HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK BALITA DI POSYANDU SAKURA CIPUTAT TIMUR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Oleh : REFI YULITA NIM : 1110104000007
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/ 1435 H
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES SCHOOL OF NURSING SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF JAKARTA Undergraduate Thesis, Juli 2014 Refi Yulita, NIM. 1110104000007 The Relationship between Parenting Style and Children 1-5 Years Old Growth in Posyandu Sakura Ciputat Timur xvii + 58 pages + 18 tables + 2 figures + 8 appendixes
Parenting style is one factor influencing 1-5 years old growing child. Children 1-5 years old give the positive parenting by their own parents will have normal growth according to their ages. This study aims to know the relationship between parenting style and children 1-5 years old growth. This study in Posyandu Sakura Ciputat Timur. The samples are 59 respondents by using total sampling technique. This research is quantitative with cross sectional approach. This study is using questionnaire to collects data. The result show that 17 respondents (29%) have positive parenting style and have normal growth, 12 respondents (20%) have positive parenting style and have abnormal growth, 17 respondents (29%) have negative parenting style and normal growth, 13 respondents (22%) have negative parenting style and have abnormal growth. This study was using Chi Square test and show P value 0.879. There are no relationship between parenting style and young children growth. Researchers suggest that Posyandu can provide more health education about good parenting and how to achieve optimal growing child.
Key Word: Parenting Style, Growth, Children 1-5 Years Old References: 34 (2003 – 2014)
iii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi, Juli 2014 Refi Yulita, NIM. 1110104000007 Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur xvii + 58 halaman + 18 tabel + 2 gambar + 8 lampiran Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan anak balita. Anak balita yang mendapatkan pola asuh positif dari orang tuanya diprediksi dapat terhindar dari penyimpangan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita. Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Sakura Ciputat Timur. Sampel penelitian digunakan sebanyak 59 orang dengan teknik sampel jenuh. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang (29%), pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 12 orang (20%), pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang (29%), dan pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 13 orang (22%). Teknik analisa data yang digunakan adalah dengan chi square dan didapatkan p value sebesar 0,879. Hal ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita. Peneliti menyarankan agar pihak posyandu dapat memberikan pendidikan kesehatan yang lebih kepada para Ibu tentang pola asuh yang baik dan bagaimana cara mencapai perkembangan anak yang optimal.
Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua, Perkembangan Anak, Balita Sumber: 34 (2003 – 2014)
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Refi Yulita
Tempat, tanggal lahir : Bukittinggi, 6 Juli 1992 Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Alamat
: Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat
HP
: 081363321100
E-mail Fakultas/Jurusan
:
[email protected] /
[email protected] : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan / Program Studi Ilmu Keperawatan
PENDIDIKAN 1. TK Al-Hidayah
1997-1998
2. SD 34 Sungai Tarab
1998-2004
3. SMP 1 Batusangkar
2004-2007
4. SMA 1 Batusangkar
2007-2010
5. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2010-sekarang
ORGANISASI 1. Drum Band SMP 1 Batusangkar
2005-2006
2. PMR SMP 1 Batusangkar
2005-2006
3. Drum Band SMA 1 Batusangkar
2007-2008
4. FSI SMA 1 Batusangkar
2008-2009
5. KOMDA FKIK UIN Jakarta
2010-2012
6. BEM IK UIN Jakarta
2012-2013
7. KAMMI MedSos UIN Jakarta
2011-2012
8. KAMMI Daerah Tangsel
2013-sekarang
9. BEM FKIK ILMIKI 10 CFE
2013-sekarang
.
2013-sekarang viii
ix
PERSEMBAHAN Nikmat paling berharga yang Dia berikan untukku adalah lahir dari rahimmu, Mama KaruniaNya yang tak pernah ku tepis indahnya adalah menjadi menjadi bidadari sholihahmu, Papa Syukur selalu kuucapkan pada Alloh saatku dinobatkan menjadi seorang kakak yang mempunyai adek sholih sepertimu, Brother
Karya ini kupersembahkan untuk tiga orang yang kucinta karenaNya Mama, Papa dan Putra
Skripsi ini tak akan sebanding dengan pengorbananmu pengorbananmu, Mama Kumpulan kertas ini tak jua sebanding jika kukumpulkan kukumpulkan keringat juangmu untuk untukku, Papa Terimalah bukti kelulusanku ini duhai yang kucinta karenaNya karenaNya, duhai inspirasiku, duhai penyemangat jiwaku
Deretan kertas putih ini semoga penuh akan makna
# Selalu kuingat untaian hati alm. Ust Rahmat Abdullah "Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu. Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu. Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu. Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu. Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu." #Terimakasih Yaa Alloh
ix1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaykum warohmatullohi wabarokatuh
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia serta ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur”. Proposal skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Keperawatan
(S.Kep)
UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
serta
menerapkan ilmu yang didapatkan oleh penulis dalam perkuliahan. Penulis telah berusaha untuk menjadikan tulisan ilmiah yang rapi dan sistematik sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Penulis menyadari bahwa penulisan proposal skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan kerendahan hati dan tangan terbuka penulis mengharapkan saran dan kritik yang berguna untuk penyempurnaan proposal skripsi ini. Penyusunan proposal skripsi ini banyak berbagai pihak yang telah memberikan dorongan/motivasi, bantuan serta masukan, sehingga dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Prof. Dr. dr. MK Tadjudin Sp.And selaku Dekan FKIK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep, M.KM selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Ibu Eni Nur’aini Agustini, S.Kep, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 5.
Bapak Jamaluddin, S.Kep, M.Kes selaku Pembimbing Akademik.
6. Bapak Karyadi, Ph.D selaku pembimbing 1 dan Ibu Puspita Palupi, M. Kep. x
Ns, Sp. Kep. Mat selaku pembimbing 2 yang dengan sabar membimbing dan memberi pengarahan kepada penulis. 7. Bapak/Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis serta seluruh staf dan
karyawan
di
lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 8. Keluarga tercinta yaitu Ayah penulis Yunimal Apri, S.Sos, Ibu penulis Era Lovita, S.Sos, dan Adik penulis Dian Purnama Putra. 9. Sahabat-sahabat
penulis
yaitu
Reno Ramalia, Hervina, Lily Camelia,
Novitasari, dan seluruh teman-teman P S I K angkatan 2010, serta sahabat seperjuangan ILMIKI, KAMMI dan BEM FKIK yang telah memberikan semangat, dukungan, dan dorongan kepada penulis. Semua pihak yang telah membantu selesainya proposal skripsi ini baik dalam persiapan, dan pelaksanaan yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam kesempatan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan proposal skripsi ini jauh dari kesempurnaan, namun penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya. Wassalamu’alaykum Warohmatullahi Wabarokatuh
Jakarta, Juli 2014
Refi Yulita
xi
DAFTAR ISI
Halaman Halaman Judul ............................................................................................. i Pernyataan Keaslian Karya .......................................................................... ii Abstract ....................................................................................................... iii Abstrak ........................................................................................................ iv Pernyataan Persetujuan ............................................................................... v Lembar Pengesahan .................................................................................... vi Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. viii Lembar Persembahan .................................................................................. ix Kata Pengantar ............................................................................................ x Daftar Isi ..................................................................................................... xii Daftar Tabel ................................................................................................ xv Daftar Bagan ............................................................................................... xvi Daftar Lampiran .......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Perumusan Masalah ..................................................................... 5 C. Pertanyaan Penelitian .................................................................. 5 D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6 E. Manfaat Penelitian ......................................................................
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Anak ...................................................................
8
B. Pola Asuh Orang Tua .................................................................. 12 C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak .......... 15 D. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak xii
...................................................................................................... 23 E. Penilaian Perkembangan Anak ...................................................
25
F. Kerangka Teori
29
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS A. Kerangka Konsep ........................................................................ 30 B. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 31 C. Definisi Operasional ................................................................... 32
BAB IV METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian .................................................................
33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 33 C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel.................. 34 D. Instrumen Penelitian ................................................................... 35 E. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ...........................
37
F. Tahap Pengambilan Data ............................................................
38
G. Pengolahan Data ......................................................................... 39 H. Teknik Analisa Data ................................................................... 41 I. Etika Penelitian ........................................................................... 42
BAB V HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian .......................................... 44 B. Hasil Analisis Univariat .............................................................. 45 C. Hasil Analisis Bivariat ................................................................ 48
BAB VI PEMBAHASAN A. Analisis Univariat ....................................................................... 50 B. Analisis Bivariat ......................................................................... 53 C. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 55 xiii
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................. 56 B. Saran ........................................................................................... 57 Daftar Pustaka Lampiran
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman 2.1 Perbandingan Pola Asuh Positif dan Negatif
14
3.1 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan)
17
3.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Biologi)
19
3.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Hubungan
21
Interpersonal) 2.5 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 0-1 Tahun
25
2.6 Perkembangan Keterampilan pada Anak 1-2 Tahun
26
2.7 Perkembangan Keterampilan pada Anak 2-5 Tahun
27
3.1 Definisi Operasional
32
4.1 Daftar Jumlah Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur
34
4.2 Kisi-Kisi Kuesioner
36
4.3 Hasil Uji Reabilitas Instrumen
38
5.1 Karakteristik Balita Berdasarkan Jenis Kelamin
45
5.2 Distribusi Frekuensi Gambaran Pekerjaan Orang Tua
46
5.3 Distribusi Frekuensi Gambaran Pendidikan Orang Tua
46
5.4 Distribusi Frekuensi Gambaran Lama Interaksi Anak dengan
47
Orang Tua 5.5 Distribusi Frekuensi Gambaran Pola Asuh Orang Tua
47
5.6 Distribusi Frekuensi Gambaran Perkembangan Anak Balita
48
5.7 Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak
49
Balita
xv
DAFTAR BAGAN
Halaman 2.1 Kerangka Teori
29
3.1 Korelasi antara Variabel Independen dan Dependen
30
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumen Perizinan Lampiran 2. Inform Consent Lampiran 3. Kuesioner Penelitian Lampiran 4. Tabulasi Data Lampiran 5. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Lampiran 6. Hasil Olahan SPSS Univariat Lampiran 7. Hasil Olahan SPSS Bivariat
xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Setiap anak berhak mendapatkan kehidupan yang layak karena masa depan dunia tergantung kepada mereka. 10 Juta bayi dilahirkan ke dunia ini setiap tahunnya dan mereka akan berkembang menjadi dewasa nantinya. Banyak dari mereka yang tidak mendapatkan hak dalam hal kasih sayang, gizi, perlindungan dan keamanan, serta kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang. Berkisar10 juta anak meninggal sebelum usia 10 tahun dan lebih dari 200 juta anak tidak berkembang sesuai potensi mereka karena adanya kesalahan dalam pengasuhan yang merupakan kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal (UNICEF, 2010 dalam Hasinuddin & Fitriah, 2011). Kualitas hubungan seorang anak dengan orang tuanya sangatlah penting dan berpengaruh terhadap perkembangan anak, termasuk bagaimana kesehatan mentalnya, gaya hidup terkait kesehatannya, konsumsi rokok dan alkohol, kelahiran, cedera, kesehatan fisik, keterampilan sosial, dan pencapaian pendidikannya (Simkiss dkk, 2013). Tahun pertama usia seorang anak merupakan waktu yang sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap perkembangannya. Pada saat inilah penting untuk merencanakan terkait dengan perkembangan seorang anak (Groenendyk & Brenda 2007).
1
2 Pola asuh merupakan interaksi anak dan orang tua yang mendidik, membimbing, dan mendisplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat (Edwards, 2006). Interaksi anak dengan orang dewasa dan sesamanya di lingkungan keluarga dapat menstimulasi perkembangan anak tersebut. Contohnya, interaksi anak dengan ibu yang merupakan interaksi yang paling efektif untuk menjalin kedekatan dengan anak, serta berpengaruh mempengaruhi
kepada
perkembangan
anak.
Interaksi
ini
dapat
perkembangan persepsi, membimbing serta dapat
mengendalikan perilaku anak-anak tersebut. Selain itu, juga membantu mendapatkan
pengetahuan
dan
keterampilan
diri
mereka
di
lingkungannya (Andrade dkk, 2005). Pengasuhan keluarga selama lima tahun pertama kehidupan sangat berpengaruh terhadap 4 domain perkembangan yaitu motorik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional anak. Berbagai aspek inilah yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan perilaku anak di masa mendatang (Lamb dkk dalam Kariger dkk, 2012). Anak dapat dikatakan mengalami keterlambatan perkembangan secara menyeluruh ketika anak mengalami keterlambatan pada lebih dari dua domain perkembangan (Ngurah dkk 2008). Kelangsungan
hidup dan tumbuh kembang
anak sangat
bergantung pada kasih sayang dan perhatian yang diberikan terhadap diri anak. Hal-hal yang dilakukan oleh lingkungan
sekitar
anak
3 (keluarga
dan masyarakat),
akan menentukan
kualitas pribadinya
dan mewarnai kehidupannya di masa mendatang. Peran aktif orang tua adalah usaha langsung terhadap anak, dan peran lain yang penting
adalah
dalam menciptakan lingkungan (Dewi & Pujiastuti,
2012). Rahayu (2013) dengan penelitian yang dilakukan di desa Pandak, kecamatan Baturraden, kabupaten Banyumas menyatakan bahwa dalam banyak penelitian menunjukkan kecerdasan anak usia nol sampai empat tahun terbangun 50% dari total kecerdasan yang akan dicapai pada usia 18 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usia empat tahun pertama adalah masa-masa paling menentukan dalam membangun kecerdasan anak dibanding masa-masa sesudahnya. Apabila tidak mendapat rangsangan yang maksimal pada usia tersebut, maka potensi tumbuh kembang anak tidak akan teraktualisasikan secara optimal atau mengalami gangguan perkembangan emosi, sosial, mental, intelektual dan moral. Masa balita merupakan masa terpenting dalam tumbuh kembang anak karena pada masa ini adalah masa pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Selain itu masa balita merupakan masa kritis, dimana diperlukan stimulasi yang berguna agar dapat berkembang sehingga perlu mendapat perhatian
dari
lingkungan
terutama
keluarga
sehingga
apabila
keluarga atau lingkungan tidak mendukung justru akan menghambat perkembangan anak (Apriany, 2006)
4 Hasil
penelitian
yang
dilakukan
oleh
Fatimah
(2011)
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak di R.A Darussalam Desa Sumber Mulyo Jogoroto, Jombang dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 atau P < 0,05 dan penelitian yag dilakukan oleh Dewi dan Pujiastuti (2012) juga menunjukkan adanya hubungan antara pola asuh orang tau terhadap pekembangan perkembangan anak usia prasekolah di TK Kartika X-9 Cimahi dengan nilai signifikansi sebesar 0,013 atau P < 0,05. Penelitian yang akan peneliti lakukan berbeda dengan penelitian sebelumnya, variabel peneliti yaitu pola asuh orang tua yang meliputi pola asuh positif dan negatif serta perkembangan anak balita. Penelitian ini akan dilaksanakan di Posyandu Kota Tangerang Selatan. Survey yang peneliti lakukan pada Posyandu di wilayah kerja Ciputat Timur kota Tangerang Selatan menunjukkan bahwa pada posyandu Sakura terdapat beberapa penyimpangan perkembangan pada anak balita. Survey ini dilakukan terhadap dua orang anak balita dengan menggunakan instrument Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Hasil survey ini adalah dari dua balita menunjukkan adanya penyimpangan perkembangan di dua poin perkembangan yaitu motorik halus dan motorik kasar. Oleh karena itu, maka peneliti ingin mengetahui lebih dalam tentang perkembangan anak balita disana dan menghubungkan kepada salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu pola asuh orang tua.
5 B. Perumusan Masalah Lebih kurang 10 juta anak yang meninggal sebelum usia 10 tahun dan lebih dari 200 juta anak tidak berkembang sesuai potensi mereka karena adanya kesalahan dalam pengasuhan merupakan fenomena yang cukup menjadi perhatian kita, terutama bagi orang tua dalam memberikan pengasuhan yang maksimal kepada anak. Jumlah anak yang lahir setiap tahunnya adalah tanggung jawab kita semua, dan orang tua merupakan individu yang paling bertanggung jawab dalam tugas perkembangan seorang anak. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada dua orang balita di wilayah Posyandu Sakura Ciputat Timur didapatkan bahwa terdapat penyimpangan perkembangan di dua poin perkembangan yang akan diteliti oleh peneliti yaitunya penyimpangan perkembangan pada poin motorik halus dan motorik kasar, dengan demikian masalah penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur.
C. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka pertanyaan penelitian yang dikembangkan untuk menjawab masalah penelitian adalah:
6 1. Bagaimana karakterisitik dari responden di Posyandu Sakura Ciputat Timur? 2. Bagaimana pola asuh orang tua terhadap anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur? 3. Bagaimana perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur? 4. Bagaimana hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur?
D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui karakterisitik responden, yaitu orang tua yang mempunyai anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur b. Untuk mengetahui gambaran pola asuh orang tua terhadap anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur c. Mengkaji perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur d. Mengidentifikasi hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur
7 E. Manfaat Penelitian 1.
Bagi Ilmu Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, serta menjadi landasan dalam pengembangan evidance based ilmu keperawatan, khususnya keperawatan anak dan keluarga.
2.
Bagi Posyandu Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi yang bermanfaat oleh Posyandu, terutama bagi Ayah dan Ibu dari anak yang bersangkutan, sehingga dapat memberikan pola asuh yang positif terhadap anak.
3.
Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat dijadikan data awal pengembangan penelitian berikutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Perkembangan Anak Istilah tumbuh kembang mencakup dua peristiwa yang berbeda, namun berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Pertumbuhan (growth) merupakan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang dan
keseimbangan
metabolik.
Perkembangan
(development)
adalah
bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks pada pola yang teratur dan sebagai hasil dari proses pematangan. (April, 2009). Perkembangan juga berarti “mekar terbuka atau membentang; menjadi; menjadi besar, luas dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2001 dalam April 2009). Proses tumbuh kembang anak berlangsung secara alamiah, yang dalam proses tersebut sangat berkaitan pada hubungan dengan orang tua. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Masa balita merupakan pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan
anak
selanjutnya.
Masa
balita
terjadi
kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakan landasan berikutnya.
Perkembangan
moral 8
serta
perkembangan emosional, dan perkembangan
dasar-dasar kepribadian juga
9 dibentuk pada masa ini. Pada masa periode kritis ini, diperlukan rangsangan atau stimulasi yang berguna agar potensinya berkembang. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan (Kania, 2006) Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagaiberikut: 1.
Perkembangan merupakan “ Never Ending Process ”
2.
Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi .
3.
Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu
4.
Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan
5.
Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas
6.
Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan/ fase perkembangan. (April, 2009).
Perkembangan merupakan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih komplek dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Aspek-aspek perkembangan yang dapat dipantau meliputi gerak kasar, gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian (Depkes, 2006) 1)
Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar, seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.
2) Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian
10 tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis dan sebagainya. 3)
Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.
4)
Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya.
Ciri-ciri perkembangan pada masa balita menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2006) pada tiga tahun pertama kehidupan ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut-serabut saraf dan cabangcabangnya, sehingga terbentuk jaringan saraf dan otak yang komplek. Jumlah dan pengaturan hubungan antar sel saraf ini akan mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi. Kecepatan pertumbuhan pada masa balita akan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik dan fungsi ekskresi serta perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat.
11 Anak di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya dasar kepribadian manusia, kemampuan penginderaan, berpikir, keterampilan berbahasa dan berbicara, bertingkah laku sosial dan lain sebagainya. Anak balita merupakan kelompok tersendiri yang dalam perkembangan dan pertumbuhannya
memerlukan
perhatian
yang
lebih
khusus.
Apabila
perkembangan dan pertumbuhan pada masa balita ini mengalami gangguan, hal ini akan berakibat terganggunya persiapan terhadap pembentukan anak yang berkualitas. Balita terbagi dalam dua kategori berdasarkan karakteristik, yaitu anak usia satu sampai tiga tahun (batita) dan anak usia prasekolah (Uripi, 2004). Perkembangan anak di masa prasekolah sangat penting. Menurut Sumardi.I.S. (2005) masa prasekolah merupakan masa emas (golden age) dimana anak berusia 0–6 tahun, rentang usia ini sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak pada kehidupan selanjutnya. Menurut kemampuan
dan
nursalam (2005) struktur
atau
perkembangan
adalah bertambahnya
fungsi
yang
tubuh
lebih kompleks
dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistemnya yang terorganisasi.
12 B. Pola Asuh Orang Tua Pola asuh orang tua dalam perkembangan anak merupakan cara yang digunakan dalam proses interaksi berkelanjutan antara orang tua dan anak untuk membentuk hubungan yang hangat, dan memfasilitasi anak untuk mengembangkan kemampuan anak yang meliputi perkembangan motorik halus, motorik kasar, bahasa, dan kemampuan sosial sesuai dengan tahap perkembangannya (Kurniawati dkk, 2011). Menurut Baumrind (1971) dalam Apriany (2006) pola asuh orangtua terdiri dari 2 dimensi yaitu parent warmth (dimensi kehangatan) dan parent control (dimensi kendali) yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Dimensi kehangatan menunjukkan bahwa respon dan afeksi pada anak. Sedangkan dimensi kendali adalah aspek dimana orangtua mengendalikan perilaku anak untuk memastikan bahwa peraturan mereka dipatuhi. Berdasarkan kategori
pola
kedua dimensi di atas, maka terdapat
asuh
orangtua
empat
yaitu permissive, authoritarian,
authoritative, dan neglectfull. Orangtua yang menerapkan pola asuh authoritative memperlihatkan kehangatan tetapi keras, menjungjung tinggi kemandirian tetapi menuntut tanggungjawab akan sikap anak. Pada pola asuh authoritarian, orangtua menjungjung tinggi kepatuhan, kenyamanan dan disiplin yang berlebihan/orangtua lebih menekankan pemberian hukuman terhadap kesalahan, tanya jawab verbal dan penjelasan tidak diterapkan. Pola asuh permissive, orangtua bersikap
13 menerima,
murah hati dan agak pasif dalam hal kedisiplinan,
menerima seluruh tingkah laku yang ditampilkan anak, mengabulkan setiap permintaan
anak/terlalu memberikan perhatian yang berlebihan
tanpa menegakkan otoritasnya sebagai orangtua. Sedangkan pola asuh neglectfull, orangtua memberikan kendali dan afeksi yang rendah pada anaknya, mereka membiarkan anak mengambil keputusan sendiri, orangtua dan anak tidak ada kedekatan emosi dan orangtua cenderung mengabaikan kesejahteraan anak (Maccoby, 1980 dalam Apriany, 2006). Muthmainnah (2012) menjelaskan bahwa pola asuh orang tua dikatakan positif ketika orang tua mampu untuk bersikap positif kepada anak yang akan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif serta sikap menghargai diri sendiri. Dan dikatakan pola asuh negatif bila orang tua sering
melakukan
hal-hal
yang
negatif,
seperti
suka
memukul,
mengabaikan, kurang memperhatikan, melecehkan, menghina, bersikap tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah, dsb - dianggap sebagai hukuman akibat kekurangan, kesalahan atau pun kebodohan dirinya. Sikap negatif orang tua akan mengundang
pertanyaan
pada
anak,
dan
menimbulkan asumsi bahwa dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi, untuk disayangi dan dihargai, dan semua itu akibat kekurangan yang ada padanya sehingga orang tua tidak memberikan kasih sayang. Markie dkk (2002) dalam Muchtar (2011) mendefinisikan Positive Parenting adalah pendekatan pola asuh yang bertujuan untuk mengembangkan dan menglola prilaku anak dengan cara membangun dan tidak menyakitkan
14 anak. Pola asuh ini dikembangkan berdasarkan komunikasi yang baik dan juga perhatian yang positif untuk membantu anak agar berkembang. Anak-anak yang diasuh dengan pendekatan pola asuh positif kemungkinan besar akan berkembang baik, memiliki kemampuan baik, dan selalu merasa nyaman akan dirinya sendiri atas segala hasil yang telah dicapainya. Pendekatan dengan pola asuh yang positif akan mengembangkan kebiasaan baik yang merupakan landasan dalam mengembangkan karakter yang positif. (Muchtar, D.H. 2011) Menurut Nelsen & Lisa (2003) dalam buku Muchtar (2011), berikut ini perbandingan pola asuh negatif dan pola asuh positif : Tabel 2.1 Perbandingan Pola Asuh Positif dan Negatif Pola Asuh Negatif 1.
Melihat dan memberlakukan anak sebagai “hak milik” 2. Berusaha untuk membentuk anak sesuai dengan keinginan orang tua 3. Menjadi teman yang tidak menyenangkan dan menekankan kalau orang tua tidak bisa menjadi teman bagi anak 4. Mengalah terhadap keinginan anak atau orang tua 5. Kontrol 6. Mencoba untuk sempurna 7. Memberikan hukuman 8. Sangat melindungi 9. Menghindari perasaan terutama emosi negatif 10. Membetulakan atau mencari jalan keluar untuk anak 11. Selalu berpikir dari kacamata orang tua 12. Selalu merasa khawatir atau takut
Pola Asuh Positif 1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8. 9.
Melihat dan memberlakukan anak sebagai “titipan” Mengasuh dan mengembangkan anak supaya anak menjadi dirinya sendiri Sangat menghormati dan mendukung anak Selalu tegas dan tetap fokus pada usaha untuk mencari faktor penyebab dan mencari solusi Membimbing Mengajarkan dan mendidik bahwa kesalahan dan kegagalan adalah keadaan agar kita dapat mengambil pelajaran untuk menjadi lebih baik Melibatkan anak untuk mencari jalan keluar yang terbaik Menawarkan pengawasan yang pada tempatnya Mengizinkan anak untuk mengekspresikan perasaan dan emosi negatifnya
15 13. Selalu merasa kesal jika naak berprilaku tidak sesuai dengan keinginan orang tua 14. Mempunyai ersepsi bahwa kecerdasan intelektual adalah faktor utama yang akan membuat anak sukses kemudian hari
10. Mengajarkan yang berguna dalam kehidupan 11. Berusaha masuk ke dunia anak 12. Menaruh kepercayaan dan keyakinan pada anak 13. Berusaha agaranak belajar dari prilaku atau kejadian yang tidak menyenangkan 14. Memiliki persepsi bahwa kecerdasan intelektual membuat anak menjadi mampu dan kecerdasan emosionallah yang membuat anak sukses dan mampu meraih sgala potensi yang ada dalam dirinya.
