EFEKTIVITAS PENYULUHAN KESEHATAN PENGETAHUAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS DARUSSALAM THE EFFECTIVENESS OF TEACHING KNOWLEDGE FOR AWARENESS ON HEALTH DANGER SIGNS OF PREGNANCY IN PREGNANT WOMEN, DARUSSALAM Ami Maisura1; Darmawati2 1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2 Bagian Keilmuan Keperawatan Maternitas Fakultas KeperawatanUniversitas Syiah Kuala Banda Aceh e-mail:
[email protected];
[email protected]
ABSTRAK Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita dimana dalam masa kehamilan terjadi perubahan fisik, psikologis dan sosial.Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan merupakan hal yang penting untuk diketahui oleh masyarakat, khususnya ibu hamil karena apabila tanda-tanda bahaya tersebut diketahui sejak dini, maka penanganan akan lebih cepat.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan di Puskesmas Darussalam Aceh Besar. Desain penelitian ini adalah rancangan one group pre-test post-test. Populasi berjumlah 84 ibu hamil trimester II dan trimester II dengan sampel 54 responden yang ditetapkan dengan metode quota sampling. Waktu pengumpulan data 20-25Juni 2016, dalam pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan uji statistik menggunakan paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan (p=0,000; =0,05). Nilai mean perbedaan antara pretest dan post-test 1,296 dengan standar deviasi 0,768. Kesimpulan hasil penelitian ini bahwa ada perbedaan yang signifikan pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil di Puskesmas Darussalam. Saran diharapkan kepada pihak puskesmas dapat lebih memfasilitasi informasi tentang tanda bahaya kehamilan kepada ibu hamil pada saat kunjungan antenatalcare, guna untuk menambah pengetahuan ibu hamil. Kata Kunci :pengetahuan, penyuluhan kesehatan, tanda bahaya kehamilan.
ABSTRACT Pregnancy is a normal and natural process in a woman. During pregnancy there are physical, psychological, and social changes on women. The knowledge of the danger signs of pregnancy is important for public to know, especially pregnant women because if danger signs were known early, then the treatment would be faster. The aim of this study is to determine the differences level of knowledge of pregnant women about the danger signs of pregnancy before and after counseling at the health center in Darussalam. The design of this study is one group pre-test post-test. The populations were 84 pregnant women on trimester II and 54 trimester II sample respondents specified by quota sampling method. The data were collected on June 20 to 25, 2016. The data collection used questionnaires and statistical tests using paired t-test. The results showed that there is a significant difference of knowledge of pregnant women before and after health education about the danger signs of pregnancy (p=0,000; =0,05). The mean value of the difference between pre-test and post-test is 1,296 with a standard deviation of 0.768. To conclude, there is a significant difference of knowledge of pregnant women before and after health education about danger signs of pregnancy in pregnant women at health centers in Darussalam. This study is expected to the health center staffs to facilitate on informing the pregnant women about the danger signs of pregnancy during antenatal care visits, in order to increase knowledge of pregnant women. Keywords : knowledge, health education, pregnancy danger signs
1
PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanitadimana dalam masa kehamilan terjadi perubahan fisik, psikologis dan sosial. Setiap kehamilan membawa risiko bagi ibu. World Health Organization (WHO) mempekirakan sekitar 15 % dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta mengancam jiwanya (Kusmiyanti, 2009). Prinsip deteksi dini terhadap faktor risiko kehamilan sangat diperlukankarena semua wanita selama kurun reproduksi terutama saat hamil selalu diwaspadai mengalami risiko, meskipun diketahui bahwa kehamilan adalah sifatnya fisiologi artinya semua wanita yang sehat dan telah menikah akan mengalami proses kehamilan (Roshdal, 2014). Menurut profil kesehatan Indonesia 2013 didapatkan bahwa Indonesia menjadi negara yang memiliki angka kematian ibu tertinggi (AKI), sekitar 228 ribu meninggal per100.000 kelahiran hidup. