HARMONI UMAT
Redaksional
Majalah Internal Kanwil Kemenag Babel
Majalah Harmoni Umat memuat berita-berita lingkungan Kanwil Kemenag Babel , satker-satker mau pun umum sebagai mercusuar informasi / analisa kegiatan kinerja Kanwil Kemenag Babel, keagamaan & konsumsi umum. Dengan visi pemberian informasi publik yang transparan dan kredibel.
Bismillahirrohmaanirroaahiim Assalamu’alaikum wr.wb.
Penanggung Jawab Prof.Dr.H. Hatamar Rasyid,M.Ag (Kakanwil Kemenag Babel)
Memasuki tahun ke – IV ini, majalah Harmoni Umat terus melakukan pembenahan diri ditengah keterbatasannya. Tak pelak jika Harmoni Umat berusaha menjadi media Kanwil Kemenag Babel dengan menyajikan informasi yang sesuai dengan waktu kejadian dan tulisan/artikel yang tidak terikat dengan waktu.
Redaktur Kepala Drs.Mulyadi Hazairin,MH
Di edisi ke-10 edisi awal tahun pada triwulan pertama di tahun 2014 ini, berbagai ucapan serta do’a mengiringi majalah ini menjadi lebih baik.
Redaktur Pelaksana Sugiyo,S.IP,M.Si
Ada sebuah kalender kemenag yang menjadi topik sentral, yakni puncak perayaan Hari Amal Bakti ke-68 nya. Dan tiga buah kalender keagamaan pada edisi awal tahun 2014 ini (Maulid Nabi SAW,Imlek 2565 & Hari Raya Nyepi 1936) .
Penyunting Naskah Amir Hamzah,SE.M.Pdi Bayu Saputra,ST.
Maulidur Rosul diberbagai belahan dunia hingga tanah air diperingati dan dirayakan begitu massif di berbagai daerah. Dalam majaz atau gaya bahasa, ada yang disebut sinedoke pars pro toto, sesuatu yang bersifat sebagian mewakili seluruhnya. Dengan analogi itu, kita dapat memahami mengapa misalnya awal tahun masehi ini bagi Kementerian Agama dikatakan disebut bulan Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag (baca : Lahirnya Kemenag) meski tepatnya momen tersebut tanggal 3 januari . Sedangkan pada perayaan keagamaam seperti Maulidur Rosul (baca : Lahirnya Nabi Muhammad SAW rahmatan lil ‘alamin) kemudian banyak orang menyebut bulan Robiul Awwal dengan sebutan bulan Maulid, meski momentum Maulid jatuhnya pada tanggal 12 Robiul Awwal.
Desain Grafis/Fotografer Rizaldy,SE Adi Ilmiawan,ST Sekretariat Noviyani,A.Md Zaidan Jauhari Zahwan Zaki,S.Pd.I,MAB Slamet Riyanto
Terlepas dari itu semua, sejak lama fenomena HAB pada Kemenag telah menjadi perayaan tahunan begitu juga peringatan Maulid Nabi bahkan tak berhenti pada Bulan Robiul Awwal.
Pembuat Artikel Bayu Saputra,ST Teguh Agung Nugroho,SE. Arfiandi Armas Marzuki,S.Sos.I Marjuanda,s.Kom
Memasuki tahun IV penerbitan ini memiliki sedikit perbedaan dengan tahun sebelumnya. Dari sisi kuantitas halaman content sedikit berkurang dari sebelumnya. Dari sisi kualitas percetakan lebih baik dari sebelumnya dan segmen / menu rubrik kami coba berinovasi dan melakukan improvisasi dengan warna daerah pada beberapa segmennya. Pembaca sekalian, selalu kami hadirkan sederet berita seputar kanwil dan satker hingga kepada pencerahan agama dan segmen lainnya . Kami mencoba memberikan sesuatu yang lebih bernilai dalam ruang yang terbatas namun memiliki nilai yang cukup memberikan pencerahan bagi kita semua. Edisi X awal tahun 2014 ini tak berhenti pada satu titik untuk berinovasi bagi kebutuhan informasi institusi, sosial keagamaan dan lainnya yang insya Allah Anda butuhkan.
Creative Harmoni Umat Rizaldy,SE. Redaksi / Sirkulasi Subbag Informasi & Humas (Inmas) Gedung Kanwil Kemenag Babel, Lt.II, Komp.Perkantoran Gub.Babel Jl. P.Bangka Air Itam – Pangkalpinang 33177 Prov.Kep. Bangka Belitung
Selamat membaca ! Wassalamu’alaikum wr.wb. Redaksi
Telp (0717) 43964 – 439465 Fax.439466 HARMONI UMAT menerima kontribusi tulisan atau artikel. Harap disertai identitas lengkap (nama.alamat, telepon/ponsel/faximili/No. rekening), photo penulis, photo penunjang tulisan. Setiap naskah yg dikirim hak penuh HARMONI UMAT untuk editing redaksi & tidak dikembalikan. Tulisan yang dimuat mendapat imbalan sekedarnya. Naskah dapat dikirim ke alamat Redaksi atau via E-mail.
HARMONI UMAT
E-Mail :
[email protected] Website / Harmoni Umat Online babel.kemenag.go.id
Edisi X/ Th IV/ Januari – Maret 2014
1
Harmoni Harmoni UtamaUtama
Upacara Hari Amal Bakti Kanwil Kemenag Babel S
Cuaca Jum’at pagi, 3 Januari 2014 cukup bersahabat dengan mentari yang cukup hangat menyinari Kota Pangkalpinang dan sekitarnya. Bergayut dengan kondisi demikian, pelaksanaan upacara peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) yang jatuh hari Jum’at, (3 Januari 2014).
HARMONI UMAT 2
ebagai salah satu lembaga penyelenggara negara, Kemenag RI telah memasuki tahun ke 68 perjalanan sejarahnya. Sebagai salah bentuk pelaksanaan menyambut HAB Kemenag ke -68 di tahun 2014 ini seperti biasanya dilakukan upacara HAB ke-68 seperti tahun-tahun sebelumnya. Bertindak sebagai pembina upacara Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Rustam Effendi,B. Sc. Dalam kesempatan itu, dibacakan teks amanat Menteri Agama RI oleh Gubernur Babel yang salah satu isi amanatnya menyampaikan perbaikan dan peningkatan prestasi Kemenag RI yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Setelah upacara, dilakukan penyerahan Satya Lencana 10 dan 20 tahun oleh Gub. Babel masing-masing kepada Kakanwil Kemenag Babel Prof.Dr. H. Hatamar Rasyid, M.Ag penerima satya lencana 20 tahun dan penerima Satya Lencana 10 tahun Kasubbag Ortala & Kepegawaian Kanwil Kemenag Babel Drs.H. Ika Robiantari. Tidak berhenti disitu saja, penyerahan penghargaan dalam bentuk vandel dan hadiah-hadiah kepada Penyuluh Teladan , Keluarga Sakinah dan KUA Teladan tahun 2013 untuk tingkat provinsi.
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
Harmoni Utama
(HAB) ke-68 Berlalu dari acara di lapangan tadi. Lalu sebagai bentuk kekerabatan diantara pejabat lingkungan kanwil serta purna bakti, tokoh agama, Gub. Kep. Babel, Kabid Bimas Polda Babel, Kepala PTA Babel, Kepala BPKP Babel melebur dalam suasana kekerabatan di ruang Kakanwil dalam acara jamuan makan, setelah sebelumnya acara pemotongan nasi tumpeng secara simbolis diserahkan kepada Gub. Babel oleh Kakanwil sebagai penghormatan kepada tamu yang hadir. Hingga pukul 11.00 WIB acara HAB ke-68 yang kali ini dihadiri hampir semua undangan baik purna bakti, keluarga sakinah Babel, penyuluh teladan Babel, KUA teladan Babel dan undangan lintas sektoral disyukuri berjalan sukses. (R17)
MEMBACA AMANAT MENAG RI – Gub.Kep.Bangka Belitung H.Rustam Effendi,B.Sc. sebagai inspektur upacara HAB ke-68 di Kanwil Kemenag babel
SERAH TERIMA PENGHARGAAN PENYULUH – Kakanwil Kemenag Babel Prof.Dr.H. Hatamar Rasyid,M.Ag. serahkan penghargaan kepada penyuluh teladan Babel
SYUKURAN HAB KE-68 – Kakanwil Kemenag Babel Prof. Dr.H. Hatamar Rasyid,M.Ag. (Kanan –kacamata) serahkan nasi tumpeng kepada Gub. Kep. Babel
HARMONI UMAT
Edisi X/ Th IV/ Januari – Maret 2014
3
Tau Ndak Ika’ ?
B
RAHASIA
SHOLAWAT
erbagai majelis di Bulan Maulid membaca sholawat begitu juga dengan pribadi-pribadi yang gemar bersholawat. Mengapa umat Islam membaca sholawat ? sholawat memiliki rahasia ilmu yang tinggi. Semua rahasia itu bukan sekadar isapan jempol, tetapi memiliki dasar dari Al-qur’an dan hadits. Kata sholawat berasal dari bahasa Arab, yang berati do’a kepada Allah untuk Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
HARMONI UMAT
4
Dalam kamus Lisanul Arab, Ibnu Manzhur menjelaskan bahwa kata sholawat berasal dari kata dasar sholla, yang berarti do’a. Bentuk lain kata sholla adalah sholat. Masih dalam penjelasan Ibnu Manzhur, jika kata sholla berhubungan dengan Allah, kata ini bermakna rahmat Allah yang terwujud dalam kasih sayang, berkah, dan karunia-Nya. Sebagai contoh dalam Al-Qur’an, yang artinya, “Dia-lah yang memberi rahmat (yusholli) kepadamu dan malaikat-Nya (memohon ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang), dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Ahzab : 43). Lantas bagaimana pengertian sholawat kepada Nabi SAW sama dengan pengeritan sholawat dari malaikat, yaitu do’a dan permohonan ampun. Rosulullah adalah pribadi yang dimuliakan Allah dengan menjauhkan beliau dari segala dosa, baik dosa kecil mau pun dosa besar. Sesungguhnya, anjuran kepada umat Islam agar senatiasa bersholawat dimaksudkan demi kebaikan masing-masing pribadi umat. Karena, dengan memanjatkan do’a dan memohonkan ampunan bagi Nabi, kita sebenarnya memanjatkan do’a dan memohonkan ampunan bagi kita sendiri. Dapat dibuat sebuah amsal, dalam hal rahmat, kita bayangkan Nabi SAW seperti sebuah gelas yang terisi penuh dengan air (rahmat). Gelas itu berada di gurun pasir. Masing-masing dari kita, umat Nabi SAW, bagaikan butiran pasir di sekitar gelas itu. Manakala kita memanjatkan sholawat ke langit untuk Rosulullah, Allah mencurahkan rahmat-Nya. Mengingat Rosulullah adalah pribadi yang telah penuh dengan air, rahmat (Nabi SAW diutus ke dunia sebagai rahmat seluruh alam), rahmat Allah itu pun akan tumpah, diterima oleh umat Nabi SAW. Mereka yang rajin membaca sholawat kepada Nabi SAW akan berada
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
dekat dengannya dan senantiasa terkena tumpahan atau percikan rahmat Allah.
Anjuran Bersholawat Bersholawat kepada Nabi SAW merupakan anjuran dari Allah SWT, sebagaimana dalam firman-Nya di dalam
al-Qur’an, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab ; 46). Imam al-Bukhori, Muslim dan ahli hadits lainnya meriwayatkan bahwa para sahabat Nabi, seperti Ka’ab bin Ujrah, berkata, “Ketika turun ayat ini kami bertanya, “Wahai Rosulullah, kami telah mengetahui salam, maka bagaimana sholawat untukmu ?”. Beliau bersabda, ‘Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘alaa Ali Muhammad.” Rosulullah SAW bersabda, “Siapa yang bersholawat kepadaku satu sholawat, nisyaca Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali.”
Sesungguhnya anjuran kepada umat Islam agar senantiasa bersholawat dimaksudkan demi kebaikan masing-masing pribadi umat. Karena, dengan memanjatkan do’a dan memohonkan ampunan bagi Nabi, kita sebenarnya memanjatkan do’a dan memohonkan ampunan bagi diri kita sendiri. Ada juga riwayat yang mengatakan bahwa beliau bertanya kepada para sahabatnya, “Tahukah kalian siapa yang bakhil ?’ Mereka menjawab, Allah mengetahui.”
dan
Rosul-Nya
lebih
Kemudian beliau menjawab, ‘Orang yang bakhil itu adalah orang yang, ketika disebutkan namaku, tidak mengucapkan sholawat kepadaku.” Dalam penulisan Nabi Muhammad”, kita sering melihat di dalam buku, di dinding, atau dalam kanvas lukisan, selalu disertai dengan sholawat kepadanya. Menurut Ibnu Masyur, dalam sejarahnya penulisan nama Nabi Muhammad SAW pada muqaddimah kitab baru dikenal pada masa Khalifah Harun Al-Rasyid, sebagaimana dilakukan Ibnu Atsir dan Qodhi ‘Iyadh. Penulisan itu berkembang mulai abad IV H/ IX M. Imam Nawawi menganjurkan agar penulisan nama Nabi Muhammad SAW harus selalu diikuti dengan sholawat kepadanya, seperti halnya menulis nama Allah, selalu diikuti dengan sifat-Nya. Seperti Allah Azza wa Jalla, Allah Ta’ala, dan lainnya. Karena hal itu adalah sebagai bentuk do’a. Imam Al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya, Al-Jami Li Ahkamil Qur’an, menyebutkan, para ulama bersepakat bahwa bersholawatlah hukumnya wajib. Sebab kata shollu
itu berbentuk fi’il amar (perintah). Namun para ulama berbeda pendapat tentang pengertian pewajibannya. Ada yang berpendapat, pertama, wajib bersholawatlah setiap mendengar dan membaca nama Rosulullah SAW. Kedua, wajib bersholawat sekali dalam sebuah majelis, meskipun nama Rosulullah sering disebut. Ketiga, wajib sekali dalam seumur hidup, seperti halnya pelaksanaan haji. Imam Syafi’i, Ishaq, Muhammad bin Al-Mawas dan Abu Bakr Ibnu Al-Arabi dari Madzhab Maliki menyatakan wajib hukumnya membaca sholawat dalam sholat, yaitu pada waktu tahiyat akhir. Bagi yang meninggalkan karena sengaja, batal sholatnya. Begitu juga dengan bacaan khutbah Jum’at, tanpa sholawat kepada Nabi SAW, tidak sah khutbah Jum’at-nya.
Syafaat Uzhma Di hari kiamat, ketika umat manusia digiring ke padang masyar, manusia akan mencari perlindungan dan jaminan keselamatan (syafa’at) dari para nabi. Mereka meminta syafa’at kepada Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, namun para nabi itu tidak
KUMPULAN QOSIDAH SHOLAWAT PUJIAN NABI SAW. Kitab Maulid yang banyak dibaca umat Islam.
menyanggupinya. Pada akhirnya seluruh umat manusia meminta syafa’aat kepada Nabi Muhammad SAW, dan beliau menyanggupinya. Dalam hadits dikatakan, Nabi Muhammad SAW akan memberikan Syafa’at Uzhma (syafaat terbesar) kepada seluruh umat manusia di hari Kiamat. Umat Islam yang dekat dengan beliau SAW tentu saja akan lebih dulu mendapatkan syafa’at. Di saat itu, semua manusia haus syafa’at. Mereka yang sering kali bersholawat merupakan golongan yang akan berada di dekat Nabi SAW dan lebih dulu mendapat syafa’at. Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya orang-orang yang paling utama di sisiku di hari kiamat kelak adalah mereka yang paling banyak bersholawat kepadaku.” Dalam hadits lainnya, Nabi SAW bersabda, “Hendaklah kalian bersholawat kepadaku di mana pun kalian berada, karena sesungguhnya sholawat kalian itu akan tetap sampai kepadaku.’ Banyak sekali riwayat yang bersumber dari Nabi SAW berkaitan anjuran bersolawat. Adapun semua sholawat itu mempunyai keutamaan sendiri-sendiri. Dari sholawat ini lah, kemudian para ulama mengumpulkannya dalam satu untaian, sehingga menjadi qoshidah yang indah dan merdu, seperti Maulid Barzanji, Maulid simthud Duror, Maulid AdDiba’i, Maulid Burdah. (SB*AP /RZ)
HARMONI UMAT
Edisi X/ Th IV/ Januari – Maret 2014
5
Sekitar Kite
NONTON BARENG TALKSHOW MENAG RI
ANJANGSANA HAB KE-68
PENYERAHAN BANTUAN. Kabid PHU Kanwil Kemenag Babel Drs. Abdul Aziz,MH (kiri – kopiah resam) diterima Ketua Yasmuru.