Sumber: Nelsen & Lisa (2003) dalam buku Muchtar (2011)
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak Untuk membantu para profesional menilai faktor yang mempengaruhi perkembangan anak, mereka telah dikelompokkan ke dalam empat bidang yaitunya: a)
Environmental factors (Rumah, penghasilan, pekerjaan, pendidikan)
b)
Biological factors (Jenis kelamin, kesehatan umum, kesehatan mental, praktek kesehatan)
c)
Interpersonal relationships (Kedekatan, pola asuh orang tua, jaringan sosial) Interaksi dengan yang manusia lain merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang anak. Kontak mata, senyuman, memberikan lingkungan untuk mereka agar dapat berkomunikasi lebih lanjut, adanya pertukaran makna dalam berkomunikasi, dan keterlibatan orang tua atau
16 pengasuh
akan
membatu
mengembangkan
dunia
mereka
dalam
berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain.(Field dkk, 2007)
d)
Early environments and experiences (Pengalaman dan lingkungan sebelumnya) (Shanker, Blair & Diamond, 2008)
17
Tabel 2.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan)
Faktor atau Kondisi
Rumah
Penghasilan
Pekerjaan
Anak
Keluarga
Lingkungan terdekat
Lingkungan masyarakat
Ruangan bermain untuk anak ada/tidak
Keadaan rumah padat/tidak
Ruangan hijau untuk bermain anak ada/tidak
Bangunan masyaratakat di sekitar rumah ada/tidak
Anak berada di rumah dalam keadaan aman/tidak
Kondisi rumah sehat/tidak
Lingkungan sekitar bebas dari kejahatan/ tidak
Lingkungan di sekitar memudahkan untuk mencari penghasilan/tidak.
Pakaian anak memadai/tidak
Keluarga mengalami tekanan keuangan/tidak
Ada program komunitas yang murang untuk keluarga /tidak
Ada subsidi atau bantuan sosial/tidak
Gizi untuk anak cukup/tidak
Keluarga bergantung kepada satu orang dewasa yang berpenghasilan/ tidak
Ada tempat membeli makan yang aman/tidak
Ada subsidi untuk makanan/tidak
Ketika orang tua bekerja, anak dititipkan kepada penitipan anak yang berkualitas/tidak
Orang tua stres/tidak ketika anak dititipkan
Lingkungan sekitar termasuk banyak yang bekerja/tidak
Adanya kesetaraan pendapatan Ada/tidak
Lanjutan Tabel 2.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan)
Pendidikan
Memadai/tidak pekerjaan individu dalam sebuah keluarga
Keluarga butuh lebih banyak usaha agar pekerjaannya bermakna/ tidak
Seseorang membaca dan bermain dengan anak/tidak
Tingkat pendidikan dari anggota keluarga
Ada/tidak dorongan dari masyarakat agar orang tua memberikan pendidikan yang memadai untuk anaknya
Anak memiliki bukubuku dan mainan yang merangsang perkembangan/ tidak
Keluarga membantu anak untuk mengembangkan kemampuan anak/tidak
Ada/tidak tingkatan dalam memperoleh pendidikan dalam masyarakat
Anak mengikuti pendidikan usia dini yang berkualitas/tidak
Keluarga memiliki akses ke program pendidikan/tidak
18
Ada/tidak program di masyarakat yang mendukung pendidikan
Ada/tidak kebijakan untuk pendidikan anak usia dini
Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008
19
Tabel 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Biologi)
Faktor atau Kondisi
Anak
Keluarga
Lingkungan terdekat
Lingkungan masyarakat
Jenis kelamin
Laki-laki/Perempuan
Pernah mengalami kekerasan dalam keluarga/tidak
Ada laki-laki atau perempuan yang berpengaruh di lingkungan/tidak
Ada pengakuan laki-laki setara dengan perempuan/tidak
Kesehatan umum
Berat badan ketika lahir sehat/tidak
Kehamilan dari ibu yang normal/tidak
Asupan nutrisi yang kuat selama trimester pertama ketika di dalam perit ibu
Ada//tidak pelayanan kesehatan terdekat
Anak dalam keadaan sakit/tidak
Ada anggota keluarga yang sakit/tidak.
Ada/tidak dukungan masyarakat terhadap individu yang cacat
Ada/tidak dukungan masyarakat untuk keluarga yang mengalami kcacatan
Lingkungan anak sangat hangat akan kasih sayang/tidak
Kesehatan ibu ketika memiliki anak
Ada program untuk mendukung kesehatan mental ibu selama kehamilan dan setelah melahirkan/tidak
Ada dukungan masyarakat terjadap kesehatan mental ibu hamil/tidak
Pengasuh anak konsisten dan responsif atau tidak
Keluarga mengalami trauma, penyalahgunaan obat atau
Ada/tidak dukungan program dari lingkungan sekitang tentang
Ada/tidak dukungan dari masyarakat sekitar tentang
Kesehatan mental
20 Lanjutan Tabel 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Biologi)
Praktek kesehatan
kesehatan mental/tidak
keterampilan koping
mengurangi stigma negatif tentang kesehatan mental
Ada/tidak pola makan, tidur dan bermain anak
Keluarga mengatir secara aktif gizi, tidur dan bermain anak/tidak
Ada/tidak komunitas yang memberikan informasi tentang gizi, tidur, dan aktifitas anak
Anak diberikan ASI/tidak
Paham/tidak keluarga tentang ASI
Ada dukungan/tidak dari lingkungan sekitar untuk memberikan ASI kepada anak
Anak diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan/tidak
Anak olah raga stiap hari/tidak
Anggota keluarga mendorong anak untuk berolah raga/tidak
Ada/tidak program masyarakat untuk mendukung aktifitas fisik untuk anak
Ada bayaran/tidak untuk aktifitas fisik di sekolah anak
Anak dikenalkan untuk menjaga kebersihan mulut/tidak
Anak didorong untu\k membersihkan gigi/tidak
Mudah/tidak mendapatkan informasi tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut untuk anak
Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008
21
Tabel 2.4 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Interpersonal)
Faktor atau Kondisi
Kedekatan
Pola asuh orang tua
Jaringan sosial
Anak
Lingkungan terdekat
Lingkungan masyarakat
Responsif /tidak pengasuh dari anak kita
Ada program/tidak dari masyarakat tentang kedekatan anak denga orang tua
Pengasuh memberikan dukungan finansial/tidak kepada anak
Orang tua memberikan pengasuhan yang baik/tidak
Ada/tidak program tentang cara pengasuhan yang baik untuk anak
Hak-hak dan tanggung jawab orang tua diakui di tempat kerja/tidak
Ada/tidak ada hubungan anak dengan orang dewasa lain
Keluarga memiliki banyak jaringan sosial/tidak
Di lingkungan masyarakat ada/tidak, kelompokkelompok dengan kepentingan tertentu (Misal : Kelompok agama, budaya, dll)
Ada dukungan masyarakat/ tidak dalam mengembangakan kelpompok-kelompok dengan berbagai kepentingan tersebut
Anak memiliki teman sebaya/tidak
Anak diterima dalam keluarga/tidak
Ada/tidak perlakuan yang sama terhadap semua keluarga dari masyarakat sekitar
Ada/tidak dukungan masyarakat terhadap hak azazi manusia
Dekat/tidak anak dengan pengasuhnya
Anak mendapatkan pola asuh yang baik/tidak
Keluarga
Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008
22 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh anak menurut Edward (2006) adalah : a. Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua serta pengalamannya sangat berpengaruh dalam mengasuh anak. b. Lingkungan Lingkungan banyak mempengaruhi perkembangan anak, maka tidak mustahil jika lingkungan juga ikut mewarnai pola-pola pengasuhan yang diberikan orang tua terhadap anak. c. Budaya Sering kali orang tua mengikuti cara-cara yang dilakukan oleh masyarakat dalam mengasuh anak, kebiasaan-kebiasaan masyarakat disekitarnya
dalam
mengasuh
anak.
Karena
pola-pola
tersebut
dianggapnya berhasil dalam mendidik anak kearah kematangan. Orang tua mengharapkan kelak anaknya dapat diterima di masyarakat dengan baik, oleh karena itu kebudayaan atau kebiasaan masyarakat dalam mengasuh anak juga mempengaruhi setiap orang tua dalam memberikan pola asuh terhadap anaknya.
23 D. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak Balita Pengasuhan dalam keluarga sangatlah penting untuk perkembangan anak di masa mendatang. Pengasuhan ini termasuk pengasuhan di aspek psikososial yang mengarah kepada perkembangan yang positif. Indikator-indikator yang mempengaruhi perkembangan yang positiflah yang dibutuhkan untuk menilai seberapa jauh pengasuhan yang diberikan oleh keluarga atau bagaimana penerapan nilai-nilai budaya dalam keluarga tersebut. Pengasuhan dalam keluarga merupakan serangkaian tindakan atau aktivitas yang diperankan oleh pengasuh dalam keluarga di lingkungannya , atau kondisi lingkungan yang diatur oleh pengasuh agar anak mampu untuk beradaptasi sehingga apa yang menjadi tujuan dari pengasuhan tersebut dapat tercapai. (Kariger
dkk, 2012). Untuk mendukung beberapa teori, maka para peneliti melakukan penelitian yang membahas tentang perkembangan anak yang dipengaruhi oleh status perkawinan, hubungan antara oerang tua dan anak, dan hubungan anak dengan saudaranya. (Groenendyk & Brenda 2007) Baru-baru ini, ada peneliti yang sudah menekankan akan pentingnya interaksi dalam sebuah keluarga. Diantaranya pengasuhan yang dilakukan oleh ayah dan ibu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah interaksi ini berpengarug langsung terhadap perkembangan anak. (Groenendyk & Brenda 2007) Pengasuhan dalam keluarga mengacu kepada prilaku atau nilai-nilai yang diberikan oleh ayah dan ibu berupa pemberian dukungan satu sama lain atau juga bisa tidak adanya dukungan yang diberikan oleh orang tua tergantung bagaimana orang tua tersebut. (Groenendyk & Brenda 2007)
24 Pencarian perhatian
oleh anak merupakan cara
mereka dalam
menunjukkan harapan-harapan mereka tentang dunia sosial mereka. Menurut teori kedekatan internal adalah anak-anak mempunyai keinginan kepada orang tuanya agar diberikan respon saat mereka mengharapkan suatu hal ketika diberikan perawatan dalam keluarganya. Adanya respon orang tua terhadap harapan-harapan anak dapat mengajarkan mereka tentang adanya sebuah hubungan timbal balik atau adanya komunikasi yang dua arah (Pierre & Forman, 2012)
Teori kedekatan ini sudah diprediksi dan menunjukkan bahwa anak yang berusia 2 tahun secara positif dapat termotivasi untuk bekerjasama dengan teman-teman bermainnya dalam menyelesaikan tugasnya, atau sebuah solusi dari permasalahan didapat ketika adanya orang tua yang selalu siap untuk membantu mereka (Pierre & Forman, 2012)). Menurut Marcobby, hubungan timbal balik antara anak dan orang tua akan membantu anak dalam mengembangkan respon yang diberikan orang tuanya, dimana peran orang tua menjadi fokus uatama dalam memberikan respon (Pierre&Forman, 2012). Dengan respon yang diberikan orang tua dalam berkolaborasi dengan anknya, anak juga belajar tentang cara memberi respon yang sama. Kolaborasi antara anak dan orang tua ini bukanlah untuk mengekang anak terhadap respon yang ada, tapi dengan repon yang diberikan orang tua, anak mampu untuk berfikir lebih luas dan terarah, sehingga adanya interaksi yang menyenangkan bagi anak, adalah kewajiban orang tua merepon anaknya dengan tanpa paksaan, sehingga orang tua dan anak dapat saling memberikan kenyamanan (Pierre & Forman, 2012).
25 E. Penilaian Perkembangan Anak 1. Penilaian Cepat Perkembangan pada Umur Tertentu Muhaimin (2003) menjelaskan bahwa penting untuk dapat menilai perkembangan secara cepat pada semua umur. Tabel di bawah ini memperlihatkan rentang umur normal saat anak mencapai kemampuan tertentu yang dapat diukur dengan alat sederhana (kubus kayu berukuran 1 inci, crayon, kertas, buku gambar). Jika tampak adanya keterlambatan, diperlukan pemeriksaan klinis dan perkembangan secara lengkap dan terencana. Tabel 2.5 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 0 – 1 tahun Usia (Bulan) Keterampilan yang dicapai 50 %
Motorik Kasar Tengkurap, kepala ditegakkan dengan sudut 45° Duduk dengan dipegangi, kepada tegak Dibantu untuk duduk, kepala tidak goyah Berguling Duduk tanpa bantuan Dibantu untuk berdiri Berjalan sambil memegang furnitur Motorik halus Menyatukan tangan Meraih objek yang diletakkan di tangan Menggapai objek Memindahkan kubus dari tangan ke tangan Menepukkan kubus dari tangan ke tangan Menjepit bola kecil Bahasa Bersuara – tidak menangis Tertawa “Papa”/”Mama” (Tidak spesifik) “Papa”/”Mama” (spesifik)
Keterampilan yang dicapai 100 %
1.0
2.4
2.2 4.1 5.0 6.8 9.5 10.2
3.8 5.6 8.0 8.3 12.5 13.1
1.9 2.6 4.2 6.7
3.6 4.1 5.9 9.8
9.0
12.5
10.0
13.3
0.5 2.0 6.8 9.5
1.7 2.8 9.4 12.7
26 Sosial Senyum berdasarkan respon Makan biskuit sendiri Main pat-a-cake Minum dari gelas terbuka
0.8 1.6 5.5 7.4 9.0 12.5 11.5 16.4 Sumber: Muhaimin (2003)
Tabel 2.6 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 1 – 2 tahun Usia (Bulan) Keterampilan yang dicapai 50 %
Motorik Kasar Berdiri sendiri secara baik Berjalan lima langkah Menaiki tangga sambil berpegangan Motorik halus Menyusun menara dari dua kubus Menulis secara spontan Menyusun menara dari empat kubus Bahasa Tiga kata selain Mama/papa Menunjuk salah satu anggotabadan Menggaubungkan dua akata yang berbeda Merespon perintah sederhana tanpa isyarat Menyebutkan nama suatu gambar Sosial Minum dari gelas yang terbuka Menggunakan sendok, tumpah sedikit Membantu di dalam rumah, tugas sederhana
Keterampilan yang dicapai 100 %
12.7 13.5 16.8
16.1 16.8 21.1
13.8 13.8 19.0
18.6 18.9 24.0
12.3 17.5 17.7
16.5 23.7 24.0
18.6
2.7 thn
20.0
2.2 thn
11.5 14.5 17.1
16.4 19.0 22.2
Sumber: Muhaimin (2003)
27 Tabel 2.7 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 2 – 5 Tahun Usia (Tahun) Keterampilan yang dicapai 50 %
Motorik Kasar Berdiri seimbang dengan satu kaki selama 1 detik Melompat dengan satu kaki Berdiri seimbang degan satu kaki selama 5 detik Menaiki tangga seperti orang dewasa Berjalan ke depan dengan cara tumit ke ibu jari Motorik halus Menyusun delapan kubus ke atas Meniru garis vertikal Meniru jempatan tiga-kubus Menyalin gambar lingkaran Menyalin gambar silang Menggambar manusia-tiga bagian Meniru kotak Menggambar manusia-enam bagian Menyalin gambar kotak Bahasa Merujuk diri sendiri dengan nama Menggunakan kata jamak Memberikan nama pertama dan nama terakhir Menggunakan kata saya, aku, kamu Mengerti kata dalam, atas, bawah Mengenali keluarga Mengenali sebagian besar orang asing Menggunakan kata kenapa, dan kapan Kalimat panjang dengan kata penghubung (Sehingga, karena) Sosial Mencuci dan mengeringkan tangan Mengancingkan pakaian Berpakaian tanpa pengawasan Berpakaian dengan pengawasan
Keterampilan yang dicapai 100 %
2.6
3.9
3.6 3.7
4.6 4.7
3 4.6
4 5.7
2.3 2.5 2.9 3.0 3.7 3.8 4.1 4.6 4.7
3.1 3.4 3.6 3.7 4.8 4.8 5.4 6.1 6.3
2 2.3 2.6
3.0 3.5
2.5 3.1 3 4 4 4
4.2
2.0 3.1 3.7 4.9 4.0 5.5 2.9 3.8 Sumber: Muhaimin (2003)
28 2.
Penilaian Perkembangan Anak dengan Kuisioner Pra Skrining Pertumbuhan (KPSP) Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) merupakan salahsatu alat skrining yang diwajibkan oleh Departemen Kesehatan untuk digunakan di tingkat pelayanan kesehatan primer. KPSP sangat mudah digunakan baik oleh petugas kesehatan bahkan bagi guru TK (Taman Kanak-kanak), guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), maupun orangtua untuk mendeteksi dini adanya kelainan perkembangan anak sejak usia 3 bulan sehingga dengan cepat dapat dilakukan intervensi dini (Ariani, 2012). Pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP bertujuan untuk mengetahui perkembangan s e o r a n g anak, dengan hasil normal atau ada penyimpangan. Jadwal skrining / pemeriksaan KPSP
adalah pada umur 3, 6, 9,
12, 15, 18, 21, 24, 30,36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Jika anak belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada umur skrining yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya bayi umur 7 bulan, diminta datang kembali untuk skrining pada umur 9 bulan. Apabila orang tua datang dengan keluhan anaknya mempunyai
masalah
tumbuh kembang sedangkan umur anak bukan umur skrining maka pemeriksaan menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang lebih muda. (Depkes RI, 2006)
F. KERANGKA TEORI 29 Kelekatan Hubungan antar personal
Pola asuh orang tua
Hubungan sosial
Biologi Faktor-Faktor yang p Mempengaruhi Perkembangan Anak
Pola asuh positif
a. b. c. d.
Pola asuh negatif
Gender General health Mental health Health practise
Perkembangan anak : Normal Menyimpang
Lingkungan
Pengalaman dan lingkungan sebelumnya
a. b. c. d.
Housing Income Employment Education
Keterangan : : Berkaitan dengan penelitian : Tidak berkaitan dengan penelitian
Bagan 2.1 Kerangka Teori Modifikasi dari Shanker; Blair & Diamond (2008); Nelsen &Lisa (2003), Depkes RI (2006)
BAB III KERANGKA KONSEP , HIPOTESIS PENELITIAN, DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep Penelitian ini meneliti variabel yang berisi pola asuh orang tua dan
perkembangan
anak
balita,
perkembangan
anak
mencakup
perkembangan bahasa, motorik halus, motorik kasar dan perkembangan sosial. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak dibagi menjadi empat, yaitunya: Lingkungan, biologi, hubungan antar personal (Pola asuh orang tua) dan pengalaman. Sedangkan pola asuh disini meliputi pola asuh positif dan pola asuh negatif.
Independen
Dependen
Pola asuh orang tua
Perkembangan anak balita
Bagan 3.1 Korelasi antara variabel Independen dan Dependen
30
31 B. Hipotesis Hipotesis adalah suatu pernyataan yang merupakan jawaban sementara peneliti terhadap pertanyaan penelitian (Dahlan, 2008). Berdasarkan kerangka konsep penelitian, hipotesis yang muncul adalah : Ha:
Terdapat
hubungan
antara
pola
asuh
orang
tua
tetadap
perkembangananak balita. C. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan
karakteristik
yang
diamati,
sehingga
memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat, 2008).
32
Tabel 3.1 Definisi Operasional No
Variabel
Definisi Operasional
Alat Ukur
1
Pendidikan akhir
Pendidikan terakhir orang tua
Kuisioner A
2
Pekerjaan
Aktivitas keseharian orang tua
Kuisioner A
3
Lama interaksi Waktu yang dihabiskan orang tua untuk orang tua dengan berinteraksi dengan anak anak
Kuisioner A
4
Pola asuh orang tua
Kuisioner dengan 14 pernyataan menggunakan skala likert (Kuisioner B)
Hasil Ukur 1. Dasar 2. Menengah 3. Atas 1. Tidak bekerja 2. Bekerja Penilaian 1. Interaksi baik Lama interaksi > 3 jam 2. Interaksi kurang baik Lama interaksi < 3 jam
Skala Ordinal
Nominal Ordinal
Sumber: Hartono (2012)
Cara orang tua dalam memberikan pengasuhan kepada anak usia 1 – 3 tahun yang bertujuan untuk mengembangkan dan mengelola prilaku anak saat ini dan masa mendatang.
Penilaian: 1. Pola asuh positif , jika, Skor positif > skor negatif 2. Pola asuh negatif , jika, Skor negatif > skor positif
Ordinal
Modifikasi Nelsen & Lisa (2003) dan Likert (2014)
5
Perkembangan anak
Bertambahnya kemampuan (skill) anak usia 1 – 3 tahun dalam hal struktur dan fungsi tubuh yang yang meliputi perkembangan motorik halus, motorik kasar, sosial dan bahasa.
KPSP dengan 9 dan 10 pernyataan (Kuisioner C)
Penilaian: 1. Perkembangan anak sesuai (S) jika skor 9 - 10 2. Perkembangan anak kemungkinan ada penyimpangan jika skor kurang atau sama dengan 6 Sumber : Depkes RI (2006)
Ordinal
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian cross sectional. Rancangan penelitian cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran dan pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat /sekali waktu (Hidayat, 2007). B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2-4 Juni 2014. Penelitian ini dilakukan pada Posyandu Sakura, yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur di kota Tangerang Selatan. Alasan penelitian ini dilakukan di Posyandu Sakura adalah karena terdapat banyak anak balita disana, dan dari keterangan salah seorang Kelompok Kerja (POKJA) 4 Kelurahan Rempoa terdapat kasus perkembangan anak balita yang menyimpang, serta hasil studi pendahuluan
yang
sudah
dilakukan
oleh
peneliti,
bahwa
terdapat
penyimpangan perkembangan disana. Salah satu hal yang mempengaruhi perkembangan anak adalah pola asuh orang tua. Karena hal tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak usia balita disana.
33
34
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang ada di Posyandu Sakura Ciputat Timur yang berjumlah 59 anak balita. Daftar jumlah anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur pada tahun 2014 tercantum dalam Tabel 4.1 Tabel 4.1 Daftar Jumlah Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur pada Tahun 2014 No. 1 2
Usia 1-2 tahun 3-5 tahun
Jumlah anak 23 orang 36 orang Sumber : Posyandu Sakura CiputatTimur
2. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan sampel para orang tua yang memiliki anak dengan usia berkisar 1–5 tahun. Kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dimana kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel tersebut digunakan. Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel.
35
Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini antara lain: a. Orang tua yang memiliki anak usia balita b. Anak yang terdata di Posyandu Sakura, wilayah kerja Ciputat Timur c. Bersedia menjadi responden Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian yang penyebabnya adalah : a. Menolak menjadi responden b. Terdapat keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian c. Terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran maupun interpretasi hasil penelitian (Hidayat, 2008) Teknik
pengambilan
sampel
pada
penelitian
ini
adalah
menggunakan teknik sampling jenuh. Cara pengambilan sampel ini adalah dengan mengambil semua anggota populasi yang ada (Hidayat, 2008). Jadi, jumlah sampel yang digunakan adalah 59 orang anak. D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena (Dharma, 2011). Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuisioner yang terdiri dari 3 bagian, antara lain :
36
1. Kuesioner A yang berisi tentang identitas responden, berupa inisial nama orang tua, umur orang tua, pekerjaan orang tua, pendidikan akhir, inisial nama anak, umur anak, dan jenis kelamin anak. 2. Kuesioner B berisikan tentang pola asuh orang tua. Kuesioner ini terdiri dari 7 pernyataan positif dan 7 pernyataan negatif. Skala yang digunakan adalah skala likert. Kuesioner pola asuh orang tua dengan skala likert ini dibuat dengan pilihan SS yaitu “Sangat Sesuai”, S yaitu “sesuai”, TS yaitu “tidak sesuai” dan STS yaitu “Sangat Tidak Sesuai”. Skor yang diberikan untuk pilihan SS sama dengan 4, S sama dengan 3, TS sama dengan 2 dan untuk STS sama dengan 0. Tabel 4.2 Kisi-Kisi Kuesioner tentang Pola Asuh Variabel Pola Asuh
Nomor Item Favorable Favorable 1,2,3,4,5,6,7 8,9,10,11,12,13,14
3. Kuesioner C yaitu KPSP, yang berisi
9-10 pertanyaan
tentang
kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak. Sasaran KPSP anak adalah a n a k u s i a 0-72 bulan. Yang akan digunakan pada penelitian ini adalah anak usia 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 45, 60 bulan untuk seluruh aspek yang ada, yaitunya motorik halus, motorik kasar, bahasa dan sosial (Depkes RI, 2005)
37
Interpretasi KPSP meliputi : a. Jawaban Ya
: Orang tua anak menjawab: anak bisa atau
pernah atau sering atau kadang-kadang melakukannya. b. Jawaban Tidak
: Orang tua menjawab: anak belum pernah
melakukan atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak tidak tahu. Interpretasi hasil KPSP dengan jawaban Ya adalah : a. 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya (S) b. 8 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P) E. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas di Posyandu Melati, pada tanggal 27 Mei 2014. Uji validitas dilakukan di Posyandu ini dikarenakan memiliki karakteristik yang sama dengan Posyandu tempat penelitian yang akan dilakukan. Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas sebelum melakukan penelitian untuk mendapatkan instrumen yang dapat diterima sesuai standar (Hidayat, 2008). 1. Hasil Validitas Instrumen Hasil uji validitas untuk pola asuh orang tua terdapat pernyataan tidak valid sebanyak 2 pernyatan yaitu pernyataan pada nomor 1 dan 6. Pada saat penelitian peneliti tidak langsung mengeluarkan dua pernyataan ini karena akan diuji kembali validitasnya setelah penelitian dilakukan.
38
2. Hasil Reliabilitas Instrumen Reliabilitas
merupakan
langkah
yang
dilakukan
setelah
melakukan validitas instrument. Dalam penelitian ini digunakan metode Cronbach Alpha untuk mengukur reliabilitas instrument pola asuh orang tua. Salah satu keuntungan dari metode ini adalah dapat dihitung dengan hanya melakukan pengukuran satu waktu (satu kali) dan tepat digunakan untuk skala likert (Dharma, 2011). Hasil pengujian reliabilitas instrumen dirangkum dalam Tabel 4.3 Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Pola asuh
Positif Negatif
Alpha Cronbach 0,741 0,741
Keputusan Reliabel Reliabel
F. Tahapan Pengambilan Data Penelitian ini akan mengambil data mengenai pola asuh orang tua dan perkembangan anak usia bawah tiga tahun. Penelitian ini mengambil data dengan cara: 1. Peneliti mempersiapkan surat menyurat terkait dengan izin penelitian di taman penitipan anak ke kampus FKIK UIN Jakarta. 2. Peneliti menyerahkan surat izin penelitian ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) 3. Peneliti menunggu persetujuan Dinkes Tangsel. Setelah itu langsung menyerahkan surat ke Puskesmas Ciputat Timur.
