HUBUNGAN PENERAPAN ASUHAN SAYANG IBU PADA PERSALINAN KALA I DAN II DENGAN KEPUASAN PASIEN RELATED APPLICATION OF LOVE MOTHER CARE IN LABOUR AT STAGE OF I AND II WITH PATIENT SATISFACTION Fransiska Novitasari Akademi Kebidanan Pamenang, Pare, Kediri
Abstrak Kepuasan adalah perasaan senang seseorang yang berasal dari perbandingan tingkat kesenangan terhadap aktifitas yang dilakukan atas dirinya. Menciptakan kepuasan maka dilakukan asuhan – asuhan pada setiap kala persalinan dalam program Asuhan Persalinan Normal yang dilakukan melalui program asuhan sayang ibu. Dalam Lima Benang Merah Asuhan Persalinan Normal yang penting dan saling terkait dalam asuhan persalinan bersih dan aman salah satunya yaitu Asuhan Sayang Ibu. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara penerapan asuhan sayang ibu dalam persalinan kala I dan kala II dengan kepuasan pasien. Penelitian ini menggunakan dasar penelitian analitik korelasi yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel. Populasinya adalah semua ibu primipara yang pernah melahirkan di BPS Desa Gondang bulan Januari sampai April 2012. Sampel yang digunakan adalah 50 responden dengan teknik total sampling. Hasil yang diperoleh dari 50 responden sebagian besar penerapan asuhan sayang ibu baik sebanyak 41 responden (82%), cukup yaitu sebanyak 6 responden (12%), kurang baik yaitu sebanyak 3 responden ( 6%). Kepuasan pasien tentang asuhan sayang ibu pada persalinan kala I dan II, yang menyatakan puas yaitu sebanyak 36 responden (72%), yang menyatakan sangat puas yaitu sebanyak 10 responden (20%), yang menyatakan kurang puas yaitu sebanyak 4 responden (8%), dan yang menyatakan tidak puas ada 0 responden (0%). Dari analisa data didapatkan hasil 2,169 dengan uji signifikan (t) 2,021 dan tingkat kesalahan (α) 5 % (0,05) sehingga didapatkan harga p > α , yang artinya adanya hubungan penerapan asuhan sayang ibu pada persalinan kala I dan II dengan kepuasan pasien. Penerapan asuhan sayang ibu pada persalinan kala I dan II baik dalam persalinan yang diterapkan maka akan semakin meningkat kepuasan pasien dalam menerima asuhan tersebut. Kata Kunci : Asuhan sayang Ibu, Persalinan Kala I dan II, Kepuasan pasien ABSTRACT Satisfaction is a person’s feelings of pleasure/good feeling derived from the comparison of the level of excitement to the activity undertaken on him/her. Create satisfaction at every stage of labor in normal delivery care program is conducted by dear mother care program. The ‘five Red Yarn Normal delivery care’ is important and interrelated in the careof a clean and safe delivery, one of which is the care of maternal affection known as dear mother care program. The purpose of this study was to determine the relationship between the application of care dear mothering childbirth the first stage and second stage with patient satisfaction. This study uses the basic analytical correlation study aimed to determine the relationship between two or more variables. Its population is all primiparaous mothers who had delivered at BPS Gondang Village January antil April 2012 samples used were 50 responden with a total sampling technique. Results obtained from 50 responden most dear mothergood care application as much as 41 renpondents (82%), quite as many as six respondents (12%), unfavorable as many as three respondents (6%).Patient satisfaction about care dear mother in labor Kala I dan II, which states satisfied as many as 36 respondents (72%), which states that as many as 4 less satisfied respondents (8%), and that states are not satisfied respondent are 0 (0%). From the analysis of data obtained test result with a significant 2.169 (t) and error rate of 2.021 5 % (0.05) so we get the price p > a, which
means an association of maternal affection care implementation stage of labor I and II with patient satisfaction. Better implementation of dear care program at labor stage I & II, will improve patient satisfaction on the program.
