Umat Katolik Indonesia di Toronto & Sekitarnya
Mewartakan Iman dan Kasih
http://www.uki.ca
H
ari Rabu 25 February
2009 yang lalu sebagian besar dari kita pergi ke Gereja untuk mengikuti Misa penerimaan Abu yang mengawali masa puasa dan pertobatan kita, sebagai sebuah persiapan untuk merayakan hari Kebangkitan Yesus-Paska. Persoalannya adalah mengapa dalam persiapan perayaan Paska Gereja mengajak umatnya untuk mengadakan puasa, pantang, sedekah, doa dan pertobatan? Paska, kita imani sebagai hari yang amat istimewa karena melalui peristiwa Paska inilah kita mendapatkan jaminan akan keselamatan. Kebangkitan Yesus tidak hanya sekedar menunjukkan siapa Dia yang sebenarnya akan tetapi kita yang mengimani-Nya pun dijamin akan mengalami hal yang sama, seperti yang dialami oleh Yesus sendiri (baca dan renungkan I Korentus 15:1-58, khususnya ayat 20-23). Oleh karena itulah Gereja mengajak umatnya untuk tidak hanya sekedar merayakaan Paska sebagai sebuah perayaan liturgis saja, melainkan mampu menjadikan perayaan Paska sebagai sebuah perayaan kemenangan atas dosadosa yang menyelimuti hidup kita selama ini. Hal ini diwujudkan dengan menegaskan kembali kesanggupan kita sebagai murid-murid Yesus dalam bentuk upacara Pembaharuan Janji Baptis. Itu berarti kita selama 40 hari ini (masa PraPaska) diajak untuk menyadari kedosaan yang ada di dalam diri kita. Kalau kita memperhatikan dosa-dosa yang selama ini kita lakukan umumnya berasal atau bersumber dari keterikatan kita terhadap: benda, waktu, milik, relasi, hobby, kepandaian, status hidup di masyarakat, kemapanan hidup, jabatan, harta, dllnya. Puasa, pantang, sedekah, doa, dan pertobatan ini dipakai oleh Gereja sebagai sarana untuk mematahkan sumber dosa itu. Yesus sendiri memberikan contoh kepada kita dengan pergi ke padang gurun untuk berpuasa selama 40 hari. Saat dicobai oleh setan untuk merubah batu menjadi roti, Dia mengatakan: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”(Mateus 4:4) Atau pada saat Dia dicobai oleh setan untuk menjatuhkan diri-Nya dari tempat yang tinggi, Yesus mengatakan: ”Janganlah
Maret 2009 / No. 214
engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”(Mateus 4:7) Juga pada saat Dia ditawari kekuasaan dan kekayaan oleh setan, Dia mengatakan:”Enyahlah iblis! Sebab ada tertulis: engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.”(Mateus 4:10) Melalui puasa selama 40 hari itu Yesus hendak melawan segala bentuk keterikatan-keterikatan yang ditawarkan setan kepada-Nya (kebutuhan sandangpangan, kehormatan, kemasyuran, pangkat, kekayaan). Puasa menjadikan diri-Nya memiliki kebebasan untuk mengarahkan hidup-Nya kepada Allah yang mengutusNya. Maka puasa, pantang, dan sedekah yang kita lakukan semestinya juga menuju kepada kebebasan seseorang untuk mendekatkan dirinya kepada Tuhan melalui: doa, mendengarkan kehendak Tuhan, membaca firman Tuhan, serta pertobatan diri. Apabila hal ini tidak terjadi, maka kegiatan selama masa Pra-Paska itu hanya sekedar sebuah kegiatan untuk menguruskan berat badan, sebuah terapi pengobatan, mengurangi anggaran belanja, atau sekedar hanya sebuah tindakan sosial belaka dengan sedekah yang kita berikan kepada orang lain. Atau kalau mau menggunakan istilah yang dipakai oleh Paulus dalam Kolese 3:5-17, adalah menjadi Manusia Baru, merupakan tujuan akhir dari kegiatan yang kita lakukan dalam masa Pra-Paska ini. Mungkin di antara kita ada yang meragukan kemampuan dirinya untuk bisa menjadi manusia baru sebagaimana dikatakan oleh Paulus tadi, akan tetapi hal itu sebenarnya bukanlah hal yang mustahil kita lakukan. Persoalannya adalah bagaimana kita memandang dan memaknai pilihan kita sebagai murid Yesus? Apakah pilihan ini hanya sekedar untuk kepentingan sosial kemasyarakatan (karena kalau tidak mempunyai agama dinilai orang kebanyakan sebagai sesuatu yang tidak baik dan tidak normal) atau pilihan ini sungguh menyangkut hidup kita sendiri? Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan kesempatan yang baik ini melalui: puasa, pantang, sedekah, doa, dan pertobatan sebagai suatu refleksi diri untuk melihat kembali akan pilihan kita sebagai seorang murid Yesus. Dan tentu saya juga berharap, dalam Misa Paska nanti kita dapat memperbaharui janji Baptis kita sebagai sebuah keputusan yang sangat berarti bagi kehidupan kita. Selamat menjalankan masa puasa, pantang, sedekah, doa, dan pertobatan. Tuhan memberkati setiap usaha dan niat baik kita semua. Teriring salam dan berkatku, Rm. Aegi SCJ. 1
Gereja St. Anselm’s Church. 1MacNaughton Rd. (Bayview & Milwood). Toronto. ON M4G 3H3. Ph: (416) 485-1792. Subway Stn: Davisville Redaksi Angelina Hanapie,
[email protected] Juliana Wibowo,
[email protected] Yusup,
[email protected] Penasehat: Romo Aegidius M Warsito SCJ. Alamat Redaksi:c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd., Toronto, ON M6R 1M8
Pastor Pamong Deacon
: Rm. Aegidius M Warsito SCJ (416) 879-5944
[email protected] : Deacon Val Danukarjanto (416)497-2274
[email protected]
DEWAN PENGURUS UMAT KATOLIK INDONESIA PERIODE 2007 - 2010 Koordinator Wakil Koordinator Sekretaris Bendahara Wilayah Timur Ketua Wilayah Seksi Liturgi Seksi Bina Iman Seksi Sosial Seksi Rumah Tangga Wilayah Barat Ketua Wilayah Seksi Liturgi Seksi Bina Iman Seksi Sosial Seksi Rumah Tangga Bidang Khusus Seksi Kesenian Mudika Pelaksana Khusus Altar Server Usher Persekutuan Doa Sel KTM
: Irwandi Pranadjaja
[email protected] : Leo Gan
[email protected] : Angelina Hanapie
[email protected] : Lanny Hidajat
[email protected] : Christine Budihardjo
[email protected] : Catherine Hartono
[email protected] : Hendry Wijaya
[email protected] : Janto Solichin
[email protected] : Marina Sardjono
[email protected] : Albert Tee
[email protected] : Lenny Adisuria
[email protected] : Rudy S. Budihartono
[email protected] : Angela Tedjo
[email protected] : Sari Djunaedi
[email protected] : Bambang Micha Djaja
[email protected] : Anthony Renditya
[email protected]
: Rudy Oentoro
[email protected] : Samsudin Tjokro
[email protected] : Iis Adisuria
[email protected] : Veronica Foe
[email protected]
(905) 284-0595
PenerimaanLaporan dari biaya rekoleksi Keuangan $ 1,607.00
Bulan Februari 2009 Total penerimaan Kolekte Iklan Pengeluaran Rent St Anselm's Church Biaya Rumah Tangga SCJ / Romo/ Stipendium Seksi Rumah Tangga Seksi Liturgi Biaya Keperluan Sekretariat Seksi Sosial Perayaan HUT UKI Total pengeluaran SURPLUS
$ 4,605.50 $ 4,155.50 $ 450.00 $
600.00
$
753.39
$ 158.83 $ 206.79 $ 321.55 $ 125.00 $ 779.91 $ 2,945.47 $ 1,660.03
Terima kasih atas sumbangan Anda, Tuhan memberkati.
(416)748-6638 (905) 814-5644 (905) 819-8697 (647) 895-7089 (416) 756-9555 (905) 887-9546 (905) 948-9251 (416) 284-4707 (905) 824-1168 (905) 821-3385 (905) 814-8475 (905) 816-0765
Deacon Val, Rm. Aegi SCJ, Rudy Budihartono, Irwandi Pranadjaja, Hendry Wijaya, Janto Solichin, Leo Gan.
