PUBLIKASI KARYA ILMIAH
HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA N COLOMADU
Naskah Publikasi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Ilmu Gizi
Disusun Oleh : IKA NOVITASARI J 310 141 022
PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
1
HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
Judul Penelitian
:
Hubungan Asupan Lemak dan Status Gizi dengan Siklus Menstruasi Pada Siswi SMA N Colomadu
Nama Mahasiswa
:
Ika Novitasari
Nomor Induk Siswa
:
J 310 141 022
Telah diuji dan dinilai Tim Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tanggal 22 Maret 2016 dan layak untuk dipublikasikan
Surakarta, 22 Maret 2016 Menyetujui
Pembimbing I
Pembimbing II
Ririn Yuliati, S.Si.T., M.Si NIP : 196706261991032001
Luluk Ria Rakhma, S.Gz., M.Gizi NIDN : 0615078801
Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Setyaningrum Rahmawaty, A., M.Kes., Ph.D NIK/NIDN : 744 / 06-2312-7301
2
PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI
Judul Penelitian
:
Hubungan Asupan Lemak dan Status Gizi dengan Siklus Menstruasi Pada Siswi SMA N Colomadu
Nama Mahasiswa
:
Ika Novitasari
Nomor Induk Siswa
:
J 310 141 022
Telah diuji dan dinilai Tim Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tanggal 22 Maret 2016 dan layak untuk dipublikasikan
Surakarta, 22 Maret 2016
Penguji I
: Ririn Yuliati, S.Si.T., M.Si
(
)
Penguji II
: dr. Listiana DS., M.Si
(
)
Penguji III
: Farida Nur Isnaeni, S.Gz., M.Sc
(
)
Mengetahui, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Dekan
Dr. Suwaji, M.Kes NIP/NIDN : 19531123 198303 1002/00-2311-5301
3
4
HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA N COLOMADU Ika Novitasari (J 310 141 022) Pembimbing : Ririn Yuliati, S.Si.T., M.Si Luluk Ria Rakhma, S.Gz., M.Gizi Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta 57102 Email :
[email protected] ABSTRACT THE RELATIONSHIP OF FAT INTAKE AND NUTRITIONAL STATUS TO THE MENSTRUAL CYCLE AMONG FEMALE STUDENTS THE COLOMADU STATE HIGH SCHOOL The nutrient intake and nutritional status can affect the menstrual cycle, imbalance nutrient intake and nutritional status will affect the growth and function of organs which leads to disruption of reproductive function and disturb the menstrual cycle. The purpose of the research to determine the relationship of fat intake and nutritional status to the menstrual cycle among female students The Colomadu State High School. This research is observational study with crosssectional design. Total subjects were 61 female students, who were selected through systemic proportional random sampling of all female students in class XI who had qualification of inclution and exlution criterias. Nutrient intake (fat) data were obtained using from SQ-FFQ (Semi Quantitative Food Frequency Questionaires), nutritional status data were obtained by measuring the weight and height which then determine the z-score of BMI for age, while menstrual cycle data were obtained from the questionaire. Data were analyzed using Pearson Product Moment test. A total of 32 (52.5%) of the subjects experienced abnormal menstrual cycles. Most subjects have high levels of fat intake more than the RDA is 25 (41.0%). A total of 49 subjects, (80.3%) had good nutritional status. Statistic test showed that there is a relationship of fat intake to menstrual cycle (p=0.012;r=0.312) and nutritional status to menstrual cycle (p=0.028;r=0.281). There is relationship of fat intake and nutritional status to the menstrual cycle among adolescent female students The Colomadu State High School. Keywords
: fat intake, nutritional status, menstrual cycle ABSTRAK
