PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN, STRATEGI, DAN INOVASI TERHADAP KINERJA OPERASIONAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR DALAM MEMASUKI ERA PERDAGANGAN BEBAS
Harry Prabowo Tresno Eka Jaya Universitas negeri Jakarta
[email protected]
Abstrak Tujuan Penulisan ini adalah untuk menganalisa pengaruh analisis variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data primer berupa pernyataan kuesioner tentang variabel independen sistem informasi akuntansi manajemen, strategi, dan inovasi terhadap variabel dependen yaitu kinerja operasional perusahaan. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 24 perusahaan manufaktur di DKI Jakarta yang dapat dijangkau oleh peneliti, penentuan sampel ini menggunakan teori Gay. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolonieritas, dan uji heterokedastisitas. Hasil Penulisan menunjukan bahwa variabel sistem informasi akuntansi manajemen memiliki pengaruh terhadap kinerja operasional perusahaan, strategi memiliki pengaruh terhadap kinerja operasional perusahaan dan inovasi memiliki pengaruh terhadap kinerja operasional perusahaan. Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi Manajemen, Strategi, Inovasi, Kinerja Operasional Perusahaan. PENDAHULUAN Memasuki era pasar bebas
teknologi informasi yang semakin pesat dan menuntut kepekaan pihak
banyak tantangan dan persaingan
perusahaan
yang harus dihadapi oleh dunia
kinerja untuk merespon perubahan yang
bisnis, dimana tantangan tersebut
akan
menjadi semakin kompleks. Hal ini
tersebut dapat tetap eksis dalam
ditandai dengan adanya perubahan
kancah persaingan.
terjadi,
khususnya
sehingga
dalam
hal
perusahaan
lingkungan dikarenakan kemajuan Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
175
Meningkatnya persaingan
dan
intensitas jumlah
pesaing
dari
suatu
perdagangan
negara
melakukan
adalah
peningkatan
menuntut perusahaan untuk selalu
kemakmuran dari negara tersebut,
memperhatikan
yang
kebutuhan
dan
diindikasikan
keinginan konsumen serta berusaha
meningkatnya
memenuhi
diantaranya:
harapan
konsumen
dengan
beberpa (1)
hal
GDP
(Gross
dengan cara memberikan pelayanan
Domestic Product), (2) meningkatnya
yang lebih memuaskan daripada yang
industrialisasi,
dilakukan
Tuntutan
transportasi,
terhadap
pengembangan ke arah globalisasi.
oleh
kesiapan
pesaing.
perusahaan
persaingan pasar bebas yang semakin
Hubungan
dekat dan tuntutan restrukturisasi
internasional
organisasi agar lebih fleksibel dan
menciptakan
adaptif
perekonomian
dalam
mensikapi
berbagai
(3)
kemajuan
dan
(4)
usaha
perdagangan tersebut
kemudian
suatu
tatanan
yang
saling
perubahan yang terjadi. Namun hanya
menguntungkan antar negara (pelaku
organisasi yang fleksibel dan adaptif
perdagangan
lah yang mampu bersaing dalam
stabilitas ekonomi di negara tersebut.
persaingan
Salah satu bentuk dari perdagangan
global
dalam
era
perdagangan bebas ini.
internasional
Perekonomian yang terjadi saat
internasional)
adalah
sistem
dan
pasar
bebas.
ini mengacu pada perekonomian
Saat ini hampir semua negara-
terbuka, dimana dalam kondisi ini
negara di dunia menganut sistem pasar
setiap
bebas sehingga terhubung satu sama
negara
dapat
melakukan
perdagangan
antar
negara
perdagangan
internasional.
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
atau Tujuan
lain. Salah satu penentu meningkat atau
menurunya
GDP
(Gross
176
Domestic
Product)
negara
perusahaan merupakan hasil yang
adalah peran serta dari perusahaan
dapat diukur dan menggambarkan
manufaktur.
kondisi empirik suatu perusahaan.
