HIRARKI PENGARUH DALAM TALKSHOW SARAH SECHAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh: Destri Lantika Asti NIM: 1110051000005
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014/1435H
ABSTRAK Hirarki pengaruh merupakan teori yang menjelaskan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi isi media. Biasanya teori ini digunakan dalam penelitian isi berita, namun pengaruh pada konten hiburanpun tidak luput dari faktor yang ada dalam hirarki pengaruh. Tidak terkecuali dengan Net yang merupakan televisi swasta yang baru muncul dua tahun terakhir ini. Melalui program talkhsow Sarah Sechan, Net menyuguhkan tema-tema yang menarik pada setiap episodenya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka munculah pertanyaan: bagaimana hirarki pengaruh dalam talkshow Sarah Sechan? Apakah faktor-faktor tersebut memengaruhi konten dalam talkhsow Sarah Sechan? Isi media dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam dan luar media tersebut. Seperti faktor dari individu pekerja media, faktor rutinitas media, faktor organisasi, faktor ekstra media, dan faktor ideologi yang dianut oleh media tersebut. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data diperoleh dari observasi nonpartisipatoris, wawancara, dan analisis dokumen. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori Hirarki Pengaruh yang diperkenalkan oleh Pamela J Shoemaker dan Stephen D. Reese. Teori ini mengemukakan tentang faktor-faktor yang memengaruhi isi media. Di mana isi media dipengaruhi oleh lima level faktor, yaitu level individu, level rutinitas media, level organisasi, level ekstra media, dan level ideologi. Berdasarkan temuan yang ada, dari level individu talkshow Sarah Sechan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan pekerja sedangkan latar belakang agama hanya memengaruhi pada momentum tertentu saja. Level rutinitas media, dipengaruhi oleh kegiatan produksi, yang menyangkut deadline, dan standar layak tayang. Pada level organisasi pemilik media memberikan kontribusi ide pada awal pembentukan program, selebihnya segala kebijakan diserahkan pada penganggung jawab program masing-masing. Level ekstra media , pemerintah, teknologi dan iklan memengaruhi konten talkshow. Pada level terakir, yakni ideology pragmatis dan led kapitalis memengaruhi isi media. Di mana Net melalui talkshow Sarah Sechan berusaha memberikan tayangan yang mendidik untuk masyarakat namun tetap pada orientasi profit bisnis media. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa isi talkshow Sarah Sechanpun tidak terlepas dari lima level yang telah dijelaskan diatas. Namun, Net dengan talkshow Sarah Sechan berusaha memberikan tayangan alternatif disaat banyaknya program televisi lain menyeragamkan programnya. Keywords: talkshow, hirarki pengaruh, program i
KATA PENGANTAR Bismillahiraahmanirrahim Tiada kata yang patut diuntaikan selain ucapan Syukur Alhamdulillah terhadap kuasa Allah yang sungguh tak ternilai dalam penyusunan skripsi ini. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan kesabaran yang selalu diberikan Allah SWT. Shalawat dan salam tak henti-hentinya dipanjatkan pada Rosulullah Saw dalam setiap doa penulis, tiada lain untuk mempermudah dalam penyelesaian skripsi ini. Rasa sulit dan penat bercampur aduk saat pelaksanaan penulisan ini, namun
pada
akhirnya
menjadi
suatu
kebanggaan
karena
telah
dapat
merampungkan pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kedua orang tua terbaik di dunia, Bapak H. Supriatna S.E dan Ibu Hj. Neti Setiawati yang menjadi alasan penyemangat utama penulis dalam menghadapi kendala selama penulisan ini. Terimakasih atas segala dukungan moril dan materil yang tak pernah putus dicurahkan pada penulis. Berjuta-juta terima kasih untuk mamah dan papah. Terimakasih kepada Kaka Chintia Mardiana untuk semangat dan segala saran yang telah diberikan, serta terima kasih untuk Septrianda adik penulis atas waktu dan tenaganya. Dengan segala keterbatasan, skripsi yang mengkaji isi media ini akhirnya bisa terselesaikan. Skripsi ini mulai disusun karena ketertarikan penulis pada dunia media terutama broadcasting. Akhirnya penulis mencoba menggunakan teori isi media yang biasanya digunakan dalam program berita kedalam sebuah program talkshow. Terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada: 1.
Bapak Dr. Arief Subhan, M.A Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
ii
2.
Bapak Rahmat Baihaky M.A selaku ketua juruasan Komunikasi Penyiaran Islam yang menginspirasi, serta sekertaris jurusan Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si. yang sangat perhatian dan pengertian terhadap mahasiswanya.
3.
Ibu Siti Nurbaya, M.Si. selaku dosen pembimbing yang senantiasa memberikan masukan dan selalu sabar dalam membimbing penulis.
4.
Seluruh dosen dan karyawan FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Khususnya pak Fatoni yang selalu sabar mengarahkan mahasiswa dalam menyelesaikan administrasi.
5.
Komunitas ichi: Ema, Paula, Kiwe, Dinah, Vina, Dwita, Elly, Inda, Bilah, Talita, Tania, Dini dan Ding.
6.
Seluruh teman-teman KPI angkatan 2010 yang sama-sama berjuang dalam memberantas kebodohan, khusunya KPI A yang sudah memberikan pengalaman berharga dan banyak kenangan manis dan lucu selama masa perkuliahan. Senang mengenal kalian ichi/icho.
7.
Santika Permata, Produser Associate Sarah Sechan, dan seluruh karyawan Net yang membantu penulis dalam mengumpulkan data selama penelitian.
8.
Teman roomate sekaligus senior penulis ka Lia yang selalu setia menjadi teman terbaik penulis.
9.
Rekan-rekan LAPMI yang memberikan banyak
pengetahuan baru. Ka
Akmal, ka Huluk, Tanto, Putri, Nuna, Choir, Daus, dan rekan lainnya. Terimakasih untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Mohon maaf jika dalam penulisan ini masih banyak kekurangan, segala proses yang dilakukan selama penelitian merupakan pengetahuan yang berharga bagi penulis. Maka dari itu dengan hadirnya skripsi ini, semoga dapat memberikan hal yang baru pada dunia penelitian komunikasi, khusunya di UIN Jakarta. Jakarta, 2 September 2014 Penulis iii
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK.............................................................................................. KATA PENGANTAR............................................................................ DAFTAR ISI .......................................................................................... DAFTAR TABEL.................................................................................. DAFTAR GAMBAR............................................................................. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah......................................................... B. Batasan dan Rumusan Masalah.............................................. C. Tujuan Penelitian.................................................................... D. Kegunaan Penelitian............................................................... E. Tinjauan Pustaka..................................................................... F. Metodologi Penelitian............................................................. G. Sistematika Penulisan..............................................................
i ii iv vi vi 1 4 5 5 6 6 10
BAB II KERANGKA TEORI A. Hirarki Pengaruh..................................................................... B. Konsep Program Siaran........................................................... 1. Pengertian Program Siaran.......................................... 2. Jenis Program Siaran................................................... 3. Programming: Strategi Merancang Program............... C. Konsep Talkshow..................................................................... D. Hijab dalam Islam....................................................................
11 17 18 19 22 25 29
BAB III GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Net Televisi................................................ B. Gambaran Umum Talkshow Sarah Sechan.............................. C. Gambaran Umum HijUp.com..................................................
32 38 47
BAB IV ANALISIS HIRARKI PENGARUH DALAM TALKSHOW SARAH SECHAN PADA SEGMEN HIJUP.COM A. Level Individu..................................................................... ..... B. Level Rutinitas Media............................................................... C. Level Organisasional................................................................. D. Level Eksta Media..................................................................... E. Level Ideologi............................................................................
49 52 56 58 64
iv
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan.............................................................................. B. Saran........................................................................................
69 71
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 73 LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL Tabel.1 Tabel.2 Tabel.3 Tabel.4 Tabel.5
Dewan Komisaris dan Direksi Net Tv.................................... Program-program Net......................................................... .......... Data tim Sarah Sechan...……………………………………….. Commercial break talkshow Sarah Sechan......……………...... Iklan belt in dalam talkshow Sarah Sechan...……………….....
37 37 52 61 61
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Hierarki Pengaruh isi Media……………………………….... Gambar 2. Jenis Program Televisi……………………………………..... Gambar 3. Logo Net…………………………………………………....... Gambar 4. Logo Sarah Sechan………………………………………....... Gambar 5. Level Organisasional dalam Talkshow Sarah Sechan............
11 21 35 40 58
vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Talkshow merupakan suatu program interaktif atau dialog dimana broadcasting televisi menghadirkan seorang tokoh dibidang politik, kesehatan, ekonomi, psikologi yang berkaitan dengan tema talkshow tersebut.1 Konsep talkshow memberikan informasi secara ringan agar mudah dicerna oleh para penonton. Sama halnya dengan Sarah Sechan program ini hadir dengan mengusung konsep acara yang ceria dan fleksibel sehingga baik penonton dan narasumber bisa ikut membaur dalam obrolan. Obrolan yang dikembangkan biasanya mengangkat sisi kemanusiaan. Feature semacam ini bisa dikategorikan dengan news feature yaitu sisi lain dari suatu berita staright news yang biasanya lebih menekankan pada sisi human interest dari suatu berita.2 Sarah Sechan merupakan program talkshow yang menghadirkan konsep yang unik yang berbeda dari talkshow lain yang ada di Indonesia. Seperti kebanyakan talkshow lain yang memiliki co-host untuk mendampingi host utamanya, Sarah Sechan justru memaksimalkan host utama untuk lebih menggali informasi. Bahkan talkshow yang ada saat ini cenderung lebih menonjolkan co-host yang lebih dari dua. Dan tentu ini berdampak pada informasi yang digali kurang efektif, tidak jarang sampai informasi utamanya
1 2
Eva Arifin, Broadcasting to be Broadcaster, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h. 64. Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir (Jakarta, Kencana, 2010) h. 26
1 1
2
tidak tersampaikan. Kebanyakan humor dan pertanyaan yang kurang fokus menjadi sebab informasi tersebut tidak tersampaikan secara jelas. Namun Sarah Sechan hadir dengan mengusung konsep acara yang unik karena menampilkan banyak narasumber di setiap segmennya. Ini membuat program tersebut menjadi lebih variatif dan terkesan tidak monoton. Biasanya dari satu segment dengan segment lainnya saling berkaitan dengan tema yang dibawakan. Banyak bintang tamu yang dihadirkan mampu menginspirasi masyarakat dengan kisahnya yang sangat menyentuh. Terlebih dengan suasana ceria dan humoris Sarah Sechan sebagai presenter, membuat acara ini semakin menarik. Dengan nama program seorang presenternya sendiri tentu membuat acara ini menjadi milik Sarah Sechan yang tidak bisa digantikan oleh orang lain. Ini merupakan suatu identitas program talkshow yang dibawakannya tersebut, menjadi identitas Sarah Sechan sendiri. Terlebih dengan gaya tulisan Sarah
Sechan yang terkesan mengekor Oprah Winfrey Show yang
merupakan sebuah talkshow dari Amerika yang sangat terkenal. Karena televisi menjadi medium favorit dengan keunggulannya yang dapat dinikmati secara audio visual, maka televisi menjadi barang yang wajib dimiliki disetiap rumah. Banyaknya informasi yang didapat masyarakat dari televisi dengan perkembangan jaman akhirnya televisipun merambah ke setiap rumah, bahkan sampai pelosok. Sifat televisi yang audio visual membuat informasi yang dimuat ditelevisi mudah dicerna oleh penontonnya.
3
Net singkatan dari News and Entertainment Television merupakan salah satu stasiun televisi baru yang hadir dengan berbagai inovasi program dan konsep acara yang menarik. Termasuk salah satu programnya Sarah Sechan. Pada awalnya Net tv merupakan televisi spacetoon yang lebih banyak memberikan porsi tayangan bagi anak-anak berupa kartun. Kemudian Net tv mengambil alih frekuensinya sebagai stasiun televisi baru di Indonesia. Berbagai kategori acara disuguhkan untuk memuaskan keinginan penonton, seperti Net music, Net entertainment, Net kids, Net sport, Net magazine, Net Documentary, dan Net Information. Terbukti dengan suguhan acara yang kreatif dan unik tidak memerlukan waktu lama bagi stasiun televisi ini untuk menyedot perhatian masyarakat. Menurut data dari AC Nielsen mayoritas penduduk Indonesia berada pada golongan d atau SES C. Sedangkan Net Tv mengambil segmentasi pasar golongan A-B.3 NET, untuk data di tanggal yang sama (21 Mei 2014), tertinggi diraih program The Comment, dengan rating 0,4 dan share 1,8. Di bawah The Comment, kami menemukan 5 program yang ratingnya 0,3: Totally Spies Undercover, Roary The Racing Car, Tetangga Masa Gitu, Sarah Sechan, dan Tonight Show. Masing-masing program mendapat share 2,5 / 2,4 / 1,5 / 1,3 / 1,6.4 Berdasarkan data tersebut, meskipun Net merupakan televisi baru yang belum lama mengudara, namun pencapaian rating pada ke lima program 3
http://prezi.com/s83rxvrfcpjh/segmentasi-pasar-media-massa-pada-pt-net-mediatamaindonesi/ diakses tgl 11 September 2014, pk. 21.56 4 http://www.tabloidbintang.com/articles/film-tv-musik/ulasan/8003-apa-program-netdan-rtv-yang-paling-banyak-ditonton diakses tgl 11 September 2014, pk. 21.59
4
Net tersebut termasuk talkshow Sarah Sechan telah membuktikan eksistensinya di masyarakat. Bagaimanapun dalam dunia televisi, rating merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam menentukan keberlangsungan program tersebut. Tidak hanya itu Net mengajak penonton untuk ikut serta dalam setiap program Net melalui aspirasi. Aspirasi penonton ini disampaikan melalui website dengan kode tertentu yang tertera disetiap program Net. Sama halnya dengan apa yang dikemukakan Roger Fidller bahwa teknologi-teknologi “definisi tinggi” dan “interaktif” akan sepenuhnya merevitalisasi medium ini dan membawanya ke suatu zaman keemasan.5 Televisi akan menyesuaikan diri dan terus berkembang, seperti yang dilakukan Net tv dengan selogannya Televisi Masa kini. Selain itu banyak program yang disuguhkan Net memiliki konsep yang berbeda dari konsep acara lainnya. Sebagai contoh pada program Sarah Sechan. Dari sekian banyak tema yang diangkat dan konsep yang dibuat, tentu akan melibatkan beberapa pihak. Seperti tim kreatif atau bahkan pimpinan Net Tv sendiri. Ini merupakan faktor yang memengaruhi bagaimana konsep talkshow tersebut bisa terbentuk sampai saat ini. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Hirarki Pengaruh dalam Talkshow Sarah Sechan B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah
5
Roger Fidler, Mediamorfosis, (Yogyakarta: Bentang, 2003), h. 302.
