TEMU ILMIAH NASIONAL DOSEN TEKNIK X-2012 Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Teknologi Berwawasan Lingkungan
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TARUMANAGARA Jakarta, 29 Maret 2012
HASIL ANALISIS DATA KECELAKAAN UNTUK MENGETAHUI KONTRIBUSI PENYEBAB KECELAKAAN Najid Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Tarumanagara e-mail:
[email protected] mobile phone: 0818156673 Abstract: Rapid growth of Traffic Accident bring the consequence of more detail in analysis and handling of accident data collection. The intention for handling traffic accident data and analysis is to reduce accident level. Analysis has to elaborate in focused on accuracy of data collection and contribution to what the cause of accident. In this paper accident analysis are stressing in comparison between accident data of three Poldas in Java Island, comparison of contribution of vehicle type in traffic accident, comparison of accidents data and violation data, comparison of driver license owned between accidents casualties and actors of traffic violation as well as comparison of the cause of accidents. Keywords: Traffic Accidents, Traffic Violation, The Cause of Traffic Accidents
1. LATAR BELAKANG Ruang lingkup permasalahan transportasi telah bertambah luas dan permasalahannya juga bertambah parah, baik di Negara maju maupun di Negara berkembang. Ketersedian prasarana transportasi yang tidak sesuai dengan peningkatan arus lalu lintas serta kebutuhan transportasi telah menghasilkan kemacetan, tundaan, kecelakaan dan permasalahan lingkungan yang sudah berada di atas ambang batas. (Tamin, 2000). Kecelakaan lalu lintas saat ini telah patut menjadi keprihatinan nasional, disebabkan tingginya angka kecelakaan itu sendiri yang semakin hari semakin menunjukkan kecenderungan peningkatan. Tingginya angka kecelakaan tersebut sampai saat ini belum ditanggapi secara serius oleh pihak-pihak yang berwenang atau ditanggapi namun belum mampu menemukan solusinya untuk mengatasi masalah tersebut. Masalah kecelakaan lalu lintas memang tidak dapat dipandang sebelah mata mulai dari masalah pendataan kecelakaan, analisis dan kewenangan, masih terasa kurang jelas dan tidak pasti. Data kecelakaan dari asuransi Jasa Rahardja berbeda dengan data dari Kepolisian (POLRI) dan penanganan kecelakaan masih terlihat belum adanya koordinasi yang jelas serta belum terukurnya secara komprehensif berdasarkan analisis kecelakaan dan penyebab kecelakaan. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan suatu sistem penanganan, pendataan dan analisis kecelakaan serta pencegahan kecelakaan termasuk kewenangannya yang jelas dan dapat diandalkan. Makalah ini mencoba memotret kondisi sistem pendataan yang ada, kondisi kecelakaan yang terjadi beserta analisisnya. Analisis lebih ditekankan pada perbandingan antara data kecelakaan berdasarkan wilayah atau Polda, kepemilikan SIM (Surat Izin Mengemudi), data kecelakaan dan data pelanggaran dan penyebab kecelakaan. 2. TUJUAN Tujuan kajian ini adalah: 1. Menggambarkan masalah pendataan lalu lintas 2. Membuat analisis kejadian kecelakaan 3. Membuat analisis penyebab kejadian kecelakaan
TS-41
TEMU ILMIAH NASIONAL DOSEN TEKNIK X-2012 Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Teknologi Berwawasan Lingkungan
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TARUMANAGARA Jakarta, 29 Maret 2012
