HUBUNGAN TERPAAN IKLAN DR KAYAMA DARI VIDEO WALL TERHADAP MINAT BELI PENGUNJUNG DI SUPERMAL KARAWACI (PERIODE 1-31 DESEMBER 2007)
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh : Nama
: Dani Firdaus
NIM
: 04302-009
Jurusan
: Marcom & Advertising
FAKULTAS IMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
i
Fakutas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG
Nama
: Dani Firdaus
NIM
: 04302-009
Fakutas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Marcom & Advertising
Judul Skripsi : Hubungan Tayangan Iklan DR Kayama Dari Video Wall Terhadap Minat Beli Pengunjung Di Supermal Karawaci
Mengetahui,
Pembimbing I
Pembimbing II
(SM. Niken Restaty, S.Sos, M.Si)
(Agus Judhie Setiawan, S.E, M.Si)
ii
Fakutas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: Dani Firdaus
NIM
: 04302-009
Fakutas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Marcom & Advertising
Judul Skripsi : Hubungan Tayangan Iklan DR Kayama Dari Video Wall Terhadap Minat Beli Pengunjung Di Supermal Karawaci
Jakarta, 1 Juli 2008
Ketua Sidang Nama
: Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si (………………………………………...)
Penguji Ahli Nama
: Drs. Akhmad Mulyana, M.Si
(…………………………………………)
Pembimbing I Nama
: SM. Niken Restaty, S.Sos, M.Si (………………………………………..)
Pembimbing II Nama
: Agus Judhie Setiawan, S.E, M.Si (……………………………………….)
iii
Fakutas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI Nama
: Dani Firdaus
NIM
: 04302-009
Fakutas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Marcom & Advertising
Judul Skripsi : Hubungan Tayangan Iklan DR Kayama Dari Video Wall Terhadap Minat Beli Pengunjung Di Supermal Karawaci
Jakarta, 1 Juli 2008
Disetujui dan diterima oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
(SM. Niken Restaty, S.Sos, M.Si)
(Agus Judhie Setiawan, S.E, M.Si)
Mengetahui,
Dekan Fikom
Ketua Bidang Studi
(Dra. Diah Wardhani, M.Si)
(Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si) iv
Fakutas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
Dani Firdaus “Hubungan Tayangan Iklan DR Kayama Dari Video Wall Terhadap Minat Beli Pengunjung Di Supermal Karawaci” x halaman + 80 halaman; 26 tabel; 6 lampiran Bibliografi: 23 buku (1982-2004), 2 narasumber
ABSTRAKSI Seiring dengan perubahan zaman, media sebagai alat bantu komunikasi selalu mengalami perkembangan pesat dari segi bentuk, kegunaan atau fungsi, kemampuan, jangkauan dan kompleksitas pendukungnya. Hal ini berimplikasi terhadap pengiklan untuk melakukan kegiatan komunikasi yang disesuaikan dengan analisis khalayak dan tujuan akhir yang akan dicapai, yaitu membujuk konsumen untuk membeli. Dilatarbelakangi hal tersebut, DR Kayama sebagai pengiklan yang menjual produk kecantikan memanfaatkan Video Wall sebagai media periklanan inovatif untuk mempromosikan produknya secara gencar. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah apakah ada hubungan terpaan iklan DR Kayama dari Video Wall terhadap minat beli pengunjung di Supermal Karawaci. Penelitian ini menggunakan teori S-O-R (Stimulus, Organisme, Respon). Teori ini menjelaskan bahwa khalayak menerima rangsangan yang disampaikan melalui media yang mempunyai respon berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Teori ini merupakan dasar teori jarum hipodermik, dimana media dipandang sebagai obat yang disuntikkan kepada khalayak lalu akan bereaksi seperti yang diharapkan. Selain teori S-O-R, digunakan juga teori Customer Processing Model, yang menjelaskan bahwa setiap khalayak akan memberikan respon yang berbeda-beda terhadap pesan dari media. Hal ini dikarenakan perbedaan dalam karakteristik yang dimiliki oleh setiap individu, sehingga tanggapan dari setiap individu terhadap suatu pesan dirubah sesuai dengan pengalaman dan pemikirannya. Sifat penelitian yang digunakan adalah analisis korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan metode penelitian ini adalah metode survey, yaitu penelitian yang sifatnya, baik praktis maupun teoritis untuk mengumpulkan data dengan teknik kuesioner. Populasi data penelitian ini adalah pengunjung Supermal Karawaci yang datang ke area foodcourt yang pernah menonton iklan DR Kayama dari Video Wall yaitu sebanyak 98 responden. Sedangkan teknik samplingya dengan menggunakan accident sampling (sampel diambil secara kebetulan). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa hubungan variabel tayangan iklan DR Kayama dari Video Wall (X) dengan variabel minat beli (Y), berada pada tingkatan hubungan yang sedang. Dan dari hasil perhitungan SPSS didapat kontribusi 0,578, artinya tayangan iklan DR Kayama dari Video Wall mempunyai kontribusi 33,4% terhadap minat beli pengunjung di Supermal Karawaci.
v
KATA PENGANTAR
Assalamua’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirabbil'alamin, penulis panjatkan segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi yang berjudul Hubungan Tayangan Iklan DR Kayama Dari Video Wall terhadap Minat Beli Pengunjung Di Supermal Karawaci, memiliki tujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna mencapai kelulusan Sarjana Ilmu Komunikasi. Berkat bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan, saran dan motivasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Ibu Dra. Diah Wardhani, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. 2. Ibu SM Niken Restaty, S.Sos, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. 3. Bapak A Judhie Setiawan, S.E, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Ibu Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si, selaku Ketua Jurusan Marcomm & Advertising yang telah memberikan motivasi dalam mengerjakan skripsi ini. 5. Bapak Drs. Akhmad Mulyana, M.Si, selaku Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan kemudahan dan dukungan untuk terus maju. 6. Para Dosen dan seluruh Staf Tata Usaha FIKOM yang telah menyumbangkan pengetahuannya serta kerjasama yang baik selama penulis kuliah di UMB.
vi
7. Ibu Eni Rohaeni, selaku Public Relation PT Supermal Karawaci yang telah membantu memberikan keleluasaan untuk mengambil data sebagai obyek penelitian. 8. Mba Ully, sebagai Beauty Advisor DR Kayama, yang telah banyak meluangkan waktunya untuk di wawancara dan terus memberikan support. 9. Mama, Papa, Abang, Adik dan sanak saudara yang telah banyak memberikan motivasi dan kasih sayang kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini. 10. Untuk teman-teman Adv seangkatan 2002 (mmuaachh) dan teman-teman kantor (keep struggle), pengalaman ini akan selalu dikenang. Penulis menyadari keterbatasan dan kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan penyusunan skripsi ini selanjutnya. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Wassalamua’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, Juli 2008
Penulis
vii
DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………………………………. LEMBAR LULUS SIDANG…………………………………………………………………… LEMBAR PERBAIKAN……………………………………………………………………….. ABSTRAKSI ……………………………………………………………………………………. KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………… DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….. DAFTAR TABEL……………………………………………………………………………….. BAB I
Hal ii iii iv v vi viii ix
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………………………. 1.2 Perumusan Masalah………………………………………………………………… 1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………………… 1.4 Signifikansi Penelitian…………………………………………………………….... 1.4.1 Manfaat Akademis………………………………………………………….. 1.4.2 Manfaat Praktis……………………………………………………………...
1 9 9 9 9 10
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Periklanan Sebagai Proses Komunikasi……………………………………………. 2.2 Hierarki Efek……………………………………………………………………….. 2.3 Konsep Minat Beli…………………………………………………………………. 2.4 Video Wall Sebagai Media Periklanan Inovatif…………………………………….
11 14 20 24
BAB III METODOLOGI 3.1 Sifat Penelitian……………………………………………………………………... 3.2 Metode Penelitian………………………………………………………………….. 3.3 Populasi…………………………………………………………………………….. 3.4 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel………………………………………….. 3.5 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………………. 3.6 Definisi Konsep dan Operasionalisasi……………………………………………... 3.6.1 Definisi Konsep…………………………………………………………….. 3.6.2 Operasionalisasi Konsep……………………………………………………. 3.7 Teknik Analisa Data……………………………………………………………….... 3.7.1 Editing………………………………………………………………………. 3.7.2 Coding………………………………………………………………………. 3.7.3 Analisis Statistik…………………………………………………………….. 3.7.3.1 Validitas………………………………………………………….... ……… 3.7.3.2 Reliabilitas………………………………………………………………… 3.7.3.3 Korelasi…………………………………………………………………… 3.8 Hipotesis Statistik……………………………………………………………………
28 29 30 31 33 33 33 34 38 39 39 40 40 41 42 44
vi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tentang Iklan DR Kayama Dari Video Wall Supermal Karawaci…………………………………………………………………. 4.1.1 Sejarah Perusahaan Klinik DR Kayama dan Iklan DR kayama……………………………………………………………. 4.1.2 Ruang Lingkup Usaha……………………………………………………….. 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian………………………………………………………….... 4.2.1 Identitas Responden………………………………………………………… 4.2.2 Tayangan Iklan DR Kayama………………………………………………… 4.2.3 Sikap Terhadap Produk DR Kayama Dari Video Wall……………………… 4.2.4 Minat Beli Terhadap Produk Iklan DR Kayama…………………………….. 4.3 Uji Hipotesis………………………………………………………………………… 4.3 Pembahasan………………………………………………………………………….
45 48 49 50 54 62 66 70 74
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….. 5.2 Saran………………………………………………………………………………….
