 produk jasa keuangan, BPRS Bhakti Sumekar menetapkan nisbah dan biaya administrasi sebagai berikut: 1) Deposito berjangka 1, 3 dan 6 bulan nisbah 55% untuk nasabah 2) Deposito berjangka 12 bulan nisbah 45% untuk nasabah 3) Tabungan barokah wadiah tidak diberikan nisbah bagi hasil, tetapi ada bonus 4) Tabungan qurban mudharabah, nisbah 55% untuk nasabah 5) Semua jenis simpanan tersebut tidak dikenakan biaya administrasi Dihitung berdasarkan rasio kepemilikan akun di Bank secara nasional (28% dari jumlah penduduk) Dihitung berdasarkan rasio kepemilikan akun di Bank Syari’ah secara nasional (5,31% dari jumlah penduduk) atau (19,14% dari jumlah pemilik akun di Bank secara keseluruhan) 15 Ismail Nawawi dalam bukunya Manajemen Perbankan Syari’ah menjelaskan bahwa keputusan yang bersifat strategis dalam organisasi perusahan merupakan tanggung jawab manajemen lini atas (Top Management). Dalam hal ini, manajemen lini atas BPRS Bhakti Sumekar adalah Direksi yang terdiri dari Direktur Utama, Direktur Bisnis dan Direktur Operasional. Lihat Ismail Nawawi Uha, Manajemen Perbankan Syari’ah (Jakarta: VIV Press, 2014), 78. 13 14
Malia, Volume 7, Nomor 1, Februari 2016
88
Strategi Implementasi Pemasaran Syari’ah Berbasis Human Spirit dalam Islamic Finance
6) Semua jenis pembiayaan BPRS Bhakti Sumekar menetapkan harga angsuran dan ijaroh yang bervariasi dengan nilai maksimum 15% per tahun. Berdasarkan tabel harga angsuran pembiayaan konsumtif misalnya untuk kendaraan dan perumahan, perusahaan menetapkan angsuran yang relatif lebih rendah dari lembaga pembiayaan lain ditambah dengan fasilitas lainnya seperti; bebas biaya finalti dan bebas biaya administrasi. Jangka waktu pengembalian untuk perumahan bisa 240 bulan dan 120 bulan untuk kendaraan roda 4. c. Place Strategi distribusi dan sebaran pelayanan dilakukan dengan cermat, yaitu menempatkan lokasi kantor kas di setiap kecamatan yang prospek. Dari 27 kecamatan yang ada di Kabupaten Sumenep, BPRS Bhakti Sumekar sudah memiliki kantor kas di 12 kecamatan. Keberadaan 12 kantor kas tersebut memudahkan akses nasabah untuk mendapatkan jasa keuangan dari BPRS Bhakti Sumekar. d. Promotion Perkembangan sarana dan media promosi saat ini menuntut kemampuan pemasar untuk memilih atau mengkombinasi media tersebut dengan tepat supaya mendapatkan hasil yang efektif dan efesien. Penentuan bauran promosi (promotional mix) harus disesuaikan dengan sasaran pasar untuk jenis produk tertentu. Bauran promosi yang dimaksud antara lain: 16 1) Periklanan; berupa penggunaan media massa dan media elektronik sebagai alat komunikasi dengan publik. Dalam hal ini BPRS Bhakti Sumekar hanya memanfaatkan untuk mengiklankan produknya di stasiun TV lokal, Radio FM, dan koran lokal. Pengiklanan di ketiga media tersebut sangat efektif mengingat jangkauannya sangat tepat sasaran; 2) Publisitas; merupakan komunikasi perusahaan dengan komunitas atau sasaran pasar tertentu. Dalam hal ini BPRS Bhakti Sumekar menerapkannya dalam bentuk merilis profil dan perkembangan perusahaan dan mempresentasikannya di kalangan tertentu seperti jajaran Muspida, Muspika, komunitas nelayan, komunitas pedagang, kalangan akademisi, mahasiswa, guru, pesantren dan lain sebagainya. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat atau calon nasabah.17 Publisitas dilakukan dalam berbagai bentuk seperti presentasi, acara seminar kewirausahaan dan dalam bentuk branding dalam pameran pembangunan, festival dan lain sebagainya;