HU, PANGKALPINANG - Bukan hanya siaran bola saja menjadi ajang nonton bareng. Sebagai bentuk apresiasi kecintaan kepada korps dan pemimpin tertinggi saat ini Dr.H.Suryadharma Ali,M.Si. pada korps Kementerian Agama RI. Kamis Pagi (2/01/2014) pukul 10.20 WIB. Setelah terlebih dahulu memberikan kata sambutan dan prosesi peresmian stand bazar dan lomba masak sambut HAB ke-68 di aula Kanwil Kemenag Babel (10.00 WIB). Kakanwil Kemenag Babel Prof.Dr.H. Hatamar Rasyid,M.Ag (baju blue black – peci hitam bersama dengan seluruh pejabat eselon III & IV juga staf bahkan Kepala Kankemenag Bangka serta staf berkumpul di aula kanwil untuk menyaksikan siaran langsung Metro TV Talkshow “ Harmonis dalam Keberagaman bersama Menteri Agama RI Dr. Suryadhama Ali,M.Si. Lebih kurang durasi 30 menit siaran langsung yang dimulai pukul 10.30 – 11.00 WIB itu diikuti dengan seksama oleh insan Kanwil Kemenag Babel yang dimotori oleh Kepala Kantor Wilayah Prof.Dr.H. Hatamar Rasyid,M.Ag. Berlalunya acara tersebut di atas. Kakanwil didampingi pejabat eselon III & IV meninjau stand bazar dan lomba masak di seputar arena Kanwil Kemenag Babel. (Rz)
IMLEK 2565 Semangat Kerukunan
HARMONI UMAT 6
HU, PANGKALPINANG – Selasa, (7/1/14) Rangkaian kegiatan dalam rangka HAB 68 Kanwil Kemenag Babel memberikan santunan berupa uang dan sejumlah uang ke Panti Asuhan Yayasan Muslim Selindung Baru (Yamusru) Kelurahan Selindung, Kodya. Pangkalpinang – Babel. Rombongan dipimpin oleh Kabid. PHU Drs, Abdul Aziz , MH, didampingi oleh Kasi Pembinaan Haji Drs. H. A. Riduan, Kasi Penyelenggaraan Haji Fahrurozi, SE, Kasi Pendaftaran Haji Netty Suladtri , SE, Kasubbag Inmas Sugiyo, S.IP., M.Si, Kasi Mapenda Kota Pangkalpinang Drs. Hisyamuddin, serta pengawas pendidikan Ibu Junaidah diterima oleh pengurus panti asuhan, serta Lurah Selindung Bpk. Abbas serta anak-anak Yatim piatu. Dalam kesempatan tersebut diserah bingkisan berupa bahan makanan dan sejumlah uang yang berasal dari sumbangan pegawai, guru dan siswa – siswi madrasah di lingkungan Kanwil Kemenag Babel. (G10)
HU-PANGKALPINANG – Senin, (3/2/14) Perayaan Tahun Baru Imlek 2565 dipusatkan di Hotel Mitra Jl. Mentok Kota Pangkalpinang, Babel. Bersama undangan lainnya Kakanwil Kemenag Babel Prof.Dr.H. Hatamar Rasyid,M.Ag (Peci hitam) hadir pada kesempatan itu. Dalam pantauan HU memenuhi undangan panitia perayaan imlek yang sarat dengan nilai kerukunan ini, hadir juga Walikota baru terpilih H.Irwansyah Rebuin (Kacamata , baju merah – 6 dr kanan), Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Prov.Kep. Bangka Belitung. (F-KUB Babel) Dr. Shubuh Wibisono ( 2 dr kanan) dan unsur pengurus F-KUB Babel lainnya, Danrem Garuda Jaya dan Danlanal Babel, anggota DPRD Babel, DPD Babel, Kapolres Pangkalpinang dan tentunya pengurus Matakin dan Makin se Babel serta undangan lainnya dari umat Khong Fhu chu se Babel. Dalam salah satu kata sambutannya, Beliau menegaskan bahwa kita selaku masyarakat Babel boleh berbangga. Karena dalam catatan nasional Provinsi ini (Babel – red) termasuk wilayah yang Zero Conflict dari aspek konflik keagamaan, ujar kakanwil. (Ld-1/ R17)
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
KYAI HARUS CERDAS BANGUN BARGAINING POSITION
HU,BATENG – Silaturrohim Kiai dan Kalangan Santri NU se Babel di Hotel Santika, Bangka Tengah- Babel berlangsung sore ahad (19/1/14) . Beberapa pembicara dari kalangan Nahdliyin Babel . Selain dari Ketua PW NU Babel Agus Erwin dan pembicara lain, tak ketinggalan pula berkesempatan menjadi pembicara pada salah satunya Kakanwil Kemenag Babel Prof.Dr.H. Hatamar Rasyid,M.Ag (Batik Hijau – kacamata) yang berbicara tentang topik : Relasi Kyai, Santri dan Pendidikan Politik di hadapan para kyai dan alim ulama warga Nahdliyin Babel. Pada kesempatan tersebut Kakanwil menguraikan bahwa sejak Orde Lama (ORLA), Orde Baru (ORBA) hingga Orde Reformasi para Kyai sering dimanfaatkan oleh kepentingan politik, terutama menjadikan Kyai sebagai vote getter, apalagi menjelang April 2014 mendatang sebagai tahun politik yaitu adanya Pileg dan Pilpres. Pada kesempatan tersebut Kakanwil juga menegaskan agar para Kyai fokus membina pondok pesantren dan santri serta mendidik santri menjadi generasi Islam yang menguasai tidak hanya ilmuilmu agama tetapi juga ilmu pengetahuan umum dan teknologi. Memang benar politik secara tradisional dipahami sebagai “ who get what when an how “ dalam terminologi ilmu politik yang berarti “ Siapa mendapat apa, kapan dan bagaimana,” tetapi beliau mengingatkan agar para Kyai cerdas dalam membangun bargaining position sehingga citranya sebagai Kyai tidak ternodai oleh kepentingan politik, apalagi sebentar lagi ada pesta demokrasi berupa pemilihan legislatif dan presiden. (Rz)
PERESMIAN PURA JAGAD NATA SURYA KENCANA
HU, PANGKALPINANG- Yayasan Bakti Kerti Hindu Dharma meresmikan Pura Jagad Nata Surya Kencana, Selasa (25/2). Tempat ibadah yang terletak di kawasan Tanjung Bunga ini merupakan satu-satunya tempat ibadah umat Hindu terbesar yang baru hadir di Pangkalpinang – Prov.Kep. Bangka Belitung (Babel). Kehadiran tempat ibadah ini diharapkan mampu menjadi modal utama dalam membina dan mengembangkan kerukunan hidup antar umat beragama di Babel. (BP)
SAY NO TO DRUGS
HU,PANGKALIPINANG – Badan Narkotika Nasional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (BNN Babel) bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Kep. Bangka Belitung (Kanwil Kemenag Babel) mengadakan Forum Discussion Goup (FDG) di aula Kanwil Kemenag Babel pagi tadi Jum’at (6/3/14) pukul 08.30 hingga menjelang sholat Jum’at. Acara yang dipandu Kabid Bimas Islam Kanwil Kemenag Babel Drs.M. Andi Darlis,M.Pd.I (Kiri- kaos biru) dengan 40 peserta dari Kanwil Kemenag Babel. Kabid. Pencegahan Narkoba BNN Babel Hanovan,SH (Tengah -safari coklat) dibantu asistennya seorang staf Humas BNN Babel Eko (Kanan – batik biru) menjadi narasumber pada kegiatan tersebut. Diungkapkan statistik Babel dalam peringkat nasional yang cukup memprihatinkan mengancam generasi muda di Bumi Serumpun Sebalai ini (Babel – red). Key note speakers yang disampaikan HanovanSH pada kesempatan itu jangan sekalikali mencoba-coba mengkonsumsi Narkoba jenis apa saja, karena Narkoba tidak dapat sembuh secara total. “ Say No to Drugs, “ Ungkap Hanovan.(R17)
HARMONI UMAT
Edisi X/ Th IV/ Januari – Maret 2014
7
Bangkawi
Kreatif Artikel Warta Islami
MAULID NABI DI ZAMAN MODEREN Bangkawi Rizaldy,SE.
Staff Subbag Inmas Kanwil Kemenag Babel
P
ada era modern seperti sekarang ini, hegemoni aqidah merupakan sesuatu yang lumrah terjadi baik dengan penyampaian langsung baik dengan media dan metode termutakhirnya masingmasing. Banyak kekuatan buruk muncul ke permukaan sebagai hasil dari berbagai budaya yang dipropagandakan secara tidak wajar oleh orang-orang atua kelompokkelompok yang tidak bermoral, sehingga seolah-olah umat Islam kehilangan tali kendali, pegangan hidup dan suri teladan. Krimanilatas dan segala vaiannnya menjadi fenomena umum dalam masyarakat yang tidak mengindahkan lagi nilai-nilai moral. Dalam kehidupan seperti ini lah kehadiran peringatan nabi Muhammad SAW sebagai balance of power atau keseimbangan kekuatan dari berbagai macam pengaruh buruk tersebut menjadi sangat penting. Karena, dari sanalah umat Islam mengenal lebih dekat bagaimana pribadi Baginda Nabi Muhammad SAW.
8
HARMONI UMAT
Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ad-Dailami dan Ibnu Najjar, Rosulullah SAW bersabda, ‘Didiklah putra-putra kalian dalam tiga hal, yaitu : mencintai nabi kalian, mencintai ahlul baytnya, dan membaca Al-Qur’an. Ironis sekali, segelintir orang yang menganggap berbagai bentuk peringatan dan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut adalah bid’ah munkarah dan menyesatkan. Pemahaman seperti ini tidaklah benar dan harus segera diluruskan, karena dapat merugikan islam sendiri, sebagai agama yang rahmatan lil ‘aalamiin. Saudaraku, semangat peringatan maulid adalah untuk menghidupkan kembali cita rasa kehidupan Rosulullah SAW. Selain itu, seorang muslim yang berjiwa besar dan mempunyai kepribadian yang tinggi adalah orang yang mencintai nabinya berikut perjuangan-perjuangannya dalam menghidupkan dan meninggikan ‘izzatul Islam wal muslimin (kemulian Islam dan kaum muslimin).
Historikal Maulidur Rosul Awal mula peringatan Maulid Nabi dilakukan oleh Raja Irbil (wilayah Irak sekarang) bernama Muzhaffaruddin Al-Kaukabri pada awal abad ketujuh Hijriyah. Ibn Katsir dalam kitab Tarikh berkata, ‘Raja Muzhaffar mengadakan peringatan Maulid Nabi pada bulan Robi’ul Awwal. Beliau merayakannya secara besarbesaran. Beliau adalah seorang pemberani, pahlawan alim dan seorang yang adil, semoga Allah merahmatinya. Dijelaskan oleh sibth (cucu) Ibn al Jauzi bahwa dalam
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
Peringatan Maulid Nabi adalah untuk menghidupkan kembali cita rasa kehidupan Rosulullah SAW. peringatan tersebut Raja al-Muzhaffar mengundang seluruh rakyatnya dan seluruh ulama dari berbagai disiplin ilmu, baik ulama fiqih, ulama haits, ulama kalam (Tauhid), ulama ushul fiqih, para ahli tasawwuf, mau pun yang lainnya. Sejak tiga hari sebelum hari pelaksanaan, beliau telah melakukan berbagai persiapan. Ribuan kambing dan unta disembelih untuk hidangan para tamu yang akan hadir dalam perayaan Maulid Nabi tersebut. Segenap ulama saat itu membenarkan dan menyetujui apa yang dilakukan oleh Raja al-Muzhaffar tersebut. Mereka semua mengapresiasi dan menganggap baik perayaan Maulid Nabi yang digelar untuk pertama kalinya itu. Ibn Khalikan dalam kitab Wafayat al A’yan menceritakan bahwa Al Imam Al Hafizh Ibn Dihyah dating dari Maroko menuju Syam untuk selanjutnya menuju Irak. Ketika melintasi daerah Irbil pada tahun 604 H/1207 M, beliau mendapati Raja al-Muzhaffar, Raja Irbil tersebut, sangat besar perhatiannya terhadap perayaan Maulid nabi. Oleh karenanya al Hafizh Ibn dihyah kemudian menulis sebuah buku tentang Maulid Nabi yang diberi judul At-Tanwir fi Maulid al-Basyir anNadzir. Karya ini kemudian beliau hadiahkan kepada Raja al-Muzhaffar. Para ulama, semenjak masa Raja al-Muzhaffar dan masa sesudahnya hingga sampai sekarang ini, menganggap bahwa perayaan Maulid Nabi adalah sesuatu yang baik. Jajaran ulama terkemuka dan huffazh al-hadits (para ulama penghafal ribuan hadits) telah menyatakan demikian. Diantaranya al-Hafizh Ibn Dihyah (abad ketujuh H/13M), Al-Hafizh Al’Iraqi (w.806 h/1403 M), Al-Hafizh Ibn Hajar al ‘asqolani (w.852 H/1448), Al-Hafizh As-Sayuthi (w.911 H/1505), Al-Hafizh AsSakhawi (w. 902 H/1496), Syaikh Ibn Hajar Al-Haitami (w.974 H/1568), Al- Imam An-Nawawi (w.676 H/1277), Al-Imam Al-‘Izz ibn ‘Abd As-Salam (w.660 H/1261), mantan mufti Beirut Lebanon, Syaikh Mustafa Naja (w.1351 H/ 1932). Bahkan Al-Imam As-Suyuthi menulis karya khusus ihwal maulid yang berjudul Husn alMaqshad fi ‘Amal al-Maulid. Karena itu, perayaan Maulid Nabi, yang biasa dirayakan di bulan Robi’ul Awwal, menjadi tradisi umat
Islam di seluruh dunia, dari masa ke masa, dan dari generasi ke generasi hingga saat ini. Konten dari perayaan Maulid nabi Muhammad SAW amaliahnya membaca ayat Al-Qur’an dan menyebut kan sebagian sifat nabi yang mulia, merupakan perkara penuh berkah dan penuh kebaikan. Tentunya jika perayaan semacam itu terhindar dari bid’ah-bid’ah sayyi’ah (buruk) yang dicela oleh syara’. Diawal tulisan ini telah dijelaskan perayaan maulid Nabi mulai dilakukan pada permulaan abad ketujuh hijriyyah. Ini berarti tidak pernah tidaak pernah dilakukan oleh Rosulullah, para sahabat dan generasi salaf. Namun demikian tidaklah berarti hukum perayaan Maulid Nabi dilarang atau sesuatu yang haram. Karena segala sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh para sahabatnya belum tentu bertentangan dengan ajaran Rosulullah sendiri. Para ulama menggolongkan perayaan maulid nabi sebagai bagian dari bid’ah hasanah. Artinya, perayaan Maulid Nabi ini merupakan perkara baru yang sejalan dengan ajaran-ajaran Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi, dan sama sekali tidak bertentangan dengan keduanya.
Hujjah Syar’iyyah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW masuk dealam anjuran hadits Nabi untuk membuat sesuatu yang baru yang baik dan tidak menyalahi syari’at. Rosulullah bersabda, ‘Barang siapa memulai (merintis) dalam Islam sebuah perkara baik, ia kana mendapatkan pahala dari perbuatan baiknya tersebut, dan ia juga mendapatkan pahala dari orang yang mengikutinya setelahnya, tanpa berkurang pahala mereka sedikitpun.’ (HR. Muslim dalam kitab Shahih-nya). Hadits di atas memberikan keleluasan kepada ulama umat Nabi Muhammad SAW untuk merintis perkaraperkara baru yang baik yang tidak bertentangan dengan Al-Qur’an, sunnah, atsar (perkataan sahabat) mau pun ijma’ (kesepakatan ulama). Peringatan Maulid Nabi adalah perkara baru yang baik dan sama sekali tidak menyalahi satu pun diantara dalil tersebut. Dengan demikian berarti hukumnya boleh, bahkan merupakan salah satu jalan untuk mendapatkan pahala. Orang yang mengharamkan peringatan maulid nabi, berarti telah mempersempit keleluasaan yang telah Allah berikan kepada hamba-Nya untuk melakukan perbuatanperbuatan baik yang belum pernah ada pada masa nabi. Dalil-dalil tentang adanya bid’ah hasanah juga menjadi penguat argumentasi syar’i atas keabsahan peringatan Maulid Nabi. Kita mesti bersyukur atas kelahiran Rosulullah. Bukankah kelahiran beliau adalah nikmat yang paling besar bagi umat ini ? Adakah nikmat yang lebih agung dari dilahirkannya Rosulullah pada bulan Robiul Awwal ini / Adakah nikmat dan karunia yang lebih agung daripada kelahiran Rosulullah, yang menyelematkan kita dari jalan kesesatan ? Demikian ini lah yang telah dijelaskan oleh Al-Hafizh Ibn Hajar Al-‘Asqolani.(R17)
HARMONI UMAT
Edisi X/ Th IV/ Januari – Maret 2014
9
Sekaput Babel MALAM SYUKURAN HAB KE-68 DI BELITUNG
HU, BELITUNG – Selasa, (7/1/14) Malam Syukuran HAB ke- 68 di Kakankemenag Belitung Jum’at lalu, (3/1/14) di Gedung Serba Guna Pemkab Belitung dengan mengundang Bupati Belitung yang diwakili oleh Plt. Sekda Ir. Arpani, seluruh jajaran dilingkungan Kankemenag Belitung beserta keluarga, tokoh agama dan pensiunan pegawai. Malam syukuran diisi dengan diawali dengan Tarian Selamat Datang dari “Sanggar Mantap” yang merupakan penampilan dari Siswa-siswi MAN Tanjungpandan, kemudian dilanjutkan berbagai acara yaitu Laporan Ketua umum panitia Drs. H. Masdar Nawawi, Sambutan Kepala Kantor Kementerian Agama, dan sambutan Bupati Belitung yang diwakili pelaksana tugas Sekda. Dalam laporannya Drs. H. Masdar Nawawi selaku ketua umum Panitia HAB Kemenag ke 68 mengatakan bahwa dalam memeriahkan HAB Kemenag ke 68, Kantor Kementerian Agama menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan yang diawali dengan Senam Massal dengan Doorprize, Bakti Sosial Donor Darah dan Anjangsana ke Panti Aisiyah, Lomba Master of Ceremony (MC) dan Lomba Pengucapan Panca Prasetya, Ziarah ke makam Pensiunan Kemenag Belitung dan puncaknya Acara Upacara HAB Kemenag ke 68 serta yang terakhir yaitu acara syukuran pada malamnya. (Anah)
POKJALUH BANGKA BAGIKAN STIKER GEMAR MENGAJI
HU, SUNGAILIAT, BANGKA – Kamis, (6/2/14) Pembagian stiker Gemmar Mengaji (gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji) di beberapa Masjid di Kec. sungailiat Kab. Bangka sudah disosialisasikan dibeberapa masjid, seperti : Masjid Al Uswah Parit Pekir dan Masjid Al Amanah Bukit Betung, Masjid At taqwa Nangnung, Masjid Al Husna Kampung Jawa , Masjid Al Hidayah Cendrawasih beberapa waktu yang lalu oleh Pokjaluh Bangka sekaligus menerangkan tentang pentingnya bersuara : cerdas memilih dan tak memilih di pemilu 9 april nanti melalui relawan demokrasi. Pensosialisasian berjalan lancar. (atturkey)
HARMONI UMAT 10
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
PISAH SAMBUT KA.KANKEMENAG BASEL
BASEL – Jum’at, ( 14/2/14) Acara Pisah sambut pelaksanakan tugas Kepala Kantor Kemenag Kab. Bangka Selatan (Basel) yang lama yaitu Drs. H. Paidi kepada pejabat yang baru, yaitu Syarifudin, S.Ag, M.Pd.I. di aula Kankemenag Selasa (11/2/14). Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua DPRD Kab. Bangka Selatan Drs. Julaili Romli dan Kepala Bappeda Kab. Basel Drs. Agustu Efendi, MS.I, para tokoh agama, ormas Islam, para Kepala KUA, Kepala Madrasah dan seluruh pegawai Kankemenag Basel. Sambutan dari mantan Kankemenag Basel Drs. H. Paidi, yang pada intisari sambutannya mengharapkan kerjasama dan pelaksanaan tugas lintas sektoral dengan mitra kerja Kankemenag Basel dengan Pemda dan DPRD agar selalu dapat terjalin dan terjaga dengan baik, selama 4 tahun lebih beliau bertugas sudah banyak membantu maupun di bantu oleh pihak Pemda dan DPRD Kab. Basel. Sementara itu Kankemenag Basel yang baru, Syarifudin, S.Ag, M.Pd.I dalam sambutannya menyambut baik pesan serta kesan dari Drs. H. Paidi, dan akan berupaya dengan keras untuk dapat meningkatkan kinerja serta kerja sama lintas sektoral dengan pihak terkait, khususnya dengan pihak Pemda dan DPRD kab. Basel. Selain itu yang menjadi prioritas utama pembenahan administrasi keuangan dan perencanaan, karena hingga saat ini masih terdapat 2 (dua) KUA yaitu KUA Tukak Sadai dan KUA Pulau Besar yang belum mendapat alokasi anggaran biaya operasional KUA, sedangkan pejabat dan kantor KUA pada 2 kecamatan tersebut sudah lama definitif. Demikian juga di bidang perencanaan, masih ada KUA yang belum memiliki pagar kantor dan landscap. (Syarifudin)
BEKERJA IKHLAS DAN BERPIKIR POSITIF
HU, PANGKALPINANG – Selasa (4/3/14), Pembukaan Kegiatan Penguatan Disiplin dan Mental Pegawai di Ling. Kankemenag Pangkalpinang dibuka secara resmi oleh Ka.Kankemenag Pangkalpinang Drs. H. Paidi (tengah) didampingi Kasubbag TU Kankemenag Kota Pangkalpinang Iwan Setiawan, S.IP., MH (kanan) serta Kasi PAIS Kemenag Kota Pangkalpinang Sugianto, S.Pd.I (kiri) di Puncak Hotel Pangkalpinang (Babel) , Selasa (4/3/14). Kegiatan dibiayai DIPA Sekjen ini dihadiri 30 peserta dari Satker di Ling. Kankemenag Pangkalpinang bertujuan untuk mewujudkan SDM yang lebih berkualitas, profesional, mempunyai disiplin yang tinggi sehingga dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat sebagai stakeholder Kemenag. (ok13)
DIALOG KEBANGSAAN TH. 2014
HU,PANGKALPINANG – Lemhannas RI bekerjasama dengan Dinas Kesbangpollinmas Babel mengadakan Dialog Kebangsaan Pemimpin Tingkat Provinsi Kep. Bangka Belitung (Babel) Tahun 2014 . Acara yang diikuti oleh para birokrat Babel , kementerian/lembaga termasuk Kanwil Kemenag Babel, para tenaga ahli, Ormas Keagamaan, Tokoh Lintas Agama, Praktisi Pendidikan / Akademisi, Tokoh Adat/ paguyuban Adat se Babel ini dibuka pagi hari pukul 08.00 WIB, Selasa (11/3/14) di Hotel Bumi Asih, Pangkalpinang (Babel) dijadwalkan hingga Kamis, (13/3) dibuka oleh Gubernur Lemhannas RI, Prof. Dr. Budi Susilo Soepandji, DEA. Acara dialog kebangsaan di Babel yang diadakan hari ini Selasa, (11/3/14) merupakan kegiatan pertama diadakan di luar Kantor Lemhannas Jakarta dari rangkaian kegiatan keseluruhan yang sebelumnya berlangsung 6/3/14 di Gedung Dwi Warna Lemhanans RI Jakarta . Dialog kebangsaan ini bukanlah program pendidikan yang sifatnya mengajarkan hal-hal tertentu kepada peserta,melainkan merupakan sarana untuk berbagi pandangan dan pemahaman dari para peserta yang berasal dari berbagai lembaga. (R17)
HARMONI UMAT
Sosialisasi Bahaya Narkoba di MTsN Tg.Pandan
HU,BELITUNG – Badan Narkotika Nasional Kabupaten Belitung menggelar kegiatan penyuluhan/sosialisasi bahaya narkoba di lingkungan pendidikan. Kegiatan yang bertema “ raih cita-citamu tanpa narkoba “ ini dilaksanakan diruang multi media MTsN Tanjungpandan kamis (27/2) dan diikuti sebanyak 50 orang siswa. Saat membuka kegiatan Kepala MTsN Tanjungpandan Drs.Sarwani mengatakan Kegiatan seperti ini sangat penting diadakan agar siswa dapat memahami tentang bahayanya narkoba, karena ketidakfahaman mereka tentang hal ini akan membawa malapetaka dikemudian hari. “ Saya mengharapkan agar anakanak dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik- baiknya, karena kegiatan ini sangat penting agar anak-anakku memahami betul bahayanya narkoba sehingga menghindarinya, sebab jika seseorang sudah kecanduan maka sangat berbahaya bagi masa depan dirinya”. Ungkapnya Kepala BNN Kabupaten Belitung Jumdi,ST,MPd saat menyampaikan materinya mengungkapkan BNN mengharapkan dengan kegiatan ini peserta penyuluhan dapat lebih memahami tentang bahaya narkoba dan bisa menjadi contoh bagi lingkungan ditempat tinggalnya. Dalam kegiatan ini pula Kepala BNN kabupaten Belitung menyerahkan buku, pamplet dan stiker tentang bahaya narkoba kepada Kepala MTsN Tanjungpandan. (Farid )
Edisi X/ Th IV/ Januari – Maret 2014
11
ResensiBuku
Tuhanmu Allah swt Ataukah
Manusia ?? Tuhanmu Allah SWT Ataukah Manusia ? Penulis Penerbit Cetakan Tebal Resensor
S
etiap Mukmin pasti meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya sesembahan di kolong langit ini. Tidak ada bentuk persembahan dalam masalah ibadah kecuali hanya untuk mencari ridho-Nya. Dalam prosesnya, ternyata yang demikian ini tidak selalu berjalan dengan mulus. Ada onak dan duri yang menjadi perintang penghambaan seseorang kepada Allah SWT. Salah satu tantangan itu adalah riya’. Dari segi bahasa, riya’ berarti melihat. Dari segi istilah, riya’ merupakan sikap seseorang dalam memamerkan aneka kebaikan yang ia lakukan kepada orang lain, dengan tujuan orang akan memuji dan menghormatinya. Ketika riya’ telah muncul pada diri seseorang, maka yang
12
HARMONI UMAT
: Habib Umar bin Hafidz : Cahaya Ilmu, Surabaya : November, 2012 : xii + 92 hal. : Adi Ilmiawan,ST.