Peran
suatu
serta
perusahaan
Penilaian
kinerja
terhadap
suatu
manufaktur memiliki efek yang cukup
perusahaan merupakan suatu tahap
besar dalam kondisi ekonomi suatu
evaluasi
negara.
meningkatkan
Adanya
perubahan
yang
kerja
yang
kualitas
pekerjaan
terjadi seperti tekanan ekonomi dan
bagi
pemasaran, tekanan informasi, tekanan
perusahaan di dalamnya. Pekerjaan
lingkungan, harapan karyawan untuk
yang diinginkan oleh perusahaan
berkembang, struktur dan ukuran
terhadap para pekerja memiliki standar
organisasi, dan lain sebagainya akan
mutu
mendorong perusahaan untuk selalu
keberhasilan kerja. Namun kualitas
meningkatkan kinerja organisasi dan
kerja dari beberapa pekerja tidak
kinerja karyawan agar dapat bersaing
selamanya sesuai dengan standar mutu
secara global.
yang diberlakukan. Suatu saat situasi
Keberhasilan dalam
sebuah
menguasai
perusahaan
pangsa
pasar
dan
kelangsungan
dapat
(quality)
kondisi
perusahaan
buruknya kinerja dari perusahaan
menyebabkan
tersebut.
prestasi
perusahaan
merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu
dengan
mengacu
tidak
mengukur
memungkinkan
untuk mencapai tujuan dan harapan
sangat bergantung pada baik dan
Kinerja
untuk
aktivitas
tersebut,
kerja
sehingga
penilaian yang
terhadap dihasilkan
(performance) menjadi menurun. Bagi
perusahaan
go
public
pada
yang telah tercatat di bursa efek hal
standar yang ditetapkan. Kinerja
ini sangat berguna untuk investor
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
177
yang ingin menanamkan modalnya,
mampu
dengan
kompetitornya.
mengetahui
perkembangan
bersaing
dengan
perusahaan tersebut. Suatu perusahaan
Selain itu untuk dapat bersaing
harus mempunyai acuan untuk menilai
dengan kompetitornya, perusahaan
kinerja perusahaannya tersebut.
harus melakukan inovasi, baik dalam
Kelangsungan pertumbuhan tergantung
hidup
suatu pada
dan
proses maupun produk agar dapat
perusahaan
terus up to date dengan perkembangan
sistem
informasi
akuntansi
manajemen
(Mulyadi
dalam
Pamungkas,
2008).
Manajemen
akan
sangat
dengan
penggunaan
akuntansi
yang
baik
terbantu
zaman yang semakin maju.
KAJIAN TEORETIK 1. Kinerja
informasi dan
akan
Menurut Simanjuntak
Payaman (2005:3)
J. yang
membantu pihak manajemen dalam
mengatakan bahwa kinerja perusahaan
pengambilan keputusan yang efektif.
adalah agregasi atau akumulasi kinerja
Sehingga
meminimalisir
semua unit-unit organisasi, yang sama
ketidakpastian dan mengurangi resiko
dengan perjumlahan kinerja semua
dalam memilih alternatif.
orang atau individu yang bekerja di
Dalam lingkungan bisnis yang
perusahaan
tersebut.
Dengan
semakin kompetitif, setiap perusahaan
demikian kinerja perusahaan sangat
dituntut untuk selalu mengembangkan
dipengaruhi oleh tiga faktor utama,
strategi
yang
keunggulan strategi
dapat
menciptakan
yaitu
bersaing.
Penggunaan
kemampuan manajemen, dan kinerja
yang
mengarahkan
tepat
perusahaan
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
dukungan
dapat
setiap
orang
yang
untuk
perusahaan tersebut.
organisasi,
bekerja
di
178
Menurut 102)
yang
Wibowo
(2007:
mengatakan
bahwa
tujuan tertentu manajemen. Menurut
jurnal
Juli
terdapat tujuh indikator kinerja. Dua
Rahmawati (2011) yang mengatakan
di antaranya mempunyai peran sangat
bahwa
penting, yaitu tujuan dan motif . Kinerja
akuntansi manajemen terdiri dari
ditentukan oleh tujuan yang hendak
empat karakteristik informasi, yaitu;
dicapai
Broad
dan
diperlukan
untuk adanya
melakukannya motif.