Ali Hasan, Marketing..., 160. Berdasarkan observasi penulis selama penelitian mulai tanggal 18 Februari s.d 22 April 2015, diperkuat dengan informasi yang didapat penulis dari informasi Cahya Wiratama (Direktur Operasional BPRS Bhakti Sumekar). 16 17
Malia, Volume 7, Nomor 1, Februari 2016
Aang Kunaifi
89
3) Promosi penjualan, merupakan peromosi khusus untuk mengenalkan produk atau layanan baru bisa juga untuk meningkatkan penjualan produk tertentu; 4) Personal selling, dilakukan oleh BPRS Bhakti Sumekar dengan mengoptimalkan kinerja pemasar yang tersebar di setiap kantor kas; Analisis Strategi Pemasaran Berbasis Human Spirit di BPRS Bhakti Sumekar BPRS Bhakti Sumekar telah melakukan program-program pemasaran terhadap kedua strategi tersebut antara lain: 1. Collaborative Marketing a. Memiliki website sebagai media informasi resmi perusahaan yang mudah diakses. b. Membuka akses secara langsung antara pihak manajemen perusahaan dengan nasabah, untuk setiap persoalan seperti pengaduan, koreksi, kesan terhadap layanan dan lain sebagainya melalui email dan sms center. c. Secara individual staff pemasaran yang tersebar di 12 kantor kas sebagian besar telah memanfaatkan media sosial seperti facebook, tweeter dan BBM untuk melakukan komunikasi dengan para nasabah. Pemasar memanfaatkan komunikasi dengan nasabah melalui media sosial terkait transaksi di BPRS Bhakti Sumekar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasar merasa terbantu dengan pemanfaatan media sosial tersebut. 2. Cultural Marketing Penggunaan instrumen kedaerahan sebagai daya tarik dan komunikasi dengan nasabah merupakan upaya untuk menciptakan citra bahwa perusahaan ada dan peduli terhadap masyarakat setempat. Hal tersebut akan menciptakan kerekatan hubungan emosional dan menghilangkan gap. Nasabah akan merasa semakin akrab, menjadi bagian dari perusahaan tanpa sedikitpun kesan asing saat berada dalam lingkungan perusahaan dan pada saat berinteraksi dengan perusahaan. Beberapa instrumen kedaerahan yang bisa dijadikan indikator antara lain: a. Bahasa, merupakan alat komunikasi utama. Bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami sangat membantu kelancaran transaski bisnis. 88% pemasar BPRS Bhakti sumekar menggunakan multi bahasa yaitu bahasa nasional dan bahasa daerah (Jawa dan Madura) dalam berkomunikasi baik kepada nasabah maupun dengan sesama karyawan di perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa nasional masih menjadi bahasa utama dalam berkomunikasi. Keterbatasan kosakata bahasa daerah di bidang perbankan bisa berakibat: simpang makna (missunderstanding), terkesan tidak sopan, tidak elegan dan lain sebagainya. Tetapi untuk perusahaan multinasional (Multinational Corporate) bahasa sebagai salah satu instrumen cultural marketing tetap dibutuhkan,
Malia, Volume 7, Nomor 1, Februari 2016
90
Strategi Implementasi Pemasaran Syari’ah Berbasis Human Spirit dalam Islamic Finance
b.
yaitu bahasa lokal dalam arti bahasa bangsa, misalnya; bahasa Indonesia, bahasa Melayu, Tagalog, Sansekerta, Urdu dan lain sebagainya. Pakaian Khas Karyawan BPRS Bhakti Sumekar selama lima hari kerja, mengenakan dua jenis seragam, yaitu company dresscode dan batik. Batik yang digunakan ratarata batik tulis yang diproduksi di Madura, selain motifnya yang ekslusive harganya juga terjangkau. Gambar 1. Lukisan Karapan Sapi Sebagai Visualisasi Cultural Marketing Terdapat dalam Brosur BPRS Bhakti Sumekar
c.
3.
