27
4.2 Kesehatan Karang Rata-rata kesehatan fragmen karang beraada di nilai lima. Nilai maksimum hasil pengukuran kesehatan karang adalah enam dan nilai minimumnya dua dari skala nol sampai enam (Tabel 4).
Tabel 4. Hasil Pengukuran Kesehatan Karang FRAGMEN 5 6 7 8 9
Minggu Ke1 2 3 4 5 6 7 8 E6 E6 D5 E5 E3 D6 D5 D5 E5 E5 D5 D4 E5 D5 D6 D5 D2 D5 E5 D5 E6 E5 D6 D5 E5 E5 E5 E5 D6 E5 D5 D4 E5 E5 E5 E6 D5 D5 D5 C6
9 D4 D5 D5 D5 C6
10 D4 D5 D5 D5 C6
11 D5 D5 D5 D5 C6
11 12 13 14 15
E5 E6 E5 E5 E6
D4 D5 D5 D5 D6
D4 D4 D5 C5 D6
D4 C6 C5 D4 D5 E5 D5 D4 D4 D4
E5 E5 E5 E5 E5
E5 E5 E5 E5 E5
E5 E5 E5 E5 E5
E3 E5 E4 E4 E4
D5 D5 D5 D5 D5
D5 D5 D5 D5 D5
D5 D5 D5 D5 D5
12 D6 D5 D5 D4 D4
* Fragmen 5 sampai 9 untuk perlakuan dan fragmen 11 sampai 15 untuk kontrol
Nilai enam dan lima dari pengukuran menggunakan skala warna menunjukan bahwa fragmen karang tersebut dalam kondisi sehat. Nilai empat dan tiga menunjukan kondisi karang yang kurang sehat, sedangkan nilai dua hingga nol berarti kritis dan mulai terjadi bleaching (Seabeck at al, 2006)). Kondisi kesehatan yang paling buruk terjadi pada minggu ke lima. Hal ini dapat terjadi karena adanya predator dan kompetisi dengan biota lain yang tumbuh seperti alga. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suryadi (2011), Pramayudha (2010) dan Pratama (2010) bahwa mengkerutnya tubuh karang lunak disebabkan adanya kompetisi ruang dengan alga.
28
4.3 Tingkat Kelangsungan Hidup Tingkat kelangsungan hidup karang selama penelitian adalah 100% yang berarti jumlah karang dari awal penelitian sama dengan jumlah karang di akhir penelitian. Hal ini menunjukan bahwa karang tersebut cukup mampu beradaptasi dan bertahan di lingkungan yang baru.
4.4 Pertumbuhan Mutlak 4.4.1 Pertumbuhan Panjang Panjang rata-rata fragmen karang lunak pada kolam terkontrol berkisar antara 2,94 cm hingga 5,07 cm (Lampiran 1). Panjang terendah terdapat pada minggu ke-12, yaitu sebesar 2,94 cm. Panjang tertinggi terdapat di minggu ke-6 dengan nilai 5,07 cm. Pertumbuhan panjang rata-rata karang lunak di kolam perlakuan berkisar antara 2,71 cm hingga 4,40 cm. Panjang terendah terdapat pada minggu ke-5 dengan nilai 2,71 cm dan
Pertumbuhan Panjang Rata-rata (cm)
nilai panjang tertinggi ada di minggu ke-8 dengan nilai 4,40 cm (Gambar 10). 8
6
4
2
0 1
PERLAKUAN KONTROL
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Minggu Ke-
Gambar 10. Pertumbuhan panjang rata-rata fragmen karang lunak Sarcophyton sp.