Asupan zat gizi dan status gizi dapat mempengaruhi siklus menstruasi, asupan zat gizi dan status gizi yang kurang atau lebih akan berpengaruh pada pertumbuhan fungsi organ tubuh dan akan menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi yang berdampak pada terjadinya gangguan siklus menstruasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara asupan lemak dan status gizi dengan siklus menstruasi pada siswi SMA N Colomadu. Rancangan penelitian cross-sectional. Jumlah sampel 61 siswi dipilih secara proportional random 5
sampling dari seluruh siswi kelas XI yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data asupan zat gizi (lemak) diperoleh dari wawancara menggunakan kuesioner FFQ (Food Frequency) semi kuantitatif, data status gizi diperoleh dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan kemudian dihitung z-skor IMT menurut umur, sedangkan data siklus menstruasi diperoleh dari pengisian lama siklus menstruasi selama satu siklus dengan kalender. Data dianalisis dengan korelasi Pearson Product Moment. Sebanyak 32 subyek (52,5%) mengalami siklus menstruasi tidak normal. Sebagian besar subyek memiliki tingkat asupan lemak lebih dari AKG yaitu 25 subyek (41,0%). Sebanyak 49 subyek (80,3%) memiliki status gizi baik. Hasil bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan asupan lemak dengan siklus menstruasi (p=0.012;r=0.312). Ada hubungan status gizi dengan siklus menstruasi (p=0.028;r=0.281). Terdapat hubungan antara asupan lemak dan status gizi dengan siklus menstruasi pada siswi SMA N Colomadu. Kata Kunci
: asupan lemak, status gizi, siklus menstruasi
PENDAHULUAN Siklus
0,9% karena penggunaan KB, dan
menstruasi
dihitung
10,2 % tidak mengetahui alasannya
sejak terjadinya perdarahan pada
(Kemenkes RI, 2010). Asupan lemak
hari pertama dan berakhir sebelum
dan status gizi dapat mempengaruhi
hari pertama menstruasi berikutnya.
siklus
Panjang
berhubungan
siklus
menstruasi
yang
menstruasi,
khas 28 hari dan rentang yang
kadar
masih normal 21-35 hari (Benson,
berpengaruh
2009). Remaja
pengaturan
sering saat
perempuan
mengalami menstruasi
menstruasi
yang
lebih
siklus
tidak
normal
dengan
hormon
ini
perubahan
steroid dalam
siklus
yang proses
menstruasi
(Suandi, 2004). Asupan lemak yang
permasalahan seperti
hal
kurang
maupun
menyebabkan
lebih
siklus
akan
menstruasi
tidak normal (Paath, 2005). Selain
(Hillard, 2005).
asupan
Menurut Riskesdas 2010 pada
lemak
status
gizi
juga
wanita kelompok umur 15-19 tahun
berpengaruh pada siklus menstruasi
di
mengalami
(Wiknjosastro, 2007). Pada wanita
siklus menstruasi tidak normal. Pada
dengan status gizi lebih maupun
remaja perempuan yang tinggal di
kurang rata-rata panjang siklus akan
perkotaan 14,9% mengalami siklus
meningkat (Waryana, 2010).
Indonesia
11,7%
Alasan
Pada survey pendahuluan di
siklus menstruasi tidak normal pada
SMA N Colomadu pada 30 siswi
remaja perempuan usia 15-19 tahun
yang dipilih secara acak 9 (30%)
di Indonesia 0,6% karena sakit,
mengalami siklus menstruasi tidak
menstruasi
tidak
normal.
6
normal dan 21 (70%) mengalami
perempuan 5-19 tahun. Data siklus
siklus menstruasi normal. Pada 9
menstruasi
siswi dengan siklus menstruasi tidak
pengisian
normal, 3 siswi memiliki status gizi
siklus menstruasi. Uji kenormalan
normal, 4 siswi status gizi kurang,
data menggunakan uji Kolmogorov
dan 2 siswi status gizi lebih. Pada 21
Smirnov.
siswi
menggunakan uji hubungan Pearson
dengan
siklus
menstruasi
diperoleh kalender
dengan
selama
Analisis
satu
bivariat
normal, 16 siswi memiliki status gizi
Product Moment.
normal, 3 status gizi kurang, dan 2
HASIL DAN PEMBAHASAN
status gizi lebih.