Tanpa
dimensi
of
sistem
Scope,
informasi
Timeliness,
Aggregation, Integration.
dorongan motif untuk mencapai tujuan,
3.
kinerja tidak akan berjalan. Dengan
Dirgantoro (2004:63) yang mengatakan
demikian, tujuan dan motif menjadi
bahwa strategi merupakan elemen dasar
indikator utama dari kinerja. Namun,
ketiga dari model/kerangka manajemen
kinerja memerlukan adanya dukungan
stratejik
sarana, kompetensi, peluang, standar,
sebelumnya merupakan elemen yang
dan umpan balik.
paling akrab dengan para pembuat
Strategi
yang
Menurut
telah
Crown
dikemukakan
keputusan ataupun pelaku bisnis, serta 2. Sistem Informasi Akuntansi
merupakan elemen yang paling banyak
Manajemen
dikenal dan didengar oleh masyarakat
Menurut Hansen dan Mowen (2005:4)
awam,
sistem informasi akuntansi manajemen
pemahaman yang berbeda-beda.
adalah
sistem
informasi
yang
walaupun
Menurut
dengan
Crown
tingkat
Dirgantoro
menghasilkan
pengeluaran
(2004:79) manfaat dari penggunaan
(output)
menggunakan
strategi global akan memperoleh salah
masukan (input) dan berbagai proses
satu atau lebih dari empat faktor
yang
sebagai berikut; penurunan biaya,
dengan
diperlukan
untuk
memenuhi
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
179
menaikkan
kualitas
produk,
menaikkan
preferensi
pelanggan,
menaikkan kemampuan bersaing. 4.
inovasi
internal,
sumber
inovasi
eksternal, implementasi inovasi dan tingkat investasi.
InovasiMenurut Fontana dalam
Laurensius Manurung (2010:133) yang
METODE PENELITIAN
mengatakan
Variabel-variabel
bahwa
inovasi
merupakan
penelitian
keberhasilan sosial dan ekonomi
informasi
berkat ditemukan, diciptakan dan
(X1), Strategi (X2), Inovasi (X3),
diperkenalkannya cara-cara baru atau
dan Kinerja Operasional Perusahaan
kombinasi-kombinasi
caracara
(Y). Tempat dalam penelitian ini
lama dalam mentransformasi input
adalah wilayah DKI Jakarta dengan
menjadi
rupa
objek penelitiannya ialah perusahaan
sehingga menciptakan nilai lebih bagi
manufaktur yang berada di DKI
pengguna (masyarakat).
Jakarta. Responden yang menjawab
output
dari
sedemikian
Menurut Zahra dan Dass (1993) dalam
jurnal
mengatakan
Yekti bahwa
mengungkapkan
Utami strategi
ini
adalah
akuntansi
sistem
manajemen
instrumen kuesioner adalah orang yang bekerja di bagian operasional pada perusahaan tersebut,
baik manajer
organisasi
maupun staff. Lama penelitian yang
dalam melakukan inovasi, yaitu dengan
penulis lakukan adalah Desember 2014
menjelaskan apa yang akan diinovasi
sampai dengan Januari 2015.
dan bagaimana caranya. Variabel
Metode
dimensi-dimensi strategi inovasi terdiri
adalah
dari orientasi kepemimpinan, inovasi
menggunakan alat uji regresi linier
proses,
berganda dengan uji asumsi klasik
inovasi
tujuan
yang
ini
dalam
produk,
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
sumber
analisis metode
yang
digunakan
kualitatif
dengan
180
yang meliputi uji normalitas, uji
Hasil Penelitian
multikolonieritas,
1. Uji Normalitas
dan
uji
heterokedastisitas.