29
Secara umum, pertumbuhan panjang fragmen karang pada kolam terkontrol cenderung menurun. Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Suryadi (2011), Pramayudha (2010) dan Pratama (2010) bahwa mengkerutnya tubuh karang lunak disebabkan adanya kompetisi ruang dengan alga. Selain itu, rendahnya arus yang terdapat pada kolam membuat alga yang menempel pada fragmen karang sulit terlepas sehingga cahaya matahari yang masuk tidak bisa dimanfaatkan dengan maksimal dan membuat karang tidak dapat tumbuh optimal. Lain halnya dengan apa yang terjadi pada kolam perlakuan yang pertumbuhan panjangnya tidak terlalu menurun dan cenderung lebih datar. Hal ini terjadi karena kolam perlakuan mendapatkan suplai makanan tambahan, sehingga meski terjadi persaingan, kondisi ketersediaan pakan akan lebih dapat tercukupi dibandingkan dengan kolam kontrol.
4.4.2 Pertumbuhan Lebar Lebar rata-rata fragmen karang lunak pada kolam terkontrol berkisar antara 3,29 cm hingga 5,42 cm (Lampiran 1). Lebar terendah terdapat pada minggu ke12, yaitu sebesar 3,29 cm. Lebar tertinggi terdapat pada minggu ke-4 dengan nilai 5,42 cm. Pertumbuhan lebar rata-rata karang lunak di kolam perlakuan berkisar antara 3,05 cm hingga 5,42 cm. Lebar terendah terdapat pada minggu ke-8 dengan nilai 3,05 cm, sedangkan nilai lebar tertinggi terdapat pada minggu ke-4 dengan nilai 5,42 cm (Gambar 11). Secara umum, pertumbuhan lebar fragmen karang pada kolam terkontrol cenderung menurun dari awal penelitian hingga minggu ke-12 pengambilan data.
30
Pertumbuhan Lebar Rata-rata (cm)
8
6
4
2
0 1 KONTROL PERLAKUAN
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Minggu Ke-
Gambar 11. Pertumbuhan lebar rata-rata fragmen karang lunak Sarcophyton sp.
Hal ini serupa dengan apa yang terjadi di pertumbuhan panjang. Penyebabnya adalah mengkerutnya tubuh karang lunak karena adanya kompetisi ruang dengan alga. Selain itu, Hakim et al. ( 2009) menyatakan bahwa perbedaan antara pertumbuhan panjang dan lebar disebabkan oleh adanya arus kolam yang searah dengan panjang karang lunak. Arus secara tidak langsung memberikan zat-zat yang dibutuhkan karang lunak untuk tumbuh. Zulfikar dalam Hakim et al. (2009) menyatakan bahwa laju pertumbuhan panjang pada karang lunak dapat tumbuh ke arah samping lebih leluasa dan tidak adanya persaingan dalam memperoleh makanan. Pertumbuhan lebar pada kolam perlakuan tampak sedikit menurun, namun lebih baik dibanding apa yang terjadi pada kolam kontrol. Hal ini dapat terjadi karena kolam perlakuan mendapatkan suplai makanan tambahan, sehingga meski terjadi persaingan, kondisi ketersediaan pakan akan lebih dapat tercukupi dibandingkan dengan kolam kontrol.
31
4.4.3 Pertumbuhan Luas Secara umum, pola pertumbuhan luas antara fragmen di kolam terkontrol berbeda dengan pertumbuhan di kolam perlakuan. Pertumbuhan luas fragmen terkontrol cenderung menurun. Berbeda dengan pertumbuhan fragmen karang di kolam perlakuan yang cenderung naik (Gambar 12).
Pertumbuhan Luas Rata-rata (cm2)
25 20 15 10 5 0 1 KONTROL PERLAKUAN
2
3
4
5
6 7 Minggu Ke-
8
9
10
11
12
Gambar 12. Rata-rata pertumbuhan luas fragmen karang lunak Sarcophyton sp. Luas awal fragmen Sarcophyton di kolam terkontrol adalah 14,6 cm2 dan sebesar 6,07 cm2 di akhir pengamatan dengan kisaran nilai antara 6,07 cm2 hingga 15,8 cm2. Nilai terendah terdapat pada minggu ke-12 dengan nilai rata-rata 6,07 cm2, sedangkan nilai tertinggi terdapat pada minggu ke-6 dengan nilai 15,8 cm2. Luas awal fragmen Sarcophyton di kolam perlakuan adalah 9,16 cm2 dan nilai akhir saat pengamatan sebesar 10,02 cm2 dengan kisaran nilai antara 7,2 cm2 hingga 11,2 cm2. Nilai terendah terdapat pada minggu ke-5 dengan nilai rata-rata 7,2 cm2, sedangkan nilai tertinggi terdapat pada minggu ke-6 dengan nilai 11,2 cm2.
