Hubungan Minat Belajar....(Rita Aromsari) 1
HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENGANTAR PARIWISATA SISWA KELAS X TATA BUSANA DI SMK NEGERI 1 WONOSARI Penulis 1 : Rita Aromsari Penulis 2 : Dr. Sri Wening universitas negeri yogyakarta
[email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) minat belajar siswa pada mata pelajaran Pengantar Pariwisata, (2) prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pengantar Pariwisata, (3) hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran Pengantar Pariwisata. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X Tata Busana SMK N 1 Wonosari sebanyak 64 siswa. Ukuran sampel penelitian ditentukan dengan Nomogram Harry King sebanyak 61 siswa, kemudian sampel ditentukan dengan teknik Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data dengan angket untuk mengukur minat belajar & dokumentasi untuk mengumpulkan data prestasi belajar. Instrumen penelitian yang digunakan berupa instrumen lembar angket. Validitas instrumen dengan validitas isi dan konstruk. Reliabilitas instrumen menggunakan teknik Alfa Cronbach. Analisis data dengan analisis deskriptif dan korelasi. Hasil penelitian yaitu: (1) minat belajar siswa 77% termasuk dalam kategori sangat baik, (2) prestasi belajar siswa 100% sudah tuntas memenuhi KKM, (3) terdapat hubungan positif antara minat belajar dengan prestasi belajar yaitu dengan perolehan rhitung (0,312) > rtabel (0,254) dan taraf signifikansi 5% yang berarti terdapat hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar Pengantar Pariwisata siswa kelas X Tata Busana di SMK N 1 Wonosari. Kata Kunci: minat belajar, prestasi belajar, pengantar pariwisata.
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE LEARNING INTEREST AND THE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTRODUCTION TO TOURISM AMONG GRADE X STUDENTS OF THE FASHION DESIGN EXPERTISE PROGRAM OF SMK NEGERI 1 WONOSARI Abstract This study aims to find out: (1) students’ learning interest in the Introduction to Tourism subject, (2) their learning achievement of the Introduction to Tourism subject, and (3) the relationship between the learning interest and the learning achievement of the Introduction to Tourism subject. This was a correlational study. The research population comprised all Grade X students of the Fashion Design expertise program of SMK N 1 Wonosari with a total of 64 students. The sample size was determined by Harry King’s nomogram with a total of 61 students,; the sample was selected by means of the smple random sampling technique. The data were collected by a questionnaire to measure the learning interest and documentation to collected the data on the learning achievement. The instrument were used by a questionnaire. The instrument validity was assessed in terms of the content and construct validity. The instrument reliability was assessed in terms Alfa Cronbach technique. The data analysis used the descriptive technique and correlation. The result is: (1) regarding the learning interest 77% are very good, (2) regarding their learning achievement 100% have attained MMC, (3) there is a positive relationship between the learning interest and the learning achievement with robserved (0.312) > ttable (0.254) and a 5% significance level, that mean there is a positive relationship between the learning interest and the learning achievement of Introduction to Tourism among grade x students of the fashion design expertise program of SMK N 1 Wonosari. Keywords : learning interest, learning achievement, introduction to tourism
2 Jurnal Pendidikan Teknik Busana UNY - Edisi Januari 2017 dasar sebagai suatu pengantar terhadap ilmu
PENDAHULUAN Dasar penting bagi kemajuan sebuah bangsa
adalah
Indonesia
pendidikan.
Pendidikan
dalam
jalur,
terbagi
tiga
di
yaitu
pariwisata, dimana pemahaman dasar tersebut diantaranya berupa sejarah pariwisata, pengertian dan
istilah
dalam dasar
pariwisata,
pendidikan formal, pendidikan informal, dan
pengetahuan
pendidikan non-formal (UU No. 20 tahun 2003
kewisataan
(I
pasal 13 ayat 1). Salah satu bentuk pendidikan
pelajaran
Pengantar
formal adalah pendidikan yang diselenggarakan
merupakan pelajaran peminatan yang berarti
disekolah.
bahwa pemilihan mata pelajaran disesuaikan
Gde
lainnya
maupun
Pitana,
terkait
dengan
2009:3).
Pariwisata
Mata
tersebut
(SMK)
dengan minat, bakat, maupun kemampuan siswa
Negeri 1 Wonosari merupakan salah satu sekolah
dan dilakukan atas dasar kebutuhan untuk lanjut
kejuruan yang membuka jurusan Tata Busana
ke tahap berikutnya.