5
Penulis dalam hal ini akan membatasai permasalahan pada segmen HijUp.com. Karena HijUp.com ini masih belum diketahui banyak orang, serta pertama kali ditayangkan di televisi dalam talkshow Sarah Sechan. 2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah a. Bagaimana hirarki pengaruh dalam talkshow Sarah Sechan? b. Bagaimana level internal dan eksternal memengaruhi HijUp.com? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini secara umum untuk mengetahui bagaimana hirarki pengaruh dalam talkshow Sarah Sechan. D. Kegunaan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa kegunaan yang terdiri dari aspek teoritis (keilmuan) dan praktis sebagai berikut: 1. Manfaat Akademik Penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
kontribusi
dalam
pengembangan pengkajian di bidang komunikasi massa, terutama pada kajian media yang membahas mengenai hirarki pengaruh. 2. Secara praktis kegunaan penelitian ini sebagai berikut: a. Memberikan informasi dan referensi bagi para khalayak dengan program talkshow yang inspiratif. b. Sebagai dokumentasi atau bahan evaluasi bagi pihak Net TV tentang program “Sarah Sechan”
6
E. Tinjauan Pustaka Setelah melakukan penelusuran koleksi skripsi pada perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negri syarif Hidayatullah Jakarta, ada beberapa skripsi yang fokusnya sama, yaitu tentang produksi program televisi pada salah satu televisi swasta mengenai program talkshow, serta penelitian mengenai hirarki pengaruh. Namun belum ada satupun yang mengambil tentang hirarki pengaruh dalam program Sarah Sechan di Net TV. Dan skripsi yang menginspirasi penulis untuk memfokuskan penelitian pada “Analisis Program Sarah Sechan di Net TV” yaitu skripsi Halimatus Sa‟diyah 108051000001 sebagai mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tahun 2012 Dengan judul “Hierarki Pengaruh Dalam Proses Penyeleksian Berita : Studi Pada Kebijakan Redaksi Liputan 6 SCTV ” Serta penelitian mengenai “Produksi Program 811 (Eight Eleven) Show di Metro TV” oleh Nila Lestari 207051000521sebagai mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tahun 2011. F. Metodologi Penelitian a. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif merupakan langkah-langkah yang melakukan representasi objek tentang semua
7
informasi yang terdapat dalam masalah yang diteliti. Dengan kata lain secara praktek menggambarkan suatu kondisi dalam proses bagaimana suatu tema dalam talkshow Sarah Sechan di produksi. b. Subjek dan Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdapat subjek yang merupakan faktor utama dalam menentukan hasil dari penelitian yaitu semua pengisi acara serta crewcrew yang bekerja dalam program Sarah Sechan, sedangkan objek dari penelitian yaitu program Sarah Sechan di Net tv. c. Analisis Data Analisis data adalah pencarian atau pelacakan pola-pola. Analisis data kualitatif adalah pengujian sistemik dari sesuatu untuk menetapkan bagian-bagiannya, hubungan antar kajian, dan hubungan terhadap keseluruhannya (Spradley, 1980).6 Sementara Bogdan dan Biklen (2007) menyatakan bahwa analisis data adalah proses pencarian dan pengaturan secara sistemik hasil wawancara, catatan-catatan, dan bahan-bahan yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap semua hal yang dikumpulkan dan memungkinkan untuk menyajikan apa yang ditemukan.7 Dalam
menganalisis
data,
peneliti
menggunakan
paradigma
konstruktivis. Menurut Guba, Jika “realitas” hanya dapat dilihat melalui jendela teori, maka itu hanya dapat dilihat sama melalui jendela nilai. Banyak pengkonstruksian dimungkinkan.8 Dengan demikian peneliti akan terjun langsung ke dalam masalah penelitian serta meninjau kembali apa
6
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori & Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h.210 7 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori & Praktik, h.210 8 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori & Praktik, h.49
8
yang akan diteliti. Karena peneliti hanya memandang sebuah berita dari apa yang telah dikemas. d. Pengambilan Data Penelitian kualitatif ini memanfaatkan diri peneliti sendiri sebagai instrumen utama untuk memperoleh data yang dibutuhkan dengan berbagai cara, sebagai berikut: 1. Observasi merupakan cara peneliti untuk mendapatkan data dengan terlibat langsung dalam kegiatan yang akan diteliti. Observasi atau pengamatan dapat didefinisikan sebagai „perhatian yang terfokus terhadap kejadian, gejala, atau sesuatu.9 Menurut Kartono (1980:142) pengertian observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan.10 Peneliti disini akan mengikuti kegiatan syuting Sarah Sechan sekaligus melakukan wawancara untuk mengetahui proses produksi termasuk proses dalam penentuan tema untuk program Sarah Sechan. 2. Mencari data baik elektronik maupun online terkait dengan program talkshow Sarah Sechan. Ini merupakan cara peneliti agar penelitian ini mendapatkan sumber tidak hanya dari pihak Net sendiri, namun membandingkan dengan sumber dari luar. 3. Wawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan 9
pertanyaan
dan
terwawancara
(interviewee)
yang
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta, Rajawali Pers, 2012)
h.37 10
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori & Praktik , h.143
9
memberikan jawaban atas pertanyaan itu.11 Wawancara yang akan dilakukan adalah wawancara semiterstruktur, dimana jenis wawancara ini
termasuk
dalam
kategori
in-dept
interview,
yang
dalam
pelaksanaannya lebih bebas serta untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, sehingga pihak yang diwawancarai dapat mengemukakan pendapat dan ide-idenya.12 Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara dialog (face to face atau calling) untuk mengetahui informasi yang mendalam dengan pihak Net. Wawancara ini akan dilakukan dengan produser program Sarah Sechan serta tim kreatif program ini. Dimana kedua tokoh ini merupakan orang-orang yang mengetahui apa saja yang akan disuguhkan dalam setiap episode dalam Sarah Sechan. 4. Dokumentasi merupakan salah satu metode penelitian kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek atau orang lain tentang subjek. Pengamatan berperan serta dan wawancara mendalam dapat pula dilengkapi dengan analisis dokumen seperti otobiografi, memoar, catatan harian, surat-surat pribadi, catatan pengadilan, berita koran, artikel majalah, brosur, buletin, dan fotofoto.13 Dalam penelitian ini dokumen berbentuk surat-surat, catatan harian serta foto sebagai bukti otentik bahwa peneliti telah melaksanakan penelitian.
11
Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: Rosdakarya, 2007) h. 186 12 Sugiyono, Memahamai Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.73 13 Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: Rosdakarya, )h. 195
10
G. Sistematika Penulisan Untuk mengetahui gambaran yang lebih jelas mengenai hal-hal yang diuraikan dalam penelitian ini, maka peneliti membagi sistematika penulisan ke dalam lima bab, sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas: latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, metodologi penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB II Kerangka Teori Bab ini membahas tentang: teori hirarki pengaruh, level individu, level rutinitas media, level organisasi, level ekstra media, dan level ideologi, program talkshow, dan hijab dalam Islam BAB III Gambaran Umum Bab ini membahas: sejarah singkat Net Tv, logo dan tagline Net, visi dan misi Net, dewan direksi dan dewan komisaris Net, Program-program Net, sejarah program Sarah Sechan, logo dan tagline Sarah Sechan. BAB IV Analisis Bab ini membahas mengenai teori dan hasil temuan peneliti. BAB V Penutup Bab ini akan membahas dua hal, yaitu: Kesimpulan penelitian dan saran.
BAB II KERANGKA TEORI A. Hirarki Pengaruh Teori ini diperkenalkan oleh Pamela J Soemaker dan Stepen D. Reese, yang menjelaskan mengenai pengaruh terhadap isi media oleh pengaruh internal maupun eksternal. Shoemaker dan Reese membagi kepada beberapa level pengaruh isi media. Yaitu pengaruh dari individu pekerja media (individual level), pengaruh organisasi media (organizational level), pengaruh dari luar media (outside media level), pengaruh rutinitas media (media routines), dan pengaruh ideologi (ideology level).1 Sedangkan menurut James W Tankard teori hirarki pengaruh ini memanfaatkan karya Herbert Gans dan Todd Gitlin yang mengusulkan lima kategori utama pengaruh isi media, yaitu pengaruh dari pekerja media secara individu, pengaruh rutinitas media, pengaruh organisasi terhadap isi media, pengaruh terhadap isi dari luar organisasi media, dan pengaruh ideologi.2
1
Pamela J Shoemaker and Stephen D Reese, eBook Mediating The Message (New York, Lonman Publisher: 1996) h. 60 2 Werner J. Severin, dan James W. Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terapan di Dalam Media Massa, Ed. 5 Cet.2, (Jakarta: Kencana, 2007), h.227
11
12
Gambar 1. Hirarki Pengaruh Isi Media
Ideology Level
Extra Media Level
Organizational Level
Media Routine Level
Individual Level
Dengan mengusulkan lima kategori utama pengaruh isi media, yaitu:3
1. Pengaruh dari Pekerja Media Secara Individu Diantara
pengaruh-pengaruh
ini
adalah
karakteristik
pekerja
komunikasi, latar belakang professional dan kepribadian, sikap pribadi dan peran-peran profesional.4 Pada tingkat individu dari pekerja media, karakteristik individu (seperti gender, etnis, dan orientasi seksual), latar belakang serta pengalaman pribadinya (seperti pendidikan, agama dan status sosial ekonomi orang tua) tidak hanya membentuk sikap, nilai dan kepercayaan pribadi individu, namun mengarahkan latar belakang dan
3
Werner J. Severin, dan James W. Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terapan di Dalam Media Massa, Ed. 5 Cet.2, (Jakarta: Kencana, 2007), h.227 4 Werner J. Severin, dan James W. Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terapan di Dalam Media Massa, Ed. 5 Cet.2, h.227
13
pengalaman profesionalnya. Pengalaman professional ini akan membentuk peranan dan etika profesionalnya. Peran etika professional ini memiliki efek langsung terhadap isi media massa, sedangkan sikap, nilai dan kepercayaan pribadi mempunyai efek tidak langsung, karena bergantung kepada kedudukan individu sendiri dalam organisasi media yang memungkinkannya untuk mengesampingkan nilai professional dan atau rutinitas organisasi. dengan kata lain seorang jurnalis memiliki orientasi nilai tertentu dalam berhadapan dengan realitas yang sedang terjadi.5 2. Pengaruh Rutinitas Media Apa yang diterima media massa dipengaruhi oleh praktik-praktik komunikasi sehari-hari communicator/ orang penghubung, termasuk deadline/batas waktu dan kendala waktu lainnya, kebutuhan ruang dalam penerbitan, struktur piramida terbalik untuk menulis berita, nilai berita, standar objektivitas, dan kepercayaan reporter pada sumber-sumber berita.6 Rutinitas media berasal dari kendala yang menyangkut tiga tahap, melalui pertanyaan-pertanyaan berikut ini, (1) apa yang akan diterima oleh konsumen (penonton), (2) mampukah media mengolah suatu produksi, (3) dan produk apa yang tersedia dari sumber.7 Ini merupakan gambaran dimana rutinitas media dibentuk oleh tiga tahapan tersebut. Meskipun
5
Pamela J Shoemaker and Stephhen D Reese, eBook Mediating The Message, Theories of Influence on Mass Media Content, (New York, USA: Longman Publishers, 1996), h. 61 6 Werner J. Severin, dan James W. Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terapan di Dalam Media Massa, Ed. 5 Cet.2, h.227 7 Pamela J Shoemaker and Stephhen D Reese, eBook Mediating The Message, Theories of Influence on Mass Media Content, h. 104
14
demikian rutinitas media bergantung sesuai dengan kebutuhan media tersebut. 3. Pengaruh Organisasi Terhadap Isi Organisasi media memiliki beberapa tujuan, dan menghasilkan uang sebagai salah satu yang paling umum digunakan. Tujuan-tujuan organisasi media ini bisa berdampak pada isi melalui berbagai cara. 8 Pada tingkat organisasi media, yang menjadi focus adalah tujuan organisasi media, tujuan dan kebijakan organisasi merupakan kekuatan tersendiri yang tidak dapat diletakkan. Jadi, pemberitaan media bukanlah sebuah hasil kerja yang bersifat perseorangan, melainkan kerja kelompok yang menunjukan aspek kolektivitas. Tujuan lainnya seperti memproduksi content yang berkualitas, melayani publik dan mendapatkan pengakuan professional dibangun mengikuti tujuan mencari keuntungan. Kekuatan organisasi tertinggi dipegang oleh pemilik yang menetapkan kebijakan serta melaksanakannya. Pengaruh pemilik atas konten media telah menjadi perhatian penting dalam media berita 9. 4. Pengaruh Terhadap Isi dari Luar Organisasi Media. Pengaruh-pengaruh ini meliputi kelompok-kelompok kepentingan yang melobi untuk mendapatkan persetujuan (atau menentang) jenis-jenis isi
tertentu,
orang-orang
yang
menciptakan
pseudoevent
untuk
mendapatkan liputan media, dan pemerintah yang mangatur isi secara 8
Werner J. Severin, dan James W. Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terapan di Dalam Media Massa, Ed. 5 Cet.2, h.22 9 Pamela J. Soemaker dan Stephen D. Reese, eBook Mediating The Message, Theories of Influence on Mass Media Content, , h. 165
15
langsung
dengan
undang-undang
pencemaran
nama
baik
dan
ketidaksopanan.10 Pada tingkat ekstramedia, faktor-faktor yang mempengaruhi content media antara lain sumber-sumber informasi yang disajikan isi media (seperti kelompok kepentingan dalam masyarakat), sumber-sumber pendapatan media (seperti pengiklan dan khalayak) serta intuisi sosial lainnya (seperti pemerintah). Hal ini berarti berbagai kekuatan dan juga kekuasaan (power) dari pihak luar (outsider) sangat memengaruhi kerja media. Kekuatan dalam pengertian ini bukan terbatas pada persoalan politik saja yang terkesan represif dan serba membatasi, seperti kekuasaan Negara misalnya. Tetapi juga kekuatan lain yang boleh menjadi sifat intimidatif (demonstrasi dan ancaman penduduk dari kelompok sosial tertentu yang merasa dirugikan oleh pemberitaan), ekonomi-politik (kepentingan financial dan permodalan dari pemilik media), maupun yang berkaitan
dengan
persoalan
profit
(pemasang
iklan
dan
selera
masyarakat).11 Media penyiaran adalah tempat untuk beriklan, pemasaran waktu siaran (airtime) merupakan sumber pendapatan utama bagi media penyiaran.12 Mendirikan dan mengorganisasikan media massa butuh biaya mahal. Peralatan dan fasilitas membutuhkan investasi besar. Harus ada dana untuk gaji. Media cetak harus membeli berton-ton kertas. Stasiun televisi harus membayar rekening listrik yang selangit. Untuk menutup 10
Werner J. Severin, dan James W. Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terapan di Dalam Media Massa, Ed. 5 Cet.2, h.227 11 Pamela J. Soemaker dan Stephen D. Reese, eBook Mediating The Message, Theories of Influence on Mass Media Content, , h.210 12 Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h.377
16
biaya ini, media massa menjual produknya dengan dua cara. Mereka memperoleh pendapatan dengan menjual produk langsung ke audien massa, seperti industry film, rekaman music, dan buku. Atau mereka meraih pendapatan dari pengiklan yang memasang iklan untuk audien massa yang disediakan oleh media, seperti yang dilakukan koran, majalah, radio dan televisi. Singkatnya media massa beroperasi dalam lingkungan kapitalis. Dengan sedikit pengecualian, mereka berusaha mendapatkan banyak uang.13 5. Pengaruh Ideologi Ideologi menggambarkan fenomena tingkat masyarakat. Yang asasi bagi ideologi di Amerika Serikat adalah “kepercayaan dalam sistem ekonomi kapitalis, kepemilikan pribadi, pencapaian laba dengan wiraswasta untuk kepentingan pribadi, dan pasar bebas”. Ideologi yang menyeluruh ini mungkin memengaruhi isi media massa dengan banyak cara.14Sebagai agama, televisi juga memiliki preferensi nilai dan pemihakan ideologinya tersendiri. Sebagai perpanjangan dari gurita kapitalisme, nilai terpentingnya adalah komersial sedangkan daya hidupnya adalah “pasar”15 Teori-teori klasik tentang ideologi diantaranya mengatakan bahwa ideologi dibangun oleh kelompok yang dominan dengan tujuan untuk
13
Jhon Vivian, Teori Komunikasi Massa Edisi Delapan, (Jakarta: Kencana, 2008), h.20 Werner J. Severin, dan James W. Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terapan di Dalam Media Massa, Ed. 5 Cet.2, h.227 15 Idi Subandy Ibrahim, Sirnanya Komunikasi Empatik: Krisis Budaya Komunikasi dalam masyarakat Kontemporer (Bandung: Pustaka bani Quraisy, 2004), h.20 14
17
memproduksi dan melegitimasi dominasi mereka.16 Salah satu strategi utamanya adalah dengan membuat kesadaran pada khalayak bahwa dominasi itu diterima secara taken for granted. Disini, menurut Van Dijk, dapat menjelaskan fenomena apa yang disebut sebagai “kesadaran palsu”, bagaimana kelompok dominan memanipulasi ideologi kepada kelompok yang tidak dominan melalui kampanye disinformasi (seperti agama tertentu yang menyebabkan suatu kerusuhan, orang kulit hitam selalu bertindak criminal), melalui control media, dan sebagainya. 17 Media massa merupakan organisasi sosial yang secara internal memiliki standar kualitas penilaian, struktur, dan hirarki dalam menjalankan mekanisme kerjanya. Mekanisme serta pilihan politik representasi yang dijalankan media memberi penegasan bahwa secara intra-organisasi, media pasti bersikap aktif dan bahkan penuh kontradiksi serta konflik didalamnya. Sementara secara ekstra-organisasi, media bersifat interdependen karena saling mempengaruhi dengan berbagai institusi sosial lain di luar dirinya. 18 B. Konsep Program Siaran Program siaran televisi di Indonesia pada umumnya diproduksi oleh stasiun televisi yang bersangkutan. Di Amerika sebuah stasiun televisi tidak memproduksi sendiri semua proram siarannya. Mereka hanya membeli atau memesan dari production company yakni kalau di Indonesia lebih dikenal 16
