HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS CIPUTAT TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Nurul Muthmainnah NIM : 1112104000003
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 1437 H/2016M i
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN Skripsi dengan judul HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS CIPUTAT TANGERANG SELATAN Telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan dihadapan pembimbing skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
DISUSUN OLEH NURUL MUTHMAINNAH 1112104000003
Pembimbing I
Pembimbing II
Yenita Agus, M.Kep, Sp.Mat, Ph.D NIP. 19720608 200604 2001
Ratna Pelawati, S. Kp., M. BiomedNIP. 19780215 200901 2 005
ii
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi dengan judul HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS CIPUTAT TANGERANG SELATAN Telah disusun dan dipertahankan dihadapan penguji oleh : Nurul Muthmainnah 1112104000003 Jakarta, Juni 2016 Pembimbing I
Pembimbing II
Yenita Agus, M.Kep, Sp.Mat, Ph.D NIP. 19720608 200604 2001
Ratna Pelawati, S. Kp., M. BiomedNIP. 19780215 200901 2 005
Penguji I
Penguji II
Karyadi, SKp.,M.Kep.,PhD NIP. 19710903 200501 1 007
Ns. Uswatun Khasanah. S.Kep.,MNS NIP. 19770401 200912 2 003
Penguji III
Peguji IV
Ratna Pelawati, S. Kp., M. Biomed NIP. 19780215 200901 2 005
Yenita Agus, M.Kep, Sp.Mat, Ph.D NIP. 19720608 200604 2001
iii
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi dengan judul HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS CIPUTAT TANGERANG SELATAN Disusun oleh : Nurul Muthmainnah 1112104000003
Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Maulina Handayani, S.Kp.,MSc NIP. 19790210 200501 2 002
Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Prof. Dr. H.Arif Sumantri, SKM, M.Kes NIP. 19650808 198803 1 002
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar starta 1 (S1) di Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitan Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitan Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan asli hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitan Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Juni 2016
Nurul Muthmainnah
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama Tempat, Tanggal Lahir
Nurul Muthmainnah Jakarta, 23 Februari 1995
Agama Alamat
Islam Jl. KH. Mu’min Rt. 004 Rw. 009 Kel. Belendung, Kec. Benda, Kota. TangerangBANTEN 15124
Telepon Email
085813378689
[email protected]
RiwayatPendidikan: 1. TKIslam YayasanIslamAl-Ayaniyah 2. SDIT Al-Ayaniyah 2005-2006 3. MTs Dai’l Khairaat Jakarta-Barat 2008-2009 4. SMA Al-HudaIslamic Education CenterMetropolitan (IECM) Jakarta-Barat 2011-2012 5. Sarjana Ilmu Keperawatan UIN SyarifHidayatullah Jakarta2012-2016 Pengalaman Organisasi : 1. Anggota PRAMUKA MTs Dai’l Khairaat Jakarta-Barat 2. Anggota
PASKIBRA
SMA
Al-HudaIslamic
Education
CenterMetropolitan (IECM) Jakarta-Barat 3. Anggota LKMM Nasional ILMIKI VII Bali 2016 4. Anggota TIM AD-HOCK Pengkawal RUUK-UU Keperawatan ILMIKI 2014-2018 5. Anggota Bidang Kajian dan Strategi Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2014 – 2015 vi
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi, Juni 2016 NurulMuthmainnah, NIM : 1112104000003 Hubungan Tingkat PengetahuanIbuHamilTerhadapKesehatan Gigi Dan MulutSelamaKehamilan Di PuskesmasCiputatTangerang Selatan Xviii+96 halaman+10 tabel+10 Lampiran ABSTRAK Proses kehamilan menyebabkan perubahan-perubahan fisiologis pada ibu hamil antaranya di rongga mulut. Perubahan di rongga mulut dipengaruhi oleh sistem hormonal karena peningkatan hormon estrogen dan progesterone bersamaan dengan faktor iritasi lokal di dalam rongga mulut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah cross sectional. Sampel berjumlah 45 responden ibu hamil trimester I, II, dan III. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Penelitian dilakukan di Puskesmas Ciputat pada bulan April 2016. Penelitian ini menggunakan instrument berupa kuesioner Tingkat Pengetahuan dan OHI-S (Simplified Oral Hygiene Index). Analisa data yang digunakan adalah Chi Square(α : 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Ciputat mempunyai tingkat pengetahuan kurang baik yaitu 24 (53.3%) dan tingkat kesehatan gigi dan mulut kurang 25 responden (55.6%). Berdasarkananalisa data menunjukkan tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap kesehatan gigi dan mulut, didapatkan nilai pvalue= 1,000 (P value > 0,05). Saran peneliti puskesmas ciputat harus membuat kebijakan bahwa tenaga kesehatan harus memberikan edukasi kepada ibu hamil tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan dan untuk penelitian selanjutnya mengadakan penelitian berkelanjutan pada faktor penyebab yang menyebabkan kurangnya kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Kata kunci : Tingkat pengetahuan, ibuhamil, kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan Daftar bacaan : 53 (2009-2015) vii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES NURSING SCIENCE STUDY PROGRAM SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF JAKARTA Thesis, June 2016 Nurul Muthmainnah, NIM: 1112104000003 Relationship Of The Level Of Knowledge Of Pregnant Women Against Oral Health During Pregnancy At Clinics Ciputat Tangerang Xviii + 96 pages + 10 tables+ 10 Appendix
ABSTRACT The process of pregnancy causes physiological changes in pregnant mother betwixt in the oral cavity. Changes in the oral cavity is affected by hormonal system because of increase in estrogen and progesterone hormones concurrently with local irritation factor in the oral cavity. The aim of research wash to determine the relationships of the pregnant mother knowledge level towardsdental and oral health during pregnancy at Puskesmas Ciputat South Tangerang 2016. This study was a cross sectional study design. The purposive samples are 45 respondens of trimester I, II, and III pregnant women. This study use purposive sampling as a sampling tehnique. The study was conducted on April of 2016 at Puskesmas Ciputat. This study use knowledge level questionnaire and OHI-S (Simplified Oral Hygiene Index) as an instrument research. The study used Chi Square (α : 0,05) as data analysis approach. The result of this study showed that almost the pregnant mother at Puskesmas Ciputat has not good enough for knowledge level, 24 respondents (53.3%) and has not good enough for dental and oral health level, 25 respondents (55.6%). Based on the data analysis show that no corellation between knowledge level to dental and oral health, p value= 1,000 (P value > 0,05). The researcher suggest to Puskesmas Ciputat must create a policy that health workers should provide education to the pregnant mothers about the importance for maintaining of dental and oral health during pregnancy and to conduct further research on the factors causing the continuous research which supports dental and oral health during pregnancy. Keyword: Knowledge Level, Pregnant Women, Oral Health During Pregnancy Refrence : 53 (2009-2015)
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
serta
shalawat
dan
salam
kepada
Nabi
Muhammad
SAW,
sehinggapenulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Kehamilan Di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan”. Skripsi ini disusun sebagaimana untuk memenuhi salah satu syarat gunamencapai gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) UIN Syarif Hidayatullah Jakartaserta menerapkan dan mengembangkan teori-teori yang penulis peroleh selamakuliah. Melalui penyusunan skripsi ini, banyak hal yang telah penulis perolehterutama dalam
menambah
pengetahuan penulis
yang berhubungan
denganaplikasi mata kuliah. Sesungguhnya banyak pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuan yang tak terhingga nilainya hingga skripsi ini dapat penulis selesaikantepat pada waktunya. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Arif Sumantri, SKM, M.Kes, selaku dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ix
2. Ibu Maulina Handayani, S.Kp, M.Sc selaku Ketua Program Studi dan Ibu Ernawati, S.Kp, M.Kep, Sp.KMB selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Yenita Agus, M.Kep, Sp.Mat, Ph.D, Ibu Ns. Eni Nur’aini Agustini, S.Kep., MSc, dan Ibu Ratna Pelawati, S. Kp., M. Biomed selaku Dosen Pembimbing Skripsi, terima kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang telah meluangkan waktu serta memberi arahan dan bimbingan dengan sabar kepada penulis selama proses pembuatan proposal skripsi ini. 4. Bpk. Karyadi, SKp.,M.Kep.,PhD dan Ibu Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep.,MNS selaku Dosen Penguji, terimakasih sebesar-besarnya untuk beliau yang sudah memberikan kritik serta saran yang membangun untuk penelitian ini. 5. Ibu
Puspita
Palupi,
S.Kep.,M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Mat.,
selaku
Dosen
Pembimbing Akademik, terima kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang telah membimbing, menjadi tempat curhat, dan memberi motivasi selama 4 tahun duduk di bangku kuliah. 6. Segenap Staf Pengajar dan karyawan di lingkungan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada saya selama duduk di bangku kuliah.
x
7. Segenap Jajaran Staf dan Karyawan Akademik serta PerpustakaanFakultas yang telah banyak membantu dalam pengadaan referensi-referensi sebagai bahan rujukan skripsi. 8. Staff karyawan Puskesmas Ciputat dan Puskesmas Pisangan Tangerang Selatan yang telah memberikan kesempatan pada peneliti untuk melakukan penelitian. 9. Orang tuaku, Bpk. Edi Ahmad Junaedi ABD. S.Pd dan Ibu Siti Halifah yang telah mendidik, mencurahkan semua kasih sayang tiada tara, mendo’akan keberhasilan penulis, serta memberikan bantuan baik moril maupun materil kepada penulis selama proses menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa, Adikku, Siti Syaidah Fatimah Tuzzahra dan Muhammad Halwatur Rizqy dan seluruh keluargaku yang selalu memberikan semangat tanpa pamrih. 10. Teman-teman FKIK 2012, PSIK 2012, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FKIK 2015, teman-teman sepembimbing Muhimatul Khafidhoh dan Ulfah Fathuh Rahmah. Sahabat-sahabat terbaikku, Istiqomah Aprilaz, Sri Esti Wulandari, Aninda. Sahabat tak pernah lekang oleh waktu, Luky Surya Dewi, Dini Fauziah, Desi Wahyuni, Muyaroh, Fuji Astuti Dewi, dan Rizeka Yustinah,
yang
selalu
menghibur,
memberi
semangat,
dan
selalu
mengingatkan ketika saya sudah lelah dalam menggarap proposal ini.
Jakarta, Juni 2016 Nurul Muthmainnah
xi
DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .......................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... iii LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................................ v DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................. vi ABSTRAK ................................................................................................................. vii ABSTRACT .............................................................................................................. viii DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii DAFTARTABEL....................................................................................................... xv DAFTAR BAGAN .................................................................................................... xvi DAFTAR SINGKATAN ......................................................................................... xvii DAFTARLAMPIRAN ........................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 6 C. Pertanyaan Penelitian ......................................................................................... 6 D. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 7 1.
Tujuan Umum................................................................................................. 7
2.
Tujuan Khusus ................................................................................................ 7
E. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 7
F.
1.
Bagi Peneliti ................................................................................................... 7
2.
Bagi Tenaga Kesehatan .................................................................................. 8
3.
Bagi Masyarakat ............................................................................................. 8
4.
Bagi Peneliti Selanjutnya ............................................................................... 8 Ruang Lingkup Penelitian .................................................................................. 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 10 A. Konsep Pengetahuan ............................................................................................ 10 1.
Pengertian Pengetahuan ................................................................................... 10
2.
Tingkat Pengetahuan ........................................................................................ 12
3.
Pengukuran pengetahuan ................................................................................. 14 xii
4.
Kriteria pengetahuan ........................................................................................ 14
5.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ............................................. 15
6.
Cara memperoleh pengetahuan ........................................................................ 17
B. KESEHATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN ........................ 23 1.
Kesehatan Gigi Dan Mulut .............................................................................. 23
2.
Kehamilan ........................................................................................................ 24
3.
Ciri-Ciri Gigi Sehat .......................................................................................... 28
4.
Perawatan Gigi Pada Kehamilan ...................................................................... 29
5.
Cara Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Selama Kehamilan ........................ 30
6.
Akibat Tidak Menjaga Kebersihan Gigi Dan Mulut ........................................ 34
7.
Pengaruh Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Kehamilan ................................... 41
8.
Pentingnya Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Bagi Ibu Hamil ........... 44
C. Penelitian Terkait ................................................................................................. 46 D. Kerangka Teori .................................................................................................... 48 BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS ....... 49
1.
Kerangka Konsep ................................................................................................. 49
2.
Definisi Operasional ............................................................................................ 50
3. Hipotesis.................................................................................................................. 51 BAB IV METODE PENELITIAN .......................................................................... 52 A. DesainPenelitian .................................................................................................. 52 B. Lokasi Dan WaktuPenelitian ............................................................................... 52 C. Populasi Dan Sampel ........................................................................................... 53 D. Instrumen Penelitian ............................................................................................ 55 E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................................................... 57 F.
Langkah-Langkah Pengumpulan Data................................................................. 61
G. Pengolahan Data .................................................................................................. 62 H. Analisa Data ......................................................................................................... 63 I.
Etika Penelitian .................................................................................................... 64
BAB V HASIL PENELITIAN ................................................................................. 66 A. Gambaran Umum Puskesmas Ciputat ................................................................. 66 xiii
1.
Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan............................................................. 66
2.
Posyandu Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan ............................................ 67
B. Hasil Analisa Univariat ........................................................................................ 69 1.
Karakteristik Responden .................................................................................. 69
2.
Tingkat Pengetahuan Responden ..................................................................... 74
3.
Kesehatan gigi dan mulut responden ............................................................... 75
C. Hasil Analisa Bivariat .......................................................................................... 76 1. Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan .......................................................................................... 77 BAB VI PEMBAHASAN.......................................................................................... 79 A. Hasil Analisa Univariat ........................................................................................ 79 1.
Karakteristik Responden .................................................................................. 79
2.
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut .......................... 85
3.
Kesehatan Gigi Dan Mulut Ibu Hamil Selama Kehamilan .............................. 86
B. Analisa Bivariat ................................................................................................... 87 1.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut .......... 87
C. Keterbatasan Penelitian........................................................................................ 92 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 94 A. KESIMPULAN .................................................................................................... 94 B. SARAN ................................................................................................................ 95
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xiv
DAFTARTABEL
3.1 Definisi Operasional 4.1 Uraian Kuesioner 4.2 Uraian Hasil Uji Validitas Kuesioner 4.3 Uraian Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan
Halaman 51 57 59 61 69
5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan
70
5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan
71
5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Trimester Di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan
72
5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Kelahiran Di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan
73
5.6 Gambar Rata-Rata Tingkat Pengetahuan Responden
74
5.7 Gambaran Tingkat Pengetahuan Responden Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut
75
5.8 Gambaran Rata-Rata Skor Kesehatan Gigi Dan Mulut Ibu Hamil Selama Kehamilan
75
5.9 Gambaran Kesehatan Gigi Dan Mulut Ibu Hamil Selama Kehamilan
76
5.10 Analisa Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut
77
xv
DAFTAR BAGAN
2.1 Kerangka Teori ----------------------------------------------------------------- 49 3.1 Kerangka Konsep--------------------------------------------------------------- 50
xvi
DAFTAR SINGKATAN 1. AAP
: American Academyof Periodontology
2. BBLR
: Berat Bayi Lahir Rendah
3. DEPKES
: Departemen Kesehatan
4. DHE
: Dental Health Education
5. FOGI
: Federasi Obstetri Ginekologi Internasional
6. ISMKI
:Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia
7. KIA
: Kesehatan Ibu dan Anak
8. KB
: Keluarga Berencana
9. MDGs
: Millenium Development Goals
10. OHI-S
: Oral Hygiene IndexSimplified
11. RISKESDAS
: Riset Kesehatan Dasar
12. SDGs
: Substainable Development Goals
13. THT
: Telinga Hidung dan Tenggorokan
14. UKGM
: Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat
15. UKGS
: Unit Kesehatan Gigi Sekolah
xvii
DAFTARLAMPIRAN
Lampiran 1
Surat Dan Dokumen Perizinan
Lampiran 2
Inform Consent
Lampiran 3
Kuesioner
Lampiran 4
Surat Pengantar Validasi
Lampiran 5
Surat Keterangan Validasi Dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Lampiran 6
Hasil Analisa Univariat
Lampiran 7
Hasil Analisa Bivariat
Lampiran 8
Data Analisa Penelitian
Lampiran 9
Hasil Uji Validitasn Dan Uji Reliabilitas Kuesioner
Lampiran 10
Data Hasil Penyebaran Kuesioner Tingkat Pengetahuan
xviii
xix
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan akan penyakit gigi dan mulut. Beberapa penelitian menyatakan bahwa tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Adapun efek kehamilan pada kesehatan rongga mulut, antara lain: gingivitis kehamilan, periodintitis kehamilan, tumor kehamilan, erosi gigi, karies gigi dan mobilitas gigi.Beberapa budaya yang menganggap bahwa kehamilan adalah sakit, tetapi ada juga yang mengganggap bahwa kehamilan adalah kejadian alamiah (Susanti, 2013). Kehamilan adalah suatu proses alamiah yang melibatkan perubahan fisiologis, anatomi dan hormonal. Efek perubahan hormonal mempengaruhi hampir semua sistem organ, termasuk rongga mulut, keadaan ini terjadi karena adanya peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan yang menimbulkan peningkatan respon inflamasi yang berlebihan terhadap penumpukan plak (Hajekazemi, 2008). Indonesia telah gagal mencapai target MDGs point 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu , untuk mewujudkan tujuan pembangunan millenium masih membutuhkan komitmen
1
2
dan usaha keras yang terus menerus maka di tahun 2016 ini dilanjutkan dengan Substainable Development Goals (SDGs), sebuah program yang memiliki maksud dan tujuan yang sama salah satunya yaitu peningkatan masalah kesehatan pada ibu hamil. Masalah kesehatan ibu harus diperhatikan dalam keadaan hamil karena Penyebab kematian Ibu hamil secara global termasuk di Indonesia masih didominasi oleh banyak penyebab utama, yaitu perdarahan (28%), hipertensi yang diinduksi kehamilan (24%), dan infeksi (11%) akan tetapi infeksi yang merupakan faktor kematian utama ibu (http://storage.jak-stik.ac.id , RISKESDAS, 2013 ). Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi, yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup. Jika dihitung berdasarkan angka tersebut, maka ada 16.155 orang ibu yang meninggal akibat kehamilan, persalinan dan nifas pada tahun 2012. Di samping itu, Angka Kematian Bayi (AKB) juga masih tinggi di Indonesia. Pada tahun 2012, angkanya adalah 32 per 1000 kelahiran hidup.Tingginya angka kematian maternal dipengaruhi oleh banyak faktor dan sangat kompleks. Secara garis besar faktor determinan kematian maternal digolongkan menjadi dua faktor besar yaitu faktor medis atau lansgung dan faktor non-media atau tidak langsung. Faktor medis atau langsung disebabkan oleh komplikasi obstetri atau penyakit kronik yang menjadi lebih berat selama masa kehamilan, sehingga berakhir pada kematian, penyebab kematian ibu terbanyak masih didominasi perdarahan (32%), disusul hipertensi dalam kehamilan (25%), infeksi (5%), partus lama (5%), dan abortus (1%).
