PENGARUH FAKTOR INTERNAL PSIKOLOGIS WISATAWAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN TEMPAT MENGINAP (Survei Pada Wisatawan Yang Menginap Di Kertanegara Premium Guest-House Kota Malang). Hardian Wahyuni Yusri Abdillah Pravissi Shanti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
[email protected]
ABSTRACT This study aims to determine the influence of internal psychological factors tourists on decision making related to the selection of places to stay, simultaneously and partially, as well as determine the dominant variable. This type of research is the explanation (explanatory research) with quantitative approach, test theories and several hypotheses exist. The analytical method used is descriptive analysis and multiple linear regression analysis. Through classical assumption as the basis for multiple linear regression analysis, the independent variable in this study consists of motivation, perception, establearning, personality, and attitude. Results of analysis showed that five variables simultaneously have influence. While the motivation and attitude variables have partial effect. Both of these variables influence partially because motivation is the basis and beginning, as the impetus for the realization and fulfillment package, amenities. This impulse makes the variables become more dominant attitude among other variables. Because of the variable attitude is a form of action of perception, motivation, learning and personality of every customer that different from one another. Keywords: motivation, perception, learning, personality, attitude, and Decision Making. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari faktor internal psikologis wisatawan terhadap pengambilan keputusan terkait pemilihan tempat menginap, secara simultan dan parsial, serta mengetahui variabel yang dominan. Jenis penelitian ini adalah penjelasan (eksplanatory research) dengan pendekatan kuantitatif, menguji teori dan beberapa hipotesis yang ada. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Melalui uji asumsi klasik sebagai dasar analisis regresi linier berganda, yang dalam penelitian ini variabel bebasnya terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian, dan sikap. Hasil analisis dapat diketahui bahwa kelima variabel mempunyai pengaruh secara simultan. Sedangkan variabel motivasi dan sikap mempunyai pengaruh secara parsial. Kedua variabel ini berpengaruh secara parsial karena motivasi yang menjadi dasar dan awal, sebagai dorongan untuk terwujudnya pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Dorongan ini menjadikan variabel sikap menjadi lebih dominan diantara variabel lainnya. Karena variabel sikap merupakan bentuk tindakan dari persepsi, motivasi, pembelajaran dan kepribadian dari setiap konsumen yang satu dengan lainnya berbeda. Kata kunci : Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, Kepribadian, Sikap, dan Pengambilan Keputusan.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 28 No. 1 November 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
123
1. PENDAHULUAN Pariwisata merupakan suatu aktivitas yang berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi, pelancongan, dan turisme. Aktifitas pariwisata dapat diklasifikasikan sebagai sebuah industri, karena pariwisata merupakan kumpulan dari beberapa usaha (perusahaan) yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh wisatawan selama melakukan suatu perjalanan. Perusahaan tersebut dapat dicontohkan seperti industri perhotelan, industri rumah makan, industri kerajinan/cinderamata, dan sebagainya. Indrustri pariwisata tak luput dari dimensi pariwisata yang terdiri dari atraksi, transportasi, keramahtamahan, dan fasilitas. Sehubungan dengan keempat dimensi pariwisata, wisatawan yang akan melakukan perjalanan, harus mempertimbangkannya sebaik mungkin dalam proses pengambilan keputusan. Proses pengambilan suatu keputusan menurut Syamsi (2000:37), dapat dimulai dari mengidentifikasi masalah, mengumpulkan dan menganalisis data, membuat beberapa alternatif kebijakan dengan pertimbangan tertentu, kemudian dipilih satu alternatif yang terbaik, melaksanakan keputusan, dan mengevaluasi hasil keputusan yang telah diambil. Proses pengambilan keputusan tidak luput dari perilaku konsumen, yang dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internalnya. Lingkungan, kelas sosial, kebudayaan, keluarga, teman referensi adalah pengaruh dari faktor eksternal, sedangkan motivasi, pembelajaran, kepribadian, persepsi dan sikap adalah pengaruh dari faktor internal. Dalam mengambil sebuah keputusan bagi setiap pribadi wisatawan merupakan hal yang tidak mudah. Pemasar dari usaha jasa dan layanan harus dapat mengerti yang di inginkan oleh wisatawan, terutama dalam pemilihan tempat menginap. Banyak jenis akomodasi penginapan yang sedang berkembang, salah satunya adalah guesthouse. Terbukti dalam kutipan berita media informasi online Republika Online, “Guesthouse di Kota Malang pertum-buhannya juga sangat pesat, terutama dengan cara mendesain rumah-rumah bangunan kuno menjadi guesthouse yang representatif yang membidik para wisatawan mancanegara”. Per-kembangan guesthouse di Kota Malang saat ini sedang menjamur. Dilihat dari room rate yang lebih bersahabat di kantong, penyajian dan pelayanan yang diterima dengan harga murah sudah sama seperti di hotel berbintang, pelayanan di guesthouse yang lebih hangat, menciptakan suasana layaknya di rumah sendiri. Seperti Kertanegara Premium Guesthouse yang hadir dengan nuansa pelayanan Jawa Modern,