Sekolah
Menengah
Kejuruan
dengan
Berbicara mengenai minat menurut Djaali
ketrampilan, pengetahuan, dan sikap agar lebih
(2008:121) minat merupakan adanya perasaan
kompeten.
mata
lebih suka, rasa untuk tertarik serta dilibatkan
pelajaran Pengantar Pariwisata yang disesuaikan
dalam sebuah partisipasi dalam suatu aktivitas
dengan kurikulum 2013.
tanpa ada yang menyuruh, sehingga siswa dalam
yang
membekali
peserta
Seperti
halnya
didik
pengadaan
Pengantar Pariwisata menurut UJP-UNJ (2010) adalah mata pelajaran yang mempelajari
mengikuti kegiatan pembelajaran akan lebih mudah menerima materi yang diberikan.
tentang konsep dasar dan karakteristik pariwisata,
Berdasarkan hasil pengamatan ketika
organisasi pariwisata, macam-macam bidang
pembelajaran Pengantar Pariwisata berlangsung,
usaha jasa pariwisata, macam-macam daya tarik
minat belajar siswa masih dapat dikatakan rendah
wisata, penggunaan TI dalam dunia pariwisata,
apabila diamati dari segi partisipasi, keaktifan,
pengaruh pariwisata terhadap ekonomi, sosial-
perhatian, serta kedisiplinan siswa. Menurut
budaya dan lingkungan fisik, serta pariwisata
Slameto
berkelanjutan. Selain itu bertujuan agar siswa
ditunjukkan dengan pernyataan siswa lebih
memiliki
menyukai
pengetahuan
dasar
yang
cukup
(2013:180)
suatu
hal
bahwa
dari
adanya
pada
hal
minat
lain,
mengenai ruang lingkup kepariwisataan dalam
dimanifestasikan melalui partisipasi aktif, adanya
kaitannya
perjalanan
perhatian, ketertarikan, serta motivasi. Sehingga
wisata, perhotelan dan
dapat dikatakan apabila beberapa aspek tersebut
semua aspek kepariwisataan yang terkait secara
belum secara maksimal terjadi dapat dikatakan
dengan
wisata, kepemanduan
bidang
minat masih rendah.
komprehensif. bahwa
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
Pengantar Pariwisata merupakan pelajaran yang
untuk partisipasi dan keaktifan siswa ketika guru
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman
mengajukan pertanyaan, hanya beberapa siswa
Pendapat
lain
mengatakan
yang menjawab pertanyaan dari guru. Begitu pula
Hubungan Minat Belajar....(Rita Aromsari) 3
saat guru memberikan kesempatan siswa untuk
belajar
bertanya maka tidak ada siswa yang mengajukan
prestasi belajar berupa perubahan-perubahan
pertanyaan berkaitan dengan materi pelajaran
perilaku yang dikelompokkan kedalam kawasan
Pengantar Pariwisata yang disampaikan guru atau
kognitif,
dapat dikatakan siswa dalam menerima pelajaran
2014:189). Prestasi tersebut diketahui dari hasil
yang bersifat teoritis cenderung pasif. Partisipasi
ulangan harian pada proses 3 yang menyatakan
dan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran
bahwa siswa masih perlu melakukan remidial
sangat
adanya
guna mencapai nilai KKM (Kriteria Kelulusan
keterlibatan mental maupun pikiran individu
Minimal) yang telah ditentukan yaitu 75. Guru
menunjukkan adanya minat yang besar yang akan
menjelaskan
mendorong kemampuan siswa dalam mencapai
memungkinkan hal tersebut terjadi diantaranya
tujuan
1998:75).
dikarenakan masih kurang pahamnya siswa pada
Perhatian siswa saat mengikuti pembelajaran
materi yang telah diajarkan serta disebabkan pula
rendah. Hal tersebut ditunjukkan pada saat guru
kurangnya buku referensi yang diperlukan.
memberikan
kurang
Seperti yang telah diketahui mata pelajaran
memperhatikan. Hanya ada beberapa siswa yang
Pengantar Pariwisata merupakan mata pelajaran
pemperhatikan penjelasan guru. Sementara siswa
peminatan yang berarti bahwa pemilihan mata
yang lain memperhatikan obyek lain seperti
pelajaran tersebut disesuaikan dengan minat,
mengobrol dengan teman semeja, melamun,
bakat, maupun kemampuan siswa dan dilakukan
maupun meletakkan kepala diatas meja. Hal lain
atas dasar kebutuhan untuk lanjut ke tahap
yang nampak yaitu kurangnya kedisiplinan siswa
berikutnya.