78 79
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN
vii
45
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1…………………………………………………………………………….. Tabel 4.2…………………………………………………………………………….. Tabel 4.3…………………………………………………………………………….. Tabel 4.4…………………………………………………………………………….. Tabel 4.5…………………………………………………………………………….. Tabel 4.6…………………………………………………………………………….. Tabel 4.7…………………………………………………………………………….. Tabel 4.8…………………………………………………………………………….. Tabel 4.9…………………………………………………………………………….. Tabel 4.10…………………………………………………………………………… Tabel 4.11…………………………………………………………………………… Tabel 4.12…………………………………………………………………………… Tabel 4.13…………………………………………………………………………… Tabel 4.14…………………………………………………………………………… Tabel 4.15…………………………………………………………………………… Tabel 4.16…………………………………………………………………………… Tabel 4.17…………………………………………………………………………… Tabel 4.18…………………………………………………………………………… Tabel 4.19…………………………………………………………………………… Tabel 4.20………………………………………………………………………….... Tabel 4.21…………………………………………………………………………… Tabel 4.22…………………………………………………………………………… Tabel 4.23…………………………………………………………………………… Tabel 4.24…………………………………………………………………………… Tabel 4.25………………………………………………………………………........ Tabel 4.26……………………………………………………………………………
Hal 50 50 51 52 53 54 55 55 56 57 57 58 59 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena iklan yang mewarnai kehidupan kita sehari-hari merupakan salah satu bentuk kegiatan komunikasi, karena didalamnya berlangsung proses komunikasi. Proses komunikasi tersebut dilakukan oleh pengiklan atau produsen untuk menginformasikan suatu produknya kepada khalayak melalui media cetak ataupun media elektronik sehingga khalayak tertarik untuk melihat iklan tersebut. Rhenald Kasali mendefinisikan bahwa iklan merupakan suatu pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media.1 Untuk membedakannya dari pengumuman biasa, iklan diarahkan membujuk seseorang untuk membeli. Sehingga kegiatan periklanan yang efektif yaitu mampu mempengaruhi target audiens dan target market dengan tujuan untuk mencoba atau mengkonsumsi produk tersebut. Dengan
menginformasikan
iklan
tersebut,
pengiklan
tentunya
mengharapkan dapat mencapai tujuan dari beriklan. Hal ini juga dikatakan oleh 1
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan, Konsep & Aplikasinya di Indonesia, PT Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1995, hal. 9
2
Frank Jefkins, tujuan periklanan adalah membujuk konsumen untuk membeli.2 Dengan demikian, iklan produk yang ditawarkan harus dikemas semenarik mungkin dan sepersuasif mungkin untuk mencapai tujuan dari beriklan. Karena tujuan periklanan itu sendiri adalah memberi informasi, mempengaruhi atau mempersuasi khalayak serta mengingatkan akan adanya suatu produk. Oleh karena itu, penyampaian sebuah pesan iklan dari suatu media periklanan diharapkan dapat menghasilkan dampak atau efek yaitu minat beli dalam benak konsumen. Artinya, untuk mencapai keberhasilan suatu pesan iklan, sebuah iklan sudah seharusnya mempunyai unsur-unsur strategi kreatif dan strategi media yang dapat menstimuli khalayak juga dapat menumbuhkan ketertarikan serta rasa penasaran untuk mencoba atau menggunakan produk yang ditawarkan. Iklan-iklan yang kreatif dan enak dipandang dibuat dengan perencanaan yang bukan asal-asalan. Proses pembuatan iklan membutuhkan strategi berpikir kreatif yang konsep atau idenya nanti dikembangkan untuk disampaikan ke khalayak dalam bentuk komunikasi iklan. Penempatan media yang tepat untuk digunakan sebagai media beriklan juga sangat mempengaruhi dan memastikan keberhasilan iklan tersebut. Lihat saja iklan-iklan yang terpampang di pinggir 2
Panggih Sundoro, Dasar-Dasar Periklanan, Univ. Prof. Dr. Moestopo Beragama
3
jalan, tertempel di gedung-gedung, pusat perbelanjaan sampai iklan yang bisa dilihat dan bisa didengar sekaligus yaitu di televisi. Bentuk iklan-iklanpun sangat beragam dan mempunyai kelebihan atau keuntungan masing-masing. Seperti halnya iklan di televisi, mempunyai kelebihan yang dapat menjangkau khlayak secara luas dan dapat didengar serta dilihat sekaligus, sedangkan beriklan dimajalah hanya dapat menjangkau sebagian khalayak pada wilayah atau regional tertentu dengan segmen yang sudah dibatasi dan iklannya pun hanya dapat dilihat.3 Begitupun dengan konsep media promosi di pusat perbelanjaan. Sebuah pusat perbelanjaan seperti mal, plasa serta trade center yang ramai dikunjungi orang menjadi tujuan utama para tenant untuk melakukan promosi produknya secara gencar. Salah satunya adalah dengan beriklan. Beriklan dengan membagikan flyer, brosur, atau membuat giant poster adalah hal yang biasa. Tetapi, bila sebuah iklan dapat dilihat dan didengar melalui sebuah televisi besar di Mal jarang terjadi. Supermal Karawaci yang terletak di barat Jakarta, tepatnya di Lippo Karawaci Sentral yang berdiri sejak tahun 1995 mempunyai media promosi untuk
3
Sutisna, SE, ME, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 293
4
beriklan dalam ruang yang berbeda dari mal-mal lain. Media iklan ini dapat digunakan oleh intern Management Office Supermal Karawaci, para Tenant maupun non Tenant dalam menginformasikan even-even yang akan berlangsung sekaligus dapat digunakan sebagai arena beriklan untuk mempromosikan produknya. Media promosi dalam ruang untuk beriklan tersebut dinamakan Video Wall. Media iklan ini terbilang unik, karena berupa jejeran televisi yang menjadi satu visual dan dapat mengeluarkan audio secara bersamaan seperti layaknya televisi. Hanya saja Video Wall yang biasa disebut VidiWall berukuran sangat besar sekitar 6,8 kali 3,9 meter, sehingga daya tangkap dan daya jangkau untuk melihat VidiWall bisa dikatakan cukup jauh. VidiWall Supermal Karawaci merupakan gabungan dari system Multi Projection Cube dengan teknologi layar datar (tipe plasma), serta perpaduan kualitas gambar Video Wall yang merupakan standar broadcasting dengan kualitas resolusi tinggi. VidiWall ini merupakan satu-satunya di Indonesia yang terpasang di dalam shopping mal. VidiWall terletak di dalam Supermal Karawaci tepatnya di area foodcourt lantai dasar. Vidiwall tepat berada di depan mata, jika kita sedang duduk di area tersebut. Hal ini hampir bisa dikatakan sama, jika kita sedang menonton film di
5
bioskop. Hanya saja, jika di bioskop pengaturan kursi-kursinya sejajar rapi tetapi bila di area foodcourt kursi-kursinya diletakkan mengikuti bentuk dan pola gedung yang bulat membesar seperti aula. Menurut Ibu Eni Rohaeni selaku Marketing Communication Assistant Manager dan Public Relation PT Supermal Karawaci, “lokasi ini dipilih karena foodcourt adalah salah satu lokasi terbesar dengan luas kurang lebih 5000 meter di Supermal Karawaci dengan kapasitas 2000 kursi. Tentunya lokasi yang sangat signifikan untuk ditempati dengan konsep dining plus entertainment. Kapasitas dan keramaian yang tinggi tentunya pertimbangan utama pengiklan, untuk itu penempatan difokuskan pada area yang tersentralisasi berkumpulnya customer dengan waktu stay yang juga cukup. Sehingga setiap pengunjung yang datang ke area foodcourt lebih aware terhadap iklan yang ditayangkan daripada melihat iklan sambil jalan atau berkendara. Istilahnya seperti menonton televisi di rumah sendiri”, begitu beliau berkata.4 Iklan yang akan ditampilkan di VidiWall terlebih dahulu di seleksi. Menurut Beliau, “persyaratan utama produk yang akan tayang tidak melanggar nilai-nilai normatif dan bukan produk yang head to head kompetitor langsung, hal ini dilakukan semata-mata untuk kenyamanan customer dan sesuai dengan etika 4
Hasil wawancara dengan Ibu Eni Rohaeni selaku Public Relation Supermal Karawaci
6
periklanan serta lebih teratur dan tepat sasaran”.5 Pembuatan VidiWall juga dilatarbelakangi dengan tujuan tenant dapat berpromosi semaksimal mungkin. “Tentunya objective untuk membantu bisnis atau sales para tenant adalah inti dari adanya media promosi tersebut”, begitu menurut Beliau. Iklan yang ditampilkan di VidiWall tidak mempunyai persyaratan yang terlalu sulit dan berbelit. Hanya tinggal memberi materi iklan yang sudah jadi dalam bentuk Betacam SP, VCD, VHS atau DVD, lalu diseleksi. Jika lolos, iklan tersebut ditayangkan sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh bagian penayangan/traffic. Salah satu tenant yang memanfaatkan media promosi ini adalah tenant Doctor Kayama. DR Kayama merupakan tenant yang menjual produk kecantikan serta melayani jasa untuk mempercantik kulit wajah yang dapat menjadi idaman setiap wanita khususnya. DR Kayama adalah tenant di Supermal Karawaci yang launching Grand Opening di penghujung tahun 2006 tepatnya pada tanggal 8 Desember. DR Kayama sendiri berasal dari Jepang yang sudah terkenal di negaranya tersebut karena mempunyai produk Whitening Set, Anti Acne serta jasa Facial yang sudah teruji dan terbukti kebenarannya. Jika diteliti lebih jauh lagi,
5
Hasil Wawancara, Op.cit
7
hal ini sama dengan Martha Tilaar yang berasal dari negara kita sendiri dengan produk yang sudah pasti pernah kita lihat iklannya yaitu salah satunya Sari Ayu. DR Kayama memperkuat Brand di Indonesia dengan membuka cabang, salah satunya di Supermal Karawaci. Untuk membuktikan kebenarannya sebagai produk kecantikan, tentunya DR Kayama sudah mempunyai strategi iklan yang dapat menarik pusat perhatian para pengunjung yang datang ke Supermal Karawaci, yaitu dengan beriklan di VidiWall dan menggunakan endorser selebritis untuk meyakinkan produknya sebagai produk kecantikan yang benarbenar terbukti kualitasnya. Ikon Selebritis yang digunakan oleh DR Kayama tidak salah pilih lagi, karena selain artis tersebut sudah tenar, mereka juga pengguna setia produkproduk DR Kayama selama ini. Mereka adalah penyanyi top Indonesia yaitu Maia Ahmad dan Mulan Kwok. Mereka dipilih karena sepanjang tahun 2006, telah merebut perhatian masyarakat tentang lagu-lagu hits yang mereka dendangkan. Dari anak-anak sampai orang dewasapun pasti pernah mendengar lagunya. Sebut saja “Lelaki Buaya Darat” yang digunakan oleh DR Kayama sebagai jingle musik iklannya, yang diharapkan mampu membangkitkan memori pada produk-produk DR Kayama. Slogan “Rahasia Kecantikan Para Artis” pun
8
dipakai apalagi kalau bukan untuk memperkuat positioning produk yang pada akhirnya menimbulkan minat beli pada pengunjung. Jenis iklan testimonial pada iklan DR Kayama yang ditampilkan di VidiWall sebagai media promosi dalam ruang tentunya mempunyai makna yang sangat mendalam. Karena jenis iklan tersebut mampu membangkitkan kepercayaan kepada konsumen untuk menggunakan produk tersebut, ditambah lagi dengan penggunaan endorsernya. DR Kayama yang merupakan produk kecantikan yang berdiri tahun 2006 di Indonesia6 sekaligus kompetitor langsung dari produk kecantikan lain membuat DR Kayama harus melakukan kegiatan periklanan dengan gencar untuk menimbukan minat beli, salah satunya beriklan di Video Wall Supermal Karawaci dimana DR Kayama merupakan salah satu tenantnya.. Bertitik tolak dari uraian tersebut, maka penulis ingin melakukan sebuah penelitian dengan judul Hubungan Tayangan Iklan DR Kayama Dari Video Wall Terhadap Minat Beli Pengunjung Di Supermal Karawaci.
6
Ully, Beauty Advisor DR Kayama
9
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar Belakang yang dikemukakan oleh penulis diatas, maka penulis memperoleh suatu dasar berpijak untuk dapat mengetahui lebih jelas dan mengemukakan perumusan masalah yang lebih spesifik dalam suatu kalimat yaitu “Apakah ada hubungan tayangan iklan DR Kayama dari Video Wall terhadap minat beli pengunjung di Supermal Karawaci?”
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk : Mengetahui ada tidaknya hubungan tayangan iklan DR Kayama dari Video Wall terhadap minat beli pengunjung di Supermal Karawaci.
1.4 Signifikansi Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi Ilmu Komunikasi
khususnya
di
bidang
periklanan
yang
terutama
berhubungan dengan dampak sebuah iklan dari media periklanan inovatif serta untuk pengembangan penelitian pada tahap selanjutnya.
10
1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengiklan khususnya DR Kayama dalam membuat strategi iklan selanjutnya dan fasilitator media promosi pusat perbelanjaan yaitu Supermal Karawaci dalam merencanakan strategi media iklan yang akan datang.
11
BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Periklanan Sebagai Proses Komunikasi Periklanan adalah komunikasi non pribadi yang dibayar oleh sponsor dengan menggunakan media untuk membujuk atau mempengaruhi khalayak.7 Karena tujuan periklanan adalah membujuk konsumen untuk membeli maka pengiklan harus menampilkan ketertarikan dalam kampanye iklannya. Dalam artian, periklanan bisa disebut sebagai komunikasi persuasif yang dimaksudkan untuk menginterpretasikan kualitas produknya dan ide-ide berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen. Iklan dapat menginformasikan orang yang tidak tahu sama sekali menjadi tahu, dan orang yang tidak suka menjadi suka, orang yang tidak yakin akan suatu produk menjadi yakin dan tertarik untuk membelinya. Hal ini merupakan strategi para pengiklan untuk mengubah perilaku konsumen terhadap atribut produk. Sehingga pada akhirnya menimbulkan dampak atau efek yaitu berupa tindakan yang diambil konsumen dari sebuah periklanan. 7
Sutisna SE, ME. 2002. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung : PT Remaja Rosda Karya
12
Menurut S. Djuarsa Sendjaja, komunikasi adalah sebuah tindakan untuk berbagai informasi, gagasan ataupun pendapat dari setiap partisipan komunikasi yang terlibat didalamnya guna mencapai kesamaan makna.8Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian berbagai informasi dengan tujuan membangkitkan makna atau respons baik secara verbal (lisan) maupun non verbal (symbol, gambar, grafik, dsb). Sedangkan
proses
komunikasi
pada
hakikatnya
adalah
proses
penyampaian pikiran atau perasaan melalui simbol-simbol baik secara verbal ataupun non verbal oleh komunikator kepada komunikan.9Sehingga jika komunikan terpengaruh terhadap apa yang disampaikan, maka komunikator dianggap telah berhasil melakukan tujuan komunikasi yaitu untuk mengubah perilaku dan pendapat seseorang. Untuk menjelaskan proses komunikasi, Hafied Cangara menggambarkan dalam bentuk sebagai berikut :
8
S. Djuarsa Sendjaja. 1994. Pengantar Komunikasi. Jakarta Universitas Terbuka Onong Uchjana Effendy, MA. 2000. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT Citra Aditya Bakti
9
13
KOMUNIKATOR
PESAN
MEDIA
KOMUNIKAN
EFEK
UMPAN BALIK
LINGKUNGAN Sumber : Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : Raja Grafindo. 2005 Gambar 1 1. Komunikator yang disebut pula Encoder, Sender, Source atau Aktor adalah sumber atau pihak yang memprakarsai komunikasi. Sumber bisa terdiri dari satu orang (individu), bisa juga dalam bentuk kelompok (group), organisasi atau lembaga/institusi. 2. Komunikan sering juga disebut khalayak atau audiens, decoder atau penerima (receiver), yaitu pihak yang menjadi sasaran atau penerima pesan-pesan komunikasi. Jenis komunikasi juga bisa terdiri dari satu orang (individu), bisa juga dalam bentuk kelompok atau organisasi atau lembaga/institusi.
14
3. Pesan (message) sering disebut content, yaitu lambang-lambang yang dipertukarkan berupa informasi, pengetahuan, ide atau maksud hati, nasihat, propaganda, dan sebagainya, sesuatu yang disampaikan oleh komunikator sebagai pengirim kepada penerima pesan atau komunikan. 4. Saluran (channel) atau media, yaitu alat yang digunakan dalam penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. 5. Efek merupakan pengaruh pesan yang disampaikan komunikator terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan komunikan. 6. Tanggapan balik (feedback), yaitu respon atau reaksi yang muncul dari penerima atau dalam hubungan timbal balik diantara pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi. 7. Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya proses komunikasi.