Karakteristik Subjek Penelitian SMA N Colomadu beralamat di
METODE PENELITIAN Penelitian desain
Jl.Fajar Indah Kecamatan Colomadu
ini
menggunakan
penelitian
observasional
Kab. Karanganyar Jawa Tengah. Tabel
dengan pendekatan cross sectional.
Umur
Frekuensi (n) 16 47 17 14 Total 61 Berdasarkan
pada bulan Oktober 2015 sampai Januari 2016 di SMA N Colomadu. Sampel penelitian ini adalah siswi XI.
Penentuan
Distribusi
subjek
berdasarkan umur
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
kelas
1.
sampel
Persentase (%) 77,0 23,0 100,0 Tabel 1
proporsional
menunjukkan umur minimal subjek
random sampling yang memenuhi
16 tahun dan umur maksimal subjek
kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah
17 tahun. Sebagian besar subjek
subjek penelitian 61 siswi. Data
penelitian berumur 16 tahun 47 siswi
identitas
(77%).
dilakukan
dengan
responden
ditanyakan
langsung kepada responden dengan
Tabel
kuesioner.
Data
Berdasarkan Umur Menarche
diperoleh
dengan
menggunakan
asupan
lemak
(Food
Frequency) semi kuantitatif. Data status
gizi
diperoleh
Distribusi
Subjek
Umur Frekuensi Persentase (n) (%) menarche 10 8 13,1 11 18 29,5 12 18 29,5 13 17 27,9 Total 61 100,0 Berdasarkan Tabel 2 umur
wawancara
FFQ
2.
dengan
pengukuran berat badan dan tinggi badan kemudian dihitung dengan z-
menarche minimal subjek 10 tahun
skor IMT menurut umur remaja
dan umur maksimal subjek 13 tahun. 7
Sebagian besar subjek penelitian
32 siswi (52,5%). Rata-rata lama
memiliki umur menarche 11 dan 12
siklus menstruasi subjek penelitian
tahun yaitu 18 siswi (29,5%).
31,56±6,8 hari dan lama siklus
Karakteristik
menstruasi
Subjek
Penelitian
terpendek
18
hari
Berdasarkan Variabel Penelitian
sedangkan lama siklus menstruasi
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Subjek
terpanjang 42 hari.
Berdasarkan Variabel Penelitian
Asupan Lemak Tabel 5. Distribusi Frekuensi Subjek
Variabel
Rata- Mini Maksi SD rata -mal -mal Asupan Lemak 70,24 39,2 123,6 19,9 Status Gizi -0,065 -2,2 2,2 1,24 Siklus Menstruasi 31,56 18 42 6,85 Tabel 3 menunjukkan asupan
Berdasarkan Siklus Menstruasi Asupan Frekuensi Persentase lemak (n) (%) Kurang 13 21,3 Baik 23 37,7 Lebih 25 41,0 Total 61 100,0 Berdasarkan hasil penelitian
minimal lemak subjek 39,2 gram/hari sedangkan asupan maksimal 123,6 gram/hari. Rata-rata asupan lemak
sebagian
subjek 70,24±19,9 gram/hari. Rata-
pada
z-skor terendah -2,2 SD dan z-skor
18
hari,
adalah
lemak tertinggi 123,6 gram/hari.
menstruasi lama
penelitian
terendah 39,2 gram/hari dan asupan
siklus menstruasi subjek 31,56±6,8
terpendek
subjek
70,24±19,9 gram/hari, asupan lemak
tertinggi 2,2 SD. Rata-rata lama
siklus
memiliki
siswi (41%). Rata-rata asupan lemak
z-skor IMT/U adalah -0,065±1,2 SD,
lama
subjek
asupan lemak kategori lebih yaitu 25
rata status gizi subjek berdasarkan
hari,
besar
Status Gizi
siklus
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Subjek
menstruasi terpanjang 42 hari.