Keyword : maternity care, labor stage I and II, patient satisfaction
PENDAHULUAN Kepuasan adalah perasaan senang seseorang yang berasal dari perbandingan tingkat kesenangan terhadap aktifitas yang dilakukan (Nursalam, 2003 : 105). Dalam hal nya pelayanan kebidanan yang bermutu dan berkualitas dalam proses persalinan menciptakan perasaan yang aman dan nyaman bagi ibu sehingga menghasilkan kepuasan terhadap persalinan yang diinginkan ibu. Untuk menciptakan hal tersebut maka dilakukan asuhan-asuhan pada setiap kala persalinan dalam program Asuhan Persalinan Normal yang dilakukan melalui program asuhan sayang ibu. Dalam Lima Benang Merah Asuhan Persalinan Normal yang yang penting dan saling terkait dalam asuhan persalinan bersih dan aman salah satunya yaitu Asuhan Sayang Ibu. Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa jika para ibu diperhatikan dan diberi dukungan selama persalinan, mereka akan mendapatkan rasa aman dan hasil yang lebih baik dan dapat dapat mengurangi terjadinya persalinan dengan vakum, cunam, dan seksio sesar, dan persalinan berlangsung lebih cepat (DEPKES RI, 2008 :12 ). Beberapa penelitian menunjukkan banyak ibu di Indonesia masih tidak mau meminta pertolongan tenaga penolong persalinan terlatih untuk memberikan perawatan selama mereka dalam proses persalinan maupun menolong proses persalinan mereka (DEPKES RI, 2007 :9). Angka yang dihimpun dari SDKI tahun 2003 menunjukkan sekitar 15.000 ibu meninggal karena melahirkan setiap tahun atau 1.279 setiap bulan atau 172 setiap pekan atau 43 orang setiap hari atau hampir 2 orang ibu meninggal setiap jam (Ambarwati, 2009 :10). Salah satu faktor penyebab kematian ibu yaitu 60-70% ibu melahirkan masih ditolong oleh dukun tradisionil (Ambarwati, 2009 :10).
Berdasarkan hasil pendataan Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri 2007-2009, jumlah persalinan oleh bidan tahun 2007 sejumlah 22.780 jiwa, 2008 sejumlah 22.663 jiwa dan tahun 2009 sejumlah 22.542 jiwa. Sedangkan jumlah persalinan oleh dukun pada tahun 2007 sejumlah 74 jiwa, tahun 2008 sejumlah 96 jiwa dan tahun 2009 sejumlah 117 jiwa. Berdasarkan Seksi Manajemen dan Informasi SUBDIN Perencanaan Kesehatan DINAS KESEHATAN Provinsi Jawa Timur tahun 2005 mengenai prosentase kepuasan pelanggan tentang pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dan Puskesmas, di RS pelanggan puas sebesar 69,77 %, pelanggan tidak puas 30,23 % sedangkan di Puskesmas pelanggan puas berkisar 55,22% dan pelanggan yang tidak puas 34,33% (Dinkes Jatim, 2005). Data persalinan di BPS pada tahun 2008 berjumlah 164 persalinan, pada tahun 2009 berjumlah 144 persalinan dan pada tahun 2010 menurun menjadi 123 persalinan. Hasil studi pendahuluan yang telah peneliti lakukan di Desa Gondang Kecamatan Plosoklaten pada bulan November 2011 dengan menggunakan kuesioner, 1 (satu) dari sepuluh responden menyatakan bahwa tidak puas, 2 (dua) responden menyatakan kurang puas. Sedangkan 7 (tujuh) responden menyatakan senang dan puas terhadap persalinan yang dialami karena dalam pelayanan bidan sangat sabar dan mampu memberikan pelayanan yang memuaskan. Berkaitan dengan pelayanan yang bermutu dan berkualitas dalam asuhan proses persalinan yang berhubungan dengan kepuasan, menurut Zeithhaml dan M.T Bitner juga Adrian Palmer ( 2001 ) ada lima dimensi mutu yang mempengaruhi kepuasan yaitu keandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty ) dan keberwujudan
(tangibles) . Hal ini merupakan faktor penentu kepuasan pelanggan dimana pelanggan akan membandingkan antara kinerja dengan harapannya ( Rahmayanti, 2010 :173 ). Ketidakpuasan yang terjadi dalam proses asuhan sayang ibu dapat muncul akibat kinerja yang dilakukan dalam asuhan tidak sesuai dengan harapan ibu melahirkan . Ketidakpuasan ibu-ibu melahirkan saat proses persalinan dengan alasan penolong persalinan yang sudah terlatih tidak memperhatikan kebutuhan mereka, tradisi maupun kebutuhan pribadi mengenai bagaimana keinginan mereka saat persalinan dan kelahiran bayi. Penyebab lain yaitu kurangnnya utilitas atau pemanfaatan fasilitas