ia tuju dan cari bukan lagi ridho Allah, namun pujian manusia. Inilah awal kerusakan ibadah seseorang. Dalam lembaran al-qur’an dan Sunnah Nabi SAW akan mudah ditemukan pernyataan tentang riya’ ini. Misalnya dalam suroh al-Ma’un ayat 4 – 6, “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang berbuat riya.’ Sabda Rosulullah SAW, “Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan menimpa kamu sekalian ialah syirik yang paling kecil. Mereka bertanya, ‘Apakah itu syirik yang paling kecil ya Rosulullah ?’ Beliau menjawab, ‘Riya ! Allah berfirman pada hari kiamat, ketika memberikan pahala terhadap manusia sesuai perbuatan-perbuatannya, ‘Pergilah kamu sekalian kepada orang-orang yang kamu di dunia. Maka nantikanlah apakah kamu menerima balasan dari mereka itu.’” (HR.Ahmad). Pada seseorang yang telah terserang penyakit riya’, ucapan dan tindakannya semata-mata akan didasari keinginan meraih simpati dari sesamanya. Dalam buku ini, Habib Umar menguraikan bahwa riya’ terdiri dari beberapa tingkatan. Pertama, berbuat suatu kebajikan bukan untuk mendapatkan pahala. Misalnya, melaksanakan sholat akan dilakukan dengan sungguhsungguh jika berada diantara orang banyak. Namun ia akan bermalas-malasan manakala dalam keadaan sendiri. Tingkatan berikutnya atau kedua adalah riya’ seseorang yang melakukan ibadah untuk mendapatkan pahala, namun keinginan ini sangat lemah. Ketiga, seseorang melakukan kebajikan untuk mencari pahala dan disaat yang sama pula untuk riya’. Keempat, melakukan ibadah karena pikirannya telah memotivasinya untuk melaksanakannya. (AD1).
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
WAWANCARA EKSLUSIF DENGAN DUA KA.KANKEMENAG BABEL BARU DILANTIK
HU, PANGKALPINANG – Kamis, (6/2/14) Berlalunya prosesi pelantikan Ka.Kankemenag Kota Pangkalpinang Drs. H. Paidi yang sebelumnya menjabat sebagai Kakankemenag Bangka Selatan (Basel) & Syarifudin,S.Ag,M.Pd.I dari Kasi Urais Kanwil Kemenag Babel dipromosikan menjadi Kakankemenag Bangka Tengah (Bateng). Keduanya berkesempatan diwawancari oleh Rizaldy,SE (Kanan- baju hitam) Staff Subbag Informasi & Humas (Inmas Kanwil Kemenag Babel) di ruang pers Subbag Inmas. Pada kesempatan itu Ka.Kankemenag Kota Pangkalpinang Drs. H. Paidi (jas abu-abu – kiri) mengungkapkan sedikit pengalamannya memimpin di Basel yang terdapat beberapa PR tersendiri yang nanti akan diteruskan oleh Syarifudin,S.Ag,M.Pd.I (tengah – jas hitam). Beberapa catatan khusus yang kami rekam dari pernyataan Drs. H. Paidi. Di KUA Kecamatan Tukak Sadai , “Basel memiliki sedikit permasalahan sosio kultur dan kurang sinerginya petinggi KUA dengan pemerintah daerah setempat”, Ungkap Paidi. Yang menurutnya, ini sebenarnya dapat diatasi dengan pendekatan-pendekatan yang lebih intensif baik dalam sosio kultur dan pada level pemerintahan. Disisi lain, terkait kerukunan dan pelayanan haji. Dikatakannya peran F-KUB cukup eksis begitu pula pembinaan masalah haji diadakan pencerahan kepada masyarakat agar mendahulukan yang wajib (haji) ketimbang pemenuhan materi lainnya. Namun, beliau tidak memarginalkan peran satker-satker yang ada dibawahnya. Menyambung statement Drs. H. Paidi di atas. Syarifudin,S.Ag. M.Pd.I yang akan memulai bertugas di Basel mengeluarkan statement senada akan melakukan pendekatan yang masif dan inovatif. Dimana bumi dipijak disana langit dijunjung,” ungkap Syarifudin. Diakhir wawancara singkat tadi, ketika menyentuh persoalan informasi & kehumasan di Kab./Kota. Keduanya hampir berbarengan mengungkapkan perlunya peningkatan atau penambahan SDM IT (Sumber Daya Manusia Informasi & Teknologi) sekaligus penambahan sarana yang dapat berkontribusi bagi Kanwil Kemenag Babel sebagai upaya peningkatan ferforma di mata nasional, ujar keduanya menutup wawancara. (R17)
KASUBBAG INMAS : Pemberitaan Berimbang
HU,PANGKALPINANG - Selasa, ( 11-2-14) Keterangan pers Sugiyo,S.IP,M.Si Kasubag Informasi & Hubungan Masyarakat (Inmas) Kanwil Kemenag Babel kepada 2 orang awak media cetak lokal Yulia wartawati Babel Pos (jilbab merah jambu) dan Septi wartawati Antara News Babel (Jilbab merah cerah) di ruang kerjanya. Dua point penting yang disampaikan Kasubag Inmas. Pertama, adanya kerjasama informasi dari berbagai pihak termasuk media untuk pemerataan arus informasi hingga ke bawah. Kedua, Informasi yang baik yang berimbang (Good Balance News – red), ujar Kasubbag Inmas . (R17)
FORMASI BARU SUBBAG INMAS KANWIL KEMENAG BABEL TH.2014
HU, PANGKALPINANG – Jum’at, (6/3/14) Subbag Informasi & Hubungan Masyarakat (INMAS) Kanwil Kemenag Babel mengalami reposisi pada personilnya. Kehadiran Noviyani,A.Md (Jilbab) sejak Kamis, (5/3/14) menempati posisi yang semula ditempati Firman Wahyudi,S.Sos pada Pelaksana Khusus Bidang Kehumasan. Aura berbeda terasa di Inmas Kanwil Kemenag Babel dengan formasi staf Inmas yang variatif. Sementara itu personil lama tetap pada posisi masingmasing tupoksinya. Pelaksana Khusus di Bidang Data & Pengolahan Majalah Harmoni Umat Rizaldy,SE. (kiri), Kasubag Inmas Sugiyo,S.IP,M.Si (Tengah), Pelaksana Khusus Bidang Teknologi Informasi & Komputer (TIK) Adi Ilmiawan ST (kanan ). (vie)
HARMONI UMAT
Edisi X/ Th IV/ Januari – Maret 2014
13
KORELASI CINTA & SYAFA’AT “Dalam kecintaan kepada keluarga
dan kerabat Rosulullah terdapat kemanfaatan, yaitu disamping menjadi pertanda keteguhan iman seseorang, juga jaminan syafa’at Rosulullah kelak di akhirat.”
14
HARMONI UMAT
M
encintai keluarga dan kerabat Rosulullah adalah suatu kewajiban bagi setiap orang Islam. Hal ini sebagai satu balas budi yang diperintahkan oleh Allah SWT atas usaha dan kerja keras Rosulullah dalam menyebarkan dan menyampaikan syari’at Allah kepada kita. Allah SWT berfirman dalam surohAs-Syuro ayat 23, yang artinya: Katakanlah (wahai Muhammad): Aku tidak meminta kepada kalian sesuatu upah pun atas seruanku kecuali kasih sayang pada keluarga dan kerabatku.” Disamping itu mencitai keluarga Rosulullah merupakan tolak ukur rasa cinta kepada Rosulullah.
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
Sedangkan mencintai Rosulullah hukumnya wajib dan menjadi tolak ukur keimanan seseorang. Rosulullah bersabda ; “ Uhiibullaaha limaayaghdzaakum min niamihi wa ahibbuunii bihubbillaahi wa ahibbuu ahla baytii li hubbi.” Artinya : “Cintailah Allah karena apa yang telah Allah anugerahkan kepada kalian (daripada nikmat-nikmatNya), cintailah aku (Rosulullah) karena cinta Allah, dan cintai lah ahlul bait (keluarga)-ku karena cinta kepadaku.: (HR. Tirmidzi). Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al Khatib, dijelaskan bahwa Rosulullah SAW bersabda : “ Syafaa’atii li ammatii man ahabba ahla bayti.” Artinya : “Syafa’atku untuk umatku yaitu orang-orang yang mencitai keluargaku.” Selain itu, seorang pecinta sejati kelak akan dikumpulkan bersama kekasihnya di akhirat. Jika kekasihnya adalah Rosulullah dan orang-orang sholeh, maka kelak ia akan dikumpulkan bersama mereka di surga. Rosulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits shohih : “ Al mar a ma’a man ahabba “ Artinya : “Seseorang kelak akan (dikumpulkan ) bersama yang ia cintai .” (HR. Ukhori – Muslim). Begitu juga sebaliknya, terdapat ancaman bagi orang yang membenci keluarga beliau sebagaimana dijelaskan dalam beberapa riwayat hadits. Hanya saja yang perlu diketahui, rasa cinta yang sejati tidak cukup hanya diungkapkan dengan perkataan belaka, melainkan harus diwujudkan dalam pengamalan. Upaya untuk mewujudkannya adalah dengan menjadikan mereka sebagai qudwah (panutan) dalm ilmu, ibadah dan akhlak yang mereka ambil langsung dari orang tua yang bersambung dalam rantai nasab hingga kakek mereka yatiu Rosulullah SAW. Dengan demikian, maka mencintai keluarga Rosulullah dengan sungguhsungguh, pada hakikatnya adalah usaha untuk mencintai dan mengikuti jalan Rosulullah dengan mengambilnya berupa ilmu, sunnah-sunnah beliau dan amal, serta akhlak orang-orang keturunan beliau yang mulia meski tidak dapat melakukannya dengan sempurna. Mengacu pada hadits dikumpulkannya seorang pecinta dengan sang kekasihnya di atas, hadits ini dikhususkan pada pecinta sejati, yaitu yang meniru dan mengikuti jalan mereka walau pun tidak secara sempurna. Al-Imam Hasan al-Bashri berkata : “Yaa ibna aadam laa yaghurronnaka qowla man yaqoqla almar u ma’a man ahabba fainnaka lan talhaqol abrooro illa bi a’maalihim fainnalyahuuda waannashooroo yuhibbuuna anbiyaa ahum wa laysuu ma’ahum.”
Artinya : “ Wahai manusia, janganlah kalian tertipu dengan perkataan ‘seseorang bahwa seseorang akan dikumpulkan bersama orang yang ia cintai,’ karena benar-benar kalian tidak akan masuk dalam golongan orang-orang mulia (yang kalian cintai) kecuali dengan mengerjakan amal-amalan mereka. Sesungguhnya orang-oang Yahudi dan Nasrani mencintai Nabinabi mereka, namun mereka tidak termasuk dalam golongannya (karena tidak melakukan syari’at nabinya.) Jika seseorang mengaku sebagai pecinta Rosulullah namun ia tidak mengikuti jalan mereka, bahkan menyimpang dari jalan mereka seperti gemar meninggalkan sholat dan kewajiban lainnya, maka ia bukanlah pecinta ahlul bait yang sejati. Sholat adalah satu-satunya kewajiban dalam Islam yang tidak ada toleransi sama sekali bagi setiap orang muslim yang baligh dan berakal untuk meninggalkannya. Allah dan Rosulullah telah menyatakan pembebasan tanggung jawab atas orang yang meninggalkan sholat sebagaimana dalam hadits : “ Laa tatrukish sholaata muta’ammada fainnahu man taroka lish sholaata muta’ammadaan faqod bariat minhu dzimmah.’ Hadits di atas secara dhohir memberi makna, bahwa orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja akan terlepas dari tanggungan Rosulullah kelak di akhirat. Padahal, setiap umat akan membutuhkan dan memohon syafa’at udhma dari Rosul kelak di hari kebangkitan. Jika ada benih cinta ahlul bait dalam hati seseorang, tapi ia belum bisa mewujudkan dalam pengamalan seharihari, boleh jadi benih itu akan semakin tumbuh dan menjadi sebab baginya untuk bertaubat kepada Allah dan kembali ke jalan yang dirintis Rosulullah SAW. Syaratnya adalah, rasa cinta itu diarahkan dengan benar, disirami dan dipupuk dengan perbuatan sholeh termasuk kewajibankewajiban yang harus dilakukan sebagai seorang muslim. Yang terpenting dari rasa cinta ini, ia harus diwujudkan dalam bentuk mengikuti jalan orang yang dicintai termasuk perbuatan dan akhlak ahlul bait yang bersumber dari Rosulullah SAW. Ahlul bait Rosulullah tidak pernah mengajarkan kekerasan dalam kehidupan mereka. Jadi, tidaklah tepat bila seseorang mengaku cinta kepada seseorang, tetapi disisi lain berbuat zalim kepadanya. Rosulullah SAW sangat tegas terhadap orang-orang kafir dan sangat berkasih sayang diantara sesama muslim. ( UK1)
“ rasa cinta yang sejati tidak cukup hanya diungkapkan dengan perkataan belaka, melainkan harus diwujudkan dalam pengamalan. “
HARMONI UMAT
Edisi X/ Th IV/ Januari – Maret 2014
15
Album Maulid
KAKANWIL : ROSULULLAH SAW TO BE NUMBER ONE HU,PANGKALPINANG - Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW berlangsung pagi hari pukul 09.00 WIB, Selasa (21/1/2014) di Masjid At Taqwa Polda Kep. Babel dengan penceramah tunggal Kakanwil Kemenag Babel Prof.Dr.H. Hatamar Rasyid,M.Ag. Mengawali tausiahnya disinggung sedikit kronologis perayaan Maulidul Rosul yang ada sejak Dinasti Fatimiah di Mesir abad ke 7 M atau abad pertama Hijriah. Proses selanjutnya terjadi declining history (kemunduran – red) hingga mencapai zaman keemasan (golden age – red) pada era Sultan Islam yang mampu memotivasi ghiroh (semangat – red) umat Islam melalui pembacaan biografi Rosululullah SAW dengan menggelar Maulidul Rosul yang dipelopori Sultan Sholahuddin al Ayyubi. Pada salah satu bagian ceramahnya. Kakanwil bermaksud menggugah pendengar untuk mempersiapkan kepada semua yang hadir pagi itu, agar jangan sampai meninggalkan generasi yang lemah dalam segala aspek dengan menyitir QS. An Nisa : 9. Pada bagian lain tausiahnya kali ini Kakanwil juga mengingatkan agar kita harus selalu mencari idola yang tepat sebagai panutan. Pada diri Rosulullah terdapat uswatun hasanah ( teladan yang baik – red). Dalam istilahnya, Rosulullah SAW to be number one. (R17)
MAULID NABI DI MTs.N TG. PANDAN TANJUNGPANDAN BELITUNG – Senin, (3/2/14) MTsN Tg. Pandan melaksanakan peringatan Maulid Nabi SAW Kamis lalu (30/1/13) dihadiri oleh Kepala Madrasah, guru dan siswa MTsN Tg.Pandan hadiri pula oleh Ka.Kankemenag Belitung, Ketua Pokjawas & kepala-kepala madrasah dilingk. Kakemenag Belitung Kepala MTsN Tg.Pandan Drs. Sarwani dalam sambutannya menegaskan bahwa peringatan hari besar Islam seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini sangat penting diselenggarakan dan perpaduan aspek intelektual & aspek spiritual akan mengantarkan siswa MTsN Tanjungpandan ke gerbang kesuksesan dimasa mendatang. Sambutan oleh Ka.Kankemenag Belitung H.Muhamadiyah, S.Ag mengharapkan agar MTsN Tanjungpandan terus meningkatkan kualitas siswanya baik kualitas intelektualnya maupun kualitas spiritualnya. Da’i Cilik M.Rifqi Auliaurrahman siswa SDN 9 Tg.Pandan ikut mewarnai Maulid kali ini. Puncaknya ceramah Maulid oleh Ust. Hendra Zairina,S.Ag. yang dalam tausyiahnya disampaikan untuk meneladani keteladanan Nabi Muhammad SAW & beliau sangat mengharapkan agar siswa-siswi MTsN Tg.Pandan menjadi pelopor Akhlakul karimah ditengah-tengah terjadinya dekadensi akhlak para pelajar saat ini. (Farid).
HARMONI UMAT
16
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
Nikmat Besar K
ebesaran dan keagungan Rosulullah SAW bukan dibuat oleh manusia. Akan tetapi Allah Ta’ala lah, yang menciptakan kedudukan itu bagi pilihan-Nya itu. Allah SWT mengabadikan pujianNya itu sebagai termaktub dalam QS Al-Insyiroh: 4, yang artinya, “Dan Kami telah tinggikan bagimu sebutan namamu.” Begitu pula dalam QS. Al-Qalam : 4, yang artinya, “Sesungguhnya engkau (wahai Nabi) memiliki budi pekerti yang agung.” Dalam kitab Isrsyadul Anam karangan Mufti Betawi Habib Utsman bin Yahya dikatakan, bahwa nikmat terbesar yang Allah berikan kepada manusia ialah nikmat iman dan Islam. Karena keduanya itu yang menjadi wasilah kita masuk surga, milik Allah. Siapakah orang yang diutus untuk membawa pengajaran iman dan Islam itu kalau bukan Nabi Besar Muhammad SAW. Maka sewajarnya lah kita mengatakan bahwa nikmat terbesar diantara yang besar itu adalah diutusnya Nabi Muhammad SAW bagi kita semua.