39
4. Peneliti mengikuti Rapat koordinasi rutin Posyandu kelurahan Rempoa, rekomendasi dari penanggung jawab ibu dan anak kecamatan Ciputat Timur 5. Setelah mengikuti Rapat koordinasi rutin, peneliti mendapatkan dua opsi tempat untuk dilakukan pengujian validitas dan penelitian. 6. Peneliti mempersiapkan segala kebutuhan untuk penelitian 7. Mengunjungi tempat yang sudah ditentukan yaitu Posyandu Sakura 8. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan kembali ke pihak Posyandu yang dikunjungi 9. Peneliti meminta persetujuan kepada orang tua yang memiliki anak usia balita. 10. Peneliti menyebarkan kuisioner kepada orang tua serta mengobservasi dan memberikan perlakukan kepada anak balita sesuai dengan data yang diberikan oleh kader Posyandu. 11. Peneliti mengumpulkan kuisioner yang telah diisi oleh responden 12. Peneliti mengolah kuisioner dan data yang sudah dikumpulkan dan memasukkan ke dalam laporan penelitian. G. Pengolahan Data Dalam proses pengolahan data, peneliti menggunakan langkahlangkah pengolahan data menurut Hidayat (2008) diantaranya: 1. Pengolahan data (Editing) Editing yaitu memeriksa kembali kebenaran data atau formulir kuesioner yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dilakukan
pada
40
tahap
pengumpulan
data
atau
setelah
data terkumpul untuk
memastikan bahwa data yang terkumpul sesuai dengan kebutuhan penelitian. 2. Pengkodean data (Coding) Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atasa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel. Data yang sudah terkumpul, sebelum dimasukkan ke dalam komputer diberikan kode dalam setiap pernyataan. Kuesioner pola asuh orang tua diberikan kode pernyataan nomor satu menjadi 1, pernyataan nomor 2 menjadi 2, dan seterusnya hingga akhir pernyataan yaitu sampai 14. Sedangkan kuisioner perkembangan anak balita diberikan kode pernyataan nomor 1 menjadi A, pernyataan nomor 2 menjadi B, hingga akhir pernyataan yaitu sampai J. 3.
Pemasukan data (Entry) Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam program computer statistik untuk dapat di analisis atau dibuat distribusi frekuensinya.
41
Tahapan ini adalah proses memasukkan data responden mulai dari kuesioner A hingga kuesioner C. Masing-masing diisi sesuai dengan isian responden. 4. Pembersihan Data (Cleaning) Proses pengecekkan kembali data-data yang telah dimasukkan untuk
melihat
ada
tidaknya
kesalahan,
terutama kesesuaian
pengkodean yang dilakukan. Apabila terjadi kesalahan maka data tersebut akan segera diperbaiki sehingga sesuai dengan hasil pengumpulan data yang dilakukan. H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Univariat Analisis univariat adalah mendeskripsikan setiap variabel yang diteliti,
diagnosis asumsi statistik lanjut
deteksi nilai
ekstrim/outlier (Amran, 2012). Analisa univariat pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berbagai karakteristik responden, mulai dari pendidikan responden, pekerjaan, lama interaksi responden dengan anak balita, jenis kelamin anak balita, pola asuh responden serta perkembangan anak balita. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi-Square. Uji ini digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan dependen berskala ordinal (Dharma, 2011). Analisa bivariat pada
42
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan anak balita. I. Etika Penelitian Penelitian ini menggunakan subjek manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar menjunjung kebebasan manusia. Masalah etika penelitian keperawatan sangat penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia. Masalah etika yang harus diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut (Hidayat, 2007 & Dahlan, 2008) : 1. Lembar persetujuan (Informed consent) Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang diteliti
untuk
ketersediaannya
menjadi
responden
penelitian.
Persetujuan dari responden merupakan hak dari responden yang sebelumnya sudah diberitahunkan oleh peneliti mengenai tujuan penelitian, prosedur pelaksanaan, manfaat penelitian, dan kerahasiaan responden. Lembar persetujuan ini ditandantangani oleh responden yang bersedia menjadi responden penelitian. 2. Tanpa nama (Anonymity) Penelitian ini tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data yang diisi oleh responden, tetapi mengurutkan
nomor
pada
diberikan kepada responden.
lembar
pengumpulan
data
yang
43
3. Kerahasiaan (Confidentiality) Penelitian ini memberikan jaminan kerahasiaan teradap hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. 4. Prinsip keadilan, mnfaat dan menghormati orang lain Penelitian ini dilakukan dengan memenuhi prinsip keadilan, manfaat dan menghormati orang lain.
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian Puskesmas Ciputat Timur merupakan Puskesmas yang membawahi dua kelurahan, yaitu kelurahan Rempoa dan kelurahan Cempaka Putih. Puskesmas ini terletak di Jalan Haji Juanda Ciputat Timur Tangerang Selatan. Kelurahan Cempakan Putih membawahi 20 Posyandu, dan kelurahan
Rempoa
membawahi
25
Posyandu.
Posyandu
Sakura
merupakan salah satu Posyandu yang berada di kelurahan Rempoa. Posyandu ini terletak di Jalan Haji Usman, Gang Kecapi, Sandratex, Ciputat
Timur.
Posyandu
Sakura
saat
ini
telah
memberikan
kebermanfaatannya kepada lebih kurang 59 balita dalam hal pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak di cakupan wilayah RT 5 RW 6 Rempoa. Hal yang sangat menarik bagi peneliti terkait dengan Posyandu ini adalah adanya pemantauan langsung oleh kader Posyandu terhadap balita-balita yang bermasalah, baik permasalahan dalam hal tumbuh kembang anak maupun dalam hal gizi seimbang. Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, setiap ada permasalahan yang terjadi pada anak balita ketua Posyandu selalu turun tangan untuk menangani permasalahan yang ada. Contohnya permasalahan pada gizi balita. Ketua Posyandu 44
45 beserta tim gizi dari Puskesmas langsung menangani permasalahan yang ada dengan memberikan penyuluhan tentang gizi, dan kesehatan lainnya. Hal yang belum ditemukan oleh peneliti disini adalah follow up tentang perkembangan dari balita. Menurut peneliti fokus dari Posyandu saat ini lebih kepada pertumbuhan balita dan belum mencapai follow up yang maksimal pada perkembangan balita.
B. Hasil Analisis Univariat 1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.1. Tabel 5.1 Karakteristik Balita berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi (n)
Persentase (%)
Laki-laki Perempuan Total
32 27 59
54 46 100
Data pada tabel 5.1 menunjukkan terdapat 32 orang (54%) balita laki-laki dan 27 orang (46%) balita perempuan.
46 2. Gambaran Pekerjaan Orang Tua Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan orang tua dapat dilihat pada tabel 5.2 Tabel 5.2 Karakteristik Pekerjaan Orang Tua di Posyandu Sakura Ciputat Timur Pekerjaan Orang Tua
Frekuensi (n)
Persentase (%)
Tidak bekerja
45
76
Bekerja Total
14 59
24 100
Data pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa 45 responden (76%) tidak bekerja dan 14 responden (24%) adalah bekerja. 3. Gambaran Pendidikan Orang Tua Karakteristik responden berdasarkan pendidikan orang tua dapat dilihat pada tabel 5.3 Tabel 5.3 Karakteristik Pendidikan Orang Tua dari Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur Pendidikan Dasar Menengah Tinggi Tidak diisi Total
Frekuensi (n) 15 31 12 1 59
Persentase (%) 25 53 20 2 100
Data pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa responden dengan pendidikan kategori menengah 31 orang (53%), kategori dasar 15 orang (25%), kategori tinggi 12 orang (20%) , dan sebanyak 1 orang tidak mengisi kolom pendidikan.
47 4. Gambaran Lama Interaksi Anak dengan Orang Tua Karakteristik responden berdasarkan lama intraksi orang tua dengan anak dapat dilihat pada tabel 5.4 Tabel 5.4 Karakteristik Lama Interaksi Orang Tua dan Anak Rentang waktu <3 jam >3 jam Total
Frekuensi (n) 0 59 59
Persentase (%) 0 100 100
Data pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa 59 responden berinteraksi dengan anak balita selama lebih dari 3 jam, sedangkan tidak ada responden yang berinteraksi dengan anak balita selama kurang dari 3 jam.
5. Gambaran Pola Asuh Orang Tua Variabel pola asuh orang tua terdiri atas 14 pernyataan. Gambaran distribusi jawaban responden terhadap pernyataan varibel pola asuh orang tua dapat dilihat pada tabel 5.5 Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua di Posyandu Sakura Ciputat Timur Pola Asuh
Frekuensi (n)
Persentase (%)
Positif Negatif Total
30 29 59
50,8 49,2 100
Data pada tabel
5.5 menunjukkan bahwa terdapat 30
responden (50,8%) memberikan pola asuh positif kepada anaknya dan
48 29 reponden (49,2%) memberikan pola asuh yang negatif pada anaknya. 6. Gambaran Perkembangan Anak Balita Variabel perkembangan anak balita terdiri atas 9 dan 10 pernyataan. Gambaran distribusi jawaban responden terhadap variabel perkembangan anak balita dapat dilihat pada tabel 5.6 Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Perkembangan Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur Perkembangan Normal Menyimpang Total
Frekuensi (n) 34 25 59
Persentase (%) 57,6 42,4 100
Data pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa terdapat 34 balita (57,6%) mengalami perkembangan yang normal dan 25 balita (42,4%) mengalami perkembangan yang menyimpang.
C. Hasil Analisis Bivariat 1. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita Analisa hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita dapat dilihat pada tabel 5.7
49 Tabel 5.7 Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur
Pola Asuh Positif Negatif Total
Perkembangan Anak Balita Normal Menyimpang (%) (%) 17 17 29 29 13 12 22 20 30 29 51 49
Total 34 58 % 25 42 % 59 100%
P value 0,879
Hasil dari tabel 5.7 yaitu dari 59 responden dapat diketahui bahwa pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang (29%), pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 12 orang (20%), pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang (29%), dan pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 13 orang (22%). Hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan P=0,879 (Sig>0,05), maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia balita.
BAB VI PEMBAHASAN
Bab ini akan menjelaskan interpretasi hasil penelitian dan keterbatasan penelitian. Interpretasi hasil akan membahas mengenai hasil penelitian yang dikaitkan dengan teori yang ada pada tinjauan pustaka, sedangkan keterbatasan penelitian akan memaparkan keterbatasan yang terjadi selama pelaksanaan penelitian. A. Analisis Univariat 1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Anak Balita Responden dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak balita di wilayah kerja Posyandu Sakura Ciputat Timur Tangerang Selatan. Jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 59 orang. Responden yang memiliki balita berjenis kelamin laki-laki berjumlah 32 orang (54%), dan responden yang memiliki balita berjenis kelamin perempuan berjumlah 27 orang (46%). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah balita laki-laki dan perempuan di Posyandu ini. Perbandingan balita laki-laki dan perempuan adalah 32:27 sama dengan sekitar 3:2. 2. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaannya Pekerjaan orang tua merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan anak (Shanker, Blair & Diamond, 2008). Hasil statistik dari penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata responden 50
51
adalah orang tua yang tidak bekerja. Orang tua yang dimaksudkan disini adalah Ayah atau Ibu yang pada saat penelitian berkesempatan untuk mengisi kuisioner yang diajukan. Dan pada umumnya kuisioner ini diisi oleh Ibu dari anak balita yang ada. Terdapat sebanyak 45 responden (76%) yang tidak bekerja, dan 14 responden (24%) yang bekerja. Terdapat perbedaan yang signifikan antara orang tua yang tidak bekerja dengan orang tua yang bekerja. Perbandingan antara responden yang bekerja dengan responden yang tidak bekerja adalah 45:14 sama dengan sekitar 3:1. 3. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikannya Tingkat
pendidikan
dan
pengetahuan
orang
tua
serta
pengalamannya sangat berpengaruh dalam mengasuh anak (Edward, 2006). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan akhir dari responden sebanyak 31 orang (53%) adalah Sekolah Menengah Atas (SMA), 15 orang (25%) adalah sekolah tingkat dasar, 12 orang (21%) adalah diploma dan sarjana, dan 1 orang (2%) tidak mengisi kolom pendidikan yang ada di kuisioner. 4. Karakteristik Responden berdasarkan Lama Interaksi dengan Anak Balita Kemampuan komunikasi awal untuk perkembangan anak berada di tingkat keluarga. Keluarga yang memiliki budaya berkomunikasi dengan anak secara baik akan mampu menciptakan prakondisi yang baik bagi tumbuhnya kecerdasan anak- anak (Wijayanti, 2013). Menurut Dr Chee, 2008, kualitas waktu interaksi orang tua dengan anak lebih penting dari pada kuantitas waktunya. Alangkah tidak berarti apa-
52
apa jika orang tua mempunyai waktu 24 jam untuk anak, tetapi tidak dengan kualitas yang maksimal. Menurut Hartono (2012), interaksi minimal antara ibu dan anak minimal 3 jam. Pada penelitian ini, peneliti hanya mampu mengukur kuantitas interaksi Ibu dan anak dengan nilai statistik seluruh responden memiliki waktu untuk berinteraksi dengan anak balita selama lebih dari tiga jam sehari. 5. Karakteristik Responden berdasarkan Pola Asuh Menurut Groenendyk & Brenda (2007), interaksi anak dengan orang dewasa dan sesamanya di lingkungan keluarga dapat menstimulasi perkembangan anak tersebut. Pada penelitian terdapat 2 macam pola asuh yang akan dijabarkan oleh peneliti, sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Nelsen & Lisa (2003) dalam Muchtar (2011), yaitu tentang pola asuh positif dan negatif. Pada penelitian ini diperoleh data sebanyak 30 orang tua (50,8%) memberikan pola asuh positif kepada balita, da 29 orang tua (49,2%) memberikan pola asuh negatif kepada balita. Terdapat perbedaan yang tidak terlalu signifikan disini. Pola asuh positif adalah pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak dengan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif serta sikap menghargai diri sendiri. Dan dikatakan pola asuh negatif adalah bila orang tua sering melakukan hal-hal yang negatif, seperti suka memukul,
mengabaikan,
kurang
memperhatikan,
melecehkan,
53
menghina, bersikap tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah, dan sebagainya yang dianggap sebagai hukuman akibat kekurangan, kesalahan atau pun kebodohan dirinya. Sikap negatif orang tua akan mengundang pertanyaan pada anak, dan menimbulkan asumsi bahwa dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi, untuk disayangi dan dihargai, dan semua itu akibat kekurangan yang ada padanya sehingga orang tua tidak memberikan kasih sayang (Muthmainnah, 2012). 6. Karakteristik Responden berdasarkan Perkembangan Balita Hal yang terpenting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita
karena
mempengaruhi itu
masa
pada
masa
ini
pertumbuhan
dasar
yang
akan
dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Selain
balita
merupakan
masa
dimana
kritis,
diperlukan
rangsangan/stimulasi yang berguna agar dapat berkembang sehingga perlu mendapat perhatian apabila
keluarga
dari atau
lingkungan lingkungan
terutama
keluarga
sehingga
tidak mendukung justru akan
menghambat perkembangan anak (Apriany, 2006). Hasil
statistik
dari
penelitian
ini
menunjukkan
bahwa
perkembangan normal balita di tempat ini sebanyaj 34 orang (57,6%), dan perkembangan menyimpang sebanyak 25 orang (42,4%). B. Analisis Bivariat 1. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita Hasil analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji chi square karena kedua variabel berbentuk data kategorik. Hasil penelitian
54
mengenai hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita menunjukkan bahwa responden yang memberikan pola asuh positif kepada anak dan perkembanagn anak balita yang normal sebanyak 19 orang (29%) sebanding dengan orang tua yang memberikan pola asih negatif kepada anak, tetapi perkembangan anak balita menyimpang. Dan hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak usia balita, artinya pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak balita tidak memiliki hubungan dengan perkembangan anak di Posyandu Sakura Ciputat Timur. Edward (2006) menyatakan bahwa pola pengasuhan orang tua sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, maka tidak mustahil jika lingkungan juga ikut mewarnai pola-pola pengasuhan yang diberikan orang tua terhadap anak. Penyebab dari tidak terdapatnya hubungan yang signifikan mungkin disebabkan oleh faktor seperti lingkungan, dimana lingkungan yang ada di sekitar memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak balita (Edward, 2006). Lingkungan di sekitar responden tampak bersahabat, yang dibuktikan dengan kehangatan mereka menyambut peneliti untuk melakukan penelitian disana dan nampak jelas ketika beberapa orang tua berinteraksi dengan anak. Hubungan antara pemilik rumah satu dan pemilik rumah lainnya pun terlihat seperti keluarga besar yang saling membutuhkan. Terdapat kelompok-kelompok
masyarakat
yang
setiap
sore
berkumpul
dan
bercengkrama, selama 3 hari peneliti melakukan penelitian disana. Peneliti
55
mempunyai pandangan bahwa lingkungan tempat penelitian ini sudah cukup baik, dan memberikan dampak baik terhadap Ibu dan anak balita. Jaringan sosial merupakan salah satu yang mempengaruhi perkembangan anak balita dalam faktor hubungan interpersonal dengan masyarakat sekitar (Shanker, Blair & Diamond, 2008). Di tempat penelitian ini, peranan komunitas sosial seperti Posyandu sangat berpengaruh. Diketahui dari kader Posyandu Sakura Ciputat Timur, ratarata penduduk sekitar rajin mengikuti acara dan kegiatan yang diadakan oleh Posyandu, karena masyarakat sudah mulai mengerti akan pentingya Posyandu untuk anak Balita. Peneliti mempunyai pandangan bahwa, masyarakat disini mendapatkan motivasi yang cukup tinggi dari kaderkader Posyandu yang ada.
C. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dari penelitian ini. Hal ini disebabkan oleh adanya keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini, seperti saat penelitian ini berlangsung peneliti belum mampu menggali bagaimana kualitas hubungan orang tua dengan anak sehingga lama interaksi disini hanya digali secara kuantitas saja.
BAB VII PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil uraian penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil dari keseluruhan temuan dan pengujian hasil penelitian sebagai berikut: 1. Karakteristik responden yang peneliti dapatkan pada penelitian ini adalah balita berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada balita berjenis kelamin laki-laki berbanding 32:27. Rata-rata responden yang peneliti teliti berprofesi sebagai ibu rumah tangga sebanyak 76% dari jumlah responden. Pendidikan dari responden paling banyak adalah tingkat menengah sebanyak 53% dari jumlah responden. Sebanyak 80% dari responden menghabiskan waktu bersama anak balita selama 24 jam. 2. Sebanyak 30 responden pada penelitian ini memberikan pola asuh positif kepada anak balita. 3. Diperoleh perkembangan normal anak balita di tempat ini sebanyak 34 orang (57,6%), dan perkembangan menyimpang anak balita sebanyak 25 orang (42,4%). 4. Hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita dari 59 responden dapat diketahui bahwa pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang 56
57
(29%), pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 12 orang (20%), pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang (29%), dan pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 13 orang (22%). Hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan P=0,879 (Sig>0,05), maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia balita.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka dapat diberikan saran kepada berbagai pihak yang berkenaan dengan pola asuh orang tua dan perkembangan anak balita sebagai berikut: 1. Bagi Posyandu Kader Posyandu perlu meningkatkan lagi peranan kader sebagai motivator dan edukator bagi Ibu-Ibu agar mampu untuk memberikan pola asuh yang baik kepada anak. 2. Bagi Puskesmas Puskesmas perlu mengevaluasi kembali materi yang akan diberikan oleh Posyandu ke masyarakat tentang pola asuh orang tua dan perkembangan anak balita. 3. Bagi Keperawatan
58
Perawat perlu meningkatkan perannya sebagai concelor dan dapat ikut terlibat dalam bimbingan konseling yang ada di Posyandu sebagai suatu intervemsi dari keperawatan anak dalam mengkaji perkembangan anak dan intervensi dari keperawatan keluarga dalam mengkaji pola asuh yang diberikan oleh orang tua terhadap anak. 4. Bagi Peneliti Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas judul penelitian
seperti
faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi
perkembangan anak atau jenis-jenis pola asuh yang diberikan orang tua terhadap anak.
DAFTAR PUSTAKA
Amran, Yulia. 2012. Pengelolaan dan Analisis Data Statistik di Bidang Kesehatan. Fakulltas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta: Jakarta
Andrade dkk.
Family environment
and child’s cognitive development:
an
epidemiological approach. Darci Neves Santos Instituto de Saúde Coletiva – UFBa Rua Padre Feijó, 29 4º andar. (2005): hal 2
Apriany, Dyna. Gambaran
Pola Asuh Orangtua Pada Anak Penyandang
Epilepsi Usia Balita Di Poliklinik Anak RSUP.Perjan Dr. Hasan Sadikin Bandung. Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani. 2006
April, Apriani. 2009. Keberfungsian Keluarga Dengan Perkembangan Anak Usia Prasekolah. Tesis S2.
Ariani. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 27, No. 2,(Agustus 2012); Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum.
Blair, C. & Diamond, A. 2008. Biological processes in prevention and intervention: The promotion of self-regulation as a means of preventing school failure. Development and Psychopathology. Vol. 20: h. 899-911
Dahlan, M. Sopiyudin. 2008. Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan. Sagung Seto: Jakarta
Dharma, KK. 2011. Metode Penelitian Keperawatan. Panduan Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. CV Trans Info Media: Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar
Dewi & Pujiastuti. 2012 . Hubungan Pola Asuh Dengan Perkembangan Anak Usia Prasekolah Di Tk Kartika X-9 Cimahi 2012. STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
Edwards D C. 2006. Ketika Anak Sulit Diasuh: Panduan Orangtua Mengubah Masalah Perilaku Anak. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Groenendyk & Brenda. Coparenting and Early Conscience Development in the Family. The Journal of Genetic Psychology. Vol. 168 no.2 (2007): h. 201-224
Hasinuddin & Fitriah. Modul Anticipatory Guidance: Terhadap Perubahan Pola Asuh Orang Tua Yang Otoriter Dalam Stimulasi Perkembangan Anak. STIKES Ngudia Husada Madura, 2011
Hidayah, Nur. Layanan pada Anak Usia Dini ( Studi Kasus di TPA Beringharjo Yogyakarta ). 2004
Hidayat, A. Aziz. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
I Gusti Ngurah Suwarba, dkk 2008. Artikel kesehatan tentang perkembangan anak.
Kania, Nia. 2006. Seminar Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Mencapai Tumbuh Kembang Yang Optimal
Kariger dkk. Indicators of Family Care for Development for Use in Multicountry Surveys. Bangladesh. J Health Popul Nutr. Vol. 30 no. 4 (2012): h. 472-486
Kurniawati, dkk. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Perkembangan Anak Toddler (Usia 1-3 Tahun) di Kelurahan Bener Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. 2011
Muchtar, D.H. 2011. Six Pillars of Positive Parenting. Cicero Publishing: Jakarta
Muhaimin, Syamsi. 2003. Vade-Mecum Pediatri. Jakarta: ECG
Muthmainnah, Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Pribadi Anak
yang
Androgynius melalui Kegiatan Bermain. PGPAUD FIP Universitas Negeri Yogyakarta. 2012
Nursalam (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk perawat dan bidan) Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika.
Pangastuti, Ratna. Studi Analisis Implementasi Full Day di TPA Beringharjo Kota Yogyakarta, TPA Pelangi Indonesia dan TPA Laboratorium PAUD UGM Kabupaten Sleman, dan TPA Jabal Rahmah Kabupaten Bantul. Tesis S2 Studi Islam Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. 2012
Pierre & Forman. Attention-Seeking During Caregiver Unavailability and Collaboration at Age 2. Child Development. Vol. 83 no. 2 (Maret-April 2012): h 712-727
Rahayu, Muji. Pengaruh Pendampingan Stimulasi Perkembangan pada Keluarga terhadap Perkembangan Batita di Desa Pandak, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Skripsi S1 Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan. Universitas Jenderan Soedirman. 2013.
Shanker, S. In search of the pathways that lead to mentally healthy children. Journal of Developmental Processes. Vol. 3 no. 1 (2008): h. 22-23
Simkiss dkk. Validation of the mothers object relations scales in 2–4 year old children and comparison with the child–parent relationship scale. Health and Quality of Life Outcomes. (2013): h. 11-49
Sunarsih, Tri. Hubungan Antara Pemberian Stimulasi Dini Oleh Ibu dengan Perkembangam Balita di Taman Balita Muthia Sido Arum, Sleman Yogyakarta. 2010 ,
Sumardi I.S. 2005. Melawan Stigma Melalui Pendidikan Alternatif. Jakarta: Grasindo.
Uripi, V. 2004. Menu Sehat Untuk Balita. Penerbit Puspa Swara, Jakarta
Chee, Goh. 2008. Spending Quality Time with Our Children: How to be an effective working parent. Diakses pada tanggal 24 Juni 2014 pukul 08.16 dari http://www.his.edu.my/education-and-parenting-ideas/324spending-quality-time-with-our-children-how-to-be-an-effectiveworking-parent.html
Field dkk, 2007. Diakses pada hari Rabu, 26 Maret2014, pukul 09.00 dari http://www.beststart.org/OnTrack_English/2factors.html#interpersonal
LAMPIRAN 2 INFORMED CONSENT
Tangerang Selatan, Juni 2014 Yth. Calon Responden Penelitian Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Refi Yulita NIM
: 1110104000007
Alamat : Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat
Adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita pada Posyandu Sakura di Kelurahan Rempoa”. Penelitian ini memberikan manfaat tidak langsung kepada responden, yaitu dapat mengetahui
hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak
melalui
kuesioner yang diberikan oleh peneliti. Penelitian ini tidak akan merugikan responden. Peneliti akan merahasiakan identitas dan jawaban saudara sebagai responden dalam penelitian ini. Bersama surat ini kami lampirkan lembar persetujuan menjadi responden. Saudara dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan apabila bersedia secara sukarela menjadi responden penelitian. Besar harapan saya agar saudara bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya
Peneliti
Saya yang bertanda tangan di bawah ini bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh: Nama
: Refi Yulita
NIM
: 1110104000007
Alamat
: Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat Saya telah mendapat penjelasan dari peneliti mengenai tujuan penelitian ini.