Eriyanto, Analisis Wacana: pengantar analisis teks media, (Yogyakarta: LKis Yogyakarta, 2001), h.13 17 Eriyanto, Analisis Wacana: pengantar analisis teks media, h.13 18 Gun gun Heryanto, Dinamika Komunikasi Politik, (Jakarta: Laswell Visitama, 2011), h.151
18
dengan sebuatan production house. Cara seperti ini akan dapat lebih menguntungkan kedua belah pihak.19 1. Pengertian Program Siaran Kata program berasal dari bahasa Inggris programme atau program, yang berarti acara atau rencana. Undang-undang Penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah siaran yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata “program” lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia daripada kata “siaran” untuk mengacu kepada pengertian acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiensinya. 20 Sedangkan menurut Hidajanto Djamal, program siaran dapat didefinisikan sebagai satu bagian atau segmen dari isi siaran radio ataupun televisi secara keseluruhan. Sehingga memberikan penggertian bahwa, dalam siaran keseluruhan terdapat beberapa program yang diudarakan.21 Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah radio atau televisi. Program dapat disamakan atau dianalogikan dengan produk atau barang (goods) atau pelayanan (services) yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini audien dan pemasang iklan. Dengan
19
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h.7 20 Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 199 21 Hidajanto Djamal, dkk, Dasar dasar Penyiaran : Sejarah, Organisasi, Operasional dan Regulasi, h.160
19
demikian, program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya.22 2. Jenis Program Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa disajikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai audien, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Berbagai jenis program tersebut dapat dikelompokan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu:23 1. Program informasi (berita) 2. Program hiburan (entertainment). Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Daya tarik program ini adalah informasi yang dijual kepada audien. Informasi yang disajikan tidak harus program berita dimana presenter membacakan berita, tetapi segala bentuk penyajian informasi termasuk talkshow (perbincangan). Program informasi dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news).24 a. berita kekerasan (hard news) adalah segala informasi penting dan atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media. Dalam hal ini berita 22
Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi,h.200 Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h. 208 24 Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h.209 23
20
keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk yaitu: straight news, features, dan infotainment.25 b. berita lunak (soft news) adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) nemun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini ditayangkan pada suatu program tersendiri di luar program berita. Program yang termasuk kategori berita lunak ini adalah :current affair, magazine, documenter, dan talkshow. 26 Current affair adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam. Batasannya adalah bahwa selama isu yang dibahas masih mendapat perhatian khalayak, maka current affair dapat disajikan. Contohnya program yang menyajikan berita tsunami atau gempa bumi.27 Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih panjang. Magazine lebih menekankan kepada aspek menarik suatu informasi ketimbang aspek pentingnya. 28 Documenter adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Misalnya
25
Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h.210 Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h.211 27 Morrisan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Jakarta: Kencana, 2008),h. 27 28 Morrisan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h. 28 26
21
program documenter yang menceritakan mengenai suatu tempat, kehidupan atau sejarah seorang tokoh dan sebagainya. 29 Talkshow adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topic tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara (host). Mereka yang diundang adalah orang-orang yang berpengalaman
langsung
dengen
peristiwa
atau
topic
yang
diperbincangkan atau mereka yang ahli dalam masalah yang tengah dibahas.30 Gambar 2. Jenis Program Televisi31
hard news (straight news, fetaures, informasi
infotainment)
soft news (current affair, magaziness, talk show, documentary)
program TV
Musik drama hiburan
(sinteron, film cartoon)
permainan pertunjukan (sulap, lawak, tarian dll)
quiz
hidden camera
ketangkasan
competition show
reality show
relationship show fly on the wall
mistik
29
Morrisan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h.28 Morrisan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h. 28 31 Morisan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h. 215 30
22
3. Programming : Strategi Merancang Program Programming atau lengkapnya broadcast programming adalah pengorganisasian program radio atau televisi dalam periode harian, mingguan, atau dalam periode satu bulanan. Programming dalam bahasa Indonesia adalah penjadwalan program yang akan diudarakan (to be aired), jadi sinonim programming adalah scheduling. Lembaga penyiaran pada umumnya menggunakan strategi, yaitu secara rutin mengganti ulang penjadwalan ini untuk teteap „merebut‟ perhatian pendengar dan pemirsanya
(audience)
dengan
hadirnya
program-program
yang
terbarukan. Terdapat 10 macam strategi dalam merancang program yang digunakan oleh hampir semua stasiun penyiaran di dunia, yaitu:32 1.
Dayparting, adalah satu langkah dalam perencanaan yang membagi setiap hari dalam beberapa slot waktu yang dinilai cocok dan pas untuk diudarakan. Program ini sangat mempertimbangkan target audiensi tertentu pada slot waktu tersebut, misalnya pagi, siang, sore, atau malam hari.
2.
Theming, adalah penentuan tema tertentu yang diudarakan pada saat khusus seperti hari liburan, atau menentukan satu minggu dengan tema tertentu seperti pada program “Discovery Channels dengan Animal Week”
3.
Stripping, adalah penayangan program sindikasi (program berjaringan yang ditayangkan tidak langsung, atau merupakan delay-programme)
32
Hidajanto Djamal dan Andi Fachrudin, Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi, h. 136
23
jenis series setiap hari dalam seminggu. Tahapan ini biasanya dilakukan pada minggu-minggu pertama secara khusus. 4.
Stacking, adalah satu teknik yang digunakan untuk memengaruhi audiensi dengan cara mengelompokan bersama beberapa program dengan tema yang mirip dalam rangka melihat (sweep) penonton selama penayangan satu program dengan program berikutnya.
5.
Counterprogramming, adalah langkah perancangan satu program tandingan terhadap satu program yang berhasil dari stasiun penyiaran lain pada satu periode tayang tertentu dengan tujuan menarik audiensi dari stasiun pesaing tersebut.
6.
Bridging, digunakan bila satu stasiun penyiaran mencoba mencegah audiensi untuk berpindah kanal dalam satu jeda waktu (the main evening breaks- waktu jeda pada malam hari yang digunakan untuk melepas lelah sambil minum the. Merupakan kebiasan budaya orang barat), dimana semua stasiun penyiaran berhenti dengan programnya.
7.
Tentpoling, adalah langka perencanaan slot waktu bagi program acara yang baru, sebelum dan setelah satu program unggulan yang mempunyai audiensi cukup besar. Penempatan program baru ini akan membuat audiensi berkesempatan melihat cuplikannya, sehingga diharapkan audiensi ini tetap tune-in ke kanal bersangkutan.
8.
Hammocking, adalah langkah perencanaan slot waktu yang mirip dengan tentpoling, tetapi satu program baru atau show tersebut ditempatkan diantara dua program unggulan yang mempunyai audiensi cukup besar.
24
9.
Crossprogramming, adalah pemilihan jenis program berikut dalam urutan jadwalnya dari penayangan satu program, yang mempunyai relevansi tema. Langkah ini dapat diperoleh dengan cara mengevaluasi jalan cerita dari dua episode atau dua program yang berbeda.
10. Hotswitching, adalah penentuan jeda komersial yang tepat oleh programmer pada satu program sedemikian rupa, sehingga tidak menyebabkan audiensi mengubah kanal yang ditonton berpindah ke kanal televisi yang lain untuk menghindari jeda komersial tersebut. Menurut Vane-Gross dalam bukunya Programming for Tv, Radio and Cable, tidak peduli dengan tujuannya (mendapatkan audien, prestise, penghargaan dan sebagainya) atau daya tariknya (informasi atau hiburan), maka setiap program yang ditayangkan stasiun televisi memiliki dua bentuk, yaitu dominasi format dan dominasi bintang.33 a. Dominasi format (format-dominat) ini, konsep acara merupakan kunci keberhasilan program. Pemain dipilih untuk memenuhi persayaratan dari inti cerita yang hendak di bangun. Sebagaimana dikatakan VaneGross: The concept pf the shows is the key to its success; performers are selected to fulfill the requirements of the core idea. (konsep dari suatu pertunjukan adalah kunci keberhasilan; pemain dipilih untuk memenuhi persyaratan dari inti ide cerita). b. Dominasi bintang (star-dominant). Dalam ungkapan Vane-Gross dikatakan: The star is the key ingredient; a format is a designed around
33
Morisan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h. 321
25
the skills of the lead performer (pemain adalah unsur kunci; format program dirancang berdasarkan keahlian pemain utamanya. C. Konsep Talkshow Menurut Peter Herford, setiap stasiun televisi dapat menayangkan berbagai program hiburan seperti film, music, kuis, talkshow, dan sebagainya.34 1. Pengertian Talkshow Talkshow merupakan suatu program interaktif atau dialog dimana broadcasting televisi menghadirkan seorang tokoh dibidang politik, kesehatan, ekonomi, psikologi yang berkaitan dengan tema talk show tersebut.35 Konsep Talkshow memberikan informasi secara ringan agar mudah dicerna oleh para penonton. Obrolan yang dikembangkan biasanya mengangkat sisi kemanusiaan. Feature semacam ini bisa dikategorikan dengan news feature yaitu sisi lain dari suatu berita staright news yang biasanya lebih menekankan pada sisi human interest dari suatu berita.36 2. Jenis Talkshow Menurut Bernard M Timbridge berdasarkan waktu penayangannya, talkshow dapat dibedakan menjadi tiga subgenre utama, yaitu:37 1. The Late Night Entertainment Talk Show Jenis ini merupakan jenis yang menghadirkan selebriti, bisa juga orang lain, dan mereka duduk berdekatan. 2. The Daytime Audience-Participation show 34
Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir, h.2 Eva Arifin, Broadcasting to be Broadcaster, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h. 64. 36 Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir, h. 26 37 Amelita Lusia, eBook oprah winfrey& Rahasia Sukses Menaklukan panggung talkshow 35
H 102
26
Format acara ini diciptakan oleh Phil Donahue pada 1967, di Ohio yang terinspirasi dari radio call-in show. Ketika diterapkan di televisi, penonton memenuhi studio karena ingin berdialog langsung dengan pakar atau selebriti. Berbeda dengan host lain, Donahue tampil berkeliling untuk lebih akrab terhadap penonton lain. 3. The Early Morning News Talk Magazine Show Format acara talkshow ini adalah tayang sebelum tengah hari. Subgenre talkshow ini hadir berubah-ubah setiap tahunnya sesuai tuntutan industry hiburan. Jika dilihat dari gayanya, talkshow dibedakan menjadi dua tipe utama, yaitu:38 1. Light Entertainment Ada
jenis
talkshow
yang
dimulai
dengan
acara
mewawancarai selebriti, seperti bintang film atau politisi. Dalam acara seperti ini, pemandu acara duduk di belakang sebuah meja dan mewawancarai tamu acara tersebut. acara ini selalu memiliki atmosfer posistif, nyaman, ceria, dan disiarkan pada malam hari. Pertunjukan lain yang tergolong light entertainment menitikbaratkan
pada
unsur
sensasi
dan
drama.
Mereka
menampilkan orang-orang yang tidak dikenal sebagai tamu dengan permasalahan mereka yang sering kali controversial. Para tamu duduk didepan podium, sedangkan host berdiri diantara penonton yang hadir di studio. Para penonton juga memiliki kesempatan 38
H 102
Amelita Lusia, eBook oprah winfrey& Rahasia Sukses Menaklukan panggung talkshow
27
untuk mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Acara ini cenderung riuh, bahkan tidak jarang diwarnai dengan tindakkekerasan. 2. Serious Discussion Acara talk show seperti ini lebih spesifik jika ditinjau dari materinya. Isinya berkonsentrasi pada topic khusus di bidang politik atau sosial, atau pada seseorang yang sedang menjadi incaran berita pada waktu itu. Dalam acara yang sedang trend saat itu, faktor keseriusan dengan pendekatan jurnalistik tetap dipertahankan, namun ditambahkan unsur pribadi yang lebih mudah diadopsi khalayak penonton. Membuat acara siaran berarti membuat konsep acara yang akan disuguhkan kepada audien. Menurut Pringle-Starr-McCavitt (1991) dalam bukunya Electronic Media Management, fungsi utama bagian program dapat dirumuskan sebagai berikut:39 1.
The production or acquisition of content that will appeal to targeted audiences (memproduksi dan membeli atau akuisisi program yang dapat menarik audien yang dituju)
2.
The scheduling of programs to attract the desired audience (menyusun jadwal penayangan program atau scheduling program untuk menarik audien yang diinginkan)
39
Morisan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h.201
28
3.
The production of public service and promotional announcements and local commercials (memproduksi layanan publik dan promosi serta produksi iklan local)
4.
The production or acquisition of other programs to satisfy the public interest (produksi dan akuisisi program-program lainnya untuk memuaskan ketertarikan publik)
5.
The generation of a profit for the stations owners (menciptakan keuntungan bagi pemilik media penyiaran) Bagian pengelola program siaran harus mempertimbangkan empat
hal ketika merencanakan program siaran yang terkait dengan:40 1.
Product, artinya materi program yang dipilih haruslah yang bagus dan diharapkan akan disukai audien yang dituju.
2.
Price, artinya biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli program sekaligus menentukan tarif iklan bagi pemasang iklan yang berminat memasang iklan pada program bersangkutan.
3.
Place, artinya kapan waktu siaran yang tepat bagi program itu. Pemilihan waktu siar yang tepat bagi suatu program akan sangat membantu keberhasilan program bersangkutan.
4.
Promotion, artinya bagaimana memperkenalkan dan kemudian menjual acara itu sehingga dapat mendatangkan iklan dan sponsor. Persaingan bisnis media harus dapat menyajikan informasi-
informasi yang dibutuhkan masyarakat. Masyarakat butuh informasi yang 40
202
Morisan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi ,h. 201-
29
cepat dan bersifat global sehingga informasi yang disajikan harus concise karena waktu yang dimiliki sangatlah terbatas, namun tetap informasi harus informative dan memberikan makna. Cara penyajian informasi harus berbeda, yaitu harus ringkas, cepat, dan padat. Pendekatannya harus berbasis teknologi, cara penyajiannya harus dinamis, dan harus ditopang dengan penyajian data yang bersifat visual thinking. Sehingga bisnis media harus mampu mengadopsi informasi regional bahkan global, dengan bersifat dinamis dan modern di dukung sentuhan teknologi. 41 D. Hijab dalam Islam Perintah Allah mengenai hijab (jilbab) yang terkandung didalam al Qur‟an selalu diawali dengan kata kata wanita yang beriman, menunjukan betapa asasinya kedudukan hijab bagi wanita-wanita mukminah.42 Hijab dalam ajaran Islam menanamkan suatu tradisi yang universal dan fundamental untuk mencabut akar akar kemerosotan moral, dengan menutup pintu pergaulan bebas.43 Hijab berasal dari bahasa Arab (
), artinya sama dengan tabir
atau dinding/penutup. Pengertian yang dimaksud dari hijab atau tabir disini adalah tirai penutup atau sesuatu yang memisahkan/membatasi baik berupa tembok, bilik, korden, kain dan lain lain.44 Sedangkan menurut Husein
41
Andi Fachrudin, Dasar-Dasar Produksi Televisi: Produksi Berita, Feature, Laporan Investigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing. (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,2012), h.186 42 Husein Shahab, Jilbab Menurut Al Qur’an dan As Sunnah, cet sepuluh, (Bandung: Mizan, 199 lima), h.9 43 Husein Shahab, Jilbab Menurut Al Qur’an dan As Sunnah, cet sepuluh, h.18 44 Mulandy Ibn. Haj. Dkk, Enam Puluh Satu Tanya Jawab Tentan Jilbab (Kerudung) cet ketiga, (Bandung: ESPE Press, 1992), h.7
30
Shahab hijab sesuai dengan makna harfiahnya adalah pemisah, dalam pergaulan antara laki-laki dan wanita.45 Dalam surah Al-Nuur ayat 31 Allah memerintahkan wanita untuk berjilbab.
Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain ke dadanya....” (Q.S al-Nuur:31)46 Secara makna syariat, aurat adalah bagian tubuh yang haram dilihat, dan karena itu harus ditutup. Khusus bagi muslimah, auratnya adalah semua bagian tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangannya. 47 Hijab terdiri dari tiga komponen, yaitu pakaian rumah (al-tsaub), kerudung (khimar), dan jilbab.48 Dalam arti yang lebih luas, hijab bukan hanya pakaian semata, tapi
45
Husein Shahab, Jilbab Menurut Al Qur’an dan As Sunnah, cet sepuluh, h.18 Al-Quran Surah Al-nuur ayat 31 47 Felix Siauw, Yuk, Berhijab, (Bandung: Mizan, 2013), h. 55 48 Felix Siauw, Yuk, Berhijab, h. 64 46
31
bisa dimaknai sebagai cara muslimah menampakan diri di depan publik atau identitas muslimah.49 Sementara menurut beberapa pakar menyebutkan beberapa alasan mengapa kemudian muncul perintah bagi wanita untuk memakai pakaian tertutup. Pertama adalah alasan filosofis, dimana kecenderungan ke arah kerahiban dan perjuangan melawan kenikmatan dalam rangka melawan nafsu manusiawi.50 Alasan kedua ialah alasan keamanan, dimana pada masa lalu penguasa sering kali merampas harta melainkan seorang istri. Alasan ketiga adalah alasan ekonomi, dimana adanya dugaan bahwa lelaki mengeksploitasi wanita dengan menugaskan mereka melakukan berbagai aktivitas untuk kepentingan lelaki.51 Filsafat dibalik hijab bagi wanita dalam Islam adalah bahwa wanita harus menutup tubuhnya di dalam pergaulannya dengan laki laki yang menurut hukum agama bukan muhrim nya, dan bahwa dia tidak boleh memamerkan dirinya. 52 Hijab di dalam Islam berakar pada sebuah masalah yang lebih umum dan mendasar. Yaitu, ajaran Islam bertujuan membatasi seluruh bentuk pemuasan seksual hanya pada lingkungan keluarga dan perkawinan di dalam ikatan pernikahan, sehingga masyarakat hanya merupakan sebuah tempat untuk bekerja dan beraktivitas. 53
49 50
42
51
Felix Siauw, Yuk, Berhijab, h. 96 M. Quraish Shihab, Jilbab: Pakaian Wanita Muslimah, (Jakarta: Lentera Hati, 2004), h.
M. Quraish Shihab, Jilbab: Pakaian Wanita Muslimah, h. 45 Murtadha Muthahhari, Hijab Gaya Hidup Wanita Islam cet keempat, (Bandung: Mizan, 1990), h.13 53 Murtadha Muthahhari, Hijab Gaya Hidup Wanita Islam cet keempat, h.19 52
BAB III GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Net Televisi NET. (singkatan dari News and Entertainment Television) adalah sebuah stasiun televisi berjaringan di Indonesia yang resmi diluncurkan pada 26 Mei 2013. NET mengggantikan siaran terestial Spacetoon yang sebagian sahamnya telah diambil alih oleh Grup Indika. Berbeda dengan Spacetoon yang acaranya ditujukan untuk anak-anak, program-program NET. ditujukan kepada keluarga dan pemirsa muda. Selain melalui jaringan terestrial, NET. juga menyiarkan kontennya melalui saluran komunikasi lain seperti jejaring sosial danYoutube.1 Tidak butuh waktu lama bagi Net untuk bersaing dengan stasiun televisi lain yang sudah lama mengudara. Program program yang diusung Net pun sangat variatif, sehingga semua penonton dapat menikmati tayangan Net sesuai dengan genre dan rangge usianya. Tidak hanya itu visualisasi Net yang menggunakan teknologi yang cangih mampu memanjakan mata kita dengan keapikan kamera dalam pengambilan gambar dari sudut yang baik. Net merupakan televisi pertama di Inodenasia yang menggunakan Teknologi full high definition. Sehingga gambar yang disajikan memiliki resolusi yan tajam dan bersih. Program Grand Launching NET. ditayangkan secara langsung pada tanggal 26 Mei 2013 pukul 19.00 WIB dan disiarkan secara streaming 1
Wikipedia.org diakses pada tanggal 3 April 2014, pkl: 19.25
32
33
melalui Youtube dan website resmi NET. Acara Grand Launching ini menampilkan penyanyi internasional seperti Carly Rae Jepsen, Taio Cruz dan juga didukung oleh beberapa artis dalam negeri seperti Agnes Monica, Maudy Ayunda, Noah, Raisa, Kahitna, Dewa 19, Andien, Ungu, Reza Rahardian, Andi Rianto dan banyak lagi. NET. memulai masa siaran percobaan selama satu pekan yang terhitung sejak Sabtu, 18 Mei 2013 sampai menjelang program Grand Launching Media Revolution yang disiarkan secara live pada Minggu, 26 Mei 2013 pukul 19.00 WIB. di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat. Masa siaran percobaan NET. disiarkan mulai dari pukul 05.00 WIB - 24.00 WIB tanpa ada iklan komersial. Setelah selesai masa siaran percobaan, jam tayang NET. diperpanjang dari pukul 04.00 WIB - 26.00 WIB. Akan tetapi, khusus selama bulan suci Ramadhan siaran NET. menjadi 24 jam nonstop. Seluruh program-program dari Spacetoon Indonesia dirombak menjadi yang maju dan lebih modern, akan tetapi NET. tetap menayangkan enam program kartun unggulan dari Spacetoon yang disiarkan setiap harinya mulai pukul 13.00 WIB-16.00 WIB dengan nama "NET. Playground" atau "NETOON" PT Netmediatama merupakan bagian kelompok usaha dari INDIKA GROUP yang bergerak dibidang energy dan sumber daya dibawah bendera Indika Energy tbk. Meskipun demikian berdirinya INDIKA dimulai dari sebuah visi untuk membangun usaha di bidang media hiburan dan teknologi informasi. INDIKA merupakan singkatan dari Industri Multimedia dan Informatika. Saat ini dibawah PT Indika Multimedia, indika group bergerak
34
dibidang event organizier, promotor, broadcast equipment, production house dan radio. Dengan kemajuan teknologi informasi meyakini bahwa konten hiburan dan informasi akan semakin terhubung, lebih memasyarakat, lebih mendalam, lebih pribadi dan lebih mudah diakses dimanapun, menjadi semangat lahirnya PT Netmediatama.2 Pada tahun 2012, PT Net Mediatama Indonesia (NET.) ingin membangun sebuah stasiun TV yang membawakan sebuah revolusi media yang maju dan lebih modern yang diprakasai oleh Wishnutama (mantan Direktur Utama Trans TV) dan Agus Lasmono (CEOGrup Indika dan pernah menjabat sebagai Komisaris Independen SCTV). Pada pertengahan Maret 2013, PT Net Mediatama Indonesia mengakuisisi saham kepemilikan dari PT Televisi Anak Spacetoon (Spacetoon) yang sebagian sahamnya dialih oleh Grup Indika sebesar 95% dari saham kepemilikan Spacetoon. Sesaat setelah akuisisi saham kepemilikan Spacetoon ke NET., akhirnya pada Sabtu, 18 Mei 2013, siaran Spacetoon di jaringan terrestrial menghilang dan digantikan oleh NET. yang memulai siaran perdananya dengan menggunakan frekuensi milik Spacetoon di seluruh mantan jaringan frekuensi Spacetoon di Indonesia.3
2 3
www.netmedia.co.id diakses pada tanggal 29 Maret 2014 pk.17.15 Wikipedia.org diakses pada tanggal 3 April 2014, pkl: 19.25
35
Gambar. 3 Logo Net Tv4
Dengan logo yang simple namun menarik, Net menampilkan kesederhanaan melalui titik kecil di akhir tulisan Net. Yang memiliki makna bahwa berawal dari titik kecil kemudian menimbulkan satu getaran kesekitarnya. Dengan getaran yang positif, yang memberikan efek positif pula kesekitarnya. Artinya dimanapun Net berada, akan memberikan sesuatu yang positif. Oleh karena itu setiap konten yang ada dalam Net merupakan kontenkonten yang positif.5 Dalam buku hukum penyiaran lembaga penyiaran dibagi kedalam tiga bentuk. Pertama lembaga penyiaran publik yang merupakan lembaga penyiaran yang didirikan oleh Negara, bersifat independen, tidak komersial, serta berfungsi untuk memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat. Kedua lembaga penyiaran swasta, yaitu lembaga yang bersifat komersial, yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau televisi. Ketiga lembaga penyiaran komunitas dimana lembaga ini didirikan
4 5
2014
Wikipedia.org diakses pada tanggal 2 Mei 2014 pk,22.15 WIB Wawancara Pribadi dengan Produser Sarah Sechan, Santika Permata, pada 24 April
36
oleh komunitas tertentu dan tidak komersial serta dengan keterbatasan daya pancar, jangkauan wilayah, dan untuk kepentingan komunitasnya. 6 Dari ketiga bentuk lembaga penyiaran tersebut, Net termasuk pada jenis kedua yaitu lembaga penyiaran swasta. Dimana ciri paling menonjol adalah Net mendapatkan sumber pembiayaan untuk penyiaran dari iklan dan usaha lain. Seperti yang telah disinggung diatas, bahwa Net merupakan anak dari perusahaan INDIKA GROUP yang bergerak dibidang energy dan sumber daya dibawah bendera Indika Energy tbk. Seperti perusahaan lainnya Net memiliki visi misi dalam menjalankan organisasi perusahaan media tersebut. Dengan visi untuk membangun sebuah perusahaan media yang menarik yang membuat kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat Indonesia. (To build an exciting media enterprise that creates positive contributions to the life of Indonesian people)7 dengan beberapa misi, diantaranya: Mision : a.
To produce creative, entertaining and engaging top - quality contents through multiple platforms. (Untuk menghasilkan kreatif, menghibur dan menarik atas - kualitas isi melalui berbagai platform.)
b.
To provide our stakeholders with innovative media to reach emerging audience. (Untuk memberikan stakeholder dengan media inovatif untuk menjangkau khalayak yang muncul)
6 7
Judhariksawan, Hukum Penyiaran, (Jakarta: Rajagrafindo, 2010) Company profile Net, diakses dari Dokumen resmi Net
37
c.
To attract, develop and retain the best talents within the industry. (Untuk menarik, mengembangkan dan mempertahankan bakat-bakat terbaik dalam industri)8 Tabel. 1 Dewan Komisaris dan Direksi Net Tv Nama
Jabatan
Agus Lasmono
Chairman
Wishnutama
Chief Excecutive Officer
Deddy Sudarijanto
Deputy CEO
Kurnia
Chief Finance Officer
Azuan Syahril
Chief Operating Officer
Roan Y Anpira
Kepala Divisi
Muhamad Iksan
Kepala Departemen I
Yuliarti
Kepala Departemen II
Edi Wijcaksono
Kepala Departemen III
Program-program Net Net membagi programnya dalam beberapa kategori program, yaitu: Tabel. 2 Program-program Net
8
no
Kategori program
1
NETOON: code lyoko, daigunder, dragon force, dragon warior,
Company profile Net, diakses dari Dokumen resmi Net
38
shelldon, totally spies 2
Informasi: Entertainment News, Indonesia Morning show, NET 10, NET 12, NET 17, NET 24, NET 5
3
Documenter: Indonesia Bagus, Lentera Indonesia
4
Majalah tv: dSIGN, Chefs Table, Fast & Curios, ILook, Queen at home, Weekend List
5
Hiburan: Ini Talkshow , Keluarga Masa Kini, Tetangga Masa Gitu?, Sarah Sechan, The Comments, Tonight Show, We Sing for You, Korean Blockbuster Movie
6
Music: Break Out, Music Everywhere, BBC Radio 1st Big Weekend, Gebyar BCA
7
Olaharga: X Games, Net Sport, Home of Badminton9
B. Gambaran Umum Talkshow Sarah Sechan Sarah Sechan merupakan salah satu acara talkshow yang ada di Net tv. Berawal dari suatu cita-cita perubahan kemudian melahirkan konsep acara yang informatif namun dikemas dengan ringan. Konsep talkshow yang dibuat menuntut hostnya untuk interaktif dan pandai mengulik sisi lain seseorang. Host harus mampu menguasi acara, tanpa co host, tanpa gimmick dan lainnya. Karena itu host harus berkarakter kuat. Tim kemudian memikirkan nama nama host yang mumpuni di Indonesia. Kemudian nama nama yang
9
Wikipedia.org diakses pada tanggal 2 Mei 2014 pk,22.30 WIB
39
disulkan digodok kembali, sampai akhirnya semua criteria menggarah pada Sarah Sechan.10 Akhirnya Sarah Sechan didaulat menjadi host dengan membawakan acara talkshow dengan namanya sendiri. Kepiawaian Sarah Sechan yang membuat talkshow ini menjadi hidup merupakan salah satu daya tariknya.Meskipun ada awalnya ketika bertemu dengan Sarah Sechan dan menawarkan konsep tersebut, dia terkejut. Namun, setelah diyakinkan, akhirnya dia (Sarah Sechan) mau. Mengenai alasan acara tersebut dinamai Sarah Sechan, Yossi menegaskan, tidak ada judul yang lebih ear catching selain nama hostnya. Karena dalam bahasa sunda nama Sarah Sechan sama dengan ngariung alias nggumpul.11 Dengan sebab Net belum memiliki talkshow yang casual dan untuk genre penonton perempuan, akhirnya di rancanglah talkshow sarah sechan. Dengan membahas sisi lain bintang tamu yang belum pernah diangkat di talkshow manapaun. Dikemas lebih mendalam secara feminim dan berada dijam perempuan, dengan asumsi bahwa pemeganggg remot tv pada jam itu adalah perempuan.12
10
http://www.riaupos.co/33665-berita-talk-show-net.-tv-coba-tampil-beda.html diakses pada tanggal 113 April 2014 pk.14.30 11 http://www.riaupos.co/33665-berita-talk-show-net.-tv-coba-tampil-beda.html diakses pada tanggal 113 April 2014 pk.14.30 12 Wawancara pribadi dengan Santika Permata, Produser Sarah Sechan. Pada tanggal 24 April 201
40
Gambar. 4 Logo Sarah Sechan
Program talkshow Sarah Sechan ini memiliki kesamaan dengan talkshow Amerika, kombinasi antara Oprah Winfrey dan Ellen Show. Namun talkshow di Net ini lebih mendekati konsep Ellen Show dari segi konsep serta kemiripan dari masing-masing hostnya. Dengan rambut pendek dan pembawaan host yang ringan. Sedangkan Oprah Winfrey lebih terkesan humanis dibanding Sarah Sechan yang lebih banyak porsi entertaint. Meskipun talkshow ini terkesan mereplika kedua talkshow Amerika tersebut, namun konten yang dihadirkan oleh Sarah Sechan memang mengangkat konten-konten lokal. Namun dalam wawancara, baik produser maupun tim kreatif menampik bahwa Sarah Sechan mengikuti atau mereplika talkshow Oprah Winfrey yang telah sukses di Amerika tersebut. Mereka menegaskan bahwa kemiripan yang ada hanya kebetulan semata. Meskipun demikian mereka lebih senang jika kemiripan tersebut disebut sebagai referensi, bukan mengekor. 13 Sama halnya dengan produser Sarah Sechan, Santika Permata. Menurutnya logo talkshow yang dipandu Sarah Sechan ini hanya merupakan signature hostnya semata.