Lainnya Selain bahasa dan seragam, ternyata pemasar BPRS Bhakti Sumekar beranggapan bahwa upaya perusahaan menampilkan kesan nilai budaya madura adalah dengan: 1) Partisipasi dalam setiap pameran dan festival budaya 2) Partisipasi dalam tugu keris yang merupakan icon budaya madura 3) Doa bersama saat apel pagi dan sore sebagai budaya madura yang relijius Pemasaran Berbasis Human Spirit di BPRS Bhakti Sumekar a. Hubungan komunikasi horisonal bukan vertikal Kepercayaan nasabah terhadap perusahaan akan semakin tinggi jika dibangun secara horisontal, yaitu adanya kenyataan bahwa nasabah akan tertarik untuk bertransaksi di lembaga keuangan tertentu jika mendapatkan informasi yang baik atau menguntungkan dari nasabah lain. Jika informasi yang baik tersebut berasal dari pihak perusahaan, tingkat kepercayaan yang dibangun tidak lebih dari 60%. Nasabah akan berguman dalam hati: “ahh, biasa...namanya perusahaan, pasti dibuat baik supaya produknya laku...” Namun jika yang menyampaikan informasi adalah nasabah yang sudah pernah bertransaksi, maka biasanya calon nasabah tersebut pasti akan mengatakan: “saya akan mencobanya...”. Komunikasi nasabah vis a vis nasabah merupakan wujud komunikasi horisontal, sedangkan komunikasi pemasar atau perusahaan dengan calon nasabah merupakan bentuk komunikasi vertikal. Oleh karena itu, berusaha menciptakan atau membangun komunikasi horisontal sanMalia, Volume 7, Nomor 1, Februari 2016
Aang Kunaifi
91
gat dibutuhkan oleh pemasar, sebab dengan jalan demikian tingkat trust akan semakin tinggi. Komunikasi horisontal bisa dibangun dengan cara: 1) Mendesain gaya komunikasi pemasar dari menggurui atau memberitahu beralih kepada bercerita atau berbagi 2) Melakukan komunikasi dengan bahasa keakraban (bahasa lokal) yang santun dan tidak berlebihan 3) Memberikan informasi yang jujur dan berimbang, tidak memojokkan produk lain b. Menciptakan persona, yaitu tokoh fiktif yang diambil dari pengalaman bertransaksi dengan perbankan dan menceritakan testimoninya c. Senantiasa konsisten memberikan saran dan solusi terhadap nasabah yang merasa kesulitan dalam bertransaksi d. Untuk implementasi dalam lingkungan pemasar dan pihak manajemen berupa suasana keakraban, terjadinya sharing, memberikan perintah secara persuasif. Inilah yang diterapkan atau setidaknya dirasakan oleh pemasar di BPRS Bhakti Sumekar, bahwa berdasarkan data responden (tenaga pemasar), 89% merasakan adanya bimbingan atau bantuan dari pimpinan dan rekan kerja untuk menyelesaikan tugas mereka serta rasa nyaman mereka terhadap komunikasi diluar pekerjaan seperti membicarakan masalah keluarga dan kegiatan lainnya di luar pekerjaan. Itulah yang dimaksuk dengan sharing atau komunikasi horisontal. e. Pujian dan penghargaan Pujian dan penghargaan merupakan manifestasi atas kebutuhan ego atau aktualisasi diri (gharizah al-baqa’). Pujian dan penghargaan akan menstimulus etos dan semangat kerja sehingga produktifitas meningkat. Hampir seluruh tenaga pemasar di perusahaan ini pernah mendapatkan penghargaan dari perusahaan dalam bentuk hadiah dan promosi jabatan. Bahkan ada yang menyatakan pernah mendapatkan pujian langsung saat berhasi menyelesaikan pekerjaan dengan baik. f. Hubungan kerja yang harmonis Hubungan kerja yang harmonis akan memberikan energi kepada setiap pemasar dan karyawan secara umum untuk memberikan yang terbaik. Sebab melalui hubungan yang harmonis, teamwork yang solid akan tercipta, sehinga sebesar apapun kendala yang dihadapi pemasar dalam merealisasikan tujuan (yaitu mendapatkan kepuasan dan loyalitas nasabah) dapat segera diatasi dengan baik. Pemasar di perusahaan ini mengungkapkan bahwa hubungan sesama rekan kerja berjalan akrab. g. Kegiatan spiritual Kegiatan spiritual merupakan kegiatan nonmaterial namun berperan penting dalam proses pencapaian tujuan suatu kegiatan. Jika dipandang dari aspek kebutuan, maka spiritual merupakan bagian dari naluri manusia, yaitu naluri Malia, Volume 7, Nomor 1, Februari 2016