2.2 Hierarki Efek Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah model teori StimulusRespon yang mengutamakan analisis pada variabel behavior. Pada teori ini menjelaskan pengaruh yang terjadi pada pihak penerima (receiver) sebagai akibat dari komunikasi. Prinsip teori ini merupakan dasar teori jarum hipodermik, yaitu
15
isi media dipandang sebagai obat yang disuntikkan kedalam pembuluh darah khalayak dan akan bereaksi seperti yang diharapkan. Model S-R dapat digambarkan sebagai berikut: 10
S -------- O -------- R
Sebagaimana terlihat dalam gambar tersebut, model ini memberikan gambaran tentang tiga elemen penting, yaitu : 1. Stimulus (S) yakni iklan Doktor Kayama versi Maia Ahmad dan Mulan Kwok. 2. Organisme (O) yakni pihak penerima (receiver) yaitu konsumen atau khalayak. 3. Respon (R) yakni dampak atau pengaruh tayangan iklan yang terjadi. Penggunaan media sebagai saluran untuk menyampaikan pesan iklan diharapkan terdapat kontak langsung antara media dengan individu sehingga konsekuensinya seluruh individu yang menerima pesan dianggap sama atau seimbang. Selain itu, kontak dengan media cenderung diartikan dengan adanya 10
S. Djuarsa Sendjaja, Pengetahuan Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 1995, hal.72
16
pengaruh tertentu dari isi media, sedangkan individu yang tidak terjangkau oleh terpaan media tidak akan terpengaruh. Khalayak yang ditayangkan iklan melalui suatu media akan mengalami perubahan berupa efek atau dampak periklanan dalam setiap individu,11 seperti: a. Dampak Kognitif, yaitu berhubungan dengan gejala mengenai pikiran yang berwujud pengolahan, pengalaman dan keyakinan serta harapan individu tentang obyek atau kelompok tertentu. b. Dampak afektif, yaitu berwujud proses yang menyangkut perasaanperasaan tertentu, seperti ketakutan, simpati, antipati dan sebagainya yang diwujudkan pada obyek tertentu. c. Dampak konatif/behavior, yaitu berwujud proses tendensi atau kecenderungan berbuat sesuatu obyek, misalnya kecenderungan memberikan pertolongan, menjauhkan diri dan sebagainya. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa tujuan periklanan adalah membujuk konsumen untuk membeli. Oleh karena itu, perlu dikembangkan suatu metode proses komunikasi yang terdiri dari langkah-langkah yang harus dilalui suatu produk untuk sampai pada tujuan yang dikehendaki yaitu berupa tindakan yang
11
S. Djuarsa Sendjaja, Pengantar Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 1994, hal.180
17
diambil konsumen. Metode tersebut dapat digambarkan dalam Hirearchy of Effect12 sebagai berikut
Model Proses Komunikasi (Hirearchy of Effect)
Ketidaksadaran (Unawareness)
Kesadaran (Awareness)
Pemahaman dan Citra (Comprehension and Image)
Sikap (Attitude)
Tindakan (Action)
12
Russel H. Colley, Defining Goals For Measured Advertising Result (New York, 1961) dalam Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan, Konsep & Aplikasinya di Indonesia. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1995, hal.52
18
Proses komunikasi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Ketidaksadaran (Unawareness) Seorang konsumen berada pada tahap dimana ia tidak sadar akan kehadiran suatu produk, belum pernah mendengar atau melihat produk tersebut sebelumnya. b. Kesadaran (Aware) Disinilah tujuan dari dibuatnya periklanan, yaitu meraih kesadaran khalayak sebagai langkah awal. c. Pemahaman dan Citra (Comprehensive and Image) Tahap ini dibutuhkan sebagai proses sebelum seseorang mengatakan suku atau tidak suka terhadap produk, yakni proses belajar dalam bidang kognitif. d. Sikap (Attitude) Pada tahap ini dipastikan bagaimana sikap konsumen dari tahap sebelumnya yang hanya memiliki bayangan akan suatu produk menuju pengevaluasian produk. e. Tindakan (Action) Tahap akhir dimana produsen mangharapkan agar calon pembeli atau konsumen mengambil tindakan-tindakan yang diharapkan.
19
Dari efek-efek periklanan diatas, bila dikaitkan dengan penelitian ini, maka peneliti akan meneliti sampai pada tahap akhir dari efek periklanan yaitu tindakan atau perilaku konsumen, karena sesuai dengan judul penelitian yang diambil yaitu hubungan tayangan iklan DR Kayama dari Video Wall terhadap minat beli pengunjung di Supermal Karawaci.
Dampak
Model Hierarki Efek
Ketidaksadaran (Unawareness) Kognitif
Kesadaran (Awareness) Pemahaman dan Citra (Comprehension and Image)
Afektif
Sikap (Attitude)
Konatif/Behavior
Tindakan (Action)
20
2.3 Konsep Minat Beli Minat merupakan perhatian, kesukaan, atau kecenderungan hati sedangkan Beli adalah membeli.13 Sehingga dapat disimpulkan, minat beli adalah perhatian, kesukaan atau kecenderungan hati seseorang untuk membeli. Minat beli timbul salah satunya akibat dari dampak sebuah periklanan yang berwujud proses tendensi atau kecenderungan berbuat sesuatu obyek dan merupakan tahap akhir dimana konsumen atau calon pembeli mengambil tindakan-tindakan yang diharapkan oleh produsen. Menurut Onong Uchjana Effendy, tahapan-tahapan mengenai minat beli adalah sebagai berikut : “Tidak ada orang yang berminat membeli suatu barang kalau perhatiannya tidak tertarik oleh produk itu. Jadi perhatiannya itu harus terpikat, sehingga menimbulkan rasa senang, kemudian rasa senang diberi dorongan ke arah keinginan untuk kemudian digerakkan menjadi keyakinan dan selanjutnya keyakinan itu digerakkan lagi menjadi kegiatan untuk membeli.”14
13
Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern Edisi Terbaru. Pustaka Amani, Jakarta, 2006 14 Onong Uchjana Effendy, MA. 2000. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT Citra Aditya Bakti
21
Perilaku konsumen dapat dirumuskan sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh orang-orang dalam hal merencanakan, membeli dan menggunakan barangbarang ekonomi dan jasa. Mengingat bahwa sebagian besar hidup kita, kita mengkonsumsi produk-produk ekonomi dalam bentuk misalnya rumah, bahan sandang, bahan pangan, kosmetika, rekreasi, servis dan peralatan. Maka dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan suatu bagian integral dari perilaku manusia dan ia tidak dapat dipisahkan daripadanya, kecuali melalui cara yang bersifat abritrer dan yang mengandung pembedaan-pembedaan yang tidak ada artinya. Perencanaan, pembelian dan mengkonsumsi produk-produk merupakan suatu proses yang terjadi dengan berlangsungnya waktu. Pada pokoknya, aneka macam faktor masa lampau dan masa sekarang mempengaruhi para konsumen. Keputusan-keputusan masa mendatang, akan dipengaruhi oleh perilaku sekarang. Andaikata seorang kosumen puas dengan merk yang dibelinya, maka ia cenderung membelinya kembali. Tetapi apabila tidak puas dengannya, maka besar kemungkinan bahwa ia akan mencoba merk lain pada kesempatan lain ia melakukan pembelian. Ada aspek-aspek tertentu dari perilaku konsumen yang tidak jelas dan yang tidak memerlukan keterangan-keterengan luas. Tetapi ada pula aspek-aspek lain yang tidak jelas. Mengingat bahwa perilaku konsumen
22
sesungguhnya suatu manifestasi dari perilaku manusia, maka titik tolak pertama kita dalam memahami konsumen adalah perilaku manusia dengan segala macam kesulitan dan ambiguitasnya. Studi
tentang
perilaku
menimbulkan
sejumlah
problem-problem
metodologikal, maupun timbulnya asumsi-asumsi yang berbeda tentang sifat manusia, yang tidak terpecahkan oleh disiplin-disiplin yang terlibat dalam studinya. Akibatnya adalah tidak ada sebuah teori tunggal yang mencakup segala hal tentang perilaku manusia yang melibatkan para ahli ilmu jiwa professional. Justru terdapat banyak teori tentang perilaku, yang sebagian berlaku bagi rentang fenomin behavioral yang amat sempit.15 Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Esther Thomson yang mengemukakan “Bagaimana proses konsumen dalam merespon stimuli dan membuat pilihan produk dalam Customer Processing Model/CPM. Model tersebut menggambarkan bagaimana konsumen memproses informasi komunikasi pemasaran atau periklanan dan menggunakan informasi tersebut untuk memilih berbagai alternatif yang ada. Dari perspektif proses konsumen, perilaku terlihat rasional, berfikir sistematis dan beralasan. Perlu diketahui bahwa perilaku konsumen terlalu komplex dan beragam untuk diketahui secara sempurna dari 15
Winardi Prof, Dr, SE. 1991. Marketing & Perilaku Konsumen. CV Mandar Maju : Bandung
23
model tersebut. Sehingga kita harus berfikir berbagai sudut perspektif terhadap model ini bahwa perilaku konsumen yang mungkin akan berkelanjutan adalah berdasarkan banyak alasan.”16 Penelitian
ini
menggunakan
teori
Stimulus-Respon
(S-R)
yang
mengutamakan analisis pada variabel behavior yang memberi hubungan atau korelasi terhadap variabel tersebut. Didalam teori Stimulus-Respon ini menganggap bahwa komunikasi sebagai manifestasi dari tingkah laku, proses berfikir, dan bio neural (fisik dan sistem syaraf manusia). Seperti yang digambarkan pada A Model of Cognitive Response17 berikut ini
16
Shimp, Terence.A. 2000. ADVERTISING, PROMOTION & supplemental aspects of Integrated Marketing Communications. Pre-Press Company Inc : Versailes 17 Belch, George.E & Belch Michael.A. ADVERTISING & PROMOTION An Integrated Marketing Communications Perspective sixth edition. Mc Graw Hill Companies Inc : NY
24
Exposure to Advertisement
Cognitive Responses
Attitudes
Purchase intent
Product/Message Thoughts
Brand Attitudes
Source-Oriented thoughts
Purchase Intention
Attitude toward the advertisement
Ad execution thoughts
2. 4 Video Wall Sebagai Media Periklanan Inovatif Komunikasi pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan, baik secara langsung maupun melalui media dengan tujuan untuk mengubah perilaku. Konteks penggunaan media sebagai alat bantu komunikasi selalu mengalami perkembangan setiap zamannya. Mulai dari zaman prasejarah sampai pada zaman modern dan canggih sekarang ini. Dalam komunikasi modern, media mengalami perkembangan pesat dari segi bentuk, kegunaan atau fungsi, kemampuan, jangkauan dan kompleksitas pendukungnya.
Beraneka
ragamnya
perkembangan
media
komunikasi
berimplikasi pada setiap proses perencanaan komunikasi. Setiap pemanfaatan
25
media untuk kegiatan komunikasi harus disesuaikan dengan kebutuhan komunikasi itu sendiri, terutama mempertimbangkan analisis khalayak dan tujuan akhir yang akan dicapai. Salah satu jenis media yang inovatif adalah video wall. Video Wall merupakan sebuah layar video berukuran 28 inci dan 32 inci yang tersusun dan menampilkan satu gambar atau beberapa adegan gambar yang dipadukan oleh masing-masing layar. Video Wall ini biasanya digunakan di ruang terbuka seperti tempat pertunjukan atau stadion olahraga dan menyajikan peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung.18 Keunggulan Video Wall hampir bisa dikatakan sama dengan sebuah televisi seperti : 19 a. Audio Visual Video Wall mampu mengeluarkan suara (audio) dan tampilan gambar (visual) secara bersamaan. Sehingga memberikan dampak yang kuat kepada penonton dan mudah dimengerti maksud dari pesan yang akan disampaikan.
18
Hj. Nina Winangsih. 2004. Perencanaan Pesan dan Media. Jakarta : Universitas Terbuka Henny W & Alexander Rumondor. 2004. Manajemen Media Massa. Jakarta : Universitas Terbuka
19
26
b. Dampak yang kuat Dengan memanfaatkan media audio visual akan mempermudah dalam meningkatkan pengertian dan pemahaman terhadap suatu topik iklan yang disampaikan, karena menggunakan dua indera sekaligus yaitu penglihatan dan pendengaran sehingga timbul daya ingat pada memori konsumen. c. Pengaruh yang kuat Kombinasi media audio visual memberikan hasil yang jauh lebih besar dalam mempengaruhi khalayak. Disisi lain, terdapat sedikit perbedaan kelemahan antara televisi dengan Video Wall. Kelemahan Video Wall sebagai berikut : a. Khalayak tidak selektif Kemungkinan menjangkau segmen khalayak yang tidak tepat bisa terjadi, karena siapa saja bisa berkunjung ke mal tersebut. b. Pesan berlalu cepat Iklan
yang
tidak
ditayangkan
berulang-ulang
akan
terjadi
ketidaksadaran (unawareness) dan sulit di memori konsumen akan adanya suatu produk karena iklan berlalu sangat cepat.