(647) 722-2272 (416) 733-7989 (905) 948-9251 (416) 524-7839 (905) 770-3878 (905) 858- 4658
UKI 29th Birthday’s Celebration ! Feb 22nd.2009
(905) 763-1522
2
uP cOMING eVENTs MARCH 14, 2009 – SATURDAY Rekoleksi Pra-Paska. 8:45 – 16:00 pm (ditutup dengan Misa) Tema: PENDERITAAN MENGHASILKAN SUKACITA Tempat: Basement St. Anselm’s Church 1 MacNaughton Rd, Toronto Biaya: $ 6.00/orang. (Mudika/Anak-anak tidak dikenakan biaya) Pendaftaran: Hendry Wijaya (905-887.9546), Christine Budihardjo (647-895.7089), Rudy Budihartono (905-814.8475), Albert Tee (905-824.1168) Bagi umum dibawakan oleh Rm. Aegi Warsito, SCJ. Mudika didampingi oleh Hartoni Ashali & Maya Adisuria. Anak-anak oleh Ay Ling & Angie Hanapie.
KOLEKTE II, SELAMA MASA PraPASKA, dana yang terkumpul akan disumbangkan untuk membantu perehaban Asrama/Panti St. Laurentius & Sekolah Luar Biasa tipe C Karya Bhakti di Purworejo dibawah pimpinan Br. Elias Jani FC dan anak-anak sekolah di Papua (Irian Jaya) yang berada dibawah organisasi SCJ. Tidak ada tax receipt untuk kolekte kedua ini.
APRIL 5, 2009 – SUNDAY Minggu Palma.
APRIL 12, 2009 – SUNDAY Paska & Perayaan Paska Bersama.
CAMPING UKI, 17-19 JULI 2009 “AWENDA”, silakan register online
di: www.ontarioparks.com/ENGLISH/reservations.ht ml . Keterangan lebih lanjut hubungi Albert Tee atau Christine Budihardjo.
10 HARI PERJALANAN ZIARAH KE HOLY LAND, NOVEMBER 2009 Nantikan pengumuman-pengumuman selanjutnya! Berminat untuk pergi? Silakan hubungi Leo Gan (416) 748.6638, email at
[email protected] , untuk mendapatkan informasi awal.
IMPORTANT NOTICE ! Seiring dengan kemajuan dunia internet di masa kini dan kepedulian kita terhadap kelestarian lingkungan, Redaksi Berita UKI (BU) menghimbau kepada seluruh warga UKI untuk meng-akses BU mulai edisi April 2009 melalui: • Email, dengan bergabung dalam mailing list Berita UKI. Caranya: kirimkan email kosong Ke:
[email protected] • Website UKI, click: www.uki.ca Bagi warga Senior dan warga yang tinggal di luar Toronto GTA, Redaksi tetap akan mengirimkan BU melalui Canada Post. Bila Anda masih menginginkan atau menghentikan pengiriman BU melalui Canada Post, dapat menghubungi Redaksi: • Angelina Hanapie (
[email protected] atau 905 814 5644) • Julian Wibowo (
[email protected] atau 416 492 5916) Redaksi tetap akan menyediakan hard copy BU dalam jumlah sangat terbatas, yang dapat Anda ambil langsung pada setiap Misa UKI Minggu II atau IV setiap bulan. Redaksi BU mengucapkan terima kasih atas pengertian Anda.
Pojok Berita dari Romo Wayne Jenkins SCJ. Diakhir bulan Januari, redaksi menerima kartu ucapan Natal dan Tahun Baru dari Romo Wayne. Berikut kami ketikkan berita dari tulisan tangan beliau dengan pensil: Kepada Yang terhormat Umat Katolik Indonesia. Kemarin saya sampai di India dengan selamat. Kebetulan perayaan Ekaristi terjadi setengah jam sesudahnya. Didalam Ekaristi itu sepuluh calon SCJ yang baru menyelesaikan studi diutus keluar negeri. Dua calon akan ke Indonesia untuk mengalamai gereja Indonesia. Dengan keberangkatan mereka hanya dua puluh calon mengikuti kuliah teologi.. Saya diberikan tugas untuk menolong kelas kedua teologi sampai bulan Avril. Selama frater2 ke pasar, Saya menunggu di toko buku Paulina. Maaf saya hanya mempunyai pencil. Selamat Natal dan Tahun Baru 2009. ttd, Romo Wayne 3
“Sebab setiap
imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa. Ia harus dapat mengerti orangorang yang jahil dan yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan, yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat tetapi juga bagi dirinya sendiri. Dan tidak seorangpun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun. Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakan pada hari ini” (Ibrani 5:1-5). Yesus Kristus, perantara antara Allah dan manusia, adalah Imam abadi. Dalam memahkotai imamatNya, Dia mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Bapa di salib demi kita. Tetapi Kristus menjadi Imam Oleh: Rm Aegi SCJ bukan hanya di salib; dalam hakikat diriNya, Dia adalah Imam, dan Imamat-Nya adalah abadi, “Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain. Karena itu, Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka”(Ibrani 7:24-25). Yesus tidak puas menghayati imamat-Nya hanya di surga. Dia ingin melaksanakan imamat-Nya di sini di bumi sampai akhir zaman. Yesus, Imam yang berbelas kasih, yang mengampuni para pendosa, Imam yang lemah lembut yang memberkati orang-orang, Imam yang penuh semangat mencari domba-domba yang hilang, Imam yang penuh kasih mempersembahkan diri-Nya sendiri dan memberi makan murid-murid-Nya dengan Tubuh dan Darah-Nya sendiri, masih hidup dan meneruskan karya imamat-Nya di dunia ini. Dia melakukan hal ini secara khusus dengan perantaraan Sakramen Imamat. Lewat Sakramen Imamat, Yesus memberi umat manusia kekuasaan untuk mengubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah-Nya, serta kuasa untuk mengampuni dosa-dosa. Beberapa orang terkejut mendengar gagasan bahwa seorang imam menyatakan diri mempunyai kekuatan semacam ini. Namun dalam kenyataan Yesus sendirilah yang terus melakukan mukjizat-mukjizat itu. Yesus memilih untuk mengampuni pendosa, mengajar dan berkhotbah, untuk memberi hidup ilahi, memperbaharui kurban-Nya di salib dengan perantaraan umat manusia, yaitu orang-orang yang dikuduskan-Nya dan diberi-Nya kekuatan sebagai imam-imam-Nya lewat Sakramen Imamat.
POJOK KATEKESE
Bab 28: Sakramen Imamat
Para imam diberi kekuatan ini sehingga semua anggota Umat Allah yang berziarah, yang membutuhkan pelayanan khusus tadi dapat menemui seseorang yang telah diberi tugas untuk memperhatikan kebutuhan mereka. Seorang imam ditahbiskan untuk memberi pelayanan rohani kepada anggota Gereja. Seorang imam adalah pembangun jembatan yang membawa Allah kepada umat manusia dan umat manusia kepada Allah. “Imam seperti Kristus yang lain karena dia ditandai dengan suatu meterai yang tak terhapuskan, yang menjadikan dia sebuah gambaran yang hidup dari Penebus kita. Imam mewakili Kristus yang berkata: ‘seperti Bapa telah mengutus Aku, demikianlah pula Aku mengutus kamu, dan orang yang mendengarkan kamu, dia juga mendengarkan Aku”(Ensiklik tentang Kesucian Hidup Imam). Apakah sakramen-sakramen pelayanan itu? Karena Baptis, Krisma, dan Ekaristi, kita dimasukkan ke dalam Gereja dan ikut ambil bagian sebagai seorang murid dalam hidup dan perutusan Gereja. Lewat Sakramen Tobat dan Pengurapan Orang Sakit, kita disembuhkan dan dikuatkan. Dalam Sakramen Imamat dan Perkawinan, seorang Katolik diberi tugas secara khusus untuk melayani orang lain. Oleh karena itu, kedua sakramen ini disebut “Sakramen Pelayanan”. Apakah Sakraman Imamat itu? Sakramen Imamat digambarkan sebagai “Sakramen Pelayanan Kerasulan” (Katekismus Gereja Katolik no.1536). Melalui sakramen ini, perutusan yang diberikan Kristus kepada para Rasul-Nya dilanjutkan dalam kehidupan Gereja. Apakah yang dimaksud kalau kita berbicara mengenai Imamat Kristus? Yesus Kristus adalah Imam Agung, yang kurban penebusan-Nya telah membawa keselamatan kepada keluarga manusia. Kristus telah membagikan imamat-Nya kepada komunitas kaum beriman, yaitu Gereja. “Melalui sakramen Baptis dan Krisma, kaum beriman dikuduskan menjadi...........suatu imamat suci”(Katekismus Gereja Katolik no. 1546). Meskipun tujuan imamat jabatan berbeda dengan imamat umum kaum beriman dalam hakikatnya, bukan hanya dalam tingkatan, namun keduanya tetap saling berhubungan, sebab sesungguhnya tujuan imamat jabatan adalah untuk melayani imamat umum kaum beriman agar perutusan Gereja dapat dilaksanakan sepenuhnya. Bagaimana imamat jabatan melayani Gereja? Lewat pelayanan para Uskup dan Imam, Kristus hadir sebagai Kepala