harga yang diberikan yang cukup murah bagi kalangan menegah ke atas, dan pelayanan yang diberikan berbeda dengan guesthouse pada umumnya dan lebih setara dengan hotel berbintang tiga. Pelayanan dan ciri khas dari Kertanegara yakni kebersihan menjadi peluang untuk terpilihnya Kertanegara sebagai tempat menginap sementara bagi wisatawan. Pemilihannya pun disesuaikan dengan faktor internal wisatawan, baik dari segi keuangan, kepribadian, motivasi utama, dan sebagainya. Memang tidak mudah untuk mengerti faktor internal dari perilaku wisatawan dalam menentukan pilihannya. Sehingga, peneliti ingin belajar dan mengamati mengenai faktor internal wisatawan melalui penelitian yang berjudul “Pengaruh Faktor Internal Psikologis Wisatawan terhadap Pengambilan Keputusan Tempat Menginap”. Tujuan Penelitian Peneliti mempunyai beberapa tujuan di dalam penelitian ini, yakni : 1. Mengetahui dan menjelaskan pengaruh faktor internal psikologis wisatawan secara simultan terhadap pengambilan keputusan tempat menginap. 2. Mengetahui dan menjelaskan pengaruh faktor internal psikologis wisatawan secara parsial terhadap pengambilan keputusan tempat menginap. 3. Mengetahui dan menjelaskan salah satu variabel diantara faktor internal psikologis wisatawan yang berpengaruh secara dominan terhadap pengambilan keputusan tempat menginap. 2. KAJIAN PUSTAKA Pariwisata. Pariwisata berasal dari bahasa sansekerta, yakni pari yang artinya banyak, dan wisata yang artinya pergi. Pariwisata adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan berlibur. Orang yang melakukan perjalan wisata disebut dengan wisatawan. Dapat dicirikan menurut Suwena (2010:36) adalah melakukan kegiatan berlibur lebih dari 24 jam, berekreasi, liburan, kesehatan, pendidikan, keagamaan, dan olah raga dipakainya saat waktu kosong. Guesthouse . Salah satu contoh dari akomodasi penginapan yang sedang berkembang adalah guesthouse. Menurut Suwena (2010:91), guesthouse adalah “Jenis akomodasi yang bangunannya seperti tempat tinggal. Umumnya guesthouse hanya memiliki fasilitas dasar yaitu kamar, sarapan dan tanpa fasilitas tambahan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 28 No. 1 November 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
124
lainnya”. Kini guesthouse hadir dengan tampil-an baru, mengubah bangunan kuno menjadi lebih representative, target dan sasaran pasarnya pun mulai naik pada kalangan menengah ke atas. Kehadiran Kertanegara Premium Guesthouse smakin menambah,persaingan akomodasi penginapan yang ada. Kertanegara hadir dalam nuansa dan interior adat Jawa Modern, penawaran room rate yang sesuai dengan kantong wisatawan, serta lokasi yang strategis di tengah kota, menjadikan peluang bagi Kertanegara untuk dipilih sebagai tempat menginap. Perilaku Konsumen. Perilaku konsumen adalah tahapan dan proses yang ditempuh oleh seorang individu atau kelompok dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Mempelajari perilaku konsumen dapat digunakan untuk memahami perilaku manusia secara umum dan bermanfaat bagi konsumen untuk menjadi konsumen yang cerdas. Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah budaya, keadaan sosial, kepribadian, dan psikologis. Psikologis Konsumen. Psikologis konsumen dipelajari dalam bidang psikologi. Psikologi diambil dari kata “Psyche” (jiwa) dan “Logos” (ilmu) yang dapat diartikan sebagai ilmu jiwa. Sedangkan psikologis diambil dari kata psychological yang artinya adalah psikologis, kejiwaan, lebih fokus pada pemahaman keadaan jiwa manusia. Adapun psikologis konsumen dipengaruhi oleh faktor eksternal yang terdiri dari keluarga, teman referensi, budaya dan status sosial, serta dipengaruhi oleh faktor internal yang terdiri dari: 1. Motivasi. Motivasi berasal dari bahasa Latin, movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi berawal dari sebuah dorongan, dengan motivasi dapat menjadikan seorang individu untuk berusaha memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Motivasi adalah hal yang penting, karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia. Individu akan selalu berusaha untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhannya. Kemampuan berusaha dalam hal ini sama dengan pendapat Neal yang dikutip Nitisusastro (2013:70), yakni “Suatu kekuatan dari dalam individu seseorang yang menggerakan perilaku yang memberi arah dan tujuan terhadap perilaku tersebut”.