Saya mengerti bahwa data mengenai penelitian ini akan dirahasiakan. Semua berkas yang mencantumkan identitas responden hanya digunakan untuk terkait penelitian. Saya mengerti bahwa tidak ada risiko yang akan terjadi. Apabila ada pertanyaan dan respon emosional yang tidak nyaman atau berakibat negatif pada saya, maka peneliti akan menghentikan pengumpulan data dan peneliti memberikan hak kepada saya untuk mengundurkan diri menjadi responden dari penelitian ini tanpa risiko apapun. Demikian surat pernyataan ini saya tandatangani tanpa suatu paksaan. Saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini secara sukarela.
Tangerang Selatan, Juni 2014
(…………………………..)
LAMPIRAN 3 KUISIONER PENELITIAN
Angket Pola Asuh Orangtua
No. Responden
: (Diisi oleh peneliti)
Umur
:
Pendidikan Terakhir
:
Pekerjaan
:
Lama interaksi orang tua dengan anak
:
Umur anak
:
Alamat
:
No. Telp / Hp
:
Jam
Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama dan isilah pernyataan- pernyataan tesebut dengan tanda () sesuai dengan diri saudara yang sebenarnya. Kerjakan dengan teliti, jangan ada nomor yang terlewatkan. Alternatif pilihan jawaban sebagai berikut: SS
: Jika Anda “Sangat Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan diri Anda
S
: Jika Anda “Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan diri Anda
TS
: Jika Anda “Tidak Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan diri Anda
STS : Jika Anda “Sangat Tidak Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan diri Anda
No
Pernyataan
SS
Saya melihat dan memberlakukan anak sebagai 1
titipan dari Tuhan Yang Maha Esa Saya mengasuh dan mengembangkan anak 2
supaya anak menjadi dirinya sendiri 3
Saya sangat menghormati dan mendukung anak Saya selalu fokus untuk mencari solusi dari
4
permasalahan anak Saya membimbing anak kepada hal-hal yang 5
bermanfaat 6
Saya mendidik anak agar belajar dari kesalahan Saya melibatkan anak untuk mencari jalan
7
keluar terbaik Saya sangat melindungi dan tidak memberikan 8
kepercayaan kepada anak (Over protective) Saya tidak memberi kesempatan kepada anak 9
untuk mengungkapkan perasaannya. 10
Saya selalu mengikuti keinginan anak Saya selalu membuat keputusan sendiri tanpa
11
memikirkan pendapat anak 12
Saya selalu merasa khawatir atau takut Saya selalu merasa kesal jika anak berperilaku
13
tidak sesuai dengan keinginan saya Saya mempunyai persepsi bahwa kecerdasan 14
intelektual adalah faktor utama yang akan membuat anak sukses
= Terimakasih =
S
TS
STS
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 12 Bulan No PEMERIKSAAN 1 Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di pojok, kemudian muncui dan menghilang secara berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia mencari anda atau mengharapkan anda muncul kembali? 2 Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut dengan perlahan-lahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil itu kembali? 3 Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau lebih dengan berpegangan pada kursi/meja? 4
5 6
7
8 9
10
YA Sosialisasi & kemandirian
Gerak halus
Gerak kasar
Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya: “ma-ma”, “da-da” atau “pa-pa”. Jawab YA bila ia mengeluarkan salah—satu suara tadi. Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi berdiri tanpa bantuan anda? Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang yang belum ia kenal? la akan menunjukkan sikap malu-malu atau ragu- ragu pada saat permulaan bertemu dengan orang yang belum dikenalnya. Apakah anak dapat mengambil Benda kecil seperti kacang atau kismis, dengan meremas di antara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?
Bicara & bahasa
Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan? Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu kata-kata yang lengkap). Apakah ia mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi ? Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup panel tidak ikut dinilai.
Gerak kasar
Gerak kasar Sosialisasi & kemandirian
Gerak halus
Bicara & bahasa
Gerak halus
TIDAK
Kuesioner Praskrining untuk 15 bulan No PEMERIKSAAN 1 Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup, panci tidak ikut dinilai 2 Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan? 3 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai? Jawab TIDAK bila ia membutuhkan kemandirian bantuan. Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia 4 memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya? Jawab YA bila anak mengatakan salah satu diantaranya. 5
YA Gerak halus
Gerak kasar Sosialisasi & kemandirian Bicara & bahasa
Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik? Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih? Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali? Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan
Gerak kasar
9
Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung- huyung?
Gerak kasar
10
Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu seperti pada gambar ini
Gerak halus
6 7
8
Gerak kasar Gerak kasar
Sosialisasi & kemandirian
TIDAK
Kuesioner Praskrining untuk Anak 18 bulan No
PEMERIKSAAN
YA
1
Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk Sosialisasi & tangan atau melambai-lambai? Jawab kemandirian TIDAK bila ia membutuhkan bantuan.
2
Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya? Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik? Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?
Bicara & bahasa
Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai clan kemudian berdiri kembali? Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung? Apakah anak anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada gambar ?
Gerak kasar
Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda? Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas dan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah?
Gerak halus; Sosialisasi & kemandirian
3 4
5
6
7
8
9
10
Gerak kasar Gerak kasar
Sosialisasi &kemandirian
Gerak kasar
Gerak halus
Sosialisasi & kemandirian
TIDA K
Kuesioner Praskrining untuk Anak 21 bulan No 1
PEMERIKSAAN
YA
Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali? Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan.
Gerak kasar
3
Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung- huyung?
Gerak kasar
4
Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari clan jari telunjuk seperti pada gambar ?
Gerak halus
5
Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda? Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas clan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah? Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa yang anda lakukan? Apakah anak dapat meletakkan satu kubus di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5-5.0 cm
Gerak halus
2
6
7
8
9
10
Sosialisasi &kemandirian
Sosialisasi &kemandirian Sosialisasi &kemandirian Gerak halus
Apakah anak dapat mengucapkan paling Bicara & bahasa sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain “papa” dan “mama”?. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah Gerak kasar atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan? (Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya)
TIDAK
Kuesioner Praskrining untuk Anak 24 bulan No PEMERIKSAAN 1 Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa yang anda lakukan? 2 Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 — 5 cm. 3 Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain "papa" dan "mama"? 4 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan? (Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya). 5 Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, atau celananya? (topi dan kaos kaki tidak ikut dinilai).
YA Sosialisasi & kemandirian Gerak halus
Bicara & bahasa Gerak kasar
Gerak halus ; sosialisasi & kemandirian Gerak kasar sosialisasi & kemandirian
6
Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi tegak atau berpegangan pada dinding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak membolehkan anak naik tangga atau anak harus berpegangan pada seseorang.
7
Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk dengan benar paling sedikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)?
Bicara dan bahasa
8
Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah? Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta? Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan tanpa berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.
Sosialisasi& kemandirian Gerak halus
9
10
Gerak kasar
TIDAK
Kuesioner Praskrining untu tuk Anak 30 bulan No PEME ERIKSAAN 1 Dapatkah anak melepas pas pakaiannya seperti: Sosialisasi & kemandirian baju, rok, Sosialisassi & atau celananya? (topi clan kaos kaki tida dak ikut dinilai) 2 Dapatkah anak beerjalan naik tangga Gerak kasar sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi tegak atau berpegangan pada Binding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak mem mbolehkan anak naik tangga atau anak harus berpegan pegangan pada seseorang. 3
Tanpa bimbingan, petu etunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunnjuk dengan benar paling seclikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau baagian badan yang lain)?
Bicara & bahasa
4
Dapatkah anak makkan nasi sendiri tanpa banyak tumpah? Dapatkah anak meembantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jik jika diminta? Dapatkah anak menend ndang bola kecil (sebesar bola tenis) Gerak kasar ke depan tanpa berpegangan pada ap apapun? Mendorong tidak ikut dinilai. Bila diberi pensil, aapakah anak mencoretcoret kertas tanpa bant ntuan/petunjuk? Dapatkah anak meleta takkan 4 buah kubus satu persatu di atas kub ubus yang lain tanpa menjatuhkan kubuss itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 .5 – 5 cm. Dapatkah anak mengggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti “minnta minum”, “mau tidur”? “Terimakasih” dan “Da Dadag” tidak ikut dinilai.
Sosialisasi & kemandirian Bicara & bahasa
5
6
7 8
9
10
Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar-gambar ini tanpa npa bantuan?
Gerak kasar
Gerak halus Gerak halus
Bicara & bahasa
Bicara & bahasa
YA Y
TIDAK
Kuesioner Praskrining untu tuk Anak 36 bulan No PEM MERIKSAAN 1 Bila diberi pensil, apaakah anak mencoret-coret kertas tanpa bantuan/pe /petunjuk? 2 Dapatkah anak meleta takkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yanng digunakan ukuran 2.5 – 5 cm. 3 Dapatkah anak mengguna enggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti ““minta minum”; “mau tidur”? “Terimakasih” h” dan “Dadag” tidak ikut 4 Apakah anak dapat m menyebut 2 diantara gambargambar ini tanpa bantuan? tuan?
5 6
7
8
9 10
YA Gerak halus Gerak halus
Bicara & bahasa Bicara & bahasa
Dapatkah anak melem mpar bola lurus ke arah perut atau dada anda dari jaarak 1,5 meter? Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada saat memberikan perinntah berikut ini: “Letakkan kertas ini di lantai”. “Letakkan kertas ini di kursi”. ni kepada “Berikan kertas ini ibu”. Buat garis lurus ke baawah sepanjang sekurangkurangnya 2.5 cm. Suruh anak menggambar garis laiin di samping garis tsb.
Gerak kasar
Letakkan selembar keertas seukuran buku di lantai. Apakah anak dapat m melompati bagian lebar kertas dengan mengangkatt kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahhului lari? Dapatkah anak mengena engenakan sepatunya sendiri?
Gerak kasar
Dapatkah anak menga engayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
Bicara & bahasa
Gerak halus
Sosialisasi & kemandirian Gerak kasar
TIDAK
Kuesioner Praskrining untuk Anak 42 bulan No 1 Dapatkah sendiri? 2 3
4
5
6
7
8
9
anak
PEMERIKSAAN mengenakan sepatunya
Dapatkah anak mengayuh sepeda rods tiga sejauh sedikitnya 3 meter? Setelah makan, apakah anak mencuci clan mengeringkan tangannya dengan balk sehingga anda ticlak perlu mengulanginya? Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya clan beri anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?
YA Sosialisasi & kemandirian Gerak kasar Sosialisasi & kemandiria Gerak kasar
Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di Gerak kasar lantai. Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari? Jangan membantu anak clan jangan menyebut Gerak halus lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak menggambar lingkaran?
Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia ikut bermain clan mengikuti aturan bermain? Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk kemandirian memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)
Gerak halus
Sosialisasi & kemandirian Sosialisasi & kemandirian
TIDAK
Kuesioner Praskrining untuk Anak 48 bulan No 1 2
3
4
5
6
7
8
9
PEMERIKSAAN Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter? Setelah makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan tangannya dengan baik sehingga anda tidak perlu mengulanginya? Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?
YA Gerak kasar Sosialisasi & kemandirian Gerak kasar
Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari? Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak menggambar lingkaran?
Gerak kasar
Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia ikut bermain dan mengikuti aturan bermain? Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat pinggang) Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya menyebutkan sebagian namanya atau ucapannya sulit dimengerti.
Gerak halus
Gerak halus
Sosialisasi & kemandirian Sosialisasi & kemandirian
Bicara & bahasa
TIDAK
Kuesioner Praskrining untuk Anak 54 bulan No 1
2
3
4
5
6 7
PEMERIKSAAN Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2-5 – 5 cm. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia ikut bermain dan mengikuti aturan bermain? Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat pinggang) Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya menyebut sebagian namanya atau ucapannya sulit dimengerti. Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan. "Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?" "Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?" "Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?" Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan dengan gerakan atau isyarat. Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah "menggigil" ,"pakai mantel’ atau "masuk kedalam rumah’. Jika lapar, jawaban yang benar adalah "makan" Jika lelah, jawaban yang benar adalah "mengantuk", "tidur", "berbaring/tidur-tiduran", "istirahat" atau "diam sejenak" Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka? Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
YA Gerak halus
Sosialisasi & kemandirian Sosialisasi & kemandirian
Bicara & bahasa
Bicara & bahasa
Sosialisasi & kemandirian Gerak kasar
TIDAK
8
9
10
Jangan mengo ngoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata ata "lebih panjang". Perlihatkan gambar ga kedua garis ini pada anak. Tanyakan: "Ma Mana garis yang lebih panjang?" Minta anak menunjuk m garis yang lebih panjang. Setelah anak nak menunjuk, putar lembar ini dan an ulangi pertanyaan tersebut. Setelah anak menunjuk, m putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan tadi. Apakah anak dapat d menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar? Jangan mem mbantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti s contoh ini di kertas kosong yang tersediaa. Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat d menggambar seperti contoh ini?
Ikuti perintah h ini dengan seksama. Jangan memberi isyarrat dengan telunjuk atau mats pads saat memberikkan perintah berikut ini: "Letakkan kertas ini di attas lantai". "Letakkan kertas ini di bawah kursi".. "Letakkan kertas ini di depan kamu" "Letakk kkan kertas ini di belakang kamu" Jawab YA haanya jika anak mengerti arti "di atas", "di bawaah", "di depan" dan "di belakang”
Gerak halus us
us Gerak halus
Bicara & bahasa
Kuesioner Praskrining untuk Anak 60 bulan No 1
PEMERIKSAAN Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Bicara & Jangan membantu kecuali mengulangi bahasa pertanyaan. “Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?” “Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?” “Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?” Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan dengan gerakan atau isyarat. Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah “menggigil” ,”pakai mantel’ atau “masuk kedalam rumah’. Jika lapar, jawaban yang benar adalah “makan” Jika lelah, jawaban yang benar adalah “mengantuk”, “tidur”, “berbaring/tidur-tiduran”, “istirahat” atau “diam sejenak”
2
Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka?
3
Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
4
Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata “lebih panjang”. Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak. Tanyakan: “Mana garis yang lebih panjang?” Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang. Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut. Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan tadi. Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar? Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat
5
Sosialisasi & kemandirian Gerak kasar
Gerak halus
Gerak halus
YA
TIDAK
menggambar seperti contoh ini?
6
Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mats pads saat memberikan perintah berikut ini: “Letakkan kertas ini di atas lantai”. “Letakkan kertas ini di bawah kursi”. “Letakkan kertas ini di depan kamu” “Letakkan kertas ini di belakang kamu” Jawab YA hanya jika anak mengerti arti “di atas”, “di bawah”, “di depan” dan “di belakang”
Bicara & bahasa
7
Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis atau menggelayut pada anda) pada saat anda meninggalkannya?
Sosialisasi & kemandirian
8
Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak : “Tunjukkan segi empat merah” “Tunjukkan segi empat kuning” ‘Tunjukkan segi empat biru” “Tunjukkan segi empat hijau” Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?
Bicara & bahasa
9
Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki? Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?
Gerak kasar
10
Sosialisasi & kemandirian
LAMPIRAN 4 TABULASI DATA
POLA ASUH DI POSYANDU SAKURA Respondence 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3
3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3
4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
6 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3
Nomor item 7 8 4 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 1 3 4 3 1 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4
9 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 4 4 4 4
10 3 3 3 4 4 2 2 2 3 3 4 4 3 4
11 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4
12 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 4 4 3 3
13 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 4 4 3 4
14 3 3 1 2 2 2 1 1 1 1 4 4 1 4
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4
4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3
4 3 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 2 3 2 4 1 4 0 4 3 3 3 2
4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3
4 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3
2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2
4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4
4 3 2 2 2 3 2 3 3 4 3 1 2 3 2 3 1 4 3 3 2 3 3 1
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3
2 1 2 3 2 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 1 1 3 3 3 2 3 3 1
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3
3 4 4 4 4 4 4 0 0 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4
3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 3 3 3 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3
4 3 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2
4 2 3 3 4 3 3 3 3 1 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3
4 3 3 3 4 4 3 1 1 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 3 3
3 3 3 3 3 3 0 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 1 3 3 2
3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3
3 2 3 3 3 1 3 4 4 1 4 2 2 2 3 2 3 1 2 2 2
2 3 2 3 3 4 3 2 2 2 4 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3
1 2 1 3 1 1 1 1 1 3 4 2 2 3 2 3 3 1 1 3 2
LAMPIRAN 5 HASIL UJI VALIDITAS DAM REALIBILITAS
UJI VALIDITAS DAN REABILITAS DI POSYANDU MELATI Nomor Item
Respondence 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
2
4
4
4
52
2
4
3
3
3
4
4
3
2
3
1
3
4
3
3
43
3
4
3
3
3
4
4
2
2
2
2
2
3
2
2
38
4
4
3
4
4
4
3
4
2
2
1
1
2
2
3
39
5
4
4
4
4
4
4
2
4
3
4
2
4
2
4
49
6
3
3
2
4
3
4
2
3
2
3
2
3
3
2
39
7
4
3
3
3
4
4
4
2
4
3
3
3
2
3
45
8
4
3
3
3
3
4
4
2
3
4
1
1
2
4
41
9
3
3
3
4
3
4
2
2
2
3
2
4
2
4
41
10
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
2
2
4
50
11
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
56
12
4
4
4
4
4
4
3
4
2
2
2
2
3
4
46
13
4
4
4
3
4
3
2
4
4
3
2
3
3
3
46
14
4
3
4
3
4
3
2
2
3
3
2
3
2
4
42
15
4
4
4
4
4
4
3
2
3
3
2
2
2
3
44
16
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
4
3
4
51
17
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
42
18
4
4
3
4
4
3
4
4
3
3
4
2
4
46
19
4
3
3
3
4
3
3
3
2
2
2
3
4
3
42
20
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
4
47
21
4
4
4
4
4
4
3
3
4
2
2
1
2
4
45
22
4
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
52
23
4
3
4
4
4
4
4
3
2
1
2
3
4
42
24
4
4
3
2
4
3
2
2
2
3
2
3
2
3
39
25
4
4
4
4
4
4
2
3
3
3
3
3
3
44
26
4
4
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
39
27
4
4
4
4
4
4
3
2
3
4
2
2
2
3
45
28
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
45
29
4
3
3
4
4
4
2
2
3
3
2
3
3
3
43
30
4
4
3
3
4
4
4
3
2
4
3
1
3
4
46
rxy
0,303
0,559
0,536
0,420
0,333
0,190
0,322
0,568
0,650
0,584
0,640
0,331
0,439
0,605
t hitung
1,683
3,564
3,362
2,448
1,869
1,023
1,798
3,647
4,525
3,808
4,410
1,858
2,588
4,024
t tabel
1,701 VALID
VALID
VALID
VALID
TDK VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
Keterangan Jumlah Valid
TDK VALID 12
Realibilitas n
14
n-1
13
vt
19,69
vbi
0,093
jvb
6,614
Alfa Cronbach
0,741 R
0,254
0,328
0,326
0,185
0,240
0,685
0,648
0,544
0,754
0,751
0,921
0,493
0,392
UJI VALIDITAS DAN REABILITAS DI POSYANDU SAKURA Nomor Item
Respondence 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
4
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
46
2
4
4
4
4
4
3
2
2
3
3
3
2
3
3
44
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
1
48
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
2
46
5
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
2
46
6
4
2
3
3
3
3
2
1
3
2
2
3
2
2
35
7
4
4
4
4
4
4
3
4
4
2
3
2
2
1
45
8
4
4
4
4
4
4
3
1
1
2
3
1
3
1
39
9
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
1
48
10
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
1
48
11
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
56
12
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
56
13
4
3
3
4
4
3
3
4
4
3
3
3
3
1
45
14
4
3
3
4
4
3
2
4
4
4
4
3
4
4
50
15
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
2
52
16
4
3
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
4
1
45
17
4
3
4
3
4
3
2
3
3
3
3
2
3
2
42
18
4
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
2
3
3
46
19
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
2
3
2
49
20
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
42
21
4
4
4
4
4
4
4
2
4
3
4
2
3
2
48
22
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
49
23
4
3
2
3
4
3
3
2
2
2
3
3
3
3
40
24
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
3
2
50
25
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
1
47
26
4
4
4
4
4
4
4
1
4
2
4
1
1
2
43
27
3
4
3
3
4
4
2
3
4
2
3
2
2
2
41
28
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
2
3
3
2
45
29
4
4
4
3
4
3
2
3
3
3
3
2
3
2
43
30
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
1
49
31
4
4
4
4
4
4
1
4
4
3
3
1
3
1
44
32
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
3
51
33
4
4
3
3
4
4
3
3
4
3
3
2
3
43
34
4
4
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
47
35
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
43
36
4
4
4
3
3
3
3
4
4
2
4
3
3
3
47
37
4
4
4
3
3
3
3
4
4
2
4
3
3
3
47
38
3
2
3
4
4
3
2
3
3
2
4
1
3
1
38
39
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
2
1
45
40
4
4
4
4
4
3
3
2
3
3
3
2
3
2
44
41
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
2
1
46
42
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
48
43
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
1
50
44
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
4
1
4
1
46
45
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
1
41
46
4
3
4
4
3
4
3
1
3
4
4
2
1
40
47
4
3
4
4
3
4
3
1
3
4
4
2
1
40
48
4
4
4
4
4
4
2
1
4
4
4
1
2
3
45
49
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
56
50
4
4
4
4
3
4
4
3
4
3
4
2
3
2
48
51
4
4
4
4
4
4
4
3
1
3
4
2
3
2
46
52
4
4
4
4
4
3
3
2
1
2
4
2
2
3
42
53
4
3
3
4
4
3
3
4
3
4
3
3
2
43
54
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
2
3
3
51
55
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
51
56
4
4
3
3
4
3
3
3
4
1
3
1
1
1
38
57
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
2
3
1
43
58
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
41
59
4
3
4
4
4
3
2
3
3
2
3
2
3
2
42
rxy
0,28
0,50
0,47
0,42
0,22
0,38
0,53
0,54
0,45
0,55
0,45
0,47
0,60
0,42
t hitung
2,19
4,37
4,03
3,49
1,73
3,09
4,73
4,88
3,77
4,98
3,78
4,06
5,71
3,54
t tabel
1,67
Keterangan
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
Jumlah Valid
14
Realibilitas
\
n
14
n-1
13
vt
19,3
vbi
0,05
jvb Alfa Cronbach
6,12 0,8 R
0,30
0,25
0,21
0,15
0,25
0,61
0,60
0,75
0,45
0,32
0,76
0,51
0,91
LAMPIRAN 6 HASIL OLAHAN SPSS UNIVARIAT
PendidikanOrangTua Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Tidak Diisi
1
1,7
1,7
1,7
SD
3
5,1
5,1
6,8
SMP
12
20,3
20,3
27,1
SMA
31
52,5
52,5
79,7
Diploma
4
6,8
6,8
86,4
S1
7
11,9
11,9
98,3
S2
1
1,7
1,7
100,0
59
100,0
100,0
Total
PekerjaanOrangTua Cumulative Frequency Valid
IRT
Percent
Valid Percent
Percent
45
76,3
76,3
76,3
Guru
4
6,8
6,8
83,1
Dosen
1
1,7
1,7
84,7
Karyawan
5
8,5
8,5
93,2
Lain-lain
4
6,8
6,8
100,0
59
100,0
100,0
Total
LamaInteraksiOrangTua Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Tidak diisi
1
1,7
1,7
1,7
1-12 jam
4
6,8
6,8
8,5
13-18 jam
7
11,9
11,9
20,3
17-24 jam
47
79,7
79,7
100,0
Total
59
100,0
100,0
PolaAsuh Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Pola Asuh Positif
29
49,2
49,2
49,2
Pola Asuh Negatif
30
50,8
50,8
100,0
Total
59
100,0
100,0
Perkembangan Cumulative Frequency Valid
Perkembangan yang sesuai Perkembangan yang menyimpang Total
Percent
Valid Percent
Percent
34
57,6
57,6
57,6
25
42,4
42,4
100,0
59
100,0
100,0
LAMPIRAN 7 HASIL OLAHAN SPSS BIVARIAT
Statistics PolaAsuh N
Valid
Perkembangan
59
59
0
0
Mean
1,51
1,42
Median
2,00
1,00
2
1
,504
,498
Minimum
1
1
Maximum
2
2
Missing
Mode Std. Deviation
Case Processing Summary Cases Valid N Perkembangan * PolaAsuh
Missing
Percent 59
N
100,0%
Percent 0
0,0%
Perkembangan * PolaAsuh Crosstabulation Count PolaAsuh Positif Perkembangan
Total
Negatif
Total
Total
Normal
17
17
34
Menyimpang
13
12
25
30
29
59
N
Percent 59
100,0%
Chi-Square Tests
Value
df
Asymp. Sig. (2-
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
a
1
,879
Continuity Correction
,000
1
1,000
Likelihood Ratio
,023
1
,879
Pearson Chi-Square
,023 b
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
1,000 ,023
1
,880
59
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,29. b. Computed only for a 2x2 table
,544
PerkembanganAnakBalita * PendidikanOrangTua Crosstabulation Count PendidikanOrangTua Tidak Diisi PerkembanganAnakBalita
SD
Total
16
2
4
1
34
Menyimpang
0
0
5
15
2
3
0
25
1
3
12
31
4
7
1
59
df
sided)
a
6
,645
6,064
6
,416
,490
1
,484
4,234
59
a. 10 cells (71,4%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,42.
S2
7
Value
N of Valid Cases
S1
3
Asymp. Sig. (2-
Linear-by-Linear Association
Diploma
1
Chi-Square Tests
Likelihood Ratio
SMA
Normal
Total
Pearson Chi-Square
SMP
PerkembanganAnakBalita * PekerjaanOrangTua Crosstabulation Count PekerjaanOrangTua IRT PerkembanganAnakBalita
Guru
Dosen
Karyawan
25
3
1
3
2
34
Menyimpang
20
1
0
2
2
25
45
4
1
5
4
59
Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value
df
Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
sided)
a
4
,841
1,813
4
,770
,020
1
,888
1,416
Likelihood Ratio
59
a. 8 cells (80,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,42.
PerkembanganAnakBalita * LamaInteraksiOrangTua Crosstabulation Count
Total
Normal
Total
Pearson Chi-Square
Lain-lain
LamaInteraksiOrangTua Tidak diisi PerkembanganAnakBalita
1-12 jam
13-18 jam
1
4
2
27
34
Menyimpang
0
0
5
20
25
1
4
7
47
59
Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value
df
sided)
a
3
,107
Likelihood Ratio
7,928
3
,048
Linear-by-Linear Association
1,140
1
,286
N of Valid Cases
6,097
59
a. 6 cells (75,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,42.