92
Strategi Implementasi Pemasaran Syari’ah Berbasis Human Spirit dalam Islamic Finance
mensucikan sesuatu (gharizah al-tadayyun) yang manifestasinya adalah ibadah atau penghambaan kepada al-khaliq. Aktivitas spiritual yang tinggi akan meningkatkan penjualan perusahaan, khususnya dalam pasar spiritual. Sebagaimana penjelasan Ali Hasan bahwa pangsa pasar syariah ada 3 macam, yaitu pasar rasional, pasar emosional dan pasar spiritual. Ketiga pasar tersebut merupakan aspek penting bagi nasabah dalam kalkulasi pemenuhan kebutuhan mereka di bidang jasa keuangan untuk bisa memberikan manfaat bagi pribadi, keluarga dan masyarakat serta sebagai jembatan mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat (falah)18. Kegiatan spiritual di lingkungan BPRS Bhakti Sumekar dapat di uraikan sebagai berikut: 1) Pihak perusahaan menyediakan tempat ibadah (mushalla) yang representatif. 2) Shalat berjamaah (dhuhur dan ashar) diatur supaya diikuti dan dilaksanakan seluruh karyawan. Biasanya salah satu direktur yang menjadi imam shalat. 3) Pimpinan perusahaan menetapkan waktu istirahat untuk karyawan lakilaki istirahat pada saat shalat Jum’at, mulai jam 11.00 s.d 13.00wib.19 4) Melaksanakan secara rutin peringatan hari besar Islam, serta kajian rutin untuk karyawan. 5) Informasi dari karyawan menyebutkan kajian dilaksanakan 1 bulanan dan dwimingguan. 6) Penetapan pembebasan biaya administrasi, biaya penalti dan biaya pembuatan surat keterangan penjaminan/agunan. 7) Peran aktif perusahaan dalam setiap kegiatan organisasi ke-Islaman seperti pesantren, ormas dan lembaga pendidikan dengan memberikan dana sponsor. 8) Memberikan bantuan langsung kepada para guru ngaji di pedalaman dan para dhuafa. Strategi pemasaran syari’ah berbasis human spirit telah memberi pengaruh signifikan terhadap tingkat kepuasan nasabah. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil olah kuisioner yang diberikan kepada 100 nasabah mengenai kepuasan para nasabah BPRS Bhakti Sumekar terhadap pelayanan perusahaan bahwa sebesar 84% menyatakan puas, 5% menyatakan tidak puas, dan 11% menyatakan tidak tahu. Ali Hasan,Marketing Bank Syariah, 11. Penjadwalan istrirahat shalat Jum’at bagi karyawan laki-laki (muslim) merupakan kebijakan yang sangat dibutuhkan. Sebab keleluasaan dalam menjalankan shalat Jum’at merupakan pemenuhan terhadap gharizah tadayyun yang berdampak menciptakan suasana ketenangan dalam jiwa karyawan. Hal tersebut merupakan sesuatu yang urgen mengingat banyaknya kasus ketidakharmonisan antara atasan dan bawahan dalam suatu perusahaan hanya karena dipicu oleh persoalan istrirahat shalat Jum’at. Seperti diberitakan dalam situs berita online suara andalas mengenai pemecatan satpam Bank Danamon hanya karena pelaksanaan shalat Jum’at. Lihat www.suaraandalas.com diakses tanggal 14 Mei 2015 jam 16.00wib. 18 19
Malia, Volume 7, Nomor 1, Februari 2016
Aang Kunaifi
93