13
wawancara pribadi dengan Alifi Kurniasihh, Tim Kreatif Sarah Sechan, pada tangggal 27 Maret 2014
41
Agar
terlihat lebih simple namun tetap menarik perhatian penontonnya. Selain itu
talkshow ini tidak memiliki tagline seperti kebanyakan talkshow lain.14 Struktur Organisasi Dalam Program Talkshow Sarah Sechan
Penggarah Produksi
: Wishnutama
Penanggung jawab Produksi : Roan Y Anpira Production Head
: Yuliarti
Excecutive Producer
: Nur Asfin Mardini
Producer
: Hotmariati Elizabeth Purba
Associate Producer
: Santika Permata
Creatives
:
a. Alifia Kurniasih b. Wiwit Novia Susanti c. Geovani Ardy Production Assisten : a. Yuliawan Maula Nugraha b. Bramanti H.N c. Ryan Antoni 1. Program Sarah Sechan Setiap stasiun televise tentu memiliki program yang dibuat untuk menarik minat penontonnya, sama halnya dengan Net tv. Talkshow Sarah Sechan merupakan salah satu program unggulan yang ada di Net tv. Sarah 14
April 2014
Wawancara pribadi dengan Santika Permata, Produser Sarah Sechan. Pada tanggal 24
42
Sechan sudah jelas merupakan sebuah program talkshow dengan format yang sama dengan kebanyakan talkshow lain. Namun dari segi konsep jelas talkshow Sarah Sechan memberikan hal yang berbeda dengan program talkshow lain. Host perempuan dengan pembawaan yang ceria dan kepiawaiannya membuat para bintang tamu menjadi nyaman, tentu membuat program ini menjadi ringan untuk ditonton. Programming merupakan perencanaan program baik radio maupun televisi dalam penjadwalan waktu tayang dalam periode harian, mingguan, atau bulanan. Tidak terkecuali dengan program Sarah Sechan, yang tentu memiliki perencanaan waktu tayang untuk menarik perhatian penonton di jam prime time, bersaing dengan program-program di stasiun lain yang samasama mengudara pada jam 19.00 WIB.
Dari 10 macam strategi dalam
merancang program yang digunakan, talkhsow Sarah Sechan menggunakan 7 strategi, sebagai berikut: 1. Dayparting, adalah satu langkah dalam perencanaan yang membagi setiap hari dalam beberapa slot waktu yang dinilai cocok dan pas untuk diudarakan. Sarah Sechan hadir pada malam hari di jam prime time karena beberapa pertimbangan, seperti asumsi bahwa pemegang terbesar remot tv pada jam prime time adalah perempuan. Untuk itulah dirancang program Sarah Sechan untuk menarik perhatian penonton pada jam tersebut. 2. Theming, adalah penentuan tema tertentu yang diudarakan pada saat khusus seperti hari liburan, atau menentukan satu minggu dengan tema
43
tertentu seperti pada program. Sarah Sechan menjadi program talkshow yang hadir setiap hari di awal kemunculannya. Namun untuk akhir pekan, talkshow ini menayangkan taping khusus anak-anak. Meskipun saat ini tidak ada lagi penayangan khusus bagi anak-anak, dikarenakan Net sudah memiliki program lain, untuk mencegah kejenuhan dari penonton. 3. Stacking, adalah satu teknik yang digunakan untuk memengaruhi audiensi dengan cara mengelompokan bersama beberapa program dengan tema yang mirip dalam rangka melihat (sweep) penonton selama penayangan satu program dengan program berikutnya. Biasanya dalam talkshow Sarah Sechan bintang tamu selebriti yang sudah hadir, menjadi narasumber kembali di program entertainment news. E-News merupakan program infotainment yang ada di Net, namun tidak berbau gossip. Program ini hanya menayangkan fakta-fakta dan informasi seputar kehidupan selebriti baik di Indonesia maupun Internasional. 4. Counterprogramming, adalah langkah perancangan satu program tandingan terhadap satu program yang berhasil dari stasiun penyiaran lain pada satu periode tayang tertentu dengan tujuan menarik audiensi dari stasiun pesaing tersebut. Dalam strategi ini talkshow Sarah Sechan seperti ingin bersaing dengan talkshow Hitam Putih di Trans7. Meskipun jadwal tayangnya lebih awal Hitam Putih yang mengudara pada 18.30 WIB, namun rating program ini cukup baik serta kontennya yang inspiratif.
44
5. Tentpoling, adalah langkah perencanaan slot waktu bagi program acara yang baru, sebelum dan setelah satu program unggulan yang mempunyai audiensi cukup besar. Penempatan program baru ini akan membuat audiensi berkesempatan melihat cuplikannya, sehingga diharapkan audiensi ini tetap tune-in ke kanal bersangkutan. Karena Net merupakan Televisi baru, maka semua program yang ada akan ditayangkan ketika iklan pada setiap program yang tayang saat itu. Contohnya talkshow Sarah Sechan akan ditayangkan berupa cuplikan iklan pada program E-News atau sebaliknya. 6. Hammocking, adalah langkah perencanaan slot waktu yang mirip dengan tentpoling, tetapi satu program baru atau show tersebut ditempatkan diantara dua program unggulan yang mempunyai audiensi cukup besar. Sarah sechan merupakan salah satu program unggulan, oleh karena itu dia ditempatkan ketika waktu prime time. Program ini juga didekatkan dengan program lain yang cukup memiliki banyak audiens. Seperti Ini talkshow , dan The Comment. 7. Crossprogramming, adalah pemilihan jenis program berikut dalam urutan jadwalnya dari penayangan satu program, yang mempunyai relevansi tema. Langkah ini dapat diperoleh dengan cara mengevaluasi jalan cerita dari dua episode atau dua program yang berbeda. Biasanya ini digunakan ketika momen tertentu saja, misalnya ketika hari Kartini. Setiap tema yang diangkat dalam program yang ada di Net pasti mengangkat tema Kartini, tidak terkecuali dengan Sarah Sechan.
45
Menurut Vane-Gross dalam bukunya Programming for Tv, Radio and Cable, tidak peduli dengan tujuannya (mendapatkan audien, prestise, penghargaan dan sebagainya) atau daya tariknya (informasi atau hiburan), maka setiap program yang ditayangkan stasiun televisi memiliki dua bentuk, yaitu dominasi format dan dominasi bintang. 15 a. Dominasi format (format-dominat) ini, konsep acara merupakan kunci keberhasilan program. Pemain dipilih untuk memenuhi persayaratan dari inti cerita yang hendak di bangun. Talkshow Sarah Sechan tentu memiliki konsep yang unik dan kreatif disetiap episodenya. Banyak hal yang dihadirkan dengan konsep menarik, Sarah Sechan sebagai hostpun dipilih ketika konsep talkshow ini sudah terbuat. Bukan karena host yang semata-mata merupakan kalangan artis saja, namun karena Sarah Sechan merupakan salah satu presenter yang mumpuni dibidangnya. b. Dominasi bintang (star-dominant). Dalam ungkapan Vane-Gross dikatakan: The star is the key ingredient; a format is a designed around the skills of the lead performer (pemain adalah unsur kunci; format program dirancang berdasarkan keahlian pemain utamanya). Sedangkan dalam bentuk kedua ini, lebih bisa diidentikan dengan program Overa van Java, yang didominasi banyak bintang, sehingga membuat programnya menuntut bintang untuk mampu memerankan berbagai macam peran yang dilakoninya.
15
Morisan, Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h. 321
46
2. Talkshow Sarah Sechan Talkshow merupakan suatu program dialog yang dibawakan oleh host dengan mengangkat beberapa tema, seperti politik, sosial, ekonomi, atau bahkan hiburan. Menurut Bernard M Timbridge berdasarkan waktu penayangannya, talkshow dapat dibedakan menjadi tiga subgenre utama, yaitu:16 The Late Night Entertainment Talk Show, The Daytime AudienceParticipation show, The Early Morning News Talk Magazine Show. Seperti yang telah dijelaskan pada bab 2, masing-masing jenis talkshow diatas memiliki subgenre yang berbeda. Namun
setelah
dianalisa,
talkshow
Sarah
Sechan
memiliki
kecendurangan dengan The Late Night Entertainment Talkshow . Dimana berdasarkan waktu penayangan, jenis ini merupakan jenis yang menghadirkan selebriti, bisa juga orang lain, dan mereka duduk berdekatan.17 Sama halnya dengan format Sarah Sechan, yang menghadirkan artis dan duduk berdekatan seperti layaknya tamu yang bermain ke rumah temannya. Di bawakan secara ringan, dengan gaya Sarah Sechan yang ramah dan lucu. Jika dilihat dari gayanya, talkshow dibedakan menjadi dua tipe utama, yaitu: Light Entertainment dan Serious Discusion. Light entertainment menitikberatkan pada unsur sensasi dan drama, mereka menampilkan orangorang yang tidak dikenal sebagai tamu dengan permasalahan mereka yang sering controversial. Biasanya diawal acara sering dibuka oleh selebriti atau
16
Amelita Lusia, eBook Oprah Winfrey & Rahasia Sukses Menaklukan panggung talkshow , h. 102 17 Amelita Lusia, eBook Oprah Winfrey & Rahasia Sukses Menaklukan panggung talkshow , h. 102
47
politikus, untuk menarik perhatian penonton terlebih dahulu. Sedangkan serious discussion lebih spesifik jika ditinjau dari materinya. Isinya berkonsentrasi pada topik khusus dibidang politik dan sosial atau pada seseorang yang sedang menjadi sorotan pada saat itu. Dalam talkshow Sarah Sechan, gaya yang paling mendekati adalah Light Entertainment. Meskipun tidak semua tema yang diangkat mengandung unsur sensasi atau drama, namun dari kedua gaya tersebut, gaya pertamalah yang paling cocok dengan talkshow
Sarah Sechan. Jika diartikan secara
harfiah, light entertainment bisa berarti hiburan yang ringan, ini tentu sesuai dengan konsep talkshow Sarah Sechan yang feminim dan dibawakan secara ringan oleh hostnya. C. Gambaran Umum HijUp.com HijUp .com merupakan e-commerce Islamic Fashion pertama didunia. Dalam satu tahun situs ini berhasil mencapai 1,5 juta visitor (data per Januari 2013). Jumlah meliputi pengunjung dari dalam dan luar negri. Video tutorial hijab yang yang dipublikasikan lewat Youtube pun ditonton lebih dari delapan juta penonton (per Januari 2013)18. Bisnis ini didirikan oleh Diajeng Lestari, dia merupakan seorang karyawan kantoran yang bermanuver sebagai pembisnis Online. Cita-citanya yang ingin menduniakan brand Indonesia menjadi acuannya untuk tetap konsisten dalam membangun bisnis tersebut. Dia memiliki dua landasan penting dalam membangun perusahaannya, pertama SDM dan value.
18
http://swa.co.id/youngsterinc/diajeng-lestari-hijup-com-e-commerce-fashion-muslimyang-mendunia diakses pada 22 Juni 2014, pkl 14.30
48
Dalam Islam sendiri Hijab berarti penutup, yang berarti pemisah antara pergaulan laki-laki dan perempuan. Selain sebagai suatu keharusan atau kewajiban bagi wanita untuk menutup aurat, hijabpun saat ini sudah menjadi sebuah fenomena social.19 Dimana jilbab bukan lagi sebuah pembeda antara santri dan non-santri. Bahkan bila dahulu jilbab menjadi halangan wanita untuk berkarier, namun saat ini justru jilbab menjadi busana kantoran yang lebih menarik dan trendi dibanding dengan busana kantoran biasa yang terkesan kuno. Inilah alasan mengapa kemudian bisnis busana muslim menjamur di Indonesia. Jika dilihat dari sisi Islam, tentu kegiatan ini merupakan ajang bisnis sekaligus dakwah. Dakwah tidak lagi mesti didepan mimbar dan didalam kegiatan pengajian saja. Menciptakan trend busana muslimpun menjadi suatu cara untuk menyebarkan ajaran-ajaran Islam. Disaat dunia digempur dengan kecanggihan teknologi, maka syiarpun bisa dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan tersebut. HijUp.com menjadi salah satu tempat para creator muslim untuk ikut andil dalam menyebarkan syiar islam melalui busana yang syar’i. HijUp.com diangkat dalam talkshow
Sarah Sechan dikarenakan
bertepatan dengan momentum Ramadhan. Selain itu hal yang menarik adalah belum banyak yang tahu mengenai situs bisnis baju muslimah ini. Penjualannya yang sampai menembus Eropa, seperti Perancis dan Amerika, tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi umat muslim, khususnya muslim Indonesia. Hal ini menjadi salah satu faktor mengapa kemudian tema ini diangkat oleh tim Sarah Sechan.
19
Nasarudin Umar, Fikih Wanita Untuk Semua, (Jakarta: Serambi, 2010), h.30
BAB IV ANALISIS HIRARKI PENGARUH DALAM TALKSHOW SARAH SECHAN PADA SEGMEN HIJUP.COM Televisi merupakan salah satu media elektronik yang memberikan begitu banyak informasi. Bahkan saat ini televisi menjadi benda wajib yang harus dimiliki setiap rumah. Begitu mudah seseorang mendapatkan informasi dari televisi, berita kekerasan, hiburan, sampai politik. Namun dari sekian banyak informasi yang didapat, tentu informasi tersebut melewati sedemikian rupa proses yang ada. Tidak hanya itu ada pula faktor yang memengaruhi isi media atau yang biasa dikenal dengan teori hirarki pengaruh. Pada bab ini peneliti menggunakan Teori Hierarki Pengaruh yang dipopulerkan oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese dalam bukunya Mediating The Message of influence on Mass Media Content 1, untuk menganalisa faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konten talkshow Sarah Sechan di Net Tv. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada Bab 2, dalam teori Hierarki Pengaruh ini terdapat lima faktor yang mempengaruhi isi media, yaitu: Level individual, Level rutinitas media, level organisasional, level ekstra media, dan level ideologi. A. Level Individual Pada level ini sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Pamela shoemaker dan Stephen D Reese, isi media dipengaruhi oleh faktor individu para pekerja media, seperti gender, orientasi seksual, latarbelakang ekonomi, pendidikan, agama dan lain-lain. Dalam talkshow 1
Sarah Sechan, level individu dapat
Pamela Shoemaker dan Stepehen D Reese, Mediating The Message; Theories of Influence On Mass Media Content, (New York: Longman Publisher, 1996)
49
50
dikaitkan dengan para tim kreatif yang bertugas mencari ide dan membuat konsep dalam setiap episodenya. Tim kreatif Sarah Sechan berasal dari berbagai macam latar belakang pendidikan, etnis, dan agama. Tentu latar belakang mereka yang berbeda akan sedikitnya memengaruhi cara mereka dalam menentukan tema talkshow . Berikut adalah faktor-faktor individu yang memengaruhi konten talkshow di Sarah Sechan. a. Agama Tim sarah sechan memiliki latar belakang agama yang berbeda. Meskipun demikian dari hasil pengamatan yang dilakukan, baik melalui wawancara, temuan dokumen, dan pengamatan melalui televisi bahwa faktor agama dari masing-masing tim tidak begitu memiliki pengaruh pada konten talkshow
Sarah Sechan. Karena
biasanya dalam talkshow ini hal-hal yang berbau agama ditampilkan ketika memang bertepatan dengan momen tertentu saja. Seperti pada hari besar agama contohnya ketika Ramadhan atau Natal. Talkshow Sarah Sechan akan menampilkan tema yang sesuai dengan momentum tersebut. Contohnya pada segmen HijUp.com yang diangkat saat bulan Ramadhan tahun lalu. “Karena waktu itu lagi ramadhan juga ya, yaudah kita angkat halhal yang ada sisi ramadhannya nih. Coba cari entah itu hijabers cilik, atau apalah. Browsing, akirnya nemu HijUp.com yang menarik buat diangkat.2”
Dengan demikian sangat jelas bahwa faktor agama hanya memengaruhi pada momentum tertentu saja. Seperti contoh lain pada 2
2014
Wawancara Pribadi dengan Tim Kreatif Sarah Sechan, Alifia Kurniasi. Pada 27 Maret
51
episode Mix and match hijab di hari lebaran, yang tayang pada 9 Juli 2014. Dimana bintang tamu merupakan seorang bloger yang ahli dalam memadupadankan busana dalam berhijab. Melalui instagram bintang tamu memberikan tips tentang berhijab yang sederhana. Meskipun terkadang ada saja tayangan Sarah Sechan yang berbau
religious
bukan
pada
momentum
ramadhan.