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia yaitu 62 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2015 target Millennium Development Goals (MDG’s) Indonesia dapat menurunkan angka kematian ibu (AKI) menjadi 102 per 1000 kelahiran hidup. Sementara di Aceh, Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2010 sebesar 192 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut menurun pada tahun 2011 menjadi 158 per 100.000 kelahiran hidup. Namun pada tahun 2012 kembali naik menjadi 184 per 100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Aceh, 2012). Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan merupakan hal yang penting untuk diketahui oleh masyarakat, khususnya ibu hamil. Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan pervaginam, hiperemesis gravidarum, preeklamsi dan eklamsi, ketuban pecah dini, sakit kepala yang lebih dari biasa, gangguan penglihatan, pembengkakan pada wajah dan tangan, nyeri abdomen serta janin tidak bergerak seperti biasanya ini penting karena apabila tanda-
tanda bahaya tersebut diketahui sejak dini, maka penanganan akan lebih cepat. Mendeteksi secara dini tentang tanda bahaya tersebut dengan cara mengetahui apa saja tanda tanda bahaya dari kehamilan tersebut (Yohanasari, 2011). Penelitian terkait dengan pengetahuan tanda bahaya kehamilan di lakukan oleh Nambala dan Ngoma (2013) yang berjudul Pengetahuan dan Persepsi Ibu Hamil terhadap Tanda Bahaya Kehamilan di Choma, Zambia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 66% dari responden telah mendengar tentang tanda bahaya kehamilan, dan 66,7% memiliki persepsi positif tentang tanda bahaya kehamilan serta 71% responden memiliki tingkat pengetahuan rendah tentang tanda bahaya kehamilan. Pengambilan data awal yang dilakukan oleh peneliti di Puskesmas Darussalam, dari 8 orang yang diwawancara, 3 ibu hamil yang bisa menyebutkan tanda-tanda bahaya kehamilan secara umum dan 5 ibu hamil tidak mengetahui tentang tanda-tanda bahaya kehamilan. Mereka yang tidak mengetahui mengatakan tidak pernah melakukan kunjungan antenatal care sesuai jadwal yang ditetapkan oleh pihak Puskesmas, dan hanya pergi ke Puskesmas ketika ada keluhan seperti pusing, dan sakit perut. Selain itu ketika mereka melakukan kunjungan antenatal care, mereka mengatakan tidak pernah mendapatkan pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dari bidan atau perawat yang memeriksanya, hanya diberikan informasi tentang makan sayur dan buah serta istirahat. Kegiatan pemberian penyuluhan kesehatan penting dan perlu dilakukan sejak dini pada ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan. Salah satu cara pemberian pendidikan kesehatan adalah dengan penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan, yang tujuan dari penyuluhan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan sehingga mereka dapat mengenali tanda bahaya tersebut sejak
2
awal dan mereka bisa segera mencari pertolongan ke bidan, dokter, atau langsung ke rumah sakit untuk menyelamatkan jiwa ibu dan bayi. Berdasarkan data dari permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang Efektivitas Pemberian Penyuluhan Kesehatan terhadap Peningkatan Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan pada Ibu Hamil Di Puskesmas Darussalam Aceh Besar. METODE Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment (eksperimen semu). Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan one group pretestpost-test.Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengambilan sampel Non probability sampling. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah quota sampling. Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh ibu hamil trimester I dan trimester II yang berada di Puskesmas Darussalam yang berjumlah sebanyak 84 ibu hamil. Sampel dalam penelitian ini merupakan bagian dari populasi target yang akan diteliti secara langsung yang berjumlah 54 orang. HASIL Data yang diperoleh berdasarkan kuesioner terhadap 54 responden adalah sebagai berikut: Tabel 1. Pengetahuan Sebelum Intervensi Penyuluhan Kesehatan Pada Ibu Hamil (n=54) No Pengetahuan sebelum f % Penyuluhan kesehatan 1. Baik 1 1,9 2. Cukup 19 35,2 3. Kurang 34 63,0 Berdasarkan tabel 1 diketahui mayoritas ibu hamil sebelum diberikan penyuluhan kesehatan berada pada kategori pengetahuan kurang yaitu 34 orang (63%).