2. Persepsi. Persepsi menurut Ferrinadewi (2008:42), berasal dari bahasa latin perceptio yang berarti menerima atau mengambil. Persepsi mempunyai dua dasar, yakni basis fisiologis karena untuk menciptakan sebuah persepsi timbul dari panca indra manusia (indra peraba, indra pembau, indra penglihatan, indra pendengaran, dan indra perasa) dan basis budaya, ekonomi, sosial dan psikologi karena melalui proses ini, organisir dan interpretasi stimuli ikut terlibat. Pemberian respon lebih cepat terjadi pada basis fisiologi yang menggunakan panca indra manusia. Persepsi seseorang pada suatu rangsangan yang diterimanya, akan berbeda satu dengan lainnya. Pandangan individu atau/ kelompok sebagai konsumen terhadap suatu produk atau layanan jasa bisa beragam dan sangat luas. Melalui rangsangan fisik, keadaan individu, dan rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dapat digunakan untuk mengetahui persepsi dari seseorang. 3. Pembelajaran. Pembelajaran merupakan faktor psikologis yang dapat memberikan pemahaman dan pengertian bagi manusia terhadap lingkungan dan segala sesuatu di sekitarnya. Dimulai dari penerimaan stimuli hingga terjadinya interpretasi makna, dirasa secara sadar maupun tidak oleh konsumen. Melalui pembelajaran, wisatawan akan menganalisis keuntungan dan manfaat apabila memilih dan menggunakan produk atau layanan jasa tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran wisatawan dalam mengambil sebuah keputusan adalah motivasi, isyarat, respon, dan penguatan. Pembelajaran antara konsumen satu dengan lainnya pasti berbeda. 4. Kepribadian. Kepribadian setiap konsumen satu dengan lainnya pasti berbeda, dibawakan dan ditunjukkannya secara unik dan khas dalam caranya bertingkah laku, kebiasaan berfikir, sikap, minat, dan pandangan hidup. Perilaku dan kepribadian setiap individu dapat berubah-ubah, karena manusia selalu belajar akan hal baru di sepanjang hidupnya. Penentuan tanggapan dan cara individu untuk memberikan respon terhadap lingkungan, dapat diamati sebagai bentuk perilaku. 5. Sikap. Sikap adalah sebuah akhir dari penilaian secara umum terhadap orang, produk, dan pelayanan jasa. Sikap adalah suatu keadaan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 28 No. 1 November 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
125
seseorang dalam suatu keadaan lingkungan dalam proses penyesuaian diri. Dalam proses menyesuaikan diri, seseorang akan menunjukkan perilaku suka atau tidaknya, termasuk dalam mengambil sebuah keputusan. Pembentukan sikap wisatawan dalam mengambil sebuah keputusan dapat dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, pengaruh keluarga dan teman referensi, dan media massa. Sikap dapat mempengaruhi perilaku konsumen, melalui sikap akan ditunjukkannya rasa suka atau tidak suka pada produk maupun layanan jasa. Pengambilan Keputusan. Pengambilan keputusan terdiri dari dua kata kerja, yakni pengambilan dan keputusan. Pengambilan adalah proses memutuskan jalan keluar dari masalah yang ada, dengan cara mengambil dan menyusun rancangan dalam suatu rencana. Keputusan dapat diartikan hasil pemecahan dari suatu masalah yang di hadapi dengan tegas. Hal ini berkaitan dengan hal yang akan dilakukan, dipilih, menanggung segala resiko yang terjadi, dan rencana lainnya. Keputusan yang diambil tidak selalu diambil, bisa diambil, tetapi menunggu waktu, bahkan keputusan bisa untuk tidak diambil./// Pengambilan sebuah kputusan dapat ditentukan dari fungsi perkiraan, produk atau layanan