3
Penyebab lain-lain (32%) cukup besar, termasuk didalamnya penyebab penyakit nonobstetrik (ISMKI, 2015; PMKI, 2009). Meningkatkan kesehatan ibu hamil yang diupayakan dapat mencapai pada tahun 2030 merupakan tantangan utama dalam pembangunan kesehatan di seluruh dunia yaitu memperbaiki dan meningkatkan kesehatan ibu hamil dengan cara memperbaiki gizi seimbang selama kehamilan.Disamping itu menjaga
kesehatan
gigi
dan
mulut
selama
kehamilan
sangat
pentingdikarenakan kebersihan gigi dan mulut yang buruk pada ibu hamil dapat memberi efek terhadap janin seperti bayi premature dan berat bada lahir rendah( ISMKI, 2015 ). Tingkat pravalensi pengguna pelayanan kesehatan gigi selama kehamilan dilaporkan berkisar 23-43% dari ibu hamil, dan 58% tidak melakukan perawatan gigi selama masa kehamilan (Sumidarti, 2011). Kebersihan gigi dan mulut yang buruk pada saat kehamilan dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit lokal maupun sistemik dikarenakan pada saat kehamilan terjadi perubahan hormonal yaitu hormon estrogen dan progesterone. Perubahan hormonal pada ibu hamil menimbulkan berbagai keluhan seperti mual, muntah, dan termasuk keluhan sakit gigi dan mulut akibat dari kebiasaan mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Menurut RISKESDAS (2013) penduduk Indonesia mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut
4
sebesar 25,9% yaitu
karies dan periodontal, yang salah satu nya adalah
diderita oleh ibu dalam masa kehamilannya (RISKESDAS,2013). Pada penelitian Sarifakioglu (2006), yang dilakukan terhadap 100 ibu hamil dan 100 wanita tidak hamil menunjukkan 29% ibu hamil mengalami gingivitis dan 10% mengalami granuloma pyogenik. Hal ini menunjukkan bahwa pada ibu hamil ditemukan terdapat lesi mukosa oral pada, karena pada saat kehamilan terjadi perubahan hormonal dan vaskular yang diperberat oleh respon gingiva terhadap plak bakteri. Namun, jika kebersihan mulut dan gigi selama kehamilan dijaga akan mengurangi insiden masalah gigi dan mulut selama kehamilan. Penelitian
Habashneh
(2005)
melaporkan
bahwa
kurangnya
pengetahuan mengenai hubungan kehamilan dengan kesehatan gigi dan mulut, di mana hanya 49 % responden yang melakukan kunjungan ke dokter gigi. Perilaku kunjungan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor personal, status ekonomi dan pengetahuan. Beberapa penelitian menyatakan bahwa tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Yang dilakukan oleh Al-Attas (2008) di Arab Saudi menemukan bahwa ibu hamil mempunyai kepercayaan beberapa masalah kesehatan selamakehamilan disebabkanoleh kehamilan tetapi mereka masih kurang memperhatikan kesehatan rongga mulut dan tidak melakukan kunjungan ke dokter gigi. Beberapa penelitian mengenai pengetahuan dan sikap yang harus dimiliki ibu hamil oleh Natalie J Thomas (2008) menemukan bahwa, ibu
5
hamil dengan pendidikan kurang dan status sosial-ekonomi rendah lebih berisiko tinggi terhadap kesehatan periodontal yang buruk dibandingkan dengan wanita yang pendidikan dan status sosial ekonomi yang lebih tinggi. Banyak wanita yang masih memiliki pengetahuan yang kurang tentang kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan hasil pada studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Ciputat Kota Tangerang Selatan pada tanggal 17 dan 18 Desember 2015 pada 10 orang ibu hamil, 8 diantaranya belum mengetahui dampak dari kebersihan gigi dan mulut terhadap janin yang dikandungnya. Dan 2 ibu hamil mengetahui bagaimana sikap dan tindakan yang dilakukan untuk menjaga kebersihan dengan cara sikat gigi 2 kali sehari. Disamping itu, berdasarkan hasil wawancara dengan penanggung jawab bagian kesehatan ibu anak (KIA)di Puskesemas Ciputat dinyatakan bahwa tidak ada pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut yang khusus. Hal tersebut dikarenakan selama kehamilantenaga kesehatan dan ibu hamil lebih berfokus terhadap perkembangan janin dan kesehatan ibu hamil. Ibu hamil yang mengalami keluhan dengan gigi dan mulut maka akan disarankan oleh dokter kandungan untuk memeriksakan ke dokter gigi. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian mengenai pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan pada ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan.
6
B. Rumusan Masalah Kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu yang harus dijaga selama kehamilan, karena kebersihan gigi dan mulut selama kehamilan mempunyai dampak yang besar bagi ibu ataupun janin nya.Kesadaran ibu hamil akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat penting. Selain itu, tingkat pengetahuan dan sikap kesehatan ibu hamil juga memiliki pengaruh yang sangat besar bagi dirinya sendiri dan janin (Dewi Diana, 2009). Saat ini upaya tenaga kesehatan untuk memberikan informasi mengenai kebersihan gigi dan mulut selama kehamilan masih kurang, masingmasing ibu hamil memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang berbeda mengenai kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Disamping itu, kurangnya pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, akan menyebabkan terjadinya penyakit gigi dan mulut. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui apakah terdapat Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut Selama Kehamilan Di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan. C. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana karakteristik ibu hamil tentang kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan. 2. Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai kehamilan dan kaitannya dengan kesehatan gigi dan mulut.
7
3. Bagaimana gambaran status kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. 4. Bagaimana hubungan tingkat pengetahuan terhadap kesehatan gigi dan mulut ibu hamil selama kehamilan di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan. D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui adanya hubungan pengetahuanterhadap kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil di Puskemas Ciputat Tangerang Selatan. 2. Tujuan Khusus a.
Mengetahui karakteristik ibu hamil di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan.
b.
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan.
c.
Mengetahui gambaran status kesehatan ibu hamil tentang kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan.
d.
Mengetahui hubungan pengetahuan terhadap kesehatan gigi dan mulut ibu hamil selama kehamilan di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Dengan penelitian ini, penulis akan mengetahui sejauh mana pemahaman dan sikap ibu hamil tentang penting nya menjaga kebersihan
8
gigi dan mulut selama kehamilan terhadap kesehatan gigi dan mulut pada masa kehamilan di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatandan hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi bagi peneliti selanjutnya. 2. Bagi Tenaga Kesehatan Bagi
petugas
kesehatan
di
Puskesmas
Ciputat
Tangerang
Selatandiharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk mensosialisasikan mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut selama masa kehamilan dengan cara menambahkan pemeriksaan gigi dan mulut selama kehamilan ke daftar pemeriksaan rutin ibu hamil. 3. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pelajaran serta masukan kepada ibu hamil akan pentingnya memiliki pengetahuan yang baik, sikap yang positif dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Dapat menjadi data awal bagi peneliti-peneliti lain untuk menelaah lebih untuk menelaah lebih lanjut pengetahuan dengan sikap, ataupun akan menambah vaiabel lain nya.
9
F. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan dengan metode analitik kuantitatif dengan menggunakan desain penelitiancross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2016. Objek yang akan diteliti adalah ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan. Pengumpulan data ini akan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan Poerwodarminta (1985), kata “pengetahuan” mempunysai dua pengertian. Pertama, pengetahuan adalah segala apa yang diketahui, kepandaian. Kedua, pengetahuan adalah segala apa yang diketahui berkenaan dengan suatu hal. Kesimpulannya, pengetahuan yaitu segala apa yang diketahui berkenaan dengan suatu hal. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setalah seseorang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penghidu, perasa dan peraba. Tetapi sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Efendi, 2009). Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Karena perilaku yang di dasarkan oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian oleh Roger (1974) mengungkapkan bahwa sebelum seseorang mengadopsi perilaku yang
11
baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yaitu AIETA : a.
Timbul
kesadaran
(awareness),
yakni
orang
tersebut
menyadari (mengetahui) stimulus terlebih dahulu. b.
Ketertarikan (interest), yakni orang tersebut mulai tertarik kepada stimulasi.
c.
Mempertimbangkan baik tidaknya stimulus (evaluation), yakni sikap orang tersebut sudah lebih baik lagi.
d.
Mulai mencoba (trial), yakni orang tersebut memutuskan untuk mulai mencoba perilaku baru.
e.
Mengadaptasi
(adoption),
yakni
orang
tersebut
telah
berperilaku sesuai dengan pengetahuan kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. Namun,
Rogers
menyimpulkan
dari
penelitian
selanjutnya
bahwasanya perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap di atas. Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses ini didasari oleh penegtahuan, kesadaran, dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bertahan lama (long lasting). Sebaliknya, apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif maka tidak akan berlangsung lama.
12
2. Tingkat Pengetahuan Menurut
Notoatmodjo,
2011,
pengetahuan
mempunyai
enam
tingkatan, yaitu : a. Tahu (know) Tahu diartikan sebagai pengingat akan suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya. b. Memahami (comprehension) Memahami diartikan sebagia suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar
tentang
objek
yang
diketahui,
dan
dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi tersebut harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. c. Aplikasi (application) Aplikasi diartikan suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,
13
rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. d. Analisis (analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi dna masih ada kaitanya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari pengguanaan kata kerja seperti
dapat
menggambarkan
(membuat
bagan),membedakan,
memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya. e. Sintesis (synthetic) Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada. Contohnya
dapat
menyusun,
merencanakan,
meringkaskan,
menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusanrumusan yang telah ada. f. Evaluasi (evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian tersebut didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Contohnya dapat membandingkan anatra berat badan normal dan berat badan kurang.
14
Jadi , pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang
melakukan
pengindraan
terhadap
objek
tertentu.
Pengindraan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penghidu, perasa dan peraba (Efendi, 2009). 3. Pengukuran pengetahuan Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas (Notoatmodjo, 2007) 4. Kriteria pengetahuan Penilaian-penilaian didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Menurut Nursalam (2008), kriteria untuk menilai tingkat pengetahuan dibagi menjadi tiga kategori : a. Tingkat pengetahuan baik apabila skor atau nilai
: (76-100%)
b. Tingkat pengetahuan cukup apabila skor atau nilai : (56-75%). c. Tingkat pengetahuan kurang apabila skor atau nilai : (<56%).
15
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Menurut para ahli faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain (Notoatmodjo 2005, Lukman 2008) : a. Umur Bahwa semakin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat ketika berumur belasan tahun. Maka dapat disimpulkan dari para ahli bahwasannya bertambahnya umur dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperoleh nya, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang. b. Intelegensi Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan berpikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam situasi baru. Kemampuan untuk mengkombinasikan obyek, abstrak, menentukan kemungkinan dalam perjuangan hidup. Intelegensi juga menggambarkan kemampuan peserta didik dalam menyesuaikan diri pada situasi yang baru secara cepat dan efektif serta memahami konsep abstrak ( Aisyah, 2015 ). Menurut
Gardner,
kriteria
intelegensi
meliputi
suatu
kemampuan seseorang, baik dalam unsur pengetahuan maupun keahlian yang menunjukkan kemahiran dan keterampilan untuk
16
memecahkan persoalan dan kesulitan yang ditemukan dalam hidupnya ( Sulung Nofrianto, 2008) c. Lingkungan Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan
seseorang.
Lingkungan
memberikan
pengaruh
pertama bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari halhal yang baik dna juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya. Dalam lingkungan seseorang akan memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh pada cara berfikir seseorang. d. Sosial budaya Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan seseorang. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam hubungannya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami
suatu
proses
belajar
dan
memperoleh
suatu
pengetahuan. e. Pendidikan Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya.
17
f. Informasi Informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai pemberitahuan seseorang adanya informasi baru mengenai suatu hal serta memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pendekatan ini biasanya dilakukan untuk menggunakan kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi yang
berpengaruh
terhadap
perubahan
perilaku,
biasanya
digunakan melalui media masa. g. Pengalaman Pengalaman adalah suatu peristiwa yang dialami seseorang (Azwar, 2009 ) mengatakan bahwa tidak adanya suatu pengalaman sama sekali, suatu objek psikologis cenderung akan bersikap negatif terhadap akan bersikap negatif terhadap objek tersebut. Untuk menjadi dasar pembentukan sikap pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan, dan pengalaman, sehingga akan lebih mendalam dan lama membekas. 6. Cara memperoleh pengetahuan Cara memperoleh pengetahuan menurut W. Gulo (2010). Ada beberapa cara yang digunakan oleh manusia untuk memperoleh pengetahuan, antara lain :
18
a. Metode Keteguhan (Tenacity) Dengan metode ini orang menerima suatu kebenaran karena merasa yakin akan kebenarannya. Unsur keyakinan berperan dalam metode ini. Bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah, dan bukan berasal dari monyet, diterima sebagai kebenaran keyakinan agama. b. Metode otoritas Sesuatu diterima sebagai kebenaran karena sumbernya mempunyai otoritas untuk itu. Bahwa alam semesta adalah ciptaan Allah diterima sebagai suatu kebenaran karena sumbernya adalah Al-kitab. Pernyataan dari seorang tokoh tertentu juga diterima sebagai kebenaran karen aia mempunyai keahlian di bidang itu. c. Metode A Priori Atau Intuisi Sesuatu diterima sebagai kebenaran semata-mata berdasarkan intuisi. d. Metode Tradisi Seseorang menerima suatu kebenaran dari tradisi yang berlaku di dalam lingkungannya. Cara kuno atau tradisional ini dipakai untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah, atau metode penemuan statistik dan logis. Caracara penemuan pengetahuan pada periode ini meliputi :
19
1) Cara Coba Salah (Trial And Eror) Cara ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabla kemungkinan tersebut tidak bisa dicoba kemungkinan yang lain. 2) Berdasarkan Pengalaman Pribadi Pengalaman
merupakan
sumber
pengetahuan
untuk
memperolah kebenaran pengetahuan. 3) Melalui Jalan Fikiran Untuk memperoleh pengetahuan serta kebenarannya manusia harus menggunakan jalan fikirannya serta penalarannya. 4) Cara Kekuasaan Atau Otoritas Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali kebiasaankebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan seperti ini biasanya diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi berikutnya. Kebiasaankebiasaan ini diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpinpemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, dan pemegang pemerintahan. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan otoritas atau kekuasaan. (Notoatmodjo, 2005)
20
e. Metode Trial And Error Pengetahuan dengan cara ini diperoleh melalui pengalaman langsung. Sesuatu yang dianggap benar diperoleh sebagai hasil dari serangkaian percobaan yang tidak sistematis. Mula-mula dicoba , hasilnya salah lagi, dicoba lagi, salah lagi, dicoba lagi sampai akhirnya ditemukan yang benar. f. Metode Metafisik Suatu pengetahuan yang dianggap benar diperoleh secara metafisik. Jawaban terhadap masalah yang ditemukan dalam dunia empiris dicari di dalam dunia supernatural, di dalam dunia transeden. Pengetahuan yang diperoleh dari ajaran agama atau kepercayaan atau mistik termasuk dalam golongan ini. g. Metode Ilmiah Metode ini dilakukan melalui proses dedukasi dan induksi. Permasalahan ditemukan di dalam dunia empiris, dan jawabannya juga di cari di dalam dunia empiris melalui proses dedukasi dan induksi
yang
dilakukan
secara
sistematis.
menyebutkan 6 kriteria pada metode ini, yaitu : 1) Berdasarkan fakta, 2) Bebas dari prasangka, 3) Menggunakan prinsip-prinsip analisis, 4) Menggunakan hipotesis, 5) Menggunakan ukuran obyektif, dan
Moh,
Nazir
21
6) Menggunakan teknik kuantitatif Tanpa mengabaikan cara-cara lain, perhatian kita terpusat pada metode ilmiah ini, yang sering dikacaukan dengan apa yang disebut metode akal sehat. Oleh karena itu, perlu dijelaskan terlebih dahulu perbedaan metode ilmiah dengan metode akal sehat. Kita memperoleh pengetahuan dengan dua cara (W.Gulo, 2010) : a. Melalui Orang Lain Orang lain memberitahukan kepada kita, baik secara langsung maupun melalui media, dan apa yang diberitahukan itu ke kita terima sebagai sesuatu yang kita anggap benar. Di keluarga, kita banyak memperoleh pengetahuan dari orangtua, sejak bayi hingga dewasa. Di sekolah, kita banyak memperoleh pengetahuan dari guru dan bacaan-bacaan yang ada di perpustakaan. Dalam pergaulan di masyarakat, kita banyak memperoleh pengetahuan dari teman atau orang-orang yang lain yang kita jumpai. Melalui buku-buku, kita mendapat banyak pengetahuan yang memperkaya diri kita. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara ini disebut agreement reality. b.
Pengalaman Diri Sendiri Secara Langsung Orang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang baik. Pengetahuan drai pengalaman diperoleh dengan mempelajari pengalaman
kita
sendiri.
Pengalaman
kita
setiap
hari,
22
jikadirenungkan kambali, akan memberikan banyak pengetahuan. Oleh karena itu, janganlah langsung tidur malam sebelum merenungkan kembali pengalaman hari itu untuk disyukuri dalam doa. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara ini disebut experiental reality. Pengetahuan ibu hamil tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dalam kehamilan mempengaruhi adanya gejala timbul nya kerusakan di rongga mulut yang akan mengakibatkan berbagai masalah kesehatan pada gigi dan mulut pada saat kehamilan. Keperluan akan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada masa kehamilan untuk diperhatikan. Adanya kerusakan gigi atau perdarahan dan pembengkakan gusi atau gejala lainnya di rongga mulut akan menimbulkan berbagai gangguan terutama pada waktu makan. Mencegah timbulnya gangguan di rongga mulut selama masa kehamilan, perlu diciptakan tingkat kebersihan mulut yang optimal. Pelaksanaan program kontrol plak pentimg dilakukan untuk mencegah peradangan pada ginggiva akibat iritasi lokal, gangguan keseimbangan hormonal dan kelainan-kelainan di rongga mulut selama masa kehamilan. Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh ibu hamil dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut selama masa kehamilan, yaitu ( Sayuti Hasibuan, 2005) :
23
a. Bila ibu hamil mengalami muntah-muntah, setelah ini segara dibersihkan mulut dengan berkumur-kumur atau menyikat gigi. b. Mengatur pola makanan 4 sehat 5 sempurna dan menghindari makanan yang bersifat kariogenik. c. Menyikat gigi secara teratur. d. Memeriksakan keadaan rongga mulut ke dokter gigi. Kunjungan ke dokter gigi pada masa kehamilan bukanlah merupakan hal yang kontraindikasi. Pada umumnya, seorang ibu hamil perlu meningkatkan sumber informasi mengenai kesehatan rongga mulut. Oleh karena itu promosi kesehatan rongga mulut seharusnya diberikan dan diperoleh para ibu hamil sebelum dan selama masa kehamuilan untuk meningkatkan kesehatan rongga mulut. Untuk itu diperlukan partisipasi dari tenaga kesehatan dalam promosi kesehatan gigi dan mulut ibu hamil baik oleh dokter igi dan dokter kandungan (Novitha Sri, 2014)
B. KESEHATAN GIGI DAN MULUT SELAMA KEHAMILAN 1. Kesehatan Gigi Dan Mulut Kebersihan mulut mempunyai peran penting di bidang kesehatan gigi, karena kebersihan mulut yang buruk dapat mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit baik lokal maupun sistemik. Secara klinis tingkat kebersihan mulut dinilai dengan criteria Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) dari Greene
24
dan Vermillion. Criteria ini dinilai berdasarkan keadaan endapan lunak atau debris dan karang gigi atau kalkulus. Parameter tersebut dipengaruhi oleh pola makan dan kebiasaan mengosok gigi secara benar dan teratur, serta faktor lain seperti malposisi dan maloklusi gigi, komposisi dan sekresi (Oedijani Santoso, 2009). Perawatan kesehatan gigi selama kehamilan merupakan bagian penting dari perawatan kesehatan secara keseluruhan. Setiap tenaga kesehatan dapat memainkan peranan penting dalam mendorong calon ibu untuk memeriksakan kondisi gigi dfan mulut ke fasilitas pelayanan kesehatan gigi. Selian itu juga meningkatkan kesadaran calon ibu tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut dan meluruskan kesalah pahaman seperti keyakinan bahwa kehilangan gigi dan perdarahan di mulut adalah “normal” selama kehamilan. Semikian juga nyeri selama perawatan gigi tidak dapat dihindari dan menunda pengobatan sampai setelah kehamilan lebih aman untuk ibu dan janin (Kementrian Kesehatan RI, 2012) 2. Kehamilan Kehamilan adalah suatu proses yang melibatkan perubahan anatomi dan hormonal. Banyak ibu hamil yang beranggapan bahwa kehamilan tidak berhubungan dengan keadaan rongga mulut.Ternyata kebersihan rongga mulut
yang
tidak
diperhatikan
selama
periode
kehamilan
dapat
mengakibatkan kelainan-kelainan di rongga mulut diakibatikan oleh
25
ketidakseimbangan hormon seks wanita dan adanya faktor-faktor iritasi lokal dalam rongga mulut selama periode kehamilan ( Terpak, C, 2008). kehamilan adalah kejadian yang membahagiakan dalam budaya yang memberi nilai terhadap anak. Ada budaya yang mengganggap kehamilan adalah sakit, ada yang mengganggap bahwa kehamilan adalah kejadian ilmiah (Ni Nengah, 2006).Selama masa kehamilan, pada umumnya sering terjadi perubahan fisiologis, seperti rasa mulas, manja dan nausea sehingga mengakibatkan kebersihan gigi dan mulut yang dapat mengakibatkan karies gigi dan penyakit periodontal. Ibu hamil umumnya akan mengalami refleks muntah karena perubahan sistem gastrointesrtinal akibat perubahan hormonal dan perubahan pembesaran uterus karena ibu hamil akan mengalami perubahan hormonal dan fisiologis selama kehamilan maka dari itu ibu hamil harus mempunyai sikap waspada atas perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan (Al-Attas, 2007). Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan niadsi atau implantasi. Bila dihitun dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kelahiran normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester 2 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawiharjo, 2009).