Total
Normal
Total
Pearson Chi-Square
17-24 jam
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK BALITA DI POSYANDU SAKURA CIPUTAT TIMUR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Oleh : REFI YULITA NIM : 1110104000007
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/ 1435 H
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES SCHOOL OF NURSING SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF JAKARTA Undergraduate Thesis, Juli 2014 Refi Yulita, NIM. 1110104000007 The Relationship between Parenting Style and Children 1-5 Years Old Growth in Posyandu Sakura Ciputat Timur xvii + 58 pages + 18 tables + 2 figures + 8 appendixes
Parenting style is one factor influencing 1-5 years old growing child. Children 1-5 years old give the positive parenting by their own parents will have normal growth according to their ages. This study aims to know the relationship between parenting style and children 1-5 years old growth. This study in Posyandu Sakura Ciputat Timur. The samples are 59 respondents by using total sampling technique. This research is quantitative with cross sectional approach. This study is using questionnaire to collects data. The result show that 17 respondents (29%) have positive parenting style and have normal growth, 12 respondents (20%) have positive parenting style and have abnormal growth, 17 respondents (29%) have negative parenting style and normal growth, 13 respondents (22%) have negative parenting style and have abnormal growth. This study was using Chi Square test and show P value 0.879. There are no relationship between parenting style and young children growth. Researchers suggest that Posyandu can provide more health education about good parenting and how to achieve optimal growing child.
Key Word: Parenting Style, Growth, Children 1-5 Years Old References: 34 (2003 – 2014)
iii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi, Juli 2014 Refi Yulita, NIM. 1110104000007 Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur xvii + 58 halaman + 18 tabel + 2 gambar + 8 lampiran Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan anak balita. Anak balita yang mendapatkan pola asuh positif dari orang tuanya diprediksi dapat terhindar dari penyimpangan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita. Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Sakura Ciputat Timur. Sampel penelitian digunakan sebanyak 59 orang dengan teknik sampel jenuh. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang (29%), pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 12 orang (20%), pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang (29%), dan pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 13 orang (22%). Teknik analisa data yang digunakan adalah dengan chi square dan didapatkan p value sebesar 0,879. Hal ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita. Peneliti menyarankan agar pihak posyandu dapat memberikan pendidikan kesehatan yang lebih kepada para Ibu tentang pola asuh yang baik dan bagaimana cara mencapai perkembangan anak yang optimal.
Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua, Perkembangan Anak, Balita Sumber: 34 (2003 – 2014)
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Refi Yulita
Tempat, tanggal lahir : Bukittinggi, 6 Juli 1992 Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Alamat
: Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat
HP
: 081363321100
E-mail Fakultas/Jurusan
:
[email protected] /
[email protected] : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan / Program Studi Ilmu Keperawatan
PENDIDIKAN 1. TK Al-Hidayah
1997-1998
2. SD 34 Sungai Tarab
1998-2004
3. SMP 1 Batusangkar
2004-2007
4. SMA 1 Batusangkar
2007-2010
5. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2010-sekarang
ORGANISASI 1. Drum Band SMP 1 Batusangkar
2005-2006
2. PMR SMP 1 Batusangkar
2005-2006
3. Drum Band SMA 1 Batusangkar
2007-2008
4. FSI SMA 1 Batusangkar
2008-2009
5. KOMDA FKIK UIN Jakarta
2010-2012
6. BEM IK UIN Jakarta
2012-2013
7. KAMMI MedSos UIN Jakarta
2011-2012
8. KAMMI Daerah Tangsel
2013-sekarang
9. BEM FKIK ILMIKI 10 CFE
2013-sekarang
.
2013-sekarang viii
ix
PERSEMBAHAN Nikmat paling berharga yang Dia berikan untukku adalah lahir dari rahimmu, Mama KaruniaNya yang tak pernah ku tepis indahnya adalah menjadi menjadi bidadari sholihahmu, Papa Syukur selalu kuucapkan pada Alloh saatku dinobatkan menjadi seorang kakak yang mempunyai adek sholih sepertimu, Brother
Karya ini kupersembahkan untuk tiga orang yang kucinta karenaNya Mama, Papa dan Putra
Skripsi ini tak akan sebanding dengan pengorbananmu pengorbananmu, Mama Kumpulan kertas ini tak jua sebanding jika kukumpulkan kukumpulkan keringat juangmu untuk untukku, Papa Terimalah bukti kelulusanku ini duhai yang kucinta karenaNya karenaNya, duhai inspirasiku, duhai penyemangat jiwaku
Deretan kertas putih ini semoga penuh akan makna
# Selalu kuingat untaian hati alm. Ust Rahmat Abdullah "Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu. Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu. Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu. Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu. Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu." #Terimakasih Yaa Alloh
ix1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaykum warohmatullohi wabarokatuh
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia serta ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur”. Proposal skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Keperawatan
(S.Kep)
UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
serta
menerapkan ilmu yang didapatkan oleh penulis dalam perkuliahan. Penulis telah berusaha untuk menjadikan tulisan ilmiah yang rapi dan sistematik sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Penulis menyadari bahwa penulisan proposal skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan kerendahan hati dan tangan terbuka penulis mengharapkan saran dan kritik yang berguna untuk penyempurnaan proposal skripsi ini. Penyusunan proposal skripsi ini banyak berbagai pihak yang telah memberikan dorongan/motivasi, bantuan serta masukan, sehingga dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Prof. Dr. dr. MK Tadjudin Sp.And selaku Dekan FKIK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep, M.KM selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Ibu Eni Nur’aini Agustini, S.Kep, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 5.
Bapak Jamaluddin, S.Kep, M.Kes selaku Pembimbing Akademik.
6. Bapak Karyadi, Ph.D selaku pembimbing 1 dan Ibu Puspita Palupi, M. Kep. x
Ns, Sp. Kep. Mat selaku pembimbing 2 yang dengan sabar membimbing dan memberi pengarahan kepada penulis. 7. Bapak/Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis serta seluruh staf dan
karyawan
di
lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 8. Keluarga tercinta yaitu Ayah penulis Yunimal Apri, S.Sos, Ibu penulis Era Lovita, S.Sos, dan Adik penulis Dian Purnama Putra. 9. Sahabat-sahabat
penulis
yaitu
Reno Ramalia, Hervina, Lily Camelia,
Novitasari, dan seluruh teman-teman P S I K angkatan 2010, serta sahabat seperjuangan ILMIKI, KAMMI dan BEM FKIK yang telah memberikan semangat, dukungan, dan dorongan kepada penulis. Semua pihak yang telah membantu selesainya proposal skripsi ini baik dalam persiapan, dan pelaksanaan yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam kesempatan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan proposal skripsi ini jauh dari kesempurnaan, namun penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya. Wassalamu’alaykum Warohmatullahi Wabarokatuh
Jakarta, Juli 2014
Refi Yulita
xi
DAFTAR ISI
Halaman Halaman Judul ............................................................................................. i Pernyataan Keaslian Karya .......................................................................... ii Abstract ....................................................................................................... iii Abstrak ........................................................................................................ iv Pernyataan Persetujuan ............................................................................... v Lembar Pengesahan .................................................................................... vi Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. viii Lembar Persembahan .................................................................................. ix Kata Pengantar ............................................................................................ x Daftar Isi ..................................................................................................... xii Daftar Tabel ................................................................................................ xv Daftar Bagan ............................................................................................... xvi Daftar Lampiran .......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Perumusan Masalah ..................................................................... 5 C. Pertanyaan Penelitian .................................................................. 5 D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6 E. Manfaat Penelitian ......................................................................
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Anak ...................................................................
8
B. Pola Asuh Orang Tua .................................................................. 12 C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak .......... 15 D. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak xii
...................................................................................................... 23 E. Penilaian Perkembangan Anak ...................................................
25
F. Kerangka Teori
29
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS A. Kerangka Konsep ........................................................................ 30 B. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 31 C. Definisi Operasional ................................................................... 32
BAB IV METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian .................................................................
33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 33 C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel.................. 34 D. Instrumen Penelitian ................................................................... 35 E. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ...........................
37
F. Tahap Pengambilan Data ............................................................
38
G. Pengolahan Data ......................................................................... 39 H. Teknik Analisa Data ................................................................... 41 I. Etika Penelitian ........................................................................... 42
BAB V HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian .......................................... 44 B. Hasil Analisis Univariat .............................................................. 45 C. Hasil Analisis Bivariat ................................................................ 48
BAB VI PEMBAHASAN A. Analisis Univariat ....................................................................... 50 B. Analisis Bivariat ......................................................................... 53 C. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 55 xiii
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................. 56 B. Saran ........................................................................................... 57 Daftar Pustaka Lampiran
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman 2.1 Perbandingan Pola Asuh Positif dan Negatif
14
3.1 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan)
17
3.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Biologi)
19
3.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Hubungan
21
Interpersonal) 2.5 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 0-1 Tahun
25
2.6 Perkembangan Keterampilan pada Anak 1-2 Tahun
26
2.7 Perkembangan Keterampilan pada Anak 2-5 Tahun
27
3.1 Definisi Operasional
32
4.1 Daftar Jumlah Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur
34
4.2 Kisi-Kisi Kuesioner
36
4.3 Hasil Uji Reabilitas Instrumen
38
5.1 Karakteristik Balita Berdasarkan Jenis Kelamin
45
5.2 Distribusi Frekuensi Gambaran Pekerjaan Orang Tua
46
5.3 Distribusi Frekuensi Gambaran Pendidikan Orang Tua
46
5.4 Distribusi Frekuensi Gambaran Lama Interaksi Anak dengan
47
Orang Tua 5.5 Distribusi Frekuensi Gambaran Pola Asuh Orang Tua
47
5.6 Distribusi Frekuensi Gambaran Perkembangan Anak Balita
48
5.7 Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak
49
Balita
xv
DAFTAR BAGAN
Halaman 2.1 Kerangka Teori
29
3.1 Korelasi antara Variabel Independen dan Dependen
30
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumen Perizinan Lampiran 2. Inform Consent Lampiran 3. Kuesioner Penelitian Lampiran 4. Tabulasi Data Lampiran 5. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Lampiran 6. Hasil Olahan SPSS Univariat Lampiran 7. Hasil Olahan SPSS Bivariat
xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Setiap anak berhak mendapatkan kehidupan yang layak karena masa depan dunia tergantung kepada mereka. 10 Juta bayi dilahirkan ke dunia ini setiap tahunnya dan mereka akan berkembang menjadi dewasa nantinya. Banyak dari mereka yang tidak mendapatkan hak dalam hal kasih sayang, gizi, perlindungan dan keamanan, serta kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang. Berkisar10 juta anak meninggal sebelum usia 10 tahun dan lebih dari 200 juta anak tidak berkembang sesuai potensi mereka karena adanya kesalahan dalam pengasuhan yang merupakan kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal (UNICEF, 2010 dalam Hasinuddin & Fitriah, 2011). Kualitas hubungan seorang anak dengan orang tuanya sangatlah penting dan berpengaruh terhadap perkembangan anak, termasuk bagaimana kesehatan mentalnya, gaya hidup terkait kesehatannya, konsumsi rokok dan alkohol, kelahiran, cedera, kesehatan fisik, keterampilan sosial, dan pencapaian pendidikannya (Simkiss dkk, 2013). Tahun pertama usia seorang anak merupakan waktu yang sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap perkembangannya. Pada saat inilah penting untuk merencanakan terkait dengan perkembangan seorang anak (Groenendyk & Brenda 2007).
1
2 Pola asuh merupakan interaksi anak dan orang tua yang mendidik, membimbing, dan mendisplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat (Edwards, 2006). Interaksi anak dengan orang dewasa dan sesamanya di lingkungan keluarga dapat menstimulasi perkembangan anak tersebut. Contohnya, interaksi anak dengan ibu yang merupakan interaksi yang paling efektif untuk menjalin kedekatan dengan anak, serta berpengaruh mempengaruhi
kepada
perkembangan
anak.
Interaksi
ini
dapat
perkembangan persepsi, membimbing serta dapat
mengendalikan perilaku anak-anak tersebut. Selain itu, juga membantu mendapatkan
pengetahuan
dan
keterampilan
diri
mereka
di
lingkungannya (Andrade dkk, 2005). Pengasuhan keluarga selama lima tahun pertama kehidupan sangat berpengaruh terhadap 4 domain perkembangan yaitu motorik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional anak. Berbagai aspek inilah yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan perilaku anak di masa mendatang (Lamb dkk dalam Kariger dkk, 2012). Anak dapat dikatakan mengalami keterlambatan perkembangan secara menyeluruh ketika anak mengalami keterlambatan pada lebih dari dua domain perkembangan (Ngurah dkk 2008). Kelangsungan
hidup dan tumbuh kembang
anak sangat
bergantung pada kasih sayang dan perhatian yang diberikan terhadap diri anak. Hal-hal yang dilakukan oleh lingkungan
sekitar
anak
3 (keluarga
dan masyarakat),
akan menentukan
kualitas pribadinya
dan mewarnai kehidupannya di masa mendatang. Peran aktif orang tua adalah usaha langsung terhadap anak, dan peran lain yang penting
adalah
dalam menciptakan lingkungan (Dewi & Pujiastuti,
2012). Rahayu (2013) dengan penelitian yang dilakukan di desa Pandak, kecamatan Baturraden, kabupaten Banyumas menyatakan bahwa dalam banyak penelitian menunjukkan kecerdasan anak usia nol sampai empat tahun terbangun 50% dari total kecerdasan yang akan dicapai pada usia 18 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usia empat tahun pertama adalah masa-masa paling menentukan dalam membangun kecerdasan anak dibanding masa-masa sesudahnya. Apabila tidak mendapat rangsangan yang maksimal pada usia tersebut, maka potensi tumbuh kembang anak tidak akan teraktualisasikan secara optimal atau mengalami gangguan perkembangan emosi, sosial, mental, intelektual dan moral. Masa balita merupakan masa terpenting dalam tumbuh kembang anak karena pada masa ini adalah masa pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Selain itu masa balita merupakan masa kritis, dimana diperlukan stimulasi yang berguna agar dapat berkembang sehingga perlu mendapat perhatian
dari
lingkungan
terutama
keluarga
sehingga
apabila
keluarga atau lingkungan tidak mendukung justru akan menghambat perkembangan anak (Apriany, 2006)
4 Hasil
penelitian
yang
dilakukan
oleh
Fatimah
(2011)
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak di R.A Darussalam Desa Sumber Mulyo Jogoroto, Jombang dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 atau P < 0,05 dan penelitian yag dilakukan oleh Dewi dan Pujiastuti (2012) juga menunjukkan adanya hubungan antara pola asuh orang tau terhadap pekembangan perkembangan anak usia prasekolah di TK Kartika X-9 Cimahi dengan nilai signifikansi sebesar 0,013 atau P < 0,05. Penelitian yang akan peneliti lakukan berbeda dengan penelitian sebelumnya, variabel peneliti yaitu pola asuh orang tua yang meliputi pola asuh positif dan negatif serta perkembangan anak balita. Penelitian ini akan dilaksanakan di Posyandu Kota Tangerang Selatan. Survey yang peneliti lakukan pada Posyandu di wilayah kerja Ciputat Timur kota Tangerang Selatan menunjukkan bahwa pada posyandu Sakura terdapat beberapa penyimpangan perkembangan pada anak balita. Survey ini dilakukan terhadap dua orang anak balita dengan menggunakan instrument Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Hasil survey ini adalah dari dua balita menunjukkan adanya penyimpangan perkembangan di dua poin perkembangan yaitu motorik halus dan motorik kasar. Oleh karena itu, maka peneliti ingin mengetahui lebih dalam tentang perkembangan anak balita disana dan menghubungkan kepada salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu pola asuh orang tua.
5 B. Perumusan Masalah Lebih kurang 10 juta anak yang meninggal sebelum usia 10 tahun dan lebih dari 200 juta anak tidak berkembang sesuai potensi mereka karena adanya kesalahan dalam pengasuhan merupakan fenomena yang cukup menjadi perhatian kita, terutama bagi orang tua dalam memberikan pengasuhan yang maksimal kepada anak. Jumlah anak yang lahir setiap tahunnya adalah tanggung jawab kita semua, dan orang tua merupakan individu yang paling bertanggung jawab dalam tugas perkembangan seorang anak. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada dua orang balita di wilayah Posyandu Sakura Ciputat Timur didapatkan bahwa terdapat penyimpangan perkembangan di dua poin perkembangan yang akan diteliti oleh peneliti yaitunya penyimpangan perkembangan pada poin motorik halus dan motorik kasar, dengan demikian masalah penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur.
C. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka pertanyaan penelitian yang dikembangkan untuk menjawab masalah penelitian adalah:
6 1. Bagaimana karakterisitik dari responden di Posyandu Sakura Ciputat Timur? 2. Bagaimana pola asuh orang tua terhadap anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur? 3. Bagaimana perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur? 4. Bagaimana hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur?
D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui karakterisitik responden, yaitu orang tua yang mempunyai anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur b. Untuk mengetahui gambaran pola asuh orang tua terhadap anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur c. Mengkaji perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur d. Mengidentifikasi hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur
7 E. Manfaat Penelitian 1.
Bagi Ilmu Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, serta menjadi landasan dalam pengembangan evidance based ilmu keperawatan, khususnya keperawatan anak dan keluarga.
2.
Bagi Posyandu Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi yang bermanfaat oleh Posyandu, terutama bagi Ayah dan Ibu dari anak yang bersangkutan, sehingga dapat memberikan pola asuh yang positif terhadap anak.
3.
Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat dijadikan data awal pengembangan penelitian berikutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Perkembangan Anak Istilah tumbuh kembang mencakup dua peristiwa yang berbeda, namun berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Pertumbuhan (growth) merupakan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang dan
keseimbangan
metabolik.
Perkembangan
(development)
adalah
bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks pada pola yang teratur dan sebagai hasil dari proses pematangan. (April, 2009). Perkembangan juga berarti “mekar terbuka atau membentang; menjadi; menjadi besar, luas dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2001 dalam April 2009). Proses tumbuh kembang anak berlangsung secara alamiah, yang dalam proses tersebut sangat berkaitan pada hubungan dengan orang tua. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Masa balita merupakan pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan
anak
selanjutnya.
Masa
balita
terjadi
kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakan landasan berikutnya.
Perkembangan
moral 8
serta
perkembangan emosional, dan perkembangan
dasar-dasar kepribadian juga
9 dibentuk pada masa ini. Pada masa periode kritis ini, diperlukan rangsangan atau stimulasi yang berguna agar potensinya berkembang. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan (Kania, 2006) Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagaiberikut: 1.
Perkembangan merupakan “ Never Ending Process ”
2.
Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi .
3.
Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu
4.
Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan
5.
Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas
6.
Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan/ fase perkembangan. (April, 2009).
Perkembangan merupakan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih komplek dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Aspek-aspek perkembangan yang dapat dipantau meliputi gerak kasar, gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian (Depkes, 2006) 1)
Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar, seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.
2) Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian
10 tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis dan sebagainya. 3)
Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.
4)
Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya.
Ciri-ciri perkembangan pada masa balita menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2006) pada tiga tahun pertama kehidupan ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut-serabut saraf dan cabangcabangnya, sehingga terbentuk jaringan saraf dan otak yang komplek. Jumlah dan pengaturan hubungan antar sel saraf ini akan mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi. Kecepatan pertumbuhan pada masa balita akan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik dan fungsi ekskresi serta perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat.
11 Anak di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya dasar kepribadian manusia, kemampuan penginderaan, berpikir, keterampilan berbahasa dan berbicara, bertingkah laku sosial dan lain sebagainya. Anak balita merupakan kelompok tersendiri yang dalam perkembangan dan pertumbuhannya
memerlukan
perhatian
yang
lebih
khusus.
Apabila
perkembangan dan pertumbuhan pada masa balita ini mengalami gangguan, hal ini akan berakibat terganggunya persiapan terhadap pembentukan anak yang berkualitas. Balita terbagi dalam dua kategori berdasarkan karakteristik, yaitu anak usia satu sampai tiga tahun (batita) dan anak usia prasekolah (Uripi, 2004). Perkembangan anak di masa prasekolah sangat penting. Menurut Sumardi.I.S. (2005) masa prasekolah merupakan masa emas (golden age) dimana anak berusia 0–6 tahun, rentang usia ini sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak pada kehidupan selanjutnya. Menurut kemampuan
dan
nursalam (2005) struktur
atau
perkembangan
adalah bertambahnya
fungsi
yang
tubuh
lebih kompleks
dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistemnya yang terorganisasi.
12 B. Pola Asuh Orang Tua Pola asuh orang tua dalam perkembangan anak merupakan cara yang digunakan dalam proses interaksi berkelanjutan antara orang tua dan anak untuk membentuk hubungan yang hangat, dan memfasilitasi anak untuk mengembangkan kemampuan anak yang meliputi perkembangan motorik halus, motorik kasar, bahasa, dan kemampuan sosial sesuai dengan tahap perkembangannya (Kurniawati dkk, 2011). Menurut Baumrind (1971) dalam Apriany (2006) pola asuh orangtua terdiri dari 2 dimensi yaitu parent warmth (dimensi kehangatan) dan parent control (dimensi kendali) yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Dimensi kehangatan menunjukkan bahwa respon dan afeksi pada anak. Sedangkan dimensi kendali adalah aspek dimana orangtua mengendalikan perilaku anak untuk memastikan bahwa peraturan mereka dipatuhi. Berdasarkan kategori
pola
kedua dimensi di atas, maka terdapat
asuh
orangtua
empat
yaitu permissive, authoritarian,
authoritative, dan neglectfull. Orangtua yang menerapkan pola asuh authoritative memperlihatkan kehangatan tetapi keras, menjungjung tinggi kemandirian tetapi menuntut tanggungjawab akan sikap anak. Pada pola asuh authoritarian, orangtua menjungjung tinggi kepatuhan, kenyamanan dan disiplin yang berlebihan/orangtua lebih menekankan pemberian hukuman terhadap kesalahan, tanya jawab verbal dan penjelasan tidak diterapkan. Pola asuh permissive, orangtua bersikap
13 menerima,
murah hati dan agak pasif dalam hal kedisiplinan,
menerima seluruh tingkah laku yang ditampilkan anak, mengabulkan setiap permintaan
anak/terlalu memberikan perhatian yang berlebihan
tanpa menegakkan otoritasnya sebagai orangtua. Sedangkan pola asuh neglectfull, orangtua memberikan kendali dan afeksi yang rendah pada anaknya, mereka membiarkan anak mengambil keputusan sendiri, orangtua dan anak tidak ada kedekatan emosi dan orangtua cenderung mengabaikan kesejahteraan anak (Maccoby, 1980 dalam Apriany, 2006). Muthmainnah (2012) menjelaskan bahwa pola asuh orang tua dikatakan positif ketika orang tua mampu untuk bersikap positif kepada anak yang akan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif serta sikap menghargai diri sendiri. Dan dikatakan pola asuh negatif bila orang tua sering
melakukan
hal-hal
yang
negatif,
seperti
suka
memukul,
mengabaikan, kurang memperhatikan, melecehkan, menghina, bersikap tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah, dsb - dianggap sebagai hukuman akibat kekurangan, kesalahan atau pun kebodohan dirinya. Sikap negatif orang tua akan mengundang
pertanyaan
pada
anak,
dan
menimbulkan asumsi bahwa dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi, untuk disayangi dan dihargai, dan semua itu akibat kekurangan yang ada padanya sehingga orang tua tidak memberikan kasih sayang. Markie dkk (2002) dalam Muchtar (2011) mendefinisikan Positive Parenting adalah pendekatan pola asuh yang bertujuan untuk mengembangkan dan menglola prilaku anak dengan cara membangun dan tidak menyakitkan
14 anak. Pola asuh ini dikembangkan berdasarkan komunikasi yang baik dan juga perhatian yang positif untuk membantu anak agar berkembang. Anak-anak yang diasuh dengan pendekatan pola asuh positif kemungkinan besar akan berkembang baik, memiliki kemampuan baik, dan selalu merasa nyaman akan dirinya sendiri atas segala hasil yang telah dicapainya. Pendekatan dengan pola asuh yang positif akan mengembangkan kebiasaan baik yang merupakan landasan dalam mengembangkan karakter yang positif. (Muchtar, D.H. 2011) Menurut Nelsen & Lisa (2003) dalam buku Muchtar (2011), berikut ini perbandingan pola asuh negatif dan pola asuh positif : Tabel 2.1 Perbandingan Pola Asuh Positif dan Negatif Pola Asuh Negatif 1.
Melihat dan memberlakukan anak sebagai “hak milik” 2. Berusaha untuk membentuk anak sesuai dengan keinginan orang tua 3. Menjadi teman yang tidak menyenangkan dan menekankan kalau orang tua tidak bisa menjadi teman bagi anak 4. Mengalah terhadap keinginan anak atau orang tua 5. Kontrol 6. Mencoba untuk sempurna 7. Memberikan hukuman 8. Sangat melindungi 9. Menghindari perasaan terutama emosi negatif 10. Membetulakan atau mencari jalan keluar untuk anak 11. Selalu berpikir dari kacamata orang tua 12. Selalu merasa khawatir atau takut
Pola Asuh Positif 1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8. 9.
Melihat dan memberlakukan anak sebagai “titipan” Mengasuh dan mengembangkan anak supaya anak menjadi dirinya sendiri Sangat menghormati dan mendukung anak Selalu tegas dan tetap fokus pada usaha untuk mencari faktor penyebab dan mencari solusi Membimbing Mengajarkan dan mendidik bahwa kesalahan dan kegagalan adalah keadaan agar kita dapat mengambil pelajaran untuk menjadi lebih baik Melibatkan anak untuk mencari jalan keluar yang terbaik Menawarkan pengawasan yang pada tempatnya Mengizinkan anak untuk mengekspresikan perasaan dan emosi negatifnya
15 13. Selalu merasa kesal jika naak berprilaku tidak sesuai dengan keinginan orang tua 14. Mempunyai ersepsi bahwa kecerdasan intelektual adalah faktor utama yang akan membuat anak sukses kemudian hari
10. Mengajarkan yang berguna dalam kehidupan 11. Berusaha masuk ke dunia anak 12. Menaruh kepercayaan dan keyakinan pada anak 13. Berusaha agaranak belajar dari prilaku atau kejadian yang tidak menyenangkan 14. Memiliki persepsi bahwa kecerdasan intelektual membuat anak menjadi mampu dan kecerdasan emosionallah yang membuat anak sukses dan mampu meraih sgala potensi yang ada dalam dirinya.
