1 Menulis untuk radio Oleh Alan Little
Bagian I
Allan Little (AL): Saat saya masih seorang mahasiswa di Edinburgh, suatu kali saya menyerahkan essay yang saya tulis secara tergesa-gesa tanpa menggali bacaan latar belakang lebih dalam. Tutor saya memeriksanya, lalu mengembalikannya kepada saya dengan satu komentar yang tetap melekat di benak saya seumur hidup. “Kalimat-kalimat anda tersusun dengan baik”, tulisnya, “tetapi isinya hampir tak ada.” Hal itu kemudian menjadi Pegangan Utama saya untuk mencapai penulisan yang baik dan efektif; yaitu harus ada hal penting yang disampaikan. Saya punya Pegangan penting yang kedua. Salah satu bos saya pernah mengatakan bahwa dia perhatikan ada hal khas dari para wartawan yang bekerja dengannya – mereka yang tulisannya bagus biasanya selalu tampak membawa buku ketika datang menghadapnya. Bila anda ingin menjadi penulis yang baik, anda harus banyak membaca buku dan tidak hanya koran. Untuk menggunakan bahasa dengan baik, anda harus mencintai bahasa itu. Jadi, setiap hari sisihkanlah waktu untuk membaca. Bacalah puisi, bacalah secara perlahan, perhatikan bagaimana penulisnya menggunakan bahasa sesuai dengan kebutuhannya. Petikan berikut adalah satu pidato terkenal dalam sejarah bahasa Inggris. (Klip: Winston Churchill, pidato untuk House of Commons – 4 Juni 1940) “Kita harus terus maju sampai tujuan. Kita akan bertempur di Prancis. Kita akan bertempur di laut dan samudra. Kita akan bertempur dengan kepercayaan diri yang makin besar dan tegar di udara. Kita akan mempertahankan pulau kita, tak peduli berapa besar taruhannya. Kita akan bertempur di pantai. Kita akan bertempur di darat. Kita akan bertempur di lapangan dan jalanan. Kita akan bertempur di bukit-bukit. Kita tidak akan pernah menyerah”. AL: Apa hebatnya pidato itu? Mengapa sangat menggemparkan? Ed Murrow mengatakan bahwa Churchill menggerakkan Bahasa Inggris dan mengirimnya ke medan perang. Namun mengapa prosanya begitu efektif? Dalam satu hal dia menggapai sampai dalam ke bagian yang paling tua dari bahasa Inggris, ke bagian inti Anglo Saxon yang solid dan menghindari kata-kata seperti misalnya eschew (catatan: ‘eschew’ adalah kata yang jarang dipakai dalam komunikasi umum, tidak akrab dalam penggunaan sehari-hari. Artinya menolak atau menghindari). Konon Churchill tidak tertarik pada bahasa Latin maupun Yunani di sekolah dan bagi saya, prosanya sangat mengena dan tepat pada sasaran, tepatnya karena tidak dibalut dalam bentuk klasik dan berbelit.
2 Churchill lebih menyukai kata-kata yang terdiri dari satu suku kata. “ Kita akan bertempur di lapangan. Kita akan bertempur di bukit-bukit. Kita akan maju terus sampai tujuan.” (catatan: bertempur dalam bahasa Inggris fight – satu suku kata). Jadi buatlah tugas untuk anda sendiri – tulis kembali salah satu dari skrip lama anda dan gunakan kata-kata yang pendek. Ini akan memaksa anda untuk berpikir berbeda tentang bahasa. Ini akan memaksa anda berpikir mengenai cara anda memilih dan mengkombinasikan kata-kata. Ini akan memaksa anda untuk mencari cara lain melalui bahasa untuk mencapai tujuan yang sama. Pegangan Penting yang ketiga adalah memahami medianya. Menulis untuk radio tidak sama dengan menulis untuk televisi, dan berbeda juga dengan menulis untuk media cetak. Di televisi, kata-kata yang dipilih untuk dipakai dalam skrip jangan sampai sama dengan apa yang sudah tampak dalam gambar. Kata-kata harus melengkapi apa yang tampak dalam gambar. Di radio, kata-kata dan efek suara harus menyatu sebagai narasi dan mencitrakan suatu gambaran. Dengarkanlah artikel Mike Donkin tentang perburuan anjing laut di wilayah Inuit Kanada. Dengarkan bagaimana dia menghemat kata dalam penulisan skripnya. Perhatikan bagaimana dia dengan kata-kata yang tidak berlebihan memberi gambaran yang sangat jelas. (Reportase tentang wilayah Inuit Kanada oleh Mike Donkin disiarkan oleh program TODAY, Radio 4 BBC, 31 Maret 1999)