27
c. Kesulitan Teknis Media audio visual terikat waktu tayang. Unsur-unsur iklan di Video Wall sama halnya dengan yang ada di televisi, antara lain : 20 a. Alur cerita, yaitu jalan cerita dalam iklan tersebut. b. Setting, yaitu tempat atau lokasi yang digambarkan dalam suasana cerita iklan. c. Tokoh/Karakter, aktor/model yang terlibat dalam visualisasi cerita iklan. d. Isi pesan, yaitu ide atau gagasan yang hendak disampaikan. e. Musik, lagu, irama atau bunyi-bunyian yang terdapat dalam iklan. f. Kata kunci, dalam periklanan ada yang dikenal sebagai kata kunci. Berguna agar khalayak mengingat kata-kata yang mengkarakterkan iklan.
20
J. Thomas Russel & Thomas W. Lane. 1992. Kleppner Advertising Procedure. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
28
BAB III METODOLOGI
3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaf dengan sifat penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi. Karena dalam penelitian ini penulis ingin menyajikan penjelasan yang lengkap mengenai hubungan-hubungan yang terdapat dalam penelitian. Selain itu, penulis juga ingin menjelaskan mekanisme sebuah proses atau hubungan. Penelitian ini memperkirakan proporsi orang yang mempunyai pemikiran, sikap dan perilaku tertentu dan untuk menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana gejala sosial tersebut terjadi, sehingga melihat hubungan dengan gejala sosial lainnya. Begitu juga dengan penelitian ini yang diharapkan terdapat korelasi atau hubungan dari variabel media yang menayangkan suatu iklan terhadap variabel minat beli. Dalam hal ini akan dipelajari hubungan antara tayangan iklan DR Kayama dari Video Wall dengan minat beli pengunjung di Supermal Karawaci.
29
3.2 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian Survey. “Survey adalah penelitian yang sifatnya, baik praktis maupun teoritis untuk mengumpulkan dengan teknik kuesioner, menerangkan dan menjelaskan data mengenai fenomena sosial yang meliputi aspek-aspek : ciri-ciri demografis anggota masyarakat, lingkungan sosialnya; aktifitasnya; sikapnya dan lain-lain”.21 Menurut David Kline (1980) “Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survey ini tidak memerlukan kelompok kontrol seperti halnya pada metode eksperimen, namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representatif”.22 Dengan menggunakan metode survey sebagai metode penelitian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan secara empiris dari objek penelitian mengenai tayangan iklan dari suatu media terhadap minat beli yang diperoleh dari penyebaran kuesioner serta informasi pendukung lainnya.
21 22
Onong Uchjana Effendy. 1986. Dinamis Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosda Karya Dr. Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV ALFABETA
30
3.3 Populasi Menurut Dr Sugiyono, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.23 Sedangkan menurut Frank Jefkins, “Populasi adalah jumlah manusia yang cocok untuk dijadikan responden atau yang cukup relevan dengan penelitian”.24 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pengunjung Supermal Karawaci yang datang ke area foodcourt. Dalam hal ini, peneliti menyebarkan kuesioner di lokasi area foodcourt dengan alasan bahwa di wilayah tersebut tempat dimana Video Wall menampilkan iklan DR Kayama, serta menentukan segmentasi responden melalui variabel demografi kedalam kategori berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, pengeluaran tiap bulan dan lain-lain. Pada nantinya jenis data yang dihasilkan bersifat kuantitatif. Untuk lebih jelasnya, segmentasi produk DR Kayama adalah sebagai berikut : 25 Jenis Kelamin : Diutamakan wanita tetapi pria boleh menggunakan Usia
: Produktif, sekitar 20-40 tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa, Karyawan, Manager
23
Dr. Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV ALFABETA Frank Jefkins. 2004. Public Relation Edisi Revisi. Jakarta : Erlangga 25 Ully, Beauty Advisor DR Kayama 24
31
Pendidikan
: SMU, Sarjana
Penghasilan : > 1,5 juta per bulan Status Sosial : Kelas A & B+
3.4 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.26 Dalam penelitian ini, yang dijadikan sampel adalah beberapa orang yang datang ke area foodcourt, dengan menggunakan teknik accident sampling (sampel diambil secara kebetulan). Sampling Aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.27 Alasan peneliti menggunakan teknik ini karena peneliti bisa memilih pengunjung yang datang ke Supermal Karawaci terutama yang berada di area foodcourt yang sesuai dengan kategori segmentasi responden yang akan diukur atau diuji korelasinya terhadap minat beli pengunjung. Peneliti menyebarkan
26 27
Dr. Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV ALFABETA Ibid
32
kuesioner kepada setiap pengunjung di area foodcourt yang sudah pernah melihat iklan DR Kayama sebelumnya. Kuesioner disebarkan ke responden pada periode 1 Desember 2007 sampai 31 Desember 2007, dengan alasan bahwa iklan DR Kayama masih ditayangkan dari Video Wall dengan frekuensi 3 kali dalam satu hari. Didalam menentukan jumlah sampel, perhitungan yang digunakan adalah berdasarkan tabel Taro Yamane yang disadur oleh Jallaludin Rakhmat, yaitu untuk memperhitungkan ukuran sampel berdasarkan pada perdugaan proporsi populasi.28 Maka dari jumlah populasi 5000 pengunjung yang datang ke Supermal Karawaci setiap harinya, 90% datang ke area foodcourt.29 Sehingga jumlah populasinya sebesar 4500 dengan selang kepercayaan 95% dan presisinya 10% (0,1) maka yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini sejumlah 97,82 dibulatkan menjadi 98 responden. Rumus Taro Yamane: N n=
4500 =
Nd²+1
4500 =
4500(0,1)²+1
4500 =
4500(0,01)+1
4500 =
45+1
= 97,82 46
n = 98
28 29
Jallaludin Rakhmat, Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1998 Hasil Riset Pengunjung di Supermal Karawaci (Customer Counting)
33
3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data Primer Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.30 b. Data Sekunder Studi Kepustakaan Pencarian informasi-informasi yang berkaitan dan dapat mendukung penelitian ini, yaitu melalui buku-buku yang berkaitan dengan komunikasi serta bahan-bahan lain untuk memperoleh teori-teori maupun data-data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.6 Definisi Konsep dan Operasionalisasi 3.6.1
Definisi Konsep Dalam penelitian ini terdapat beberapa konsep yang selanjutnya
didefinisikan sebagai berikut : 30
Dr. Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV ALFABETA
34
a. Hubungan Tayangan Iklan DR Kayama dari Vidi Wall sebagai variabel bebas (X) Tayangan iklan DR Kayama dari sebuah media periklanan inovatif yaitu VideoWall dimana diharapkan adanya kesadaran atau kontak antara konsumen atau khalayak dengan media tersebut sebagai sarana beriklan sehingga dapat memberikan pengetahuan serta ketertarikan terhadap iklan tersebut dengan melihatnya. b. Minat Beli Pengunjung sebagai variabel terikat (Y) Jika dihubungkan dengan aspek konatif, minat beli merupakan tahap yang paling akhir dimana produsen mangharapkan agar calon pembeli atau konsumen
mengambil
tindakan-tindakan
yang
diharapkan.
Sehingga
pengunjung mempunyai perasaan ketertarikan terhadap produk yang ditawarkan.
3.6.2
Operasionalisasi Konsep Pada penelitian ini, variabel atau konsep yang akan diteliti antara lain :
a. Tayangan iklan DR Kayama dari Vidi Wall (Variabel X) Iklan DR Kayama dari Vidi Wall dioperasionalisasikan sebagai berikut :
35
1. Frekuensi melihat iklan DR Kayama Dilihat dari seberapa sering responden melihat iklan DR Kayama dari Vidi Wall. 2. Intensitas melihat iklan DR Kayama Dilihat dari intensitas responden melihat iklan DR Kayama dari Vidi Wall. 3. Perhatian terhadap iklan DR Kayama Dilihat dari ada atau tidaknya ketertarikan responden untuk melihat dan menonton iklan DR Kayama dari Vidi Wall.
b. Minat beli pengunjung terhadap iklan (Variabel Y) Minat beli terkait dengan seberapa jauh khalayak ingin mengetahui produk-produk DR Kayama serta menimbulkan perasaan ketertarikan untuk mencoba atau hanya berminat untuk mencoba produk DR Kayama dan belum membuat keputusan untuk membeli. Untuk mendapatkan respon yang baik dan berkesinambungan yakni minat beli, tentunya faktor stimulus sudah semestinya ada dan diharapkan dapat mempengaruhi minat beli konsumen terhadap suatu produk.
36
Untuk penjelasan mengenai penggambaran hubungan diantara variabel penelitian yang telah dilengkapi dengan indikator variabel yang dapat dilihat dari gambar berikut :
37
1
Tayangan Iklan
- Frekuensi menonton
Berapakali melihat Sering tidaknya iklan DR Kayama responden menonton iklan DR dari Vidiwall Kayama dari Vidi Wall
-Intensitas menonton
Selesai atau tidaknya respnden menonton iklan DR Kayama
- Menonton seluruhnya (dari awal hingga akhir) - Menonton sebagian - Tidak menonton
- Memperhatikan - Unsur-unsur - Perhatian terhadap alur cerita - Tidak iklan iklan DR Kayama memperhatikan alur cerita DR Kayama - Memperhatikan - Perhatian - Tidak terhadap lokasi yang digunakan di memperhatikan iklan DR Kayama lokasi iklan DR Kayama - Memperhatikan - Perhatian - Tidak terhadap pesan iklan DR Kayama memperhatikan isi pesan iklan DR kayama - Mengetahui - Perhatian terhadap endorser - Tidak tahu endorser yang yang digunakan digunakan iklan DR DR Kayama Kayama - Mengetahui - Perhatian - Tidak tahu jingle terhadap jingle iklan DR Kayama yang digunakan iklan DR kayama - Mengetahui - Perhatian
38
2
Minat Beli
- Sikap
- Perasaan/sikap terhadap produk DR Kayama
- Minat Beli
- Ketertarikan terhadap produk DR Kayama
- Suka tidaknya terhadap produk DR Kayama - Yakin tidaknya terhadap kualitas produk DR Kayama - Tertarik tidaknya terhadap produk DR Kayama - Berminat tidaknya untuk mengunjungi DR Kayama - Berminat tidaknya untuk bertanya tentang produk DR Kayama - Berminat tidaknya untuk membeli produk DR Kayama
3.7 Teknik Analisa Data Menurut Prof. Dr. S Nasution, “Analisis adalah merupakan kegiatan untuk memanfaatkan data sehingga dapat diperoleh suatu kebenaran dari suatu hipotesis.”31 Teknik analisa data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah : 32
31
S Nasution, MA. 1982. Metode Research. Leminars : Bandung J. Suranto, MA. 1991. Metode Riset Aplikasinya Dalam Pemasaran. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
32
39
3.7.1 Editing, terhadap kuesioner yang telah diisi. Maksudnya untuk mencari kesalahan-kesalahan dalam kuesioner tersebut. 3.7.2 Coding, yaitu pemberian angka-angka tertentu terhadap kolom-kolom tertentu yang menyangkut keterangan tertentu pula. Analisis data di mulai dari pengumpulan data yang masuk lalu dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, sehingga penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini, data yang masuk disusun ke dalam bentuk angka, kemudian data tersebut diorganisasikan ke dalam bentuk tabulasi. Selanjutnya dikelompokkan ke dalam bentuk tabel yang disesuaikan dengan hasil jawaban responden. Untuk mengetahui klasifikasi data dari tayangan iklan DR Kayama dengan minat beli pengunjung maka hasil jawaban dibuat dengan kategorisasi penilaian sebagai berikut: Untuk jawaban :
A diberi skor 3 B diberi skor 2 C diberi skor 1
40
3.7.3 Analisis Statistik 3.7.3.1 Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan (validitas) suatu alat ukur. Suatu alat ukur yang valid, akan memiliki validitas yang tinggi. Valid tinggi rendahnya alat ukur menunjukkan sejauhmana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.33 Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini banyak digunakan dalam analisis data yakni untuk pengujian validitas terhadap item (pertanyaan). Pengertian secara umum mengenai validitas item, bahwa sebuah item (pertanyaan) dapat dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang kuat terhadap skor total. Dengan kata lain, sebuah item pertanyaan dikatakan mempunyai validitas yang tinggi jika terdapat skor kesejajaran (korelasi yang tinggi) terhadap skor total item.34
33
Freddy Rangkuti, The Power of Brand, Jakarta : PT Gramedia, 2002 Syahri Alhusi, MS, Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS.10 for Windows (edisi Revisi), Jakarta : Graha Ilmu
34
41
3.7.3.2 Reliabilitas Uji reliabilitas dapat diartikan sebagai suatu pengukuran yang konsisten antara satu indikator dengan indikator lainnya dengan menggunakan instrumen yang reliabel maka akan menghasilkan suatu penelitian yang dapat diandalkan.35 Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu alat ukur cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur pengumpulan data, karena alat ukur tersebut telah baik. Alat ukur yang reliabel akan menghasilkan data yang juga dipercaya.36 Untuk menentukan kriteria indeks reliabilitas adalah sebagai berikut : Indeks Reliabilitas Tingkat Reliabilitas
Kriteria
> 0.90
Sangat Reliabel
0.70-0.90
Reliabel
0.40-0.70
Cukup Reliabel
0.20-0.40
Kurang Reliabel
< 0.20
Tidak Reliabel
Sumber : Yarnes, Panduan Aplikasi Statistik dengan menggunakan SPSS versi 11.0, Dioma, Malang, 2004 35 36
Jalaludin Raham, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2001 Freddy Rangkuti, The Power of Brand, Jakarta : PT Gramedia, 2002
42
3.7.3.3 Korelasi Korelasi yang diuji dalam penelitian ini adalah hubungan tayangan iklan DR Kayama dengan minat beli pengunjung di Supermal Karawaci yang menggunakan perhitungan statistik Pearson Product Moment. Berikut adalah rumus dari Pearson Product Moment (Pearson r) :37
n.∑XY – (∑X)(∑Y)
rxy = √{n.∑X²-(∑X)²}{n.∑Y²-(∑Y)²}
Keterangan rxy : Koefisien korelasi Pearson X : Variabel Independen Y : Variabel Dependen n : Jumlah responden Dalam penelitian ini, untuk mengetahui hubungan tayangan iklan atau variabel X terhadap minat beli pengunjung atau variabel Y digunakan koefisien korelasi. Untuk mendapatkan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan besar atau kecil, maka peneliti berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel dibawah ini : 37
Darmadi Durianto-Sugiarto-Tony Sitinjak, Strategi Manaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merk, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2001
43
Besaran Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan/Korelasi
0,00-0,199
Sangat rendah
0,20-0,399
Rendah
0,40-0,599
Sedang
0,60-0,799
Kuat
0,80-0,1000
Sangat Kuat
Sumber : Sugijono, Eri Wibowo, S.Pd, Statistik Penelitian, Bandung : PT Alfabeta, 2001 Koefisien korelasi (r) mempunyai harga -1 hingga harga +1. Harga -1 menunjukkan adanya hubungan yang sempurna bersifat terbalik antara kedua variabel. Sedangkan hubungan +1 menunjukkan hubungan yang sempurna yang positif.38
38
Syahri Alhusin, MS, Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS.10 for Windows (edisi revisi), Jakarta : Graha Ilmu
44
3.8 Hipotesis Statistik Hipotesis Statistik (a statistical hypothesis) yaitu suatu pernyataan tentang parameters atau bentuk fungsi suatu populasi (universe). Parameters adalah nilainilai konstan yang dihitung dari populasi, jadi merupakan nilai sebenarnya.39 Hipotesis statistik dalam penelitian ini sebagai berikut : Ha = r (xy) ≠ 0 : terdapat hubungan tayangan iklan DR Kayama dari Video Wall terhadap minat beli pengunjung di Supermal Karawaci. Ho = r (xy) = 0 : tidak terdapat hubungan tayangan iklan DR Kayama dari Video Wall terhadap minat beli pengunjung di Supermal Karawaci.