Berikut merupakan hasil OneSample Kolmogorov-Smirnov yang disajikan dalam Tabel 2:
Tabel 2: Hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal
39 Mean
a,b
.0000000
Parameters
Std. Deviation Absolute Positive Negative
Most Extreme Differences
2.25710677 .067 .064 -.067 .420
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
.995
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data diolah oleh penulis, 2015 Hasil tabel diatas berguna untuk
memperjelas
data
sebaran
Kolmogorov-Smirnov adalah sebesar 0,995 > 0,05 maka dapat disimpulkan
dalam grafik P-Plot. Besarnya nilai
bahwa data berdistribusi normal.
Kolmogorov-Smirnov
Selain
adalah
0,420
melihat
hasil
tabel
uji
dengan signifikansi sebesar 0,995.
Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S) untuk
Karena
menguji apakah variabel-variabel yang
nilai
signifikansi
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
181
digunakan
dalam
penelitian
ini
terdistribusi normal, normalitas juga dapat dilihat dari grafik P-plots. Dan hasil
dari
uji
normalitas
yang
ditunjukkan dalam grafik normal P-Plot akan lebih memperjelas sebaran data
Gambar 1
dalam penelitian ini, dimana dasar pengambilan
keputusan
P-Plot Normalitas Berdasarkan dari hasil uji
menurut
normalitas yang ditunjukkan pada Ghozali (2011:163) yaitu, jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau
grafik normal P-Plot dapat dilihat titik-titik garis
menyebar
diagonal,
di
sekitar
serta
arah
penyebarannya mengikuti arah garis grafik
histogramnya
menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal. Dari hasil uji normalitas yang ditunjukkan pada grafik normal P-Plot tersebut
Berikut adalah hasil P-Plot Normalitas yang disajikan dalam Gambar 1:
menunjukkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Multikolinearitas Berikut
hasil
pengujian
multikolinearitas yang disajikan dalam Tabel 3:
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
182
Tabel 3 Hasil Pengujian Multikolinearitas Coefficientsa Standardize d Unstandardized
Coefficient
Coefficients
Collinearity
s
Std. Error
Statistics
Model
B
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
1 (Constant
-3.728
3.816
-.977
.335
.339
.149
.251
2.277
.029
.483
2.072
ST (X2)
.476
.137
.452
3.469
.001
.346
2.893
IN (X3)
.313
.130
.287
2.405
.022
.412
2.427
) SIAM (X1)
a. Dependent Variable: KOP (Y) Sumber: Data diolah oleh penulis, 2015 Dari
hasil
diatas
menunjukkan
variabel
Sistem
bahwa Informasi
uji Akuntasnsi
multikolinearitas
Manajemen
(X1)
yang memiliki nilai VIF 2,072; variabel
ditunjukkan
pada
tabel
diatas Strategi (X2) memiliki nilai VIF
dapat
dilihat
bahwa
hasil 2,893; dan variabel Inovasi (X3)
perhitungan
nilai
Tolerance memiliki nilai VIF 2,427. Jadi
menunjukkan tidak ada variabel dapat disimpulkan bahwa tidak ada independen yang memliki nilai korelasi antar variabel independen Tolerance dan VIF pada masingdalam model regresi. masing variabel kurang dari 0,10. 3. Uji Heteroskedastisitas Nilai
cut
off
yang
umum Untuk menguji ada atau
digunakan
untuk
mendeteksi tidaknya gejala
adanya multikolinearitas adalah heteroskedastisitas, maka dapat tolerance > 0,10 atau sama dengan dilihat dari scatterplot pada gambar nilai VIF < 10, dilihat dari tabel 2 di bawah ini: Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
183
glejser. Uji Glejser ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi penelitian ini. Untuk menguji ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat dilihat
Gambar 2
dari probabilitas signifikan. Apabila
Scatterplot Dari
hasil
heteroskedastisitas ditunjukkan