26
Pembagian trimester kehamilan menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2012) : a. Trimester I (masa kehamilan 0-3 bulan ) Pada ssat ini ibu hamil biasanya merasa lesu, mual dan kaang-kadang sampai muntah. Lesu, mual dan muntah ini menyebabkan terjadinya peningkatan suasana asam dalam mulut. Adanya peningkatan plak karena malas memelihara kebersihan, akan mempercepat terjadinya kerusakan gigi. b. Trimester II (masa kehamilan 4-6 bulan ) Pada masa ini, ibu hamil kadang-kadang masih merasakan hal yang sama seperti pada trimester I kehamilan. Karena itu tetap harus diperhatikan aspek-aspek yang ada di trimester I. Selain itu, pada masa ini biasanya merupakan saat terjadinya perubahan hormonal dan faktor lokal (plak) dapat menimbulkan kelainan dalam rongga mulut, antara lain : 1.
Peradangan pada gusi, warnanya merah kemerahan dan mudah berdarah terutama pada waktu meyikat gigi. Bila timbul pembngkakan mka dapat disertai dengan rasa sakit.
2.
Timbulnya benjolan pada gusi antara 2 gigi yang disebut Epulis Gravidarum, terutama pada ssi yang berhadapan dengan pipi. Pada keadaan ini, warna gusi menjadi merah leunguan sampai kebiruan, mudah berdarah dan gigi terasa goyang. Benjolan ini dapat membesar hingga menutupi gigi.
27
Bila
terjadi
hal-hal
seperti
ini
sebaiknya
segera
menghubungi tenaga pelayanan kesehatan gigi untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. c. Trimester III (masa kehamilan 7-9 bulan) Benolan pada gusi antara 2 gigi (Epulis Gravidarum) diatas mencapai puncaknya pada bulan ketujuh atau kedelapan. Meskipun keadaan ini akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan, kesehatan gigi dan mulut tetap harus diperhatikan dan dipelihara. Setalah persalinan hendaknya ibu tetap memelihara dan memperhatikan kesehatan rongga mulut, baik untuk ibunya sendiri maupun bayinya. Jika terjadi hal-hal yang tidak biasa dalam rongga mulut, hubungilah tenaga pelayanan kesehatan gigi.
Seluruh tenaga pelayanan kesehatan harus menyarankan kepada ibu hamil bahwa:
1.
Perawatan gigi dan mulut aman dan efektif dilakukan selama kehamilan. Perawatan gigi dan mulut harus dikoordinasikan di antara penyedia pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan dokter kandungannya
2.
Pada trimester I, x-ray hanya dilakukan pada keadaan sangat daryrat untuk mendukung diagnosis dan pengobatan. Jika akan dilakukan harus disertai proteksi dan pengobatan. Jika akan dilakukan harus disertai proteksi yang maksimal (menggunakan apron dan dosis radiasi yang rendah)
3.
Pengobatan yang diperlukan dapat diberikan selama kehamilan, namun periode waktu yang sangat ideal antara minggu ke-14 dan 20
4.
Tindakan pembedahan dapat ditunda sampai setelah melahirkan.
5.
Keterlambatan dalam pengobatan yang diperlukan dapat mengakibatkan pengaruh signifikan untuk ibu hamil dan pengaruh tidak langsung ke janin
28
Gambar. Perintah untuk tenaga kesehatan dari Kementrian Kesehatan RI 3. Ciri-Ciri Gigi Sehat Gigi merupakan salah satu organ tubuh manusia yang mempunyai fungsi yaitu (hrsjd-surakarta.jatengprov, 2016) : a. Mengunyah b. Untuk berbicara c. Kecantikan atau estetika atau keindahan Kerusakan pada gigi akan berakibat penurunan fungsi gigi dan bisa berdampak lebih buruk. Oleh karena itu tindakan pencegahanlebih baik dari pada pengobatan. Ciri- ciri gigi yang sehat adalah : a. Tidak terasa sakit b. Tidak ada karies c. Saat mengunyang tidak terasa nyeri d. Leher gigi tidak kelihatan e. Tidak goyang f. Tidak terdapat plak g. Warna puting kekuningan h. Tidak terdapat karang i. Mahkoto gigi utuh.
29
4. Perawatan Gigi Pada Kehamilan Masalah kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari pembangunan kesehatan pada umumnya dan meli[uti beberapa hal penting, khususnya saat kehamilan, yaitu : a. Kebersihan gigi dan mulut, dan b. Karies gigi Perawatan kedua hal tersebut di atas dapat dikerjakan di Puskesmas bersamaan dngan pemeriksaan hamil dengan tujuan untuk : a. Melakukan perawatan gigi akut, khususnya kena radang b. Perawatan dan pengawasan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dan anak-anak Menurut beberapa penelitian, seperti Sularko (1973) dan Imam Oeyoyo (1984), kejadian radang gusi saat hamil cukup tinggi, yaitu sekitar 40-80%. Dikemukakan pula bahwa penyebab utama radang gusi dan penyangga gigi lainnaya adalah : a. Kurangnya kebersihan mulut dan sekitarnya, terutama pada tirimester pertama yang berkaitan dengan emesis, hiperemesis gravidarum, malas, dan kurangya perhatian untuk membersihkannya setelah makan. b. Pembentukan plak yang dapat terjadi dengan lebih cepat. Kesehatan gigi dan mulut perlu mendapatkan perhatian, terutama saat hamil karena dapat menjadi sumber infeksi atau fokal infeksi terhadap organ
30
lainnya.Organ yang besar kemungkianya terkena oinfeksi adalah ginjal, terutama ginjal kanan. Dengan memperhatikan kenyataan tersebut, seyogianya pelaksanaan antenatal care dapat dikuti atau dapat dianjutkan agar dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut, terutama pada trimester pertama kehamilan. Dan selalu menjaga kesehatan gigi, agar terhindar dari infeksi gigi pada saat kehamilan karena infeksi pada rongga mulut akan mudah menyebar ke bagian lain. Lakukan pencegahan dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari dan sesudah makan ( Erryga Yogasmara, 2010 ). Anjuran untuk melakukan sikat gigi yang lebih sering dapat dinasihati pada ibu hamil, sehingga kebersihan mulut dan gigi dari sisa makanan dapat terjamin. Kebersihan mulut dan gigi serta jaringan penyangganya akan mengurangi kemungkinan pembentukkan plak yang secara berantai akan menimbulkan peradangan dan dapat menjadi sumber infski (fokal infeksi) karena kerusakan ini dapat maiki meningkat karena kekurangan kalsium yang sangat penting bagi pertumbuhan tulang dan termasuk gigi-geligi janin dala kandungan. Sengan demikian, pemberian kalsium sangat penting bagi ibu hamil (Manuaba, Ida Bgus Gde, 2004). 5. Cara Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Selama Kehamilan Ketika hamil, tidak jarang gusi ibu hamil akan bengkak akibat pembesaran pembuluh darahh, bahkan sampai berdarah. Gusi pun akan
31
mendapatkan peningkatan suplai darah. Gosok gigi merupakan salah satu cara untuk menjaga keseharan gigi dan mulut. Namun, ibu hamil harus lebih hatihati ketika sedang menggosok gigi agar tidak menyebabkan perdarahan pada gusi.Perdarahan yang dikhawatirkan dari perdarahan ini adalah terjadinya infeksi pada gusi saat kehamilan (Deri, 2013). Ibu hamil yang menderita gangguan ,mulut dan gigi seperti infeksi pada gusi berisiko melahirkan bayi premature. Risiko ini bisa mencapai 6 kali dibanding ibu yang giginya sehat tanpa terinfeksi.Sedangkan gigi dan mulut ibu hamil yang terawat dapat menurunkan resiko bayi premature dan preeklamsia (keracunan kehamilan) hingga 5-8%. Kiat-kiat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut yaitu : a)
Gunakan sikat gigi yang bulu sikat nya lebih lembut.
b)
Gosok gigi sebanyak dua kali sehari.
c)
Gunakan pasta gigi yang mengandung floride.
d)
Kumurlah atau kompreslah dengan air es jika gusi berdarah.
e)
Tingkatkan
konsumsi
buah,
sayur,
dan
air
mineral
untukmemenuhi kebutuhan vitamin dan mineral (Rizki, 2013). f)
Mengunjungi Dokter Gigi Selama Kehamilan Banyak wanita menghindari dokter gigi selama kehamilan.
Mereka percaya bahwa aspek-aspek tertentu dari pengobatan dapat membahayakan janin. Tapi perawatan gigi selama kehamilan merupakan bagian penting dari menjaga diri sendiri, bayi nya, dankesehatan kedua nya. Memiliki mulut yang sehat selama
32
kehamilan dapat mengurangi risiko melahirkan prematur atau bayi berat lahir rendah. Perubahan
hormon
yang
terjadi
selama
kehamilan
meningkatkan kemungkinan mengembangkan "kehamilan gingivitis" dan penyakit periodontal. Selama kehamilan, sistem kekebalan tubuh terganggu. Oleh karena itu, tidak dapat melindungi tubuh dari bakteri yang menyebabkan penyakit gusi. Membersihkan permukaan gigi sering membantu untuk meringankan gejala "kehamilan gingivitis" dan meningkatkan kesehatan mulut secara keseluruhan.Pengobatan kadang periodontal seperti scaling dan root planing diperlukan selama kehamilan. American Academy of Periodontology (AAoP) merekomendasikan penjadwalan itu di awal trimester kedua.Hal ini umumnya sepakat bahwa pengobatan selama kehamilan aman. Namun, dokter gigi merekomendasikan perawatan non-mendesak penjadwalan untuk trimester kedua atau awal trimester ketiga kehamilan. Trimester pertama bukan waktu yang lebih disukai untuk perawatan gigi. Selama ini, sistem organ janin berkembang. Juga, selama trimester pertama janin lebih mungkin terkena paparan ibu untuk
obat-obatan,
bahan
kimia,
kafein,
alkohol
dan
tembakau.Trimester ketiga menyajikan risiko lainnya. Di paruh terakhir trimester ketiga, rahim menjadi sensitif terhadap pengaruh seperti stres atau infeksi pada ibu. Situasi ini dapat menyebabkan
33
peningkatan risiko kelahiran prematur.Pada beberapa wanita yang berada di trimester kedua dan ketiga kehamilan, rahim tumbuh akan memberikan tekanan pada pembuluh darah besar yang disebut vena cava inferior. Hal ini dapat menyebabkan penurunan sirkulasi darah. Masalah ini telah dilaporkan dalam sebanyak 8% dari seluruh kehamilan. Wanita dengan kondisi ini dapat memiliki peningkatan denyut jantung. Mereka mungkin merasa pusing. Seorang dokter gigi yang memperlakukan seorang ibu hamil dengan kondisi ini harus memastikan bahwa dia bisa mendapatkan posisi yang nyaman selama prosedur gigi. Ini juga ide yang baik untuk membatasi panjang kunjungan. Terlepas dari trimester, pengobatan gigi yang mendesak tidak harus menunggu. Contoh masalah gigi mendesak termasuk gigi patah, infeksi atau masalah lain yang menyebabkan rasa sakit.Cara terbaik adalah untuk menghindari menggunakan obat-obatan selama kehamilan. Dalam situasi di mana mereka benar-benar diperlukan, antibiotik umum dan obat nyeri dapat digunakan. Mereka harus digunakan dalam jumlah terkecil yang mungkin untuk mencapai hasil. Dokter gigi dapat berkonsultasi dengan dokter kandungan sebelum meresepkan antibiotik atau obat nyeri. Sinar-X harus dihindari selama kehamilan. Namun, jika mereka dibutuhkan untuk mengobati gigi darurat, dokter gigi akan mengambil langkah-langkah untuk melindungi ibu hamil dan janin
34
nya. Ibu hamilakan ditutupi dengan apron timbal, dengan itu, ibu hamil akan terpapar sinar X hanya yang diperlukan saja. Jika ibu hamil mengalami gigi berdarah, gusi berdarah, gusi bengkak, nyeri gusi atau sakit gigi, segeralah mengunjungi dokter gigisehinggadapat mendiagnosa
masalah.
Ketikamengunjungi,
pastikan
untuk
memberitahu dokter gigi bahwa ibu sedang dalam kehamilan. Anestesi lokal dan nitrous oxide sedasi untuk prosedur yang diperlukan dapat digunakan selama kehamilan (Aetna, 2002-2016 ). 6. Akibat Tidak Menjaga Kebersihan Gigi Dan Mulut Kelainan-kelainan yang sering terjadi pada gigi dan mulut ibu hamil diantaranya adalah gigi berlubang dan pembengkakan gusi : a. Gigi berlubang (karies gigi) terjadi akibat malasnya ibu hamil untuk memelihara kebersihan gigi dan mulut ketika masa kehamilan dapat menimbulkan kerusakan pada gigi dengan ditandai adanya gigi berlubang (karies gigi) dan ditambah juga dengan kesenangan untuk makan buah-buahan yang asam yang akan mempermudah terjadinya kerusakan pada gigi. b. Pembengkakan pada gusi (gingivitis) kehamilan
akibat
gangguan
sering terjadi pada masa
keseimbangan
hormonal
yang
menyebabkan pembengkakan pada gusi. Bila kebersihan gigi dan mulut ibu hamil kurang terpelihara dengan baik akan timbul peradangan pada gusi, gusi akan membengkak dan mudah berdarah
35
sehingga menyebabkan gangguan pada waktu mengunyah (Depkes RI., 2008; Dodoh, 2006). Jenis-jenis penyakit gigi dan mulut yang sering dialami oleh ibu hamil diantaranya adalah ( Better, 2015 ) :
a. Gingivitis Gingivitis biasanya tidak akan timbul pada masa kehamilan bila rongga mulut dapat dipertahankan dalam keadaan bersih. Inflamasi gingival yang disebabkan karena kebersihan mulut yang buruk, jaringan memberi respon yang berlebihan terhadap perubahan hormonal yang berhubungan dengan kehamilan.
Gingival akan menjadi bengkak, berwarna merah terang, sensitif dan mudah berdarah secara spontan, terlihat adanya peningkatan eksudatgingival dan mobilitas gigi. Perubahan ini dimulai sejak bulan kedua kehamilan. Setelah melahirkan akan berkurang.
36
b. Penyakit Periodontal 1) Pengertian penyakit jaringan periodontal Penyakit
jaringan
periodontal
adalah
penyakit
yang
mengenai jaringan periodontal. 2) Penyebab penyakit periodontal i.
Bersifat lokal, yaitu penyebab yang bersumber di dalam rongga mulut disebut jaringan periodontal efek langsung (faktor ini meurpakan penyebab utama yaitu plak dan kalkulus).
ii.
Bersifat sistimatik, yaitu penyebab yang bersumber di tempat lain di dalam merupakan faktor yang mempunyai pengaruh terhadap jalannya penyakit, penyebab tidak langsung.
3) Macam-macam penyakit periodontal dan akibatnya i.
Penyakit periodontal yang dapat timbul karena adanya rangsangan plak dan kalkulus yaitu 1) gingivitis, radang gusi; 2) periodontitis, radang gusi dan jaringan periodontal lainnya: yaitu serat-serat periodontal dan tulang alveolus.
ii.
Akibat lanjut dari penyakit periodontal yang tidak di rawat mengakibatkan: (a) gusi mudah berdarah, (b) napas yang berbau,
37
(c) goyangnya gigi, (d) rasa sakit waktu mengunyah, (e) gusi bengkak dan keluar nanah dari leher gigi, (f)
terlepasnya gigi.
4) Cara pencegahan dan perawatan penyakit periodontal i.
Koordinasi dan kooperatif (kerjasama) yang baik dan erat antara dokter gigi, pembantu dokter gigi, dan pasien.
ii.
DHE (Dental Health Education) pada pasien, di mana pasien diberi petunjuk tentang cara-cara memelihara
gigi
dan
jaringan
pendukungnya
(penggunaan sikat gigi atau alat sejenisnya) c. Halitosis (Bau Mulut) Ibu hamil juga seringkali tidak memperhatikan bahwa bau mulutnya tidak sedap. Itu juga mitos, akan tetapi karena kurang menjaga kebersihan mulutnya. Bau mulut yang tidak sedap bisa disebabkan dari mulut sendiri atau dari bagian lain mulut lewat pernafasan menyebabkan bau mulut tidak enak juga. Bila bau mulut yang tidak enak itu berasal dari mulut sendiri disebut odor vetor ex ore. Kalau berasal dari bagian lain dari mulut, disebut halitosis. Keadaan gigi yang buruk, seperti kerowok dan meradang, bisa radang benak gigi (sumsum gigi/pulpa gigi), bisa juga radang gusi, radang jaringan mukosa mulut lainnya. Apalagi banyak
38
karang gigi, menyebabkan bau mulut tidak sedap. Disamping itu keadaan tubuh yang tidaks sehat, seperti kelainan pencernaan juga dapat menyebabkan bau mulut tidaks sedap. Terhembuskan waktu berbicara bersama nafas. Kekurangan vitamin B6 juga menyebabkan bau mulut tidak enak. Juga orang menderita beberapa jenis penyakit khas seperti diabetes mellitus menyebarkan bau khas, yang kurang sedap. Apalagi penyakit yang berhubungan dengan jalan nafas, seperti penyakit pada paru-paru, jalan nafas sendiri, tenggorokan dll. Kelainan pada daerah telinga, hidung, tenggorok, juga bisa menyebabkan bau mulut tak sedap ini.Bau mulut yang tidak sedap sangat erat juga berkaitan dengan bau badan yang tidak sedap. Mungkin ada orang mengeluh, “ibu itu lagi hamil, mana keringat tak sedap, apa lagi bau nafasnya”. Oleh karena itu beberapa serat untuk menjaga bau mulut yang tidak sedap bagi ibu hamil adalah sebagai berikut: a) Jagalah kesehatan gigi dan mulut sebaik-baiknya. b) Olahraga ringan dan rutin sesuai petunjuk bidan untuk senam hamil. c) Bila terjadi keadaan bau mulut benar-benar mencolok tidak enak dan mengganggu, periksalah pada dokter gigi dan dokter Ahli THT. Bila belum berhasil lakukan check kesehatan secara menyeluruh, melalui dokter kebidanan.
39
d) Jangan lupa sering memakai obat kumur untuk menjaga kesehatan
mulut.