Namun
kebanyakan tema yang diangkat akan menyesuaikan dengan momentum yang sedang terjadi saat itu. Tidak hanya momentum hari besar agama saja, saat hari besar nasionalpun talkshow
ini akan
menyesuaikan tema dengan momentum tersebut. b. Pendidikan Faktor pendidikan memiliki pengaruh yang besar dalam keberhasilan talkshow Sarah Sechan, dari segi pengemasan tema dan konten yang ditampilkan. Dari Direktur Utama Net sendiri, yang merupakan lulusan Fakultas Komunikasi di Mount Ida College di Boston,
beliau cukup lama bergelut di bidang Industri Media.
Kemudian latar belakang pendidikan tim Sarah Sechan yang memang kebanyakan lulusan dari bidang yang relevan, meskipun ada pula yang merupakan lulusan dibidang lain, seperti Excecutive Produser Nur Asfin Mardini yang merupakan lulusan teknik kimia. “latar belakang pendidikan kita macem-macem sih, kaya executive produser Sarsech lulusan teknik kimia. Tapi kebanyakan memang relevan di bidang komunikasi”3 3
2014
Wawancara pribadi dengan Santika Permata, Produser Sarah Sechan, pada 24 April
52
Meskipun tidak musti dari latar pendidikan yang relevan, namun pada prakteknya pendidikan yang relevan dalam dunia televisi tentu memberikan keuntungan tersendiri, karena memberikan kontribusi yang sesuai dengan keahlian dibidangnya. Namun dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda talkshow ini mampu hidup dengan keunggulannya dan konsep yang menarik, berkat ide dan kerja keras tim yang kompak. Tabel. 3 Data Tim Sarah Sechan Jumlah
Gender
Jenjang
Bidang Pendidikan
Tim
LK
PR
Pendidikan
Relevan
11
4
7
S1
7
Pada
level
individu
tema
HijUp.com
Tidak Relevan
4
diangkat
berdasarkan
pertimbangan karena bertepatan dengan momentum Ramadhan. Dimana setiap
program
televisi
khususnya
di
Indonesia
berlomba-lomba
menyuguhkan acara yang mengandung unsur ramadhan. Sedangkan dalam latarbelakang pendidikan tentu memiliki pengaruh yang cukup besar karena ide-ide kreatif yang bermunculan dari level individu inilah yang menghasilkan tema HijUp.com. B. Level Rutinitas Media Pada level rutinitas media, isi media dipengaruhi oleh praktikpraktik komunikasi yang telah menjadi ritual di organisasi media, dalam talkshow
Sarah Sechan rutinitas yang biasa dijalankan adalah seperti
53
deadline, standar layak tayang dan proses produksi. Berbeda dengan suatu program berita yang memiliki nilai berita dan standar objektifitas. Pada level rutinitas media, tema HijUp.com diangkat dengan melalui brainstroming terlebih dahulu. Yakni proses yang dilakukan untuk menentukan tema yang akan diangkat. Dalam program berita hal seperti ini dilakukan saat rapat redaksi. Prosesnya hampir sama yang membedakan hanya dari segi istilah saja. Ini meliputi deadline, proses produksi dan standar layak tayang. a. Deadline Deadline tidak hanya diberlakukan dalam program berita saja, deadline merupakan ritual yan selalu ada pada praktik rutinitas media, sama halnya dalam talkshow
sarah sechan deadline juga
diberlakukan. Biasanya deadline dikumpulkan satu minggu sebelum diadakan syuting. Tim kreatif harus mengumpulkan job desknya berupa konten dan skrip untuk dijadikan bahan acuan bagi host. “Satu minggu sebelum syuting itu harus sudah selesai konten,dan skripnya4” b. Standar layak tayang Setiap program tentu memiliki standar layak tayang yang berbeda-beda. Sama halnya dengan talkshow
Sarah Sechan yang
memiliki standar layak tayang. Secara umum, dalam menentukan tema yang akan tayang, tim Sarah Sechan terlebih dahulu melakukan brainstorming. Ini merupakan proses awal yang dilakukan untuk 4
2014
Wawancara Pribadi dengan Santika Permata, Produser Sarah Sechan, pada 24 April
54
mendapatkan ide dan menuangkannya dalam sebuah konsep. Biasanya standar layak tayang ditentukan melalui kriteria yang diangkat bukan berasal dari siapa yang menjadi bintang tamu, namun alasan mengapa mengangkat kisah bintang tamu tersebut. Seperti pada saat tim kreatif kehabisan ide dan mengangkat seorang artis yang kurang terkenal tanpa memiliki kisah hidup yang menarik, itu tentu akan mendapatkan penolakan.
“Penolakan itu
biasanya ada unsur pengulangan ide, pengulangan pertanyaan, gimmick yang template, itu pasti ditolak. Adapun dari segi bintang tamupun sering mendapatkan penolakan.5” Pada
segmen
HijUp.com
standar
layak
tayang
yang
diberlakukan adalah bagaimana tema ini diangkat berdasarkan keunikan yang dimiliki serta belum pernahnya tema ini muncul di talkhsow manapun. Sehingga HijUp.com merupakan suatu ide baru yang sesuai dengan standar layak tayang yang diberlakukan pada talkshow Sarah Sechan. c. Proses produksi Dalam tahap ini seperti yang sudah dibahas diatas, proses paling pertama yang dilakukan adalah brainstorming. Dimana tim kreatif mencari ide atau bahan yang nantinya akan dipresentasikan kepada produser. Kemudian produser akan menyeleksi ide mana saja yang akan ditampilkan atau justru ditolak. Tidak jarang banyak ide yang
5
2014
Wawancara Pribadi dengan Santika Permata, Produser Sarah Sechan, pada 24 April
55
ditolak karena tidak memenuhi standar layak tayang seperti yang sudah dipaparkan diatas. “mencari ide seperti apa? bintang tamunya siapa? Pembahasannya seperti apa? akan ada gimmick audiokah, visualkah, lalu setelah diolah ide awalnya seperti apa, lalu dipresentasikan dan dimatangkan kembali idenya. Atau dibalik, kita sudah punya artisnya, baru dicarikan ide pembahasannya. Terkadang seperti itu. Setelah itu ide tadi dituangkan dalam satu rundown dan dibuatkan bagaimana skripnya, skripnya berupa point pants”6 Kemudian pada tahap produksi ide yang sudah melalui berbagai proses tersebut dituangkan dalam sebuah skrip kemudian diberikan kepada host untuk menjadi bahan pertanyaan kepada bintang tamu. Talkshow
Sarah Sechan dilakukan secara live dan taping. Dalam
pasca produksi ketika dilakukan taping ada proses editing sedangkan untuk live tentu saja tidak melewati proses editing tersebut. setelah itu dilakukan evaluasi baik itu taping ataupun live. “Evaluasi setiap episodenya selalu dilakukan, dari segi konten, teknis, dan disemua lini. Dari mulai artisnya, even itu sarah sechan sekalipun, ketika dia melakukan kesalahan, itu pasti dievaluasi. Semua lini kita akan bahas untuk bahan evaluasi”7 Pada segmen HijUp.com ide berasal dari kerja tim kreatif yang melakukan pencarian hal yang menarik di internet. Setelah mendapat persetujuan produser, kemudian tema ini berlanjut pada tahap produksi melalui serangkaian proses. HijUp.com di lakukan secara taping, sehingga pada tahap pasca produski tema ini akan melalui tahap editing. Meskipun tidak banyak kesalahan saat syuting
2014 2014
6
Wawancara pribadi dengan Santika Permata, Produser Sarah Sechan, pada 24 April
7
Wawancara pribadi dengan Produser Sarah Sechan, Santika Permata, pada 24 April
56
berlangsung, biasanya pada proses produksi untuk taping pasti diberlakukan tahap editing. “kalo taping harus ada editing”8 C. Level Organisasional Pada level ini isi media dipengaruhi oleh manajemen organisasi media. Siapa yang berkuasa dan bagaimana kebijakan yang berlaku dalam media tersebut. Jika dalam sebuah isi pemberitaan pemegang kekuasaan tertinggi pada umumnya dipegang oleh pemilik media (owner), sama halnya dalam sebuah talkhsow. Pemilik media juga memiliki wewenang untuk menentukan kebijakan redaksi yang berkaitan dengan segala aspek. Namun dalam talkshow
Sarah Sechan diakui memang, Wishnutama
selaku Direktur Utama sekaligus salah satu pendiri Net tv memiliki kontribusi besar dalam memprakarsai adanya beberapa program di Net, termasuk Sarah Sechan. “100%, dia support apapun yang kita buat, adanya sarah sechan, adanya program lain itu berkat motivasi dia (Wishnutama), yang mempercayai kita untuk membuat program inovatif tersebut. jadi beliau 100% berkontribusi dalam setiap acara-acara.9” Namun menurut Santika Permata, setiap program yang belum jadi (masih dalam proses perencanaan) pasti akan melibatkan Wishnutama, selaku Direktur Utama. Namun setelah program tersebut matang, biasanya Wishnutama hanya mengontrol saja dan memercayakan sepenuhnya kepada tim yang memegang program tersebut.
8
Wawancara pribadi dengan Produser Sarah Sechan, Santika Permata, pada 24 April
9
Wawancara pribadi dengan Produser Sarah Sechan, Santika Permata, pada 24 April
2014
2014
57
“Awal mulanya program itu dibuat, biasanya melibatkan Wishnutama. Ketika program itu sudah jadi, baru dia mempercayakan kepada kita. Sebelum program itu masih dalam konsep, semua melibatkan dirut.”10
Dalam talkshow
Sarah Sechan, setiap penentuan tema yang akan
diangkat terlebih dahulu akan melalui beberapa prosedur. Ide awal tetap diperoleh dari hasil brainstroming para tim kreatif, selanjutnya presentasi pada produser, sampai pada kepala departemen. Namun jika excecutive produser menyetujuinya maka tidak perlu meminta persetujuan kepala departemen. “itu kepala departemen, prosesnya tim kreatif brainstroming present ke produser, ke executive produser, baru ke kepala departmen. Tapi biasanya kalo kata executive produsernya oke kita ga perlu ke kepala departemen”11 Pada level ini penentuan tema HijUp.com berasal dari tim kreatif, yang kemudian disetujui atas pertimbangan yang mengacu pada standar layak tayang oleh produser. Bukan berdasarkan pada keputusan pemilik media. Tidak hanya pada penentuan HijUp.com saja, namun berdasarkan penemuan peneliti setiap tema yang ada dalam talkshow ini merupakan ide dari kreatif, yang bebas dari permintaan pemilik media. Karena pemilik media hanya berkontribusi saat perencanaan awal program Sarah Sechan dibentuk. Selebihnya pemilik hanya mengawasi dan menyerahkan tanggung jawab penuh kepada masing-masing kepala departmen. Ini tentu
2014 2014
10
Wawancara pribadi dengan Produser Sarah Sechan, Santika Permata, pada 24 April
11
Wawancara pribadi dengan Produser Sarah Sechan, Santika Permata, pada 24 April
58
berbeda dengan level organisasional pada isi berita, yang biasanya mendapatkan “titipan” pemilik media pada isi pemberitaannya. Gambar. 5 Level Organisasi dalam talkshow Sarah Sechan Excecutive Produser Production Head Pemilik keputusan tertinggi
Producer
Tim kreatif
Tema talkshow
Associate Produser
D. Level Ekstra Media Pada level ini isi media juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berada di luar media, seperti sumber berita, pengiklan, audiens, pemerintah, kompetisi pasar, dan teknologi. Berikut adalah faktor-faktor ekstra media yang memengaruhi isi media dalam talkhsow Sarah Sechan: a. Sumber berita Sumber berita atau biasa disebut dengan narasumber dari Sarah Sechan datang dari berbagai kalangan, seperti artis, politisi, atlet, masyarakat umum, dan lain-lain. Dalam Sarah Sechan narasumber atau bintang tamu biasanya diundang karena memiliki sesuatu yang memang perlu diangkat untuk dibahas. Selain mengandung unsur sosial, adapula hanya sekedar hiburan semata. Bahkan bisa dikatakan materi hiburan lebih mendominasi dibanding materi lainnya.
59
Namun tidak jarang ada saja narasumber yang meminta untuk diundang dengan kepentingan pribadi, seperti untuk promo film atau peluncuran album terbaru dari kalangan artis. Terlebih dengan kemajuan teknologi serta banyaknya masyarakat yang menggunakan media sosial, menjadi salah satu pertimbangan tim untuk memilih narasumber. “Ada aja sih yang kaya gitu, tapi seimbanglah. Juga ada pertimbangan dari sosial media melalui #bintangtamuonsarah. Ketika animo penonton heboh pada artis tersebut, yaudah kita ambil itu.”12 Dengan kata lain selain penentuan narasumber Sarah Sechan dilakukan oleh tim kreatif, adapula narasumber yang meminta diundang, atau bahkan permintaan dari penonton untuk mengundang (biasanya artis) narasumber tersebut ke dalam acara Sarah Sechan. Penonton menjadi ikut aktif untuk menentukan narasumber dalam Sarah Sechan. Pada segmen HijUp.com pemilihan tema ini merupakan ide dari tim kreatif, bukan permintaan dari audiens melalui media sosial, serta bukan pula permintaan dari pihak HijUp.com sendiri untuk bisa tampil dalam talkshow Sarah Sechan. b. Pengiklan Konten atau isi dalam talkshow Sarah Sechan juga tidak terlepas dari pengaruh pengiklan. Hal tersebut dapat kita lihat dalam penayangan talkshow tersebut yang memiliki iklan atau commercial break dalam setiap segmennya. Namun
12
2014
yang paling banyak
Wawancara Pribadi dengan Santika Permata, Produser Sarah Sechan, pada 24 April
60
berpengaruh adalah iklan yang diselipkan berada langsung dalam segmen sarah sechan (belt in). Ini tentu memengaruhi tema talkshow
dan konten yang
dihadirkan. Seperti pada segmen saat bintang tamu diundang untuk menceritakan pengalamannya berbelanja online dengan mudah melalui situs jual beli yang sedang dipromosikan pada talkshow Sarah Sechan. Pada tanggal 20 Maret 2014 tayangan Sarah Sechan mendatangkan Cinta Laura sebagai bintang tamu yang menceritakan betapa mudahnya berbelanja di elevenia (situs belanja online) dengan harga yang murah dan barang yang beragam. Ini menjelaskan bahwa tema yang dihadirkan secara tidak langsung ditentukan kepentingan sponsor sebagai pengiklan. “Pernah liat ada product belt in, itu adalah produk yang tidak masuk dalam commercial break, tetapi itu masuk dalam segmen. Pengiklan berani membayar mahal untuk membloking segmen dalam talkshow sarah sechan. Kita mengemas lebih soft, gak seperti iklan. Tersirat, tetapi tetap ada, jadi biaya produksi dan proses produksipun tetap berjalan.”13 Level ekstra media, seperti iklan dalam segmen HijUp.com bisa jadi merupakan suatu promo yang disepakati kedua belah pihak, antara HijUp.com dan Sarah Sechan. Terlebih jika dilihat dari segi bisnis, HijUp.com merupakan situs Online busana muslim yang memerlukan promo untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen, dalam hal ini berarti penonton Sarah Sechan. Adanya tayangan ini merupakan indikator bahwa tema HijUp.com diangkat tidak hanya sekedar untuk mengisi segmen dalam
13
2014
Wawancara Pribadi dengan Santika Permata, Produser Sarah Sechan, pada 24 April
61
Sarah Sechan pada saat Ramadhan, namun adapula pertimbangan berdasarkan promosi. Berikut adalah produk-produk yang pernah mengiklan di Sarah Sechan. Tabel. 4 Commercial Break pada Talkshow Sarah Sechan Pengiklan di Talkshow
sarah
Sechan, tanggal 4 Juni 2014 Vitamin Water Datsun C-1000 Program-program Net lainnya
Tabel. 5 Belt in pada talkshow Sarah Sechan Iklan Belt in pada Talkshow Sarah Sechan, tanggal 20 Maret 201 Elevenia (situs belanja Online)
c. Kompetisi pasar Banyaknya program talkshow di beberapa stasiun televisi di Indonesia, membuat setiap talkshow harus dapat menampilkan hal yang menarik, sehingga talkshow nya dapat bertahan untuk bersaing dengan talkshow di televisi lainnya. Ini tentu menjadi salah satu tujuan Sarah Sechan sebagai salah satu program
62
talkshow
yang juga memiliki target pencapaian penonton,
sehingga dapat menjadi talkshow
yang paling digemari oleh
masyarakat. Dalam talkshow ini kebanyakan tema yang diangkat memang lebih fresh dan tidak mengekor pada tema talkshow lain. Seperti dalam latarbelakang talkshow Sarah Sechan yang mengungkap sisi lain bintang tamunya, tidak banyak talkshow lain yang memiliki konsep serupa. Pada penentuan segmen HijUp.com talkshow Sarah Sechan menjadi talkshow pertama yang memperkenalkan situs ini pada penonton. Meskipun tidak dapat dipungkiri untuk rating bahwa Net masih belum mendapatkan rating yang sesuai dengan yang diharapkan. “Kalo secara rating kita memang belum sesuai dengan yang diharapkan, tapi untuk genre penonton sudah sesuai. Secara besaran dari sarah sechan dari awal sampai sekarang, ratingnya terus naik. Meskipun pada bulan oktober sedikit menurun. Perpindahan dari bulan ramadhan ke regular, kalo dari trend meningkat sih.”14 d. Pemerintah Sementara faktor ekstra media lain yaitu pemerintah, atau lembaga yang menaungi peraturan mengenai penyiaran. KPI (komisi Penyiaran Indonesia) memiliki beberapa peraturan, seperti dalam pasal 1 no 3 tentang standar Program siaran merupakan panduan tentang batsan-batasan apa yang boleh dan tidak boleh dalam penayangan program siaran.15
2014 pk.20.19
14
Wawancara pribadi dengan Santika Permata, Produser Sarah Sechan, pada 24 April
15
www.kpi.go.id/download/regulasi/SPS-FINAL_C3. Diakses pada tanggal 27 Mei
63
Selain itu bersinggungan dengan pedoman perilaku penyiaran yaitu menghormati dan menjungjung tinggi norma dan nilai agama dan budaya bangsa yang multicultural,16 menjadi salah satu pertimbangan Sarah Sechan mengapa kemudian tema HijUp.com diangkat pada saat Ramadhan. Menampilkan tema yang menjadi referensi para muslimah dalam berbusana yang syar‟i namun tetap modis. Menurut Produser Sarah Sechan, sampai saat ini program talkshow tersebut tayang, tidak pernah mendapat teguran dari KPI. Ini berarti Sarah Sechan telah memberikan tayangan yang sesuai dengan aturan yang diberlakukan KPI.