pada
uji yang gambar
scatterplot diatas, dapat dilihat bahwa penyebaran data berada diatas dan dibawah angka nol. Dan data tidak membentuk suatu pola tertentu
sehingga
dapat
disimpulkan bahwa tidak adanya gejala
heteroskedastisitas
pada
residual. Selain itu uji heterokedasitisitas juga
probabilitas signifikan diatas tingkat kepercayaan
5%,
mengindikasikan
hal
tersebut
bahwa
model
regresi tidak mengandung adanya Heterokedastisitas. Apabila
probabilitas
Sedangkan signifikan
dibawah tingkat kepercayaan 5%, hal tersebut mengindikasikan bahwa model regresi mengandung adanya Heterokedastisitas. Hasil uji gletser disajikan dalam Tabel 4 sebagai berikut:
bisa dilihat dari hasil table uji
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
184
Tabel 4 Hasil Uji Glejser Coefficientsa Standardize
Model 1 (Constant ) SIAM (X1) ST (X2) IN (X3)
Unstandardized Coefficients B Std. Error 1.700 2.357
d Coefficient s Beta
t .721
Sig. .476
Collinearity Statistics Tolerance VIF
.020
.092
.053
.222
.825
.483
-.081
.085
-.271
.346
.346
.051
.080
.164
.955 .631
.532
.412
2.07 2 2.89 3 2.42 7
a. Dependent Variable: ABS1_Y Sumber : Data diolah oleh penulis, 2015
Hasil tampilan output SPSS menunjukkan bahwa tidak ada
4. Analisis Regresi Linear Berganda
satupun variabel independen yang signifikan
uji
yang
statistik
dilakukan pada penelitian ini yaitu
mempengaruhi variabel dependen
analisis regresi linear berganda.
nilai absolut UT (ABSUT1_Y).
Analisis regresi linear berganda ini
Hal ini terlihat dari probabilitas
dilakukan
signifikansinya
kemampuan variabel independen
kepercayaan
secara
Selanjutnya
diatas 5%.
Jadi,
tingkat dapat
dalam
untuk
menjelaskan
melihat
variabel
disimpulkan model regresi tidak
dependen. Analisis regresi linear
mengandung
berganda dilakukan dengan SIAM
heterokedastisitas.
adanya
(X1), ST (X2) dan IN (X3) sebagai variabel bebas serta KOP (Y)
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
185
sebagai variabel terikat. Adapun rumus
regresi
adalah
Uji regresi berganda ini
sebagai
dapat dilihat berdasarkan tabel 5.
berikut:
Berdasarkan hasil analisis regresi
Y= a + J31 SIAM + J32 ST + J33 IN + e
yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 5
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa
Standardize Unstandardized Coefficients Model 1 (Constan t) SIAM (X1) ST (X2) IN (X3)
B Std. Error -3.728 3.816 .339
.149
.476
.137
.313
.130
d Coefficient s
Collinearity Statistics Toleranc Beta t Sig. e VIF - .335 .977 .251 2.27 .029 .483 2.072 7 .452 3.46 .001 .346 2.893 9 .287 2.40 .022 .412 2.427 5
a. Dependent Variable: KOP (Y) Sumber : Data diolah oleh penulis, 2015
Dari
hasil
tabel
Coefficients diatas dapat terlihat
regresi berganda dapat dirumuskan sebagai berikut :
bahwa koefisien regresi untuk
Y= —3,728 + 0,339 SIAM + 0,476 ST
variabel Sistem Informasi Akuntansi
+ 0,313 IN + e
Manajemen sebesar 0,339, untuk Keterangan : variabel Strategi sebesar 0,476, Y= Kinerja Operasional Perusahaan untuk variabel Inovasi sebesar (Y) 0,313,
Selanjutnya
persamaan
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
186
SIAM = Sistem Informasi Akuntansi
mengalami penurunan sebesar
Manajemen (X1)
0,339 satuan. Dalam hal ini
ST = Strategi (X2)
pengaruh
IN = Inovasi (X3)
independen
e
berbanding
= Error Berdasarkan Tabel 5, untuk
dari
variabel
X1 lurus
adalah dengan
Y.
Artinya semakin meningkat
X1,
uji regresi berganda dapat
maka nilai Y juga akan semakin
dijelaskan sebagai berikut :
meningkat,
a. Koefisien
Sistem
Akuntansi
Informasi
Manajemen
begitu
pula
sebaliknya.