Demikianlah diantara petikan mauizhah hasanah yang disampaikan Al Ustadz Ali Wafa dari Kota Pangkalpinang – Babel didaulat sebagai penceramah pertama dalam mauizah acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Jami’ Belinyu, Kampung Tengah, Kel. Kuto Panji, Kec. Belinyu, Kab. Bangka, Prov.Kep. Bangka Belitung (Babel), Ahad pagi tanggal 26/1/2014 bertepatan dengan 24 Robiul Awwal 1435 Hijriah. Masjid Jami’ Belinyu yang berdiri sejak tahun 1890 M merupakan salah satu masjid yang memiliki akar sejarah dakwah dan perjalanan dakwah dan pengajaran Islam yang panjang di Kota Belinyu dan sekitarnya yang berada di ujung utara Pulau Bangka. Bermula dari bangunan musholla kecil yang dipengaruhi perpaduan gaya arsitek Joglo Jawa, China dan Melayu yang dirintis oleh Muallim H. Tayyeb untuk kegiatan agama masyarakatnya, kemudian berkembang luas berkat kiprah para Habaib, diantaranya Habib Muchsin Al Bar, Habib Abdurrohman Asshahab al Yamani dsbnya. Pada masa peralihan kolonial kala itu, Kota
Mauizah Hasanah Habib Syukri Shihab Al Falimbani. Maulidur Rosul di Masjid Jami’ Belinyu - Bangka Ahad tanggal 26/1/2014 Robiul Awwal 1435 Hijriah
Masjid Jami’ Belinyu Babel Heritege Terdafatar di Situs Budaya Nasional Sebagai Cagar Budaya Nasional
Belinyu merupakan suatu distrik pemerintahan Kolonial Belanda yang berstatus Residen Bangka Utara dan menjadi kewedanaan setelah kemerdekaan. A k h i r n y a beberapa tahun kemudian dinaikkanlah status musholla menjadi sebuah masjid terutama dengan pertimbangan untuk sholat jum’at, dan dinamakan Masjid Jami’ sebagai filosofi persatuan umat Islam Belinyu dan sekitarnya. Kesempatan kedua mauizah disampaikan oleh Ustad berdarah Madura dari Kota Sungailiat - Bangka Ust. Zainul Marom yang menyampaikan kedhoifan hamba di depan sang Kholik, dengan berkali-kali menghimbau jama’ah untuk selalu melafadhkan laa hawla wa la quwwata illah billaah (Tiada daya dan kekuatan kecualai keuatan /daya Allah).
Empat Amalan
Dalam kesempatan pamungkas, Habib syukri Shihab dari Kota Palembang didapuk untuk menyampaikan mauizah hasanah. Dalam taushiahnya, Habib Syukri menjelaskan bahwa besarnya kedudukan yang dianugerahkan Allah Ta’ala kepada Nabi Muhammad
HARMONI HARMONI UMAT UMAT
Edisi Edisi X/ X/ Th Th IV/ IV/ Januari Januari –– Maret Maret 2014 2014
17 17
SAW tak membuat beliau menjadi orang yang duduk berpangku tangan dengan kemuliaan itu. Rosulullah adalah sebaik-baiknya teladan dalam segala hal kehidupan. Melihat sosoknya sebagai pemimpin, beliau adalah sebaik-baiknya pemimpin. Melihat sosoknya sebagai suami, beliau adalah sebaik-baiknya suami. Tak satu pun istri Rosulullah SAW yang melihat cela dalam kehidupan beliau. “Istri adalah orang yang paling tahu baikburuknya seorang suami, karena dia hidup paling dekat. Nah, istri-istri Rosulullah SAW adalah pembawa kabar bagaimana sepak terjang Rosulullah dalam kesehariannya di rumah beliau. Sampai pada kita, diantaranya, apa yang disaksikan Ummul Mu’minin Sayyidatina Aisya RA, tatkala beliau menceritakan bagaimana bangun malamnya Rosulullah SAW untuk bermunajat kepada Rabb-nya, sampai-sampai kakinya bengkak, saking banyaknya sholat malam yang dilakukannya. Ketika hal ini ditanyakan kepada Beliau oleh Aisyah, beliau menjawab, ‘Apakah aku tak ingin menjadi hamba-Nya yang pandai bersyukur?’.” Demikian Habib Syukri Shihab berkisah. Rosulullah SAW adalah orang yang paling pandai bersyukur. Sampai Beliau pun berdo’a, “Allahummaj’alni minal qoliil (Ya Allah, jadikan hamba ini golongan yang sedikit).” Ketika do’a beliau didengar seorang sahabat, beliau ditanya, “Apa maksud Paduka Rosulullah berucap do’a menjadi bagian dari golongan yang sedikit?” Beliau menjawab, “Golongan yang sedikit itu adalah hamba-hamba Allah yang pandai bersyukur. Sebagaimana firman-Nya, ‘Dan sedikit dari hambahamba-Ku yang bersyukur.” Dalam taushiyahnya itu, Habib Syukri Shihab juga menyambapaikan betapa berkahnya Maulid itu terletak pada kemampuan kita mengambil faidah dari nasihatnasihat yang disampaikan dalam ajang itu. Salah satunya yang ditekankannya ialah berakhlaq sebagaimana akhlaqnya Rosulullah SAW. “Ada empat hal yang patut menjadi bekal dari Maulid ini,” katanya, “yang mana bekal itu adalah petuah Rosulullah SAW bagi kita, yang kelak akan membawa kita saat berpulang ke alam akhirat ke dalam surga Allah Ta’ala.” Pertama, mengucap salam (afsyus salam). Jadikanlah sebaik-baiknya ucapan bersapa adalah salam, assalamu ‘alaikum warohmatullaahi wabarokatuh. Karena sapaan ini baik maknanya dan mengandung do’a. Dan ucapan salam ini lah yang menjadi ucapan para penduduk surga. Maka, membiasakan mengucap salam tersebut, baik kepada orang yang dikenal mau pun tidak dikenal, akan menjadikan seseorang berusaha untuk membiasakan kehidupan bahasa penduduk surga. Kedua, memberi makan orang lain (ith’am aththa’am). Dalam majelis Maulid ini, makanan banyak berkah. Maka hendaknya, bila bersisa, kita peduli kepada mereka yag susah, ditimpa musibah, sebagaimana yang tengah menimpa saudara-saudara kita di beberapa tempat
HARMONI UMAT
18
HARMONI UMAT
di tanah air atau daerah lainnya akibat luapan banjir. Memberi makan orang lain bukan diartikan sekadar makan, tapi juga mewujudkan kepedulian kita dengan membantu mereka yang tengah susah, meringankan beban mereka yang menderita, dengan bantuan-bantuan lainnya yang dibutuhkan. Ini lah watak sosial kaum muslimin yang diajarkan Rosulullah SAW. Ketiga, menyambung tali silaturrohim (shilul arham). Bersilaturrohim bukan hanya antara orang yang saling berbuat baik dan kenal, tapi juga menyambung tali persaudaraan kepada orang yang membenci atau memusuhi kita, juga kepada orang yang tak dikenal. Nabi SAW menyatakan, “silaturrohim itu adalah menyambung hubungan dengan orang yang memutuskan hubunganmu dengannya. Keempat, bangun malam disaat orang lain tertidur (alqiyam bil-layl wan nasuniyam). Bangun malam adalah sebaik-baiknya momentum kita ber-muwajahah (bertatap muka) dengan Allah Ta’ala. Bangun malam adalah kebiasaan Rosulullah SAW, sahabat, kaum sholihin di masa salaf dan khalaf. “Bilamana empat pesan di atas menjadi bekal yang diamalkan sepulang dari majelis Maulid ini, “demikian kata penutup Habib Syukri Shihab, “Insya Allah, kita menjadi bagian umat Rosulullah SAW yang mencintai beliau dengan menghidupkan sunnah-sunnah Beliau, yang kelak menjadi alat bukti mahabbah (cinta) kita kepada beliau, yang menghantarkan kita kepada kehidupan abadi di surga, yang aman dan tenteran selamanya.” Acara berakhir menjelang waktu Zhuhur dengan ditutup do’a yang dibacakan oleh Habib Syukri Shihab sendiri. Selepas itu jama’ah pun menikmati hidangan santap siang yang dipersiapkan panitia. Alhamdulillah ‘ala kulli hal... ( R17)
Gurp Hadrah Pengiring Sholawat. Ustad Mahlub Ikhwan Thoriqoh Tijani Babel membacakan Qosidah Sholawat (baju hitam)
Bersama Tuan Guru. Rizaldy,SE. Reporter Harmoni Umat (Tengah –baju warna krem) diantara Ustadz Ali Wafa (Kanan) & Habib Syukri Shihab (Kiri
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
Haji
KETERANGAN PERS PERHAJIAN BABEL
HU, PANGKALPINANG –Kasubag Informasi & Humas (Inmas) Kanwil Kemenag Babel Sugiyo,S.IP,M.Si berikan keterangan pers perhajian Babel 2014 Selasa, (21/1/14) kepada Yulina (Jilbab putih) dari Babel Pos dan Septi dari Realita News. Bermula seputar masalah pendaftaran calon jemaah haji tahun 2014 yang diajukan keduanya. Kasubag Inmas menjelaskan kepada keduanya. Untuk yang daftar tahun ini (2014) akan memperoleh daftar tunggu hingga tahun 2027. Untuk quota tahun ini, Kasubag Inmas menjelaskan Quota semestinya sama dengan tahun kemarin sebanyak 913 , dengan rincian 904 jemaah plus 9 orang Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) dari unsur PNS Kanwil Kemenag Babel, Pemprov, dll Namun Kasubag Inmas menjelaskan pula. Bahwa quota dimaksud tidak harus seperti dijelaskan di atas. Bisa saja terjadi pengurangan oleh karena kebijakan Arab Saudi minus 20 % seperti tahun kemarin karena belum siapnya atau belum selesainya proyek renovasi Masjidil Harom. Sedangkan penambahan Quota, Kasubag Inmas mengatakan itu belum ada keputusan juga sama halnya tentang pengurangan. Hanya saja untuk penambahan quota dihitung berdasarkan rasio jumlah penduduk Babel. “ Saat ini estimasi penduduk Babel mencapai 1.500.000 an lebih, bisa saja dengan rasio seperti itu terjadi penambahan quota dengan beberapa pertimbangan,” jelas Kasubag Inmas. Terkait biaya pendaftaran haji tahun ini sebesar 25 juta sebagai setoran awal. Untuk pelunasan biasanya 2 bulan sebelum keberangkatan dimintai untuk setoran pelunasan, ungkap Kasubag Inmas. Ditanyai indikasi fluktuasi biaya setoran haji. Kasubag Inmas mengatakan hal tersebut terjadi sesuai dengan mekanismenya, dipengaruhi dua faktor utama yakni : harga minyak dunia dan kurs dolar. Sebagai catatan khusus dari Kasubag Inmas dalam keterangan persnya siang tadi. Untuk jemaah haji yang tertunda berangkat tahun kemarin (2013) karena terkena kebijakan pemangkasan 20 % dari Arab Saudi. Untuk tahun ini menjadi prioritas diberangkatkan tahun ini dengan tidak terjadi penambahan biaya apabila ada perobahan kenaikan harga / ongkos haji. Dan jika ongkos hajinya ternyata turun, berarti kelebihan setoran akan dikembalikan setelah jemaah haji pulang menunaikan ibadah haji tiba di tanah air. (R17)
BPS-BPIH HAJI HU, PANGKALPINANG – 27 November 2013 Menteri Agama telah ditetapkan 17 BPS-BPIH (Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji ) baru tahun 2014 s.d 2018, sbb: Bank BNI Syari’ah, Bangk BRI Syari’ah, Bank syari’ah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, Bank Mega Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Permata Syari’ah, Bank CIMB Niaga Syariah, Bank Tabungan Negara, Bank sumut, Bank Aceh, Bank Riau Kepri, Bank Sumselbabel, Bank Nagari, Bank DKI, Bank Jateng dan Bank Jatim. Disamping itu Menteri Agama telah menunjuk tiga naka bank nasional yang sebelumnya sebagai BPS-BPIH menjadi Bank Transito. Nma Bank Transito dimaksud adalah : Bank BRI, Bak Mandiri dan Bank BNI. Selanjutnya kewenangan Bank Transito masih diperbolehkan menerima pendaftaran calon jemaah haji sepanjang dalam satu kabupaten/ kota tidak terdapat Bank Syariah atau bank yang mempunyai Layanan Syariah dari Bank-bank Transito dimaksud. (R17)
SAUDI MINTA JAMMAH TUNDA PERGI HAJI
HU, PANGKALPINANG – Arab Saudi menyerukan jemaah asing agar menunda rencana menunaikan ibadah haji pada tahun ini karena kegiatan perluasan yang sedang dilakukan di Masjidil Haram, Mekkah. Demikian seperti dikutip dari Arab News. Seruan itu disampaikan melalui televisi Kitab Suci al Qur’an dari Mekkah. Seruan yang tak pernah terjadi sebelumnya itu bertujuan mencegah terjadinya antrean panjang dan desakdesakan serta menjamin jemaah. Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi juga menyampaikan keputusan mengurangi jumlah jemaah haji asing sebesar 20 persen dan jemaah dalam negeri hingga 50 persen untuk musim haji tahun ini. Imam besar Masjidil Haram Sheikh Abdul Aziz Ash-Sheikh telah mendukung tindakan tersebut dan menilai hal itu dilakukan demi kepentingan umat. Menurut jumlah resmi, 3,161 juta orang menunaikan iabadah haji pada tahun 2012 lalu. Namun, jumlahnya mencapai 4 juta jika termasuk jemaah haji tak resmi. (RH)
HARMONI UMAT
Edisi X/ Th IV/ Januari – Maret 2014
19
Bekisah
KERAJAAN BADAU DI PULAU BELITUNG
K
erajaan Badau tetap Badau, begitu pula Kerajaan Balok, sampai hari ini Badau dan Balok tidak dapat disatukan. Beberapa waktu yang lalu peninggalan kerajaan Balok dan Badau pernah disatukan di Museum Tanjungpandan. Peninggalan Kerajaan Badau ada di Museum Badau dan peninggalan Kerajaan Balok dan Belantu berada di Museum Tanjungpandan. Pemisahan ini dilakukan setelah Pengurus Museum Tanjungpandan pada waktu itu mendapat bisikan gaib dari para leluhur, bahwa mereka tidak mau disatukan. Datuk Moyang Gersik sebagai Raja Badau Pertama memasuki Sungai Berang menuju ke daerah Pelulusan sekarang ini. Disinilah pertama kali bermukim. Datuk Moyang Gersik ini menurunkan Raja-raja Badau tersendiri. Ini dapat kita baca dari tulisan Mohamad Alie (anak dari Abdurachman) tanggal 7 Juni 1927. Sedangkan Kerajaan Balok dibangun oleh Kiai Ronggo alias Kiai Ronggo Udo. Anaknya yang bernama Nyi Ayu Siti Kusuma kemudian menikah dengan Kiai Agus Mas'ud atau Ki Gedeh Ja'kob yang berasal dari Mataram. Kiai Agus Mas'ud inilah kemudian menjadi Raja Balok Pertama dengan gelar Depati Cakraningrat I (1618-1698). Jadi jelas kalau Badau berbeda dengan Balok. Memang menurut data sejarah, ketika Raja Balok ke III Kiai Agus Gending, daerah Belitung dibagi menjadi Empat Ngabehi yaitu : 1.
Ngabehi Badau dengan gelar Ngabehi tanah juda atau Ngabehi Singa Juda.
2.
Ngabehi Sijuk dengan gelar Ngabehi Mangsa Juda atau Karma Juda.
3.
Ngabehi Belantu dengan gelar Ngabehi Sura Juda.
4.
Ngabehi Buding dengan gelar Ngabehi Istana Juda.
Dari catatan lain Belitung dibagi menjadi Lima Ngabehi, yaitu empat diatas ditambah dengan Ngabehi Gunong Sepang (BIJDRAGETOTDEKENNIS van Het BILLITONMALEISCH, door A.G.Vordeman, 1 Desember 1989). Selanjutnya dalam buku tersebut pada hal 25 dituliskan : "itoe Ngabehi2 de koewasekan merintah bang
20
HARMONI UMAT
basing2 begine die poenji lingkoengan, njang Depati Doenji perinta-an sendiri dan diberi pegawei2 mendjalankan die poenji perintah itoe basing-basing tempat begine..." Dari kelima Ngabehi diatas, hanya Badau, Belantu dan Buding saja yang jelas adanya. Sedangkan Ngabehi Sijuk dan Gunong Sepang sampai saat ini belum didapatkan data-data sejarahnya. Kemudian dari catatan diatas jelas masing-masing Ngabehi mempunyai pemerintahan sendiri dan rajanya pun sendirisendiri pula. Begitu pula dengan Balok menurunkan raja-raja tersendiri. Dari silsilah yang ditulis tangan tahun 1870, pendahuluan pada bagian atas silsilah, sebagai berikutr :"Soerat silasila asal Radja Djawa Mataram katoerenan Madjapahit jang bertachta keradjaan di Blitong dengan pangkat Dipati katoeroenan ningrat serta mendjoendjoeng Titah dan perintah itoe Mataram jang sekarang ada katoeroenan Sjaht dari seblah lelaki serta mendjadi waris Dipati Blitong Tjakra Ningrat jang terseboet di bawah ini" Mengenai gelar KA memang ada yang benar-benar keturunan dan ada pula pemberian. Gelar KA keturunan dapat dibuktikan dalam silsilah asal usulnya. Jika kita membaca silsilah Kerajaan Balok 1870 tersebut, umumnya mereka menikah masih dalam pertalian darah yang dekat. Misalnya : KA Endek dengan NA Fatimah. Dimana KA Endek adalah anak dari NA Koenie dengan KA Djinal dan NA Fatimah adalah masih mempunyai perhubungan darah yang cukup dekat, yaitu sepupu. Sedangkan pemberiaan gelar KA ada dua yaitu dari pihak kerajaan dan Belanda. Dari pihak kerajaan mungkin mereka berjasa terhadap kerajaan. Dari Belanda juga memberi gelar KA (baca:klin ambtenar = pembantu, atau sekarang kita kenal cleaning service) yang diberi gelar ini oleh Belanda umumnya mereka yang rajin bekerja dan buta huruf. ( AD1 * R 17 )
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
SDM
Promotion & Replacement PROSESI PELANTIKAN. Drs. H. Paidi Kakankemenag Kota Pangkalpinang & Syarifuddin S.Ag.M.PdI Ka.kankemenag Bangka Selatan (Basel)
P
ekan pertama di bulan Februari 2014 ini diwarnai dengan dinamika pelantikan dua Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten/Kota di Babel sekaligus. Bertempat di aula kanwil Kemenag Babel. Pagi Senin (6/2/2014) dimulai pukul 09.00 WIB berlangsung prosesi pelantikan bersama dua Kakankemenag Bangka Selatan (Basel) & Kakankemenag Kota Pangkalpinang dihadiri semua pejabat eselon III & IV serta pegawai Kanwil Kemenag Babel plus Kakankemenag 5 Kab./ Kota se Pulau Bangka minus Belitung & Belitung Timur. Pada pelantikan kali ini, SyarifudinS.Ag.M.Pd.I semula sebagai Kasi Urusan Agama Islam & Pembinaan Syari’ah pada Bid. Bimas Islam Kanwil Kemenag Babel, dipromosikan jabatannya sekarang menjadi Kakankemenag Bangka Basel yang semula dijabat oleh Drs.H. Paidi. Sedangkan Kakenmenag Basel Drs. H. Paidi ditempatkan sebagai Kakankemenag Kota Pangkalpinang yang sebelumnya dijabat oleh Drs. Kholil Mahfudzh yang telah memasuki masa purna bhakti (pensiun – red) akhir Desember 2013 lalu. Senada dengan hal di atas. Kakanwil Kemenag Babel Prof.Dr.H. Hatamar Rasyid,M.Ag mengatakan
dalam arahannya dimuka. Pelantikan ini untuk mengisi kekosongan jabatan di Kankemenag Kota Pangkalpinang yang sejak akhir Desember 2013 hingga pra pelantikan ini terjadi kekosongan jabatan. Implikasi dari itu semua, adanya promosi jabatan di level Kasi Kanwil Kemenag Babel yang telah memenuhi DUK (Daftar Urut Kepangkatan) untuk menempati posisi baru sebagai Kepala Kantor di Basel. Pesan yang disampaikan Kakanwil Kemenag Babel kepada kedua pejabat yang baru dilantik dalam arahannya pagi tadi difokuskan agar keduanya terus memonitor Laporan Keuangan (L/K) di wilayah kerja masingmasing yang menjadi bawahannya. “ Walau pun kelihatan sepele tetapi cukup mengganggu ferforma Kanwil Kemenag Babel di tingkat nasional,” ungkap Kakanwil terkait masalah tersebut di atas. Menyambung pesannya di atas, diharapkan kedua pejabat dilantik agar mempersiapkan diri, baik dokumendokumen dsbnya untuk menghadapi audit BPK beberapa bulan kedepan mendatang, ujar Kakanwil mengingatkan. Ditutup dengan pembacaan do’a oleh Kasi Pembinaan Haji Kanwil Kemenag Babel H. Ridwan S.Ag. menandai pamungkasnya acara pelantikan pagi hingga pukul 10.15 WIB. (R17)
HARMONI UMAT
Edisi X/ Th IV/ Januari – Maret 2014
21
Realitas
“Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirkannya. Satusatunya tafsir yang bisa kita temukan ada dalam Al-qur’an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain,”
H
idayah Allah bisa turun dimana saja, kapan saja, kepada siapa saja dan hampir selalu turun kepada orang-orang yang menggunakan pengenalannya kepada Tuhan, Yang Maha Pencipta. Mereka yang cenderung kepada kebenaran akan mengikuti hati nuraninya, tunduk kepada agama al-haq (Agama Islam). Sedang mereka yang menolak hidayah menyembunyikan kebenaran itu dari qalbunya. Itu juga yang dialami oleh Profesor Williar Brown, yang masuk Islam saat menemukan sesuatu yang mungkin umat Islam sendiri tak
22
HARMONI UMAT
Prof. Williar Brown
Masuk Islam Karena Tumbuhan Bertasbih
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
melihatnya langsung namun hal itu tertulis di dalam Alqur’an. Yaitu, Prof. Williar menemukan tumbuhan yang bertasbih. Kabar keislaman Prof.william mulai tercium khalayak, diawali oleh artikel dalam sebuah majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, yang mengungkapkan hasil penelitian yang dilakukan para ilmuwan Amerika Serikat mengenai suara halus yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa (ultrasonik), yang keluar dari tumbuhan. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam menggunakan alat perekam canggih. Selama hampir tiga tahun para ilmuwan meneliti fenomena yang mencengangkan itu dan berhasil menganalisis denyutan atau detak suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhahiyah) dengan sebuah alat yang bernama Oscilocope. Akhirnya para ilmuwan tersebut bisa menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1.000 kali dalam satu detik. Prof.Williar Brown, yang memimpin para pakar sains untuk mengkaji fenomena tersebut, mengisyaratkan setelah dicapainya hasil bahwasannya tidak ada penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut. Padahal seperti diakui oleh sang professor, pihaknya telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta pusat-pusat kajian di Amerika juga eropa, akan tetapi semuanya tidak sanggup menafsirkan fenomena itu, bahkan semuanya tercengang, tidak tahu harus berkomentar apa. Pada kesempatan terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh pakar dari Britania, dan diantara mereka ada seorang ilmuwan muslim yang berasal dari India. Setelah lima hari mengadakan penelitian dan pengkajian, ternyata para ilmuwan dari Inggris tersebut juga angkat tangan. Namun sang ilmuwan muslim tersebut mengatakan, “Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan semenjak 1.400 tahun lalu.” Tidaklah suara denyutan itu melainkan lafadz Allah (nama Allah Azza wa Jalla) sebagaimana tampak dalam Osciloscope. Maka keheningan dan keheranan luar biasa menghiasi aula tempat para ilmuwan muslim tersebut berbicara.