jasa mana yang lebih hemat dan bermanfaat bagi konsumen, seperti biaya, preferensi pribadi, keadaan yang mendesak dan fasilitas penyimpanan. Komponen pengambilan keputusan terdiri dari tujuan, identifikasi alternative, faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya, dan sarana untuk mengukur hasil yang dicapai. Keputusan Memilih Pengambilan keputusan konsumen menurut Peter-Olson yang dikutip oleh Nitisusastro (2013:195), adalah sebuah proses interaksi antara sikap afektif, kognitif dan behavioral terhadap faktor lingkungan. Sikap afektif sebagai keyakinan, sikap kognitif sebagai pemahaman, dan sikap behavioral sebagai sikap pada dunia yang nyata. Membeli atau tidak, merupakan bagian dari individu yang disebut behavior, dimana individu akan melihat pada dunia nyata. Ada tiga tahapan dalam proses pengambilan keputusan yakni masuknya informasi, pertimbangan konsumen untuk membeli, dan berakhir dengan pengambilan keputusan.
3. METODE PENELITIAN Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengunjung Kertanegara Premium Guesthouse. Sampel Mengingat populasi dari pengunjung wisatawan yang menginap di Kertanegara Premium Guesthouse Malang adalah banyak dan sifat dari industri pariwisata high season, sehingga tidak dapat diketahui dengan pasti jumlah populasinya. Maka peneliti mengambil sampel secukupnya dari populasi yang tidak diketahui. Penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Machin & Champbell (1987:89), yang pada akhirnya diperoleh 113 responden. Teknik Sampling Pengambilan sampel pada penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan teknik purposive. Tujuannya agar dapat mempermudah peneliti dalam menganalisis pribadi seorang wisatawan. Adapun syarat yang harus dipenuhi dalam penarikan sampel ini, yakni: - Merupakan pengunjung sekaligus dapat di katakan sebagai wisatawan yang sedang menginap di Kertanegara Premium Guesthouse. - Pengunjung merupakan warga negara asli Indonesia. - Pengunjung telah mempunyai Kartu Tanda Penduduk. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner dan observasi. Melalui kuisioner, akan mempermudahkan peneliti dalam mendapatkan data dengan sejumlah pertanyaan yang diajukan dan berbentuk tulisan. Melalui observasi, dapat mempermudah peneliti untuk semakin mengenal dan mengerti perilaku konsumen. Metode Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Peneliti memilih menganalisis dengan statistik deskriptif, dengan tujuan untuk menjelaskan gambaran umum responden dalam penelitian ini. Dengan menganalisis deskriptif, peniliti dapat menyesuaikan dengan kepribadiannya dalam memecahkan masalah yang timbul dalam keseharian. Analisis kedua, peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda, karena peneliti ingin mengetahui hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam penelitian ini, variabel bebas yakni faktor internal psikologis wisatawan yang terdiri dari motivasi,
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 28 No. 1 November 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
126
