HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU
Nurkhasanah, H.M.Entang, Oding Sunardi
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja dengan kinerja guru. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah Menengah Atas Negeri se Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi dengan jumlah sampel 40 orang yang diambil secara Proportional Random Sampling. Metode yang digunakan yaitu survei dan teknik analisis data menggunakan uji statistik korelasi dan regresi linier sederhana serta korelasi dan regresi linier ganda. Adapun pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian menghasilkan tiga kesimpulan yaitu; pertama, terdapat hubungan positif dan antara supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru dengan persamaan regresi Ŷ = 111,669 + 0,150X 1 dan koefisien korelasi ry1 = 0,584. Kontribusi supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 34,1%. Kedua, terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru dengan persamaan regresi Ŷ = 118, 891 + 0,108X2 dan koefisien korelasi ry2 = 0,493. Kontribusi motivasi kerja terhadap kinerja guru sebesar 24,27%. Ketiga, terdapat hubungan positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru dengan persamaan regresi Ŷ = 72,524 + 0 846X1 + 0,598X2 dan koefisien korelasi ry 12 = 0,638. Kontribusi supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja guru sebesar 40,7%. Berdasarkan hal-hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja guru dapat ditingkatkan melalui supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja yang tinggi. Kata kunci: Supervisi, Motivasi , Kinerja Guru
ABSTRACT
The aim of this research is to find out the correlation between the Principal’s Supervision and Working Motivation with Teachers’ Performance. This research was conducted in several State Senior High School at Sub District of South Tambun Bekasi with randomly selected sample amount of 40 people. The applied research methods are the survey and data analysis technique using the correlation and simple linier regression as well as correlation and double linier regression statistical test. Meanwhile, the hypothesis test is conducted on ɑ 0,05 and 0,01 significant level. There are three main conclusions namely: First, there is a positive and significant correlation between the principal’s supervision with the teachers’ performance with regression equation of Ŷ = 111,669 + 0,150X 1 and correlation coefficient ry1 = 0,584. The contribution of the principal’s supervision toward the teachers’performance is 34,1%. Second, there is a positive and significant between correlation working motivation with the teachers’ performance with regression equation of Ŷ= 118,891 + 0,108X 1 and correlation coefficient ry2 = 0.493. The contribution of working motivation toward the teachers’ performance is 24,27%. Third, there is a positive and significant correlation between the principal’s supervision with working motivation combined with the teachers’ performance with regression equation of Ŷ = 72,524 + 0 846X 1 + 0,598X2 and correlation coefficient ry12 = 0,638. The contribution of the principal’s supervision and working motivation toward the teacher’s performance is 40,7%. Based on the results above it can be concluded that the teachers’ performance can be improved through the principal’s supervision and a high working motivation. Keywords: Supervision, Motivation, Teachers’ Performance.
PENDAHULUAN Pembangunan nasional tidak terlepas dari pembangunan manusia seutuhnya. Sumber daya manusia menjadi prioritas dalam pembangunan nasional. Hal ini sesuai dengan tujuan Pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta berbudi pekerti luhur. Di samping itu, memiliki pengetahuan dan ketrampilan sebagai modal untuk menghadapi tantangan hidup yang semakin mengglobal. Dengan demikian, pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) bangsa Indonesia, oleh karena itu kualitas pendidikan nasional kita terus ditingkatkan agar sejajar dengan negara-negara yang sudah maju. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang tinggi harus ditunjang sektor pendidikan yang bermutu, namun mutu pendidikan Indonesia saat ini masih tergolong rendah. Rendahnya kualitas pendidikan disebabkan oleh faktor guru, sarana dan prasarana, kurikulum dan proses belajar mengajar serta sistem penilaian. Dalam peningkatan mutu pendidikan, pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional telah melakukan berbagai upaya, seperti mengadakan pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, pengadaan sarana dan prasarana, serta peningkatan manajemen mutu pendidikan. Pelatihan dan peningkatan kompetensi guru sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu pendidikan dilakukan mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi dan pusat dengan harapan setelah guru mendapatkan pelatihan maka guru- guru tersebut dapat meningkatkan kinerjanya. Melihat masih rendahnya mutu pendidikan Indonesia, maka harus mendapatkan perhatian penting dari seluruh komponen bangsa karena akan menjadi kendala dan berdampak buruk terhadap ketercapaian tujuan pembangunan nasional. Sektor pendidikan mempunyai peranan sangat penting dan strategis sebab berfungsi meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang ahli, terampil, kreatif, dan inovatif di segala bidang kehidupan sehingga dapat menjadi modal utama negara untuk meningkatkan keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan nasional serta meningkatkan daya saing bangsa ditingkat regional maupun internasional. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi guru adalah supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja. Dengan adanya supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja , guru akan bekerja lebih keras, ulet dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan uraian di atas yang menjadi pokok penelitian yaitu Hubungan antara Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru SMA Negeri se Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei dengan pendekatan korelasional. Sampel sebanyak 40 orang guru yang tersebar pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri se Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi,
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional random sampling ( bentuk acak proporsional), yang berarti pengambilan sampel penelitian berdasarkan pada proporsi dari jumlah populasi penelitian yang terdapat pada setiap sekolah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian dengan menggunakan angket. Angket ini terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitas sebelum dipakai di lapangan. Data hasil penelitian dari angket diolah dengan menggunakan uji statistik korelasi , regresi linier sederhana serta regresi linier ganda. HASIL DAN PEMBAHASAN 1.Hubungan antara Variabel Supervisi Kepala Sekolah (X1) dengan Kinerja Guru (Y) Hubungan fungsional antara supervisi kepala sekolah (variabel X1) dengan kinerja guru (variabel Y) mengandung makna bahwa semakin tinggi supervisi kepala sekolah maka akan semakin tinggi pula tingkat kinerja guru. Kekuatan hubungannya antara supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru dapat ditunjukkan dengan persamaan Ŷ = 111,669 + 0,150 X 1. Persamaan ini memberikan arti nilai variabel dependen kinerja guru (Y) dipengaruhi oleh variabel independen yaitu supervisi kepala sekolah (X1). Nilai koefisien korelasi supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru adalah ry1 = 0,584 dan koefisien determinasi r2y1 = 0,341 yang dihasilkan, menunjukkan tingkat hubungan yang signifikan serta kontribusi yang diberikan oleh variabel supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru adalah 34,1 % sedangkan sisanya yaitu sebesar 65,9 % dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang diteliti. Penelitian ini menunjukkan bahwa supervisi kepala sekolah mampu meningkatkan kinerja guru di SMA Negeri se Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. 2. Hubungan antara Variabel Motivasi Kerja (X2) dengan Kinerja Guru (Y) Hubungan fungsional antara motivasi kerja (variabel X2) dengan kinerja guru (variabel Y) dapat ditunjukkan dengan persamaan Ŷ = 118,891 + 0,108 X 2. Persamaan ini memberikan arti nilai variabel dependen kinerja guru (Y) dipengaruhi oleh variabel independen yaitu motivasi kerja (X2). Koefisien korelasi motivasi kerja dengan kinerja guru adalah r y2 = 0,493 dan koefisien determinasi r2y2= 0,2427 yang dihasilkan, menunjukkan tingkat hubungan yang signifikan serta kontribusi yang diberikan oleh variabel motivasi kerja terhadap kinerja guru adalah 24,27 % sedangkan sisanya yaitu sebesar 75,73% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang diteliti. Berdasarkan fakta di atas, kinerja guru di SMA Negeri se Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi dipengaruhi oleh motivasi kerjanya 3. Hubungan antara Variabel Supervisi Kepala sekolah dan Motivasi Kerja secara bersama-sama dengan Kinerja Guru Kuat lemahnya pengaruh antara variabel supervisi kepala sekolah (X1) dan motivasi kerja (X2) secara bersama-sama dengan kinerja guru (Y) dapat diketahui melalui analisis regresi ganda. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh persamaan regresi Ŷ = 72,524 + 0.846 X1 + 0,598 X2. Persamaan ini memberikan