3. BATASAN MASALAH Wilayah kajian dibatasi pada wilayah Polda Metro Jaya dan sebagai pembanding adalah wilayah Polda Jawa Barat dan Polda Jawa Tengah. Analisis didasarkan pada data kecelakaan dan data pelanggaran lalu lintas yang dikumpulkan pada tahun 2010 dan tahun 2011. 4. STUDI LITERATUR Kecelakaan lalu-lintas adalah kejadian dimana sebuah kendaraan bermotor tabrakan dengan benda lain atau dengan kendaraan lain dan menyebabkan kerusakan. Kadang kecelakaan ini dapat mengakibatkan luka-luka atau kematian manusia atau binatang. Kecelakaan lalu-lintas menelan korban jiwa sekitar 1,2 juta manusia setiap tahun menurut WHO (World Health Organization) salah satu lembaga di dewan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Kecelakaan lalu lintas adalah suatu kejadian yang terjadi di jalan umum yang melibatkan sedikitnya satu kendaraan. Kecelakaan dapat disebabkan oleh kelalaian pengguna jalan, ketidaklaikan kendaraan serta ketidaklaikan jalan dan atau lingkungan (ayat 5 pasal 229 UULLAJ 22/2009). Menurut Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UULLAJ) No. 22 Tahun 2009 Kecelakaan Lalu Lintas digolongkan menjadi 3 golongan yaitu: 1. Kecelakaan Lalu Lintas Ringan Kecelakaan lalu lintas ringan adalah kecelakaan yang hanya menyebabkan kerugian material sebagai akibat kerusakan kendaraan atau barang 2. Kecelakaan Lalu Lintas Sedang Kecelakaan lalu lintas sedang adalah kecelakaan yang menyebabkan luka ringan dan kerusakan kendaraan atau barang. 3. Kecelakaan Lalu Lintas Berat Kecelakaan lalu lintas berat adalah kecelakaan yang menyebabkan luka berat atau korban meninggal dunia. Yang dimaksud “luka ringan” adalah luka yang mengakibatkan korban menderita sakit yang tidak memerlukan perawatan inap di Rumah sakit atau selain luka yang diklasifikasikan dalam luka berat. Sedangkan yang dimaksud “Luka Berat” adalah luka yang mengakibatkan korban menderita salah satu atau lebih kondisi sebagai berikut: a. Jatuh sakit dan tidak ada harapan sembuh sama sekali atau menimbulkan bahaya maut b. Tidak mampu terus menerus menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan c. Kehilangan salah satu panca indera d. Menderita cacat berat atau lumpuh e. Terganggu daya pikir selam 4 (empat) minggu lebih f. Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan g. Luka yang membutuhkan perawatan di Rumah Sakit lebih dari 30 (tiga puluh) hari. Kecelakaan dapat disebabkan oleh faktor tertentu atau beberapa faktor sekaligus. Ada empat faktor utama yang menyebabkan terjadinya kecelakaan, faktor yang paling sering menjadi penyebab kecelakaan adalah faktor manusia, kedua adalah faktor kendaraan, ketiga adalah faktor jalan dan yang terakhir adalah faktor lingkungan.
TS-42
TEMU ILMIAH NASIONAL DOSEN TEKNIK X-2012 Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Teknologi Berwawasan Lingkungan
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TARUMANAGARA Jakarta, 29 Maret 2012
Kombinasi dari keempat faktor itu bisa saja terjadi, antara manusia dengan kendaraan misalnya berjalan melebihi batas kecepatan yang ditetapkan kemudian ban pecah yang mengakibatkan kendaraan mengalami kecelakaan. Faktor Manusia Faktor manusia merupakan faktor yang paling dominan dalam kecelakaan. Hampir semua kejadian kecelakaan didahului dengan pelanggaran rambu-rambu lalu lintas. Pelanggaran dapat terjadi karena sengaja melanggar, ketidaktahuan terhadap arti aturan yang berlaku, tidak melihat ketentuan yang diberlakukan atau kelalaian yang tidak disengaja. Selain itu manusia sebagai pengguna jalan raya sering