sikap, pembelajaran, kepribadian, persepsi, dan variabel terikat yakni pengambilan keputusan. Berdasarkan variabel bebas dan variabel terikat, maka regresi linier berganda dapat dirumuskan sebagai berikut : 𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 + 𝑏3 𝑋3 + 𝑏4 𝑋4 + 𝑏5 𝑋5 + 𝑒 Keterangan : Y = keputusan memilih tempat menginap a = konstanta b1 = koefisien regresi variabel Motivasi. b2 = koefisien regresi variabel Persepsi. b3 = koefisien regresi variabel Pembelajaran b4 = koefisien regresi variabel Kepribadian. b5 = koefisien regresi variabel Sikap. X1 = Motivasi X2 = Persepsi X3 = Pembelajaran X4 = Kepribadian X5 = Sikap e = variabel pengganggu Mengetahui sumbangan serentak variabel independen terhadap variabel terikat, dapat diketahui dari koefisien determinasi. Besarnya koefisien determinasi (R2) berkisar antara 0 hingga 1 (0 < R2 < 1). Apabila nilai koefisien determinasi (R2) bernilai (0) maka tidak ada pengaruh sama sekali, dari variabel bebas terhadap variabel terikat, dan sebaliknya. Mengetahui hasil dari uji hipotesis, apabila hipotesis simultan menggunakan Uji F, dan hipotesis parsial menggunakan Uji t. Semua pengujian ini, peneliti mempermudahnya dengan menggunakan software SPSS 16. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Data Analisis data diawali dengan uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda yang setiap analisis akan di deskripsikan, dapat diuraikan dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Uji Asumsi Klasik, yang terdiri dari empat uji, yakni multikolinieritas, heteroskedastisitas, autokorelasi, dan normalitas. Tetapi dalam penelitian ini, peneliti tidak menggunakan uji autokorelasi, sebab sifat dari autokorelasi yakni time series, yang tidak sesuai dengan judul penelitian ini. Hasil dari Uji Asumsi Klasik dapat dilihat sebagai berikut: a) Hasil Uji Multikolinieritas. Uji Multikolineritas digunakan untuk mengetahui hubungan yang kuat di antara variabel-variabel bebas yang diikut sertakan dalam pembentukan model. Pemakaian model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel bebas dan tidak terjadi korelasi sempurna. Mengetahui model regresi linier mengalami multikolinearitas/tidak, dapat dilihat pada nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai Tolerance. Hasil pada setiap variabel bebas dikatakan bebas multikolinearitas jika variabel bebas mempunyai nilai VIF ≤ 10 dan nilai tolerance ≥ 0.1. Tabel 1 Hasil Uji Multikolinieritas Model
Constant X1 X2 X3 X4 X5
Unstandarlized Coeffisients B Std. Error 3.379 2.489 .142 .068 -.080 .059 .153 .100 .012 .066 .545 .091
Standardized Coeffisients Beta .193 -.143 .142 .017 .533
t
1.358 2.105 -1.359 1.532 .184 5.973
Sig.
.177 .038 .177 .129 .854 .000
Collinearity Statistics T VIF .670 .505 .650 .670 .703
1.493 1.979 1.537 1.492 1.422
Tabel 1 dapat diambil kesimpulan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi gejala multikolinearitas. Terbukti dari nilai semua variabel bebas mempunyai nilai tolerance ≥ 0,1 dan nilai VIF ≤ 10. b) Hasil Uji Heteroskedastisitas. Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji kesalahan pengganggu pada regresi liner dan kesamaan varian nilai residual (nilai sisa) yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil Uji Heteroskedastisitas dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 1 Hasil Uji Heterokedastisitas
Pada gambar di atas, dapat diketahui bahwa penelitian ini tidak terjadi gejala heteroskedastisitas, sebab tidak membentuk gambar atau pola tertentu, sesuai analisi menurut Ghozali (2005:94). c) Hasil Uji Normalitas. Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui adanya variabel pengganggu yang memiliki distribusi normal pada model regresi. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 28 No. 1 November 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
127
Menurut Ghozali (2005:95), “Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya”.