Tabel 2. Pengetahuan Sesudah Intervensi penyuluhan Kesehatan Pada Ibu Hamil (n=54) No Pengetahuan sesudah Penyuluhan kesehatan 1. Baik 2. Cukup 3. Kurang
f
%
39 13 2
72,2 24,1 3,7
Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa mayoritas ibu hamil sesudah diberikan intervensi penyuluhan kesehatan berpengetahuan baik yaitu 39 orang (72,2%) Tabel 3 Perbedaan Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum Dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Pengetahuan
Pengetahuan sebelum
Sd
Nilai Ratarata
1,31
0,543
pValue
0,000
Pengetahuan sesudah
2,61
0,529
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai rata pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah intervensi yaitu pada pre-test adalah 1,31 dengan standar deviasi 0,543 dan pada post-test menjadi 2,61 dengan standar deviasi 0,529. Hasil analisis didapatkan nilai p=0,000 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pengetahuan pre-test dan post-test (p=0,000; =0,05). PEMBAHASAN Perbedaan pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan. Perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil dapat dilihat pada tabel 3 Hasil analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai pengetahuan ibu hamil dan sesudah
3
diberikan penyuluhan kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan kesehatan adalah 1,31 dengan standar deviasi 0,453 dan pada posttest menjadi 2,61 dengan standar deviasi 0,529. Terlihat nilai mean perbedaan antara pre-test dan post-test adalah 1,296 dengan standar deviasi 0,768. Hasil penelitian ini menggunakan paired t-test atau dependent ttest dengan nilai kesalahan () 0,05 diperoleh hasil yang signifikan (p=0,000) yang berarti p value <0,05, maka Ho ditolak. Hal ini dapat diartikan bahwa ada perbedaan nilai pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Darussalam. Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan merupakan hal yang penting untuk diketahui oleh masyarakat, khususnya ibu hamil. Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan pervaginam, hiperemesis gravidarum, preeklamsi dan eklamsi, ketuban pecah dini, sakit kepala yang lebih dari biasa, gangguan penglihatan, pembengkakan pada wajah dan tangan, nyeri abdomen serta janin tidak bergerak seperti biasanya ini penting karena apabila tandatanda bahaya tersebut diketahui sejak dini, maka penanganan akan lebih cepat. Mendeteksi secara dini tentang tanda bahaya tersebut dengan cara mengetahui apa saja tanda tanda bahaya dari kehamilan tersebut (Yohanasari, 2011). Ibu hamil yang memiliki pengetahuan lebih tentang resiko tinggi kehamilan maka kemungkinan besar ibu akan berfikir untuk menentukan sikap dan berperilaku untuk mencegah, menghindari atau mengatasi masalah resiko kehamilan tersebut dan ibu memiliki kesadaran untuk melakukan kunjungan antenatal untuk memeriksakan kehamilannya, sehingga apabila terjadi resiko pada masa kehamilan tersebut dapat ditangani secara dini dan tepat oleh tenaga kesehatan (Hasugian, 2012).
Kegiatan pemberian penyuluhan kesehatan penting dan perlu dilakukan sejak dini pada ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan. Salah satu cara pemberian pendidikan kesehatan adalah dengan penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan, yang tujuan dari penyuluhan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan sehingga mereka dapat mengenali tanda bahaya tersebut sejak awal dan mereka bisa segera mencari pertolongan ke bidan, dokter, atau langsung ke rumah sakit untuk menyelamatkan jiwa ibu dan bayi. Keefektifan penyuluhan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik sasaran yang diberi penyuluhan, faktor pemberi penyuluhan dan proses dari penyuluhan itu sendiri (Fitriani, 2011, p.193). Metode dan media merupakan aspek penting dalam pemberian penyuluhan kesehatan hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2007) penyampaian informasi dipengaruhi oleh metode dan media yang digunakan yang mana metode dan media penyampaian informasi dapat memberikan efek yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan. Menurut Rogers (1974) dalam Notoatmodjo (2012, p.145) apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku didasari oleh pengetahuan, kesadaran. Dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat lama. Dalam penelitian ini, intervensi penyuluhan kesehatan yang diberikan dimulai dengan menyampaikan informasi dengan menggunakan metode ceramah dan materi yang disampaikan dalam bentuk power point/ slide show, kemudian dilanjutkan dengan Tanya jawab. Notoatmodjo (2010, p.284) mengemukakan bahwa pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut, maka masyarakat, kelompok atau individu dapat memperoleh pengetahuan
4