diperlukan,
pembelajaran
dikarenakan
(Suryobroto,
penjelasan,
siswa
yang dilakukan
afektif,
akan
psikomotor
beberapa
menghasilkan
(Mulyasa,
penyebab
yang
dalam mengumpulkan tugas yang diberikan oleh
Hasil dari kegiataan yang berupa prestasi
guru, dimana tugas dikumpulkan tidak sesuai
belajar tersebut juga dijadikan sebagai ujung dari
instruksi yang diberikan. Adanya perhatian dalam
proses kegiatan pembelajaran, dimana berguna
suatu kegiatan menunjukkan adanya pemusatan
sebagai alat ukur sejauh mana subyek mampu
tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek, jadi
menguasai materi yang telah disampaikan oleh
apabila tidak ada perhatian dalam kegiatan belajar
guru. Namun tidak hanya itu, prestasi belajar
dapat dikatakan minat siswa kurang dalam hal
dapat pula memberikan cerminan keberhasilan
tersebut (Sumadi Suryabrata, 2012:14).
seorang
guru
dalam
melaksanakan
proses
Berdasarkan wawancara dengan guru
pembelajaran, evaluasi dan pelaporan yang
pengampu mata pelajaran Pengantar Pariwisata
berbentuk prestasi belajar juga merupakan bentuk
kelas X di SMK Negeri 1 Wonosari dapat
suatu pertanggungjawaban atas usaha mengajar
diketahui bahwa, untuk prestasi belajar siswa
yang dilakukan oleh guru. Selain itu prestasi juga
masih
belajar
berguna untuk menyusun tindak lanjut yang dapat
merupakan hasil yang diperoleh seseorang setelah
dilakukan guru, orang tua maupun siswa yang
menempuh kegiatan belajar, dimana dari kegiatan
bersangkutan. Prestasi belajar juga berguna untuk
belum
maksimal.
Prestasi
4 Jurnal Pendidikan Teknik Busana UNY - Edisi Januari 2017 mengetahui kedudukan siswa dalam kelas. Hal ini
Adapun
manfaat
dari
penelitian
menjadikan prestasi belajar sebagai salah satu
berdasarkan tujuan yang telah dikemukakan di
tanda tercapainya tujuan pembelajaran.
atas yaitu dapat dimanfaatkan oleh guru di SMK
Berbagai gejala yang menggambarkan
Negeri 1 Wonosari sebagai bahan pertimbangan
rendahnya minat belajar seperti yang dijelaskan
dalam upaya meningkatkan prestasi belajar
diatas memberikan dampak pada prestasi yang
dengan memperhatikan minat belajar siswa.
akan
dihasilkan.
Seperti
pendapat
yang
dikemukakan oleh M. Dalyono (2009:56) bahwa minat belajar yang besar cenderung menghasilkan
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian
prestasi belajar yang tinggi, dan sebaliknya jika
merupakan
kuantitatif
prestasi yang rendah. Sehingga antara kedua
Penelitian dilakukan dengan menghubungkan
variabel tersebut memiliki keterkaitan yang cukup
antara variabel independen minat (X) dengan
berpengaruh.
variabel dependen prestasi (Y).
permasalahan
uraian
penelitian
diatas,
dapat
pendekatan
penelitian
minat belajar kurang maka akan menghasilkan
Berdasarkan
dengan
ini
korelasional.
maka
dirumuskan
Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan
sebagai berikut: (1) bagaimana minat belajar Pengantar Pariwisata siswa kelas X tata busana di SMK N 1 Wonosari?, (2) bagaimana prestasi belajar Pengantar Pariwisata siswa kelas X tata busana di SMK N 1 Wonosari?, (3) bagaimana hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar Pengantar Pariwisata siswa kelas X tata busana di SMK N 1 Wonosari?.
Mei 2016. Tempat penelitian ini dilakukan di SMK N 1 Wonosari yang beralamat di JL Veteran, Wonosari, 55182, Kabupaten Gunung Kidul. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X program keahlian tata busana yang menempuh
Berdasarkan rumusan masalah diatas,
mata pelajaran Pengantar Pariwisata di SMK N 1
maka tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah
Wonosari sebanyak 64 siswa. Ukuran sampel
sebagai berikut: (1) mendeskripsikan minat
penelitian ditentukan dengan Nomogram Harry
belajar Pengantar Pariwisata siswa kelas X tata
King sebanyak 61 siswa, kemudian ditentukan
busana di SMK N 1 Wonosari, (2) memperoleh
dengan teknik Simpel Random Sampling.
gambaran mengenai prestasi belajar Pengantar Pariwisata siswa kelas X tata busana di SMK N 1 Wonosari, (3) mengetahui hubungan antara minat belajar
dengan
prestasi
belajar
Pengantar
Pariwisata siswa kelas X tata busana di SMK N 1 Wonosari.