Sumber: Nelsen & Lisa (2003) dalam buku Muchtar (2011)
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak Untuk membantu para profesional menilai faktor yang mempengaruhi perkembangan anak, mereka telah dikelompokkan ke dalam empat bidang yaitunya: a)
Environmental factors (Rumah, penghasilan, pekerjaan, pendidikan)
b)
Biological factors (Jenis kelamin, kesehatan umum, kesehatan mental, praktek kesehatan)
c)
Interpersonal relationships (Kedekatan, pola asuh orang tua, jaringan sosial) Interaksi dengan yang manusia lain merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang anak. Kontak mata, senyuman, memberikan lingkungan untuk mereka agar dapat berkomunikasi lebih lanjut, adanya pertukaran makna dalam berkomunikasi, dan keterlibatan orang tua atau
16 pengasuh
akan
membatu
mengembangkan
dunia
mereka
dalam
berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain.(Field dkk, 2007)
d)
Early environments and experiences (Pengalaman dan lingkungan sebelumnya) (Shanker, Blair & Diamond, 2008)
17
Tabel 2.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan)
Faktor atau Kondisi
Rumah
Penghasilan
Pekerjaan
Anak
Keluarga
Lingkungan terdekat
Lingkungan masyarakat
Ruangan bermain untuk anak ada/tidak
Keadaan rumah padat/tidak
Ruangan hijau untuk bermain anak ada/tidak
Bangunan masyaratakat di sekitar rumah ada/tidak
Anak berada di rumah dalam keadaan aman/tidak
Kondisi rumah sehat/tidak
Lingkungan sekitar bebas dari kejahatan/ tidak
Lingkungan di sekitar memudahkan untuk mencari penghasilan/tidak.
Pakaian anak memadai/tidak
Keluarga mengalami tekanan keuangan/tidak
Ada program komunitas yang murang untuk keluarga /tidak
Ada subsidi atau bantuan sosial/tidak
Gizi untuk anak cukup/tidak
Keluarga bergantung kepada satu orang dewasa yang berpenghasilan/ tidak
Ada tempat membeli makan yang aman/tidak
Ada subsidi untuk makanan/tidak
Ketika orang tua bekerja, anak dititipkan kepada penitipan anak yang berkualitas/tidak
Orang tua stres/tidak ketika anak dititipkan
Lingkungan sekitar termasuk banyak yang bekerja/tidak
Adanya kesetaraan pendapatan Ada/tidak
Lanjutan Tabel 2.2 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Lingkungan)
Pendidikan
Memadai/tidak pekerjaan individu dalam sebuah keluarga
Keluarga butuh lebih banyak usaha agar pekerjaannya bermakna/ tidak
Seseorang membaca dan bermain dengan anak/tidak
Tingkat pendidikan dari anggota keluarga
Ada/tidak dorongan dari masyarakat agar orang tua memberikan pendidikan yang memadai untuk anaknya
Anak memiliki bukubuku dan mainan yang merangsang perkembangan/ tidak
Keluarga membantu anak untuk mengembangkan kemampuan anak/tidak
Ada/tidak tingkatan dalam memperoleh pendidikan dalam masyarakat
Anak mengikuti pendidikan usia dini yang berkualitas/tidak
Keluarga memiliki akses ke program pendidikan/tidak
18
Ada/tidak program di masyarakat yang mendukung pendidikan
Ada/tidak kebijakan untuk pendidikan anak usia dini
Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008
19
Tabel 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Biologi)
Faktor atau Kondisi
Anak
Keluarga
Lingkungan terdekat
Lingkungan masyarakat
Jenis kelamin
Laki-laki/Perempuan
Pernah mengalami kekerasan dalam keluarga/tidak
Ada laki-laki atau perempuan yang berpengaruh di lingkungan/tidak
Ada pengakuan laki-laki setara dengan perempuan/tidak
Kesehatan umum
Berat badan ketika lahir sehat/tidak
Kehamilan dari ibu yang normal/tidak
Asupan nutrisi yang kuat selama trimester pertama ketika di dalam perit ibu
Ada//tidak pelayanan kesehatan terdekat
Anak dalam keadaan sakit/tidak
Ada anggota keluarga yang sakit/tidak.
Ada/tidak dukungan masyarakat terhadap individu yang cacat
Ada/tidak dukungan masyarakat untuk keluarga yang mengalami kcacatan
Lingkungan anak sangat hangat akan kasih sayang/tidak
Kesehatan ibu ketika memiliki anak
Ada program untuk mendukung kesehatan mental ibu selama kehamilan dan setelah melahirkan/tidak
Ada dukungan masyarakat terjadap kesehatan mental ibu hamil/tidak
Pengasuh anak konsisten dan responsif atau tidak
Keluarga mengalami trauma, penyalahgunaan obat atau
Ada/tidak dukungan program dari lingkungan sekitang tentang
Ada/tidak dukungan dari masyarakat sekitar tentang
Kesehatan mental
20 Lanjutan Tabel 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Biologi)
Praktek kesehatan
kesehatan mental/tidak
keterampilan koping
mengurangi stigma negatif tentang kesehatan mental
Ada/tidak pola makan, tidur dan bermain anak
Keluarga mengatir secara aktif gizi, tidur dan bermain anak/tidak
Ada/tidak komunitas yang memberikan informasi tentang gizi, tidur, dan aktifitas anak
Anak diberikan ASI/tidak
Paham/tidak keluarga tentang ASI
Ada dukungan/tidak dari lingkungan sekitar untuk memberikan ASI kepada anak
Anak diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan/tidak
Anak olah raga stiap hari/tidak
Anggota keluarga mendorong anak untuk berolah raga/tidak
Ada/tidak program masyarakat untuk mendukung aktifitas fisik untuk anak
Ada bayaran/tidak untuk aktifitas fisik di sekolah anak
Anak dikenalkan untuk menjaga kebersihan mulut/tidak
Anak didorong untu\k membersihkan gigi/tidak
Mudah/tidak mendapatkan informasi tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut untuk anak
Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008
21
Tabel 2.4 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan (Faktor Interpersonal)
Faktor atau Kondisi
Kedekatan
Pola asuh orang tua
Jaringan sosial
Anak
Lingkungan terdekat
Lingkungan masyarakat
Responsif /tidak pengasuh dari anak kita
Ada program/tidak dari masyarakat tentang kedekatan anak denga orang tua
Pengasuh memberikan dukungan finansial/tidak kepada anak
Orang tua memberikan pengasuhan yang baik/tidak
Ada/tidak program tentang cara pengasuhan yang baik untuk anak
Hak-hak dan tanggung jawab orang tua diakui di tempat kerja/tidak
Ada/tidak ada hubungan anak dengan orang dewasa lain
Keluarga memiliki banyak jaringan sosial/tidak
Di lingkungan masyarakat ada/tidak, kelompokkelompok dengan kepentingan tertentu (Misal : Kelompok agama, budaya, dll)
Ada dukungan masyarakat/ tidak dalam mengembangakan kelpompok-kelompok dengan berbagai kepentingan tersebut
Anak memiliki teman sebaya/tidak
Anak diterima dalam keluarga/tidak
Ada/tidak perlakuan yang sama terhadap semua keluarga dari masyarakat sekitar
Ada/tidak dukungan masyarakat terhadap hak azazi manusia
Dekat/tidak anak dengan pengasuhnya
Anak mendapatkan pola asuh yang baik/tidak
Keluarga
Sumber: Shanker, Blair & Diamond, 2008
22 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh anak menurut Edward (2006) adalah : a. Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua serta pengalamannya sangat berpengaruh dalam mengasuh anak. b. Lingkungan Lingkungan banyak mempengaruhi perkembangan anak, maka tidak mustahil jika lingkungan juga ikut mewarnai pola-pola pengasuhan yang diberikan orang tua terhadap anak. c. Budaya Sering kali orang tua mengikuti cara-cara yang dilakukan oleh masyarakat dalam mengasuh anak, kebiasaan-kebiasaan masyarakat disekitarnya
dalam
mengasuh
anak.
Karena
pola-pola
tersebut
dianggapnya berhasil dalam mendidik anak kearah kematangan. Orang tua mengharapkan kelak anaknya dapat diterima di masyarakat dengan baik, oleh karena itu kebudayaan atau kebiasaan masyarakat dalam mengasuh anak juga mempengaruhi setiap orang tua dalam memberikan pola asuh terhadap anaknya.
23 D. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak Balita Pengasuhan dalam keluarga sangatlah penting untuk perkembangan anak di masa mendatang. Pengasuhan ini termasuk pengasuhan di aspek psikososial yang mengarah kepada perkembangan yang positif. Indikator-indikator yang mempengaruhi perkembangan yang positiflah yang dibutuhkan untuk menilai seberapa jauh pengasuhan yang diberikan oleh keluarga atau bagaimana penerapan nilai-nilai budaya dalam keluarga tersebut. Pengasuhan dalam keluarga merupakan serangkaian tindakan atau aktivitas yang diperankan oleh pengasuh dalam keluarga di lingkungannya , atau kondisi lingkungan yang diatur oleh pengasuh agar anak mampu untuk beradaptasi sehingga apa yang menjadi tujuan dari pengasuhan tersebut dapat tercapai. (Kariger
dkk, 2012). Untuk mendukung beberapa teori, maka para peneliti melakukan penelitian yang membahas tentang perkembangan anak yang dipengaruhi oleh status perkawinan, hubungan antara oerang tua dan anak, dan hubungan anak dengan saudaranya. (Groenendyk & Brenda 2007) Baru-baru ini, ada peneliti yang sudah menekankan akan pentingnya interaksi dalam sebuah keluarga. Diantaranya pengasuhan yang dilakukan oleh ayah dan ibu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah interaksi ini berpengarug langsung terhadap perkembangan anak. (Groenendyk & Brenda 2007) Pengasuhan dalam keluarga mengacu kepada prilaku atau nilai-nilai yang diberikan oleh ayah dan ibu berupa pemberian dukungan satu sama lain atau juga bisa tidak adanya dukungan yang diberikan oleh orang tua tergantung bagaimana orang tua tersebut. (Groenendyk & Brenda 2007)
24 Pencarian perhatian
oleh anak merupakan cara
mereka dalam
menunjukkan harapan-harapan mereka tentang dunia sosial mereka. Menurut teori kedekatan internal adalah anak-anak mempunyai keinginan kepada orang tuanya agar diberikan respon saat mereka mengharapkan suatu hal ketika diberikan perawatan dalam keluarganya. Adanya respon orang tua terhadap harapan-harapan anak dapat mengajarkan mereka tentang adanya sebuah hubungan timbal balik atau adanya komunikasi yang dua arah (Pierre & Forman, 2012)
Teori kedekatan ini sudah diprediksi dan menunjukkan bahwa anak yang berusia 2 tahun secara positif dapat termotivasi untuk bekerjasama dengan teman-teman bermainnya dalam menyelesaikan tugasnya, atau sebuah solusi dari permasalahan didapat ketika adanya orang tua yang selalu siap untuk membantu mereka (Pierre & Forman, 2012)). Menurut Marcobby, hubungan timbal balik antara anak dan orang tua akan membantu anak dalam mengembangkan respon yang diberikan orang tuanya, dimana peran orang tua menjadi fokus uatama dalam memberikan respon (Pierre&Forman, 2012). Dengan respon yang diberikan orang tua dalam berkolaborasi dengan anknya, anak juga belajar tentang cara memberi respon yang sama. Kolaborasi antara anak dan orang tua ini bukanlah untuk mengekang anak terhadap respon yang ada, tapi dengan repon yang diberikan orang tua, anak mampu untuk berfikir lebih luas dan terarah, sehingga adanya interaksi yang menyenangkan bagi anak, adalah kewajiban orang tua merepon anaknya dengan tanpa paksaan, sehingga orang tua dan anak dapat saling memberikan kenyamanan (Pierre & Forman, 2012).
25 E. Penilaian Perkembangan Anak 1. Penilaian Cepat Perkembangan pada Umur Tertentu Muhaimin (2003) menjelaskan bahwa penting untuk dapat menilai perkembangan secara cepat pada semua umur. Tabel di bawah ini memperlihatkan rentang umur normal saat anak mencapai kemampuan tertentu yang dapat diukur dengan alat sederhana (kubus kayu berukuran 1 inci, crayon, kertas, buku gambar). Jika tampak adanya keterlambatan, diperlukan pemeriksaan klinis dan perkembangan secara lengkap dan terencana. Tabel 2.5 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 0 – 1 tahun Usia (Bulan) Keterampilan yang dicapai 50 %
Motorik Kasar Tengkurap, kepala ditegakkan dengan sudut 45° Duduk dengan dipegangi, kepada tegak Dibantu untuk duduk, kepala tidak goyah Berguling Duduk tanpa bantuan Dibantu untuk berdiri Berjalan sambil memegang furnitur Motorik halus Menyatukan tangan Meraih objek yang diletakkan di tangan Menggapai objek Memindahkan kubus dari tangan ke tangan Menepukkan kubus dari tangan ke tangan Menjepit bola kecil Bahasa Bersuara – tidak menangis Tertawa “Papa”/”Mama” (Tidak spesifik) “Papa”/”Mama” (spesifik)
Keterampilan yang dicapai 100 %
1.0
2.4
2.2 4.1 5.0 6.8 9.5 10.2
3.8 5.6 8.0 8.3 12.5 13.1
1.9 2.6 4.2 6.7
3.6 4.1 5.9 9.8
9.0
12.5
10.0
13.3
0.5 2.0 6.8 9.5
1.7 2.8 9.4 12.7
26 Sosial Senyum berdasarkan respon Makan biskuit sendiri Main pat-a-cake Minum dari gelas terbuka
0.8 1.6 5.5 7.4 9.0 12.5 11.5 16.4 Sumber: Muhaimin (2003)
Tabel 2.6 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 1 – 2 tahun Usia (Bulan) Keterampilan yang dicapai 50 %
Motorik Kasar Berdiri sendiri secara baik Berjalan lima langkah Menaiki tangga sambil berpegangan Motorik halus Menyusun menara dari dua kubus Menulis secara spontan Menyusun menara dari empat kubus Bahasa Tiga kata selain Mama/papa Menunjuk salah satu anggotabadan Menggaubungkan dua akata yang berbeda Merespon perintah sederhana tanpa isyarat Menyebutkan nama suatu gambar Sosial Minum dari gelas yang terbuka Menggunakan sendok, tumpah sedikit Membantu di dalam rumah, tugas sederhana
Keterampilan yang dicapai 100 %
12.7 13.5 16.8
16.1 16.8 21.1
13.8 13.8 19.0
18.6 18.9 24.0
12.3 17.5 17.7
16.5 23.7 24.0
18.6
2.7 thn
20.0
2.2 thn
11.5 14.5 17.1
16.4 19.0 22.2
Sumber: Muhaimin (2003)
27 Tabel 2.7 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 2 – 5 Tahun Usia (Tahun) Keterampilan yang dicapai 50 %
Motorik Kasar Berdiri seimbang dengan satu kaki selama 1 detik Melompat dengan satu kaki Berdiri seimbang degan satu kaki selama 5 detik Menaiki tangga seperti orang dewasa Berjalan ke depan dengan cara tumit ke ibu jari Motorik halus Menyusun delapan kubus ke atas Meniru garis vertikal Meniru jempatan tiga-kubus Menyalin gambar lingkaran Menyalin gambar silang Menggambar manusia-tiga bagian Meniru kotak Menggambar manusia-enam bagian Menyalin gambar kotak Bahasa Merujuk diri sendiri dengan nama Menggunakan kata jamak Memberikan nama pertama dan nama terakhir Menggunakan kata saya, aku, kamu Mengerti kata dalam, atas, bawah Mengenali keluarga Mengenali sebagian besar orang asing Menggunakan kata kenapa, dan kapan Kalimat panjang dengan kata penghubung (Sehingga, karena) Sosial Mencuci dan mengeringkan tangan Mengancingkan pakaian Berpakaian tanpa pengawasan Berpakaian dengan pengawasan
Keterampilan yang dicapai 100 %
2.6
3.9
3.6 3.7
4.6 4.7
3 4.6
4 5.7
2.3 2.5 2.9 3.0 3.7 3.8 4.1 4.6 4.7
3.1 3.4 3.6 3.7 4.8 4.8 5.4 6.1 6.3
2 2.3 2.6
3.0 3.5
2.5 3.1 3 4 4 4
4.2
2.0 3.1 3.7 4.9 4.0 5.5 2.9 3.8 Sumber: Muhaimin (2003)
28 2.
Penilaian Perkembangan Anak dengan Kuisioner Pra Skrining Pertumbuhan (KPSP) Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) merupakan salahsatu alat skrining yang diwajibkan oleh Departemen Kesehatan untuk digunakan di tingkat pelayanan kesehatan primer. KPSP sangat mudah digunakan baik oleh petugas kesehatan bahkan bagi guru TK (Taman Kanak-kanak), guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), maupun orangtua untuk mendeteksi dini adanya kelainan perkembangan anak sejak usia 3 bulan sehingga dengan cepat dapat dilakukan intervensi dini (Ariani, 2012). Pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP bertujuan untuk mengetahui perkembangan s e o r a n g anak, dengan hasil normal atau ada penyimpangan. Jadwal skrining / pemeriksaan KPSP
adalah pada umur 3, 6, 9,
12, 15, 18, 21, 24, 30,36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Jika anak belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada umur skrining yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya bayi umur 7 bulan, diminta datang kembali untuk skrining pada umur 9 bulan. Apabila orang tua datang dengan keluhan anaknya mempunyai
masalah
tumbuh kembang sedangkan umur anak bukan umur skrining maka pemeriksaan menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang lebih muda. (Depkes RI, 2006)
F. KERANGKA TEORI 29 Kelekatan Hubungan antar personal
Pola asuh orang tua
Hubungan sosial
Biologi Faktor-Faktor yang p Mempengaruhi Perkembangan Anak
Pola asuh positif
a. b. c. d.
Pola asuh negatif
Gender General health Mental health Health practise
Perkembangan anak : Normal Menyimpang
Lingkungan
Pengalaman dan lingkungan sebelumnya
a. b. c. d.
Housing Income Employment Education
Keterangan : : Berkaitan dengan penelitian : Tidak berkaitan dengan penelitian
Bagan 2.1 Kerangka Teori Modifikasi dari Shanker; Blair & Diamond (2008); Nelsen &Lisa (2003), Depkes RI (2006)
BAB III KERANGKA KONSEP , HIPOTESIS PENELITIAN, DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep Penelitian ini meneliti variabel yang berisi pola asuh orang tua dan
perkembangan
anak
balita,
perkembangan
anak
mencakup
perkembangan bahasa, motorik halus, motorik kasar dan perkembangan sosial. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak dibagi menjadi empat, yaitunya: Lingkungan, biologi, hubungan antar personal (Pola asuh orang tua) dan pengalaman. Sedangkan pola asuh disini meliputi pola asuh positif dan pola asuh negatif.
Independen
Dependen
Pola asuh orang tua
Perkembangan anak balita
Bagan 3.1 Korelasi antara variabel Independen dan Dependen
30
31 B. Hipotesis Hipotesis adalah suatu pernyataan yang merupakan jawaban sementara peneliti terhadap pertanyaan penelitian (Dahlan, 2008). Berdasarkan kerangka konsep penelitian, hipotesis yang muncul adalah : Ha:
Terdapat
hubungan
antara
pola
asuh
orang
tua
tetadap
perkembangananak balita. C. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan
karakteristik
yang
diamati,
sehingga
memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat, 2008).
32
Tabel 3.1 Definisi Operasional No
Variabel
Definisi Operasional
Alat Ukur
1
Pendidikan akhir
Pendidikan terakhir orang tua
Kuisioner A
2
Pekerjaan
Aktivitas keseharian orang tua
Kuisioner A
3
Lama interaksi Waktu yang dihabiskan orang tua untuk orang tua dengan berinteraksi dengan anak anak
Kuisioner A
4
Pola asuh orang tua
Kuisioner dengan 14 pernyataan menggunakan skala likert (Kuisioner B)
Hasil Ukur 1. Dasar 2. Menengah 3. Atas 1. Tidak bekerja 2. Bekerja Penilaian 1. Interaksi baik Lama interaksi > 3 jam 2. Interaksi kurang baik Lama interaksi < 3 jam
Skala Ordinal
Nominal Ordinal
Sumber: Hartono (2012)
Cara orang tua dalam memberikan pengasuhan kepada anak usia 1 – 3 tahun yang bertujuan untuk mengembangkan dan mengelola prilaku anak saat ini dan masa mendatang.
Penilaian: 1. Pola asuh positif , jika, Skor positif > skor negatif 2. Pola asuh negatif , jika, Skor negatif > skor positif
Ordinal
Modifikasi Nelsen & Lisa (2003) dan Likert (2014)
5
Perkembangan anak
Bertambahnya kemampuan (skill) anak usia 1 – 3 tahun dalam hal struktur dan fungsi tubuh yang yang meliputi perkembangan motorik halus, motorik kasar, sosial dan bahasa.
KPSP dengan 9 dan 10 pernyataan (Kuisioner C)
Penilaian: 1. Perkembangan anak sesuai (S) jika skor 9 - 10 2. Perkembangan anak kemungkinan ada penyimpangan jika skor kurang atau sama dengan 6 Sumber : Depkes RI (2006)
Ordinal
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian cross sectional. Rancangan penelitian cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran dan pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat /sekali waktu (Hidayat, 2007). B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2-4 Juni 2014. Penelitian ini dilakukan pada Posyandu Sakura, yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur di kota Tangerang Selatan. Alasan penelitian ini dilakukan di Posyandu Sakura adalah karena terdapat banyak anak balita disana, dan dari keterangan salah seorang Kelompok Kerja (POKJA) 4 Kelurahan Rempoa terdapat kasus perkembangan anak balita yang menyimpang, serta hasil studi pendahuluan
yang
sudah
dilakukan
oleh
peneliti,
bahwa
terdapat
penyimpangan perkembangan disana. Salah satu hal yang mempengaruhi perkembangan anak adalah pola asuh orang tua. Karena hal tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak usia balita disana.
33
34
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang ada di Posyandu Sakura Ciputat Timur yang berjumlah 59 anak balita. Daftar jumlah anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur pada tahun 2014 tercantum dalam Tabel 4.1 Tabel 4.1 Daftar Jumlah Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur pada Tahun 2014 No. 1 2
Usia 1-2 tahun 3-5 tahun
Jumlah anak 23 orang 36 orang Sumber : Posyandu Sakura CiputatTimur
2. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan sampel para orang tua yang memiliki anak dengan usia berkisar 1–5 tahun. Kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dimana kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel tersebut digunakan. Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel.
35
Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini antara lain: a. Orang tua yang memiliki anak usia balita b. Anak yang terdata di Posyandu Sakura, wilayah kerja Ciputat Timur c. Bersedia menjadi responden Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian yang penyebabnya adalah : a. Menolak menjadi responden b. Terdapat keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian c. Terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran maupun interpretasi hasil penelitian (Hidayat, 2008) Teknik
pengambilan
sampel
pada
penelitian
ini
adalah
menggunakan teknik sampling jenuh. Cara pengambilan sampel ini adalah dengan mengambil semua anggota populasi yang ada (Hidayat, 2008). Jadi, jumlah sampel yang digunakan adalah 59 orang anak. D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena (Dharma, 2011). Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuisioner yang terdiri dari 3 bagian, antara lain :
36
1. Kuesioner A yang berisi tentang identitas responden, berupa inisial nama orang tua, umur orang tua, pekerjaan orang tua, pendidikan akhir, inisial nama anak, umur anak, dan jenis kelamin anak. 2. Kuesioner B berisikan tentang pola asuh orang tua. Kuesioner ini terdiri dari 7 pernyataan positif dan 7 pernyataan negatif. Skala yang digunakan adalah skala likert. Kuesioner pola asuh orang tua dengan skala likert ini dibuat dengan pilihan SS yaitu “Sangat Sesuai”, S yaitu “sesuai”, TS yaitu “tidak sesuai” dan STS yaitu “Sangat Tidak Sesuai”. Skor yang diberikan untuk pilihan SS sama dengan 4, S sama dengan 3, TS sama dengan 2 dan untuk STS sama dengan 0. Tabel 4.2 Kisi-Kisi Kuesioner tentang Pola Asuh Variabel Pola Asuh
Nomor Item Favorable Favorable 1,2,3,4,5,6,7 8,9,10,11,12,13,14
3. Kuesioner C yaitu KPSP, yang berisi
9-10 pertanyaan
tentang
kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak. Sasaran KPSP anak adalah a n a k u s i a 0-72 bulan. Yang akan digunakan pada penelitian ini adalah anak usia 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 45, 60 bulan untuk seluruh aspek yang ada, yaitunya motorik halus, motorik kasar, bahasa dan sosial (Depkes RI, 2005)
37
Interpretasi KPSP meliputi : a. Jawaban Ya
: Orang tua anak menjawab: anak bisa atau
pernah atau sering atau kadang-kadang melakukannya. b. Jawaban Tidak
: Orang tua menjawab: anak belum pernah
melakukan atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak tidak tahu. Interpretasi hasil KPSP dengan jawaban Ya adalah : a. 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya (S) b. 8 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P) E. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas di Posyandu Melati, pada tanggal 27 Mei 2014. Uji validitas dilakukan di Posyandu ini dikarenakan memiliki karakteristik yang sama dengan Posyandu tempat penelitian yang akan dilakukan. Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas sebelum melakukan penelitian untuk mendapatkan instrumen yang dapat diterima sesuai standar (Hidayat, 2008). 1. Hasil Validitas Instrumen Hasil uji validitas untuk pola asuh orang tua terdapat pernyataan tidak valid sebanyak 2 pernyatan yaitu pernyataan pada nomor 1 dan 6. Pada saat penelitian peneliti tidak langsung mengeluarkan dua pernyataan ini karena akan diuji kembali validitasnya setelah penelitian dilakukan.
38
2. Hasil Reliabilitas Instrumen Reliabilitas
merupakan
langkah
yang
dilakukan
setelah
melakukan validitas instrument. Dalam penelitian ini digunakan metode Cronbach Alpha untuk mengukur reliabilitas instrument pola asuh orang tua. Salah satu keuntungan dari metode ini adalah dapat dihitung dengan hanya melakukan pengukuran satu waktu (satu kali) dan tepat digunakan untuk skala likert (Dharma, 2011). Hasil pengujian reliabilitas instrumen dirangkum dalam Tabel 4.3 Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Pola asuh
Positif Negatif
Alpha Cronbach 0,741 0,741
Keputusan Reliabel Reliabel
F. Tahapan Pengambilan Data Penelitian ini akan mengambil data mengenai pola asuh orang tua dan perkembangan anak usia bawah tiga tahun. Penelitian ini mengambil data dengan cara: 1. Peneliti mempersiapkan surat menyurat terkait dengan izin penelitian di taman penitipan anak ke kampus FKIK UIN Jakarta. 2. Peneliti menyerahkan surat izin penelitian ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) 3. Peneliti menunggu persetujuan Dinkes Tangsel. Setelah itu langsung menyerahkan surat ke Puskesmas Ciputat Timur.