Subhanallah, Maha suci Allah.... Ini adalah salah satu keajaiban agama yang haq (Islam) ini! Segala sesuatu bertasbih menggunakan nama Allah Jalla wa ‘Ala. Akhirnya orang yang bertanggung jawab terhadap penelitan itu, yaitu Prof.Williar Brown, menemui sang
ilmuwan muslim untuk mendiskusikan ihwal agama yang dibawa oleh seorang Nabi yang ummi (tidak bisa baca-tulis) sebelum 1.400 tahun lalu tentang fenomena ini. Maka ilmuwan tersebut pun menerangkan kepadanya perihal Islam. Lewat alat perekam itu, getaran ultrasonik kemudian diubah menjadi gelombang elektikoptik yang bisa ditampilkan ke layar monitor. Dengan teknologi ini pula, getaran ultrasonic tersebut bisa dibaca dan dipahami, karena suara yang terekam menjadi terlihat pada layar monitor dalam bentuk rangkaian grafis, Para ilmuwan ini lalu membawa hasil penemuan mereka kehadapan tim peneliti Inggris, yang salah seorangnya adalah peneliti muslim itu. Sungguh mengejutkan, karena ternyata getaran halus ultrasonic yang tertransfer dari alat perekam menggambarkan garis-garis yang membentuk lafadz Allah dalam tulisan Arab, dilayar. Para ilmuwan Inggris itu terkagum-kagum dengan apa yang mereka saksikan. Peneliti muslim tersebut lalu mengatakan, temuan itu sesuai dengan keyakinan kaum muslimin sejak 1.400 tahun yang lalu. Para ilmuwan AS dan tim peneliti Inggris yang mendengar ucapan itu lalu memintanya untuk menjelaskan lebih dalam maksud yang dikatakannya. Sang peneliti muslim kemudian membaca ayat dalam al-Qur’an, yang maknanya, “Bertasbih kepada Allah langit yang tujuh, bumi dan segala yang ada di dalamnya. Dan tidak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun, lagi Maha Pengampun.” (surah al-Isroo’ ayat 44). Setelah menjelaskan ihwal Islam dan ayat tersebut, sang peneliti muslim memberikan hadiah berupa mushaf al-Qur’an dan terjemahannya ke Profesor William, pemimpin penelitian tersebut. Beberapa hari setelah peristiwa itu, Profesor Williar berceramah di Universitas Carniegie Mellon AS. Ia mengatakan, “Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirkannya. Satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan ada dalam Al-qur’an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain,” ujar Williar tenang dan mendalam. Sang professor telah mengumumkan ke-Islam-annya dihadapan hadirin yang sedang terperangah. Dan sejak itu seluruh dunia tahu secara pasti bahwa Prof.Williar telah menjadi pemeluk agama yang haq/benar (Islam), yang tidak ada keraguan pada agama tersebut, serta selaras dengan logika dan ilmu pengetahuan alam. (*AP /AD1)
HARMONI UMAT
Edisi X/ Th IV/ Januari – Maret 2014
23
Lingkar Pena
Peran Pendidikan dan Pelatihan dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Kementerian Agama (Oleh: Zahwan Zaki,S.Pd.I.MAB)
K
e menterian Agama RI merupakan salah satu lembaga negara yang bertugas melayani kepentingan masyarakat. Dalam proses melaksanakan pelayanan tentunya memiliki hambatan dan kendala yang berkaitan dengan kepuasan masyarakat dari standar pelayanan yang diberikan. Untuk itulah, selaku aparatur negara atau pelayan masyarakat terlebih dahulu dapat mengerti mengenai manajemen kerja organisasi. Persoalan-persoalan pelayanan tersebut sering terjadi pada satuan kerja Kementerian Agama di berbagai daerah yang ada di Republik Indonesia ini. Dampak dari kurangnya pelayanan yang diberikan bermuara pada image negatif organisasi yang sering terdengar di tengah-tengah masyarakat. Dari keadaan tersebut dapat dipastikan kinerja pegawai Kementerian Agama perlu dipertanyakan. Apa faktor penyebab kinerja pegawai menjadi rendah? Jawabannya adalah sudah dapat dipastikan sumber daya manusianya kurang memiliki keahlian dan pengetahuan yang luas mengenai bidang pekerjaannya. Untuk meningkatkan kinerja pegawai sehingga menjadi pegawai yang dapat bekerja dengan profesional, maka salah satu jalan keluarnya adalah melalui pendidikan dan pelatihan. Untuk memperjelas uraian di atas, Notoadmodjo (2009: 2) menyatakan: ”pendidikan adalah suatu upaya untuk mengembangkan potensi manusia, sehingga mempunyai kemampuan untuk mengelola sumber daya alam yang tersedia untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat”. Sedangkan pelatihan dalam suatu organisasi menurut Notoadmodjo (2009: 19), adalah ”sebagai upaya untuk pengembangan sumber daya manusia juga, yang harus dilakukan secara terus menerus”. Pendapat lain dikemukakan oleh Flippo dalam Sedarmayanti (2009: 164), yang menyatakan pelatihan adalah proses membantu pegawai memperoleh efektivitas dalam pekerjaan sekarang atau yang akan datang melalui pengembangan kebiasaan, fikiran dan tindakan, kecakapan, pengetahuan dan sikap. Jadi, pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu upaya untuk pengembangan SDM. Dari uraian di atas, dapat dipahami juga bahwa pendidikan dan pelatihan merupakan usaha yang dilakukan oleh manajemen dalam suatu organisasi untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan atau potensi yang ada pada pegawai. Pendidikan dan pelatihan sangat penting dilakukan secara terus menerus (sustainable) dalam rangka mencapai tujuan organisasi, tentunya dapat meningkatkan kinerja pegawai.
Manfaat Pendidikan dan Pelatihan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Agama RI sudah sangat tepat memberikan kesempatan beasiswa pendidikan bagi pegawai Kementerian Agama, baik bagi pegawai yang ada di daerah, maupun pegawai yang ada di pusat. Begitu juga pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh satuan kerja (satker) lainnya, seperti Balai Diklat, Badan Diklat, atau satker-satker lainnya. Dengan adanya pendidikan melalui program beasiswa tugas belajar misalnya, atau pelatihan seperti mengikuti bimbingan teknis, workshop, seminar sehari, sosialisasi-sosialisasi, dan lainnya, maka akan memiliki manfaat (benefit) yang besar bagi Kementerian Agama, di antaranya adalah:
• Menggali Potensi Pegawai
halnya potensi dalam mengelola organisasi yang baik. Tanpa memiliki pendidikan, sulit rasanya untuk me-manage bidang pekerjaan yang diberikan. Melalui pendidikan, seorang pegawai akan mendapat ilmu pengetahuan mengenai bidangya. Seperti contoh: untuk mewujudkan laporan keuangan Kementerian Agama RI supaya tidak disclaimer lagi, maka diperlukan keahlian pegawai pada bidang keuangan negara. Kemudian, diikutsertakanlah pegawai Kementerian Agama untuk menempuh pendidikan pada jurusan manajemen keuangan negara. Usaha tersebut sangat tepat sekali, karena melalui pendidikan para pegawai Kementerian Agama akan mengetahui kesulitan dan kelemahan dalam megelola keuangan negara selama ini, sehingga dengan adanya pendidikan akan menjadikan para pegawai berpotensi merubah opini laporan keuangan Kementerian Agama, dari opini disclaimer menjadi opini wajar tanpa pengecualian. Dari contoh tersebut menunjukkan bahwa peran Pusdiklat sangat besar dalam meningkatkan kinerja pegawai Kementerian Agama.
• Memiliki mindset atau new paradigm Merubah atau membentuk pola pikir baru bukanlah pekerjaan yang mudah seperti membalikkan telapak tangan. Untuk mewujudkan suatu organisasi yang kuat dan bermutu, diperlukan suatu pola pikir atau paradigma baru dalam berpikir dan bertindak bagi para pegawainya. Ambil contoh: Nama Departemen dapat dirubah menjadi Kementerian dalam waktu yang singkat. Dapat dipastikan hal tersebut merupakan suatu pekerjaan yang mudah. Akan tetapi, bagaimana merubah pola pikir (mindset) pegawai dalam mewujudkan organisasi yang maju? dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk merubahnya? Disinilah peran atau manfaat dari adanya pendidikan dan pelatihan bagi pegawai. Melalui pendidikan juga, pegawai diajak berpikir dan bagaimana bertindak yang tepat dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada pada masing-masing organisasi. Dari pendidikan juga, para pegawai memperoleh ide-ide dan strategi baru untuk dapat memimpin dan mengajak rekan-rekan kerja bekerja dengan semangat baru dan harapan baru. Menggali potensi pegawai dan memiliki pola pikir baru, merupakan di antara dari manfaat adanya program beasiswa pendidikan. Kinerja pegawai akan menjadi bermutu apabila didukung oleh faktor pengetahuan pegawai yang kompeten di bidangnya. Pusdiklat Kementerian Agama RI telah berupaya dalam meningkatkan kinerja pegawai Kementerian Agama melalui program beasiswa pendidikan, begitu juga halnya pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh para satker lainnya. Upaya dan program tersebut perlu dilakukan secara terus menerus dan perlu direncanakan dengan tepat mengenai program studi yang dipilih. Apabila program beasiswa pendidikan tersebut dapat terselenggara dengan lancar, atau pelatihan-pelatihan dari setiap satuan kerja diselenggarakan dengan tepat, maka Kementerian Agama RI akan mendapat benefit yang luar biasa di kemudian hari. Dalam artian, pendidikan dan pelatihan sangat berperan dalam meningkatkan kinerja pegawai Kementerian Agama RI. Dengan demikian, sudah selayaknya, bangsa Indonesia memiliki aparatur negara yang kompeten dibidangnya (profesional), mampu melayani kepentingan masyarakat dengan tingkat standar kerja yang tinggi. (ZZ)
Setiap pegawai memiliki potensi yang perlu digali, seperti
24
HARMONI UMAT
HARMONI UMAT
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
Pendidikan KAKANWIL BUKA RAKOR MADRASAH BABEL 2014
DIRJEN PENDIS JANJI BANTU MADRASAH & PONPES BABEL
HU, PANGKALPINANG - Rapat Koordinasi Madrasah Wilayah Bangka Belitung (Rakorwil Babel) tahun 2014 Senin pagi 10.00 WIB, (27/1/2014) diikuti 80 an peserta tergabung di dalamnya Kasi Madrasah di 5 Kabupaten/Kota se Pulau Bangka plus Kepala Madrasah Negeri dan swasta. Rakor kali ini tidak diikuti oleh perwakilan dua kabupaten (Belitung & Belitung Timur) yang terpisah selat Gaspar dengan 5 kab./Kota yang ada di Pulau Bangka karena terkendala cuaca ombak besar yang umumnya terjadi pada musim peralihan ini. Dalam kesempatan pembukaan Rakor pagi tadi dibuka langsung dan secara resmi oleh Kepala Kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kakanwil Kemenag Babel) Prof.Dr. H. Hatamar Rasyid,M.Ag (Tengah – peci hitam) didampingi pada sebelah kirinya Kabid Madrasah Kanwil Hj. Army Rosdah,M.Pd.I. Dalam kesempatan itu seperti disampaikan Kabid Mapenda perkembangan prestasi Madrasah Babel hingga ke level nasional dan prestasi terbaik tahun kemarin (2013) madrasah mencapai puncak kelulusan 100 %.(R17)
HU, PETALING (BANGKA) – Kamis, (30/1/14) Kedatangan Dirjen Pendis Kemenag RI Prof.Dr.H. Nur Syam,M.Si (Safari hitam – tengah)Selasa kemarin, (28/1/14) ke Prov.Kep. Bangka Belitung (Babel) dalam rangka kunjungan kerjanya ke beberapa madrasah dan pondok pesantren (ponpes) yang ada di Kab. Bangka dan Kodya Pangkalpinang. Dengan tujuan utama ke Kampus Hijau Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Syeikh Abdurrohman Siddiq Prov. Kep. Bangka Belitung (STAIN SAS BABEL). Dikesempatan itu pula diadakan tatap muka dengan sejumlah petinggi Kampus Hijau Babel serta para dosen, tak terkecuali Kakanwil Kemenag Babel Prof.Dr. H.Hatamar Rasyid,MA. (PDS Kuning – peci hitam) yang ikut pula memberikan sambutan pada acara silaturrohim di aula gedung STAIN SAS Babel. Lawatannya kali ini membawa angin segar bagi kalangan praktisi pendidikan berbasis agama Islam (Madrasah & Ponpes – red) di Babel. Dirjen Pendis tersebut berjanji dihadapan audiens pada acara silaturrohim di Kampus Hijau akan membantu gedunggedung madrasah dan Ponpes yang sudah sangat layak untuk direhabilitasi baik ringan maupun berat. (R17)
KAKANWIL KEMENAG BABEL IKUT RESMIKAN MADRASAH AIAI BATENG HU, BATENG- Senin, (20/1/14) Kepala Kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kakanwil Kemenag Babel) Prof.Dr.H. Hatamar Rasyid,M.Ag. bersama Bupati Bangka Tengah (Bateng) yang diwakili asisten bidang pemerintahan (ass.I) Ir. H. Yupendi ,MM. hadir di Kecamatan Sungai Selan- Bateng kemarin, Ahad (19/1/14) dalam rangka peresmian Madrasah al-Ittihadiyah Al Islamiyah (AIAI) program bantuan Kementerian Agama melalui Kanwil Kemenag Babel. Pada kesempatan tersebut, Kakanwil menjelaskan bahwa program bantuan ini adalah program prioritas terkait pengembangan pendidikan madrasah dan diharapkan amanah ini dapat dimanfaatkan untuk mempercepat program pencerdasan masyarakat melalui madrasah. Dilanjutkannya, Madrasah dewasa ini bukan lagi lembaga pendidikan pilihan kedua, tetapi sudah menjadi pilihan utama karena sudah banyak madrasah yang berkualitas bagus bahkan ada yag sudah berkualitas internasional seperti Madrasah Insan Cendikia yang ada di Serpong dan Gorontalo. (Rz)
HARMONI UMAT
Edisi X/ Th IV/ Januari – Maret 2014
25
SAYYED : Beri Dukungan Politis Peralihan STAIN SAS ke IAIN
KAKANWIL : Posisi Kakanwil Hanya Pada Progresif L/K & Realisasinya.
HU,PETALING (BANGKA) – Jum’at, (14/2/14) Seakan tak mau kalah dengan Pjs. Ketua STAIN SAS Babel Dr.Zayadi,M.Ag. (jas hitam-kacamata) dan MC, H. Sayyed Zakaria,SE Ketua Komisi VIII DPR RI asal Aceh dari Fraksi Golkar ikut berpantun dalam prolog sambutannya. Beliau membenarkan apa yang disampaikan Pjs.Ketua STAIN SAS Babel terkait keadilan yang proporsional dari sektor quantitas, kulitas mahasiswa Jawa dan luar Pulau Jawa serta masalah anggaran. “ Untuk itu lah dibutuhkannya Panja Perguruan Tinggi Islam (PTI) pada Komis VIII DPR RI, “ tukas Sayyed. Sayyed juga mencoba untuk mendisplay kronologis akar masalah-masalah yang mengganjal anggaran dan beretoris apa solusinya. Lebih jauh dikatakannya,bagaimana infrastruktur akan baik bila tidak didukung anggaran yang proporsional. Seraya mengkomparasi alokasi anggaran pendidikan dibawah Kemenag dengan yang dilaksanakan Kemenkeu menurut pandangannya belumlah proporsional. “ Persentase alokasi dana pendidikan dibawah Mendiknas di plot sebesar 7 %, sedangkan untuk yang berada di bawah Kemenag hanya 3 % ,” ungkap Sayyyed. Menyoroti masalah PTI bertaraf Internasional. Hal ini menurut pendapatnya sangatlah layak. Mengingat Indonesia dengan polpulasi muslim mayoritas dan terbesar di Asia Tenggara. Akan tetapi, seperti diingatkannya. Jangan hanya statusnya yang internasional, tapi harus diimbangi dengan infrastrutur dan kwalitas yang lebih baik dari sebelumnya. Harapannya kedepan, Indonesia sebagai pusat studi Islam Internasional dapat menarik pelajar mancanegara. Karena, ironisnya pelajar di kawasan Asia Fasifik lebih memilih A-Azhar Kairo ketimbang kawasan sekitar termasuk Indonesia, ungkap Sayyed. Khusus masalah peralihan status STAIN SAS Babel ke IAIN mendapat dukungan politis dari Komisi VIII yang maksud Kunjungan Kerjanya (Kunker) ke STAIN SAS untuk menyerap informasi sebanyak-banyaknya untuk disampaikan di tingkat pusat agar realisasi grand scenario STAIN SAS Babel menjadi IAIN SAS Babel di tahun 2016 terwujud. (R 17)
HU, PETALING (BANGKA) - Jum’at, (14/2/14) Kakanwil Kemenag Babel Prof.Dr. H. Hatamar Rasyid,M. Ag memberikan kata sambutan paling singkat dari semua pembicara pada acara Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi VIII DPR RI di STAI SAS Babel Kamis siang, (13/2/14). Ditegaskannya, bahwa poisi Kakanwil selaku Kepala Satker Kemenag Babel hanya pada progresif Laporan Keuangan (L/K) dan realisasinya untuk disampaikan ke Sekjen dan kewajiban melaporkan keuangan melalui E-MPA (Electronic Monitoring Pelaksanaan Anggaran). Karena pada dua hal tersebut STAIN SAS Babel berada dibawah koordinasi Kakanwil. Selebihnya, hak otonomdan bertanggung jawab langsung ke Dirjen Pendis dan Menteri Agama RI, tegas Kakanwil. Kakanwil berharap dengan bertemu langsung Komisi VIII ini pihak STAIN dapat mengungkapkan berbagai harapannya dalam rangka meningkatkan status STAIN menjadi IAIN. Dengan status itu kami pihak Kakanwil berharap banyak hal yang dapat disinergikan bersama terkait peningkatan pelayanan pendidikan di Babel ini, ujar kakanwil mengakhiri sambutannya. (R 17)
HARMONI UMAT 26
KETUT : Tidak ada Dikotomi Pendidikan HU, PETALING (BANGKA) Jum’at, (14/2/14) Ketut Sustiawan anggota Komis VIII DPR RI asal Fraksi PDI-P dikesempatan Kunker nya di STAIN SAS Babel setelah sambutan dari Ketua STAIN Kakanwil Kemenag Babel & Ketua Komis VIII secara singkat ikut mengomentari isu-isu yang berkembang di tengah pertemuan dengan Pjs. Ketua STAIN SAS Babel serta insan akademi Kampus Hijau tersebut siang kemarin Kamis, (13/2/14) di Ged. Rektorat Lt. II STAIN SAS Babel. “ Tidak ada dikotomi pendidikan. Yang penting syarat teknis terpenuhi untuk mendapat dukungan politis..” ujar Ketut. Disampaikannya pula, “ Kebijakan pemerintah itu proporsional. Tidak hanya kuantitatif, tapi kualitas internasional bukan lah pengakuan dari kita, tetapi dari orang luar.” Tukas Ketut mengakhiri komentarnya. (R 17)
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
Ulama
T
H. Hasan Gipo,
Ketua PBNU yang Pertama
okoh kita kali ini adalah salah satu tokoh penting NU yang riwayat hidupnya relatif sulit untuk diurai. Padahal, secara historis, ia sangat erat kaitannya dengan organisasi massa terbesar di Indonesia ini. Ya, ia adalah ketua Tanfidziyah NU yang pertama. Maka, sudah seyogyanya warga NU mengetahui sejarah dan riwayat hidup tokoh NU yang satu ini. Apalagi bila mengingat tanggal 31 Januari lalu, hari yang sangat bersejarah bagi NU, karena merupakan hari kelahirannya. Haji Hasan Gipo, demikian ia biasa disebut di lingkungan Nahdliyin, jika dilacak lebih lanjut mengenai riwayat hidupnya, hampir tidak ada orang yang bisa secara pasti memberikan informasi. Karena itu, ia hampir-hampir menjadi sosok yang “misterius”, lantaran tiadanya dokumen tertulis yang bisa menerangkan riwayat hidupnya. Ada beberapa kemungkinan mengapa nama Hasan Gipo luput dari perhatian masyarakat, termasuk di kalangan warga NU sendiri. Bisa jadi ketokohannya tenggelam oleh kharisma K.H. Hasyim Asy’ari atau K.H. Abdul Wahab Chasbullah waktu itu. Atau, Hasan Gipo sendiri lebih memilih untuk menjadi tokoh yang tak perlu dikenal oleh generasi sesudahnya, dengan pertimbangan tertentu.