32
Penurunan pertumbuhan luas yang terjadi pada fragmen karang di kolam terkontrol disebabkan oleh faktor yang sama dengan penyebab terjadinya penurunan pertumbuhan panjang dan lebar. Berdasarkan penelitian Hakim et al. (2009), Pramayudha (2010), dan Utama (2010) bahwa yang menyebabkan penurunan pada pertumbuhan karang lunak di kolam adalah adanya organisme atau benda asing dan kompetesi ruang dengan alga yang menempel pada tubuh karang lunak sehingga sulit mendapatkan makan, serta pergerakan arus yang tidak kuat sehingga terjadi penumpukan lendir dan mengganggu aktifitas polip dalam mendapatkan makanan. Hambatan-hambatan tersebut diminimalisir dengan penambahan pakan berupa Artemia sehingga fragmen karang di kolam perlakuan dapat bertahan dan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan fragmen karang di kolam terkontrol. Berdasarkan hasil analisis menggunakan Uji T, diperoleh nilai signifikansi (P) untuk pertumbuhan panjang sebesar 0,052 untuk minggu I; 0,023 di minggu II; 0,117 di minggu III; 0,013 di minggu IV; 0,006 di minggu V; 0,023 di minggu VI; 0,132 di minggu VII; 0,418 di minggu VIII; 0,100 di minggu IX; 0,171 di minggu X; 0,498 di minggu XI; dan 0,345 di minggu XII. Hal ini berarti pemberian pakan Artemia hanya berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan panjang karang lunak Sarcophyton di minggu II, IV, V, dan VI untuk selang kepercayaan 95%. Nilai signifikansi (P) yang diperoleh untuk pertumbuhan lebar adalah sebesar 0,063 untuk minggu I; 0,262 di minggu II; 0,320 di minggu III; 0,148 di minggu IV; 0,128 di minggu V; 0,234 di minggu VI; 0,041 di minggu VII; 0,065 di minggu VIII; 0,111 di minggu IX; 0,349 di minggu X; 0,325 di minggu XI; dan 0,308 di minggu XII. Hal ini berarti pemberian pakan Artemia hanya berpengaruh
33
nyata terhadap pertumbuhan lebar karang lunak Sarcophyton di minggu VII untuk selang kepercayaan 95%. Nilai signifikansi (P) untuk pertumbuhan luas adalah 0,032 di minggu I; 0,157 di minggu II; 0,266 di minggu III; 0,106 di minggu IV; 0,038 di minggu V; 0,170 di minggu VI; 0,178 di minggu VII; 0,311 di minggu VIII; 0,250 di minggu IX; 0,484 di minggu X; 0,386 di minggu XI; dan 0,148 di minggu XII. Hal ini berarti pemberian pakan Artemia hanya berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan luas karang lunak Sarcophyton di minggu I dan V untuk selang kepercayaan 95%.
4.5 Laju Pertumbuhan 4.5.1 Laju Pertumbuhan Panjang Laju pertumbuhan panjang fragmen kontrol mengalami penurunan dari -0,1 cm pada saat awal penelitian menjadi -0,5 cm di akhir. Nilai tertinggi terjadi pada minggu ke-6 sebesar 0,33 cm. Nilai terendah ada pada minggu ke-11 sebesar -0,6
Laju Pertumbuhan Panjang (cm)
cm (Gambar 13).