Gambar 2 Hasil Uji Normalitas
Pada gambar 2 di atas, dapat diketahui bahwa hasil penelitian ini adalah normal, sebab penyebaran plots tidak jauh dari garis diagonal. 2. Analisis Regresi Linier Berganda Tujuan pengujian ini untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara variabel bebas (faktor internal psikologis wisatawan yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian dan sikap) dengan variabel terikat (pengambilan keputusan memilih tempat menginap). Dalam penelitian ini, telah di ujikan pada 113 responden yang sesuai dengan persyaratan. Pada akhirnya di dapatkan hasil untuk menjawab rumus dari Regresi Linier Berganda adalah sebagai berikut: Y = 3.379 + 0.142X1 – 0.080X2 + 0.153X3 + 0.012X4 + 0.545X5 , dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pengambilan keputusan yang disimbolkan dengan Y mempunyai nilai konstanta sebesar 3.379, yang artinya Y akan bernilai 3.379 jika nilai kelima variabel bebas yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian, dan sikap bernilai nol (0). b. Koefisien regresi Motivasi (X1) sebesar 0,142. Dalam hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu motivasi (X1) maka pengambilan keputusan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.142 dan sebaliknya. c. Koefisien regresi Persepsi (X2) sebesar 0.080, yang berarti mempunyai koefisien regresi negatif. Dalam hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu persepsi (X2), maka Pengambilan Keputusan (Y) akan mengalami penurunan sebesar -0.080, dan sebaliknya.
d. Koefisien regresi pembelajaran (X3) sebesar 0.153. Dalam hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu pembelajaran (X3) maka pengambilan keputusan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.153 dan sebaliknya. e. Koefisien regresi kepribadian (X4) sebesar 0.012. Dalam hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu kepribadian (X4) maka pengambilan keputusan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.012, dan sebaliknya. f. Koefisien regresi sikap (X5) sebesar 0.545. Dalam hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu sikap (X5) maka pengambilan keputusan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.545, dan sebaliknya. Hasil Koefisien Determinasi dapat digunakan untuk mengetahui sumbangan pengaruh secara simultan yang diberikan variabel bebas (faktor internal psikologis wisatawan) terhadap variabel terikat (pengambilan keputusan tempat menginap). Dapat di lihat pada Tabel 2, yakni : Tabel 2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel Bebas Motivasi (x1) Persepsi (x2) Pembelajaran (x3) Kepribadian (x4) Sikap (x5)
Koefesien Regresi (B) 0.142 -0.080 0.153 0.012 0.545
Standar Error 0.068 0.059 0.100 0.066 0.091
Standarized Coeff.Beta 0.193 -0.143 0.142 0.017 0.533
Konstanta (Constant) Level of Significance (α) 2 Koefesien Determinasi (R ) Adjust R Square F - hitung Probabillitas (Sig.F)
thitung 2.105 -1.359 1.532 0.184 5.973
Prob. (Sig. t) 0.038 0.177 0.129 0.854 0.000
3.379 0.05 0.400 0.372 14.293 0.000
Variabel Terikat : Pengambilan Keputusan Tempat Menginap (Y)
Pembahasan Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai tiga hipotesis, diantaranya adalah a. Hipotesis 1: variabel bebas mempunyai pengaruh secara simultan terhadap pengambilan keputusan. Dikatakan berpengaruh jika nilai Fhitung lebih besar daripada Ftabel, dan nilai (sig.) kurang dari 0.05. Hasil pengujian hipotesis ini, dapat dilihat pada tabel 1, hasilnya adalah Fhitung > FTabel (14.293 > 2.298), dan nilai (sig.) (0.000 < 0.05), jadi Ho ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (faktor internal psikologi wisatawan) berpengaruh secara simultan pada pengambilan keputusan.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 28 No. 1 November 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
128
b. Hipotesis 2: variabel bebas mempunyai pengaruh secara parsial terhadap pengambilan keputusan. Pengujian hipotesis 2 ini, dikatakan berpengaruh secara parsial jika nilai Thitung kurang dari Ttabel, dan nilai (sig.) kurang dari 0.05. Hasil pengujian hipotesis ini, dapat dilihat pada tabel 1, hasilnya adalah variabel motivasi dan sikap mempunyai pengaruh secara parsial dan variabel (pembelajaran, persepsi, dan kepribadian) mempunyai pengaruh, tetapi tidak signifikan pada pengambilan keputusan. c. Hipotesis 3: variabel sikap adalah variabel yang paling dominan dalam pengambilan keputusan. Sebab, melalui sikap dapat mendorong dan mendukung terjadinya motivasi yang sudah