„‟jangan sampe deh kena teguran,
naudzubillah‟‟17 Meskipun demikian
saat ini peraturan KPI sudah tidak bisa
menjadi acuan. Banyak tayangan yang menyalahi aturan namun tetap tayang tanpa mendapatkan sanksi yang sesuai. Bahkan banyak sekali tayangan yang telah di stop muncul kembali dengan nama yang sama namun diberikan tambahan agar terkesan berbeda. Seperti Empat Mata di Trans7 yang kemudian berganti judul atau justru menambah kata dalam judul menjadi Bukan Empat Mata. Namun dalam talkshow Sarah Sechan selaras dengan apa yang diungkapkan produser bahwa talkshow
ini memang tayang sesuai
dengan peraturan yang diberlakukan KPI sebagai lembaga pemerintah.
16 17
2014
Judhahariksawan, Hukum Penyiaran, (Jakarta: Rajagrafindo, 2010), h. 97 Wawancara pribadi dengan Produser Sarah Sechan, Santika Permata, pada 24 April
64
e. Teknologi Faktor teknologi juga tentu memiliki pengaruh yang cukup besar dalam menarik perhatian khalayak. Dengan menggunakan peralatan canggih dan visualisasi yang memanjakan mata, talkshow
Sarah
Sechan yang merupakan salah satu program Net yang memiliki cara tersendiri agar mendapat tempat di hati penontonnya. Terlebih lagi Net merupakan stasiun televisi pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi full high definition. Full high definition mempunyai aspek rasio 16:9 Widescreen yang berarti video ditampilkan dalam resolusi 1920x1080 pixels, alhasil kualitas videopun sangat jernih dan detil sehingga sangat enak untuk ditonton atau dinikmati. Karena kualitasnya yang jernih dan detail ukuran file akan sangat membengkak.18 “Secara gambaran lebih tajam, terang, jelas dengan ukuran yang berbeda juga. Memang yang pertama di Indonesia. Kamera dengan support high definition, Net sudah berupa server, kaya memoricad. Kita sudah komputerisasi.”19 E. Level Ideologi Pada level terakhir ini, isi media dipengaruhi oleh ideologi yang dianut oleh institusi media tersebut. Dalam buku Media dan Budaya Populer dijelaskan bahwa ideologi merujuk pada ide-ide tentang hakikat dan hubungan kekuasaan. Istilah ini juga merujuk pada pelbagai kepercayaan dan nilai-nilai dominan yang diterima begitu saja (taken for 18
http://media-tikar.blogspot.com/2012/04/pengertian-full-hd-1080p.html , diakses pada
tanggal 24 September 2014 pkl. 17.00 WIB 19
2014
Wawancara pribadi dengan Santika Permata, Produser Sarah Sechan, pada 24 April
65
granted).20 Sedangkan menurut Pamela J shoemaker dan Stephen D Reese ideologi merupakan sebuah kerangka berfikir yang terintegrasi mengenai cara kita melihat dunia dan berharap orang lain untuk menyesuaikan diri dengan tindakan kita.21 Talkshow Sarah Sechan merupakan bagian dari Net tv yang juga merepresentasikan ideologi melalui tayangannya. Talkshow yang terkesan mereplika talkshow
Oprah Winfrey ini secara tersirat menonjolkan
ideologinya yang berkiblat ke barat. Meskipun tidak secara jelas mengakui bahwa banyaknya program di Net mengekor atau mereplika program barat. Namun bisa kita lihat dari beberapa judul program tersebut yang hampir serupa bahkan sama, sebut saja breakout (program musik), Tonight Show (program talkshow malam), Entertainment News(program infotainment) dan program lainnya. Hampir semua program yang dimiliki Net terkesan kebaratan, namun produser Sarah Sechan mengakui hal tersebut hanya sebagai referensi semata. “Kiblat kita emang kesana, ngapain bikin acara ngikutin local. Kita mau cari referensi, secara konten dan visual non local, tapi dengan isi local. buktinya kita ada Indonesia Bagus, Lentera Indonesia juga. Yang semuanya itu isinya asli tentang Indonesia. Lebih ke pengemasannya sih, kita ga kalah ko sama discovery channel secara visualisasi, tapi konten kita tetep tentang segala hal mengenai Indonesia.”22 Setiap program di Net memang memiliki konten yang positif, meskipun lebih banyak sisi hiburan dibanding dengan pendidikan. Jika dilihat secara rating, Net belum mampu mencapai target yang diinginkan. 20
Graeme Burton, Media dan Budaya Populer (Yogyakarta: Jalasutra, 2012) , h. 16 Pamela J Shoemaker dan Stephen D Reeese, eBook Mediating The Message; Theories of Influences on Mass Media Content, h 213 22 Wawancara pribadi dengan Santika Permata, Produser Sarah Sechan, pada 24 April 2014 21
66
Meskipun perolehan rating belum baik, tidak menjadikan Net mengekor banyak acara yang sama dari televisi lain. Ini menunjukan bahwa Net masih konsisten dengan cita-citanya untuk memberikan tayangan yang edukatif dan positif. Dibalik konsistensinya, peneliti melihat bagaimana Net mengemas setiap programnya untuk sejajar dengan program luar serta kemegahan dan hedonism yang ditampilkan tentu menjadi sorotan yang dinilai kurang relevan dengan apa yang ada didalam masyarakat. Ini berdampak pada kian merosot dan tumpulnya kepekaan masyarakat terhadap kenyataan di sekelilingnya. Konten positif yang dihadirkan oleh Net menjadi tidak edukatif ketika menciptakan sisi hedonism dalam masyarakat. Idy Subandi menyebutnya dengan istilah desentisisasi dan masyarakat mati rasa.23 Dimana fenomena ini menguat akibat pengaruh atau efek media yang membuat orang banyak diekspos oleh informasi atau citra kekerasan dan tindakan anti sosial yang menyebabkan akan menjadi kurang cemas terhadap akibatnya. Dalam buku Teori Komunikasi Massa, Jhon Vivian mengatakan bahwa para pengkritik menyatakan arus komunikasi adalah satu arah, dari Negara kuat ke Negara lemah. Akibatnya nilai-nilai Barat mengalir tanpa bisa dicegah.24 Program-program Net yang mereplika program barat menjadi indikator dimana budaya barat telah menjadi primadona di berbagai program yang dimiliki Net.
23
Net terkesan ingin memberikan
Idy Subandi Ibrahim, Kritik Budaya Komunikasi: Budaya, media, dan gaya hidup dalam proses demokratisasi di Indonesia (Yogyakarta: Jalasutra,2011), h. 233 24 Jhon Vivian, Teori Komunikasi Massa Ed.delapan, h.530
67
tayangan yang sama canggihnya dari segi visual dengan apa yang dihadirkan program diluar, namun dengan tetap mengusung konten lokal. Meskipun demikian sedikitnya yang terlihat adalah tidak hanya dari segi visualisasi saja yang sama, namun dari segi pengemasan terlebih bahasa yang digunakan, Net tetap memberikan porsi bagi non-lokal. Televisi
dengan
beragam
programnya,
pada
praktiknya
merepresentasikan ideologi. Televisi tidak bisa mengelak untuk bersifat ideologis. Boleh jadi tidak dengan sengaja mendorong atau mereproduksi ketidaksetaraan, namun fakta bahwa televisi sesungguhnya menempuh cara itu membuat televisi tidak bisa dipandang sebagai „tak berdosa‟.25 Televisi menjadi salah satu agen pembawa ideologi yang tidak akan lepas dari berbagai kepentingan. Tidak terkecuali kepentingan politik, bisnis, dan kekuasaan. Net sebagai perusahaan media tidak bisa mengelak untuk berorientasi pada keuntungan dibalik visinya menciptakan tayangan yang mengedukasi. Terlebih konten yang diproduksi Net melalui berbagai programnya lebih banyak mengangkat sisi hiburan yang merupakan konsumsi bagi masyarakat. Dimana menurut Richard Dyers hiburan merupakan kebutuhan pribadi yang telah dipengaruhi struktur kapitalis, yang kemudian membentuk suatu budaya dimana budaya tersebut membawa manusia kedalam dunia yang serba tipuan. Selaras dengan ungkapan Teodhor Adorno dan Max Horkheimer yang menyatakan bahwa budaya industri adalah media tipuan, yang membuat hilangnya kepribadian yang tulus 25
Graeme Burton, Membincangkan Televisi: Sebuah Pengantar Kajian Televisi, (Yogyakarta: Jalasutra, 2011), h.27
68
akibat budaya yang telah berubah menjadi alat industri dan menjadi produk standar kapitalis. Televisi menjadi alat untuk menyebarkan informasi dengan membawa ideology untuk menciptakan pemahaman yang sama. Tentang baik-buruk, penting-tidak penting semua ditentukan oleh televisi dalam pembentukan ideologi. Televisi memengaruhi masyarakat secara halus sehingga secara tidak sadar masyarakat akan menerimanya sebagai suatu kebenaran. Sama halnya dengan apa yang disuguhkan oleh program Net. Yang menjadikan budaya barat sebagai hal yang baik dan menjadi standar acuan hidup bagi masyarakat Indonesia. Berdasarkan temuan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Net menjadi isntitusi media yang menganut ideologi kapitalis yang etis atau led capitalism, dimana prinsipnya mengeruk keuntungan sambil tetap memberi hal yang positif. Orientasi bisnis tetap menjadi hal penting dalam berjalannya bisnis media ini, namun memberikan tayangan yang positif menjadi alternatif yang dipilih Net untuk tetap mengedukasi penonton. Praktis peneliti dapat menyimpulkan bahwa Net tidak jauh berbeda dengan televisi lain pada umumnya, yang mengikuti keinginan pasar semata (pragmatis) namun dibalut dengan hal positif yang tidak dimiliki televisi lain. Begitupula pada penayangan HijUp.com saat Ramadhan, bukan berarti Net menganut ideologi yang Islami, namun penayangan ini disesuaikan dengan kebutuhan pasar yang memang bertepatan dengan bulan suci umat muslim di Indonesia. Sehingga tayangan bernuansa islami menjadi keharusan untuk ada pada setiap Ramadhan.
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai kegiatan talkshow Sarah Sechan, ditemukan bahwa setiap level memiliki pengaruh dalam berjalannya proses produksi talkshow tersebut, yang kemudian akan menjadi pertimbangan untuk tayang atau tidaknya setiap tema yang dibuat. Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa terdapat lima level yang memengaruhi isi talkshow tersebut, selain itu ada beberapa temuan lain mengenai bagaimana kemudian Net mengemas programnya dengan ideology barat. Keseluruhan data tersebut dapat disimpulkan menjadi beberapa point: 1.
Talkshow Sarah Sechan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal baik dari luar maupun dalam media. Faktor-faktor tersebut ialah: (a) faktor individual pekerja media, yaitu dari latarbelakang pendidikan dan agama, (b) faktor rutinitas media, dimana faktor ini dipengaruhi ole proses produksi talkshow, deadline, dan standar layak tayang, (c) faktor organisasional yang terlihat dari bagaimana hirarki jabatan dapat memengaruhi isi talkshow tersebut, (d) faktor ekstra media yang berasal dari narasumber, pengiklan, kompetisi pasar, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan teknologi (e) serta faktor ideologi.
2.
Pada individu level dapat dikaitkan dengan para tim kreatif yang bertugas mencari ide dan membuat konsep dalam setiap episodenya. Tim kreatif Sarah Sechan berasal dari berbagai macam latar belakang pendidikan, etnis, dan agama. Tentu latar belakang mereka yang berbeda akan
69
70
sedikitnya memengaruhi cara mereka dalam menentukan tema talkshow. Latar belakang agama tidak memengaruhi disebabkan segala hal yang bersifat religious bukan diangkat berdasarkan latar belakang agama dari tim, namun karena bertepatan dengan momentum tertentu saja. Sedangkan latar belakang pendidikan cukup memengaruhi berdasarkan kontribusi ide, dari segi pengemasan, serta tema yang ditampilkan cukup variatif serta menarik. 3.
Level
rutinitas media, dipengaruhi oleh ritual yang selalu terjadi
berulang kali dalam praktik komunikasi media. Ritual ini mencakup deadline, standar layak tayang, serta proses produksi. Ritual-ritual tersebut dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang ada dalam talkhsow Sarah Sechan. 4.
Level organisasional, pada level ini isi media dipengaruhi oleh manajemen organisasi media. Jika dalam isi berita pemegang kekuasaan tertinggi pada umumnya dipengaruhi oleh pemilik media. Tidak pada talkhsow Sarah Sechan. Pemegang keputusan tertinggi adalah kepala produksi, sedangkan pemilik hanya berkontribusi pada awal perencanaan program ini dibuat.
5.
Level ekstra media, level ini dipengaruhi oleh sumber berita (narasumber), pengiklan, audiens, pemerintah, dan kompetensi pasar. Narsumber dapat dipengaruhi oleh permintaan penonton melalui media sosial, atau bahkan dari permintaan narasumber sendiri untuk diundang dengan kepentingan, seperti promo album, atau film. Sedangkan pengiklan memengaruhi talkshow ini ketika iklan tersebut masuk
71
kedalam segmen, sehingga segala konten talkhsow tersebut tentu membahsa seputar iklan yang masuk segmen tersebut. 6.
Level ideologi, pada level ini isi media dipengaruhi oleh ideologi yang dianut oleh institusi media tersebut. Net menjadi isntitusi media yang menganut ideologi kapitalis yang etis atau led capitalism, dimana prinsipnya mengeruk keuntungan sambil tetap memberi hal yang positif. Orientasi bisnis tetap menjadi hal penting dalam berjalannya bisnis media ini, namun memberikan tayangan yang positif menjadi alternatif yang dipilih Net untuk tetap mengedukasi penonton. Praktis peneliti dapat menyimpulkan bahwa Net tidak jauh berbeda dengan televisi lain pada umumnya, yang mengikuti keinginan pasar semata (pragmatis).