-
Mike Donkin (MD): Menjelang fajar di kawasan kutub utara, waktu makan bagi sekelompok anjing Eskimo milik Isaac Gunterlak. Tim anjing itu ditambatkan di teluk yang beku. Sebuah motor salju, jadi bukan anjing-anjingnya, akan menarik kereta luncur dalam perburuan ini. Namun peralatan yang digunakan Isaac dan mitranya, Teeman, tetap tradisional. ISAAC: Hanya inilah peralatan yang akan kami bawa. Pisau untuk memotong anjing laut dan harpun (seruit). Kepala harpun terbuat dari baja dengan mata pisau di ujungnya. Bentuknya belum banyak berubah. MD: Sebuah senapan disimpan di tempatnya, sebelum kereta luncur ditarik ke laut es, melaju dengan kecepatan 30 mil menuju laut terbuka. Bagi Isaac, yang naik kereta luncur, kehidupan liar yang unik di kutub ini seperti layaknya barang-barang dalam daftar belanjaan. ISAAC: Anjing laut, beruang laut, beruang kutub.... Kami masih harus menyediakan makanan bagi keluarga dan komunitas kami. Selat ke mana kami pergi terbuka sepanjang tahun, dengan arus yang sangat kuat. Ke manapun kami pergi kami bisa melihat beberapa anjing laut tangkapan. MD:
3 Hamparan laut di depan tampak di balik tirai kabut. Sepasang mata, di balik tutup kepala berbulu karibu, menyusur cakrawala dan kembali lagi, ketika sebuah sosok abu-abu tiba-tiba muncul di permukaan. Isaac memanggil mangsanya (suara siulan) dan bersiap-siap. ISAAC: Ada satu di sana. MD: Penantian ini tidak lama. ISAAC: Biarkan saya mencobanya…aaaahhhh, hiiii! MD: Kegirangannya tak bisa disembunyikan. ISAAC: Saya harus mengaitnya. MD: Kegiatan ini tak akan pernah bisa berupa gerakan lembut. Arus membawa anjing laut yang telah mati ke pinggiran dan sesampainya di daratan, salju tampak bernoda merah tua.
Bagian II
AL: Kita akan mendengar beberapa contoh lagi tentang menulis untuk radio. Kita ambil contoh beberapa program saya. Saya akan menjelaskan apa yang ingin saya capai di setiap karya saya. Inilah pertanyaan yang sebaiknya anda tanyakan kepada diri sendiri – apa yang ingin disampaikan melalui skrip saya? Misalnya, apakah saya ingin menyampaikan cerita yang apa adanya? Ataukah narasi sederhana menyertai kejadian dalam susunan kronologis? Atau mungkin saya ingin membangkitkan suasana, perasaan, kesadaran untuk antisipasi, firasat atau keraguan? Atau mungkin saya ingin memberikan konteks untuk menjelaskan tak hanya apa yang telah terjadi, tapi juga mengapa hal itu penting dan apa artinya. Bila dalam benak anda terpikir jelas maksud apa yang ingin disampaikan dalam setiap kalimat, hal itu akan membantu anda dalam menulis skrip yang jelas. Beban yang ingin saya sampaikan melalui program berikut adalah kombinasi antara narasi, suasana dan analisis. Pada bulan Juni 2004, saya meliput peringatan D-Day Landings yang ke-60. Enam bulan kemudian menjelang Natal, Radio 4 meminta saya untuk membuat program yang merenungkan apa hari itu. (Petikan dari Radio 4 BBC: D-Day oleh Alan Little – Desember 2004):
4
