III. MATERI DAN METODE
3.1.
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan GambutKebun Percobaan
Laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu tanah, Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau selama 7 bulan dimulai bulan April sampai bulan Oktober 2013. 3.2.
Materi Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah bibit murbei (morus
alba). Bibit diperoleh dari kebun percobaan Laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian dan Petrnakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Alat yang digunakan untuk landclearing dan pembuatan plot tanaman adalah sabit, parang, handtractor dan cangkul. Peralatan yang digunakan dalam penimbangan sampel dan pengukuran parameter adalah timbangan digital merek KERN EW 3000-2M, pita ukur (150 cm). Untuk mengukur pH tanah digunakan soil tester. Merk Dewetra Model DM-5. 3.3.
MetodePenelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang
terdiri dari 3 perlakuan dan 3 (kelompok). Perlakuan dalam penelitian ini terdiri dari: 1.Murbei dengan umur panen 5 minggu (M5), 2. Murbei dengan umur panen 7 minggu (M7), 3. Murbei dengan umur panen 9 minggu (M9).
10
3.4.
Prosedur Penelitian
3.4.1 Penanaman, plot dan jarak tanam Bibit murbei diperbanyak dengan stek. Stek terlebih dahulu ditanam kedalam polybag. Setelah perakaran dan daun tumbuh dengan baik kemudian bibit murbei dipindahkan ke plot percobaan. Penelitian ini dilakukan pada lahan dengan luas 66 m2 (11x6 m) yang terdiri dari 3 kelompok, dengan luas masingmasing kelompok 18 m2 (6x3 m) dan jarak masing-masing kelompok dibuat sejauh 1 m. Dalam satu kelompok terdapat 3 plot perlakuan berdasarkan umur panen (umur panen 5 minggu (M5), 7 minggu (M7) dan 9 minggu (M9)). Dan jarak tanam murbei pada masing-masing plot perlakuan adalah 60 × 60 cm (Boschini, 2002).
3.4.2 Pemupukan Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik (feses sapi) yang diberikan pada lobang tanam 2 minggu sebelum penanaman dengan dosis 20.000 kg/ha/tahun. Pembersihan plot dari gulma dilakukan secara manual seminggu sekali.
3.4.3 Pemangkasan Pada saat akan dilakukan pengamatan tanaman yang terdapat dalam masing-masing plot dipangkas kira-kira 30 cm dari permukaan tanah dengan menggunakan gunting tanaman. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan pertumbuhan kembali (re-growth) yang seragam dari masing-masing plot perlakuan.
11
3.4.4 Pemanenan dan pengambilan sampel. Panen dilakukan sesuai dengan perlakuan yaitu pada umur 5 minggu (M5), 7 minggu (M7) dan 9 minggu (M9). Sampel murbei dipanen pada masing-masing plot perlakuan sebanyak 6 batang (Gambar 3.1) pada jam 8.00 WIB menggunakan gunting tanaman. Tanaman dipotong kira-kira 2 cm dari tempat dasar tumbuhnya kembali (re-growth) dan langsung dilakukan penimbangan untuk mengetahui produksi segarnya. Sampel tersebut dibagi atas 2 bagian, yaitu (1) bagian daun, (2) bagian batang. 3m x x x x x x x x x x
X X X X X X X X X X
x x x x x x x x x x
X X X X X X X X X X
1m X X X X X X X X X X
3m X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X
1m X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X
3m x x x x x x x x x x
X X X X X X X X X X
x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x
6m
Gambar 3.1. Plot penelitian dan sampel yang akan diambil Keterangan : Murbei umur 5 minggu Murbei umur 7 minggu Murbei umur 9 minggu
12
3.5.
Parameter yang diamati
3.5.1. Tinggi tanaman (cm) Tinggi tanaman diukur pada 6 sampel dari masing-masing plot perlakuan dan diukur dari permukaan tanah sampai bagian tanaman yang paling tinggi.
3.5.2. Jumlah daun perbatang (helai/batang) Jumlah daun perbatang yang dihitung pada 6sampel dari masing-masing plot dengan cara menghitung jumlah helai daun perbatang setiap panen.
3.5.3. JumlahRanting Jumlah ranting dihitung pada 6 sampel dari masing-masing plot perlakuan dengan cara memisahkan daun dari ranting kemudian ranting dihitung.
3.5.4. Produksi segar biomasa murbei perbatang (g) Produksi segar diukur pada saat panen (umur 5,7, dan 9 minggu). Produksi segar ini diukur pada 6 sampel dari masing-masing plot perlakuan. Produksi segar diperoleh dengan cara melakukan penimbangan langsung pada saat panen.
3.6.
Analisis statistik Data hasil percobaan dianalisis secara statistik dengan menggunakan
ANOVA (Analysis of varian) berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Adapun metode linier aditif secara umum dari rancangan satu faktor dengan Rancangan Acak Kelompok lengkap menurut Mattjik dan Sumertajaya(2006). Yij = µ + Kj + αi + εij
13
Keterangan : i = 1, 2, 3,…….., p (Jumlah perlakuan) dan j = 1, 2, 3,……., l (Jumlah kelompok) Yij = nilai pengamatan pada satuan percobaan µ = nilai tengah umum Kj = pengaruh perlakuan kelompok ke - j αi = pengaruh perlakuan taraf ke - i εij = galat percobaan pada satuan percobaan kelompok ke - j perlakuan taraf ke - i Analisis data dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan dengan ujiF pada nilai α=5%. Tabel 3.1. Analisis Ragam Sumber Derajat Bebas Keragaman (db) Perlakuan p-1
Jumlah Kuadrat (JK) JKP
Kuadrat Tengah (KT) KTP
KTP/KTG
Kelompok
k-1
JKK
KTK
KTK/KTG
Galat
(p-1)(k-1)
JKG
KTG
Total
pk-1
JKT
F-Hitung
Langkah perhitungannya dapat diuraikan sebagai berikut : FK = Faktor koreksi
FK
Y2 pk
JKT = Jumlah kuadrat total
Yij2 FK JKP = Jumlah kuadrat perlakuan
Yi.2 FK k
JKK = Jumlah kuadrat kelompok
Y. 2j p
FK
14
JKG = Jumlah kuadrat galat JKT JKP JKK
4. JKP KTP p 1 KTK
JKK k 1
KTG
JKG ( p 1)(k 1)
5. Bila terdapt pengaru pada perlakuaan maka dilakukan dengan uji jarak Duncan Multiple Range Test (DMRT). Menurut Steel dan Torrie (1980), rumus Uji Jarak Duncan adalah sebagai berikut: UJDα = Rα(ρ ; db galat) x
KTG Ulangan
Keterangan : α
: Taraf Uji Nyata
ρ
: Banyaknya Perlakuan
R
: Nilai dari Tabel Uji Jarak Duncan
15