Obat
kumur
sangat
baik
dalam
memusnahkan kuman, meskipun kuman dalam mulut tidak dapat dimusnahkan secara total. Obat kumur sangat baik dalam memusnahkan kuman dalam mulut sebanyak 75%. Sedangkan berkumur dengan air biasa dapat menurunkan kuman sebanyak 20%. Obat kumur yang murah adalah air garam hangat, karena air garam mengandung khlor yang dapat membunuh kuman. Atau rebusan daun sirih. Daun sirih mengandung antiseptis yang khas kuat untuk bakteri mulut. d. Stomatitis (Sariawan) Seorang ibu hamil mengeluh kesakitan, jengkel tak habishabisnya, karena sariawan menyerang mukosa mulutnya, dibagian lidah, gusi dan lainnya, padahal semasa tidak hamil, amat jarang terserang penyakit ini. Memang, ada kalanya amat jarang terserang penyakit ini. Memang, ada kalanya semasa tidak hamil pun, bahkan kaum pria ada yang mempunyai bakat terkena sariawan terus menerus, Orang Jawa menyebutnya lumpangen. Lumpangen ini kalau dibiarkan dalam tempo sekitar 7 – 10 hari mungkin akan sembuh sendiri. Sebenarnya tergantung daya tahan tubuhnya. Ini juga bukan mitos, kalau ibu hamil suka terserang penyakit sariawan atau stomatitis ini. Tetapi memang sakitnya menjengkelkan sekali. Kadang-kadang bahkan dapat menyebabkan kelenjar limfe di bagian bawah tulang
40
rahang bawah meradang, sehingga terjadi pembengkakan. Bahkan bisa mengenai syaraf dinagian bagian dalam dari pipi, sehingga terjadi komplikasi (penyulut) migrain kambuh, sebelah dari kepala ikut terasa sakit. Mula-mula sariawan ini kecil saja, tetapi makin lama makin besar. Luka yang membulat memutih dikelilingi oleh keadaan selaput lendir yang memerah. Sebab-sebab yang lazim adalah keadaan tertekan (stress), alergi, keadaan hormon tubuh yang tiad seimbang terutama pada ibu hamil, bisa mempermudah terjadinya sariawan ini. Demikian juga kekurangan vitamin C, sangat lazim. Kekurangan vitamin C yang berat mengakibatkan penyakit skorbut pada mulut, dengan ciri-ciri sariawan yang berat. Pada penyakit skorbut yang disebut juga penyakit Moller Barrow, disamping sariawan berat, akan disertai bintik-bintik merah pada kulit, terutama sekitar panggul, paha, dada dan tangan. Hal ini disebabkan rapuhnya pembuluh darah perifer atau tepian tubuh. Kondisi-kondisi
seperti
disebutkan
di
atas,
termasuk
kekurangan vitamin C, tersebut menyebabkan daya tahan tubuh menurun, sehingga bibit penyakit menyerang jaringan mukosa mulut, terjadilah sariawan (stomatitis). Karena itu beberapa nasehat dibawah ini perlu diperhatikan:
41
1) Periksalah ke dokter gigi untuk menjaga kesehatan mulut, seterusnya jagalah kesehatan mulut dan gigi sebaik mungkin. 2) Biasakan berkumur dengan obat kumur setiap bangun tidur. Juga hendak tidur bila mau, sangat baik. Obat kumur yang murah adalah air garam hangat atau rebusan daun sirih. 3) Makanan harus dijaga nilai gizinya yang lengkap seimbang seperti diutarakan di atas bagi ibu hamil. 7. Pengaruh Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Kehamilan Gigi berlubang yang tidak dirawat akan menyebabkan masalah sistemik selama kehamila dan dapat menyebabkan kelahiran prematur dan berat bayi lahi rendah (BBLR). Gigi berlubang yang tidak dirawat tersebut dapat menyebabkan indikasi pencabutan yang dilakukan pada saat kehamilan. Tindaka pencabutan gigi pada saat kehamilan harus dihindari karena dapat membahaykan janin akibat penggunaan obat anastesi atau timbulnya stress pada ibu hamil saat pencabutan gigi ( Kementrian Kesehatan RI,2012) . Perubahan hormonal pada saat kehamilan yang disertai adanya faktor lokal seperti plak atau karang gigi akan menimbulkan pembesaran dan atau peradangan pada gusi. Keadaan ini akan diperberat oleh kondisi gigi dan mulut sebelum kehamilan yang sudah buruk (DepKes RI, 2012) . Studi epidemiologi baru-baru ini sebagian besar mendukung hubungan yang kuat antara kesehatan mulut dan hasil kehamilan yang merugikan,
42
sementara beberapa kontroversi masih tetap. Dalam sebuah studi casecontrol terdiri dari 161 wanita Kaukasia sistemik sehat di Hungaria, hubungan yang signifikan yang ditemukan antara kelahiran prematur dan awal periodontitis kronis lokal (Radnai et al., 2006). Kriteria untuk mendiagnosis periodontitis digunakan dalam penelitian ini adalah: pendarahan pada ≥ 50% dari gigi diperiksa, dan setidaknya satu situs menyelidik kedalaman ≥ 4 mm. Dua kasus-kontrol studie melibatkan ibu hamil India dan Yordania, masingmasing, melaporkan temuan yang konsisten (Kushtagi et al, 2008;. Khader et al, 2009.). Sebuah studi terpisah yang dilakukan di Australia melaporkan bahwa penyakit periodontal secara signifikan berhubungan dengan kematian perinatal (Shub et al., 2009). Hubungan seperti itu tidak didukung oleh sebuah penelitian di Amerika Serikat atau lain yang melibatkan perempuan Thailand (Durand et al, 2009;. Lohsoonthorn et al, 2009.). Dalam penelitian di AS, bagaimanapun, meskipun penyakit periodontal tidak ditemukan terkait dengan kelahiran prematur, rendahnya tingkat Lactobacilli dalam saliva dikaitkan dengan kelahiran prematur (Durand et al., 2009). Sebuah studi sebelumnya juga melaporkan bahwa saliva Actinomyces naeslundii genospecies 2 dan tingkat Lactobacillus casei dapat digunakan untuk memprediksi hasil kelahiran (Dasanayake et al., 2005). Temuan ini mewakili pergeseran dari penyakit periodontal ke bakteri mulut, yang dapat digunakan untuk diagnosis dini dan prediksi hasil kelahiran ( Y. W. Han, 2011). Di dalam rongga mulut terdapat beberapa barier untuk mencegah penetrasi bakteri dari plak gigi ke jaringan
43
a.
Barier fisik pada permukaan epitel mukosa
b.
Peptide pada epitel mukosa mulut
c.
Barier elektrik dimana terdapat beda muatan pada dinding sel antara pejamu dan mikroba
d.
Barier imunologi dari sel-sel pembentuk antibody
e.
Sistem retikuloendotelial (barier fagosit).
Pada keadaan normal, sistem barier ini akan bekerja bersama-sama untuk mencegah dan mengurangi penetrasi bakteri. Penurunan daya tahan tubuh secara sistemik atau gangguan microbial loka, misalnya kebersihan mulut buruk, maka bekteri dan produk nya yang merupakan antigen dan faktorn viulen (lipopolisakarida=LPS) mengadakan interkasi dengan epitel saki gusi, dengan mekanisme invasi, eksotoksin, endotoksin dan enzim. Tubuh mengadakan respons imunologis dengan aktivasi sel B, sel T dan polimorfonuklear leukosit (PMN). Sel epitel yang teraktivasi akan melepaskan mediator
inflamasi
IL-1,
IL-8,
prostaglandin
E2
(PGE2),
matrismetaloproteinase (MMP) dan tumornecrotic faktor (TNF), yang merupakan respons paling awal terhadap stimuli bakteri dan meyebabkan gangguan metabolism jaringan ikat dan tulang yang tampak sebagai tanda klinis awal radang jaringan gingival atau gingivitis. Proses inflamasi dapat menjalar ke jaringan di bawahnya, terjadi peningkatan permeabilitas vascular dan pembebasan agen aktivasi leukosit spesifik. Hal ini menyebabkan peningkatan kerudakan komponen plasma
44
dalam cairan saku gusi dan terjadi ekstravasasi leukosit. Adanyan LPS atau IL-1 dan TNF , sel endotel mikrosirkulasi teraktivasi, pembuluh mengalamu inflamasi, vasodilatasi dan aliran darah menjadi lambat. Hubungan sel endotel terbuka dan cairan kaya protein keluar, tertimbun pada matriks ekstraselluler. Peningkatan leukosit, monosit dan aktivasi makrofag menghasilkan mediator respon imun dan respons radang jaringan penyangga gigi, serta substansi kemotaktik, dan selamjutnya proses radang ini akan menyebar secara sistemuk ke seluruh tubuh. Pada ibu hamil, proses penyebaran infeksi dengan peningkatan mediator proinflamasi pada sirkulasi secara imunologik dapat melewati barier plasenta, menyebabkan meningkatnya kadar IL-1β, TNFα,IL-6, PGE2 dalam cairan amnion, dapat menyebabkan bayi lahir kurang bulan atau bayi BBLR (Oedijani Santoso, 2009) . 8. Pentingnya Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Bagi Ibu Hamil Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut bermanfaat untuk menjaga kondisi janin agar tetap tumbuh dan berkembang secara sehat dan sempruna, serta mencegah terjadinya kelahiran bayi dengan berat badan tidak normal atau kelahiran prematur. Selama kehamilan sangat penitng untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga fungsi pengunyahan tetap baik dan asupan gigi tetap baik dan ibu hamil tetap sehat, serta mencegah penyakit gigi dan mulut menjadi lebih parah. Makanan yang baik untuk kesehatan gigi dan kesehatan tubuh secara keseluruhan ialah makanan yang banyak megandung serat, seperti buah-
45
buahan dan sayuran. Selain baik untuk pencernaan, makanan yang berserat juga secara tidak langsung dapat membersihkan sisa makanan yang lengekt dan menempel pada gigi. Untuk mencegah timbulnya gangguan di rongga mulut selama masa kehamlan, perlu diciptakan tingakt kebersihan mulut yang optimal. Pelaksanaan program kontrol plak penting dilakukan untuk mencegah terjadinya karties gigi dan peradangan gusi akibat iritasi lokal. Ada bebrapa al yang pelru ditekankan kepada ibu hamil dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut selama masa kehamilan, yaitu : a) Bila ibu hamil mengalami muntah-muntah, segera bersihkan mulut dengan berkumur-kumur dengan secangkir air ditambah 1 sendok teh soda kue (sodium bikarbonat) dan menyikat gigi 1 jam setelah muntah. b) Mengatur pola makan sesuai dengan pedoman gizi seimbang atau angka kecukupan gizi dan membatasi makanan yang mengandung gula. c) Menyikat gigi secara teratur dan benar minimal 2 kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sbelum tidur. d) Memeriksakan keadaan rongga mulut ke dokter gigi karena kunjungan ke dokter gigi pada masa kehamilan bukanlah hal yang kontraindikasi (Kementrian Kesehatan RI, 2012).
46
C. Penelitian Terkait Berikut ini adalah beberapa penelitain terkait pengetahuan dengan sikap ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Diana (2010) di Medan menunjukkan bahwa ibu hamil belum memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Responden sebanyak 100 ibu hamil yang berkunjung ke Poliklinik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 5% ibu hamil mengetahui kehamilan dapat mempengaruhi gusi dan gigi, dan hanya 3% responden yang mengetahui penyakit mulut dapat mempengaruhi kesehatan janin. Sebesar
79%
responden
berpendapat
bahwa
kehamilan
tidak
menyebabkan kehilangan kalsium gigi ibu. Hanya 4% responden yang menerima promosi kesehatan gigi dan mulut, dan hanya 8% responden yang berkunjung ke dokter gigi. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Natalie J Thomas di Australia (2008) dengan
responden
semuawanitayang
melahirkanbayi
hidupyang
lahirdiRumah Sakit Anak, Adelaide, selama periode limabulan. Hasil penelitian nya adalah Kebanyakan wanita yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut itu sangat terkait dengan wanita dengan prestasi pendidikan yang lebih rendah dan latar belakang sosial ekonomi rendah. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Wulan PJ dengan responden 50 ibu hamil. Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
pengetahuan
pemeliharaan
47
kesehatan gigi dan mulut ibu hamil di Puskesmas Bahu Manado tergolong baik, dengan perolehan skor 473 (78,8%), sikap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil di Puskesmas Bahu Manado tergolong baik, dengan perolehan skor 558 (93%), dan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil di Puskesmas Bahu Manado tergolong baik, dengan perolehan skor 502 (83,7%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil di Puskesmas Bahu Manado tergolong baik.
48
D. Kerangka Teori
IBU HAMIL
Mengalami perubahan anatomi dan fisiologi meliputi : Sistem Pencernaan Masalah yang timbul : 1. 2. 3. 4.
Gusi berdarah Gusi bengkak Gigi berlubang Kerusakan gigi lainnya
Pengetahuan ibu hamil terthadap kesehatan gigi dan mulut , meliputi : 1. Ciri-Ciri Gigi Sehat 2. Perawatan Gigi Pada Kehamilan 3. Cara Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Selama Kehamilan 4. Pengaruh Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Kehamilan 5. Pentingnya Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Bagi Ibu Hamil
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan : • • • • • • •
Umur Intelegensi Lingkungan Sosial budaya Pendidikan Informasi Pengalaman
Kesehatan gigi dan mulut terjaga selama masa kehamilan
Gambar 2.1 Kerangka Modifikasi Lawrence Green dalam Teori Notoatmodjo, 2010, Notoatmodjo, 2010, Azwar, Saifuddin. (2009), Kementrian Kesehatan RI (2012), Hajekazemi, 2008).
49
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS
1.
Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Dalam kerangka konsep tersebut dilakukan dengan dua pendekatan yaitu dengan melihat hubungan variable independen (Tingkat pengetahuan) dengan dependent (Kesehatan gigi dan mulut) dan melalui pendekatan input-output (Wasis, 2008). Variable independen (variable bebas) merupakan variable yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable dependen (variable terikat).Variable dependen (variable terikat) merupakan variable yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena variable bebas (Hidayat, 2007)., maka kerangka konsep penelitian ini adalah :
Variabel Independen
Variabel Dependen
Tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan.
Kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan.
Bagan3.1 Kerangka Konsep Penelitian tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Kehamilan di Puskesmas CiputatTangerang Selatan.
2. Definisi Operasional Table 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel
Definisi operasional
Cara ukur
Alat ukur
Hasil ukur
Skala
Pengetahuan
Hal-hal yang diketahui responden berkaitan dengan terhadap kesehatan gigi dan mulut , meliputi : 1. Ciri-Ciri Gigi Sehat 2. Perawatan Gigi Pada Kehamilan 3. Cara Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Selama Kehamilan 4. Akibat Tidak Menjaga Kebersihan Gigi Dan Mulut 5. Pengaruh Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Kehamilan 6. Pentingnya Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Bagi Ibu Hamil
Menghitung skor pada pertanyaan yang sudah dijawab responden
Skala Kuesioner Guttman
Hasil uji distribusi ditemukan distribusi normal makan hasil ukur nya menggunakan mean yaitu 15.38 a. Dikatakan baik ≥15.38 b. Dikatakan buruk <15.38 (Sutanto Priyono, 2007)
Ordinal
Kesehatan gigi dan mulut
Penilaian kesebardaan debris dan kalkulus dalam rongga mulut ibu hamil
Menghitung skor pada pertanyaan yang sudah dijawab responden
OHI-S (Oral Hygine IndexSimplified)
Hasil uji distribusi ditemukan distribusi normal makan hasil ukur nya menggunakan mean yaitu 4.17 a. Dikatakan baik ≥4.17 b. Dikatakan buruk <4.17 (Sutanto Priyono, 2007)
Ordinal
50
3. Hipotesis Berdasarkan kerangka konsep dan tujuan maka hipotesis penelitian ini adalah : 1. H1 = Tidak Ada Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Kehamilan Di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan.
51
52
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. DesainPenelitian Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif, dengan menggunakan desain cross sectional (potong lintang) yakni melakukan penelitian pada waktu yang bersamaan untuk menghubungkan antara variabel independent (bebas) dan variabel dependent (terikat) yang diteliti terhadap sampel dan populasi yang ditentukan. Variabel independen ini adalah tingkat pengetahuan, dan variabel dependent dalam penelitian ini adalah kesehatan gigi dan mulut. Tujuannya untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan dengan cara mengajukan pertanyaan
melalui
kuesioner
yang
akan
dijawab
oleh
ibu
hamil
di
PuskesmasCiputat-Tangerang Selatan.
B. Lokasi Dan WaktuPenelitian Lokasi Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan yang terletak di Jl. Ki Hajar Dewantara NO.7, Kecamatan Ciputat. Waktu penelitian akan dilakukan pada bulan April 2015.
53
C. Populasi Dan Sampel 1.
Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti. Populasi dirumuskan sebagai populasi finite (terbatas) dan populasi infinite (tidakterbatas) (Wasis, 2008). Populasi penelitian ini terdiri dari ibu yang melakukan kunjungan di bulan Desember 2015 di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan.
2.
Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bias mewakili populasi. Objek atau nilai yang akan diteliti dalam sampel disebut unit sampel. Teknik pengambilam sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti sesuai dengan masalah dan tujuan peneliti sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal (Nursalam, 2008). a. Kriteria sampel Pengambilan sampel menggunakan kriteria inklusi dan tidak termasuk kriteria ekskulusi sebagai berikut :
54
1. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian pada populasi. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah : a) Kesadaran baik b) Ibu hamil trimester I, II dan III yang berkunjung ke Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan c) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden b. Jumlah sampel Pada penelitian ini, penentuan besar sampel minimum yang diperlukan dapat dihitung dengan menggunakan rumus : {
√
(
)
√ ( (
)
(
)}
)
Keterangan: N Z1-α/
= besar sampel yang diharapkan = nilai Z pada derajat kepercayaan 1-α/2 atau derajat kemaknaan α pada uji dua sisi, derajat kemaknaan α yang digunakan adalah 5% sehingga nilai Z= 1,96
Z1-β
= nilai Z pada kekuatan uji (power) 1-β, kekuatan uji yang digunakan adalah 5% yaitu dengan nilai Z= 1,96
P
= (P1+P2)/2
P1
= proporsi pengetahuan baik 4% (Gan Xia Shin, 2013)
P2
= proporsi pengetahuan tidak baik 40% (Gan Xia Shin, 2013)
55
n
= 38
tambahan 10% sebagai cadangan sampel 38 x 3.8 = 41.8 (dibulatkan 42)
Setelah dilakukan pehitungan maka besar sampel (n)= 38 responden. Selanjutnya ditambah 10% untuk mengantisipasi adanya kemungkinan hilangnya data atau ketidaklengkapan kuesioner. Maka 38 x 10% = 3,8. Maka total sampel dalam penelitian adalah 38 + 4 (pembulatan dari 3,8) = 42 responden.
D. Instrumen Penelitian Instrument penelitian adalah alat-alat yang akan dilakukan dalam penelitian untuk pengambilan data (Notoatmodjo, 2010). Jenis instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa kuesioner. Peneliti menggunakan kuesioner yang terdiri dari tiga bagian, antaralain : 1. Kuesioner Demografi Kuesioner demografi bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden,
kuesioner
demografi
ini
meliputi
pertanyaan
umur,pendidikan, pekerjaan, umur kehamilan dan jumlah paritas. 2. Kuesioner Pengetahuan Kuesioner pengetahuan berisi pertanyaan mengenai pengetahuan tentang pengertian kesehatan gigi dan mulut, manfaat menjaga kesehatan gigi dan mulut, akibat yang terjadi bila tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut, cara menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan.
56
Kuesioner ini menggunakan skala guttman dinilai dengan skor meliputi : pertanyaan posistif 0 = Salah, 1 = Benar, Pertanyaan Negatif 0 = Benar, 1 = salah. Masing-masing aspek memiliki nilai terendah dan tertinggi. Pengetahuan dikelompokan menjadi baikdan buruk. Cara untuk menentukan data ini menggunakan teori dari Sutanto Priyono Hastono (2007) yaitu Jika nilai distribusi normal maka menggunakan nilai mean yaitu a. Dikatakan pengetahuan baik jika nilai ≥ nilai mean b. Dikatakan pengetahuan buruk jika nilai
3. Oral Hygiene Index Simplified Kuesioner OHI-S berisi penilaian debris dan kalkulus.Masingmasing pertanyaan mempunyai 4 pertanyaan dan masing-masing mempunyai
nilai.Kuesioner
ini
menggunakan
penilaian
nya
sendiri.Untuk penilaian debris dan calculus sama-sama menggunakan rumus “jumlah debris atau kalkulus dibagi jumlah gigi yang diperiksa”. Oral Hygiena Index Simplified (OHI-S) oleh Greene dan Vermillion dikelompokkan menjadi baik, sedang, dan buruk. Cara untuk menentukan data ini menggunakan teori dari Sutanto Priyono Hastono (2007) yaitu Jika nilai distribusi normal maka menggunakan nilai mean yaitu
57
a. Dikatakan kesehatan gigi dan mulut baik jika nilai> nilai mean b. Dikatakan kesehatan gigi dan mulut buruk jika nilai
Pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan
Kesehatan gigi dan mulut
Parameter
Jumlah Pernyataan
Nomer kuesioner
7
1,2,3,4,5,6,7
1
9
Nama, umur, suku bangsa, usia kehamilan, pendidikan, pekerjaan, dan jumlah paritas. Ciri-Ciri Gigi Sehat Perawatan Gigi Pada Kehamilan Cara Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Selama Kehamilan
8
2,3,5,7,8,18,19
10
2,3,5,6,7,9,10,11,12,13,14 15,16,17,18,19,20,21
Akibat Tidak Menjaga Kebersihan Gigi Dan Mulut
2
1,4.
Pengaruh Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Kehamilan
2
1,4
3
5,6,10
1 1
1 2
Pentingnya Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Bagi Ibu Hamil Debris Kalkulus
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Sebelum pengumpulan data penelitian, peneliti telah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap instrument yang akan digunakan.
58
1.
Validitas Instrumen Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan apakah alat ukur yang digunakan dalam penelitian benar-benar mengukur apa
yang diukur
(Notoatmodjo, 2010). Untuk dapat melakukan uji validitas yaitu menggunakan kolerasi
pearson
product
moment,
sebagai
berikut
(Raharjo,
2013
danRiwidikdo, 2009) : (∑ √* ∑
)
(∑ )(∑ )
( ∑ ) + * ∑
( ∑ ) +
Keterangan : r = koefisien korelasi N = jumlah responden X= skortiap item pertanyaan Y= skor total Uji validitas yang dilakukan adalah ujivaliditas item, validitas item ditunjukkan dengan adanya kolerasi atau dukungan terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara mengkolerasikan antara skor item dengan skor total item, sehingga diperoleh suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item dalam instrument atau kuesioner layak digunakan atau tidak (Riwidikdo, 2009).