Tingkat Keberhasilan Implementasi Pemasaran Berbasis Human Spirit di BPRS Bhakti Sumekar Kabupaten Sumenep 1. Opini keberhasilan perpektif pemasar atau karyawan Secara umum yaitu hampir semua responden dari karyawan di bagian pemasaran (account officer) BPRS Bhakti Sumekar sepakat menyatakan bahwa penggunaan media sosial sebagai alat komunikasi kolaboratif, kesan kedaerahan dan gaya komunikasi khas daerah yang memunculkan kesan keakraban (horizontal communication) dan penerapan strategi pemasaran berbasis human spirit telah membantu dan memudahkan bagian pemasaran untuk menjalankan tugasnya. Kemudahan yang dimaksudkan tentunya berupa tercapainya target penjualan melalui deal-deal atau transaksi yang jelas dan bermanfaat serta kemudahan dalam menyelesaikan kendala transaksi terhadap nasabah, tagihan dan lain sebagainya. Hal tersebut ditegaskan dalam hasil angket terhadap karyawan bagian pemasar mengenai pertanyaan: “Apakah pemanfaatan media sosial, kesan kedaerahan dan berbagai kegiatan human spirit tersebut membantu Anda dalam menyelesaikan tugas di BPRS Bhakti Sumekar?” Hasilnya 8 orang (88%) menjawab “Ya” dan 1 orang tidak menjawab. 2. Opini keberhasilan perpektif nasabah Sebanyak 74 responden memberikan jawabannya dari 100 angket yang didistribusikan oleh penulis untuk nasabah di beberapa kantor pelayanan BPRS Bhakti Sumekar, yaitu di Kantor Pusat Sumenep, Kantor Cabang Pamekasan, 6 Kantor Kas/Unit di Sumenep dan 2 Kantor Kas/Unit di Pamekasan. Penulis mengajukan pertanyaan akhir, “Apakah Anda merasa puas dengan pelayanan BPRS Bhakti Sumekar?”. Hasilnya 69 responden (93%) menjawab “Ya”, 1 responden menjawab “Tidak” dan 4 sisanya menjawab “Tidak Tahu”. Sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pemasaran berbasis human spirit membuahkan hasil dan dapat dirasakan oleh pemasar dan nasabah BPRS Bhakti Sumekar. Kesimpulan 1. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep telah menerapkan strategi pemasara syari’ah berbasis human spirit mealalui program collaborative marketing, cultural marketing dan human spirit yang bekerja secara simultan sebagai konsep sekaligus strategi pemasaran. Strategi tersebut sangat relevan dengan kegiatan jasa keuangan yang seharusnya memang dibangun atas kepercayaan (trust) akan memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan. Lebih-lebih kepercayaan tersebut berbasis human spirit atau spiritual, sebuah nilai nonmateri yang benar-benar menempatkan nasabah sebagai manusia seutuhnya dengan pikiran, hati dan jiwa. 2. Tingkat keberhasilan sangat tinggi, yaitu 88% versi pemasar dan 93% versi nasabah. Hal ini menunjukkan efektivitas strategi pemasaran yang telah diaplikasi dalam program-program pemasaran secara berkesinambungan. Malia, Volume 7, Nomor 1, Februari 2016
94
Strategi Implementasi Pemasaran Syari’ah Berbasis Human Spirit dalam Islamic Finance
Daftar Pustaka Abdurrahman, Hafidz, Diskursus Islam Politik dan Spiritual, Bogor: Al-Azhar Press, 2007. Hasan, Ali, Marketing Bank Syari’ah, Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2010. Ismail, Muhammad Yusanto dan Karebet Wijaya Kusuma, Menggagas Bisnis Islami, Jakarta: Gema Insani Press, 2002. Kartajaya, Hermawan, Marketing with Heart, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013. Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi 13, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2013. Kotler, Philip, Hermawan Kartajaya, dan Iwan Setiawan, Marketing 3.0 Mulai dari Produk ke Pelanggan ke Human Spirit, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010. Munir, Abdullah, Spiritual Teaching: Agar Guru Senantiasa Mencintai Pekerjaan dan Anak Didiknya, Depok: Pustaka Insan Madani, 2007. Nawawi, Ismail Uha, Manajemen Perbankan Syari’ah, Jakarta: VIV Press, 2014. www.bhaktisumekar.co.id www.bps.go.id www.dream.co.id www.ipan.web.id www.kompas.com www.suarandalas.com
Malia, Volume 7, Nomor 1, Februari 2016