Gereja. Cara mereka berpartisipasi dalam kehadiran ini adalah dengan melaksanakan kekuasaan suci yang diberikan kepada mereka seperti yang dilakukan oleh Kristus: sebagai seorang pelayan. Imamat jabatan juga bertindak atas nama seluruh Gereja pada saat mereka menyampaikan doa-doa Gereja kepada Allah. Bagaimankah tanda dari Sakramen Imamat? Tanda dari sakramen ini adalah penumpangan tangan oleh Uskup. Ketika para Rasul menahbiskan para Diakon, para Imam dan Uskup, mereka melakukannya dengan menumpangkan tangan atas mereka. “Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu” (2 Timotius 1:6). 4
Siapakah yang melayani Sakramen Imamat? Hanya seorang Uskup dapat memberikan Sakramen Imamat. Bagaimanakan tingkatan-tingkatan dalam Sakramen Imamat? Ada tiga tingkatan atau status dalam pelayanan, yang hanya dapat diberikan lewat Sakramen Imamat: jabatan Uskup, Imamat, dan Diakonat. Dua jabatan pertama ikut ambil bagian sepenuhnya dalam imamat jabatan Kristus, sedangakan diakonat membantu kedua jabatan ini. Seperti halnya Baptis dan Krisma, maka Sakramen Imamat memberikan meterai rohani yang tak terhapuskan. Yang pertama di antara jabatan pelayanan dalam Gereja adalah jabatan/pelayanan Uskup. Uskup ikut ambil bagian dalam kepenuhan sakramen Imamat dan diberi tugas untuk mengajar, memimpin, dan menguduskan. Lewat tahbisan dan persatuan dengan Uskup Roma (Paus) maka seorang Uskup menjadi anggota Dewan Para Uskup dan ikut ambil bagian dalam keprihatinan dan tanggung jawab terhadap kesejahteraan seluruh Gereja. Seorang Uskup diosesan adalah seorang gembala dari suatu dioses atau Gereja Lokal. Seorang Imam ditahbiskan untuk bekerja sama dengan Uskup dalam melaksanakan perutusan Gereja. Tugas pelayanannya dilakukan secara khusus dalam perayaan Ekaristi (Misa). Bersatu dengan Uskup dan para imam, yang menjadi saudara-saudaranya, dalam Dewan Imam sebuah Gereja Lokal, seorang imam melayani Umat Allah. Seorang Diakon ditahbiskan untuk jabatan pelayanan, yaitu membantu Uskup, lebih-lebih dalam pelayanan karya amal. Seorang Diakon boleh membantu seorang imam atau Uskup dalam Misa, berkhotbah, membagikan Komuni Suci, membaptis, dan menjadi saksi dalam perkawinan dan memimpin upacara kematian. Apakah tugas seorang Uskup? Uskup, sebagai suatu kelompok, menggantikan kedua belas Rasul. Mereka mempunyai kepenuhan imamat. Tugas pokok mereka ialah memimpin dioses atau keuskupan, memimpin Umat Allah yang berziarah dengan mengajar, membina, dan menguduskan mereka. Apakah tugas seorang Imam? Tugas seorang Imam adalah tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh Kristus: mengajar, menguduskan, dan melayani para anggota Tubuh Mistik Kristus. a. Beberapa imam menjadi misionaris, membawa Injil ke negeri-negeri lain atau melakukan pekerjaan misioner di negeri mereka sendiri. b. Beberapa imam menjadi guru di sekolah-sekolah Katolik atau pembina mahasiswa Katolik di Universitas Negeri. c. Beberapa imam terlibat dalam karya administrasi dan karya khusus. d. Beberapa imam ada di dalam biara kontemplatif, hidup di sana dan melakukan pekerjaan yang khas bagi Ordo atau Konggregasi di mana mereka menjadi anggotanya. e. Kebanyakan imam bekerja di paroki-paroki, sebagai Pastor atau Pastor Pembantu. Tugas yang khusus bagi semua imam, entah apapun bidang khusus kerja mereka, adalah mempersembahkan Misa dan
