16
III. BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Agustus 2014 sampai dengan April 2015.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah limbah cair tahu, batuan fosfat alam, pelarut asam (H2SO4 1 N), benih kedelai, tanah, pupuk urea, pupuk KCl, aquadesdan bahanbahan kimia yang digunakan untuk analisis pH (metode pH meter), P-tersedia (pengekstrak Bray I), serapan P (metode pengabuan kering) di laboratorium. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain polibag, timbangan, kontener ukuran 1m x 1m x 0,5m, granulator, ayakan, mixer, toples, meteran, cangkul, gembor, kertas label, botol film, pisau, plastik, oven, pH meter, tungku pengabuan, alat destruksi,gilingan tanaman,spectrophotometer, dan alat-alat untuk analisis pH (metode pH meter), P-tersedia (pengekstrak Bray I), serapan P (metode pengabuan kering) di laboratorium.
17 3.3 Metode Penelitian
Perlakuan disususn secara faktorial 2x4 dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kelompok. Faktor pertama adalah dosis pupuk fosfat super (P) yaitu ½ rekomendasi 360 kg ha-1atau setara dengan pupuk SP-36 dosis 100 kg ha1
(P1) dan dosis rekomendasi 720 kg ha-1atau setara dengan pupuk SP-36 dosis 200
kg ha-1(P2). Faktor keduaadalah ukuran butir pupuk fosfat super (T) yaitu 1 mm (T1), 2-3 mm (T2), 3-5 mm (T3), dan >5 mm (T4). Dari perlakuan diatas diperoleh 8 kombinasi yang diulang sebanyak 3 kali sehingga didapat 24 satuan percobaan. Selain itu terdapat juga perlakuan yang diulang 3 kali dan tidak diamati secara statistik. Pengelompokan dilakukan berdasarkan waktu pengamatan. Homogenitas ragam antar perlakuan diuji dengan uji Bartlett dan aditivitas data diuji dengan uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi, data dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5%. Uji korelasi dilakukan antara sifat kimia tanah dengan komponen pertumbuhan tanaman kedelai.
3.4 Pelaksanaan Penelitian
3.4.1 Pembuatan Pupuk Fosfat Super
Limbah cair tahu disiapkan dalam keadaan segar dan pelarutasam sulfat(H2SO4 1 N). Tepung fosfat (lolos saringan 1 mm) ditimbang 0,5 kg. Kemudian sebanyak 0,5 tepung batuan fosfat, 425 ml limbah cair tahu, dan 75 ml(H2SO4 1N) secara bersamaan dan perlahan-lahan dimasukkan ke dalam mixerselama 5 menit. Setelah itu campuran tersebut dituang ke dalam toples dan di masukkaandalam kontener 1m x 1m x 0,5m selama seminggu.Pupuk Fosfatsuper
18 dibuat granul sesuai dengan perlakuan menggunakan alat granulator yang ada di Laboratorium Teknologi Pertanian Universitas Lampung. Pupuk Fosfatsuper akan membentuk granul dengan adanya penambahan air melalui sprayer. Setelah operasi granulasi selesai, hasilnya diambil dan dikeringkan dengan cara penjemuran langsung oleh sinar matahari. Pupuk yang sudah kering dianalisis distribusi diameter granul dengan menggunakan ayakan (1 mm, 2-3 mm, 3-5 mm, dan >5 mm).
3.4.2 Persiapan Media Tanam dan Analisis Tanah Awal Tanah diambil dari kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung di Desa Tanjung Sari Kecamatan Natar. Tanah digali sampai kedalaman 20 cm, dibersihkan dari bebatuan dan akar, kemudian dikeringanginkan, diayak, dan dikompositkan. Selanjutnya tanah ditimbang seberat 5 kg Berat Kering Oven (BKO) dan dimasukkan dalam polibag. Sebagian tanah diambil untuk dianalisis tanah awal. Hasil analisis tanah dan pupuk seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil analisis awal sifat tanah dan pupuk. No 1 2 3
Parameter pH H2O P-tersedia P-larut
Satuan ppm %
Hasil analisis Tanah Pupuk 6,71 5,78 -
7,95 10,8
19 3.4.3 Penanaman
Sebelum penanaman, tanah dianalisis sifat kimia awal. Benih kedelai ditanam dipolibag yang telah berisi media tanam. Penanaman dilakukan dengan cara membenamkan benih ke dalam polibag dengan kedalaman sekitar 3 cm. Benih ditanam sebanyak 3 tanaman dalam satu polibag.
3.4.4 Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada saat satu minggu setelah tanam. Penyulaman dilakukan jika benih yang tumbuh kurang dari dua tanaman atau tidak ada benih yang tumbuh dalam satu polibag. Penyulaman harus dilakukan secapat mungkin dengan tujuan untuk menyeragamkan pertumbuhan tanaman kedelai.