kesehatan adalah peraturan yang rumit dan prosedur tidak bersahabat atau menakutkan bagi para ibu (DEPKES RI, 2004 : 10 ). Bila kinerja sesuai harapan, maka pelanggan akan puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan pelanggan akan sangat puas harapan pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa lampau, komentar dari kerabatnya serta janji dan informasi dari berbagai media. Pelanggan yang puas akan setia lebih lama, kurang sensitive terhadap harga dan memberi komentar yang baik tentang perusahaan tersebut (Ibnu, 2008 ). Begitu pula dengan pasien, apabila pasien puas mereka akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa pilihannya ( Klinis, 2007 ). Apabila kinerja dibawah harapan, maka pelanggan akan sangat kecewa, 4% yang mengadukan keluhannya , sedangkan 96% sisanya pergi diam-diam dan 91% tidak pernah kembali lagi. Seorang pelanggan yang tidak puas akan menceritakan masalahnya kepada delapan sampai sepuluh temannya (Dahwan, 2008). Pelanggan ibarat pasien, jika pasien merasa tidak puas mereka akan memberitahukan dua kali lebih hebat kepada orang lain tentang pengalaman buruknya ( Klinis, 2007 ). Penerapan asuhan sayang ibu merupakan upaya peningkatan mutu pelayanan kebidanan pada persalinan yang bersih dan aman agar dapat mengurangi angka kesakitan pada ibu bersalin dan meningkatkan angka kelangsungan hidup ibu. Diharapkan bidan tetap konsisten pada
perannya, terutama kuantitas dan kualitas pelayanan dalam upaya memuasakan kebutuhan dan keinginan pasien. Dengan penerapan asuhan sayang ibu tersebut akan dapat meningkatkan keinginan dan kepuasan pasien bersalin ditempat tenaga kesehatan yang professional. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan Penerapan Asuhan Sayang Ibu Pada Persalinan Kala I dan II dengan kepuasan Pasien “ ( studi analitik di BPS Desa Gondang Kecamatan Plosoklaten Tahun 2012) MATERI DAN METODE Desain penelitian yang digunakan yaitu case control yaitu jenis penelitian dimana peneliti melakukan pengukuran variabel dependen terlebih dahulu (efek), sedangkan variabel independen ditelusuri secara retrospektif untuk menentukan ada tidaknya faktor yang berperan (Nursalam, 2008: 88). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan “recall “ yaitu apa yang diingat oleh responden tentang pesan-pesan atau informasi kesehatan, bukan apa pendapat responden ( Anonim, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu primipara yang pernah melahirkan pada 6 jam postpartum bulan Januari 2012 sampai bulan April 2012 di BPS Desa Gondang dan bertempat tinggal di Desa Gondang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Jumlah populasinya yaitu 50 responden. sendiri (Nursalam, 2008:91). Besar sampel dalam penelitian ini yaitu total sampel yang berjumlah 50 ibu primipara yang pernah melahirkan di BPS Desa Gondang Kecamatan Plosoklaten HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Data Umum a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Karakteristik responden berdasarkan umur dapat di lihat pada diagram di bawah ini : Diagram 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur pada ibu primipara Penerapan
Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II dengan Kepuasan Pasien.
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat di lihat pada diagram di bawah ini : Diagram 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan pada ibu primipara Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II dengan Kepuasan Pasien.
Berdasarkan diagram 4.1 di ketahui responden yang berumur 20 – 30 tahun sebanyak 36 responden (72 % ), berumur > 30 tahun sebanyak 7 responden (14%), berumur < 20 tahun sebanyak 7 responden (14%) dari total 50 responden. Jadi mayoritas responden berumur 20 – 30 tahun yaitu sebanyak 36 responden (72%) dari total 50 responden. b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada diagram di bawah ini : Diagram 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan pada ibu primipara Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan
Kala I dan II dengan Kepuasan Pasien.