(X1)
b. Koefisien Strategi (X2) sebesar
sebesar 0,339. Dilihat dari hasil
0.476. Dilihat dari hasil uji
uji regresi berganda pada Tabel
regresi berganda pada Tabel 5,
5, menunjukan bahwa setiap
menunjukkan
peningkatan 1 satuan variabel
peningkatan 1 satuan variabel
Sistem
Strategi,
Informasi
Akuntansi
bahwa
maka
setiap
akan
Manajemen akan meningkatkan
meningkatkan
probabilitas
probabilitas Kinerja Operasional
Kinerja
Operasional
Perusahaan.
pula
Perusahaan.
variabel
sebaliknya,
sebaliknya,
Begitu jika
Begitu jika
pula variabel
independen lain nilainya tetap dan
independen lain nilainya tetap
nilai
Informasi
dan nilai dari Strategi mengalami
Manajemen
penurunan 1 satuan, maka nilai
mengalami penurunan 1 satuan,
dari variabel Kinerja Operasional
maka nilai dari variabel Kinerja
Perusahaan
Operasional
penurunan sebesar 0,476 satuan.
dari
Akuntansi
Sistem
Perusahaan
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
akan
akan
mengalami
187
Dalam hal ini pengaruh dari
berbanding
variabel independen X2 adalah
Artinya semakin meningkat
berbanding
Y.
maka nilai Y juga akan semakin
X2,
meningkat,
maka nilai Y juga akan semakin
sebaliknya.
lurus
dengan
Artinya semakin meningkat
meningkat,
begitu
lurus
dengan
Y.
begitu
X3,
pula
pula
sebaliknya.
KESIMPULAN DAN SARAN
c. Koefisien Inovasi (X3) sebesar 0,313. Dilihat dari hasil uji
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa:
regresi berganda pada Tabel 5, menunjukkan
bahwa
setiap
Sistem
informasi
manajemen
akuntansi
berpengaruh
peningkatan 1 satuan variabel
terhadap
Inovasi,
perusahaan. Hasil penelitian ini
maka
akan
kinerja
positif
operasional
meningkatkan
probabilitas
karena
Kinerja
Operasional
membuktikan bahwa semakin baik
Perusahaan. sebaliknya,
Begitu jika
pula variabel
secara
empiris
sistem informasi akuntansi manajemen di
perusahaan
maka
akan
independen lain nilainya tetap
meningkatkan probabilitas kinerja
dan nilai dari Inovasi mengalami
operasional perusahaan.
penurunan 1 satuan, maka nilai
Strategi
berpengaruh
dari variabel Kinerja Operasional
terhadap
kinerja
Perusahaan
perusahaan.
Hasil
akan
mengalami
positif
operasional penelitian
ini
penurunan sebesar 0,313 satuan.
karena secara empiris membuktikan
Dalam hal ini pengaruh dari
bahwa semakin baik strategi yang
variabel independen X3 adalah
diterapkan oleh perusahaan, maka
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
188
akan
meningkatkan
probabilitas
kinerja operasional perusahaan. Inovasi
berpengaruh
terhadap
kinerja
perusahaan.
Hasil
manufaktur
wilayah
Jakarta, positif
operasional penelitian
baik
DKI manajer
operasional
maupun
staff
operasional,
sehingga
hasil
ini
penelitian ini belum mewakili
karena secara empiris membuktikan
seluruh departemen yang ada di
bahwa semakin baik inovasi yang
perusahaan manufaktur. Untuk
diimplementasikan oleh perusahaan,
peneliti
maka akan meningkatkan probabilitas
disarankan
kinerja operasional perusahaan.
memperluas
Peneliti menyadari bahwa hasil
penelitian
yang
telah
selanjutnya untuk dengan
menambahkan
departemen
yang
perusahaan
ada
di
dilakukan di atas masih banyak
manufaktur
sebagai
subjek
terdapat
penelitian,
yaitu
bagian
kekurangan
keterbatasan sempurna.