Senapan Normandy ditembakkan pada akhir pekan di bulan Juni. Kali ini bukan karena kemarahan melainkan sebagai penghormatan. Kami menyaksikan generasi 1944, berkumpul kembali untuk kali terakhir. Sepanjang akhir pekan itu sama: mereka tidak mau ada pembicaraan tentang apa yang mereka lakukan di masa lalu. Tidak ada pembicaraan tentang keberanian mereka di masa muda. Pemimpin dunia Barat datang untuk memberi penghormatan kepada mereka. Namun mereka tidak menginginkan penghormatan itu untuk diri sendiri; penghormatan mereka ditujukan pada kawan-kawan yang gugur dan kawan-kawan yang ditinggalkan di bumi Prancis yang baru dibebaskan. Kita yang bahkan belum lahir ketika mereka menyerbu pantai-pantai di musim panas beberapa tahun silam, mungkin merasa rendah hati saat berkumpul bersama mereka. Namun mereka membawa kenangan yang jelas ke Normandy – kenangan saat pantai ini berserakan dengan jasad para pemuda. Mereka yang selamat dan hidup sampai sekarang ini merasa rendah hati. Merekalah ingin memberi penghormatan kepada kawan-kawan yang gugur itu dan bukannya ingin mendapat penghormatan sendiri. Maka pergilah mereka secara diam-diam ke pemakaman. PRIA: Mereka tidak akan pernah menjadi tua sebagaimana kami yang ditinggalkan akan bertambah tua. Usia tidak akan membuat mereka letih, dan tahun-tahun yang berlalu tidak akan membuat mereka usang. Saat matahari terbenam dan di pagi hari, kami akan mengenang mereka. AL: Seorang wartawan Amerika, Ernie Pile, menyeberangi selat bersama pasukan penyerang. Dalam berita yang dikirimnya ia menyebut pantai Normandy sebagai garis tipis memanjang yang penuh kesedihan. Pada garis ini, katanya, berserakan dengan jasad manusia sejauh beberapa mil seperti layaknya garis air di sepanjang pantai. Semua ini adalah perlengkapan pribadi yang bertebaran, perlengkapan yang tidak akan dibutuhkan lagi, dari mereka yang telah berjuang dan meninggal demi membuka jalan bagi kita ke Eropa. Kaus kaki dan semir sepatu, peralatan menjahit, buku harian, kitab suci. Surat terakhir dari rumah, dengan alamat masing-masing yang disobek dengan rapi; sebagai satu pertimbangan keamanan sebelum kapal para pemuda itu berangkat. Yang sangat mengejutkan Pile adalah betapa mudanya mereka yang berjuang; selalu saja para pemuda. Di Irak tahun lalu, saya mengamati hal serupa ketika saya mengikuti pasukan infantri Amerika masuk ke Baghdad pada hari-hari setelah dirobohkannya patung Saddam Hussein. Suatu hari saya kembali ke kamar saya di Hotel Palestina, dengan jendelanya yang lebar dan berwarna biru kecoklatan ke arah Sungai Tigris, dan saya lihat dua pegawai Amerika menunggu di depan pintu. Bagi saya mereka tampak terlalu muda. Anak laki-laki yang mengenakan baju orang dewasa untuk kamuflase di gurun pasir yang berlumpur, dan masing-masing menopang senapan M16. “Pak”, salah satu dari mereka menegur dengan hati-hati dan sopan, “Kami dengar anda punya telepon satelit di sini. Kami belum mendengar
5 kabar dari rumah selama empat bulan.” Ini adalah hal pertama dari kejadian yang kemudian menjadi sering. Saya akan meminjamkan telepon saya untuk beberapa menit yang sangat berharga. Hampir selalu, mereka menelpon ibu mereka. AL: “Hampir selalu mereka menelepon ibu mereka.” Sampaikan secara langsung, tulis kalimat-kalimat pendek. Hitung jumlah kata di setiap kalimatnya; jika rata-rata jumlahnya lebih dari 16, itu berarti kalimat anda terlalu panjang. Dalam petikan selanjutnya, panjang rata-rata setiap kalimat adalah 15 kata. Beberapa kalimat sangat pendek; ada satu atau dua yang sangat panjang. Hal itu akan memberikan variasi laju pembacaannya. Petikan berikut ini berasal dari program yang saya tulis di ibukota Kongo, Kinshasa. Saat itu hari Minggu di mana pasukan pemberontak menguasai kota dan menggulingkan diktator, Mobutu Sese Seko. Apa yang saya coba lakukan di sini adalah menceritakan, menyampaikan gambaran visual dan membangkitkan suasana pergolakan yang berubah-ubah pada hari-hari itu. (Petikan dari Radio 4 BBC: Laporan dari Kinshasha, Kongo, oleh Allan Little, 2 Agustus 