Berdasarkan diagram 4.3 di ketahui responden yang berperan sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga) sebanyak 21 responden (42%), bekerja di sektor swasta sebanyak 19 responden (38%) bekerja pada sektor wiraswasta sebanyak 5 responden (10%), dan yang menjadi pegawai negeri sebanyak 5 responden (10%) dari total 50 responden. Jadi mayoritas responden bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 21 responden (42%) dari total 50 responden. 2. Data Khusus a. Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II. Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II dapat di lihat pada diagram di bawah ini :
Berdasarkan diagram 4.2 di ketahui responden yang berpendidikan SMA (Sekolah Menengah Atas) sebanyak 22 responden (44%), berpendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 15 responden (15%), berpendidikan SMP (Sekolah Menengah Pertama) sebanyak 10 responden (20%), dan berpendidikan SD (Sekolah Dasar) sebanyak 3 responden (25,7%) dari total 50 responden. Jadi mayoritas responden berpendidikan SMA, sebanyak 22 responden (44%) dari total 50 responden c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Diagram 4.4 Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II
Berdasarkan diagram 4.4 dapat diketahui bahwa Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II memiliki Kategori baik sebanyak 41 responden (82%), cukup sebanyak 6 responden (12%), kurang baik sebanyak 3 responden (6%) dari total 50 responden. Jadi mayoritas responden menilai Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada
Persalinan Kala I dan II baik yaitu sebanyak 41 responden (82%) dari total 50 responden.
c. Tabulasi silang Tabel 4.6 : Tabulasi Silang Hubungan Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada persalinan kala I dan II dengan Kepuasan Pasien
mengalami Kurang Puas sebanyak 1 responden (2%), Puas ada 31 responden (63,9%) dan 9 responden (18,1%) mengalami Sangat Puas. Kemudian Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II Cukup sebanyak 6 responden (12%) dengan yang mengalami Kurang Puas ada 3 responden (6%), Puas ada 2 responden (3,9 %), Sangat Puas ada 1 responden (1,9%). yang mempunyai Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II Kurang sebanyak 3 responden (6%) dengan Puas ada 3 responden (6 % ). Kepuasan Pasien yang mengalami Kurang Puas sebanyak 4 responden (8%), dengan Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II baik sebanyak 1 responden (2%), dan dengan Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II Cukup sebanyak 3 responden (6%), yang mengalami Puas sebanyak 36 responden (72%), dengan Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II baik sebanyak 31 responden (63,9%), dengan Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II Cukup sebanyak 2 responden (3,1%), dan dengan Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II Kurang sebanyak 3 responden (6%), Sangat Puas ada 10 responden (20%), dengan Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II baik sebanyak 9 responden (18,1%), dan dengan Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II Cukup sebanyak 1 responden (1,9%).
Dari tabel 4.6 menunjukkan data responden hubungan Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II dengan Kepuasan Pasien dari total 50 responden di dapatkan Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II baik sebanyak 41 responden (82%) dengan
3. Analisa Data Untuk membuktikan ada tidaknya hubungan Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II dengan Kepuasan Pasien menggunakan statistik maka dilakukan pengkajian secara analitik dengan menggunakan rumus koefisiensi korelasi Rank Spearman. Dari hasil perhitungan dengan diperoleh besar korelasi Rank Spearman (P) = 2,169 dengan uji signifikan (t) 2,021 dan taraf kesalahan ( ) 5% (0,05). Dengan demikian p > maka hipotesa kerja (H1) diterima dan hipotesa nihil (Ho) ditolak artinya ada hubungan penerapan asuhan sayang ibu pada
b. Kepuasan pasien tentang asuhan sayang Ibu pada persalinan Kala I dan II Kepuasan pasien tentang asuhan sayang Ibu pada persalinan Kala I dan II dapat di lihat pada diagram di bawah ini : Diagram 4.5 Kepuasan pasien tentang asuhan sayang Ibu pada persalinan Kala I dan II
Berdasarkan diagram 4.5 dapat diketahui tingkat kepuasan pasien tentang asuhan sayang Ibu pada persalinan Kala I dan II, yang menyatakan Puas sebanyak 36 responden (72%), yang menyatakan Sangat Puas sebanyak 10 responden (20%), yang menyatakan Kurang Puas sebanyak 4 responden (8%), dan yang menyatakan tidak Puas ada 0 responden (0%) dari total 50 responden. Jadi, mayoritas responden menyatakan Puas sebanyak 36 responden (72%) dari total 50 responden.