1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1 -1.2 1 KONTROL PERLAKUAN
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Minggu ke-
Gambar 13. Laju pertumbuhan panjang fragmen karang lunak Sarcophyton sp.
34
Fragmen karang lunak di kolam perlakuan mengalami kondisi yang lebih baik dengan laju pertumbuhan yang meningkat dari -0.5 cm di awal penelitian menjadi -0,2 cm di akhir penelitian. Nilai tertinggi terjadi pada minggu ke-6 sebesar 0,84 cm. Nilai terendah terjadi pada minggu ke-9 sebesar -1,0 cm.
4.5.2 Laju Pertumbuhan Lebar Laju pertumbuhan lebar fragmen kontrol mengalami kenaikan dari -0,4 cm pada saat awal penelitian menjadi -0,2 cm di akhir. Nilai tertinggi terjadi pada minggu ke-4 sebesar 0,44 cm. Nilai terendah terjadi pada minggu ke-11 sebesar 0,6 cm (Gambar 14).
Laju Pertumbuhan Lebar (cm)
0.8 0.6 0.4 0.2 0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1 1
2
3
4
KONTROL PERLAKUAN
5
6
7
8
9
10
11
12
Minggu ke-
Gambar 14. Laju pertumbuhan lebar fragmen karang lunak Sarcophyton sp.
Fragmen karang lunak di kolam perlakuan mengalami laju pertumbuhan yang menurun dari 0.05 cm di awal penelitian menjadi -0,08 cm di akhir penelitian. Nilai tertinggi terjadi pada minggu ke-10 sebesar 0,63 cm. Nilai terendah terjadi pada minggu ke-7 sebesar -0,8 cm.
35
4.5.3 Laju Pertumbuhan Luas Laju pertumbuhan lebar fragmen kontrol mengalami penurunan dari -0,8 cm pada saat awal penelitian menjadi -2,8 cm di akhir. Nilai tertinggi terjadi pada minggu ke-4 sebesar 1,79 cm. Nilai terendah terjadi pada minggu ke-12 sebesar 2,8 cm (Gambar 15). 6 Laju Pertumbuhan Luas (cm)
5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 1
2
3
4
KONTROL PERLAKUAN
5
6
7
8
9
10
11
12
Minggu ke-
Gambar 15. Laju pertumbuhan luas fragmen karang lunak Sarcophyton sp.
Fragmen karang lunak di kolam perlakuan mengalami laju pertumbuhan yang meningkat dari 0.25 cm di awal penelitian menjadi 0,41 cm di akhir penelitian. Nilai tertinggi terjadi pada minggu ke-6 sebesar 4,65 cm. Nilai terendah terjadi pada minggu ke-5 sebesar -3,4 cm. Penurunan laju pertumbuhan yang terjadi pada fragmen karang disebabkan oleh faktor yang sama dengan penyebab terjadinya penurunan pertumbuhan mutlak. Berdasarkan penelitian Hakim et al. (2009), Pramayudha (2010), dan Utama (2010) bahwa yang menyebabkan penurunan pada pertumbuhan karang
36
lunak di kolam adalah adanya organisme atau benda asing dan kompetesi ruang dengan alga yang menempel pada tubuh karang lunak sehingga sulit mendapatkan makan. Suryadi (2011) menambahkan bahwa Selain faktor kompetisi ruang dengan alga, rendahnya arus yang dihasilkan juga mempengaruhi pertumbuhan karang untuk melepaskan lendir sehingga fragmen karang sulit untuk berfotosintesis. Secara umum, laju pertumbuhan fragmen yang diberi perlakuan berupa tambahan pakan menggunakan Artemia memiliki laju pertumbuhan yang lebih baik, khususnya di laju pertumbuhan panjang dan luas. Hal ini dikarenakan ketersediaan makanan yang tercukupi meminimalisir pengaruh persaingan makan sehingga fragmen karang tersebut mampu bertahan dan tumbuh lebih cepat.