39
4. Peneliti mengikuti Rapat koordinasi rutin Posyandu kelurahan Rempoa, rekomendasi dari penanggung jawab ibu dan anak kecamatan Ciputat Timur 5. Setelah mengikuti Rapat koordinasi rutin, peneliti mendapatkan dua opsi tempat untuk dilakukan pengujian validitas dan penelitian. 6. Peneliti mempersiapkan segala kebutuhan untuk penelitian 7. Mengunjungi tempat yang sudah ditentukan yaitu Posyandu Sakura 8. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan kembali ke pihak Posyandu yang dikunjungi 9. Peneliti meminta persetujuan kepada orang tua yang memiliki anak usia balita. 10. Peneliti menyebarkan kuisioner kepada orang tua serta mengobservasi dan memberikan perlakukan kepada anak balita sesuai dengan data yang diberikan oleh kader Posyandu. 11. Peneliti mengumpulkan kuisioner yang telah diisi oleh responden 12. Peneliti mengolah kuisioner dan data yang sudah dikumpulkan dan memasukkan ke dalam laporan penelitian. G. Pengolahan Data Dalam proses pengolahan data, peneliti menggunakan langkahlangkah pengolahan data menurut Hidayat (2008) diantaranya: 1. Pengolahan data (Editing) Editing yaitu memeriksa kembali kebenaran data atau formulir kuesioner yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dilakukan
pada
40
tahap
pengumpulan
data
atau
setelah
data terkumpul untuk
memastikan bahwa data yang terkumpul sesuai dengan kebutuhan penelitian. 2. Pengkodean data (Coding) Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atasa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel. Data yang sudah terkumpul, sebelum dimasukkan ke dalam komputer diberikan kode dalam setiap pernyataan. Kuesioner pola asuh orang tua diberikan kode pernyataan nomor satu menjadi 1, pernyataan nomor 2 menjadi 2, dan seterusnya hingga akhir pernyataan yaitu sampai 14. Sedangkan kuisioner perkembangan anak balita diberikan kode pernyataan nomor 1 menjadi A, pernyataan nomor 2 menjadi B, hingga akhir pernyataan yaitu sampai J. 3.
Pemasukan data (Entry) Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam program computer statistik untuk dapat di analisis atau dibuat distribusi frekuensinya.
41
Tahapan ini adalah proses memasukkan data responden mulai dari kuesioner A hingga kuesioner C. Masing-masing diisi sesuai dengan isian responden. 4. Pembersihan Data (Cleaning) Proses pengecekkan kembali data-data yang telah dimasukkan untuk
melihat
ada
tidaknya
kesalahan,
terutama kesesuaian
pengkodean yang dilakukan. Apabila terjadi kesalahan maka data tersebut akan segera diperbaiki sehingga sesuai dengan hasil pengumpulan data yang dilakukan. H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Univariat Analisis univariat adalah mendeskripsikan setiap variabel yang diteliti,
diagnosis asumsi statistik lanjut
deteksi nilai
ekstrim/outlier (Amran, 2012). Analisa univariat pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berbagai karakteristik responden, mulai dari pendidikan responden, pekerjaan, lama interaksi responden dengan anak balita, jenis kelamin anak balita, pola asuh responden serta perkembangan anak balita. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi-Square. Uji ini digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan dependen berskala ordinal (Dharma, 2011). Analisa bivariat pada
42
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan anak balita. I. Etika Penelitian Penelitian ini menggunakan subjek manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar menjunjung kebebasan manusia. Masalah etika penelitian keperawatan sangat penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia. Masalah etika yang harus diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut (Hidayat, 2007 & Dahlan, 2008) : 1. Lembar persetujuan (Informed consent) Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang diteliti
untuk
ketersediaannya
menjadi
responden
penelitian.
Persetujuan dari responden merupakan hak dari responden yang sebelumnya sudah diberitahunkan oleh peneliti mengenai tujuan penelitian, prosedur pelaksanaan, manfaat penelitian, dan kerahasiaan responden. Lembar persetujuan ini ditandantangani oleh responden yang bersedia menjadi responden penelitian. 2. Tanpa nama (Anonymity) Penelitian ini tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data yang diisi oleh responden, tetapi mengurutkan
nomor
pada
diberikan kepada responden.
lembar
pengumpulan
data
yang
43
3. Kerahasiaan (Confidentiality) Penelitian ini memberikan jaminan kerahasiaan teradap hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. 4. Prinsip keadilan, mnfaat dan menghormati orang lain Penelitian ini dilakukan dengan memenuhi prinsip keadilan, manfaat dan menghormati orang lain.
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian Puskesmas Ciputat Timur merupakan Puskesmas yang membawahi dua kelurahan, yaitu kelurahan Rempoa dan kelurahan Cempaka Putih. Puskesmas ini terletak di Jalan Haji Juanda Ciputat Timur Tangerang Selatan. Kelurahan Cempakan Putih membawahi 20 Posyandu, dan kelurahan
Rempoa
membawahi
25
Posyandu.
Posyandu
Sakura
merupakan salah satu Posyandu yang berada di kelurahan Rempoa. Posyandu ini terletak di Jalan Haji Usman, Gang Kecapi, Sandratex, Ciputat
Timur.
Posyandu
Sakura
saat
ini
telah
memberikan
kebermanfaatannya kepada lebih kurang 59 balita dalam hal pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak di cakupan wilayah RT 5 RW 6 Rempoa. Hal yang sangat menarik bagi peneliti terkait dengan Posyandu ini adalah adanya pemantauan langsung oleh kader Posyandu terhadap balita-balita yang bermasalah, baik permasalahan dalam hal tumbuh kembang anak maupun dalam hal gizi seimbang. Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, setiap ada permasalahan yang terjadi pada anak balita ketua Posyandu selalu turun tangan untuk menangani permasalahan yang ada. Contohnya permasalahan pada gizi balita. Ketua Posyandu 44
45 beserta tim gizi dari Puskesmas langsung menangani permasalahan yang ada dengan memberikan penyuluhan tentang gizi, dan kesehatan lainnya. Hal yang belum ditemukan oleh peneliti disini adalah follow up tentang perkembangan dari balita. Menurut peneliti fokus dari Posyandu saat ini lebih kepada pertumbuhan balita dan belum mencapai follow up yang maksimal pada perkembangan balita.
B. Hasil Analisis Univariat 1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.1. Tabel 5.1 Karakteristik Balita berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi (n)
Persentase (%)
Laki-laki Perempuan Total
32 27 59
54 46 100
Data pada tabel 5.1 menunjukkan terdapat 32 orang (54%) balita laki-laki dan 27 orang (46%) balita perempuan.
46 2. Gambaran Pekerjaan Orang Tua Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan orang tua dapat dilihat pada tabel 5.2 Tabel 5.2 Karakteristik Pekerjaan Orang Tua di Posyandu Sakura Ciputat Timur Pekerjaan Orang Tua
Frekuensi (n)
Persentase (%)
Tidak bekerja
45
76
Bekerja Total
14 59
24 100
Data pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa 45 responden (76%) tidak bekerja dan 14 responden (24%) adalah bekerja. 3. Gambaran Pendidikan Orang Tua Karakteristik responden berdasarkan pendidikan orang tua dapat dilihat pada tabel 5.3 Tabel 5.3 Karakteristik Pendidikan Orang Tua dari Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur Pendidikan Dasar Menengah Tinggi Tidak diisi Total
Frekuensi (n) 15 31 12 1 59
Persentase (%) 25 53 20 2 100
Data pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa responden dengan pendidikan kategori menengah 31 orang (53%), kategori dasar 15 orang (25%), kategori tinggi 12 orang (20%) , dan sebanyak 1 orang tidak mengisi kolom pendidikan.
47 4. Gambaran Lama Interaksi Anak dengan Orang Tua Karakteristik responden berdasarkan lama intraksi orang tua dengan anak dapat dilihat pada tabel 5.4 Tabel 5.4 Karakteristik Lama Interaksi Orang Tua dan Anak Rentang waktu <3 jam >3 jam Total
Frekuensi (n) 0 59 59
Persentase (%) 0 100 100
Data pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa 59 responden berinteraksi dengan anak balita selama lebih dari 3 jam, sedangkan tidak ada responden yang berinteraksi dengan anak balita selama kurang dari 3 jam.
5. Gambaran Pola Asuh Orang Tua Variabel pola asuh orang tua terdiri atas 14 pernyataan. Gambaran distribusi jawaban responden terhadap pernyataan varibel pola asuh orang tua dapat dilihat pada tabel 5.5 Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua di Posyandu Sakura Ciputat Timur Pola Asuh
Frekuensi (n)
Persentase (%)
Positif Negatif Total
30 29 59
50,8 49,2 100
Data pada tabel
5.5 menunjukkan bahwa terdapat 30
responden (50,8%) memberikan pola asuh positif kepada anaknya dan
48 29 reponden (49,2%) memberikan pola asuh yang negatif pada anaknya. 6. Gambaran Perkembangan Anak Balita Variabel perkembangan anak balita terdiri atas 9 dan 10 pernyataan. Gambaran distribusi jawaban responden terhadap variabel perkembangan anak balita dapat dilihat pada tabel 5.6 Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Perkembangan Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur Perkembangan Normal Menyimpang Total
Frekuensi (n) 34 25 59
Persentase (%) 57,6 42,4 100
Data pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa terdapat 34 balita (57,6%) mengalami perkembangan yang normal dan 25 balita (42,4%) mengalami perkembangan yang menyimpang.
C. Hasil Analisis Bivariat 1. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita Analisa hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita dapat dilihat pada tabel 5.7
49 Tabel 5.7 Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur
Pola Asuh Positif Negatif Total
Perkembangan Anak Balita Normal Menyimpang (%) (%) 17 17 29 29 13 12 22 20 30 29 51 49
Total 34 58 % 25 42 % 59 100%
P value 0,879
Hasil dari tabel 5.7 yaitu dari 59 responden dapat diketahui bahwa pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang (29%), pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 12 orang (20%), pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang (29%), dan pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 13 orang (22%). Hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan P=0,879 (Sig>0,05), maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia balita.
BAB VI PEMBAHASAN
Bab ini akan menjelaskan interpretasi hasil penelitian dan keterbatasan penelitian. Interpretasi hasil akan membahas mengenai hasil penelitian yang dikaitkan dengan teori yang ada pada tinjauan pustaka, sedangkan keterbatasan penelitian akan memaparkan keterbatasan yang terjadi selama pelaksanaan penelitian. A. Analisis Univariat 1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Anak Balita Responden dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak balita di wilayah kerja Posyandu Sakura Ciputat Timur Tangerang Selatan. Jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 59 orang. Responden yang memiliki balita berjenis kelamin laki-laki berjumlah 32 orang (54%), dan responden yang memiliki balita berjenis kelamin perempuan berjumlah 27 orang (46%). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah balita laki-laki dan perempuan di Posyandu ini. Perbandingan balita laki-laki dan perempuan adalah 32:27 sama dengan sekitar 3:2. 2. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaannya Pekerjaan orang tua merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan anak (Shanker, Blair & Diamond, 2008). Hasil statistik dari penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata responden 50
51
adalah orang tua yang tidak bekerja. Orang tua yang dimaksudkan disini adalah Ayah atau Ibu yang pada saat penelitian berkesempatan untuk mengisi kuisioner yang diajukan. Dan pada umumnya kuisioner ini diisi oleh Ibu dari anak balita yang ada. Terdapat sebanyak 45 responden (76%) yang tidak bekerja, dan 14 responden (24%) yang bekerja. Terdapat perbedaan yang signifikan antara orang tua yang tidak bekerja dengan orang tua yang bekerja. Perbandingan antara responden yang bekerja dengan responden yang tidak bekerja adalah 45:14 sama dengan sekitar 3:1. 3. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikannya Tingkat
pendidikan
dan
pengetahuan
orang
tua
serta
pengalamannya sangat berpengaruh dalam mengasuh anak (Edward, 2006). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan akhir dari responden sebanyak 31 orang (53%) adalah Sekolah Menengah Atas (SMA), 15 orang (25%) adalah sekolah tingkat dasar, 12 orang (21%) adalah diploma dan sarjana, dan 1 orang (2%) tidak mengisi kolom pendidikan yang ada di kuisioner. 4. Karakteristik Responden berdasarkan Lama Interaksi dengan Anak Balita Kemampuan komunikasi awal untuk perkembangan anak berada di tingkat keluarga. Keluarga yang memiliki budaya berkomunikasi dengan anak secara baik akan mampu menciptakan prakondisi yang baik bagi tumbuhnya kecerdasan anak- anak (Wijayanti, 2013). Menurut Dr Chee, 2008, kualitas waktu interaksi orang tua dengan anak lebih penting dari pada kuantitas waktunya. Alangkah tidak berarti apa-
52
apa jika orang tua mempunyai waktu 24 jam untuk anak, tetapi tidak dengan kualitas yang maksimal. Menurut Hartono (2012), interaksi minimal antara ibu dan anak minimal 3 jam. Pada penelitian ini, peneliti hanya mampu mengukur kuantitas interaksi Ibu dan anak dengan nilai statistik seluruh responden memiliki waktu untuk berinteraksi dengan anak balita selama lebih dari tiga jam sehari. 5. Karakteristik Responden berdasarkan Pola Asuh Menurut Groenendyk & Brenda (2007), interaksi anak dengan orang dewasa dan sesamanya di lingkungan keluarga dapat menstimulasi perkembangan anak tersebut. Pada penelitian terdapat 2 macam pola asuh yang akan dijabarkan oleh peneliti, sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Nelsen & Lisa (2003) dalam Muchtar (2011), yaitu tentang pola asuh positif dan negatif. Pada penelitian ini diperoleh data sebanyak 30 orang tua (50,8%) memberikan pola asuh positif kepada balita, da 29 orang tua (49,2%) memberikan pola asuh negatif kepada balita. Terdapat perbedaan yang tidak terlalu signifikan disini. Pola asuh positif adalah pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak dengan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif serta sikap menghargai diri sendiri. Dan dikatakan pola asuh negatif adalah bila orang tua sering melakukan hal-hal yang negatif, seperti suka memukul,
mengabaikan,
kurang
memperhatikan,
melecehkan,
53
menghina, bersikap tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah, dan sebagainya yang dianggap sebagai hukuman akibat kekurangan, kesalahan atau pun kebodohan dirinya. Sikap negatif orang tua akan mengundang pertanyaan pada anak, dan menimbulkan asumsi bahwa dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi, untuk disayangi dan dihargai, dan semua itu akibat kekurangan yang ada padanya sehingga orang tua tidak memberikan kasih sayang (Muthmainnah, 2012). 6. Karakteristik Responden berdasarkan Perkembangan Balita Hal yang terpenting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita
karena
mempengaruhi itu
masa
pada
masa
ini
pertumbuhan
dasar
yang
akan
dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Selain
balita
merupakan
masa
dimana
kritis,
diperlukan
rangsangan/stimulasi yang berguna agar dapat berkembang sehingga perlu mendapat perhatian apabila
keluarga
dari atau
lingkungan lingkungan
terutama
keluarga
sehingga
tidak mendukung justru akan
menghambat perkembangan anak (Apriany, 2006). Hasil
statistik
dari
penelitian
ini
menunjukkan
bahwa
perkembangan normal balita di tempat ini sebanyaj 34 orang (57,6%), dan perkembangan menyimpang sebanyak 25 orang (42,4%). B. Analisis Bivariat 1. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita Hasil analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji chi square karena kedua variabel berbentuk data kategorik. Hasil penelitian
54
mengenai hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita menunjukkan bahwa responden yang memberikan pola asuh positif kepada anak dan perkembanagn anak balita yang normal sebanyak 19 orang (29%) sebanding dengan orang tua yang memberikan pola asih negatif kepada anak, tetapi perkembangan anak balita menyimpang. Dan hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak usia balita, artinya pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak balita tidak memiliki hubungan dengan perkembangan anak di Posyandu Sakura Ciputat Timur. Edward (2006) menyatakan bahwa pola pengasuhan orang tua sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, maka tidak mustahil jika lingkungan juga ikut mewarnai pola-pola pengasuhan yang diberikan orang tua terhadap anak. Penyebab dari tidak terdapatnya hubungan yang signifikan mungkin disebabkan oleh faktor seperti lingkungan, dimana lingkungan yang ada di sekitar memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak balita (Edward, 2006). Lingkungan di sekitar responden tampak bersahabat, yang dibuktikan dengan kehangatan mereka menyambut peneliti untuk melakukan penelitian disana dan nampak jelas ketika beberapa orang tua berinteraksi dengan anak. Hubungan antara pemilik rumah satu dan pemilik rumah lainnya pun terlihat seperti keluarga besar yang saling membutuhkan. Terdapat kelompok-kelompok
masyarakat
yang
setiap
sore
berkumpul
dan
bercengkrama, selama 3 hari peneliti melakukan penelitian disana. Peneliti
55
mempunyai pandangan bahwa lingkungan tempat penelitian ini sudah cukup baik, dan memberikan dampak baik terhadap Ibu dan anak balita. Jaringan sosial merupakan salah satu yang mempengaruhi perkembangan anak balita dalam faktor hubungan interpersonal dengan masyarakat sekitar (Shanker, Blair & Diamond, 2008). Di tempat penelitian ini, peranan komunitas sosial seperti Posyandu sangat berpengaruh. Diketahui dari kader Posyandu Sakura Ciputat Timur, ratarata penduduk sekitar rajin mengikuti acara dan kegiatan yang diadakan oleh Posyandu, karena masyarakat sudah mulai mengerti akan pentingya Posyandu untuk anak Balita. Peneliti mempunyai pandangan bahwa, masyarakat disini mendapatkan motivasi yang cukup tinggi dari kaderkader Posyandu yang ada.
C. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dari penelitian ini. Hal ini disebabkan oleh adanya keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini, seperti saat penelitian ini berlangsung peneliti belum mampu menggali bagaimana kualitas hubungan orang tua dengan anak sehingga lama interaksi disini hanya digali secara kuantitas saja.
BAB VII PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil uraian penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil dari keseluruhan temuan dan pengujian hasil penelitian sebagai berikut: 1. Karakteristik responden yang peneliti dapatkan pada penelitian ini adalah balita berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada balita berjenis kelamin laki-laki berbanding 32:27. Rata-rata responden yang peneliti teliti berprofesi sebagai ibu rumah tangga sebanyak 76% dari jumlah responden. Pendidikan dari responden paling banyak adalah tingkat menengah sebanyak 53% dari jumlah responden. Sebanyak 80% dari responden menghabiskan waktu bersama anak balita selama 24 jam. 2. Sebanyak 30 responden pada penelitian ini memberikan pola asuh positif kepada anak balita. 3. Diperoleh perkembangan normal anak balita di tempat ini sebanyak 34 orang (57,6%), dan perkembangan menyimpang anak balita sebanyak 25 orang (42,4%). 4. Hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita dari 59 responden dapat diketahui bahwa pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang 56
57
(29%), pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 12 orang (20%), pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang (29%), dan pola asuh orang tua yang negatif dengan perkembangan anak yang menyimpang sebanyak 13 orang (22%). Hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan P=0,879 (Sig>0,05), maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia balita.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka dapat diberikan saran kepada berbagai pihak yang berkenaan dengan pola asuh orang tua dan perkembangan anak balita sebagai berikut: 1. Bagi Posyandu Kader Posyandu perlu meningkatkan lagi peranan kader sebagai motivator dan edukator bagi Ibu-Ibu agar mampu untuk memberikan pola asuh yang baik kepada anak. 2. Bagi Puskesmas Puskesmas perlu mengevaluasi kembali materi yang akan diberikan oleh Posyandu ke masyarakat tentang pola asuh orang tua dan perkembangan anak balita. 3. Bagi Keperawatan
58
Perawat perlu meningkatkan perannya sebagai concelor dan dapat ikut terlibat dalam bimbingan konseling yang ada di Posyandu sebagai suatu intervemsi dari keperawatan anak dalam mengkaji perkembangan anak dan intervensi dari keperawatan keluarga dalam mengkaji pola asuh yang diberikan oleh orang tua terhadap anak. 4. Bagi Peneliti Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas judul penelitian
seperti
faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi
perkembangan anak atau jenis-jenis pola asuh yang diberikan orang tua terhadap anak.
DAFTAR PUSTAKA
Amran, Yulia. 2012. Pengelolaan dan Analisis Data Statistik di Bidang Kesehatan. Fakulltas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta: Jakarta
Andrade dkk.
Family environment
and child’s cognitive development:
an
epidemiological approach. Darci Neves Santos Instituto de Saúde Coletiva – UFBa Rua Padre Feijó, 29 4º andar. (2005): hal 2
Apriany, Dyna. Gambaran
Pola Asuh Orangtua Pada Anak Penyandang
Epilepsi Usia Balita Di Poliklinik Anak RSUP.Perjan Dr. Hasan Sadikin Bandung. Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani. 2006
April, Apriani. 2009. Keberfungsian Keluarga Dengan Perkembangan Anak Usia Prasekolah. Tesis S2.
Ariani. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 27, No. 2,(Agustus 2012); Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum.
Blair, C. & Diamond, A. 2008. Biological processes in prevention and intervention: The promotion of self-regulation as a means of preventing school failure. Development and Psychopathology. Vol. 20: h. 899-911
Dahlan, M. Sopiyudin. 2008. Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan. Sagung Seto: Jakarta
Dharma, KK. 2011. Metode Penelitian Keperawatan. Panduan Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. CV Trans Info Media: Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar
Dewi & Pujiastuti. 2012 . Hubungan Pola Asuh Dengan Perkembangan Anak Usia Prasekolah Di Tk Kartika X-9 Cimahi 2012. STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
Edwards D C. 2006. Ketika Anak Sulit Diasuh: Panduan Orangtua Mengubah Masalah Perilaku Anak. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Groenendyk & Brenda. Coparenting and Early Conscience Development in the Family. The Journal of Genetic Psychology. Vol. 168 no.2 (2007): h. 201-224
Hasinuddin & Fitriah. Modul Anticipatory Guidance: Terhadap Perubahan Pola Asuh Orang Tua Yang Otoriter Dalam Stimulasi Perkembangan Anak. STIKES Ngudia Husada Madura, 2011
Hidayah, Nur. Layanan pada Anak Usia Dini ( Studi Kasus di TPA Beringharjo Yogyakarta ). 2004
Hidayat, A. Aziz. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
I Gusti Ngurah Suwarba, dkk 2008. Artikel kesehatan tentang perkembangan anak.
Kania, Nia. 2006. Seminar Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Mencapai Tumbuh Kembang Yang Optimal
Kariger dkk. Indicators of Family Care for Development for Use in Multicountry Surveys. Bangladesh. J Health Popul Nutr. Vol. 30 no. 4 (2012): h. 472-486
Kurniawati, dkk. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Perkembangan Anak Toddler (Usia 1-3 Tahun) di Kelurahan Bener Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. 2011
Muchtar, D.H. 2011. Six Pillars of Positive Parenting. Cicero Publishing: Jakarta
Muhaimin, Syamsi. 2003. Vade-Mecum Pediatri. Jakarta: ECG
Muthmainnah, Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Pribadi Anak
yang
Androgynius melalui Kegiatan Bermain. PGPAUD FIP Universitas Negeri Yogyakarta. 2012
Nursalam (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk perawat dan bidan) Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika.
Pangastuti, Ratna. Studi Analisis Implementasi Full Day di TPA Beringharjo Kota Yogyakarta, TPA Pelangi Indonesia dan TPA Laboratorium PAUD UGM Kabupaten Sleman, dan TPA Jabal Rahmah Kabupaten Bantul. Tesis S2 Studi Islam Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. 2012
Pierre & Forman. Attention-Seeking During Caregiver Unavailability and Collaboration at Age 2. Child Development. Vol. 83 no. 2 (Maret-April 2012): h 712-727
Rahayu, Muji. Pengaruh Pendampingan Stimulasi Perkembangan pada Keluarga terhadap Perkembangan Batita di Desa Pandak, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Skripsi S1 Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan. Universitas Jenderan Soedirman. 2013.
Shanker, S. In search of the pathways that lead to mentally healthy children. Journal of Developmental Processes. Vol. 3 no. 1 (2008): h. 22-23
Simkiss dkk. Validation of the mothers object relations scales in 2–4 year old children and comparison with the child–parent relationship scale. Health and Quality of Life Outcomes. (2013): h. 11-49
Sunarsih, Tri. Hubungan Antara Pemberian Stimulasi Dini Oleh Ibu dengan Perkembangam Balita di Taman Balita Muthia Sido Arum, Sleman Yogyakarta. 2010 ,
Sumardi I.S. 2005. Melawan Stigma Melalui Pendidikan Alternatif. Jakarta: Grasindo.
Uripi, V. 2004. Menu Sehat Untuk Balita. Penerbit Puspa Swara, Jakarta
Chee, Goh. 2008. Spending Quality Time with Our Children: How to be an effective working parent. Diakses pada tanggal 24 Juni 2014 pukul 08.16 dari http://www.his.edu.my/education-and-parenting-ideas/324spending-quality-time-with-our-children-how-to-be-an-effectiveworking-parent.html
Field dkk, 2007. Diakses pada hari Rabu, 26 Maret2014, pukul 09.00 dari http://www.beststart.org/OnTrack_English/2factors.html#interpersonal
LAMPIRAN 2 INFORMED CONSENT
Tangerang Selatan, Juni 2014 Yth. Calon Responden Penelitian Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Refi Yulita NIM
: 1110104000007
Alamat : Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat
Adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita pada Posyandu Sakura di Kelurahan Rempoa”. Penelitian ini memberikan manfaat tidak langsung kepada responden, yaitu dapat mengetahui
hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak
melalui
kuesioner yang diberikan oleh peneliti. Penelitian ini tidak akan merugikan responden. Peneliti akan merahasiakan identitas dan jawaban saudara sebagai responden dalam penelitian ini. Bersama surat ini kami lampirkan lembar persetujuan menjadi responden. Saudara dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan apabila bersedia secara sukarela menjadi responden penelitian. Besar harapan saya agar saudara bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya
Peneliti
Saya yang bertanda tangan di bawah ini bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh: Nama
: Refi Yulita
NIM
: 1110104000007
Alamat
: Jl. Bundo Kanduang, Batusangkar, Sumatera Barat Saya telah mendapat penjelasan dari peneliti mengenai tujuan penelitian ini.