Dinasti Gipo H. Hasan Gipo lahir di Kampung Sawahan, tepatnya di Jalan Ampel Masjid, yang kini menjadi Jalan Kalimas Udik. Ia lahir di lingkungan keluarga santri yang kaya, dikawasan perdagangan elite di Ngampel, yang bersebelahan dengan pusat perdagangan di Pabean, sebuah pelabuhan sungai yang berada di tengah Kota Surabaya, berdekatan dengan Jembatan Merah. “Dinasti Gipo ini didirikan oleh Abdul Latif Sagipoddin (Tsaqifuddin), yang disingkat dengan Gipo. Disebutkan, Abdul Latif Sagipuddin ini menikah dengan Tasirah dan mempunyai dua belas anak. Salah satunya H. Turmudzi, yang menikah dengan Darsiyah, dan mempunyai anak yakni H. Alwi. Kemudian Alwi mempunyai sepuluh anak yang slah satunya bernama Marzuki. Dari H. Marzuki itu lah kemudian lahir seorang anak bernama Hasan, yang lahir pada 1896 di Ampel, pusat Kota Surabaya, yang kemudian dikenal dengan sebutan “Hasan Gipo”. Jadi ia generasi kelima dari dinasti Gipo.
HARMONI UMAT
Setidaknya terdapat tiga orang yang berasal dari keturunan Sagipodin yang pernah mewarnai gerak zaman dan perkembangan sejarah bangsa Indonesia, terutama berkembangnya semangat nasionalisme dan keislaman di tengah-tengah umat pada era kolonialisme. Pertama, KH. Mas Mansur. Tokoh ini adalah cucu Sagipodin dari Abdul Latief yang menjadi ulama berpengaruh. Bersama K.H. Wahab Chasbullah ia mendirikan sebuah lembaga yang concern pada pendidikan generasi muda bernama Nahdlatul Wathan. Ia sendiri yang menjabat kepala sekolahnya. Bersama K.H. Wahab Chasbullah pula ia turut membidani sebuah institusi yang sangat berkembang, yaitu Taswirul Afkar. Tetapi, merebaknya semangat pembaharuan Islam yang ditupkan dari Timur Tengah menimbulkan perbedaan antara K.H. Mas Mansur dan K.H.Wahab Chasbullah. Puncak perbedaan pendapat itu memuncak ketika K.H.A.Dachlan (Pendiri Muhammadiyah) berhasil mengajak K.H.Mas Mansur untuk mengikuti jejaknya di Muhammadiyah. Kemudian,K.H. Mas Mansur menjadi Ketua Muhammadiyah yang cukup penting peranannya. Kedua, K.H. Mas. Alwi Abdul Aziz. Ia adalah saudara sepupu K.H. Mas Mansur, masih termasuk keluarga Gipo. Ketika K.H. Mas Mansur pindah haluan ke Muhammadiyah, ia meninggalkan jabatannya sebagai Kepala Sekolah Nahdlatul Wathan, dan K.H. Mas Alwi lah yang menggantikan posisinya. Dengan Kiai Wahab Chasbullah,K.H. Mas Alwi berhasil membentuk cabang-cabang baru: Akhul Wathan di Semarang, Far’ul Wathan di Gresik, Hidayatul Wathan di Jombang, Far’ul Wathan di Malang, Ahlul Wathan di Wonokromo, Khitabatul Wathandi Pancarkeling dan Hidayatul Wathan di Jagalan. Ketika Nahdlatul Ulama’ didirikan,K.H. Mas Alwi lah yang mengusulkan nama Nadlatul Ulama’ itu, yang berarti kebangkitan para ulama. Yang ketiga, Hasan Basri Gipo, yang lebih dikenal dengan sebutan ‘Haji Hasan Gipo”, yang aktif dalam pembentukan Komite Hijaz, yaitu komite yang dibentuk oleh beberapa ulama yang kemudian pada tahap berikutnya menjadi embriyo lahirnya organisasi Islam terbesar di Indonesia,
Edisi X/ Th IV/ Januari – Maret 2014
27
Nahdlatul Ulama. Ketiga tokoh dari keluarga Gipo itu pada zamannya mempunyai peran yang sangat penting dan mulia. Ketiganya juga memiliki hubungan sangat dekat dengan tokoh penggerak keilmuan Islam dan pendidikan, yaitu K.H. Wahab Chasbullah, murid dan sepupu K.H. Hasyim Asy’ari Tebu Ireng dan menantu Kiai Musa Kertopaten Surabaya. Pada saat dibentuknya Komite Hijaz, yang merupakan cikal bakal berdirinya NU, Haji Hasan Gipo dipercaya sebagai ketua, sedangkan K.H. Wahab Chasbullah bertindak sebagai penasihatnya. Hasan Gipo lah yang mengusahakan agar K.H..R. Asnawi Kudus dapat berangkat ke Muktamar Dunia Islam di Makkah. Namun sayangnya Kiai Asnawi tidak jadi berangkat, karena tertinggal kapal. Dua tahun kemudian Hasan Gipo selaku ketua Komite Hijaz mengusahakan pemberangkatan K.H.Wahab Chasbullah dan Ahmad Ghanaimi Al-Mishri untuk menghadap Raja Arab Saudi guna menyampaikan aspirasi ulama dan kiai di tanah air.
Menyumbang Banyak ke NU Sejak awal, Hasan Gipo dan keluarganya memang banyak berinteraksi dengan kaum ulama dan tokoh-tokoh pergerakan, termasuk K.H. Wahab Chasbullah. Diceritakan, pertemuan antara Hasan Gipo dan Kiai Wahab serta kiai lainnya makin intensif. Ia kemudian terlibat aktif dalam pendirian Nahdlatul Wathan (1914), walaupun tidak tercatat sebagai pengurus. Selanjutnya ia juga menjadi peserta diskusi dalam forum Taswirul Afkar (1916). Karena itu pengetahuannya sangat teruji, dan kemampuan berargumentasinya sangat memukau. Selain itu ia juga aktif terlibat Nahdlatut Tujjar (1918), yang memang bidangnya, dunia perdagangan. Pada tahun 1926, ditulisnya. Sejarah resmi Jam’iyyah Nahdlatul Ulama didirikan. Ketika itu, dalam sebuah pertemuan terbatas yang dipimpin Kiai Wahab Chasbullah di kawasan Bubutan, Surabaya, ia ditunjuk menjadi presiden HBNO (Hoofd Bestuur Nahdlatoel Oelama – sekarang PBNU) yang pertama dan usul itu langsung disetujui oleh Hadhratusy Syaikh, yang sebelumnya sudah sangat mengenal Hasan Gipo serta latar belakang keluarganya. Setelah itu, sang presiden HBNO pertama menempati sebuah rumah yang sederhana, yang sekaligus sebagai sekretariat, di Jl. Sasak No.32, Surabaya, sampai tahun 1945. Walaupun sebagai pengurus inti NU, bisnisnya tetap berkembang, bahkan kemudian juga dikembangkan ke sektor
HARMONI UMAT
28
HARMONI UMAT
property. Ia banyak memiliki perumahan, pertokoan, dan pergudangan, yang kemudian disewakan. Saat itu kebutuhan terhadap sarana bisnis tinggi, karena itu tingkat hunian propertinya juga tinggi, sehingga keuntungan yang diperoleh dari situ juga tinggi, sehingga ia bisa menyumbang banyak ke NU, baik ketika muktamar mau pun untuk sosialisasi dan pengembangan NU ke daerah-daerah lain, sehingga NU berkembang sangat cepat dari Surabaya, dan pada tahun kedua telah menyebar di Jawa Tengah, pada tahun kelima telah menyebar ke Jawa Barat, bahkan ke Kalimantan dan Singapura. Meski Hasan Gipo pernah memiliki posisi penting dalam lintasan sejarah keNU an dan kebangkitan nasionalisme bangsa Indonesia, ternyata sulit sekali menemukan dokumen tertulis mengenai sosoknya, juga sangat sedikit sekali literatur yang mengulas sepak terjang dan gagasannya. Ini kemungkinan karena tidak ada yang memulai untuk menulisnya. Sejarah yang tak ditulis memang sering kali hilang dari memori kolektif masyarakat. Beberapa peneliti NU atau para sejarawan mungkin lebih tersedot untuk memperhatikan dan meneliti sosok K.H. Hasyim Asy’ari NU ketika mengulas NU. Pada waktu berdirinya NU sampai muktamar kelima di Banyuwangi memang posisi syuriyah sangat dominan. Keputusan-keputusan organisasi NU ditetapkan oleh dewan Suriyah, yang diketuai oleh K.H. Hasyim Asy’ari. Sebagai ketua eksekutif (tanfidziyah), Hasan Gipo diperkirakan lebih banyak mengurusi bidang teknis, sebagai realisasi keputusan syuriyah. Tetapi disini sebetulnya perlu ditelaah lebih lanjut gerakan dan strategi yang dilakukan oleh Hasan Gipo dalam melaksanakan keputusan-keputusan syuriah. Setelah Mukatamar NU di Banyuwangi lah baru dilakukan otonomi antara dewan tanfidziyah dan syuriah. Syuriah banyak membahas masalahmasalah agama, sementara tanfidziyah lebih bersentuhan dengan isu-isu umum. Dan masing-masing memiliki sidang yang berlainan.
Komitmen Seorang Pemimpin Sejarah Hasan Gipo layak ditulis pada waktu sekarang ini karena kita perlu menghadirkan semangat yang dibawa olehnya, di tengah situasi kepengurusan NU saat ini yang kerap bergejolak dan tak jarang mewarnakan nuansa politik, dan komitmen pembelaan serta ketegasan sikap untuk membangkitkan pendidikan dan kesejahteraan warga NU, sebagaimana semangat yang melatar belakangi
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
berdirinya NU. Dibandingkan dengan kedua tokoh Gipo yang lain (K.H. Mas Mansur dan K.H. Mas Alwi), menulis Hasan Gipo memiliki urgensi yang lebih tinggi. Bukan karena kedua tokoh itu kalah penting, melainkan karena saat yang tepat untuk menarik memori masyarakat demi mengenal dan meneladani kepribadian dan kepemimpinan Hasan Gipo di tengah kepemimpinan nasional yang kini rasanya lebih kental dengan intrik politik ketimbang upaya memperbaiki kondisi bangsa. Sejak Muktamar IV di Semarang (1348 H/1929 M), H. Hasan Gipo digantikan oleh K.H. Noor (Sawah Pulo, Surabaya), yang didampingi K.H. Hasyim Asy’ari sebagai rais akbar HBNO dengan K.H. Wahab Chasbullah sebagai katib ‘am. Seperti dikatakan Abdul Munim D.Z. salah seorang yang banyak menulis ihwal Hasan Gipo, menulis Hasan Gipo adalah menulis lekuk sejarah yang belum terkuak. Menjabat ketua organisasi penting di negeri ini sampai muktamar ketiga menunjukkan, Hasan Gipo memiliki keistimewaan dan keunggulan tertentu yang jika ditelusuri dapat memberikan inspirasi bagi orang lain, juga turut menentukan wajah sejarah NU lebih holistis. Namun, menulis Hasan Gipo bukanlah hal yang mudah, karena minimnya literatur pendukung, sumber yang sudah hampir jarang, dan jauhnya jarak penulisan dengan masa ketika Hasan Gipo masih eksis. Tetapi, bagaimana pun, kesulitan melacak jejak sejarah Hasan Gipo adalah tantangan tersendiri. Setelah tidak lagi menjadi presiden HBNO, Hasan Gipo kembali mengembangkan bisnisnya, hingga semakin besar. Sebagian hasil keuntungannya tetap disumbangkan kepada NU dan pesantren. Sebab, pada masa rintisan, NU membutuhkan banyak dana, apalagi dana, apalagi saat itu muktamar dilaksanakan setiap tahun, maka sudah pasti Hasan Gipo tergerak untuk membantu pendanaan muktamar NU setiap kali diselenggarakan, baik di Jawa, yakni Surabaya, mau pun di luar Jawa. Aktivitas Hasan Gipo terus berlanjut hingga menjelang wafatnya pada tahun 1934. Jenazahnya dimakamkan di kompleks pemakaman Sunan Ampel dalam pemakaman khusus keluarga Sagipoddin. Ia mempunyai tiga orang anak, yang kemudian melanjutkan usaha bisnisnya dan sekaligus sebagai pencetus dinasti Gipo yang masih terus aktif hingga saat ini. ( R17)
KUB
KAKANWIL KEMENAG BABEL IKUTI GERAK JALAN KERUKUNAN NASIONAL DI JAKARTA
HU, JAKARTA – Senin, (6/1/14) Sekitar 100 ribuan peserta Gerak Jalan Kerukunan Lintas Agama membanjiri ibukota DKI Jakarta Ahad (5/1/14) dimulai start di silang Monas Jakarta menyusuri jalan arteri ibukota, Thamrin, bunderan HI hingga kembali ke finish pada tempat yang sama (start). Berbaur diantara ratusan ribu peserta tersebut Wapres Boediono, Menteri agama RI Dr.H.suryadharma Ali,M. Si. (SDA) serta para pejabat eselon I dan II pusat dan para Kakanwil Kemenag dari seluruh provinsi, tak terkecuali Kakanwil Kemenag Babel Prof.Dr.H.Hatamar Rasyid,M. Ag dan jajarannya. Acara yang dibuka Wapres Boediono dengan start seperti rute tersebut di atas. setelah finish dilanjutkan dengan acara formal di tenda di depan tugu Monas dan diiringi band lintas agama yang dimotori oleh seniman terkenal Dwiki Darmawan,Dewa Bujana, Rafli dll
termasuk penampilan apik dirjen PHU Anggito Abimayu. Pada acara semi formal tersebut Menag SDA menegaskan bahwa bangsa indonesia dianugerahkan oleh Allah dengan keberagaman dari aspek suku, budaya, dan bahasa, terutama agama, ungkap Menag. Dilanjutkannya, keberagaman adalah suatu keniscayaan yang harus diterima semua pihak. Indonesia tidak mungkin dapat membangun tanpa landasan kerukunan, oleh sebab itu kerukunan adalah sesuatu yang penting dan ia bersifat tidak final sebab terus berproses mencari pola kesempurnaan dalam format keIndonesiaan kita. Kerukunan sangat penting terutama dalam menghadapi Pemilu tahun 2014 ini. Oleh sebab itu kepada semua unsur pimpinan dan wali agama yang hadir harus mendorong terciptanya kerukunan tersebut demi terwujudnya Indonesia yang rukun dan damai. (Ld1/Rz)
SEMINAR KUB DI NEGERI LASKAR PELANGI HU, BELITUNG – Jum’at, (6/3/14) Kankemenag Belitung menggelar event kegiatan yang melibatkan sejumlah tokoh lintas agama. Menjadi narasumber Kerukunan Umat Beragama (KUB) dikesempatan itu salah satunya dan sekaligus membuka kegiatan secara resmi, Kakanwil Kemenag Babel Prof.Dr. H. Hatamar Rasyid,M.Ag. Dalam arahannya, mengajak seluruh komponen masyarakat untuk tidak terpancing dengan isu-isu politik yang berpotensi menyebabkan konflik atas nama SARA. Dihadapan sejumlah peserta, Kakanwil juga menyampaikan pesan-pesan kerukunan dan mengantisipasi penodaan terhadap suatu agama . (vie)
HARMONI UMAT
Edisi X/ Th IV/ Januari – Maret 2014
29
RAKORNAS KERUKUNAN UMAT BERAGAMA 2014 HU, DENPASAR (BALI) - Rabu, (12/3/14) Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakornas) oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang diwakili oleh Dirjen Kesatuan Bangsa & Politik serta Menteri Agama (Menag) diwakili oleh Dirjen Bimas Hindu, Selasa (11/3/14) di Inna Grand Bali Beach Hotel Denpasar (Bali). Kakanwil Kemenag Babel Prof.Dr.H. Hatamar Rasyid,M.Ag (batik corak kuning – kacamata) ikut menghadiri bersama Kakanwil Kemenag provinsi lainnya, para Wagub dan Kepala Kesbangpol Provinsi se Indonesia serta Bupati dan Kepala Kankemenag terpilih yang diundang secara khusus pada kesempatan itu. Dalam sambutan pembukaan baik Mendagri maupun Menag menegaskan bahwa kerukunan baik antar umat dan pemerintah, maupun intern umat beragama sangat penting untuk terus dikembangkan dan dipertahankan lebih-lebih menjelang Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) April mendatang. Sementara itu, Sekjen Kemenag RI Bahrul Hayat, Ph.D yang berperan sebagai narasumber sesi pertama menegaskan bahwa untuk menciptakan dan menjaga kerukunan di Republik yang kita cintai ini negara harus mengatur lalu lintas hubungan antar umat beragama,
yang menjadi Social Order dalam tatanan negara. Social Order tersebut adalah : 1. Norma yang berupa agreement suatu bangsa secara tertulis dalam bentuk peraturan perundangan dan bersifat mengikat bagi masyarakat 2. Norma suci yang diyakini kebenarannya sebagaimana tercantum dalam kitab suci 3. Norma adat yang dibangun oleh masyarakat yang telah teruji dalam kehidupan umat. 4. Norma baru yang dilahirkan oleh masyarakat sebagai kebiasaan baik dalam menjaga harmonisasi umat. Oleh sebab itu menurut Pak Sekjen dibutuhkan agreement tinggi yang dapat mengatur lalu lintas hubungan umat beragama. Beliau menyampaikan pengalaman Kementerian Agama yang dijadikan contoh oleh beberapa negara di Eropa yang seperti Serbia dan Yugoslavia yang negaranya terpecah-pecah, padahal di sana agamanya Khatolik dan Kristen mayoritas, sementara di Indonesia yang terdiri dari banyak agama (Islam,Katolik,Kristen,H indu,Budha & Khong Fhu chu) dan banyak suku, adat dan budaya serta secara geografis terdiri dari banyak pulau, tetapi tetap rukun dan tidak terpecah-pecah seperti di negara Balkan di Eropa. (Ld-1/ R17)
Renungan : " Inti dakwah adalah kebaikan, mengajak, membimbing dan mengarahkan. Karena itu, janganlah mempolitisasi dakwah." (By : Rizaldy,SE. - Inmas Kanwil Kemenag Babel) " Hati yang tidak memiliki sandaran kuat terhadap Allah dan kesungguhan semangat untuk kembali kepada-Nya menjadi penghalang antara kita dan kemenangan." (By : Noviyani,A.Md – Inmas Kanwil Kemenag Babel)
HARMONI UMAT 30
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
Nasional
RAKERNAS KEMENAG RI 2014
BEDAH BUKU SDA DI JAKARTA
HU, BANDUNG (JABAR) – Jum’at, (7/2/14) Kakanwil Kemenag Babel Prof.Dr.H. Hatamar Rasyid,M.Ag kemarin malam, Kamis (6/2/14) pukul 19.30 WIB mengikuti pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kemenag RI dengan tema Mewujudkan Aparatur Kementerian Agama yang Profesional dan Amanah, bersama pejabat eselon I , II pusat & seluruh daerah serta para rektor Perguruan Tinggi Agama Negeri (PTAN) di Lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Para peserta pusat dan dari seluruh daerah di tanah air berkumpul di Hotel Horison, Bandung (Jabar) mengikuti malam pembukaan Rakernas Kemenag RI dengan seksama dan mendengarkan arahan Menteri Agama RI Dr.H.Suryadharma Ali,M.Si (Menag SDA) yang sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut. Pada Rakernas kali ini akan dibahas beberapa agenda dan akan disampaikan oleh beberapa narasumber terkait peningkatan pelayanan publik oleh Sekjen, Rencana Kerja Pengawasan Th.2014 oleh Pak Irjen. Implementasi UU No. 5 Th. 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) oleh Menpan. Peningkatan prestasi kerja ANS oleh Kepala BKN. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan Negara oleh auditor utama V BPK RI dan Peta Jabatan Guru dan Dosen dalam rangka Implementasi Reformasi Birokrasi oleh Karo Perencanaan dan Ortala Kemenag RI. Banyak hal yang disampaikan Menag dalam arahannya. Salah satunya, pada kesempatan tersebut Menag SDA menegaskan bahwa seluruh komponen dalam Lingkup Kemenag harus terus berkomitmen untuk bekerja keras dan membuat prestasi. Ibarat orang menaiki anak tangga kita terus menaiki anak tangga tersebut, ujar Menag beranalogi. Dilanjutkannya, Jika kita berhenti menaiki anak tangga tersebut kita akan berhenti atau tergilas oleh kemajuan zaman. Seakan anak tangga tersebut tidak ada ujungnya, artinya kita tidak boleh berhenti berkarya dan berprestasi, ulas Menag. “ Jika nanti dianggap menorehkan prestasi maka prestasi tersebut adalah prestasi kita semua bukan prestasi saya sendiri selaku Menag. Untuk itu saya ingin menyampaikan ucapan terimakasih atas kinerja semuanya para eselon I, II pusat dan daerah, para Kakanwil, para rektor dan semua komponen Kemenag RI yang ada. “ ungkap Menag. (Ld-1)