ada dalam diri wisatawan. Faktor internal psikologis wisatawan ada lima, yakni motivasi, pembelajaran, kepribadian, persepsi, dan sikap. Tiga variabel yakni persepsi, pembelajaran, dan kepribadian mempunyai pengaruh secara parsial, tetapi tidak signifikan. Hal ini disebabkan karena setiap individu (wisatawan) mempunyai persepsi, cara belajar, dan pribadi yang berbeda satu dengan lainnya, terutama dalam mengambil keputusan terkait pemilihan tempat menginap. Nilai dari persepsi diketahui berpengaruh secara negative, dikarenakan pengaruh persepsi dari wisatawan dalam mengambil keputusan sangat besar. Peluang terciptanya persepsi yang sangat baik, hingga sangat buruk, yang tidak di sukai oleh wisatawan, adalah besar. Berbeda dengan motivasi, dalam hal ini motivasi sebagai dorongan dari wisatawan untuk melakukan kegiatan wisata, berlibur, dan sebagainya. Dari dorongan ini akan benar terjadi sebuah kegiatan wisata, apabila di dukung dan di dorong dengan adanya sikap. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil dari pembahasan yang sudah dilakukan pada bab sebelumnya, dapat diperoleh kesimpulan, sebagai berikut: 1. Semua variabel bebas dari faktor internal psikologis wisatawan seperti Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, Kepribadian, dan Sikap mempunyai pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap pengambilan keputusan tempat menginap di Kertanegara Premium Guesthouse. 2. Motivasi dan sikap pada faktor internal psikologis wisatawan mempunyai pengaruh secara parsial dan signifikan dalam
pengambilan keputusan tempat menginap. Faktor internal lainnya seperti persepsi, pembelajaran, dan kepribadian berpengaruh secara parsial tetapi tidak signifikan dalam proses pengambilan keputusan tempat menginap di Kertanegara Premium Guesthouse. 3. Sikap konsumen mempunyai pengaruh yang lebih dominan terhadap pengambilan keputusan terkait memilih tempat menginap di Kertanegara Premium Guesthouse. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka didapat saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak guesthouse ataupun pihak-pihak lain. Saran yang dapat diberikan sebagai berikut: 1. Bagi Kertanegara Premium Guesthouse a. Kertanegara Premium Guesthouse diharapkan untuk lebih memperbanyak penyebaran informasi jika sedang promo pada beberapa media (website, majalah, Koran, sosial media), karena banyak konsumen yang tertarik pada harga promo yang ditawarkan. b. Kertanegara Premium Guesthouse diharapkan untuk terus menjaga citra kebersihannya, karena banyak konsumen yang tertarik untuk menginap, setelah melihat dari kebersihannya. c. Kertanegara Premium Guesthouse diharapkan dapat memperhatikan cita rasa pada menu sarapan dan pesanan lainnya, sebab ada beberapa konsumen yang datang dan menginap dengan motivasinya pada menu makanan yang ditawarkan dan cita rasanya yang enak. 2. Bagi Karyawan Karyawan di Kertanegara Premium Guesthouse diharapkan tetap dan semakin ramah, cepat dan tanggap dalam memberikan pelayanan kepada konsumen ataupun pengunjung. Karena sebagai penjual jasa, hanya melalui pelayanan yang terbaik yang akan memberikan pengalaman tak terlupakan bagi pengunjung. 3. Bagi peneliti lain Hendaknya penelitian ini bisa dijadikan referensi untuk penelitian lebih lanjut, melalui pengembangan variabel, indikator dan item dari faktor internal psikologis wisatawan terhadap pengambilan keputusan tempat menginap. Dapat juga untuk meneliti faktor eksternal psikologis konsumen, kiranya penelitian di bidang psikologis semakin bervariasi. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya lebih
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 28 No. 1 November 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
129
menyempurnakan penelitian ini ataupun dengan bahasan yang serupa.
6. DAFTAR PUSTAKA Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen. Yogjakarta: Graha Ilmu. Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP Undip. Machin,D., dan M.J. Champbell. 1987. Statistical Tabel for the Design of Clinical Trial. Oxford London: Blackwell Scientific Publication. Nitisusastro, Mulyadi. 2013. Perilaku konsumen dalam Perspektif Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta. Suwena, I Ketut dan I gusti Nugraha Widyatmaja. 2010. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Bali: Udayana University Press. Syamsi, Ibnu. 2000. Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 28 No. 1 November 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
130