59
Uji validitas kuesioner tingkat pengetahuan dan OHI-S (Oral Hygiene Index Simplified) dilakukan di wilayah Kerja Puskesmas Pisangan pada bulan Maret 2016. Jumlah responden yang digunakan dalam uji validitas adalah 34 responden Ibu Hamil trimester I, II, dan III. Lokasi tersebut berbeda dengan lokasi penelitian, sehingga responden tidak akan sama dengan responden penelitian. Metode uji validitas menggunakan Korelasi Pearson Product Moment dengan kekuatan kevalidan instrument apablia nilai rhitung>rtabel (0,291) pada N=34 atau nilai signifikan 5%dan pada pertanyaan yang tidak valid maka di lakukan modifikasi uji Judgement Expert oleh seseorang yang expert dalam keperawatan maternitas. Lampiran hasil uji validitas pada keusioner pengetahuan dan OHI-S sebagai berikut : Table 4.2 Uraian Hasil Uji Vaiditas Kuesioner Penelitian Pernyataan
rtabel Hasil uji KUESIONER PENGETAHUAN (0,291) .097
Valid/tidak valid
P2
(0,291)
Valid
P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17
(0,291) (0,291) (0,291) (0,291) (0,291) (0,291) (0,291) (0,291) (0,291) (0,291) (0,291) (0,291) (0,291) (0,291) (0,291)
P1
.295 .187 .253 .061 .319 A A A .296 .574 .563 .674 .033 .403* .071 .650
tidak valid
tidak valid tidak valid tidak valid Valid tidak valid tidak valid tidak valid Valid Valid Valid Valid tidak valid Valid tidak valid Valid
60
P18 P19 P20 P21
(0,291) (0,291) (0,291) (0,291)
P1 P2
(0,291) (0,291)
.300 .502 .633 .388**
Valid Valid Valid Valid
.856** .911**
Valid Valid
KUESIONER OHIS
2. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan apakah suatu alat pengukur dalam penelitian dapat dipercaya (Notoatmodjo, 2010). Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dari instrument tersebut tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Kuesioner sebagai alat ukur gejala-gejala social (nonfisik) harus memiliki reliabilitas yang tinggi (Notoatmodjo, 2010). Uji reliabilitas untuk instrument sikap menggunakan bantuan software computer dengan rumus Alpha Cronbach, suatu variable dikatakan reliabel jika Alpha Cronbach> 0,6 (Hidayat, 2008). Kualitas
data
penelitian
ditentukan
oleh
hasil
pengukuran
realiabilitas instrument. Uji coba kuesioner ini dilakukan pada 34 orang responden ibu hamil di Puskesmas Pisangan-Ciputat pada bulan Maret 2016. Uji reliabilitas kuesioner Tingkat Pengetahuan menggunakan croanbach alpha. Hasil uji reliabilitas di dapatkan cronbach alpha (0,675) dan uji reliabilitas untuk kuesioner Oral Hygiene Index Simplified (OHI-
61
S)didapatkan cronbach alpha(0,883). Berdasarkan hasil tersebut maka item pernyataan yang merupakan dimensi variabel dukungan dinyatakan reliabel karena cronbach alpha>0,6, sebagai berikut : Table 4.2 Uraian Hasil Uji Vaiditas Kuesioner Penelitian
Kuesioner
cronbach alpha
Hasil uji
Keterangan
Pengetahuan
>0,6
.675
Reliabel
OHI-S
>0,6
.883
Reliabel
F. Langkah-Langkah Pengumpulan Data 1. Langkah pertama, peneliti mengajukan surat izin dari fakultas untuk diberikan kepada pihak Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mengenai izin mengambil data dan melakukan penelitian di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan. 2. Langkah kedua, peneliti memberikan surat atas izin yang sudah diberikan oleh Dinas Kesehatan untuk dilaporkan ke Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan. 3. Peneliti mengambil data dari pihak penanggungjawab bagian Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) berupa data akumulasi yaitu data mengenai jumlah kunjungan ibu hamil K1 dan K4 selama Januari-Desember 2015 ke Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan. 4. Peneliti mendapatkan pelatihan tata cara pemeriksaan gigi dan mulut oleh Dokter Gigi dan Perawat Gigi di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan.
62
5. Setelah
responden
penelitian
didapatkan,
langkah
memberikan lembar persetujuan (informed consent)
selanjutnya
adalah
dengan tanpa paksaan.
Setelah itu peneliti memberikan kuesioner yang sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. 6. Setelah kuesioner diisi, peneliti memeriksa kembali kuisioner yang sudah diisi oleh Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan yang menjadi responden. 7. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut oleh peneliti yang sudah mendapatkan pelatihan tata cara pemeriksaan oleh Dokter Gigi dan Perawat gigi. Penilaian dengan kuesioner OHI-S pemeriksaan debris dan kalkulus dan diisi penilaiannya. 8. Setelah lembar kuesioner terkumpul lengkap, selanjutnya dilakukan pengolahan data menggunakan program computer.
G. Pengolahan Data Menurut Hasan, 2006, pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu. Pengolahan data bertujuan untuk mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Selanjutnya tahap-tahap dalam proses pengolahan data penelitian menurut (Notoatmodjo, 2010):
63
1. Editing Editing merupakan kegiatan pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner. Apabila ada jawaban yang belum lengkap, jika memungkinkan perlu pengambilan data ulang untuk melengkapi jawaban-jawaban tersebut. Tetapi apabila tidak lengkap memungkinkan, maka pertanyaan yang jawabannya tidak lengkap tersebut tidak diolah. 2. Coding Coding merupakan proses mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2010). 3. Data Entry Data Entry yakni memasukkan jawaban-jawaban dari responden yang dalam bentuk angka atau huruf kedalam program software computer. Program untuk entry data pada penelitian ini menggunakan software statistic. 4. Cleaning Proses cleansing (pembersihan data) yakni dilakukan setelah semua data dari responden selesai dimasukkan, kemudian perlu dicek kembali kemungkinan adanya kesalahan kode dan ketidaklengkapan selanjutnya dilakukan koreksi atau pembetulan (Notoatmodjo, 2010).
H. Analisa Data 1. Analisa Univariat
64
Tujuan analisa univariat adalah untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variable penelitian (Notoatmodjo, 2010). 2. Analisa Bivariat Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variable yang diduga mempunyai hubungan atau kolerasi (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini analisa bivariat dilakukan terhadap variable independent dan dependent. Analisa data yang digunakan yaitu menggunakan uji chi-square (Fisher Exact) karena variabel independent dan variabel dependent berskala ordinal,tabel 3x3 dan nilai Expected (harapan) >0,05.
I. Etika Penelitian Penelitian ini menerapkan prinsip etis dalam penelitian (Nursalam, 2008), sebagaiberikut : 1. Prinsip manfaat a. Penelitian ini dilaksanakan tidak menimbulkan penderitaan bagi subjek penelitian. b. Informasi yang telah diberikan oleh subjek, tidak akan dipergunakan untuk hal-hal yang dapat merugikan subjek dalam bentuk apapun. 2. Prinsip menghargai hak asasi manusia a. Subjek mempunyai hak memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek ataupun tidak, tanpa adanya sanksi apapun.
65
b. Subjek mendapat informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian yang akan dilakukan. 3. Prinsip Keadilan a. Subjek diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah ke ikut sertaannya dalam penelitian tanpa adanya deksriminasi. b. Penelitian ini akan dijaga kerahasiaanya dengan tidak mengikutsertakan nama dari subjek.
66
BAB V HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan menjelaskan hasil penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Penelitian dilakukan pada bulan April 2016 pada 45 responden ibu hamil. Sebanyak 47 kuesioner di distribusikan, dan hanya 45 kuesioner yang dianalisis.
A. Gambaran Umum Puskesmas Ciputat 1. Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan Sejarah berdirinya Puseksmas Ciputat berawal dari balai pengobatan yang dipimpin oleh H. Kamsaru Kadri tamatan Sekolah Perawat RSUP Jakarta tahun 1935. Puskesmas ciputat terletak ±6 Km sebelah utara Kota Tangerang Selatan yakni di Jalan Ki Hajar Dewantara No.07 Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Propinsi Banten. Puskesmas Ciputat dibangun diatas tanah seluas 693 m2. Wilayah kerja puskesmas Ciputat terdiri dari 2 kelurahan yakni kelurahan Ciputat dan kelurahanCipayung. Kegiatan pelayanan di pusatkan di lantai 1 (satu) sedangkan lantai 2 (dua) difungsikan sebagai ruang pimpinan, staff, data, dan ruang rapat. Di lantai 2 (dua) juga terdapat ruang
67
pelayanan pengobatan TB Paru, klinik sanitasi, klinik Pusat Terapi Rumatan Metadon ( PTRM ) dan laboratorium. Menurut (DEPKES, 2014) Pelayanan kesehatan gigi di puskesmas atua posyandu ditunjukan kepada masyarakat atau penderita yang berkunjung ke puskemas. Tujuan umum upaya kesehatan gigi dan mulut di puskesmas yaitu tercapainya derajat kesehata gigi yang layak. Tujuan khusus upaya kesehatan gigi dan mulut di puskesmas yaitu : 1. Meningkatkan keadaan, sikap, dan perilaku masyakarat dalam kemampuan pelihara diri (self care) di biang kesehatan gigi dan mulut serta mencari pengobatan sedini mungkin. 2. Menurunya pravelensi penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyakarat dengan upaya perlindungan atau pencegahan tanpa mengabaikan upaya penyembuhan dan pemulihan terutama pada kelompok masyarakat yang rawan seperti ibu hamil dan anak-anak. 3. Terhindarnya atau berkurangnya gangguan fungsi pengunyahan akibat kerusakan gigi dan mulut.
2. Posyandu Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas ciputat yaitu di beberapa posyandu sekitar puskesmas ciputat. Posyandu sekitar puskesmas
68
terdapat 2 wilayah yaitu kelurahan ciputat dan kelurahan cipayung. Posyandu yang ada pada wilayah Kecamatan Ciputat berjumlah 35 posyandu tersebar di kelurahan ciputat dan kelutahan cipayung (Assegaf, 2016). Jumlah tenaga di posyandu dari puskesmas ada 3 sampai 4 tenaga kesehatan terdiri dari 1 bidan coordinator, 1 tenaga pelaksanaan gizi,1 bidan yang bertanggung jawab di kelas ibu hamil, dan 1 bidan yang melakukan pemeriksaan untuk anak dan ibu hamil. Disetiap posyandu dibantu oleh para ibu PKK (Kader) yang ada di masing-masing daerah dan jumlah kader yang aktif 247 orang (Assegaf, 2016). Dalam pelaksananya posyandu terkait dengan beberapa program puskesmas yaitu Program Gizi, Imunisasi, Kesehatan Ibu dan Anak, KB dan Promosi Kesehatan. Tempat pengambilan data di beberapa posyandu yaitu posyandu salak II, dukuh II, belimbing, rambutan, delima, pisang ciputat, pisang cipayung, sawo ciputat dan manggis. Pelayanan kesehatan gigi di puskesmas atau posyandu ditunjukan kepada masyarakat atau penderita yang berkunjung ke puskemas. Salah satu program upaya kesehatan pengembangan di puskesmas yang berkembang di posyandu adalah program kesehatan gigi dan mulut. Program upaya kesehatan gigi dan mulut di puskesmas atau posyandu terdiri atas pelayanan kesehatan gigi di balai pengobatan gigi, usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS), dan usaha kesehatan gigi masyarakat (UKGM) yang mana di
69
dalam UKGM terdapat pemeriksaa kesehatan gigi mulut dasar bagi ibu hamil (Depkes, 2014).
B. Hasil Analisa Univariat Analisaunivariatdilakukan untukmendapatkangambarandistribusifrekuensiresponden sebanyak 45 orang. Data
univariatiniberkaitandengan
variable
berupatingkatpengetahuandan
variable
yaknikesehatangigidanmulut
yang
bebas(independent terikat(dependent masing-masingakan
variable) variable) di
gambarkansecaraberturut-turut. 1. Karakteristik Responden Karakterisrik responden penelitian ini meliputi usia, pendidikan terakhir, status pekerjaan, jumlah kelahiran, dan usia kehamilan.Penelitian ini dilakukan pada 45 responden yang memenuhi criteria inklusi penelitian. Hasil pengolahan data akan ditampilkan dalam bentuk tabel-tabel. Adapun tabel karakteristik responden sebagai berikut : a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Table 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan
Usia 17-25 tahun
Frequensi
Persen (%)
10
22.2
70
26-35 tahun 36-45 tahun Total
26
57.8
9
20.0
45
100
Berdasarkan hasil tabel 5.1 mayoritas kelompok responden berada pada usia dewasa awal (26-35 tahun) sebanyak 26 responden (57.8 %), remaja akhir (17-25 tahun) sebanyak 10 responden (22.2 %), dan dewasa akhir (36-45 tahun) sebanyak 9 responden (20%). b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Table 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan Tingkat Pendidikan
Frequensi
Persen (%)
Tidak Sekolah
0
0
SD
5
11.1
SMP
9
20.0
SMA
20
44.4
Perguruan Tinggi
11
24.4
Total
45
100
71
Berdasarkan tabel 5.2 tidak ada responden yang tidak sekolah yaitu 0 responden (0 %). Sedangkan responden yang pendidikan terakhir SD sebanyak 5 responden (11.1 %), pendidikan terakhir SMP yaitu 9 responden (20 %), pendidikan terakhir SMA yaitu 20 responden (44.4%) dan yang pendidikan terakhir perguruan tinggi yaitu 11 responden (24.4 %). c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Table 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan
Pekerjaan
Frequensi
Persen (%)
Bekerja
4
8.9
Tidak bekerja
41
91.1
Total
45
100
Berdasarkan tabel.53. menggambarkan mayoritas responden tidak bekerja. Jumlah responden yang tidak bekerja yaitu sebanyak 41 responden (91.9 %). Sedangkan responden yang bekerja sebanyak 4 responden (8.9 %).
72
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Trimester Kehamilan Table 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Trimester Kehamilan di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan Kesehatan Gigi Dan Mulut (OhiS)
Trimester Kehamilan
total
frekuensi
Baik
Buruk
N
%
N
%
N
%
Trimester 1
3
37.5
5
62.5
8
17.8
Trimester 2
14
63.6
8
36.4
22
48.9
Trimester 3
8
53.5
7
46.7
15
33.3
Total
25
55.6
20
44.4
45
100
45
100.0
Berdasarkan tabel 5.4 Menggambarkan mayoritas responden yaitu 22 responden pada trimester II (kehamilan 4-6 bulan). Jumlah responden trimester I yaitu sebanyak 8 responden (17.8 %). Sedangkan responden trimester III sebanyak 15 responden (33.3 %). Dan kesehatan gigi dan mulut di masing-masing trimester berbeda, trimester 1 sebanyak 3 responden (37.5%) dalam kondisi kesehatan gigi dan mulut baik, 5 responden (62.5%) dalam kondisi kesehatan gigi dan mulut buruk. Trimester 2 sebanyak 14 responden (67.6%)
73
dalam kondisi baik, 8 responden (36.4%) dalam kondisi kesehatan gigi dan mulut buruk. Dan di trimester 3 sebanyak 8 responden (53.3%) dalam kondisi kesehatan gigi dan mulut baik, 7 responden (46.7%) dalam kondisi kesehatan gigi dan mulut buruk. e. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Kelahiran Table 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Kelahiran di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan Jumlah Kelahiran
Frequensi
Persen (%)
1
15
33.3
2
17
37.8
3
5
11.1
4
5
11.1
5
3
6.7
Total
45
100
Berdasarkan tabel.5.5. Menggambarkan mayoritas responden pada jumlah paritas 2 yaitu 17 responden (37.8 %), jumlah paritas 1 yaitu 15 responden (33.3%), jumlah paritas 3 dan 4 sama yaitu 5 responden (11.1 %) dan jumlah paritas yang sedikit ada 3 responden yaitu pada jumlah paritas 5 (6.7 %).
74
2. Tingkat Pengetahuan Responden Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Kehamilan
Table 5.6 Gambaran Rata-Rata Skor Tingkat Pengetahuan Responden Mean
Median
15.38
16.00
Standart Deviasi
Min-Max
2.648
10-21
Tingkat Pengetahuan
Berdasarkan tabel 5.6 rata-rata skor pengetahuan pada ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut adalah 15.38, sedangkan standar deviasi nya 2.648 dengan nilai minimum 10 dan maximum 21. Analisa
univariat
pada
penelitian
ini
bertujuan
untuk
menggambarkan hasil dari pengambilan data responden. Hal yang dianalisa dalan penelitian ini yaitu mengenai tingkat pengetahuan ibu terhadap kesehatan gigi dan mulut. Dalam menentukan kategori pada variable tingkat pengetahuan ibu dilakukan uji distribusi normalitas, dimana rumus yang digunakan yaitu uji Shapiro-Wilk dimana hasil didapatkan yaitu 0.027 dan distribusi dinyatakan normal sehingga menggunakan mean (Santoso, 2005). Nilai mean dalam penelitian ini yaitu
15.38.
Kategori
tingkat
pengetahuan
menggunakan
teori
75
(Arikunto,2006) dikatakan baik jika nilai 75-100, dikatakan cukup jika nilai 56-75, dan jika dikatakan buruk dibawah 55. Gambaran tingkat pengetahuan responden terhadap kesehatan gigi dan mulut ibu hamil selama kehamilan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.7 Gambaran Tingkat Pengetahuan Responden Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut Ibu Hamil Selama Kehamilan Tingkat Pengetahuan
Frequensi
Persen (%)
Baik
21
46.7
Kurang
24
53.3
Total
45
100
Berdasarkan tabel 5.7 jumlah responden dengan tingkat pengetahuan baik berjumlah 21 responden (46.7%) , jumlah responden yang tingkat pengetahuan kurang24 responden (53.3%). 3. Kesehatan gigi dan mulut responden Gambaran Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil Selama Kehamilan Table 5.8 Gambaran Rata-Rata Skor Tingkat Pengetahuan Responden
Median
Standart Deviasi
Min-Max
Mean 4.17
5.00
1.761
0-6
OHI-S
76
Berdasarkan tabel 5.8 rata-rata skor OHI-S (Oral Health Implified Simple) adalah 4.17, sedangkan standar deviasi 1.761 dengan nilai minimum 0 dan maximum 6. Gambaran kesehatan gigi dan mulut ibu hamil selama kehamilan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.9 Gambaran kesehatan gigi dan mulut ibu hamil selama kehamilan
Kesehatan gigi dan mulut
Frequensi
Persen (%)
Baik
20
44.4
Kurang
25
55.6
Total
45
100
Berdasarkan tabel 5.9 jumlah responden dengan tingkat kesehatan gigi dan mulut baik berjumlah 20 responden (44.4%), jumlah responden yang tingkat kesehatan gigi dan mulut kurang baik yaitu 25 responden (55.6%).
C. Hasil Analisa Bivariat Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variable. Uji bivariat ini menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95%.
77
1. Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan Untuk mengetahui apakah ada hubungan atau tidak maka diperlukan uji statistic menggunakan chi square, karena kedua variable merupakan data ordinal (kategorik). Nilai P value yang diharapkan <0.05 sehingga uji statitistik bermakna.
Tabel 5.10 Tabulasi Silang Responden Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut Selama Kehamilan Di Puskesmas Ciputat April 2016 (n=45) OHI-S (Oral Health Index Simplefied)
P value Total
Tingkat pengetahuan Baik
Buruk
N
%
N
%
N
%
Baik
13.3
54.2
10.7
45.8
21
100,0
Buruk
11.7
57.1
9.3
42.9
24
100,0
Total
25
55.6
20
44.4
45
100,0
Berdasarkan analisa diatas diketahui ibu hamil yang tingkat pengetahuan baik dan kesehatan gigi dan mulut baik sebanyak 13.3 dari 21 responden (54.2%). Kemudian ibu hamil yang tingkat pengetahuan baik dan kesehatan gigi dan mulut buruk sebanyak 10.7 dari 21 responden (45.8%). Sedangkan ibu hamil yang tingkat pengetahuan buruk dan kesehatan gigi dan mulut baik sebanyak 11.7 dari 25 responden (57.1%) dan ibu hamil yang tingkat
1.000
78
penegtahuan buruk dan kesehatan gigi dan mulut buruk sebanyak 9.3 dari 25 responden (44.4%). Pada penelitian ini menggunakan uji Continuity Correction karena menurut Sopiyudin (2011) dan Sutanto (2007) dalam buku statistic untuk kedokteran dan kesehatan , salah satu syarat untuk melakukan uji chi- square adalah jika 2x2 dan tidak ada nilai Expected E<5 makauji yang dipakai sebaiknyaContinuity Correction (a). Setelah dilakukan uji Chi Squaredidapatkan nilai p value= 1.000 dan melebihi nilai P value maksimal yakni 0,05 yang berarti hitungan statistik tidak bermakna atau tidak ada hubungan antara variabel tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan .
79
BAB VI
PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan april 2016. Penelitian ini dilakukan dengan sampel sebanyak 45 responden ibu hamil pada Trimester I, II, dan III ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan. Pengumpulan menggunakan satu data demografi dan dua jrnis kuesioner yang terdiri dari kuesioner tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan gigi dan mulut dan kuesioner penilaian kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Berikut ini dijelaskna mengenai hasil penelitian yang terdiri dari analisa univariat, bivariat. Pada akhir pembahasan, peneliti juga menyertakan keterbatasan dari penelitian ini.
A. Hasil Analisa Univariat 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden di wilayah puskesmas ciputat tangerang selatan a. Usia
80
Pada kategori usia dikelompokan menjadi 3 bagian yaitu dimulai dari usia remaja ahir (17-25 tahun), dewasa awal (26-35 tahun) dan dewasa ahir (36-45 ahir) (Depkes RI,2009). Pada penelitian ini ada 10 responden remaja ahir (17-25 tahun). Secara fisiologis yang ideal untuk hamil adalah 20-35 tahun. Pada usia remaja akhir ini masih rentan untuk mempersiapkan untuk hamil dan melahirkan (mempunyai anak) karena dikatakan siap secara fisik jika telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya, misalkan, kehamilan pada usia ini masih belum mengetahui apa pentingnya kesehatan gigi dan mulut saat kehamilan karena belum ada pengalaman, ini yang mengakibatkan ada nya masalah kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan contoh nya kehamilan premature atau kelahiran dini pada janin (Effendy, 2009). Semakin bertambah usia dapat mempengaruhi cara befikir dan mempunyai pengalaman yang lebih banyak. Sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin banyak (Notoatmodjo, 2010). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Asiah et,al., (2010) dan Suwanti & Wahyuni, (2012) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara usia dengan pengetahuan. Tetapi belum tentu usia lebih matang memiliki pengetahuan yang lebih baik daripada pengalaman yang lebih banyak. Sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin banyak karena ada faktor lain seperti pengalaman,
pekerjaan,
pendidikan
dan
lingkungan
mempengaruhi tingkat pengetahuannya (Notoatmodjo, 2010).
yang
dapat
81
b. Paritas (Pengalaman Kehamilan dan Melahirkan) Masalah kehamilan yang paling sering terjadi pada ibu primipara karena mereka belum mempunyai pengalaman dalam kehamilan. Oleh karena itu, ibu primipara perlu diberi penjelasan yang lebih dalam tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Karena menurut Richard (2009) menyatakan fubsobacterium fusiformis adalah bakteri yang normalnya ada dalam mulut, namun bila dibiarkan berkembang biak, dapat menyebabkan radang gusi dalam kehamilan. Menurut Von Glasersfeld, pengetahuan itu dibentuk oleh struktur konsepsi seseorang sewaktu dia berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan dapat berarti dua macam. Pertama, bila kita berbicara tentang diri kita sendiri, lingkungan menunjuk pada keseluruhan objek dan semua relasinya yang kita abstraksikan dari pengalaman. Kedua, bila kita memfokuskan diri pada suatu hal tertentu, lingkungan menunjuk pada sekeliling hal itu yang telah kita isolasikan (Von, Glasesfeld 1996 dalam Suparno, 2001). Hasil penelitian ini ibu primipara lebih banyak dengan 15 responden (33.3%) daripada kelima. Hal ini harus diketahui oleh petugas kesehatan karena ibu primipara lebih resiko tinggi yang akan mempengaruhi hasil kelahiran yang disebabkan oleh ketidaksehataan gigi dan mulut selama kehamilan misalkan, ibu hamil dengan radang gusi saat kehamilan memiliki
82
faktor resiko terjadinya bayi lahir rendah dengan berat badan rendah (Hartati, 2011). Seperti penelitian yang dilakukan Retnoningrum pada tahun 2006 di rumah sakit Dr. Kariadi Semarang, melaporkan bahwa radang gusi saat kehamilan pada ibu hamil mempunyai resiko bayi lahir dengan berat badan rendah sebesar 8,75 kali dibandingkan ibu yang tidak mengalami radang gusi saat kehamilan. Maka dari itu ibu primipara harus dalam pengawasan tenaga kesehatan agar menghindari akibat dari ketidak tahuan nya tentang pentingnya kesehatan gigidan mulut selama kehamilan. c. Pendidikan Faktor lain yang mempengaruhi tingkat pengetahuan manusia adalah tingkat pendidikan. Secara teori semakin tinggi pendidikan individu maka semakin mudah mendapatkan informasi dan tingkat pengetahuan seseorang semakin baik (Arikunto,2006). Suatu penelitian menunjukkan ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan, karena pendidikan seseorang mempengaruhi sikap atau respon yang diberikan terhadap informasi yang ia peroleh (Suwanti & Wahyuni, 2012). Hasil penelitian ini menunjukkan responden yang tingkat pendidikan nya perguruan tinggi yaitu sebanyak 11 responden (24.4%). Tetapi dalam hal ini perlu diteliti kembali, karena banyak faktor untuk mendukung tingkat pengetahuan misalnya pengalaman dalam kehamilan, jika tingkat pendidikan tinggi tetapi dalam status kehamilan primipara yang belum mendapatkan
83
pengalaman dalam kehamilan, maka sebagai tugas kesehatan harus memberikan edukasi atau pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan agar ibu hamil tidak memiliki banyak resiko untuk melahirkan bayi kurang bulan atau kematian bayi (Hartati, 2011). d. Pekerjaan Pekerjaan dikelompokkan menjadi 2 yaitu bekerja dan tidak bekerja. Hasil dari penelitian ini didapatkan mayoritas responden tidak bekerja yaitu 41 responden (91.9). Pekerjaan responden berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan. Karena seseorang yang bekerja di luar rumah cenderung memiliki akses yang baik terhadap informasi dibandingkan seseorang yang sehari-hari berada di rumah (Arikunto,2006 dalam Malikatul, 2011) e. Trimester Pengetahuan pada ibu hamil tidak dilihat dari berapa usia kehamilan nya tetapi dilihat dari beberapa faktor misal usia ibu ataupun pengalaman dalam kehamilan, karena menurut (Notoatmodjo,2010) semakin bertambah usia dapat mempengaruhi cara berfikir dan mempunyai pengalaman yang lebih banyak. Tetapi belum tentu usia yang lebih matang memliki pengetahuan yang lebih baik dari pada pengalaman yang lebih banyak. Sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin banyak (Notoatmodjo, 2010 dalam Malikatul, 2012).
84
Hasil penelitian ini menunjukkan responden Trimester I sebanyak 8 responden (17.8%) dan Trimester III sebanyak 15 responden (33.3%). Hasibuan (2007) menyatakan bahwa istilah gingivitis atau radang gusi saat kehamilan dibuat untuk menggambarkan keadaan klinis peradangan ginggiva yang terjadi pada kebanyakan ibu hamil. Perubahan gingiva atau radang gusi biasanya mulai terlihat pada kehamilan usia dua bulan atau pada puncak nya pada bulan kedelapan. Menurt penelitian (Bedjo, 2014) hasil yang didapatkan bahwa keadaan kesehatan jaringan gingiva pada ibu hamil trimester I sebagian besar dalam kriteria baik (73%), sedangkan pada ibu hamil trimester II sebagian besar pada kriteria buruk (64%), dan pada ibu hamil trimester III pada kriteria buruk (58%). Hal ini disebabkan oleh karena adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron selama periode kehamilan, serta adanya vaskularisasi yang menyebabkan respon berlebih terhadap faktor iritasi lokal (Hartati, 2011). Oleh karena itu saat sebelum kehamilan terjadinya sebagai calon ibu kita harus perhatikan diri sendiri dalam mempersiapkan proses kehamilan agar nanti saat kehamilan tidak adanya resiko tinggi untuk mengalami kejadian yang tidak dinginkan misal, kejadian kelahiran bayi premature akibat dari tidak menjaga kesehatan gig dan mulut selama kehamilan (Hartati, 2011). Menurut peneliti pada trimester II membuktikan pada tahap ini perubahan hormon yang terjadi sedang dalam kondisi dominan. Sehingga jelaslan bahwa pada usia kehamilan trimester II
85
dengan adanya prubahan hormonal yang lebih dominan maka menjadikan kasus kerusakan gigi dan mulut atau tingkat kesehatan gigi dan mulut menjad lebih parah dari trimester I, dan III. 2. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Notoatmodjo (2011) mengatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil tau yang didapatkan dari lima penginderaan individu seperti indera penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman dan perasa terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan disini mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan cirri-ciri gigi sehat, perawatan gigi selama kehamilan, cara menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan, akibat tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut, pengaruh kesehatan gigi dan mulut pada kehamilan dan pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut bagi ibu hamil. Hasil penelitian didapatkan bahwa hamper sebagian besar ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan yaitu sebanyak 30 responden (66.7%). Hasil penelitian ini sejalan dengan Gan Xiao Shin (2013) yang menunjukkan hanya 4% responden yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut yang baik, 34% responden berpengetahuan cukup, 22% responden berpengetahuan kuranng dan 40% responden yang berpengetahuan buruk. Dan hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Hajikazemi dkk (2008) di Iran yang menunjukkan hanya 5,6% responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik dan penelitian
86
Tang dkk yang menunjukkan sebesar 44,62% responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang kesehatan mulut. Hasil penelitian ini mungkin disebabkan sebagian besar ibu hamil hanya focus pada kehamilannya dan kurang memperhatikan kesehatan gigi dan mulut. 3. Kesehatan Gigi Dan Mulut Ibu Hamil Selama Kehamilan Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut bermanfaat untuk menjaga kondisi janin agar tetap tumbuh dan berkembang secara sehat dan sempurna, serta mencegah terjadinya kelahiran bayi dengan berat badan tidak normal atau kelahiran premature. Selama kehamilan sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga fungsi pengunyahan tetap baik dan asupan gigi tetap baik dan ibu hamil tetap sehat, serta mencegah penyakit gigi dan mulut menjadi lebih parah. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa tingkat kebersihan rongga mulut ibu hamil sebagian besar adalah baik. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian (Wardhani, 2012) yaitu tingkat kebersihan rongga mulut ibu sebagian besar pada semua trimester adalah sedang, untuk status kesehatan gigi dan mulut pada trimester 1 sebagian besar mengalami inflamasi ringan 2 sedangkan pada trimester 2 dan 3 sebagian besar mengalamu inflamasi sedang. Hasil penelitian (Wardhani, 2012) ini juga menunjukkan adanya hubungan antara tingkat kebersihan mulut dan status gingival pada ibu hamil yaitu semakin buruk tingkat kebersihan mulut makan status ginggivanya juga semakin
87
buruk meskipun kekuatan hubungannya berbeda pada tiap trimester. Pada trimester 1 dan 3 tingkat kebersihan mulut dan status ginggiva ibu hamil memiliki hubungan yang kuat, sedangkan pada trimester 2 tingkat kebersihan mulut dan status ginggiva ibu hamil memiliki hubungan yang sedang. Pada permukaan gigi yang kebersihan mulutnya sedang dan buruk, terdapat banyak debris dan kalkulus yang menumpuk pada area tersebut. Hal ini memungkinkan materi dalam debris menjadi makanan bagi bakteri plak sehinga dapat tumbuh dan berkembang. Bakteri plak memang menggunakan nutrient yang dapat berdifusi ke dalam akumulasi plak, seperti larutan gula, sukrosa, fruktosa, maltose, glukosa dan laktosa.
B. Analisa Bivariat 1. Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut Kehamilan merupakan keadaan fisioligi yang diikuti dengan perubahan hormonal, di mana tidak hanya dapat mempengaruhi kesehatan umum tetapi juga kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena itu, sebagaimana kesehatan umum ibu hamil sangat penting untuk diperhatikan selama masa kehamilan, maka sebaiknya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil juga diperhatikan (Hajikazemi, 2008 ; Hasibuan, 2014) Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut selama masa kehamilan sangat penting untuk kepentingan kesehatan ibu hamil dan juga untuk kesehatan janin.
88
Hal ini disebabkan karena ibu hamil dengan kondisi rongga mulut yang buruk lebih berpotensi resiko terjadinya bayi premature (Pirie, 2007 ; Sil, 2008) Pada umumnya, kehamilan berhubungan dengan keadaan rongga mulut, sebab apabila kebersihan rongga mulut tidak diperhatikan pada masa kehamilan maka
akan
terjadi
kelainan-kelainan
rongga
mulut
akibat
terjadinya
ketidakseimbangan hormon wanita dan adanya faktor-faktor iritasi lokal dalam rongga mulut. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil tegantung pada pengetahuan dan sikap ibu hamil mengenai kesehata gigi dan mulut selama masa kehamilan, sebab tingkat pengetahuan dan sikap merupakan faktor predisposisi dalam sebuah perilaku (Green, 1980) (Notoatmodjo, 2011) Berdasarkan hasil penelitian ditemukan tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan terhadap kesehatan gigi dan mulut, hal ini terlihat hasil perhitungan statistic (chi square) p-value = 1.000. Hasil penelitian ini juga didukung oleh teori dari Sarwono (1993) yang mengatakan bahwa pengetahuan yang positif tidak selamanya akan diikuti dengan praktek yang sesuai pula. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Gan Xia Shin bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan terhadap kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Diana, 2009 bahwa hanya sedikit (38%) ibu hamil yang mengetahui hubungan antara kehamilan dengan kesehatan gigi dan mulut. Selebihnya (43%) ibu hamil menjawab tidak
89
ada hubungan antara kehamilan dengan kesehatan gigi dan mulut (Diana,2009; Muhsinah, 2014) Rogers (1974, dalam Effendy 2009) menyimpulkan dari penelitian selanjutnya bahwasanya perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap di atas. Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bertahan lama (long lasting). Sebaliknya, apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif maka tidak akan berlangsung lama. Jadi pengetahuan hanya merupakan dasar atau domain terendah untuk membentuk suatu perilaku yang berkaitan dengan upaya pemeliharaan kesehatan. Tetapi teori ini tidak sejalan dengan penelitian (Muhsinah, 2014) bahwa pada penelitian ini didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan perilaku kesehatan gigi dan mulut di Poli Kandungan RSUD Banjarbaru. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori yang dipaparkan oleh (Notoatmodjo, 2007) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku seseorang. Penelitian Hajikazemi 2008, juga menunjukkan adanya kolerasi antara pengetahuan dengan perilaku kesehatan gigi dan mulut. Pengetahuan menurut Notoatmodjo (2011) memiliki enam tingkat pengetahuan, dalam penelitian ini responden dapat dikatakan baru sampai pada
90
tingkat memahami (comprehention) belum sampai tingkat Evaluasi (evaluation) dan seterusnya. Sehingga responden baru sekedar tahu dan paham mengenai kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Seperti ciri-ciri gigi sehat, perawatan kesehatan dan cara menjaga kesehatan gigi dna mulut selama kehamilan namun mereka belum dapat mengaplikasikannya yaitu dengan cara memeriksakan kesehatan gigi dan mulut sebelum kehamilan atau bahkan saat kehamilan. Hasil dari penelitian ini tidak adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan karena banyak yang keliru memilih cara pengobatan yang tepat, disebabkan mereka tidak tahu tentang penyebab penyakit dan upaya pencegahannya. Pengetahuan yang rendah terhadap kesehatan gigi dan mulut dapat menjadi faktor predisposisi timbulnya penyakit gigi dan mulut. Pada kenyataannya, informasi yang diterima subjek dapat langsung menimbulkan tindakan terhadap rangsangan itu. Artinya ibu hamil tidak harus mengetahui makna dari rangsangan itu berlebih dahulu untuk melakukan suatu tindakan. Perilaku kesehatan gigi dan mulut ibu hamil merupakan respon terhadap stimulus yang berhubungan dengan konsep sehat, sakit dan penyakit (Notoatmodjo, 2010 ; Hasibuan, 2004). Pada penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian Hartati (2011) bahwa adanya hubungan antara usia kehamilan dengan terjadinya gingivitis atau radang
91
gusi selama kehamilan nilai p (0,00)
92
giginya. Hal ini dapat memperburuk kondisi rongga mulut ibu hamil yang disebebakn oleh bakteri karie dan sisia makanan yang susah dibersihkan (Setiono, 2004). Selain itu pelepasan ion kalcium, menurut penelitian (Eka Diah, 2014) menjelaskan bahwa sebagian besar responden mempunyai kesehatan gigi kurang sejumlah 15 orang (60 responden). Hal ini disebabkan oleh terjadi pelepasan ion calcium dan phosphate dari enamel prisma. Pada keadaan ini permukaan gigi masih terlihat utuh. Hal ini sering ditemukan pada area yang mudah tertimbun plak seperti area pit dan fissure serta dibawah kotak point diantara gigi geligi. Oleh sebab itu diharapkan petugas kesehatan di Puskesams atau posyandu dapat memberikan informasi dan konseling dalam mengkonsumsi kalsium pada ibu hamil selama masa kehamilan terutama yangmemiliki pengetahuan kurang dalam mengkonsumsi kalsium.
C. Keterbatasan Penelitian Dari pembahasan hasil penelitian ini akan dikemukakan beberapa keterbatsan dalam penelitian ini. 1. Penelitian ini mempunyai keterbatasan dalam jumlah responden yang kemungkinan dapat mempengaruhi hasil hipotesis. 2. Waktu dalam pengisian kuesioner juga tidak efisiensi dikarenakan responden terkadang sibuk dengan aktivitasnya sehingga menjawab pertanyaan nya jadi lebih cepat dan tanpa pemikiran panjang. Hal ini kemungkinan terdapat bias dalam pengisian kuesioner
93
3. Adanya kemungkinan bias pada hasil penelitian ini bahwa kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan bukan hanya dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu terhadap kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan, akan tetapi ada faktor-faktor lain, seperti pengalaman ibu hamil, usia ibu hamil, usia kandungan tenaga kesehatan, dan kepercayaan. 4. Instrument penelitian tingkat pengetahuan belum baku akan tetapi di adopsi darijournalguidline maternitry dan dikembangkan sendiri oleh peneliti sehingga hasil nya masih belum dapat mewakili secara keseluruhan.
94
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
yang telah dijelaskan dan
dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah Gambaran karakteristik ibu hamil Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan yang menjadi responden dalam penelitian ini, yaitu : Usia berkisar 26-35 tahun, Pendidikan terakhir SMA, Status Pekerjaan tidak bekerja, Trimester II dan Jumlah Paritas terbanyak 2 anak. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan memilki tingkat pengetahuan buruk mengenai kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan sebesar 24 responden (53.3%). Tingkat pengetahuan responden yang baik dapat dijadikan sebagai dasar dalam mengetahui kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan karena pengetahuan merupakan domain terendah dalam pembentukan perilaku seseorang. Tingkat kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan pada ibu hamil di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan dimana sebagian besartingkat kesehatan gigi dan mulut kurang 25 responden (55.6%). Pada umumnya, kehamilan berhubungan dengan keadaan rongga mulut, sebab apabila kebersihan rongga mulut tidak diperhatikan pada masa kehamilan maka akan terjadi kelainan-kelainan rongga mulut akibat terjadinya ketidakseimbangan hormon wanita dan adanya faktor-faktor iritasi lokal dalam rongga mulut. Pemeliharaan
95
kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil tegantung pada pengetahuan dan sikap ibu hamil mengenai kesehata gigi dan mulut selama masa kehamilan, sebab tingkat pengetahuan dan sikap merupakan faktor predisposisi dala sebuah perilaku. Hasil uji statistic menunjukkan tidak ada hubungan antara variable Tingkat Pengetahuan dengan variabel Kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan (p=1.000).