arti nilai variabel dependen kinerja guru (Y) dipengaruhi oleh variabel independen yaitu supervisi kepala sekolah (X1) dan motivasi kerja guru (X2). Nilai koefisien korelasi ganda antara supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru dengan kinerja guru adalah ry1,2 = 0,638. Hubungan ini cukup tinggi, yang berarti bahwa apabila supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru secara bersama-sama meningkat, maka kinerja guru juga meningkat. Sedangkan koefisien determinasinya r2y1,2 = 0,4070, menunjukkan tingkat hubungan yang signifikan. Kontribusi yang diberikan oleh variabel supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru secara bersama-sama dengan kinerja guru adalah 40,70 % sedangkan sisanya yaitu sebesar 59,30 % dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang diteliti. Dari hasil perhitungaan diperoleh thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru secara bersama-sama dalam meningkatkan kinerja guru disekolah. SIMPULAN Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji hubungan antara supervisi kepala sekolah, motivasi kerja dan kinerja guru di SMAN kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut.: 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara Supervisi Kepala Sekolah dan Kinerja Guru. Kekuatan hubungan antara SupervisiKkepala Sekolah (X1) dan Kinerja Guru (Y) ditunjukkan dengan koefisien korelasi ry1 = 0,584 dan koefisien determinasi r2y1 = 0,341 artinya bahwa supervisi kepala sekolah memberikan kontribusi 34,1 % terhadap kinerja guru. Hubungan fungsional antara supervisi kepala sekolah dan kinerja guru ditunjukkan oleh persamaan regresi Ŷ = 111,669 + 0,150 X 1, yang berarti setiap kenaikan satu satuan Supervisi Kepala Sekolah dapat meningkatkan kinerja guru sebesar 0,150 satuan. 2. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara Motivasi Kerja dan Kinerja Guru. Kekuatan hubungan antara motivasi kerja (X2) dan kinerja guru (Y) ditunjukkan dengan koefisien korelasi ry2 = 0,493 dan koefisien determinasi r2y1= 0,2427 artinya bahwa Motivasi Kerja memberikan kontribusi 24,27 % terhadap Kinerja Guru. Hubungan fungsional antara Motivasi Kerja dan Kinerja Guru ditunjukkan oleh persamaan regresi Ŷ = 118,891 + 0,108 X 2, yang berarti setiap kenaikan satu satuan Motivasi Kerja dapat meningkatkan Kinerja Guru sebesar 0,108 satuan. 3. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara Supervisi Kepala Sekolah (X1), Motivasi Kerja (X2) secara bersama-sama dengan Kinerja Guru (Y). Kekuatan hubungan antara Supervisi Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru, ditunjukkan dengan koefisien korelasi ry2 = 0,638 dan koefisien determinasi r2y1 = 0,407 yang artinya bahwa Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja secara bersama-sama memberikan kontribusi 40,7 % terhadap Kinerja Guru. Hubungan fungsional antara Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru ditunjukkan oleh persamaan regresi Ŷ =72,524 + 0,846 X1 + 0,598 X2, yang berarti setiap kenaikan satu satuan Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi
Kerja secara bersama-sama dapat meningkatkan Kinerja Guru sebesar 1,444 satuan (0,846 + 0,598). DAFTAR PUSTAKA Agus Dharma, Manajemen Supervisi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004 A.A Anwar Prabu Mangkunegara Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2009 Hadari Nawawi, Evaluasi dan Manajemen Kinerja di Lingkungan Perusahaan dan Industri, Yogyakarta: Gajah Mada University, 2006 Husaini Usman. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara ,2009 Malayu Hasibuan. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara, 2005 M. Ngalim Purwanto. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional , Bandung: Rosda Karya, 2010 Sedarmayanti. Sumberdaya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju, 2001 Sopiah, Perilaku Organisasional Yogyakarta:Penerbit ANDI, 2008 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah Jakarta: Rineka Cipta, 2002 Syaiful Sagala. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta, 2006 Manajemen Strategic Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alpabeta, 2007
BIODATA SINGKAT Penulis adalah Guru Bahasa Inggris di SMAN 1 Tambun Selatan, Bekasi.