mendoakan Ibadat Harian. Tugas-tugas ini mereka lakukan secara resmi atas nama seluruh Gereja. Apakah pekerjaan seorang imam di sebuah paroki? Pekerjaan seorang imam di sebuah paroki dilakukan dalam kerja sama dengan staf dan umat paroki lainnya. Hal tersebut menyangkut semua bidang tugas seperti yang telah disebutkan di atas. Pastor paroki juga menjalankan tugas misioner. Dia tidak hanya mengurus umat paroki yang sehat, tetapi juga mereka yang sedang jatuh, mereka yang kawin di luar Gereja, dan mereka yang hidup imannya lemah dan tidak bersemangat. Dia juga bekerja untuk mereka yang tidak Katolik dan mencoba untuk memperkenalkan kepada mereka Gereja Katolik dan ajarannya. Pastor paroki juga mengajar dan membimbing mereka yang ingin masuk dalam persatuan penuh dengan Gereja serta mengajar agama di sekolah paroki dan anakanak dalam program pendidikan agama. Pastor paroki harus memperhatikan reksa rohani untuk orang sakit di parokinya. Dia mengunjungi orangorang sakit di rumahnya dan di rumah sakit. Dia mengusahakan agar orang sakit bisa menerima Komuni Suci dan melayani mereka dengan Sakramen Pengurapan Orang Sakit. Pastor paroki membaptis, mendengarkan pengakuan dosa, menyiapkan pasangan suami-istri untuk perkawinan, memimpin upacara perkawinan dan mengubur orang mati. Pastor paroki bertindak sebagai pembina dari macam-macam organisasi di paroki. Banyak pastor paroki yang menjadi pembina atau Moderator kelompok-kelompok kerasulan awam: Legio Maria, Marriage Encounter(ME), Cusillo, PD Kharismatik Katolik, dan banyak oraganisasi lainnya baik untuk pria-wanita maupun kaum muda. Apakah tugas seorang Diakon? Ada dua macam Diakon: Diakon sementara dan Diakon tetap. Diakon sementara adalah seorang mahasiswa yang menyiapkan tahbisan imamat. Dia ditahbiskan sebagai Diakon sebagai syarat untuk bisa menerima tahbisan Imam. Sebagian besar waktunya digunakan untuk bekerja sebagai tenaga purna waktu di sebuah paroki. Seorang Diakon permanent(tetap) adalah seorang yang ditahbiskan untuk jabatan diakon, tanpa bermaksud untuk menjadi imam. Dia boleh tetap menikah dan umumnya tetap meneruskan pekerjaannya di masyarakat. Tugas Diakon permanen ialah tugas pelayanan di sebuah paroki atau tugas tertentu di keuskupan. Beberapa diakon mengunjungi orang-orang yang ada dalam penjara, membantu kaum miskin, atau bekerja dengan berbagai organisasi pelayanan. Yang lainnya melakukan tugas bimbingan, persiapan perkawinan, baptis, dllnya. Kedua corak diakonat ini mempunyai tugas untuk mewartakan Injil, melayani altar, dan membantu dalam berbagai karya amal. Siapakah yang dapat ditahbiskan? Gereja mengajarkan bahwa hanya seorang dewasa yang telah dibaptis sajalah yang secara sah dapat menerima sakramen Tahbisan. Biasanya di Barat atau ritus Latin, hanya orang yang selibat saja yang dapat ditahbiskan menjadi Imam dan Uskup.□ 5
CONGRATULATIONS
THANK YOU
Irwandi Pranadjaja Rudy Budihartono
Minggu,
22 Februari 2009 bertepatan dengan perayaan Ulang Tahun UKI ke 29, UKI menyelenggarakan PEMILU untuk memilih Koordinator periode 2009-2012. Pemilu terlaksana dengan sukses, kami merasa bersyukur dan berterimakasih atas partisipasi dan kehadiran seluruh umat yang dengan setia mengikuti jalannya pemilu hingga selesai. Keberhasilan pemilu UKI adalah keberhasilan kita semua sebagai warga gereja UKI. Diawali dengan perpaduan wajah-wajah baru yang terbentuk dalam team panitia PEMILU UKI 2009 dibawah pimpinan Sdr. Juda Marto dan kekompakkan sejumlah 277 orang umat dewasa yang berhak memilih akhirnya kita mendapatkan seorang Koordinator baru yaitu Sdr. Rudy Budihartono yang meraih 199 suara. Sesuai dengan profile yang dikampanyekan, Rudy adalah seorang pemerhati yang teliti dan bijaksana sesuai dengan profesinya sebagai seorang dokter. Seluk beluk kegiatan dan pelayanan di UKI sudah tidak asing lagi bagi Rudy karena pada periode 20032006 telah aktif dibelakang layar mendampingi istri tercinta – Maya Adisuria yang saat itu menjabat sebagai Koordinator UKI. Pasutri Rudy-Maya menjadikan mereka sebagai Pasutri Pertama yang pernah menjabat Koordinator UKI. Mereka memiliki tiga puteri; Tasha, Ellen dan Monik, seluruh anggota keluarga mengambil bagian aktif di kegiatan mudika UKI. Kepada Sdr. Rudy Budihartono, SELAMAT atas terilihnya anda sebagai Koordinator UKI periode 2009-2012 dan selamat berkaya di gereja