Berdasarkan Status Gizi
Siklus Menstruasi
Status Frekuensi Persentase Gizi (n) (%) Kurang 2 3,3 Normal 49 80,3 Lebih 10 16,4 Total 61 100,0 Tabel 6 menujukkan bahwa
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Subjek Berdasarkan Siklus Menstruasi Siklus Frekuensi Persentase mens(n) (%) truasi Normal 29 47,5 Tidak 32 52,5 normal Total 61 100,0 Berdasarkan hasil penelitian
sebagian besar subjek penelitian memiliki status gizi dalam kategori normal yaitu 49 siswi (80,3%). Rata-
sebagian besar subjek mengalami
rata status gizi subjek berdasarkan
siklus menstruasi tidak normal yaitu
kategori z-skor IMT/U -0,065±1,2 SD 8
dengan hasil z-skor terendah -2,2
Hubungan
asupan
SD dan z-skor tertinggi 2,2 SD.
lemak
Hubungan Asupan Lemak dengan
menurut
Siklus Menstruasi
remaja perempuan yang kekurangan
Tabel 7. Hubungan Asupan Lemak
asupan
dengan Siklus Menstruasi
pada penurunan fungsi reproduksi.
Asupan Lemak Kurang Baik Lebih
Siklus Menstruasi Normal Tidak Normal n % n % 3 23,1 10 76,9 16 69,6 7 30,4 10 40,0 15 60.0 Tabel 7 menunjukkan
dengan
antara
siklus menstruasi
Manuaba
lemak
(2010)
akan
pada
berdampak
Hal ini karena lemak mempengaruhi Total
kadar gonadotropin dalam serum dan urine, sehingga gonadotropin
n % 13 100 23 100 25 100 bahwa
dan
pola
sekresinya
mengalami
penurunan dan kejadian tersebut berhubungan
dengan
gangguan
subjek dengan asupan lemak kurang
fungsi hipotalamus. Apabila kadar
cenderung
siklus
gonadotropin menurun maka FSH
menstruasi tidak normal yaitu 76,9%
(Folikel Stimulating Hormon) dan LH
dan subjek dengan asupan lemak
(Leuteinizing Hormone) juga hormon
lebih
siklus
estrogen dan hormon progesteron
menstruasi tidak normal yaitu 60%,
terganggu. Hormon steroid estrogen
sebaliknya subjek dengan asupan
dan progesteron menurun, LH juga
lemak
baik
akan
siklus
menstruasi
memiliki
cenderung
memiliki
cenderung
memiliki
normal
yaitu
yang
Hubungan asupan lemak dan menstruasi
di
sehingga
tidak
menghasilkan sel telur yang matang
sebesar 69,6%.
siklus
menurun
akan
berdampak
pada
gangguan siklus menstruasi yang
uji
terlalu lama.
menggunakan uji Pearson Product
Pada makanan yang berlemak
Moment dan didapatkan adanya
tinggi
hubungan signifikan (p<0,05) dan
pertambahan
memiliki korelasi yang positif yaitu
remaja perempuan, dengan begitu
didapatkan hasil (p=0,012;r=0,312).
persen lemak tubuh akan bertambah
Ho ditolak yang berarti terdapat
(Baziad, 2008). Menurut Liu (2012)
hubungan
lemak
pada wanita yang memiliki persen
dengan siklus menstruasi pada siswi
lemak tubuh lebih tinggi terjadi
SMA N Colomadu.