39
J. Supranto, M.A, Metode Riset Aplikasinya Dalam Pemasaran. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, Mei 1991, Hal. 155
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Tentang Iklan DR Kayama Dari Video Wall Supermal Karawaci 4.1.1 Sejarah Perusahaan Klinik DR Kayama dan Iklan DR Kayama Klinik DR Kayama merupakan klinik kecantikan wajah yang berdiri pada tanggal 8 Desember 2006 di Supermal Karawaci. Klinik DR Kayama juga merupakan perusahaan franchise dengan pengawasan standar internasional. Nama klinik DR Kayama berasal dari sebuah nama orang yang menemukan cara perawatan wajah dengan menggunakan obat-obatan yang mengandung bahanbahan alami dan tidak mengandung bahan berbahaya bagi kulit sehingga aman untuk dipakai oleh siapa saja. Klinik DR Kayama diharapkan dapat membantu memecahkan masalah kulit wajah setiap wanita khususnya yang menginginkan wajah bersih dan putih alami. Klinik DR Kayama berada pada lokasi-lokasi tertentu dan berdiri pada pangsa pasar yang menjadi tujuan pemasarannya. Salah satu titik yang mewakili area Tangerang dan Lippo Karawaci yaitu di Supermal Karawaci dimana klinik DR Kayama dibuka. Segmentasi produk DR Kayama yang menengah ke atas,
46
menjadi tantangan utama dan terbesar dari bagian promosi dan marketing DR Kayama untuk meyakinkan produk DR Kayama nyata kualitasnya. Iklan-iklan DR Kayama di Video Wall ditangani oleh manajemen DR Kayama langsung dari bagian promosi. Oleh karenanya, iklan yang muncul cukup sederhana tetapi tidak meninggalkan unsur-unsur dari sebuah iklan. Contohnya saja endorser, model iklan yang digunakan oleh DR Kayama sudah cukup terkenal dan terdapat dua versi iklan yaitu Maia dan Mulan sebagai endorser iklan DR Kayama versi pertama dan Widyawati, Bertrand Antolin juga Cici Paramida sebagai endorser iklan DR Kayama versi kedua. Mereka dipilih sebagai endorser iklan DR Kayama karena dapat mewakili produk DR Kayama sesuai dengan target market yang dituju, yaitu untuk wanita tengah baya sampai paruh baya dan dapat digunakan juga oleh pria. Maia dan Mulan terpilih sebagai endorser iklan DR Kayama versi pertama karena merekalah target market DR Kayama yang paling utama. Iklan DR Kayama versi Maia dan Mulan berdurasi kurang lebih 30 detik yang menampilkan jenis iklan testimonial sehingga diharapkan dapat membangkitkan kepercayaan kepada calon konsumen untuk membeli produk tersebut. Didalam iklan DR Kayama versi Maia dan Mulan mempunyai alur cerita yaitu cerita tentang kepuasan Maia dan Mulan setelah menggunakan produk DR
47
Kayama.
Setting
iklan
ditampilkan
di
lokasi
press
conference
yang
menggambarkan kejadian yang nyata dan tidak dibuat-buat. Maia dan Mulan diberikan seperangkat pertanyaan, yang jawabannya bisa diartikan sebagai naskah iklan (copywriting) yang dapat memberikan kontribusi besar sebagai isi pesan iklan. Ditambah lagi dengan jingle iklan yang digunakan, diambil dari lagu hits mereka yaitu Lelaki Buaya Darat. Coba saja dengar : “Lihatlah... pada diriku Aku cantik dan menarik dan Kau mulai dekati Aku” Lirik tersebut diibaratkan bahwa setelah memakai produk DR Kayama, setiap orang yang melihat akan tertarik dan terpana sehingga si pemakai akan mulai didekati. Sehingga lirik lagu yang sedikit nakal tersebut, terasa sangat pas untuk iklan DR Kayama sebagai produk kecantikan wajah khususnya wanita. Pada detik-detik terakhir iklan DR Kayama, mencoba menampilkan varian-varian produknya seperti Whitening RX, Brightening Kit dan Anti Acne Bacteria. Tidak lupa juga, slogan iklan DR Kayama yang ditampilkan pada penutup iklan tersebut yaitu Rahasia Kecantikan Artis Ibukota. Iklan DR Kayama berusaha menampilkan image sebagai produk kecantikan wajah yang teruji kualitasnya dan digunakan oleh sebagian kalangan
48
selebritis ibukota. Hal ini dibuktikan dengan terpampangnya sebagian wajah kalangan selebritis di klinik DR Kayama yang sudah menggunakan produk tersebut. Untuk itu, positioning yang dibuatpun memperlihatkan kehebatan produk DR Kayama dengan menampilkan wajah Maia dan Mulan dengan slogan Rahasia Kecantikan Artis Ibukota. Sehingga iklan DR Kayama mampu membangun citra ekslusif yang diidentifikasikan sebagai konsumen produk DR Kayama.
4.1.2 Ruang Lingkup Usaha Klinik DR Kayama memiliki banyak varian produk untuk mempercantik kulit wajah yang disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan kulit wajah dari setiap orang. Diantaranya yaitu Whitening RX yang dapat memutihkan kulit wajah sesuai dengan taraf keputihan kulit orang tersebut. Juga terdapat produk Brightening Kit yang berguna untuk mencerahkan kulit wajah, sedangkan produk Anti Acne Bacteria bermanfaat untuk membersihkan kulit wajah dari jerawat. Klinik DR Kayama selain menjual produk kecantikan, klinik tersebut juga melayani jasa mempercantik kulit wajah seperti facial. Jasa facial ini biasanya digunakan oleh seseorang yang menginginkan wajah agar selalu bersih ataupun untuk seseorang yang mempunyai permasalahan kulit wajah yang sedikit serius. Sehingga kulit wajah terlihat lebih halus dan indah.
49
Untuk masalah harga dari setiap produk DR Kayama sangat beragam. Biasanya jika orang tersebut mau menggunakan satu paket dari salah satu produk DR Kayama, misalnya paket Whitening RX. Harganya berkisar sampai 2,5 juta rupiah. Tetapi, jika ingin membeli produk satuan, harganya berkisar 500 ribu rupiah per produk. Biasanya dalam satu paket produk Whitening RX terdiri dari krim siang, krim malam, serum, pembersih dan tonernya. Cukup mahal memang, tetapi untuk kalangan tertentu, hal tersebut sesuai dengan kualitas yang dijanjikan dari produk tersebut. Sedangkan untuk jasa facial dihargai 400 ribu rupiah per satu kali perawatan.
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini berlangsung pada bulan Desember 2007 yang berlokasi di Supermal Karawaci khususnya di area foodcourt dimana iklan DR Kayama ditayangkan dari VideoWall tiga kali dalam satu hari pada bulan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada pengunjung yang berada di lokasi tersebut dengan total responden sebanyak 98 orang. Waktu penelitian yaitu pada tanggal 1 Desember sampai 31 Desember 2007 diantara pukul 13.00-17.00 WIB, dengan alasan karena pada waktu tersebut pengunjung
50
yang datang cukup ramai untuk makan siang dan duduk santai sambil menonton tayangan dari VideoWall. Peneliti tidak mendapati kendala yang cukup rumit dan administrasi yang berbelit dari pihak Manajemen Supermal Karawaci maupun dari klinik DR Kayama itu sendiri, karena dari kedua belah pihak sangat welcome dan kooperatif. Sehingga peneliti dapat melakukan penelitian dengan nyaman karena dibantu dari kedua belah pihak melalui sumbangan materi data dan semangat. Hasil data yang diperoleh akan dijabarkan pada sub bab, identitas responden, tayangan iklan DR Kayama dari Video Wall dan minat beli terhadap tayangan iklan tersebut.
4.2.1 Identitas Responden Dalam penelitian ini, identitas responden meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan dan pengeluaran. Dari hasil penyebaran kuesioner terhadap 98 responden pengunjung Supermal Karawaci yang berada di area foodcourt, diperoleh data yang dapat memberi gambaran mengenai identitas responden dalam tabel sebagai berikut:
51
Tabel 4.1 n=98 Jenis Kelamin
Valid
laki-laki
Frequency 11
Percent 11.2
Valid Percent 11.2
Cumulative Percent 11.2 100.0
perempuan
87
88.8
88.8
Total
98
100.0
100.0
Sumber: Kuesioner no.1, Desember 2007
Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah responden perempuan sebanyak 87 orang (88,8%), sedangkan responden laki-laki hanya 11 orang (11,2%) saja.
Tabel 4.2 n=98 Usia
Valid
20-25 th
Frequency 39
Percent 39.8
Valid Percent 39.8
Cumulative Percent 39.8
26-30 th
31
31.6
31.6
71.4
31-35 th
19
19.4
19.4
90.8
36-40 th
9 98
9.2 100.0
9.2 100.0
100.0
Total
Sumber: Kuesioner no.2, Desember 2007
52
Usia responden bila dilihat dari tabel diatas sangat bervariatif tetapi sebagian besar responden didominasi oleh usia 20-25 tahun yaitu sebanyak 39 orang (39,8%).
Tabel 4.3 n=98 Pekerjaan
Valid
Mahasiswa Karyawan/Karyawati
Frequency 14
Percent 14.3
Valid Percent 14.3
Cumulative Percent 14.3
57
58.2
58.2
72.4
Manager
1
1.0
1.0
73.5
Lain-lain
26 98
26.5 100.0
26.5 100.0
100.0
Total
Sumber: Kuesioner no.3, Desember 2007 Pekerjaan responden juga sangat bervariatif dan merupakan target market dari DR Kayama. Namun dilihat dari tabel diatas sebagian besar responden yaitu bekerja sebagai karyawan/karyawati sebanyak 57 orang (58,2%).
53
Tabel 4.4 n=98 Pengeluaran
Frequency Valid
1 juta-1,5 juta 1,5 juta- 2 juta 2 juta-2,5 juta > 2,5 juta Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
29
29.6
29.6
29.6
25
25.5
25.5
55.1
22
22.4
22.4
77.6
22 98
22.4 100.0
22.4 100.0
100.0
Sumber : Kuesioner no.4, Desember 2007
Pengeluaran responden sangat bervariatif dan memiliki perbedaan yang berarti. Namun dilihat dari tabel diatas sebagian besar responden mempunyai pengeluaran 1 juta – 1,5 juta rupiah yaitu sebanyak 29 orang (29,6%).