Prosedur Prosedur dalam penelitian ini adalah: 1. Mengkaji teori-teori tentang minat belajar 2. Menyusun instrumen dengan pernyataan– pernyataan dari teori yang telah diperoleh
Hubungan Minat Belajar....(Rita Aromsari) 5
3. Melakukan validasi serta mengujicobakan instrumen lembar angket 4. Mengumpulkan
minat belajar, selanjutnya ditentukan indikator belajar
yang akan diukur. Indikator tersebut dijabarkan
menggunakan instrumen lembar angket dan,
menjadi butir-butir instumen dalam bentuk
data
pernyataan.
prestasi
data
instrumen minat belajar berdasarkan teori tentang
minat
belajar
siswa
dengan
Sedangkan
untuk
validitas
isi
mendokumentasikan hasil belajar siswa yang
dilakukan dengan mengkonsultasikan instumen
diperoleh dari arsip guru
yang telah dibuat kepada ahli yaitu kepada dosen
5. Menganalisis data berupa minat belajar dan
pembimbing. Hasil dari instrumen yang telah
prestasi belajar siswa yang telah diperoleh
diujicobakan berupa angket minat belajar tersebut
6. Memaknai data yang telah diperoleh untuk
selanjutnya
dianalisis
dengan
menggunakan
melihat apakah antara minat belajar dengan
Correlation Coefficients Pearson pada program
prestasi belajar memiliki hubungan dalam
SPSS 17. menunjukkan bahwa dari butir soal
kegiatan pembelajaran Pengantar Pariwisata
sebanyak 37
pada siswa kelas X Tata Busana di SMK N 1
pernyataan yang gugur dalam pengujian validitas.
Wonosari.
Diperoleh 33 butir soal yang akan digunakan
7. Membuat laporan hasil penelitian terhadap data-data yang telah diperoleh
Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data tentang minat belajar dan prestasi belajar siswa kelas X program keahlian tata busana yang menempuh pelajaran Pengantar Pariwisata.
Tabel 1. Hasil Validitas Instrumen Angket Minat Belajar Jenis No. Butir Jumlah Instrumen Tidak Valid Item Valid Angket minat 14, 18, 19, 29 33 belajar Tabel 1. menunjukkan bahwa terdapat beberapa butir instrumen yang tidak valid. Peneliti
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen non tes berupa lembar angket. Instrumen non tes ini digunakan untuk mengungkap variabel minat siswa
terhadap
pelajaran
Pengantar
Pariwisata. Sedangkan prestasi belajar siswa diungkap
untuk pengambilan data pada tahap berikutnya. Hasil yang diperoleh disajikan pada Tabel 1.
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
belajar
dengan
mendokumentasikan
hasil
instrumen
terhadap
mengambil
lembar
angket menggunakan validitas konstruk dan isi. Validitas konstruk dilakukan dengan menyusun
keputusan
untuk
menggugurkan butir instrumen yang tidak valid dengan pertimbangan bahwa masing-masing butir instrumen yang gugur sudah terwakili oleh instrumen yang valid sesuai dengan sub indikator yang telah diuraikan pada kisi-kisi instrumen. Reliabilitas instrumen pada penilaian ini menggunakan
belajar siswa yang didapat dari guru. Validitas
pernyataan, terdapat 4 butir
internal
consistency
yaitu
dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang telah diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu yaitu dengan menggunakan
teknik
Alfa
Cronbach.