peningkatan
antara
asupan
akan
androstenedion
9
mengakibatkan
berat
badan
produksi yang
pada
hormon merupakan
androgen yang berfungsi sebagai
Tabel 8 menunjukkan bahwa
prekursor, hormon seks androgen
subjek dengan status gizi kurang
digunakan
cenderung
untuk
memproduksi
memiliki
siklus
hormon estrogen dengan bantuan
menstruasi tidak normal yaitu 100%
enzim aromatase. Didalam tubuh
dan subjek dengan status gizi lebih
proses
cenderung
aromatisasi
androgen
memiliki
siklus
menjadi estrogen terjadi pada sel-sel
menstruasi tidak normal yaitu 90%,
granulosa dan jaringan lemak, maka
sebaliknya subjek dengan status gizi
dengan banyaknya jaringan lemak
normal cenderung memiliki siklus
tubuh akan semakin banyak pula
menstruasi normal yaitu 57,1%.
estrogen yang terbentuk dan akan
Hubungan
status
dan
mengganggu keseimbangan hormon
siklus
reproduksi didalam tubuh yang pada
menggunakan uji Pearson Product
akhirnya akan mengganggu siklus
Moment dan didapatkan adanya
dari menstruasi. Gangguan siklus
hubungan yang signifikan (p<0,05)
menstruasi
karena
dan memiliki korelasi yang positif
negatif
yaitu (p=0,028;r=0,281). Ho ditolak
gangguan
disebabkan umpan
balik
menstruasi
gizi
yang
tinggi
antara status gizi dengan siklus
FSH
(follicle
stimulating hormone) tidak mencapai
menstruasi
puncak, maka pertumbuhan folikel
Colomadu.
terhenti sehingga terjadi gangguan ovulasi
yang
terdapat
uji
dengan kadar estrogen yang terlalu sehingga
berarti
di
pada
siswi
hubungan
SMA
N
Menurut teori Marmi (2013),
menyebabkan
status gizi memiliki peranan penting
ketidaknormalan siklus menstruasi.
dalam siklus menstruasi. Asupan zat
Hubungan Status Gizi dengan
gizi dan status gizi yang baik sangat
Siklus Menstruasi
diperlukan agar siklus ovulasi dapat
Tabel 8. Hubungan Status Gizi
terpelihara dengan normal. Status
dengan Siklus Menstruasi
gizi
Status gizi Kurang Normal Lebih
Siklus Menstruasi Total Normal Tidak Normal n % n % n % 0 0 2 100 2 100 28 57,1 21 42,9 49 100 1 10,0 9 90,0 10 100
pada
baik
kekurangan maupun kelebihan akan berdampak pada penurunan fungsi hipotalamus yang tidak memberikan rangsangan kepada hipofisis anterior untuk menghasilkan FSH (Follicle Stimulating
10
perempuan
Hormone)
dan
LH
(Leuteinizing Hormone). Hubungan
pertumbuhan
status gizi dengan menstruasi yaitu
menerus distimulasi namun tidak
jumlah perempuan anovulasi akan
sampai
pada
meningkat apabila berat badannya
ovulasi,
sehingga
mengalami perubahan (meningkat
siklus menstruasi yang tidak normal
atau menurun).
(Baziad, 2008).
Pada
remaja
perempuan
folikel
Paath
terus
pematangan
dan
mempengaruhi
(2005)
bahwa
estrogen dalam darah meningkat
mempengaruhi pertumbuhan fungsi
akibat meningkatnya jumlah lemak
organ
tubuh. Kadar hormon estrogen yang
menyebabkan terganggunya fungsi
tinggi
reproduksi.
terhadap
dampak
sekresi
negatif
tubuh,
selain
juga
Kekurangan
akan
akan
zat
gizi
GnRh
pada seseorang akan berdampak
melalui
pada penurunan fungsi reproduksi,
sekresi protein inhibitor yang dapat
hormon steroid akan mengalami
menghambat hipofisis anterior untuk
perubahan yang berdampak pada
mensekresikan
terjadinya perubahan siklus ovulasi.