54
4.2.2 Tayangan Iklan DR Kayama Dalam penelitian ini, tayangan iklan DR Kayama meliputi intensitas saat menonton, frekuensi menonton, perhatian menonton terhadap unsur-unsur iklan DR Kayama dari Video Wall.
Tabel 4.5 Frekuensi menonton iklan DR Kayama dari Video Wall n=98
Valid
1-3 kali 4-6 kali Total
Frequency 81
Percent 82.7
Valid Percent 82.7
17 98
17.3 100.0
17.3 100.0
Cumulative Percent 82.7 100.0
Sumber : Kuesioner no.9, Desember 2007
Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar responden hanya menonton iklan DR Kayama dari Video Wall sekitar 1-3 kali, sebanyak 81 orang (82,7%).
55
Tabel 4.6 Intensitas menonton iklan DR Kayama n=98
Valid
tidak menonton hanya sebagian dari awal sampai akhir Total
Frequency 2
Percent 2.0
Valid Percent 2.0
Cumulative Percent 2.0
84
85.7
85.7
87.8 100.0
12
12.2
12.2
98
100.0
100.0
Sumber : Kuesioner no.10, Desember 2007
Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar reponden hanya menonton sebagian iklan DR Kayama dari Video Wall sebanyak 84 orang (85,7%). Sedangkan 2 orang responden yang tidak menonton iklan DR Kayama tidak bisa meneruskan ke pertanyaan berikutnya sampai pertanyaan terakhir. Dikarenakan 2 orang tersebut dianggap tidak melihat iklan DR Kayama sama sekali. Sehingga, dimulai dari pertanyaan berikutnya (pertanyaan kuesioner nomor 11) jumlah responden yang dihitung sebanyak 96 orang.
56
Tabel 4.7 Perhatian terhadap alur cerita iklan DR Kayama dari Video Wall n=96
Frequency Valid
tidak memperhatikan kurang memperhatikan memperhatikan Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
16
16.3
16.7
16.7
61
62.2
63.5
80.2
19 96
19.4 98.0
19.8 100.0
100.0
Sumber: Kuesioner no.11, Desember 2007 Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar responden memperhatikan iklan DR Kayama dengan total responden sebanyak 61 orang (62,2%).
Tabel 4.8 Perhatian terhadap setting iklan DR Kayama dari Video Wall n=96
Frequency Valid
tidak memperhatikan kurang memperhatikan memperhatikan Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
16
16.3
16.7
16.7
38
38.8
39.6
56.3
42 96
42.9 98.0
43.8 100.0
100.0
Sumber: Kuesioner no.12, Desember 2007
57
Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar responden memperhatikan setting iklan DR Kayama dari Video Wall yaitu sebanyak 42 orang (42,9%).
Tabel 4.9 Setting iklan DR Kayama n=42
Valid
Lokasi syuting Press conference Total
Frequency 12
Percent 12.2
Valid Percent 28.6
Cumulative Percent 28.6
30
30.6
71.4
100.0
42
42.9
100.0
Sumber: Kuesioner no.13, Desember 2007
Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar responden menjawab benar yaitu Press Conference sebagai setting iklan DR Kayama dari Video Wall. Hal ini terlihat dari total responden yang menjawab sebanyak 30 orang (30,6%) dari total 42 responden yang menjawab. Hal ini terjadi, karena 54 responden tidak atau kurang memperhatikan setting iklan DR Kayama ditambah 2 orang responden yang tidak bisa mengikuti pertanyaan tersebut dari total 98 responden secara keseluruhan.
58
Tabel 4.10 Perhatian terhadap isi pesan iklan DR Kayama n=96
Frequency Valid
Tidak memperhatikan Kurang memperhatikan Memperhatikan Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
10
10.2
10.4
10.4
74
75.5
77.1
87.5
12 96
12.2 98.0
12.5 100.0
100.0
Sumber: Kuesioner no.14, Desember 2007 Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar responden kurang memperhatikan isi pesan iklan DR Kayama dari Video Wall yaitu sebanyak 74 orang (75,5%). Tabel 4.11 Pengetahuan terhadap model iklan DR Kayama n=96 Frequency Valid
Tidak mengetahui Kurang mengetahui Mengetahui Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
6
6.1
6.3
6.3
27
27.6
28.1
34.4
63 96
64.3 98.0
65.6 100.0
100.0
Sumber: Kuesioner no.15, Desember 2007
59
Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar responden mengetahui model iklan DR Kayama dari Video Wall yaitu sebanyak 63 orang (64,3%).
Tabel 4.12 Model Iklan DR Kayama n=63
Frequency Valid
Maia Ahmad dan Mulan Kwok
Percent
63
64.3
Valid Percent 100.0
Cumulative Percent 100.0
Sumber: Kuesioner no.16, Desember 2007
Dari tabel diatas terlihat bahwa seluruh responden mengetahui bahwa Maia Ahmad dan Mulan Kwok adalah model iklan DR Kayama dari Video Wall yaitu sebanyak 63 orang (100%) dari total 63 responden yang menjawab. Sedangkan sisanya sebanyak 33 responden tidak atau kurang mengetahui ditambah 2 orang responden yang tidak dapat mengikuti pertanyaan tersebut.
60
Tabel 4.13 Perhatian terhadap jingle iklan DR Kayama n=96
Frequency Valid
Tidak mengetahui Kurang mengetahui Mengetahui Total
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
11
11.2
11.5
11.5
55
56.1
57.3
68.8
30 96
30.6 98.0
31.3 100.0
100.0
Sumber: Kuesioner no.17, Desember 2007 Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar responden kurang mengetahui jingle iklan DR Kayama dari Video Wall sebanyak 55 orang (56,1%).
Tabel 4.14 Perhatian terhadap slogan iklan DR Kayama n=96 Frequency Valid
Tidak memperhatikan Kurang memperhatikan Memperhatikan Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
6
6.1
6.3
6.3
52
53.1
54.2
60.4
38 96
38.8 98.0
39.6 100.0
100.0
Sumber: Kuesioner no.18, Desember 2007
61
Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar responden kurang memperhatikan slogan iklan DR Kayama dari Video Wall yaitu sebanyak 52 orang (53,1%). Tabel 4.15 Slogan iklan DR Kayama n=38
Frequency Valid
Rahasia kecantikan para bintang Rahasia kecantikan para artis Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
23
23.5
60.5
60.5
15
15.3
39.5
100.0
38
38.8
100.0
Sumber: Kuesioner no.19, Desember 2007
Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar responden kurang tahu terhadap slogan iklan DR Kayama yang ditunjukkan dengan jumlah responden sebanyak 23 orang (23,5%) menjawab Rahasia Kecantikan Para Bintang. Seharusnya, jawaban yang tepat adalah Rahasia Kecantikan Para Artis, akan tetapi yang menjawab hanya 15 responden saja.
62
4.2.3 Sikap terhadap produk DR Kayama dari Video Wall Dalam penelitian ini, sikap terhadap iklan DR Kayama meliputi kesukaan terhadap produk DR Kayama dan keyakinan terhadap produk DR Kayama. Hasil penyebaran kuesioner, diperoleh data yang dapat memberi gambaran sebagai berikut: Tabel 4.16 Kesukaan terhadap produk DR Kayama n=96
Valid
Tidak suka Kurang suka Suka Total
Frequency 1
Percent 1.0
Valid Percent 1.0
Cumulative Percent 1.0
25
25.5
26.0
27.1
70 96
71.4 98.0
72.9 100.0
100.0
Sumber: Kuesioner no.20, Desember 2007
Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar responden mempunyai sikap suka terhadap produk DR kayama dengan total responden sebanyak 70 orang (71,4%).
63
Tabel 4.17 Produk DR Kayama n=70
Frequency Valid
Anti Acne Bacteria Brightening Kit Whitening RX Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
12
12.2
17.1
17.1
11
11.2
15.7
32.9
47 70
48.0 71.4
67.1 100.0
100.0
Sumber: Kuesioner no.21, Desember 2007
Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar responden lebih menyukai produk Whitening RX dari produk DR Kayama yang ada dengan total responden sebanyak 47 orang (48,0%).
64
Tabel 4.18 Keyakinan terhadap kualitas produk DR Kayama n=96
Valid
Tidak yakin Kurang yakin Yakin Total
Cumulative Percent
Frequency 4
Percent 4.1
Valid Percent 4.2
52
53.1
54.2
58.3
40 96
40.8 98.0
41.7 100.0
100.0
4.2
Sumber: Kuesioner no.22, Desember 2007
Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian responden yakin terhadap kualitas produk DR Kayama sebanyak 40 orang (40,8%).
65
Tabel 4.19 Manfaat produk DR Kayama n=40 Frequency Valid
Membersihkan wajah dari jerawat Mencerahkan wajah Memutihkan wajah Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
3.1
7.5
7.5
7
7.1
17.5
25.0
30
30.6
75.0
100.0
40
40.8
100.0
Sumber: Kuesioner no.23, Desember 2007
Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar responden memilih manfaat produk DR Kayama yaitu memutihkan wajah sebanyak 30 orang (30,8%). Sedangkan produk DR Kayama yang bermanfaat mencerahkan wajah dipilih sebanyak 7 orang dan manfaat membersihkan wajah dari jerawat dipilih 3 orang dari total 40 responden yang menjawab. Sisanya 56 responden, tidak atau kurang yakin terhadap produk DR Kayama dan 2 orang lagi tidak dapat mengikuti pertanyaan tersebut.
66
4.2.4 Minat Beli terhadap produk iklan DR Kayama Dalam penelitian ini, minat beli terhadap produk iklan DR Kayama meliputi ketertarikan terhadap produk iklan DR Kayama, minat untuk mengunjungi klinik DR Kayama, minat untuk bertanya tentang produk DR Kayama dan minat untuk membeli produk DR Kayama. Hasil penyebaran kuesioner diperoleh data yang dapat memberi gambaran sebagai berikut:
Tabel 4.20 Ketertarikan terhadap produk DR Kayama n=96
Frequency Valid
Tidak tertarik Kurang tertarik Tertarik Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
6
6.1
6.3
6.3
29
29.6
30.2
36.5
61 96
62.2 98.0
63.5 100.0
100.0
Sumber: Kuesioner no.24, Desember 2007 Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar responden tertarik terhadap produk DR Kayama yang telah diiklankan sebanyak 61 orang (62,2%).
67
Tabel 4.21 Minat mengunjungi klinik DR Kayama n=96
Frequency Valid
Tidak berminat Kurang berminat Berminat Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
10
10.2
10.4
10.4
40
40.8
41.7
52.1
46 96
46.9 98.0
47.9 100.0
100.0
Sumber: Kuesioner no.25, Desember 2007 Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar responden berminat untuk mengunjungi klinik DR Kayama dengan total responden sebanyak 46 orang (46,9%).
68
Tabel 4.22 Minat bertanya tentang produk DR Kayama n=96
Frequency Valid
Tidak berminat Kurang berminat Berminat Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
8
8.2
8.3
8.3
36
36.7
37.5
45.8
52 96
53.1 98.0
54.2 100.0
100.0
Sumber: Kuesioner no.26, Desember 2007
Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian responden berminat untuk bertanya tentang produk DR Kayama sebanyak 52 orang (53,1%) dari total responden sebanyak 96 orang.
69
Tabel 4.23 Minat Beli produk DR kayama n=96
Frequency Valid
Tidak berminat Kurang berminat Berminat Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
8
8.2
8.3
8.3
53
54.1
55.2
63.5
35 96
35.7 98.0
36.5 100.0
100.0
Sumber: Kuesioner no.27, Desember 2007
Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar responden kurang berminat untuk membeli produk DR Kayama dengan total responden sebanyak 53 orang (54,1%).
70
4.3 Uji Hipotesis Sebelum membahas mengenai korelasi dari hubungan tayangan iklan DR Kayama dari Video Wall terhadap minat beli pengunjung, akan dibahas terlebih dahulu mengenai validitas. Berdasarkan hasil penelitian, dimana instrumen yang telah diuji dan telah memiliki skor kemudian dikorelasikan, bila besar atau signifikan dan positif maka dikatakan valid. Jika negatif dan atau mendekati nol maka dikatakan tidak valid. Uji validitas atau kesahihan digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat ukur mampu melakukan fungsi. Validitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian antara definisi konseptual dengan definisi operasional. Semakin dekat definisi operasional itu dengan definisi konseptual, maka validitas ukur tersebut semakin tinggi. Salah satu cara untuk mengukur validitas adalah dengan menggunakan analisis faktor (Factor Analysis). Dimana dengan analisis faktor dapat diketahui apakah dimensi-dimensi yang ada dalam sebuah variabel dapat mengukur variabel tersebut.
71
Tabel 4.24 Factor Analysis KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
.500
Approx. Chi-Square
38.784
df
1
Sig.