B. SARAN 1. Tenaga Kesehatan Tenaga kesehatan harus menyadari bahwasannya kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan adalah penting adanya untuk dijaga, seta mengatui akan pentingnya dan akibat nya jika tidak menjaga kesehatan gigi dan mult selama kehamilan bagi ibu yang mengandung dan janin yang dikandungnya agar dapat menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) supaya membantu pemerintah dalam mewujudkan kesehatan ibu hamil dan bayi. 2. Bagi Puskesmas Ciputat Puskesmas ciputat harus membuat kebijakan untuk menjadikan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut menjadi protab dalam pemeriksaan ibu hamil di Puskesmas Ciputat agar kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dapat di perhatikan oleh tenaga kesehatan agar dapat membantu upaya pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Tenaga kesehatan lain perlu melakukan penyuluhan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil selama kehamilan supaya tahu akan
96
risiko dari penyakit rongga mulut terhadap kesehatan kandungannya serta diri sendiri, sehingga ibu hamil dapat melakukan tindakan yang benar dan memahami hubungan antara kehamilan dan kesehatan rongga mulut. 3. Ibu hamil Ibu hamil harus membekali dirinya dengan pengetahuan dari internet (Buku dan Jurnal kesehatan tentang kehamilan) dan majalah maternal yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini untukmeningkatkan kualitas kesehatan umum dan kesehatan gigi masyarakat. 4. Bagi peneliti selanjutnya a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut dan mendalami mengenai faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut seperti, pengalaman kehamilan, trimester kehamilan, usia kehamilan sehingga hasil penelitian yang didapatkan menjadi lebih baik. b. Peneliti selanjutnya dapat mengkaji mengenai tingkat pengetahuan tentangkesehatan gigi dan mulut selama kehamilan dan manfaat menjaga kebersihan gigi dan mulut selama kehamilan dari tenaga kesehatan ataupunkader posyandu, karena hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi dan pengetahuan oleh tenaga kesehatan atau kader posyandu kepada ibu tentang kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA Aetna
“Pregnancy Oral Health And Your Baby” http://www.colgate.com/en/us/oc/oral-health/life-stages/oral-care-duringpregnancy/article/pregnancy-oral-health-and-your-baby( dilihat 11 januari pukul 04:58). 2016
Aisyah, Siti. Perkembangan peserta didik dan bimbingan belajar. Yogyakarta Deepublish. 2015 Al-Attas, SA. The effect of socio-demographic factors on the oral health knowledge, attitudw and behavior in gfemale population. SDJ. 2007 Andayani. Problema dan aksioma : dalam metodologi pembelajaran bahasa indonesia. Yogyakarta : Deepublish. 2015 Arikunto S. Prosedur Peenelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. 2006 Asiah, Siti et al. Pengaruh Edukasi Kelompok Sebaya Terhadap Perubahan Perilaku Pencegahan Anemia Gizi Besi Pada Wanita Usia Subur Di Kota Semarang. http://jurnal.unimus.ac.id. 2010 Assegaf, Abdillah. Profil Puskesmas Ciputat 2015. Ciputat : Februari 2016 Azwar, Saifuddin. Sikap Manusia Teori Dan Pengukuranya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2009 Bilson Simamora. Panduan riset perilaku. Jakarta : Anggota IKAPI. 2008 Coltage Oral Care and The University Of Adelaide. Pregnancy and oral health. Coltage caries control program. http://www.arcpoh.adelaide.edu.au/dperu/caries/cariesinfo/cariesinfo9.pdf Council on Clinical Affairs, Committee on the Adolescent. Guideline on oral health care for the pregnant adolescent. Clinical Guidelines, 2007. Depatemen Kesehatan RI. Sistem kesehatan nasional. Jakarta : 2009 Departemen Kesehatan. “Presentasi Angka Kematian Ibu Melahirkan”. http://storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/MenPAN/index.phpoption=com_docman&task=doc_download&gid=290&Itemid=111.pdf (Dilihat pada Tanggal 26 Januari 2016, pkl 11:25 WIB). 2010
Departemen Kesehatan. “Rencana Strategis 2015” http://www.depkes.go.id/resources/download/info-publik/Renstra-2015.pdf (diakses pada tanggal 31 Desember 2015 pukul 13:53 WIB ).2015 Dewi Diana. Pengetahuan, sikap dan perilaku wanita hamil pengunjung poliklinik ibu hamil (PIH) RSU Dr. Pirngadi Medan. Departemen Ilmu Penyakit Mulut. 2010 Efendi, Ferry Makhfudli. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori Dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. 2009 Eka, Diah Kartiningrum. Kesehatan gigi ibu hamil di puskesmas kedungsari kabupaten mojokerto. Medica Majapahit. Vol.6. No. 1, Maret 2014. Erryga Yogasmara. Buku pintar keluarga sehat: panduan praktis hidup sehat bagi seluruh anggota keluarga. Jakrat : Gramedia Pustaka Utama. 2010. Habashneh dkk. Factor related to utilization of dental services during pregnancy. J Clin Periodental. 2005 Hajikazemi. E. dkk. The relationship between knowledge, attitude, and practice of pregnanct women about oral and dental care. Euro J. 2008 hal.56-61 Hasibuan, S. Perawatan dan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Masa Kehamilan. Medan-USU Digital Library. 2014 Hal. 1-6 Heri D.J. Maulana. Promosi kesehatan. Jakarta : EGC. 2009 Kementrian Kesehatan RI. Pedoman pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dan anak usia balita bagi tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI. 2012 Ladda
Tayanin, Ladda. “Simplified Oral Hygiene https://www.mah.se/CAPP/Methods-and-Indices/Oral-HygieneIndices/Simplified-Oral-Hygiene-Index--OHI-S/
Index”
Ma’munah Malikatul. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Booklet Terhadap Pengetahuan Nutrisi Ibu Laktasi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur. Program Studi Ilmu Keperwatan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2015 Manuaba, Ida, Gde. Penuntun kepaniteraan klinik obstetric dan ginekologi. Jakarta : EGC. 2004 Notoatmodjo, S.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta. 2007 Notoatmodjo, S. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta. 2011
Notoatmodjo, S dalam Budiharto. Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta : EGC. 2010 Novitha Sri Anas. Pengaruh tingkat pengetahuan dan perilaku ibu hamil terhadap terjadinya periodontitis di wilayah kerja puskesmas balocci kabupaten pangkep. UNHAS : Fakultas Kedokteran Gigi. 2015 Nursalam.Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. 2008 Oral Health During Pregnancy and Early Childhood: Evidence‑Based Guidelines for Health Professionals was supported through a generous grant from the California Health Care Foundation and support from First 5 California,Sierra Health Foundation and Anthem Blue Cross Foundation. February, 2010 Pirie M, Cooke I, Linden G, Irwin C. Review dental manifestations of pregnancy. The obstetrician & Gynecologist, 2007 Prawirohardjo, S. Fisiologi Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru. Lahir. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 2009 Priyono, Hastono Susanto. Analisa Data Kesehatan. Basic Data Analysis For Health Research Training. Fakultas Kesehatan Masyarakat Uiniversitas Indonesia. Depok. 2007 Puskesmas Ciputat. “profil puskesmas ciputat. http://dinkes.tangerangselatankota.go.id/2013-03-12-08-17-10/puskesmasciputat Rizki, Deri. Kupas tuntas seputar kehamilan. Jakarta : Agro Media Pustaka. 2013 Santoso, Bedjo., dkk. Perbedaan status kesehatan jaringan gingiva pada tiap-tiap trimester usia kehamilan pada ibu hamil di puskesmas bumiayu brebes. Jurnal Kebidanan. Vol.3 No.7. Oktober 2014 Sarifakioglu E, Gunduz C, Gorpelioglu. Oral mucosa manifestations in 100 pregnant versus non-pregnant patients: an epidemiological observational study (abstract). EDJ. 2005 Sayuti Hasibuan. Perawatan dan pemeliharaan kesehatan gigi mulut pada masa kehamilan. USU : Bagian Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi. 2005 Shin, Gan Xia. 2013. Pengetahuan dan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil Di Rumah Sakit Ibu Anak Stella Maris Medan. Fakultas Kedokteran Gigi USU Medan 2013
Silik. H. Douglass JMM, Silk Laura. Oral health during pregnancy. Am Fam Physian, 2008. Sulung Nofrianto. The golden teacher. Depom : PT. Lingkar Pena Kreativa. 2008 Suwanti, Endang dan Sri Wahyuni. Karakteristik Ibu Kaitannya Pengetahuan Ibu Tentang Posyandu. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Jilid 2, November 2012 Hal. 1-94 Tang Y, Zhu YQ, Wang Y, He Y. A Survey About Knowledge, Attitude, Practice Of Oral Health In Pregnant Women Of One Hospital In Shanghai Municipality. Department Of General Dent. 2011 Victoria.
“Better Health Healty Living Pregnancy”. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/pregnancy-andteeth (di lihat 11 januari jam 04:46 PM ). 2015
Wardhani Dika Fitria. Hubungan Tingkat Kebersihan Rongga Mulut Dengan Status Gingival Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. 2012 Wasis. Pedoman riset praktis untuk profesi perawat. Jakarta : EGC. 2008 W. Gulo. Metodologi penelitian. Penerbit : GRASINDO. 2010 Y. W. Han. Oral Health and Adverse Pregnancy Outcomes – What’s Next?.USA: Departement of Periodontics. 2011
Lampiran 1
Lampiran 1
LAMPIRAN 2
LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN
Saya Nurul Muthmainnah, mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan Ilmu Keperawatan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidyatullah Jakarta. Saya akan mengadakan penelitian dengan judul “HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN
MULUT
SELAMA
KEHAMILAN
DI
PUSKESMAS
CIPUTAT
TANGERANG SELATAN” yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut selama masa kehamilan. Dalam penelitian ini, saya akan meminta Ibu untuk mengisi kuesioner dengan memilih jawaban yang telah disediakan. Setelah pengisian kuesioner selesai, Ibu mengembalikan kuesioner kepada saya. Partisipasi Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela. Pada penelitian ini identitas Ibu akan disamarkan. Hanya peneliti, dosen pembimbing dan dosen penguji yang bisa melihat datanya. Kerahasiaan data Ibu akan dijamin sepenuhnya. Bila data Ibu dipublikasikan kerahasiaan tetap dijaga. Jika selama menjalankan penelitian ini terjadi keluhan pada Ibu, silahkan menghubungi saya Nurul Muthmainnah (Hp: 085775776416) Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan, partisipasi dan kesediaan
waktu
Ibu
sekalian,
saya
ucapkan
terima
kasih.
FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)
SURAT PERSETUJUAN Yang bertanda tangan di bawah ini ibu dari : Nama (Inisial Nama)
:
Umur
:
Suku Bangsa
:
Usia kehamilan ibu
:
Setelah mendapatkan keterangan secukupnya dan menyadari manfaat dari penelitian tersebut. Dengan sukarela menyetujui diikut sertakan dalam penelitian diatas dengan catatan bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun, berhak membatalkan persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri. Tangerang,
2016
Mengetahui (Peneliti)
Menyetujui (Responden)
( Nurul Muthmainnah)
(
)
LAMPIRAN 3
Ibu dapat memilih jawaban dengan cara mencentang A. Identitas Responden a. Umur : b. Pendidikan:
tahun TDK SEKOLAH
SMP
SD
c. Pekerjaan
:
√
PerguruanTinggi
SMA
TDK BEKERJA BEKERJA
,
d. Umur kehamilan : e. Kehamilan ke : DAFTAR PERNYATAAN (KUESIONER) B. Pengetahuan kehamilan dan kaitannya dengan rongga mulut No
Pernyataan
Benar
1
Kehamilan dapat mengakibatkan gigi berlubang dan gusi berdarah
√
2
Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride, terutama sebelum tidur, dan membersihkan gigi dengan benang setiap hari dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit gigi dan mulut
√
3
Berkumur-kumur setelah muntah dapat mengurangi risiko kerusakan pada gigi
√
4
Gigi berlubang pada kehamilan terjadi karena makan dan minum yang mengandung gula
√
5
Pemeriksaan gigi selama kehamilan secara rutin membantu meningkatkan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
√
6
perawatan gigi selama kehamilan sangat aman dan mengatasi masalah yang spesifik
√
7
Untuk mencegah kerusakan gigi pada ibu hamil sebaiknya sikat gigi dua kali sehari
√
8
Fluor dapat mencegah gigi berlubang karena gigi tahan terhadap serangan asam yang berasal dari kuman plak
√
Salah
9
Sehat adalah gigi yang bersih dan tidak berlubang
√
10
Pengendalian penyakit mulut pada ibu hamil memiliki potensi untuk mengurangi penularan bakteri mulut dari ibu ke anak
√
11
Perawatan kesehatan mulut atau prosedur gigi pada trimester pertama tidak berdampak pada kelahiran dini
√
12
Tekanan darah tinggi selama kehamilan bukan merupakan kontraindikasi untuk melakukan perawatan gigi saat kehamilan
√
13
Perawatan kesehatan gigi dan mulut tidak berpengaruh pada hasil kelahiran persalinan premature atau berat bayi lahir rendah dan aman untuk ibu hamil
√
14
Perawatan gigi dan mulut selama kehamilan terbukti aman dan efektif dalam mengurangi penyakit kesehata gigi dan mulut
√
15
Periode waktu yang sangat ideal untuk pengobatan masalah kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan adalah pada periode waktu antara minggu ke-14 dan 20 dapat diberikan.
√
16
Pengobatan masalah gigi dan mulut pada saat kehamilan tidak pengaruh langsung ke janin
√
17
Selama kehamilan pengobatan penyakit mulut dengan radiografi (sinar-X) dan anastesi lokal (suntik bius) dapat dilakukan kecuali pada trimester I (kehamilan 1-3 bulan) .
√
18
Memakan permen karet yang mengandung xylitol empat sampai lima kali sehari setelah makan, akan mengurangi kadar asam di rongga mulut
√
19
Menggunakan satu sendok teh baking soda untuk berkumur-kumur setelah muntah
√
20
Menghindari menyikat gigi langsung setelah muntah karena akan memberikan efek erosi (pengroposan gigi) pada permukaan gigi yang sudah demineral (lepasnya ionion mineral)
√
21
Menggunakan kumur yang mengandung fluoride segera sebelum tidur untuk membantu remineralisasi (pengembalian mineral gigi)
√
C. Pemeriksaan OHI-S (Simplified Oral Hygiene Index) Dalam pemeriksaan debris kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut : Tabel 1 Kriteria Penilaian Pemeriksaan Debris No 1.
KRITERIA Pada permukaan gigi yang terlihat, tidak ada debris atau pewarnaan ekstrinsik. 2. a. Pada permukaan gigi yang terlihat, pada debris lunak yang menutupi permukaan gigi seluas 1/3 permukaan atau kurang dari 1/3 permukaan. b. Pada permukaan gigi yang terlihat tidak ada debrislunak tetapi ada pewarnaan ekstrinsik yang menutupi permukaan gigi sebagian atau seluruhnya. 3. Pada permukaan gigi yang terlihat pada debris lunak yang menutupi permukaan tersebut seluas lebih dari 1/3 permukaan gigi, tetapi kurang dari 2/3 permukaan gigi. 4. Pada permukaan gigi yang terlihat ada debris yang menutupi permukaan tersebut seluas lebih 2/3 permukaan atau seluruh permukaan gigi.
Debris Index = Jumlah penilaian debris Jumlah gigi yang diperiksa
NILAI 0 1
2
3
Dalam pemeriksaan calculus kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :
Tabel 2 Kriteria Penilaian Pemeriksaan Kalkulus No 1. 2.
3.a.
b. 4. a.
b.
Calculus
KRITERIA Tidak ada karang gigi Pada permukaan gigi yang terlihat ada karang gigi supragingival menutupi permukaan gigi kurang dari 1/3 permukaan gigi. Pada permukaan gigi yang terlihat ada karang gigi supragingival menutupi permukaan gigi lebih dari 1/3 permukaan gigi. Sekitar bagian cervikal gigi terdapat sedikit subgingival. Pada permukaan gigi yang terlihat adanya karang gigi supragingival menutupi permukaan gigi lebih dari 2/3 nya atau seluruh permukaan gigi. Pada permukaan gigi ada karang gigi subgingival yang menutupi dan melingkari seluruh cervikal (A. Continous Band of Subgingival Calculus). index
=
NILAI 0 1
2
3
I.
Penilaian debrisscore dan calculus score adalah sebagai berikut : a. Baik (good), apabila nilai berada diantara 0-0,6. b. Sedang (fair), apabila nilai berada diantara 0,7-1,8. c. Buruk (poor), apabila nilai berada diantara 1,9-3,0. OHI-S atau Oral Hygiene Index Simplified merupakan hasil penjumlahan Debris Index (DI) dan Calculus Index (CI). Rumus OHI-S = Debris Index + Calculus Index Atau OHI-S = DI + CI I. Penilaian OHI-S adalah sebagai berikut : a. Baik (good), apabila nilai berada diantara 0-1,2. b. Sedang (fair), apabila nilai berada diantara 1,3-3,0. c. Buruk (poor), apabila nilai berada diantara 3,1-6,0. Sekian Dan Terimakasih Atas Bantuannya....
LAMPIRAN 4
SURAT PENGANTAR VALIDASI
Kepada Yth. ..... Dosen Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assalamualaikum Wr.Wb Dengan hormat, Yang bertandatangan dibawah ini selaku dosen pembimbing dari mahasiswa : Nama
: Nurul Muthmainnah
NIM
: 1112104000003
Program Studi : Ilmu Keperawatan Memohon kesediaan Ibu sebagai judgement expert dalam mempertimbangkan dan menilai validitasi pada instrument penelitian skripsi yang berjudul “ Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Kehamilan di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan ” Demikian surat pengantar ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan bantuan yang diberikan, saya mengucapkan terimakasih. Wassalamualaikum Wr. Wb Ciputat, Mengetahui, Dosen Pembimbing
(
Peneliti
)
Nurul Muthmainnah 1112104000003
2016
LAMPIRAN 5
SURAT KETERANGAN VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: ................
NIP
: ................
Setelah membaca, menelaah dan mencermati instrument penelitian berupa kuesioner yang akan digunakan untuk penelitian yang berjudul, “ Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Kehamilan di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan ” yang dibuat oleh : Nama
: Nurul Muthmainnah
NIM
: 1112104000003
Prodi
: Ilmu Keperawatan
Fakultas
: Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Dengan ini menyatakan instrument tersebut (√)
(
) Layak digunakan untuk mengambil data tanpa revisi
(
) Layak digunakan untuk mengambil data dengan revisi sesuai saran
(
) Tidak layak
Catatan bila perlu ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... Demikian keterangan ini dibuat dan untuk digunakan sebagaimana mestinya. Ciputat,
2016
Validator
(
)
LAMPIRAN 6 HASIL UJI ANALISA UNIVARIAT SPSS 1. Uji Normalitas Data Case Processing Summary Cases Valid
Missing
N
Percent
skrtpngt
45
100.0%
Total
N
Percent 0
N
0.0%
Percent 45
Descriptives
Statistic skrtpngt Mean 95% Confidence Interval for Mean
5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis
Tests of Normality
15.38 Lower Bound Upper Bound
Std. Error .395
14.58 16.17 15.36 16.00 7.013 2.648 10 21 11 4 .047 -.423
.354 .695
100.0%
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Statistic df
Statistic
Skrtpngt
Sig.
.126
45
.070
df
.966
Sig. 45
.207
a. Lilliefors Significance Correction
2. Frequencies Pengetahuan Statistics skrtpngt N
Valid
45
Missing
0
Mean
15.38
Std. Deviation
2.648
Minimum
10
Maximum
21
3. Frequencies Karakteristik Responden Statistics kat_age N
Valid Missing
Mean
pend
paritas
trimester usia_hamil work
45
45
45
45
45
45
0
0
0
0
0
0
2.20
2.16
5.44
1.98
Median
2.00
2.00
2.00
6.00
Std. Deviation
.657
1.217
.706
2.073
Minimum
1
1
1
2
Maximum
3
5
3
9
4. Usia Responden kat_age Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 17-25 tahun
10
22.2
22.2
22.2
26-35 tahun
26
57.8
57.8
80.0
36-45 tahun
9
20.0
20.0
100.0
45
100.0
100.0
Total
5. Tingkat Pendidikan Responden Pend Frequency Percent Valid SD
Valid Percent
Cumulative Percent
5
11.1
11.1
11.1
SMP
9
20.0
20.0
31.1
SMA
20
44.4
44.4
75.6
PT
11
24.4
24.4
100.0
Total
45
100.0
100.0
6. Jumlah Kelahiran Responden Paritas Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1
15
33.3
33.3
33.3
2
17
37.8
37.8
71.1
3
5
11.1
11.1
82.2
4
5
11.1
11.1
93.3
5
3
6.7
6.7
100.0
45
100.0
100.0
Total
7. Trimester Responden Trimester Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1
8
17.8
17.8
17.8
2
22
48.9
48.9
66.7
3
15
33.3
33.3
100.0
Total
45
100.0
100.0
8. Usia Kehamilan Responden usia_hamil
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2
4
8.9
8.9
8.9
3
4
8.9
8.9
17.8
4
11
24.4
24.4
42.2
5
3
6.7
6.7
48.9
6
8
17.8
17.8
66.7
7
3
6.7
6.7
73.3
8
11
24.4
24.4
97.8
9
1
2.2
2.2
100.0
45
100.0
100.0
Total
9. Status Pekerjaan Responden Work Frequency Percent Valid BKRJ
Valid Percent
Cumulative Percent
4
8.9
8.9
8.9
TDK
41
91.1
91.1
100.0
Total
45
100.0
100.0
10. Tingkat Pengetahuan FREQUENSI Statistics skrtpngt N
Valid Missing
45 0
Mean
15.38
Median
16.00
Std. Deviation
2.648
Minimum
10
Maximum
21
ktg_pngth
Valid
BURUK BAIK Total
Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 21 46.7 46.7 46.7 24 53.3 53.3 100.0 45
100.0
100.0
11. Oral Hygienes Index Simplified Statistics skrohis N Valid Missing Mean Median Std. Deviation Minimum Maximum
45 0 4.17 5.00 1.761 0 6
kat_ohis
Valid
BURUK BAIK Total
Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 20 44.4 44.4 44.4 25 55.6 55.6 100.0 45
100.0
100.0
LAMPIRAN 7
HASIL ANALISA UJI BIVARIAT SPSS
Crosstabs Notes Output Created
11-JUN-2016 05:51:42
Comments Input
Data
C:\Users\SAMSUNG\Desktop\SIDANG SKRIPSI\entry data.sav
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data File Missing Value Handling
45
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics for each table are based on all the cases with valid data in the specified range(s) for all variables in each table.