6 Jurnal Pendidikan Teknik Busana UNY - Edisi Januari 2017 Pada instrumen lembar angket selanjutnya
tingkat
keterpercayaan
yang
tinggi
maka
dilakukan uji coba guna mengetahui apakah
dilakukan uji persyaratan analisis yang terdiri dari
angket
yang
uji normalitas dan uji linieritas. Setelah data hasil
seharusnya diukur dan mempu mendapatkan data
penelitian memenuhi syarat tersebut selanjutnya
yang
dilakukan uji hipotesis dengan analisis korelasi.
sudah
dapat
diperlukan
mengukur
untuk
apa
pengambilan
data
berikutnya. Maka untuk instrumen lembar angket dapat dihitung reliabilitas menggunakan alpha cronbach
dengan
hasil
perhitungan
yang
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Minat belajar siswa SMK N 1 Wonosari
diperoleh disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Reliabilitas Instrumen Angket Minat Belajar Cronbach’s Alpha N of item 0,739 33
pada mata pelajaran Pengantar Pariwisata Hasil data penelitian di SMK Negri 1 Wonosari diperoleh dari angket dan teknik dokumentasi. Jumlah pernyataan pada angket
Nilai Reliability Analysis model Alpha sebesar 0,739 berada pada kategori sangat tinggi. Menunjukkan bahwa instrumen reliabel atau dapat
dipercaya
dan
diandalkan
meskipun
digunakan berulang-ulang.
menggunakan analisis deskriptif dengan hasil data kuntitatif dan kualitatif dengan bantuan SPSS 17. Untuk memberikan makna pada skor, maka dibuat kategori seperti pada tabel 3. Tabel 3. Rumus kecenderungan kategori data minat belajar siswa Kelas
Skor
Kategori
4 3 2 1
X ≥ (Mi + 1.SDi) (Mi + 1.SDi) > X ≥ Mi Mi > X ≥ (Mi – 1.SDi) X < (Mi – 1.SDi)
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
(Djemari Mardapi,2008:162) di
jenjang. Adapun data hasil angket yang telah di distribusi frekuensikan kemudian digolongkan
disajikan pada Tabel 4.
Data yang diperoleh dianalisis dengan
3.
digunakan adalah skala Likert dengan empat
kedalam kecenderungan kategori seperti yang
Teknik Analisis Data
Tabel
minat belajar sebanyak 33 item. Skala yang
atas
menjadi
panduan
penelitian dalam pengkategorian data minat belajar siswa. Terdapat empat kategori yakni sangat baik, baik, cukup baik, dan kurang baik. Agar hasil analisis data benar-benar memiliki
Tabel 4. Kecenderungan kategori minat belajar siswa secara keseluruhan Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
Tabel
Skor X ≥ 98 98 > X ≥ 82 82 > X ≥ 66 X < 66 Total
4.
f 47 13 1 0 61
menunjukkan
Persentase 77 21 2 0 100 %
bahwa
pada
kategori sangat baik frekuensi 47 dengan persentase 77%. Pada kategori baik frekuensi 13 dengan persentase 21%. Pada kategori cukup baik frekuensi 1 dengan persentase 2%. Pada kategori kurang baik frekuensi 0. Kesimpulannya adalah, minat belajar siswa kelas X Tata Busana di SMK N 1 Wonosari sangat baik yaitu persentase sebanyak
77%.
Hubungan Minat Belajar....(Rita Aromsari) 7
Variabel minat belajar memiliki dua
keseluruhan.
Sedangkan
untuk
aspek
yang
indikator yaitu faktor internal dan eksternal.
terkandung didalamnya yang paling dominan
a.
mempengaruhi yaitu berupa disiplin sekolah
Faktor internal Adapun data hasil angket yang telah
diperoleh
kemudian
digolongkan
kedalam
kecenderungan kategori seperti yang disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Kecenderungan kategori minat dilihat dari faktor internal secara keseluruhan
siswa dalam belajar yaitu dengan hasil persentase sebesar 93%. 2.
Prestasi belajar siswa SMK N 1 Wonosari pada mata pelajaran Pengantar Pariwsata Teknik dokumentasi digunakan untuk
Kategori
Skor
f
Persentase
memperoleh data tentang prestasi belajar siswa.
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
X ≥ 48 48 > X ≥ 40 40 > X ≥ 32 X < 32 Total
53 7 1 0 61
87 11 2 0 100
Data yang diperoleh dari hasil dokumentasi guru
Tabel 5. menunjukkan bahwa sebanyak 53 (87%) siswa memiliki minat belajar yang sangat baik
dilihat
keseluruhan.
dari
faktor
Sedangkan
internal
untuk
secara
aspek
yang
terkandung didalamnya yang paling dominan mempengaruhi yaitu berupa perhatian siswa dan motivasi siswa dalam belajar yaitu dengan hasil persentase masing-masing sebesar 100%. b.
kemudian
digolongkan
kedalam
kecenderungan kategori seperti yang disajikan pada Tabel 6.