HU, JAKARTA – Kamis, (27/2/14) Kakanwil Kemenag Babel Prof.Dr.H. Hatamar Rasyid,M.Ag beserta seluruh Kakanwil lainnya dan para undangan terdiri dari Tokoh Lintas Agama dengan seksama mengikuti acara bedah buku “ Suryadharma Ali (SDA): Gagasan, ucapan dan tindakan dalam Mencerahkan Pendidikan dan Kerukunan Umat Beragama” di Puri Agung Grand Syahid Hotel Jl. Sudirman Jakarta Rabu kemarin, (26/2/14). Keynote speaker kata sambutannya menegaskan, “ paling tidak ada tiga gagasan besar yang selalu saya fokuskan dan menjadi konsen selama menjadi Menag yaitu persoalan pendidikan, kerukunan umat beragama dan pelayanan haji,” ungkap SDA. Dilanjutkannya, Ketiga hal ini baru dua yang dibahas oleh kontributor atau penulis buku yang ada saat ini berada di tangan para hadirin semua. “Terkait pendidikan saya menggagas pentingnya integritas ilmu dan merubah asumsi tentang dikotomi pendidikan. “ ungkap SDA Lebih jauh dikatakannya, melalui gagasan ini di lembaga perguruan tinggi Islam akan muncul perguruan tinggi yang mampu memadukan antara agama dan sains secara harmonis dan proporsional, sehingga memunculkan riset dan kajian yang berguna bagi masyarakat, ungkap SDA menyampaikan impiannya. Terkait kerukunan, SDA mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang terbaik kerukunannya, ungkap SDA. “ Mana ada di dunia ini negara yang presiden dan wapresnya muslim, tetapi dapat meryakan hari libur agama lain dan hari itu ditetapkan sebagai hari libur nasional,” ujar SDA dengan bangga. Dibandingkanya dengan USA yang mengklaim sebagai negara demokrasi hal seperti yang diungkapkannya di atas tidak pernah terjadi, ungkap SDA mengakhiri sambutannya. (LD-1 / R17)
HARMONI UMAT
Edisi X/ Th IV/ Januari – Maret 2014
31
32
HARMONI UMAT
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
Internasional
KEMENAG JALIN KERJASAMA PENDIDIKAN DENGAN AL JAZAIR
K
ementerian Agama RI menginisiasi terjalinnya kerjasama pendidikan tinggi Islam dengan Pemerintah Aljazair. Penjajakan kerjasama pendidikan tinggi Islam ini diharapkan dapat menjadi pintu pembuka untuk mengenal lebih luas pendidikan Islam di kedua negara. Dari situ diharapkan akan bisa dikembangkan kolaborasi yang setara dan produktif di masa akan datang. Hal ini disampaikan pimpinan tertinggi Dewan Tinggi Islam Aljazair saat menerima kunjungan delegasi Kementerian Agama saat jamuan makan malam di Wisma Indonesia, kantor Dubes Indonesia untuk Algier, sebagaimana diberitakan laman Kemenag, Selasa (28/1/2014). Menurutnya, kerjasama ini perlu dibangun karena Indonesia memiliki potensi luar biasa dan perkembangan Islam yang sangat dinamis dibandingkan dengan dunia Islam lainnya. “Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia dapat dijadikan rujukan bagi negara seperti Aljazair yang belum mengalami perkembangan seperti Indonesia,” tegasnya. Delegasi Kementerian Agama yang berada di Aljazair dari 24 – 29 Januari, terdiri dari Direktur Pendidikan Tinggi Islam Dede Rosyada, Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri (HKLN) Gunaryo, serta didampingi Kasubdit Kelembagaan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Mastuki HS, dan Kabag Kerjasama HKLN, Agus Sholeh. Ikut dalam kunjungan ini 6 Rektor UIN/IAIN, yakni Mudjia Rahardjo (UIN Malang), A Fadhil Lubis (IAIN Medan), Aflatun Muchtar (IAIN Palembang), Muhibbin (IAIN Semarang), A Qadir Gasing (UIN Makassar), dan Jamhari (UIN Jakarta). Turut dalam rombongan Ketua PWNU Jawa Tengah Abu Hafsin dan perwakilan Muhammadiyah Imam ad-Daruqutni.
Kerjasama pendidikan Islam ini dilakukan antara Kemenag RI dan Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Aljazair. Menurut Dubes Indonesia untuk Aljazair, Ahmad Niam Salim, masyarakat Aljazair sebenarnya sangat respek terhadap Indonesia. Sayangnya, Indonesia belum memainkan peran signifikan di negara teluk Mediterranea ini. Dalam bidang pendidikan, perdagangan, dan perekonomian, Indonesia kalah jauh dengan China yang dapat dikatakan ‘sahabat dekat’ Aljazair. “Padahal masyarakat di sini sangat mengenal Indonesia. Secara politis mereka anti-Amerika dan atau negara kapitalis lain. Mereka tidak mau diintervensi oleh negara-negara mana pun,” katanya. “Kondisi ini seharusnya menjadi peluang bagi Indonesia memainkan peran lebih besar karena kedua negara memiliki banyak kesamaan, terutama dalam hal keislaman moderat dan kesamaan agama,” imbuhnya. Pimpinan tertinggi Dewan Tinggi Islam Aljazair mengatakan, kerjasama ini perlu dibangun karena Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dan perkembangan Islam yang sangat dinamis dibandingkan dengan dunia Islam lainnya. “Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia dapat dijadikan rujukan bagi negara seperti Aljazair yang belum mengalami perkembangan seperti Indonesia,” katanya. Di Aljazair delegasi berkunjung ke beberapa universitas di Algier, Adrar, dan Constantine, guna melihat secara dekat bagaimana kondisi universitas di wilayah tersebut. Delegasi Indonesia juga mengunjungi Kementerian Agama dan Awqaf, Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset, dan pesantren Syekh Ad-Dibagi di Propinsi Adrar. (vie)
HARMONI UMAT
Edisi X/ Th IV/ Januari – Maret 2014
33
DakwahIslam
MALAM MUHASABAH & DO'A BERSAMA PEMILU 2014
I
stighotsah akbar yang dilaksanakan pada malam jum’at (28/2/2014) kolaborasi Event Organizer (EO) POLDA Babel dengan Dewan Kehormatan Masjid (DKM) Masjid Jami’ Kota Pangkalpinang – Babel dengan mendatangkan 4 mubaligh dari ibukota Jakarta (Ust. Muhay, Ust. Ahmad Zulfikar,Ust.Resa & Ust.Amin Rusdi) dan dihadiri oleh Kapolda Babel Brigjen Budi Hartono Untung, Kakanwil Kemenag Babel Prof.Dr. H. Hatamar Rasyid,M.Ag, Komandan Korem, Kajati Babel Bpk.Syarif Hidayatullah, wakil Ketua DPRD Babel Ernawan Rebuin, jajaran pejabat Prov. Kep. Bangka Belitung (Babel), pengurus teras Masjid Jami’ Pangkalpinang beserta ketuanya KH. Usman Zuhri serta dipenuhi oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, ikhwan muhibbin sekitar Kota Pangkalpinang berpadu jadi satu dalam sebuah istighotsah akbar yang diberi tema “Muhasabah dan Do’a Bersama Menyambut Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014. KH. Usman Zuhri mengingatkan agar tidak golput pada pemilu mendatang pada kata sambutannya mengawali rangkaian acara. “ Dengan kekuatan do’a kita harapkan Pileg dan Pelpres 2014 berjalan aman dan lancar”, imbuh Kapolda Babel pada inti sambutannya. Sementara itu, diluar acara istighotsah Kakanwil Kemenag Babel dalam kesempatan wawancaranya dengan Bangka Pos menegaskan, bahwa Pak Kapolda melalui acara ini berharap agar pemilu legislatif dan pemilihan umum presiden tahun 2014 berlangsung aman, damai dan lancar serta sukses. Oleh sebab itu melalui tokoh-tokoh agama dapat berperan memotivasi masyarakat dan seluruh komponen kiranya hajat besar politik ini sukses dan berhasil.
Kembalikan ke Tauhid
Ust. Muhay dalam kesempatan awal berceramah mengungkapkan siroh Nabawiyah SAW yang mengawali agama Islam dengan pondasi Tauhid (Meng-Esakan Allah) selama 13 tahun lalu untuk syariat (sholat,puasa zakat, haji) mampu diselesaikan selama 10 tahun di Kota Madinah. Ini berarti pondasi keimanan dulu dibangun dengan kuat lalu baru dengan syari’at sempurnalah agama ini, ungkah Ust. Muhay. Hidup sudah diatur Allah, jangna ragukan kekuatan do’a sebagai suatu keyakinan kepada Allah. Keyakinan dibaratkan gerakan sholat dengan ruku’, lalu do’a seperti halnya sujud dan penutup sholat adalah salam yang dianalogikan dengan sedekah. Maksudnya, bila sholat hanya sampai sujud berati tak selesai do’anya. Makanya.., akhiri dengan salam sebagai sempurnanya sholat yang dianalogikan dengan sedekah. Kekuatan do’a ibarat orang yang menembak dengan fokus (khusu’) untuk menuju suatu sasaran, ungkap Ust. Muhay. Diujung mauizhah hasanahnya, Ustadz Muhay mengingatkan
HARMONI UMAT
34
HARMONI UMAT
kepada jema’ah agar kembalikan tahuhid negeri ini untuk keluar dari krisis multidimensi yang akut agar kita aman untuk mensukseskan Pileg dan Pilpres 2014.
Berdo’a dengan Hati
Kemulyaan hak paten Allah. Tukang sampah belum tentu hina. Hati sujud kepada selain allah, bisa jadi syari’atnya bagus tapi hati dan fikiran muncul sesuatu selain Allah. Musibah tidak berhenti tentu ada yang salah pada diri kita, ungkap Ust. Ahmad Zulfikar pada kesempatan tausyiahnya sesudah Ust. Muhay. Berdo’a tidak boleh bawa atribut dunia. Karena dikabulkannya do’a bukan karena partai atau warna kita yang dipandang. Tapi, hati kita yang kita sandarkan tidak kepada selain Allah, Ust. Ahmad menegaskan. Alam materi bereaksi dengan perilaku kita yang buruk. Makanya terjadi musibah dimanamana. Semua itu terjadi pastinya dengan kudrat dan irodat Allah dengan sebab-sebab perbuatan manusia sendiri, ungkap Ust. Ahmad Zulfikar mengakhiri mauizahnya. Ustad Reza kesempatan sesudah Ust. Ahmad Zulfikar dalam tausiahnya menyelipkan untaian do’a agar semua Caleg semuanya ditunjukkan kebaikan Dalam adab berdo’a dengan merendahkan, melembutkan suara kita, angkat do’a (Allah malu tak kabulkan do’a kita). Rubahlah maindset kita yang selalu mengandalkan logika, karena akal sifatnya terbatas. Namun, do’a tak terkira kekuatannya. Faidza azamta tawakkallah, Ana ‘inda dhonni abdi.........
Rubah Mindset
Ust. Amin Rusdi sebagai penceramah penutup mengungkapkan bahwa tidak semuoa orang dapat hidayah , seperti hadirnya kita ke acara malam ini hakekatnya Allah yang mengundang. Kesalahan kita umumnya sering bekerja semata-mata dengan mengandalkan akal yang terbatas ini, Dimana keyakinan kita kepada Allah, bahwa tak ada yang tak mungkin ...?!!. Pulang dari Masjid Jami’ ini dipsepertiga malam pinta lah dengan yakin dalam sholat Tahajjud, lalu dengan do’a dan akhiri dengan sedekah. Yakin lah do’a mampu mengubah hidup kita. Allah tidak pernah menolak do’a kita, tetapi Allah tak pernah juga tergesa-gesa untuk memberi (mengabulkan do’a kita). Allah Cuma mensaratkan dua saja. Pertama, Laksanakan perintah –Ku (Allah) dan Kedua, jauhi lah larangan-Ku, Ungkap ust. Amin Rusdi mengakhiri Mauizah Hasanahnya. Diakhir Acara Ustad Muhay pula memimpin do’a dengan diawali syair Qosidah Sholawat Burdah diikuti jama’ah hingga selesai acara pukul 22.30 WIB. (R17)
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
BungG10
Gagasan Islami Observatori
PEMERINTAHAN YANG BAIK
Bung G10 (Sugiyo,S.IP,M.Si) Ka.Subbag Inmas Kanwil Kemenag Babel
Redaktur Pelaksana Harmoni Umat
S
alah satu faktor utama kesuksesan suatu jabatan atau pemerintahan ialah kemampuan membentuk koalisi, rekan kerja, pembantu pelaksanaan tugastugas jabatan atau pemerintahan yang baik. Orang-orang yang diajak ini adalah orang-orang yang takut kepada Allah, mempunyai amanah, memiliki kinerja yang baik, pakar dibidangnya, dan mampu memberikan solusi-solusi bagi pelayanan masyarakat yang diembannya.
Sebaliknya, kesalahan dalam memilih kawan (partner kerja) dalam koalisi khususnya dalam situasi kantor kita (unit kerja / satker) hanya akan menambah beban sebuah pemerintahan atau jabatan. Bukannya menjadi faktor pendorong bagi terlaksananya program dan kebijakan. Kelompok semacam ini akan merongrong dari dalam. Dengan dalih membantu, mereka malah menawarkan solusi-solusi yang dapat berakibat buruk. Atau, mereka mengkritik tanpa solusi, bahkan hanya pandai mengecam jika tak sejalan. Jika seorang pemimpin mengetahui kelompok yang disebut terakhir ini, hendaklah ia menjauhkannya dan mewaspadainya. Allah Ta’ala mensyariatkan keharusan penjagaan diri dari segala ketergelinciran dan kemaksiatan. Demikian pula bagi seorang pemimpin. Hendaklah ia menjaga erat-erat hal ini dan meningkatkan kualitas pemerintahannya agar dapat menjaga dirinya dari pengaruh golongan yang mendekatinya dengan tujuan buruk. Dari Aisyah ra, “Rosulullah SAW bersabda,’Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seorang pemimpin Allah jadikan baginya pembantu (menteri) yang jujur. Jika si pemimpin lupa, si pembantu akan mengingatkannya. Jika ia mengingatkannya, si pembantu akan menolongnya. Jika menghendaki hal yang lain baginya, Allah akan jadikan baginya pembantu (menteri) yang buruk. Jika si pemimpin lupa, si pembantu tak akan mengingatkannya. Jika ia mengingatnya, si pembantu tak akan mau menolongnya.” (HR. Abu Dawud) Keberadaan kelompok yang benar di sekeliling seorang pemimpin, yang menunjukkannya kepada kebaikan, bersamanya dalam menanggung beban sebagai pelayan masyarakat, serta menolongnya mewujudkan pemerintahan yang baik, merupakan petunjuk baginya bahwa ada pertolongan dan keridhoan Allah dalam mengelola pemerintahannya tersebut. Yang demikian itu juga pertolongan bagi penegakan keadilan. Ikhwani wal akwat fillah, dalam konteks Kanwil Kemenag Babel di bulan februari 2014 lalu 2 pejabat kepala kantor Kemenag Kab./Kota dilantik semoga dapat memberikan angin segar pada satkernya masing-masing. Dilain hal, pesta demokrasi sudah diambang mata. Mari kita gunakan hak pilih kita dengan pilihan yang tepat dan benar. Semoga yang terpilih mereka yang dapat menjadikan pemerintahan yang baik.**
HARMONI UMAT
Edisi X/ Th IV/ Januari – Maret 2014
35
Zoom
MAHALLUL QIYAM PEMBACAAN BARZANJI DI MESJID JAMI’ PANGKALPINANG. Kakanwil Kemenag Babel Prof.Dr.H. Hatamar Rasid,M.Ag (Tengah – kacamata) bersama Danrem Garuda JayaKol. Untung Budiarto (2 dr kiri), Kapolda Babel Budi Hartono Untung (1 dr kiri), Angota DPRD Babel & Pejabat Prov. Babel (kiri Kakanwil); Do’a Bersama & Muhasabah Pemilu 2014 ; Malam Jum’at ba’da Isya 28 Februari 2014. Photo, by : AD1
MELURUSAKAN PEMAHAMAN
BID'AH I
slam adalah agama yang sempurna. Tak ada cela yang bisa ditemukan di dalam agama samawi yang dibawa baginda oleh Muhammad SWT ini. Lewat utusan terakhir itu, Allah SWT telah menyempurnakan syariat-syariat-Nya. Allah juga telah menertibkan aturan-aturan yang mesti dipatuhi manusia dalam kehidupan beragama dengan sangat mendetail. Perkara yang wajib, sunnah, makruh, mubah serta yang lain telah diterangkan dengan gambling dalam firmanfirman-Nya dan sabda-sabda rosul-Nya. Ada pun segala ihwal baru yang bernuansa kekinian dan sudah menjadi sunatullah, semua itu harus ditakar dalam ushuluddin (pokok agama) dan ahkamuddin ( hukum dasar-dasar agama). Ambillah sebagai contoh model pakaian baru. Dari zaman dahulu sampai sekarang, tren gaya berpakaian senantiasa berubah. Ini merupakan sunatullah yang tak
HARMONI UMAT 36
HARMONI UMAT
dapat dielakkan. Lalu bagaimanakah hukumnya memakai model pakaian baru ? Apakah hukumnya wajib, sunnah atau malah haram ? Menjawab pertanyaan semacam itu, kita mesti memakai kaca mata ushuluddin dan ahkamuddin. Bila kita katakana bahwa memakai model pakaian baru itu wajib, maka perkataan ini salah besar sebab yang diwajibkan dalam Islam adalah menutup aurat. Apabila ada yang berpendapat hukumnya sunnah, maka pendapat ini juga keliru karena model masa kini tidak pernah ada di zaman Baginda Nabi Muhammad SAW. Kalaupun ada yang menganggapnya haram, ini perlu dikaji lebih jauh terlebih dahulu. Selama pakaian tidak dirancang dari bahan yang diharamkan seperti sutera, maka fatwa ini sudah jelas salah alamat. Tak ada ayat atau hadits yang mengharamkan perubahan model pakaian. Lantaran tak ada larangan atau perintah semacam itu, maka mengenakan busana modela baru hukumnya mubah alis boleh-boleh saja. Mari sekarang kita lihat contoh yang lain. Bagaimana hukum membuka madrasahsebagai suatu usaha? Apakah ini bisa dikatakan wajib, sunnah atau haram? Pada dasarnya membangun madrasah itu mubah (boleh) karena tak ada nash yang memerintahkan atau melarang. Namun karena di dalam madrasah itu ada aktivitas mulia yakni
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
menuntut ilmu, maka upaya semacam ini dianjurkan dan mendapat jaminan pahala dari Allah. Hukum Islam beralku hingga berakhirnya kehidupan dunia ini. Oleh karena itu agama Islam tidak membelenggu perubahan-perubahan yang senantiasa terjadi seiring dengan perkembangan masa. Secara mendasar Islam menekankan bahwa selama tidak ada larangan, maka suatu perbuatan tidak wajib. Tanpa ada perintah atau larangan, maka suatu perbuatan boleh-boleh saja atau mubah dilakukan.ikan begitu saja. Hukum halal dan haram itu mesti ada dalil otentiknya, tidak boleh asal dibunyikan begitu saja. Fatwa yang asalasalan itu mardud (ditolak). Perintah dalam agama bisa melahirkan hukum wajib atau sunnah, sementara larangan bisa menurunkan hukum yang haram atau makruh. Fatwa mengenai hukum-hukum yang demikian itu harus keluar dari lisan ulama yang benar-benar menguasai ilmu agama dan yang mampu menguasai teks-teks Al-Qur’an dan hadits lewat penelitian intens dari berbagai kitab rujukan. Lewatcatatan sejarah kita sudah tahu bahwa para sahabat Rasul yang mulia itu banyak melakukan hal yang tidak dikerjakan Baginda Nabi SAW sendiri. Abubakar As-Shiddiq RA mencetuskan ide untuk mengumpulkan Al-Qur’an. Umar bin Khottob RA mengatur struktur pemerintahan dan mengadakan sholat tarawih secara berjamaah sehingga sholat tarawih menjadi syiar ramadhan. Usman bin Affan RA. Menertibkan Al-Qur’an menjadi mushaf dan memerintahkan adanya azan pertama menjelang sholat Jum’at. Ali bin Abi Tholib RA membuat hukum qitatul bughot (memerangi pemberontak). Kita tentu tidak menyangsikan kedekatan dan loyalitas mereka kepada Baginda Rosul SAW. Mereka adalah orang kepercayaan beliau yang menyerap curahan ilmu secara langsung dari beliau. Pantaskah kita mengatakan mereka telah berbuat sesat? Sudah sejajarkah pengetahuan kita dengan pengetahuan mereka.?