.000
Dan dapat dikatakan reliabel jika suatu instrumen memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih. Output SPSS untuk uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel Reliability Statistic yang akan terlihat nilai Cronbach's Alpha sebagai berikut: Tabel 4.25
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .718
N of Items 2
72
Dari output SPSS tersebut diatas menunjukkan bahwa Cronbach's Alpha 0,718. Maka dapat dikatakan variabel tayangan iklan DR Kayama terhadap minat beli adalah reliabel. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “semakin sering pengunjung mendapatkan tayangan iklan DR Kayama dari Video Wall maka semakin tinggi minat beli pengunjung di Supermal Karawaci. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4.26 Hubungan Tayangan Iklan DR Kayama Dari Video Wall Terhadap Minat Beli Pengunjung Di Supermal Karawaci
Correlations
Tayangan Iklan DR Kayama Tayangan Iklan DR Kayama
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Minat Beli Pengunjung
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1 .
Minat Beli Pengunjung .578(**) .000
98
98
.578(**)
1
.000
.
98
98
73
Berdasarkan tabel diatas dapat dikatakan bahwa: 1. Adanya korelasi antara tayangan iklan DR Kayama dari Video Wall terhadap minat beli, dimana nilai koefisien korelasi didapat sebesar 0,578. Dari hasil r tersebut dapat diinterpretasikan bahwa hubungan antara variabel iklan DR Kayama dari Video Wall dengan variabel minat beli berada pada tingkatan hubungan yang sedang. 2. Karena koefisien korelasinya bernilai 0,578 maka dapat ditentukan arah hubungan adalah positif, artinya semakin tinggi tayangan iklan semakin tinggi minat beli terhadap produk yang diiklankan. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima berarti terdapat hubungan kedua variabel yang diuji. 3. Nilai signifikansi korelasi nilai x dan y adalah 0,000 lebih kecil 0,05, artinya terdapat korelasi yang signifikan antara hubungan tayangan iklan DR Kayama dari Video Wall terhadap minat beli. 4. Dari hasil penghitungan dengan menggunakan SPSS 12.0, menunjukkan korelasi antara variabel hubungan tayangan iklan terhadap variabel minat beli menunjukkan tingkat signifikansi tinggi, yang mana tanda bintang dua (**) menujukkan bahwa korelasi signifikansi pada alpha 0,01%.
74
Untuk menghitung besarnya hubungan Tayangan iklan terhadap Minat Beli, maka digunakan angka R square (angka korelasi yang dikuadratkan). Angka R square dalam tabel sebesar 0,578. Jadi: KD
= r² x 100% = 0,578² x 100% = 33,4 %
Artinya hubungan tayangan iklan DR Kayama dari Video Wall mengkontribusi minat beli pengunjung di Supermal Karawaci sebesar 33,4% sedangkan sisanya 66,6% harus dijelaskan oleh faktor lain atau ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti.
4.4 Pembahasan Dari hasil penelitian, didapat bahwa tayangan iklan DR Kayama dari Video Wall sebanyak 33,4% mempengaruhi minat beli pengunjung di Supermal Karawaci. Semakin tinggi tayangan iklan DR Kayama dari Video Wall maka semakin tinggi minat beli pengunjung di Supermal Karawaci. Pada penelitian ini, sebagian besar responden cukup sering menonton iklan DR Kayama dari Video Wall, tetapi kurang memperhatikan iklan DR Kayama karena hanya menonton sebagian dari iklan tersebut. Kemudian dari jawaban kuesioner yang diperoleh, sebagian besar responden kurang mengetahui
75
alur cerita iklan DR kayama dari Video Wall. Akan tetapi, sebagian besar responden mengetahui siapa yang menjadi model iklan DR Kayama dari Video Wall dengan tepat. Sebagian besar responden juga menjawab bahwa mereka kurang memperhatikan isi pesan iklan DR Kayama, slogan iklan DR Kayama dan lokasi iklan DR Kayama dari Video Wall. Namun, sikap sebagian responden yang menjawab bahwa mereka suka dan yakin terhadap produk DR Kayama juga sangat besar, terutama pada produk Whitening RX yang bermanfaat untuk memutihkan kulit wajah. Minat sebagian responden untuk berkunjung dan bertanya mengenai DR Kayama dan rasa ketertarikan terhadap iklan produk DR Kayama cukup besar, akan tetapi tidak diikuti dengan minat beli yang mendominasi sebagian responden dari hasil penelitian. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah hubungan tayangan iklan DR Kayama dari Video Wall mengkontribusikan minat beli pengunjung di Supermal Karawaci sebesar 33,4% sedangkan 66,6% ditentukan oleh faktor lainnya, seperti iklan di flyer, poster, word of mouth dan hal-hal lainnya yang menambah hubungan tersebut.
76
Teori yang digunakan pada penelitian ini sesuai dengan hasil yang telah didapatkan yaitu teori S-O-R. Teori S-O-R menjelaskan bahwa khalayak menerima rangsangan yang disampaikan melalui media yang memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini sesuai dengan teori hierarki efek yaitu khalayak yang ditayangkan iklan melalui suatu media akan mengalami perubahan berupa efek atau dampak periklanan dalam setiap individu. Dampak tersebut yaitu dampak kognitif antara lain berhubungan dengan gejala mengenai pikiran yang berwujud pengolahan, pengalaman dan keyakinan individu tentang iklan DR Kayama. Dari dampak tersebut timbul perasaan-perasaan terhadap iklan yang dilihat atau biasa disebut dampak afektif dan timbul dampak yang terakhir yaitu konatif yang berwujud proses tendensi atau kecenderungan berbuat sesuatu. Selain itu, teori Customer Processing Model yang menjelaskan bahwa bagaimana konsumen memproses informasi komunikasi pemasaran atau periklanan dan menggunakan informasi tersebut untuk memilih berbagai alternatif yang ada. Dalam artian bahwa khalayak mempunyai karakter yang berbeda-beda dalam menerima pesan sesuai dengan karakter masing-masing khalayak. Setelah menonton iklan DR Kayama, responden memiliki reaksi yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Ada responden yang memperhatikan isi pesan iklan DR kayama dan ada yang tidak. Ada juga yang memperhatikan alur
77
cerita iklan DR Kayama dan ada juga yang tidak. Hal tersebut bisa disebabkan banyak hal, baik dari kondisi responden seperti usia, tingkat pendidikan, pekerjaan dan hal lainnya yang dapat mempengaruhi interpretasi dari setiap responden terhadap sesuatu hal yang pada akhirnya menimbulkan efek bervariasi terhadap pengetahuan responden, atau dari iklan itu sendiri yang harus menyesuaikan unsur-unsur iklan seperti alur cerita, isi pesan iklan, model iklan, slogan iklan dan lain-lain.
78
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Tujuan dari penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan tayangan iklan DR Kayama dari Video Wall terhadap minat beli pengunjung di Supermal Karawaci. Oleh karena itu, penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Data yang diperoleh dari hasil penelitian, maka Hubungan Tayangan Iklan DR Kayama dari Video Wall mempunyai korelasi terhadap minat beli sebesar 33,4%, sedangkan selebihnya yaitu 66,6% ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Faktor tersebut seperti iklan di flyer, poster, word of mouth dan hal-hal lainnya yang menambah hubungan tersebut. 2. Perhitungan kuesioner dengan menggunakan bantuan SPSS dan analisis Pearson Product Moment, maka nilai koefisien korelasi yang didapat adalah sebesar 0,578 yang berarti bahwa hubungan antara variabel tayangan iklan DR Kayama terhadap minat beli berada pada tingkatan
79
hubungan yang sedang. Korelasi tersebut bersifat positif, maka dapat ditentukan arah hubungannya adalah positif. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi tayangan iklan DR Kayama dari Video Wall, semakin tinggi minat beli pengunjung di Supermal Karawaci. 3. Nilai signifikasi yang didapat dari hasil penelitian adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05. Ini berarti ada hubungan yang terjadi antara tayangan iklan DR Kayama terhadap minat beli pengunjung di Supermal Karawaci.
5.2 Saran Adapun saran-saran yang diberikan berkaitan dengan masalah yang terdapat dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa dalam memperhatikan isi pesan iklan, alur cerita dan slogan iklan dari Video Wall, banyak responden menjawab kurang memperhatikan. Dalam hal ini sebaiknya disarankan kepada pembuat iklan untuk lebih menarik lagi dalam membuat materi iklan sehingga iklannnya menarik untuk ditonton dari awal sampai akhir. 2. DR Kayama seharusnya menambah promosi yang lain selain beriklan di Video Wall seperti beriklan di televisi supaya lebih banyak khalayak yang
80
aware, ditambah dengan menggunakan endorser artis yang sedang naik daun. 3. Penambahan promosi seperti roadshow keliling kota dengan membuat booth untuk konsultasi kecantikan yang didampingi oleh beauty consutant. 4. Sebagai fasilitator media periklanan inovatif yaitu Supermal Karawaci diharapkan untuk selalu memberikan nuansa baru terhadap Video Wall supaya tingkat pengaruhnya berada pada tingkatan yang lebih tinggi lagi. Sehingga dapat menyempurnakan kekurangan dari skripsi ini.
Fakultas Ilmu Komunikasi Jakarta KUESIONER Hubungan Terpaan Iklan DR Kayama Dari VideoWall Terhadap Minat Beli Pengunjung Di Supermal Karawaci
Setiap jawaban yang Anda berikan merupakan bantuan yang tidak ternilai besarnya bagi penelitian skripsi ini dalam rangka menyelesaikan studi S1 di Fikom UMB dan untuk bantuan tersebut sebelumnya saya ucapkan terima kasih.
Daftar Pertanyaan 1. Jawablah pertanyaan dengan memilih jawaban yang menurut Anda paling sesuai. 2. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar.