1997): Barisan panjang dari Timur telah berakhir dan perang telah dimenangkan. Hari ini saya berjalan dengan para pemberontak ke pusat kekuasaan korup Mobutu. Satu barisan pria yang kelelahan, serius dan disiplin, bergerak berkelok-kelok naik bukit ke Kamp Chachi. Mereka berasal dari Kalemie, jauh di tepi Danau Tanganyika dan mereka melaju melewati jantung negara yang sangat luas ini secepat langkah pria berbaris. Mereka hampir tak pernah melepas tembakan. Kelalaian rezim Mobutu yang menyebabkan kemunduran negeri ini akhirnya memberi keuntungan. Angkatan Bersenjata membusuk sampai ke intinya dan tidak mampu memberikan perlawanan. Kinshasa terhindar dari pertumpahan darah yang dikhawatirkan. Ini sama sekali bukan perang, melainkan suatu pemberontakan rakyat. Dari kelebatan hutan yang tak dapat ditembus dan sepanjang anak sungai, harapan berbaris menuju kota tanpa alas kaki dan dengan kaki yang letih. Dan tibalah pembalasan. Di satu jalan pinggiran kota, tujuh anggota dinas intelijen rahasia dikeroyok segerombolan orang dan pembunuh. Jasad mereka teronggok menjadi satu, kemudian disiram minyak tanah dan dibakar. Saya dan masyarakat tahu apa yang dipelajari oleh anak-anak sekolah, bahwa perbuatan jahat akan mendapat balasan. Ketika bau busuk daging terbakar menguap ke udara, masyarakat menyanyikan lagu kebebasan dan kemerdekaan di balik asap yang mengepul. AL: Ada dua lagi pegangan penting saling berhubungan satu sama lain. Kejelasan dan ketepatan. Anda harus jelas dan tepat tentang apa yang ingin anda katakan. Jika biaya dari sesuatu tinggi, maka katakanlah tinggi. Jangan mengatakan cukup lumayan atau signifikan. Berhati-hatilah dengan kata sifat. Gunakan kata sifat secara hemat. Sekitar 50 tahun setelah menulis The Naked & The Dead, Norman Mailer mengatakan dia akan menganggapnya sebagai buku pria muda. Jarang sekali ada kata benda, katanya, yang tidak menggandeng kata sifat di dekatnya. Saringlah skrip anda dari ungkapan
6 yang terlalu sering digunakan. Ungkapan-ungkapan itu biasanya klise dan sudah kehilangan kekuatan untuk menyampaikan pesan secara efektif. Hal yang sama berlaku pada perumpamaan. Cobalah anda ikuti peraturan ini. Jangan menggunakan perumpamaan yang arti sebenarnya tidak anda pahami. Misalnya, kalau kita mengatakan suatu pemilihan umum mungkin dalam waktu dekat dekat (in the offing), apa maksud kita? Kalau memang maksudnya segera, katakan saja segera. Apakah kita bermaksud mengatakan saat ini mendekati diadakannya pemilu atau bahwa pemilu tidak terhindarkan lagi? Atau, pemilu mungkin akan diadakan, tapi mungkin pula tidak; ataukah itu kemungkinan terjadi; atau bahwa pemilu bisa saja terjadi tapi kecil kemungkinannya? Arti yang manakah yang ingin disampaikan dari ‘dalam waktu dekat’? Istilah tersebut tidak tepat, karena kita menggunakannya tanpa mengerti dengan jelas gambaran yang hendak disampaikan. Dan anda harus menulis untuk pendengar. Anda harus membuat kata-kata yang tertulis menirukan kata-kata yang terucap. Buatlah kalimat-kalimat ringkas seperti layaknya kalau kita berbicara. Anda mungkin sedang menyiarkan pesan kepada jutaan orang, namun coba bayangkan anda sedang berbicara hanya dengan satu orang yang duduk di sebelah anda. Tapi ingat bahwa pendengar anda hanya memiliki kesempatan sekali saja untuk memahami apa yang anda katakan. Mereka tidak bisa kembali dan membaca ulang paragraf yang tidak masuk akal saat pertama kali diucapkan. Jadi tulis dan tulis ulang; dan setiap kali anda menulis ulang, sederhanakanlah. Jangan menyederhanakan pemikiran yang anda coba ekspresikan, tapi sederhanakan bahasa yang anda gunakan untuk mengekspresikannya.