pada interval 75 – 78 yakni terdapat 49 siswa (80%). Pengkategorian prestasi belajar siswa didasarkan pada nilai KKM sebesar 75. Tabel
Tabel 6. Kecenderungan kategori minat dilihat dari faktor eksternal secara keseluruhan Kategori
Skor
Sangat Baik X ≥ 50 Baik 50 > X ≥ 42 Cukup Baik 42 > X ≥ 34 Kurang Baik X < 34 Total
F
Persentase
41 18 2 0 61
67 30 3 0 100%
Tabel 6. menunjukkan bahwa sebanyak 41 (67%) siswa memiliki minat belajar yang sangat dilihat
Tabel 7. Distribusi frekuensi prestasi belajar Pengantar Pariwisata No Kelas Interval f Persentase 1 75 – 78 49 80 2 79 – 82 5 8 3 83 – 86 1 2 4 87 – 90 1 2 5 91 – 94 1 2 6 95 – 98 1 2 7 99 – 102 3 4 Total 61 100 %
frekuensi prestasi belajar siswa tertinggi terdapat
Adapun data hasil angket yang telah
baik
pada Tabel 7.
Tabel 7. menunjukkan bahwa mayoritas
Faktor Eksternal
diperoleh
kemudian diolah kedalam distribusi frekuensi
dari
faktor
eksternal
secara
8.
Kategori
prestasi
belajar
pengantar pariwisata Kategori Tuntas Belum tuntas Total
Interval
f
Persentase
>75 <75
61 0 61
100 0 100%
Berdasarkan tabel dan hasil perhitungan yang telah diperoleh dapat dikatakan prestasi belajar Pengantar Pariwisata siswa kelas X Tata Busana di SMK N 1 Wonosari menunjukkan
8 Jurnal Pendidikan Teknik Busana UNY - Edisi Januari 2017 bahwa semua siswa (100%) sudah tuntas
Tabel 10. Hasil Uji Linieritas Data
memenuhi KKM. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis data meliputi uji normalitas, uji linieritas serta uji hipotesis.
Sig
Keterangan
Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Pengantar Pariwisata
0,073
Linier
Tabel 10. Menunjukkan bahwa hasil perhitungan melalui program komputer SPSS 17
Uji mengetahui
Variabel
normalitas sebaran
data
dilakukan yang
untuk
didapatkan
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 17, dengan Kolmogorov-Smiirnov pada taraf pengujian 5%. Berikut adalah hasil uji normalitas yang disajikan pada Tabel 9.
Minat Belajar Prestasi Belajar Pengantar Pariwisata
0,073 lebih besar dari 0,05. Hal tersebut menunjukkan
bahwa
terdapat
linier
secara
signifikan antara variabel bebas (minat) dan variabel terikat (prestasi). Pengujian
hipotesis
dilakukan
guna
mengetahui apakah hipotesis yang diajukan pada
Tabel 9. Hasil Uji Normalitas Data Variabel
di atas nilai signifikansi Deviation from linearity
penelitian ini dapat diterima maupun ditolak.
Sig (p) 0,626
Alpha (5%) 0,05
Kondisi
Keterangan
Sig p > a
Normal
menggunakan uji korelasi sederhana. Penjelasan
0,635
0,05
Sig p > a
Normal
tentang hasil pengujian hipotesis dalam penelitian
Tabel 9. menunjukkan bahwa hasil uji normalitas signifikansi untuk variabel minat belajar dan prestasi belajar Pengantar Pariwisata masing-masing sebesar 0,626 dan 0,635 nilai
Pengujian
hipotesis
dalam
penelitian
ini
ini disajikan pada Tabel 11. Tabel 11. Hasil Uji Korelasi Pearson Variabel
Harga r
Bebas
Terikat
Hitung
Tabel
Minat
Prestasi
0,312
0,254
Kesimpulan Signifikan
tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga dapat
Tabel 11. menunjukkan bahwa hasil
disimpulkan bahwa sebaran data pada kedua
perhitungan dengan bantuan program komputer
variabel penelitian tersebut berdistribusi normal.
SPSS 17 korelasi antara variabel minat belajar
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui
dengan prestasi belajar Pengantar Pariwisata
apakah variabel bebas dan terikat memiliki
sebesar 0,312. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
hubungan yang linier atau tidak. Uji linieritas
rhitung 0,312 lebih besar dari rtabel 0,254. Hal ini
dilakukan menggunakan deviation from linierity
berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,
dengan bantuan program komputer SPSS 17.