3.4.5 Perlakuan Pemupukan
Pemberian pupuk dasar dilakukan 1 minggu setelah tanam (MST) dengan aplikasi urea dosis 0,6 gram, dan aplikasi KCl dosis 1,6 gram. Berdasarkan perlakuan pemberian pupuk Fosfatsuper dilakukan satu hari setelah pengaplikasian pupuk dasar. Ukuran butir pupuk yang digunakan untuk perlakuan yaitu (1 mm, 2-3 mm, 3-5 mm, dan >5 mm) dengan dosis ½ rekomendasi 2,88 g 5 kgtanah-1 atau setara dengan 360 kg ha-1 dan dosis rekomendasi 5,76 g 5 kgtanah-1 atau setara dengan 720 kg ha-1.
3.4.6 Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan yang dilakukan yaitu penyiraman, pengendalian gulma, pengendalian hama dan penyakit disesuaikan kondisi dilapang. Pemeliharaan
20 bertujuan untuk menunjang tingkat pertumbuhan tanaman dilapang. Pengendalian gulma dilakukan setiap minggunya setelah tanam dengan teknik manual.
3.4.7 Pengambilan Sampel Tanaman
Pengambilan sampel tanaman dilakukan pada saat tanaman memasuki fase vegetatif akhir. Hal ini dilakukan dengan cara memotong batang tanaman kedelai dari polibag. Pengambilan akar dilakukan dengan cara membongkar tanah yang ada dalam polibag, kemudian mengambil akarnya secara hati-hati. Selanjutnya tanaman dibersihkan dari kotoran, ditimbang, dioven, dan ditimbang kembali.
3.4.8 Pegambilan Sampel Tanah
Sampel tanah diambil setelah dilakukan pemanenan tanaman kedelai pada fase vegetatif akhir. Sampel tanah diambil pada setiap polibag, kemudian dikeringanginkan dan disimpan untuk dilakukan analisis pH serta P-tersedia.
3.5 Pengamatan
Pengamatan dilakukan setiap minggu hingga fase vegetatif akhir untuk variabel tinggi tanaman, dan jumlah daun. Variabel P-tersedia, bobot akar kering, bobot tajuk kering, serapan P, dan pH tanah dilakukan pada saat fase vegetatif akhir.
3.5.1 Analisis Serapan P
Metode yang digunakan untuk mengetahui jumlah unsur P yang diserap oleh tanaman yaitu metode pengabuan kering dengan cara ditimbang 1 g jaringan tanaman, kemudian diabukan pada temperatur 500oC sampai menjadi abu.
21 Tambahkan 10 ml HCl pekat ke dalam cawan dan letakkan di atas hot plate, biarkan mendidih, lalu dinginkan. Setelah dingin abu disaring menggunakan kertas whatman, kemudian cawan di bilas dengan 10 ml HCl 1 N, selanjutnyakertas saring dibilas dengan 50 ml air, dimasukkan ke dalam labu ukur dan ditambahkan air destilata hingga tanda tera .
3.5.2 Analisis P-tersedia
Metode yang digunakan dalam analisis P-tersedia yaitu pengekstrak Bray I. Analisis Ptanah dilakukan dengan cara sampel tanah berukuran <2 mm kering udara ditimbang sebanyak 2 g.Kemudian ditambahkan pengekstrak Bray I sebanyak 20 ml lalu di shaker selama 15 menit. Selanjutnya disaring dengan menggunakan kertas whatman (proses penyaringan maksimal 5 menit). Deret standar dibuat dengan dipipet 5 ml larutan pada deret 0; 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5. Kemudian ditambahkan 10 ml larutan kerja, dan tunggu hingga berubah warna. Selanjutnya diambil 5 ml filtrat dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 10 ml larutan kerja. Tunggu 30 menit (sampai pembentukan warna larutan), lalu larutan diukur menggunakan spectrophotometer (spectronic 20) pada panjang gelombang 800 nm. Adanya senyawa kompleks berwarna biru menunjukkan adanya fosfor (Thom dan Utomo, 1991).
3.5.3 Tinggi Tanaman
Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah sampai titik tumbuh tanaman yang dilakukan setiap minggu sampai fase vegetatif akhir (pembentukan bunga).
22 3.5.4 Jumlah Daun
Jumlah daun dihitung berdasarkan kriteria daun maksimum pada tanaman kedelai yaitu (1) dalam satu tangkai terdiri 3-4 helai daun, (2) berbentuk lancip, dan (3) berbentuk bulat atau lonjong.
3.5.5
Bobot AkarKering
Bobot akar kering kedelai dilakukan dengan cara ditimbang seluruh bagian tanaman setelah terlebih dahulu dikeringkan dalam oven bersuhu 70oC selama 3 hari hingga bobot konstan.
3.5.6 BobotTajuk Kering
Bobot tajuk kering kedelai dilakukan dengan cara ditimbang seluruh bagian tanaman setelah terlebih dahulu dikeringkan dalam oven bersuhu 70oC selama 3 hari hingga bobot konstan.
3.5.7 pH Tanah
Analisis pH tanah dilakukan dengan metode ph meter dengan cara 5 gram tanahditimbang dan dimasukkan ke dalam botol film. Kemudian 12,5 ml aquades ditambahkan dan dikocok dengan menggunakan shaker selama 30 menit. Selanjutnya sampel diukur dengan menggunakan pH-meter (Tipe Horiba F-51) yang sudah dikalibrasi dengan larutan buffer pH 4 dan pH 7.