sekali ugal ugalan dalam mengendarai kendaraan, tidak sedikit angka kecelakaan lalu lintas diakibatkan karena membawa kendaraan dalam keadaan mabuk, mengantuk, dan mudah terpancing oleh ulah pengguna jalan lainnya yang mungkin dapat memancing gairah untuk mengendarai dengan kecepatan sangat tinggi atau balapan (Wikipedia, Maret 2012). Faktor Kendaraan Faktor kendaraan juga termasuk faktor yang sering menjadi penyebab kecelakaan, umumnya masalah rem dan pecahnya ban. Untuk mengurangi faktor kendaraan perawatan dan perbaikan kendaraan diperlukan, disamping itu adanya kewajiban untuk melakukan pengujian kendaraan bermotor secara teratur (Wikipedia, maret 201). Faktor Jalan Sebagaimana faktor kendaraan maka faktor jalan juga sering menjadi penyebab terjadinya kecelakaan umumnya penyebabnya adalah jalan yang licin, berdebu dan berlubang. Faktor jalan yang lain adalah terkait dengan kecepatan rencana jalan, geometrik jalan, pagar pengaman di daerah pegunungan, ada tidaknya median jalan, jarak pandang dan kondisi permukaan jalan. Jalan yang rusak/berlobang sangat sering menjadi penyebab kecelakaan bagi pengguna sepeda motor (Wikipedia, Maret 2012). Faktor Lingkungan Faktor terakhir adalah faktor lingkungan, faktor lingkungan sebagai penyebab kecelakaan umumnya adalah faktor penerangan jalan dan faktor cuaca. Misalnya hujan dapat memengaruhi unjuk kerja kendaraan seperti jarak pengereman menjadi lebih jauh, jalan menjadi lebih licin, jarak pandang juga terpengaruh karena penghapus kaca tidak bisa bekerja secara sempurna atau lebatnya hujan mengakibatkan jarak pandang menjadi lebih pendek karena terganggunya pandangan oleh derasnya hujan, demikian juga asap dan debu karena adanya pekerjaan atau konstruksi jalan atau asap kendaraan yang terlalu tebal. Di daerah pegunungan biasanya kabut yang dapat mengganggu jarak pandang pengemudi (Wikipedia, Maret 2012). 5. PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data terdiri dari data kecelakaan pada 3 Polda tahun 2010 dan tahun 2011, data profesi korban kecelakaan, data profesi pelaku pelangggaran lalu lintas, data kendaraan bermotor yang terlibat pada kecelakaan, data korban kecelakaan berdasarkan SIM dan data pelanggaran lalu lintas beradasarkan SIM.
TS-43
TEMU ILMIAH NASIONAL DOSEN TEKNIK X-2012 Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Teknologi Berwawasan Lingkungan
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TARUMANAGARA Jakarta, 29 Maret 2012
Tabel 1. Data Kecelakaan Tahun 2010 Tahun 2010 (Jan-Okt 2010) No 1 2 3
Polda
Meninggal Dunia 1762 4167 4369
Metro Jaya Jawa Barat Jawa Tengah
Luka Berat
Luka Ringan
3947 9335 9783
5286 12501 13107
Kerugian Material 6167 15291 14584
Sumber: NTMC Korlantas Polri, 2011 Tabel 2. Data Kecelakaan Tahun 2011 Tahun 2011 (Jan-Okt 2011) No 1 2 3
Polda Metro Jaya Jawa Barat Jawa Tengah
Meninggal Dunia 679 517 4528
Luka Berat
Luka Ringan
1060 688 2791
4742 2187 26373
Kerugian Material 5502 2111 20821
Sumber: NTMC Korlantas Polri, 2011 Tabel 3. Perbandingan Profesi Korban Kecelakaan LL di 3 Polda No 1 2 3 4 5 6 7
Profesi Korban PNS TNI POLRI Karyawan/Swasta Pelajar Mahasiswa Pengemudi
Jan-Jun 2010
Jan-Jun 2011
Perbedaan
9070 566 567 37927 7500 2137 3968
2076 264 486 42931 10122 2780 2226
-337% -114% -17% 13.19% 26% 23% -78%
Sumber: NTMC Korlantas Polri, 2011 Tabel 4. Perbandingan Profesi Pelaku Pelanggaran LL di 3 Polda No 1 2 3 4 5 6 7
Profesi Pelaku PNS TNI POLRI Karyawan/Swasta Pelajar Mahasiswa Pengemudi