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
Berikut adalah hasil uji linieritas yang disajikan
hubungan antara minat belajar (X) dengan
pada Tabel 10.
prestasi belajar (Y) oleh siswa kelas X program keahlian Tata Busana di SMK N 1 Wonosari.
Hubungan Minat Belajar....(Rita Aromsari) 9
PEMBAHASAN
apabila saling bersinergi maka akan mencapai
Penelitian ini bertujuan untuk menguji
keberhasilan belajar yang begitu maksimal
adanya hubungan minat belajar dengan prestasi
sehingga prestasi juga mengalami peningkatan
belajar Pengantar Pariwisata pada siswa kelas X
untuk menjadi lebih baik.
program keahlian Tata Busana di SMK N 1 Wonosari.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa diantara kedua variabel yaitu minat dengan
Berdasarkan hasil penelitian di atas,
prestasi berkorelasi signifikan, sehingga dapat
diperoleh korelasi positif yang menunjukkan
digeneralisasikan pada populasi penelitian. Sesuai
bahwa hubungan antara minat belajar dengan
dengan pernyataan Slameto (2013:57) bahwa
prestasi belajar Pengantar Pariwisata positif.
minat belajar memiliki keterpautan yang besar
Artinya yaitu meningkatnya minat belajar pada
terhadap
diri siswa akan membawa kenaikan pada prestasi
membuktikan teori bahwa minat belajar dengan
belajar siswa. Hasil penelitian di atas sejalan
prestasi belajar berhubungan. Minat belajar siswa
dengan teori yang diungkapkan oleh M. Dalyono
yang rendah mengakibatkan siswa mengalami
(2009:56) bahwa minat belajar yang besar
kesulitan dalam belajar. Hal ini disebabkan
cenderung menghasilkan prestasi belajar yang
karena siswa tidak memiliki ketertarikan pada
tinggi, dan sebaliknya jika minat belajar kurang
kegiatan yang berkaitan dengan proses belajar.
maka akan menghasilkan prestasi yang rendah.
Apabila siswa sudah tidak tertarik dan tidak
prestasi
belajar,
penelitian
ini
Sedangkan pada minat belajar siswa,
memahami tujuan mengapa ia belajar maka ia
apabila dilihat dari faktor internal maka akan
akan cenderung tidak memiliki keinginan untuk
nampak aspek yang paling dominan adalah
menguasai dan terlibat dalam kegiatan belajar
perhatian dan motivasi belajar siswa ketika
serta hal tersebut hanya akan membuat siswa
mengikuti pembelajaran yaitu dengan persentase
mengalami kesulitan dalam memahami materi
masing-masing sebesar 100%. Untuk faktor
yang disampaikan guru. Sehingga pada akhirnya
eksternal yang paling dominan mendukung minat
siswa tidak akan mengetahui betapa pentingnya
belajar siswa adalah disiplin sekolah siswa yaitu
untuk ia memperhatikan dan menguasai mata
dengan persentase sebesar 93%. Namun adanya
pelajaran yang disampaikan oleh guru.
beberapa faktor yang kurang mendukung dalam
Hal ini didukung pula dari hasil penelitian
minat belajar siswa seperti yang berasal dari
yang dilakukan oleh Nanik Haryati pada skripsi
dalam berupa perasaan senang, ketertarikan,
yang berjudul “Hubungan Minat Belajar Dengan
keterlibatan dan faktor yang berasal dari luar
Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD
berupa metode guru, hubungan guru dengan
Se-Gugus Wonokerto Turi Sleman Tahun ajaran
siswa, media belajar, waktu sekolah, serta metode
2014/2015 yaitu dengan hasil yang menunjukkan
belajar siswa seharusnya menjadi hal yang yang
bahwa ada nilai r sebesar 0,565 dan nilai
amat diperhatikan. Hal tersebut dikarenakan
signifikansi 0,000<0,05 yang berarti bahwa setiap
aspek-aspek sebagai pendukung minat tersebut
kenaikan minat belajar diikuti dengan kenaikan
10 Jurnal Pendidikan Teknik Busana UNY - Edisi Januari 2017 prestasi belajar matematika dan sebaliknya.
kaitan yang kuat dalam minat belajar dilihat
Seperti pernyataan yang disampaikan pula oleh
dari faktor eksternal.
minat
2. Prestasi belajar Pengantar Pariwisata siswa
seseorang ditunjukkan dengan adanya suatu
kelas X Tata Busana di SMK N 1 Wonosari
kecenderungan dan kegairahan
yang tinggi
menunjukkan bahwa semua siswa (100%)
maupun keinginan yang besar terhadap sesuatu.
sudah tuntas dan memenuhi KKM, hal
Sehingga apabila minat siswa terhadap suatu hal
tersebut
ditunjukkan dari keterlibatannya pada hal tersebut
menempuh mata pelajaran tersebut dapat
serta mencurahkan perhatiannya terhadap hal
menangkap
tersebut maka prestasi yang akan diraih juga akan
pembelajaran yang telah disampaikan oleh
lebih baik dan mengalami peningkatan.
guru .