UKI! Semua orang tentunya setuju bila kita katakan PEMILU UKI kali ini sangat semarak, tidak lain karena adanya kehadiran dua calon unggulan lainnya yaitu Sdr. Hendry Wijaya yang meraih 41 suara dan Sdr. Janto Solichin yang meraih 37 suara. Terimakasih kepada Sdr. Janto dan Sdr. Hendry yang sungguh telah kita ketahui akan kemampuannya, kepedulian dan semangat pelayanan mereka yang tinggi, kami tetap dan sangat membutuhkan kehadiran anda selalu! Dengan terpilihnya Sdr. Rudy sebagai Koordinator untuk peridode 2009-2012, UKI is HIRING right now! Dicari Kepala Sie. Bina Iman West! Ayo…segera melamar kepada Ketua Wilayah West – Sdr. Albert Tee.☺
Leo Gan
Selama tiga tahun (2006-2009) perpaduan nama IrwandiLeo sangat tidak asing disetiap telinga warga UKI. Tidak dapat dipungkiri perkembangan UKI saat ini merupakan hasil kepemimpinan dengan visi yang jelas, kesetiaan dan komitment yang tinggi dari kedua individu ini. Didampingi dan dibimbing oleh Romo Pamong – Aegidius Warsito SCJ mereka selalu berkolaborasi dengan kesetiaan dan kesabarannya untuk melayani setiap umat yang tersebar di wilayah barat dan timur (Greater Toronto Area), mewujudkan gereja UKI dan membawa umatnya sebagai bagian dari Umat Allah dan secara aktif ambil bagian di dalam setiap kegiatan untuk menghadirkan Kristus. Kehadiran Kristus tersebut dapat dirasakan dengan adanya berbagai macam kelompok namun tetap menyatu dalam satu wadah dibawah gereja UKI. Tahukah anda bila saat ini UKI memiliki 3 kategori kegiatan dengan 19 nama kelompok aktifitas: (1) BIBLE STUDY (BS): BS Senior East yang sudah berjalan 16 tahun setiap Jumat pagi, BS Senior West setiap Kamis sebulan sekali, BS West Umum – Selasa dua minggu sekali, BS Ferry setiap Sabtu kedua sebulan sekali, BS Tarsisius setiap Sabtu sore keempat sebulan sekali, BS Ursula setiap Sabtu pagi keempat sebulan sekali, BS Sel Group East setiap Senin malam dua minggu sekali, BS Youth setiap Jumat malam di West dan Sabtu siang di East dua minggu sekali. (2) CHOIR GROUP: Golden Age, Youth, Children Liturgy, Tarsisius, Ursula, Wisma Mega Indah, West, East, Gratia Spiritus Sancti, Sel Group East. (3) MARRIAGE ENCOUNTER setiap Sabtu kedua-malam sebulan sekali. Patut kiranya kita memberikan rasa hormat dan apresiasi yang mendalam atas kepimpinan Irwandi dan Leo selama tiga tahun terakhir ini. Terimakasih untuk hasil karya dan pelayanan anda yang sangat kami rasakan dengan nyata dalam bentuk gereja UKI yang semakin berkembang. Kami tetap dan selalu membutuhkan kehadiran anda, bersama dengan Koordinator baru – Sdr. Rudy Budihartono, mari kita tingkatkan perasaan saling mendukung, melayani dan membantu sesuai dengan teladan Yesus dan InjilNya, agar semangat kekeluargaan dan pelayanan semakin besar di gereja UKI ini.□
6
BERPUASA S
1. Saya kembali pada kebiasaan lama yaitu menonton dan tidak berdoa Rosario. 2. Saya tidak menonton, tetapi tidak berdoa Rosario 3. Saya tidak menonton lagi dan saya tetap berdoa arana atau Rosario. Dari contoh tersebut, ujuan ? tampaklah bahwa hasil berpuasa # 1 tidak menunjukkan adanya perubahan; saya kembali lagi seperti kebiasaan lama. Hasil # 2 menunjukkan ada kemajuan, yaitu "tidak menonton", semoga waktu yang terluang digunakan untuk tujuan yang bermanfaat. Hasil # 3 menunjukkan buah yang subur; karena dengan "berpuasa" telah berhasil mencapai tujuan untuk memperbaiki diri. Seandainya kita membuat resolusi / niat hendak memperbaiki diri dalam sepuluh bidang, tetapi dalam masa prapaskah 2009 ini hanya tercapai satu point saja, maka hal itu sudah merupakan suatu keberhasilan ! Bagi saya pembahasan di atas sungguh merupakan suatu "pencerahan" untuk membedakan antara "berpuasa sebagai tujuan" dan "berpuasa sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lebih luhur" yaitu : masuk ke Kerajaan Allah. Selamat berpuasa! Kiriman dari : M.L.U.