Jan-Jun 2010
Jan-Jun 2011
Perbedaan
53862 200 245 693934 180210 97545 225206
119452 538 798 1488219 355215 206697 375237
121.8% 169.0% 225.7% 114.5% 97.1% 111.9% 66.6%
Sumber: NTMC Korlantas Polri, 2011 Tabel 5. Data Kendaraan Bermotor yang Terlibat Kecelakaan No 1 2 3 4
Jenis Kendaraan Roda Dua Mobil Penumpang Mobil Barang Bus
Jan-Jun 2010
Jan-Jun 2011
Perbedaan
36048 7909 6774 1991
50498 9034 8858 1885
29% 12% 24% -10%
Sumber: NTMC Korlantas Polri, 2011 TS-44
TEMU ILMIAH NASIONAL DOSEN TEKNIK X-2012 Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Teknologi Berwawasan Lingkungan
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TARUMANAGARA Jakarta, 29 Maret 2012
Tabel 6. Jenis SIM Korban Kecelakaan Lalu Lintas No 1 2 3 4 5 6 7 8
Jenis SIM
Kecelakaan LL
Pelanggaran LL
4207 558 1556 1664 580 1646 13458 17406 41075
185571 87044 83910 82312 47341 58104 1216328 999066 2759676
A A Umum B1 B1 Umum B2 B2 Umum C Tanpa SIM Jumlah
Sumber: NTMC Korlantas Polri, 2011 6. ANALISIS DATA Analisis data meliputi perbandingan data kecelakaan dari 3 Polda yang berada di Pulau Jawa, perbandingan data profesi korban kecelakaan, perbandingan profesi korban kecelakaan dan pelaku pelangggaran lalu lintas, perbandingan kendaraan bermotor yang terlibat pada kecelakaan serta perbandingan korban kecelakaan berdasarkan SIM dan perbandingan kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas beradasarkan SIM. 1. Perbandingan Data Kecelakaan Tiga Polda 1600000 1400000 1200000 1000000 Polda Jawa Tengah
800000
Polda Jawa Barat
600000
Polda Metro Jaya
400000 200000 0 PNS
TNI
POLRI
Karyawan/ Swasta
Gambar 1. Data Kecelakaan 3 Polda Tahun 2010 Dari Gambar 1 terlihat bahwa data korban kecelakaan untuk 4 (empat) kategori kecelakaan yaitu tertinggi adalah Jawa Tengah, kemudian Polda Metro Jaya dan terakhir adalah Polda Jawa Barat. Jika dilihat dari proporsi kategori kecelakaan berdasarkan masing-masing wilayah Polda terlihat: 1. Polda Metro Jaya lebih menonjol adalah korban kerugian material 2. Polda Jawa Barat lebih menonjol adalah luka ringan dan kerugian material 3. Polda Jawa Tengah lebih menonjol adalah luka ringan
TS-45
TEMU ILMIAH NASIONAL DOSEN TEKNIK X-2012 Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Teknologi Berwawasan Lingkungan
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TARUMANAGARA Jakarta, 29 Maret 2012 1600000 1400000 1200000 1000000 Polda Jawa Tengah
800000
Polda Jawa Barat
600000
Polda Metro Jaya
400000 200000 0 PNS
TNI
POLRI
Karyawan/ Swasta
Gambar 2. Data Kecelakaan 3 Polda Tahun 2011 Dari Gambar 2 terlihat bahwa data korban kecelakaan untuk 4 (empat) kategori kecelakaan yaitu tertinggi adalah Jawa Tengah, kemudian Polda Metro Jaya dan terakhir adalah Polda Jawa Barat. Jika dilihat dari proporsi kategori kecelakaan berdasarkan masing-masing wilayah Polda terlihat: 1. Polda Metro Jaya lebih menonjol adalah korban kerugian material 2. Polda Jawa Barat lebih menonjol adalah luka ringan dan kerugian material 3. Polda Jawa Tengah lebih menonjol adalah luka ringan 2. Data Kecelakaan Berdasarkan Jenis Kendaraan 100000 90000 80000 70000 60000 50000
2011
40000
2010
30000 20000 10000 0 Roda Dua
Mobil Penumpang
Mobil Barang
Bus
Gambar 3. Data Kecelakaan Berdasarkan Jenis Kendaraan
TS-46
TEMU ILMIAH NASIONAL DOSEN TEKNIK X-2012 Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Teknologi Berwawasan Lingkungan
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TARUMANAGARA Jakarta, 29 Maret 2012