persalinan kala I dan II dengan kepuasan pasien. PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai penerapan asuhan sayang ibu pada persalinan kala I dan II dengan kepuasan pasien di BPS desa Gondang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. 1. Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan diperoleh gambaran bahwa penerapan asuhan sayang ibu pada persalinan kala I dan II dengan kepuasan pasien di BPS desa Gondang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri dari 50 responden didapatkan penerapan asuhan sayang ibu pada persalinan kala I dan II baik ada 41 responden (82%), cukup yaitu sebanyak 6 responden (12%), kurang baik yaitu sebanyak 3 responden (6%) dari total 50 responden. Berdasarkan diagram 4.4 didapatkan mayoritas Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II baik yaitu sebanyak 41 responden (82%) dari total 50 responden. Asuhan sayang ibu adalah asuhan yang aman, berdasarkan temuan (evidence based ), dan turut meningkatkan angka kelangsungan hidup ibu (Sulistyawati, 2010 : 103). Asuhan yang sifatnya mendukung selama proses persalinan merupakan suatu standar pelayanan kebidanan (Sulistyawati, 2010 : 103 ). Asuhan sayang ibu menjamin bahwa pasien dan keluarganya diberitahu tentang apa yang sedang terjadi dan apa yang diharapkan (Sulistyawati, 2010 : 103 ). Penerapan asuhan sayang ibu termasuk diantaranya dukungan fisik dan psikologis, kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi, positioning dan aktifitas, serta pengurangan rasa nyeri. Berdasarkan hasil penelitian penerapan asuhan sayang ibu mayoritas baik karena bidan dalam asuhan selalu setia mendampingi pasien saat persalinan, sabar dalam memimpin persalinan, memiliki fasilitas persalinan yang lengkap, komunikasi dengan pasien dalam
penyampaian sangat mudah dipahami, singkat dan jelas, selalu memberi semangat dan motivasi bahwa pasien pasti bisa melahirkan normal, mengikuti kehendak pasien yang masih sesuai dengan standar asuhan, memberi pilihan kepada pasien posisi yang diinginkan untuk pengurangan rasa nyeri. Penerapan asuhan memiliki nilai cukup karena berdasar dari pengakuan pasien menurut mereka penerapan asuhan saat terdapat mahasiswa praktek tidak dilakukan bidan sepenuhnya sebagian dilakukan oleh mahasiswa, sehingga pasien merasa tidak mendapat asuhan sepenuhnya sehingga menganggap cukup, karena menurut pasien mahasiswa sudah cukup baik dalam melakukan asuhan. Pasien yang menganggap penerapan asuhan sayang ibu kurang baik sebanyak 6 % karena pasien yang memiliki tingkat pendidikan tinggi lebih kritis dalam segala hal yang dilakukan saat asuhan. Mereka selalu aktif bertanya dan selalu membutuhkan jawaban yang tepat saat mahasiswa praktek melakukan asuhan sayang ibu. Hal inilah yang menyebabkan pasien menganggap penerapan asuhan sayang ibu kurang baik. 2. Kepuasan Pasien tentang Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II Hasil penelitian yang di lakukan di BPS Desa Gondang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien tentang asuhan sayang Ibu pada persalinan Kala I dan II, sebagai berikut : menyatakan Puas sebanyak 36 responden (72%), menyatakan Sangat Puas sebanyak 10 responden (20%), menyatakan Kurang Puas sebanyak 4 responden (8%), dan menyatakan tidak Puas 0 responden (0%) dari total 50 responden. Jadi, mayoritas responden menyatakan Puas yaitu sebanyak 36 responden (72%) dari total 50 responden. Kepuasan adalah perasaan senang seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesenangan terhadap aktifitas yang dilakukan (Nursalam, 2003 : 105). Menurut Philip Kotler (2000) dalam Arief, kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap
kinerja (hasil) suatu produk atau harapanharapannya. (Arief, 2006 : 174 ). Kepuasan pasien ,menurut Kuncoro dkk,1994 ditentukan oleh tiga faktor yaitu Input (man, money, materials, method, machine), Kualitas pelayanan, hasil pelayanan yang diberikan kepada pasien. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan kepuasan tersebut dipengaruhi oleh keyakinan bahwa dengan melakukan persalinan di tempat bidan tersebut pasti persalinan berjalan lancar dan bayi lahir selamat. Beberapa responden yang menyatakan yakin tersebut semuanya menyatakan sangat puas. Keyakinan tersebut ada karena beberapa tetangga maupun saudaranya semuanya pernah bersalin di bidan tersebut. Menurut pengakuan beberapa responden kepuasan yang dirasakan oleh karena bidan dalam memberikan asuhan persalinan selalu menemani dengan penuh sabar, menanggapi keluhan yang dirasakan pasien dengan baik, dalam memimpin persalinan memberi motivasi dan dukungan pada pasien pasti dapat melahirkan dengan selamat, fasilitas dan prasana sangat baik dan lengkap, dalam menolong persalinan sangat sabar dan cekatan. Berdasarkan pengamatan langsung dari peneliti di