Hutan Mangrove Segara Anakan Wisata Bahari Penyelamat Bumi
Cilacap merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah yang terkenal dengan kota industrinya yang menjadikan Cilacap sebagai salah satu daerah paling berpotensi di Provinsi Jawa Tengah ini, bukan hanya kota industri, Cilacap juga dikenal dengan wisata bahari yang dimilikinya salah satunya adalah kawasan hutan mangrove atau hutan payau. Kondisi hutan mangrove di Kabupaten Cilacap sejak lama mengalami degradasi secara luas, akibat dari abrasi dan alih fungsi lahan. Kondisi tersebut masih diperparah oleh tingginya tingkat sedimentasi dari Sungai Citandui dan Cikonde sehingga mempercepat hilangnya laguna Segara Anakan karena berubahmenjadi daratan. Berdasarkan jurnal ilmiah Universitas Diponegoro Semarang (ISSN 0853 – 7291) diketahui bahwa Kawasan Segara Anakan mempunyai hutan mangrove yang paling luas di Pulau Jawa dan dapat diketahui juga bahwa jenis mangrove yang mendominansi adalah Avecennia marina dan Sonneratia caeseolaris dimana Avicinnia marina menyusun zonasi yang paling depan (dekat dengan laut) yang kemudian diikuti oleh S. caseolaris. Sungguh kaya bukan potensi laut cilacap? Untuk Pemerintah
mencegah Kabupaten
degradasi Cilacap
lingkungan
telah
membuat
yang
berkelanjutan
lahan
konservasi
mangrove di kawasan Segara Anakan, yang beberapa waktu lalu mendapat penghargaan internasional Coastal Award. Dimana Kabupaten Cilacap dinilai sukses menjaga hutan mangrove yang masih tersisa di sekitar Segara Anakan di Jenewa Swiss.
1
Lahan konservasi mangrove diyakini sebagai usaha adaptasi dampak perubahan iklim di kawasan pesisir yang paling efektif. Kegiatan pelestarian mangrove diyakini mampu menjaga kawasan pesisir dari abrasi, kenaikan air laut, dan juga cuaca yang semakin buruk akibat perubahan iklim. Selain itu fungsi hutan mangrove telah lama diyakini sebagai bagian dari perlindungan ekosistem pesisir yang berkelanjutan. Akan tetapi, konservasi mangrove sering terkendala dengan kebutuhan masyarakat akan lahan budidaya seperti pertambakan, permukiman, pertanian dan sebagainya. Pengelolaan mangrove dengan perencanaan tata ruang yang berkelanjutan perlu dikembangkan sebagai acuan dalam pengelolaan mangrove di Kabupaten Cilacap, hal ini bertujuan agar strategi pengelolaan mangrove di masa depan lebih jelas. Untuk
melakukan
hal
ini
Pemerintah
Kabupaten
Cilacap
harus
bekerjasama dengan masyarakat, swasta, LSM, universitas, dan sekolah. Dalam perencanaan pengembangan lahan konservasi mangrove maka perlu dibuat konsep Eco Wisata. Konsep Eco Wisata merupakan pengembangan wisata yang menghargai kaidah-kaidah alam dengan melaksanakan program pembangunan dan pelestarian secara terpadu antara upaya konservasi sumberdaya alam yang dilakukan dengan melaksanakan program pembangunan yang memperhatikan kualitas daya dukung lingkungan dan ramah lingkungan. Konsep Eco Wisata ini merupakan salah satu alternatif untuk pengembangan kawasan pariwisata dalam suatu wilayah pesisir yang tetap
memperhatikan
konservasi
mangrove
dengan
menggunakan
sumberdaya serta budaya masyarakat lokal. Potensi rekreasi dalam ekosistem mangrove sangat beraneka ragam diantaranya adalah bentuk perakaran mangrove yang khas yang umumnya ditemukan pada beberapa vegetasi mangrove, buah yang dihasilkan, jenis fauna yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove 2
seperti beraneka jenis burung, serangga, primata, dan beberapa fauna yang hidup di dasar mangrove seperti biawak, buaya, ular, udang, ikan, kerang, kepiting. Atraksi adat istiadat masyarakat setempat dan sebagainya . Potensi hutan mangrove ini dapat dikembangkan untuk kegiatan lintas alam, memancing, berlayar, berenang, pengamatan jenis burung dan atraksi satwa liar, fotografi, pendidikan, piknik dan berkemah, serta adat istiadat penduduk lokal yang hidupnya bergantung pada keberadaan hutan mangrove. Hutan-hutan mangrove yang dikelola secara rasional untuk pertambakan tumpang sari dan pembuatan garam, bisa menarik wisatawan. Objek wisata pada ekosistem mangrove Segara Anakan adalah sebagai habitat flora dan fauna yang beraneka ragam dan memiliki karakteristik khas, serta kondisi geologis tapak dan sekitarnya sebagai objek visual dengan tidak meninggalkan adat budaya masyarakat setempat. Masyarakat selain merasakan dan melihat secara langsung suasana alami pada keadaan sebenarnya, sehingga diharapkan selain menyediakan sarana wisata alam, juga memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada masyarakat terhadap kekayaan dan kelestarian sumber daya mangrove, serta meningkatkan kepedulian masyarakat untuk memelihara kelesatarian sumber daya alam terutama mangrove. Konsep Eco Wisata ini sudah mulai dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap salah satunya dengan melibatkan sekolah baik dari tingkat SD-SMA dan pihak lain seperti Pertamina untuk melakukan penanaman mangrove salah satunya di kawasan Desa Ujung Alang. Pemerintah menyadari potensi wisata bahari mangrove ini dapat meningkatkan
pendapatan
daerah,
dan
membantu
pemerintah
melestarikan mangrove.
3
Dengan diberlakukannya kawasan Eco Wisata di kawasan hutan mangrove Segara Anakan menjadikan kawasan ini sebagai kawasan yang bukan hanya sebagai destinasi wisata keluarga melainkan sebagai daerah yang mampu mencegah abrasi pantai karena perakaran mangrove yang kuat, selain itu masyarakat setempat juga memanfaatkan buahnya sebagai bahan makanan seperti sirup, kue, pewarna batik dan sebagainya. Kawasan Hutan Mangrove Segara Anakan juga menjadi tempat belajar bagi anak-anak kita, dan sebagai wahana untuk memupuk rasa kepedulian mereka terhadap bumi ini. Penulis mengusulkan agar komunitas mangrove di cilacap semakin diperluas ke kalangan pelajar dan masyarakat kabupaten cilacap, karena masih ada pemuda di kabupaten cilacap ini peduli dengan lingkungan mereka, komunitas ini diharapkan mampu mengedukasi anak kecil dan masyarakat lain pada umumnya agar lebih peduli terhadap tanaman mangrove ini. Dengan menanam mangrove kita turut andil dalam usaha penyelamatan ekosistem laut, dan bumi yang merupakan satu-satunya planet yang dapat kita tinggali. Mari budayakan usaha menyelamatkan bumi.
4
Lampiran. DAFTAR RIWAYAT HIDUP
nama
: Siti Sobingah, S. Pd
alamat
: Jalan Rama 24, Gumilir, Cilacap Utara, Cilacap
pekerjaan
: Guru SD N Kutawaru 5, Cilacap Tengah, Cilacap
judul artikel : Hutan Mangrove Segara Anakan Wisata Bahari Penyelamat Bumi.
5