Berdasarkan Gambar 3 terlihat kendaraan roda 2 terlihat dominan atau sangat tinggi dibandingkan kendaraan lainnya. Pertumbuhan kecelakaan roda dua juga terlihat sangat tinggi dibandingkan kendaraan lainnya. Kendaraan Bus yang mayoritas angkutan umum menunjukkan penurunan tingkat kecelakaan pada tahun 2011. 3. Perbandingan Data Kecelakaan dan Pelanggaran Lalu Lintas Perbandingan data kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas berdasarkan tahun yaitu tahun 2010 dan tahun 2011 dan berdasarkan perbandingan data kecelakaan dan data pelanggaran pada tahun tertentu yaitu tahun 2010 dan tahun 2011. 1.1. Berdasarkan Profesi Korban 120000 100000 80000 60000 40000
2011
20000
2010
0
Gambar 4. Data Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan Profesi 2500000 2000000 1500000 1000000 2011 500000
2010
0
Gambar 5. Data Pelanggaran Lalu Lintas Berdasarkan Profesi
TS-47
TEMU ILMIAH NASIONAL DOSEN TEKNIK X-2012 Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Teknologi Berwawasan Lingkungan
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TARUMANAGARA Jakarta, 29 Maret 2012 800000 700000 600000 500000 400000 300000 200000 100000
Pelanggaran LL Kecelakaan LL
0
Gambar 6. Data Kecelakaan dan Pelanggaran LL Berdasarkan Profesi Tahun 2010 1800000 1600000 1400000 1200000 1000000 800000 600000 400000 200000 0
Pelanggaran LL Kecelakaan LL
Gambar 7. Data Kecelakaan dan Pelanggaran LL Berdasarkan Profesi Tahun 2010 1.2. Berdasarkan SIM Perbandingan data kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas berdasarkan penggunaan SIM (Surat Izin Mengemudi) tahun 2011, adalah sebagai berikut:
TS-48
TEMU ILMIAH NASIONAL DOSEN TEKNIK X-2012 Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Teknologi Berwawasan Lingkungan
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TARUMANAGARA Jakarta, 29 Maret 2012 1400000 1200000 1000000 800000 600000
Kecelakaan Lalu Lintas
400000
Pelanggaran Lalu Lintas
200000 0
Gambar 8. Data Kecelakaan dan Pelanggaran Lalu Lintas Berdasarkan SIM 4. Analisis Penyebab Kecelakaan Berdasarkan data yang telah dikumpulkan didapat informasi sebagai berikut: • 82% kecelakaan didahului dengan pelanggaran 76% kecelakaan disebabkan oleh pengguna dan 24% disebabkan oleh kendaraan, lingkungan dan lain-lain. • 44% kejadian kecelakaan terjadi antara jam 20.00-05.00, dilihat dari jumlah kendaraan yang bergerak maka kejadian kecelakaan antara jam 20.00-05.00 sangat tinggi. • 70% kecelakaan melibatkan sepeda motor dan 30% lain-lain tanpa sepeda motor (68% tahun 2010 dan 72% tahun 2011) 7. KESIMPULAN 1. Polda Jawa Tengah memiliki data kecelakaan lalu lintas tertinggi dari dua Polda lainnya. 2. Profesi yang paling banyak terlibat dalam kecelakaan adalah pelajar 3. Kendaraan yang paling banyak terlibat pada kecelakaan adalah sepeda motor 4. Kejadian pelanggaran sangat mempengaruhi terjadinya kecelakaan. 5. Kondisi rendahnya kepadatan lalu lintas memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi. 6. Seharusnya pencegahan kecelakaan berangkat dari lima point kesimpulan di atas dan usaha menurunkan kejadian kecelakaan tidak sama dengan usaha menurunkan angka kecelakaan. DAFTAR PUSTAKA Undang Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan no.22 Tahun 2009. Laporan Kecelakaan Lalu Lintas, National Traffic Management Centre (NTMC), Korlantas Polri, 2011. Tamin OZ, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, 2000, Penerbit ITB. Wikipedia, Maret 2012.
TS-49