Suatu S T
etiap Jumat pagi beberapa Senior di wilayah East berkumpul untuk "pendalaman iman" yang sementara ini sudah berjalan selama 16 tahun. Untuk membedakan kelompok Senior ini dari kelompok P I yang lain-lain, maka biasa disebut "Bible Group Senior East". Saya bersyukur mendapat kesempatan untuk bergabung dengan kelompok Senior ini. Pada salah satu pertemuan tahun lalu, dengan bimbingan Romo Pamong kita yaitu Romo Aegidius Warsito SCJ, kami membahas perihal "Berpuasa" karena waktu itu sedang dalam Masa Prapaskah. Romo Aegi melontarkan pertanyaan : "Apakah PUASA itu merupakan suatu sarana atau suatu tujuan ?" Agar lebih jelas maka beliau memberi contoh : Dalam masa prapaskah ini saya ingin membaca Kitab Suci sampai tamat ! Nah, Kitab Suci dibagi menjadi 73 bagian dan setiap hari saya membaca satu bagian. Sesudah lewat Masa Prapaskah, maka tujuan saya sudah tercapai, yaitu membaca Kitab Suci sampai tamat. Lalu apa yang terjadi ? Tidak terjadi apa-apa, hanya tamat membaca Kitab Suci. Demikianlah kalau "berpuasa menjadi tujuan" Lain halnya kalau "berpuasa menjadi sarana" Contohnya Saya berpuasa, berarti : saya makan kenyang hanya sekali sehari. Saya hendak berpuasa selama 40 hari. Ada kalanya saya akan merasa sangat lapar dan biasanya orang yang merasa lapar, akan mudah marah ! Sadar akan pengaruh berpuasa itu, maka saya dengan sadar mengendalikan diri dan tidak menuruti kecenderungan ingin marah tersebut. Semoga dengan cara pengendalian diri ini, setelah masa prapaskah lewat, maka saya seterusnya dapat mengendalikan diri dan tidak cepat marah ! Jadi "berpuasa" itu hanya merupakan sarana/cara/alat/ upaya untuk mencapai tujuan yaitu untuk memperbaiki diri dengan cara mengubah diri. Demikian pula selama berpuasa itu, saya dapat mengarahkan perbaikan diri untuk "menjadi lebih jujur; lebih banyak memperhatikan orang lain; berusaha menghindari gosip; berusaha tidak mengritik orang lain; berusaha lebih sering memuji orang lain. dst." Contoh lain : saya ingin "berpantang" selama masa prapaskah : tidak nonton film seri Korea dan sebagai gantinya, saya hendak berdoa Rosario. Apa yang terjadi sesudah masa Prapaskah lewat ? Ada beberapa kemungkinan :
Yoh. 5:24 :Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa mendengar perkataanKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal. Kami, Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya, bersama ini mengucapkan :
TURUT BERDUKA CITA, atas berpulangnya :
Gottfried Ferryanto Surya Hadiputra (48 th) Pada tanggal 11 Februari 2009 di Mississauga Suami dari Maria Sri Ratna Sari Djunaedi. Ayah dari Michael Surya Hadiputra dan Brandon Surya Hadiputra
Semoga Tuhan Yang Maha Rahim memberi keselamatan kekal dan tempat peristirahatan yang indah di rumah Bapa di sorga. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi rahmat kekuatan, ketabahan serta penghiburan dariNya
7
8