Syntax
CROSSTABS /TABLES=ktg_pngth BY kat_ohis /FORMAT=AVALUE TABLES /STATISTICS=CHISQ /CELLS=EXPECTED ROW /COUNT ROUND CELL /METHOD=EXACT TIMER(5).
Resources
Processor Time
00:00:00.08
Elapsed Time
00:00:00.09
Dimensions Requested Cells Available Time for Exact Statistics
2 174734 0:00:00.04
Case Processing Summary Cases Valid
Missing
N ktg_pngth * kat_ohis
Percent 45
Total
N
Percent
100.0%
0
N
Percent
0.0%
45
100.0%
ktg_pngth * kat_ohis Crosstabulation kat_ohis BURUK ktg_pngth
BURUK
Expected Count % within ktg_pngth
BAIK
Total
11.7
21.0
42.9%
57.1%
100.0%
10.7
13.3
24.0
45.8%
54.2%
100.0%
20.0
25.0
45.0
44.4%
55.6%
100.0%
Expected Count % within ktg_pngth
Total
9.3
Expected Count % within ktg_pngth
BAIK
Chi-Square Tests
Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
a
1
.841
.000
1
1.000
.040
1
.841
.040 b
Likelihood Ratio
Asymp. Sig. (2sided)
Df
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Chi-Square Tests
.039
c
45
1
.843
Exact Sig. (2sided)
Exact Sig. (1sided)
1.000
.540
1.000
.540
1.000
.540
1.000
.540
Point Probability Pearson Chi-Square Continuity Correction
b
Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.33. b. Computed only for a 2x2 table c. The standardized statistic is -.198.
.231
LAMPIRAN 8
DATA ANALISA HASIL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT SEMALAM KEHAMILAN DI PUSKESMAS CIPUTAT TANGERANG SELATAN NO KODE USIA USIA TRIMESTER STATUS PENDIDIKAN IBU KEHAMILAN PEKERJAAN
PARITAS TINGKAT KET SKOR KET PENGETAHUAN OHIS PENGETAHUAN OHIS
1
1
41
7 3
TIDAK
PT
2
12 BURUK
6 BAIK
2
2
28
4 2
TIDAK
SMA
2
16 BAIK
2 BURUK
3
3
36
8 3
TIDAK
SMA
3
26 BURUK
5 BAIK
4
4
28
8 3
TIDAK
SMA
3
28 BAIK
2 BURUK
5
5
34
5 2
TIDAK
SMA
2
13 BURUK
3 BURUK
6
6
30
8 3
TIDAK
SMP
2
17 BAIK
6 BAIK
7
7
27
8 3
TIDAK
SD
1
20 BAIK
5 BAIK
8
8
22
4 2
TIDAK
SD
2
14 BURUK
6 BAIK
9
9
36
2 1
TIDAK
SMA
2
16 BAIK
5 BAIK
10
10
25
6 2
TIDAK
SMA
2
16 BAIK
5 BAIK
11
11
35
9 3
TIDAK
PT
4
12 BURUK
5 BAIK
12
12
27
7 3
BEKERJA
PT
1
14 BURUK
1 BURUK
13
13
33
8 3
TIDAK
PT
5
17 BAIK
3 BURUK
14
14
30
8 3
TIDAK
SMP
4
11 BURUK
4 BURUK
15
15
29
8 3
TIDAK
SMA
2
20 BAIK
1.6 BURUK
16
16
36
4 2
TIDAK
SD
5
16 BAIK
5 BAIK
17
17
28
8 3
BEKERJA
SMA
3
14 BURUK
6 BAIK
18
18
42
5 2
TIDAK
SMP
1
15 BURUK
6 BAIK
19
19
25
8 3
TIDAK
PT
1
12 BURUK
3 BURUK
20
20
26
2 1
BEKERJA
PT
2
13 BURUK
1 BURUK
21
21
26
6 2
TIDAK
SD
2
11 BURUK
6 BAIK
22
22
30
8 3
TIDAK
PT
2
18 BAIK
6 BAIK
23
23
36
6 2
TIDAK
SMA
3
12 BURUK
5 BAIK
24
24
27
6 2
TIDAK
PT
1
16 BAIK
6 BAIK
25
25
22
2 1
TIDAK
SMP
1
21 BAIK
2 BURUK
26
26
23
8 3
TIDAK
SMA
1
12 BURUK
4 BURUK
27
27
20
4 2
TIDAK
SD
1
15 BURUK
6 BAIK
28
28
26
2 1
TIDAK
SMA
2
16 BAIK
3 BURUK
29
29
28
6 2
TIDAK
PT
2
16 BAIK
1 BURUK
30
30
33
6 2
TIDAK
SMA
4
10 BURUK
6 BAIK
31
31
36
4 2
TIDAK
SMP
4
15 BURUK
5 BAIK
32
32
27
4 2
TIDAK
SMA
2
14 BURUK
5 BAIK
33
33
27
3 1
TIDAK
SMP
2
20 BAIK
5 BAIK
34
34
32
4 2
TIDAK
PT
2
19 BAIK
4 BURUK
35
35
30
4 2
TIDAK
SMA
1
18 BAIK
6 BAIK
36
36
23
6 2
TIDAK
SMA
1
16 BAIK
6 BAIK
37
37
21
5 2
TIDAK
SMP
1
15 BURUK
4 BURUK
38
38
26
4 2
TIDAK
SMA
1
17 BAIK
5 BAIK
39
39
30
6 2
TIDAK
SMA
2
16 BAIK
4 BURUK
40
40
29
4 2
TIDAK
SMA
1
17 BAIK
2 BURUK
41
41
38
6 2
TIDAK
SMP
4
16 BAIK
6 BAIK
42
42
19
3 1
TIDAK
SMP
1
19 BAIK
5 BAIK
43
43
24
4 2
TIDAK
SMA
1
12 BURUK
3 BURUK
44
44
42
3 1
BEKERJA
PT
5
16 BAIK
0 BURUK
45
45
34
3 1
TIDAK
SMA
3
15 BURUK
2 BURUK
Lampiran 9
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuesioner CORRELATIONS /VARIABLES=p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 total /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Correlations p1 p1
Pearson Correlat ion
p2
p2
Pearson Correlat ion
p4
p5
34
.127
p6
p7
p8
p9
p10
p11
p12
p13
p14
.185
.a
.a
.a
.473 .362 .354 .630 .296
.
.
. .491 .088 .782 .559 .934
34
34
34
.376 .128 * .081
.a
.a
1 .127 .161 .164 .086
Sig. (2tailed) N
p3
34
34
1 .070
34
34
34
.122 .297 .049 .104 .015
34
34
.a .128 .209
34
34
34
.175 .231 .116
p15
p16
p17
p18
p19
p20
p21
total
.107 .230
.118
.172
.000
-.033
.097
.344 .547 .191
.507
.332
1.000
.854
.586
34
34
34
34
34
34
.040 .112 .010
-.309
.075
.463**
-.075
.295
-.167
34
34
Sig. (2tailed) N p3
34
Pearson Correlat ion
.161 .070
1
Sig. (2tailed)
.362 .692
.
34
34
34
34
- .530 .477 ** ** .064
.a
.a
.a
.721 .001 .004
.
.
. .522 .843 .152 .437 .608
34
34
34
34
.054 .030
.a
.a
.a
.761 .865
.
.
. .761 .123 .238 .151 .807
34
34
34
34
.560 **
.a
.a
.a
.001
.
.
. .586 .881 .781 .971 .662
34
34
34
34
34
- .560 ** .030
1
.a
.a
.a
.
.
. .761 .123 .238 .151 .807
34
34
.081 .064
1
.354 .651 .721 34
.
34
Sig. (2tailed)
34
34
.530
.054
1
Sig. (2tailed)
.630 .471 .001 .761
Pearson Correlat ion
N Pearson Correlat ion
-.185
34
**
34
.376 .477 *
34
34
.086 .128
34
34
34
Pearson Correlat ion
Sig. (2tailed)
p7
34
.164
N p6
34
Pearson Correlat ion
N p5
34
.692 .651 .471 .028 34
N p4
.473
**
34
.296 .028 .004 .865 .001
. .471 .235 .190 .323 .515 34
.006
.674
.090
34
34
34
34
34
34
.287 .057
.000
-.013
.000
.013
.187
.180 .099 .747
1.000
.943
1.000
.943
.291
34
34
34
34
34
34
.252 .137
.174
-.314
.174
-.097
.253
.123 .440 .151
.325
.071
.325
.587
.148
34
34
34
34
34
34
.007 .245
-.104
-.072
-.104
-.173
.061
.255 .163 .971
.559
.686
.559
.329
.732
34
34
34
34
34
34
.252 .137
-.174
.097
.174
-.097
.319
.527 .440 .151
.325
.587
.325
.587
.066
.251 .138 .114 .035 .091
-.236
34
34
.270 .208 .252 .054 .044
.270
34
34
.027 .007 .097 .050 .078
-.201
34
34
34
34
34
34
34
34
.674
34
34
34
.076
34
34
34
.823 .528 .957
34
34
34
34
34
.270 .208 .252 .054 .044
-.112
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
Sig. (2tailed)
.
.
.
.
.
.
34
34
34
34
34
34
Pearson Correlat ion
.a
.a
.a
.a
.a
Sig. (2tailed)
.
.
.
.
34
34
34
Pearson Correlat ion
.a
.a
Sig. (2tailed)
. 34
N p8
N p9
N p10
Pearson Correlat ion Sig. (2tailed) N
p11
Pearson Correlat ion Sig. (2tailed) N
p12
Pearson Correlat ion
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.a
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.114 .054 .097 .054
.a
.a
.a
1 .027 .161 .228
.078
.482**
- .450 ** .245
-.104
.173
.104
.072
.296
.491 .471 .522 .761 .586 .761
.
.
.
.004 .163 .008
.559
.329
.559
.686
.089
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.270 .027 .270 .035
.a
.a
.a .027
*
.129
.206
.387*
-.054
.574**
.088 .235 .843 .123 .881 .123
.
.
. .881
.397 .097 .026
.467
.243
.024
.763
.000
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.251 .208 .208 .231 .050
.a
.a
- .443 ** .043
.120
.182
.120
.240
.563**
-.122 .128
34
34
-.297 .209
34
-.049
34
34
34
34
34
34
34
34
.881 .363 .194 .662 34
34
34
34
1 .247
34
34
.519
.161
**
.159 .002 .362 34
.a .161 .247
34
34
34
34
.150 .289
34
34
1 .316 .299
.247
34
34 .381
Sig. (2tailed)
.
.
34
34
34
Pearson Correlat ion
-.104 .175 .138 .252 .007 .252
.a
Sig. (2tailed)
.559 .323 .437 .151 .971 .151
N p13
N p14
Pearson Correlat ion Sig. (2tailed) N
p15
Pearson Correlat ion Sig. (2tailed) N
p16
Pearson Correlat ion Sig. (2tailed) N
p17
Pearson Correlat ion
.782 .190 .152 .238 .781 .238 34
34
.a
.a .228
.519
.
.
. .194 .002 .069
34
34
34
34
.116 .091 .044 .078 .044
.a
.a
.a
.934 .515 .608 .807 .662 .807
.
.
. .662 .362 .086 .328
34
34
34
34
34
.270 .236 .201 .112
.a
.a
.a
.482
.344 .823 .180 .123 .255 .527
.
.
. .004 .397 .159 .165 .525
34
34
34
34
.287 .137 .245 .137
.a
.a
.a
.547 .528 .099 .440 .163 .440
.
.
34
34
34
34
.252 .007 .252 .057
.a
.a
.a
-.015
34
34
34
-.167 .040
34
34
-.107 .112
34
34
-.230 .010
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.069 .086
34
34
34
. .363 .159
34
**
.001
34
34
34
34
34
34
.316
1
.173
.243
.328 .027
.063
.235
.566**
.209
.674**
.328
.165 .881 .058
.724
.180
.000
.235
.000
34
34
34
34
34
34
.094 .197
-.250
.139
.000
.156
.033
.525 .265 .596
.154
.434
1.000
.378
.852
34
34
34
34
34
34
- .657 ** .242
.000
-.098
.258
.098
.403*
.168 .000
1.000
.580
.140
.580
.018
.299 .078 .161 .173
1
.113
34
34
.150 .247 .243 .113
1
34
34
34
34
34
34
34
34
.289 .245 .043 .027 .197
-.242
1
.156
.061
.151
.061
-.008
.071
. .163 .097 .807 .881 .265
.168
.378
.734
.394
.734
.962
.692
34
.450 .381 .443 **
*
**
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.171
34
34
34
.501
34
34
34
.302
34
34
34
.501
34
34
**
34
.159 .807 .009
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.328 .094
.657**
.156
1
.189
.235
.189
.209
.650**
Sig. (2tailed) N p18
34
34
34
34
.000 .174 .309 .104 .174
.a
.a
.a
1.00 .325 .559 .325 0
.
.
34
34
34
34
Sig. (2tailed)
.507 .076 34
34
34
34
34
34
34
34
. .008 .026 .009 .058 .596
.285
.180
.285
.235
.000
34
34
34
34
34
34
.129 .120 .063 .104 .250
.000 .061 .189
1
.277
.059
.139
.300
. .559 .467 .501 .724 .154
1.000 .734 .285
.112
.741
.434
.085
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.000 .378 34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
1
.139
.308
.502**
.434
.077
.002
Pearson Correlat ion
.172 .075
.097 .013 .314 .072
.a
.a
.a .173 .206 .182 .235 .139
-.098 .151 .235
.277
Sig. (2tailed)
.332 .674 .943 .071 .686 .587
.
.
. .329 .243 .302 .180 .434
.580 .394 .180
.112
34
34
34
.174 .104
.a
1.00 .325 .559 .325 0
Pearson Correlat ion Sig. (2tailed) N
p21
.
.118
N p20
34
.
Pearson Correlat ion
N p19
.191 .957 .747 .151 .971 .151
Pearson Correlat ion Sig. (2tailed) N
34
34
34
.a
.a .104
.387
**
.
.
. .559 .024 .501 .000
34
34
34
.013 .075 .097 .173 .097
.a
.a
.a .072
.854 .674 .943 .587 .329 .587
.
.
. .686 .763 .171 .235 .378
34
34
.000
34 .463 **
1.000 .006 34
-.033
34
34
34
34
34
.000 .174
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
*
34
34
.120
.566
34
34
34
34
34
34
34
.000
.258 .061 .189
.059
.139
1
.277
.633**
1.00 0
.140 .734 .285
.741
.434
.112
.000
34
34
34
34
34
34
.209 .008
.139
.308
.277
1
.388*
.580 .962 .235
.434
.077
.112
34
34
34
34
.240 .209 .156 .054
.098
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.023 34
34
Total
Pearson Correlat ion
.097 .295 .187 .253 .061 .319
.a
.a
.a .296
Sig. (2tailed)
.586 .090 .291 .148 .732 .066
.
.
. .089 .000 .001 .000 .852
34
34
N
34
34
34
34
34
34
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). a. Cannot be computed because at least one of the variables is constant.
34
34
.574 .563 .674 **
34
**
34
**
34
.033
34
.403* .071
.650 **
.300
.502**
.633**
.388*
.018 .692 .000
.085
.002
.000
.023
34
34
34
34
34
34
34
1
34
RELIABILITY /VARIABLES=p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 Skortotal /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL. Case Processing Summary N % Valid 34 100.0 a Excluded 0 .0 Total 34 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Cases
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .675 22
Item-Total Statistics
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 Skortotal
Corrected Item- Cronbach's Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted 31.24 28.610 .003 .682 30.88 27.804 .227 .668 30.82 28.332 .127 .673 30.74 28.443 .223 .672 30.79 28.775 .008 .678 30.74 28.322 .290 .670 30.71 28.881 .000 .677 30.71 28.881 .000 .677 30.71 28.881 .000 .677 30.79 28.047 .246 .669 31.00 26.242 .512 .648 31.12 26.107 .494 .647 31.03 25.666 .621 .639 30.76 28.852 -.011 .678 31.00 27.091 .327 .660 31.09 28.750 -.021 .684 31.03 25.787 .595 .641 31.21 27.502 .211 .668 31.47 26.742 .439 .654 31.21 25.684 .571 .641 30.94 27.269 .317 .662 15.85 7.220 1.000 .606
CORRELATIONS
/VARIABLES=P1 P2 SKOROHIS /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Correlations
Notes Output Created
30-MAR-2016 21:00:03
Comments Input
Active Dataset
DataSet0
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data File Missing Value Handling
34
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics for each pair of variables are based on all the cases with valid data for that pair.
Syntax
CORRELATIONS /VARIABLES=P1 P2 SKOROHIS /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Resources
Processor Time
00:00:00.05
Elapsed Time
00:00:00.09
[DataSet0] Correlations P1 P1
Pearson Correlation
P2 1
Sig. (2-tailed) N P2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
SKOROHIS
Sig. (2-tailed) N
.566
**
.856
**
.000
.000
34
34
34
**
1
.566
.000 34
Pearson Correlation
SKOROHIS
.856
**
.911
**
.000 34
34
**
1
.911
.000
.000
34
34
34
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
RELIABILITY /VARIABLES=P1 P2 SKOROHIS /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
Reliability Notes Output Created
30-MAR-2016 21:00:38
Comments Input
Active Dataset
DataSet0
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data File
34
Matrix Input Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used
Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.
Syntax
RELIABILITY /VARIABLES=P1 P2 SKOROHIS /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
Resources
Processor Time
00:00:00.03
Elapsed Time
00:00:00.03
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 34
100.0
0
.0
34
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .883
3
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Cronbach's Corrected Item- Alpha if Item Total Correlation Deleted
P1
5.12
9.258
.760
.901
P2
5.21
7.684
.823
.813
SKOROHIS
3.44
3.648
1.000
.711
SAVE OUTFILE='F:\SKRIPSI WISUDA 2016\FIXSKRPS\UJI VALID OHIS.sav' /COMPRESSED.
Lampiran 10
DATA HASIL PENYEBARAN KUESIONER TINGKAT PENGETAHUAN DAN ORAL HYGIENE INDEX SIMPLIFIED
NO
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
P12
P13
P14
P15
P16
P17
P18
P19
P20
P21 1
OHIS1 3
OHIS2 3
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
2
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
3
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
2
3
4
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
5
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
2
1
6
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
3
3
7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
3
2
8
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
3
3
9
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
2
3
10
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
2
3
11
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
1
2
3
12
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
13
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
2
14
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
2
2
15
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
3
2
17
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
3
3
18
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
3
3
19
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
2
20
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
21
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
3
3
22
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
3
3
23
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
2
3
24
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
3
3
25
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
26
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
2
2
27
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
3
28
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
2
29
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
30
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
3
3
31
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
3
2
32
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
3
2
33
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
3
2
34
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
2
2
35
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
3
3
36
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
3
3
37
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
2
2
38
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
3
2
39
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
2
2
40
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
41
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
3
3
42
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
3
2
43
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
2
1
44
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
45
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1