BID’AH Ternyata selama ini banyak orang salah kaprah dalam mengartikan hadits Baginda Rosul SAW yang berbunyi ; “Setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan pasti di dalam neraka.” Berbekal hadits ini mereka begitu mudahnya
َ َ َ ُّ َ ٌ َ َ َ َ ْ ُّ انلار ِ ك بِدع ٍة ضاللة وك ضالل ٍة ف
mengkafirkan saudara mereka sesame muslim. Frase kullu bid’ah (segala sesuatu yang baru) yang beliau sabdakan mereka artikan secara sempit, sehingga tanpa disadari mereka juga menyalahkan sikap Khulafaur Rasyidin. Dalam terminology bahasa, pengertian “ kullu” ada tiga : Syay’in (artinya setiap satu), ba’din (artinya setiap sebagian) dan jam’in (artinya setiap semua). Jadi kata “kullu” dalam bahasa Arab bisa bermakna umumnya atau sebagian.
ﮞ ﮟ ﮠ ﮡ ﮢ ﮣﮤ ﮥ ﮦ ﮧ Contoh kullu yang berarti sebagian dalam al-Qur’an tertuang dalam firman: “Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada jua beriman?” (QS. Al-An-biya’:30) Meskipun ayat ini menggunakan kata kullu, namun tidak serta-merta ini berarti bahwa semua makhluk hidup diciptakan dari air, seperti disebutkan dalam ayat alQur’an berikut ini:
ﯖﯗ ﯘﯙﯚﯛﯜ “Dan Allah SWT menciptakan jin dari percikan api yang menyala.”QS. Ar-Rahman : 15 Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad ini juga bisa dijadikan contoh lain lagi: . َ ْ َ َ ُ َّى
ُ َعن األ ْش َعر ِّي قَال َر ُس ْول اهلل َصل اهلل َعليْ ِه ِ ِ ِ ٌ َ َ َ ُّ َ َ َ ي زا ِنية ٍ وسلم ك ع
“Dari al-Asy’ari berkata: “Rosululullah SAW bersabda: setiap mata berzina.” (musnad Imam Ahmad). Sekalipun hadits di atas menggunakan kata kullu, namun tidak berarti keseluruhan mata. Kullu dalam konteks ini berarti sebagian. Mata yang disinggung hadits ini adalah mata yang melihat kepada ajnabiyah. Kata bid’ah sendiri menurut para ulama dapat diartikan menjadi tiga: pertama bid’ah positif yang dinilai bagus oleh ulama dan cocok dengan Al-Qur’an serta hadits seperti pemberian titik pada Al-Qur’an di zaman Al-Hajjaj. Kedua, bid’ah tercela kalau dilihat dari sudut pandang zuhud. Contoh bid’ah semacam ini adalah menggunakan pakaian mewah. Hidup bersahaja seperti Baginda Nabi SAW adalah sikap zuhud yang elok, namun bermewa tidak berarti haram. Ketiga, bid’ah tercela secara mutlak, yaitu segala tindakan yang bertentangan dengan Al-Qur’an, hadits dan kesepakatan ulama. Bid’ah yang semacam ini wajib dihindari. Al-Imam an-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menuliskan: “Sabda Rosulullah ‘Kullu Bid’ah dholalah’ ini adalah ‘Amm Makhshush. Artinya, lafazh umum yang telah dikhususkan kepada sebagian maknanya. Jadi yang dimaksud adalah bahwa sebagian besar bid’ah itu sesat (bukan mutlak semua bid’ah itu sesat).” (al-Minhaj Bi Syarah Shahih Muslim ibn al-Hajjaj, Juz 6, hlm.154). Kemudian al-Imam an-Nawawi membagi bid’ah menjadi lima macam. Beliau berkata:”Jika telah dipahami apa yang telah aku tuturkan, maka dapat diketahui bhawa hadits ini termasuk hadits umum yang telah dikhususkan. Demikian juga pemahamannya dengan beberapa hadits
HARMONI UMAT
Edisi X/ Th IV/ Januari – Maret 2014
37
yang serupa dengan ini. Apa yang saya katakana ini dudukung oleh perkataan Umar bin Al-Khaththab tentang sholat tarawih. Beliau berkata: Ia (Sholat tarawih dengan berjama’ah) adalah sebaik-baiknya bid’ah.” Berikut ini adalah pendapat yang bernash dari Imam Syafi’i mengenai definisi bid’ah:
َ َ ََ َ َ ْ َ ْ َ ُ َ َ ُّ َما أح َدث َوخالف ِكتَابًا:اهلل عن ُه قال الشافِع رض ََُ ُ ْ ْ َ ََ َ َ َْ ً ُ َْ جاع أ ْو أث ًرا ف ُه َو ابلِد َعة الضاللة َو َما ِأو سنة أو إ ُ َ ْ ْ َ ُ َ َ َ ْ ًْ َ ْ َ ََْ َ َ َ َ ْ َ بلدعة ِ ي ولم يا ِلف شيئا ِمن ذلِك فهو ا ِ أحدث ِمن ال َ ْ ْ )313 . ص،1 . ج،ال َمح ُم ْود ُة (حاشية اإعانة الطالبين
Artinya :Imam Syafi’i r.a. berkata: " Segala hal yang baru (tidak terdapat di masa Rosulullah) dan menyalahi pedoman Al-Qur’an , Al-Hadits, Ijma’ (sepakat ulama) dan Atsar (Pernyataan sahabat) adalah bid’ah yang sesat (bid’ah dholalah). Segala kebaikan yang baru (tidak terdapat di masa Rosulullah) dan tidak menyalahi pedoman tersebut maka ia adalah bid’ah yang terpuji (bid’ah mahmudah atau bid’ah hasanah) yang memiliki nilai pahala.” (Hasyiyah Ianathuth-Thalibin – Juz 1 hal.313) Pembagian bid’ah menjadi dua bagian ini dapat dipahami dari hadits Aisyah. Ia meriwayatkan bahwa Baginda Rosulullah SAW pernah bersabda:
ٌّ َ َ ُ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ما أحدث ف أم ِرنا هذا ما ليس ِمنه فهو رد (رواه )البخاري ومسلم
“ Barang siapa berbuat sesuatu yang baru dalam syar’at ini yang tidak sesuai dengan-nya, maka ia tertolak.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim). Dapat dipahami adari kata-kata “Ma Laisa Minhu” yang berarti “Yang tidak sesuai dengannya”, bahwa perkara baru yang tertolak adalah yang bertentangan dan menyalahi syari’at. Ada pun perkara baru yang tidak bertentangan dan tidak menyalahi syari’at, tentu saja tidak tertolak.
PERTANYAAN SALAH Ada sebuah kaidah yang berbunyi “Asal semua ibadah adalah haram, sampai ada dalil yang menghalalkannya atau memerintahkannya. “Kaidah ini hanya berlaku untuk ibadah yang sifatnya mahdoh (murni), bukan semua ibadah. Untuk membedakan antara ibadah mahdoh dan ghairu mahdoh (tidak murni) harus ditinjau dar wasail (perantara) dan maqhasid (tujuan). Ibadah mahdoh adalah ibadah yang hanya memiliki maqhasid, sedangkan ibadah ghairu mahdoh memiliki mghasid dan wasail sekaligus. Sholat, misalnya adalah ibadah mahdoh karena hanya memiliki maqhasid tanpa wasail. Rukun Islam kedua ini jelas-jelas merupakan ibadah karena diperintahkan Allah
38
HARMONI UMAT
SAT. Maqhasid sholat adalah mengharapkan keselamatan dari Allah SWT. Contoh ibadah ghairu mahdoh adalah menulis di Facebook dengan tulisan-tulisan bernuansa dakwah. Menulis sendiri pada dasarnya hukumnya mubah. Kegiatan ini bisa bernilai pahala abapabila dilandasi dengan niat baik seperti mengharap ridho ilahi. Dalam konteks ini, menulis di Facebook adalah wasail, sementara maqhasidnya adalah mengharap ridho Allah SWT lewat dakwah. Pertanyaan “Mana dalilnya maulid ?”, secara ilmiah merupakan pertanyaan yang salah kaprah. Maulid adalah ibadah ghairu mahdho seperti halnya menulis di Faceboo atau artikel yang Anda baca sekarang ini. Maulid hanyalah wasail dan oleh karena itu tak memiliki dalil pasti. Maqhasid yang menjadikan maulid sebagai ibadah adalah pengagungan dan sholawat kepada Baginda Nabi SAW. Mencari pahala lewat sholawat jelas dalilnya banyak. Pertanyaan seperti di atas, mungkin juga bisa dijawab dalam bentuk pertanyaan seperti “Mana dalilnya meulis di Facebook , Website babel.kemenag.go.id ( bkgi) atau majalahHarmoni Umat ini ?” Orang yang menilai maulid sebagai bid’ah sesat berarti menganggap pengajian sebagai bid’ah pula. Betapa tidak, pengajian atau tabligh akbar statusnya sama saja dengan maulid. Kegiatan ini adalah ibadah ghairu mahdoh yang tidak pernah ada di zaman Baginda Rosul SAW. Pengajian atau tabligh akbar pada dasarnya adalah mubah, dan baru bisa dikatakan sebagai ibadah apabila memiliki maqhasid yang baik, seperti menyebarkan ilmu Baginda Rosulullah SAW. Mereka yang anti bid’ah hasanah (bid’ah yang positif) hatus berhadapan dengan Syaidina Umar RA yang pertama kali membuat istilah bid’ah hasanah dengan ucapan beliau yang tersohol “ni’matil bid’atu hadzihi”, yang artinya ini lah sebaik-baiknya bid’ah (tarawih). Biasanya mereka beralasan bahwa yang dimaksud beliau adalah bid’ah secara bahasa, bukan syar’i. Dengan alasan ini mereka terjebak ke dalam peng-kategorian bid’ah. Padahal mereka sebelumnya menyatakan bid’ah Cuma satu dan bid’ah Cuma satu dan bid’ah pasti sesat. Kebiasaan mudah memvonis bid’ah sesat atau kufur terhadap sejumlah tradisi yang dirintis para salaf di negeri ini harus segera diakhiri. Seharusnya orang-orang yang anti maulid, tahlil an tradisi lainnya membicarakan pandangan mereka ini dengan para ulama untuk menemukan kebenaran yang sejati. Sebagai insan yang berpendidikan, tidak sepantasnya orang-orang ini mengobral fatwa sesat dan kufur tanpa penah berusaha menggali bukti-bukti yang shahih. Ataukah mereka hanyabertaklid buta kepada orang-oang yang sebenarnya juga buta akan kebenaran ?. (R17)
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014
Gi Peleser
Pantai Batu Perahu Sediakan Permainan Banana Boat D
estinasi wisata pantai di provinsi Kepulauan Bangka Belitung sangat kaya akan panorama alam nan eksotis. Kali ini kami mengajak Anda untuk menyimak salah satu pantai di Kabupaten Bangka Selatan (Basel) tepatnya di Kecamatan Toboali ibukotnya Basel. Pantai Batu Perahu yang menjadi salah satu objek wisata lokal di Kota Toboali, ternyata sejak pekan terakhir Februari 2014 lalu telah menyediakan permaian Banana Boat. Wahana bantuan PNPM Kementrian Pariwisata ini, telah dikelola secara swadaya dengan membentuk Kelompok Pariwisata Batu Perahu dari nelayan serta masyarakat Lingkungan 4 Kelurahan Tanjung Ketapang. Pantai Batu Perahu terletak di Kelurahan Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan,berjarak ± 2 km dari pusat Kota Toboali dan dapat ditempuh Selama 20 menit perjalanan dari pusat kota dengan kendaraan roda dua dan roda empat Pantai ini dinamakan Pantai Batu Perahu karena di sekitar pantai terdapat Batu yang bentukya mirip dengan perahu. Pantai ini memiliki pasir yang putih dan halus serta air yang kebiru – biruan disekitar pantai pun banyak sekali terdapat bebatuan . Penasaran? Langsung saja nikmati panorama alamnya. Bagi pelancong lokal yang berada di Pulau Bangka jarak tempuh lokasi ini ± 90 – an KM dari pusat ibu kota Babel (Pangkalpinang). Untuk pelancong luar daerah yang menggunakan transportasi udara dapat langsung menuju ke bandara Depati Amir Pangkalpinang. Selanjutnya pilih lah transportasi darat yang menuju Toboali. (vie)
BANANA BOAT. Wahana permainan air penyemarak wisata pantai Batu Perahu
HARMONI UMAT
Edisi X/ Th IV/ Januari – Maret 2014
39
Alamul Islam
GELIAT ISLAM DI NEGERI SAMBA D i tahun 2014 ini mata dunia tertuju kepada sebuah Negara di Amerika latin yang terkenal dengan goyang sambanya dan prestasi sepakbolanya yang mendunia. Yah..sebentar lagi negara ini akan menjadi tuan rumah perhelatan akbar perebutan Piala Dunia 2014 yang akan diikuti skuad terbaik sepakbola dari 5 benua. Mayoritas penduduk Brazil adalah penganut Katolik yang sangat taat. Bahkan Negara ini merupakan salah satu Negara Katolik terbesar di dunia.
Dewasa ini, di Negara yang dikenal gila sepakbola ini. Satu komunitas kecil Islam kini sedang bertambah besar dan menjalankan dakwah Islam dengan sangat sukses. Selama beberapa dekade, hanya keluarga berketurunan dari Libya, Palestina dan Suriah saja yang mengamalkan Islam di Brazil. Masih minimnya penganut Islam di Negara ini dikaitkan dengan kandungan kebudayaan latin yang banyak bergesekan dengan ajaran Islam. Kebudayaan Brazil dipenuhi dengan aneka permainan, menari-nari dengan membuka aurat, dan sederet aktifitas budaya yang bertentangan dengan ajaran Islam. Pada tahun 2013 lalu di Kota Rio De Janeiro – kota terbesar di Brazil, terdapat 500 keluarga Muslim. Diantara penganut mulim itu, 85 % adalah muallaf asli Brazil. Sedangkan di Sau Paulo dimana kebanyakan umat Islam dilahirkan sebagai Muslim dan berketurunan Arab. Setiap hari di Kota Sau Paulo terdapat setidaknya tiga warga Brazil yang masuk Islam. Demikian berita seperti dilansir oleh salah satu lembaga Islam di negeri itu. Sedangkan menurut otoritas Islam yang ada, muslim di sana mencapai 1 hingga 1,5 juta orang. Jumlah itu tampaknya merupakan jumlah akumulatif para imigran mau pun penduduk asli Brazil yang telah masuk Islam. Mayoritas penduduk Brazil yang masuk Islam berasal dari kalangan pemuda dan pemudi. Fenomena ini menunjukkan bahwa Islam tengah mendapat sambutan hangat di negeri ini. Sejumlah pengamat mengatakan fenomena ini diawali adanya kerusakan moral dalam keluarga dan ketidak stabilan keluarga mereka. Dalam pencarian kedamaian itu mereka menemukan ajaran Islam sebagai solusi bagi permasalahan yang tengah mereka hadapi. Indikasi terbaik terhadap perkembangan Islam di negara ini adalah dalam peningkatan pembangunan masjid. Tahun 2013 lalu saja terdapat 127 masjid, empat kali lebih banyak dibanding
tahun 2000. Selepas serangan 11 September di Amerika Serikat, ada perkembangan minat terhadap Islam dan banyak yang ingin memeluknya. Islam dilihat sebagai bentuk baru perlawanan terhadap kebejatan moral di Brazil. Bahkan, sebuah telenovela yang dilancarkan tiga minggu selepas serangan 2011 berjudul ‘ The Clone’ menyemarakkan minat orang Brazil terhadap Islam. Bertempat di Morocco, drama populer itu telah menunjukkan gambaran positif dunia Islam. Semenatara itu, komunitas muslim di sana akan mendirikan sebuah institut untuk memberikan pendidikan dan pelatihan bagi para imam dan da’i di seluruh Amerika Latin. Dari institut ini diharapkan akan lahir imam dan Da’i yag berkualitas dari kalangan masyarakat Muslim Amerika Latin sendiri, untuk memenuhi kebutuhan imam dan da’i di negara-negara amerika Latin. Abdelbagi Sidahmed Osman, eksekutif direktur Latin American Institute for Islamic Studies mengatakan, institut tersebut akan menjadi institut pertama yang memberikan pelatihan pada para imam dan da’i, bukan hanya di Brazil tapi di seluruh Amerika Latin. Isntitut ini berlokasi di Kota Maringa, sebelah utara negara bagian Parana. Operasionalnya telah dimulai pada bulan maret 2013 lalu dengan melibatkan 12 tenaga pengajar, enam pengajar diantaranya dari luar Amerika Latin. Institut ini diharapkan akan menerima pendaftaran sekitar 150 – 250 siswa lulusan sekolah menengah atas, yang masing-masing akan dikenakan biaya sekitar 1.000 dollar untuk dua tahun masa pendidikan. “Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah Brazil dan dengan sejumlah universitas terkemuka di dunia Islam untuk memberikan akreditasi bagi gelar kesarjanaan kami,”. jelas Osman. Osman mengatakan, saat ini ada 120 Islamic Center dan masjid-masjid itu kekurangan tenaga imam dan da’i. Menurut data institut jumlah imam di Brazil sekarang Cuma 50 orang dan hanya sedikit dari para imam itu yang bisa bahasa Portugis. Peluang ini pun tak disia-siakan. Umat muslim setempat terus menggencarkan dakwah Islam. Tak hanya lewat jalur konvensional seperti di masjid atau pusat keislaman, dakwah juga dilakukan melalui media elektronik mau pun internet. Selama ini, kata Othmani, untuk berkhutbah para da’i dan relawan harus menempuh perjalanan selama dua hingga tiga jam untuk mencapai masjid di dalam kota. (AD1)
Ilmu, rasa sesal dan tekad untuk meninggalkan dosa adalah tiga poin yang disyaratkan secara berurutan dalam taubat. (Al Imam Al-Ghozali)
HARMONI UMAT 40
Edisi X/ Th. IV/ Januari – Maret 2014