Saya mengerti bahwa data mengenai penelitian ini akan dirahasiakan. Semua berkas yang mencantumkan identitas responden hanya digunakan untuk terkait penelitian. Saya mengerti bahwa tidak ada risiko yang akan terjadi. Apabila ada pertanyaan dan respon emosional yang tidak nyaman atau berakibat negatif pada saya, maka peneliti akan menghentikan pengumpulan data dan peneliti memberikan hak kepada saya untuk mengundurkan diri menjadi responden dari penelitian ini tanpa risiko apapun. Demikian surat pernyataan ini saya tandatangani tanpa suatu paksaan. Saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini secara sukarela.
Tangerang Selatan, Juni 2014
(…………………………..)
LAMPIRAN 3 KUISIONER PENELITIAN
Angket Pola Asuh Orangtua
No. Responden
: (Diisi oleh peneliti)
Umur
:
Pendidikan Terakhir
:
Pekerjaan
:
Lama interaksi orang tua dengan anak
:
Umur anak
:
Alamat
:
No. Telp / Hp
:
Jam
Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama dan isilah pernyataan- pernyataan tesebut dengan tanda () sesuai dengan diri saudara yang sebenarnya. Kerjakan dengan teliti, jangan ada nomor yang terlewatkan. Alternatif pilihan jawaban sebagai berikut: SS
: Jika Anda “Sangat Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan diri Anda
S
: Jika Anda “Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan diri Anda
TS
: Jika Anda “Tidak Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan diri Anda
STS : Jika Anda “Sangat Tidak Sesuai” dengan pernyataan tersebut dan sesuai dengan diri Anda
No
Pernyataan
SS
Saya melihat dan memberlakukan anak sebagai 1
titipan dari Tuhan Yang Maha Esa Saya mengasuh dan mengembangkan anak 2
supaya anak menjadi dirinya sendiri 3
Saya sangat menghormati dan mendukung anak Saya selalu fokus untuk mencari solusi dari
4
permasalahan anak Saya membimbing anak kepada hal-hal yang 5
bermanfaat 6
Saya mendidik anak agar belajar dari kesalahan Saya melibatkan anak untuk mencari jalan
7
keluar terbaik Saya sangat melindungi dan tidak memberikan 8
kepercayaan kepada anak (Over protective) Saya tidak memberi kesempatan kepada anak 9
untuk mengungkapkan perasaannya. 10
Saya selalu mengikuti keinginan anak Saya selalu membuat keputusan sendiri tanpa
11
memikirkan pendapat anak 12
Saya selalu merasa khawatir atau takut Saya selalu merasa kesal jika anak berperilaku
13
tidak sesuai dengan keinginan saya Saya mempunyai persepsi bahwa kecerdasan 14
intelektual adalah faktor utama yang akan membuat anak sukses
= Terimakasih =
S
TS
STS
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 12 Bulan No PEMERIKSAAN 1 Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di pojok, kemudian muncui dan menghilang secara berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia mencari anda atau mengharapkan anda muncul kembali? 2 Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut dengan perlahan-lahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil itu kembali? 3 Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau lebih dengan berpegangan pada kursi/meja? 4
5 6
7
8 9
10
YA Sosialisasi & kemandirian
Gerak halus
Gerak kasar
Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya: “ma-ma”, “da-da” atau “pa-pa”. Jawab YA bila ia mengeluarkan salah—satu suara tadi. Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi berdiri tanpa bantuan anda? Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang yang belum ia kenal? la akan menunjukkan sikap malu-malu atau ragu- ragu pada saat permulaan bertemu dengan orang yang belum dikenalnya. Apakah anak dapat mengambil Benda kecil seperti kacang atau kismis, dengan meremas di antara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?
Bicara & bahasa
Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan? Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu kata-kata yang lengkap). Apakah ia mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi ? Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup panel tidak ikut dinilai.
Gerak kasar
Gerak kasar Sosialisasi & kemandirian
Gerak halus
Bicara & bahasa
Gerak halus
TIDAK
Kuesioner Praskrining untuk 15 bulan No PEMERIKSAAN 1 Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup, panci tidak ikut dinilai 2 Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan? 3 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai? Jawab TIDAK bila ia membutuhkan kemandirian bantuan. Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia 4 memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya? Jawab YA bila anak mengatakan salah satu diantaranya. 5
YA Gerak halus
Gerak kasar Sosialisasi & kemandirian Bicara & bahasa
Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik? Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih? Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali? Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan
Gerak kasar
9
Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung- huyung?
Gerak kasar
10
Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu seperti pada gambar ini
Gerak halus
6 7
8
Gerak kasar Gerak kasar
Sosialisasi & kemandirian
TIDAK
Kuesioner Praskrining untuk Anak 18 bulan No
PEMERIKSAAN
YA
1
Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk Sosialisasi & tangan atau melambai-lambai? Jawab kemandirian TIDAK bila ia membutuhkan bantuan.
2
Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya? Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik? Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?
Bicara & bahasa
Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai clan kemudian berdiri kembali? Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung? Apakah anak anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada gambar ?
Gerak kasar
Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda? Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas dan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah?
Gerak halus; Sosialisasi & kemandirian
3 4
5
6
7
8
9
10
Gerak kasar Gerak kasar
Sosialisasi &kemandirian
Gerak kasar
Gerak halus
Sosialisasi & kemandirian
TIDA K
Kuesioner Praskrining untuk Anak 21 bulan No 1
PEMERIKSAAN
YA
Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali? Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan.
Gerak kasar
3
Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung- huyung?
Gerak kasar
4
Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari clan jari telunjuk seperti pada gambar ?
Gerak halus
5
Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda? Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas clan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah? Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa yang anda lakukan? Apakah anak dapat meletakkan satu kubus di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5-5.0 cm
Gerak halus
2
6
7
8
9
10
Sosialisasi &kemandirian
Sosialisasi &kemandirian Sosialisasi &kemandirian Gerak halus
Apakah anak dapat mengucapkan paling Bicara & bahasa sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain “papa” dan “mama”?. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah Gerak kasar atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan? (Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya)
TIDAK
Kuesioner Praskrining untuk Anak 24 bulan No PEMERIKSAAN 1 Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa yang anda lakukan? 2 Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 — 5 cm. 3 Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain "papa" dan "mama"? 4 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan? (Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya). 5 Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, atau celananya? (topi dan kaos kaki tidak ikut dinilai).
YA Sosialisasi & kemandirian Gerak halus
Bicara & bahasa Gerak kasar
Gerak halus ; sosialisasi & kemandirian Gerak kasar sosialisasi & kemandirian
6
Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi tegak atau berpegangan pada dinding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak membolehkan anak naik tangga atau anak harus berpegangan pada seseorang.
7
Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk dengan benar paling sedikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)?
Bicara dan bahasa
8
Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah? Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta? Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan tanpa berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.
Sosialisasi& kemandirian Gerak halus
9
10
Gerak kasar
TIDAK
Kuesioner Praskrining untu tuk Anak 30 bulan No PEME ERIKSAAN 1 Dapatkah anak melepas pas pakaiannya seperti: Sosialisasi & kemandirian baju, rok, Sosialisassi & atau celananya? (topi clan kaos kaki tida dak ikut dinilai) 2 Dapatkah anak beerjalan naik tangga Gerak kasar sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi tegak atau berpegangan pada Binding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak mem mbolehkan anak naik tangga atau anak harus berpegan pegangan pada seseorang. 3
Tanpa bimbingan, petu etunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunnjuk dengan benar paling seclikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau baagian badan yang lain)?
Bicara & bahasa
4
Dapatkah anak makkan nasi sendiri tanpa banyak tumpah? Dapatkah anak meembantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jik jika diminta? Dapatkah anak menend ndang bola kecil (sebesar bola tenis) Gerak kasar ke depan tanpa berpegangan pada ap apapun? Mendorong tidak ikut dinilai. Bila diberi pensil, aapakah anak mencoretcoret kertas tanpa bant ntuan/petunjuk? Dapatkah anak meleta takkan 4 buah kubus satu persatu di atas kub ubus yang lain tanpa menjatuhkan kubuss itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 .5 – 5 cm. Dapatkah anak mengggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti “minnta minum”, “mau tidur”? “Terimakasih” dan “Da Dadag” tidak ikut dinilai.
Sosialisasi & kemandirian Bicara & bahasa
5
6
7 8
9
10
Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar-gambar ini tanpa npa bantuan?
Gerak kasar
Gerak halus Gerak halus
Bicara & bahasa
Bicara & bahasa
YA Y
TIDAK
Kuesioner Praskrining untu tuk Anak 36 bulan No PEM MERIKSAAN 1 Bila diberi pensil, apaakah anak mencoret-coret kertas tanpa bantuan/pe /petunjuk? 2 Dapatkah anak meleta takkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yanng digunakan ukuran 2.5 – 5 cm. 3 Dapatkah anak mengguna enggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti ““minta minum”; “mau tidur”? “Terimakasih” h” dan “Dadag” tidak ikut 4 Apakah anak dapat m menyebut 2 diantara gambargambar ini tanpa bantuan? tuan?
5 6
7
8
9 10
YA Gerak halus Gerak halus
Bicara & bahasa Bicara & bahasa
Dapatkah anak melem mpar bola lurus ke arah perut atau dada anda dari jaarak 1,5 meter? Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada saat memberikan perinntah berikut ini: “Letakkan kertas ini di lantai”. “Letakkan kertas ini di kursi”. ni kepada “Berikan kertas ini ibu”. Buat garis lurus ke baawah sepanjang sekurangkurangnya 2.5 cm. Suruh anak menggambar garis laiin di samping garis tsb.
Gerak kasar
Letakkan selembar keertas seukuran buku di lantai. Apakah anak dapat m melompati bagian lebar kertas dengan mengangkatt kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahhului lari? Dapatkah anak mengena engenakan sepatunya sendiri?
Gerak kasar
Dapatkah anak menga engayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
Bicara & bahasa
Gerak halus
Sosialisasi & kemandirian Gerak kasar
TIDAK
Kuesioner Praskrining untuk Anak 42 bulan No 1 Dapatkah sendiri? 2 3
4
5
6
7
8
9
anak
PEMERIKSAAN mengenakan sepatunya
Dapatkah anak mengayuh sepeda rods tiga sejauh sedikitnya 3 meter? Setelah makan, apakah anak mencuci clan mengeringkan tangannya dengan balk sehingga anda ticlak perlu mengulanginya? Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya clan beri anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?
YA Sosialisasi & kemandirian Gerak kasar Sosialisasi & kemandiria Gerak kasar
Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di Gerak kasar lantai. Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari? Jangan membantu anak clan jangan menyebut Gerak halus lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak menggambar lingkaran?
Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia ikut bermain clan mengikuti aturan bermain? Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk kemandirian memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)
Gerak halus
Sosialisasi & kemandirian Sosialisasi & kemandirian
TIDAK
Kuesioner Praskrining untuk Anak 48 bulan No 1 2
3
4
5
6
7
8
9
PEMERIKSAAN Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter? Setelah makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan tangannya dengan baik sehingga anda tidak perlu mengulanginya? Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?
YA Gerak kasar Sosialisasi & kemandirian Gerak kasar
Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari? Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak menggambar lingkaran?
Gerak kasar
Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia ikut bermain dan mengikuti aturan bermain? Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat pinggang) Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya menyebutkan sebagian namanya atau ucapannya sulit dimengerti.
Gerak halus
Gerak halus
Sosialisasi & kemandirian Sosialisasi & kemandirian
Bicara & bahasa
TIDAK
Kuesioner Praskrining untuk Anak 54 bulan No 1
2
3
4
5
6 7
PEMERIKSAAN Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2-5 – 5 cm. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana ia ikut bermain dan mengikuti aturan bermain? Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat pinggang) Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya menyebut sebagian namanya atau ucapannya sulit dimengerti. Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan. "Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?" "Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?" "Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?" Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan dengan gerakan atau isyarat. Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah "menggigil" ,"pakai mantel’ atau "masuk kedalam rumah’. Jika lapar, jawaban yang benar adalah "makan" Jika lelah, jawaban yang benar adalah "mengantuk", "tidur", "berbaring/tidur-tiduran", "istirahat" atau "diam sejenak" Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka? Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
YA Gerak halus
Sosialisasi & kemandirian Sosialisasi & kemandirian
Bicara & bahasa
Bicara & bahasa
Sosialisasi & kemandirian Gerak kasar
TIDAK
8
9
10
Jangan mengo ngoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata ata "lebih panjang". Perlihatkan gambar ga kedua garis ini pada anak. Tanyakan: "Ma Mana garis yang lebih panjang?" Minta anak menunjuk m garis yang lebih panjang. Setelah anak nak menunjuk, putar lembar ini dan an ulangi pertanyaan tersebut. Setelah anak menunjuk, m putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan tadi. Apakah anak dapat d menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar? Jangan mem mbantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti s contoh ini di kertas kosong yang tersediaa. Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat d menggambar seperti contoh ini?
Ikuti perintah h ini dengan seksama. Jangan memberi isyarrat dengan telunjuk atau mats pads saat memberikkan perintah berikut ini: "Letakkan kertas ini di attas lantai". "Letakkan kertas ini di bawah kursi".. "Letakkan kertas ini di depan kamu" "Letakk kkan kertas ini di belakang kamu" Jawab YA haanya jika anak mengerti arti "di atas", "di bawaah", "di depan" dan "di belakang”
Gerak halus us
us Gerak halus
Bicara & bahasa
Kuesioner Praskrining untuk Anak 60 bulan No 1
PEMERIKSAAN Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Bicara & Jangan membantu kecuali mengulangi bahasa pertanyaan. “Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?” “Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?” “Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?” Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan dengan gerakan atau isyarat. Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah “menggigil” ,”pakai mantel’ atau “masuk kedalam rumah’. Jika lapar, jawaban yang benar adalah “makan” Jika lelah, jawaban yang benar adalah “mengantuk”, “tidur”, “berbaring/tidur-tiduran”, “istirahat” atau “diam sejenak”
2
Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka?
3
Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
4
Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata “lebih panjang”. Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak. Tanyakan: “Mana garis yang lebih panjang?” Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang. Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut. Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan tadi. Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar? Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat
5
Sosialisasi & kemandirian Gerak kasar
Gerak halus
Gerak halus
YA
TIDAK
menggambar seperti contoh ini?
6
Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mats pads saat memberikan perintah berikut ini: “Letakkan kertas ini di atas lantai”. “Letakkan kertas ini di bawah kursi”. “Letakkan kertas ini di depan kamu” “Letakkan kertas ini di belakang kamu” Jawab YA hanya jika anak mengerti arti “di atas”, “di bawah”, “di depan” dan “di belakang”
Bicara & bahasa
7
Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis atau menggelayut pada anda) pada saat anda meninggalkannya?
Sosialisasi & kemandirian
8
Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak : “Tunjukkan segi empat merah” “Tunjukkan segi empat kuning” ‘Tunjukkan segi empat biru” “Tunjukkan segi empat hijau” Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?
Bicara & bahasa
9
Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki? Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?
Gerak kasar
10
Sosialisasi & kemandirian
LAMPIRAN 4 TABULASI DATA
POLA ASUH DI POSYANDU SAKURA Respondence 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3
3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3
4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
6 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3
Nomor item 7 8 4 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 1 3 4 3 1 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4
9 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 4 4 4 4
10 3 3 3 4 4 2 2 2 3 3 4 4 3 4
11 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4
12 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 4 4 3 3
13 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 4 4 3 4
14 3 3 1 2 2 2 1 1 1 1 4 4 1 4
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4
4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3
4 3 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 2 3 2 4 1 4 0 4 3 3 3 2
4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3
4 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3
2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2
4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4
4 3 2 2 2 3 2 3 3 4 3 1 2 3 2 3 1 4 3 3 2 3 3 1
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3
2 1 2 3 2 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 1 1 3 3 3 2 3 3 1
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3
3 4 4 4 4 4 4 0 0 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4
3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 3 3 3 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3
4 3 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2
4 2 3 3 4 3 3 3 3 1 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3
4 3 3 3 4 4 3 1 1 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 3 3
3 3 3 3 3 3 0 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 1 3 3 2
3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3
3 2 3 3 3 1 3 4 4 1 4 2 2 2 3 2 3 1 2 2 2
2 3 2 3 3 4 3 2 2 2 4 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3
1 2 1 3 1 1 1 1 1 3 4 2 2 3 2 3 3 1 1 3 2
LAMPIRAN 5 HASIL UJI VALIDITAS DAM REALIBILITAS
UJI VALIDITAS DAN REABILITAS DI POSYANDU MELATI Nomor Item
Respondence 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
2
4
4
4
52
2
4
3
3
3
4
4
3
2
3
1
3
4
3
3
43
3
4
3
3
3
4
4
2
2
2
2
2
3
2
2
38
4
4
3
4
4
4
3
4
2
2
1
1
2
2
3
39
5
4
4
4
4
4
4
2
4
3
4
2
4
2
4
49
6
3
3
2
4
3
4
2
3
2
3
2
3
3
2
39
7
4
3
3
3
4
4
4
2
4
3
3
3
2
3
45
8
4
3
3
3
3
4
4
2
3
4
1
1
2
4
41
9
3
3
3
4
3
4
2
2
2
3
2
4
2
4
41
10
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
2
2
4
50
11
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
56
12
4
4
4
4
4
4
3
4
2
2
2
2
3
4
46
13
4
4
4
3
4
3
2
4
4
3
2
3
3
3
46
14
4
3
4
3
4
3
2
2
3
3
2
3
2
4
42
15
4
4
4
4
4
4
3
2
3
3
2
2
2
3
44
16
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
4
3
4
51
17
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
42
18
4
4
3
4
4
3
4
4
3
3
4
2
4
46
19
4
3
3
3
4
3
3
3
2
2
2
3
4
3
42
20
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
4
47
21
4
4
4
4
4
4
3
3
4
2
2
1
2
4
45
22
4
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
52
23
4
3
4
4
4
4
4
3
2
1
2
3
4
42
24
4
4
3
2
4
3
2
2
2
3
2
3
2
3
39
25
4
4
4
4
4
4
2
3
3
3
3
3
3
44
26
4
4
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
39
27
4
4
4
4
4
4
3
2
3
4
2
2
2
3
45
28
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
45
29
4
3
3
4
4
4
2
2
3
3
2
3
3
3
43
30
4
4
3
3
4
4
4
3
2
4
3
1
3
4
46
rxy
0,303
0,559
0,536
0,420
0,333
0,190
0,322
0,568
0,650
0,584
0,640
0,331
0,439
0,605
t hitung
1,683
3,564
3,362
2,448
1,869
1,023
1,798
3,647
4,525
3,808
4,410
1,858
2,588
4,024
t tabel
1,701 VALID
VALID
VALID
VALID
TDK VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
Keterangan Jumlah Valid
TDK VALID 12
Realibilitas n
14
n-1
13
vt
19,69
vbi
0,093
jvb
6,614
Alfa Cronbach
0,741 R
0,254
0,328
0,326
0,185
0,240
0,685
0,648
0,544
0,754
0,751
0,921
0,493
0,392
UJI VALIDITAS DAN REABILITAS DI POSYANDU SAKURA Nomor Item
Respondence 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
4
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
46
2
4
4
4
4
4
3
2
2
3
3
3
2
3
3
44
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
1
48
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
2
46
5
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
2
46
6
4
2
3
3
3
3
2
1
3
2
2
3
2
2
35
7
4
4
4
4
4
4
3
4
4
2
3
2
2
1
45
8
4
4
4
4
4
4
3
1
1
2
3
1
3
1
39
9
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
1
48
10
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
1
48
11
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
56
12
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
56
13
4
3
3
4
4
3
3
4
4
3
3
3
3
1
45
14
4
3
3
4
4
3
2
4
4
4
4
3
4
4
50
15
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
2
52
16
4
3
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
4
1
45
17
4
3
4
3
4
3
2
3
3
3
3
2
3
2
42
18
4
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
2
3
3
46
19
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
2
3
2
49
20
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
42
21
4
4
4
4
4
4
4
2
4
3
4
2
3
2
48
22
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
49
23
4
3
2
3
4
3
3
2
2
2
3
3
3
3
40
24
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
3
2
50
25
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
1
47
26
4
4
4
4
4
4
4
1
4
2
4
1
1
2
43
27
3
4
3
3
4
4
2
3
4
2
3
2
2
2
41
28
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
2
3
3
2
45
29
4
4
4
3
4
3
2
3
3
3
3
2
3
2
43
30
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
1
49
31
4
4
4
4
4
4
1
4
4
3
3
1
3
1
44
32
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
3
51
33
4
4
3
3
4
4
3
3
4
3
3
2
3
43
34
4
4
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
47
35
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
43
36
4
4
4
3
3
3
3
4
4
2
4
3
3
3
47
37
4
4
4
3
3
3
3
4
4
2
4
3
3
3
47
38
3
2
3
4
4
3
2
3
3
2
4
1
3
1
38
39
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
2
1
45
40
4
4
4
4
4
3
3
2
3
3
3
2
3
2
44
41
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
2
1
46
42
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
48
43
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
1
50
44
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
4
1
4
1
46
45
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
1
41
46
4
3
4
4
3
4
3
1
3
4
4
2
1
40
47
4
3
4
4
3
4
3
1
3
4
4
2
1
40
48
4
4
4
4
4
4
2
1
4
4
4
1
2
3
45
49
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
56
50
4
4
4
4
3
4
4
3
4
3
4
2
3
2
48
51
4
4
4
4
4
4
4
3
1
3
4
2
3
2
46
52
4
4
4
4
4
3
3
2
1
2
4
2
2
3
42
53
4
3
3
4
4
3
3
4
3
4
3
3
2
43
54
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
2
3
3
51
55
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
51
56
4
4
3
3
4
3
3
3
4
1
3
1
1
1
38
57
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
2
3
1
43
58
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
41
59
4
3
4
4
4
3
2
3
3
2
3
2
3
2
42
rxy
0,28
0,50
0,47
0,42
0,22
0,38
0,53
0,54
0,45
0,55
0,45
0,47
0,60
0,42
t hitung
2,19
4,37
4,03
3,49
1,73
3,09
4,73
4,88
3,77
4,98
3,78
4,06
5,71
3,54
t tabel
1,67
Keterangan
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
VALID
Jumlah Valid
14
Realibilitas
\
n
14
n-1
13
vt
19,3
vbi
0,05
jvb Alfa Cronbach
6,12 0,8 R
0,30
0,25
0,21
0,15
0,25
0,61
0,60
0,75
0,45
0,32
0,76
0,51
0,91
LAMPIRAN 6 HASIL OLAHAN SPSS UNIVARIAT
PendidikanOrangTua Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Tidak Diisi
1
1,7
1,7
1,7
SD
3
5,1
5,1
6,8
SMP
12
20,3
20,3
27,1
SMA
31
52,5
52,5
79,7
Diploma
4
6,8
6,8
86,4
S1
7
11,9
11,9
98,3
S2
1
1,7
1,7
100,0
59
100,0
100,0
Total
PekerjaanOrangTua Cumulative Frequency Valid
IRT
Percent
Valid Percent
Percent
45
76,3
76,3
76,3
Guru
4
6,8
6,8
83,1
Dosen
1
1,7
1,7
84,7
Karyawan
5
8,5
8,5
93,2
Lain-lain
4
6,8
6,8
100,0
59
100,0
100,0
Total
LamaInteraksiOrangTua Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Tidak diisi
1
1,7
1,7
1,7
1-12 jam
4
6,8
6,8
8,5
13-18 jam
7
11,9
11,9
20,3
17-24 jam
47
79,7
79,7
100,0
Total
59
100,0
100,0
PolaAsuh Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Pola Asuh Positif
29
49,2
49,2
49,2
Pola Asuh Negatif
30
50,8
50,8
100,0
Total
59
100,0
100,0
Perkembangan Cumulative Frequency Valid
Perkembangan yang sesuai Perkembangan yang menyimpang Total
Percent
Valid Percent
Percent
34
57,6
57,6
57,6
25
42,4
42,4
100,0
59
100,0
100,0
LAMPIRAN 7 HASIL OLAHAN SPSS BIVARIAT
Statistics PolaAsuh N
Valid
Perkembangan
59
59
0
0
Mean
1,51
1,42
Median
2,00
1,00
2
1
,504
,498
Minimum
1
1
Maximum
2
2
Missing
Mode Std. Deviation
Case Processing Summary Cases Valid N Perkembangan * PolaAsuh
Missing
Percent 59
N
100,0%
Percent 0
0,0%
Perkembangan * PolaAsuh Crosstabulation Count PolaAsuh Positif Perkembangan
Total
Negatif
Total
Total
Normal
17
17
34
Menyimpang
13
12
25
30
29
59
N
Percent 59
100,0%
Chi-Square Tests
Value
df
Asymp. Sig. (2-
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
a
1
,879
Continuity Correction
,000
1
1,000
Likelihood Ratio
,023
1
,879
Pearson Chi-Square
,023 b
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
1,000 ,023
1
,880
59
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,29. b. Computed only for a 2x2 table
,544
PerkembanganAnakBalita * PendidikanOrangTua Crosstabulation Count PendidikanOrangTua Tidak Diisi PerkembanganAnakBalita
SD
Total
16
2
4
1
34
Menyimpang
0
0
5
15
2
3
0
25
1
3
12
31
4
7
1
59
df
sided)
a
6
,645
6,064
6
,416
,490
1
,484
4,234
59
a. 10 cells (71,4%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,42.
S2
7
Value
N of Valid Cases
S1
3
Asymp. Sig. (2-
Linear-by-Linear Association
Diploma
1
Chi-Square Tests
Likelihood Ratio
SMA
Normal
Total
Pearson Chi-Square
SMP
PerkembanganAnakBalita * PekerjaanOrangTua Crosstabulation Count PekerjaanOrangTua IRT PerkembanganAnakBalita
Guru
Dosen
Karyawan
25
3
1
3
2
34
Menyimpang
20
1
0
2
2
25
45
4
1
5
4
59
Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value
df
Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
sided)
a
4
,841
1,813
4
,770
,020
1
,888
1,416
Likelihood Ratio
59
a. 8 cells (80,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,42.
PerkembanganAnakBalita * LamaInteraksiOrangTua Crosstabulation Count
Total
Normal
Total
Pearson Chi-Square
Lain-lain
LamaInteraksiOrangTua Tidak diisi PerkembanganAnakBalita
1-12 jam
13-18 jam
1
4
2
27
34
Menyimpang
0
0
5
20
25
1
4
7
47
59
Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value
df
sided)
a
3
,107
Likelihood Ratio
7,928
3
,048
Linear-by-Linear Association
1,140
1
,286
N of Valid Cases
6,097
59
a. 6 cells (75,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,42.
Total
Normal
Total
Pearson Chi-Square
17-24 jam