B. Saran Setelah melakukan penelitian mengenai hirarki pengaruh dalam talkshow Sarah Sechan serta melihat bagaimana Net menjadi televisi yang banyak diminati saat ini, maka peneliti merasa perlu untuk menyampaikan beberapa saran, sebagai berikut: 1. Talkshow Sarah Sechan hendaknya memberikan porsi yang lebih terhadap tokoh yang inspiratif, dibanding porsi hiburan semata. Sehingga dapat memberikan sisi edukasi yang menginspirasi penontonnya. 2. Bagi Net yang saat ini menjadi televisi swasta yang baru namun sudah bisa dianggap sejajar dengan televisi lain, hendaknya memberikan tontonan yang menjadi tuntunan bagi masyarakat Indonesia. Serta tetap konsisten untuk memberikan tayangan yang edukatif.
DAFTAR PUSTAKA Amelita Lusia, eBook oprah winfrey & Rahasia Sukses Menaklukan panggung talkshow Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-Anees, Filsafat Ilmu Komunikasi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007 Arifin, Eva. Broadcasting to be Broadcaster, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010. Burton, Graeme. Membincangkan Televisi: Sebuah Pengantar Kajian Televisi. Yogyakarta: Jalasutra, 2011. Burton, Graeme. Media dan Budaya Populer. Yogyakarta: Jalasutra, 2012. Djamal, Hidajanto dan Andi Fachrudin. Dasar-dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi, Jakarta: Kencana, 2011. Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif : Analisis Data, Jakarta: Rajawali Pers, 2012. Fidler, Roger. Mediamorfosis, Yogyakarta: Bentang, 2003 Fakhrudin, Andi. Dasar-Dasar Produksi Televisi: Produksi Berita, Feature, Laporan Investigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,2012. Gunawan, Imam.
Metode Penelitian Kualitatif: Teori & Praktik.
Jakarta: Bumi Aksara, 2013. Himat, Mahi M. Etika & Hukum Pers, Bandung: Batic Press, 2011.
73
74
Ibrahim, Idy Subandi. Kritik Budaya Komunikasi: Budaya, media, dan gaya
hidup
dalam
proses
demokratisasi
di
Indonesia.
Yogyakarta: Jalasutra,2011. Judhahariksawan, Hukum Penyiaran, Jakarta: Rajagrafindo, 2010. J. Severin, Werner dan James W. Tankard. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana, 2007. Mulyana, Deddy. Metode Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. (Bandung: Rosdakarya, Shihab, M Quraish.
Jilbab: Pakaian Wanita Muslimah. Jakarta:
Lentera Hati, 2004. Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2010. J. Shoemaker, Pamela dan Stephen D. Reese. eBook Mediating The Message, Theories of Influences on Mass Media Content. New York, USA: Longman Publishers, 1996. Siauw, Felix. Yuk, Berhijab. Bandung: Mizan, 2013. Kuswandi, Wawan. Komunikasi Massa: Analisis Interaktif Budaya Massa. Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Moeleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Rosdakarya, 2007. Morissan. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta: Kencana, 2008 Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir, Jakarta: Kencana, 2010. Murthahari, Murtadha. Hijab Gaya Hidup Wanita Islam cet keempat. Bandung: Mizan, 1990.
75
Shahab, Husein.
Jilbab Menurut Al Qur’an dan As Sunnah, cet
sepuluh. Bandung: Mizan, 1995. Vivian, Jhon. Teori Komunikasi Massa, Ed delapan. Jakarta: Kencana, 2008. www.netmediatama.com www.kpi.go.id/download/regulasi/SPS-FINAL_C3 http://www.tanyapedia.com/apa-itu-full-hd/#ixzz32vE3EVoy http://prezi.com/s83rxvrfcpjh/segmentasi-pasar-media-massa-pada-ptnet-mediatama-indonesi/ http://www.tabloidbintang.com/articles/film-tv-musik/ulasan/8003-apaprogram-net-dan-rtv-yang-paling-banyak-ditonton
Nama
:Santika Permata
Jabatan
: Associate Produser Sarah Sechan
24 April 2014
1. Apa yang melatarbelakangi munculnya program sarah sechan? Net sendiri saat itu belum mempunyai satu talkshow casual untuk genre penonton
perempuan.
Jadi
dikemaslah
sebuah
talkshow
yang
menampilkan bintang tamu dengan pembahasan yang belum pernah dibahas ditalkshow manapun, jadi ada satu bintang tamu diambil sisi lain dari bintang tamu itu. Lebih mendalam lagi ini dikemas secewe mungkin, sefeminim mungkin. Dan dijamnya perempuan. Karena di jam tujuh pemegang remote tv itu perempuan. Dan kontennya memang cewe 2. Kenapa kemudian diberinama sarah sechan? Sarah sechan sendiri kan dalam bahasa sunda artinya kumpul-kumpul, dan kebetulan kita punya satu talent namanya sarah sechan. Jadi ada satu kesatuan disitu. Pas kebetulan ada yang namanya sarah sechan, talented, dan pas dengan konsep acara talkshow kita. Berawal dari hostnya siapa dulu. 3. Bagaimana dengan Rating ? Kalo secara rating kita memang belum sesuai dengan yang diharapkan, tapi untuk genre penonton sudah sesuai. Secara besaran dari sarah sechan dari awal sampai sekarang, ratingnya terus naik. Meskipun pada bulan oktober sedikit menurun. Perpindahan dari bulan ramadhan ke regular, kalo dari trend meningkat sih. 4. Proses pra produksi, produksi, dan pasca? Prosesnya berawal dari brainstorming tim kreatif, sebetulnya tidak hanya tim kreatif aja sih, ada juga pa (production assistant) mereka berdua mencari ide seperti apa bintang tamunya siapa? Pembahasannya seperti apa?akan ada gimmick audiokah, visualkah, lalu setelah diolah ide
awalnya seperti apa, lalu dipresentasikan dan dimatangkan kembali idenya. Atau dibalik, kita sudah punya artisnya, baru dicarikan ide pembahasannya. Terkadang seperti itu. Setelah itu ide tadi dituangkan dalam satu rundown dan dibuatkan bagaimana skripnya, skripnya berupa point pants. Nanti skripnya akan diberikan kepada Sarah Sechan untuk bekal pada saat show berlangsung. Proses produksinya ide tersebut dituangkan di skrip untuk bahan sarah sechan bertanya pada bintang tamunya. Kalo live tanpa ada proses editing, kalo taping harus ada editing. Setelah editing tayang. Evaluasi setiap episodnya selalu dilakukan, dari segi konten, teknis, dan disemua lini. Dari mulai artisnya, even itu sarah sechan ketika dimelakukan kesalahan, itu pasti dievaluasi. Semua lini kita akan bahas untuk bahan evaluasi. 5. Adakah tema yang ditolak? Sering, seringkali kita sebgai tim kreatif suka kehabisan ide, mengulang gimmick yang sama, meskipun bintang tamunya beda. Tetapi pola pertanyaannya sama, dengan gimmick yang sama. Penolakan itu biasanya ada unsure pengulangan ide, pengulangan pertanyaan, gimmick yang template, itu pasti ditolak. Adapun dari segi bintang tamupun sering mendapatkan penolakan. Misalnya ada satu bintang tamu yang namanya kurang ternama, tapi kelas artis. Pasti ditolak, tetapi tergantung alasan mengapa kita mengundang mereka, dengan konten yang kita presentkan, kalo oke gak ditolak. 6. Bagaimana dengan Kebijakan brainstorming? Ga ada kebijakan, itu sih bebas. Brainstorming itu kapan aja, namanya juga ide datangnya kapan aja. Yang terjadinya rutin itu sudah pasti sebelum suting pasti ada brainstorming. 7. Siapakah yang menjadi pemegang keputusan tertinggi? Itu kepala departemen, prosesnya tim kreatif brainstorming present ke produser, ke excutive produser, baru ke kepala departemen. Tapi biasanya kalo kata excecutive produsernya oke kita ga perlu ke kepala departemen. 8. Bagaimana dengan iklan dalam sarah sechan? Dengan iklan yang sedikit,apakah mampu menutupi biaya produksi?
Pernah liat ada product belt in? itu adalah produk yang tidak masuk dalam commercial break, tetapi itu semua masuk 3bulan setelah awal tayang. Pengiklan berani membayar mahal untuk membloking segmen dalam talkshow sarah sechan. Kita mengemas lebih soft, gak seperti iklan. Tersirat, tetapi tetap ada, jadi biaya produksi dan proses produksipun tetap berjalan. 9. Pernah ada teguran dari KPI? Jangan sampe deh, naudzubillah 10. Seberapa besar pengaruh wisnutama dalam memprakarsai adanya program di Net kususnya Sarah Sechan? 100%, dia support apapun yang kita buat, adanya sarah sechan, adanya program lain itu berkat motivasi dia, yang mempercayai kita untuk membuat program inovatif tersebut. jadi beliau 100% berkontribusi dalam acara. 11. Apakah sarah sechan juga ide dari Wishnutama? Awal mulanya program itu dibuat, biasanya melibatkan wisnutama. Ketika program itu sudah jadi, baru dia mempercayakan kepada kita. Sebelum program itu masih dalam konsep, semua melibatkan dirut. 12. Bagaimana dengan deadline dalam talkshow ini? Satu minggu sebelum suting itu harus sudah selesai konten,dan skripnya. 13. Narasumber pernah minta untuk diundang? Ada aja sih yang kaya gitu, tapi seimbanglah. Juga ada pertimbangan dari sosial media melalui #bintangtamuonsarah. Ketika animo penonton heboh pada artis tersebut, yaudah kita ambil itu. 14. Jenjang pendidikan tim yang tergabung dalam sarah sechan? Relevan atau tidak? S1 semua, klo latar belakang pendidikan macem-macem sih. Kaya executive produser Sarsech lulusan Teknik Kimia. Tapi kebanyakan memang relevan di bidang komunikasi.
15. Kenapa logo sarah sechan terkesan seperti oprah winfrey? Itu lebih kaya signaturenya sarah sechan aja sih.. dan gak ada taglinenya juga. 16. Net menjadi tv pertama yang menggunakan teknologi full high definition, apa yang dimaksud dengan full high definition? Secara gambaran kita lebih tajam, terang, jelas dengan ukuran yang berbeda juga. Memang yang pertama di Indonesia. Kamera dengan support high definition, Net sudah berupa server, kaya memoricad. Kita sudah komputerisasi. 17. Makna dari logo Net? Berawal dari titik kecil menimbulkan satu getaran kesekitarnya, dengan getaran yang positif. Yang memberi efek positif kesekitarnya. Dimanapun ada Net, berarti sessuatu yang positif. Makanya Kontennyapun selalu positif. 18. Apa yang dimaksud dengan Televisi masa kini yang menjadi tagline Net? Standar tv masa kini ya net. Kenapa masa kini? Tv masa kini itu seperti Net. Dengan kualitas gambar yang high definition, dengan konten entertaining informative. Menghibur tapi menginformasi. 19. Bagaimana dengan konsep Net yang kebarat-baratan? Kiblat kita emang kesana, ngapain bikin acara ngikutin local, kita mau cari referensi secara konten dan visual non local” tapi dengan isi local.
Nama
: Alifia Kurniasih
Jabatan
: Tim kreatif Sarah Sechan
27 Maret 2014
1. Apa yang melatarbelakangi munculnya sarah sechan? Sebenarnya kita ingin bikin acara talkshow yang santai,tapi kita pengen cari sisi lain dari bintang tamunya juga.mengulik sisi lain bintang tamunya, tapi tidak berkesan serius, kita pengen santai tapi orang yang dirumah juga dapet infonya tuh walaupun berat tetep ditangkep secara ringan gitu. Apalagi teteh sarsech punya karakter atau cirri khas sendiri. 2. Kenapa memilih sarah sechan sebagai host? Dia punya karakter dan punya pembawaannya sendiri dan dia pas sama konsep yang kita mau. Pas awal kita pengen bkin talkshow dengan criteria host yang gokil, lucu, pinter, dan smart yang ga asal ngomong. Ya terpilihlah Sarah Sechan. 3. Program talkshow ini dibuat Net sendiri atau membeli kesuatu PH? Dibikin sendiri, dari pilot sampe sekarang dari tim Net sendiri 4. Kenapa talkshow ini terkesan seperti Oprah Winfrey? Banyak yang bilang “ih mirip Oprah, mirip ini, mirip itu” ya aminin aja ya, sebenernya sih kalo misalnya itu kita pengennya memang talkshow yang bukan sekedar ngobrol, bukan sekedar becandaan tapi memang ada maknanya gitu. Kalo misalnya disamain kaya Oprah ya aminin aja deh. Tapi sebenernya kita gak mau ngikutin siapa-siapa juga ya kalo misalnya ada sisi positif dari program-program lain gitu kan misalnya yang bisa kita ambil, kita bukan mengcopy atau apa ya. Cuman kaya referensi ibaratnya. Tapi kita tidak, karena itu dia, teteh sarahnya juga punya karakter sendiri. kita gak mau nyontoh talkshow lain manapun, tapi kalo memang ada
kemiripan namanya talkshow, setiap talkshow pasti ada namanya unsur yang sama gitu. 5. Bagaimana dengan Format acara talkshow ini? Kalo kita kan di Sarah Sechan banyak ya, yang diundang bukan cuman artis doang. Ada satu tokoh yang “wah ini kuat nih punya sisi lain yang bisa kita angkat” jadi bukan Cuma entertainnya doang. Kita juga undang orang-orang yang berprestasi juga. Banyak sudut yang kita ambil. 6. Kebijakan redaksinya seperti apa? Apakah Sarah sechan ikut anndil dalam pemilihan tema? Pas lagi mau taping atau live, teteh udah terima. Tapi sebelumnya kita kirim via email, nanti teteh baca, pas briefing seperti begini, begini, kadang teteh ngasih masukan, tapi kadang-kadang yaudah ikut aja. Pemilihan tema karena ga ada tema besar, jadi kalo misalnya bintang tamu ini lagi update apa sisi laiinya apa, itu bener-bener tim kreatif yang ngerembukin, nanti “present” lah ke produser, eksekutif produser, sampai kepala departemen gitu. Yang menarik barulah kita angkat. 7. Bagaimana dengan pemilihan tema HijUp.com? Karena waktu itu lagi ramadhan juga ya, yaudah kita angkat hal-hal yang ada sisi ramadhannya nih. Coba cari entah itu hijabers cilik, atau apalah. Browsing, akirnya nemu hij Up.com yang menarik buat diangkat. 8. Bagaimana dengan segmentasi penonoton? Kita mulai dari remaja sih, sekitar 17 th keatas sampe ya sekitar ibu2lah. 9. Bagaimana Rating Sarah Sechan? Kita stabil, dari awal meningkat-meningkat, dan sekrarang stabil. 10. Pemilihan waktu tayang di jam prime time, Apa alasannya? Nentuin waktu itu keputusan dari atasan, dari bagian programming. 11. Kenpa ada pengurangan waktu dulu tayang setiap hari? Karena ada program baru, jadi biar Net diisi sama program yang gak ituitu aja sih. 12. Faktor yang mempengfaruhi keberhasilan Sarsech? Kerjasama tim, konten, dan apa ya. Klo kita ngasih konten yang itu-itu aja sih bosen. Jadi konten paling penting.
13. Apa hambatan yang ditemui? Paling kalo hambatan, tiba-tiba artis cancel dan kita striping ya itulah hambatan kita. Rubah konsep hari H juga. Cari narasumber lain dengan konsep yang beda. 14. Bedanya talkshow sarah sechan dengan talkshow yang lain? Satu dari bintang tamunya kita fokusin , dengan cara beragam temanya. Obrolan serius tapi penonton dirumah enak nangkepnya. Dan hostnya sendiri. 15. Ideology apa
yang dianut Net, kenapa terkesan sangat kental dengan
westren? Kalo menurut aku pribadi, memang keliatannya NET ini pengen punya sesuatu yang beda, image yang beda. Tapi bukan berarti western banget. Buktinya ada Indonesia bagus, lentera Indonesia. 16. Rutinitas kerjanya seperti apa? Kita riset, cari materi, atau kelapangan cari yang menarik. Tim kreatif awalnya yang nemu ide, kita udah riset, present ke produser begini begini begini. Produser oke, angkat. Tetep awalnya dari tim kreatif, dan keputusan produser.