tentang kesehatan yang lebih baik. Proses penyuluhan kesehatan merupakan salah satu proses transfer informasi yang biasanya dilakukan dalam waktu relatif singkat namun diharapkan mampu merubah pengetahuan tentang masalah yang sedang dibahas (Setiawan, 2010, p.122). Hasil penelitian yang memperkuat penelitian ini adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Ripca (2014) Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan dengan jumlah responden sebanyak 35 responden menunjukkan ada peningkatan pengetahuan ibu-ibu hamil di Puskesmas Amurang dari cukup pada pretest (74,3%) menjadi baik (80%) pada posttest. Berdasarkan hasil penelitian peneliti berasumsi bahwa perbedaan nilai pada pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan ini dikarenakan secara umum ibu belum mendapatkan informasi khusus mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan walaupun ada sebagian ibu yang sudah mendapatkan informasi tentang tanda bahaya kehamilan dari media, pengalaman sebelumnya dan pengetahuan turun temurun namun perlu adanya optimalisasi pengetahuan dari pihak kesehatan sehingga hasil yang diharapkan juga dapat lebih memuaskan. Informasi yang diberikan kepada ibu hamil berupa tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, hal ini membuat ibu lebih paham dan dapat mengatisipasi sejak dini apabila ibu hamil mengalami salah satu dari tanda bahaya kehamilan. Hal-hal yang mendukung keberhasilan pemberian penyuluhan kesehatan adalah media yang baik, dan metode pemberian penyuluhan kesehatan yang tepat sehingga informasi yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh responden. Berdasarkan data demografi mengenai pekerjaan ibu sebanyak 35 orang (64,8%) adalah tidak bekerja sehingga memiliki waktu yang luang untuk mendengarkan
informasi dan mendiskusikan dengan petugas kesehatan tentang informasi tanda bahaya kehamilan. Dilihat dari segi pendidikan responden, distribusi tertinggi dengan tingkat pendidikan menengah, sehingga dapat dengan mudah menerima informasi yang diberikan. Berdasarkan tingkat kehamilan keberapa mayoritas responden berada pada kategori multigravida, sehingga menunjukkan bahwa responden sebelumnya sudah mempunyai pengalaman pernah hamil sebelumnya dan telah mendapatkan informasi mengenai tanda bahaya kehamilan sehingga dapat dengan mudah menerima informasi yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan sehingga ini menunjukkan bahwa penyuluhan kesehatan terbukti efektif untuk meningkatkan pengetahuan. Pelaksanaan penyuluhan kesehatan perlu memenuhi aspek penting yaitu media yang baik, metode penyampaian yang tepat dan waktu yang efektif, sehingga hasil yang diperoleh dapat optimal. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka secara umum dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan tentang tanda bahaya kehamilan (p=0,000; =0,05). Nilai mean perbedaan antara pre—test dan post-test 1, 296 dengan standar deviasi 0,768. Adapun saran bagi ibu hamil di Puskesmas Darussalam diharapkan dapat lebih proaktif dalam mencari informasi seputar masalah kesehatan kehamilan, terutama tentang tanda bahaya kehamilan yang salah satu cara untuk mencegah bahaya kehamilan. Hal ini bertujuan agar informasiinformasi yang didapat ibu hamil tidak salah dan dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui sejak dini tanda-tanda bahaya kehamilan.Bagi pihak Puskesmas
5
Darussalam dapat lebih memfasilitasi informasi tentang kesehatan kehamilan kepada ibu hamil, khususnya tentang tanda bahaya kehamilan pada saat ibu hamil melakukan kunjungan antenatal care guna untuk menambah pengetahuan ibu hamil.Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menyempurnakan penelitian ini. Peneliti merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya dapat lebih memperluas variabel yang diteliti seperti variabel sikap dan perilaku.
Yohanasari. (2011). Kenali 7 tanda bahaya kehamilan. Tersedia dari http://kompashealt.com diunduh tanggal 20 novembder 2015.
REFERENSI Dinkes Aceh. (2012). Profil kesehatan Aceh tahun 2012. Banda Aceh. Hasugian, P.T., (2012). Pengetahuan sikap dan perilaku ibu hamil terhadap kehamilan resiko tinggi di rsuhp h. Adam malik Medan. Tesis. Medan: departemen obstetri dan genikologi fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara. Dari http//www.respository.usu.ac.id/bitstea m. Diakses 20 November 2015. Kusmiyanti, Y., Wahyuningsih, Y.P., & Sujiatini. (2009). Perawatan ibu hamil. Yogyakarta: Fitramaya Nambala, B.S., & Ngoma, C., (2013). Knowladge and perception of women towards danger signs in pregnancy in choma rural district, Zambia. Lusaka: Medical of Zambia. Profil Kesehatan Indonesia. (2013). Kementrian Keshatan RI. Available from: http://www.depkes.go.id/profilkesehat an-indonesia/profil kesehatanindonesia 2013.pdf. diakses 20 November 2015. Roshdal, B.C., & Mary T.K., (2014). Buku ajar keperawatan dasar. Edisi 10. Vol 3. Jakarta: EGC.. Stoppart, M. (2009). Buku panduan lengkap kehamilan dan persalinan modern. Yogyakarta: Media Abadi. Wahyuningsih, P.H., (2009). Dasar-dasar ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: Salemba Medika. Winkjosastro, H. (2010). Ilmu kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
6