lapangan mayoritas responden menyatakan puas karena bidan menerapkan asuhan sayang ibu secara totalitas. Bidan dengan sabar mengajarkan beberapa posisi bersalin, dalam memberi asuhan selalu menjelaskan asuhan yang akan diberikan dengan sangat baik dan mudah diterima pasien. Hasil penelitian di lapangan menyatakan ada beberapa pasien kurang puas , hal ini disebabkan karena beberapa pasien tidak kooperatif saat dilakukan asuhan yang diduga disebabkan karena umur responden yang masih kurang dari 20 tahun. Umur tersebut tergolong masih remaja akhir dimana memiliki emosional yang tinggi, dan dalam menghadapi situasi dan masalah masih labil, apalagi dalam menghadapi rasa nyeri saat persalinan emosinya meledakledak sehingga saat bersalin menolak semua asuhan yang diberikan dan merasa dirinya seperti terpidana yang selalu salah dalam tindakan yang dilakukan dan merasa ingin segera anaknya lahir agar tidak merasakan kesakitan lagi. Dari keterangan tersebut
umur mempengaruhi tingkat kepuasan seseorang dalam persalinan, hal ini dapat disebabkan oleh kesiapan pasien menghadapi persalinan karena umur yang masih muda dan menganggap asuhan yang diberikan kurang baik sehingga menyatakan kurang puas terhadap pelayanan yang diberikan. Berdasarkan data umum di atas ditemukan 7 responden yang berumur kurang dari 20 tahun, dari beberapa responden tersebut kurang kooperatif dalam persalinan, kurang kooperatif dalam mengisi kuesioner dan menyatakan kurang puas terhadap asuhan yang diberikan. Jadi kesimpulannya kualitas pelayanan yang berupa asuhan sayang ibu dalam persalinan tersebut dapat menimbulkan kepuasan. Semakin kualitas pelayanan baik maka pasien akan merasa puas bahkan sangat puas yang salah satunya juga dipengaruhi oleh tanggapan pasien tersebut dalam menerima asuhan yang diberikan dan juga tergantung umur pasien. 3. Hubungan penerapan asuhan sayang ibu pada persalinan kala I dan II dengan kepuasan pasien Berdasarkan Tabulasi Silang pada tabel 4.6 Hubungan Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada persalinan kala I dan II dengan Kepuasan Pasien didapatkan mayoritas Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II baik sebanyak 41 responden (82%) dengan mengalami Kurang Puas sebanyak 1 responden (2%), Puas ada 31 responden (63,9%) dan 9 responden (18,1%) mengalami Sangat Puas. Kepuasan Pasien didapatkan mayoritas yang mengalami Puas sebanyak 36 responden (72%), dengan Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II baik sebanyak 31 responden (63,9%), dengan Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II Cukup sebanyak 2 responden (3,1%), dan dengan Penerapan Asuhan Sayang Ibu pada Persalinan Kala I dan II Kurang sebanyak 3 responden (6%). Dari hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik korelasi Rank Spearman di peroleh korelasi Rank Spearman besar (P) = 2,169 dengan uji signifikan (t) 2,021 dan taraf kesalahan ( ) 5% (0,05). Dengan demikian p > maka Ho ditolak sedangkan H1 diterima berarti ada
hubungan antara penerapan asuhan sayang ibu pada persalinan kala I dan II dengan kepuasan pasien tingkat hubungan antara keduanya kuat. Asuhan sayang ibu adalah yang aman, berdasarkan temuan (evidence based), dan turut meningkatkan angka kelangsungan hidup ibu. Asuhan yang sifatnya mendukung selama proses persalinan merupakan suatu standar pelayanan kebidanan (Sulistyawati, 2010 : 103 ). Asuhan sayang ibu merupakan bagian dari kualitas pelayanan. Kualitas Pelayanan yang baik adalah pelayanan kesehatan yang bermutu yaitu pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik yang telah ditetapkan (Azwar, 1996). Jika kualitas pelayanan yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas pelayanan dinilai sebagai kualitas yang ideal (sangat memuaskan), sebaliknya bila kualitas pelayanan yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dinilai buruk (Azwar, 1996). Penerapan asuhan sayang ibu selama proses persalinan yang semakin baik akan meningkatkan harapan persalinan yang semakin baik dengan persalinan yang semakin lancar tanpa ada resiko yang berarti sehingga menimbulkan kepuasan dari pasien. Penerapan asuhan sayang ibu yang kurang baik cenderung memunculkan resiko yang mengakibatkan kerugian pada pasien sehingga menimbulkan rasa kurang puas. Jadi kesimpulannya sangat jelas bahwa semakin baik penerapan asuhan sayang ibu dalam persalinan maka semakin meningkat kepuasan pasien dalam menerima asuhan tersebut dan memunculkan keinginan pasien untuk kembali bersalin di tempat pelayanan tersebut. Kepuasan pasien yang muncul dikarenakan kualitas pelayanan yang baik berupa asuhan sayang ibu dan juga dipengaruhi dari hal lain yaitu diantaranya fasilitas yang baik, alat yang lengkap, metode yang sesuai dengan standar serta harga pelayanan yang sesuai dengan tingkat ekonomi pasien.