Muhibbin
Syah
(1995:136)
bahwa
berarti
bahwa
serta
siswa
memahami
dalam
materi
3. Terdapat hubungan yang positif antara minat SIMPULAN DAN SARAN
belajar dengan prestasi belajar Pengantar
Simpulan
Pariwisata di SMK N 1 Wonosari pada taraf
Berdasarkan data hasil penelitian dan
signifikansi 5% diperoleh rhitung (0,312) >
pembahasan pada bab sebelumya, maka dapat
rtabel (0,254) sehingga korelasi dari kedua
diambil kesimpulan bahwa :
variabel berada pada taraf signifikan atau
1. Minat belajar siswa kelas X Tata Busana di
dapat dikatakan hipotesis penelitian diterima
SMK N 1 Wonosari pada mata pelajaran Pengantar frekuensi
Pariwisata sebanyak
dengan 47
siswa
atau dapat dibuktikan.
jumlah (77%)
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah
menunjukkan bahwa minat siswa tergolong sangat baik dalam pelajaran tersebut. Aspekaspek yang terkandung dalam faktor internal yang paling dominan mendukung yaitu berupa perhatian dan motivasi siswa dengan persentase masing-masing sebesar 100% yang berarti bahwa siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran faktor internal yang paling kuat mendukung adalah dari segi perhatian dan motivasi, sedangkan pada faktor eksternal aspek yang paling dominan berupa disiplin siswa dalam belajar yaitu dengan hasil persentase sebesar 93% yang berarti bahwa kedisiplinan siswa memiliki
dilakukan, menunjukkan bahwa minat belajar memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar Pengantar Pariwisata, maka
beberapa
saran
yang
dapat
penulis
sampaikan adalah sebagai berikut : 1. Pada indikator minat belajar yaitu pada aspek-aspek
yang
mendukung
seperti
kurang perasaan
dominan senang,
ketertarikan belajar, keterlibatan belajar, metode guru mengajar, hubungan guru dengan siswa, media belajar, waktu sekolah, dan metode belajar siswa seharusnya menjadi hal yang yang amat diperhatikan. Guru sebagai pendidik memberiakan pengarahan
Hubungan Minat Belajar....(Rita Aromsari)11
juga dorongan kepada siswa dengan tujuan
DAFTAR PUSTAKA
agar minat siswa selalu bangkit dan kegiatan pembelajaran menjadi aktif, kondusif serta tujuan pembelajaran dapat tercapai. 2. Pada variabel prestasi belajar hendaknya sekolah maupun berbagai pihak yang terkait
Djalli.(2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Djemari Mardapi.(2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes. Yogyakarta : Mitra Cendikia. I Gde Pitana.(2009). Pengantar Ilmu Pariwisata.
sama-sama mendukung serta menghimbau pada siswa untuk selalu tekun dalam menjalankan kegiatan belajar agar prestasi yeng
siswa
peroleh
nantinya
dapat
ditingkatkan menjadi lebih baik dan dapat berguna pada tahap yang akan ditempuh selanjutnya. 3. Adanya hubungan antara minat dengan prestasi menunjukkan bahwa kedua hal tersebut memiliki keterkaitan, oleh karena itu baik
guru
maupun
siswa
hendaknya
menjadikan minat sebagai salah satu acuan guna meningkatkan prestasi dalam kegiatan belajar maupun mengajar.
Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET. M.
Dalyono.(2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Muhibbin Syah.(1995). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Posdakarya. Mulyasa.(2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Nanik Haryati.(2015). Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Se-Gugus Wonokerto Turi Sleman Tahun ajaran 2014/2015. Skripsi. UNY. Slameto.(2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Sumadi Suryabrata.(2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers. Suryobroto.(1998). Humas dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta : Mitra Game Widya. UJPUNJ.(2010). Materi Kuliah Pengantar Pariwisata UPJ-UNJ. Diakses dari https://ujpunj.wordpress.com. pada tanggal 10 Desember 2016, Jam 16.36 WIB.