(Gonadotropin
hormon
kurang
mengatakan
dengan gizi lebih, jumlah hormon
memberi
gizi
baru
Hormone)
hormon
Adanya
hambatan
hormon
FSH
terganggunya
FSH.
pada
sekresi
Remaja
menyebabkan proliferasi
perempuan
yang
mempunyai status gizi kurang akan
folikel
mengalami
hambatan
dengan
sehingga tidak terbentuk folikel yang
menstruasinya.
matang. Hal inilah yang menjadi
badan
dasar mekanisme panjangnya siklus
penurunan GnRh untuk pengeluaran
menstruasi
atau
hormon
menstruasi.
Sedangkan
hormon hormon dampak
LH,
keterlambatan terhadap
peningkatan
estrogen positif
kadar
memberikan
sehingga
terjadi
Kehilangan
dapat
LH
berat
menyebabkan
dan
FSH
yang
mengakibatkan
kadar
hormon
estrogen
turun
sehingga
akan
berdampak
negatif
menstruasi
yaitu
pada
siklus
menghambat
kanaikan kadar hormon LH yang
terjadinya proses ovulasi hal ini
cepat. Kerja hormon LH beriringan
dapat berdampak pada siklus haid
dengan hormon FSH, jika FSH
yang memanjang.
terganggu
maka
LH
juga
tidak
berjalan dengan baik. LH yang terlalu cepat keluar menyebabkan
11
KESIMPULAN Hasil
informasi gizi tentang asupan penelitian
tentang
makan yang baik.
hubungan asupan lemak dan status
2.
Bagi Siswi
gizi dengan siklus menstruasi pada
Sebaiknya
siswi
mengetahui
SMA
N
Colomadu
dapat
para faktor
siswi apa
saja
disimpulkan bahwa :
yang
dapat
1.
Asupan lemak siswi SMA N
siklus
menstruasi,
Colomadu dengan kategori lebih
menjaga status gizi yang baik
sebanyak 41,0%.
karena
2.
Status
gizi
siswi
SMA
N
3.
4.
5.
kategori
status
dapat
3.
mempengaruhi
gizi
Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan
bagi
peneliti
normal sebanyak 80,3%
selanjutnya
Siklus menstruasi siswi SMA N
mengembangkan
Colomadu dengan kategori tidak
lain yang mempengaruhi siklus
normal sebanyak 52,5%
menstruasi
Ada hubungan asupan lemak
serat, komposisi lemak tubuh,
dengan siklus menstruasi pada
aktivitas
siswi SMA N Colomadu
psikologis.
Ada
hubungan
status
dapat faktor-faktor
seperti
fisik,
asupan
dan
faktor
gizi
dengan siklus menstruasi pada
DAFTAR PUSTAKA
siswi SMA N Colomadu.
Benson,
Ralph.
Saku SARAN 1.
termasuk
pada saat menstruasi.
Colomadu berdasarkan IMT/U dengan
mempengaruhi
2009.
Obstetri
Buku dan
Ginekologi. Jakarta : EGC
Bagi SMA N Colomadu Diharapkan bagi pihak sekolah dapat
bekerjasama
puskesmas
kepada
siswi
pentingnya
menstruasi
untuk
dan
and
Datch,
Ron.
2005.
Menstrual Disorder in the College
tentang
Journal
kesehatan terkait
Adams,
Helen
penyuluhan
para
reproduksi
dengan
terdekat
memberikan
Hillard,
Age
Female.
Pediatric
Clinic
North America. 52(1) :
siklus
189-197
memberikan
12
Kementrian 2010.
Kesehatan Riset
RI.
Kesehatan
Dasar (Riskesdas) Tahun 2010.
Jakarta
:
Balitbangkes Depkes RI
Paath, Erna. 2005. Gizi dalam Kesehatan
Reproduksi.
Jakarta : EGC
Suandi. 2004. Gizi Pada Masa Remaja Dalam Buku Ajar Tumbuh
Kembang
Remaja
dan
Permasalahannya. Jakarta : Sagung Seto
Waryana.
2010.
Gizi
Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama
Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta : Bina Pustaka
13