yang Untuk
menyampaikan
itu
beberapa
dan belum peneliti
Keuangan, Human Resource, dan lainnya.
saran
b. Dalam penyebaran kuisioner,
yang diharapkan dapat bermanfaat
banyak kuisioner yang tidak
bagi berbagai pihak yang memiliki
diisi
kepentingan
responden
karena
waktu
penyebaran
yang
relatif
dengan
hasil
penelitian, yaitu : 1. Bagi Akademisi a. Pada penelitian ini sampel yang
dengan
singkat.
lengkap
Untuk
oleh
peneliti
selanjutnya diharapkan agar
digunakan yaitu hanya orang
dapat
yang bekerja di perusahaan
dalam jangka waktu yang relatif
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
menyebar
kuisioner
189
lebih panjang supaya responden
mempekerjakan
dapat menjawab dengan lebih
handal dan ahli di bidangnya agar
teliti.
kinerja
c. Untuk penelitian lebih lanjut sebaiknya penggunaan variabel independen lebih
ditambah
variatif
mencakup seperti
atau dengan
aspek-aspek
Desentralisasi,
Total
perusahaan
yang
dapat
terorganisir dengan baik. b. Seharusnya menerapkan sehat
perusahaan persaingan
terhadap
kompetitor konsumen
Quality Management (TQM),
menilai
Audit Operasional atau Etika
berkualitas.
Profesi Akuntansi.
manajer
agar yang
sendiri
yang produk
konsumenbaru
dapat
produk
yang
Agar perusahaan tidak selalu menjadi
2. Bagi Perusahaan Manufaktur
follower
a. Agar dapat menerapkan sistem
trendsetter dalam melakukan inovasi.
informasi akuntansi manajemen
Selain itu perusahaan harus selalu up-
yang
to-date terhadap kebutuhan konsumen
baik
dengan
cara
dan
seharusnya
menjadi
.
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
190
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,
Kamarudin.
Akuntansi
2007.
Manajemen.
2005.
Evaluasi
Kinerja.
Bandung: Refika Aditama.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Manurung,
Laurensius.
2010.
Strategi dan Inovasi Model Ancok,
Djamaludin.
Kepemimpinan
2012.
dan
Inovasi.
Bisnis Meningkatkan Kinerja Usaha.
Jakarta:
PT.
Jakarta : Erlangga. Dirgantoro,
Media Komputindo.
Crown.
Samryn,
2004.
Manajemen
L.
Elex
M.
2011.
Stratejik. Jakarta: PT. Grasindo.
Pengantar Akuntansi. Jakarta:
Fahmi, Irham. 2010. Manajemen
Rajawali Pers.
Kinerja. Bandung: Alfabeta. Simanjuntak, Ghozali,
Imam.
2011.
Analisis Dengan
Aplikasi
Multivariate Program
Semarang:
BP
SPSS.
Universitas
Payaman
Manajemen
J.
2005.
dan
Evaluasi
Kinerja.
Jakarta:
Lembaga
Penerbit
Fakultas
Ekonomi
Universitas Indonesia.
Diponegoro. Sudarmanto. Halwani, Hendra. 2005. Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi.
Bogor
2009.
Kinerja
Pengembangan
dan
Kompetensi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Selatan:
Graha Indonesia.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan
Hansen & Mowen. 2005. Management Accounting. Jakarta: Salemba
Kuantitatif,
Pendekatan Kualitatif,
dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Empat. Kodrat, David Sukardi. 2009. Manajemen Yogyakarta:
Strategi. Graha
Ilmu.
Supratikno,
Hendrawan.
Manajemen Menciptakan
Kinerja
2006. Untuk
Keunggulan
Mangkunegara, Anwar Prabu. Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
191
Bersaing. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tika, P. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan
Kinerja
Perusahaan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Umar, Husein. 2010. Desain Penelitian Manajemen Strategik. Jakarta: Rajawali Pers. Wibowo. 2013. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi Volume 10, No.2, Tahun 2015
192