KESIMPULAN Ada tingkat hubungan yang kuat antara penerapan asuhan sayang ibu pada persalinan kala I dan II dengan kepuasan pasien DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, R. (2009). Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : Numed.Anonim. (2005). Angka Kematian Ibu di Indonesia. www.ugm.ac.id.php. (download : 18 Oktober 2010 ). Anonimous. (2007) . www.menegpp.go.id/index.php. (download:18 Oktober 2010). . (2010). Angka Kematian Ibu. www.batukar.info/news/lemah-koordinasilemah-pencapaian.co.id ( download : 18 Oktober2010). . 2011. Metodelogi Penelitian Kesehatan http://www.facebook STIKes Dharma Husada Bandung.com/note.php?note_id=497438169645 (download : 14 Maret 2011). Arief, M. (2006). Pemasaran Jasa dan Kualitas Pelayanan, Ed.1. Malang : Bayumedia Publishing. Azwar, A. (2010). Pengantar Administrasi Kesehatan, Ed.3. Jakarta : Binarupa Aksara Publisher. Chapman, V. (2006). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran, Ed.1. Jakarta : EGC Penerbit Buku Kedokteran. Dahwan, I.(2008). Pelayanan Pelanggan. www.ibnudblog.blogspot.com. download : 04 Februari 2011 ). DEPKES RI. (2004). Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JNPK-KR. .(2005). Laporan Penyusunan Data Khusus Provinsi Jawa Timur 2005. www.dinkesjatimgprov.go.id/dokumen/inventori /analisa_pulta_05.html (download : 14 Maret 2011). . (2008). Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JNPK-KR. Edwards, G. (2010). Praktik Kebidanan Masyarakat. Jakarta : EGC Penerbit Buku Kedokteran. Harianto, M. (2010). Aplikasi Hypnosis (Hypnobirthing) Dalam Asuhan Kebidanan Kehamilan dan Persalinan, Ed.1. Yogyakarta : Gosyen Publishing. Henderson, C. (2006). Buku Ajar Konsep Kebidanan, Ed. 1. Jakarta : EGC
Joeharno. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mutu Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit. www://blogjoeharno.blogspot.com/2008/03/fakto r-faktor-yang-mempengaruhi-mutu.html (download : 15 Maret 2011) Klinis (2007). Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Rumah Sakit. www.wordpress.com/2007/12/28/kepuasanpasien-terhadap-pelayanan-rumah-sakit. (download : 18 Oktober 2010 ). Nolan, M. (2004). Kehamilan dan Melahirkan, Ed. 1. Jakarta : Arcan. Notoatmodjo, S. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Rahmayanty, N. (2010). Manajemen Pelayanan Prima. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sariwiryanetty.(2009).www.sariwiryanetty.blogs pot.com/2009/06/gambaran-pelaksanaan-asuhansayang-ibu.html. (download : 18 Oktober 2010 ). Setiawan, A dan Saryono. (2010). Metodologi Penilitian Kebidanan, Ed.1. Yogyakarta : Numed. Sugiyono. (2007). Statiska Untuk Penelitian, Ed. 12. Bandung : Alfabeta. Sulistyawati, A. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta : Salemba