A. Identitas Responden 1. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 2. Usia : a. 20-25 tahun
c. 31-35 tahun
b. 26-30 tahun
d. 36-40 tahun
3. Pekerjaan: a. Mahasiswa
c. Manager
b. Karyawan/Karyawati
d. lain-lain
4. Berapakah pengeluaran Anda dalam sebulan (Rp) : a. 1 juta-1,5 juta
c. 2 juta-2,5 juta
b. 1,5 juta-2 juta
d. > 2,5 juta
5. Anda datang atau berkunjung ke Supermal Karawaci? a. Ya
b. Tidak (stop) 6. Frekuensi Anda datang ke Supermal Karawaci? a. Sering b. Jarang 7. Anda datang ke foodcourt ke Supermal Karawaci? a. Ya b. Tidak (stop) 8. Anda melihat iklan-iklan dari Video Wall di Supermal Karawaci? a. Ya b. Tidak B. Terpaan Iklan 9. Berapa kali Anda melihat iklan DR Kayama dari VideoWall? a. >6 kali b. 4-6 kali c. 1-3 kali 10. Apakah Anda menonton iklan DR Kayama dari VideoWall dari awal sampai akhir? a. dari awal sampai akhir b. hanya sebagian c. tidak menonton (stop) 11. Apakah Anda memperhatikan alur cerita iklan DR Kayama dari Video Wall? a. memperhatikan b. kurang memperhatikan c. tidak memperhatikan 12. Selanjutnya, apakah Anda memperhatikan lokasi iklan DR Kayama dari Video Wall? a. memperhatikan (lanjut ke no.13) b. kurang memperhatikan (lanjut ke no.14) c. tidak memperhatikan (lanjut ke no.14) 13. Jika ya, dimanakah lokasi iklan DR Kayama dari Video Wall? a. Press Conference b. Lokasi syuting
c. Production House 14. Apakah Anda memperhatikan isi pesan iklan DR Kayama dari Video Wall? a. memperhatikan b. kurang memperhatikan c. tidak memperhatikan 15. Tahukah Anda model iklan yang digunakan oleh DR Kayama dari VideoWall? a. mengetahui (lanjut ke no.16) b. kurang mengetahui (lanjut ke no.17) c. tidak mengetahui (lanjut ke no.17) 16. Jika ya, siapa model iklan DR Kayama dari Video Wall? a. Maia Ahmad dan Mulan Kwok b. Maia Ahmad dan Gea Idol c. Mulan Kwok dan Ahmad Dhani 17. Tahukah Anda jingle iklan yang digunakan oleh DR Kayama dari VideoWall? a. mengetahui b. kurang mengetahui c. tidak mengetahui 18. Apakah Anda memperhatikan slogan iklan DR Kayama dari VideoWall? a. memperhatikan (lanjut ke no.19) b. kurang memperhatikan (lanjut ke no.20) c. tidak memperhatikan (lanjut ke no.20) 19. Jika ya, apakah slogan iklan DR Kayama dari Video Wall? a. Rahasia kecantikan para artis b. Rahasia kecantikan para bintang c. Rahasia kecantikan artis ibukota
C. Sikap 20. Sukakah Anda pada produk yang ditawarkan oleh DR Kayama? a. suka (lanjut ke no.21) b. kurang suka (lanjut ke no.22) c. tidak suka (lanjut ke no.22)
21. Jika ya, produk apa yang Anda paling suka? a. Whitening RX b. Brightening Kit c. Anti Acne Bacteria 22. Yakinkah Anda terhadap kualitas produk DR Kayama? a. yakin (lanjut ke no.23) b. kurang yakin (lanjut ke no.24) c. tidak yakin (lanjut ke no.24) 23. Jika ya, manfaat apa yang Anda yakin dari produk DR Kayama? a. memutihkan wajah b. mencerahkan wajah c. membersihkan wajah dari jerawat
D. Minat Beli 24. Tertarikkah Anda terhadap produk DR Kayama? a. tertarik b. kurang tertarik c. tidak tertarik 25. Berminatkah Anda mengunjungi klinik DR Kayama? a. berminat b. kurang berminat c. tidak berminat 26. Berminatkah Anda untuk bertanya tentang produk DR Kayama? a. berminat b. kurang berminat c. tidak berminat 27. Berminatkah Anda untuk membeli produk DR Kayama? a. berminat b. kurang berminat c. tidak berminat
Sheet1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 3 1 1 3 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 4 3 3 2 2 1 1 3 2 3 1 3 1 2 1 1 3 2 2 4 1 1 3 1 1 4 4 2 3 1 1 2
2 2 2 4 1 4 4 1 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2 2 1 4 4 2 4 1 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 1 1 4 4 2 2 2 2 2
2 1 3 2 1 1 3 1 4 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 4 3 3 2 1 1 1 3 3 2 1 4 1 2 2 1 3 2 2 4 1 1 4 2 3 4 4 3 4 2 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3
2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2
2 3 3 2 2 2 3 3 2 1 3 3 1 1 3 3 1 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 1 1 3 3 2 1 2 3 1 3 2 2 1 2 2 3 3 3 1 3
2 3
2 2
3 3
2 3 3 3
2
2 3 2
3 3
3 2
3 3 3 3
Page 1
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 1 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2
3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3
2 3 3 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 3 1 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 1 3 2 3 1 3
2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 1 3 3 1 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2 3 3 3 1 3
2 2 3
3 3
2 2 3 3
2 2 3
2
3 3
2 2 2
2 2 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3
2 3 3 3 1 1 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 3 3 2 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2
3 3 2
3 2 3 3 1
3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3
3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2
3 3 3 3
3 3 3 2
2 3
3 1
3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 1 3 2 3 1 3 2 3 3 3 2 3
Sheet1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2
2 2 4 3 3 1 1 1 2 2 3 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 3 2 3 1 2 1 1 2 2 4 1 3 1 4 4 2 1 1 2 2 2 3 1 1 4 3
2 2 4 4 4 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 4 2 4 1 2 2 2 2 2 4 2 4 1 4 4 2 2 2 2 2 2 4 1 1 4 3
4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 1 1 1 2 2 3 3 3 3 3 2 1 2 2 1 2 2 4 1 4 2 4 4 3 2 1 1 4 4 3 2 3 4 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 2
1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 1 2 2 2 3 2 2 1 3 3 2 2 3 3 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2
1 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 1 1 3 2 3 2 3 3 2 3 1 3 3 1 2 3 3 2 2 2 2 3 3 1 3 1 2 2 3 3 1 2
3 3 3 3
3 2
3 3 2 3 2 3 3
3 2
3 3 3
3 3
Page 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2
2 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3 2 2 2 2 2 3 1 3 2 3 3 3 3 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3
1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 3 3 1 3 1 2 2 2 2 3 3
2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 1 3 2 2 3 2 2 2 2
2
2
3 2 3
3
2
3 3 2 2 2
2 2 3
2
3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3
3 1 3 3
3 1
2 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2
3 2 3 1 3 1 3
3 3
3 2 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 1 1 2 2
3 2
3 3 3 3
3 3
3 2
3
3 1 3
3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2
Sheet1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 1 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 1 2 2 1 3 2 2 1 3 2 3 3 3 2 3
3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 1 3 2 2 1 3 2 3 3 3 2 3
2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 1 3 2 2 1 2 2 3 3 3 2 3
Page 3
Sheet1 3 2 3 1 2 1 2 2 3 2 1 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 1 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 1 2 2 1
2 2 3 2 3 1 2 2 3 1 1 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 1 2 2 1
2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 1 2 2 1
Page 4
Correlations Correlations
Terpaan Iklan DR Kayama
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Terpaan Iklan DR Kayama 1 .
Minat Beli Pengunjung .578(**) .000
98
98
.578(**)
1
.000 98
. 98
N Minat Beli Pengunjung
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Regression Variables Entered/Removed(b)
Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Minat Beli Pengunjung (a)
Method .
Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Terpaan Iklan DR Kayama Model Summary Adjusted R R R Square Square .578(a) .334 .327 a Predictors: (Constant), Minat Beli Pengunjung
Std. Error of the Estimate 5.343
Model 1
ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares Regressio n Residual
1373.122
df
Mean Square 1
1373.122
2740.878 96 Total 4114.000 97 a Predictors: (Constant), Minat Beli Pengunjung b Dependent Variable: Terpaan Iklan DR Kayama
28.551
Coefficients(a)
F 48.094
Sig. .000(a)
Unstandardized Coefficients
Model 1
B 7.567
(Constant)
Minat Beli .740 Pengunjung a Dependent Variable: Terpaan Iklan DR Kayama
Standardized Coefficients
Std. Error 1.951
t
Sig.
Beta
.107
.578
3.878
.000
6.935
.000
Reliability Warnings The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis. Case Processing Summary N Cases
Valid
98
% 100.0
Excluded 0 .0 (a) Total 98 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .718
N of Items 2
Factor Analysis KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
.500
Approx. Chi-Square
38.784
df
1
Sig.
.000 Total Variance Explained
Componen t 1 2
Initial Eigenvalues Total 1.578
% of Variance 78.886
Extraction Sums of Squared Loadings
Cumulative % 78.886
.422 21.114 Extraction Method: Principal Component Analysis.
100.000
Total 1.578
% of Variance 78.886
Cumulative % 78.886
Component Matrix(a)
Component 1 Terpaan Iklan DR Kayama
.888
Minat Beli Pengunjung
.888 Extraction Method: Principal Component Analysis. a 1 components extracted.
Frequency Table Jenis Kelamin
Valid
Frequency 11
laki-laki
Percent 11.2
Valid Percent 11.2
Cumulative Percent 11.2 100.0
perempuan
87
88.8
88.8
Total
98
100.0
100.0
Usia
Valid
20-25 th
Frequency 39
Percent 39.8
Valid Percent 39.8
Cumulative Percent 39.8
26-30 th
31
31.6
31.6
71.4
31-35 th
19
19.4
19.4
90.8
36-40 th
9 98
9.2 100.0
9.2 100.0
100.0
Total
Pekerjaan
Valid
Mahasiswa Karyawan/Kar yawati Manager Lain-lain Total
Frequency 14
Percent 14.3
Valid Percent 14.3
Cumulative Percent 14.3
57
58.2
58.2
72.4
1
1.0
1.0
73.5
26 98
26.5 100.0
26.5 100.0
100.0
Pengeluaran
Frequency Valid
1 juta-1,5 juta 1,5 juta- 2 juta 2 juta-2,5 juta > 2,5 juta Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
29
29.6
29.6
29.6
25
25.5
25.5
55.1
22
22.4
22.4
77.6
22 98
22.4 100.0
22.4 100.0
100.0
Datang/berkunjung ke Supermal
Valid
ya
Frequency 98
Percent 100.0
Valid Percent 100.0
Cumulative Percent 100.0
Frekuensi datang
Valid
sering jarang Total
Frequency 96
Percent 98.0
Valid Percent 98.0
2 98
2.0 100.0
2.0 100.0
Cumulative Percent 98.0 100.0
Datang ke foodcourt Supermal
Valid
ya
Frequency 98
Percent 100.0
Valid Percent 100.0
Cumulative Percent 100.0
Melihat iklan-iklan dari Video Wall
Valid
ya
Frequency 98
Percent 100.0
Valid Percent 100.0
Cumulative Percent 100.0
Frekuensi iklan DR Kayama
Valid
1-3 kali 4-6 kali Total
Frequency 81
Percent 82.7
Valid Percent 82.7
17 98
17.3 100.0
17.3 100.0
Cumulative Percent 82.7 100.0
Intensitas iklan DR Kayama
Valid
tidak menonton
Frequency 2
Percent 2.0
Valid Percent 2.0
Cumulative Percent 2.0
84
85.7
85.7
87.8
12
12.2
12.2
100.0
98
100.0
100.0
hanya sebagian dari awal sampai akhir Total
Perhatian alur cerita iklan DR Kayama
Frequency Valid
Missing
tidak memperhatikan kurang memperhatikan memperhatikan Total System
Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
16
16.3
16.7
16.7
61
62.2
63.5
80.2
19 96 2
19.4 98.0 2.0
19.8 100.0
100.0
98
100.0
Perhatian setting iklan DR Kayama
Frequency Valid
Missing
tidak memperhatikan kurang memperhatikan memperhatikan Total System
Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
16
16.3
16.7
16.7
38
38.8
39.6
56.3
42 96 2
42.9 98.0 2.0
43.8 100.0
100.0
98
100.0
Setting iklan DR Kayama
Valid
Missing Total
Lokasi syuting Press conference Total System
Frequency 12
Percent 12.2
Valid Percent 28.6
Cumulative Percent 28.6
30
30.6
71.4
100.0
42 56
42.9 57.1
100.0
98
100.0
Perhatian isi pesan iklan
Frequency Valid
Missing
Tidak memperhatikan Kurang memperhatikan Memperhatikan Total System
Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
10
10.2
10.4
10.4
74
75.5
77.1
87.5
12 96 2
12.2 98.0 2.0
12.5 100.0
100.0
98
100.0
Pengetahuan model iklan DR Kayama
Frequency Valid
Missing
Tidak mengetahui Kurang mengetahui Mengetahui Total System
Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
6
6.1
6.3
6.3
27
27.6
28.1
34.4
63 96 2
64.3 98.0 2.0
65.6 100.0
100.0
98
100.0
Model Iklan DR Kayama
Frequency Valid
Missing
Maia Ahmad dan Mulan Kwok System
Total
Percent
Valid Percent
63
64.3
35
35.7
98
100.0
100.0
Cumulative Percent 100.0
Pengetahuan jingle iklan DR Kayama
Frequency Valid
Missing Total
Tidak mengetahui Kurang mengetahui Mengetahui Total System
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
11
11.2
11.5
11.5
55
56.1
57.3
68.8
30 96 2
30.6 98.0 2.0
31.3 100.0
100.0
98
100.0
Perhatian slogan iklan DR Kayama
Frequency Valid
Missing
Tidak memperhatikan Kurang memperhatikan Memperhatikan Total System
Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
6
6.1
6.3
6.3
52
53.1
54.2
60.4
38 96 2
38.8 98.0 2.0
39.6 100.0
100.0
98
100.0
Slogan iklan DR Kayama
Frequency Valid
Missing
Rahasia kecantikan para bintang Rahasia kecantikan para artis Total System
Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
23
23.5
60.5
60.5
15
15.3
39.5
100.0
38 60
38.8 61.2
100.0
98
100.0
Kesukaan produk DR Kayama
Valid
Missing
Tidak suka Kurang suka Suka
Frequency 1
Percent 1.0
Valid Percent 1.0
Cumulative Percent 1.0
25
25.5
26.0
27.1
70 96 2
71.4 98.0 2.0
72.9 100.0
100.0
98
100.0
Total System
Total
Varian produk DR Kayama
Frequency Valid
Missing Total
Anti Acne Bacteria Brightening Kit Whitening RX Total System
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
12
12.2
17.1
17.1
11
11.2
15.7
32.9
47 70 28
48.0 71.4 28.6
67.1 100.0
100.0
98
100.0
Keyakinan kualitas produk DR Kayama
Valid
Missing
Tidak yakin Kurang yakin Yakin
Frequency 4
Percent 4.1
Valid Percent 4.2
Cumulative Percent 4.2
52
53.1
54.2
58.3
40 96 2
40.8 98.0 2.0
41.7 100.0
100.0
98
100.0
Total System
Total
Manfaat produk DR Kayama
Frequency Valid
Missing
Membersihkan wajah dari jerawat Mencerahkan wajah Memutihkan wajah Total System
Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
3.1
7.5
7.5
7
7.1
17.5
25.0
30
30.6
75.0
100.0
40 58
40.8 59.2
100.0
98
100.0
Ketertarikan produk DR Kayama
Frequency Valid
Missing
Tidak tertarik Kurang tertarik Tertarik Total System
Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
6
6.1
6.3
6.3
29
29.6
30.2
36.5
61 96 2
62.2 98.0 2.0
63.5 100.0
100.0
98
100.0
Berminat mengunjungi klinik DR Kayama
Frequency Valid
Missing Total
Tidak berminat Kurang berminat Berminat Total System
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
10
10.2
10.4
10.4
40
40.8
41.7
52.1
46 96 2
46.9 98.0 2.0
47.9 100.0
100.0
98
100.0
Berminat bertanya tentang produk DR Kayama
Frequency Valid
Missing
Tidak berminat Kurang berminat Berminat Total System
Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
8
8.2
8.3
8.3
36
36.7
37.5
45.8
52 96 2
53.1 98.0 2.0
54.2 100.0
100.0
98
100.0
Berminat untuk membeli produk DR Kayama
Frequency Valid
Missing Total
Tidak berminat Kurang berminat Berminat Total System
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
8
8.2
8.3
8.3
53
54.1
55.2
63.5
35 96 2
35.7 98.0 2.0
36.5 100.0
100.0
98
100.0